76
DIPLOMASI TURKI : STUDI TENTANG LANGKAH-LANGKAH TURKI UNTUK MENJADI ANGGOTA UNI EROPA PADA MASA PERDANA MENTERI ERDOGAN (2002-2007) Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Adab dan Humaniora Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Humaniora (S.Hum) Oleh: WIRA KURNIA NIM: 1111022000014 JURUSAN SEJARAH DAN KEBUDAYAAN ISLAM FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H/2016 M

DIPLOMASI TURKI : STUDI TENTANG LANGKAH LANGKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31721/1/WIRA... · LANGKAH-LANGKAH TURKI UNTUK MENJADI . ... kebijakan politik

  • Upload
    buidang

  • View
    294

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: DIPLOMASI TURKI : STUDI TENTANG LANGKAH LANGKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31721/1/WIRA... · LANGKAH-LANGKAH TURKI UNTUK MENJADI . ... kebijakan politik

DIPLOMASI TURKI :

STUDI TENTANG LANGKAH-LANGKAH TURKI UNTUK MENJADI

ANGGOTA UNI EROPA PADA MASA PERDANA MENTERI ERDOGAN

(2002-2007)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Adab dan Humaniora

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Humaniora (S.Hum)

Oleh:

WIRA KURNIA

NIM: 1111022000014

JURUSAN SEJARAH DAN KEBUDAYAAN ISLAM

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437 H/2016 M

Page 2: DIPLOMASI TURKI : STUDI TENTANG LANGKAH LANGKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31721/1/WIRA... · LANGKAH-LANGKAH TURKI UNTUK MENJADI . ... kebijakan politik

DIPLOMASI TURKI :

STUDI TENTANG LANGKAH.LANGKAH TURKI TiI{TUK MENJADI

AI\GGOTA UNI EROPA PADA MASA PERDANA MENTERI ERDOGAN

Qo02-2007)

SkriPsi

Diajukan Kepada Fakultas Adab dan Humaniora

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Getar Sarjana Humaniora (S.Hum)

Oleh:

WIRAKURNIANIM: 1111022000014

JI'RUSAN SEJARAH DAN KEBIJDAYAAN ISLAM

FAKI'LTAS ADAB DAN HUMANIORA

TINIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATT]LLAII

JAKARTA

1437W2016I$I

NIP: 19590203198903 I 003

Page 3: DIPLOMASI TURKI : STUDI TENTANG LANGKAH LANGKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31721/1/WIRA... · LANGKAH-LANGKAH TURKI UNTUK MENJADI . ... kebijakan politik

PENGESAIIAN PANITIA UJIAN

Skripsi berjudul DIPLOMASI TURKI : STUDI TENTANG

I-ANGKAH.LANGKAII TURKI UNTUK MENJADI ANGGOTA UNI

EROPA PADA MASA PERDANA NIENTERI ERDOGAN (2002-2007) telah

diujikan dalam sidang nrunaqasyah Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif

Hidayatullah lakarla pada 22 Januari 2016. Skipsi ini telah diterima sebagai salah

satu syarat memperoleh geiar Sarjana Flumaniora (S.Hum) pacla program studi

Sejarah dan Kebudayaal Isiam.

Jakati'a,22 Januari 20i6

SIDANG MUNAQASYAH

Anggota( P",

..t'Drs. M. Ma'ruf Mllbah. M.ANIP: 19591222 199103 1003

Sekerlaris Merangkap Anggota

s047i 2t)Asol2 007

Penguji I

Pembimbing

Dr, Sudai-ii6to Abdul Hakim. M.ANIP: 19590203198903 1 003

Page 4: DIPLOMASI TURKI : STUDI TENTANG LANGKAH LANGKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31721/1/WIRA... · LANGKAH-LANGKAH TURKI UNTUK MENJADI . ... kebijakan politik

PERNYATAAI{

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya saya sendiri yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar strata satu di UIN Syaif HiCayatullah

Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlak-u di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil saya atau

merupakan jiplakan dari orang lain, maka saya bersedia merrerima sanksi yang

berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Wira Kurnia

Page 5: DIPLOMASI TURKI : STUDI TENTANG LANGKAH LANGKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31721/1/WIRA... · LANGKAH-LANGKAH TURKI UNTUK MENJADI . ... kebijakan politik

ii

ABSTRAK

Skripsi ini membahas mengenai Diplomasi yang dilakukan Turki untuk

bisa bergabung ke Uni Eropa pada tahun 2002 hingga 2007, dengan menerapkan

beberapa langkah dalam sistem pemerintahannya yang saat itu dipimpin oleh

Perdana Menteri Recep Tayyib Erdogan. Keinginan Turki untuk bergabung

menjadi anggota Uni Eropa sudah ada sejak kepemimpinan Celal Bayar (1950-

1960) hingga pada masa pemerintahan Erdogan tahun 2002 - 2007 keinginan itu

kembali muncul, dalam kurun waktu tersebut Turki melakukan berbagai Upaya

untuk dapat diterima dalam kelompok Uni Eropa.

Melalui pendekatan media studies, serta metode heuristic yang bersifat

Analitiasl History, penulis mengetahui langkah-langkah apa saja yang diterapkan

Erdogan ketika menjabat sebagai Perdana Menteri Turki, agar Turki bisa diterima

menjadi anggota resmi Uni Eropa. Erdogan menjadi pelopor yang sangat penting

bagi Turki dengan dibukakannya kembali akses untuk Turki ke Uni Eropa oleh

Dewan Eropa.

Penulis menemukan bahwa langkah-langkah yang diterapkan oleh

Erdogan agar Turki bisa di terima dalam keanggotaan Uni Eropa mampu

membawa Turki semakin dekat dengan Uni Eropa, ditandai dengan dibukakannya

kembali proses aksesi Turki pada tahun 2006. Langkah-langkah konkrit yang

diterapkan Erdogan untuk memenuhi persyaratan yang di tetapkan oleh Uni Eropa

yaitu terciptanya beberapa Undang-undang di bidang Politik, militer dan

Amandemen Konstitusi.

Kata Kunci: Diplomasi, PM Erdogan, Turki, Uni Eropa,

Page 6: DIPLOMASI TURKI : STUDI TENTANG LANGKAH LANGKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31721/1/WIRA... · LANGKAH-LANGKAH TURKI UNTUK MENJADI . ... kebijakan politik

iii

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta

hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik guna

memperoleh gelar Sarjana Humaniora pada Program Studi Sejarah Kebudayaan

Islam. Salawat serta salam semoga senantiasa terlimpah kepada Nabi Muhammad

SAW, kepada keluarganya, para sahabatnya dan umatnya hingga akhir zaman.

Aamiin. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan Skripsi ini

bukan hanya usaha penulis secara individual melainkan juga karena dukungan,

bimbingan, arahan, dan petunjuk serta kerjasama dari berbagai pihak, hingga

terselesaikannya Skripsi ini. oleh karena itu penulis mengucapkan rasa syukur dan

terima kasih kepada:

1. Orang Tua tercinta, Ayahanda Burmawi, Ibunda Huzaifah dan Adik-

adikku M. Alfiqri dan Salma Syifaun Najla, Terimakasih selalu

memberikan do’a dan kasih sayang yang melimpah kepada penulis

serta memberikan dukungan dan pengorbanan baik secara moril

maupun materil sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dengan

baik. Terimakasih yang tak terhingga untuk semuanya, semoga allah

senantiasa memberikan keberkahan dan kebahagiaan.

2. Bapak Dr.Sudarnoto Abdul Hakim, M.A dosen pembimbing,

terimakasih telah memberikan banyak waktunya untuk membimbing

penulis dengan penuh kesabaran dalam memahami permasahan

Skripsi ini.

Page 7: DIPLOMASI TURKI : STUDI TENTANG LANGKAH LANGKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31721/1/WIRA... · LANGKAH-LANGKAH TURKI UNTUK MENJADI . ... kebijakan politik

iv

3. Bapak Prof. Dr. Sukron Kamil, M.A Dekan Fakultas Adan dan

Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak H. Nurhasan, M.A dan Miss Sholikatus Sa’diyah. M.Pd Ketua

dan Sekretaris Jurusan Sejarah Kebudayaan Islam, UIN Syarif

Hidayataullah Jakarta.

5. Ibu Hj. Tatik Hartimah, M.A penasehat akademik penulis yang telah

memberikan dukungan serta doa kepada penulis, serta Bapak/Ibu

dosen Jurusan Sejarah Kebudayaan Islam, terimakasih telah

mengajarkan dan membagi ilmunya kepada penulis selama masa

menuntut ilmu di Jurusan Sejarah Kebudayaan Islam UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

6. Fethullah Gulen Chair UIN Jakarta, terutama Dr. Ali Unsal sebagai

Direktur Utama yang telah meluangkan waktunya untuk berdiskusi

dan sekedar menjelaskan beberapa pertanyaan dari penulis.

Terimakasih atas waktu yang diluangkannya.

Terimakasih pula untuk Sahabat-sahabatku Eva Khofifah, Hammatun

Ahlazzikriyah, Khoirunnisa dan Siti Nurazizah, Siti Annisaa’ Mahfuzhoh, Lia

Riyani, Afina Rizki Zakiyah, Inka Ratrie, Roselin, dan Eka Sasmita. serta seluruh

teman-teman SKI - Timur Tengah 2011 Nabilah Daud, Wilda Eka Safitri,

Ismawati Nurmaya Sari, Indi Nisauf Fikri, Yeni Marpurwaningsih, Ulfa Azzahra,

Mulki Mulyadi, Sufyan Syafi’I, Alan Zuhri, Husein dan Zikrul Maula. Serta

Sahabat-Sahati PMII Cab Ciputat. KOPRI CaB. Ciputat dan KOMFAKA PMII

Cab. Ciputat. Serta terimakasih kepada seluruh pihak, baik sahabat, teman,

Page 8: DIPLOMASI TURKI : STUDI TENTANG LANGKAH LANGKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31721/1/WIRA... · LANGKAH-LANGKAH TURKI UNTUK MENJADI . ... kebijakan politik

v

keluarga yang telah mendukung penyelesaian Skripsi ini namun tidak dapat

penulis sebutkan namanya satu persatu.

Skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, maka

saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat diharapkan demi

penyempurnaan selanjutnya. Akhirnya hanya kepada Allah SWT kita kembalikan

semua urusan dan semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak,

husunya bagi penulis dan para pembaca pada umumnya, semoga Allah SWT

meridhoi dan dicatat sebagai ibadah di sisinya. Aamiin.

Wira

Kurnia

Page 9: DIPLOMASI TURKI : STUDI TENTANG LANGKAH LANGKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31721/1/WIRA... · LANGKAH-LANGKAH TURKI UNTUK MENJADI . ... kebijakan politik

vi

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ...................................................................... i

ABSTRAK ................................................................................................. ii

KATAPENGANTAR ................................................................................ iii

DAFTAR ISI. ............................................................................................. vi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah. ..................................................... 1

B. Identifikasi Masalah.. .......................................................... 7

C. Pembatasan dan Rumusan Masalah..................................... 7

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................ 8

E. Tinjauan Pustaka ................................................................. 9

F. Kerangka Teori .................................................................... 12

G. Metode Penelitian. ............................................................... 13

H. Sistematika Penulisan.. ........................................................ 15

BAB II TURKI DI BAWAH PIMPINAN PM RECEP

TAYYIB ERDOGAN

A. Sistem Pemerintahan .......................................................... 17

B. Hubungan Turki-Eropa dan Tujuan Kepentingan

Turki di Uni Eropa............................................................... 22

BAB III UNI EROPA DAN POLITIK LUAR NEGRI TURKI

A. Uni Eropa dan Perluasan Keanggotaan. .............................. 33

B. Kebijakan Politik Luar Negri Turki. ................................... 39

Page 10: DIPLOMASI TURKI : STUDI TENTANG LANGKAH LANGKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31721/1/WIRA... · LANGKAH-LANGKAH TURKI UNTUK MENJADI . ... kebijakan politik

vii

BAB IV DIPLOMASI SERTA IMPLIKASI YANG DI TIMBULKAN

ATAS PENGAJUAN KEANGGOTAAN TURKI UNTUK

SISTEM PEMERINTAHANNYA

A. Upaya Diplomatik Turki Untuk Menjadi Anggota

Uni Eropa............................................................................. . 47

B. Implikasi Untuk sistem Pemerintahan Turki dari Pengajuan

Turki ke Uni Eropa. ............................................................. 56

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan. ......................................................................... 60

B. Saran. ................................................................................... 62

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 63

Page 11: DIPLOMASI TURKI : STUDI TENTANG LANGKAH LANGKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31721/1/WIRA... · LANGKAH-LANGKAH TURKI UNTUK MENJADI . ... kebijakan politik

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Republik Turki yang terbentang di sepanjang jazirah Barat Asia

berbatasan dengan Eropa memiliki sejarah panjang yang mewariskan kisah

perkembangan peradaban dunia baik dari sisi spiritualisme ataupun kisah jatuh-

bangunnya imperium-imperium besar yang tidak lekang oleh zaman. Setelah

Perang Dunia II berakhir di tahun 1945, Turki semakin perkasa dengan peran

militer yang bertambah kokoh apalagi setelah negara ini bergabung dengan

NATO. Seiring dengan perkembangan politik Negara Barat, Turki yang lebih

senang mengidentikkan dirinya sebagai Eropa dari pada Asia, ikut pula

melakukan transformasi dalam pemerintahannya. Seperti peran dari partai tunggal

digantikan oleh sistem multipartai yang bersifat lebih demokratis sejak tahun

1950, dan itu menjadi langkah awal Turki untuk bergabung di Uni Eropa.1

Selama tahun dua puluhan, Musthafa Kemal Attaturk menerapkan

kebijakan politik luar negri Turki yang bertumpu pada peningkatan hubungan erat

dengan Eropa Barat karena dianggap sebagai model modernisasi dan kemajuan

tanpa harus memberikan kompensasi tertentu terhadap kekuatan atau unsur

imperialisme Eropa.2 Musthafa Kemal Attaturk pernah menyebutkan bahwa

perdamaian negara dan perdamaian dunia adalah mencerminkan tujuan utama

kebijakan politik luar negri Republik Turki selama beberapa tahun pertama, yaitu

1 Kata Pengantar, Dr. Richardi S. Adnan” dalam buku : Sumantri Tiara Sarah Putri,

„Demokratisasi Turki : Hubungan sipil-Militer tahun 2003-201‟, (Jakarta: Universitas Indonesia,

2012), Hal.VII

2 Taginian Syarif, Erdogan, (Jakarta: Pustaka Al Kautsar, 2011), Hal. 255

Page 12: DIPLOMASI TURKI : STUDI TENTANG LANGKAH LANGKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31721/1/WIRA... · LANGKAH-LANGKAH TURKI UNTUK MENJADI . ... kebijakan politik

2

menjaga perdamaian Turki dan stabilitasnya dan menghindari faktor-faktor yang

menimbulkan konflik serta peperangan di luar negri.

Pada tahun tiga puluhan, Republik Turki melakukan diplomasi yang luas

seputar berbagai kesamaan yang menghubungkan sistem Republik Turki dengan

Eropa.3 Uni Eropa merupakan sebuah organisasi regional yang pertama muncul

pasca Perang Dunia II. Tujuan dari pembentukan Uni Eropa ini adalah dipandang

sebagai cara terbaik untuk mencegah adanya konflik di kawasan Eropa. Awal

terbentuk Uni Eropa ini adalah European Coal and Steel Community (ECSC)

yang pada saat itu disebut dengan komunitas Baja Eropa dan Batu Bara.

Organisasi ini pada mulanya hanya mengelola baja dan batu bara secara bersama-

sama, di mana dua bahan itu adalah bahan utama yang diperlukan untuk perang.

Perjanjiannya ditandatangani di Paris tanggal 18 April 1951, dan berlaku sejak

Juli 1959 sampai tahun 2002. Negara-negara yang memprakarsai Uni Eropa

adalah Prancis, Jerman, Belanda, Belgia, Italia dan Luksemburg.4

Dalam perkembangan, Uni Eropa menjelma menjadi komunitas yang

sangat kuat dan disegani masyarakat internasional karena dianggap satu-satunya

organisasi regional yang sangat berhasil mengintegrasikan anggota-anggotanya

dalam satu wadah kebijakan bersama, oleh karena itu dipastikan akan membawa

dampak yang baik lantaran kebijakannya ditaati oleh semua negara anggotanya.

Meskipun ada pengecualian dalam beberapa keputusan Uni Eropa, misalnya di

bidang ekonomi, Uni Eropa menerapkan anggota-anggotanya untuk memakai

3 Ibid, 256

4 Taufik Adi Susilo. Mengenal Benua Eropa, (Yogyakarta: Garasi, 2009), Hal. 114-115

Page 13: DIPLOMASI TURKI : STUDI TENTANG LANGKAH LANGKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31721/1/WIRA... · LANGKAH-LANGKAH TURKI UNTUK MENJADI . ... kebijakan politik

3

mata uang Euro, akan tetapi hingga saat ini masih ada beberapa negara yang

belum mamakai mata uang Euro.5

Untuk perluasan keanggotaan dalam Uni Eropa, pada dasarnya terbuka

bagi setiap negara dengan persyaratan utama adalah negara yang harus berada di

kawasan Eropa dan negara tersebut menerapkan prinsip demokrasi, penghormatan

akan Hak Asasi Manusia serta menjalankan peraturan perundangan Uni Eropa.6

Dewan kehormatan Uni Eropa memandang pentingnya perluasan sebagai bentuk

kesempatan untuk memperkenalkan dan mempromosikan kemakmuran dan

stabilitas komunitas tersebut.

Setelah Rumania menjadi anggota ke-27 Uni Eropa, perluasan

keanggotaan Uni Eropa masih berlangsung dengan menerima negara lainnya

sebagai calon kandidat anggota Uni Eropa. Salah satunya negara yang

mengajukan proposal adalah Turki pada tahun 1987, dan ditetapkan sebagai

kandidat resmi pada tahun 2004. Keinginan Turki untuk bergabung ke dalam

kawasan-kawasan Eropa sudah terlihat sejak tahun 1962, di mana Turki mulai

bergabung ke dalam anggota NATO (North Atlantic Treaty Organization).7

NATO yang didirikan pada tahun 1964 ini memiliki tujuan untuk menjaga

keamanan, serta memberikan kontribusi di mata masyarakat Eropa-Atlantik.8

Hubungan Turki dengan Uni Eropa semakin membaik terutama di bidang

ekonomi. Turki yang luas wilayahnya hanya 5% (780.580 km2) di Benua Eropa

5 Journal On-line, Uni Eropa, bisa di akses di ; http://www.docstoc.com/docs/42936005/uni-

eropa , di unduh tgl : 17 Desember 2014. 14.00

6 Republic of Turkey-Ministry of Foreign Affairs. Turkey-EU Relations with NATO . n.d

(database on-line); tersedia di http://www.mfa.gov.tr/nato.en.mfa Internet; di unduh pada 13

Desember 2014, 1.38

7 Ibid, Republic of Turkey-Ministry of Foreign Affairs. Turkey-EU Relations with NATO . n.d

8 Republic of Turkey-Ministry of Foreign Affairs. Turkey-EU Relations. n.d (database on-line);

tersedia di http://www.mfa.gov.tr/relations-between-turkey-and-the-european-union.en.mf.

