25
BAB I PENDAHULUAN A. Pendahuluan Islam adalah agama yang penuh dengan aturan. Baik dalam hal hubungan dengan Allah SWT., maupun dengan sesama manusia. Hubungan dengan sesama ini mencakup dalam beberapa aspek kehidupan diantaranya tata negara atau pemerintahan. Tata negara dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan seperangkat prinsip dasar yang mencakupi peraturan susunan pemerintahan, bentuk negara dan sebagainya yang menjadi dasar pengaturan suatu negara. Berangkat dari pengertian ini dan dengan mengacu pada aspek pembahasan, maka dalam makalah ini akan di jelaskan bagaimana tata aturan pemerintahan dalam Islam pada masa Dinasti Umayyah, Dinasti Abassiyah, dan Turki Utsmani. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana Pembentukan Dinasti Umayyah, Dinasti Abassiyah, dan Turki Utsmani? 2. Apa saja kemajuan yang dicapai pada masa Dinasti Umayyah, Dinasti Abassiyah, dan Turki Utsmani? 1

Kerajaan turki usmani

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kerajaan turki usmani

BAB I

PENDAHULUAN

A. Pendahuluan

Islam adalah agama yang penuh dengan aturan. Baik dalam hal hubungan

dengan Allah SWT., maupun dengan sesama manusia. Hubungan dengan sesama

ini mencakup dalam beberapa aspek kehidupan diantaranya tata negara atau

pemerintahan. Tata negara dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan

seperangkat prinsip dasar yang mencakupi peraturan susunan pemerintahan, bentuk

negara dan sebagainya yang menjadi dasar pengaturan suatu negara. Berangkat dari

pengertian ini dan dengan mengacu pada aspek pembahasan, maka dalam makalah

ini akan di jelaskan bagaimana tata aturan pemerintahan dalam Islam pada masa

Dinasti Umayyah, Dinasti Abassiyah, dan Turki Utsmani.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Pembentukan Dinasti Umayyah, Dinasti Abassiyah, dan Turki

Utsmani?

2. Apa saja kemajuan yang dicapai pada masa Dinasti Umayyah, Dinasti

Abassiyah, dan Turki Utsmani?

3. Apa sebab Kemunduran dari Dinasti Umayyah, Dinasti Abassiyah, dan

Turki Utsmani?

1

Page 2: Kerajaan turki usmani

BAB II

PEMBAHASAN

A. Dinasti Bani Umayyah

1. Asal Usul dan Sebab Berdirinya Dinasti Bani Umayyah

Bani umayyah merupakan salah satu kabilah dalam masyarakat Arab

Quraisy. Kabilah ini memegang tampuk kekuasaan politik dan ekonomi pada

masyarakat Arab. Pada saat kekuasaannya tengah memuncak, kabilah ini

berhadapaan dengan misi kerasulan Muhammad saw. Karenan ya mereka menolak

ajakan Nabi Muhammad saw. untuk memeluk agama Islam.

Sebenarnya, Bani Umayyah memiliki hubangan darah dengan Nabi

Muhammad saw. karena keduanya merupakan keturunan Abdi Manaf. Anak Abdi

Manaf yaitu Abdi Syam dan Hasyim menjadi tokoh dalam dan memimpin pada dua

kabilah dari suku Quraisy. Anak Abdi Syam yang bernama Umayyah termasuk

salah seorang dari pemimpin dari kabilah Quraisy di jaman Jahiliyah. Keduanya

senantiasa bersaing untuk merebut pengaruh dan kehormatan dari masyarakat kota

Mekah.

Dalam setiap persaingan, ternyata Umayyah selalu berada pada pihak yang

unggul. Hal ini disebabkan karena Umayyah memiliki unsure-unsur yang

diperlukan untuku menjadi seorang pemimpin saat itu, yaitu Umayyah berasal dri

keturunan keluarga bangsawan yang mempunyai harta kekayaan yang cukup. Di

antara keturunan Umayyah yang menjadi khalifah umat islam setelah Ali bin Abi

Pengertian kata Bani menurut bahasa berarti anak, anak cucu atau

keturunan. Dengan demikian yang dimaksud Bani Umayah adalah anak, anak cucu

atau keturunan Bani Umayah bin Abdu Syams dari satu keluarga. Kata Dinasti

2

Page 3: Kerajaan turki usmani

berarti keturunan raja-raja yang memerintah dan semuanya berasal dari satu

keturunan. Dengan demikian, Dinasti Umayah adalah keturunan raja-raja yang

memerintah yang berasal dari Bani Umayah.

