Upload
vuongnhu
View
237
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
DDiinnaass KKeesseehhaattaannPPeemmeerriinnttaahh KKaabbuuppaatteenn MMuuaarraa EEnniimm
JJllnn.. ddrr.. AAKK GGaannii NNoo 9944 MMuuaarraa EEnniimm 3311331133TTeellpp//FFaaxx.. 00771111--442211119922 ee--mmaaiill:: ddiinnkkeessmmee@@yyaahhoooo..ccoo..iidd
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah S.W.T. atas berkah dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan buku “Profil Kesehatan Kabupaten Muara
Enim Tahun 2014”. Dengan disusunnya profil ini diharapkan dapat menjadi salah satu sarana
untuk melaporkan pemantauan dan evaluasi terhadap pencapaian hasil pembangunan
kesehatan. Selain itu, diharapkan pula dapat memantau kinerja penyelenggaraan pelayanan
minimal dan pemantauan terhadap target Millennium Development Goals (MDG’s).
Buku Profil tahun 2014 disusun dengan format sesuai Petunjuk Teknis Penyusunan
Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Edisi Data Terpilah Menurut Jenis Kelamin. Namun
penerapan petunjuk teknis tersebut belum terlaksana secara penuh mengingat narasumber
belum sepenuhnya memiliki data yang sudah responsif gender.
Data yang digunakan dalam proses penyusunan buku profil kesehatan ini bersumber
dari Dinas Kesehatan, puskesmas dan jaringannya, rumah sakit, serta unit kerja lain yang
terkait di Kabupaten Muara Enim. Kami menyadari bahwa profil kesehatan ini masih banyak
kekurangan, terutama masih sulitnya memperoleh data yang valid dan akurat dari berbagai
sumber. Namun kami yakin, masalah ini akan dapat diatasi dengan upaya melakukan
optimisasi tugas dan fungsi masing-masing pengelola program di puskesmas dan rumah
sakit.
Demi peningkatan mutu profil kesehatan kabupaten Muara Enim berikutnya
diharapkan kritik dan saran yang membangun, serta partisipasi semua pihak khususnya
dalam mendapatkan data dan informasi yang akurat dan tepat waktu. Kepada semua pihak
yang telah berkontribusi dalam penyusunan Profil ini, kami ucapkan terima kasih.
Muara Enim, 2015Kepala Dinas KesehatanKabupaten Muara Enim
dr. H. Yan Riyadi,MARSNIP. 196101141989101001
iii
DAFTAR ISI
Hal
JUDUL ………………… i
KATA PENGANTAR ………………… ii
DAFTAR ISI ………………… iii
DAFTAR TABEL ………………… viii
DAFTAR GAMBAR ………………… x
DAFTAR LAMPIRAN ………………… xvi
BAB I. PENDAHULUAN ………………… 1
BAB II. GAMBARAN UMUM ………………… 42.1 Letak Georafis dan Luas Wilayah ………………… 42.2 Keadaan Kependudukan ………………… 62.3 Keadaan Perekonomian ………………… 10
BAB III. SITUASI DERAJAT KESEHATAN ………………… 133.1 Mortalitas ………………… 13
3.1.1 Angka Kematian Bayi (AKB) ………………… 133.1.2 Angka Kematian Balita (AKABA) ………………… 153.1.3 Angka Kematian Ibu (AKI) ………………… 16
3.2 Morbiditas ………………… 173.2.1 Penyakit Menular ………………… 18
3.2.1.1 Penyakit Malaria ………………… 183.2.1.2 Penyakit TB Paru ………………… 223.2.1.3 Penyakit HIV, AIDS dan
Infeksi Menular Lainnya ………………… 283.2.1.4 Penyakit Infeksi Saluran
Pernapasan Akut (ISPA) ………………… 303.2.1.5 Penyakit Kusta ………………… 313.2.1.6 Penyakit yang Dapat
Dicegah denganImunisasi (PD3I) ………………… 35a. Polio ………………… 36b. Difteri ………………… 36c. Pertusis ………………… 37d. Tetanus 37
iv
Neonatorum danNon Neonatorum ………………… 37
e. Campak ………………… 37f. Hepatisis ………………… 38
3.2.1.7 Penyakit PotensialKLB/Wabah ………………… 38a. Demam Berdarah ………………… 38b. Penyakit Diare ………………… 40
3.2.1.8 Penyakit Filariasis ………………… 413.2.2 Penyakit Tidak Menular ………………… 42
3.2.2.1 Hipertensi ………………… 423.2.2.2 Diabetes Melitus ………………… 43
3.3 Status Gizi ………………… 44
BAB IV. SITUASI UPAYA KESEHATAN ………………… 404.1 Pelayanan Kesehatan ………………… 40
4.1.1 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil(K1) ………………… 40
4.1.2 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil(K4) ………………… 42
4.1.3 Cakupan Pertolongan Persalinanoleh Bidan atau Petugas Kesehatanyang Memiliki KompetensiKebidanan ………………… 44
4.1.4 Cakupan Imunisasi TT pada IbuHamil Menurut Kecamatan danPuskesmas ………………… 45
4.1.5 Jumlah Ibu Hamil Yang MendapatTablet Fe1 dan Fe3 MenurutKecamatan dan Puskesmas ………………… 46
4.1.6 Cakupan Ibu Hamil sertaNeonatal Resiko Tinggi/komplikasi yang TertanganiMenurut Jenis Kelamin,Kecamatan, dan Puskesmas ………………… 48
4.1.7 Cakupan Pemberian Vitamin Apada Bayi, Anak Balita, dan Ibunifas Menurut Jenis Kelamin,Kecamatan, dan Puskesmas ………………… 53
4.1.8 Cakupan Peserta KB Aktifmenurut Jenis Kontrasepsi,Kecamatan dan Puskesmas ………………… 56
4.1.9 Cakupan Peserta KB Baru menurut
v
Jenis Kontrasepsi, Kecamatan danPuskesmas ………………… 59
4.1.10 Jumlah Peserta KB Baru dan KBAktif Menurut Kecamatan danPuskesmas ………………… 60
4.1.11 Cakupan Kunjungan Neonatus ………………… 614.1.12 Cakupan Kunjungan Bayi ………………… 634.1.13 Cakupan Desa/Kelurahan
Universal Child Immunization(UCI) ………………… 65
4.1.14 Persentase Cakupan Imunisasi Bayi ………………… 674.1.15 Persentase Bayi yang Mendapat
ASI Ekslusif ………………… 694.1.16 Cakupan Pemberian Makanan
Pendamping ASI pada Anak Usia6–23 Bulan Keluarga miskin ………………… 71
4.1.17 Cakupan Balita Gizi BurukMendapat Perawatan ………………… 73
4.1.18 Cakupan Pelayanan Anak Balitadan Jumlah Balita Ditimbang ………………… 74
4.1.19 Cakupan Penjaringan KesehatanSiswa SD dan Setingkat ………………… 76
4.1.20
Cakupan Pelayanan KesehatanSiswa SD dan Setingkat ………………… 77
4.1.21 Cakupan Pelayanan KesehatanUsila ………………… 78
4.1.22 Cakupan Pelayanan Gawat DaruratLevel 1 yang Harus DiberikanPelayanan Kesehatan (RS) diKabupaten/Kota ………………… 79
4.1.23 Desa Kelurahan Terkena KejadianLuar Biasa (KLB) yang Ditangani <24 Jam ………………… 79
4.1.24 Jumlah Penderita dan Kematianpada Kejadian Luar Biasa (KLB) ………………… 80
4.1.25 Rasio Tambal/Cabut Gigi Tetap ………………… 814.1.26 Pelayanan Kesehatan Gigi dan
Mulut pada Anak SD danSetingkat ………………… 81
4.1.27 Jumlah Kegiatan PenyuluhanKesehatan ………………… 83
4.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan ………………… 834.2.1 Cakupan Pelayanan Kesehatan
vi
Rawat Jalan Masyarakat Miskin ………………… 834.2.2 Cakupan Pelayanan Kesehatan
Rawat Inap Masyarakat Miskin ………………… 854.2.3 Jumlah Kunjungan Rawat Jalan
dan Rawat Inap di SaranaPelayanan Kesehatan ………………… 85
4.2.4 Jumlah Kunjungan GangguanJiwa di Sarana PelayananKesehatan ………………… 87
4.2.5 Angka Kematian Pasien di RumahSakit ………………… 91
4.2.6 Indikator Kinerja Pelayanan diRumah Sakit ………………… 91
4.3 Perilaku Hidup Masyarakat TerhadapKesehatan ………………… 924.3.1 Persentase Rumah Tangga
Berperilaku Hidup Bersih danSehat (PHBS) ………………… 92
BAB V. SUMBER DAYA KESEHATAN ………………… 955.1 Sarana Kesehatan ………………… 95
5.1.1 Ketersediaan Obat Menurut JenisObat ………………… 95
5.1.2 Jumlah Sarana PelayananKesehatan menurut Kepemilikan/Pengelola ………………… 96
5.1.3 Jumlah Sarana PelayananKesehatan dengan KemampuanLabkes dan Memiliki 4 SpesialisDasar ………………… 96
5.1.4 Posyandu menurut Strata ………………… 965.1.5 Upaya Kesehatan Bersumber
Masyarakat (UKBM) ………………… 985.1.6 Data Dasar Puskesmas ………………… 98
5.2 Tenaga Kesehatan ………………… 1005.2.1 Jumlah dan Rasio Tenaga Medis
(Dokter Umum, Dokter Spesialisdan Dokter Gigi) di SaranaKesehatan ………………… 100
5.2.2 Jumlah dan Rasio TenagaKeperawatan (Bidan, Perawat) diSarana Kesehatan ………………… 102
vii
5.2.3 Jumlah dan Rasio TenagaKefarmasian (apoteker, asistenapoteker) di Sarana Kesehatan ………………… 104
5.2.4 Jumlah dan Rasio Tenaga Gizi(Ahli Gizi) di Sarana Kesehatan ………………… 104
5.2.5 Jumlah dan Rasio TenagaKesehatan Masyarakat (Kesmas,Sanitarian) di Sarana Kesehatan ………………… 105
5.2.6 Jumlah dan Rasio Tenaga TeknisiMedis dan Fisioterapis di SaranaKesehatan ………………… 107
5.3 Pembiayaan Kesehatan ………………… 1095.3.1 Persentase Anggaran Kesehatan
dalam APBD Kabupaten / Kota ………………… 109
BAB VI. PENUTUP ………………… 1116.1 Simpulan ………………… 111
6.2 Saran ………………… 113
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL
HalTabel 2.1 Luas Wilayah, Jumlah Desa,
Jumlah Penduduk danKepadatan Penduduk MenurutKecamatan dalam KabupatenMuara Enim Tahun 2014 ………………………………… 5
Tabel 3.1 Kasus Malaria Positif menurutPuskesmas di Kabupaten MuaraEnim Tahun 2014 ………………………………… 21
Tabel 3.2 Prevalensi Status Gizi Balitaberdasarkan BB/U di KabupatenMuara Enim Tahun 2007-2014 ………………………………… 45
Tabel 4.1 Persentase Peserta KB Aktifmenurut Jenis Kontrasepsi diKabupaten Muara Enim Tahun2008-2014 ………………………………… 58
Tabel 4.2 Persentase Peserta KB Barumenurut Jenis Kontrasepsi diKabupaten Muara Enim Tahun2009-2014 ………………………………… 59
Tabel 4.3 Hasil Pencapaian KunjunganNeonatus di Kabupaten MuaraEnim Tahun 2008-2014 ………………………………… 63
Tabel 4.4 Cakupan Kunjungan Bayidi Kabupaten Muara Enim Tahun2008-2014 ………………………………… 65
Tabel 4.5 Pencapaian Cakupan ImunisasiDasar pada Bayi di KabupatenMuara Enim Tahun 2008-2014 ………………………………… 69
Tabel 4.6 Pelayanan Kesehatan Dasar Gigidi Kabupaten Muara Enim Tahun2011-2014 ………………………………… 81
ix
Tabel 4.7 Pelayanan Kesehatan Gigi danMulut pada Anak SD danSetingkat di Kabupaten MuaraEnim Tahun 2008-2014 ………………………………… 82
Tabel 4.8 Pelayanan Dasar bagi PasienMasyarakat Miskin di KabupatenMuara Enim Tahun 2008-2014 ………………………………… 84
Tabel 4.9 Cakupan Kunjungan Rawat Inapdan Rawat Jalan di KabupatenMuara Enim Tahun 2008-2014 ………………………………… 86
Tabel 4.10 Indikator Kinerja Pelayanan diRumah Sakit dalam KabupatenMuara Enim Tahun 2009-2014 …………………………………
92
Tabel 5.1 Rasio Tenaga Medis diKabupaten Muara EnimTahun2009-2014 ………………………………… 101
Tabel 5.2 Distribusi Tenaga Kesehatandalam Kabupaten Muara EnimTahun 2014 ………………………………… 108
x
DAFTAR GAMBAR
HaLGambar 2.1 Peta Kabupaten Muara Enim
Pasca Pemekaran KabupatenTahun 2012
………………………………… 4
Gambar 2.2 Jumlah Penduduk Menurut JenisKelamin dan KelompokUmurKabupaten Muara EnimTahun 2014 ………………………………… 7
Gambar 2.3 Penduduk Kabupaten MuaraEnimBerdasarkan Struktur Umurdan Jenis KelaminTahun 2014 ………………………………… 8
Gambar 2.4 Rasio Beban TanggunganPenduduk Usia ProduktifKabupaten Muara Enim Tahun2007-2014 ………………………………… 9
Gambar 2.5 Struktur Ekonomi KabupatenMuara Enim Tahun 2013 ………………………………… 10
Gambar 2.6 Struktur Ekonomi KabupatenMuara Enim Tahun 2013 (AtasDasar Harga Berlaku) ………………………………… 11
Gambar 3.1 Angka Kematian Ibu (AKI) danAngka Kematian Bayi (AKB)Kabupaten Muara EnimTahun2008-2014 ………………………………… 14
Gambar 3.2 Pola 10 Penyakit TerbanyakRawat Jalan di Kabupaten MuaraEnim Tahun 2008-2014 ………………………………… 18
Gambar 3.3 Nyamuk Vektor PenyakitMalaria (Anopheles sp) ………………………………… 19
Gambar 3.4 Sebaran Parasit PlasmodiumPenyebab Malaria di KabupatenMuara Enim Tahun 2007-2014 ………………………………… 20
xi
Gambar 3.5 Angka Kesakitan Malaria diKabupaten Muara Enim Tahun2006-2014 ………………………………… 21
Gambar 3.6 Proporsi Kasus Baru TB BTA+menurut Kelompok Umur diKabupaten Muara Enim Tahun2014
………………………………… 24
Gambar 3.7 Case Detection Rate (CDR) TBParu BTA+ di Kabupaten MuaraEnim Tahun 2009-2014 ………………………………… 24
Gambar 3.8 Proporsi TB BTA+ di AntaraSeluruh Kasus Baru TB Paru diKabupaten Muara Enim Tahun2014 ………………………………… 25
Gambar 3.9 Angka Notifikasi Kasus TB ParuBTA+ menurut Puskesmas diKabupaten Muara Enim Tahun2014 ………………………………… 26
Gambar 3.10 Angka Notifikasi Seluruh KasusTB di Kabupaten Muara EnimTahun 2009-2014 ………………………………… 27
Gambar 3.11 Angka Keberhasilan Pengobatan(Success Rate) Penderita TB ParuDi Kabupaten Muara EnimTahun 2007-2013
………………………………… 28
Gambar 3.12 Distribusi kasus baru HIV, AIDSdan Infeksi Menular Seksual(IMS) Lainnya di KabupatenMuara Enim Tahun 2010-2014
………………………………… 29
Gambar 3.13 Target dan Pencapaian CakupanPenemuan Penderita Pneumoniadi Kabupaten Muara Enim Tahun2006-2014 ………………………………… 31
Gambar 3.14 Perkembangan Prevalensi KasusKusta di Kabupaten Muara Enim
xii
Tahun 2005-2014 ………………………………… 33
Gambar 3.15 Perkembangan Penemuan KasusBaru Kusta di Kabupaten MuaraEnim Tahun 2008-2014 ………………………………… 33
Gambar 3.16 Persentase Kecacatan Tingkat 2Kusta di Kabupaten Muara EnimTahun 2008-2014 ………………………………… 34
Gambar 3.17 Jumlah Kasus PD3I di KabupatenMuara Enim Tahun 2014 ………………………………… 35
Gambar 3.18 Jumlah Kasus DBD yangditemukan dan ditangani DiKabupaten Muara Enim Tahun2008-2014 ………………………………… 39
Gambar 3.19 Angka Kesakitan DBD Per100.000 Penduduk DiKabupaten Muara Enim Tahun2008-2014 ………………………………… 39
Gambar 3.20 Perkembangan Penyakit DiareDi Kabupaten Muara EnimTahun 2008-2014 ………………………………… 40
Gambar 4.1 Peta Cakupan Kunjungan IbuHamil K1 per Kecamatan diKabupaten Muara Enim Tahun2014 ………………………………… 41
Gambar 4.2 Cakupan kunjungan K1 dan K4Ibu Hamil Di Kabupaten MuaraEnim Tahun 2008-2014 ………………………………… 42
Gambar 4.3 Peta Cakupan Kunjungan IbuHamil K4 per Kecamatan diKabupaten Muara Enim Tahun2014 ………………………………… 44
Gambar 4.4 Perkembangan PertolonganPersalinan Oleh TenagaKesehatan yang Kompeten di
xiii
Kabupaten Muara Enim Tahun2009-2014 ………………………………… 45
Gambar 4.5 Distribusi Cakupan PemberianTablet Fe pada Ibu Hamil diKabupaten Muara Enim Tahun2014 ………………………………… 47
Gambar 4.6 Distribusi Cakupan PemberianTablet Fe pada Ibu Hamil diKabupaten Muara Enim Tahun2008-2014 ………………………………… 48
Gambar 4.7 Cakupan PenangananKomplikasi Kebidanan menurutPuskesmas di Kabupaten MuaraEnim Tahun 2014 ………………………………… 49
Gambar 4.8 Cakupan PenangananKomplikasi Kebidanandi Kabupaten Muara Enim Tahun2008-2014 ………………………………… 50
Gambar 4.9 Cakupan Penanganan NeonatalKomplikasi di Kabupaten MuaraEnim Tahun 2008-2014 ………………………………… 51
Gambar 4.10 Sasaran dan PenangananNeonatal Resiko TinggiMelibatkan Berbagai Pihak ………………………………… 52
Gambar 4.11 Tren Cakupan NeonatalKomplikasi yang Ditangani diKabupaten Muara Enim Tahun2008-2014 ………………………………… 53
Gambar 4.12 Pentingnya pemberian VitaminA untuk Bayi, Anak Balita danIbu Nifas ………………………………… 53
Gambar 4.13 Cakupan Suplementasi VitaminA pada Balita di KabupatenMuara Enim Tahun 2014 ………………………………… 54
xiv
Gambar 4.14 Cakupan Suplementasi VitaminA pada Balita 6-59 Bulan diKabupaten Muara Enim Tahun2008-2014 ………………………………… 55
Gambar 4.15 Sebaran Peserta KB Aktifmenurut Kecamatan diKabupaten Muara Enim Tahun2014 ………………………………… 57
Gambar 4.16 Tren Cakupan Peserta KB Aktifdi Kabupaten Muara Enim Tahun2008-2014 ………………………………… 57
Gambar 4.17 Distribusi PUS yang MenjadiPeserta KB Di Kabupaten MuaraEnim Tahun 2008-2014 ………………………………… 61
Gambar 4.18 Cakupan Kunjungan Neonatusmenurut Puskesmas diKabupaten Muara EnimTahun2008-2014 ………………………………… 63
Gambar 4.19 Cakupan Kunjungan Bayimenurut Puskesmas dikabupaten Muara Enim Tahun2009-2014
………………………………… 64
Gambar 4.20 Cakupan Desa/Kelurahan UCImenurut Kecamatan diKabupaten Muara Enim Tahun2009-2014 ………………………………… 66
Gambar 4.21 Cakupan Desa/Kelurahan UCI DiKabupaten Muara Enim Tahun2009-2014 ………………………………… 67
Gambar 4.22 Cakupan Imunisasi DasarLengkap pada Bayi menurutPuskesmas di Kabupaten MuaraEnim Tahun 2008-2014 ………………………………… 68
Gambar 4.23 Cakupan Bayi Mendapat ASIEkslusif menurut Puskesmas di
xv
Kabupaten Muara Enim Tahun2014 ………………………………… 70
Gambar 4.24 Cakupan Bayi yang MendapatASI Ekslusif Kabupaten MuaraEnim Tahun2009-2014 ………………………………… 71
Gambar 4.25 Cakupan Pemberian MP-ASIBalita Gakin Usia 6-24 Bulan diKabupaten Muara Enim Tahun2009-2014
………………………………… 72
Gambar 4.26 Jumlah Balita Gizi BurukMendapat Perawatan diKabupaten Muara Enim Tahun2009-2014 ………………………………… 74
Gambar 4.27 Cakupan Penimbangan Balita(D/S) menurut Puskesmas diKabupaten Muara Enim Tahun2014 ………………………………… 75
Gambar 4.28 Cakupan Penjaringan KesehatanAnak SD dan Sederajat diKabupaten Muara Enim Tahun2008-2014 ………………………………… 77
Gambar 4.29 Cakupan Pelayanan KesehatanLansia di Kabupaten Muara EnimTahun 2009-2014 ………………………………… 79
Gambar 4.30 Cakupan Pelayanan KesehatanLansia di Kabupaten Muara EnimTahun 2009-2014 ………………………………… 80
Gambar 4.31 Persentase Cakupan PelayananKesehatan Dasar bagi MasyarakatMiskin di Kabupaten MuaraEnim Tahun 2010-2014 ………………………………… 85
Gambar 4.32 Cakupan Kunjungan Rawat Jalandan Rawat Inap menurut JenisKelamin di Kabupaten MuaraEnim Tahun 2011-2014 ………………………………… 86
xvi
Gambar 4.33 Jumlah Kunjungan Jiwa diPuskesmas dalam KabupatenMuara Enim Tahun 2014 ………………………………… 88
Gambar 4.34 Distribusi Jenis Gangguan Jiwa diKabupaten Muara Enim Tahun2014 ………………………………… 89
Gambar 4.35 Kunjungan Penderita GangguanJiwa di Kabupaten Muara EnimTahun 2009-2014 ………………………………… 89
Gambar 4.36 Kondisi dan PenangananPenderita Gangguan Jiwa diKabupaten Muara Enim Tahun2014 …………………………………
90
Gambar 4.37 Cakupan Rumah Tangga Ber-PHBS di Kabupaten Muara EnimTahun 2014 ………………………………… 93
Gambar 4.38 Cakupan Rumah Tangga Ber-PHBS di Kabupaten Muara EnimTahun 2009-2014 ………………………………… 94
Gambar 5.1 Stratifikasi Posyandu KabupatenMuara Enim Tahun 2014 ………………………………… 97
Gambar 5.2 Stratifikasi Posyandu dikabupaten Muara Enim Tahun2008-2014 ………………………………… 98
Gambar 5.3 Distribusi Tenaga MedisKabupaten Muara Enim Tahun2009-2014 ………………………………… 100
Gambar 5.4 Distribusi Tenaga Medis MenurutJenis Pendidikan di KabupatenMuara Enim Tahun 2009-2014 ………………………………… 101
Gambar 5.5 Distribusi Tenaga Bidan diKabupaten Muara Enim Tahun2009-2014 ………………………………… 102
xvii
Gambar 5.6 Distribusi Tenaga Bidan diPuskesmas dalam KabupatenMuara Enim Tahun 2014 ………………………………… 103
Gambar 5.7 Rasio Tenaga Kefarmasian diSarana Kesehatan dalamKabupaten Muara Enim Tahun2009-2014 ………………………………… 104
Gambar 5.8 Jenis Tenaga BerdasarkanKeahlian di Puskesmas danJaringannya dalam KabupatenMuara Enim Tahun 2014 ………………………………… 108
Gambar 5.9 Jenis Tenaga Berdasarkan BidangKeahlian di Rumah Sakit dalamKabupaten Muara Enim Tahun2014 …………………………………
109
Gambar 5.10 Anggaran Kesehatan KabupatenMuara Enim Tahun 2014
…………………………………109
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Resume Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim Tahun 2014
Tabel 1 LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAHPENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA, DAN KEPADATANPENDUDUK MENURUT KECAMATAN
Tabel 2 JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOKUMUR
Tabel 3 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUFDAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENISKELAMIN
Tabel 4 JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATANDAN PUSKESMAS
Tabel 5 JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUTJENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 6 JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR,KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 7 KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS PADA TB PADAANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DANPUSKESMAS
Tabel 8 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 9 ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARUBTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENISKELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 10 PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENISKELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 11 JUMLAH KASUS HIV, AIDS, DAN SYPHILIS MENURUT JENISKELAMIN
Tabel 12 PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV
xix
MENURUT JENIS KELAMIN
Tabel 13 KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN,KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 14 JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN,KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 15 KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 16 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTAMENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DANPUSKESMAS
Tabel 17 PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROMTREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DANPUSKESMAS
Tabel 18 JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DANPUSKESMAS
Tabel 19 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGANIMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DANPUSKESMAS
Tabel 20 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGANIMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DANPUSKESMAS
Tabel 21 JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUTJENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 22 KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENISKELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 23 PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN,KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 24 CAKUPAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH MENURUT JENISKELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 25 CAKUPAN PEMERIKSAAN OBESITAS MENURUT JENIS KELAMIN,KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
xx
Tabel 26 CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODEIVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS(CBE)
Tabel 27 JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENISKEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
Tabel 28 KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANGDITANGANI < 24 JAM
Tabel 29 CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONGTENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS
Tabel 30 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUTKECAMATAN DAN PUSKESMAS
Tabel 31 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBURMENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
Tabel 32 JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
Tabel 33 JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASIKEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATAL MENURUT JENISKELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 34 PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI,KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 35 PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI,KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 36 JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUTKECAMATAN DAN PUSKESMAS
Tabel 37 BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENISKELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 38 CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN,KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 39 JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENISKELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
xxi
Tabel 40 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENISKELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 41 CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KECAMATAN DANPUSKESMAS
Tabel 42 CAKUPAN IMUNISASI DPT, HB, DAN CAMPAK PADA BAYIMENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 43 CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUTJENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 44 CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA,DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DANPUSKESMAS
Tabel 45 JUMLAH ANAK 0-23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENISKELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 46 CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENISKELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 47 JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN,KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 48 CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPATPERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DANPUSKESMAS
Tabel 49 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWA SD &SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DANPUSKESMAS
Tabel 50 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUTKECAMATAN DAN PUSKESMAS
Tabel 51 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DANSETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DANPUSKESMAS
Tabel 52 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUTJENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
xxii
Tabel 53 JUMLAH KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN
Tabel 54 CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN MENURUT JENIS JAMINANDAN JENIS KELAMIN
Tabel 55 JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, DANKUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANANKESEHATAN
Tabel 56 ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT
Tabel 57 INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT
Tabel 58 PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DANSEHAT (BER-PHBS) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
Tabel 59 PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DANPUSKESMAS
Tabel 60 PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIRMINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KECAMATAN DANPUSKESMAS
Tabel 61 PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM DI PENYELENGGARA AIRMINUM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
Tabel 62 PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANGLAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN,KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
Tabel 63 DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASISMASYARAKAT
Tabel 64 PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARATKESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
Tabel 65 TEMPAT PENGELOLAAN MAKAN (TPM) MENURUT STATUSHIGIENE SANITASI
Tabel 66 TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN DIBINA DAN DIUJI PETIK
Tabel 67 PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN
Tabel 68 JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN
xxiii
Tabel 69 PERSENTASE SARANA KESEHATAN (RUMAH SAKIT) DENGANKEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I
Tabel 70 JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DANPUSKESMAS
Tabel 71 JUMLAH UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT(UKBM) MENURUT KECAMATAN
Tabel 72 JUMLAH DESA SIAGA MENURUT KECAMATAN
Tabel 73 JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN
Tabel 74 JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI FASILITAS KESEHATAN
Tabel 75 JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN FASILITAS KESEHATAN
Tabel 76 JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN KESEHATANLINGKUNGAN DI FASILITAS KESEHATAN
Tabel 77 JUMLAH TENAGA GIZI DI FASILITAS KESEHATAN
Tabel 78 JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN
Tabel 79 JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI FASILITASKESEHATAN
Tabel 80 JUMLAH TENAGA KESEHATAN LAIN DI FASILITAS KESEHATANDATA SPM KABUPATEN MUARA ENIM TAHUN 2009-2011Tabel 81 JUMLAH TENAGA NON KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN
Tabel 82 ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA
1
BAB IPENDAHULUAN
Tujuan pembangunan kesehatan menuju Masyarakat Kabupaten Muara Enim Yang
Mandiri Untuk Hidup Sehat adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan
hidup sehat dan produktif bagi setiap orang agar dapat terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang optimal yang ditandai dengan penduduknya hidup dalam lingkungan
yang sehat, berperilaku sehat dan memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan
kesehatan yang bermutu secara adil dan merata. Untuk mencapai visi tersebut Dinas
Kesehatan Kabupaten Muara Enim menjabarkannya ke dalam 3 (tiga) misi yaitu :
1. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu bagi
seluruh lapisan masyarakat dengan tersedianya sarana, prasarana, kebijakan-
kebijakan dan sumber daya lainnya;
2. Menggalang kerjasama lintas sektor guna meningkatkan sektor guna
meningkatkan upaya pemberdayaan dan peran aktif masyarakat yang produktif
dan kondusif dalam kemandirian untuk mengatasi masalah kesehatan;
3. Meningkatkan profesionalisme tenaga kesehatan melalui pendidikan dan
pelatihan yang berkelanjutan dan pemerataan tenaga kesehatan.
Salah satu sarana yang digunakan untuk melaporkan pemantauan dan evaluasi
terhadap pencapaian visi, misi dan tujuan pembangunan kesehatan termasuk kinerja dari
penyelenggaraan standar pelayanan minimal adalah dengan profil kesehatan. Profil
Kesehatan Kabupaten Muara Enim adalah gambaran situasi kesehatan di Kabupaten Muara
Enim yang diterbitkan setahun sekali. Dalam setiap terbitan, Profil Kesehatan memuat
berbagai data tentang kesehatan dan data pendukung lain yang berhubungan dengan
kesehatan. Sebagian besar data dianalisis secara deskriptif dan ditampilkan dalam bentuk
tabel dan grafik.
Profil Kesehatan merupakan bagian fungsional dari sistem kesehatan yang terkait
dan tidak dapat berdiri sendiri. Pada saat ini, program dan kegiatan kesehatan diarahkan
untuk mencapai visi kabupaten Muara Enim (Muara Enim yang Sehat, Mandiri, Agamis
2 Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
dan Sejahtera). Sesuai dengan visi tersebut, Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim tahun
2014 menyediakan informasi untuk mengevaluasi hasil pencapaian indikator
pembangunan kesehatan kabupaten Muara Enim tahun 2014.
Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim tahun 2014 disusun dengan format yang
mengacu pada petunjuk teknis penyusunan profil kesehatan kabupaten/kota dari
Kementerian Kesehatan RI. Secara umum profil ini menyajikan data kesehatan terpilah
menurut jenis kelamin. Namun, adanya keterbatasan sumber data yang responsif gender
maka tidak sepenuhnya data ditampilkan dalam klasifikasi laki-laki dan perempuan.
Sistematika penyajian Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim tahun 2014 adalah
sebagai berikut :
BAB I : Pendahuluan. Bab ini menyajikan tentang latar belakang dan tujuan
diterbitkannya Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim tahun 2014 serta sistematika
penyajiannya.
BAB II : Gambaran Umum. Pada bab ini disajikan gambaran umum kabupaten Muara
Enim. Hal ini meliputi uraian tentang letak geografis, administratif dan informasi umum
lainnya. Selain itu, bab ini mengulas juga faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
kesehatan dan faktor lainnya seperti kependudukan, ekonomi, pendidikan, sosial budaya
dan lingkungan.
BAB III : Situasi Derajat Kesehatan. Bab ini berisi uraian tentang indikator mengenai
angka kematian, angka kesakitan dan angka status gizi masyarakat.
BAB IV : Situasi Upaya Kesehatan. Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan
dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang, pemberantasan penyakit menular,
pembinaan kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, pelayanan
kefarmasian dan alat kesehatan, pelayanan kesehatan dalam situasi bencana. Upaya
pelayanan kesehatan yang diuraikan dalam bab ini juga mengakomodir indikator kinerja
3Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
Standar Pelayanan Kesehatan Minimal (SPM) bidang kesehatan serta upaya pelayanan
kesehatan lainnya yang diselenggarakan oleh kabupaten Muara Enim.
BAB V : Situasi Sumber Daya Kesehatan. Pada bab ini dijelaskan tentang sarana
kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan dan sumber daya kesehatan lainnya.
BAB VI : Simpulan. Bab ini diisi dengan sajian tentang hal-hal penting yang perlu
disimak dan ditelaah lebih lanjut dari Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim tahun
2014. Selain keberhasilan pencapaian bab ini juga mengemukakan hal yang dianggap
masih kurang dalam rangka pembangunan kesehatan di masa mendatang.
Lampiran. Berbeda dengan format tabel pada tahun sebelumnya, bagian ini berisi tabel
resume/angka pencapaian kabupaten Muara Enim dan 82 tabel mengenai data kesehatan
maupun data yang terkait kesehatan berdasarkan jenis kelamin.
BAB IPENDAHULUAN
4
BAB IIGAMBARAN UMUM
2.1. LETAK GEOGRAFIS DAN LUAS WILAYAH
Kabupaten Muara Enim merupakan salah satu kabupaten yang terdapat di Propinsi
Sumatera Selatan dengan luas wilayah 7483,06 km². Posisi geografis kabupaten Muara
Enim terletak antara 4º-6º LS dan 104º–106º BT. Secara topologi, kabupaten Muara Enim
merupakan daerah yang strategis berada di jantung Propinsi Sumatera Selatan dengan batas
wilayah sebagai berikut :
Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir,Kabupaten Banyuasin, dan Kota Palembang;
Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Ogan Ilir, Ogan Komering Ulu, KotaPalembang dan Kota Prabumulih;
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan danKabupaten Kaur Provinsi Bengkulu;
Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Musi Rawas, Kota Pagaralam danKabupaten Lahat.
Gambar 2.1.Peta Kabupaten Muara Enim Pasca Pemekaran Kabupaten Tahun 2012
5Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Menuju Muara Enim SMAS
Secara administrasi, Kabupaten Muara Enim pasca pemekaran kabupaten
mengalami perubahan jumlah kecamatan dengan jumlah desa/kelurahan tetap, yaitu 20
Kecamatan dan 255 desa/kelurahan. Hal ini dijabarkan pada Tabel 2.1 berikut.
Tabel 2.1Luas Wilayah, Jumlah Desa, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk
Menurut Kecamatan dalam Kabupaten Muara Enim Tahun 2014
NO KECAMATAN
LUAS JUMLAHJUMLAH
PENDUDUK
KEPADATANWILAYAH DESA +
KELURAHANPENDUDUK
(km2) per km2
1 Semende Darat Ulu 466,6 10 17.055 39,982 Semende Darat Tengah 419,9 12 11.403 37,733 Semende Darat Laut 274,8 10 14.021 52,104 Tanjung Agung 540,0 26 40.560 57,125 Lawang Kidul 380,8 7 67.260 234,146 Muara Enim 203,8 16 62.602 334,637 Ujan Mas 268,7 8 25.581 82,178 Gunung Megang 376,6 13 32.319 68,579 Benakat 288,5 6 9.283 20,54
10 Belimbing 289,7 10 22.934 154,2411 Rambang Dangku 628,2 26 49.710 64,2812 Rambang 522,7 13 24.903 65,8713 Lubai 498,9 10 23.257 43,9414 Lubai Ulu 485,9 11 26.298 54,9615 Lembak 251,1 10 17.465 172,1716 Belide Darat 137,0 10 11.396 43,1217 Gelumbang 644,2 23 56.814 80,5218 Muara Belida 176,0 8 7.894 38,5719 Kelekar 151,0 7 9.938 72,0020 Sungai Rotan 296,1 19 29.846 86,73
JUMLAH(KAB/KOTA) 7.483,06 255 560.539 74,91
Sumber : Dinas Catatan Sipil dan Kependudukan Kabupaten Muara EnimBadan Pusat Statistik Kabupaten Muara Enim, 2015
Sesuai dengan letak geografis Kabupaten Muara Enim beriklim equator dengan
temperatur suhu rata-rata 27C dengan variasi 23C-30C. Curah hujan per tahun berkisar
30-350 mm. Ditinjau dari topografi Kabupaten Muara Enim terdiri dari daerah
perbukitan, dataran rendah, lebak dan rawa-rawa. Wilayah selatan kabupaten Muara Enim
merupakan dataran tinggi yang menjadi bagian dari rangkaian Pegunungan Bukit Barisan,
yaitu mulai dari Kecamatan Tanjung Agung sampai Kecamatan Semende. Wilayah bagian
utara, barat dan timur pada umumnya merupakan dataran rendah, rawa-rawa dan lebak.