Internet; di unduh pada 13 Desember 2014, 01.35

Page 14: DIPLOMASI TURKI : STUDI TENTANG LANGKAH LANGKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31721/1/WIRA... · LANGKAH-LANGKAH TURKI UNTUK MENJADI . ... kebijakan politik

4

dan 95% berada di Asia9 sedangkan sebagian besar wilayah Turki dulu yang

meliputi kawasan-kawasan Afrika Utara, Asia Barat termasuk bagian Eropa

Timur. Secara perlahan-lahan sebagian besar wilayahnya dilepaskan oleh Turki,

karena kekuatan Eropa terutama Inggris dan Prancis memaksa bagian-bagian

kawasan Arab10

untuk di lepaskan.11

Ketika Turki kemudian menjadi negara Republik Turki,12

Turki merasa

sangat penting untuk bergabung dengan European Community13

(Selanjutnya

akan ditulis menjadi EC), sesuai dengan kepentingan dan keinginan negara

tersebut, baik dari segi ekonomi, maupun di bidang politik. Pada masa

pemerintahan Celal Bayar (1950-1960) arah kebijakan dalam sitem pemerintahan

Turki diterapkan seperti yang negara-negara anggota EC, contohnya di bidang

ekonomi. Apabila menjadi anggota EC,14

maka akan sangat membantu Turki

untuk bisa membuka pasar di negara anggota EC yang menjadi mitra perdagangan

Turki, di mana semua tarif dan non-tarif secara otomatis akan dieliminasi,

sehingga Turki mendapat akses khusus dan biaya gratis dalam memasarkan

produk-produknya di negara-negara anggota EC. Hal ini akan berdampak baik

pada stabilitas ekonomi Turki. Sedangkan di bidang politik, dengan diakui sebagai

anggota EC, maka secara otomatis akan memperkuat nilai-nilai Barat di Turki.

9 Tohir, Ajid, “Studi Kawasan dunia Islam”, (Jakarta: Rajawali Pers,2009) Hal.231

10

kebudayaan Islam Arab, bisa didefinisikan secara linguistik dengan bahasa Arab sebagai

bahasa induk kebudayaan mereka. Akan tetapi untuk sekarang sudah mencakup diluar batas-batas

geopolitik tertentu etnik Arab, seperti sudan, Somalia dan Mauritania yang seluruh penduduknya

bisa disebut bukan orang Arab, tetapi secara linguistik mereka bisa masuk kedalam kriteria Arab.

Oleh karena itu, kawasan ini di definisikan sebagai kawasan Arab

11

Lapidus, Ira. M, „Sejarah Sosial Umat Islam”, Jakrta: PT Raja Grafindo Persada, 1999. Hal.

468

12

Syalabi, “Sejarah dan Kebudayaan Islam 3”, (Jakarta: Pustaka Al Husna Baru, 2008),

Hal.265

13

European Community selanjutnya akan ditulis menjadi EC

14 Turkey and the European Community, JSTOR Terms and Conditional, 15 Desember 2014.

10.20

Page 15: DIPLOMASI TURKI : STUDI TENTANG LANGKAH LANGKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31721/1/WIRA... · LANGKAH-LANGKAH TURKI UNTUK MENJADI . ... kebijakan politik

5

Maka hal inilah yang mendorong upaya liberalisai sistem konstitusional dan

hukum yang akan membantu Turki meningkatkan demokrasi negaranya seperti

demokrasi yang diterapkan oleh negara-negara Eropa.

Pada tahun 2004, Turki di masa pemerintahan Perdana Menteri Recep

Tayyib Erdogan kembali berkomitmen terhadap proyek UE, di mana Turki mulai

menyesuaikan hukumnya dengan yang direkomendasikan oleh UE15

hingga

berbagai dukungan datang dari international.16

Evaluasi progres Turki terhadap

aksesi UE yang dilakukan komisi Eropa pada oktober 2004 menghasilkan

pernyataan, “komisi UE mempertimbangkan bahwa Turki cukup memenuhi

kriteria politik dan merekomendasikan perundingan terbuka selanjutnya”.17

Namun pasca perundingan negosiasasi Brussel pada Desember 2004,

keberlanjutan proses keanggotaan Turki kembali memunculkan pertanyaan.

Perundingan Brussel menyatakan bahwa Turki tidak memenuhi kriteria politik

UE. Secara khusus, dewan UE berargumen bahwa perlakuan buruk Turki terhadap

warga Kurdi dan pengaruh militer yang terlalu besar dalam kehidupan politik di

Turki sebagai penghambat utama proses aksesi tersebut.18

Terlepas dari itu,

perundingan Brussel juga harus menyadari bahwa negara anggota UE pun tidak

melaksanakan kriteria tersebut secara seragam. Oleh karena itu, perundingan

15 Melalui dua reformasi Konstitusi utama pada 2001 dan 2004, delapan paket legislatif

dikeluarkan pada februari 2002 dan juli 2004, tiga wilayah isu reformasi struktural, sebagaimana

diprefensikan oleh UE. Kecuali posisi kepala jenderal Staf (posisi tersebut tetap bertanggung

jawab kepada perdana menteri dibanding pada menteri pertahanan), telah di pecahkan. Lihat :

Sumantri Tiara sarah putri, „„Demokratisasi Turki : Hubungan sipil-Militer tahun 2003-2011‟‟,

(Jakarta: Universitas Indonesia, 2012), Hal.96

16

Johanna Koenne, Kultural Diplomacy and the Databate on Turkey‟s Accession to the EU”,

2009,( On-line), tersedia di; http//www.culturaldiplomacy.org/pdf/case-studies/cd-debate.pdf; di

unduh ; 14 Desember 2014. 14.00

17

European Union, The History Of the Europa Union. ; Trinity College Dublin, n.d (Journal

Online), www.tcd.ie/Econemics/SER/sql/download.php?key=35; 12Desember 2014. 09.00

18

Republic of Turkey-Ministry for EU Affairs, History of the EU. 2007 (database on-line);

tersedia di : http://www.abgs.gov.tr/index.php?p=105&l=2 15Desember 2014. 11.00

Page 16: DIPLOMASI TURKI : STUDI TENTANG LANGKAH LANGKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31721/1/WIRA... · LANGKAH-LANGKAH TURKI UNTUK MENJADI . ... kebijakan politik

6

Brussel sudah seharusnya mengevaluasi upaya Turki dalam

mengimplementasikan kriteria Kopenhagen berdasarkan cara Turki (seperti

keputusan Turki untuk memberikan kebebasan terhadap penyiaran dalam bahasa

Kurdi).19

Sejak abad pertengahan ada beberapa faktor obyektif yang diterapkan

Turki dalam merekonstruksi kebijakan politik luar negrinya. Sejak pertengahan

tahun delapan puluhan Pasar Bersama Eropa berkembang pesat yang tadinya

merupakan agenda ekonomi dan sosial berubah menjadi agenda politik. Turki pun

harus memenuhi tuntutan-tuntutan dan permintaan Eropa untuk melakukan

sejumlah langkah-langkah reformasi secara luas terhadap konstruksi

ketatanegaraan dan tatanan sosial kemasyarakatan, sebelum mengajukan diri

menjadi anggota Uni Eropa. Reformasi semacam ini tidak mungkin dilakukan

kalangan partai ultra nasional secular Turki yang berkuasa. Kalaupun Pasar

Bersama Eropa berubah hingga Turki memenuhi permintaan dan syarat-syarat

perubahan yang diminta Eropa, akan tetapi keanggotaan Turki dalam Uni Eropa

tetap tidak bisa dipastikan. 20

Diplomasi dan Reformasi yang diperkenalkan PM Erdogan memang telah

membawa Turki lebih dekat dengan ekspektasi UE.21

Yang menjadi persoalan

sebenarnya ialah upaya Turki untuk memenuhi kriteria tersebut, sebagaimana

yang diperlihatkan dalam reformasi terbarunya di bawah kepemimpinan PM

Recep Tayyib Erdogan. Terlepas dari itu, upaya dan langkah-langkah besar yang

seperti apa dari Turki untuk bisa memenuhi krtiteria tersebut dan menjadi anggota

19 Sumantri Tiara sarah putri, „„Demokratisasi Turki : Hubungan sipil-Militer tahun 2003-

2011‟‟, (Jakarta: Universitas Indonesia, 2012), Hal.98

20

Opchit, Sumantri Tiara sarah.. Hal. 260

21

Taginian Syarif, “Erdogan”, (Jakarta: Pustaka Al Kautsar, 2011), Hal. 19

Page 17: DIPLOMASI TURKI : STUDI TENTANG LANGKAH LANGKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31721/1/WIRA... · LANGKAH-LANGKAH TURKI UNTUK MENJADI . ... kebijakan politik

7

tetap Uni Eropa sebagaimana yang diperlihatkan Turki di bawah pimpinan

Perdana Menteri Erdogan.

B. Identifikasi Masalah

Terdapat beberapa permasalahan yang berhasil diidentifikasi oleh penulis

terkait langkah-langkah apa saja yang dilakukan oleh Turki agar diterima manjadi

anggota tetap Uni Eropa, diantaranya;

1. Uni Eropa menunda kepastian hukum terhadap keanggotaan Turki di Uni

Eropa tanpa peduli dengan upaya-upaya dan sistem hukum yang telah

diterapkan oleh PM Erdogan di Turki sesuai aturan anggota Uni Eropa terkait

pencalonan anggota baru UE.

2. PM Erdogan menerapkan kebijakan politik luar negri Turki terkait proposal

keanggotaan Turki ke Uni Eropa

3. Timbulnya implikasi pada sistem pemerintahan Turki terkait keinginan Turki

untuk bergabung di Uni Eropa.

C. Pembatasan dan Rumusan Masalah

Adapun masalah-masalah yang dapat dirumuskan lewat judul dan

penelitian ini, yaitu;

1. Apa saja langkah-langkah yang diterapkan oleh PM Erdogan untuk Turki agar

diterima menjadi anggota Tetap Uni Eropa ?

2. Bagaimana kebijakan politik luar negri Turki pada masa PM Erdogan (2002-

2007 terkait keanggotaan Turki di Uni Eropa ?

3. Apa implikasi yang ditimbulkan pada Turki untuk bergabung ke Uni Eropa

terhadap sistem pemerintahannya ?

Page 18: DIPLOMASI TURKI : STUDI TENTANG LANGKAH LANGKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31721/1/WIRA... · LANGKAH-LANGKAH TURKI UNTUK MENJADI . ... kebijakan politik

8

D. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah:

a. Menjelaskan langkah-langkah yang akan dipakai oleh Erdogan untuk

Negara Turki agar diterima di Uni Eropa

b. Menjelaskan kebijakan politik luar negri Turki di bawah kepemimpinan

PM Erdogan tahun 2002-2007 dan dampak yang ditimbulkan untuk

masyarakat dan pemerintahan Turki.

2. Manfaat

Manfaat dari penelitian ini adalah:

a. Menambah wawasan akademisi tentang negara Turki yang mempunyai

pengaruh sangat besar tidak hanya di Asia, tetapi juga ke Eropa. Dan

penelitian ini juga sangat bermanfaat untuk memperkaya kaijan dan

literature yang berhubungan dengan usaha dan langkah-langkah yang

dilakukan oleh Turki agar bisa diterima menjadi anggota tetap Uni Eropa.

b. Memberikan sedikit gambaran hasil penelitian penulis mengenai kondisi

politik Turki di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Recep Toyyib

Erdogan (2002-2007) kepada mahasiswa/i Jurusan Sejarah Peradaban

Islam Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

khususnya Konsentrasi Timur-Tengah yang belum begitu memahami

Konflik Turki–Uni Eropa, dan umumnya untuk seluruh seluruh

Mahasiwa/i UIN serta masyarakat yang membutuhkan.

Page 19: DIPLOMASI TURKI : STUDI TENTANG LANGKAH LANGKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31721/1/WIRA... · LANGKAH-LANGKAH TURKI UNTUK MENJADI . ... kebijakan politik

9

E. Tinjauan Pustaka

Dalam penelitian ini penulis telah mencari beberapa literature terkait

keinginan Turki untuk menjadi anggota tetap Uni Eropa kususnya di masa

Perdana Menteri Recep Tayyib Erdogan. Namun tidak banyak sumber-sumber

tersebut terutama yang berbahasa Indonesia. Kalaupun ada, literature tersebut

tidak banyak memberikan secara lengkap mengenai informasi keinginan Turki ke

Uni Eropa di masa PM Erdogan (2002-2007). Sedangkan skripsi-skripsi yang

telah ada baik di perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta maupun

Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora khususnya belum terdapat satupun

judul mengenai keinginan Turki untuk menjadi anggota tetap Uni Eropa tahun

2002 hingga 2007 di masa perdana menteri Erdogan. Maka dari itu, penelitian ini

menyajikan hasil penelitian yang original dari penulis.

Berikut ini beberapa literatur terkait dengan Turki dan UE ;

1. Erdogan,22

buku ini merupakan Biografi Erdogan, yang berisikan mengenai

riwayat kehidupan Erdogan, Pengalaman Politiknya, serta keadaan Turki pada

masa kepemimpinannya. Buku ini memang tidak secara khusus mengkaji

mengenai bagaimana upaya Erdogan untuk bisa membawa Turki menjadi

anggota tetap Uni Eropa, namun karya Syarif Taginan ini sangatlah membantu

penulis untuk menggambarkan kondisi Turki pada masa Recep Tayyib

Erdogan karna kajiannya berfokus keseluruhan pada Erdogan.

2. Diplomasi Turki untuk menjadi angota Uni Eropa (2007-2012),23

karya Ahla

Aulia Mahasiswi jurusan Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan

Politik UIN Jakarta. Skripsi ini membahas mengenai diplomasi yang

22 Taginian Syarif, “Erdogan”, (Jakarta: Pustaka Al Kautsar, 2011)

23 Ahla Aulia. 2013. Diplomasi Turki Untuk Anggota Uni Eropa (2007-2012). Fakultas Ilmu

Sosial dan Politik UIN Jakarta.

Page 20: DIPLOMASI TURKI : STUDI TENTANG LANGKAH LANGKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31721/1/WIRA... · LANGKAH-LANGKAH TURKI UNTUK MENJADI . ... kebijakan politik

10

dilakukan oleh Turki untuk menjadi anggota Uni Eropa periode tahun 2007

hingga 2012, terhadap anggota Uni Eropa yang menolak proses keanggotaan

Turki di Uni Eropa, serta menjelaskan bagaimana kondisi Turki pasca

ditetapkan sebagai kandidat Uni Eropa. Namun penguraian tentang upaya-

upaya yang dilakukan Turki di tahun 2002-2007 luput dari pembahasan skripsi

ini yang hanya terpokus pada tahun 2007 hingga 2012. Disamping itu skripsi

ini juga tidak menyertakan bagaimana kebijakan politik luar negri Turki

terkait proposal ke Uni Eropa. sehingga Penulis menarik kesimpulan bahwa

subjek kajiannya sangat berbeda. Dalam skripsi ini penulis mengedepankan

upaya yang dilakukan oleh Turki pada masa Erdogan ketimbang mengkaji

penolakan dan tanggapan dari beberapa anggota Eropa.

3. Hambatan Aksesi Turki ke Uni Eropa,24

Skripsi Karya Faidah Rahim

Mahasiswi Program Studi Hubungan Internasional FISIP UPN Veteran Jawa

Timur. Skripsi ini mengkaji lebih jauh mengenai lambatnya proses negosiasi

yang dilakukan Turki dan Uni Eropa serta hambatan yang diterima Turki dari

beberapa negara anggota Uni Eropa yang secara ekspilisit menunjukkan sikap

oposisinya terhadap keanggotaan penuh Turki. Berbeda dengan Skripsi ini,

penulis hanya memfokuskan pada upaya Erdogan agar Turki bisa bergabung

menjadi anggota Uni Eropa dengan menerapkan sistem Reformasi dan

mengubah beberapa poin tentang politik luar negri Turki hingga diterima oleh

Uni Eropa. Skripsi Faidah memfokuskan pada kultur dan identitas untuk

menganalisa indikasi dalam hubungan Turki dan Uni Eropa. Namun demikian,

24 Rahim Faidah. 2013. Hambatan Aksesi Turki ke Uni Eropa. Fisip UPN ”Veteran” Jawa

Timur

Page 21: DIPLOMASI TURKI : STUDI TENTANG LANGKAH LANGKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31721/1/WIRA... · LANGKAH-LANGKAH TURKI UNTUK MENJADI . ... kebijakan politik

11

tulisan saudara Faidah ini sangat membantu penulis dalam menyelesaikan

penelitian terkait Turki dan Uni Eropa.

4. Demokratisasi Turki: Hubungan Sipil-Militer Turki 2003-2011. Buku

karangan Tiara Sarah Putri Sumantri ini meskipun tidak secara khusus

membahas mengenai hubungan Turki dan Uni Eropa, namun cukup

memberikan informasi terkait kondisi umum keadaan masyarakat Turki. Buku

ini menjelaskan bagaimana sistem pemerintahan Turki, sejarah panjang Turki,

para pemimpin Turki hingga perubahan sistem militeristik menuju

demokratik. Tapi buku ini sangat sedikit menyinggung keinginan Turki

bergabung ke Uni Eropa. Seperti literatur lainnya, sumber ini hanya

menjelaskan sedikit tentang keinginan Turki dan hambatan yang diterima

Turki. Berbeda dengan penulis yang secara khusus memfokuskan kajiannya

pada Turki pada masa Erdogan dengan mencoba menelusuri Upaya yang

dilakukan Erdogan agar diterima di Uni Eropa serta Implikasi yang

ditimbulkannya.

Adapun perbedaan kajian skripsi ini dengan kajian di atas adalah penulis

lebih berfokus pada penjelasan mengenai upaya yang dilakukan oleh Perdana

Menteri Erdogan di tahun 2003 hingga 2007 supaya Turki ditetapkan menjadi

anggota tetap Uni Eropa. Serta penulis juga lebih jauh menelusuri mengenai

kebijakan politik luar negri Turki di masa Erdogan dan Implikasi yang

ditimbulkan untuk masyarakat dan untuk sistem pemerintahan Turki.

Page 22: DIPLOMASI TURKI : STUDI TENTANG LANGKAH LANGKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31721/1/WIRA... · LANGKAH-LANGKAH TURKI UNTUK MENJADI . ... kebijakan politik

12

F. Kerangka Teori

Menurut Haji Agus Salim, ada perbedaan antara politik/kebijakan dan

diplomasi. Menurutnya politic is that what you want and diplomacy that what you

get.25

Beliau menjelaskan bahwa pengertian diplomasi itu merupakan cara untuk

mendapatkan apa yang diinginkan dan dikehendaki oleh yang melakukan

diplomasi tersebut Begitupun yang dilakukan oleh PM Erdogan yang cenderung

sangat ingin bergabung ke Uni Eropa dengan melakukan upaya-upaya yang

diterapkan di Turki.

Maka dari itu berdasarkan uraian di atas, penelitian ini menggunakan teori

Diplomasi Multilateral26

dan menggunakan konsep Lord Strang, dimana menurut

beliau diplomasi adalah;

“The Primary function of diplomacy which is the quite and friendly settlement of international differences by intergovernment discuccion and negotiation, facilitated by good personal contacts and understanding”. [Fungsi utama diplomasi adalah menyelesaikan berbagai perbedaan international dengan penuh ketenangan lagi bersahabat melalui diskusi dan diskusi yang diperlancar oleh hubungan-hubungan pribadi yang baik dengan saling pengertian].

Terlepas dari kerangka teoritis tersebut, diplomasi sendiri berkaitan erat

dengan seluruh proses kebijakan dan hubungan politik luar negri, termasuk pada

waktu perumusan, pelaksaan dan evaluasi dari perumusan dan pelaksanaannya.

Dalam hal inilah diplomasi yang dilakukan Turki di era Erdogan bersangkutan

dengan politik luar negri yang diterapkan oleh Erdogan saat itu. Namun secara

spesifik diplomasi dan politik luar negri itu dapat dibedakan, diplomasi berkaitan

dengan cara-cara dan mekanisme, sedangkan politik luar negri menyangkut

25 Mohsin, Ayyub, “Diplomasi”, (Jakarta ; 2010 ) Hal. 5

26

Dilomasi Multilateral pada umumnya dilakukan di PBB dan Organisasi-organisasi lintas

Benua seperti GNG, OKI dan Uni Eropa dan ruang lingkup regional.

