20
Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E, Lantai 7 Jl. Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta Pusat 10270 Telepon. (021) 5703151, laman: www.paud.kemdikbud.go.id

Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini Direktorat …digilib.umpalopo.ac.id:8080/jspui/bitstream/123456789/... · 2019. 8. 16. · dengan contoh-contoh penerapannya. Pedoman

  • Upload
    others

  • View
    12

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

  • Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia DiniDirektorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan MasyarakatKementerian Pendidikan dan Kebudayaan

    Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E, Lantai 7Jl. Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta Pusat 10270Telepon. (021) 5703151, laman: www.paud.kemdikbud.go.id

  • iPEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

    PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN

    PENDIDIKANANAK USIA DINI

    Kementerian Pendidikan dan KebudayaanDirektorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat

    Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia DiniTahun 2015

  • ii iiiPEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

    Kata Sambutan

    Diterbitkan oleh:Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini

    Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

    vi+ 30 hlm + foto; 21 x 28,5 cm

    ISBN:978-602-73704-2-5

    Pengarah:Ir. Harris Iskandar, Ph. D.

    Penyunting:Ella Yulaelawati, M.A., Ph.D.

    Dra. Kurniati Restuningsih, M. Pd

    Tim Penulis:Enah Suminah

    Yulianti SiantayaniDona ParamithaUtin RitayantiAli Nugraha

    Desain/Layout:Surya Evendi

    Rulnaidi

    Kontributor:Ebah Suhaebah

    Dumaria Simanjuntak

    Foto-foto:Dokumen Penulis

    Sekretariat:Amalia KhairatiYuyut Setyowati

    Suryani Sinulingga

    PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

    Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, terdapat dua dimensi kurikulum. Dimensi pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran.

    Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) mencakup pengembangan pada aspek struktur kurikulum, proses pembelajaran dengan pendekatan saintifi k, dan penilaian yang bersifat autentik. Kurikulum 2013 mengusung pengembangan pembelajaran konstruktivisme yang lebih bersifat fl eksibel dalam pelaksanaan sehingga memberi ruang pada anak untuk mengembangkan potensi dan bakatnya. Model pendekatan kurikulum tersebut berlaku dan ditetapkan di seluruh tingkat serta jenjang pendidikan sejak Pendidikan Anak Usia Dini hingga Pendidikan Menengah. Keajegan model pendekatan di semua jenjang ditujukan untuk membentuk sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik yang lebih konsisten sejak awal sehingga diharapkan peserta didik mampu berkembang menjadi sumber daya manusia yang memiliki kompetensi sikap beragama, kreatif, inovatif, dan berdaya saing dalam lingkup yang lebih luas.

    Sebagai jenjang paling dasar, Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini diharapkan menjadi fundamen bagi penyiapan peserta didik agar lebih siap dalam memasuki jenjang pendidikan lebih tinggi. Mengantarkan anak usia dini yang siap melanjutkan pendidikan tidak hanya terbatas pada kemampuan anak membaca, menulis, dan berhitung, tetapi juga dalam keseluruhan aspek perkembangan. Tanggung jawab ini harus dipikul bersama antara pemerintah, pengelola dan pendidikan PAUD, orang tua, serta masyarakat.

    Untuk menyamakan langkah, khususnya bagi para pelaksana layanan program PAUD, guna perlu diberikan pedoman, pelatihan, dan acuan-acuan yang dapat dijadikan sebagai rujukan para pendidik dalam menerapkan kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini di satuan pendidikannya.

    Pencapaian pendidikan yang lebih baik melalui penerapan Kurikulum 2013 PAUD merupakan suatu keniscayaan jika dilaksanakan bersama-sama oleh seluruh komponen. Terima kasih.

    Jakarta, Oktober 2015 Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini

    dan Pendidikan Masyarakat,

    Ir. Harris Iskandar, Ph.D.

    NIP 196204291986011001

  • iv vPEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

    Daftar IsiKata Pengantar

    Pedoman Implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan acuan pelaksanaan kurikulum PAUD 2013 sesuai den gan teori, fi losofi , dan landasan pengembangan kurikulum tersebut yang disertai dengan contoh-contoh penerapannya.

    Pedoman disusun secara sederhana, menarik, ramah, dan aplikatif agar dapat dipahami dan dilaksanakan oleh seluruh tenaga pendidik dan kependidikan PAUD yang kondisi dan potensinya beragam, serta dapat dijadikan rujukan sesuai dengan kajian-kajian yang melandasinya.

    Pedoman implementasi Kurikulum 2013 PAUD ini merupakan contoh yang memungkinkan penyesuaian lebih lanjut degan kondisi, potensi, dan budaya setempat. Hal penting dalam Kurikulum 2013 PAUD adalah keterbukaan dalam menerima perubahan, baik perubahan dalam cara berpikir, kebiasaan, sikap, maupun cara kerja. Perubahan tersebut akan berimbas pada perubahan sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik. Buku ini sangat terbuka untuk perbaikan dan penyempurnaan di masa mendatang. Untuk itu, kami mengundang para pembaca memberikan saran dan masukan untuk perbaikan dan penyempurnaan.

    Saya mengucapkan terima kasih kepada penyusun, penelaah, penyunting, dan semua pihak yang telah bekerja keras menyelesaikan pedoman implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini ini. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua dan dapat memberikan yang terbaik bagi kemajuan pendidikan anak usia dini.

    Jakarta, Oktober 2015 Direktur Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini,

    Ella Yulaelawati, M.A., Ph.D.NIP 195804091984022001

    Kata Sambutan ...................................................................................................... iiiKata Pengantar ..................................................................................................... ivDaftar Isi ................................................................................................................ v

    Apa itu Penilaian? ............................................................................................ 1

    Mengapa perlu dilakukan penilaian? ............................................................. 1

    Apa yang dinilai? ............................................................................................. 2

    Kapan melakukan penilaian terhadap anak? ................................................ 2

    Siapa yang melakukan penilaian terhadap anak? ......................................... 3

    Bagaimana melakukan proses penilaian? ....................................................... 4

    Perhatikan prinsip-prinsip dalam melakukan penilaian. ........................ 4

    Lakukan proses pengamatan terhadap anak .......................................... 5

    Di mana menyimpan semua data/informasi tentang anak? ......................... 13

    Bagaimana cara mengolah data/informasi tentang anak? .......................... 14

    Langkah-langkah dalam mengolah data ................................................ 14

    Kompilasi hasil penilaian data ................................................................. 17

    Mengisi Data ke dalam Penilaian Perkembangan Anak ........................ 19

    Bagaimana pelaporan perkembangan anak kepada orang tua? ................ 19

    Etika Pelaporan ......................................................................................... 19

    Jenis Pelaporan ......................................................................................... 20

    Waktu Pelaporan ...................................................................................... 20

    Bentuk Pelaporan Semester ..................................................................... 20

    Penutup ............................................................................................................. 29Daftar Pustaka ....................................................................................................... 30Pembinaan Pendidikan Anak Usi

    Ella Yulaelawati, M.A., Ph.D.NIP 195804091984022001

  • vi 1PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

    Apa itu Penilaian?Penilaian merupakan proses pengukuran terhadap

    hasil dari kegiatan belajar anak. Penilaian kegiatan belajar

    di PAUD menggunakan pendekatan penilaian autentik.

    Penilaian autentik merupakan penilaian proses dan

    hasil belajar untuk mengukur tingkat pencapaian

    kompetensi sikap (spiritual dan sosial), pengetahuan,

    dan keterampilan berdasarkan fakta yang

    sesungguhnya. Penilaian dilakukan secara sistematis, terukur,

    berkelanjutan, dan menyeluruh yang mencakup pertumbuhan

    dan perkembangan yang telah dicapai oleh anak selama kurun

    waktu tertentu.

    Menilai pembelajaran bukanlah suatu tugas yang berat bagi guru, jika dilakukan dengan cinta.

    Justru pekerjaan itu akan menjadikan seorang guru menjadi guru yang lebih baik.

    Yulianti Siantajani

    Mengapa perlu dilakukan penilaian?Dalam keseharian guru bekerja bersama anak.