6 Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Menuju Muara Enim SMAS
Kabupaten Muara Enim dilalui oleh dua buah sungai besar yaitu Sungai Lematang dan
Sungai Enim yang bermuara ke Sungai Musi. Sebagian besar wilayah kabupaten Muara
Enim merupakan jalur lalu lintas Trans Sumatera yang sangat padat lalu lintasnya.
2.2. KEADAAN KEPENDUDUKAN
Jumlah penduduk kabupaten Muara Enim menempati urutan ke enam terbanyak
di provinsi Sumatera Selatan setelah terpecah dengan kabupaten PALI tahun 2012. Pada
tahun 2007, jumlah penduduk kabupaten Muara Enim berjumlah 653.304 jiwa atau 9,30
persen dari jumlah penduduk di provinsi Sumatera Selatan. Bila dibandingkan pada tahun
tersebut, proporsi penduduk Kabupaten Muara Enim mengalami degradasi menjadi 9,16
persen dari penduduk di provinsi Sumatera Selatan. Perubahan ini selain disebabkan faktor
jumlah kelahiran daripada jumlah kematian juga disebabkan oleh faktor migrasi penduduk.
Penduduk dari luar kabupaten Muara Enim yang masuk jauh lebih tinggi dibandingkan
penduduk yang keluar terkait dengan terbukanya peluang usaha dan kesempatan kerja
(Bappeda, 2013).
Kabupaten Muara Enim memiliki modal dasar pembangunan yang cukup kuat
dilihat dari sisi jumlah penduduknya. Di masa yang akan datang, diperkirakan jumlah ini
akan semakin meningkat. Namun, jumlah tersebut akan menjadi masalah dalam
pembangunan mendatang jika tidak diiringi dengan kualitas sumber daya manusia yang
optimal. Dengan demikian, Pemerintah Kabupaten Muara Enim diharapkan tidak hanya
berupaya menekan laju pertumbuhan penduduk, tetapi juga berusaha meningkatkan
kualitas sumber daya manusia terutama dari segi pendidikan dan kesehatan.
Kepadatan penduduk kabupaten Muara Enim tahun 2014 adalah 74,91 per km2.
Tingkat kepadatan ini masih lebih rendah bila dibandingkan dengan kepadatan penduduk
provinsi Sumatera Selatan yang mencapai 85,47 per km2. Sebaran penduduk per kecamatan
belum mengalami pemerataan. Kecamatan yang terpadat adalah Kecamatan Muara Enim
(334,63/km²), sedangkan kecamatan dengan kepadatan penduduk yang terendah
(20,54/km²) adalah Kecamatan Benakat.
Penyebaran penduduk yang belum merata terkait dengan kondisi geografis yang
7Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Menuju Muara Enim SMAS
tidak sama dan potensi sumber daya alam yang berbeda. Hal ini berimbas pada
pemanfaatan sumber daya yang ada di kecamatan. Dengan demikian, diharapkan
pembangunan infrastruktur lebih diarahkan pada kecamatan dengan sebaran yang masih
sedikit. Hal ini dimaksudkan untuk memicu pertumbuhan ekonomi dan bisnis di
kecamatan tersebut sehingga jumlah uang beredar dapat meningkat. Jika kondisi itu
tercapai maka migrasi penduduk dari kecamatan padat penduduk ke kecamatan jarang
penduduk dapat terjadi secara alami.
Jumlah penduduk Kabupaten Muara Enim tahun 2014 terdiri dari 285.459 laki-
laki dan 275.080 perempuan dengan jumlah kepala keluarga 143.293 jiwa. Keadaan
penduduk di kabupaten Muara Enim menurut jenis kelamin dan kelompok umur dapat
dilihat pada Gambar 2.2 dan Lampiran Tabel 2.
Gambar 2.2Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur
Kabupaten Muara Enim Tahun 2014
Sumber : Dinas Catatan Sipil dan Kependudukan Kabupaten Muara Enim, 2015Data pada Gambar 2.2 menunjukkan bahwa penduduk berjenis kelamin laki-laki di
kabupaten Muara Enim lebih banyak dibanding penduduk berjenis kelamin perempuan.
Proporsi jumlah penduduk dibandingkan dengan setiap 100 orang penduduk berjenis
kelamin perempuan, terdapat sekitar 103-104 penduduk berjenis kelamin laki-laki.
Jumlah penduduk produktif tahun 2014 tergolong tinggi, hal ini tercermin dari
8 Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Menuju Muara Enim SMAS
jumlah penduduk kelompok umur 15-64 tahun yang menduduki peringkat tertinggi
dibanding kelompok umur lainnya. Tingkat rata-rata pertumbuhan pada tahun 2013
adalah 2% per tahun (BPS, 2012). Jumlah penduduk menurut struktur umur dan jenis
kelamin dipaparkan pada Gambar 2.3 berikut.
Gambar 2.3.Penduduk Kabupaten Muara Enim
Berdasarkan Struktur Umur dan Jenis KelaminTahun 2014
Sumber : Dinas Catatan Sipil dan Kependudukan Kabupaten Muara Enim, 2015
Penduduk usia produktif menanggung kebutuhan ekonomi penduduk usia muda
dan tua. Namun demikian, dominannya jumlah penduduk usia produktif tidak otomatis
berpenghasilan tinggi dan mempunyai aset atau investasi yang banyak.
Rasio beban tanggungan penduduk usia produktif terhadap penduduk usia muda
dan tua di kabupaten Muara Enim tahun 2014 adalah 44,31%. Ini berarti 100 orang
produktif harus membiayai hidup sekitar 44 orang penduduk usia muda dan usia tua. Bila
ditinjau dari segi demografi pada Gambar 2.2, 37,8% penduduk yang menjadi beban
tanggungan penduduk usia produktif berusia <15 tahun. Dari indikator ini terlihat bahwa
9Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Menuju Muara Enim SMAS
penduduk usia kerja di kabupaten Muara Enim tahun 2014 dibebani tanggung jawab akan
penduduk usia muda daripada penduduk usia tua.
Proporsi penduduk usia muda yang cukup tinggi di kabupaten Muara Enim
selama delapan tahun terakhir. Keadaan beban tanggungan penduduk usia produktif di
kabupaten Muara Enim dalam kurun waktu 2007-2014 dapat dilihat pada Gambar 2.4.
Gambar 2.4.Rasio Beban Tanggungan Penduduk Usia Produktif
Kabupaten Muara EnimTahun 2007-2014
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Muara Enim, 2015
Proporsi ketergantungan penduduk usia muda terhadap penduduk usia produktif
berdasarkan Gambar 2.4 lebih dari 50% bila dibandingkan ketergantungan penduduk usia
tua. Berdasarkan kondisi ini, diperkirakan lima tahun mendatang penduduk kabupaten
Muara Enim masih akan didominasi oleh penduduk usia produktif. Usia tua diprediksi
akan mengalami peningkatan proporsi. Keadaan ini akan mengalami peningkatan kualitas
kehidupan pada sumber daya manusia produktif maupun tua jika ditunjang dengan
perbaikan dan peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan. Selain itu, penyediaan dan
perluasan kesempatan kerja juga mendukung pendayagunaan dan kemampuan berkarya
bagi kedua golongan tersebut.
10 Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Menuju Muara Enim SMAS
2.3 KEADAAN PEREKONOMIAN
Perekonomian kabupaten Muara Enim tahun 2013 berdasarkan struktur ekonomi
baik dengan migas maupun non migas didominasi oleh sektor primer, yaitu pertanian
serta pertambangan dan penggalian. Sektor sekunder (industri pengolahan) dan tersier
(perdagangan dan jasa) masih belum berkembang secara optimal. Keadaan ini dapat dilihat
pada Gambar 2.5.
Gambar 2.5.Struktur Ekonomi Kabupaten Muara Enim
Tahun 2013
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Muara Enim, 2014
Struktur ekonomi dengan memasukkan faktor migas menempatkan sektor primer
menjadi sangat dominan. Hampir ¾ bagian perekonomian di kabupaten Muara Enim
dikuasai sektor primer (pertanian). Sementara dengan menghilangkan faktor migas, sektor
primer menguasai ½ bagian perekonomian di kabupaten Muara Enim. Namun proporsi
ini tetap menempatkan sektor primer di posisi tertinggi.
Gambar 2.6.Struktur Ekonomi
Kabupaten Muara Enim Tahun 2013(Atas Dasar Harga Berlaku)
11Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Menuju Muara Enim SMAS
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Muara Enim, 2013
Gambaran struktur perekonomian berdasarkan sembilan sektor ekonomi di
kabupaten Muara Enim tahun 2013 dapat dilihat pada Gambar 2.6. Dengan
membandingkan struktur tersebut, sektor pertambangan dan penggalian pada sektor
primer memegang peran yang cukup signifikan yaitu sekitar 25-32%. Sektor primer pada
saat ini belum memberikan nilai tambah yang optimal terutama dari segi penyerapan
tenaga kerja dan peningkatan pendapatan. Di masa mendatang, diharapkan sektor
sekunder (industri pengolahan) dan tersier (perdagangan dan jasa) dapat berkembang
seiring dengan peningkatan investasi baik dari pemerintah maupun swasta.
Sektor pertanian pun tidak kalah dominan dalam sektor primer yaitu sekitar 16-
35%. Sektor tersebut menjadi andalan sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi.
12 Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Menuju Muara Enim SMAS
Pertumbuhan ekonomi tidak bermanfaat besar jika tidak disertai pemerataan atas hasil-
hasilnya karena akan menghasilkan kantong-kantong kemiskinan dan pengangguran.
Sampai saat ini, hal tersebut tidak begitu mengkhawatirkan di kabupaten Muara Enim
karena pelaku utama sektor utama pertanian didominasi oleh petani.
BAB IIGAMBARAN UMUM
13
BAB IIISITUASI DERAJAT KESEHATAN
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal merupakan salah satu
tujuan pembangunan kesehatan. Untuk mengukur derajat kesehatan penduduk secara
keseluruhan, Organisasi Kesehatan Dunia menyarankan digunakannya beberapa indikator
yaitu :
3.1. MORTALITAS
Kejadian kematian dalam suatu kelompok dapat mencerminkan kondisi kesehatan
masyarakatnya. Keberhasilan pelayanan kesehatan dan berbagai program pembangunan
kesehatan lainnya juga dapat diukur tingkat kematian yang ada. Hal tersebut dijabarkan
dalam penjelasan berikut.
3.1.1. Angka Kematian Bayi (AKB)
Angka kematian bayi untuk tingkat Kabupaten tidak dapat dihitung secara pasti
mengingat tidak semua kematian bayi terlaporkan dengan baik dari fasilitas pelayanan
kesehatan yang ada maupun dari masyarakat. Hal ini mengakibatkan informasi yang dapat
disajikan dalam profil kesehatan Kabupaten Muara Enim tahun 2014 adalah jumlah
kematian bayi dilaporkan.
Jumlah kematian bayi pada tahun 2011 kematian bayi berjumlah 93 orang dari
15.750 kelahiran hidup. Pada tahun 2012 mortalitas bayi dilaporkan 69 kasus kematian.
Jumlah ini meliputi 66 kasus kematian neonatal 0-28 hari dan 3 kasus kematian bayi 29
hari -< 1 tahun. Kasus kematian bayi mengalami peningkatan kasus di tahun 2013 dengan
dilaporkannya kematian bayi sebanyak 100 kasus. Kondisi ini menurun menjadi 69 kasus
pada tahun 2014.
Jumlah kematian bayi tahun 2014 lebih dari 80% terjadi pada usia neonatal.
Penyebab kematian bayi pada usia tersebut mayoritas karena asfiksia (53,57%). Penyebab
14 Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
lainnya adalah BBLR (14,28%), Prematur (12,5%) serta kelainan bawaan dan lain-lain
(19,85%). Faktor eksternal yang menjadi penyebab kematian neonatal adalah keterlambatan
keluarga mengambil keputusan untuk merujuk ke Rumah Sakit. Sedangkan kematian bayi
pada usia post-neonatal disebabkan karena trauma lahir, DBD, TB anak, kelainan jantung
dan lain-lain. Selain itu, keterlambatan keluarga mengambil keputusan untuk merujuk dan
perawatan bayi resiko tinggi yang kurang adekuat menjadi faktor eksternal yang
mendukung terjadinya kematian. Jumlah kematian bayi tersebut tersebar di beberapa
puskesmas seperti terlihat pada Lampiran Tabel 5.
Jumlah kematian bayi selama tujuh tahun terakhir terhitung sejak tahun 2008
memperlihatkan tren yang menanjak. Namun, jika dikonversi ke dalam bentuk angka
indeks, kematian bayi dilaporkan tahun 2014 di kabupaten Muara Enim adalah 6 per 1.000
kelahiran hidup. Angka ini masih lebih rendah apabila dibandingkan dengan target
penurunan kematian bayi secara nasional tahun 2015 (23 per 1.000 kelahiran hidup).
Adanya perbaikan sistem pencatatan dan pelaporan serta penelusuran kasus (audit)
kematian bayi menyebabkan data kematian bayi dilaporkan semakin akurat. Hal ini
mengakibatkan tren kematian bayi seperti meningkat.
Gambar 3.1Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)
Kabupaten Muara EnimTahun 2008-2014
Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim, 2015
15Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
3.1.2. Angka Kematian Balita (AKABA)
Balita atau bawah lima tahun adalah semua anak termasuk bayi yang baru lahir, yang
berusia 0 sampai menjelang tepat 5 tahun (4 tahun, 11 bulan, 29 hari). Balita terdiri dari dua
kelompok usia yaitu bayi dan anak balita (berusia 1 sampai menjelang 5 tahun). Pada tahap
ini merupakan bagian yang paling penting dalam proses tumbuh kembang seorang manusia.
Permasalahan kesehatan yang timbul dalam proses tumbuh kembangnya akan berdampak
pada masa depannya bahkan dapat berakibat fatal yang berujung pada kematian.
AKABA adalah jumlah kematian anak berusia 0-4 tahun selama satu tahun tertentu
per 1000 anak umur yang sama pada pertengahan tahun itu (termasuk kematian bayi).
Seperti halnya pada kematian bayi, angka kematian balita pun disajikan dalam bentuk
kematian balita dilaporkan. Selama kurun waktu tahun 2009 kematian anak balita di
kabupaten Muara Enim tidak terlaporkan sehingga AKABA sama dengan AKB. Data
kematian balita tahun 2010 menunjukkan ada dua anak balita dan 87 bayi yang meninggal
dunia sehingga total terdapat 89 kematian balita (AKABA = 5,7 per 1000). Sedangkan pada
tahun 2011 kematian dilaporkan sebanyak 107 kasus meliputi 100 kasus kematian bayi dan
7 kasus kematian anak balita. Kasus kematian balita pada tahun 2012 mengalami penurunan
dari tahun sebelumnya. Jumlah kematian balita dilaporkan sebanyak 79 kasus yang terdiri
dari 69 kasus kematian bayi dan 10 kasus kematian anak balita.
Kasus kematian balita kembali meningkat di tahun 2013. Terlaporkan 105 kasus
kematian balita di kabupaten Muara Enim. Jumlah ini meliputi 100 kasus kematian bayi dan
lima kasus kematian anak balita. Kondisi ini tidak berulang pada tahun 2014. Tercatat 74
kematian balita dengan 5 diantaranya adalah kasus kematian anak balita. Jumlah kematian
balita tahun 2014 tersebar seperti terlihat pada Lampiran Tabel 5.
Data kematian balita selama kurun tujuh tahun terhitung sejak 2008
memperlihatkan tren yang meningkat. Namun, bila dibandingkan target MDG’s Indonesia
2015 (AKABA sebesar 32 per 1000), kematian balita dilaporkan di kabupaten Muara Enim
sampai tahun 2014 masih berada di bawah ambang batas. Penelusuran kasus maupun
perbaikan dalam sistem pencatatan dan pelaporan mengakibatkan jumlah kematian seolah
meningkat. Walaupun demikian, masih diperlukan validasi data guna memastikan besarnya
16 Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
kematian balita selama periode tahun 2014.
3.1.3. Angka Kematian Ibu (AKI)
Kematian ibu (maternal death) menurut definisi WHO adalah kematian atau dalam
periode 42 hari setelah berakhirnya kehamilan, akibat semua sebab yang terkait dengan atau
diperberat oleh kehamilan atau penangannya, tetapi bukan disebabkan oleh
kecelakaan/cedera. Menurut hasil kajian IGD Obstetri-Ginekologi dari RSUP Cipto
Mangunkusumo, yang merupakan RS rujukan nasional, lima besar penyebab kematian ibu
adalah perdarahan, eklampsia, sepsis, infeksi dan gagal paru (Salma, 2012).
AKI tidak berbeda halnya dengan AKB, dimana informasi yang disajikan adalah
jumlah kematian ibu dengan penyebab kehamilan, persalinan dan nifas. Selama kurun
waktu tahun 2009 kematian ibu dilaporkan berjumlah 13 orang, tahun 2010 berjumlah 19
orang sedangkan pada tahun 2011 dilaporkan 11 kasus. Kematian ibu maternal di kabupaten
Muara Enim pada tahun 2012 berjumlah 19 orang dari 16.616 kelahiran hidup. Kondisi ini
statis pada tahun 2012 yaitu sebanyak 19 kasus dari 17.496 kelahiran hidup.
Kematian maternal tersebut disebabkan oleh perdarahan (50%), hypertensi (30%),
lain-lain/asma/jantung (20%). Faktor eksternal yang menjadi penyebab kematian ibu
umumnya diakibatkan keterlambatan keluarga mengambil keputusan untuk merujuk ke
fasilitas kesehatan yang lebih lengkap. Jumlah kematian ibu tahun 2013 menunjukkan
kondisi yang sama dibanding tahun 2012.
Jumlah kasus kematian ibu pada tahun 2014 sedikit berbeda dari dua tahun
sebelumnya. Jumlah kasus kematian yang tercatat selama tahun 2014 sebesar 14 kasus.
Kematian ibu pada tahun ini disebabkan hypertensi kehamilan (42,86%), perdarahan
(35,71%) dan jantung/hipertyroid+TB/epitaksis (21,43%). Kasus kematian ibu terbanyak
terjadi di wilayah puskesmas Tanjung Agung dan puskesmas Sukarami. Jumlah kematian
Ibu tahun 2014 dirinci menurut Puskesmas dapat dilihat pada Lampiran Tabel 6.
Jumlah kematian ibu tahun 2014 bila dikonversi ke dalam angka kematian ibu
(AKI), kematian ibu dilaporkan 110 per 100.000 kelahiran hidup. Adanya perbaikan dalam
sistem pencatatan dan pelaporan, faktor migrasi penduduk serta fluktuasi kelahiran hidup
17Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
menjadi faktor penyebab perubahan pencapaian AKI.
Target penurunan AKI secara nasional sebagai perwujudan Millenium Development
Goals (MDGs) tahun 2015 adalah 102 per 100.000 kelahiran hidup. Survei Demografi dan
Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 memperlihatkan AKI di Indonesia sebesar 359 per
100.000 kelahiran hidup. Angka ini menurun pada tahun 2013 menjadi 214 per 100.000
kelahiran hidup. AKI kabupaten Muara Enim yang dilaporkan masih berada di bawah angka
nasional. Namun angka tersebut masih lebih tinggi dibanding target yang harus dicapai pada
tahun 2015.
3.2. MORBIDITAS
Tingkat kesakitan suatu Kabupaten juga mencerminkan situasi derajat kesehatan
masyarakat yang ada didalamnya. Data morbiditas yang tercatat selama tujuh tahun terakhir
(2008-2014) menunjukkan penyakit menular masih merupakan masalah utama kesehatan
di kabupaten Muara Enim disamping meningkatnya masalah penyakit tidak menular.
Gambaran mengenai morbiditas penyakit menular dan tidak menular di kabupaten Muara
Enim disajikan melalui pola 10 penyakit terbanyak sebagai berikut.
Data jumlah kunjungan kasus yang diberikan Gambar 3.2 memperlihatkan di
kabupaten Muara Enim didominasi oleh penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut),
diare, penyakit kulit dan jaringan subkutan dan hypertensi. Selama enam tahun terakhir
(2008-2013), Penyakit ISPA menduduki posisi yang tertinggi dengan rata-rata 35.07% dari
total kunjungan kasus per tahun. Kasus penyakit ini banyak terjadi di wilayah kerja
puskesmas Tanjung Agung, Tanjung Enim, Teluk Lubuk, dan Ujan Mas.
Tingginya kunjungan kasus ISPA di kabupaten Muara Enim karena di beberapa
wilayah merupakan areal industri ekstraktif seperti pertambangan batubara, migas,
pencetakan batu bata, pemecahan batu. Beberapa area wilayah lain merupakan bagian dari
jalur perjalanan darat Lintas Tengah Sumatera salah satunya mobil–mobil truk yang
bermuatan batubara. Hal ini menimbulkan polusi udara yang memicu infeksi pada saluran
pernapasan. Keadaan tersebut diperparah dengan kondisi ekonomi, tingkat pengetahuan
dan pola hidup masyarakat yang belum menerapkan perilaku hidup bersih sehat (PHBS).
18 Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
Gambar 3.2.Pola 10 Penyakit Terbanyak Rawat Jalan
di Kabupaten Muara EnimTahun 2008-2014
Morbiditas beberapa penyakit menular di kabupaten Muara Enim yang perlu
mendapat perhatian diuraikan lebih spesifik pada bahasan berikut.
3.2.1. PENYAKIT MENULAR
Situasi penyakit menular yang digambarkan pada sub bab ini meliputi Penyakit
malaria, TB Paru, HIV/AIDS dan Infeksi menular seksual lainnya, Infeksi Saluran Pernapasan
Akut (ISPA), Kusta, Penyakit Menular yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I),
Penyakit potensial wabah, Rabies, dan Filariasis.
3.2.1.1. Penyakit Malaria
Malaria merupakan penyakit infeksi yang dapat menyebabkan kematian terutama
pada kelompok resiko tinggi (bayi, anak balita dan ibu hamil). Penyakit ini disebabkan oleh
parasit plasmodium yang berkembang biak dalam sel darah merah manusia. Secara alami,
perpindahan parasit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk anopheles betina. Oleh karena
19Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
itu, malaria secara langsung menyebabkan anemia dan dapat menurunkan produktivitas
kerja.
Indonesia merupakan salah satu negara yang masih tergolong terjadi beresiko
malaria. Angka kesakitan dan kematian malaria di Indonesia beberapa tahun terakhir
menunjukkan tren menurun (Dirjen P2PL Depkes, 2009). Walaupun demikian, besar
kemungkinan penyakit ini kembali meningkat bahkan mewabah apabila tidak dilakukan
penanganan yang memadai.
Gambar 3.3.Nyamuk Vektor Penyakit Malaria (Anopheles sp)
Sumber : Sukadi, 2009
Muara Enim merupakan wilayah endemis malaria sedang di provinsi Sumatera Selatan
(Dinkes provinsi Sumatera Selatan, 2010). Hal ini disebabkan kondisi geografis di Muara
Enim berpotensi menjadi tempat perindukan nyamuk Anopheles. Selain itu, wilayah
tertentu di Muara Enim merupakan lokasi pertambangan mineral terbuka. Kondisi ini
menjadi faktor lingkungan yang turut mendukung penyebaran penyakit Malaria di
kabupaten Muara Enim.
Sebagian besar plasmodium yang banyak menyebabkan penyakit malaria di
kabupaten Muara Enim adalah jenis Plasmodium vivax dan Plasmodium falciparum. Jenis
Plasmodium malariae hanya sedikit sekali bahkan hampir tidak ada. Persentase sebaran
parasit penyebab malaria dapat dilihat pada Gambar 3.4 berikut.
20 Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
Gambar 3.4.Sebaran Parasit Plasmodium Penyebab Malaria di Kabupaten Muara Enim
Tahun 2007-2014
Sumber: Bidang PMK Dinas Kesehatan Kab. Muara Enim, 2015
Pengamatan vektor penyakit malaria di kabupaten Muara Enim dilakukan melalui
spot survey pada tahun 2003 dan 2005. Pengamatan dilaksanakan pada wilayah dengan
kasus malaria tinggi yaitu di kecamatan Lawang Kidul, Tanjung Agung dan Semendo Darat
Laut. Hasil spot survey memperlihatkan bahwa vektor penyebar malaria sebagian besar
adalah jenis Anopheles barbirotris dan Anopheles maculatus. Spesies lainnya adalah jenis
Anopheles aconitus, kochi, vagus, karwari dan sparatus.
Jumlah kasus malaria di kabupaten Muara Enim menunjukkan tren menurun tiap
tahunnya. Namun demikian, penurunan kasus ini masih menggolongkan Kabupaten Muara
Enim ke urutan lima teratas kabupaten/kota dengan kasus malaria terbanyak di provinsi
Sumatra Selatan (Dinkes Provinsi Sumatera Selatan, 2010). Tren angka kesakitan malaria di
kabupaten Muara Enim dipaparkan pada Gambar 3.5.
21Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
Gambar 3.5.Angka Kesakitan Malaria di Kabupaten Muara Enim
Tahun 2006-2014
Sumber : Bidang PMK Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim, 2015
Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasite Incidence) sejak tahun 2005
memperlihatkan fluktuasi yang lebih banyak menurun sedikitnya 7,54%. Kontribusi kasus
malaria positif terbesar pada tahun 2014 berasal dari kecamatan Tanjung Agung yaitu 190
kasus dari 285 kasus. Gambaran kasus malaria positif di kabupaten Muara Enim tahun 2014
dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1.Kasus Malaria Positif menurut Puskesmas
Di Kabupaten Muara EnimTahun 2014
No. PuskesmasMalaria Positif
Jumlah0-11 bln 1-4 thn 5-9 thn 10-14 thn ≥15 thn
1 2 3 4 5 6 7 8= ∑(3:7)1 Pulau Panggung 1 1 7 92 Tanjung Agung 7 47 22 18 96 1903 Tanjung Enim 3 27 14 9 25 784 Ujan Mas 1 1
5MuaraEmburung
2 2
6 Beringin 1 17 Sugih Waras 4 4
Kabupaten 10 75 37 27 136 285Sumber : Bidang PMK Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim, 2015
Kasus malaria positif yang terjadi di kabupaten Muara Enim berdasarkan data pada
Tabel 3.1 didominasi pada daerah wilayah kerja puskesmas Tanjung Agung dan Tanjung
Enim. Kondisi ini tercipta karena faktor sosiogeografis yang merupakan daerah industri
22 Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
pertambangan batubara dan perkebunan. Keadaan ini meningkatkan mobilitas penduduk
seperti keluar untuk bekerja di malam hari. Selain itu juga, kebiasaan penduduk untuk mandi
di sungai terutama pada waktu sore menjelang malam menjadi potensi penyebaran.
Menurunnya angka kesakitan malaria di kabupaten Muara Enim tidak lepas dari
peran petugas kesehatan yang terlatih, kerjasama lintas program dan sektor serta peran serta
masyarakat. Upaya yang dilakukan untuk menekan angka kesakitan ditempuh melalui
diagnosis dini, penggunaan alat laboratorium malaria dan survei darah massal di desa yang
jaraknya jauh dari Puskesmas, cross check ke BBLK (Balai Besar Laburatorium Kesehatan)
serta pengobatan secara cepat dan tepat.
Pengobatan terhadap kasus malaria dilakukan melalui pengobatan radikal dan
pengobatan klinis tanpa konfirmasi labor. Sejak tahun 2008, pengobatan radikal malaria di
kabupaten Muara Enim sudah menggunakan ACT (Artemisinin Combination Therapy).
3.2.1.2. Penyakit TB Paru
Tuberculosis (TB) Paru merupakan salah satu penyakit yang menjadi target MDG’s
(Millenium Develoment Goals) untuk diturunkan.Diperkirakan sepertiga penduduk dunia
terinfeksi Mycobacterium tuberculosis. Diperkirakan 95% kasus TB dan 98% kematian TB di
dunia terjadi di negara berkembang (WHO, 2006). Penyebab utama yang menjadi beban
masalah TB antara lain adalah kemiskinan, kegagalan pelaksanaan program TB, perubahan
demografik dan struktur umur penduduk dunia dan dampak pandemik HIV.
Penanggulangan TB di Indonesia sudah berlangsung sejak zaman penjajahan Belanda.
Namun keadaan ini hanya berlaku pada kalangan tertentu saja. Setelah perang
kemerdekaan, TB ditanggulangi melalui Balai Pengobatan Penyakit Paru-paru (BP-4). Saat
ini, penanggulangan TB Paru di Indonesia menerapkan strategi DOTS (Directly Observed
Treatment) yang menitikberatkan pada penemuan dan penyembuhan pasien. Penanganan
penyakit memprioritaskan pasien TB tipe menular.
Penerapan strategi DOTS di kabupaten Muara Enim dimulai sejak tahun 2003 di
seluruh puskesmas. Ekspansi DOTS pada rumah sakit bermula pada tahun 2005, namun baru
terlaksana sepenuhnya pada tahun 2012. Strategi DOTS yang diterapkan sebagai upaya
23Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
penanggulangan Tuberculosis bertujuan menurunkan angka kesakitan dan angka kematian,
memutuskan mata rantai penularan. Selain itu, penanggulangan tuberculosis juga berupaya
untuk mencegah terjadinya Multi Drugs Resistance (MDR) TB.
Beban penyakit yang disebabkan tuberkulosis dapat diukur dengan case notification
rate (CNR), prevalensi (jumlah kasus tuberkulosis pada titik waktu tertentu) dan mortalitas
(jumlah kematian akibat tuberkulosis dalam jangka waktu tertentu). Pada tahun 2014
ditemukan jumlah kasus baru TB BTA+ sebanyak 378 kasus. Jumlah ini sedikit meningkat
dari tahun 2013 sebesar 374 kasus. Jumlah kasus tertinggi yang dilaporkan terdapat di
wilayah kecamatan Muara Enim. Jumlah tersebut meliputi 38 kasus yang terlapor dari
puskesmas kota Muara Enim dan 87 kasus terlapor dari RSUD HM Rabain Muara Enim.
Jumlah kasus tersebut mencakup 33 persen dari jumlah seluruh kasus baru TB BTA+ di
kabupaten Muara Enim.
Kasus TB BTA+ menurut jenis kelamin pada tahun 2014 didominasi penderita laki-
laki yaitu lebih dari 1,5 kali kasus BTA+ pada perempuan. Disparitas tertinggi antara laki-laki
dan perempuan terjadi di wilayah puskesmas Tanjung Agung kecamatan Tanjung Agung.
Kasus yang terjadi pada laki-laki lima kali lipat dari kasus pada perempuan.
Menurut kelompok umur, kasus baru TB BTA+ pada tahun 2014 di kabupaten
Muara Enim paling banyak ditemukan pada rentang usia 25-34 tahun sebanyak 28,8 persen.
Kelompok umur terbanyak kedua dalam penemuan kasus baru TB BTA+ pada usia 35-44
tahun sebanyak 22,5 persen diikuti kelompok umur 15-24 tahun sebanyak 14,55 persen.
Proporsi kasus baru TB BTA+ menurut kelompok umur dapat dilihat pada Gambar 3.6.
Proporsi kasus baru TB BTA+ menurut data pada Gambar 3.6 banyak terjadi pada usia di atas
15 tahun (dewasa). Kasus baru TB BTA+ yang terjadi pada usia anak menempati proporsi
terendah yaitu 1,53%.
Secara nasional, target program penanggulangan TB adalah tercapainya penemuan
pasien TB BTA+ (case detection rate/CDR) paling sedikit 70% dari perkiraan dan
menyembuhkan 85% pasien serta mempertahankannya. Penerapan program ini di
kabupaten Muara Enim mengikuti persentase target nasional. Capaian CDR di kabupaten
Muara Enim selama enam tahun terakhir (2009-2014) dapat dilihat pada Gambar 3.6.
24 Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
Gambar 3.6.Proporsi Kasus Baru TB BTA+ menurut Kelompok Umur
di Kabupaten Muara EnimTahun 2014
Sumber : Bidang PMK Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim, 2015
Gambar 3.7.Case Detection Rate (CDR) TB Paru BTA+
di Kabupaten Muara EnimTahun 2009-2014
Sumber : Bidang PMK Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim, 2015
Capaian CDR TB Paru BTA+ tahun 2014 berdasarkan Gambar 3.7 memperlihatkan
bahwa terjadi peningkatan dari tahun lalu. Namun ini tidak begitu signifikan jika
dibandingkan dengan target yang harus dicapai. Bila dibandingkan dengan cakupan CDR TB
Standar WHO : 70%
25Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
Paru BTA+ nasional tahun 2012 sebesar 82,4%, pencapaian CDR Kabupaten jauh lebih
rendah.
Proporsi pasien baru TB BTA+ di antara semua kasus TB menggambarkan prioritas
penemuan pasien TB yang menular di antara seluruh pasien TB paru yang diobati. Angka ini
diharapkan tidak lebih rendah dari 65 persen. Apabila proporsi pasien baru TB BTA+ di bawah
65 persen maka hal tersebut menunjukkan mutu diagnosa yang rendah dan kurang
memberikan prioritas untuk menemukan pasien yang menular (pasien TB BTA+). Proporsi
kasus baru TB BTA+ terhadap seluruh kasus TB Paru di kabupaten Muara Enim tahun 2014
dapat dilihat pada Gambar 3.8.
. Gambar 3.8.Proporsi TB BTA+ di Antara Seluruh Kasus Baru TB Paru
di Kabupaten Muara EnimTahun 2014
Sumber : Bidang PMK Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim, 2015
Gambar 3.8 memperlihatkan proporsi penemuan kasus baru TB BTA+ di kabupaten
Muara Enim terhadap seluruh kasus TB Paru tahun 2014 belum dapat mencapai target
minimal. Hal ini mengindikasikan masih kurangnya prioritas menemukan kasus BTA+.
Kondisi ini terjadi karena suspek yang terjaring oleh petugas kesehatan dan kader masih
rendah. Selain itu, suspek yng berobat pada dokter praktek swasta maupun mandiri belum
tercatat dalam sistem pelaporan.
26 Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
Angka notifikasi kasus (CNR) adalah angka yang menunjukkan jumlah pasien baru
yang ditemukan dan tercatat diantara 100.000 penduduk di suatu wilayah tertentu. Angka
ini apabila dikumpulkan serial akan menggambarkan kecenderungan penemuan kasus dari
tahun ke tahun di wilayah tersebut. Angka ini berguna untuk menunjukkan kecenderungan
(trend) meningkat atau menurunnya penemuan pasien di daerah tersebut. Gambaran
besarnya CNR menurut puskesmas dapat dilihat melalui Gambar 3.9. Puskesmas dengan
CNR BTA+ terendah adalah puskesmas Pajar Bulan (11,49). Sementara itu, Puskesmas Muara
Enim yang terletak di jantung kabupaten Muara Enim menduduki posisi CNR tertinggi
(196,66) disusul Puskesmas Teluk Lubuk (118,87) dan Puskesmas Ujan Mas (110,13).
. Gambar 3.9.Angka Notifikasi Kasus TB Paru BTA+ menurut Puskesmas
di Kabupaten Muara EnimTahun 2014
Sumber : Bidang PMK Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim, 2015
Sementara itu, CNR seluruh kasus TB selama kurun 2009-2014 dipaparkan pada
Gambar 3.10. Berdasarkan data yang dipaparkan, CNR seluruh kasus TB memperlihatkan
27Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
kecenderungan angka yang terus menanjak. Hal ini menunjukkan bahwa upaya
menemukan kasus TB dari tahun ke tahun di kabupaten Muara Enim memberikan progress
yang positif.
Gambar 3.10.Angka Notifikasi Seluruh Kasus TB
di Kabupaten Muara EnimTahun 2009-2014
Sumber : Bidang PMK Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim, 2015
Rendahnya pencapaian penemuan kasus TB Paru BTA+ di kabupaten Muara Enim
tidak diikuti dengan penurunan angka keberhasilan pengobatan. Pencapaian angka
keberhasilan pengobatan pasien TB paru BTA+ pada tahun 2014 di kabupaten Muara Enim
yang pengobatannya dimulai pada satu tahun sebelumnya mencapai 93,04%. Secara mikro,
pencapaian ini diraih hampir di seluruh wilayah kerja puskesmas dalam kabupaten Muara
Enim. Angka terendah dicapai Puskesmas Pulau Panggung yaitu sebesar 83,33% (lihat
Lampiran Tabel 9). Sementara itu, angka keberhasilan pengobatan (success rate/SR) pasien
tujuh tahun sebelumnya dapat dilihat pada Gambar 3.11.
Data pada Gambar 3.11 menunjukkan bahwa sampai dengan tahun 2013 angka
keberhasilan pengobatan pasien TB Paru di kabupaten Muara Enim telah mencapai target
baik nasional maupun kabupaten. Hal ini tentu menjadi prestasi yang harus terus
dipertahankan dengan kerja sama berbagai pihak yang lebih erat lagi.