Page 23: DIPLOMASI TURKI : STUDI TENTANG LANGKAH LANGKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31721/1/WIRA... · LANGKAH-LANGKAH TURKI UNTUK MENJADI . ... kebijakan politik

13

maksud dan tujuan. Oleh karna itu penulis berusaha menganalisa mengenai respon

masyarakat Turki terhadap upaya-upaya yang dilakukan Erdogan agar diterima di

Uni Eropa. Implemantasi kebijakan Erdogan untuk Politik luar negri Turki

dimana hal tersebut dapat berimplikasi terhadap sistem pemerintahan Turki.

G. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode beberapa tokoh yang penulis gunakan

yaitu;

1. Heuristic atau pengumpulan data yang bersifat Analitical History, kritik

sumber baik intern maupun ekstern, interpretasi dan terakhir Histpriografi. Dalam

proses Heurustik penulis menggunakan metode kepustakaan, dimana penulis

menghimpun sumber-sumber tertulis yang bersifat Primer maupun Sekunder.

Untuk sumber primer penulis menggunakan jurnal online, diantaranya; JSTOR

(Journal Storage) yaitu perpustakaan digital yang didirikan tahun 1995.

Perpustakaan JSTOR ini berisi terbitan tentang jurnal akademik yang

terdigitalisasi, namun sekarang sudah mulai mencakup buku-buku dan sumber

primer. Ada lagi jurnal online yang penulis peroleh dari situs docstoc,27

dan jurnal

Trinity College Dublin, Perpustakaan Unifersitas Dublin yang menyediakan

literature dari sumber primer dan sumber sekunder secara online. Selebihnya

penulis menggunakan data-data yang bersifat sekunder baik berupa buku, skripsi

dan tesis yang penulis temukan di perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Jakarta,

27 Docstoc secara resmi diluncurkan tahun 2007. Docstoc mulai sebagai sumber daya untuk

berbagi dokumen (termasuk .doc,. pdf dan format .ppt), seta menyediakan sumber primer dan

sekunder, dan memungkinkan pengguna untuk dokumen di blog atau website mereka

menanamkan.

Page 24: DIPLOMASI TURKI : STUDI TENTANG LANGKAH LANGKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31721/1/WIRA... · LANGKAH-LANGKAH TURKI UNTUK MENJADI . ... kebijakan politik

14

Perpustakaan Indonesia, Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Jakarta,

Perpustakaan Nasional dan Situs Internet.

2. Verifikasi atau Kritik Sumber. Penulis melakukan uji keaslian sumber

melalui kritik ekstern. Dan untuk sumber intern penulis melakukan uji kelayakan

atau kredibilitas. Dalam kritik ekstern penulis mengkritik secara fisik sumber-

sumber primer yang berupa Jurnal. Dilihat dari tahun dibuatnya, siapa

pembuatnya, sumber tersebut masih dalam bentuk asli, dan penulis tidak

menemukan permasalahan yang berarti, dan menurut hemat penulis sumber-

sumber jurnal tersebut sangat valid nampaknya jika dikatakan otentik, karena

masih dalam bentuk asli dan sangat kecil kemungkinan untuk dipalsukan.

3. Interpretasi terhadap sumber-sumber yang telah penulis ambil untuk

memperoleh fakta-fakta terkait permasalahan yang menjadi fokus penelitian

penulis. Dalam tahap ini penulis menggunakan analisis dan sintesis. Dalam proses

analisis, penulis memperoleh fakta dari sumber-sumber yang telah penulis baca,

seperti pada tahun 2004 Turki ditetapkan menjadi anggota kandidat Uni Eropa,

dimana telah bertahun-tahun sebelumnya proposal keanggotaan Turki di Uni

Eropa tidak juga diproses, hingga upaya-upaya yang dilakukan Erdogan pada

masanya membuka kembali peluang Turki ke Uni Eropa dengan ditetapkannya

Turki walau hanya sebagai calon kandidat. Dari fakta hasil analisis tersebut, maka

sintesisnya adalah, walaupun upaya-upaya yang dilakukan Erdogan membuahkan

hasil dengan ditetapkannya Turki sebagai calon Kandidat anggota Uni Eropa,

tetap saja tidak juga langsung menghantarkan Turki menjadi bagian dari Uni

Eropa hingga tahun 2007.

Page 25: DIPLOMASI TURKI : STUDI TENTANG LANGKAH LANGKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31721/1/WIRA... · LANGKAH-LANGKAH TURKI UNTUK MENJADI . ... kebijakan politik

15

4. Historiografi, dimana penulis menguraikan fakta-fakta yang sudah didapat

ke dalam penulisan sejarah, kemudian menarik kesimpulan yang merupakan

jawaban dari permasalahan pokok penelitian ini.

H. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini, penulis membagi kedalam lima bab penulisan,

yaitu ;

Bab I : Bab ini menguraikan tentang pendahuluan yang terdiri dari penjelasan

singkat untuk permasalahan yang menjadi fokus penelitian penulis, yang

berisikan identifikasi masalah, pembatasan dan rumusan masalah, tujuan

dan manfaat penelitian, tinjaun pustaka, kerangka dan teori, metode

penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II : Di bab II ini membahas mengenai Turki di pimpin oleh perdana menteri

Recep Tayyib Erdogan tahun 2002-2007. Mengenai hubungan Turki

dengan Eropa di masa kepemimpinan Erdogan, tujuan dan kepentingan

Turki di Eropa, dan menjelaskan bagaimana sistem pemerintahan Turki

di masa Erdogan.

Bab III: Membahas mengenai Uni Eropa dan upaya-upaya Turki untuk bisa

menjadi anggota tetap Uni Eropa untuk tahun 2003 hingga 2007,

penjelasan mengenai kebijakan perluasan keanggotaan Uni Eropa, dan

kebijakan politik luar negri Turki pada masa Erdogan terkait proposal

keaggotaan Turki di Uni Eropa.

Bab IV: Membahas mengenai Implikasi yang ditimbulkan karna belum

diterimanya Turki sebagai anggota tetap Uni Eropa terhadap masyarakat

Page 26: DIPLOMASI TURKI : STUDI TENTANG LANGKAH LANGKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31721/1/WIRA... · LANGKAH-LANGKAH TURKI UNTUK MENJADI . ... kebijakan politik

16

Turki, Kondisi ekonomi Turki, sistem pemerintahan Turki dan implikasi

untuk Uni Eropa sendiri.

Bab V: Berisikan penutup yang terdiri dari kesimpulan yang merupakan

jawaban dari permasalahan awal penelitian ini, serta saran-saran yang

menjadi masukan oleh penulis untuk perbaikan penelitian selanjutnya.

Page 27: DIPLOMASI TURKI : STUDI TENTANG LANGKAH LANGKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31721/1/WIRA... · LANGKAH-LANGKAH TURKI UNTUK MENJADI . ... kebijakan politik

17

BAB II

TURKI DI BAWAH KEPEMIMPINAN ERDOGAN

A. Sistem Pemerintahan

Keberhasilan Erdogan di Turki, tidak lepas dari pendukung Adelet ve

Kalkinma Partisi (Partai Keadilan dan Pembangunan), atau AKP. Partai ini

mampu membuktikan eksistensinya sebagai pilihan pertama bagi kaum minoritas

dan banyak menopang sektor bursa kerja dan ekonomi untuk negara.28

Partai yang

dipimpin Erdogan ini terfokus pada prinsip publik yang keras terhadap dua strata

kehidupan; strata menengah dan bawah. Selain itu, partai ini juga banyak diterima

oleh beberapa anggota Uni Eropa dan Amerika.29

Pada saat itulah, Erdogan

memandang bahwa dirinya adalah sosok tipe pemimpin yang baik untuk dicontoh

oleh partai-partai dan gerakan-gerakan Islam yang lainnya.

Kemenangan partai ini dan keberhasilan Recep Tayyeb Erdogan sebagai

Perdana Menteri Turki pada tgl 14 Maret 2003 beriringan dengan ancaman yang

meningkat di dalam negri. Seiring dengan proses pemenuhan persyaratan

keanggotan di Uni Eropa dan wacana penyelesaian konflik Turki dengan Yunani

terkait Siprus kembali terangkat. Invasi AS ke Irak pada tahun 2003 juga turut

meningkatkan kekhawatiran Turki akan kemungkinan pendirian negara Kurdi,

dan ini mendorong bangkitnya gerakan separatis negara Turki di bagian Tenggara.

Tindakan kekerasan dan konflik berlanjut, karena itu militer kembali akan

mengguanakan hak prerogatifnya untuk mengkudeta kembali pemerintah, dengan

28 Ziya Onis dan E Fuat Keynan, Turkey at the polls: A New Path Emerges, dalam journal of

Democrasy, Volume 14, di akses : 17 September 2015, 13.01

29

Berna Turam, Between Islam and the State, The Politics of Engagement, (Stanford California:

Stanford Unifersity Press, 2007, Hal. 4

Page 28: DIPLOMASI TURKI : STUDI TENTANG LANGKAH LANGKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31721/1/WIRA... · LANGKAH-LANGKAH TURKI UNTUK MENJADI . ... kebijakan politik

18

mengatasnamakan keamanan nasional.30

Hal inilah yang dikhawatirkan Erdogan

apabila militer kembali berkuasa. Untuk itu dia menggunakan kesepakatan dengan

AS di bidang perekonomian guna meredam konflik dengan Kurdi.31

Masalah Kurdi pada masa pemerintahan Erdogan berbeda kondisinya

dengan sebelumnya. Sejak Turki dipimpin oleh Erdogan di tahun 2002, Erdogan

berusaha mencari jalan baru dalam berinteraksi dengan Kurdi. Hal ini sangat jauh

berbeda dengan cara tradisional militer Turki sebelumnya dalam menangani

masalah Kurdi. Pemerintah Erdogan memandang masalah Kurdi tidak hanya

karena faktor politik semata, akan tetapi juga mencakup ketiadaan demokrasi,

keamaan, ekonomi, sosial bahkan kebudayaan. Sebab itu, pemerintah Erdogan

membangun dengan cara tepat untuk menangani masalah Kurdi diantaranya

dengan memberikan akses yang luas kepada suku Kurdi untuk ikut serta dalam

proses-proses politik, melakukan reformasi dan menguatkan demokrasi di

kawasan Kurdi. Sebagai contoh yang digunakan oleh Erdogan dalam

penyelesaian konflik Kurdi yaitu dengan menerima adanya kegiatan-kegiatan

kebudayaan dengan bahasa selain bahasa Turki dan menganggapnya sebagai

upaya yang penting untuk mengukuhkan persatuan di Turki.

Untuk penerapan kebijakan politik yang berkaitan dengan Kurdi, Erdogan

memfokuskan kepada upaya mengoptimalkan keikutsertaan masyarakat Kurdi

dalam berpolitik, melakukan langkah-langkah reformasi politik sehingga adanya

solusi dari masalah-masalah yang muncul. Erdogan juga berusaha menjaga

dukungan masyarakat guna terciptanya kebijakan-kebijakan politik yang kuat.

30 Erse Aydin, Nihat Ali Oscan, Dogan Akyaz. “The Turkish Military‟s March Toward Europe”

Foreign Affairs. Vol.85. No.1, (Jan-Feb. 2006), hlm. 89-90

31

Sumantri Tiara Sarah Putri, Demokratisasi Turki : Hubungan Sipil-Militer tahun 2003-2011,

(Jakarta: Universitas Indonesia, 2012), Hlm. 7

Page 29: DIPLOMASI TURKI : STUDI TENTANG LANGKAH LANGKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31721/1/WIRA... · LANGKAH-LANGKAH TURKI UNTUK MENJADI . ... kebijakan politik

19

Tidak diragukan lagi bahwa medan politik Turki ketika Erdogan berkuasa

senantiasa dinilai sangat baik oleh masyarakat.32

Bersamaan dengan merebaknya

berbagai kekhawatiran masyarakat Turki pada terjadinya kegagalan dalam

pembangunan sosial dalam skala nasional maupun internasional untuk masalah

Kurdi ini, Erdogan bahkan dinilai mampu menjaga kemanan sosial masyarakat

dan menjaga sistem politik dari keikutsertaan peran militer. Upaya Erdogan untuk

memberikan solusi terkait masalah Kurdi ini bukanlah jalan yang mulus dari

rintangan.

Sejumlah tokoh Turki yang beberapa diantaranya adalah figur-figur di

jajaran pemerintahan Erdogan, militer dan lembaga-lembaga negara lainnya

berusaha menghadang tawaran politik Erdogan.33

Hal ini terjadi di tahun-tahun

awal kepemimpinan Erdogan di tahun 2002 hingga 2005. Akan tetapi politik yang

digunakan Erdogan yang berusaha mengajak masyarakat untuk mengerti apa

solusi politik yang tepat terhadap masalah Kurdi memperoleh tempat tersendiri

sehingga mampu melemahkan jalur militer dalam menangani masalah Kurdi. Bagi

Erdogan membuka lapangan jalur politik merupakan sosusi yang tepat dan lebih

baik daripada jalur militer. Erdogan menilai pihak militer yang bermazhab sekular

masih membawa pandangan negatif yang kuat terhadap dirinya dan partai

pendukungnya.

Disamping itu, lembaga-lembaga peradilan seperti Mahkamah Konstitusi

dan Mahkamah Agung bahkan hingga sekarang masih berusaha melawan dan

mengacaukan pemerintahan Erdogan. Selama Erdogan menjadi Perdana Menteri,

Mahkamah Konstitusi memandang masalah-masalah yang disodorkan kepada

32 Taginian Syarif, Erdogan, (Jakarta: Pustaka Al Kautsar, 2011), hlm. 82.

33

The European Communities, Turkey 2006 Progress Report, di lihat :

http://ec.europa.eu/enlargement/pdf/key_documents/2006/nov/tr_sec_1390_en.pdf Hal. 7-8

Page 30: DIPLOMASI TURKI : STUDI TENTANG LANGKAH LANGKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31721/1/WIRA... · LANGKAH-LANGKAH TURKI UNTUK MENJADI . ... kebijakan politik

20

mereka tidak sesuai dengan prosedur yang seharusnya. Seringkali Mahkamah

Konstitusi memposisikan dirinya sebagai parlemen yang membatalkan perubahan

undang-undang tentang sidang orang-orang militer di pengadilan sipil. Begitu

juga dengan pembatalan perubahan undang-undang yang memperbolehkan

perempuan berjilbab masuk ke perguruan tinggi. Tindakan Mahkamah Konstitusi

yang melanggar undang-undang itu sudah menjadi kebiasaan di dalam negeri

selama bertahun-tahun dan tanpa ada yang mampu meluruskannya, padahal saat

itu Turki sedang melakukan perundingan langsung dengan Uni Eropa terkait

keanggotaan Turki. Uni Eropa saat itu mengambil sikap resmi seraya menyatakan

gelisah dengan apa yang terjadi di Turki dan menuntut reformasi hukum secara

total.34

Selain itu, proses masuknya Turki ke Uni Eropa juga memberikan peluang

bagi pemerintah untuk mereformasi tatanan sistem yudisial yang ada dalam

pemerintahan Turki. Hal ini merupakan akibat dari seringnya terjadi pertentangan

antara AKP dengan sistem yudisial Turki, sejak AKP menguasai parlemen Turki.

Oleh karena itu, dengan membentuk sebuah partai yang memiliki akar keislaman

yang kuat dapat memperkecil kemungkinan pembubaran partai oleh Mahkamah

Konstitusi akibat tekanan dari militer. Dengan melihat sejarah politik Turki yang

kerap diwarnai oleh kudeta militer terhadap pemeritahan yang sah berasal dari

pemilihan umum oleh rakyat, maka AKP dapat menghindari terjadinya kudeta

dengan jalan menghilangkan pengaruh militer dalam politik Turki, terutama pada

sistem yudisialnya.

34

Taginian, Erdogan, hlm. 95

Page 31: DIPLOMASI TURKI : STUDI TENTANG LANGKAH LANGKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31721/1/WIRA... · LANGKAH-LANGKAH TURKI UNTUK MENJADI . ... kebijakan politik

21

Selain dari masalah Kurdi dan militer, dari sektor ekonomi pemerintahan

Erdogan mampu mengangkat bidang Ekonomi Turki sejak partainya

memenangkan pemilu tahun 2002. Keberhasilan partai Erdogan dalam sektor

ekonomi ini terbilang sebagai sebuah loncatan yang belum pernah ada

sebelumnya di Turki.35

Erdogan mampu mewujudkan keberhasilan bidang

ekonomi yang melampui semua harapan dalam masa kepemimpinannya, setelah

Turki mengalami krisis ekonomi yang menimpa masyarakatnya dengan

meningkatnya inflasi dan berkurangnya pendapatan nasional. Selain itu bank

internasional Turki berdiri dengan tekad ingin melakukan reformasi di bidang

ekonomi.36

Ketetapan yang dikeluarkan oleh Organisation for Economic Co-

operation and Development (organisasi kerjasama ekonomi dan pembangunan) di

Eropa menuturkan bahwa, anggapan kemajuan yang dicapai perkonomian di

Turki pada saat berkuasanya AKP yang dipimpin oleh Erdogan adalah langkah

yang mencengangkan. Sebab partai ini telah mampu membentuk tingkat

pertumbuhan ekonomi paling tinggi diantara negara-negara yang bergabung

dalam organisasi kerjasama tersebut. Tingkat inflasi turun untuk kali pertama

sejak AKP berkuasa, yang mana pada saat sebelumnya stabilitas ekonomi di Turki

sangat lemah hingga menyentuh angka 2% dari produksi lokal secara Global.

Angka tersebut jauh lebih sedikit dibanding limit yang ditetapkan oleh Uni Eropa

yaitu 3% pada saat di mana semua hutang dikembalikan kepada pemerintah

mencapai 6,6%. Angka ini sedikit berbeda dari perhitungan yang dilakukan oleh

35 Cemal Krakas, Turkey: Islam dan Laicism. Between the Interest of State, Politics, and

Society,

PRIF Reports No. 78, Peace Research Institute Frankfurt, Germany, 2007. Hal. 23

36

Taginian, Erdogan, hlm. 64-65

Page 32: DIPLOMASI TURKI : STUDI TENTANG LANGKAH LANGKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31721/1/WIRA... · LANGKAH-LANGKAH TURKI UNTUK MENJADI . ... kebijakan politik

22

Eropa yaitu 60%. Dengan demikian perubahan ekonomi di Turki mengalami

kemajuan yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan ini adalah sebuah gebrakan

kebijaksanaan reformasi yang diterapkan oleh pemerintahan Erdogan.37

Pemerintah Erdogan juga berusaha melancarkan serangan yang keras

kepada semua bentuk korupsi yang dilakukan oleh jajaran di pemerintahannya. Ia

memandang bahwa kerusakan yang diakibatkan oleh ulah pemerintahan

merupakan wabah yang menggerogoti sendi-sendi perekonomian di Turki selama

dekade yang panjang dan mengubah perekonomian menjadi sebuah lubang yang

memisahkan para investasi asing. Hal inilah, menurut Erdogan, yang menjadi

penyebab negara terhalang mendapatkan bermilyar-milyar dollar dan beribu-ribu

lowongan pekerjan yang potensial.

B. Hubungan Turki-Eropa dan Tujuan Kepentingan Turki di Uni Eropa

Hubungan Turki dengan kawasan Eropa sudah terjadi jauh sebelum Turki

mengajukan diri sebagi anggota penuh di badan Uni Eropa. Relasi international

Turki dengan negara-negara Eropa itu awalnya terjalin dengan diundangnya Turki

untuk bergabung ke dalam Council of Europe (Dewan Eropa) pada tahun 1959.