Adapun istilah lain yang sering digunakan adalah kata Daulah, yang berarti

kekuasaan, pemerintahan, atau negara. Dengan kata lain, Daulah Bani Umayah

adalah negara yang diperintah oleh Dinasti Umayah yang raja-rajanya berasal dari

Bani Umayah.

Dinasti Bani Umayyah didirikan oleh Muawiyah bin Abu Sufyan pada

tahun 41H/661 M di Damaskus dan berlangsung hingga pada tahun 132 H/750 M.

Muawiyah bin Abu Shofyan adalah seorang politisi handal di mana pengalaman

politiknya sebagai Gubernur Syam pada zaman Khalifah Ustman bin Affan cukup

mengantarkan dirinya mampu mengambil alih kekusaan dari genggaman keluarga

Ali Bin Abi Thalib. Tepatnya setelah Hasan bin Ali menyerahkan kursi

kekhalifahan secara resmi kepada Muawiyah bin Abu Sofyan dalam peristiwa

Ammul Jama’ah.

Oleh karena itu Muawiyah bin Abu Sofyan dinyatakan sebagai pendiri

Dinasti Bani Umayah. Dilihat dari sejarahnya Bani Umayah memang begitu kental

dengan kekuasaannya, terutama pada masa zaman jahiliyah. Dalam setiap

persaingan, ternyata Bani Umayah selalu lebih unggul dibandingkan keluarga Bani

Hasyim. Hal ini disebabkan Bani Umayah memiliki unsur-unsur sebagai berikut:

1. Umayah berasal dari keturunan keluarga bangsawan

2. Umayah memiliki harta yang cukup

3. Umayah memiliki 10 anak yang terhormat dan menjadi pemimpin di

masyarakat, di antaranya Harb, Sufyan, dan Abu Sufyan.

3

Page 4: Kerajaan turki usmani

Sebagaimana yang disebut-sebut dalam sejarah, bahwa Abu Sofyan

merupakan pemimpin pasukan Quraisy melawan Nabi Muhammad SAW pada

Perang Badar Kubra.

Keluarga Bani Umayah masuk Islam ketika terjadi Fathul Makkah pada

tahun ke-8 H. Abu Sofyan diberi kehormatan untuk mengumumkan pengamanan

Nabi SAW, yang salah satunya adalah barang siapa masuk ke dalam rumahnya

maka amanlah dia, masuk kedalam Masjidil Haram dan rumahnya Nabi SAW maka

dia juga akan merasa aman. Dengan ini banyak kaum dari kalangan Bani Umayah

yang berduyun-duyun untuk masuk Islam dan menyebarkan Islam keberbagai

wilayah

2. Sebab Kemunduran Dinasti Bani Umayyah

Dinasti Bani Umayyah mengalami masa kemunduran, ditandai dengan

melemahnya sistem politik dan kekuasaan karena banyak persoalan yang dihadapi

para penguasa dinasti ini. Antaranya adalah masalah politik, ekonomi, dan

sebagainya.

Adapun yang memjadi sebab kemunduran Dinasti Bani Umayyah adalah :

a. Figur Khalifah yang lemah

b. Hak istimewa bangsa Arab Suriah

c. Pemerintah yang tidak demokratis dan korup

d. Persaingan antar suku yang sudah menjadi ciri bangsa Arab, bangsa Arab

yang dibagi menjadi 2 suku dan antar suku berperang

4

Page 5: Kerajaan turki usmani

B. Dinasti Abbasiyah

1. Asal Usul dan Sebab Berdirinya Dinasti Abbasiyah

Kekuasaan Dinasti Bani Abbasiyah adalah melanjutkan kekuasaan Dinasti

Bani Umayyah. Dinamakan Daulah Abbasiyah karena para pendiri dan penguasa

Dinasti ini adalah keturunan Abbas, paman nabi Muhammad SAW. Dinasti

Abbasiyah didirikan oleh Abdullah al-Saffah ibn Muhammad ibn Ali ibn Abdullah

ibn al-Abbass. Dia dilahirkan di Humaimah pada tahun 104 H. Dia dilantik menjadi

Khalifah pada tanggal 3 Rabiul awwal 132 H. Kekuasaan Dinasti Bani Abbasiyah

berlangsung dari tahun 750-1258 M (Syalaby,1997:44).