28 Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
Gambar 3.11.Angka Keberhasilan Pengobatan (Success Rate) Penderita TB Paru
Di Kabupaten Muara EnimTahun 2007-2013
Sumber : Bidang PMK Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim, 2015
3.2.1.3. Penyakit HIV, AIDS dan Infeksi Menular Seksual Lainnya
Penyakit HIV, AIDS, dan Infeksi Menular Seksual merupakan suatu penyakit yang
menyerang kekebalan tubuh.Dari tahun ketahun penyakit HIV, AIDS dan Infeksi Menular
Seksual senantiasa meningkat. Berbagai upaya penanggulangan telah ditempuh, namun
tidak mampu membendung peningkatan kasus yang terjadi. Permasalahan ini tidak dapat
dipungkiri bertalian dengan mobilitas penduduk yang meningkat pesat disertai peningkatan
perilaku seksual yang tidak aman dan pengguna NAPZA suntik yang meluas. Hal ini
disebabkan juga karena penderita IMS merasa malu untuk berobat ke fasilitas kesehatan
sehingga biasanya mereka mencari pengobatan pada praktek-praktek swasta.
Kasus baru HIV di kabupaten Muara Enim pada tahun 2013 tercatat satu kasus
sedangkan AIDS teridentifikasi tiga kasus baru. Sementara itu, penyakit infeksi menular
seksual selama tahun 2014 tercatat 501 kasus. Kasus baru penyakit menular seksual sampai
dengan tahun 2014 dipaparkan pada Gambar 3.12.
29Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
Gambar 3.12.Distribusi kasus baru HIV, AIDS dan Infeksi Menular Seksual (IMS) Lainnya
di Kabupaten Muara EnimTahun 2010-2014
Sumber: Bidang PMK Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim, 2015
Kasus baru penyakit HIV, AIDS dan infeksi menular seksual lainnya tahun 2014
berdasarkan Gambar 3.12 mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Distribusi kasus
terjadi mayoritas pada kaum perempuan. Faktor pencetus penularan penyakit sebagian besar
adalah karena perilaku seksual yang tidak sehat. Penggunaan narkotika jenis jarum suntik
dan obat terlarang hanya sedikit berpengaruh sebagai faktor penular.
Kabupaten Muara Enim sebagian merupakan daerah perkebunan dan pertambangan
yang bersifat maskulin. Adanya dominasi pekerja pria pada wilayah pembangunan tersebut
memicu perilaku seksual yang tidak sehat. Hal ini selaras dengan pengamatan Komisi
Penanggulangan AIDS Indonesia bahwa hampir di setiap daerah pembangunan baik berupa
perkebunan kelapa sawit atau pertambangan dimana terdapat banyak laki-laki, akan terdapat
perempuan-perempuan yang melayani kebutuhan seksual pria tersebut (Mboi, 2012).
Perilaku seksual yang tidak sehat dari laki-laki yang bekerja pada wilayah
pembangunan berpotensi menularkan pada pasangan mereka yang pada dasarnya
berperilaku seksual sehat. Pada tahun 2014, kasus HIV ditemukan terjadi pada balita Kondisi
ini patut mendapatkan perhatian serius karena dapat membuka peluang tertularnya penyakit
pada anak-anak. Tanpa akses pendidikan seks dan kesehatan reproduksi, akan menjadi
30 Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
tantangan yang sangat berat bagi kaum muda dalam memerangi penyakit menular seksual
serta penguatan komisi penangulangan AIDS daerah harus segera direalisasikan. Hal ini
menjadi tugas yang tidak mudah bagi seluruh jajaran petugas kesehatan dalam kabupaten
Muara Enim. Tanpa koordinasi yang baik antar program dan sektor dengan masyarakat,
dikhawatirkan penyebaran penyakit akan semakin meluas.
3.2.1.4. Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)
Penyakit Pneumonia adalah penyebab utama kematian balita baik di Indonesia
maupun dunia. Namun, tidak banyak perhatian terhadap penyakit ini, sehingga Pneumonia
disebut sebagai The Forgotten Killer of Children (Unicef/WHO dalam Depkes RI, 2009).
Di negara maju kasus Pneumonia disebabkan oleh virus, sedangkan di negara berkembang
(termasuk Indonesia) 60% kasus disebabkan oleh bakteri.
WHO memperkirakan tingkat kejadian (incidence rate) Pneumonia balita di negara
dengan AKB di atas 40 per 1000 kelahiran hidup adalah sekitar 15%-20% per tahun. Di
Indonesia sendiri diperkirakan 10%-20% per tahun. Departemen Kesehatan RI (program P2
ISPA) menetapkan angka 10% sebagai target penemuan penderita Pneumonia balita per
tahun pada suatu wilayah kerja.
Penemuan penderita Pneumonia balita di kabupaten Muara Enim hingga saat ini
diperoleh dari hasil pencatatan dan pelaporan Puskesmas. Pelaporan tersebut di lakukan
setelah melakukan penemuan secara aktif dan pasif dan disertai dengan dukungan logistik.
Target cakupan penemuan penderita didasarkan angka perkiraan nasional yaitu sebesar 10%.
Hal ini disebabkan incidence rate dan data jumlah balita di awal tahun secara real belum bisa
dipastikan.
Penemuan dan penanganan penderita pneumonia pada balita di kabupaten Muara
Enim tahun 2014 mencakup 70,8%. Sebanyak 42% puskesmas mencapai cakupan penemuan
lebih dari 90%. Penemuan kasus tertinggi berada pada wilayah kerja puskesmas Tanjung
Enim, puskesmas Tanjung Agung dan puskesmas Ujan Mas (lihat Tabel Lampiran 10).
Pencapaian penemuan kasus pada tahun 2014 menunjukkan progress negatif dibandingkan
tahun sebelumnya.
31Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
Cakupan penemuan penderita pneumonia di kabupaten Muara Enim dalam sembilan
tahun terakhir tidak menunjukkan peningkatan yang berarti. Tren pencapaian penemuan
kasus pneumonia pada balita tahun 2006-2014 dapat dilihat pada Gambar 3.13. Rata-rata
pencapaian cakupan penemuan penderita pneumonia pada balita di kabupaten Muara Enim
selama sembilan tahun terakhir sebesar 62,37% dengan fluktuasi 0,2%-19,55%.
Gambar 3.13.Target dan Pencapaian Cakupan Penemuan Penderita Pneumonia
di Kabupaten Muara Enim Tahun 2006-2014
Merujuk pada target MDG’s tahun 2015 dan target SPM kabupaten tahun 2014-
cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit pneumonia pada balita sebesar
100%-,cakupan penemuan kasus pneumonia balita di kabupaten Muara Enim tidak pernah
mencapai target yang di harapkan. Dengan demikian, diperlukan usaha ekstra keras dalam
upaya peningkatan intensitas penemuan penderita dan perbaikan kualitas tatalaksana di
sarana kesehatan demi menurunnya kesakitan dan kematian balita akibat pneumonia.
Namun, hal tersebut juga harus ditunjang dengan surveilans epidemiologi termasuk
pencatatan dan pelaporan penderita pneumonia di berbagai tingkat administrasi kesehatan.
3.2.1.5. Penyakit Kusta
Kusta adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium
leprae. Sampai saat ini hanya manusia satu-satunya yang dianggap sebagai sumber penularan
walaupun kuman kusta dapat hidup pada armadillo, simpanse dan pada telapak kaki tikus
32 Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
yang tidak mempunyai kelenjar thymus. Kuman kusta banyak ditemukan di mukosa hidung
manusia, mempunyai masa inkubasi selama 2-5 tahun akan tetapi dapat juga bertahun-
tahun. Penularan terjadi apabila M.leprae yang utuh (hidup) keluar dari tubuh penderita dan
masuk ke dalam tubuh orang lain. Penatalaksanaan kasus yang buruk dapat menyebabkan
kusta menjadi perogresif, menyebabkan kerusakan permanen pada kulit, saraf, anggota
gerak dan mata.
Pada tahun 2000, dunia (termasuk Indonesia) telah berhasil mencapai status
eliminasi. Eliminasi didefinisikan sebagai pencapaian jumlah penderita terdaftar (Prevalence
Rate) kurang dari 1 kasus per 10.000 penduduk. Sejak tahun tersebut di tingkat dunia
maupun nasional, kusta bukan lagi menjadi masalah kesehatan bagi masyarakat.
Meskipun saat ini penyakit kusta bukan merupakan ancaman lagi bukan berarti
Indonesia sudah terbebas dari penyakit ini. Dari tahun ke tahun masih ditemukan sejumlah
penderita baru. Oleh karena itu, tujuan dari Pelayanan Penyakit kusta adalah menurunkan
transmisi penyakit kusta pada tingkat tertentu, mecegah kecacatan pada semua penderita
dan Menghilangkan stigma sosial masyarakat terhadap penyakit kusta.
Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (Ditjen
P2PL) telah menetapkan 33 provinsi di Indonesia menjadi 2 kelompok beban kusta.
Pembagian beban kusta terdiri dari provinsi dengan beban kusta tinggi (high burden) dan
provinsi dengan beban kusta rendah (low burden). Provinsi dengan high burden jika tingkat
penemuan kasus baru (NCDR) ≥ 10 per 100.000 penduduk, sedangkan provinsi low burden
jika NCDR <10 per 100.000 penduduk. Sumatera Selatan termasuk dalam kategori provinsi
kusta low burden.
Penemuan kasus baru penyakit kusta di kabupaten Muara Enim tahun 2014 tercatat
57 kasus yang terdiri dari 12 kasus kusta kering (PB) dan 45 kasus kusta basah (MB).
Menurut jenis kelamin, lebih dari 50% kasus baru penyakit kusta diderita kaum laki-laki
pada usia di atas 15 tahun dengan jenis kusta MB.
Penderita kusta di bawah usia produktif pada tahun 2014 di kabupaten Muara Enim
tercatat tiga kasus. Dari seluruh penderita yang terjangkit kusta pada tahun 2014, diketahui
10 kasus mengalami cacat tingkat 2 (lihat Lampiran Tabel 15). Adapun wilayah Puskesmas
33Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
yang terbanyak dalam penemuan kasus baru penyakit kusta yaitu Puskesmas Gelumbang
dan Puskesmas Ujan Mas. Wilayah kecamatan Gelumbang diyakini sebagai daerah kantong
kusta dengan ditemukannya kasus baru hampir tiap tahun. Sedangkan penemuan kasus di
wilayah puskesmas Ujan Mas masih terbilang baru.
Gambaran perkembangan angka prevalensi kusta sejak tahun 2005 dapat dilihat pada
Gambar 3.14. Prevalensi kasus baru penyakit kusta berdasarkan keterangan pada Gambar 3.14
mengalami perkembangan yang fluktuatif. Namun, pencapaian selama sembilan tahun
terakhir memenuhi target yang telah ditetapkan yaitu < 1 per 10.000 penduduk. Lonjakan
angka prevalensi kasus baru terjadi pada tahun 2014. Tingkat penemuan kasus baru kusta
dipaparkan pada Gambar 3.14.
Gambar 3.14.Perkembangan Prevalensi Kasus Kusta
di Kabupaten Muara EnimTahun 2005-2014
Sumber : Bidang PMK Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim, 2015
Gambar 3.15Perkembangan Penemuan Kasus Baru Kusta
di Kabupaten Muara EnimTahun 2008-2014
Sumber : Bidang PMK Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim, 2015
34 Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
Kabupaten Muara Enim merupakan daerah beban kusta rendah dengan target
penemuan < 10 per 100.000 penduduk. Berdasarkan data yang tersaji pada Gambar 3.15 di
atas, perkembangan penemuan kasus baru mengalami fase naik turun. Peningkatan
penemuan kasus baru yang terjadi sampai dengan tahun 2013 masih menggolongkan
kabupaten Muara Enim sebagai daerah beban kusta rendah. Namun, dengan adanya
penemuan kasus baru kusta tahun 2014 di wilayah kerja puskesmas Ujan Mas yang terbilang
tinggi maka kabupaten Muara Enim dimungkinkan masuk kategori beban kusta tinggi.
Penyakit kusta sampai saat ini masih ditakuti masyarakat, keluarga termasuk sebagian
petugas kesehatan. Kurangnya pemahaman dan pengertian, kepercayaan yang keliru
tentang kusta sering menyebabkan penderita yang datang atau ditemukan petugas
kesehatan sudah pada stadium lanjut (cacat). Indikator yang digunakan untuk
menunjukkan keberhasilan dalam deteksi kasus baru kusta adalah angka cacat tingkat 2.
Angka kecacatan tingkat 2 yang dialami penderita kusta dari tahun ke tahun dipaparkan
pada Gambar 3.16.
Gambar 3.16.Persentase Kecacatan Tingkat 2 Kusta
di Kabupaten Muara EnimTahun 2008-2014
Sumber: Bidang PMK Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim, 2015
Penemuan penderita kusta dilakukan baik secara pasif (berdasarkan kedatangan
penderita ke sarana kesehatan masyarakat) maupun secara aktif (mendatangi rumah
penderita dan masyarakat yang berpotensi kusta). Dalam proses pencarian penderita, masih
35Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
ditemukan penderita dengan kecacatan tingkat 2. Data yang terpapar pada Gambar 3.16
menunjukkan bahwa penderita dengan kecacatan tingkat 2 belum mencapai target yang
diharapkan (<5%). Ini berarti masih terjadi keterlambatan petugas kesehatan menemukan
penderita sehingga penanggulangan yang dilakukan tidak dapat menyembuhkan penderita
secara maksimal. Selain itu, faktor rendah diri pada penderita menyebabkan rasa malu untuk
memeriksakan diri ke sarana kesehatan.
Masih berkembangnya kasus penyakit kusta di kabupaten Muara Enim menjadi
tantangan bagi pemangku kepentingan untuk menjaga dan meningkatkan kesinambungan
pelayanan kusta yang berkualitas. Upaya yang telah dilakukan kabupaten Muara Enim dalam
eliminasi kasus kusta adalah dengan membentuk Kelompok Perawatan Diri (KPD) di daerah
kantong kusta. Sampai dengan tahun 2014, telah terbentuk dua KPD di wilayah puskesmas
Gelumbang dan puskesmas Lembak. Mengingat kompleksnya masalah kusta, diperlukan
program pengendalian secara terpadu dan menyeluruh. Dengan demikian, setiap penderita
mendapatkan diagnosa dan pengobatan yang kompeten tanpa terlambat dan tanpa biaya
yang tinggi.
3.2.1.6. Penyakit Menular yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)
Meningkatnya cakupan imunisasi bayi dan anak sekolah berdampak pada
menurunnya jumlah penderita penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (Difteri,
Pertusis, Tetanus, Polio, Hepatitis dan Campak) pada bayi dan anak. Kondisi jumlah kasus
dan angka kesakitan penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD31) di
kabupaten Muara Enim tahun 2014 dijelaskan pada Gambar 3.17 berikut.
Gambar 3.17.Jumlah Kasus PD3I
di Kabupaten Muara EnimTahun 2014
Sumber : Bidang PMK Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim, 2015
0
20
0 0 1 2
20
0 0
36 Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
a. Polio
Polio merupakan salah satu dari beberapa penyakit yang dapat dibasmi. Strategi
untuk membasmi polio didasarkan atas pemikiran bahwa virus polio akan mati bila ia
disingkirkan dari tubuh manusia dengan pemberian imunisasi. Strategi yang sama telah
digunakan untuk membasmi penyakit cacar pada tahun 1970 (Depkes RI, 2007).
Program eradikasi polio merupakan suatu upaya kerja sama global. Organisasi dunia,
pemerintah dan non pemerintah telah memberikan komitmen kuat pada program ini.
Untuk meningkatkan sensitifitas penemuan kasus polio, maka pengamatan dilakukan pada
semua kelumpuhan yang terjadi secara akut dan sifatnya flaccid (layuh), seperti sifat
kelumpuhan pada poliomelietis. Penyakit-penyakit ini –yang mempunyai sifat kelumpuhan
seperti poliomelietis- disebut kasus Acute Flaccid Paralysis (AFP) dan pengamatannya
disebut sebagai pengamatan Surveilans AFP.
Surveilans AFP adalah pengamatan yang dilakukan terhadap semua kasus lumpuh
layuh akut (AFP) pada anak usia <15 tahun. Kelompok usia ini rentan terhadap penyakit
polio. Pengukuran sensitifitas penemuan kasus AFP ditetapkan dengan indikator Non Polio
AFP rate minimal 2 per 100.000 anak berusia <15 tahun per tahun dan spesimen adekuat
80%.
Hasil surveilans AFP kabupaten Muara Enim tahun 2014 menemukan enam kasus
AFP (Non Polio) –AFP rate = 4,65- dari empat kasus yang ditargetkan. Angka ini
mengalami peningkatan cakupan dari tahun sebelumnya (AFP rate = 2,37). Merujuk pada
target SPM tahun 2014 (AFP rate ≥ 2), pencapaian pada tahun 2014 sudah memenuhi
target cakupan. Jumlah kasus AFP (Non Polio) dan AFP Rate (Non Polio) per kecamatan
dapat dilihat pada Lampiran Tabel 18. Hasil temuan tersebut sudah mencapai indikator
minimal surveilans AFP, namun ke depan perlu lebih digiatkan lagi sistem surveilans aktif
rumah sakit dan masyarakat.
b. Difteri
Difteri disebabkan bakteri Corynebacterium Diphtheriae yang menyerang bagian atas
mukosa saluran pernapasan dan kulit yang terluka. Berdasarkan laporan dari puskesmas dan
37Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
jaringannya,pada tahun 2011 ditemukan 1 kasus difteri pada wilayah kerja puskesmas
Gelumbang. Namun sepanjang tahun 2009-2014 tidak ditemukan kasus penderita Difteri
(lihat Lampiran Tabel 19).
c. Pertusis
Penyakit batuk rejan atau juga dikenal sebagai ”Pertusis” biasanya terjadi pada anak–
anak dibawah umur 1 tahun. Berdasarkan laporan dari puskesmas dan jaringannya, sejak
tahun 2009 sampai tahun 2014 tidak ditemukannya Kasus penderita Pertusis (lihat
Lampiran Tabel 19).
d. Tetanus Neonatorum dan Non Neonatorum
Dengan semakin meningkatnya cakupan imunisasi bayi dan anak sekolah berdampak
pada menurunnya jumlah penderita penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, salah
satunya adalah penyakit Tetanus Neonatorum. Pada tahun 2008 di wilayah kabupaten
Muara Enim ditemukan sebanyak 1 penderita dan tahun 2009 masih ditemukan kembali1
penderita tetanus neonatorum yang berasal dari wilayah kerja Puskesmas Talang Ubi. Tahun
2010 tidak ditemukan penderita tetanus neonatorum.Kasus ini kembali terjadi pada tahun
2011 dengan ditemukannya 1 kasus di wilayah kerja puskesmas Tanjung Enim. Tahun 2012
tidak ditemukan penderita tetanus neonatorum. Penemuan kasus muncul pada tahun 2013
dengan ditemukannya satu kasus tetanus neonatorum dan satu kasus tetanus non
neonatorum. Kasus ini meningkat pada tahun 2014 menjadi 3 kasus yang terdiri atas satu
kasus Tetanus Non neonatorum dan 2 kasus Tetanus Neonatorum (lihat Lampiran Tabel
19).
e. Campak
Kasus Campak pada umumnya ditemukan pada kelompok umur 1–4 tahun. Tahun
2008 telah ditemukan dan diobati penderita penyakit campak (measles/morbili) pada anak
sebanyak 98 penderita dan pada tahun 2009 mengalami penurunan menjadi 30 penderita.
Sementara itu, tahun 2010 penyakit campak bertambah sedikit sebanyak 32 orang yang
terdiri dari laki–laki sebanyak 22 orang dan perempuan sebanyak 10 orang. Tahun 2011,
38 Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
terjadi penurunan kasus dengan sebaran 11 kasus terjadi pada laki-laki dan 5 kasus pada
perempuan. Tahun 2012 terjadi penurunan kasus menjadi 15 kasus penderita campak,
dengan sebaran 6 kasus terjadi pada laki-laki dan 9 kasus terjadi pada perempuan. Kasus
campak tidak terlihat pada tahun 2013-2014.
f. Hepatitis B
Hepatitis B merupakan salah satu penyakit menular yang tergolong berbahaya di
dunia. Penyakit ini disebabkan oleh Virus Hepatitis B (VHB) yang menyerang hati dan
menyebabkan peradangan hati akut atau menahun. Berdasarkan laporan dari puskesmas dan
jaringannya, sepanjang tahun 2013-2014 tidak ditemukan kasus penderita Hepatitis B (lihat
Lampiran Tabel 20).
3.2.1.7. Penyakit Potensial KLB/Wabah
a. Demam Berdarah Dengue (DBD)
Penyakit DBD merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia.
Sejak tahun 1968 jumlah kasusnya cenderung meningkat dan penyebarannya bertambah
luas (Dirjen P2PL Depkes RI, 2008). Hal ini disebabkan penemuan kasus DBD secara dini
bukanlah hal yang mudah. Pada awal perjalanan penyakit, gejala dan tanda tidak spesifik
sehingga sulit dibedakan dengan penyakit infeksi lainnya.
Kasus DBD di kabupaten Muara Enim berfluktuasi dari tahun 2008-2014. Hal ini
dapat dilihat pada Gambar 3.18. Naik turunnya jumlah kasus DBD di kabupaten Muara Enim
disebabkan antara lain: (1) semakin baiknya sarana dan akses transportasi di kabupaten
Muara Enim; (2) banyak dibukanya pemukiman baru; (3) kurangnya perilaku masyarakat
terhadap pembersihan sarang nyamuk; (4) terdapatnya vektor nyamuk hampir di seluruh
pelosok desa; (5) adanya empat sel tipe virus yang bersirkulasi sepanjang tahun dan (6)
terjadinya siklus perkembangbiakan nyamuk lima tahunan.
39Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
Gambar 3.18.Jumlah Kasus DBD yang ditemukan dan ditangani
Di Kabupaten Muara EnimTahun 2008-2014
Gambaran angka kesakitan (incidence rate) DBD dapat dilihat pada Gambar 3.19.
Gambar 3.19.Angka Kesakitan DBD Per 100.000 Penduduk
Di Kabupaten Muara EnimTahun 2008-2014
Sumber : Bidang PMK Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim, 2015
Angka kesakitan DBD baik secara nasional maupun regional kabupaten Muara Enim
pada tahun 2014 mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya. Penurunan angka
tersebut telah mencapai target Renstra Kementerian Kesehatan sebesar ≤51 per 100.000
penduduk. Kematian akibat DBD dikategorikan tinggi jika case fatality rate (CFR) ≥2%.
40 Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
Dalam hal ini, pada tahun 2014 CFR DBD kabupaten Muara Enim adalah 0%. Ini berarti tidak
ada kasus kematian akibat DBD.
b. Penyakit Diare
Penyakit diare masih merupakan masalah global dengan derajat kematian dan
kesakitan yang tinggi di berbagai negara di dunia terutama negara berkembang. The
Millenium Development Goals (MDG’s) menargetkan untuk menurunkan dua per tiga
kematian anak dalam periode 1990-2015. Diare menempati ururtan kedua penyebab
kematian anak, dan sebagai salah satu penyebab tingginya angka kematian anak di dunia
(UNICEF, 2009).
Penyakit diare di Indonesia merupakan penyakit endemis yang terjadi sepanjang
tahun. Puncak tertinggi kasus terjadi pada peralihan musim penghujan dan kemarau.
Perkembangan kasus penyakit diare di kabupaten Muara Enim selama kurun 2008-2014
dipaparkan pada Gambar 3.20.
Gambar 3.20.Perkembangan Penyakit Diare
di Kabupaten Muara EnimTahun 2008-2014
Sumber : Bidang PMK Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim, 2015
41Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
Penemuan dan penanganan penyakit diare di kabupaten Muara Enim berdasarkan
Gambar 3.20 sejak tahun 2008 bersifat fluktuatif. Penanganan diare pada tahun 2013 telah
dapat mencapai target SPM kabupaten setelah mengalami penurunan di tahun sebelumnya.
Masih adanya cara penanganan dan penerapan tatalaksana penderita penyakit diare
yang belum tepat menyebabkan fluktuasi cakupan. Belum tercapainya target penanganan
penyakit diare sesuai dengan SPM kabupaten tahunan memerlukan perhatian dan kerja sama
yang erat berbagai pihak untuk mengatasi faktor-faktor penyebab masalah. Adanya
komitmen dari seluruh pemangku kepentingan secara lintas program dan sektor diharapkan
dapat memacu kegiatan penanganan penyakit diare menjadi lebih baik lagi.
3.2.1.8. Penyakit Filariasis
Filariasis merupakan penyakit infeksi menahun yang disebabkan oleh cacing
filariasis dan ditularkan melalui vektor nyamuk yang menyerang saluran dan kelenjar getah
bening serta menyebabkan kecacatan seumur hidup. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan
Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim dan Puskesmas tahun 2008 telah ditemukan dan
dilakukan pengobatan terhadap 21 penderita filariasis.Tahun 2009-2012 kasus penyakit ini
tidak ditemukan dalam Kabupaten Muara Enim. Namun pada tahun 2013 ditemukan dua
kasus di kecamatan lawang Kidul sehingga keseluruhan kasus sejak tahun 2008 sudah
tercatat 23 kasus dengan 10 kasus diantaranya terjadi di wilayah kabupaten PALI. Pada tahun
2014 ditemukan kembali kasus filaria klinis sebanyak 3 kasus di kecamatan Lawang Kidul.
Ini artinya sampai dengan tahun 2014 kasus filariasis yang ditemukan dan ditangani di
kabupaten Muara Enim seluruhnya berjumlah 16 kasus.
Program akselerasi eliminasi filariasis diupayakan sampai dengan tahun 2020,
dilakukan dengan bertahap lima tahunan. Di kabupaten Muara Enim, Pemberian obat
massal Pencehagan (POMP) Filariasis dimulai tahun 2013-2017. Program eliminasi filariasis
direncanakan sampai dengan 2020 atas dasar justifikasi:
a. Di daerah endemis dengan kecacatannnya dengan penatalaksanaan kasus klinis;
b. Minimal 85% dari penduduk berisiko tertular filariasis di daerah yang
teridentifikasi endemis filariasis harus mendapat POMP filariasis. (Cakupan
42 Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
minum obat filariasis terhadap jumlah penduduk minimal 65% dan cakupan
minum obat terhadap kelompok sasaran minimal 85%)
Pada tahun 2014 secara umum pelaksanaan Pemberian Obat Massal Pencegahan
(POMP) Filariasis berjalan sesuai dengan rencana. Walaupun ada beberapa desa yang
mengalami penurunan tingkat partisipasi masyarakat untuk minum obat. Hal ini disebabkan
karena efek samping obat. Namun untuk mengatasi hal tersebut dibuat strategi pada
beberapa desa dengan cara minum obat pada malam hari sebelum tidur. Kejadian ikutan
setelah minum obat terjadi di desa Sumber Rahayu sebanyak satu orang (Mual dan sesak
napas). Cakupan POMP Filariasis di kabupaten Muara Enim tahun 2014 terhadap total
jumlah penduduk 82% dan cakupan terhadap kelompok sasaran 92% (Target 85%). namun
ada beberapa puskesmas yang masih dibawah target yaitu Pajar Bulan 81%, Tanjung Raya
84%, Pulau Panggung 83%, Muara Enim 83% dan Sumaja Makmur 81%.
3.2.2. PENYAKIT TIDAK MENULAR
Data penyakit tidak menular (PTM) diperoleh dari rumah sakit dan Puskesmas. Data
tersebut meliputi data penyakit Hipertensi dan Diabetes Mellitus (DM).
3.2.2.1 Hipertensi
Prevalensi hipertensi atau tekanan darah tinggi di Indonesia cukup tinggi (Aditama,
2012). Selain itu, akibat yang ditimbulkannya menjadi masalah kesehatan masyarakat.
Hipertensi merupakan salah satu faktor resiko yang paling berpengaruh terhadap kejadian
penyakit jantung dan pembuluh darah. Hipertensi sering tidak menunjukkan gejala,
sehingga baru disadari bila telah menyebabkan gangguan organ seperti gangguan jantung
atau stroke. Tidak jarang hipertensi ditemukan secara tidak sengaja pada waktu pemeriksaan
rutin atau datang dengan keluhan lain.
Hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2007 menunjukkan sebagian besar kasus
hipertensi di masyarakat belum terdiagnosis. Hal ini terlihat pada 76% masyarakat belum
mengetahui bahwa mereka menderita hipertensi.
43Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
Sepanjang tahun 2009, penyakit hipertensi di kabupaten Muara Enim tercatat
sebanyak 19.377 kasus, sedangkan pada tahun 2010 jumlah meningkat sebanyak 21.631
kasus. Perkembangan penyakit hipertensi terlaporkan menurun menjadi 8.948 kasus pada
tahun 2011. Namun, pada tahun 2012 terjadi lonjakan kasus menjadi 11.376 kasus. Pada
tahun 2013 kasus sebanyak 9.318. Dengan perkembangan tersebut, upaya pencegahan dan
penanggulangan dimulai dari meningkatkan kesadaran masyarakat dan perubahan pola
hidup ke arah yang lebih sehat. Untuk itu, di masa mendatang puskesmas sebagai fasilitas
pelayanan kesehatan dasar perlu melakukan pencegahan primer melalui penggalakan
promosi kesehatan.
3.2.2.2 Diabetes Melitus
Penyakit Diabetes Mellitus (DM) atau kencing manis adalah penyakit yang ditandai
dengan kadar glukosa darah yang melebihi normal (hiperglikemia) akibat tubuh
kekurangan insulin baik absolut maupun relatif.DM selain sebagai penyakit juga sebagai
faktor resiko penyakit janting dan pembuluh darah. Komplikasi DM dapat berupa akut
(hipoglikemi)dan kronis (jantung, pembuluh darah, gagal ginjal, gangguan mata,
impotensi, gangren).
Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2007, menunjukkan Diabetes merupakan
penyebab kematian nomor 6 dari seluruh kematian pada semua kelompok umur. Sementara
itu, prevalensi Diabetes di Indonesia di daerah perkotaan adalah 5,7%, sebanyak 73,7% pasien
diabetes tidak terdiagnosa dan tidak mengonsumsi obat, dan prevalensi Toleransi Glukosa
Terganggu adalah 10,2% (Aditama, 2012). Dewasa ini, diabetisi (penderita DM) bukan
hanya dari masyarakat berpenghasilan tinggi tetapi juga masyarakat berpenghasilan rendah,
di perkotaan dan di pedesaan (Ditjen PP dan PL, 2008).
Penyakit DM di kabupaten Muara Enim tidak termasuk dalam kategori sepuluh
penyakit terbanyak. Namun, ini juga dapat menjadi ancaman serius bagi perkembangan dan
pertumbuhan ekonomi di kabupaten Muara Enim. Berdasarkan laporan penyakit tidak
menular Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim, diabetisi di kabupaten Muara Enim pada
tahun 2010 terlaporkan sebanyak 456 penderita. Keadaan ini menurun menjadi 369
penderita pada tahun 2011. Diabetesi mengalami peningkatan jumlah kembali pada tahun
44 Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
2012. Pada periode ini, tercatat 498 diabetesi di kabupaten Muara Enim yang mayoritas
berusia di atas 50 tahun. Penderita Diabetes tahun 2013 yang ditemukan meningkat kembali
menjadi 882 orang.
Adanya kasus DM yang terdeteksi menuntut kesigapan seluruh jajaran petugas
kesehatan dalam upaya pengendalian faktor resiko DM khususnya tipe 2. Karena tipe
penyakit ini disebabkan gaya hidup yang tidak sehat, upaya ini tidak optimal tanpa kerja
sama lintas program dan lintas sektor serta kemitraan dengan dunia usaha.
3.3. STATUS GIZI
Keadaan gizi yang baik merupakan prasyarat utama dalam mewujudkan sumber daya
manusia yang sehat dan berkualitas. Oleh karena itu, menjadi suatu keharusan bagi semua
pihak untuk memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatan demi kesejahteraan
seluruh rakyat.
Status gizi adalah suatu keadaan tubuh yang diakibatkan oleh keseimbangan antara
asupan zat gizi dengan kebutuhan. Keseimbangan tersebut dapat dilihat dari variabel
pertumbuhan, yaitu berat badan, tinggi badan/panjang badan, lingkar kepala, lingkar
lengan, dan panjang tungkai (Gibson dalam Anwar, 2009). Status gizi balita diawali dari
janin, bayi dan periode dua tahun pertama kehidupan. Hal ini terjadi karena periode ini
merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat.
Masalah gizi pada balita bermula pada saat bayi lahir dengan berat timbangan rendah.
Pada tahun 2014, bayi yang lahir ditimbang adalah sebanyak 12.288 jiwa dari 12.741 jiwa
bayi yang lahir hidup di kabupaten Muara Enim. Hasil penimbangan bayi yang baru lahir
mencatat sebanyak 48 bayi atau sekitar 0,4% bayi dengan berat lahir kurang dari 2.500
gram (BBLR: Berat Bayi Lahir Rendah). Proporsi BBLR terbanyak terjadi di wilayah kerja
puskesmas Tebat Agung kecamatan Rambang Dangku dan puskesmas Tanjung Enim
kecamatan Lawang Kidul (lihat Lampiran Tabel 37).
Kasus BBLR yang terjadi di kabupaten Muara Enim selama tahun 2014 sebagian besar
disebabkan prematuritas murni (usia kandungan 28-32 minggu). Hasil audit maternal dan
perinatal menyebutkan bahwa faktor dominan penyebab terjadinya prematuritas murni
pada bayi antara lain : (1) penyakit penyerta pada ibu semasa hamil dan (2) faktor kelainan
45Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
plasenta yang menghalangi transfer asupan gizi dari ibu ke janin.
Status gizi masyarakat juga dapat dilihat dari persentase anak Balita dengan gizi buruk
dan persentase kecamatan rawan gizi. Balita dengan gizi buruk adalah anak Balita yang
mempunyai berat badan di bawah garis merah pada Kartu Menuju Sehat (KMS). Selama
kurun waktu tahun 2013 berdasarkan survei Pemantauan Status Gizi (PSG) dengan
pengukuran berat badan terhadap usia (BB/U), terdapat 0,69% Balita tergolong gizi
buruk/sangat kurang. Sejumlah balita yang mengalami gizi sangat kurang tersebut enam
diantaranya harus mendapat perawatan. Pada tahun 2014, survei PSG tidak dilaksanakan.
Prevalensi balita berdasarkan BB/U selama 2007-2014 disajikan pada Tabel 3.2 di bawah ini.
Tabel 3.2.Prevalensi Status Gizi Balita berdasarkan BB/U
di Kabupaten Muara EnimTahun 2007-2014
Tahun Gizi Lebih (%) Gizi Baik (%) Gizi Kurang (%) Gizi Buruk (%)2007 0,93 91,25 7,33 0,482008 1,80 90,13 7,50 0,572009 1,66 89,07 8,12 1,142010 2,4 87,7 8,7 1,172011 1,59 90,64 7,03 0,62012 2,69 90,96 5,69 0,652013 2,4 90,86 6,05 0,692014 2,4 90,86 6,05 0,69Target2014
<19.9 ≥ 80 < 15 ≤ 1
Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kab. Muara Enim, 2015
Prevalensi gizi buruk berdasarkan Tabel 3.2 memperlihatkan adanya peningkatan
yang fluktuatif terhadap target capaian pembinaan gizi masyarakat 2014. Hasil PSG tahun
2013 menemukan bahwa balita dengan klasifikasi gizi buruk sebagian besar tidak
menunjukkan kekurangan energi protein tingkat berat dan/atau menderita sakit dalam
waktu lama.
Faktor lain yang menjadi indikator status gizi masyarakat adalah persentase
kecamatan bebas rawan gizi. Pada tahun 2013, tidak tercatat satupun kecamatan di
kabupaten Muara Enim yang menjadi kecamatan rawan gizi. Faktor yang menyebabkan
kondisi gizi rawan bukan karena kondisi ekonomi yang kurang. Hal ini lebih disebabkan
oleh perilaku yang kurang benar di kalangan masyarakat dalam memilih dan memberikan
makanan kepada anggota keluarganya terutama anak-anak mereka.
46
BAB IVSITUASI UPAYA KESEHATAN
Sesuai dengan tujuan diselenggarakannya pembangunan kesehatan yaitu untuk
meningkatan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan tersebut diselenggarakan berbagai upaya kesehatan secara
menyeluruh, berjenjang dan terpadu.
4.1. PELAYANAN KESEHATAN
Untuk melihat jenis dan keberhasilan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh
puskesmas dan jaringannya, ada beberapa indikator yang dapat digunakan untuk
menggambarkan sejauh mana keberhasilannya yang diurai sebagai berikut :
4.1.1. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K1)
Masa kehamilan merupakan masa yang rentan terhadap gangguan kesehatan bagi
ibu hamil dan janin yang dikandungnya. Seorang ibu mempunyai peran yang sangat besar
di dalam pertumbuhan bayi dan perkembangan anak. Gangguan kesehatan yang dialami
seorang ibu bisa berpengaruh pada kesehatan janin dalam kandungan hingga kelahiran dan
masa pertumbuhan bayi dan anaknya.Oleh karena itu setiap ibu yang sedang hamil
dianjurkan untuk memeriksakan kehamilannya kepada petugas kesehatan. Hal ini
dilakukan agar diketahui sejak dini kondisi kesehatan ibu dan janin yang dikandungnya,
sehingga pada saat melahirkan nanti baik ibu maupun bayinya sehat dan selamat.