Cita-cita Turki untuk dapat memperoleh status sebagai bagian dari negara Eropa

telah dimulai sejak pembentukan Republik Turki Modern di tahun 1923.

Modernisasi dan pembangunan merupakan dua kunci awal dari ambisi yang

dimiliki oleh Turki dalam upaya mengejar ketertinggalan dari negara-negara di

Eropa.38

37 Taginian, Erdogan, hlm. 66

38

George Lenczowki, Timur Tengah Kancah Dunia, terj (Bandung: Sinar Baru Algesindo,

1993), hal.78-79

Page 33: DIPLOMASI TURKI : STUDI TENTANG LANGKAH LANGKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31721/1/WIRA... · LANGKAH-LANGKAH TURKI UNTUK MENJADI . ... kebijakan politik

23

Setelah Perang Dunia I berakhir tahun 1918, Imperium Turki Utsmani

mengalami kemunduran. Satu persatu wilayah kekuasaan yang jauh dari pusat

membebaskan diri dari kekuasaan Turki Utsmani. Kondisi porak-porandanya

imperum Turki Utsmani tersebut menumbuhkan semangat nasionalisme pada

generasi muda Turki saat itu yang dipimpin oleh Mustafa Kemal Pasha.39

Akhirnya, di tahun 1923 Turki menjadi negara Republik, dan mengangkat

Mustafa Kemal Pasha sebagai Presiden pertama Turki. Di bawah pemerintahan

Kemal Pasha inilah Turki melakukan pergantian Konstitusi Islam yang

sebelumnya berlaku pada masa Turki Utsmani dengan konstitusi pemerintahan

sekuler. Negara Turki baru memilih Eropa Barat sebagai model untuk struktur

baru sekuler.40

Pasal 1 Undang-undang Dasar Baru Turki tahun 1928 menegaskan,

bahwa negara Turki adalah: Pertama, Republik. Kedua, Nasionalis. Ketiga,

Kerakyatan. Keempat, Kenegaraan. Kelima, Sekularis. Keenam, Revolusionis.

Pada tahun 1928, Turki secara tegas, mendeklarasikan dirinya sebagai negara

sekuler dengan adanya konstitusi penghapusan Islam sebagai agama negara.41

`

Upaya memperoleh status sebagai negara Eropa ini kemudian ditempuh

melalui jalan pendekatan hubungan politik, ekonomi, sosial, maupun kultural

dengan pembukaan sejumlah perjanjian maupun asosiasi antara Turki dengan

berbagai institusi yang menaungi negara-negara Eropa. Instisusi ini utamanya

adalah Dewan Eropa serta Komunitas Ekonomi Eropa.42

Ketika Komunitas

ekonomi Eropa terbentuk, Turki segera melihat peluang pendekatan hubungan

39 Aulia Ahla, Diplomasi Turki untuk Menjadi Anggota Uni Eropa (2007-2012) Skrisi

Mahasiswi UIN Jakarta: thn 2013. Hlm. 40

40

Munawir Sjadzali, Islam dan Tata Negara, (Jakarta, Penerbit : UI Press. 2008). Hlm. 225-226

41

George, Timur Tengah dikancah, Hlm. 78-79

42

Dewan Eropa serta Komunitas Ekonomi Eropa adalah Organisasi kerjasama dan

pembangunan Ekonomi. Berawal tahun 1948 dengan nama Organisation for European Economic

Co-operation (OEEC). Di tahun 1961 dberubah namanya menjadi Organisation for Economic Co-

operation and Development (OECD).

Page 34: DIPLOMASI TURKI : STUDI TENTANG LANGKAH LANGKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31721/1/WIRA... · LANGKAH-LANGKAH TURKI UNTUK MENJADI . ... kebijakan politik

24

politik dan ekonomi yang lebih dalam dengan negara-negara Eropa melalui

sejumlah kerjasama dan integrasi yang ditawarkan oleh Uni Eropa. Hal inilah

kemudian menjadi dasar dari adanya upaya panjang yang dilakukan oleh Turki

untuk dapat menjadi bagian dari Eropa.

Pada perkembangannya, setelah Komunitas Ekonomi Eropa didirikan pada

tahun 1957 dengan adanya perjanjian Roma, Turki segera mengajukan diri untuk

bergabung dalam Komunitas tersebut pada Agustus 1959, dan membuat sebuah

perjanjian asosiasi dengan komunitas tersebut. Perjanjian asosiasi ini secara resmi

disetujui oleh kedua belah pihak pada tanggal 12 September 1963 yang kemudian

dikenal dengan perjanjian Ankara. Perjanjian ini berisikan proses tiga langkah

yang perlu diambil oleh pemerintahan Turki untuk mewujudkan Custom Union43

antara Turki dengan Komunitas Ekonomi Eropa. Tahap pertama adalah tahapan

persiapan yang berlangsung kurang dari 5 tahun. Pada tahap ini, Turki diharapkan

mampu untuk menguatkan perekonomiannya melalui skema bantuan yang

diberikan oleh Komunitas Ekonomi Eropa. Tahap kedua, yakni tahap transisi

berlangsung kurang dari 12 tahun dan merupakan tahapan di mana implementasi

dari Custom Union mulai dilakukan. Tahap ini menuntut adanya penyelarasan

dalam kebijakan ekonominya, guna menciptakan kondisi ekonomi yang lebih

stabil. Sedangkan pada tahap ketiga merupakan tahapan yang semakin

memperdalam kebijakan ekonomi antara Turki dengan Komunitas Ekonomi

Eropa dalam kerangka Custom Union. Perjanjian Ankara dengan beberapa poin

tambahan yang disetujui pada tahun 1963 ini yang kemudian menjadi dasar

43 Custom Union adalah forum kerjasama Dewan Asosiasi Turki dan Uni Eropa tentang Bea

Cukai antara Turki dan Uni Eropa dalam barang-barang industry dan pertanian.

Page 35: DIPLOMASI TURKI : STUDI TENTANG LANGKAH LANGKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31721/1/WIRA... · LANGKAH-LANGKAH TURKI UNTUK MENJADI . ... kebijakan politik

25

hubungan dan kerjasama yang lebih kuat yang diwujudkan dalam Custom Union

di tahun 1995.44

Saat itulah Turki mulai memandang dirinya sebagai jembatan yang

menghubungkan dunia Timur dengan Barat, jembatan bagi Eropa bersatu menuju

Asia, serta menjadi jendela penduduk di kawasan Timur Tengah dan Asia Tengah

menuju Eropa. Beberapa negara mengatakan bahwa Turki adalah poros dari

kawasan-kawasan tersebut. Turki menjadi poros bukan hanya dalam pengertian

geografisnya saja, melainkan juga dari segi historis, kebudayaan, dan

nasionalisme serta berhubungan erat dengan negara-negara Kaukasus, Asia

Tengah, Balkan, Timur Tengah, dengan lebih dari sekedar hubungan

nasionalisme, kebudayaan, keagamaan, dan warisan budaya. Dengan memperkuat

hubungannya dengan negara-negara di kawasan ini, tanpa meninggalkan

hubungan tradisionalnya dengan Barat, maka Turki dapat menempatkan dirinya

sebagai poros negara di kawasan tersebut selama beberapa tahun ke depan.

Tidak diragukan lagi netralitas yang ditunjukkan Turki kepada beberapa

negara terkait hubungan internationalnya yang semakin membaik sehingga

mendapatkan dukungan dari Inggris dan Prancis dari satu sisi, dan bantuan

keuangan dari Jerman di sisi lain. Akan tetapi sifat netralitas Turki ini bersifat

pragmatis dan bertujuan ganda. Sebagai contoh; selama tahun-tahun pertama

perang dingin, ketika Jerman mulai nampak akan memenangkan perang, maka

Lembaga Militer dan Badan Keamanaan Turki memberikan bantuan kepada Nazi

Jerman. Akan tetapi ketika Ankara memastikan bahwa Jerman mengalami

44 Republic of Turkey-Ministry for EU Affairs. History of Turkey-EU Relations lihat di :

http://www.mfa.gov.tr/relations-between-turkey-and-the-european-union.en.mfa

Page 36: DIPLOMASI TURKI : STUDI TENTANG LANGKAH LANGKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31721/1/WIRA... · LANGKAH-LANGKAH TURKI UNTUK MENJADI . ... kebijakan politik

26

kekalahan, maka Turki segera memutuskan untuk bergabung dengan kelompok

Atlantik.

Di sisi lain pula, Turki mengakui berdirinya Israel sebagai ungkapan dari

tujuan dan ketegasan arah politik luar negri Turki dan upayanya mendekatkan diri

dengan kelompok Barat yang liberal. Hingga kemudian Turki menjadi bagian

terpenting dalam strategi Barat di Timur Tengah, dalam jaringan koalisi Barat,

dalam berbagai konspirasi yang dilancarkan terhadap nasionalisme negara-negara

Arab yang menentang politik imperialisme Barat sehingga Turki mengambil

kesempatan dengan memperkuat hubungannya regional dengan negara Yahudi

tersebut.45

Hubungan yang terjalin antara Turki, AS dan Uni Eropa sangat

berpengaruh terhadap politik domestik Turki.46

Letak Turki yang berbatasan

dengan Timur Tengah, Balkan, Laut Hitam, dan Laut Mediteranian menjadikan

Turki sebagai rekan strategis tidak hanya bagi negara-negara tetangganya, namun

juga bagi Uni Eropa. Setalah PD II berakhir, Turki dipandang Barat sebagai satu-

satunya negara sekuler dengan penduduk mayoritas muslim dan dapat berperan

sebagai benteng yang dapat membendung pengaruh Uni Soviet di Timur

Tengah.47

Hal tersebut terbukti ketika dalam perkembangannya, Turki terus

meningkatkan peranannya di Timur Tengah. Sikap ini sebagian besar disesuaikan

dengan tekanan politik domestik, ketika kemunculan gerakan Islamis dalam

pemilu Turki, sehingga Turki pun berupaya untuk mensiasati hubungan politik

45 Taginian, Erdogan, Hlm. 257

46

Ziya Onis dan Suhnaz Yilmaz, “The Turkey EU-US Trianglein Perpectives: Transformation

on Continuity?” Middle East Journal. Vol. 59 No. 2, (Spring 2005), Hal. 265-266

47

Bruce R. Kuniholm, “Turkey and West” Foreign Affairs, Vol. 70. No. 2, (Spring 1991), Hal.

34

Page 37: DIPLOMASI TURKI : STUDI TENTANG LANGKAH LANGKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31721/1/WIRA... · LANGKAH-LANGKAH TURKI UNTUK MENJADI . ... kebijakan politik

27

yang lebih bersahabat dengan Dunia Arab. Selain itu, Turki juga sempat

mengalami ketegangan dalam hubungannya dengan Barat, khususnya dengan AS

terkait persoalan Siprus.48

Persoalan Siprus bermula ketika pulau tersebut terbagi pada tahun 1974.

Siprus Yunani meliputi 76% dari populasi, berdomisili di bagian Tenggara Pulau

Siprus dan menempati dua per tiga dari wilayah Siprus. Sementara Siprus Turki,

meliputi 19% dari populasi, menempatkan diri di bagian utara Siprus dan

terbentuk dalam Turkish Republic of Nothern Cyprus (TRNC) yang hanya diakui

oleh Turki. Sekitar 36.000 pasukan angkatan bersenjata Turki ditempatkan di

wilayah tersebut sebagai pertahanan keamanan mereka. Sejak dekade 1970 pula,

Pasukan Perdamaian PBB, United Nations Peace Keeping Force In Cyprus

(UNFICYP) berusaha mengelola suatu wilayah penyangga di antara kedua

komunitas tersebut. Dengan dukungan AS, PBB mempromosikan negosiasi yang

bertujuan untuk menyatukan kepulauan Siprus dalam suatu republik federal49

.

Namun kedua komunitas tersebut memiliki visi dan misi yang berbeda terhadap

Siprus, di mana sebagian besar Siprus Yunani menginginkan penggabungan

seluruh wilayah Siprus dengan Yunani, sementara Siprus Turki memilih untuk

membagi wilayah utara Siprus dan menggabungkan dengan wilayah kedaulatan

Turki.50

Masalah Siprus kembali menantang Turki di gerbang masuk menuju ke

UE. Jika para pemimpin Turki sebelumnya berargumen bahwa tidak ada

keterkaitan antara kebijakan terhadap Siprus dengan hubungan Turki-UE, akan

48 Sabri Sayati, “Turkey and Middle East in 1990s”, JSTOR, Vol. 26 No. 3 (Sring 1997) Hal.

44-45

49

Republik Federal adalah sebuah federasi dari beberapa negara bagian dengan bentuk

pemerintahan Republik. Maksud dari federasi adalah pemerintah pusat dari negara bagian.

50

14. Sumantri, Demokratisasi Turki, Hlm. 108

Page 38: DIPLOMASI TURKI : STUDI TENTANG LANGKAH LANGKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31721/1/WIRA... · LANGKAH-LANGKAH TURKI UNTUK MENJADI . ... kebijakan politik

28

tetapi pemerintahan baru yang dipimpin oleh PM Erdogan melihat perselisihan

Siprus telah menjadi hambatan akses Turki ke UE. Dengan mengaitkan kontribusi

dalam penyelesaian perkara Siprus, pemerintah menyakini bahwa UE akan

memasukkan Turki ke dalam kesatuan mereka. Alhasil dalam perjalanannya,

pemerintah PM Erdogan berupaya untuk menyelesaikan persoalan Siprus ini

dalam kerangka memperbaiki hubungan dengan UE.

Dari perspektif Turki, hubungan yang terjalin antara Turki dan UE

semakin terlihat dekat kembali setelah persekutuannya dengan AS terus

meningkat, sehingga akan sangat membantu upaya keanggotaan Turki terhadap

Uni Eropa. Keanggotaan Turki di UE akan memberikan posisi yang

menguntungkan bagi Turki untuk melindungi kepentingan nasionalnya dalam

memainkan peran yang lebih konstruktif di Timur Tengah kemudian

dipertimbangkan pada kepentingan antara hubungannya dengan AS dan UE.

Bagi Turki, persekutuannya dengan Amerika dapat ditempatkan dengan

hubungan timbal balik. Hal ini juga menjadi penting bagi prospek hubungan

Turki-UE. Hubungan ini dinilai akan sangat membantu untuk mendapatkan

anggota penuh di UE, dan Turki sebagai anggota UE akan berada dalam posisi

yang sangat menguntungkan dalam membangun hubungan yang seimbang dengan

AS. Di titik ini, akan memungkinkan Turki untuk melindungi kepentingan

nasionalnya lebih baik dan dapat memainkan peran yang lebih konstruktif di

Timur Tengah. Untuk itu Erdogan menilai apa yang dibutuhkan Turki adalah

strategi aktif yang dapat meningkatkan hubungannya dengan UE secara simultan.

Selain itu, kemampuan untuk membangun dan menggerakkan strategi ini sangat

tergantung pada persaingan kekuatan yang berpengaruh dalam arena politik

Page 39: DIPLOMASI TURKI : STUDI TENTANG LANGKAH LANGKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31721/1/WIRA... · LANGKAH-LANGKAH TURKI UNTUK MENJADI . ... kebijakan politik

29

domestik Turki dan dinamika hubungan Trans-Atlantik di hubungan Internasional

Turki.51

Alhasil semenjak menjadi negara Republik tahun 1923,52

Turki melakukan

berbagai upaya mengondisikan dirinya sesuai tuntutan kepentingan dengan Barat

dan UE. Mustafa Kemal Attaturk yang saat itu selaku pemimpin Turki, memulai

upaya tersebut dengan melakukan modernisasi dalam berbagai segi kehidupan

masyarakat serta memberlakukan dogma homogenitas di atas masyarakat Turki

yang beragam. Menurutnya, menghapuskan keberagaman etnik dan budaya adalah

satu-satunya cara efektif untuk mempersatukan bangsa dalam rangka membangun

negara bangsa modern. Tidak hanya melalui cara persuasi, namun juga dengan

keputusan-keputusan yang memaksa, represif disertai dengan kekuatan aparat,

Ataturk sukses memaksa identitas Turki menjadi monolitik, suatu budaya yang

terinspirasi dari Barat. Attaturk juga memandang cara ini sebagai alternatif untuk

menyelamatkan keterpurukan ekonomi dan politik Turki pasca kekalahannya

dalam Perang Dunia Pertama.53

Keinginan terkuat Turki untuk masuk dalam komunitas Uni Eropa

dilatarbelakangi oleh beberapa faktor;

1. keberhasilan ilmiah dan kemajuan terkhnologi yang dicapai

peradaban Barat.

2. jaringan dan kesatuan yang dimiliki Eropa

3. politik dan ekonomi

51 Ziya Onis, The Turkey, hlm. 267

52

Munawir, Islam, Hal. 225-226

53

Ziya Onis, The Turkey 265-266

Page 40: DIPLOMASI TURKI : STUDI TENTANG LANGKAH LANGKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31721/1/WIRA... · LANGKAH-LANGKAH TURKI UNTUK MENJADI . ... kebijakan politik

30

Disamping itu, ada pula pro-kontra yang dihadapi Turki terkait

keinginannya untuk bergabung dengan benua Eropa tersebut baik dari pihak

internal maupun di badan keanggota Eropa sendiri. Untuk internal, salah satu

contohnya dari kalangan sekular Attaturkisme yang menganggap bergabungnya

Turki dengan Eropa, itu artinya pemerintah telah melakukan asimilasi, baik dari

segi politik maupun ekonomi, corak dan gaya hidup masyarakatnya, pandangan

dunia terhadap Turki, bagaimana mengenali jati diri, dan mengekor orisinalitas

peradaban yang sejenis dengan Eropa. Di sana terdapat kelompok rakyat Turki

yang menolak asimilasi peradaban dengan Barat karena mereka menilai bahwa

peradaban dan arah politik Turki dapat dihadapkan ke arah Timur Tengah

dibandingkan Barat. Kelompok ini menamakan diri sabagai Attaturkisme,

meskipun pandangan yang mereka gunakan sangat berbeda dengan keinginan

Attaturk saat dia memimpin Turki.54

Perkembangan kerja sama antara Turki dan Uni Eropa pernah mengalami

penyurutan yang sangat signifikan yaitu ketika terjadinya kudeta di tahun 1980.

Walaupun sejumlah upaya reformasi yang dilakukan oleh Turki untuk

menyesuaikan sistem politik Turki dengan Uni Eropa telah berlangsung lama,

namun ketika terjadi kudeta militer pada tahun 1980, upaya reformasi ini tidak

memiliki pengaruh yang kuat terhadap sistem politik Turki. Dengan adanya

kudeta militer yang terjadi kemudian justru adalah sebuah fenomena yang dikenal

dengan sebutan democracy setback dimana level demokrasi Turki turun secara

drastis dan menempatkan Turki dalam kekuasaan yang otoriter. Pasca kudeta,

walaupun pemerintahan dikembalikan kepada kalangan sipil, namun reformasi

54 Taginian, Erdogan, hlm. 283-284

Page 41: DIPLOMASI TURKI : STUDI TENTANG LANGKAH LANGKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31721/1/WIRA... · LANGKAH-LANGKAH TURKI UNTUK MENJADI . ... kebijakan politik

31

yang sudah begitu lama diterapkan menjadi tidak memiliki daya yang sama

dengan sebelum kudeta terjadi.