    Selain guru memfasilitasi anak, guru juga melakukan

    pengamatan. Guru mengamati hal-hal apa saja yang

    anak tahu, apa saja yang anak bisa, dan apa saja yang

    menjadi kebiasaan anak.

    Harapannya, bahwa setelah guru mengetahui tiga hal tersebut, guru dapat merancang program pengembangan pembelajaran sesuai dengan minat, kekuatan, dan kebutuhan anak. Program pengembangan pembelajaran yang disusun dan direncanakan sesuai dengan prinsip-prinsip perkembangan anak akan menstimulasi potensi anak menjadi anak yang kompeten. Anak yang semakin tahu, semakin bisa, dan semakin memiliki kebiasaan yang baik.

    Berbagai informasi tentang kemajuan anak ini

    merupakan hasil belajar yang perlu disampaikan pada

    orang tua. Dengan diperolehnya berbagai informasi

    tentang anak, orang tua dan guru memperoleh

    gambaran capaian hasil belajar anak. Capaian ini diukur

    berdasarkan standar PAUD yang telah ditetapkan

    secara nasional, yang tertulis di dalam Permendikbud

    No. 137 tahun 2014 tentang Standar PAUD dan 146

    tahun 2014 tentang Kurikulum PAUD.

    Wahai para

    guru….,

    Kenalilah apa yang

    menjadi minat,

    kekuatan dan

    kebutuhan anak!

    Wahai para guru,

    pikirkanlah salah satu

    murid baru anda!

    Apakah anda ingin

    mengetahui:

    • “Apa yang dia tahu?”

    • “Apa yang dia bisa?”

    • “Apa kebiasaannya?”

  • 2 3PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

    Harapannya, guru dan orang tua dapat bekerja sama dalam

    meningkatkan kemampuan-kemampuan yang belum dicapai anak

    sehingga tumbuh kembang anak berlangsung secara optimal.

    Apa yang dinilai?Lingkup penilaian mencakup pertumbuhan dan perkembangan

    anak. Lingkup penilaian pertumbuhan meliputi ukuran fi sik yang

    diukur dengan satuan panjang dan berat, misalnya berat tubuh, tinggi

    badan/panjang badan, dan lingkar kepala. Sementara itu, penilaian

    perkembangan mencakup berbagai informasi yang berhubungan

    dengan bertambahnya fungsi psikis anak, yaitu nilai moral dan agama,

    perkembangan fi sik motorik (gerakan

    motorik kasar dan halus, serta kesehatan

    fi sik), sosial emosional, komunikasi (berbicara

    dan bahasa), kognitif (pengetahuan), dan seni

    (kreativitas).

    Enam program pengembangan yang menjadi

    area penilaian mengarah

    pada tercapainya Kompetensi

    Inti yang menjadi Standar

    Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak. Silahkan para

    pembaca mengingat kembali empat kompetensi inti yang

    merupakan penjabaran dari kompetensi sikap spiritual,

    sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan.

    Kapan melakukan penilaian terhadap anak?Penilaian pada anak dilakukan pada saat anak

    melakukan kegiatan. Penilaian dapat dilakukan dalam

    berbagai aktivitas anak, sejak anak datang, berbaris,

    mengikuti proses belajar, mencuci tangan, makan

    bekal, bermain bebas, sampai pulang kembali. Penilaian

    itu dilakukan secara alami, baik berdasarkan kondisi

    nyata yang muncul dari perilaku anak selama proses

    berkegiatan maupun hasil dari kegiatan tersebut. Itulah

    yang disebut penilaian autentik.

    Ellen berbagi payung dengan teman

    a

    p

    In

    T

    p

    m

    si

    KKKKK

    m

    b

    m

    b

    it

    n

    b

    yaIkko menyusun kreasi dari bentuk geometri

    Siapa yang melakukan penilaian terhadap anak?Penilaian dilakukan oleh guru karena guru memiliki fungsi sebagai

    penilai (assessor) selain juga berfungsi sebagai fasilitator dan fungsi-

    fungsi lainnya.Guru di sini bukan hanya satu guru, tetapi dapat

    melibatkan guru lain yang biasa bersama anak dalam keseharian anak

    belajar. Guru juga dapat menggali informasi kepada orang tua agar dapat

    mengenali perilaku anak selama berada di rumah. Informasi ini penting

    dalam menambah pengetahuan guru tentang siapa anak itu, dan dapat

    memberikan informasi yang berharga dalam memaknai perkembangan

    dan belajar anak. Tidak kalah pentingnya guru melibatkan anak dalam

    menilai dirinya sendiri. Percakapan guru dengan anak dapat menggali

    tentang pemahaman anak terhadap dirinya sendiri.

    Contoh

    G uru : “Coba Aya sebutkan, benda yang mana

    saja yang lebih Aya sukai! Coba jelaskan,

    mengapa Adinda lebih menyukai benda-

    benda itu ?”

    Aya : “Aku suka yang bulet-bulet ini yang

    warnanya kuning. Aku juga suka pisang,

    soalnya warnanya kuning.Aya memilih benda yang disukainya

    Nanta mengembalikan balok ke rak balok sesuai kelompoknya

    h d k?

    Nanta tahu mengelompokkan

    benda berdasarkan bentuknya

    (KI 3 : pengetahuan)

    Nanta bisa mengelompokkan

    benda yang bentuknya sesuai

    (KI 4: keterampilan)

    Nanta memiliki kebiasaan yang

    baik, yaitu mau mengembalikan

    ke tempatnya dan bertanggung

    jawab terhadap permainannya

    (KI 1 & 2 : sikap)

  • 4 5PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

    Bagaimana melakukan proses penilaian?Perhatikan prinsip-prinsip dalam melakukan penilaian.1. Mendidik

    Proses dan hasil penilaian dapat dijadikan dasar untuk memotivasi, mengembangkan,

    dan membina anak agar tumbuh dan berkembang secara optimal.

    2. Berkesinambungan

    Penilaian dilakukan secara terencana, bertahap, dan terus-menerus untuk

    mendapatkan gambaran tentang pertumbuhan dan

    perkembangan anak.

    3. Objektif

    Penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria

    yang jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai

    sehingga menggambarkan data atau informasi yang

    sesungguhnya.

    4. Akuntabel

    Penilaian dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan

    kriteria yang jelas serta dapat dipertanggungjawabkan.

    5. Transparan

    Penilaian dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan

    hasil penilaian dapat diakses oleh orang tua dan semua

    pemangku kepentingan yang relevan.

    6. Sistematis

    Penilaian dilakukan secara teratur dan terprogram sesuai

    dengan pertumbuhan dan perkembangan anak dengan

    menggunakan berbagai instrumen.

    7. Menyeluruh

    Penilaian mencakup semua aspek pertumbuhan dan

    perkembangan anak baik sikap, pengetahuan maupun

    keterampilan. Penilaian mengakomodasi seluruh

    keragaman budaya, bahasa, sosial ekonomi, termasuk

    anak yang berkebutuhan khusus.

    8. Bermakna

    Hasil penilaian memberikan informasi yang bermanfaat

    bagi anak, orang tua, guru, dan pihak lain yang relevan.

    Lakukan proses pengamatan terhadap anak.Saat anak melakukan berbagai kegiatan,

    guru dapat mengamati segala hal yang

    dilakukan anak ataupun diucapkan anak,

    termasuk ekspresi wajah, gerakan, dan karya

    anak.

    Dalam melakukan pengamatan, guru

    perlu melakukan pencatatan sebagai bukti

    sekaligus pengingat terhadap segala hal

    yang diamatinya.

    Teknik yang digunakan dalam melakukan pencatatan, berupa :

    CeklisMenentukan status perkembangan anak pada akhir periode

    penilaian.

    Ada empat skala, yaitu :

    Melakukan penilaian

    terhadap anak dan

    pembelajaran yang

    dilakukan anak

    adalah sebuah proses.

    Apakah terasa rumit?

    Wahai para guru….

    Sesungguhnya

    tidaklah demikian!!!

    Semakin kita

    terlibat aktif dalam

    mengamati anak

    dan menilai anak,

    kita akan semakin

    memahami anak. Hal

    ini akan membuat kita

    menjadi guru yang

    semakin baik. Guru

    yang kompeten.