Pelayanan kesehatan ibu hamil dikenal dengan pelayanan antenatal. Pelayanan
antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan profesional (dokter
spesialis kandungan dan kebidanan, dokter umum, bidan dan perawat) kepada ibu hamil
selama masa kehamilannya.Jenis pelayanan ini menitikberatkan pada kegiatan promotif
dan preventif. Hasil pelayanan antenatal dapat dilihat dari cakupan K1 dan K4.
47Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Menuju Muara Enim SMAS
Cakupan K1 merupakan gambaran besaran ibu hamil yang telah melakukan
kunjungan pertama ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pelayanan
antenatal.Sedangkan cakupan K4 adalah gambaran besaran ibu hamil yang mendapatkan
pelayanan ibu hamil sesuai dengan standar serta paling sedikit empat kali kunjungan,
dengan distribusi sekali pada trimester pertama, sekali pada trimester dua dan dua kali pada
trimester ketiga.
Cakupan kunjungan K1 ibu hamil di kabupaten Muara Enim tahun 2012 mencapai
97,6%. Keadaan ini meningkat menjadi 98,76% pada tahun 2013. Namun kondisi pada
tahun 2013 berbalik pada tahun 2014 menjadi 89,1%. Sebaran cakupan kunjungan K1 per
kecamatan tahun 2014 dapat dilihat pada Gambar 4.1.
Gambar 4.1.Peta Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K1
per Kecamatan di Kabupaten Muara Enim Tahun 2014
KECAMATAN :1. SEMENDO DARAT ULU 11. RAMBANG DANGKU KETERANGAN :2. SEMENDO DARAT TENGAH 12. LUBAI ULU3. SEMENDO DARAT LAUT 13. LUBAI K1 > 90.0 %4. TANJUNG AGUNG 14. RAMBANG5. LAWANG KIDUL 15. LEMBAK6. MUARA ENIM 16. BELIDE DARAT K1 80.0 – 90.0 %7. UJAN MAS 17.GELUMBANG, & MUARA BELIDA8. GUNUNG MEGANG 18. KELEKAR9. BENAKAT 19. SUNGAI ROTAN K1 < 80.0 %10. BELIMBING
Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kab. Muara Enim, 2015
48 Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Menuju Muara Enim SMAS
Sebaran cakupan kunjungan K1 ibu hamil di kabupaten Muara Enim berdasarkan
data pada Gambar 4.1 menunjukkan sebagian besar ibu hamil di seluruh kecamatan telah
melakukan kunjungan pertama ke fasilitas kesehatan. Sebesar 5% cakupan K1 ibu hamil
yang tidak mencapai 80% kunjungan yaitu pada wilayah kecamatan Tanjung Agung.
Selama periode tujuh tahun terakhir (2008-2014), lebih dari 90% ibu hamil di
kabupaten Muara Enim telah melakukan kunjungan pertama ke fasilitas
kesehatan.Perkembangan kunjungan K1 ibu hamil di kabupaten Muara Enim dapat dilihat
pada Gambar 4.2.
Gambar 4.2.Cakupan kunjungan K1 dan K4 Ibu Hamil
Di Kabupaten Muara EnimTahun 2008-2014
Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim, 2015
Cakupan K1 ibu hamil di kabupaten Muara Enim selama tujuh tahun terakhir cukup
fluktuatif dengan persentase naik turun yang tidak terlalu jauh. Meskipun demikian, masih
dapat dikatakan bahwa umumnya ibu hamil di kabupaten Muara Enim telah memiliki
kesadaran untuk memeriksakan kehamilannya ke fasilitas/sarana kesehatan.
4.1.2. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K4)
Seorang ibu hamil dianjurkan sedikitnya empat kali memeriksakan kehamilannya
yaitu satu kali pada trimester pertama, satu kali pada trimester kedua dan dua kali pada
trimester ketiga. Pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil dengan stándar sedikitnya empat
49Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Menuju Muara Enim SMAS
kali selama masa kehamilan tergambar dalam cakupan K4.
Cakupan K4 yang diharapkan berkisar antara 80-95%, sebaliknya standar cakupan
ibu hamil yang ditoleransi mangkirnya (default toleration) normalnya berkisar 5-20%.
Bila standar cakupan pelayanan dan toleransi mangkir ini tidak terpenuhi, maka pada
dasarnya pelaksanaan program ANC (Antenatal Care) sangat jelek dan tidak terkendali.
Peta cakupan kunjungan ibu hamil K4 pada tahun 2014 berdasarkan Gambar 4.3
menunjukkan cakupan kunjungan K4 di hampir semua wilayah kerja puskesmas di
kabupaten Muara Enim melebihi 80% kecuali pada kecamatan Semende Darat Tengah dan
kecamatan Muara Enim. Hal ini berarti rata-rata ibu hamil di kabupaten Muara Enim telah
melakukan pemeriksaan kehamilan sedikitnya empat kali ke fasilitas kesehatan. Namun,
cakupan kunjungan K4 tahun 2014di kabupaten Muara Enim belum mencapai target SPM
2014 sebesar 93,5%.
Pencapaian cakupan kunjungan K1 dan K4 ibu hamil secara keseluruhan selama
beberapa tahun terakhir telah melebihi 90% kecuali pada tahun 2014. Tetapi, jika ditinjau
dari persentase kunjungan masing-masing indikator K1 dan K4 terdapat kesenjangan (gap)
sebesar 7,54%. Senjangnya persentase kunjungan ini disebabkan faktor usia dan kehamilan
yang tak diinginkan. Kondisi ini menyebabkan ibu hamil merasa didera dengan norma
sosial di masyarakat sehingga enggan untuk melanjutkan pemeriksaan lebih lanjut setelah
K1.
Kondisi cakupan K4 di kabupaten Muara Enim berdasarkan data yang tertera pada
Gambar 4.2 cenderung mengalami peningkatan selama tujuh tahun terakhir (2008-
2014).Secara nasional, indikator kinerja cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil K4 di
kabupaten Muara Enim pada tahun 2014 belum mencapai target Renstra Kementerian
Kesehatan di tahun yang sama yaitu sebesar 95%. Meski demikian, terdapat dua kecamatan
yang telah mencapai target tersebut yakni kecamatan Semende Darat Laut dan kecamatan
Kelekar.
50 Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Menuju Muara Enim SMAS
Gambar 4.3.Peta Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4
per Kecamatan di Kabupaten Muara EnimTahun 2014
KECAMATAN :1. SEMENDO DARAT ULU 11. RAMBANG DANGKU KETERANGAN2. SEMENDO DARAT TENGAH 12. LUBAI ULU3. SEMENDO DARAT LAUT 13. LUBAI K1 > 90.0 %4. TANJUNG AGUNG 14. RAMBANG5. LAWANG KIDUL 15. LEMBAK6. MUARA ENIM 16. BELIDE DARAT K1 80.0 – 90.0 %7. UJAN MAS 17.GELUMBANG, & MUARA BELIDA8. GUNUNG MEGANG 18. KELEKAR9. BENAKAT 19. SUNGAI ROTAN K1 < 80.0 %10. BELIMBING
Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kab. Muara Enim, 2015
4.1.3. Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Bidan atau Tenaga Kesehatan yang MemilikiKompetensi Kebidanan
Proses persalinan merupakan peristiwa yang unik dan mendebarkan, karena dapat
mengancam keselamatan nyawa ibu dan bayi apabila tidak mendapatkan pelayanan
kesehatan yang baik dan bermutu. Setiap ibu yang melahirkan diharapkan proses
persalinannya ditolong oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi di bidangnya.
Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di kabupaten Muara Enim tahun
2014 secara menyeluruh mencapai 92,5% (lihat Lampiran Tabel 29). Berdasarkan target
51Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Menuju Muara Enim SMAS
SPM Kabupaten Muara Enim tahun 2014, angka ini sudah memenuhi nilai yang
diharapkan (90%). Pencapaian target SPM kabupaten tahun 2014 diraih oleh 58% wilayah
kerja Puskesmas.
Perkembangan cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan yang
kompeten selama beberapa tahun terakhir (2009-2014) pada Gambar 4.4 menunjukkan
tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya keselamatan ibu dan anak dalam persalinan.
Persentase cakupan sampai dengan 2014 memperlihatkan kecenderungan meningkat.
Dibandingkan dengan pencapaian indikator Renstra nasional tahun 2014, cakupan
persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih di kabupaten Muara Enim melebihi dari target
yang diharapkan yaitu 90%. Diharapkan selanjutnya capaian yang ada dapat ditingkatkan
lagi seiring dengan perbaikan demi perbaikan kualitas dan kompetensi kebidanan tenaga
kesehatan.
Gambar 4.4Perkembangan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan yang Kompeten
di Kabupaten Muara EnimTahun 2009-2014
Sumber : Bidang Yankes Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim, 2015
4.1.4. Cakupan Imunisasi TT pada Ibu Hamil Menurut Kecamatan dan Puskesmas
Maternal and Neonatal Tetanus Elimination (MNTE) merupakan salah satu
kegiatan imunisasi tambahan yang bertujuan untuk menurunkan jumlah kasus Tetanus
Neonatal.Imunisasi TT (tetanus toxoid) adalah imunisasi yang diberikan untuk ibu hamil
agar ibu hamil bisa membangun sistem imun yang akan memerangi infeksi tetanus. Bayi
52 Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Menuju Muara Enim SMAS
yang baru lahir sangat rentan terkena tetanus begitu pula dengan sang ibu mengingat pada
proses persalinan selalu terlibat proses pemotongan.
Salah satu sasaran imunisasi TT adalah calon pengantin dan ibu hamil yang ada di
Kabupaten Muara Enim. Pada tahun 2010 jumlah ibu hamil sebanyak 17.781 orang,
diantaranya yang diimunisasi TT-2+ sebanyak 15.494 orang (87,1%). Keadaan pada tahun
2011 mengalami penurunan cakupan. Ibu hamil yang mendapat imunisasi TT-2+ menurun
menjadi 84,4%. Penurunan persentase cakupan terjadi kembali pada tahun 2012. Ibu hamil
yang mendapat imunisasi TT-2+ menurun menjadi 83%. Pencapaian cakupan imunisasi
TT-2+ mengalami degradasi kembali di tahun 2013 menjadi 58%.
Penurunan persentase cakupan disebabkankebanyakan ibu hamil sudah
mendapatkan imunisasi TT pada saat usia bayi dan sekolah. Namun, rekaman medis dan
Catatan Kartu Menuju Sehat (KMS) pada saat mereka masih menjadi anak tidak terlacak.
Hal ini mengakibatkan cakupan secara relatif mengalami penurunan. Akan tetapi
penurunan yang terjadi selama beberapa tahun terakhir masih berada di atas target
cakupan imunisasi TT (80%). Persentase cakupan imunisasi TT per puskesmas lebih jelas
dapat dilihat pada Lampiran Tabel 30.
4.1.5. Jumlah Ibu Hamil yang Mendapat Tablet Fe1 Dan Fe3 Menurut Kecamatan danPuskesmas
Anemia gizi adalah rendahnya kadar Haemoglobin (Hb) dalam darah yang
disebabkan karena kekurangan zat gizi yang diperlukan untuk pembentukan Hb tersebut.
Di Indonesia sebagian besar anemia gizi disebabkan karena kekurangan zat besi (Fe)
hingga disebut anemia gizi besi.
Selama ibu menjalani proses kehamilan diharapkan dapat mengkonsumsi tablet
tambah darah (Fe) sebanyak 90 tablet. Cakupan pemberian tablet Fe ini diukur dengan
melihat cakupan pemberian tablet Fe pada ibu hamil yaitu Fe1 dan Fe3.
Cakupan pemberian tablet Fe pada ibu hamil tahun 2014 di kabupaten Muara Enim
rata-rata mencapai 88,79%. Capaian tersebut menurun bila dibandingkan capaian cakupan
tahun sebelumnya sebesar 92,45%. Distribusi cakupan pemberian tablet Fe3 pada ibu hamil
53Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Menuju Muara Enim SMAS
tahun 2014 di kabupaten Muara Enim secara rinci dipaparkan pada Gambar 4.5. Cakupan
pemberian tablet Fe3 pada ibu hamil dengan angka di atas cakupan kabupaten terjadi di
52,63% wilayah kabupaten Muara Enim. Cakupan pemberian tablet Fe3 terendah adalah
pada wilayah kerja puskesmas Muara Emburung sebesar 63,79%. Distribusi cakupan
pemberian tablet Fe pada ibu hamil secara rinci dipaparkan pada Tabel Lampiran 32.
Gambar 4.5.Distribusi Cakupan Pemberian Tablet Fe3 pada Ibu Hamil
di Kabupaten Muara EnimTahun 2014
Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim, 2015
Sebaran cakupan pemberian tablet Fe3 pada ibu hamil pada periode 2008-2014
mengalami fluktuasi. Kondisi pencapaian cakupan pemberian tablet Fe3 dijelaskan pada
Gambar 4.6. Peningkatan cakupan cukup baik terjadi pada tahun 2013. Pencapaian
kembali menurun pada tahun 2014. Namun, capaian ini masih sedikit lebih tinggi bila
dibandingkan cakupan pemberian tablet Fe di Provinsi Sumatera Selatan yaitu 86,4% dan
secara nasional (85,1%). Secara nasional, angka tersebut belum mencapai target program
Kementerian Kesehatan tahun 2014 sebesar 95%.
54 Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Menuju Muara Enim SMAS
Gambar 4.6.Distribusi Cakupan Pemberian Tablet Fe3 pada Ibu Hamil
di Kabupaten Muara EnimTahun 2008-2014
Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim, 2015
Fluktuasi kualitas cakupan pemberian tablet Fe disebabkan oleh rendahnya
konsumsi Fe pada ibu hamil. Faktor yang menyebabkan hal tersebut antara lain : efek dari
penggunaan tablet Fe yang menimbulkan rangsangan mual dan muntah dan kurangnya
pengetahuan ibu tentang khasiat tablet Fe. Hal ini menjadi tugas penting tenaga kesehatan
untuk lebih fokus pada penyuluhan dan promosi kesehatan tentang pentingnya konsumsi
tablet Fe untuk kesehatan ibu hamil dan bayi yang dikandung.
4.1.6. Cakupan Ibu Hamil serta Neonatal Resiko Tinggi /komplikasi yang TertanganiMenurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas
Komplikasi kebidanan bermula pada kehamilan resiko tinggi.Kehamilan resiko
tinggi (KRT) adalah keadaan yang dapat mempengaruhi keadaan optimalisasi ibu maupun
janin pada kehamilan yang dihadapi (Manuaba, 1998). Menurut Mochtar (1998)
kehamilan resiko tinggi adalah beberapa situasi dan kondisi serta keadaan umum seorang
selama masa kehamilan, persalinan, nifas akan memberikan ancaman pada kesehatan jiwa
ibu maupun janin yang dikandungnya.Tingginya resiko kehamilan pada ibu dapat
mengancam keselamatan bahkan dapat terjadi hal yang paling buruk yaitu kematian ibu
dan bayi. Maka dari itu, ibu hamil dengan resiko tinggi atau dengan komplikasi perlu
55Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Menuju Muara Enim SMAS
mendapatkan penanganan yang komprehensif.
Indikator yang digunakan untuk mengukur keberhasilan pencegahan dan
penanganan komplikasi kebidanan adlah cakupan penanganan komplikasi kebidanan
(cakupan PK). Indikator ini mengukur kemampuan negara dalam menyelenggarakan
pelayanan kesehatan secara profesional kepada ibu (hamil, bersalin, nifas) dengan
komplikasi.
Ibu hamil resiko tinggi/komplikasi dalam suatu wilayah diperkirakan 20% dari
jumlah seluruh ibu hamil dalam waktu yang sama. Sepanjang tahun 2014 ibu hamil
dengan resiko tinggi/komplikasi di kabupaten Muara Enim diperkirakan sebanyak 2.910
jiwa. Dari jumlah tersebut, kasus ibu hamil resiko tinggi yang dilaporkan ditemukan dan
ditangani sebanyak 2.416 kasus. Ini berarti jumlah ibu hamil dengan resiko
tinggi/komplikasi yang ditemukan 83,03% dari jumlah perkiraan. Faktor yang
menyebabkan kehamilan resiko tinggi sebagian besar akibat perdarahan dan pre eklampsi.
Hasil penemuan kasus ditangani 100% baik melalui tenaga kesehatan maupun rujukan ke
sarana pelayanan kesehatan yang lebih tinggi. Cakupan penanganan komplikasi kebidanan
di kabupaten Muara Enim pada tahun 2014 menurut puskesmas dapat dilihat pada Gambar
4.7.
Gambar 4.7.Cakupan Penanganan Komplikasi Kebidanan menurut Puskesmas
di Kabupaten Muara EnimTahun 2014
Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim, 2015
56 Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Menuju Muara Enim SMAS
Cakupan penanganan komplikasi kebidanan di kabupaten Muara Enim pada tahun
2014 melebihi target kinerja kabupaten Muara Enim tahun 2014. angka ini juga berada di
atas cakupan penanganan komplikasi kebidanan secara nasional. Cakupan tertinggi
terdapat di puskesmas Gelumbang, Muara Enim dan Tanjung Agung. Sedangkan cakupan
terendah terdapat di wilayah puskesmas Pajar Bulan. Pendeteksian kasus ibu hamil dengan
resiko tinggi/komplikasi yang ditemukan selama tujuh tahun terakhir (2008-2014)
mengalami fluktuasi. Hal tersebut dipaparkan dalam Gambar 4.8.
Gambar 4.8.Cakupan Penanganan Komplikasi Kebidanan
di Kabupaten Muara EnimTahun 2008-2014
Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim, 2015
Pencapaian penemuan kasus ibu hamil resiko tinggi berbanding lurus dengan
pencapaian target komplikasi kebidanan yang ditangani. Gambar 4.8 menunjukkan bahwa
dalam kurun waktu 2008-2014 kasus ibu hamil dengan resiko tinggi/komplikasi yang
ditemukan berkisar 10,97% sampai 70,83% dari jumlah perkiraan. Penemuan kasus
tertinggi terjadi pada tahun 2012 yaitu sebesar 70,83%. Fluktuasi yang terjadi terkait
dengan perbaikan persepsi terhadap definisi operasional dalam komponen cakupan
komplikasi kebidanan yang berkembang pada petugas di sarana kesehatan strata satu. Hal
ini mempengaruhi nilai pada sistem pencatatan dan pelaporan yang pada tahun
sebelumnya terevaluasi rendah.
57Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Menuju Muara Enim SMAS
Kasus kehamilan resiko tinggi memberikan peluang yang tinggi untuk melahirkan
bayi dengan resiko tinggi pula. Penanganan yang tidak tepat dan komprehensif akan
mempertinggi angka kematian bayi. Neonatal komplikasi merupakan neonatus dengan
penyakit atau kelainan yang dapat menyebabkan kecacatan dan atau kematian. Penyakit
yang rawan menyerang neonatus seperti asfiksia, ikterus, hipotermia, tetanus neonatorum,
infeksi/sepsis, BBLR (berat lahir <2.500 gram), sindroma gangguan pernapasan dan
kelainan kongenital maupun yang termasuk klasifikasi kuning pada pemeriksaan dengan
Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM).
Neonatal resiko tinggi/komplikasi tertangani di kabupaten Muara Enim pada tahun
2014 tercatat 76,2% dari 1.911 sasaran neonatal resiko tinggi. Faktor resiko terbanyak pada
kasus ini adalah karena BBLR dan masalah kesehatan yang ditimbulkan sebagian besar
adalah asfiksia. Gambaran neonatal resiko tinggi/komplikasi yang tertangani di kabupaten
Muara Enim tahun 2014 dijelaskan pada Gambar 4.9.
Gambar 4.9.Cakupan Penanganan Neonatal Komplikasi
di Kabupaten Muara Enim Tahun 2014
Sumber : Bidang Yankes Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim, 2015
Cakupan penanganan neonatal komplikasi pada tahun 2014 mengalami
peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Merujuk pada SPM tahun 2014, cakupan
penanganan neonatal komplikasi pada tahun tersebut belum memenuhi target yang harus
58 Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Menuju Muara Enim SMAS
dicapai yaitu sebesar 90%. Namun demikian, cakupan pada tahun 2014 masih berada di
atas cakupan penanganan neonatal komplikasi baik secara nasional maupun di tingkat
provinsi Sumatera Selatan.
Pencapaian cakupan neonatal komplikasi yang ditangani di kabupaten Muara Enim
tahun 2008-2014 dapat dilihat pada Gambar 4.11. Tren perkembangan pencapaian
cakupan memperlihatkan grafik yang tidak stabil. Kondisi ini bermula dari adanya
keberagaman persepsi definisi operasional neonatal resiko tinggi. Akibatnya, sosialisasi
pendeteksian faktor resiko tinggi pada neonatal kepada masyarakat menjadi tidak optimal.
Keadaan ini berimbas pada lemahnya pencatatan dan pelaporan di tingkat pelayanan
primer pada pelayanan kesehatan ibu dan anak.
Gambar 4.10.Penanggulangan Kasus Neonatal Resiko Tinggi
Melibatkan Berbagai Pihak
Sumber : Pusat Promkes Depkes RI, 2009
Semua kendala akan rendahnya capaian sasaran perlu penanganan serius melalui
penanaman dan evaluasi konsep penatalaksanaan secara berkesinambungan di tingkat
pelayanan primer dengan melibatkan lintas sektor.Sosialisasi dan penekanan persamaan
persepsi yang berkelanjutan dari tenaga kesehatan kabupaten menunjukkan hasil yang
semakin membaik pada tahun 2012. Hal ini terpenuhi dengan adanya motivasi dan
kemauan yang kuat serta usaha yang keras dari berbagai pihak terutama tenaga kesehatan
di desa yang merupakan ujung tombak kesehatan di unit pemerintahan terkecil.
Terpenuhinya konsep tersebut pada akhirnya akan membawa masyarakat berperan aktif
dalam usaha mencegah bahkan menurunkan kematian bayi dan meningkatkan mutu
generasi yang akan datang.
59Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Menuju Muara Enim SMAS
Gambar 4.11.Tren Cakupan Neonatal Komplikasi yang Ditangani
di Kabupaten Muara EnimTahun 2008-2014
Sumber : Bidang Yankes Dinas Kesehatan Kab. Muara Enim, 2015
4.1.7. Cakupan Pemberian Vitamin A pada Bayi, Anak Balita, dan Ibu nifas Menurut JenisKelamin, Kecamatan, dan Puskesmas
Vitamin A sangat penting untuk kesehatan dan kelangsungan hidup. Pada bayi dan
anak balita, vitamin A dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi (campak,
diare dan ISPA), menjaga kesehatan fungsi mata dan membantu proses pertumbuhan. Ibu
nifas yang mendapat cukup asupan vitamin A akan cepat pulih disamping meningkatkan
kandungan vitamin A pada ASI (Air Susu Ibu) sehingga bayi yang disusui akan lebih kebal
terhadap penyakit.
Gambar 4.12.Pentingnya pemberian Vitamin A untuk Bayi, Anak Balita dan Ibu Nifas
Sumber : Direktorat Bina Gizi Masyarakat Depkes RI, 2008
60 Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Menuju Muara Enim SMAS
Suplementasi Vitamin A merupakan program intervensi pemberian Kapsul Vitamin
A bagi anak usia 6-59 bulan dan ibu nifas. Suplementasi ini bertujuan selain untuk
mencegah kebutaan juga untuk menanggulangi kekurangan Vitamin A (KVA) yang
masih cukup tinggi pada balita sebesar 14,6 % (Depkes, 2006).
Kapsul vitamin A yang digunakan dalam kegiatan suplementasi vitamin A
termasuk dosis tinggi. Kapsul terbagi dua untuk pembagian dosis dan sasaran, yaitu (1)
Kapsul biru (mengandung Vitamin A 100.000 SI), diberikan kepada bayi usia 6-11 bulan
sebanyak satu kali pada bulan Februari atau Agustus; (2) Kapsul merah (mengandung
Vitamin A 200.000 SI), diberikan kepada anak balita usia 12-59 bulan setiap bulan
Februari dan Agustus; dan kepada ibu nifas (0-42 hari pasca bersalin) sebanyak dua kali
yaitu: satu kapsul diberikan segera setelah persalinan dan satu kapsul lagi diberikan 24 jam
sesudah pemberian kapsul pertama.
Cakupan suplementasi vitamin A untuk bayi, anak balita dan ibu nifas di kabupaten
Muara Enim tahun 2014 di atas 80%. Hal ini terlihat pada bayi yang mendapatkan vitamin
A di Kabupaten Muara Enim mencapai 95,47%. Sementara pada ibu nifas, yang
mendapatkan vitamin A mencapai 91%. Kondisi ini mengalami penurunan dibandingkan
tahun sebelumnya. Cakupan suplementasi vitamin A pada balita di kabupaten Muara Enim
menurut puskesmas pada tahun 2014 dapat dilihat pada Gambar 4.13.
Gambar 4.13.Cakupan Suplementasi Vitamin A pada Balita
di Kabupaten Muara Enim Tahun 2014
Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim, 2015
61Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Menuju Muara Enim SMAS
Cakupan suplementasi vitamin A pada balita tahun 2014 di kabupaten Muara Enim
pada Gambar 4.13 secara rata-rata berada di atas cakupan nasional. Tetapi kondisi tersebut
tidak lebih tinggi daripada cakupan di tingkat provinsi Sumatera Selatan. Berdasarkan target
program nasional tahun 2014 sebesar 90%, maka semua cakupan tersebut belum mencapai
target. Namun demikian, ada lima puskesmas yang telah mencapai target program
nasional. Cakupan suplementasi vitamin A pada balita 6-59 bulan tertinggi yaitu
puskesmas Muara Enim sedang cakupan terendah pada puskesmas Sugih Waras.
Cakupan suplementasi vitamin A pada balita 6-59 bulan di kabupaten Muara Enim
selama tahun 2008-2014 dijabarkan pada Gambar 4.14.
Gambar 4.14.Cakupan Suplementasi Vitamin A pada Balita 6-59 Bulan
di Kabupaten Muara Enim Tahun 2008-2014
Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim, 2015
Suplementasi vitamin A yang diberikan pada balita 6-59 bulan selama 2008-2015
di kabupaten Muara Enim senderung meningkat tiap tahun. Berdasarkan grafik pada
Gambar 4.14, rata-rata suplementasi mencakup lebih dari 60 ribu anak balita dari 75 ribu
lebih balita yang ada di kabupaten Muara Enim tiap tahunnya.
Berhasil tidaknya pencapaian target tentu tak lepas dari berbagai upaya koordinasi
dan kerja sama di semua tingkatan tenaga kesehatan, lintas program dan sektor serta
masyarakat. Pencapaian ini tentunya harus lebih ditingkatkan dengan penatausahaan yang
lebih baik terutama pencatatan dan pelaporan demi kabupaten Muara Enim yang mandiri
untuk hidup sehat.
62 Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Menuju Muara Enim SMAS
4.1.8. Cakupan Peserta KB Aktif menurut Jenis Kontrasepsi, Kecamatan dan Puskesmas
Indonesia merupakan negara yang terkenal dengan jumlah penduduk yang padat.
Salah satu upaya untuk menekan laju pertumbuhan penduduk yang tinggi adalah dengan
pencanangan program Keluarga Berencana (KB). Menurut Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia nomor 87 tahun 2014 (tentang Perkembangan Kependudukan dan
Pembangunan Keluarga, Keluarga Berencana dan Sistem Informasi Keluarga), yang
dimaksud dengan program KB adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal
melahirkan, mengatur kehamilan melalui promosi, perlindungan dan bantuan sesuai
dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas. Sejalan dengan itu,
program KB merupakan salah satu strategi untuk mengurangi kematian ibu khususnya ibu
dengan kondisi 4T (terlalu muda melahirkan, terlalu dekat jarak melahirkan, terlalu sering
melahirkan dan terlalu tua melahirkan). Dalam program ini ditawarkan berbagai metode
dan jenis kontrasepsi kepada pasangan usia subur (PUS) untuk menjarangkan dan atau
mencegah kehamilan. Baik suami maupun istri mempunyai hak yang sama untuk
menetapkan berapa jumlah anak yang akan dimiliki dan kapan memiliki anak.
PUS adalah pasangan suami istri yang terikat dalam perkawinan yang sah dan istri
berusia antara 15 – 49 tahun. Peserta KB aktif adalah PUS yang saat ini menggunakan salah
satu alat kontrasepsi tanpa diselingi kehamilan. Pada tahun 2014, terdapat 125.703 PUS di
kabupaten Muara Enim dan 83,8% diantaranya merupakan peserta KB aktif. Proporsi
wanita usia subur berstatus menikah (PUS) yang sedang menggunakan alat kontrasepsi
menurut kecamatan dapat dilihat pada Gambar 4.15. Peserta KB aktif pada tahun 2014
berdasarkan data menunjukkan target tahun 2014 tercapai di 73,68% kecamatan dalam
kabupaten Muara Enim. Persentase cakupan tertinggi pada tahun 2014 terdapat di
kecamatan Lubai Ulu dan terendah di kecamatan Gelumbang. Kendati kecamatan
Gelumbang menempati posisi terendah dalam pencapaian cakupan, angka tersebut masih
berada di atas cakupan nasional pada tahun yang sama.
63Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Menuju Muara Enim SMAS
Gambar 4.15.Sebaran Peserta KB Aktif menurut Kecamatan
Di Kabupaten Muara EnimTahun 2014
Sumber : Dinas Kesehatan dan BKB-PP Kabupaten Muara Enim, 2015
Tren pencapaian cakupan peserta KB aktif di kabupaten Muara Enim tahun 2013
mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya. Hal tersebut dapat dilihat pada
Gambar 4.16. Peningkatan cukup tinggi terjadi pada tahun 2012. Diharapkan kondisi ini
dapat dipertahankan di masa mendatang sehingga dapat tercapai target SPM tahun 2015
sebesar 80%.
Gambar 4.16.Tren Cakupan Peserta KB Aktif
di Kabupaten Muara EnimTahun 2008-2014
Sumber : Dinas Kesehatan dan BKB-PP Kabupaten Muara Enim, 2015
Target SPM 2014:77%
64 Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Menuju Muara Enim SMAS
Pemilihan jenis kontrasepsi yang digunakan peserta KB aktif menjadi opsi tersendiri
untuk kenyamanan pengguna alat kontrasepsi. Metode kontrasepsi dalam program KB
terdiri dari metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) dan dan metode kontrasepsi
jangka pendek (non MKJP). Perkembangan penggunaan jenis kontrasepsi oleh peserta KB
aktif di kabupaten Muara Enim selama 2008-2014 dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1.Persentase Peserta KB Aktif menurut Jenis Kontrasepsi
di Kabupaten Muara Enim Tahun 2008-2014
No.Jenis
Kontrasepsi
Peserta KB Aktif (%)
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
1. IUD 1,82 1,9 2,0 2,4 2,8 3,1 3,6
2. MOP/MOW 4,00 3,8 4,1 3,4 3,3 3,9 0
3. Implant 15,67 16,9 15,6 15,8 17,6 19,2 23,7
MKJP/MKET 21,49 22,6 21,7 21,6 23,7 26,2 27,3
4. Suntik 41,77 41,4 41,7 42,8 40,8 38,2 37,6
5. Pil 35,11 33,3 33,6 32 31,9 31,9 31,6
6. Kondom 1,63 2,7 3,0 3,8 3,7 3,8 3,6
Non
MKJP/MKET78,51 77,4 78,3
78,4 76,3 73,8 72,7
Total 100 100 100 100 100 100 100
Sumber : BKB-PP Kabupaten Muara Enim, 2015
Tabel 4.1memperlihatkan hampir tiga per empat bagian peserta KB aktif di
kabupaten Muara Enim memilih jenis dari metode kontrasepsi jangka pendek (non
MKJP). Jenis kontrasepsi yang paling diminati untuk metode ini adalah jenis KB suntik.
Jenis KB yang bersifat hormonal ini mempunyai dua variasi masa suntik yaitu per satu
bulan dan per tiga bulan. Pada pengamatan yang dilakukan oleh petugas Dinas Kesehatan
Kabupaten Muara Enim, peserta KB aktif pengguna KB suntik sebagian besar memilih masa
suntik per tiga bulan.
Pemilihan jenis KB suntik oleh peserta KB aktif yang mendominasi dari semua
pilihan metode kontrasepsi didasarkan pada kenyamanan dan kemudahan dalam
penggunaan. Selain itu, biaya untuk dapat menggunakan KB suntik cukup terjangkau.
65Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Menuju Muara Enim SMAS
Sedangkan metode kontrasepsi jangka panjang yang banyak diminati oleh peserta KB aktif
adalah jenis implan (susuk).
4.1.9. Cakupan Peserta KB Baru menurut Jenis Kontrasepsi, Kecamatan dan Puskesmas
Saat ini program KB menjadi salah satu kunci dalam Making Pregnancy Safer
(MPS). Ini merupakan strategi penurunan AKI dimana dinyatakan bahwa semua
kehamilan harus dikehendaki dan setiap wanita usia subur (WUS) harus mendapat akses
terhadap pelayanan kehamilan yang tidak diinginkan. Hal ini berarti jika belum
menginginkan kehamilan, maka dianjurkan untuk ber-KB dahulu. Dengan demikian
pelayanan KB yang berkualitas harus tersedia secara utuh.
Disamping peserta KB aktif, sasaran program KB juga tertuju pada peserta KB baru
peserta ini adalah PUS yag baru pertama kali menggunakan metode kontrasepsi. Ini
termasuk mereka yang pasca keguguran, sesudah melahirkan atau pasca istirahat minimal 3
bulan. Data tahun 2014 menyebutkan bahwa terdapat 34.641 peserta KB baru di
kabupaten Muara Enim. Persentase cakupan terbanyak tersebar di wilayah kecamatan
Kelekar sedangkan peserta KB baru yang masih jarang berada di wilayah kecamatan
Rambang Dangku.Sebaran jumlah peserta KB baru dirinci lebih jelas pada Lampiran Tabel
36.
Seperti halnya peserta KB aktif, peserta KB baru pun diberikan opsi untuk
penggunaan MKJP atau non MKJP. Perkembangan penggunaan jenis kontrasepsi oleh
peserta KB baru disajikan pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2.Persentase Peserta KB Baru menurut Jenis Kontrasepsi
di Kabupaten Muara EnimTahun 2009-2014
No. Jenis KontrasepsiPeserta KB Baru (%)
2009 2010 2011 2012 2013 2014
1. IUD 0,8 1,2 1,6 1,7 1,6 1,6
2. MOP/MOW 0,8 0,3 0,4 0,3 0,6 0
3. Implant 6,2 7,5 7,5 10,2 12,2 15,3
MKJP/MKET 24,6 9 9,5 12,2 14,4 20,9
66 Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Menuju Muara Enim SMAS
4. Suntik 46,7 46,9 45,8 45,3 42,9 40,6
5. Pil 37,1 39 40 37,1 35,6 34,7
6. Kondom 7,4 5,1 4,6 5,5 7,0 3,8
Non
MKJP/MKET92,2 91
90,5 87,7 85,6 79,1
Total 100 100 100 100 100 100
Sumber : BKB-PP Kabupaten Muara Enim, 2015
Tabel 4.2 memberikan gambaran bahwa hampir semua peserta KB baru di
kabupaten Muara Enim terkonsentrasi pada jenis kontrasepsi non MKJP. Pemakaian yang
relatif praktis, kenyamanan dan biaya yang cukup murah menjadi alasan utama bagi
peserta KB baru pengguna jenis KB suntik. Hal ini menjadikan KB suntik jenis kontrasepsi
hormonal yang paling banyak pemakainya untuk peserta KB baru.
Jenis kontrasepsi non MKJP yang tak kalah banyak dimanfaatkan peserta KB baru
adalah jenis pil. Sementara jumlah pemakai kondom hanya sebesar 3,8%. Hal ini
menunjukkan bahwa belum banyak kaum pria pada PUS yang berpartisipasi sebagai
pengguna alat kontrasepsi non MKJP.
Peserta KB baru yang menggunakan alat kontrasepsi jenis MKJP di atas 10%.
Pengguna jenis kontrasepsi MKJP terbanyak pada jenis implan, disusul jenis IUD dan
terakhir adalah MOW/MOP. Dominannya pengguna jenis implan kemungkinan karena
pemasangan alat KB yang lebih mudah dan terkesan tidak menakutkan bagi pengguna bila
dibandingkan jenis MKJP yang lain.
Peserta KB baru yang memutuskan untuk menjadi pengguna jenis MOW/MOP
terdata 0%. Hal ini menggambarkan masih sedikit sekali kaum pria pada PUS di kabupaten
Muara Enim yang menjadi partisipan peserta KB baru dengan metode MKJP.
4.1.10. Jumlah Peserta KB Baru dan KB Aktif Menurut Kecamatan dan Puskesmas
Kebijakan Pemerintah dalam upaya menekan pertumbuhan penduduk adalah
melalui pelaksanaan Program Keluarga Berencana. Kebijakan tersebut mengharapkan 60%
67Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Menuju Muara Enim SMAS
Pasangan Usia Subur (PUS) di suatu wilayah ikut program KB dan 80% diantaranya
menggunakan alat kontrasepsi jangka panjang.