Peristiwa kudeta militer ini sangat mempengaruhi hubungan antara Turki

dengan Uni Eropa. Kudeta yang berlangsung tiga kali ini menunjukan bahwa,

demokrasi yang dimiliki oleh Turki masih rapuh dan sangat mudah untuk kembali

kepada pemerintahan yang otoriter55

. Dengan adanya penekanan dari Uni Eropa

atas demokrasi yang dibutuhkan oleh sebuah negara yang ingin memperoloeh

status keanggotaan di dalam Uni Eropa56

, tentu saja hal ini menjadi persoalan

serius yang tidak dapat dibiarkan. Di sisi lain, tidak adanya kebijakan dari Uni

Eropa yang secara resmi mengakui Turki sebagai kandidat anggota Uni Eropa

menjadikan Uni Eropa tidak memiliki kekuatan dan pengaruh yang cukup untuk

memberikan sanksi atas terjadinya peristiwa kudeta militer ini. Kondisi ini yang

kemudian menjadi perenggangan hubungan Turki dan Uni Eropa selama beberapa

tahun.

Pemerintahan Erdogan sendiri lebih berambisi untuk merealisasikan

impian Eropa-nya dibandingkan dengan pemeritahan sebelumnya. Dalam hal ini,

Erdogan mengambil langkah-langkah konkrit untuk memenuhi persyaratan-

persyaratan yang ditetapkan oleh Uni Eropa dan berhasil memenuhinya dengan

terciptanya beberapa undang-undang dalam bidang politik, militer dan beberapa

amandemen konstitusi57

, hingga yang terakhir membatasi peran militer dan

mengembalikan struktur kekuasaan pengadilan kepada pemerintah sepenuhnya,

55 Dari tiga kali kudeta militer yang terjadi di Turki (1960-1961;1971-1973; 1980-1983) hanya

satu kali pemerintahan militer mengambil alih kekuasaan tidak secara langsung, yaitu pada 1971-

1973. Pada masa ini, pemerintahan militer melakukan intervensi secara tidak langsung, sehingga

sistem demokrasi gagal dijalankan. Sunar dan Sayari, Demokrasi di Turki, Hal. 277

56

Yesilada, Turkey‟s Candidacy for UE Membership,JSTOR,Vol. 56 No.1 (Winter 2002). Hal.

104

57 The European Communities, Turkey 2006 Progress Report, Hal. 6

Page 42: DIPLOMASI TURKI : STUDI TENTANG LANGKAH LANGKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31721/1/WIRA... · LANGKAH-LANGKAH TURKI UNTUK MENJADI . ... kebijakan politik

32

serta ditambah dengan upaya dari pemeritah dalam mencapai perdamaian dengan

suku Kurdi.58

“Turki bukanlah beban bagi Eropa, melainkan sebaliknya. Turki ikut

menanggung beban Uni Eropa.”59

Inilah pernyataan Erdogan mengenai keinginan

negaranya untuk bergabung dengan Uni Eropa. Menurutnya pula, hubungan

antara Turki dan Uni Eropa ada di tangan Eropa , dengan status Turki yang

berusaha keras agar mendapatkan izin penuh dengan menggabungkan diri dengan

Uni Eropa.

58 Yesilada, Turkey‟s Candidacy, Hal. 107

59

Taginian, Erdogan, hlm. 286

Page 43: DIPLOMASI TURKI : STUDI TENTANG LANGKAH LANGKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31721/1/WIRA... · LANGKAH-LANGKAH TURKI UNTUK MENJADI . ... kebijakan politik

33

BAB III

UNI EROPA DAN KEBIJAKAN POLITIK LUAR NEGRI TURKI

A. Uni Eropa dan Perluasan Keanggotaan

Dalam sejarahnya, berdirinya Uni Eropa diprakarsai oleh enam negara,

yaitu Belgia, Belanda, Luxemburg, Italia, Jerman dan Prancis, yang dijuluki

dengan The Inner Six (Enam negara pendiri). Di awali dengan integrasi yang

dilakukan oleh Belgia, Belanda dan Lexemburg pada tahun 1948, tiga negara

tersebut kemudian bekerjasama secara resmi melalui pembentukan Custom Union

Benelux, yang bertujuan untuk membuat peraturan mengenai penghapusan tarif

dalam proses perdagangan.60

Pada tahun yang sama, Inggris, Prancis, Belanda,

Belgia serta Luxemburg menandatangani perjanjian Brussels (The Western Union

Treaty) yang dibentuk untuk mengingkatkan kerjasama ekonomi, sosial dan

budaya negara yang menandatanganinya. Pada tahun 1949, negara yang

menandatangani perjanjian Brussels memutuskan untuk mendirikan Dewan Eropa

(European Council) dan meminta Denmark, Irlandia, Italia, dan Swiss untuk

membantu mempersiapkan undang-undang tersebut. Akhirnya pada tanggal 5 Mei

1949, Dewan Eropa resmi dibentuk dan ditandatangani di Inggris.61

Integrasi tersebut menjadi awal mula dari integrasi regional di kawasan

Eropa, yang pada akhirnya berkembang dan menghasilkan pembentukan

European Coal and Steel Community (ECSC). Terbentuknya ECSC ini adalah

ide dari Menteri Luar Negri Prancis Robert Schuman yang mengusulkan untuk

60 European Union, The Hystory of the European Union ; Republic of Turkey Ministry for EU

Affairs, Hystory of Turkey – EU Relations, Lihat di : http//Europa.eu/about-eu/eu-

history/index_html

61

Aulia Ahla, Diplomasi Turki untuk Menjadi Anggota Uni Eropa (2007-2012), Skripsi

Mahasiswi UIN Jakarta: thn 2013. Hlm.29

Page 44: DIPLOMASI TURKI : STUDI TENTANG LANGKAH LANGKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31721/1/WIRA... · LANGKAH-LANGKAH TURKI UNTUK MENJADI . ... kebijakan politik

34

membentuk kerjasama yang bertujuan menghindari perang diantara negara-negara

Eropa. Gagasan ini kemudian dikenal dengan “Schuman Plan”. Visinya adalah

untuk menciptakan sebuah institusi Eropa yang akan menampung dan mengelola

produksi batu bara dan baja. Melalui Schuman Plan inilah, negara yang

menandatangani perjanjian ini akan menjalankan industri batu bara dan baja di

bawah pengelolaan yang sama. Perjanjian tersebut ditandatangani pada tahun

1951 dan dinamakan perjnjian European Coal and Steel Community (ECSC).62

Pada tahun 1952, perwakilan negara anggota ECSC melakukan pertemuan di

Italia. Pertemuan itu menghasilkan keputusan untuk memperluas kerjasama dalam

bidang ekonomi63

maka terbentuklah European Economic Community (EEC)

yang menaungi kerjasama di bidang ekonomi.

Kesuksesan ECSC kemudian membuat negara anggota mendirikan badan

struktur organisasi, mengingat integrasi Eropa yang memiliki institusi-institusi

independen yang berkedaulatan nasional maupun regional, serta melihat betapa

luas dan kompleksnya berbagai tugas yang ada dalam keanggotaannya. Kemudian

Uni Eropa membentuk beberapa organ principal (bagian penting) yang terdiri dari

beberapa intitusi penting dalam Uni Eropa, diantaranya64

;

1. European Council (Dewan Eropa) didirikan pada tahun 1974 yang

bertujuan menciptakan forum informal dan mewadahi diskusi

antara kepala negara dan pemerintah. Anggotanya terdiri dari

kepala negara atau perwakilan pemerintah dari satu negara anggota

62 Rahim Faidah, Hambatan Aksesi Turki ke Uni Eropa, Jounal Online, Global & Policy Vol. 1,

No.2, 2013 ,Hal. 216

63

http://europa.eu/about-eu/eu-history/1945-1959/1952/index_en.htm diakses pada : 11 oktober

2015

64

Ade Maman Suherman, Organisasi Internasional & Integrasi Ekonomi Regional dalam

Perspektof Hukum dan Globalisai (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003) hal. 169

Page 45: DIPLOMASI TURKI : STUDI TENTANG LANGKAH LANGKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31721/1/WIRA... · LANGKAH-LANGKAH TURKI UNTUK MENJADI . ... kebijakan politik

35

Uni Eropa, serta ditambah dengan salah satu presiden Komisi

Eropa.

2. The Council of Ministers (Dewan Menteri) adalah institusi

pengambilan keputusan utama di Uni Eropa. Dewan Menteri

bertanggung jawab atas pembentukan seluruh kebijakan dalam

segala aktifitas Uni Eropa, menerapkan kebijakan luar negri Uni

Eropa dan mengkoordinasikan perjanjian nasional serta

mengkoordinasikan tindakan negara anggotanya. Dewan Menteri

terdiri dari para Menteri yang mewakili negara-negara anggota Uni

Eropa.

3. European Commission (Komisi Eropa) adalah badan eksekutif Uni

Eropa. Komisi Eropa merupakan institusi yang mewakili seluruh

kepentingan Uni Eropa. Adapun peran dan fungsinya, diantaranya;

mengusulkan undang-undang baru untuk Parlemen dan Dewan

Eropa, mewakili Uni Eropa secara internasional atas nama seluruh

negara Uni Eropa serta menegosiasikan kesepakatan antara Uni

Eropa dan negara-negara lain.

Struktur kepengurusan Uni Eropa ini, tidak akan menghilangkan

kedaulatan negara anggota Uni Eropa. Uni Eropa bukanlah negara Federal yang

menganggap anggotanya sebagai negara bagian dan harus patuh sepenuhnya pada

kebijakan yang ditetapkan oleh Uni Eropa, karena setiap negara anggota Uni

Eropa masih tetap memiliki keadaulatan tersendiri bagi masyarakatnya dan segala

aturan yang dibuat di Uni Eropa merupakan hasil dan kesepakatan secara bersama

diantara negara anggota. Uni Eropa membuat kesepakatan secara bersama dan

Page 46: DIPLOMASI TURKI : STUDI TENTANG LANGKAH LANGKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31721/1/WIRA... · LANGKAH-LANGKAH TURKI UNTUK MENJADI . ... kebijakan politik

36

harus dipatuhi bersama pula. Jika ada negara yang melanggar, maka akan

mendapatkan sanksi yang tegas dari Uni Eropa.

Selanjutnya setelah adanya EEC, negara-negara anggota ECSC pun

kembali membangun kerjasama dalam Treaty of Rome dan terbentuklah European

Atonomic Energy Community (Euroatom) yang bertujuan untuk menjaga dan

menanamkan kesadaran akan pentingnya tenaga nuklir sebagai kekuatan di masa

depan kawasan Eropa.65

Kemudian melihat keberhasilan yang telah dicapai oleh

EEC, Denmark, Inggris dan Irlandia bergabung pada tahun 1973. Masuknya

Denmark, Inggris dan Irlandia ke dalam EEC menandai adanya perluasan pertama

dalam badan regional Eropa.

Pada tanggal 7 Februari 1992 European Community berubah menjadi

European Union (Uni Eropa), kesepakatan ini ditandatangani di Maastrich dan

berlaku pada 1 November 1993 melalui Treaty of Maastrich. Kesepakatan ini

memiliki tiga pilar utama, yaitu memperluas dan memperkuat Masyarakat Eropa,

menciptakan kebijakan luar negri dan menjaga keamanan negara Eropa, serta

mengkoordinasi pengamanan secara internal. Dalam perjanjian ini pula disepakati

pembentukan sistem perekonomian dan moneter dengan memberlakukan satu

mata uang, yakni Euro, yang baru diberlakukan pada tanggal 1 Januari 2002.66

Hasil utama dari pertemuan tersebut adalah kerjasama di bidang hukum

dan peningkatan di bidang keamanaan. Sejak tahun 1973, Uni Eropa telah

melakukan perluasan sebanyak 7 kali yang dimulai dengan perluasan terhadap

Inggris, Irlandia dan Denmark. Kemudian Yunani bergabung pada tahun 1981,

65 Mervyn O‟ Driscoll, 2002, The European Parliament and Euratom Treaty: Past, Present and

Future, Energy and Research series, European Parliament, (Luxemburg 2002)

66

Ivan Krastev, Mark Leonard, Dimitar Bechev, The Spectre of a Multipolar Europe,

Kolaborasi bersama Jana Kobzova dan Andrew Wilson (London: European Council on Foreign

Relation, 2010), Hal. 15

Page 47: DIPLOMASI TURKI : STUDI TENTANG LANGKAH LANGKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31721/1/WIRA... · LANGKAH-LANGKAH TURKI UNTUK MENJADI . ... kebijakan politik

37

disusul oleh Spanyol dan Portugal pada tahun 1986, Austria, Swedia dan

Finlandia pada tahun 1995 dan pada tahun 2004 masuklah 10 negara secara resmi

ke dalam Uni Eropa yaitu, Polandia, Siprus Yunani, Republik Ceko, Hungaria,

Latvia, Lithuania, Malta, Slovakia, Slovenia dan Estonia. Selanjutnya pada tahun

2007 bertambah dua anggota yaitu, Bulgaria dan Rumania. Kemudain yang

terakhir pada tahun 2013 yaitu Kroasia.67

Perluasan merupakan salah satu

kebijakan Uni Eropa yang tercantum dalam Treaty of European Union pasal 49.

Treaty ini menyatakan bahwa setiap negara Eropa dapat mengajukan permohonan

keaggotaan apabila negara tersebut menghormati nilai-nilai demokrasi dan

memiliki komitmen untuk memajukannya.

Sebuah negara dapat mengajukan keanggotan ke Uni Eropa apabila telah

memenuhi Criteria Copenhagen yang meliputi empat kualifikasi yang harus

dipenuhi oleh negara kandidat aksesi, diantaranya ; 68

a. Kriteria „Europeaness‟: negara pengaju merupakan salah satu

anggota dari negara Eropa. Meski istilah „Eropa‟ tidak pernah

didefinisikan secara resmi, namun dalam kriteria Kopenhagen,

istilah tersebut merujuk pada gabungan elemen geografis, sejarah

dan budaya yang seluruhnya berkontribusi pada identitas Eropa

b. Kriteria politik: menghadirkan sistem politik demokratik yang

dikarakteristik-kan melalui penerapan rule of law, jaminan hak

asasi dan perlindungan kelompok minoritas.

67 Moreli, Vincent, Eoropean Union Enlargment: A Status Report on Turkey‟s Accession

Negations, Jounal On-line. Hal. 2

68

Birol A. Yesilada, “Turkey‟s Candidacy for UE‟s Membership”, Middle East Journal, Vol.56

No.1 (Winter 2002) Hal. 100-101

Page 48: DIPLOMASI TURKI : STUDI TENTANG LANGKAH LANGKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31721/1/WIRA... · LANGKAH-LANGKAH TURKI UNTUK MENJADI . ... kebijakan politik

38

c. Kehadiran sistem perkonomian pasar yang kuat, dan dapat diukur

berdasarkan kekuatan dari fungsi perekonomian dan kapasitasnya

untuk menahan tekanan kompetitif dan pengaruh kekuatan pasar di

Eropa. Empat kebebasan harus diterapkan dalam proses aksesi;

kebebasan menggerakan produk, modal, pelayanan jasa dan warga.

d. Kewajiaban lainnya, seperti kewajiban negara kandidat akan

partisipasinya dalam persetujuan berbagai tujuan politik, ekonomi

serta moneter yang di tentukan oleh Uni Eropa.

Ketika suatu negara yang telah memenuhi kriteria Kopenhagen dan

ditetapkan menjadi kandidat resmi untuk keanggotaan penuh, negara tersebut

kemudian diarahkan menuju perundingan keanggotaan formal, yang dikenal

sebagai accession criteria (kriteria aksesi). Negara pendaftar harus mendapat

persetujuan European Council (Dewan Eropa) yang ditandai dengan pembukaan

negosiasi resmi antara negara kandidat dengan seluruh negara anggota Uni Eropa.

Negosiasi tersebut merupakan landasan dari proses aksesi yang dibentuk oleh

Dewan Eropa berdasarkan proposal yang ditetapkan oleh Komisi Eropa, yang

mencakup adopsi, implementasi dan penerapan Acquis Communautare69

dalam 35

BAB70

yang harus dipenuhi oleh negara pemohon.71

Aksesi ini bertujuan untuk

69 Acquis Communautare adalah kerangka kerja yang menjadi dasar Kriteria Kopenhagen, yang

dirancang untuk membawa negara pemohon melalui tahapan penerimaan sampai tingkat yang

diterima Uni Eropa dalam aspek politik, sosial dan kebijakan ekonomi yang berasal dari dari

bahasa Perancis, dimana Acquis memiliki arti „yang telah diakuisisi‟ atau „yang telah dicapai‟.

Sedangkan Communautaire memiliki arti masyarakat. Secara garis besar, Acquis Communautaire

adalah peraturan yang terdiri dari semua perjanjian dan hukum Uni Eropa (baik itu arahan,

peraturan, maupun keputusan), deklarasi dan resolusi, Perjanjian Internasional, serta Putusan

Court of Justice atau Dewan Keadilan Uni Eropa. Semua negara kandidat yang ingin masuk

manjadi anggota Uni Eropa harus menerima dan mengadopsi semua peraturan dan putusan dari

Acquis Communautaire. Agustiani Dewi, Penolakan Prancis Perancis Terhadap Pengajuan

Keanggotan Uni Eropa pada tahun 2007-2012. Hal. 25

70

35 Bab dalam Aquis adalah : 1.Kebebasan pergerakan barang. 2.Kebebasan pergerakan

pekerja. 3.Hak pendirian dan kebebasan menyediakan layanan. 4.Pergerakan bebas modal.

Page 49: DIPLOMASI TURKI : STUDI TENTANG LANGKAH LANGKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31721/1/WIRA... · LANGKAH-LANGKAH TURKI UNTUK MENJADI . ... kebijakan politik

39

melihat sudah sejauh mana negara kandidat mampu mematuhi kewajiban sebagai

calon negara anggota. Sebelum proses aksesi negosiasi dilaksanakan, semua

negara anggota dan negara kandidat harus menandatangani Perjanjian Aksesi.

Kemudian dibacakan sekitar 144.000 halaman dari 35 bab yang ada. Proses ini

kemudian fokus pada penerapan yang dilakukan oleh negara kandidat terkait

Copenhagen Criteria, implementasi, dan pengajuan aplikasi permohonan,

sehingga hasil dari proses ini tidak dapat diganggu gugat. Setelah negosiasi selesai

dan sesuai dengan ketetapan yang disepakati oleh negara pemohon dan Uni Eropa,

maka negara pemohon baru dapat bergabung secara resmi dalam Uni Eropa.

B. Kebijakan Politik Luar Negri Turki

Di pertengahan tahun 2007, ketika Ankara sedang berunding dengan Uni

Eropa untuk tujuan memastikan bergabungnya Turki dengan komunitas Eropa,

saat itu Erdogan mempersilahkan orang-orang yang tidak cocok dengannya bias

meninggalkannya.72

Ungkapan itu disampaikan Erdogan terkait dengan tuntutan

Eropa terhadap Turki mengenai reformasi di Turki agar tetap menjaga

sekularisme negara.

Politik domestik Turki kontemporer-pun mengalami perubahan yang

sangat signifikan pada aliran politik yang dominan untuk sistem pemerintahan

5.Pengadaan public. 6.Hukum perusahaan. 7.Kekayaan Intelektual. 8. Kebijakan persaingan.

9.Jasa keuangan. 10.Informasi dan media masyarakat. 11.Pertanian dan pembangunan desa.

12.Kebijakan makanan yang aman. 13.Perikanan. 14.Kebijakan Transportasi. 15.Energi.

16.Perpajakan. 17.Ekonomi dan kebijakan moneter. 18.Statistika. 19.Kebijakan sosial dan

ketatanegaraan. 20.Wirausaha dan industry pemerintah. 21.Jaringan Trans-Eropa. 22.Kebijakan

daerah dan koordinasi instrument struktural. 23.Kehakiman dan hak Fundamental. 24. Keadilan,

kebebasan dan keamanan. 25.Sains dan penelitian 26.Pendidikan dan kebudayaan. 27.Lingkungan.