    Untuk mengamati

    anak, dapat dilakukan

    3 teknik berikut :

    1. Ceklis

    2. Catatan anekdot

    3. Hasil karya

    BB artinya Belum Berkembang: bila anak melakukannya harus dengan bimbingan atau

    dicontohkan oleh guru;

    MB artinya Mulai Berkembang: bila anak melakukannya masih harus diingatkan atau dibantu oleh guru;

    BSH artinya Berkembang Sesuai Harapan: bila anak sudah dapat melakukannya secara mandiri dan

    konsisten tanpa harus diingatkan atau dicontohkan

    oleh guru;

    BSB artinya Berkembang Sangat Baik: bila anak sudah dapat melakukannya secara mandiri dan sudah

    dapat membantu temannya yang belum mencapai

    kemampuan sesuai dengan indikator yang

    diharapkan.

  • 6 7PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

    Contoh

    Menetapkan indikator penilaianSebelum melaksanakan pembelajaran, guru membuat

    perencanaan pembelajaran sesuai dengan tema yang telah

    ditetapkan. Masih ingat bukan tentang Rencana Program

    Pengembangan Harian (RPPH) yang pernah kita pelajari bersama?

    * Pada RPPH tersebut telah ditentukan pula rancangan penilaian

    yang akan dilakukan? Nah, dalam RPPH tersebut memuat

    indikator pencapaian perkembangan yang akan dijadikan

    instrumen penilaian dalam bentuk ceklis.

    Ceklis dapat dibuat per anak dalam satu periode tertentu, atau

    dapat pula dibuat per periode dengan mencatat nama semua

    anak.

    Contoh perilaku anak pada tingkat

    kemampuan “berdoa sebelum belajar”:

    1. BB : Bila anak berdoa sebelum belajar,

    baik lafal doa maupun sikapnya masih

    harus men-dapatkan bimbingan dan/

    atau dicontohkan oleh guru

    2. MB : Bila anak berdoa sebelum belajar,

    baik lafal doa maupun sikapnya

    masih harus diingatkan oleh guru:

    ”Nia, kita berdoa dulu. Bagaimana

    sikap berdoanya?”

    3. BSH : Bila anak berdoa, baik lafal doa

    maupun sikapnya sudah dimunculkan

    secara utuh, mandiri, dan konsisten

    tanpa harus diingatkan oleh guru

    lagi.

    4. BSB : Bila anak berdoa, baik lafal doa

    maupun sikapnya sudah dimunculkan

    secara utuh, mandiri, dan konsisten

    serta dapat mengingatkan temannya

    Anak berdoa dengan bimbingan guru.

    Anak terbiasa berdoa bersama.

    Contoh ceklis per kelas

    Format Skala Capaian Perkembangan Harian

    Kelompok :…………………Tanggal: ……………..………

    No Indikator Penilaian Dona Ida Nia Adi Dst

    1Terbiasa mengucapkan rasa syukur terhadap ciptaan Tuhan.

    BSH

    2 Berdoa sebelum dan sesudah belajar. MB

    3 Terbiasa mencuci tangan dan menggosok gigi. MB

    4Menyebutkan nama anggota tubuh dan fungsi anggota tubuh.

    BSH

    5 Terbiasa merawat diri sesuai dengan tata caranya. MB

    6 Terbiasa berlaku ramah. BSH

    7 Terbiasa mengikuti aturan. MB

    8Mengelompokkan berdasarkan warna (merah, biru, kuning).

    BB

    9 Menjawab pertanyaan terkait cerita yang dibacakan. BSH

    10 Menyanyikan lagu“Aku Ciptaan Tuhan”. BSH

    Contoh ceklis per anak

    Format Skala Capaian Perkembangan Harian

    Nama : Dona Kelompok : TK A

    Minggu : I Bulan : September 2015

    No INDIKATOR PENILAIANTANGGAL

    ...... ...... ...... ...... ......

    1Terbiasa mengucapkan rasa syukur terhadap ciptaan Tuhan.

    BSH

    2 Berdoa sebelum dan sesudah belajar. MB

    3 Terbiasa mencuci tangan dan menggosok gigi. MB

    4Menyebutkan nama anggota tubuh dan fungsi

    anggota tubuh.BSH

    5 Terbiasa merawat diri sesuai dengan tata caranya. MB

    6 Terbiasa berlaku ramah. BSH

    7 Terbiasa mengikuti aturan. MB

    8Mengelompokkan berdasarkan warna (merah,

    biru, kuning).BB

    9 Menjawab pertanyaan terkait cerita yang dibacakan. BSH

    10 Menyanyikan lagu“Aku Ciptaan Tuhan”. BSH

    Lihat

    dokumen

    RPPH!

  • 8 9PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

    Contoh

    Ignas menumpuk 2 gelas

    Ellen menangis saat datang ke sekolah

    Ignas (2.5 tahun)

    mengambil mainan buah

    berbentuk stoberi dan

    mengisinya ke dalam 2 gelas

    plastik.Ia mempertemukan

    permukaan dua gelas

    secara vertikal.

    Safa (5 tahun) meilah angka-angka dari dalam

    baki, mengambil, dan meletakkannya di meja

    sambil menggumam menyebutkan nama-nama

    bilangan.Dimulai dari angka 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8,

    9, 10, 11, 12.

    Catatan anekdotCatatan anekdot digunakan untuk mencatat

    seluruh fakta, menceritakan situasi yang terjadi,

    apa yang dilakukan dan dikatakan anak. Catatan

    anekdot sebagai jurnal kegiatan harian mencatat

    kegiatan anak selama melakukan kegiatan

    setiap harinya. Catatan anekdot memungkinkan

    untuk mengetahui perkembangan anak yang

    indikatornya baik tercantum maupun tidak

    tercantum pada RPPH.

    Hal-hal pokok yang dicatat dalam catatan

    anekdot meliputi nama anak yang dicatat

    perkembangannya, kegiatan main atau

    pengalaman belajar yang diikuti anak dan

    perilaku, termasuk ucapan yang disampaikan

    anak selama berkegiatan.

    Catatan anekdot dibuat dengan menuliskan apa

    yang dilakukan atau dibicarakan anak secara

    objektif, akurat, lengkap dan bermakna tanpa

    penafsiran subjektif dari guru. Akurat (tepat),

    objektif (apa adanya, tanpa memberi label

    misalnya: cengeng, malas, nakal), spesifi k (khusus/

    tertentu), sederhana (tidak bertele-tele), dan

    catatan guru terkait dengan indikator yang muncul

    dari perilaku anak. Catatan berupa jurnal kegiatan

    akan lebih baik bila disertai foto kegiatan anak.

    Jika guru sedang sibuk memfasilitasi anak,

    dan pada saat yang bersamaan guru sempat

    menangkap suatu aktivitas bermakna yang

    dilakukan anak, guru dapat mencoret-coret

    dengan kode atau kata-kata singkatan sebagai

    pengingat. Jika memiliki kamera akan lebih

    mudah untuk merekam berupa foto atau video.

    Setelah anak pulang, barulah peristiwa tersebut

    ditulis lebih lengkap.

    Tips sederhana

    menulis catatan

    anekdot:

    • Bawa kertas kecil

    dan alat tulis

    dalam saku.

    • Sewaktu-waktu

    diperlukan,

    keluarkanlah dari

    saku!

    • Tulis kata singkat

    atau gambar yang

    mencerminkan

    perilaku bermakna

    yang sedang

    terjadi.

    Setelah anak-anak

    pulang, salinlah

    dalam buku/catatan

    khusus anekdot.

    Cukup beberapa

    kalimat.

    Pada hari pertama setelah

    libur Idul Fitri selama 2

    minggu, Ellen (3 tahun)

    datang ke sekolah dengan

    menangis. Guru menyambut

    dari gendongan orang tua

    dan menenangkan Ellen.

    Sumber belajar:

    • Wadah plastik aneka bentuk

    beberapa buah

    • Benda-benda kecil, misalnya buah

    mainan, biji-bijian.

    Hasil belajar:

    • Melakukan berbagai gerakan

    terkoordinasi secara terkontrol,

    seimbang, dan lincah.