Gambar 4.17.Distribusi PUS yang Menjadi Peserta KB
di Kabupaten Muara EnimTahun 2008-2014
Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim, 2015
Persentase peserta KB aktif selama 2008-2014 berada pada posisi lebih dari 70%.
Hal ini telah memenuhi target SPM 2014 dimana cakupan peserta KB aktif untuk
kabupaten Muara Enim harus mencapai 77%. Persentase secara detil dapat dilihat pada
Lampiran Tabel 36.
4.1.11. Cakupan Kunjungan Neonatus
Neonatus adalah bayi dengan usia <28 hari yang harus mendapatkan pelayanan
kesehatan ataupun kunjungan oleh tenaga kesehatan untuk memantau kondisi
kesehatannya. Hal ini dilakukan mengingat pada usia tersebut, bayi sangat rawan terhadap
gangguan kesehatan terutama penyakit Tetanus neonatorum .
Pelayanan kesehatan neonatus adalah pelayanan kesehatan sesuai standar yang
diberikan oleh tenaga kesehatan yang kompeten kepada neonatus sedikitnya 2 kali, selama
periode 0 sampai dengan 28 hari setelah lahir, baik di fasilitas kesehatan maupun melalui
kunjungan rumah.
Pelaksanaan pelayanan kesehatan neonatus meliputi :
1.Kunjungan Neonatal ke-1 (KN-1) dilakukan pada kurun waktu 1–7 hari setelah
68 Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Menuju Muara Enim SMAS
lahir.
2.Kunjungan Neonatal ke-2 (KN-2) atau KN Lengkap dilakukan pada kurun
waktu hari ke 8 sampai dengan hari ke 28 setelah lahir.
Kunjungan neonatal bertujuan untuk meningkatkan akses neonatus terhadap
pelayanan kesehatan dasar, mengetahui sedini mungkin kelainan/masalah kesehatan pada
neonatus. Resiko terbesar kematian neonatus terjadi pada 24 jam pertama kehidupan,
minggu pertama dan bulan pertama kehidupannya. Sehingga jika bayi lahir di fasilitas
kesehatan sangat dianjurkan untuk tetap tinggal di fasilitas kesehatan selama 24 jam
pertama.
Cakupan kunjungan neonatus di kabupaten Muara Enim tahun 2014 rata-rata
lebih dari 70%. Capaian tertinggi terdapat di puskesmas gunung Megang dan terendah di
puskesmas Pulau Panggung. Gambaran cakupan kunjungan neonatus lebih jelas dapat
dilihat pada Gambar 4.18.
Gambar 4.18.Cakupan Kunjungan Neonatus menurut Puskesmas
di Kabupaten Muara EnimTahun 2014
Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim, 2015
Berdasarkan data yang tertera pada Gambar 4.18, cakupan kunjungan neonatus di
kabupaten Muara Enim tahun 2014 berada jauh di bawah capaian provinsi Sumatera
69Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Menuju Muara Enim SMAS
Selatan. Demikian halnya jika dibandingkan dengan capaian program secara nasional.
Namun, pencapaian tersebut dapat dikatakan cukup baik mengingat angka cakupan
melebihi target nasional tahun 2014 sebesar 88%. Hasil pencapaian pelayanan kesehatan
neonatus di kabupaten Muara Enim selama tahun 2008-2014 disajikan pada Tabel 4.3
berikut.
Tabel 4.3.Hasil Pencapaian Kunjungan Neonatus
di Kabupaten Muara Enim Tahun 2008-2014Tahun Jumlah Neonatus KN Lengkap (%) % KN Lengkap Indonesia
2008 15.273 96,80 -
2009 16.781 79,1 78,04
2010 15.735 94,6 71,5
2011 15.750 100,7 84,14
2012 16.661 98,1 87,79
2013 18.103 77,9 87,23
2014 13.504 89,8 93,33
Sumber : Bidang Yankes Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim, 2015
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa cakupan kunjungan neonatus sampai dengan tahun
2014 di kabupaten Muara Enim telah mencapai rerata lebih dari 90%. Hal ini berarti pada
umumnya neonatus di kabupaten Muara Enim sudah mendapatkan akses terhadap
pelayanan kesehatan dasar. Dengan demikian, diharapkan ke depan usaha yang telah
dicapai dapat lebih ditingkatkan sehingga dapat dicegah sedini mungkin resiko kematian
neonatus.
4.1.12. Cakupan Kunjungan Bayi
Usia bayi merupakan bagian dari periode emas yang harus memperoleh
pemantauan status kesehatannya. Hal ini dilakukan mengingat bayi masih sangat rentan
terhadap penyakit-penyakit infeksi yang bisa jadi dapat mengancam keselamatan
jiwanya.Upaya untuk mencegah terjadinya hal-hal yang fatal pada usia ini salah satunya
dengan kunjungan bayi oleh tenaga kesehatan.
70 Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Menuju Muara Enim SMAS
Kunjungan bayi merupakan kunjungan bayi termasuk neonatus (usia 0-28 hari)
untuk memperoleh pelayanan kesehatan sesuai standar oleh dokter, bidan, perawat yang
memiliki kompetensi klinis kesehatan. Agar hasil capaian optimal, kegiatan ini dilakukan
paling sedikit empat kali (bayi) dan dua kali (neonatus) di satu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu.
Cakupan kunjungan bayi di kabupaten Muara Enim pada tahun 2014 mencapai
92,9%. Merujuk pada target SPM tahun 2014, target kunjungan bayi adalah 94%. Angka
cakupan tersebut belum memenuhi target yang harus dicapai. Distribusi cakupan
kunjungan bayi tahun 2014 per wilayah kerja puskesmas dapat dilihat pada Gambar 4.19.
Gambar 4.19.Cakupan Kunjungan Bayi menurut Puskesmas
di Kabupaten Muara EnimTahun 2014
Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim, 2015
Pencapaian cakupan kunjungan bayi tidak merata terjadi di seluruh wilayah kerja
puskesmas di kabupaten Muara Enim. Cakupan kunjungan bayi terendah terjadi di wilayah
kerja puskesmas Sumaja Makmur kecamatan Gunung Megang. Cakupan kunjungan
neonatus di kabupaten Muara Enim tahun 2014 berada di bawah capaian provinsi
Sumatera Selatan dan berselisih 0,02% lebih rendah dari cakupan kunjungan bayi secara
nasional. Gambaran indikator tersebut telah memenuhi target Renstra Nasional tahun
2014 sebesar 90%.
71Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Menuju Muara Enim SMAS
Perkembangan cakupan kunjungan bayi selama 2008-2014 dijelaskan pada Tabel
4.4.
Tabel 4.4.Cakupan Kunjungan Bayi
di Kabupaten Muara Enim Tahun 2008-2014Tahun Jumlah Bayi Kunjungan Bayi (%)
2008 13.098 88,65
2009 16.787 71,9
2010 16.368 90,9
2011 17.052 94,7
2012 17.204 90,91
2013 18.103 94,11
2014 13.504 92,91
Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim, 2015
Hasil pencapaian kunjungan bayi berdasarkan data pada Tabel 4.4 memperlihatkan
kondisi yang membaik sejak tahun 2010. Dalam pelaksanaannya, masih ditemukannya
petugas kesehatan yang belum menguasai program SDIDTK (stimulasi dini intervensi
deteksi tumbuh kembang). Kondisi ini memerlukan peninjauan kembali terhadap evaluasi
kinerja dan pelatihan yang lebih intensif bagi petugas kesehatan. Dengan demikian
diharapkan periode emas setiap bayi di kabupaten Muara Enim dapat dilalui dengan status
kesehatan yang terpantau dengan baik.
4.1.13. Cakupan Desa/Kelurahan ”Universal Child Immunization” (UCI )
Imunisasi dasar sangat penting diberikan sewaktu bayi (usia 0 – 11 bulan) untuk
memberikan kekebalan dari penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
(PD3I). Tanpa imunisasi ana-anak mudah terserang berbagai penyakit, kecacatan dan
kematian.Imunisasi dasar lengkap adalah apabila seorang bayi telah mendapatkan imunisasi
BCG 1 kali, DPT 3 kali, Polio 4 kali, Hepatitis 4 kali dan Campak 1 kali. Kelengkapan status
imunisasi pada populasi bayi di suatu wilayah digambarkan dengan melihat cakupan
Universal Child Imunization (UCI).
Desa/kelurahan UCI tahun 2014 di kabupaten Muara Enim berjumlah 255 desa.
72 Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Menuju Muara Enim SMAS
Dari jumlah tersebut, cakupan desa UCI setara dengan 93,4%. Angka ini belum memenuhi
target SPM kabupaten Muara Enim tahun 2014 dimana cakupan desa/kelurahan UCI harus
mencapai 95%. Bila ditinjau per wilayah kecamatan, cakupan desa/kelurahan UCI yang
memenuhi target dicapai 59% wilayah kerja. Distribusi cakupan desa/kelurahan UCI tahun
2014 dapat dilihat lebih jelas pada Gambar 4.20.
Gambar 4.20.Cakupan Desa/Kelurahan UCI menurut Kecamatan
di Kabupaten Muara EnimTahun 2014
Sumber: Bidang PMK Dinas Kesehatan Kab. Muara Enim, 2015
Desa/kelurahan UCI di kabupaten Muara Enim tahun 2014 100% tercapai pada 11
kecamatan. Cakupan terendah terdapat di kecamatan Kelekar. Capaian desa/kelurahan Uci
di akbupaten Muara Enim tahun 2014 berada di atas rata-rata cakupan provinsi Sumatera
Selatan dan nasional. Target Renstra Kementerian Kesehatan untuk desa/kelurahan UCI
tahun 2014 adalah 100%. Menilik pada target tersebut, cakupan kabupaten Muara Enim
belum dapat memenuhi harapan yang telah ditetapkan.
Perkembangan desa/kelurahan per 2008-2014 dijabarkan pada Gambar 4.21.
Berdasarkan data pada Gambar 4.21, cakupan desa/kelurahan UCI dalam wilayah
Kabupaten Muara Enim berfluktuasi sejak tahun 2008. Penurunan cakupan disebabkan
73Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Menuju Muara Enim SMAS
antara lain karena kurangnya dana operasional untuk imunisasi baik rutin maupun
tambahan, tidak tersedianya fasilitas dan infrastruktur yang adekuat. Selain itu juga
kurangnya koordinasi lintas sektor termasuk pelayanan kesehatan swasta, kurang sumber
daya yang memadai serta kurangnya pengetahuan masyarakat tentang program dan
manfaat imunisasi.
Penanggulangan rendahnya cakupan desa/kelurahan UCI memerlukan usaha
terpadu berbagai sektor terkait baik di tingkat kabupaten maupun tingkat desa untuk
mengatasi hambatan dan memberikan dukungan untuk keberhasilan pencapaian.
Peningkatan cakupan dilakukan mengingat desa/kelurahan UCI merupakan indikator
keberhasilan pelaksanaan imunisasi. Dengan keberhasilan tersebut, diharapkan tercapainya
target MDG’s khususnya penurunan tingkat kematian pada anak.
Gambar 4.21.Cakupan Desa/Kelurahan UCI
di Kabupaten Muara EnimTahun 2008-2014
Sumber: Bidang PMK Dinas Kesehatan Kab. Muara Enim, 2015
4.1.14. Persentase Cakupan Imunisasi Bayi
Imunisasi merupakan upaya preventif untuk menurunkan angka kesakitan,
kecacatan dan kematian akibat beberapa penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
(PD3I). Imunisasi memberikan konstribusi besar dalam meningkatkan Human
Development Index terkait dengan angka umur harapan hidup karena dapat menghindari
74 Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Menuju Muara Enim SMAS
kematian yang tidak diinginkan (Kemkes RI, 2010). Keberhasilan upaya imunisasi akan
dapat meningkatkan kualitas anak bangsa sebagai penerus perjuangan di masa mendatang.
Program imunisasi pada bayi mengharapkan agar setiap bayi mendapatkan
imunisasi dasar secara lengkap. Keberhasilan seorang bayi dalam mendapatkan imunisasi
dasar tersebut diukur melalui indikator imunisasi dasar lengkap. Capaian indikator ini di
kabupaten Muara enim pada tahun 2014 adalah 94,7%. Secara nasional, angka tersebut
memenuhi target Renstra Kementerian Kesehatan RI tahun 2014 sebesar 90%. Pencapaian
cakupan imunisasi dasar lengkap tersebut berada di atas capaian provinsi Sumatera Selatan.
Cakupan imunisasi dasar lengkap di kabupaten Muara Enim tahun 2014 menurut
puskesmas dipaparkan pada Gambar 4.22.
Gambar 4.22.Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap pada Bayi menurut Puskesmas
di Kabupaten Muara EnimTahun 2014
Sumber: Bidang PMK Dinas Kesehatan Kab. Muara Enim, 2015
Cakupan imunisasi dasar lengkap pada bayi di kabupaten Muara Enim tahun 2014
memenuhi target Renstra Kementerian Kesehatan RI pada 52,6% wilayah kerja puskesmas.
Cakupan tertinggi adalah puskesmas Sumber Mulia, puskesmas Tanjung Agung dan
Puskesmas Tanjung Raya. Data dan informasi terkait imunisasi dasar pada bayi dapat dilihat
pada Lampiran Tabel 42 dan 43. Pencapaian cakupan imunisasi di kabupaten Muara Enim
75Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Menuju Muara Enim SMAS
sampai dengan tahun 2014 dijelaskan pada Tabel 4.5 berikut.
Tabel 4.5.Pencapaian Cakupan Imunisasi Dasar pada Bayi
di Kabupaten Muara EnimTahun 2008-2014
NoJenis
Imunisasi
Cakupan (%)
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
1. BCG 61,9 97,6 97,7 102 97,8 100 98,4
2. DPT/HB1 61,9 98,3 98,4 101,8 98,4 102,4 102,6
3. DPT/HB3 62,1 98,4 99,3 101,9 97,9 99,7 102,1
4. Polio3 61,6 98,2 97,6 103,58 97,4 99,64 99,1
5. Campak 62,2 98,0 96,8 104,1 97,4 98,4 98,2
Sumber : Bidang PMK Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim, 2015
Perkembangan cakupan imunisasi dasar di kabupaten Muara Enim selama 2008-
2014 seperti dijabarkan pada Tabel 4.5 cukup baik. Dengan perbaikan demi perbaikan serta
terpadunya kerja sama berbagai sektor terkait, diharapkan upaya pemerintah untuk
mencapai MDG’s melalui imunisasi berhasil.
4.1.15. Persentase Bayi yang Mendapat ASI Eksklusif
Menyusui sangat penting untuk tumbuh kembang bayi dan anak, baik untuk
kesehatan ibu dan ekonomis bagi keluarga. Air Susu Ibu (ASI) mengandung zat-zat
esensial yang menjamin kecukupan gizi bayi serta bermanfaat untuk meningkatkan daya
tahan tubuhnya. Bayi yang mendapat ASI Eksklusif adalah bayi yang mendapat ASI saja
sampai berumur 6 bulan. Meskipun ASI sangat bermanfaat bagi tumbuh kembang bayi
tetapi tidak semua bayi beruntung mendapat ASI ekslusif sejak kelahirannya .
Pada tahun 2006 WHO mengeluarkan Standar Pertumbuhan Anak yang
kemudian diterapkan di seluruh dunia. Isinya adalah menekankan pentingnya pemberian
ASI saja kepada bayi sejak lahir sampai usia 6 bulan. Setelah itu, barulah bayi mulai
diberikan makanan pendamping ASI sambil tetap disusui hingga usianya mencapai 2
tahun. Di Indonesia, anjuran ini dipertegas dengan Peraturan Pemerintah Nomor 33 tahun
2012 tentang Pemberian ASI Eksklusif (Harnowo, 2012). Peraturan ini menyatakan
76 Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Menuju Muara Enim SMAS
kewajiban ibu untuk menyusui bayinya secara eksklusif sejak lahir sampai berusia 6 bulan.
Berbagai sumber menyimpulkan bahwa perkembangan cakupan pemberian ASI
Eksklusif di Indonesia masih rendah dan menunjukkan perkembangan yang sangat lambat.
Data Susenas 2010 menunjukkan bahwa baru 33,6% bayi mendapatkan ASI. Pencapaian ini
memang kurang dapat dibanggakan. Sebagai perbandingan, cakupan ASI Eksklusif di India
sudah mencapai 46%, di Filipina 34%, di Vietnam 27% dan di Myanmar 24%.
Mengacu pada target program Kementerian Kesehatan Republik Indonesia sebesar
80%, maka secara nasional cakupan bayi yang mendapat ASI ekslusif sebesar 52,3% belum
memenuhi target. Kondisi yang sama juga terjadi pada kabupaten Muara Enim dan tingkat
provinsi Sumatera Selatan. Cakupan bayi yang mendapat ASI ekslusif menurut Puskesmas
di kabupaten Muara Enim tahun 2014 dijabarkan pada Gambar 4.23.
Gambar 4.23.Cakupan Bayi Mendapat ASI Ekslusif menurut Puskesmas
di Kabupaten Muara EnimTahun 2014
Sumber : Bidang PMK Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim, 2015
Diharapkan 80% bayi yang ada di kabupaten Muara Enim mendapat ASI ekslusif.
Tetapi, persentase global se-kabupaten Muara Enim yang kurang dari 80% tidak diikuti
semua dalam capaian cakupan di wilayah kerja Puskesmas. Wilayah kerja Puskesmas
dengan cakupan bayi yang mendapat ASI eksklusif memenuhi target adalah Puskesmas
77Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Menuju Muara Enim SMAS
Sumber Mulia, Tebat Agung, Tanjung Agung, Pajar Bulan dan Gunung Megang.
Perkembangan cakupan bayi yang mendapat ASI Ekslusif di kabupaten Muara Enim
selama periode 2009-2014 dapat dilihat pada Gambar 4.19. Kondisi capaian cakupan
selama enam tahun terakhir mengalami pasang surut. Situasi ini menggambarkan bahwa
penyebarluasan informasi di antara petugas kesehatan dan masyarakat ternyata masih
belum optimal. Masih banyak masyarakat yang belum mengetahui informasi tentang ASI
dan sedikitnya tenaga kesehatan terlatih yang bisa memberikan konseling menyusui.
Selain itu, masih ditemukan fasilitas kesehatan yang menerima sponsor dari produsen
susu formula. Faktor ini melemahkan upaya peningkatan ASI ekslusif.
Gambar 4.24.Cakupan Bayi yang Mendapat ASI Ekslusif
Di kabupaten Muara EnimTahun 2009-2014
Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim, 2015
4.1.16. Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak Usia 6–23 BulanKeluarga miskin
Bertambah umur bayi bertambah pula kebutuhan gizinya. Ketika bayi memasuki
usia 6 bulan ke atas, beberapa elemen nutrisi dan vitamin serta mineral yang terkandung
dalam ASI atau susu formula tidak lagi mencukupi. Oleh sebab itu sejak usia 6 bulan,
kepada bayi selain ASI mulai diberi makanan pendamping ASI (MP-ASI) agar kebutuhan
gizi bayi/anak terpenuhi.
Bagi keluarga mampu, pemberian MP-ASI yang cukup dan bermutu relatif tidak
78 Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Menuju Muara Enim SMAS
bermasalah. Pada keluarga miskin, pendapatan yang rendah menimbulkan keterbatasan
pangan di rumah tangga yang berlanjut kepada rendahnya jumlah dan mutu MP-ASI yang
diberikan kepada bayi dan anak.
Program perbaikan gizi yang bertujuan meningkatkan jumlah dan mutu MP-ASI,
selama ini telah dilakukan, diantaranya pemberian MP-ASI kepada bayi dan anak usia 6–24
bulan dari keluarga miskin. Kegiatan pemberian MP-ASI diharapkan memiliki dampak
positif terhadap pengetahuan dan keterampilan ibu dalam menyediakan MP-ASI secara
mandiri. Hal tersebut pada gilirannya akan meningkatkan keadaan gizi sasaran. Selain itu
karena kegiatan ini dilaksanakan di posyandu maka juga dapat menjadi bagian dari
revitalisasi posyandu, serta meningkatkan partisipasi masyarakat.
Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) pada anak usia 6–24 bulan di
kabupaten Muara Enim merupakan hasil dari pengadaan APBD I dan APBD II. MP-ASI
tahun 2014 di kabupaten Muara Enim diberikan kepada 312 anak. Cakupan maksimal
sudah tercapai pada tahun 2010 dimana semua balita gakin usia 6-24 bulan mendapat
MP-ASI dengan bantuan pengadaan dari pemerintah pusat dan provinsi. Tahun
selanjutnya, dengan dana APBD kabupaten Muara Enim dan provinsi Sumatera Selatan
pemberian MP ASI difokuskan pada balita gakin 6-24 bulan yang mengalami berat badan
di bawah standar antropometri BB/TB. Perkembangan pemberian MP-ASI dari tahun
2009-2014 dapat dilihat pada Gambar 4.25.
Gambar 4.25.Cakupan Pemberian MP-ASIBalita Gakin Usia 6-24 Bulan
di Kabupaten Muara EnimTahun 2009-2014
Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kab. Muara Enim, 2015
79Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Menuju Muara Enim SMAS
Keberhasilan pelaksanaan pemberian MP-ASI memerlukan pemahaman dari
seluruh pihak yang terlibat. Kerjasama yang erat di antara pelaksana dan pengelola serta
kesungguhan masyarakat dan keluarga untuk memberikan MP-ASI lokal kepada anaknya
secara baik dan benar. Oleh karena itu apabila seluruh komponen yang terlibat
melaksanakan tugas dan fungsi secara baik, maka kegiatan pemberian MP-ASI akan
memberikan andil yang sangat besar bagi upaya memulihkan status gizi bayi dan anak dari
keluarga miskin.
4.1.17. Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan
Keadaan gizi yang baik merupakan prasyarat terciptanya sumber daya manusia yang
berkualitas. Generasi penerus yang saat ini masih balita dengan masalah gizi pada usia dini
akan mengalami gangguan tumbuh kembang dan meningkatkan kesakitan, penurunan
produktivitas serta kematian. Balita dengan gizi buruk yang memerlukan perawatan lebih
lanjut wajib untuk dilakukan perawatan baik di fasilitas kesehatan dasar (puskesmas)
maupun di fasilitas kesehatan rujukan (Rumah Sakit).
Balita gizi buruk merupakan balita yang memiliki status gizi menurut berat badan
(BB) dan tinggi badan dengan Z-score<-3 dan atau dengan tanda-tanda klinis. Tanda
tersebut meliputi marasmus, kwashiorkor dan marasmus-kwashiorkor. Balita dengan gizi
buruk yang memerlukan perawatan lebih lanjut wajib untuk dilakukan perawatan baik di
fasilitas kesehatan dasar (puskesmas) maupun di fasilitas kesehatan rujukan (Rumah Sakit).
Balita yang mengalami gizi buruk di kabupaten Muara Enim tahun 2014 tercatat
sebanyak 1 anak laki-laki dan 3 anak perempuan. Kejadian ini terjadi di empat wilayah
puskesmas dalam kabupaten Muara Enim (lihat Lampiran Tabel 48). Seluruh balita yang
tercatat mengalami gizi buruk mendapatkan perawatan sesuai dengan tatalaksana gizi
buruk (100%). Perkembangan balita yang mengalami gizi buruk di kabupaten Muara
Enim selama lima tahun terakhir dipaparkan pada Gambar 4.26.
80 Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Menuju Muara Enim SMAS
Gambar 4.26.Jumlah Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan
di Kabupaten Muara EnimTahun 2009-2014
Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim, 2015
4.1.18. Cakupan Pelayanan Anak Balita dan Jumlah Balita Ditimbang
Dalam upaya pembangunan nasional kelompok usia balita merupakan kelompok
yang tidak bisa di abaikan, karena kelompok muda ini merupakan investasi atau
sumberdaya dan tenaga kerja.Dengan demikian, pembinaannya perlu di mulai sedini
mungkin dan di laksanakan secara terpadu dan menyeluruh mencakup tahap pertumbuhan
sebagai balita, remaja, dan pemuda (Nursiah, 1992).
Manfaat penimbangan balita diantaranya adalah untuk 1. Mengetahui kesehatan; 2.
Mengetahui dan mencegah gangguan pertumbuhan; 3. Mengetahui balita sakit atau berat
badan dua bulan tidak naik, beart badannya berada di bawah garis merah di kartu menuju
sehat; 4. Mengetahui balita gizi buruk sehingga dapat dirujuk ke puskesmas; 5. Mengetahui
kelengkapan imunisasi; 6. Mendapatkan penyuluhan tentang gizi. Tindak lanjut dari hasil
penimbangan selain penyuluhan juga pemberian makanan tambahan dan pemberian
suplemen gizi.
Upaya-upaya yang berkaitan dengan masalah gizi diantaranya adalah
penyelenggaraan posyandu dan tata laksana gizi buruk. Cakupan penimbangan balita di
Posyandu merupakan indikator yang berkaitan dengan cakupan pelayanan gizi balita.
Gambaran cakupan penimbangan balita di posyandu dapat dilihat pada Gambar 4.27.
81Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Menuju Muara Enim SMAS
Gambar 4.27.Cakupan Penimbangan Balita (D/S) menurut Puskesmas
di Kabupaten Muara EnimTahun 2014
Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim, 2015
Cakupan penimbangan balita di posyandu dalam kabupaten Muara Enim pada
tahun 2014 mencapai 73,06%. Cakupan tertinggi terjadi di puskesmas Pajar Bulan
sedangkan cakupan terendah terjadi di puskesmas Sugih Waras. Dari seluruh balita yang
ditimbang, 0,054% balita berstatus bawah garis merah. Balita dengan berat badan bawah
garis merah yang ditemukan umumnya balita dengan penyakit penyerta seperti
pneumonia dan diare.
Pencapaian cakupan penimbangan posyandu di kabupaten Muara Enim tahun 2014
berada di bawah cakupan Provinsi Sumatera Selatan dan secara nasional. Merujuk pada
target Renstra Kementerian Kesehatan RI tahun 2014 sebesar 85%, target tersebut tidak
tercapai baik secara nasional provinsi Sumatera Selatan maupun kabupaten Muara Enim.
Pencapaian terhadap target sasaran balita ditimbang harus direspon kembali dengan
meningkatkan kerja sama lintas sektor dan lintas program baik di kabupaten maupun di
tingkat puskesmas/kecamatan. Koordinasi Dinas Kesehatan dengan pihak kecamatan dan
tim penggerak PKK memanfaatkan forum-forum yang ada di desa untuk melakukan
82 Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Menuju Muara Enim SMAS
promosi kesehatan tentang posyandu. Adanya promosi tentang manfaat kegiatan
posyandu melalui forum desa diharapkan dapat menggerakkan masyarakat untuk datang
ke posyandu.
4.1.19. Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat
Anak usia sekolah dasar merupakan generasi penerus sebagai sumber daya manusia
yang sangat potensial di masa mendatang. Pertumbuhan dan perkembangan anak usia ini
akan terganggu karena menderita sakit, kekurangan atau kelebihan gizi dan masalah
psikososial.
Penjaringan kesehatan bagi anak usia sekolah dasar merupakan salah satu
komponen dalam usaha kesehatan sekolah (UKS). Kegiatan ini merupakan upaya terpadu
lintas sektor dan lintas program dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan anak dan
membentuk perilaku hidup sehat saat anak berada di sekolah. Hal ini tidak terlepas dari
keterkaitan antara kesehatan dan pendidikan sebagai dua dari tiga indikator indeks
pembangunan manusia (IPM) yang menentukan kualitas SDM.
Cakupan penjaringan kesehatan siswa sekolah dasar khususnya anak kelas 1 SD dan
setingkat tahun 2014 di kabupaten Muara Enim mencapai 74,16% dari 12.525 murid kelas 1
sekolah dasar (lihat Lampiran Tabel 49). Sementara itu, gambaran cakupan penjaringan
kesehatan siswa sekolah dasar selama 2008-2014 dapat dilihat pada Gambar 4.28 berikut.
Cakupan penjaringan kesehatan siswa sekolah dasar selama tujuh tahun terakhir
berdasarkan Gambar 4.28 memperlihatkan persentase yang fluktuatif. Anak usia sekolah
dasar yang memasuki jenjang tahun pertama lebih dari 50% terjaring kesehatannya.
Sampai dengan tahun 2014, pencapaian target SPM nasional tahun 2014 –cakupan
penjaringan kesehatan anak SD dan sederajat sebesar 100%- masih memerlukan usaha yang
lebih keras lagi dari berbagai pihak yang terkait.
Hasil penjaringan kesehatan pada siswa kelas 1 sekolah dasar mendapati bahwa
sebagian besar anak sekolah dasar di kabupaten Muara Enim mempunyai masalah pada
kesehatan gigi. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya kasus karies, karang gigi dan
83Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Menuju Muara Enim SMAS
kurangnya menjaga kebersihan mulut. Kemungkinan banyak terjadinya kasus ini karena
cara menggosok gigi yang kurang benar, ketidaktahuan akan cara menggosok gigi dan
pentingnya menghindari makan makanan yang manis.
Gambar 4.28.Cakupan Penjaringan Kesehatan Anak SD dan Sederajat
di Kabupaten Muara EnimTahun 2008-2014
Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim, 2015
Upaya yang dilakukan dalam penanganan kasus ini adalah dengan penyuluhan
kepada siswa -yang didampingi guru kelas- tentang menjaga kesehatan gigi, praktek
menggosok gigi yang benar agar dapat diterapkan dalam keseharian siswa.
4.1.20. Cakupan Pelayanan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat
Penyelenggaraan upaya kesehatan mempunyai tujuan untuk mencapai
kemampuan hidup sehat bagi setiap manusia. Adanya kemampuan hidup sehat,
merupakan syarat utama bagi tercapainya derajat kesehatan yang optimal, selanjutnya
akan menghasilkan tenaga kerja yang efektif (Sriawan, 2011).
Program UKS dikenal dengan nama Trias UKS yang salah satunya adalah pelayanan
kesehatan. Program ini dilaksanakan secara komprehensif dengan mengutamakan kegiatan
promotif dan preventif serta didukung dengan kegiatan kuratif dan rehabilitatif demi
tercapainya derajat kesehatan yang optimal. Dalam pelaksanaannya, petugas kesehatan
dibantu oleh guru UKS dan dokter kecil.
84 Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Menuju Muara Enim SMAS
Pelayanan kesehatan yang termaktub dalam trias UKS diaplikasikan dalam kegiatan
keseharian di sekolah. Dari 368 SD dan sederajat yang ada di kabupaten Muara Enim, 271
diantaranya sudah melaksanakan UKS (lihat Lampiran Tabel 49). Faktor yang
menghambat tercapainya cakupan 100% adalah keterbatasan kemampuan puskesmas
dalam hal tenaga dan operasional, kondisi geografis wilayah kerja dan penyebaran sekolah
dengan jarak puskesmas. Selain itu, adanya mutasi guru UKS/UKGS yang telah dibina dan
dilatih oleh petugas kesehatan kabupaten menyebabkan sasaran program tidak tercapai.
4.1.21. Cakupan Pelayanan Kesehatan Usila
Pelayanan kesehatan salah satunya ditujukan terhadap kelompok usia lanjut,
dimana pada kelompok ini biasanya banyak mengalami gangguan kesehatan degeneratif
dan fungsi tubuh lainnya. Dalam upaya meningkatkan status kesehatan usia lanjut, telah
dilaksanakan kegiatan program pelayanan kesehatan usia lanjut.
Cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut di kabupaten Muara Enim tahun 2014
mencapai 26,17%. angka ini bilaa dibandingkan dengan cakupan tahun lalu mengalami
peningkatan. Cakupan tertinggi terjadi di puskesmas Gelumbang sedangkan cakupan
terendah terjadi di puskesmas Tanjung Raya. Sebaran Cakupan pelayanan kesehatan lansia
pada tahun 2014 lebih jelas dapat dilihat pada Lampiran Tabel 52. Cakupan pelayanan
kesehatan lansia di Kabupaten Muara Enim selama beberapa periode dipaparkan pada
Gambar 4.29.
Kesehatan lansia selama 2009-2014 memperlihatkan grafik yang cenderung tidak
stabil. Merujuk pada target Sumsel Sehat untuk cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut
sebesar 70%. Hal ini berarti pelayanan kesehatan usia lanjut masih belum terlaksana
optimal. Dengan demikian, diperlukan usaha yang bersifat promotif yang lebih intens
untuk melakukan pendekatan ke masyarakat khususnya yang telah berusia lanjut.
85Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Menuju Muara Enim SMAS
Gambar 4.29.Cakupan Pelayanan Kesehatan Lansia
di Kabupaten Muara EnimTahun 2009-2014
Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim, 2015
4.1.22. Cakupan Pelayanan Gawat Darurat Level 1 yang Harus Diberikan PelayananKesehatan (RS) di Kabupaten/Kota
Kabupaten Muara Enim sejak berpisah dengan kabupaten PALI tahun 2013
memiliki fasilitas pelayanan kesehatan strata satu sebanyak 19 unit Puskesmas. Dari jumlah
tersebut, 7 Puskesmas diantaranya merupakan puskesmas dengan pelayanan Rawat Inap
yang sudah melayani Kegawatdaruratan tetapi belum mencapai Level 1. Begitupun halnya
rumah sakit yang ada di Kabupaten Muara Enim, pada tahun 2013 rumah sakit yang
terdaftar meliputi : RSUD HM Rabain dan RS Bukit Asam. Kedua rumah sakit yang ada
sudah mempunyai fasilitas pelayanan gawat darurat level 1. Gambaran lebih rinci dijelaskan
pada Lampiran Tabel 69.
4.1.23. Desa/Kelurahan Terkena Kejadian Luar Biasa (KLB) yang Ditangani < 24 Jam
Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit menular, keracunan makanan, keracunan bahan
berbahaya lainnya masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Hal ini bukan saja karena
KLB menyebabkan jatuhnya korban kesakitan dan kematian, tetapi juga menyerap biaya
dalam penanggulanggannya. Selain itu, berdampak pada sektor ekonomi, pariwisata dan
berpotensi menyebar ke wilayah lain. Oleh karena itu, hal ini membutuhkan perhatian dan
86 Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Menuju Muara Enim SMAS
penanganan dari semua pihak yang terkait. Pendeteksian dini yang diikuti tindakan yang
cepat dan tepat dapat memperkecil resiko terjadinya KLB.
Penanganan KLB di kabupaten Muara Enim tahun 2014 terjadi di 3 wilayah kerja
puskesmas. Seluruh KLB yang terjadi berhasil ditangani <24 jam. Gambaran penanganan
KLB di kabupaten Muara Enim selama 2009-2014 dapat dilihat pada Gambar 4.30.
Gambar 4.30.Cakupan Pelayanan Kesehatan Lansia
di Kabupaten Muara EnimTahun 2009-2014
Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim, 2015
4.1.24. Jumlah Penderita dan Kematian pada Kejadian Luar Biasa (KLB)
Upaya pemberantasan penyakit menular merupakan salah satu upaya dalam
mewujdkan derajat kesehatan yang optimal bagi seluruh masyarakat. Hal ini tidak terlepas
dari kegiatan surveilans dan penyelidikan epidemiologi KLB. Informasi surveilans
epidemiologi mencatat tahun 2013 terjadi tiga jenis KLB dengan jumlah penderita
sebanyak 42 orang yang terdiri dari laki–laki 15 orang dan perempuan 26 orang.
Kasus KLB yang terjadi pada tahun 2014 sama dengan tahun sebelumnya. Tercatat
tiga kasus KLB telah terjadi di kabupaten Muara Enim. Kasus KLB menelan korban
sebanyak 81 orang yang terdiri dari 38 laki-laki dan 43 perempuan. Surveilans
epidemiologi mencatat tidak ada kasus kematian atas terjadinya kasus KLB tersebut. Data
KLB selama tahun 2014 dapat dilihat lebih jelas pada Lampiran Tabel 27.
87Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Menuju Muara Enim SMAS
4.1.25. Rasio Tambal/Cabut Gigi Tetap
Upaya kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian integral dari upaya kesehatan
secara menyeluruh yang penyelenggaraannya terintegrasi secara lintas program dan lintas
sektoral. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut diselenggarakan dalam bentuk promotif,
preventif dan kuratif sederhana seperti pencabutan gigi tetap, pengobatan dan penambalan
sementara di sarana pelayanan kesehatan.
Distribusi pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada tahun 2014 per wilayah kerja
puskesmas dapat dilihat pada Lampiran Tabel 50. Rasio tumpatan terhadap pencabutan gigi
tetap pada pelayanan kesehatan gigi dan mulut di kabupaten Muara Enim tahun 2014
adalah sebesar 0,1. Angka tersebut merupakan rerata pelayanan kesehatan gigi dan mulut
di 16 wilayah puskesmas. Besaran rasio menunjukkan dominannya pelayanan terhadap
pencabutan gigi tetap dibandingkan tumpatan. Tren pelayanan kesehatan dasar gigi di
kabupaten Muara Enim sejak tahun 2011 dapat dilihat pada Tabel 4.6.