28.Kesehatan dan perlindungan. 29.Bea Union. 30.Hubungan eksternal. 31.Keamanan dan

Kebijakan pertahan asing. 32.Pengendalian keuangan. 33.Keuangan dan ketentuan anggaran.

34.Lembaga negara. 35.Masalah lainnya.

71

Aulia, Diplomasi Turki, Hlm. 38

72

Taginian Syarif, Erdogan, (Jakarta: Pustaka Al Kautsar, 2011), hlm. 276

Page 50: DIPLOMASI TURKI : STUDI TENTANG LANGKAH LANGKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31721/1/WIRA... · LANGKAH-LANGKAH TURKI UNTUK MENJADI . ... kebijakan politik

40

Turki, akhirnya pergantian rezim yang terjadi membawa dampak yang sangat

kentara dalam politik Luar negri Turki. Berkuasanya AKP memberikan warna

tersendiri dalam badan pemerintahan Turki saat ini yang dikuasai oleh partai yang

beraliran konservatif dengan pembangunan dan peningkatan ekonomi sebagai

agenda utamanya.73

Politik luar negri Turki di bawah kepemimpinan Erdogan dibangun di atas

apa yang dikenal dengan Strategi Intensif dan Politik Multi Dimensi74

yang

mengharuskan Turki menempatkan dirinya sebagai porosnya. Turki menjadi

poros bukan hanya dalam pengertian geografinya saja, melainkan dari segi

historis, kebudayaan, dan nasionalisme serta berhubungan erat dengan negara-

negara Asia Tengah, Balkan, Timur Tengah. Hubungan ini tidak sekedar

hubungan nasionalisme, kebudayaan, keagamaan saja, tetapi juga hubungan

tradisionalnya dengan Barat. Karena itu Turki dapat menempatkan dirinya sebagai

porosnya.

Erdogan mampu mengembalikan kedudukan dan hubungan internasional

Turki yang strategis, yang mulanya dibangun setelah Republik Turki yang terlahir

dari Kesultanan Utsmani dan menghindari konfrontasi. Hubungan ini terus

berkembang dalam masa perang dingin, yang menempatkan Turki sebagai negara

yang berhadapan langsung dengan bahaya Komunis Uni Soviet. Setelah itu, Turki

menjadi jambatan penghubung antara Barat Kristen dan Timur Islam. Bentuk

hubungan luar negri yang dianut Turki saat Erdogan menjadi Perdana Menteri

diprakarsai oleh AKP, menempatkan Turki sebagai pusat aktifitas di kawasan

73 Ramin Ahmadov, “Counter Transformation in the Center and Periphery of Turkish Society

and the Rise of Justice and Development Party, “Alternativies Journal, Vol.7 No.2 & 3 (Summer

& Fall, 2008). Hal.15

74 Taginian, Erdogan, Hal. 254

Page 51: DIPLOMASI TURKI : STUDI TENTANG LANGKAH LANGKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31721/1/WIRA... · LANGKAH-LANGKAH TURKI UNTUK MENJADI . ... kebijakan politik

41

tersebut. Ini berarti bahwa Turki memeperluas daerah dan jangkauan wilayah

hubungan luar negrinya yang mencakup sejumlah negara di Barat, terutama

negara-negara yang masih memiliki ikatan geopolitik, kebudayaan, dan sejarah.75

Sebagian pengamat menggambarkan bahwa tokoh-tokoh politik Turki

yang semula mendukung barat, yang menjalankan politik luar negri Turki sejak

akhir Perang Dunia II, semakin kehilangan pengaruh dan kedudukan mereka

ditempati oleh tokoh-tokoh terpilih yang lebih religius dan memiliki nasionalisme

kuat yang ditakuti Barat, serta bangga akan masa lalu Turki dengan Kesultanan

Utsmaniyah.76

Inilah yang mendorong Turki untuk semakin mendekatkan dirinya

ke wilayah Timur-Tengah. Wilayah Teluk memang menempati posisi utama dan

prioritas dalam kebijakan politik luar negri Turki.

Turki sudah lama dikenal sebagai negara Islam yang menganut ideologi

politik yang lebih condong ke Barat. Semenjak runtuhnya kekaisaran Islam

Ottoman yang digantikan dengan Republik Turki di bawah komando Mustafa

Kemal Attaturk, Turki kemudian mengadopsi nilai-nilai ideologi Barat untuk

sistem pemerintahannya pada saat itu. Kemudian melalui program reformasi

politik yang berwacanakan westernisasi dan modernisasi, sistem kesultanan dan

kekhalifahan dihapuskan dari sistem pemerintahan, dan agama dipisahkan dari

kehidupan pemerintahan sehari-hari. Fungsi agama dalam kehidupan berpolitik

diatur langsung oleh negara. Namun perombakan sistem pemerintahan ini di sisi

lain membawa konsekuensi tertentu terhadap perekonomian Turki dengan

beralihnya pedagang-pedagang Armenia dan Yunani dari wilayah Turki yang

75 Kemal Harpart cf, Sinan Yildirmaz, “Conservatism,Turkish Conservatism, and Peyani Safa”,

Journal of Historical Studies, Vol.1 (2003), hal. 10

76

Richard D. Robinson, “The Lesson of Turkey”, Middle East Journal, Vol.5 No.4, (Autumn

1951), hal. 424

Page 52: DIPLOMASI TURKI : STUDI TENTANG LANGKAH LANGKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31721/1/WIRA... · LANGKAH-LANGKAH TURKI UNTUK MENJADI . ... kebijakan politik

42

sebelumnya disatukan dalam kekuasaan kekaisaran Ottoman.77

Dihadapkan pada

situasi ini, Turki di masa-masa awal sebagai negara Republik memiliki arah

politik luar negeri yang cenderung berafiliasi dengan kekuatan besar di Eropa dan

Amerika Serikat melalui hubungan kerjasama ekonomi. Turki tidak lagi melihat

dirinya sebagai bagian dari Timur Tengah, dan melihat keterikatan hubungannya

dengan Timur Tengah melalui kacamata posisinya sebagai rekan potensial bagi

aliansi Barat.

Meskipun Turki mengambil langkah kebijakan mengenai perseteruan di

wilayah teluk, tetapi Turki tidak melupakan perannya sebagai negara

penyeimbang bagi negara di sekitarnya untuk menjadi negara penghubung yang

baik antara Barat dan Timur Tengah. Keanggotaan di Uni Eropa yang selama ini

menjadi salah satu tujuan utama politik luar negri Turki dijadikan sebagai

manifestasi ide politik identitas Turki sebagai negara Eropa. Pada abad kedua

puluh, politik luar negri Turki mempunyai dua prinsip utama; pertama menjaga

situasi dan kondisi yang ada. Maksudnya, memperkokoh kesatuan dan persatuan

Turki dan batas-batas wilayah negara yang menurut tokoh-tokoh militer dan sipil

Turki menjadi ancaman bagi negara-negara lain. Kedua, berkiblat kepada Barat

atau melakukan proses modernisasi sesuai dengan nilai-nilai Barat.78

Keanggotaan Turki dalam Pakta Pertahanan Atlantik Utara, di kawasan

Eropa dan Uni Eropa Barat, serta Pasar Bersama Eropa dilakukan demi menjaga

republik yang baru berdiri dan bahkan membela demokrasi dan liberalisme.

77 Barkey, Henri J. "Turkish Foreign Policy and Middle East." CERI Strategy Papers ,(N°10,

2011) Lihat di :

http://www.sciencespo.fr/ceri/sites/sciencespo.fr.ceri/files/n10_06062011.pdf

78

Umit Cizre, “Demithologyzing the National Security Concept: The Case of Turkey”, Middle

East Journal, Vol.57 No.2, (Spring 2003), hal. 132

Page 53: DIPLOMASI TURKI : STUDI TENTANG LANGKAH LANGKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31721/1/WIRA... · LANGKAH-LANGKAH TURKI UNTUK MENJADI . ... kebijakan politik

43

Sehingga bisa dipastikan bahwa perkembangan politik di Turki selama abad ke

dua puluh hingga tiga puluh tidak keluar dari kedua prinsip tersebut.79

Bahkan

ketika Turki mulai meragukan Barat terhadap keamanan Turki selama tahun 1960

an, tidak menghasilkan atau mendorong terjadinya perubahan mendasar mengenai

politik luar negrinya. Turki pun tetap membuka hubungannya dengan Uni Soviet

dalam batas-batas daerah keamanan.80

Akan tetapi perubahan ini tidak

memperkecil arti pentingnya prinsip politik luar negri multi dimensi yang

digunakan pemerintahan Partai Keadilan Pembangunan (AKP).

Sejak pertengahan tahun 1980 an, Turki kembali merekonstruksi kebijakan

politik luar negrinya.81

Keinginan Turki untuk bisa bergabung ke Eropa semakin

kuat dengan bertambah pesatnya perkembangan Pasar Bersama Eropa yang

awalnya hanya untuk agenda ekonomi dan sosial berubah menjadi agenda politik

di kawasan Eropa. Kemudian pada akhir tahun 1990 an, Turki menghadapi krisis

ekonomi yang menyedihkan. Tidak diragukan lagi bahwa prinsip dan politik

ekonomi yang diterapkan oleh presiden Thurgout Ozal tidak berhasil. Disamping

itu, Turki tidak mengesampingkan sikap Eropa yang penuh kewaspadaan terhadap

gejolak sosial dan politik Ankara seperti timbulnya berbagai kekerasan di daerah

yang dikuasai Kurdi.82

Pada tahun 1924 Turki mendeklarasikan dirinya sebagai negara yang

sekuler, tercantum dalam Undang-undang Dasar Baru Turki tahun 1924 Pasal 1.

Aplikasi sekularisme model Eropa Barat terlihat sangat jelas dalam sistem

79 Taginian, Erdogan, Hal. 257

80

Ziya Onis and Suhnaz Yilmaz, “The Turkey-EU-US Triangel Perspective: Transformation or

Countinuity?”, Middle East Journal, Vol.59 No.2, Changing Geopolitics, (Spring 2005), hal. 266

81

Feroz Ahmad, “Military Intervention and the Crisis in Turkey”, MERIP Reports, No.93

Turkey: The General Take Over, (Jan.1981), hal. 5

82 Henry J. Barkey and Graham E. Fuller, “Turkey‟s Kurdish Qustion: Critical Turning Point

and Missed Opportunities”, Middle East Journal, Vol.51, No.1 (Winter 1997), hal 62

Page 54: DIPLOMASI TURKI : STUDI TENTANG LANGKAH LANGKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31721/1/WIRA... · LANGKAH-LANGKAH TURKI UNTUK MENJADI . ... kebijakan politik

44

pemerintahan dan sistem hukumnya, yaitu undang-undang sipil yang diadopsi dari

negara Swiss dan kemudian mulai diberlakukan pada tanggal 4 Oktober 1926 di

Turki. Republik Turki yang sekuler tersebut harus dicapai melalui westernisasi.

Dengan cara mengikuti serta menerapkan sistem demokrasi tersebut, akhirnya

Turki menjadi bagian dan diterima di peradaban Barat.83

Dengan demikian, prinsip politik multi dimensi merupakan bias dari

meningkatnya kesadaran rakyat Turki mengenai arti penting warisan budaya dan

sejarah Turki. Disamping itu, hal ini juga sebagai respon terhadap keseimbangan

kekuatan setelah era Perang Dingin dan sebagai jawaban atas kekuatan yang ada

yang berupaya memarjinalkan peran dan kedudukan strategis Turki. Pada

dasarnya, politik multi dimensi merupakan kekuatan dan faktor utama di balik

meningkatnya peran Turki sejak tahun 2002 84

. Namun, Turki menilai bahwa yang

harus diperhatikan dalam politik multi dimensi adalah bukan berarti terpisah dari

politik luar negri Turki sebelumnya, melainkan bahwasanya tujuan utama dari

politik multi dimensi ini adalah menjaga kedudukan dan kepentingan politik luar

negri Turki di masa lalu bersamaan dengan perluasan wilayah.

Akan tetapi teori tentang strategi intensif dan politik multi dimensi yang

dikembangkan pemerintahan AKP dalam kebijakan politik luar negrinya

mendapatkan kritik dari berbagai kalangan. Kelompok Islam Turki, terutama di

lingkungan Partai Fedela menganggap politik luar negri Turki pada masa

pemerintahan Partai Keadilan dan Pembangunan hanya lip service dari kebijakan

83 Begum Burak, „Turkey‟s European Union Candidacy From an Identity Perspective: The End

of Clashing Identities and Security Cultures?.‟ Turkish Journal of Politics, Vol.1 No.2 (Winter,

2010), Hal. 24

84

Umit Cizre, “The Justice and the Development Party: Recreating the Past After Reforming

it?,” dalam Umit Cizre, Secular and Islamic Politics in Turkey: The Making of Justice and

Development Party, (New York: Roudledge, 2008), hal. 132

Page 55: DIPLOMASI TURKI : STUDI TENTANG LANGKAH LANGKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31721/1/WIRA... · LANGKAH-LANGKAH TURKI UNTUK MENJADI . ... kebijakan politik

45

politik negri Turki sejak era perang dingin berakhir, dan merupakan bentuk

pengabdiannya kepada tujuan-tujuan Pakta Pertahanan Atlantik Utara dan politik

luar negri Eropa khususnya Amerika Serikat.85

Sedangkan dari sisi lain, yaitu dari kalangan nasionalis, dengan kebijakan-

kebijakan dan arah politiknya yang lebih sekular dan merumuskan dasar-dasar

kebijakan politik luar negri Turki klasik dengan berkiblat kepada Barat, serta

upayanya menjaga situasi dan kondisi yang sedang berkembang, menuduh politik

luar negri Erdogan cenderung memihak secara berlebihan kepada Amerika Serikat

dan Eropa Barat; keberpihakan yang dikhawatirkan menyentuh keselamatan

kepentingan republik dan kepentingan utamanya.

Elastisitas kebijakan politik luar negri Turki mendorong beberapa negara

Eropa untuk menyatakan bahwa Turki adalah kekuatan dunia yang sedang naik

daun. Hal ini disampaikan antara lain oleh Senator Amerika Serikat tahun 2005,

Hillary Clinton. Nampak jelas bahwa diplomat Amerika Serikat ini mendukung

kemajuan Turki. Diplomasi yang diterapkan Turki pada saat Erdogan menjadi

Perdana Menteri saat itu, berupaya mengkomparasikan antara realita politik dan

orisinalitas ideologi. Strategi politi luar negri Turki ini bertumpu pada dua pondasi

utama; salah satunya membersihkan dan mengkondusifkan hubungan kerjasama

dengan negara-negara di kawasan regional.

Pondasi kedua tercermin dalam strategi intensif, yang menyerukan

menciptakan peran politik, ekonomi dan kebudayaan Turki yang signifikan dan

berpengaruh di kawasan regional. Maksudnya, menjalin hubungan kembali

dengan kawasan-kawasan yang pernah dikuasai Kesultanan Utsmani seperti

85 Taginian, Erdogan, Hal. 260

Page 56: DIPLOMASI TURKI : STUDI TENTANG LANGKAH LANGKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31721/1/WIRA... · LANGKAH-LANGKAH TURKI UNTUK MENJADI . ... kebijakan politik

46

negara-negara Balkan, sebelah selatan Kaukus atau Timur Tengah. Turki

berpendapat bahwa strategi ini tidak memperkecil atau melemahkan semangat

Ankara untuk bergabung dengan Uni Eropa, dan bahkan memperkuat tekadnya

untuk bergabung menjadi anggotanya86

.

Pada situasi ini, posisi Turki kemudian menjadi semakin strategis bagi Uni

Eropa. Turki telah lama dilihat sebagai negara yang memiliki nilai yang sangat

strategis dan berpotensial bagi Uni Eropa karena berada di antara Timur Tengah

dan Eropa. Popularitas Perdana Menteri Erdogan yang menonjol di kawasan

Timur Tengah (terutama setelah rezim pemerintahan Husni Mubarak jatuh) serta

pengalaman Turki sebagai penganut negara Muslim demokrasi, memudahkan

Turki berada di depan dalam proses reformasi politik dan demokratisasi di

kawasan Timur Tengah. Semua itu mengisayaratkan pentingnya Turki bagi Uni

Eropa apabila ingin berkontribusi dalam politik di Uni Eropa. Nilai strategis Turki

ini menjadi problematis bagi Uni Eropa, akibat ketidakmampuan Uni Eropa

secara sosial dan politik untuk menyerap Turki sebagai anggota Uni Eropa

seutuhnya. Sehingga hanya menghasilkan opsi untuk menerima Turki sebagai

anggota kehormatan asosiasi Uni Eropa.

86 Taginian, Erdogan, hal. 266

Page 57: DIPLOMASI TURKI : STUDI TENTANG LANGKAH LANGKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31721/1/WIRA... · LANGKAH-LANGKAH TURKI UNTUK MENJADI . ... kebijakan politik

47

BAB IV

DIPLOMASI SERTA IMPLIKASI YANG DITIMBULKAN ATAS

PENGAJUAN KEANGGOTAAN TURKI UNTUK SISTEM

PEMERINTAHANNYA

A. Upaya Diplomatik Turki Menjadi Anggota Uni Eropa

Turki secara formal mengajukan proposal lamaran untuk bisa bergabung

ke dalam komunitas Uni Eropa pertama kali di bawah kepemimpinan Presiden

Kenan Evran (1982-1989) yang diprakarsai oleh Turgut Ozal selaku perdana

menteri Turki, pada tanggal 14 April 1987. Pengajuan aplikasi keanggotaan Turki,

dilakukan oleh Ali Bozer Menteri Luar Negri dan Wakil Perdana Menteri Turki

ke Brussel, terhadap dewan Uni Eropa87

. Turki mengajukan aplikasi

keanggotaannya atas dasar artikel 237 dalam The Treaty of Rome, yang

menyebutkan:88

“Any European State may apply to become a member of the Community.

It shall address it‟s application to the Council, which shall act unanimously

after obtaining the opinion of the Commissions. The Conditions of

admissions and the adjustments to this Treaty necessitated thereby shall be

the subject of an agreement between the member States and the applicant

State. This agreement shall be submitted for ratification by all the

Contracting States in accordance whit their respesctive constitutional

requirements”.

[setiap negara Eropa dapat menjadi Komunitas. Hal tersebut dapat

dilakukan dengan mengajukan aplikasi kepada Dewan, yang bertindak

dengan suara bulat setelah memperoleh pendapat Komisi. Kondisi

penerimaan dan penyesuaian perjanjian akan menjadi subyek dari

perjanjian antara negara-negara anggota dan negara pemohon. Perjanjian

ini akan diajukan untuk diratifikasi oleh semua negara peserta sesuai

dengan persyaratan konstitusi masing-masing].

87 Dikutip dari Aulia Ahla, „Diplomasi Turki untuk Menjadi Anggota Uni Eropa (2007-2012)‟,

Skrisi UIN Jakarta: thn 2013. Hlm. 47

88

Republic of Turkey-Ministry for EU Affairs. History of Turkey-EU Relations, 2007

Page 58: DIPLOMASI TURKI : STUDI TENTANG LANGKAH LANGKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31721/1/WIRA... · LANGKAH-LANGKAH TURKI UNTUK MENJADI . ... kebijakan politik

48

Saat itu, Dewan Eropa tidak segera memberikan jawaban atas proposal

Turki. Pada tanggal 20 Desember 1989, Dewan Eropa menyampaikan bahwa

masih harus mempertimbangkan proposal Turki dengan alasan karena masih

adanya kesenjangan sosio-politik dan ekonomi antara Turki dan Uni Eropa.