Pada abad ketujuh terjadi pemberontakan diseluruh negeri. Pemberontakan

yang paling dahsyat dan merupakan puncak dari segala pemberontakan yakni

perang antara pasukan Abbul Abbas melawan pasukan Marwan ibn Muhammad

(Dinasti Bani Umayyah). Yang akhirnya dimenangkan oleh pasukan Abbul Abbas.

Dengan jatuhnya negeri Syiria, berakhirlah riwayat Dinasti Bani Umayyah dan

bersama dengan itu bangkitlah kekuasaan Abbasiyah.

2. Sebab Kemunduran Dinasti Abbasiyah

Salahh satu sebab kemunduran Dinasti Abbasiyah yaitu mengalami

kemunduran di bidang ekonomi bersamaan dengan kemunduran di bidang politik.

Pada periode pertama, pemerintahan Bani Abbas merupakan pemerintahan yang

kaya. Dana yang masuk lebih besar dari yang keluar, sehingga Baitul-Mal penuh

dengan harta. Pertambahan dana yang besar diperoleh antara lain dari al-Kharaj,

semacam pajak hasil bumi.

Setelah khilafah memasuki periode kemunduran, pendapatan negara

menurun sementara pengeluaran meningkat lebih besar. Menurunnya pendapatan

5

Page 6: Kerajaan turki usmani

negara itu disebabkan oleh makin menyempitnya wilayah kekuasaan, banyaknya

terjadi kerusuhan yang mengganggu perekonomian rakyat. diperingannya pajak dan

banyaknya dinasti-dinasti kecil yang memerdekakan diri dan tidak lagi membayar

upeti. Sedangkan pengeluaran membengkak antara lain disebabkan oleh kehidupan

para khalifah dan pejabat semakin mewah. jenis pengeluaran makin beragam dan

para pejabat melakukan korupsi.

Kondisi politik yang tidak stabil menyebabkan perekonomian negara morat-

marit. Sebaliknya, kondisi ekonomi yang buruk memperlemah kekuatan politik

dinasti Abbasiyah kedua, faktor ini saling berkaitan dan tak terpisahkan.

C. Dinasti Turki Usmani

1. Asal Usul dan Sebab Berdirinya Dinasti Turki Usmani

Pendiri kerajaan ini adalah bangsa Turki dari Kabilah Oghuz / Ughuj yang

mendiami daerah Mongol dan daerah Utara Negeri Cina. Pada Abad ke-13 M, saat

Chengis Khan mengusir orang-orang Turki dari Khurasan dan sekitarnya. Kakenya

Usman, yang bernama Sulaiman bersama pengikutnya bermukim di Asia kecil.

Dari perjalanan tersebut Sulaiman, ia tenggelam ketika menyemberangi sungai

Efrat (dekat Allepo). Sulaiman mempunyai empat saudara yang bernama, Shunkur,

Gundogdur, al-Thugril, dan Dundar. Dua puteranya kembali ke tanah air mereka.

Sementara yang kedua terakhir bermukim di Asia kecil. Di sana mereka di bawah

pimpinan Sultan Alauddin di Kunia. Saat Mongol menyerang sultan Alauddin di

Anggara (kini Angkara), al-Thugril membantu mengusir Mongol, sehingga berkat

jasanya itu, Alauddin memberikan daerah Iski Shahr dan sekitarnya. Al-Thugril,

mendirikan ibukota bernama Sungut, di sana lahir anak pertama bernama Usman

6

Page 7: Kerajaan turki usmani

pad 1258 M. Al-Thugril meninggal pada 1288 M. dan ia mendeklarasikan dirinya

sebagai Sultan, maka sejak itulah berdiri Dinasti Turki Usman.

2. Kemajuan / Kejayaan Masa Turki Usmani

Selama kejayaan dinasti ini ada beberapa yang telah berhasil namun

diperiode selanjutnya daerah-daerah yang telah dikuasi kembali direbut oleh pihak

yang ingin menguasai Turki Usmani, adapun keberhasilan pada masa Sultan

Sulaiman I disusun sebuah kitab undang-undang (qanun). Kitab tersebut diberi

nama Multaqa al-Abhur, yang menjadi pegangan hukum bagi kerajaan Turki

Usmani sampai datangnya reformasi pada abad ke-19. Karena jasa Sultan Sulaiman

I yang amat berharga ini, di ujung namanya ditambah gelar al-Qanuni.