    • Terampil menggunakan tangan

    kanan dan kiri dalam berbagai

    aktivitas.

    • Terbiasa menunjukkan aktivitas

    yang bersifat eksploratif dan

    menyelidik (apa yang terjadi

    jika…)

    Safa mengurutkan angka

    Ajaklah anak untuk bermain

    angka.

    Sumber belajar:

    • Angka-angka dari plastik.

    • Baki angka

    Hasil belajar:

    • Menyebutkan lambang

    bilangan 1-10

    • Mengurutkan lambang

    bilangan

    • Menyelesaikan tugas

    meskipun menghadapi

    kesulitan.

  • 10 11PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

    Khanza dan Jesica

    menyusun balok-

    balok unit secara

    vertikal berbentuk

    lingkaran memenuhi

    alas balok yang

    b e r b e n t u k

    lingkaran. Ada celah

    selebar satu unit balok yang kosong

    yang memisahkan rangkaian balok

    berbentuk lingkaran itu. Di tengah

    lingkaran berdiri tumpukan balok

    setengah unit yang ditumpuk ke atas

    sebanyak 4 kolom. Pada bagian paling

    atas ditaruh balok rongga berbentuk

    segitiga yang panjangnya sama dengan

    panjang 4 balok setengah unit.

    CATATAN ANEKDOT

    Tanggal : 28 Juli 2015

    Usia / Kelas : 4 tahun / TK A Nama Guru : Ibu Gema

    NamaAnak

    Tempat Waktu Peristiwa/Perilaku

    RosaHalaman sekolah

    Pk. 07.30Rosa turun dari boncengan sepeda motor ayahnya, kakinya menghentak-hentak ke lantai sambil menangis dan berteriak.

    DonaTaman bermain

    Pk 07.40Dona mengambil bola besar, melempar ke ring bola, mengambilnya, dan melemparkannya kembali berulang-ulang.

    RioArea Keaksaraan

    Pk. 08.00Rio menggunting kertas bergambar kepala, badan dan kaki. Rio menggunting di luar menggunakan tiga jari.

    AisyahRuang makan

    Pk. 08.30

    Aisyah membuka bekalnya. Ada nasi dengan sayur kacang panjang dan telur. Aisyah makan nasi dan telur. Aisyah me-nutup kotak bekalnya yang masih berisi sayur kacang pan-jang. ditinggalkan di kotak bekalnya.

    Misalnya :

    Bangunan yang dibuat Khanza dan Jesica

    Setelah guru mengamati hasil bangunan anak, guru bertanya kepada

    Khanza dan Jesica, siswa TK B (usia 5 tahun):

    Guru : ”Bangunan apa yang sedang kalian bangun?”

    Khanza : ”Istana Putri.”

    Guru : ”Mengapa kalian mengatakan ini istana putri?”

    Khanza : ”Karena di dalam istana ini tinggal putri cantik.”

    (Sambil tangannya menunjuk ke bangunan tinggi di

    tengah lingkaran.)

    Guru : ”Apa maksud diletakkan sebuah segitiga di atas rumah

    putri itu ?”

    Khanza : ”Itu kan atapnya…”

    Guru : ”Mengapa perlu diberi atas pada bagian atas rumah itu?”

    Jesica : ”Agar putrinya tidak kehujanan dan tidak kepanasan.”

    Guru : (sambil menunjuk celah di lingkaran) ”Kalau lubang

    sebesar satu balok unit di sini untuk apa ya ?”

    Jesica : ”Itu kan pintu masuknya putri ke istananya.”

    Hasil karyaHasil karya adalah buah pikir anak yang dituangkan dalam bentuk

    karya nyata dapat berupa pekerjaan tangan, karya

    seni atau tampilan anak, misalnya: gambar, lukisan,

    lipatan, hasil kolase, hasil guntingan, tulisan/coretan-

    coretan, hasil roncean, bangunan balok, tari, dan

    hasil prakarya.

    Tuliskan nama dan tanggal hasil karya tersebut dibuat.

    Data ini diperlukan untuk melihat perkembangan

    hasil karya yang dibuat anak di waktu sebelumnya.

    Saat anak telah menyelesaikan karyanya, guru dapat

    menanyakan tentang hasil karya tersebut. Tuliskan

    semua yang dikatakan oleh anak untuk mengonfi rmasi

    hasil karya yang dibuatnya agar tidak salah saat guru

    membuat interpretasi karya tersebut.

    Penulisan beberapa catatan anekdot dapat dalam bentuk sebagai

    berikut:

    Ajaklah anak untuk membangun balok sesuai dengan

    tema yang telah ditentukan. Berdiskusilah dengan

    anak, berikan gagasan tentang konsep bangunan.

    Dukung anak untuk mulai merencanakan bangunan

    yang akan dibangunnya. Setelah selesai membangun,

    mintalah anak untuk bercerita tentang bangunan

    tersebut!

    Sumber belajar:

    • Balok aneka bentuk

    • Asesoris balok

    • Alas geometri untuk membangun balok

    Hasil belajar:

    • Menyusun perencanaan kegiatan yang akan

    dilakukan.

    • Berani mengemukakan pendapat.

    • Mengungkapkan keinginan, perasaan, dan pendapat

    dengan kalimat sederhana dalam berkomunikasi

    dengan anak atau orang dewasa.

    • Mengenal benda dengan menghubungkan satu

    benda dengan benda yang lain.“

    Hasil karya Jesica: Bunga di Taman

  • 12 13PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

    Sampul muka portofolio Aisyah

    Logo lembaga PAUD

    Nama dan alamatlembaga PAUD

    AisyahTK A

    Bangunan balok karya Dewo

    Karya seni Rency

    Roncean rantai buatan Ino

    Finger Painting

    Contoh karya-karya anak lainnya:

    Berikut ini adalah hasil pekerjaan guru mengumpulkan hasil karya anak.

    HASIL KARYA ANAK HASIL PENGAMATAN

    Karya Khanza dan Jessica“Istana Putri”

    * Menggunakan balok unit, setengah unit, segitiga, dan setengah lingkaran.

    * Balok unit dibuat berbentuk lingkaran sesuai dengan alas.

    * Balok setengah unit ditumpuk dalam 4 kolom.* Ada segitiga pada bagian atas bangunan vertical.* Ada celah terbuka di antara ujung lingkaran.* Dua setengah lingkaran digabung menjadi

    bulatan dengan benda-benda kecil di dalamnya.* Menggunakan asesoris lain seperti gelas dan

    cawan, meja, dan kursi.

    Karya Keela “Ikan Hiu”

    * Ada bulatan dua buah yang bergabung dengan bagian panjang yang berwarna biru.

    * Ada garis-garis panjang yang keluar dari bagian biru tersebut di sekelilingnya dengan setiap ujung garis memiliki bulatan kecil.

    Jika memungkinkan, setelah anak melakukan proses dalam menghasilkan

    karya, berikanlah kesempatan pada anak untuk menikmati karya tersebut.

    Ajaklah anak untuk memajang karyanya sebagai bentuk apresiasi terhadap

    karya tersebut.

    Berbagai catatan dan hasil karya anak disimpan dalam portofolio untuk

    selanjutnya dianalisis. Hasil karya yang dianalisis dapat dipilih dari hasil karya

    yang terbaik (menunjukkan tingkat perkembangan tertinggi) yang diraih

    anak. Hasil karya tersebut bisa yang paling akhir atau dapat pula yang di

    tengah bulan.

    Kar

    ya A

    isyah

    “Poh

    on A

    pel”

    Di mana menyimpan semua data/informasi tentang anak?Semua data yang telah dikumpulkan guru selama

    mengamati anak, baik berupa ceklis, catatan anekdot dan hasil

    karya perlu dikumpulkan dalam satu berkas dalam wadah yang

    ditata rapi. Satu anak memiliki satu wadah yang telah diberi

    identitas tentang anak tersebut. Kumpulan data tersebut

    diurutkan berdasarkan tanggal

    peristiwa. Kumpulan semua

    informasi tersebut dinamakan

    portofolio. Format portofolio

    dapat dikembangkan oleh setiap

    lembaga. Sampul depan berisi

    foto dan identitas anak. Lembar

    isi berisi: foto kegiatan anak,

    catatan guru tentang kegiatan anak (ditulis saat

    mengamati anak), dan analisis Kompetensi Dasar.