Kesenjangan sosio-politik tersebut di antaranya mengenai permasalahan minoritas

suku Kurdi dan Konflik antara Turki dengan Siprus-Yunani89

.

Perkembangan sepanjang dekade 1990 menunjukkan hubungan Turki

dengan UE mulai memasuki tahap baru yang dapat mendorong ikatan yang lebih

erat antara Turki dan Uni Eropa. Salah satunya ialah proses aksesi Turki yang

ditegaskan dalam Kriteria Copenhagen, dimana Turki harus dapat memenuhi

beberapa kriteria. Ketika suatu negara yang telah memenuhi kriteria Copenhagen

dan ditetapkan menjadi kandidat resmi untuk keanggotaan penuh, negara tersebut

kemudian diarahkan menuju perundingan keanggotaan formal, yang dikenal

sebagai accession criteria (kriteria aksesi). Negara pendaftar harus mendapat

persetujuan Dewan Eropa yang ditandai dengan pembukaan negosiasi resmi

antara negara kandidat dengan seluruh negara anggota Uni Eropa. Negosiasi

tersebut merupakan landasan dari proses aksesi yang dibentuk oleh Dewan Eropa

berdasarkan proposal yang ditetapkan oleh Komisi Eropa, yang mencakup adopsi,

implementasi dan penerapan Acquis Communautare90

dalam 35 BAB yang harus

dipenuhi oleh negara pendaftar.91

89 Aulia, Diplomasi Turki, Hlm. 48

90

Acquis Communautare adalah kerangka kerja yang menjadi dasar Kriteria Kopenhagen, yang

dirancang untuk membawa negara pemohon melalui tahapan penerimaan sampai tingkat

yang diterima Uni Eropa dalam aspek politik, sosial dan kebijakan ekonomi. Lihat di ;

European Commisions, European Commisions – Enlargment – Accession criteria

91

Aulia, Diplomasi Turki, Hlm. 38

Page 59: DIPLOMASI TURKI : STUDI TENTANG LANGKAH LANGKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31721/1/WIRA... · LANGKAH-LANGKAH TURKI UNTUK MENJADI . ... kebijakan politik

49

Pada saat bersamaan dengan pengajuan Turki, ada sepuluh negara

kandidat yang mengajukan aksesi, yang kemudian akan mendapatkan keputusan

aksesi oleh UE pada 1 Mei 2004. Dalam kurun waktu tersebut masing-masing

negara dituntut untuk dapat menyakinkan UE bahwa mereka telah memenuhi

persyaratan kriteria. Tidak seperti negara anggota yang baru dan kandidat lainnya,

pengajuan Turki mulanya tidak mendapatkan sambutan yang baik dari Uni

Eropa.92

Laporan Komisi Eropa, Agenda 2000 (yang diwacanakan pada tahun

1997), menyatakan bahwa perkembangan Turki berada jauh dari pemenuhan

status kandidatnya. Sehingga perundingan Dewan Eropa pada Desember 1997

memutuskan untuk tidak mengikutsertakan Turki dalam daftar negara kandidat.93

Penyangkalan UE terhadap Turki ini terkait dengan hak dasar Kurdi, defisit

demokrasi dan tingginya inflasi yang dihadapi Turki.94

Meskipun demikian, pada

saat yang bersamaan Komisi Eropa mengusulkan untuk tetap mengikat negara

Turki dengan UE, dan mempersiapkan „Strategi Hubungan Aksesi‟. Strategi

tersebut adalah suatu cara yang dapat dipandang sebagai langkah positif dalam

proses aksesi, meski belum cukup untuk menghasilkan platform yang dapat

mengeratkan hubungan mereka.95

Proses aksesi kemudian mengikuti beberapa prosedur dalam Strategi

hubungan aksesi tersebut. Strategi ini, ditransformasikan ke dalam program

nasional pemerintah dan kemudian disetujui oleh Parlemen Turki. Sejak tahun

1997, perkembangan negara Turki mendapat pengawasan dari Komisi Eropa,

92 Hilal Ever, “Reluctant Partners: Turkey and the European Union”, Middle East Report,

No.235, Middle East Re-search & Informations Project (Summer 2005) Hal.25

93

UE Commission (2000), Agenda 2000, Vol.1 for a Stronger and Wider Union; Vol. II, The

Callenge of Enlargement, COM/97/2000, Final: Vol.I Vol.II

94 Hilal, Reluctant Partners, Hal.25

95

Sumantri Tiara Sarah Putri, Demokratisasi Turki : „Hubungan Sipil-Militer tahun 2003-2011‟,

(Jakarta: Universitas Indonesia, 2012), Hlm. 95

Page 60: DIPLOMASI TURKI : STUDI TENTANG LANGKAH LANGKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31721/1/WIRA... · LANGKAH-LANGKAH TURKI UNTUK MENJADI . ... kebijakan politik

50

yang secara rutin mempersiapkan laporan tahunannya dalam Regular Report.

Proses untuk mendapatkan tanggal dimulainya negosisasi ini tidak bisa dipandang

sebagai langkah optimis bagi aksesi Turki, mengingat tanggal perundingannya

yang akan diberikan kepada Turki tahun 2002 (yang kemudian ditetapkan pada

Desember 2002 dan dikenal dengan perundingan Kopenhagen) bukanlah untuk

melakukan perundingan aksesi, melainkan hanya untuk menentukan tanggal

dilakukannya negosiasi. Akan tetapi, setidaknya hasil perundingan Kopenhagen

telah menjadi stimulus bagi Turki untuk memainkan peran yang lebih menentukan

di kawasannya.96

Akan tetapi keinginan Turki untuk bergabung dengan komunitas Eropa

tidaklah berjalan mulus dengan adanya perundingan Kopenhagen, terbukti dengan

adanya suara-suara penolakan dari beberapa negara anggota Uni Eropa. Penolakan

ini misalnya datang dari Jerman yang dipimpin oleh kenselir Angela Merkel.

Penolakan ini dinyatakan secara terbuka dengan cara menawarkan status partner

kehormatan (privileged partnership) oleh Merkel pada tahun 2004 sebagai

alternatif dari status keanggotaan penuh (full membership) yang diminta Turki.

Penolakan lainnya juga datang dari Prancis, yang saat itu dipimpin oleh Jacques

Chirac. Awalnya Prancis menerima pengajuan keanggotaan Turki. Pada tahun

2004, secara langsung Chirac menyatakan bahwa suatu kesalahan jika Prancis

menolak Turki sebagai anggota Uni Eropa. Namun beberapa tahun kemudian

pada pertengahan tahun 2007, Prancis mengubah kebijakannya dengan tidak

mendukung Turki. Penolakan ini secara resmi dikeluarkan ketika Nicholas

Sarkozy terpilih menjadi Presiden Prancis. Jerman dan Prancis lebih senang

96 Philip Robins,”Confusion at Home, Confusion Abroad: Turkey Between Copenhagen and

Iraq.” International Affairs (Royal Institute of International Affairs 1944). Vol.79 No.3 May 2003.

Hal. 547

Page 61: DIPLOMASI TURKI : STUDI TENTANG LANGKAH LANGKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31721/1/WIRA... · LANGKAH-LANGKAH TURKI UNTUK MENJADI . ... kebijakan politik

51

memberikan posisi kepada Turki sebagai teman istimewa daripada keanggotaan

penuh, padahal Turki sudah resmi menjadi negara kandidat di Uni Eropa pada

tahun 1999. Pada saat itu, Uni Eropa juga menuntut Turki untuk mengadopsi

seluruh ketentuan yang ada agar dapat masuk ke dalam proses aksesi, terutama

mengenai penyelesaian masalah internal Turki dan hubungan bilateral dengan

Siprus Yunani. Permintaan Uni Eropa disanggupi Turki dengan terus mereformasi

undang-undang dan perbaikan mengenai demokrasi, hukum, ekonomi, kebebasan

bereksperesi dan beragama, HAM, hak wanita dan buruh, sesuai dengan standar

yang ditentukan oleh Uni Eropa.97

Reformasi yang diperkenalkan PM Erdogan memang telah membawa

Turki lebih dekat dengan ekspektasi UE, karenanya terlihat saat perundingan

Brussel mewacanakan Progress Report dari pengamatan yang dilakukan terhadap

perkembangan pemenuhan kriteria yang diberikan oleh Komisi Eropa untuk Turki

pada juni 2004.

Terlepas dari itu, perundingan Brussel yang berisi menuntut agar Turki

menerapkan hampir seluruh dari kriteria Copenhagen, juga harus menyadari

bahwa negara anggota UE pun tidak melaksanakan kriteria tersebut secara

keseluruhan. Sebagai contoh, negara-negara UE memiliki kebijakan yang

bervariasi terhadap hak penyiaran dalam bahasa, non-national language. Oleh

karena itu, perundingan Brussel sudah seharusnya mengevaluasi upaya Turki

dalam mengimplementasikan kriteria Kopenhagen berdasarkan cara Turki (seperti

keputusannya untuk memberi kebebasan terhadap penyiaran dalam bahasa Kurdi).

Yang menjadi pertimbangan UE seharusnya ialah upaya besar yang dilakukan

97 Agustiani Dewi, „Penolakan Prancis Terhadap Pengajuan Keanggotaan Turki di Uni Eropa

pada Tahun 2007-2012‟, Skripsi HI FISIP UIN Jakarta: Tahun 2014. Hal. 29

Page 62: DIPLOMASI TURKI : STUDI TENTANG LANGKAH LANGKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31721/1/WIRA... · LANGKAH-LANGKAH TURKI UNTUK MENJADI . ... kebijakan politik

52

Turki untuk memenuhi kriteria tersebut, sebagaimana diperlihatkan dalam

reformasi terbarunya di bawah kepemimpinan PM Erdogan.98

Selanjutnya, pada tanggal 3 Oktober 2005 perundingan aksesi Turki-UE

memasuki tahap baru lagi, yang dikenal dengan Perundingan Luksemburg tentang

proses keberlanjutan aksesi untuk Turki serta terkait dengan hambatan yang

dihadapi Turki dalam proses aksesi yang diberikan Uni Eropa. Diantara hambatan

itu ialah lambannya langkah Turki untuk demokratisasi dan pemenuhan hak asasi

manusia sesuai dengan ketetapan UE. Perundingan ini dimulai dengan

pembahasan mengenai penggabungan Turki dalam keanggotan Uni Eropa setelah

terjadi perundingan ketat selama beberapa tahun terakhir, padahal Erdogan

sepakat untuk memulai pembicaraan agenda ini tiga tahun sebelumnya. Inilah

yang dianggap oleh masyarakat Turki sebagai peristiwa bersejarah karena

beberapa faktor. Peristiwa ini dianggap paling penting dan layak dibanggakan,

karena Erdogan berhasil mewujudkan kebijakan yang tidak bisa diwujudkan oleh

para Perdana Menteri sebelumnya sejak 1959, dimana Turki mulai mengajukan

proposal secara resmi ke Uni Eropa. Yang mereka tekankan adalah bahwa

perkembangan semacam ini terjadi pada periode pemerintahan seorang Perdana

Menteri yang berideologi Islam, dan bukan pada masa pemerintahan sekular.

Erdogan kala itu berhasil melewati hambatan dari para penentangnya untuk bisa

bergabung dengan Eropa, dengan melewati berbagai permasalahan, baik dalam

bidang hak asasi manusia, perlakuan dan interaksinya dengan kaum minoritas, dan

juga dalam bidang pembangunan dan ekonomi. Erdogan berhasil meyakinkan

mayoritas pemerintahan di Eropa bahwa Turki akan mencapai puncak teringgi

98 Soner Cagaptay,”European Union Reform Diminish the Role of the Turkish Military: Ankara

Knocking on Brussel‟s Door”, The Washington Institute for the Near Policy, No.781, 12 Agustus

2013. Hal.216

Page 63: DIPLOMASI TURKI : STUDI TENTANG LANGKAH LANGKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31721/1/WIRA... · LANGKAH-LANGKAH TURKI UNTUK MENJADI . ... kebijakan politik

53

dalam bidang ekonomi melebihi Uni Eropa sendiri, dan bahkan pada saatnya nanti

akan menjadi faktor utama dalam membantu kebangkitan Eropa meskipun tidak

dalam waktu terdekat.

Erdogan juga berusaha untuk menyakinkan Eropa bahwa mereka dapat

berinteraksi dengan kelompok Islam, apabila mereka bersikap moderat dan

demokratis. Erdogan berhasil menjalankan misi dan strategi tersebut ditandai

dengan permintaan yang datang dari Amerika Serikat untuk segera menerima

Turki sebagai bagian dari anggota Uni Eropa dengan prinsip bahwa permintaan

tersebut sabagai bentuk campur tangan mengenai urusan dalam negri Turki, dan

juga disebabkan hubungan yang erat dengan Amerika Serikat sejak beberapa

puluh tahun terakhir. Akan tetapi hubungan tersebut tidak bertahan lama karena

konflik dan perseteruan antara Turki dan Amerika terjadi selang beberapa tahun

setelahnya, hingga terus berkembang, dan penyebab dari konflik dan perseteruan

itu adalah seputar hubungan perekonomian dan militer antara kedua negara.

Menjauhnya jarak antara Turki dengan Amerika Serikat semakin nyata

ketika negara adi daya tersebut ikut campur tangan mengenai urusan dalam negri

Turki, baik secara kebudayaan ataupun dengan cara memprovokasi pemberontak

Kurdi Irak untuk menggagas pendirian sebuah negara berdaulat untuk masa depan

mereka. Ini mengakibatkan perundingan Turki dengan Uni Eropa pun menjadi

semakin jauh dari harapan bagi Turki.

Akhirnya progres yang ditunjukkan Turki menjadi semakin lamban dan

rendahnya posisi tawar Turki di hadapan UE membuat proses aksesi Turki pun

terasa lamban. Segera setelah perundingan Luksemburg, komitmen pemerintah

Turki menunculkan pertanyaan. Komisi UE untuk perluasan, Ollie Rehn, dalam

Page 64: DIPLOMASI TURKI : STUDI TENTANG LANGKAH LANGKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31721/1/WIRA... · LANGKAH-LANGKAH TURKI UNTUK MENJADI . ... kebijakan politik

54

suatu symposium Internasional di Ankara pada 2 Oktober 2006, memperingatkan

Turki untuk melakukan reformasi demokratik yang sepenuhnya sesuai dengan

protokol Custom Union. Dewan UE juga menuntut Turki untuk mengakui

Republik Siprus sebagai satu kesatuan dan membuka pelabuhan laut dan udara di

wilayah utara Siprus (yang diakui Turki sebagai Siprus Turki) untuk Republik

Siprus, serta menarik 40.000 pasukan angkatan bersenjata Turki di wilayah utara

Siprus sebagai persyaratan aksesi lebih lanjut. Penolakan Turki terhadap tuntutan

tersebut membuat proses aksesi Turki semakin tertunda lama.99

Perundingan UE selanjutnya pada 14-15 Desember 2006 menghasilkan

Rekomendasi Komisi untuk menghentikan sementara waktu proses aksesi Turki.

yaitu delapan dari tiga puluh empat bab dari persyaratan yang tersisa. Hal tersebut

merupakan keberlanjutan dari penolakan Konstitusi UE dalam referendum di

Prancis dan Belanda pada akhir Mei 2005 terhadap berbagai peninjauan yang

menghubungkan oposisi publik Eropa dengan keanggotaan Turki.100

Pada perundingan Desember 2006 itu pula, UE mengeluarkan pernyataan

yang jelas menunjukkan suatu opini kuat akan penolakan UE, berdasarkan

rekomendasi UE.101

Dewan Eropa mencatat bahwa Turki tidak sepenuhnya

mengimplementasikan Adoption Protocol dan tidak membuka negosisasi pada

delapan bab yang tersisa dalam acquis comminitaire. Dengan kata lain menutup

sementara waktu seluruh bab hingga Komisi mengukuhkan Turki telah benar-

benar mengimplementasikan seluruh komitmennya terhadap Adaption

99 Sumantri, Demokratisasi Turki, Hal. 98-99

100

Umit Cizre, “The Justice and the Development Party: Recreating the Past After Reforming

it?,” dalam Umit Cizre, Secular and Islamic Politics in Turkey: The Making of Justice and

Development Party, (New York: Roudledge, 2008), hal. 152-153

101

Vincent Morelli, Eropean Union Enlargement: A Status Report on Turkey‟s Accsessions

Negotiations, Congressional Research Service, March 15, 2011. Lihat di:

http://www.fas.org/sgp/crs/row/RS22517.pdf

Page 65: DIPLOMASI TURKI : STUDI TENTANG LANGKAH LANGKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31721/1/WIRA... · LANGKAH-LANGKAH TURKI UNTUK MENJADI . ... kebijakan politik

55

Protocol.102

Selanjutnya, Dewan mewajibkan untuk mencatat perkembangan

Turki tercatat dalam „laporan tahunan yang akan datang, khusunya pada tahun

2007, 2008, 2009‟. Setiap tahunnya, Komisi Eropa mengeluarkan laporan

penilaian dan pelaksanaan agenda reformasi semua negara yang mencalonkan diri

yang akan menjadi anggotanya. Apabila negara yang menjadi kandidat ini

berupaya mendapatkan keanggotaan Uni Eropa, maka laporan ini menjadi sangat

penting dalam agenda politik dan ekonomi negara tersebut.103

Seiring keputusan kompromi yang diberikan Uni Eropa kepada Turki guna

mencegah berbagai kemungkinan tindakan dramatis Turki terhadap negosiasi

aksesi yang lamban oleh Uni Eropa, sehingga sebagian skeptis Turki di Uni

Eropa memberikan batas waktu bagi Turki untuk mengimplementasikan

Additional Protocol hingga Desember 2009 batas akhir dari jangka waktu yang

diberikan Komisi Eropa.104

Dalam kurun waktu 2006 hingga 2009 tersebut, Turki seharusnya dapat

mengambil pelajaran dari pengalaman proses aksesinya dan memanfaatkan

periode ini sebagai momentum untuk memberikan pesan yang menegaskan agar

UE tidak kembali menggunakan „alasan yang tidak relevan‟ dalam menolak

keanggotaan Turki. Terkait dengan alasan penolakan yang kerap disampaikan UE

ini, beberapa kalangan menilai terdapat kecenderungan Islamophobia yang

meningkat di Eropa dan dipandang sebagai hambatan yang tidak dapat dinyatakan

secara langsung oleh UE. Selain itu, UE hanya memiliki cukup keberanian untuk

102 Pembekuan terhadap negosiasi ini meliputi bab pergerakan bebas produksi barang, hak

mendirikan dan kebebasan untuk menghasilkan pelayanan, pelayanan keuangan, pertanian,

pembangunan daerah tertinggal, kebijakan transportasi, hubungan eksternal, dll

103

Taginian Syarif, Erdogan, (Jakarta: Pustaka Al Kautsar, 2011), hlm. 280

104

Vincent, Eropean Union, Hal. 5

Page 66: DIPLOMASI TURKI : STUDI TENTANG LANGKAH LANGKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31721/1/WIRA... · LANGKAH-LANGKAH TURKI UNTUK MENJADI . ... kebijakan politik

56

mendiskusikan wacana ini, dimana sebagian besar mereka sebisa mungkin

menghindar dari diskusi yang mengangkat isu budaya.105

Dalam laporan Uni Eropa yang disampaikan tahun 2007, dapat ditafsirkan

melalui sejumlah kalimat bahwa Uni Eropa sengaja memperlambat keanggotaan

Turki, karena seharusnya Turki bisa mempercepat keanggotaan ini dengan

melakukan proses reformasi secara terus-menerus sehingga pemerintah mendapat

kekuatan yang memadai dibandingkan agenda sebelum reformasi. Laporan ini

juga memuat beberapa laporan tentang usulan Uni Eropa khususnya yang

berkaitan dengan perkembangan demokrasi di Turki, yang dianggap sangat

penting demi stabilitas dan kesejahteraan negara, meskipun Turki tidak diakui

keanggotaannya dalam Uni Eropa

B. Implikasi untuk Sistem Pemerintahan Turki dari pengajuan Turki ke

Uni Eropa

Sejak secara resmi memberikan proposal pengajuan keanggotaan ke Uni

Eropa, Turki terus berupaya untuk bisa memenuhi Kriteria Kopenhagen yang

menjadi acuan legal untuk keanggotaan Uni Eropa. Copenhagen Summit yang

dilakukan pada Desember 2002 menyimpulkan bahwa “Dewan Eropa,

berdasarkan laporan dan rekomendasi dari Komisi, memutuskan apabila Turki

memenuhi Kriteria Kopenhagen maka Uni Eropa akan membuka negosiasi tanpa

penundaan”. Padahal setahun sebelum pernyataan Uni Eropa dikeluarkan, Turki

sudah memulai proses Reformasi pada sistem ekonomi dan politik pada tahun

2002, saat itulah Turki mampu mengatasi sebagian besar hambatan.