Pada masa Sulaiman kota-kota besar dan kota-kota lainnya banyak

dibangun mesjid, sekolah, rumah sakit, gedung, makam, jembatan, saluran air, villa,

dan pemandian umum. Disebutkan bahwa buah dari bangunan itu dibangun di

bawah koordinator Sinan, seorang arsitek asal Anatolia.

Sebagai bangsa yang berdarah militer, Turki Usmani lebih banyak

memfokuskan kegiatan mereka dalam bidang kemiliteran, sementara dalam bidang

ilmu pengetahuan, mereka kelihatan tidak begitu menonjol.

Bangsa Turki juga banyak berkiprah dalam pengembangan seni arsitektur

Islam berupa bangunan-bangunan mesjid yang indah, seperti Masjid Al-

Muhammadi atau Mesjid Jami’ Sultan Muhammad Al-fatih, Mesjid Agung

Sulaiman dan Mesjid Abi Ayyub al-Anshari.Mesjid-mesjidtersebut dihiasi pula

dengan kaligrafi yang indah. Salah satu mesjid yang terkenal dengan keindahan

kaligrafinya adalah mesjid yang asalnya gereja Aya Sopia. Hiasan kaligrafi itu,

dijadikan penutup gambar-gambar Kristiani yang ada sebelumnya.

7

Page 8: Kerajaan turki usmani

Pada masa Turki Usmani tarekat mengalami kemajuan. Tarekat yang paling

berkembang ialah tarekat Bektasyi dan Tarekat Maulawi. Kedua tarekat ini banyak

dianut oleh kalangan sipil dan militer. Di pihak lain, kajian-kajian ilmu keagamaan,

Asy’ariyah mendapatkan tempatnya. 1

3. Sebab Kemunduran Dinasti Turki Usmani

1. Intern

a. Buruknya pemahaman Islam Lemahnya pemahaman Islam membuat

reformasi gagal. Sebab saat itu khilafah tak bisa membedakan IPTEK

dengan peradaban dan pemikiran. Ini membuat munculnya struktur baru

dalam negara, yakni perdana menteri, yang tak dikenal sejarah Islam

kecuali setelah terpengaruh demokrasi Barat yang mulai merasuk ke

tubuh khilafah. Saat itu, penguasa dan syaikhul Islam mulai terbuka

terhadap demokrasi lewat fatwa syaikhul Islam yang kontroversi. Malah,

setelah terbentuk Dewan Tanzimat (1839 M) semakin kokohlah

pemikiran Barat, setelah disusunnya beberapa UU, seperti UU Acara

Pidana (1840), dan UU Dagang (1850), tambah rumusan Konstitusi

1876 oleh Gerakan Turki Muda, yang berusaha membatasi fungsi dan

kewenangan kholifah.

b. Salah menerapkan Islam. Dengan diambilnya UU oleh Suleiman II,

seharusnya penyimpangan dalam pengangkatan kholifah bisa dihindari,

tapi ini tak tersentuh UU. Dampaknya, setelah berakhirnya kekuasaan

Suleimanul Qonun, yang jadi khalifah malah orang lemah, seperti Sultan

Mustafa I (1617), Osman II (1617-1621), Murad IV (1622-1640),

1 http://feryntina.blogspot.com/2013/04/sejarah-peradaban-islam-turki-usmani.html#sthash.vvPoD1C8.dpuf

8

Page 9: Kerajaan turki usmani

Ibrohim bin Ahmed (1639-1648), Mehmed IV (1648-1687), Suleiman II

(1687-1690), Ahmed II (1690-1694), Mustafa II (1694-1703), Ahmed

III (1703-1730), Mahmud I (1730-1754), Osman III (1754-1787),

Mustafa III (1757-1773), dan Abdul Hamid I (1773-1788). Inilah yang

membuat militer, Yennisari-yang dibentuk Sultan Ourkhan-saat itu

memberontak (1525, 1632, 1727, dan 1826), sehingga mereka

dibubarkan (1785). Selain itu, majemuknya rakyat dari segi agama, etnik

dan mazhab perlu penguasa berintelektual kuat. Sehingga, para

pemimpin lemah ini memicu pemberontakan kaum Druz yang dipimpin

Fakhruddin bin al-Ma'ni Dengan tak dijalankannya politik luar negeri

yang Islami-dakwah dan jihad-pemahaman jihad sebagai cara

mengemban ideologi Islam ke luar negeri hilang dari benak muslimin

dan kholifah. Ini terlihat saat Sultan Abdul Hamid I/Sultan Abdul Hamid

Khan meminta Syekh al-Azhar membaca Shohihul Bukhori di al-Azhar

agar Allah SWT memenangkannya atas Rusia (1788). Sultanpun

meminta Gubernur Mesir saat itu agar memilih 10 ulama dari seluruh

mazhab membaca kitab itu tiap hari Menghadapi kemerosotan itu,

khilafah telah melakukan reformasi (abad ke-17, dst).