    Contoh sampul muka wadah portofolio satu

    orang anak dapat dilihat seperti berikut :

    m

    k

    d

    i

    d

    p

    i

    p

    d

    l

    fBerkas dokumen dalam portofolio anak

  • 14 15PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

    Bagaimana cara mengolah data/informasi tentang anak?

    Misalnya :

    Misalnya: kemampuan

    Aisyah membaca doa

    sebelum dan sesudah

    makan adalah :BB,

    BB, BB, MB; maka

    Aisyah mengarah pada

    kemampuan MB.

    3. Untuk memudahkan menentukan kemampuan anak sebaiknya

    guru merujuk pada rubrik penilaian.

    4. Kumpulkan semua data anak yang diperoleh dati ceklist, catatan

    anekdot, dan hasil karya untuk diolah

    Contoh

    Data dari catatan anekdotNama : Aisyah Kelas : TK A

    Periode : Bulan Agustus Tahun : 2015

    Tanggal Peristiwa/Perilaku KD & IndikatorCapaian

    Perkembangan

    3 Agt Aisyah mencicipi

    satu sendok makan

    sayur bayam, lalu

    mengembalikan sendok

    itu ke mangkoknya.

    Ia diam, mengamati

    teman-temannya makan

    sayur bayam. Guru

    mendekati dan meminta

    Aisyah menghabiskan

    sayurnya. Aisyah

    menggelengkan kepala.

    2.1. Makan makanan

    bergizi

    BB

    12 Agt

    Aisyah berjalan menuju ke barisan paling belakang.

    Aisyah bersama teman menunggu giliran untuk mengikuti permainan halang rintang.

    2.7. Sikap mau menunggu giliran.

    2.6. Mengatur diri sendiri

    BSH

    BSH

    Dst

    Ajaklah anak untuk bermain

    angka.

    Pehtikan tahapan

    mengolah data anak:

    1. Ikuti Langkah-langkah

    dalam mengolah data

    2. Kompilasi hasil penilaian

    data

    3. Mengisi Data ke dalam

    Penilaian Perkembangan

    Anak

    Semua data/informasi tentang anak yang

    telah terkumpul di dalam portofolio perlu diolah

    untuk dianalisis. Lakukan pengolahan secara

    berkala.Pengolahan bulanan perlu dilakukan

    agar guru dapat melakukan penilaian bulanan.

    Hasil pengolahan bulanan dijadikan acuan untuk

    melakukan penilaian semester.

    Langkah-langkah dalam mengolah data.1. Seluruh catatan skala capaian perkembangan

    harian disatukan berdasarkan indikator dari KD

    yang sama. Walaupun dalam format ceklis (V)

    harian indikatornya memuat tema dan materi,

    untuk dimasukkan ke dalam penilaian bulanan

    cukup melihat indikator dari KD yang tercantum dalam format

    penilaian perkembangan umum. Apabila dalam indikator yang

    sama dalam satu KD terdapat perbedaan capaian, capaian

    perkembangan yang tertinggi dijadikan capaian akhir.

    2. Semua kemampuan anak dianalisis untuk mengetahui capaian

    kemampuan anak, apakah anak tersebut berada pada

    kemampuan BB, MB, BSH, atau BSB.

  • 16 17PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

    Contoh

    Data dari catatan anekdot

    Nama : Aisyah Kelas : TK A

    Periode : Bulan September Tahun : 2015

    Tanggal Peristiwa/Perilaku KD & IndikatorCapaian

    Perkembangan

    2 Sept

    2015

    Setelah guru mengijinkan

    semua anak bekerja, Aisyah

    mengambil kertas buram

    yang sudah berpola. Ia

    mengambil kertas warna

    kuning, merah dan biru lalu

    menyobek kertas warna itu

    dengan kedua tangannya

    menjadi bagian-bagian

    kecil. Ia mengambil lem dan

    menempel serpihan kertas

    itu ke kertas buram berpola.

    3.3-4.3. Terampil

    menggunakan

    tangan kanan

    dan kiri dalam

    berbagai

    aktivitas.

    3.6-4.6 Mengenal

    warna

    BSH

    BSH

    10 Sept

    2015

    Aisyah duduk berdampingan

    dengan Keela yang

    membawa segelas jus sayur

    dengan tiga buah ceri di

    atasnya. Aisyah mengambil

    sebuah gelas plastic kecil

    dari rak lalu menyodorkan

    ke Keela. Keela menuang jus

    sayur ke gelas Aisyah. Aisyah

    berkata, “mau ceri nya juga

    satu.” Lalu Aisyah minum

    satu teguh jus sayur dan

    mengunyah buah cerinya.

    Sisa jus sayur dibiarkan di

    dalam gelas.

    2.1.Makan makanan

    bergizi

    2.10. Mengucapkan

    terimakasih

    MB

    BSH

    Contoh

    Contoh data dari hasil karya.

    Perhatikan apa yang sudah dibuat oleh anak dengan teliti. Semakin

    guru mampu melihat dengan rinci maka akan lebih banyak

    informasi yang didapatkan guru dari hasil karya anak tersebut.

    Hubungkan dengan indikator pada KD, dan tuliskan capaian

    perkembangan kemampuan anak terhadap karya tersebut.

    Data dari Hasil KaryaNama : Aisyah Kelas : TK A

    Periode : Bulan September Tahun: 2015

    NoHasil Karya & Pengamatan

    KD & IndikatorCapaian

    Perkembangan

    1 3.6-4.6* Mengenal nama buah “apel”* Mengenal benda berdasarkan

    ukuran (apelnya banyak, apel besar)

    3.8-4.8* Mengenal lingkungan alam ada

    pohon, gunung, sungai dan batu

    3.15-4.15* Menampilkan hasil karya seni

    dalam bentuk gambar

    BSH

    BSH

    BSH

    BSB

    2 Dst

    Kompilasi hasil penilaian data.Semua data yang telah diolah dapat dikumpulkan ke dalam satu

    format sehingga mudah untuk dibaca hasil dari capaian kemampuan

    anak pada tiap kompetensi dasar. Berikut adalah contoh kompilasi

    data satu orang anak:

  • 18 19PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

    KOMPILASI DATANama : Aisyah Kelas : TK A

    Periode : Bulan September Tahun: 2015

    ProgramPengembangan

    Kompetensi& Indikator

    CeklisCatatanAnekdot

    HasilKarya

    CapaianAkhir

    Nilai agama & moral

    2.1 Terbiasa Melakukan kegiatan kebersihan diri

    MB MB MB

    3.3-4.3 Mengenal anggota tubuh dan fungsinya

    BSH BSH BSH BSH

    3.3-4.3 Terampil menggunakan tangan kanan dan kiri dalam berbagai aktivitas

    BSH BSH BSH BSH

    3.4-4.4 Melakukan kebiasaan hidup bersih dan sehat

    MB MB MB

    Sosial emosional2.5 Berani menge-

    muka kan pendapat dan keinginan

    BB BB BB

    Kognitif

    3.6 – 4.6 Mengenal benda dengan mengelompokkan berbagai benda di lingkungannya

    BSH MB BSH BSH

    3.7 Menyebutkan nama anggota keluarga dan teman serta ciri-ciri khusus mereka

    MB BSH BSH BSH

    Bahasa

    2.14 Terbiasa ramah menyapa siapapun

    BSB BSB BSB

    3.10 – 4.10 Mencerita-kan kembali apa yang didengar dengan kosakata yang lebih banyak

    BSH BSH BSH BSH

    Dst

    ContohMengisi Data ke dalam Penilaian Perkembangan AnakSetelah semua data dianalisis langkah selanjutnya semua data dimasukkan

    ke dalam format penilaian perkembangan anak. Format perkembangan

    digunakan untuk mencatat perkembangan bulanan, juga digunakan untuk

    mencatat perkembangan anak selama satu semester.

    Untuk mengisi kolom penilaian bulanan dan hasil akhir semester, guru perlu

    memperhatikan hal-hal sebagai berikut.