Tabel 4.6.Pelayanan Kesehatan Dasar Gigi
di Kabupaten Muara Enim Tahun 2011-2014No. Uraian Jumlah
2011 2012 2013 20141 2 3 4 5 61. Tumpatan gigi tetap 309 722 44 296
2. Pencabutan gigi tetap 1.587 2.532 702 2.383
3. Rasio tambal/cabut 0,2 0,3 0,1 0,1
Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim, 2015
4.1.26. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak SD dan Setingkat
Karies gigi atau gigi berlubang merupakan masalah kesehatan pada anak usia pra
sekolah dan sekolah dasar yang dapat berpengaruh pada prestasi anak. Oleh karena itu,
perlu dilakukan pelayanan pemeriksaan dan pembinaan kesehatan gigi dan mulut pada
anak sekolah.
Pemeriksaan kebersihan gigi dan mulut pada anak SD dan setingkat merupakan
bentuk promotif dan preventif terhadap usaha kesehatan di sekolah. Melalui program ini
diharapkan dapat tercipta generasi penerus yang peduli akan kesehatan individu dan
88 Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Menuju Muara Enim SMAS
lingkungan sekitarnya. Kondisi pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada anak SD dan
setingkat selama 2008-2014 di kabupaten Muara Enim dipaparkan melalui Tabel 4.7
berikut.
Tabel 4.7.Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak SD dan Setingkat
di Kabupaten Muara Enim Tahun 2008-2014Kondisi
Pelayanan
Kesehatan
Gigi dan
Mulut
Tahun
2008 2009 2010 20112012 2013 2014
Jumlah murid
SD87.995 84.186 96.747 106.183
100.337 19.914 13.556
Diperiksa kes.
Gigi&mulut12.197 10.216 23.918 44.677 20.872 1.1415 9.859
Memerlukan
Perawatan6.811 1.853 12.313 3.607
16.413614
Tidak
ada
data
Mendapatkan
perawatan4.420 1.853 4.263 1.584 2.401
Tidak
ada
data
Tidak
ada
data
Sumber: Bidang Yankes Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim, 2015
Kegiatan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut di tingkat SD dan setingkat di
kabupaten Muara Enim seperti dipaparkan pada Tabel 4.7 mencakup sekitar 23,53% dari
keseluruhan siswa SD dan setingkat. Sejumlah siswa yang diperiksa kesehatan gigi dan
mulutnya, lebih kurang 3% siswa ternyata memerlukan perawatan. Tetapi, tidak semua
siswa yang memerlukan perawatan mendapatkan perawatan lanjutan. Hal ini disebabkan
siswa yang direkomendasikan untuk mendapat perawatan lanjutan tidak mendatangi
sarana fasilitas kesehatan yang telah ditunjuk.
89Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Menuju Muara Enim SMAS
4.1.27. Jumlah Kegiatan Penyuluhan Kesehatan
Upaya meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku individu dan masyarakat
terhadap program dan kegiatan bidang kesehatan dilakukan melalui promosi kesehatan
antara lain penyuluhan kelompok dan penyuluhan massa. Tahun 2013 kegiatan
penyuluhan massa sebanyak 4.800 kali. Sementara itu, kegiatan promosi kesehatan tahun
2014 terlaksana sebanyak 4.800 kali penyebaran informasi. Sebaran mengenai jumlah
kegiatan penyuluhan kesehatan tahun 2014 dapat dilihat pada Lampiran Tabel 53.
4.2. AKSES DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN
Keterjangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan sangat diharapkan oleh
masyarakat sebagai obyek penerima pelayanan kesehatan. Ada beberapa indikator yang
digunakan untuk menggambarkan akses (keterjangkauan) dan mutu (kualitas) pelayanan
kesehatan yang dirinci sebagai berikut :
4.2.1. Cakupan Pelayanan Kesehatan Rawat Jalan Masyarakat Miskin
Keluarga miskin merupakan keluarga yang sangat rentan terhadap masalah
kesehatan sebab kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan dasar maupun
rujukan sangat terbatas terutama biaya. Oleh karena itu,masyarakat miskin (maskin) perlu
dan layak mendapatkan jaminan kesehatan.
Sampai dengan tahun 2013 terdapat 79% penduduk di kabupaten Muara Enim yang
memiliki jaminan kesehatan. Jumlah ini mencakup 26,23% masyarakat miskin yang
mendapatkan tanggungan. Persentase tersebut merupakan jumlah penduduk yang
tercakup dalam program Jamkesmas (Jaminan Kesehatan Masyarakat).
Jamkesmas diselenggarakan pemerintah pusat untuk meningkatkan akses dan mutu
pelayanan kesehatan terhadap masyarakat miskin dan hampir miskin agar tercapai derajat
kesehatan masyarakat secara optimal, efekstif dan efisien. Sejak diluncurkannya Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN) tanggal 1 Januari 2014 dengan BPJS Kesehatan sebagai
pelaksana peserta Jamkesmas bertransformasi menjadi PBI (Penerima Bantuan Iuran).
Masyarakat miskin yang menjadi tanggungan (PBI) pada tahun 2014 berjumlah 191.101
jiwa.
90 Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Menuju Muara Enim SMAS
Cakupan program Jamkesmas terdiri dari pelayanan kesehatan dasar di puskesmas
dan pelayanan kesehatan rujukan di rumah sakit. Jumlah kunjungan pasien masyarakat
miskin di puskesmas tahun 2014 sebanyak 27.107 yang terdiri dari rawat jalan sebanyak
26.959 kunjungan dan rawat inap sebanyak 148 kunjungan. Cakupan pelayanan kesehatan
dasar masyarakat miskin dapat dilihat pada Tabel 4.8.
Tabel 4.8.Pelayanan Dasar bagi Pasien Masyarakat Miskin
di Kabupaten Muara EnimTahun 2010-2014
. No. Tahun Jumlah MaskinPelayanan Dasar Maskin
Rawat Jalan Rawat Inap
1. 2010 197.686 32.939 105
2. 2011 219.651 57.088 159
3. 2012 225.611 60.345 83
4. 2013 256.174 92.895 181
5. 2014 191.101 26.959 148
Data pada Tabel 4.8 memperlihatkan adanya penyusutan jumlah masyakat miskin
yang menjadi PBI. Hal ini disebabkan sebagian masyarakat PBI tercakup sebagai masyarakat
kabupaten PALI selain karena kondisi meninggal atau sudah tidak memenuhi syarat lagi
sebagai masyarakat PBI. Tabel yang sama juga memperlihatkan bahwa pemanfaatan
pelayanan kesehatan dasar pada masyarakat miskin tahun 2014 baru 14,18% dari total
jumlah masyarakat miskin yang ada di kabupaten Muara Enim. Secara umum, sejak tahun
2010 pemanfaatan program Jamkesmas di kabupaten Muara Enim masih di bawah 50%.
Persentase cakupan pelayanan dasar bagi pasien masyarakat miskin dapat diihat pada
Gambar 4.31.
91Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Menuju Muara Enim SMAS
Gambar 4.31.Persentase Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar bagi Masyarakat Miskin
Di Kabupaten Muara EnimTahun 2010-2014
Sumber : Bidang Jaminan dan Sarana Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim, 2015
4.2.2. Cakupan Pelayanan Kesehatan Rawat Inap Masyarakat Miskin
Jumlah peserta Jamkesmas yang mendapatkan fasilitas pelayanan rawat inap
puskesmas, rumah sakit pemerintah dan swasta pada tahun 2008 sebanyak 11.217 jiwa.
Jumlah ini meningkat pada tahun 2009 menjadi 12.621 jiwa. Sedangkan tahun 2010 dan
2011 data tidak terlaporkan.Sementara itu, pada tahun 2012 terlaporkan 2.733 peserta
jamkesmas mendapatkan pelayanan rawat inap di puskesmas, rumah sakit strata 2 dan
strata 3. sebanyak 532 peserta Jamkesmas terlaporkan mendapatkan pelayanan rawat inap.
Kondisi pelayanan kesehatan rawat inap masyarakat miskin di kabupaten Muara Enim
tahun 2014 terlihat pada Tabel 4.8. Penggunaan jaminan kesehatan dimanfaatkan 0,08%
masyarakat miskin.
4.2.3. Jumlah Kunjungan Rawat Jalan dan Rawat Inap di Sarana Pelayanan Kesehatan
Sarana pelayanan kesehatan sebagai institusi terdepan di masyarakat mempunyai
peran strategis dalam upaya pembangunan kesehatan. Pemanfaatan sarana pelayanan
kesehatan dapat dilihat dari jumlah kunjungan baik rawat jalan maupun rawat inap.
92 Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Menuju Muara Enim SMAS
Semakin tinggi jumlah kunjungan berarti semakin tinggi pula tingkat pemanfaatan sarana
dalam melayani kesehatan masyarakat.
Cakupan kunjungan rawat jalan dan rawat inap di kabupaten Muara Enim sejak
tahun 2011 menurut proporsi jenis kelamin dijabarkan melalui Gambar 4.32.
Gambar 4.32.Cakupan Kunjungan Rawat Jalan dan Rawat Inap menurut Jenis Kelamin
Di Kabupaten Muara EnimTahun 2011-2014
Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim, 2015
Kunjungan rawat jalan dan rawat inap di kabupaten Muara Enim sejak tahun 2011
didominasi oleh perempuan. Hal ini dimungkinkan tingkat kesadaran untuk
memeriksakan kesehatan yang lebih baik dimiliki kaum perempuan di kabupaten Muara
Enim. Perkembangan kunjungan rawat inap dan rawat jalan di kabupaten Muara Enim
tahun 2008-2014 dipaparkan pada Tabel 4.9.
Tabel 4.9.Cakupan Kunjungan Rawat Inap dan Rawat Jalan
di Kabupaten Muara Enim Tahun 2008-2014
Jenis
Kunjungan
Cakupan (%)
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Rawat Jalan 73 76 35,7 47,9 31,8 46,2 50,7
Rawat Inap 2 2 1,3 1,1 3,3 2,6 3,2
Sumber : Bidang Yankes Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim, 2015
93Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Menuju Muara Enim SMAS
Cakupan kunjungan rawat jalan di kabupaten Muara Enim tahun 2009 berdasarkan
Tabel 4.9 mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Namun kondisi ini berfluktuasi
pada tahun berikutnya. Hal ini disebabkan lemahnya manajemen dalam sistem pencatatan
dan pelaporan. Kondisi yang sama terjadi pula pada pelaporan cakupan kunjungan rawat
inap.
4.2.4. Jumlah Kunjungan Gangguan Jiwa di Sarana Pelayanan Kesehatan
Masalah kesehatan jiwa di masyarakat sedemikian luas dan kompleks, saling
berhubungan dengan segala aspek kehidupan manusia. Mengacu pada UU No. 23 Tahun
1992 tentang Kesehatan dan Ilmu Kedokteran Jiwa yang berkembang dengan pesat, secara
garis besar masalah kesehatan jiwa digolongkan menjadi : masalah perkembangan manusia
yang harmonis dan peningkatan kualitas hidup, masalah gangguan jiwa, serta masalah
psikososial (Depkes RI, 2004).
Masalah kesehatan jiwa sangat mempengaruhi kesehatan secara umum serta
berdampak besar terhadap disabilitas. World Health Organization (WHO) pada tahun
2001 menemukan bahwa 24% pasien yang berobat ke pelayanan kesehatan primer
memiliki diagnosis gangguan jiwa. Penelitian dari berbagai negara bervariasi dari 10%
hingga mencapai 60%.
Gangguan jiwa yang sering ditemukan adalah depresi, cemas dan penyalahgunaan
napza, baik sebagai diagnosis tersendiri maupun komorbid dengan diagnosis fisiknya.
Penderita gangguan kesehatan jiwa sering tidak menyadari adanya gangguan didalam
tubuhnya. Penderita datang ke sarana kesehatan dengan keluhan fisik lainnya namun
penyakit gangguan jiwanya tidak terpantau/terobati secara tepat. Hanya sebagian kecil
populasi yang menerima pelayanan kesehatan jiwa, meskipun penatalaksanaan paling
mendasar.
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 menyebutkan 1,7‰ dari total
penduduk di Indonesia beresiko mengalami gangguan jiwa berat. Ini berarti lebih dari satu
juta jiwa populasi di Indonesia dapat mengalami gangguan jiwa termasuk schizophrenia.
Namun, dari sejumlah perkiraan tersebut 38.260 orang yang mendapat perawatan
94 Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Menuju Muara Enim SMAS
memadai di rumah sakit jiwa, rumah sakit umum dan puskesmas.
Jumlah penderita dengan gangguan jiwa (berat) di Sumatra Selatan lebih tinggi
dibandingkan angka nasional. Satu dari 14 orang penduduk di Sumatra Selatan beresiko
mengalami gangguan jiwa (depresi dan cemas). Sementara itu, satu dari 100 orang
penduduk di Sumatra Selatan mengalami gangguan jiwa berat. Berdasarkan hasil Riskesdas
tahun 2013 prevalensi gangguan mental emosional ≥15 tahun 4,6 % lebih kecil dari angka
nasional sebesar 6%.
Pelayanan program gangguan jiwa telah dilaksanakan pada semua Puskesmas di
kabupaten Muara Enim. Jumlah kunjungan pasien gangguan jiwa di Puskesmas bervariasi
jumlahnya tergantung banyaknya kasus dan keaktifan petugas untuk melakukan
sosialisasi. Persentase kunjungan jiwa di Puskesmas dalam Kabupaten Muara Enim tahun
2014 dapat dilihat pada Gambar 4.33.
Gambar 4.33.Jumlah Kunjungan Jiwa di Puskesmas
dalam Kabupaten Muara EnimTahun 2014
Sumber : Seksi Kesehatan Khusus Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim, 2015
Data pada Gambar 4.32 memperlihatkan kunjungan pasien jiwa terbanyak adalah di
wilayah kerja puskesmas Sumaja Makmur, Tebat Agung dan Tanjung Enim (lebih dari
50%). Secara keseluruhan, cakupan kunjungan jiwa di Kabupaten Muara Enim baru
mencapai 3,58%. Angka ini masih berada di bawah target program sebesar 15%.
95Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Menuju Muara Enim SMAS
Jenis gangguan jiwa di kabupaten Muara Enim sebagian besar adalah gangguan
psikotik. Hal ini dapat dilihat dari distribusi keluhan pasien jiwa di puskemas dalam
kabupaten Muara Enim seperti pada Gambar 4.34.
Gambar 4.34.Distribusi Jenis Gangguan Jiwa
Di Kabupaten Muara EnimTahun 2014
Sumber : Seksi Kesehatan Khusus Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim, 2015
Perkembangan kunjungan penderita gangguan jiwa di Puskesmas, Rumah Sakit
Pemerintah dan Swasta di kabupaten Muara Enim selama lima tahun terakhir dipaparkan
pada Gambar 4.35.
Gambar 4.35.Kunjungan Penderita Gangguan Jiwa
Di Kabupaten Muara EnimTahun 2009-2014
Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim, 2015
96 Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Menuju Muara Enim SMAS
Data pada Gambar 4.35 menunjukkan terjadi fluktuasi jumlah kunjungan dari
tahun ke tahun. Dilihat dari proporsi jenis kelamin, 66, 37% pengunjung gangguan jiwa di
kabupaten Muara Enim berjenis kelamin laki-laki. Secara teori, perempuan dan laki-laki
memiliki resiko yang sama untuk mengalami gangguan jiwa yang berat. Namun, derajat
keparahan gangguan kejiwaan berat lebih besar terjadi pada laki-laki sehingga penderita
laki-laki lebih banyak yang harus mendapatkan perawatan kejiwaan di sarana kesehatan.
Beberapa gambar kondisi penderita gangguan jiwa di Kabupaten Muara Enim dan
proses pengobatan penderita terlihat pada Gambar berikut.
Gambar 4.36.Kondisi dan Penanganan Penderita Gangguan Jiwa
Di Kabupaten Muara EnimTahun 2014
Kondisi Pasien Saat Ditemukan
Perawatan di RS Ernaldi Bahar Palembang
97Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Menuju Muara Enim SMAS
Edukasi dengan keluarga pada saat pemulangan pasien pasungSumber: Seksi Kesehatan Khusus Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim, 2015
Salah satu kebijakan dalam pelayanan kesehatan jiwa dasar adalah meningkatkan
kemampuan Puskesmas dalam deteksi dini gangguan jiwa. Karena masalah psikososial
berpotensi menjadi gangguan jiwa, maka pengenalan dini masalah psikososial akan
bermanfaat. Dengan mengenal masalah psikososial diharapkan puskesmas mampu bersikap
dan bertindak sebatas kemampuannya sebagai pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama.
4.2.5. Angka Kematian Pasien di Rumah Sakit
Hasil pencatatan dan pelaporan angka kematian di rumah sakit pemerintah dan
swasta di kabupaten Muara Enim tahun 2014 mencatat jumlah pasien keluar hidup+mati
sebanyak 17.280 pasien.Angka kematian umum di rumah sakit adalah 17,6 per 100.000
pasien keluar. Sementara itu, Net Death Rate (NDR) sebesar 1,1 per 100.000 pasien
keluar. Distribusi angka kematian pasien di rumah sakit lebih rinci pada Lampiran Tabel 56.
4.2.6. Indikator Kinerja Pelayanan di Rumah Sakit
Indikator yang digunakan untuk menilai perkembangan rumah sakit antara lain
dengan melihat perkembangan fasilitas perawatan. Hal tersebut di ukur dengan
menghitung jumlah rumah sakit dan tempat tidurnya serta rasionya terhadap jumlah
penduduk.
Ada beberapa indikator yang digunakan untuk menggambarkan hasil pelayanan
rumah sakit antara lain Bed Occupancy Rate (BOR), Length of Stay (LOS), Turn Over
Interval (TOI), Gross Death Rate (GDR) dan Net Death Rate (NDR). Indikator pelayanan
98 Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Menuju Muara Enim SMAS
rumah sakit di kabupaten Muara Enim selama 2010-2014 dijelaskan pada Tabel 4.10.
Tabel 4.10.Indikator Kinerja Pelayanan di Rumah Sakit
dalam Kabupaten Muara Enim Tahun 2010-2014
IndikatorRSUD H.M. Rabain RS Bukit Asam
2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014
BOR 84,5 110,2 89,4 78,37 82,65 51,6 29,0 24,3 25,21 24,58
LOS 4,1 5,3 3,8 4,0 3,9 7,5 3,3 3,2 0,0 2,9
TOI 0,8 -0,5 0,4 1,25 0,94 7,1 8,1 9,8 8,87 10,30
GDR 1,4 3,3 2,2 256,1 30,3 1,6 1,4 1,0 12,1 10,9
NDR - 0,8 1,6 14,2 15,6 - 0,7 0,4 5,6 3,6
Sumber : Rumah Sakit dalam Kabupaten Muara Enim, 2015
Pelayanan rawat inap di rumah sakit H.M. Rabain Muara Enim berdasarkan data
pada Tabel 4.10 menunjukkan peningkatan. Hal ini terdorong oleh program berobat gratis
Jamsoskes Sumsel Semesta yang dicanangkan sejak tahun 2009. Sementara pada RS Bukit
Asam memperlihatkan penurunan pelayanan. Hal ini disebabkan peralihan kepemilikan
dari rumah sakit BUMN PT. Tambang Batubara Bukit Asam menjadi rumah sakit yayasan.
Pasien (yang menjadi tanggung jawab PT. Bukit Asam) dengan kondisi khusus banyak
dirujuk ke rumah sakit mitra karena keterbatasan tenaga medis. Distribusi kinerja
pelayanan rumah sakit di kabupaten Muara Enim tahun 2014 lebih jelas dilihat pada
Lampiran Tabel 57.
4.3. PERILAKU HIDUP MASYARAKAT TERHADAP KESEHATAN
Perilaku hidup masyarakat khususnya dalam upaya mendukung program kesehatan
dilihat berdasarkan gambaran beberapa indikator sebagai berikut :
4.3.1. Persentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
PHBS adalah sekumpulan perilaku yang dipraktekkan atas dasar kesadaran sebagai
hasil dari pembelajaran yang menjadikan seseorang, keluarga, kelompok dan masyarakat
mandiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat.
99Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Menuju Muara Enim SMAS
PHBS merupakan suatu tindakan pencegahan agar masyarakat terhindar dari penyakit dan
gangguan kesehatan.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada rumah tangga dinilai berdasarkan 10
indikator yaitu persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan, memberi bayi ASI eksklusif,
menimbang Balita setiap bulan, menggunakan air bersih, mencuci tangan pakai sabun,
menggunakan jamban sehat, memberantas jentik nyamuk, makan buah dan sayur,
melakukan aktifitas fisik setiap hari dan tidak merokok di dalam rumah.
Gambar 4.37.Cakupan Rumah Tangga Ber-PHBS
Di Kabupaten Muara EnimTahun 2014
Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim, 2015
Rumah tangga ber-PHBS di kabupaten Muara Enim tahun 2014 berdasarkan
Gambar 4.37 mencapai 56,11%. Persentase tertinggi rumah tangga ber-PHBS di kabupaten
Muara Enim adalah di wilayah kerja puskesmas Muara Emburung dan yang terendah di
wilayah kerja puskesmas Sukarami. Cakupan rumah tangga ber-PHBS di kabupaten Muara
Enim tahun 2014 lebih rendah bila dibandingkan cakupan secara nasional dan secara
regional di provinsi Sumatera Selatan.
Perkembangan cakupan rumah tangga PHBS bervariasi selama periode 2009-2014.
Kondisi ini mulai stabil dan cenderung meningkat sejak tahun 2011. Namun demikian,
peningkatan cakupan ini masih belum memenuhi target Sumsel Sehat sebesar 65%.
100 Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Menuju Muara Enim SMAS
Gambaran cakupan tersebut dijabarkan pada Gambar 4.38.
Gambar 4.38.Cakupan Rumah Tangga Ber-PHBS
Di Kabupaten Muara EnimTahun 2009-2014
Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim, 2015
Namun demikian, peningkatan cakupan ini masih belum memenuhi target Sumsel
Sehat (65%).
101
BAB VSUMBER DAYA KESEHATAN
Sumber daya kesehatan merupakan unsur terpenting dalam pembangunan
kesehatan secara menyeluruh. Peningkatan kualitas sumber daya kesehatan diharapkan
dapat meningkatkan pelayanan di seluruh sarana pelayanan kesehatan baik di tingkat desa,
puskesmas dan rumah sakit. Sumber daya kesehatan terdiri dari tenaga, sarana dan dana
yang tersedia untuk pembangunan kesehatan.
5.1. SARANA KESEHATAN
5.1.1. Ketersediaan Obat Menurut Jenis Obat
Obat dan perbekalan kesehatan merupakan salah satu komponen penting untuk
menunjang pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Dalam upaya tersebut, ketersediaan
obat dengan jenis yang lengkap, jumlah yang cukup, khasiat yang terjamin, aman, efektif
dan bermutu dengan harga terjangkau serta mudah diakses adalah sasaran yang harus
dicapai. Indikator tercapainya sasaran tersebut adalah persentase ketersediaan obat dan
vaksin sebesar 100%.
Pemantauan ketersediaan obat digunakan untuk mengetahui kondisi tingkat
ketersediaan obat di berbagai unit sarana kesehatan seperti Instalasi Farmasi kabupaten dan
puskesmas. Obat yang dipantau ketersediaannya adalah 144 item obat dan vaksin yang
terdiri dari 135 item obat untuk pelayanan kesehatan dasar dan 9 jenis vaksin untuk
imunisasi dasar.
Ketersediaan obat dan vaskin di kabupaten Muara Enim selama kurun waktu tahun
2014 berdasarkan obat indikator terpenuhi sebanyak 70,37% jenis obat dan 55,56% jenis
vaksin. Terdapat 40 item obat dan 4 item vaksin yang tidak tersedia di Instalasi Farmasi
Kabupaten Muara Enim. Jenis obat yang menjadi kebutuhan dalam kabupaten Muara
Enim tahun 2014 secara rinci dapat dilihat pada Lampiran Tabel 67.
102 Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
5.1.2. Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan menurut Kepemilikan /Pengelola
Hasil pendataan dan pelaporan mencatat jumlah sarana pelayanan kesehatan
menurut kepemilikan/pengelola pada tahun 2014 di kabupaten Muara Enim sebanyak 277
unit. Distribusi sarana tersebut secara rinci dapat dilihat pada Lampiran Tabel 68.
5.1.3. Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan dengan Kemampuan Labkes dan Memiliki 4Spesialis Dasar
Laboratorium Kesehatan adalah sarana kesehatan yang melaksanakan pengukuran,
penetapan dan pengujian terhadap bahan yang berasal dari manusia atau bahan yang
bukan berasal dari manusia. Hal ini dilakukan untuk penentuan jenis penyakit, penyebab
penyakit, kondisi kesehatan dan faktor yang dapat berpengaruh terhadap kesehatan
perorangan dan masyarakat.
Pentingnya sarana pelayanan memiliki laboratorium untuk mempercepat diagnosa
penyakit pasien. Laboratorium kesehatan di kabupaten Muara Enim sampai dengan tahun
2014 tercatat 2 unit antara lain : RS Bukit Asam dan RSUD HM Rabain.
Profesi dokter spesialis di rumah sakit tergolong SDM kunci. Pelayanan pasien
dengan diagnosa khusus bergantung pada peran dokter spesialis. Pada sebuah rumah sakit
umum, minimal harus ada empat dokter spesialis dasar yaitu kebidanan dan ginekologi,
anak, bedah dan penyakit dalam. Pelayanan kesehatan dengan kebutuhan empat spesialis
dasar sampai dengan tahun 2014 sudah terpenuhi di RSUD HM Rabain dan RS Bukit Asam.
5.1.4. Posyandu menurut Strata
Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) adalah salah satu sarana pelayanan pemantauan
kesehatan pada bayi, Balita dan ibu (Bumil, Bufas, Busui,WUS) milik masyarakat setempat.
Keberadaan posyandu dipandang penting ditengah-tengah masyarakat. Selain menjadi
pusat kegiatan masyarakat, di dalam posyandu masyarakat sendiri yang berfungsi sebagai
pelaksana sekaligus yang memperoleh pelayanan kesehatan serta Keluarga Berencana.
Disamping itu, wahana ini juga dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk tukar menukar
Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
103Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
informasi, pendapat dan pengalaman. Tidak hanya itu, masyarakat juga dapat
bermusyawarah untuk memecahkan berbagai masalah yang dihadapi baik masalah keluarga
ataupun masyarakat itu sendiri.
Tingkat kemajuan posyandu tergantung dari partisipasi masyarakat dalam
mengembangkan dan mengelola posyandu selain kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan
tiap bulan. Pada tahun 2014, jumlah posyandu di kabupaten Muara Enim berjumlah 454
unit. Penilaian stratifikasi posyandu dijelaskan pada gambar 5.1.
Gambar 5.1.Stratifikasi Posyandu
Di Kabupaten Muara EnimTahun 2014
Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten Muara Enim , 2015
Sebagian besar posyandu di kabupaten Muara Enim pada tahun 2014 berdasarkan
Gambar 5.1 masuk dalam strata posyandu purnama. Jumlah posyandu aktif berjumlah 393
unit dengan sebaran terbanyak di wilayah kerja puskesmas Tanjung Enim, Tanjung Agung
dan Gelumbang. Sebaran posyandu menurut strata di tingkat puskesmas dalam kabupaten
Muara Enim terinci pada Lampiran Tabel 70. Dalam menjalankan fungsinya, perlu
diketahui rasio kecukupan posyandu terhadap masyarakat yang ada. Rasio posyandu
terhadap desa/kelurahan di kabupaten Muara Enim pada tahun 2014 adalah 1,78. Pada
tingkat nasional, rasio posyandu terhadap desa/kelurahan pada tahun 2014 adalah 3,42
sedangkan pada tingkat regional Sumatera Selatan rasio posyandu terhadap desa/kelurahan
adalah 2,06. Bila dibandingkan, rasio posyandu di kabupaten Muara Enim jauh di bawah
rasio tingkat regional maupun tingkat nasional namun Angka ini telah mencukupi standar
1%12%
76%
11%
Pratama
Madya
Purnama
Mandiri
104 Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
nasional yaitu lebih dari satu.
Perkembangan stratifikasi posyandu selama 2008-2014 dijabarkan pada Gambar
5.2. Stratifikasi posyandu berdasarkan data pada Gambar 5.2 mengalami perubahan dari
tahun ke tahun. Posyandu aktif menunjukkan peningkatan selama enam tahun terakhir.
Peningkatan persentase posyandu aktif yang cukup signifikan terjadi pada tahun 2012.
Keterlibatan lintas program dan lintas sektor yang memberikan perhatian yang sama akan
tumbuh kembang peran serta masyarakat dalam posyandu semakin intensif. Hal ini
menyebabkan aktivitas dalam kegiatan posyandu menjadi berperan penting terhadap
kegiatan kemasyarakatan. Berkembangnya persentase Posyandu Purnama dan Posyandu
Mandiri sampai dengan tahun 2014 sudah memenuhi target provinsi Sumatera Selatan
sebesar 80%.
Gambar 5.2.Stratifikasi Posyandu di kabupaten Muara Enim
Tahun 2008-2014
Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim, 2015
Mengingat posyandu merupakan salah satu bentuk operasional pemberian
kesehatan secara langsung, maka pendekatan yang kekuatannya terletak pada pelayanan
kesehatan dasar dan kerja sama lintas sektor harus semakin ditingkatkan. Pemanfaatan
pemuka masyarakat dan lembaga sosial desa serta saluran komunikasi interpersonal sangat
Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
105Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
berguna dalam meningkatkan peran serta masyarakat terhadap program kesehatan.
Dengan demikian, melalui posyandu dapat terbina pengembangan kualitas manusia
Indonesia sejak dini yang menjadi tanggung jawab bersama pemerintah dan masyarakat.
5.1.5. Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM)
Pembangunan kesehatan untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat juga
memerlukan peran serta masyarakat. Melalui konsep UKBM, masyarakat berperan aktif
dalam penyelenggaraan upaya kesehatan. Bentuk UKBM antara lain Pos Pelayanan Terpadu
(Posyandu), Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) dan RW/desa/kelurahan siaga aktif.
Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM) adalah wadah pemberdayaan
masyarakat yang dibentuk atas dasar kebutuhan masyarakat dan dikelola oleh, dari, untuk
dan bersama masyarakat. Kegiatan ini dilaksanakan dengan bimbingan petugas kesehatan,
lintas sektor dan lembaga terkait lainnya. Dengan demikian, UKBM menjadi wujud nyata
peran serta masyarakat dalam mensukseskan pembangunan kesehatan.
Kondisi UKBM yang ada di kabupaten Muara Enim terdiri dari Desa Siaga Aktif 231
unit, Poskesdes 256 unit dan Posyandu 454 unit. Keterangan lebih rinci dapat dilihat pada
Lampiran Tabel 70-72.
5.1.6. Data Dasar Puskesmas
Upaya untuk meningkatkan kualitas akses pelayanan terhadap masyarakat salah
satunya adalah dengan melihat data dasar puskesmas. Informasi yang termaktub dalam
data dasar puskesmas dapat dijadikan bahan evaluasi untuk mendukung pengambilan
kebijakan.
Data puskesmas di Kabupaten Muara Enim sampai dengan tahun 2014 memiliki 19
unit puskesmas yang terdiri dari 7 puskesmas dengan rawat inap dan 12 puskesmas non
rawat inap. Dari 19 puskesmas tersebut yang memiliki sarana Unit Gawat Darurat 24 jam
sebanyak 10 puskesmas. Setiap Puskesmas mempunyai Ambulance/Pusling. Data lebih
lanjut dibahas pada sub bab berikut.
106 Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
5.2. TENAGA KESEHATAN
Tenaga kesehatan merupakan faktor utama dalam pelaksanaan program dan
kegiatan pembangunan kesehatan. Populasi tenaga kesehatan di kabupaten Muara Enim
baik medis maupun paramedis yang tersebar di puskesmas, rumah sakit, institusi
pendidikan, puskesmas pembantu, poskesdes dan sarana kesehatan lain. Jenis dan
persebaran tenaga tersebut diurai sebagai berikut :
5.2.1. Jumlah dan Rasio Tenaga Medis (Dokter Umum, Dokter Spesialis dan Dokter Gigi)di Sarana Kesehatan
Secara ideal, ada trias peran profesi dokter yaitu sebagai "agent of treatment, agent
of change, dan agent of development". Artinya, para dokter diharapkan memberikan
perbaikan dalam hal kesehatan fisik, mental (pola pandang), dan sosial (kebiasaan hidup)
di masyarakat.
Distribusi tenaga medis di kabupaten Muara Enim tahun 2014 dijabarkan pada
Gambar 5.3.
Gambar 5.3.Distribusi Tenaga Medis Kabupaten Muara Enim
Tahun 2014
Sumber: Bidang SDM Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim, 2015
Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
107Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Sebaran tenaga medis di kabupaten Muara Enim pada tahun 2014 berdasarkan data
pada Gambar 5.3 terlihat tidak merata. Terdapat beberapa sarana kesehatan milik
pemerintah yang hanya memiliki satu orang tenaga medis. Sebaliknya, terjadi
penumpukan tenaga kesehatan di beberapa wilayah.
Statistik tenaga medis di kabupaten Muara Enim enam tahun terakhir (2009-
2014) dipaparkan pada Gambar 5.4.
Gambar 5.4.Distribusi Tenaga Medis Menurut Jenis Pendidikan
di Kabupaten Muara EnimTahun 2009-2014
Sumber : Bidang SDM Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim, 2015
Jumlah tenaga Medis di kabupaten Muara Enim berdasarkan data pada Gambar 5.4
menunjukkan peningkatan jumlah tiap tahun. Namun, jumlah ini masih belum mencapai
target ideal kabupaten. Hal ini dipaparkan pada Tabel 5.1 berikut.
Tabel 5.1.Rasio Tenaga Medis di Kabupaten Muara Enim
Tahun 2009-2014
No Indikator TargetNasional
2009 2010 2011 2012 2013 2014
Target Realisasi Target Realis
asi Target Realisasi Target Realisa
si Target Realisasi Target Realisa
si
1
Rasio DokterUmum per100.000penduduk
40 15 9,58 15 14 15 12,2 13 10,9 13 11,15 13 11,06
2
Rasio doktergigi per
100.000penduduk
11 3 1,8 3 2 3 1,9 3 2,1 3 1,81 3 2,32
3
Rasio dokterspesialis per100.000penduduk
6 3 2,09 3 2 3 2,3 4 3,0 4 3,3 4 5,53
Sumber : Bidang SDM Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim, 2015
108 Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
Rasio tenaga medis di kabupaten Muara Enim berdasarkan Tabel 5.1 menunjukkan
permintaan terhadap tenaga medis terpenuhi untuk tenaga dokter spesialis. Peningkatan
ini diikuti dengan penurunan rasio tenaga dokter umum. Hal ini disebabkan peningkatan
transformasi dokter umum menjadi dokter spesialis tidak diikuti dengan peningkatan
peluang kerja profesi dokter umum di fasilitas pelayanan pemerintah. Alokasi tenaga
medis terutama dokter gigi di wilayah kerja puskesmas belum mencukupi. Hal ini
mengakibatkan lebih dari separuh wilayah kerja puskesmas di kabupaten Muara Enim tidak
memiliki tenaga dokter gigi.
5.2.2. Jumlah dan Rasio Tenaga Keperawatan (Bidan, Perawat) di Sarana Kesehatan
Bidan dan perawat berperan penting dalam upaya pembangunan kesehatan
masyarakat. Dalam rangka mewujudkan tingginya angka kesehatan di Indonesia, keduanya
memiliki andil dalam menurunkan angka kematian dan kesakitan. Dalam melaksanakan
tugasnya, bidan dan perawat tidak hanya melakukan pelayanan tetapi juga memberikan
konseling dan menjadi pendengar yang baik bagi yang membutuhkan.
Rasio tenaga bidan terhadap masyarakat di kabupaten Muara Enim dipaparkan pada
Gambar 5.5.
Gambar 5.5.Distribusi Tenaga Bidan di Kabupaten Muara Enim
Tahun 2009-2014
Sumber : Bidang SDM Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim, 2015
Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
109Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Tenaga bidan di kabupaten Muara Enim berfluktuasi setiap tahunnya. Jumlah
penyusutan disebabkan alih fungsi karena penyesuaian ijasah dan mutasi. Alokasi tenaga
bidan yang ada di kabupaten Muara Enim secara target nasional belum tercapai.
Penyebaran tenaga bidan di tiap puskesmas belum merata. Terjadi penumpukan tenaga
bidan di beberapa puskesmas sementara di puskesmas lainnya terjadi kekurangan tenaga
bidan. Distribusi tenaga bidan di puskesmas dalam kabupaten Muara Enim tahun 2014
dapat dilihat pada Gambar 5.6.
Gambar 5.6.Distribusi Tenaga Bidan di Puskesmas
Dalam Kabupaten Muara EnimTahun 2014
Sumber: Bidang SDM Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim, 2015
Kondisi distribusi rasio bidan dialami pula pada profesi perawat. Rasio tenaga
perawat tahun 2008 tercatat 52,0 per 100.000 penduduk, kemudian pada tahun 2009
meningkat menjadi 74,21 per 100.000 penduduk. Peningkatan rasio kembali terjadi pada
tahun 2010 dimana rasio menjadi 83 per 100.000 penduduk. Pada tahun 2011, rasio
tenaga perawat meningkat lagi menjadi 85 per 100.000 penduduk. Rasio ini menurun
menjadi 82 per 100.000 penduduk pada tahun 2012 dan menurun lagi pada tahun 2013
menjadi 75,71 per 100.000 penduduk. Rasio tenaga perawat di kabupaten Muara Enim
tahun 2014 meningkat sebesar 20,53% menjadi 95,27 per 100.000 penduduk (sebaran
terperinci lebih jelas pada Lampiran Tabel 74). Tenaga perawat ideal secara nasional adalah
110 Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
117,5 per 100.000 penduduk. Dengan kenyataan ini, kekurangan tenaga perawat masih
sangat dirasakan di kabupaten Muara Enim terutama di rumah sakit.