2. Eksten

Penjajahan Barat membawa semangat gold, glory, dan gospel Sejak

jatuhnya Konstantinopel di abad 15, Eropa-Kristen melihatnya sebagai awal

Masalah Ketimuran, sampai abad 16 saat penaklukan Balkan, seperti

Bosnia, Albania, Yunani dan kepulauan Ionia. Ini membuat Paus Paulus V

(1566-1572) menyatukan Eropa yang dilanda perang antar agama-sesama

9

Page 10: Kerajaan turki usmani

Kristen, yakni Protestan dan Katolik. Konflik ini berakhir setelah adanya

Konferensi Westafalia (1667).

Saat itu, penaklukan khilafah terhenti. Memang setelah kalahnya

khilafah atas Eropa dalam perang Lepanto (1571), khilafah hanya

mempertahankan wilayahnya. Ini dimanfaatkan Austria dan Venezia untuk

memukul khilafah. Pada Perjanjian Carlowitz (1699), wilayah Hongaria,

Slovenia, Kroasia, Hemenietz, Padolia, Ukraina, Morea, dan sebagian

Dalmatia lepas; masing-masing ke tangan Venezia dan Habsburg. Malah

khilafah harus kehilangan wilayahnya di Eropa pada Perang Krim (abad ke-

19), dan tambah tragis setelah Perjanjian San Stefano (1878) dan Berlin

(1887). 2

2 http://feryntina.blogspot.com/2013/04/sejarah-peradaban-islam-turki-usmani.html

10

Page 11: Kerajaan turki usmani

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Bani umayyah merupakan salah satu kabilah dalam masyarakat Arab

Quraisy. Kabilah ini memegang tampuk kekuasaan politik dan ekonomi

pada masyarakat Arab. Pada saat kekuasaannya tengah memuncak, kabilah

ini berhadapaan dengan misi kerasulan Muhammad saw. Karenan ya

mereka menolak ajakan Nabi Muhammad saw. untuk memeluk agama

Islam.

2. Sebenarnya, Bani Umayyah memiliki hubangan darah dengan Nabi

Muhammad saw. karena keduanya merupakan keturunan Abdi Manaf. Anak

Abdi Manaf yaitu Abdi Syam dan Hasyim menjadi tokoh dalam dan

memimpin pada dua kabilah dari suku Quraisy. Anak Abdi Syam yang

bernama Umayyah termasuk salah seorang dari pemimpin dari kabilah

Quraisy di jaman Jahiliyah. Keduanya senantiasa bersaing untuk merebut

pengaruh dan kehormatan dari masyarakat kota Mekah.

3. Kekuasaan Dinasti Bani Abbasiyah adalah melanjutkan kekuasaan Dinasti

Bani Umayyah. Dinamakan Daulah Abbasiyah karena para pendiri dan

penguasa Dinasti ini adalah keturunan Abbas, paman nabi Muhammad

SAW. Dinasti Abbasiyah didirikan oleh Abdullah al-Saffah ibn Muhammad

ibn Ali ibn Abdullah ibn al-Abbass. Dia dilahirkan di Humaimah pada tahun

104 H. Dia dilantik menjadi Khalifah pada tanggal 3 Rabiul awwal 132 H.

Kekuasaan Dinasti Bani Abbasiyah berlangsung dari tahun 750-1258 M

(Syalaby,1997:44).

11

Page 12: Kerajaan turki usmani

4. Perkembangan hukum Islam pada masa kerajaan Turki Usmani mengalami

dinamika yang beragam pada mula kekuasaan hukum dipegang oleh syari’at

Islam yang diintervensi oleh pemerintah. Kemudian perkembangan hukum

selanjutnya tidak hanya dipegang oleh syari’at Islam tetapi juga hukum

selain Islam yaitu orang non Islam Eropa dan mereka mendapatkan

kedudukan yang sama dalam hukum. Ini terjadi pada masa tanzimat, dan

pada akhirnya muncul hukum sekuler yang dipelopori oleh Mustafa Kemal

yang banyak membawa perubahan dalam syari’at Islam yang kalau

diperhatikan ini diwariskan sampai saat sekarang.