    1. Semua data yang diolah dijadikan bahan analisis.

    2. Apabila menggunakan guru sentra yang berarti guru sebagai tim, penilaian

    ditetapkan secara bersama oleh semua guru yang menangani anak,

    sedangkan pengisian laporan dilakukan oleh guru wali.

    3. Data capaian perkembangan anak pasti cukup banyak sehingga dalam satu

    indikator bisa muncul data berulang-ulang dengan tingkat pencapaian

    yang berbeda. Untuk menentukan pengisian pada kolom capaian

    perkembangan, digunakan capaian terbaik dengan pengertian kemampuan

    anak berkembang tersebut. Contoh untuk kemampuan kemandirian anak

    :BB-MB-MB-BSH-BSH-BSB diambil BSB (Berkembang Sangat Baik) artinya

    kemampuan anak berkembang ke arah sangat baik.

    Bagaimana pelaporan perkembangan anak kepada orang tua?Pelaporan merupakan kegiatan mengomunikasikan

    dan menjelaskan hasil penilaian tentang perkembangan

    anak setelah mengikuti layanan/kegiatan pembelajaran di

    satuan PAUD. Berikut ini hal hal yang perlu diperhatikan

    guru saat akan menulis laporan perkembangan anak.

    Etika PelaporanPelaporan adalah kegiatan mengomunikasikan

    hasil penilaian tentang tingkat pencapaian

    perkembangan. Pelaporan berupa deskripsi

    pertumbuhan fi sik dan perkembangan kompetensi

    sikap, pengetahuan, dan keterampilan anak.

    Laporan perkembangan anak didik dibuat secara tertulis oleh guru. Penyampaian

    laporan dilakukan secara tatap muka sehingga dimungkinkan adanya hubungan dan

    informasi timbal balik antara pihak lembaga dengan orang tua. Dalam pelaksanaan

    kegiatan ini hendaknya kerahasiaan data atau informasi dijaga, artinya bahwa data

    Tampilan sampul muka Buku Laporan Perkembangan Anak di KB & TK Bukit Aksara Semarang

    n

    n

    i

    n

    n

    n

    i Tampilan sampul muka Buku Laporan Perkembangan

  • 20 21PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

    atau informasi tentang anak didik hanya diinformasikan dan dibicarakan

    dengan orang tua anak didik yang bersangkutan atau tenaga ahli dalam

    rangka bimbingan selanjutnya.

    Para orang tua ingin tahu tentang kondisi perkembangan anaknya

    tetapi juga memiliki keterbatasan waktu, oleh karena itu saat

    bertemu lebih difokuskan pada hal-hal berikut:

    1. Keadaan anak waktu belajar secara fi sik, sosial, dan emosional.

    2. Partisipasi anak dalam mengikuti kegiatan di lembaga PAUD.

    3. Kemampuan/kompetensi yang sudah dan belum dikuasai anak.

    4. Hal-hal yang harus dilakukan orang tua untuk membantu dan

    mengembangkan anak lebih lanjut.

    Jenis PelaporanPelaporan hasil perkembangan anak dapat dibedakan menjadi

    laporan insidental dan laporan berkala.

    1. Pelaporan berkala disesuaikan dengan jadwal kalender akademik

    yang ditetapkan satuan PAUD.

    2. Pelaporan secara insidental disampaikan apabila ada hal-hal

    yang terkait dengan perkembangan anak yang dianggap penting

    untuk segera dibicarakan bersama dengan orang tua. Laporan

    insidental dapat disampaikan secara lisan atau dicatat dalam

    buku penghubung.

    Waktu Pelaporan

    Pemberian laporan dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu

    seperti laporan triwulan atau enam bulan (satu semester).

    Bentuk Pelaporan SemesterLaporan semester disampaikan dalam bentuk narasi, hasil rangkuman

    perkembangan anak didik sebagai dampak dari proses belajar selama

    satu semester.Dalam menyusun ulasan (deskripsi) ditulis dengan

    kalimat yang efektif/ tidak terlalu rumit dan obyektif sehingga tidak

    menimbulkan persepsi yang salah bagi orang tua atau bagi yang

    berkepentingan terhadap laporan perkembangan anak didik.

    Laporan yang ditulis guru hendaklah dalam kalimat positif, jelas, mudah

    dipahami, serta menggunakan tata bahasa dan ejaan yang benar.

    Tata cara penulisan laporan

    Tata cara dalam penulisan laporan

    1. Menggunakan bahasa yang mudah dipahami, dengan kalimat positif dan santun

    2. Memberikan informasi tentang tingkat pencapaian dan perkembangan hasil belajar anak secara nyata (bersumber pada data autentik, tidak mengada-ada)

    3. Isi laporan menggambarkan kemajuan perkembangan anak yang telah mencapai BSH dan BSB di setiap indikator pada kompetensi dasar program pengembangan

    4. Memberikan rekomendasi yang dapat dilakukan orang tua untuk mengembangkan kemampuan anak yang indikator perkembangannya masih dalam BB dan MB

    5. Laporan bersifat personal (individual) yang menggambarkan perilaku khusus anak di kelas

    Tips mudah menuliskan narasi pada laporan perkembangan anak.

    Tips mudah menuliskan narasi di laporan perkembangan anak.

    1. Peganglah kompilasi data anak. Ini merupakan input yang utama dalam menuliskan laporan.

    Apabila simpulan akhir adalah BSH dan BSB, masukkanlah indikator-indikatornya ke dalam teks laporan, dalam bahasa narasi yang dapat dipahami orang tua. Ini merupakan kekuatan dan kompetensi anak.

    Apabila simpulan akhir adalah BB dan MB, masukkanlah indikator-indikatornya ke dalam teks laporan, dalam bahasa narasi yang dapat dipahami orang tua. Ini merupakan rekomendasi bagi anak. Harapannya orang tua dan guru membantu menstimulasi untuk waktu-waktu yang akan datang.

    2. Berikan pengantar pada paragraf PENDAHULUAN. Tuliskan hal-hal umum tentang anak, misalnya kehadiran, dan kepibadian anak).

    3. Tuliskan 6 program pengembangan (nilai agama & moral, fi sik motorik, sosial emosional, bahasa, kognitif dan seni). Dalam tiap program pengembangan masukkan kompetensi dasar yang telah diberikan. Jangan lupa tulis pula indikator-indikator yang muncul dari kompetensi dasar tersebut. Apabila ada fakta-fakta dari catatan anekdot atau hasil karya, masukkanlah untuk membuktikan kompetensi anak tersebut. Jika memiliki foto, lampirkanlah…. !

    MUDAH BUKAN ?

    m

  • 22 23PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

    Berikut adalah contoh laporan tertulis hasil evaluasi perkembangan anak:

    LAPORAN PERKEMBANGAN ANAKTRIWULAN PERTAMA TAHUN AJARAN 2015/ 2016

    “KB & TK BUKIT AKSARA SEMARANG”

    Nama : Ratu Aisyah Arsy Tanggal lahir : 11 Juni 2011

    Kelas : TK A Kelompok : Hiu

    Pendahuluan

    Mengikuti perkembangan ananda pada awal tahun ajaran baru ini, sungguh

    merupakan pengalaman yang menyenangkan. Kemandirian ananda semakin

    tampak ketika tiba di sekolah. Ananda telah terbiasa dengan segala rutinitas

    yang ada di sekolah. Tingkat kehadiran ke sekolah sangat tinggi, hanya 1 kali

    dalam tengah semester ini ananda tidak hadir ke sekolah. Ia datang dengan

    ceria setiap pagi.

    Perkembangan Nilai Agama & Moral

    Perkembangan agama dan moral Ananda berkembang sesuai dengan

    harapan. Beberapa perkembangan agama yang dicapai antara lain mengenal

    dan mempercayai Tuhan melalui Ciptaan-Nya. Hal ini tampak ketika ananda

    mampu menyebutkan fl ora dan fauna laut sebagai ciptaan Tuhan yaitu ikan

    hiu, cumi-cumi, ubur-ubur, kuda laut, bintang laut, lumba-lumba dan terumbu

    karang. Selain itu ananda juga mampu memimpin doa sebagai ungkapan

    syukur kepada Tuhan, ketika mengikuti Holy Morning. Ananda juga mampu

    melafalkan Surat Al- Fatihah, An-Naas, Al-Falaq, Al-Ikhlas, Al-Alaq, Al-Kausar,

    Al-Kafi run dan Al-Baqarah ayat 255 (ayat kursi).