5.2.3. Jumlah dan Rasio Tenaga Kefarmasian (apoteker, asisten apoteker) di SaranaKesehatan
Pekerjaan Kefarmasian adalah suatu pekerjaan yang secara holistik masuk dalam
kegiatan upaya kesehatan. Kegiatan tersebut terdiri atas anamnesa kefarmasian, diagnosa
kefarmasian, tindakan kefarmasian dan evaluasi kefarmasian. Hal ini untuk ditujukan pada
penyediaan sediaan farmasi dan jasa kefarmasian bagi kepentingan pasien dan masyarakat.
Sehingga, tenaga kefarmasian memiliki peran penting dalam dunia kesehatan.
Kondisi tenaga kefarmasian di kabupaten Muara Enim tahun 2009-2014 dipaparkan
pada Gambar 5.7.
Gambar 5.7.Rasio Tenaga Kefarmasian di Sarana Kesehatan
Dalam Kabupaten Muara EnimTahun 2009-2014
Sumber: Bidang SDM Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim, 2015
5.2.4. Jumlah dan Rasio Tenaga Gizi (Ahli Gizi) di Sarana Kesehatan
Masalah Gizi sangat berkaitan dengan kualitas sumber daya manusia dan
merupakan faktor penentu keberlangsungan suatu bangsa. Kualitas ini dapat dicapai
melalui keadaan gizi yang baik dan pendidikan yang baik pula. Sumber daya manusia yang
kurang gizi, tidak akan produktif, begitu pula dengan tingkat pendidikan yang rendah
mengakibatkan tidak tersedianya tenaga kerja berkualitas, terampil dan berpengetahuan.
Negara dengan kualitas sumber daya manusia yang rendah sudah tentu tidak akan mampu
Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
111Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
bersaing dengan negara-negara lain.
Penanggulangan berbagai permasalahan gizi membutuhkan tenaga kesehatan dan
ahli gizi yang dinamis, mandiri dan menjunjung kode etik profesionalisme yang tinggi.
Dengan demikian diharapkan kontribusi yang diberikan dapat mendukung upaya
pengembangan pelayanan kesehatan terutama di bidang gizi.
Jumlah tenaga Ahli Gizi di kabupaten Muara Enim sejak tahun 2009 belum merata
di semua wilayah kerja instansi. Sebagian besar ahli gizi terpusat di rumah sakit, sementara
wilayah puskesmas yang menjadi ujung tombak pelayanan masyarakat tidak semua
memiliki ahli gizi.
Rasio ahli gizi tahun 2009 sebesar 5,38 ahli gizi per 100.000 penduduk dan
kondisi ini sedikit meningkat pada tahun 2010 dimana rasio menjadi sebesar 5,3 ahli gizi
per 100.000 penduduk. Pada tahun 2011, rasio ahli gizi yang ada di kabupaten Muara
Enim menurun kembali menjadi 5 per 100.000 penduduk. Adanya alih fungsi karena
penyesuaian ijasah dan mutasi mengakibatkan penurunan jumlah tenaga ahli gizi. Kondis
ini mengalami perubahan pada tahun 2012. Terjadi peningkatan rasio tenaga menjadi 6 per
100.000 penduduk. Kondisi ini tidak berlaku sama di tahun 2013 yang menurun menjadi
5,02 per 100.000 penduduk. Peningkatan rasio tenaga ahli gizi terjadi pada tahun 2014
menjadi 6,42 per 100.000 penduduk. Sebaran ahli gizi dapat dilihat lebih jelas pada
Lampiran Tabel 77. Jumlah ideal tenaga gizi adalah 18 ahli gizi per 100.000 penduduk
(Andriyanto, 2011). Dengan demikian, jumlah ahli gizi sampai dengan tahun 2014 di
kabupaten Muara Enim masih memerlukan tambahan demi terwujudnya kualitas
pelayanan gizi kabupaten.
5.2.5. Jumlah dan Rasio Tenaga Kesehatan Masyarakat (Kesmas, Sanitarian) di SaranaKesehatan
Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional.
Pemahaman konsep akan sehat dan sakit serta semakin maju IPTEK telah menggugurkan
paradigma pembangunan kesehatan yang berbasis pada pelayanan yang bersifat kuratif dan
rehabilitatif. Paradigma pembangunan kesehatan yang baru yaitu Paradigma Sehat
merupakan upaya untuk lebih meningkatkan kesehatan masyarakat yang bersifat proaktif.
112 Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
Paradigma sehat sebagai model pembangunan kesehatan yang dalam jangka panjang
diharapkan mampu mendorong masyarakat untuk mandiri dalam menjaga kesehatan. Hal
ini ditempuh melalui kesadaran yang lebih tinggi pada pentingnya pelayanan kesehatan
yang bersifat promotif dan preventif.
Tenaga kesehatan masyarakat (Kesmas) dan sanitarian merupakan bagian dari
sumber daya manusia yang sangat penting perannya dalam pembangunan kesehatan
dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN). Tidak hanya peran dalam pelayanan promotif
melalui penyuluhan dan pendidikan, tenaga kesehatan ini juga berperan dalam pelayanan
preventif terhadap pengendalian dan penanggulangan penyakit.
Rasio tenaga kesmas sampai dengan tahun 2014 cukup fluktuatif. Pada tahun
2008 rasio tenaga kesmas sebesar 5,45 per 100.000 penduduk. Pada tahun 2009 jumlah
meningkat menjadi sebanyak 80 orang atau setara 11,97 tenaga kesmas per 100.000
penduduk. Tetapi keadaan ini menurun pada tahun 2010, jumlah tenaga kesehatan
masyarakat sebanyak 77 orang dan rasionya sebesar 10,7 per 100.000 penduduk. Di
tahun 2011, rasio tenaga kesmas di kabupaten Muara Enim menurun lagi menjadi 7,4 per
100.000 penduduk. Sementara itu pada tahun 2012 kondisi ini mengalami peningkatan
menjadi 7,5 per 100.000 penduduk. Kenaikan rasio terjadi lagi pada tahun 2013 menjadi
8,37 per 100.000 penduduk dan menurun pada tahun 2014 menjadi 8,03 per 100.000
penduduk (lihat Lampiran Tabel 76).
Tidak berbeda halnya dengan tenaga kesmas, jumlah sanitarian sampai tahun 2014
mengalami fluktuasi. Rasio tenaga sanitarian pada tahun 2008 sebesar 3,89 per 100.000
penduduk. Rasio ini tetap pada tahun 2009 dengan jumlah tenaga sanitarian sebanyak 26
orang. Peningkatan terjadi pada tahun 2010 dimana jumlah tenaga sanitarian sebanyak 39
orang yang terdiri dari 12 laki–laki dan 27 perempuan dengan rasio 5,4 per 100.000
penduduk. Rasio sanitarian pada tahun 2011 di kabupaten Muara Enim meningkat menjadi
9,3 per 100.000 penduduk. Namun, kondisi ini mengalami penyusutan di tahun 2012.
Rasio tenaga sanitarian di kabupaten Muara Enim 7,9 per 100.000 penduduk. Penurunan
rasio jumlah mengalami kondisi yang sama dengan tahun 2012. Rasio tenaga sanitarian
pada tahun 2013 menjadi 6,13 per 100.000 penduduk. Peningkatan rasio terjadi lagi pada
Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
113Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
tahun 2014 menjadi 7,31 per 100.000 penduduk. Sebaran tenaga sanitarian lebih jelas
dapat dilihat pada Lampiran Tabel 76.
Penurunan rasio tenaga sanitarian bersamaan dengan meningkatnya rasio tenaga
kesmas pada tahun 2012. Hal ini disebabkan adanya peninjauan ulang penyesuaian jenjang
pendidikan terhadap tugas fungsional selain faktor mutasi pegawai.
5.2.6. Jumlah dan Rasio Tenaga Teknisi Medis dan Fisioterapis di Sarana Kesehatan
Seorang tenaga keteknisian medis memiliki tanggung jawab terhadap eksistensi dan
kualitas kompetensinya dalam memberikan pelayanan kesehatan yang prima bagi
masyarakat. Begitu pun halnya dengan seorang fisioterapis, memberikan layanan kepada
individu atau kelompok individu untuk memperbaiki, mengembangkan, dan memelihara
gerak dan kemampuan fungsi yang maksimal.
Tenaga teknisi medis di kabupaten Muara Enim pada tahun 2012 berjumlah 80
orang dengan proporsi yang didominasi tenaga analis laboratorium. Tenaga rontgen dan
anestesi hampir semuanya di RSUD H.M.Rabain. Dengan jumlah tersebut, untuk seluruh
wilayah kabupaten Muara Enim rasio tenaga teknisi medis 9,5 per 100.000 penduduk.
Kondisi ketenagaan yang lebih minim lagi terjadi pada distribusi tenaga fisioterapi.
Tahun 2012 di kabupaten Muara Enim memiliki 19 orang fisioterapis. Ini setara dengan
2,2 fisioterapis per 100.000 penduduk. Seluruh tenaga tersebut terpusat pada RSUD HM
Rabain. Tenaga fisioterapis di tingkat puskesmas hanya terdapat di puskesmas Gelumbang.
Tenaga teknisi medis dan fisioterapi sejak tahun 2013 diklasifikasi lebih banyak dari
tahun sebelumnya. Tenaga ini meliputi : 1) fisioterapis; 2) terapi okupasi; 3) terapi
akupunktur; 4) terapi wicara; 5) Radiografer; 6) Radioterapis; 7) teknisi elektromedis; 8)
Teknisi Gigi; 9) Analis kesehatan; 10) Refraksionis Optisien; 11) Ortetik Prostetik; 12)
Rekam medis dan informasi kesehatan; 13) Teknisi transfusi darah; 14) teknisi
kardiovaskuler. Seperti halnya kondisi ketenagaan tahun 2012, pada tahun 2013 dan
tahun 2014 tidak semua klasifikasi tenaga teknisi medis ada di kabupaten Muara Enim.
Demikian halnya dengan sebaran ketenagaan, sebagian besar terpusat di RSUD HM Rabain
Muara Enim. Rasio teknisi medis dan fisioterapi pada tahun 2013 lebih meningkat
114 Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
dibanding tahun lalu yaitu 13,94 per 100.000 penduduk dan sedikit menurun menjadi
13,02 per 100.000 penduduk. Distribusi lebih lengkap dan terperinci dapat dilihat pada
Lampiran Tabel 78-79.
Secara ringkas, gambaran distribusi tenaga kesehatan di kabupaten Muara Enim
tahun 2014 dipaparkan pada Tabel 5.2 berikut.
Tabel 5.2.Distribusi Tenaga Kesehatan dalam Kabupaten Muara Enim
Tahun 2014
No Jenis Tenaga Kesehatan JumlahRasio per 100.000
penduduk1 2 3 4
123456789
1011
Dokter SpesialisDokter UmumDokter GigiKeperawatanKebidananKefarmasianGiziKesehatan MasyarakatSanitarianTeknisi MedisFisioterapis
316213
534503413645416310
5,5311,062,3295,27182,86
7,316,428,037,3111,241,78
Sumber : Bidang PPSDM Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim, 2015
Persebaran tenaga kesehatan di unit kerja Puskesmas termasuk Pustu dan Polindes
tahun 2014 dengan rincian menurut keahlian seperti terlihat pada Gambar 5.8 berikut.
Gambar 5.8.Jenis Tenaga Berdasarkan Keahlian di Puskesmas dan Jaringannya
dalam Kabupaten Muara Enim Tahun 2014
Sumber : Bidang PPSDM Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim, 2015
41
246
437
29 28 21 33 312
Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
115Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Distribusi tenaga kesehatan di Rumah Sakit berdasarkan bidang keahlian dijelaskan
pada Gambar 5.9.
Gambar 5.9.Jenis Tenaga Berdasarkan Bidang Keahlian di Rumah Sakit
dalam Kabupaten Muara Enim Tahun 2014
Sumber : Bidang PPSDM Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim, 2015
5.3. PEMBIAYAAN KESEHATAN
5.3.1. Persentase Anggaran Kesehatan dalam APBD Kabupaten Muara Enim
Bentuk operasional program dan kegiatan pembangunan kesehatan tidak terlepas
dari dana dan anggaran pembiayaan. Gambaran pembiayaan anggaran kesehatan di
kabupaten Muara Enim tahun 2014 dapat dilihat pada Gambar 5.10.
Gambar 5.10.Anggaran Kesehatan Kabupaten Muara Enim
Tahun 2014
Sumber : Sekretariat Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim, 2015
64
274
63
11 8
41
8 14 8
APBD KABAPBD PROP APBN PHLN LAINNYA
93,95%
3,15% 2,51% 0,38% 0%
116 Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
Anggaran kesehatan kabupaten Muara Enim berdasarkan data pada Gambar 5.9
sebagian besar berasal dari dana APBD kabupaten Muara Enim. Total anggaran kesehatan
Kabupaten Muara Enim tahun 2014 bersumber APBD kabupaten baik berupa belanja
langsung maupun belanja tidak langsung sebesar Rp. 198.779.732.055,4. Nilai anggaran ini
setara dengan 10,88% dari total anggaran Kabupaten Muara Enim. Penggunaan dana
APBD provinsi difokuskan pada dana Sharing program berobat gratis Jamsoskes Sumsel
Semesta. Program ini diperuntukkan untuk masyarakat di Kabupaten Muara Enim yang
tidak memiliki jaminan asuransi kesehatan.
Selain dana dalam negeri, 0,38% anggaran berasal dari bantuan dan hibah luar
negeri. Dana ini diperuntukkan untuk program pencegahan dan penanggulangan penyakit
menular yang menjadi fokus utama program kesehatan di dunia internasional. Dengan
total alokasi anggaran dari berbagai sumber tersebut, setiap orang di kabupaten Muara
Enim tahun 2014 mendapatkan alokasi dana Rp. 377.463,60 untuk pembiayaan kesehatan.
Rincian anggaran kesehatan di kabupaten Muara Enim dapat dilihat pada Lampiran Tabel
82.
117
BAB VIPENUTUP
6.1. SIMPULAN
Dari uraian Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 dapat dilihat
beberapa indikator yaitu Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB), umur
harapan hidup, status gizi dan angka kesakitan.
1. Kematian ibu dengan penyebab kehamilan, persalinan atau nifas pada tahun
2014 dilaporkan berjumlah 14 orang. Bila dikonversi dalam bentuk angka
kematian Ibu (AKI), jumlah tersebut senilai 110 per 100.000 kelahiran hidup.
Meninjau target penurunan AKI kabupaten Muara Enim tahun 2014 (AKI =
118 per 100.000 kelahiran hidup), angka ini menunjukkan pencapaian
penurunan AKI kabupaten Muara Enim tahun 2014 sudah terpenuhi.
2. Kematian bayi dilaporkan berjumlah 69 orang (AKB = 5 bayi per 1.000
kelahiran hidup), sementara kematian balita terlaporkan berjumlah 74 orang
(AKABA = 6 balita per 1.000 kelahiran hidup). Bila dibandingkan dengan
target penurunan AKB dan AKABA secara nasional tahun 2014 (AKB = 24 per
1.000 kelahiran hidup), angka ini mencerminkan bahwa tingkat kematian bayi
dan balita di kabupaten Muara Enim tergolong rendah.
3. Status gizi masyarakat dapat dilihat dari beberapa indikator BBLR, status gizi
balita dan kecamatan rawan gizi. Selama kurun 2014 terdapat 48 bayi dengan
status BBLR, 4 orang balita gizi buruk dan tidak ada kecamatan rawan gizi.
Statistik ini menunjukkan terjadinya penurunan kasus dibanding dengan tahun
sebelumnya.
4. Morbiditas berdasarkan pola 10 penyakit terbanyak rawat jalan di kabupaten
Muara Enim tahun 2014 masih didominasi oleh penyakit ISPA dengan total
kunjungan kasus per tahun sebanyak 28,57%.
5. Target SPM 2014 pada upaya pelayanan kesehatan dasar terhadap masyarakat
118 Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Menuju Muara Enim SMAS
kabupaten Muara Enim 40,91% berhasil tercapai. Indikator SPM yang belum
memenuhi target antara lain 1). Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K-4; 2).
Cakupan komplikasi kebidanan yang tertangani; 3). Cakupan pelayanan nifas;
4). Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani; 5). Cakupan
Kunjungan Bayi; 6). Cakupan Desa / Kelurahan Universal Child Immunization;
7). Cakupan pelayanan anak balita; 8). Pemberian makanan pendamping ASI
pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin; 9). Cakupan Penjaringan Kesehatan
Siswa SD dan Setingkat; 10). Cakupan Penemuan penderita pneumonia balita;
11). Cakupan Penemuan penderita TB paru BTA+; 12). Cakupan Pelayanan
kesehatan dasar pasien masyarakat miskin; 13). Cakupan Pelayanan kesehatan
rujukan masyarakat miskin.
6. Akses dan mutu pelayanan kesehatan masyarakat dijamin dengan beberapa
program jaminan kesehatan antara lain BPJS PBI, BPJS Non PBI dan Jamsoskes
Sumsel Semesta. Sebanyak 191.101 maskin (dan hampir miskin) dicakup dalam
BPJS PBI. Pasien maskin (dan hampir miskin) mendapat pelayanan rawat jalan di
sarana kesehatan strata 1 terlaporkan 14,11%. Sementara yang mendapat
pelayanan rawat inap di sarana kesehatan strata 1 tercatat 0,08%.
7. Sekitar 63,17% rumah yang ada di kabupaten Muara Enim pada tahun 2014
masuk dalam kategori rumah sehat. Persentase ini masih belum mencapai target
nasional dimana rumah sehat dalam kabupaten harus mencapai 80%.
8. Sarana kesehatan di kabupaten Muara Enim tahun 2014 terdiri dari 2 Rumah
Sakit, 12 puskesmas non perawatan, 7 puskesmas perawatan, 91 pustu, 256
poskesdes dan 454 posyandu yang tersebar di 20 kecamatan. Rasio posyandu
1,15 per 100 balita dengan 86,56% posyandu yang tergolong aktif.
9. Rasio tenaga kesehatan di kabupaten Muara Enim tahun 2014 secara umum
masih belum memenuhi rasio ideal. Selain itu, sebaran petugas di tiap fasilitas
kesehatan milik pemerintah masih belum merata. Hal ini mempengaruhi
tingkat pencapaian cakupan target-target kesehatan.
10. Persentase anggaran pembiayaan kesehatan kabupaten tahun 2014 mencapai
119Profil Kesehatan Kabupaten Muara Enim 2014
Menuju Muara Enim SMAS
10,88% dari total APBD kabupaten Muara Enim. Dari berbagai sumber
pembiayaan, alokasi anggaran kesehatan per kapita kabupaten Muara Enim
sebesar Rp. 377.463,60.
6.2. SARAN
Dalam rangka peningkatan cakupan program pembangunan kesehatan yang dapat
dilihat dari pencapaian indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) maupun indikator
MDG’s 2015, perlu dilakukan beberapa upaya antara lain :
1. Perencanaan kegiatan pembangunan kesehatan harus berdasarkan fakta di
lapangan (Planning by Evidance Based). Target pencapaian indikator SPM dan
indikator Indonesia Sehat minimal 3 tahun sebelumnya diupayakan mempunyai
daya ungkit terhadap penurunan AKI, AKB dan peningkatan status gizi
masyarakat serta memperhatikan kebijakan Pemerintah Kabupaten Muara
Enim;
2. Melihat masih rendahnya pencapaian target beberapa program maka perlu
meninjau kembali dan meningkatkan pengetahuan serta keterampilan petugas
kesehatan dalam penatalaksanaan pelayanan kesehatan;
3. Perlu adanya pembaruan dan peningkatan kualitas prasarana dan sarana
kesehatan di puskesmas dan jaringannya dalam Kabupaten Muara Enim;
4. Meningkatkan monitoring dan evaluasi pencapaian Program kesehatan lebih
dini dengan melakukan supervisi ke puskesmas dan jaringannya;
5. Meningkatkan koordinasi dengan penanggung jawab program di puskesmas
dalam rangka memberikan feed back terhadap pelaksana program yang sedang
berjalan;
6. Meningkatkan kualitas dan kemampuan petugas pengelola data dan informasi
dalam sistem pencatatan dan pelaporan melalui pelatihan dan bimbingan teknis;
7. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan pengelola program kesehatan
dalam menyusun perencanaan kesehatan berbasis kinerja;
8. Meningkatkan koordinasi lintas sektor dalam pencapaian target pembangunan
kesehatan baik dari segi perencanaan program, operasional, pelayanan maupun
sistem pencatatan dan pelaporan.
DAFTAR PUSTAKA
Aditama, Tjandra Yoga. 2012. Masalah Hipertensi di Indonesia.http://www.depkes.go.id/index.php/berita/press-release/1909-masalah-hipertensi-di-indonesia.html, diakses pada tanggal 27 September 2012.
____________________. 2012. Kemitraan Pemerintah dan Swasta dalam PengendalianDiabetes Mellitus di Indonesia.http://www.depkes.go.id/index.php/component/content/article/43-newsslider/2053-kemitraan-pemerintah-dan-swasta-dalam-pengendalian-diabetes-melitus-di-indonesia-.html. Diakses pada tanggal 27 September 2012.
Andriyanto, 2011. Jatim Minim Ahli Gizi (dalam Media Online Bhirawa edisi 28September 2011). http://www.harianbhirawa.co.id/utama/37263-jatim-minim-tenaga-ahli-gizi-. diakses pada tanggal 27 Oktober 2011.
Anwar, M. 2009. Status Gizi dan Faktor yang Mempengaruhi.http://anwarsasake.wordpress.com/. Diakses pada tanggal 1 Juni 2011.
Bidang PMK Dinas Kesehatan Kab. Muara Enim, 2010. Data Tahunan Penyakit Menular2006-2010. Muara Enim: Dinkes Kabupaten Muara Enim.
Bidang Yankes Dinas Kesehatan Kab. Muara Enim, 2011. Data Sekolah UKS(Negeri/Swasta) Kabupaten Muara Enim Tahun 2011. Muara Enim: Dinkes KabupatenMuara Enim.
BPS, 2012. Indikator Sosial Ekonomi Kabupaten Muara Enim Tahun 2011. Disampaikanpada pertemuan Publikasi Indikator Sosial Ekonomi Kabupaten Muara Enim Tahun2011 di Operation Room Pemkab Muara Enim, Juli 2012.
Depkes RI, 2007. Profil Kesehatan Indonesia 2006. Jakarta : Depkes RI.
________, 2007. Pedoman Surveilans Acute Flaccid Paralysis (Surveilans AFP). Jakarta :Depkes RI.
Syswianti, Desy. 2011. Neonatus Resiko Tinggi.http://desysyswianti.blogspot.com/2011/01/neonatus-resiko-tinggi.html. Diaksespada tanggal 14 Juni 2011.
Departemen Kesehatan RI, 2004. Psikososial.http://www.depkes.go.id/downloads/Psikososial.PDF. Diakses pada tanggal 24September 2013.
Dinkes Provinsi Sumatera Selatan, 2010. Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan Tahun2009. Palembang: Dinkes Provinsi Sumatra Selatan.
Direktorat Gizi Masyarakat Depkes RI. 2008. Apa dan Mengapa tentang Vitamin A,Panduan Praktis untuk Praktisi Kesehatan Edisi ke-2. Jakarta: Micronutrient Initiative.
Direktorat Bina Gizi Masyarakat Depkes RI, 2009. Panduan Manajemen SuplementasiVitamin A. Jakarta: Depkes RI.
Direktorat Bina Kesehatan Anak Depkes RI. 2007. Pedoman untuk Tenaga Kesehatan,Usaha Kesehatan Sekolah di Tingkat Sekolah Dasar. Jakarta: Depkes RI.
Dirjen P2PL Depkes RI, 2008. Pencegahan dan Pemberantasan Demam Berdarah Denguedi Indonesia. Jakarta: Depkes RI.
___________________. 2008. Petunjuk Teknis Pengukuran Faktor Resiko DiabetesMelitus. Jakarta: Depkes RI.
__________________. 2009. Pedoman Pengendalian Penyakit Infeksi Saluran PernapasanAkut. Jakarta: Depkes RI.
Faizah. 2013. Imunisasi Tetanus Toxoid bagi Ibu Hamil : Definisi, Manfaat dan EfekSamping. http://tips-ibuhamil.info/. Diakses pada tanggal 5 September 2013
Gesman et al. 2008. Penanggulangan Gizi Buruk, Working Paper Series No. 5 Januari2008. http://www.lrc-kmpk.ugm.ac.id/. Diakses pada tanggal 11 Juli 2011.
Harnowo, Putro Agus. 2012. Hanya 33,6% Bayi di Indonesia Mendapat ASI Ekslusif.http://health.detik.com/. Diakses tanggal 13 September 2013.
Lubis, Nuchsan Umar. 2000. Penanggulangan Perinatal Resiko Tinggi.http://www.kalbe.co.id. Diakses pada tanggal 17 Juni 2011.
Manuaba, 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untukPendidikan Bidan. Jakarta: EGC.
Mboi, Nafsiah. 2012. Beyond MDGs: Indonesia's Role as Middle Income Country on HIVand Sexual and Reproductive Health Rights (Seminar tanggal 21 Mei 2012).http://www.investor.co.id/family/6-juta-laki-laki-beresiko-terkena-hivaids/36480.Diakses pada tanggal 14 September 2012.
Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri. Jilid 2. Jakarta: EGC.
Nursiah. 1992. Management Gizi Institusi. Jakarta: AKZI.
Pusat Komunikasi Publik Kemkes RI. 2010. Kementerian Kesehatan Targetkan 2014Seluruh Desa/Kelurahan 100% UCI. http://www.depkes.go.id. Diakses pada 13 Oktober2011.
Pusat Promkes Depkes RI. 2009. Panduan Peningkatan Perilaku Hidup Bersih Sehat diRumah Tangga Bagi Petugas Puskesmas. Jakarta: Depkes RI.
Rohfin, Desriya. 2015. Mini KTI : Tren Persalinan. http://www.academia.edu/. Diaksespada tanggal 15 September 2015.
Salma. 2012. Lima Penyebab Utama Kematian Ibu di Indonesia.http://majalahkesehatan.com. Diakses pada tanggal 3 September 2013.
Sriawan. 2011. Menuju Siswa Sekolah Dasar Sehat.http://eprints.uny.ac.id/2835/2/Makalah_IV.pdf. Diakses pada 3 Agustus 2011.
Sukadi, Winarno et al. Profile Monitoring of Insecticide Resistance in Indonesia.http://www.actmalaria.net/IRW/IRWIndonesia.pdf. Diakses pada tanggal 18 maret2011.
UNICEF-WHO, 2009. Diarrhoea: Why Children Are Still Dying and What Can Be Done.
WHO. 2006. Global Tuberculosis Control, Surveillance, Planning, Financing. Geneva :WHO Report 2006; WHO/HTM/TB/2006.362.