5. Dari berbagai masa kepemimpinan dalam dalam sejarah ketatanegaraan

Islam dapat kita simpulkan bahwa, kerajaan Islam adalah kerajaan yang

demokratis. Persamaan dan penghormatan terhadap hak-hak individu

dilaksanakan dengan baik. Dalam menjalankan praktek kenegaraan, pada

umumnya diterapkan sitem musyawarah dan bekerja sama. Dalam

menyelesaikan masalah khalifah tidak hanya membuat keputusan sendiri

tetapi mendengarkan saran dan masukan dari sahabat. kepentingan dan

kesejahteraan rakyat sangat diperhatikan sekali. Kekuasaan tidak hanya

dipegang oleh khalifah dibagi kepada lembaga-lembaga yang ada. System

ketatanegaraan dalam Islam mengedepankan prinsip keadilan dan moral.

Demokrasi telah jauh berkembang pada masa kekhalifaan dan sampai pada

saat ini. Kesejahteraan rakyat sangat diperhatikan dan kebebasan beragama

dijunjung tinggi dapat kita lihat pada masa pemerintahan Nabi yang

memberikan kebebasan beragama kepada semua umat.

12

Page 13: Kerajaan turki usmani

DAFTAR PUSTAKA

1. http://feryntina.blogspot.com/2013/04/sejarah-peradaban-islam-turki-

usmani.html

2. http://usman-wwwmaal-khidmah.blogspot.com/p/tes.html

3. Al Mawardi, Imam, Al Ahkam As Shulthaniyah Al Wilayah Ad Diniyah ,

terjamah : Fadli Bahri Jakarta : Darul Falah, 2006

4. Ibnu Syarif, Mujar, Presiden Non Muslim Di Negara Muslim, Jakarta :

Pustaka Sinar Harapan, 2006

5. Ali Ben Haj, Abu Abdul Fatah dan Iqbal, Muhammad, Negara Ideal Menurut

Islam, Jakarta : Ladang Pustaka dan Intimedia, 2002

6. Sjadzali, Munawir, Islam dan Tata Negara Ajaran Sejarah dan Pemikiran,

edisi kelima, Jakarta : UI – Press, 2008

7. Iqbal, Muhammad, Fiqh Siyasah Kontektualisasi Doktrin Politik Islam

Jakarta : Radar Jaya Pratama Jakarta, 2001

8. Pulungan, Suyuthi, Fiqh Siyasah Ajaran, Sejarah dan Pemikiran, Jakarta :

Raja Grafindo 1997

13

Page 14: Kerajaan turki usmani

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada tuhan yang maha Esa, karena

atas berkat dan limpahan rahmatnyalah maka kami telah menyelesaikan sebuah

makalah dengan tepat waktu.

Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul

"Sejarah Bani Ummayah, Abbasyiah dan Turki Ustmani ”. Melalui kata pengantar

ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon pemakluman bila mana isi

makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang tepat, dan

kritikan saran sangat penulis harabkan dari pihak manapun guna untuk pencapain

hasil yang lebih sempurna.

Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima

kasih dan semoga allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan

manfaat.

Banda Aceh, 11 April 2014

Penulis

ii

14

Page 15: Kerajaan turki usmani

DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR...........................................................................................i

DAFTAR ISI.........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1

A. Latar Belakang...........................................................................................1

B. Rumusan Masalah.....................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................2

A. Dinasti Bani Umayyah

1. Asal Usul dan Sebab Berdirinya Dinasti Bani Umayyah....................2

2. Sebab Kemunduran Dinasti Bani Umayyah........................................4

B. Dinasti Abbasiyah.....................................................................................5

1. Asal-usul dan Sebab Berdirinya Dinasti Abbasiyah...........................5

2. Sebab Kemunduran Dinasti Abbasiyah...............................................5

C. Dinasti Turki Usmani................................................................................6

1. Asal-usul dan Sebab berdirinya Dinasti Turki Usmani.......................6

2. Kemajuan/ Kejayaan Masa Turki Usmani..........................................7

3. Sebab Kemunduran Dinasti Turki Usmani..........................................8

BAB III PENUTUP...............................................................................................11

Kesimpulan............................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13

i

15

Page 16: Kerajaan turki usmani

ii

16