    Ananda juga mampu melakukan

    kegiatan beribadah sehari-hari dengan

    tuntunan orang dewasa. Setiap pagi, ia

    telah menyiapkan diri bersama teman-

    teman untuk mengikuti kegiatan

    pagi. Hal ini terlihat

    ketika Ananda mengikuti

    gerakan berdoa dan melafalkan ayat-ayat suci Alquran sesuai petunjuk

    guru. Ananda adalah anak yang memiliki moral yang baik. Ia berperilaku

    santun, sabar mendengarkan orang lain yang sedang berbicara dan terbiasa

    mengucapkan terima kasih setelah dibantu atau diberi sesuatu oleh teman

    atau guru.

    Perkembangan Fisik Motorik

    Perkembangan motorik

    berkembang sesuai dengan

    harapan. Ia mampu menggunakan

    otot-otot besarnya pada tangan

    dan kaki secara terkontrol dalam

    merangkak, meniti di atas papan

    titian dan berayun melewati

    halang rintang.

    Koordinasi otot-otot tangan dan mata

    berkembang sesuai usianya. Ananda mampu

    merobek kertas dan menempelkannya di atas kertas HVS menjadi bentuk

    orang. Tangan mungil ananda merobek kertas menjadi bagian kecil-kecil

    kemudian ditempel di kertas putih. Ia

    mampu menggunakan kuas dan krayon

    untuk menggambar dan melukis.

    Tangan mungil ananda juga tampak

    luwes ketika bermain meronce huruf.

    Ananda mampu memasukkan benang

    ke dalam lubang balok huruf tanpa

    mengalami kesulitan.

    Ananda juga mulai menunjukkan perkembangan yang berarti dalam hal

    hidup sehat. Awalnya ananda tampak ragu untuk makan sayur, namun karena

    dukungan teman dan guru, ananda akhirnya mau mencoba makan sayur

    sebagai sumber makanan bergizi. Ananda juga mampu menolong

    diri sendiri untuk hidup sehat. Hal ini tampak ketika ananda

    berinisiatif mencuci piring dan peralatan memasak usai digunakan.

  • 24 25PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

    Karena itu, mohon orang tua dapat bekerja sama dalam meningkatkan

    perilaku hidup sehat Ananda dengan memotivasi agar gemar makan sayur di

    rumah. Membawakan bekal berupa kreasi sayur dan makanan sehat lainnya

    dapat menjadi rekomendasi untuk meningkatkan perkembangan fi sik Ananda.

    Perkembangan Sosial Emosional

    Perkembangan sosial emosional ananda

    berkembang sesuai dengan harapan. Beberapa

    perkembangan yang tercapai antara lain ananda

    memiliki perilaku yang mencerminkan sikap

    taat terhadap aturan sehari-hari untuk melatih

    kedisiplinan. Ananda mampu mentaati aturan

    yang telah disepakati bersama ketika bermain

    seperti saling berbagi mainan, menggunakan tangan dan kaki dengan baik dan

    membereskan mainan setelah selesai digunakan. Ananda juga memiliki perilaku

    yang mencerminkan sikap sabar untuk melatih kedisiplinan. Hal ini tampak

    ketika ananda mau menunggu

    giliran dengan berbaris rapi ketika

    hendak melakukan suatu kegiatan.

    Ananda juga memiliki perilaku yang

    mencerminkan sikap tanggung

    jawab, peduli kepada teman dan

    bekerja sama dalam bermain atau

    membereskan alat-alat main setelah

    selesai menggunakannya.

    Perilaku yang mencerminkan sikap percaya diri ananda tampak mulai

    berkembang. Dengan demikian, diharapkan orang tua semakin memberi

    kesempatan dan memotivasi ananda untuk

    lebih berani tampil di depan umum dan

    lingkungan sosialnya. Dapat juga dengan

    memberikan kepercayaan dan

    tanggung jawab pada tugas-tugas

    sederhana yang dapat ananda

    kerjakan sendiri.

    Perkembangan Bahasa.

    Perkembangan bahasa ananda berkembang sesuai dengan harapan.

    Ananda mampu menyimak instruksi guru dengan memberikan respon yang

    tepat. Kemampuan menyimak petunjuk yang diberikan guru juga tampak

    ketika ia membuat karya dari kertas buram yang sudah diberi pola kemudian

    disobek menjadi bagian-bagian kecil membentuk tubuh manusia lengkap.

    Ananda mampu mengerjakan tugas tersebut dengan baik.

    Ananda mampu bercerita kepada guru

    tentang apa yang dibuatnya. Baik saat

    selesai membangun karya dari balok-balok

    atau karya dari cat dan kertas. Hampir setiap

    ananda mendapatkan kesempatan untuk

    bercerita, ia menceritakan karya tangan

    yang dibuatnya.

    “Aku buat nahkoda…” Saat bermain peran di Sentra

    Drama, ananda membangun komunikasi secara wajar

    dengan teman-teman mainnya.

    Perkembangan bahasa lainnya yang tampak,

    antara lain ananda mampu menunjukkan kemampuan

    keaksaraan awal dalam berbagai bentuk karya. Ananda

    mampu meronce huruf-huruf yang ada di kartu

    namanya, dan berusaha merangkainya sesuai dengan

    urutan huruf dengan bantuan guru. Hal ini menunjukkan

    kemampuan membaca dan menulis mulai berkembang.

    Pada dasarnya perkembangan bahasa ananda

    berkembang baik, baik bahasa reseptif ataupun bahasa ekspresif. Untuk

    pengenalan terhadap keaksaraan, sesuai usianya, ananda boleh diajak

    mengenali bunyi huruf-huruf yang ada di sekitarnya.

    Perkembangan Kognitif

    Pencapaian perkembangan kognitif ananda hingga akhir

    triwulan ketiga ini berkembang sesuai harapan. Beberapa

    perkembangan yang tercapai antara lain ananda mampu

  • 26 27PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

    menyelesaikan masalah sehari-hari secara kreatif. Suatu saat, pada jam makan

    snack, ada teman yang tidak mendapatkan kursi. Ananda langsung berinisiatif

    mengambil kardus dan mengatakan kepada teman tersebut untuk uduk di

    kardus itu. Ananda juga mengenal lingkungan sosialnya, seperti pekerjaan

    (profesi) yang menjadi pembahasan dalam tema triwulan pertama ini tentang

    laut. Ananda menyebutkan jenis pekerjaan seperti nelayan, nahkoda, polisi

    laut, dan penjual ikan.

    Ananda mampu menyajikan berbagai hasil karya yang berhubungan dengan

    lingkungan alam dalam bentuk gambar. Ananda mampu menggambar

    pohon apel dan menyebutkan bagian-

    bagian pohon apel yaitu buah apel. Selain

    itu ananda juga mampu menyebutkan

    gunung, sungai dan batu-batuan yang

    merupakan bagian dari lingkungan alam.

    Ananda juga mengenal dan mampu

    menyebutkan nama-nama binatang laut

    seperti: ikan hiu, lumba-lumba, penyu,

    paus, cumi-cumi dan ikan buntal. Ananda

    mampu menyebutkan ciri-ciri ikan antara

    lain mata, ekor dan sirip. Selain itu, ananda juga mengenali bagian tubuh

    cumi-cumi yang disebut tentakel.

    Perkembangan Seni

    Perkembangan seni ananda

    berkembangan sesuai harapan. Ananda

    mampu menunjukkan kreatifi tas

    dalam berbagai karya. Ananda mampu

    menciptakan pola tersendiri dan unik ketika

    membuat orang-orangan dari kertas buram yang sudah diberi pola sebelumnya.

    Setelah selesai, ananda menggunakan replika orang-orangan yang dibuatnya

    untuk bermain drama tentang nahkoda di laut. Ananda meletakkan

    replika orang tersebut di dalam kapal yang sudah dibuatnya terlebih

    dahulu bersama kelompoknya dan memainkannya seolah-olah ada

    nelayan dan nahkoda sedang naik kapal di lautan.

