Upload
fannysary
View
3
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
Disfagia berasal dari bahasa Yunani yang berarti gangguan makan. Disfagia
adalah suatu gangguan dalam proses menelan yang dapat terjadi baik pada anak
ataupun dewasa. Disfagia biasanya merujuk kepada gangguan dalam makan sebagai
gangguan dari proses menelan. Keluhan sulit menelan (disfagia) merupakan salah
satu gejala kelainan atau penyakit di orofaring dan esophagus (Soepardi, 2007).
Gangguan yang menyebabkan disfagia dapat mempengaruhi fase oral,
faringeal, atau esofagal dari fase menelan. Anamnesa yang lengkap dan pemeriksaan
yang seksama adalah penting dalam diagnosis dan pengobatan disfagia. Pemeriksaan
fisik di tempat tidur harus menyertakan pemeriksaan leher, mulut, orofaring dan
laring (Soepardi, 2007).
Berdasarkan penyebabnya, disfagia dapat dibagi atas disfagia mekanik, disfagia
motorik dan disfagia karena gangguan emosi. Penyebab utama disfagia mekanik
adalah sumbatan lumen esophagus oleh massa tumor dan benda asing. Keluhan
disfagia motorik disebabkan oleh kelainan neuromuskuler yang berperan dalam
proses menelan. Keluhan disfagia dapat juga timbul bila terdapat gangguan emosi
atau tekanan jiwa yang berat. kelainan ini juga disebut globus histerikus (Soepardi,
2007).
Gangguan menelan motorik ditemui lebih sering pada unit rehabilitasi medis
daripada spesialisasi kedokteran lainnya. Stroke adalah penyebab utama dari disfagia
motorik. Sekitar 51% - 73% pasien dengan stroke mengalami disfagia (Hardi, 2009).
Disfagia dapat menjadi ancaman yang serius terhadap kesehatan seseorang
karena adanya risiko pneumonia aspirasi, malnutrisi, dehidrasi, penurunan berat
1
badan, dan sumbatan jalan napas. Oleh sebab itu, deteksi dini dan pengobatan
disfagia adalah sangat penting (Adams, 1997).
Makalah ini bertujuan untuk mengetahui definisi, klasifikasi, patogenesa,
diagnosis, beberapa pemeriksaa yang digunakan dalam mendiagnosis disfagia dan
juga komplikasinya.
2