105 “EU and Turkey: Shaping and Future”, British Council, the Delegation of the European

Union to Turkey and the Turkish Economic and Social Studies Foundation (TESEV), Istanbul, 22-

23 Oktober 2010. Hal. 10

Page 67: DIPLOMASI TURKI : STUDI TENTANG LANGKAH LANGKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31721/1/WIRA... · LANGKAH-LANGKAH TURKI UNTUK MENJADI . ... kebijakan politik

57

Tahun 2002, Turki telah banyak melakukan perubahan dalam sistem

pemerintahannya, yang salah satunya ialah mengeluarkan beberapa kebijakan,

diantaranya ialah paket harmonisasi sebagai bagian dari reformasi untuk

memenuhi kriteria Kopenhagen. Reformasi ini terkait dengan perundang-

undangan Turki yang tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Uni Eropa.

Melalui paket inilah Turki melakukan sejumlah amandemen pada beberapa

peraturan-peraturan yang diterapkan, seperti kebebasan berekspresi, penghapusan

hukuman mati, dan yang paling terkenal adalah kesetaraan gender. Pemerintah

Turki mengklaim bahwa paket harmonisasi telah memberi dampak yang sangat

revolusioner bagi kehidupan di Turki diantaranya dengan memperbaiki hak asasi

manusia, memperluas kebebasan bereksperesi dan kebebasan media, memperkuat

perlindungan terhadap kekerasan, serta memperkuat kesetaraan gender.106

Kementerian luar negri Turki menegaskan bahwa melalui sejumlah paket

harmonisasi tersebut, Turki telah menjadi bebas, stabil dan bermartabat

dibandingkan sebelum Desember 1999 –tahun dimana Turki ditetapkan menjadi

negara kandidat oleh Uni Eropa.

Tidak bisa dipungkiri bahwa Turki memiliki sejarah dan kultur yang

berbasis Islam. Sebelum sistem pemerintahannya berubah menjadi sekular, Turki

dahulu dikuasai oleh Kekaisaran Ottoman yang sangat berbasis Islam dan telah

berkuasa lebih dari enam abad, sehingga pada saat runtuhnya banyak terjadi

perubabahan pada sistem pemerintahan dan politik Turki. Pada tahun 1923

Majelis Kebangsaan Turki memproklamirkan sebuah negara Republik dan

mengangkat Mustafa Kemal Attaturk sebagai Presiden Pertama Turki. Berdirinya

106 Rahim Faidah, “Hambatan Aksesi Turki ke Uni Eropa”, Jounal Online, Global & Policy Vol.

1, No.2, (2013) ,Hal. 217

Page 68: DIPLOMASI TURKI : STUDI TENTANG LANGKAH LANGKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31721/1/WIRA... · LANGKAH-LANGKAH TURKI UNTUK MENJADI . ... kebijakan politik

58

Republik Turki menandai berakhirnya sistem Kekhalifahan. Attaturk kemudian

membuat identitas baru untuk Republik Turki yang baru dengan menjadikan Turki

sebagai negara Modern yang Sekular. Attaturk tidak hanya menghapus kekaisan

serta ideologi Islam di pemerintahan Turki, tapi juga dari kehidupan masyarakat

Turki. Di bawah kepemimpinannya, Attaturk melakukan sejumlah pelarangan

bagi segala bentuk yang berhubungan dengan Islam dan kaum Muslim, seperti

pelarangan memakai sorban, kopiah dan jilbab di area publik.

Tahun tersebut merupakan tahun memulainya Turki mengadopsi sistem

yang berkiblat ke Barat. Attaturk mengadopsi kalander Gregoria untuk

menggantikan kalender tradisional Islam, mengganti hari libur nasional menjadi

hari sabtu dan minggu yang mengikuti aturan Eropa. Yang lebih ekstrem bagi

Muslim Turki saat itu ialah, larangan adzan dalam bahasa Arab, sehingga adzan

harus ditulis ulang dalam bahasa Turki dan harus diterapkan oleh masjid-masjid

Turki pada saat itu.107

Sejak kepemimpinannya, beberapa kebijakan pemerintahan Turki

dianggap kembali lebih cenderung bermuatan agama. Selain melakukan

pencabutan larangan berjilbab, Erdogan juga berusaha untuk memberlakukan

pembatasan terhadap konsumsi alkohol. Diantara sejumlah kebijakan yang

dikeluarkan oleh pemerintah Turki, beberapa diantaranya memicu kontroversi.

Salah satu contohnya adalah rencana proyek pembangunan di Taman Gezi yang

memicu demonstrasi. Rumelili mengutip pernyataan pidato Erdogan di

Konferensi Sun Valley tahun 2006 yang menyebutkan :

“Turkey is the most successful Muslim country in putting together Islamic

culture, democratic order, and the principles of secularism. Turkey not

107 Rahim Faidah, “Hambatan Aksesi” ,Hal. 217-218

Page 69: DIPLOMASI TURKI : STUDI TENTANG LANGKAH LANGKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31721/1/WIRA... · LANGKAH-LANGKAH TURKI UNTUK MENJADI . ... kebijakan politik

59

only proven false the idea that the (west and Islam) represent two

incompatible world, but also provided an example for why these can‟t

even be separated by definite lines”.108

Pada kenyaatannya, identitas sekularisme Turki tidak diakui sepenuhnya

di dalam pandangan Eropa meskipun Turki telah membangun struktur

pemerintahan yang sekular. Turki tetap tidak dianggap sebagai negara yang benar-

benar sekular oleh beberapa negara anggota Uni Eropa.

108 Rahim Faidah, „Hambatan Aksesi Turki, Hal. 219

Page 70: DIPLOMASI TURKI : STUDI TENTANG LANGKAH LANGKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31721/1/WIRA... · LANGKAH-LANGKAH TURKI UNTUK MENJADI . ... kebijakan politik

60

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari seluruh pemaparan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat

disimpulkan 3 poin penting, antara lain;

1. Erdogan telah mengambil beberapa langkah dalam mereformasi sistem

pemerintahan Turki agar sesuai dengan peraturan dan undang-undang

Uni Eropa. Erdogan mampu membawa kemajuan yang sangat

signifikan dalam perkembangan sistem pemerintahan Turki yaitu

dengan cara merubah sistem pemerintahan Turki, mengembalikan hak

asasi manusia dan hak asasi khusus kaum perempuan serta memberikan

perlindungan terhadap kaum minoritas. Usaha yang telah dilakukan

Erdogan menemukan titik terang saat Uni Eropa mengumumkan

dibukakannya kembali proses aksesi untuk Turki pada tahun 2005 yang

sebelumnya sempat ditunda. Dengan kata lain Erdogan telah

membangun demokrasi Turki dengan mengadopsi dan

mempertahankankan nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku di Uni

Eropa, sehingga Turki melakukan reformasi di berbagai sektor

pemerintahan.

2. Politik luar negri Turki di bawah kepemimpinan Erdogan di kenal

dengan Strategi Intensif dan Politik Multidimensi, yaitu menjadi

jembatan penghubung antara Barat Kristen dan Timur Islam, yang

menempatkan Turki sebagai pusat aktifitas di kawasan tersebut. Ini

berarti Turki memperluas daerah dan jangkauan luar negrinya yang

Page 71: DIPLOMASI TURKI : STUDI TENTANG LANGKAH LANGKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31721/1/WIRA... · LANGKAH-LANGKAH TURKI UNTUK MENJADI . ... kebijakan politik

61

mencakup sejumlah wilayah negara di Barat. Erdogan pun melakukan

perubahan di strategi politik luar negri Turki yang kemudian bertumpu

pada dua pondasi utama, yaitu pertama dengan mengkondusifkan

kembali hubungan kerjasama dengan negara-negara kawasan regional,

dan yang kedua tercermin dalam strategi intensif agar terciptanya peran

politik, kebudayaan serta ekonomi yang signifikan sesuai dengan

tuntutan dari Dewan Eropa. Pada dasarnya, politik Multi Dimensi yang

diterapkan Erdogan merupakan kekuatan dan faktor utama dibalik

meningkatnya peran Politik luar negri Turki sejak tahun 2002.

3. Tahun 2002, Turki telah banyak melakukan perubahan dalam sistem

pemerintahannya, salah satunya adalah mengeluarkan beberapa

kebijakan, diantaranya ialah paket harmonisasi yang timbul akibat dari

tuntutan Eropa yang menyebutkan agar Turki memperbaiki hak asasi

manusia, memperluas kebebasan berekspresi dan kebebasan pada media

serta memperkuat perlindungan terhadap kekerasan yang sering terjadi

di Turki. Sehingga berdampak pada sistem pemerintahan Turki, yang

akhirnya pemerintah mengeluarkan paket harmonisasi, yang berisikan

beberapa peraturan terkait kebebasan berekspresi, penghapusan

hukuman mati dan kesetaraan gender.

Dari beberapa langkah yang telah diterapkan oleh Erdogan masih belum

bisa membawa Turki menjadi anggota resmi Uni Eropa hingga tahun 2007.

Dengan berbagai hambatan dan ketidakpastian yang Turki hadapi tetap saja

banyak alasan yang diberikan UE untuk belum menerima keanggotan Turki. Hal

tersebut menegaskan adanya perbedaan latar belakang Turki dengan komunitas

Page 72: DIPLOMASI TURKI : STUDI TENTANG LANGKAH LANGKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31721/1/WIRA... · LANGKAH-LANGKAH TURKI UNTUK MENJADI . ... kebijakan politik

62

Uni Eropa yang meliputi perbedaan dimensi politik, ekonomi dan kultur, hingga

sangat sulit untuk menemukan titik temu diantara mereka.

B. Saran

Secara umum, skripsi ini telah menganalisa langkah-langkah yang

dilakukan Erdogan dalam proses Diplomasi Turki ke Uni Eropa. Skripsi ini

diharapkan dapat menjadi pelengkap tentang pembahasan mengenai topik yang

akan diteliti penulis selanjutnya dan bisa menjadi penambah wawasan akademis

mahasiswa dengan temuan dan fakta yang telah dilakukan oleh penulis terkait isu

hubungan Turki dan Uni Eropa pada masa Erdogan. Namun pada dasarnya,

skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan, maka dari itu penulis menyarankan

kepada penulis selanjutnya untuk mengembangkan penelitian yang lebih luas.

Page 73: DIPLOMASI TURKI : STUDI TENTANG LANGKAH LANGKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31721/1/WIRA... · LANGKAH-LANGKAH TURKI UNTUK MENJADI . ... kebijakan politik

63

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Cengiz, Firat dan Hoffmann Lars, Turkey and Europan Union, New York :

Roetledge, 2014

Cizre, Umit, The Justice and the Development Party: Recreating the Past After

Reforming it?,dalam Umit Cizre, Secular and Islamic Politics in Turkey:

The Making of Justice and Development Party, New York: Roudledge,

2008

Driscoll,Mervyn O‟, The European Parliament and Euratom Treaty: Past, Present

and Future, Energy and Research series, European Parliament, Luxemburg

: L-2929, 2002

Lapidus, Ira. M, Sejarah Sosial Umat Islam, Jakrta: PT Raja Grafindo Persada,

1999

Lenczowki, George, Timur Tengah Kancah Dunia, terj. Bandung: Sinar Baru

Algesindo, 1993

Sjadzali, Munawir, Islam dan Tata Negara, Jakarta, Penerbit : UI Press. 2008

Suherman, Ade Maman, Organisasi Internasional & Integrasi Ekonomi Regional

dalam Perspektif Hukum dan Globalisai, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003

Susilo, Taufik Adi, Mengenal Benua Eropa, Yogyakarta: Garasi, 2009

Syalabi, Sejarah dan Kebudayaan Islam 3, Jakarta: Pustaka Al Husna Baru, 200

Taginian, Syarif, Erdogan, Jakarta: Pustaka Al Kautsar, 2011

Tohir, Ajid, Studi Kawasan dunia Islam, Jakarta: Rajawali Pers, 2009

Turam, Berna, Between Islam and the State, the Politics of Engagement, Stanford

California: Stanford Unifersity Press, 2007

Putri, Sumantri Tiara Sarah, Demokratisasi Turki : Hubungan sipil-Militer tahun

2003-2011, Jakarta: Universitas Indonesia, 2012

Page 74: DIPLOMASI TURKI : STUDI TENTANG LANGKAH LANGKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31721/1/WIRA... · LANGKAH-LANGKAH TURKI UNTUK MENJADI . ... kebijakan politik

64

Sumber Skripsi

Agustiani Dewi, „Penolakan Prancis Terhadap Pengajuan Keanggotaan Turki di

Uni Eropa pada Tahun 2007-2012‟, Skripsi HI FISIP UIN Jakarta: Tahun

2014.

Aulia, Ahla, 2013. Diplomasi Turki Untuk Anggota Uni Eropa (2007-2012).

Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UIN Jakarta.

Rahim Faidah. 2013. Hambatan Aksesi Turki ke Uni Eropa. Fisip UPN ”Veteran”

Jawa Timur

Jurnal

Ahmadov, Ramin, “Counter Transformation in the Center and Periphery of

Turkish Society and the Rise of Justice and Development Party,

“Alternativies Journal, Vol.7 No.2 & 3. (Summer & Fall, 2008)

Barkey, Henri J. "Turkish Foreign Policy and Middle East." CERI Strategy

Papers ,(N°10, 2011) Lihat di :

http://www.sciencespo.fr/ceri/sites/sciencespo.fr.ceri/files/n10_06062011.pd

f

Barkey, Henry J. dan Graham E. Fuller, “Turkey‟s Kurdish Qustion: Critical

Turning Point and Missed Opportunities”, Middle East Journal, Vol.51,

No.1, (Winter 1997)

Burak, Begum, “Turkey‟s European Union Candidacy From an Identity

Perspective: The End of Clashing Identities and Security Cultures?.”

Turkish Journal of Politics, Vol.1 No.2. (Winter, 2010)

Cizre, Umit, “Demithologyzing the National Security Concept: The Case of

Turkey”, Middle East Journal, Vol.57 No.2, (Spring. 2003)

Elver, Hilal, “Reluctant Partners: Turkey and the European Union”, Middle East

Report, No.235, Middle East Re-search & Informations Project. (Summer,

2005)

Erse, Aydin, Nihat Ali Oscan, Dogan Akyaz. “The Turkish Military‟s March

Toward Europe” Foreign Affairs. Vol.85. No.1, (Fall, 2006)

Kuniholm, Bruce R., “Turkey and West” Foreign Affairs, Vol. 70. No. 2, (Spring

1991)

Philip Robins,”Confusion at Home, Confusion Abroad: Turkey Between

Copenhagen and Iraq.” International Affairs, Royal Institute of International

Affairs 1944 Vol.79 No.3 (Nº 3, 2002)

Robinson,Richard D, “The Lesson of Turkey”, Middle East Journal, Vol.5 No.4,

(Autumn, 1951)

Sabri, Sayati, “Turkey and Middle East in 1990s”, JSTOR, Vol. 26 No. 3. (Sring,

1997)

Onis, Ziya dan Suhnaz Yilmaz, “The Turkey EU-US Trianglein Perpectives:

Transformation on Continuity?” Middle East Journal. Vol. 59 No. 2,

(Spring 2005)

Page 75: DIPLOMASI TURKI : STUDI TENTANG LANGKAH LANGKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31721/1/WIRA... · LANGKAH-LANGKAH TURKI UNTUK MENJADI . ... kebijakan politik

65

Yesilada, Turkey‟s Candidacy for UE Membership,JSTOR,Vol. 56 No.1, (Winter

,2002)

Yesilada, Birol A, “Turkey‟s Candidacy for UE‟s Membership”, Middle East

Journal, Vol.56 No.1, (Winter, 2002)

Website Resmi / Artikel Online

European Commissions. “European Comissions at work”, n.d tersedia di :

http;//ec.europa.eu/atwork/index_en.htm

European Union, “The History Of the Europa Union. ; Trinity College Dublin”,

n.d www.tcd.ie/Econemics/SER/sql/download.php?key=35;

European Union, “The Hystory of the European Union ; Republic of Turkey

Ministry for EU Affairs, Hystory of Turkey – EU Relations”, Lihat di :

http//Europa.eu/about-eu/eu-history/index_html

EU and Turkey: Shaping and Future”, British Council, the Delegation of the

European Union to Turkey and the Turkish Economic and Social Studies

Foundation. Lihat di :

http://www.tobb.org.tr/AvrupaBirligiDairesi/Sayfalar/Eng/EUCommunicati

onStrategyInfoCenter.php

Johanna, Koenne, “Kultural Diplomacy and the Databate on Turkey‟s Accession

to the EU”, 2009,( On-line), tersedia di;

http//www.culturaldiplomacy.org/pdf/case-studies/cd-debate.pdf;

Krastev, Ivan Mark, Leonard, dan Bechev Dimitar, “The Spectre of a Multipolar

Europe, Jana Kobzova dan Andrew Wilson,” London: European Council on

Foreign Relation. Lihat di :

http://www.ecfr.eu/profile/The%20Good%20Spy:%20the%20Life%20and

%20Death%20of%20Robert%20Ames/P1496

Moreli, Vincent, “Eoropean Union Enlargment: A Status Report on Turkey‟s

Accession Negations.” Congressional Research Service, tersedia di :

http://www.fas.org/sgp/crs/row/RS22517.pdf;

Republic of Turkey-Ministry of Foreign Affairs. Turkey-EU Relations with

NATO . n.d http://www.mfa.gov.tr/nato.en.mfa

http://www.mfa.gov.tr/relations-between-turkey-and-the-european-

union.en.mf.

http://www.abgs.gov.tr/index.php?p=105&l=2

http://www.mfa.gov.tr/relations-between-turkey-and-the-european-union.en.mfa

The European Communities, Turkey 2006 Progress Report, di lihat :

http://ec.europa.eu/enlargement/pdf/key_documents/2006/nov/tr_sec_1390_

en.pdf

Page 76: DIPLOMASI TURKI : STUDI TENTANG LANGKAH LANGKAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31721/1/WIRA... · LANGKAH-LANGKAH TURKI UNTUK MENJADI . ... kebijakan politik

66

Soner Cagaptay,”European Union Reform Diminish the Role of the Turkish

Military: Ankara Knocking on Brussel‟s Door”, The Washington Institute

for the Near Policy, Lihat di : http://www.washingtoninstitute.org/policy-

analysis/view/european-union-reforms-diminish-the-role-of-the-turkish-

military-ankara-kno

Dll

Mohsin Aiyub, “Diplomasi”, DIKTAT Mahasisi FISIP UIN Jakarta tidak

diterbitkan, Jakarta ; 2010