    Apresiasi seni ananda

    juga tampak ketika ananda

    menggambar pohon apel

    menggunakan krayon.

    Ananda membuat bentuk

    unik sesuai dengan kreasinya

    sendiri yang mewakili pohon

    apel dan buahnya yang

    ada di gunung dan sungai.

    Setelah selesai menggambar

    ananda menempelkan

    kertas gambarnya pada

    sebuah frame yang sudah

    disediakan. Kemudian ananda

    menempelkan hasil karyanya

    ke papan untuk memajang

    hasil karya. Ananda tampak

    puas telah menyelesaikan

    gambarnya dan memajang hasil karyanya di tempat umum supaya dinikmati

    oleh teman-teman.

    Hal ini menunjukkan bahwa ananda

    mampu menunjukkan karya dan

    aktivitas seni menggunakan berbagai

    media. Karya dan aktivitas seni ananda

    juga tampak ketika ananda berperan

    seolah-olah sebagai seorang nelayan,

    ananda mampu berinteraksi dengan

    meja yang dibalik yang ia gunakan

    untuk mewakili sebuah perahu. Ananda juga membuat sendiri alat pancing

    dari kertas koran dan tali. Sesekali ananda memperagakan gerakan seorang

    nelayan yang sedang melempar pancing ke laut saat mencari ikan.

    Hal ini menunjukkan bahwa ananda adalah anak yang kreatif.

  • 28 29PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 2929292992PPEDPEDPEPEDPEDDDDDPPPPEEEEEEDPEEEPEEDDDPPPEEEEEEEEEPEDDDDDPPEDEEEEEEEEEDDDDDDPPEEEEEEEEEEEDDDPEEEEEEEEEEEDDDDPPEEEEEEEEEEEEDDDDDDPPEEEEEEEEEEEDDDDDPPPEEEEEEDDDDPPPPPEEEEDDDEDPPPPPEEEEEEEEDEEDDDDPPPPPPPEEEEEPPPPPPEEEEEEEEEPPPPPEEEEPPPPPEEPPPPEPPPPPPEEEEEPPPPPEEEEEDOMAOMAOMAOMAOMAOMAOMAMAMMMMMAMMMAOMAMAOMAOMAOMAOMAOMAOMAMMMMAMAOMAMAAOMMMMAAOMOMOOMOMMMMMMOOOMOOMMMMMMMMMMMAOMOMOOOOOMOMMMMMMMMMMMAOMOMOOMMMOMMMMMMAAAOOOMMMMAOOMMMMOOOOOMMMMMAOOOOOOMMMMAOOOOOOOMOOOMMOOOOOOOOMOOOOOOOOMMMMMMOOOOOOMMMMMM N PN PNN PN PN PN PN PN PNN PNN PN PNNN PNNNN PNNN PN PNNNNN PN N PNN N NN PNNNNN PN PN PN PN PNNN N PNN PNN PPPN PN PNNN PPPENNENENENIENIENIENEEEENENEEEENEEENIENENNENNENENENNENINIIIENIENIEEEEENEEEEENNEENN LAILAILALAILALALALALALALALALAAILALALLALLLLALALALAILLLALLALLAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAIAN AN NANANANAANAAAAAAAANAAAAAAAAANAAA PEMPEMPEMPEMPEMPEMPEMPPPPPEEPEMEMPPPEMEMPPEPPPEMEEPPEPPEEEEEEPEEEEEEPEEEEEEEEEEEEEEE BELBELBELLAJAAJAAJAAJARANARANR PEPEENDINDIN DIDIKKANAN ANAAAN K UKK UUSSSSIAIAIIA DIDINNII

    PenutupPada umumnya, pencapaian perkembangan ananda hingga akhir triwulan

    pertama ini berkembang sesuai harapan. Kemandirian, tanggung jawab dan

    kreativitas ananda berkembang sesuai usianya. Harapan kami pada triwulan

    berikutnya, ananda semakin mampu mengembangkan ide-ide kreatifnya

    dan kebiasaan-kebiasaan baik yang sudah ada. Juga semakin menunjukkan

    perkembangan kesehatan yang baik seiring dengan kesukaannya terhadap

    makanan yang berasal dari sayur. Semoga guru dan orang tua dapat

    senantiasa bekerja sama dalam memberikan stimulasi-stimulasi yang dapat

    memaksimalkan potensi, bakat, dan kreativitasnya demi perkembangan yang

    optimal.

    Semarang, 10 Oktober 2015

    Kepala Sekolah, Guru Wali,

    Ninuk Helista, S. Psi Gemma Mirda C, S. Psi

    Komentar Orang Tua

    ……………………………………………………………………………………………

    ……………………………………………………………………………………………

    ……………………………………………………………………………………………

    ……………………………………………………………………………………………

    ……………………………………………………………………………………………

    Semarang, ………………

    (Orang Tua/ Wali)

    Penutup

    Kemampuan belajar anak di lembaga pendidikan, khususnya di

    lembaga PAUD perlu ketahui dengan seksama melalui penilaian yang

    efektif.Penilaian yang efektif adalah penilaian yang berlangsung terus-

    menerus dan dilakukan secara komprehensif.Hal ini sesuai dengan

    perkembangan anak yang bersifat dinamis dan terus mengalami proses.

    Untuk selanjutnya hasil dari penilaian menjadi rujukan dalam melakukan

    perencanaan pembelajaran selanjutnya.Dengan demikian pembelajaran

    menjadi suatu siklus antara penilaian, perencanaan, dan pelaksanaan

    yang berlangsung secara terus-menerus.

    Guru yang memahami perkembangan anak menjadi syarat mutlak

    agar pendidik dapat melakukan penilaian dengan baik. Kerjasama antar

    guru serta orang tua akan memberikan gambaran yang utuh terhadap

    anak dalam pengumpulan berbagai bukti tentang perkembangan anak.

    Anak yang berkembang secara optimal akan menjadi anak yang

    berpotensi untuk menjadi anak yang matang dalam setiap tahap

    dan aspek perkembangannya. Dengan demikian diharapkan bahwa

    anak dapat memasuki tingkat pendidikan selanjutnya sesuai dengan

    kematangan usia dan kemampuannya, menjadi anak yang kompeten

    dan berkepribadian.

    Ayah dan Ibu Guru....., Yuk temani aku bermain.

    Lihatlah, aku sekarang sudah lebih pintar dari kemarin!

  • 30

    Daftar Pustaka

    Beaty, Janice J. 2010. Observing Development of The Young Child. New Jersey: Pearson Education, Inc.

    Dodge,Diane Trister, Laura J Colker, Cate Heroman. 2002. Creative Curriculum For Preschool Fourth Edition, Washington DC : Cengage Learning.

    Eliason, Claudia, Loa Jenkins. 2008. A Practical Guide to Early Childhood Curriculum Eight Edition. New Jersey, Pearson Education, Inc.

    Essa, Eva L., Introduction to Early Childhood Education, Annotated Student’s Edition, 6th ed. Belmont, USA: Wadsworth, 2011.

    http://www.educate.ece.govt.nz/learning/curriculumAndLearning/Assessment for learning/Kei TuaotePae/Book1/WhatAreTheEarlyChildhoodExemplars.aspx

    Huffman, Priscilla D. “Look What I Did!” Why Portfolio-Based Assesment Works, EarlychildhoodNews, University of Wisconsin, 2007.

    Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 146 Tahun 2014. 2015.

    National Alliance, Provocations on Assesment in Early Childhood Education, Children’s Services Central, New South Wales, 2012.

    Sekolah Bukit Aksara, Semarang, Kelompok Bermain dan Taman Kanak-Kanak, http://www.bukitaksara.sch.id

    Wortham, Sue. Assessment in Early Childhood Education, Ohio: Pearson

    Merrill Prentice Hall, New Jersey, Columbus, 2005.

    Alamat Tim Penulis

    Enah Suminah (email: [email protected])Yulianti Siantayani (email: [email protected])Dona Paramitha (email: [email protected])Utin Ritayanti (email: [email protected])Ali Nugraha (email: alinugraha.fi [email protected])