KABUPATEN/KOTA MUARA ENIMTAHUN 2014
L P L + P SatuanA. GAMBARAN UMUM1 Luas Wilayah 7.483 Km2 Tabel 12 Jumlah Desa/Kelurahan 255 Desa/Kel Tabel 13 Jumlah Penduduk 285.459 275.080 560.539 Jiwa Tabel 24 Rata-rata jiwa/rumah tangga 3,9 Jiwa Tabel 15 Kepadatan Penduduk /Km2 74,9 Jiwa/Km2 Tabel 16 Rasio Beban Tanggungan 44,3 per 100 penduduk produktif Tabel 27 Rasio Jenis Kelamin 103,8 Tabel 28 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 39 Penduduk 10 tahun yang memiliki ijazah tertinggi
a. SMP/ MTs 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3b. SMA/ SMK/ MA 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3c. Sekolah menengah kejuruan 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3d. Diploma I/Diploma II 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3e. Akademi/Diploma III 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3f. Universitas/Diploma IV 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3g. S2/S3 (Master/Doktor) 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3
B. DERAJAT KESEHATANB.1 Angka Kematian10 Jumlah Lahir Hidup 6.261 6.480 12.741 Tabel 411 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 6 5 6 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 412 Jumlah Kematian Neonatal 40 16 56 neonatal Tabel 513 Angka Kematian Neonatal (dilaporkan) 6 2 4 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 514 Jumlah Bayi Mati 50 19 69 bayi Tabel 515 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 8 3 5 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 516 Jumlah Balita Mati 52 22 74 Balita Tabel 517 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 8 3 6 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 518 Kematian Ibu
Jumlah Kematian Ibu 14 Ibu Tabel 6Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 110 per 100.000 Kelahiran Hidup Tabel 6
B.2 Angka Kesakitan
RESUME PROFIL KESEHATAN
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
L P L + P SatuanANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
19 Tuberkulosis Jumlah kasus baru TB BTA+ 231 147 378 Kasus Tabel 7 Proporsi kasus baru TB BTA+ 61,11 38,89 % Tabel 7 CNR kasus baru BTA+ 41,57 26,45 68,02 per 100.000 penduduk Tabel 7 Jumlah seluruh kasus TB 448 354 802 Kasus Tabel 7 CNR seluruh kasus TB 80,62 63,70 144,32 per 100.000 penduduk Tabel 7 Kasus TB anak 0-14 tahun 34,29 % Tabel 7 Persentase BTA+ terhadap suspek #DIV/0! #DIV/0! 11,41 % Tabel 8 Angka kesembuhan BTA+ 0,00 0,00 91,21 % Tabel 9 Angka pengobatan lengkap BTA+ 0,00 0,00 1,83 % Tabel 9 Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) BTA+ 0,00 0,00 93,04 % Tabel 9 Angka kematian selama pengobatan 0,00 0,00 1,08 per 100.000 penduduk Tabel 9
20 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani 74,78 66,30 70,76 % Tabel 1021 Jumlah Kasus Baru HIV 1 3 4 Kasus Tabel 1122 Jumlah Kasus Baru AIDS 3 4 7 Kasus Tabel 1123 Jumlah Infeksi Menular Seksual Lainnya 1 2 3 Kasus Tabel 1124 Jumlah Kematian karena AIDS 2 3 5 Jiwa Tabel 1125 Donor darah diskrining positif HIV #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 1226 Persentase Diare ditemukan dan ditangani 0,00 0,00 0,00 % Tabel 1327 Kusta
Jumlah Kasus Baru Kusta (PB+MB) 31 26 57 Kasus Tabel 14 Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) 5,53 4,64 10,17 per 100.000 penduduk Tabel 14 Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun 5,26 % Tabel 15 Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 17,54 % Tabel 15 Angka Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 1,78 per 100.000 penduduk Tabel 15 Angka Prevalensi Kusta 0,61 0,57 1,18 per 10.000 Penduduk Tabel 16 Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) #DIV/0! 100,00 100,00 % Tabel 17 Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 50,00 75,00 70,00 % Tabel 17
28 Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi AFP Rate (non polio) < 15 th 4,65 per 100.000 penduduk <15 tahun Tabel 18 Jumlah Kasus Difteri 0 0 0 Kasus Tabel 19 Case Fatality Rate Difteri #DIV/0! % Tabel 19 Jumlah Kasus Pertusis 0 0 0 Kasus Tabel 19 Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) 0 1 1 Kasus Tabel 19 Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) 0 % Tabel 19 Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 0 0 2 Kasus Tabel 19 Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum 100 % Tabel 19 Jumlah Kasus Campak 8 12 20 Kasus Tabel 20
L P L + P SatuanANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
Case Fatality Rate Campak 0 % Tabel 20 Jumlah Kasus Polio 0 0 0 Kasus Tabel 20 Jumlah Kasus Hepatitis B 0 0 0 Kasus Tabel 20
29 Incidence Rate DBD 8,38 7,85 16,23 per 100.000 penduduk Tabel 2130 Case Fatality Rate DBD #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 2131 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) 0,25 0,26 0,51 per 1.000 penduduk berisiko Tabel 2232 Case Fatality Rate Malaria 0,00 0,00 0,00 % Tabel 2233 Angka Kesakitan Filariasis 0 0 3 per 100.000 penduduk Tabel 2334 Cakupan pengukuran tekanan darah #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 2435 Cakupan pemeriksaan obesitas #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 2536 Cakupan pemeriksaan IVA+ #DIV/0! % Tabel 2637 Cakupan pemeriksaan CBE #DIV/0! % Tabel 2638 Desa/Kel. terkena KLB ditangani < 24 jam 100,00 % Tabel 28
C. UPAYA KESEHATANC.1 Pelayanan Kesehatan39 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 95,83 % Tabel 2940 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 88,29 % Tabel 2941 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 92,51 % Tabel 2942 Pelayanan Ibu Nifas 89,67 % Tabel 2943 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 91,02 % Tabel 2944 Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ 1,74 % Tabel 3045 Wanita usia subur dengan imunisasi TT2+ 0,33 % Tabel 3146 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 88,79 % Tabel 3247 Penanganan komplikasi kebidanan 83,03 % Tabel 3348 Penanganan komplikasi Neonatal 72,94 79,42 76,24 % Tabel 3349 Peserta KB Baru 27,56 % Tabel 3650 Peserta KB Aktif 80,87 % Tabel 3651 Bayi baru lahir ditimbang 0 0 99 % Tabel 3752 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) #DIV/0! #DIV/0! 0,38 % Tabel 3753 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) 94,23 85,63 89,85 % Tabel 3854 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) 94,23 85,63 89,85 % Tabel 3855 Bayi yang diberi ASI Eksklusif #DIV/0! #DIV/0! 63,30 % Tabel 3956 Pelayanan kesehatan bayi 94,02 91,83 92,91 % Tabel 4057 Desa/Kelurahan UCI 93,73 % Tabel 4158 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 101,68 92,43 96,96 % Tabel 4259 Drop-Out Imunisasi DPT1-Campak (128,70) (146,07) (136,82) % Tabel 4260 Imunisasi dasar lengkap pada bayi 93,73 89,03 91,34 % Tabel 43
L P L + P SatuanANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
61 Bayi Mendapat Vitamin A 96,03 94,93 95,47 % Tabel 4462 Anak Balita Mendapat Vitamin A 84,38 84,28 84,33 % Tabel 4463 Baduta ditimbang 78,41 80,87 79,62 % Tabel 4564 Baduta berat badan di bawah garis merah (BGM) 0,06 0,08 0,07 % Tabel 4565 Pelayanan kesehatan anak balita 85,79 85,44 85,62 % Tabel 4666 Balita ditimbang (D/S) #DIV/0! #DIV/0! 73,06 % Tabel 4767 Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) #DIV/0! #DIV/0! 0,05 % Tabel 4768 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100,00 100,00 100,00 % Tabel 4869 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat #DIV/0! #DIV/0! 74,16 %
Tabel 4970 Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap 0,12 Tabel 5071 SD/MI yang melakukan sikat gigi massal - sekolah Tabel 5172 SD/MI yang mendapat pelayanan gigi - sekolah Tabel 5173 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) #DIV/0! #DIV/0! 72,73 % Tabel 5174 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 5175 Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan
mulut #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 5176 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) #DIV/0! #DIV/0! 26,17 % Tabel 5277 Kegiatan promosi kesehatan:
a. Jumlah kegiatan penyuluhan kesehatan 0 Tabel 53b. Jumlah kunjungan rumah 0 Tabel 53c. Penyebaran informasi 4800 Tabel 53
C.2 Akses dan Mutu Pelayanan KesehatanPersentase
78 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan 45,71 44,07 87,21 % Tabel 5479 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan 44,66 57,05 50,74 % Tabel 5580 Cakupan Kunjungan Rawat Inap 2,67 3,85 3,25 % Tabel 5581 Angka kematian kasar/Gross Death Rate (GDR) di RS 3,28 2,31 2,75 per 100.000 pasien keluar Tabel 5682 Angka kematian murni/Nett Death Rate (NDR) di RS 1,49 1,31 1,39 per 100.000 pasien keluar Tabel 5683 Bed Occupation Rate (BOR) di RS 65,39 % Tabel 5784 Bed Turn Over (BTO) di RS 55,21 Kali Tabel 5785 Turn of Interval (TOI) di RS 2,29 Hari Tabel 5786 Average Length of Stay (ALOS) di RS 3,75 Hari Tabel 57
C.3 Perilaku Hidup Masyarakat87 Rumah Tangga ber-PHBS 56,11 % Tabel 58
L P L + P SatuanANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
C.4 Keadaan Lingkungan88 Persentase rumah sehat 63,17 % Tabel 5989 Penduduk yang memiliki akses air minum yang layak - % Tabel 6090 Penyelenggara air minum memenuhi syarat kesehatan 86,00 % Tabel 6191 Penduduk yang memiliki akses sanitasi layak 65,71 % Tabel 6292 Desa STBM 12,50 % Tabel 6393 Tempat-tempat umum memenuhi syarat 88,49 % Tabel 64
TPM memenuhi syarat higiene sanitasi 32,81 % Tabel 65TPM tidak memenuhi syarat dibina - % Tabel 66TPM memenuhi syarat diuji petik - % Tabel 66
D. SUMBERDAYA KESEHATAND.1 Sarana Kesehatan94 Jumlah Rumah Sakit Umum 2 RS Tabel 6895 Jumlah Rumah Sakit Khusus - RS Tabel 68
119 Jumlah Puskesmas Rawat Inap 7,00 Tabel 68120 Jumlah Puskesmas non-Rawat Inap 12,00 Tabel 68
Jumlah Puskesmas Keliling 25,00 Tabel 68Jumlah Puskesmas pembantu 91,00 Tabel 68
121 Jumlah Apotek 17,00 Tabel 68122 RS dengan kemampuan pelayanan gadar level 1 100,00 % Tabel 69124 Jumlah Posyandu 454,00 Posyandu Tabel 70125 Posyandu Aktif 86,56 % Tabel 70126 Rasio posyandu per 100 balita 1,15 per 100 balita Tabel 70127 UKBM
Poskesdes 256,00 Poskesdes Tabel 71Polindes - Polindes Tabel 71Posbindu 24,00 Posbindu Tabel 71Posmaldes - Posmaldes Tabel 71Pos Tb desa - Pos Tb desa Tabel 71
128 Jumlah Desa Siaga 231,00 Desa Tabel 72129 Persentase Desa Siaga 90,59 % Tabel 72
D.2 Tenaga Kesehatan130 Jumlah Dokter Spesialis 19,00 12,00 31,00 Orang Tabel 73
L P L + P SatuanANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
132 Jumlah Dokter Umum 14,00 48,00 62,00 Orang Tabel 73133 Rasio Dokter (spesialis+umum) 16,59 per 100.000 penduduk Tabel 73134 Jumlah Dokter Gigi 4,00 9,00 13,00 Orang Tabel 73135 Jumlah Bidan 503,00 Orang Tabel 74136 Rasio Bidan per 100.000 penduduk 182,86 per 100.000 penduduk Tabel 74137 Jumlah Perawat 123,00 411,00 534,00 Orang Tabel 74136 Rasio Perawat per 100.000 penduduk 95,27 per 100.000 penduduk Tabel 74138 Jumlah Perawat Gigi - 38,00 38,00 Orang Tabel 74139 Jumlah Tenaga Kefarmasian 10,00 31,00 41,00 Orang Tabel 75141 Jumlah Tenaga Kesehatan kesehatan 25,00 20,00 45,00 Orang Tabel 76142 Jumlah Tenaga Sanitasi 10,00 31,00 41,00 Orang Tabel 76140 Jumlah Tenaga Gizi 4,00 32,00 36,00 Orang Tabel 77
D.3 Pembiayaan Kesehatan145 Total Anggaran Kesehatan 211.583.071.255,40 Rp Tabel 82146 APBD Kesehatan thd APBD Kab/Kota 10,88 % Tabel 82147 Anggaran Kesehatan Perkapita 377.463,60 Rp Tabel 82
TABEL 1
LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN
KABUPATEN/KOTA MUARA ENIMTAHUN 2014
LUAS JUMLAH RATA-RATA KEPADATANWILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK
(km 2) TANGGA TANGGA per km 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 101 Semende Darat Ulu 426,64 10 10 17.055 3.720 4,58 39,982 Semende Darat Tengah 302,24 12 12 11.403 2.503 4,56 37,733 Semende Darat Laut 269,14 10 10 14.021 3.459 4,05 52,104 Tanjung Agung 710,04 26 26 40.560 10.819 3,75 57,125 Lawang Kidul 287,26 4 3 7 67.260 17.979 3,74 234,146 Muara Enim 187,08 10 6 16 62.602 16.017 3,91 334,637 Ujan Mas 311,33 8 8 25.581 6.440 3,97 82,178 Gunung Megang 471,36 13 13 32.319 7.986 4,05 68,57
09 Benakat 451,96 6 6 9.283 2.191 4,24 20,54
10 Belimbing 148,69 10 10 22.934 5.463 4,20 154,2411 Rambang Dangku 773,33 26 26 49.710 13.389 3,71 64,28
012 Rambang 378,07 13 13 24.903 6.134 4,06 65,8713 Lubai 529,32 10 10 23.257 5.533 4,20 43,9414 Lubai Ulu 478,49 11 11 26.298 6.685 3,93 54,9615 Lembak 101,44 10 10 17.465 4.973 3,51 172,1716 Belide Darat 264,26 10 10 11.396 3.188 3,57 43,1217 Gelumbang 705,57 22 1 23 56.814 15.499 3,67 80,5218 Muara Belida 204,67 8 8 7.894 2.063 3,83 38,5719 Kelekar 138,03 7 7 9.938 2.566 3,87 72,0020 Sungai Rotan 344,14 19 19 29.846 7.316 4,08 86,73
JUMLAH (KAB/KOTA) 7.483,06 245 10 255 560.539 143.923 3,89 74,91
Sumber: - BPS Kabupaten Muara Enim - Dinas Pencatatan Sipil dan Kependudukan Kabupaten Muara Enimket : kolom 6, 9 dan 10 terisi otomatis setelah terinput kolom 4,5,7 dan 8
JUMLAHPENDUDUK
JUMLAHNO KECAMATAN DESA KELURAHAN DESA +
KELURAHAN
TABEL 2
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMURKABUPATEN/KOTA MUARA ENIM
TAHUN 2014
JUMLAH PENDUDUKLAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN RASIO JENIS KELAMIN
1 2 3 4 5 6
1 0 - 4 20.552 19.036 39.588 107,962 5 - 9 26.857 25.082 51.939 107,083 10 - 14 28.368 26.948 55.316 105,274 15 - 19 26.203 24.717 50.920 106,015 20 - 24 26.228 25.052 51.280 104,696 25 - 29 27.468 26.520 53.988 103,577 30 - 34 25.540 24.407 49.947 104,648 35 - 39 22.482 22.043 44.525 101,999 40 - 44 19.152 18.748 37.900 102,1510 45 - 49 16.802 16.832 33.634 99,8211 50 - 54 14.507 14.031 28.538 103,3912 55 - 59 11.446 10.407 21.853 109,9813 60 - 64 8.296 7.546 15.842 109,9414 65 - 69 4.355 4.825 9.180 90,2615 70 - 74 3.620 3.939 7.559 91,9016 75+ 3.583 4.947 8.530 72,43
JUMLAH 285.459 275.080 560.539 103,77ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO) 44
Sumber: - Dinas Pencatatan Sipil dan Kependudukan Kabupaten Muara Enim2008 510.962
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)
DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMINKABUPATEN/KOTA MUARA ENIM
TAHUN 2014
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+
PEREMPUAN1 2 3 4 5 6 7 8
1 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS 0
2 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANGMELEK HURUF 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
3 PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANGDITAMATKAN:a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD 0 #DIV/0! #DIV/0! 25,76b. SD/MI 0 #DIV/0! #DIV/0! 31,53c. SMP/ MTs 0 #DIV/0! #DIV/0! 19,44d. SMA/ MAe. SEKOLAH MENENGAH KEJURUANf. DIPLOMA I/DIPLOMA II 0 #DIV/0! #DIV/0! 3,87g. AKADEMI/DIPLOMA III 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR) 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0! 19,40
Sumber: Dinas Catatan Sipil dan Kependudukan Kabupaten Muara Enim
0
TABEL 3
JUMLAH PERSENTASE
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF
NO VARIABEL
TABEL 4
KABUPATEN/KOTA MUARA ENIMTAHUN 2014
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Semende Darat Ulu Pajar Bulan 169 5 174 184 5 189 353 10 3632 Semende Darat Tengah Tanjung Raya 113 2 115 116 1 117 229 3 2323 Semende Darat Laut Pulau Panggung 118 2 120 135 1 136 253 3 2564 Tanjung Agung Tanjung Agung 389 6 395 373 7 380 762 13 7755 Lawang Kidul Tanjung Enim 769 3 772 748 0 748 1.517 3 1.5206 Muara Enim Muara Enim 686 5 691 639 0 639 1.325 5 1.3307 Ujan Mas Ujan Mas 236 2 238 236 1 237 472 3 4758 Gunung Megang Sumaja Makmur 104 3 107 100 0 100 204 3 207
Gunung Megang 459 1 460 397 1 398 856 2 8589 Benakat 0 0 0 0 0
10 Belimbing Teluk Lubuk 245 2 247 331 0 331 576 2 57811 Rambang Dangku Tebat Agung 386 0 386 353 0 353 739 0 739
Muara Emburung 208 2 210 162 3 165 370 5 37512 Rambang Sugih Waras 269 0 269 302 1 303 571 1 57213 Lubai Beringin 261 1 262 366 0 366 627 1 62814 Lubai Ulu Sumber Mulia 386 1 387 367 1 368 753 2 75515 Lembak Lembak 300 1 301 356 1 357 656 2 65816 Belide Darat 0 0 0 0 017 Gelumbang Gelumbang18 Muara Belida19 Kelekar Kelekar 100 0 100 98 5 103 198 5 20320 Sungai Rotan Sukarami 364 2 366 386 1 387 750 3 753
JUMLAH (KAB/KOTA) 6.261 40 6.301 6.480 31 6.511 12.741 71 12.8126,3 4,8 5,5
Sumber: Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi
NO KECAMATAN NAMAPUSKESMAS
HIDUP
PEREMPUAN
HIDUP MATI HIDUP + MATI
ANGKA LAHIR MATI PER 1.000 KELAHIRAN (DILAPORKAN)
JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS
MATI HIDUP + MATI
LAKI-LAKI LAKI-LAKI + PEREMPUAN
HIDUP MATI HIDUP + MATI
JUMLAH KELAHIRAN
1.535831 3699 2 701 834 1.530 5
TABEL 5
JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA MUARA ENIM
TAHUN 2014
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 151 Semende Darat Ulu Pajar Bulan 4 4 4 1 1 4 4 1 52 Semende Darat Tengah Tanjung Raya 1 1 1 1 1 1 2 2 0 23 Semende Darat Laut Pulau Panggung 2 2 2 0 2 2 0 24 Tanjung Agung Tanjung Agung 6 10 2 12 1 2 2 4 7 12 4 165 Lawang Kidul Tanjung Enim 2 4 4 1 1 1 3 5 0 56 Muara Enim Muara Enim 3 4 4 1 1 1 4 5 0 57 Ujan Mas Ujan Mas 2 2 2 1 1 1 3 3 0 38 Gunung Megang Sumaja Makmur 1 2 2 0 1 2 0 2
Gunung Megang 8 8 8 0 8 8 0 89 Benakat 0 0 0 0 0 010 Belimbing Teluk Lubuk 0 0 0 0 0 011 Rambang Dangku Tebat Agung 2 2 2 1 1 2 3 0 3
Muara Emburung 4 4 4 4 4 4 8 8 0 812 Rambang Sugih Waras 1 2 2 1 2 2 2 4 0 413 Lubai Beringin 2 2 2 1 1 1 3 3 0 314 Lubai Ulu Sumber Mulia 0 1 1 1 1 1 0 115 Lembak Lembak 1 1 1 1 1 1 2 2 0 216 Belide Darat 0 0 0 0 0 017 Gelumbang Gelumbang 1 1 1 0 1 1 0 118 Muara Belida 0 0 0 0 0 019 Kelekar Kelekar 1 1 2 2 2 2 3 0 320 Sungai Rotan Sukarami 0 1 1 1 1 1 0 1
JUMLAH (KAB/KOTA) 40 50 2 52 16 19 3 22 56 69 5 746 8 0 8 2 3 0 3 4 5 0 6
Sumber: Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
Keterangan : Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKN/AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi
LAKI - LAKI PEREMPUAN LAKI - LAKI + PEREMPUANJUMLAH KEMATIAN
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)
BAYI BALITA BAYI ANAKBALITA BALITANEONATAL
NO KECAMATAN PUSKESMASBALITAANAK
BALITA BAYI ANAKBALITANEONATAL NEONATAL
TABEL 6JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA MUARA ENIMTAHUN 2014
< 20tahun
20-34tahun ≥35 tahun JUMLAH < 20
tahun20-34tahun ≥35 tahun JUMLAH < 20
tahun20-34tahun ≥35 tahun JUMLAH < 20
tahun20-34tahun ≥35 tahun JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Semende Darat Ulu Pajar Bulan 353 0 0 0 0 0 0 12 Semende Darat TengahTanjung Raya 229 0 0 0 0 0 0 13 Semende Darat Laut Pulau Panggung 253 0 0 0 0 0 0 14 Tanjung Agung Tanjung Agung 762 0 0 0 0 0 0 25 Lawang Kidul Tanjung Enim 1.517 0 0 0 0 0 0 16 Muara Enim Muara Enim 1.325 0 0 0 0 0 0 17 Ujan Mas Ujan Mas 472 0 0 0 0 0 0 08 Gunung Megang Sumaja Makmur 204 0 0 0 0 0 0 1
Gunung Megang 856 0 0 0 0 0 0 09 Benakat 0 0 0 0 0 0 0 0
10 Belimbing Teluk Lubuk 576 0 0 0 0 0 0 111 Rambang Dangku Tebat Agung 739 0 0 0 0 0 0 1
Muara Emburung 370 0 0 0 0 0 0 012 Rambang Sugih Waras 571 0 0 0 0 0 0 013 Lubai Beringin 627 0 0 0 0 0 0 014 Lubai Ulu Sumber Mulia 753 0 0 0 0 0 0 015 Lembak Lembak 656 0 0 0 0 0 0 016 Belide Darat 0 0 0 0 0 0 0 017 Gelumbang Gelumbang 1.530 0 0 0 0 0 0 118 Muara Belida 0 0 0 0 0 0 0 019 Kelekar Kelekar 198 0 0 0 0 0 0 120 Sungai Rotan Sukarami 750 0 0 0 0 0 0 2
12.741 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 14ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) 110
Sumber: Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar Dinas Kesehatan Kabupaten Muara EnimKeterangan:
- Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas- Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi
KEMATIAN IBUJUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU
JUMLAH (KAB/KOTA)
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH LAHIRHIDUP
JUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL
TABEL 7
KABUPATEN/KOTA MUARA ENIMTAHUN 2014
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Semende Darat Ulu Pajar Bulan 8.851 8.612 17.463 1 50,00 1 50,00 2 1 50,00 1 50,00 2 0 0,002 Semende Darat Tengah Tanjung Raya 5.752 5.686 11.438 3 33 6 66,67 9 3 33 6 66,67 9 0 0,003 Semende Darat Laut Pulau Panggung 6.979 6.846 13.825 1 50 1 50,00 2 2 67 1 33,33 3 0 0,004 Tanjung Agung Tanjung Agung 20.447 19.088 39.535 17 85 3 15,00 20 21 84 4 16,00 25 0 0,005 Lawang Kidul Tanjung Enim 33.705 32.188 65.893 22 71 9 29,03 31 32 63 19 37,25 51 3 5,886 Muara Enim Muara Enim 32.536 31.025 63.561 76 61 49 39,20 125 231 52 215 48,21 446 263 58,977 Ujan Mas Ujan Mas 12.780 11.736 24.516 17 63 10 37,04 27 17 63 10 37,04 27 3 11,118 Gunung Megang Sumaja Makmur 4.541 4.279 8.820 3 75 1 25,00 4 5 63 3 37,50 8 2 25,00
Gunung Megang 12.279 11.642 23.921 3 43 4 57,14 7 10 53 9 47,37 19 0 0,009 Benakat 4.674 4.424 9.098 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!10 Belimbing Teluk Lubuk 11.667 11.047 22.714 17 63 10 37,04 27 25 66 13 34,21 38 0 0,0011 Rambang Dangku Tebat Agung 16.992 16.395 33.387 7 54 6 46,15 13 13 52 12 48,00 25 1 4,00
Muara Emburung 8.126 7.654 15.780 2 100 0 0,00 2 10 83 2 16,67 12 0 0,0012 Rambang Sugih Waras 12.602 12.125 24.727 7 58 5 41,67 12 10 59 7 41,18 17 1 5,8813 Lubai Beringin 12.019 11.474 23.493 5 50 5 50,00 10 13 50 13 50,00 26 0 0,0014 Lubai Ulu Sumber Mulia 14.176 12.917 27.093 8 62 5 38,46 13 8 62 5 38,46 13 0 0,0015 Lembak Lembak 8.644 8.586 17.230 9 53 8 47,06 17 11 55 9 45,00 20 0 0,0016 Belide Darat 5.650 5.510 11.160 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!17 Gelumbang Gelumbang 28.440 27.395 55.835 18 58 13 41,94 31 20 59 14 41,18 34 1 2,9418 Muara Belida 3.750 3.542 7.292 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!19 Kelekar Kelekar 5.016 4.651 9.667 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0!20 Sungai Rotan Sukarami 14.831 14.420 29.251 15 58 11 42,31 26 16 59 11 40,74 27 1 3,70
JUMLAH (KAB/KOTA) 284.457 271.242 555.699 231 61 147 39 378 448 56 354 44 802 275 34
CNR KASUS BARU BTA+ PER 100.000 PENDUDUK 41,57 26,45 68,02
CNR SELURUH KASUS TB PER 100.000 PENDUDUK 80,62 63,70 144,32
Sumber: Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Muara EnimKeterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
Catatan : Jumlah kolom 6 = jumlah kolom 7 pada Tabel 1, yaitu sebesar: 560539
PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK
JUMLAH KASUS BARU BTA+
L PL+P
JUMLAH SELURUHKASUS TB
L PL+P
KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS PADA TB PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUKMENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KASUS TB ANAK 0-14 TAHUNNO KECAMATAN
TABEL 8
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA MUARA ENIM
TAHUN 2014
TB PARU
L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Semende Darat Ulu Pajar Bulan 22 1 1 2 #DIV/0! #DIV/0! 9,092 Semende Darat Tengah Tanjung Raya 81 3 6 9 #DIV/0! #DIV/0! 11,113 Semende Darat Laut Pulau Panggung 10 1 1 2 #DIV/0! #DIV/0! 20,004 Tanjung Agung Tanjung Agung 452 17 3 20 #DIV/0! #DIV/0! 4,425 Lawang Kidul Tanjung Enim 281 22 9 31 #DIV/0! #DIV/0! 11,036 Muara Enim Muara Enim 852 76 49 125 #DIV/0! #DIV/0! 14,677 Ujan Mas Ujan Mas 301 17 10 27 #DIV/0! #DIV/0! 8,978 Gunung Megang Sumaja Makmur 52 3 1 4 #DIV/0! #DIV/0! 7,69
Gunung Megang 58 3 4 7 #DIV/0! #DIV/0! 12,079 Benakat 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!10 Belimbing Teluk Lubuk 112 17 10 27 #DIV/0! #DIV/0! 24,1111 Rambang Dangku Tebat Agung 50 7 6 13 #DIV/0! #DIV/0! 26,00
Muara Emburung 21 2 0 2 #DIV/0! #DIV/0! 9,5212 Rambang Sugih Waras 146 7 5 12 #DIV/0! #DIV/0! 8,2213 Lubai Beringin 65 5 5 10 #DIV/0! #DIV/0! 15,3814 Lubai Ulu Sumber Mulia 49 8 5 13 #DIV/0! #DIV/0! 26,5315 Lembak Lembak 103 9 8 17 #DIV/0! #DIV/0! 16,5016 Belide Darat 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!17 Gelumbang Gelumbang 358 18 13 31 #DIV/0! #DIV/0! 8,6618 Muara Belida 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!19 Kelekar Kelekar 31 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0,0020 Sungai Rotan Sukarami 270 15 11 26 #DIV/0! #DIV/0! 9,63
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 3.314 231 147 378 #DIV/0! #DIV/0! 11,41
Sumber: Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Muara EnimKeterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
% BTA (+)TERHADAP SUSPEKBTA (+)NO KECAMATAN PUSKESMAS SUSPEK *)
TABEL 9
KABUPATEN/KOTA MUARA ENIMTAHUN 2014
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 241 Semende Darat Ulu Pajar Bulan 1 0 1 0,00 #DIV/0! 1 100,00 0,00 #DIV/0! 0 0,00 0,00 #DIV/0! 100,00 02 Semende Darat Tengah Tanjung Raya 1 1 2 0,00 0,00 2 100,00 0,00 0,00 0 0,00 0,00 0,00 100,00 03 Semende Darat Laut Pulau Panggung 2 4 6 0,00 0,00 5 83,33 0,00 0,00 0 0,00 0,00 0,00 83,33 14 Tanjung Agung Tanjung Agung 15 9 24 0,00 0,00 21 87,50 0,00 0,00 1 4,17 0,00 0,00 91,67 15 Lawang Kidul Tanjung Enim 28 17 45 0,00 0,00 43 95,56 0,00 0,00 2 4,44 0,00 0,00 100,00 06 Muara Enim Muara Enim 47 29 76 0,00 0,00 66 86,84 0,00 0,00 0 0,00 0,00 0,00 86,84 07 Ujan Mas Ujan Mas 5 4 9 0,00 0,00 8 88,89 0,00 0,00 1 11,11 0,00 0,00 100,00 08 Gunung Megang Sumaja Makmur 2 2 4 0,00 0,00 4 100,00 0,00 0,00 0 0,00 0,00 0,00 100,00 0
Gunung Megang 5 2 7 0,00 0,00 7 100,00 0,00 0,00 0 0,00 0,00 0,00 100,00 09 Benakat 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
10 Belimbing Teluk Lubuk 14 4 18 0,00 0,00 16 88,89 0,00 0,00 0 0,00 0,00 0,00 88,89 211 Rambang Dangku Tebat Agung 1 0 1 0,00 #DIV/0! 1 100,00 0,00 #DIV/0! 0 0,00 0,00 #DIV/0! 100,00 0
Muara Emburung 2 2 4 0,00 0,00 4 100,00 0,00 0,00 0 0,00 0,00 0,00 100,00 012 Rambang Sugih Waras 3 3 6 0,00 0,00 6 100,00 0,00 0,00 0 0,00 0,00 0,00 100,00 013 Lubai Beringin 3 4 7 0,00 0,00 6 85,71 0,00 0,00 0 0,00 0,00 0,00 85,71 114 Lubai Ulu Sumber Mulia 2 1 3 0,00 0,00 3 100,00 0,00 0,00 0 0,00 0,00 0,00 100,00 015 Lembak Lembak 6 8 14 0,00 0,00 14 100,00 0,00 0,00 0 0,00 0,00 0,00 100,00 016 Belide Darat 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!17 Gelumbang Gelumbang 13 8 21 0,00 0,00 17 80,95 0,00 0,00 1 4,76 0,00 0,00 85,71 118 Muara Belida 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!19 Kelekar Kelekar 1 2 3 0,00 0,00 3 100,00 0,00 0,00 0 0,00 0,00 0,00 100,00 020 Sungai Rotan Sukarami 11 11 22 0,00 0,00 22 100,00 0,00 0,00 0 0,00 0,00 0,00 100,00 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 162 111 273 0 0,00 0 0,00 249 91,21 0 0,00 0 0,00 5 1,83 0,00 0,00 93,04 0 0 6ANGKA KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN PER 100.000 PENDUDUK 0,0 0,0 1,1
Sumber: Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Muara EnimKeterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
JUMLAH KEMATIANSELAMA PENGOBATAN
ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
L L + P
ANGKA PENGOBATAN LENGKAP(COMPLETE RATE)
L PBTA (+) DIOBATI
ANGKA KEBERHASILANPENGOBATAN
(SUCCESS RATE/SR)P L + P
ANGKA KESEMBUHAN (CURE RATE)
NO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 10
PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA MUARA ENIM
TAHUN 2014
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Semende Darat Ulu Pajar Bulan 575 508 1.083 58 51 108 93 161,7 73 143,7 166 153,32 Semende Darat Tengah Tanjung Raya 344 306 650 34 31 65 26 75,6 31 101,3 57 87,73 Semende Darat Laut Pulau Panggung 388 339 727 39 34 73 42 108,2 46 135,7 88 121,04 Tanjung Agung Tanjung Agung 1.314 1.171 2.485 131 117 249 172 130,9 152 129,8 324 130,45 Lawang Kidul Tanjung Enim 2.402 2.232 4.634 240 223 463 397 165,3 299 134,0 696 150,26 Muara Enim Muara Enim 2.535 2.167 4.702 254 217 470 96 37,9 47 21,7 143 30,47 Ujan Mas Ujan Mas 943 864 1.807 94 86 181 148 156,9 119 137,7 267 147,88 Gunung Megang Sumaja Makmur 378 326 704 38 33 70 6 15,9 3 9,2 9 12,8
Gunung Megang 843 790 1.633 84 79 163 36 42,7 39 49,4 75 45,99 Benakat 300 289 589 30 29 59 0,0 0,0 0 0,0
10 Belimbing Teluk Lubuk 889 752 1.641 89 75 164 115 129,4 91 121,0 206 125,511 Rambang Dangku Tebat Agung 1.234 1.059 2.293 123 106 229 101 81,8 88 83,1 189 82,4
Muara Emburung 3.247 2.645 5.892 325 265 589 59 18,2 51 19,3 110 18,712 Rambang Sugih Waras 813 729 1.542 81 73 154 60 73,8 40 54,9 100 64,913 Lubai Beringin 834 758 1.592 83 76 159 102 122,3 73 96,3 175 109,914 Lubai Ulu Sumber Mulia 1.029 916 1.945 103 92 195 63 61,2 70 76,4 133 68,415 Lembak Lembak 514 432 946 51 43 95 76 147,9 53 122,7 129 136,416 Belide Darat 280 239 519 28 24 52 0,0 0,0 0 0,017 Gelumbang Gelumbang 2.065 1.893 3.958 207 189 396 51 24,7 38 20,1 89 22,518 Muara Belida 125 145 270 13 15 27 0,0 0,0 0 0,019 Kelekar Kelekar 355 766 1.121 36 77 112 4 11,3 5 6,5 9 8,020 Sungai Rotan Sukarami 726 600 1.326 73 60 133 8 11,0 3 5,0 11 8,3
JUMLAH (KAB/KOTA) 22.133 19.926 42.059 2.213 1.993 4.206 1.655 74,8 1.321 66,3 2.976 70,8
Sumber: Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Muara EnimKeterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
JUMLAH BALITA JUMLAH PERKIRAANPENDERITANO KECAMATAN PUSKESMAS
PNEUMONIA PADA BALITAPENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI
L P L + P
TABEL 11
KABUPATEN/KOTA MUARA ENIMTAHUN 2014
L P L+PPROPORSIKELOMPOK
UMURL P L+P
PROPORSIKELOMPOK
UMURL P L+P
PROPORSIKELOMPOK
UMURL P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 < 1 TAHUN 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0
2 1 - 4 TAHUN 1 1 25,00 0 0,00 0 0,00 0
3 5 - 14 TAHUN 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0
4 15 - 19 TAHUN 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0
5 20 - 29 TAHUN 1 1 25,00 1 2 3 42,86 1 2 3 100,00 1 2 3
6 30 - 39 TAHUN 0 0,00 2 2 28,57 0 0,00 1 1
7 40 - 49 TAHUN 1 1 2 50,00 2 2 28,57 0 0,00 1 1
8 50 - 59 TAHUN 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0
9 ≥ 60 TAHUN 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 1 3 4 3 4 7 1 2 3 2 3 5
PROPORSI JENIS KELAMIN 25,00 75,00 42,86 57,14 33,33 66,67 40,00 60,00 100,00
Sumber: Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Muara EnimKet: Jumlah kasus adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
AIDS SYPHILIS JUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS
JUMLAH KASUS HIV, AIDS, DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMIN
H I V
NO KELOMPOK UMUR
TABEL 12
KABUPATEN/KOTA MUARA ENIMTAHUN 2014
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
Sumber: Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
POSITIF HIV
L + P L P L + PJUMLAH PENDONOR
PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN
NO UNIT TRANSFUSI DARAH
DONOR DARAHSAMPEL DARAH DIPERIKSA/DISKRINING TERHADAP
HIVL P
TABEL 13
KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA MUARA ENIM
TAHUN 2014
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 151 Semende Darat Ulu Pajar Bulan 8.851 8.612 17.463 189 184 374 243 128 237 129 480 1282 Semende Darat Tengah Tanjung Raya 5.752 5.686 11.438 123 122 245 207 168 228 187 435 1783 Semende Darat Laut Pulau Panggung 6.979 6.846 13.825 149 147 296 342 229 320 218 662 2244 Tanjung Agung Tanjung Agung 20.447 19.088 39.535 438 408 846 416 95 448 110 864 1025 Lawang Kidul Tanjung Enim 33.705 32.188 65.893 721 689 1.410 1.157 160 1.113 162 2.270 1616 Muara Enim Muara Enim 32.536 31.025 63.561 696 664 1.360 1.225 176 1.079 163 2.304 1697 Ujan Mas Ujan Mas 12.780 11.736 24.516 273 251 525 236 86 303 121 539 1038 Gunung Megang Sumaja Makmur 4.541 4.279 8.820 97 92 189 249 256 216 236 465 246
Gunung Megang 12.279 11.642 23.921 263 249 512 572 218 579 232 1.151 2259 Benakat 4.674 4.424 9.098 100 95 195 0 0 0 010 Belimbing Teluk Lubuk 11.667 11.047 22.714 250 236 486 344 138 404 171 748 15411 Rambang Dangku Tebat Agung 16.992 16.395 33.387 364 351 714 457 126 343 98 800 112
Muara Emburung 8.126 7.654 15.780 174 164 338 276 159 264 161 540 16012 Rambang Sugih Waras 12.602 12.125 24.727 270 259 529 494 183 490 189 984 18613 Lubai Beringin 12.019 11.474 23.493 257 246 503 531 206 348 142 879 17514 Lubai Ulu Sumber Mulia 14.176 12.917 27.093 303 276 580 525 173 515 186 1.040 17915 Lembak Lembak 8.644 8.586 17.230 185 184 369 698 377 726 395 1.424 38616 Belide Darat 5.650 5.510 11.160 121 118 239 0 0 0 017 Gelumbang Gelumbang 28.440 27.395 55.835 609 586 1.195 478 79 519 89 997 8318 Muara Belida 3.750 3.542 7.292 80 76 156 0 0 0 019 Kelekar Kelekar 5.016 4.651 9.667 107 100 207 152 142 151 152 303 14620 Sungai Rotan Sukarami 14.831 14.420 29.251 317 309 626 609 192 572 185 1.181 189
JUMLAH (KAB/KOTA) 284.457 271.242 555.699 6.087 5.805 11.892 9.211 151,3 8.855 152,6 18.066 151,9ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK 214
Sumber: Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim 21610
P L + PLNO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK
DIAREJUMLAH PERKIRAAAN
KASUSDIARE DITANGANI
TABEL 14
JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA MUARA ENIM
TAHUN 2014
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Semende Darat Ulu Pajar Bulan 1 0 1 0 0 0 1 0 12 Semende Darat Tengah Tanjung Raya 0 0 0 0 0 0 0 0 03 Semende Darat Laut Pulau Panggung 0 0 0 0 1 1 0 1 14 Tanjung Agung Tanjung Agung 0 0 0 0 0 0 0 0 05 Lawang Kidul Tanjung Enim 0 0 0 1 0 1 1 0 16 Muara Enim Muara Enim 0 0 0 0 0 0 0 0 07 Ujan Mas Ujan Mas 0 0 0 6 5 11 6 5 118 Gunung Megang Sumaja Makmur 0 0 0 1 0 1 1 0 1
Gunung Megang 0 0 0 0 0 0 0 0 09 Benakat 0 0 0 0 0 0
10 Belimbing Teluk Lubuk 1 0 1 3 3 6 4 3 711 Rambang Dangku Tebat Agung 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Muara Emburung 0 0 0 1 0 1 1 0 112 Rambang Sugih Waras 0 0 0 0 0 0 0 0 013 Lubai Beringin 1 1 2 1 0 1 2 1 314 Lubai Ulu Sumber Mulia 0 0 0 0 0 0 0 0 015 Lembak Lembak 2 0 2 2 2 4 4 2 616 Belide Darat 0 0 0 0 017 Gelumbang Gelumbang 2 4 6 5 8 13 7 12 1918 Muara Belida 0 0 0 0 019 Kelekar Kelekar 0 0 0 0 0 0 0 0 020 Sungai Rotan Sukarami 0 0 0 4 2 6 4 2 6
JUMLAH (KAB/KOTA) 7 5 12 24 21 45 31 26 57
PROPORSI JENIS KELAMIN 58,33 41,67 53,33 46,67 54,39 45,61
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK 5,53 4,64 10,17
Sumber: Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
PB + MBPausi Basiler (PB)/ Kusta kering Multi Basiler (MB)/ Kusta BasahNO KECAMATAN PUSKESMASKASUS BARU
TABEL 15
KABUPATEN/KOTA MUARA ENIMTAHUN 2014
L P L+P JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 101 Semende Darat Ulu Pajar Bulan 1 - 1 - 0,00 0 02 Semende Darat Tengah Tanjung Raya - - - - #DIV/0! 0 #DIV/0!3 Semende Darat Laut Pulau Panggung - 1 1 1 100,00 1 1004 Tanjung Agung Tanjung Agung - - - - #DIV/0! 0 #DIV/0!5 Lawang Kidul Tanjung Enim 1 - 1 - 0,00 0 06 Muara Enim Muara Enim - - - - #DIV/0! 0 #DIV/0!7 Ujan Mas Ujan Mas 6 5 11 - 0,00 2 18,188 Gunung Megang Sumaja Makmur 1 - 1 - 0,00 0 0
Gunung Megang - - - - #DIV/0! 0 #DIV/0!9 Benakat - - - #DIV/0! #DIV/0!10 Belimbing Teluk Lubuk 4 3 7 2 28,57 2 28,5711 Rambang Dangku Tebat Agung - - - #DIV/0! 0 #DIV/0!
Muara Emburung 1 - 1 0,00 1 10012 Rambang Sugih Waras - - - #DIV/0! 0 #DIV/0!13 Lubai Beringin 2 1 3 0,00 0 014 Lubai Ulu Sumber Mulia - - - #DIV/0! 0 #DIV/0!15 Lembak Lembak 4 2 6 0,00 0 016 Belide Darat - - - #DIV/0! #DIV/0!17 Gelumbang Gelumbang 7 12 19 0,00 4 21,0518 Muara Belida - - - #DIV/0! #DIV/0!19 Kelekar Kelekar - - - #DIV/0! 0 #DIV/0!20 Sungai Rotan Sukarami 4 2 6 0,00 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 31 26 57 3 5,26 10 17,54ANGKA CACAT TINGKAT 2 PER 100.000 PENDUDUK 1,78
Sumber: Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PENDERITA KUSTA PENDERITA KUSTA0-14 TAHUN
KASUS BARU
CACAT TINGKAT 2NO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 16
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA MUARA ENIM
TAHUN 2014
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 121 Semende Darat Ulu Pajar Bulan 1 0 1 0 1 0 12 Semende Darat Tengah Tanjung Raya 0 0 0 0 03 Semende Darat Laut Pulau Panggung 0 0 0 0 04 Tanjung Agung Tanjung Agung 0 0 1 1 0 1 15 Lawang Kidul Tanjung Enim 0 1 0 1 1 0 16 Muara Enim Muara Enim 0 0 0 0 07 Ujan Mas Ujan Mas 0 6 5 11 6 5 118 Gunung Megang Sumaja Makmur 0 1 0 1 1 0 1
Gunung Megang 0 0 0 0 09 Benakat 0 0 0 0 010 Belimbing Teluk Lubuk 1 0 1 3 3 6 4 3 711 Rambang Dangku Tebat Agung 0 0 0 0 0
Muara Emburung 0 1 0 1 1 0 112 Rambang Sugih Waras 0 0 0 0 013 Lubai Beringin 1 1 2 1 0 1 2 1 314 Lubai Ulu Sumber Mulia 0 0 0 0 015 Lembak Lembak 2 0 2 3 2 5 5 2 716 Belide Darat 0 0 0 0 017 Gelumbang Gelumbang 2 4 6 7 14 21 9 18 2718 Muara Belida 0 0 0 0 019 Kelekar Kelekar 0 0 0 0 020 Sungai Rotan Sukarami 0 4 2 6 4 2 6
JUMLAH (KAB/KOTA) 7 5 12 27 27 54 34 32 66ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 0,6 0,6 1,2
Sumber: Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
NO KECAMATAN PUSKESMAS
KASUS TERCATAT
Pausi Basiler/Kusta kering Multi Basiler/Kusta Basah JUMLAH
TABEL 17
PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA MUARA ENIM
TAHUN 2014
KUSTA (PB) KUSTA (MB)
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 211 Semende Darat Ulu Pajar Bulan 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!2 Semende Darat TengahTanjung Raya 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!3 Semende Darat LautPulau Panggung 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!4 Tanjung Agung Tanjung Agung 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!5 Lawang Kidul Tanjung Enim 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!6 Muara Enim Muara Enim 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!7 Ujan Mas Ujan Mas 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!8 Gunung Megang Sumaja Makmur 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 1 1 100 #DIV/0! 1 100
Gunung Megang 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!9 Benakat 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
10 Belimbing Teluk Lubuk 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 1 #DIV/0! 1 100 1 10011 Rambang Dangku Tebat Agung 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
Muara Emburung 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!12 Rambang Sugih Waras 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!13 Lubai Beringin 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!14 Lubai Ulu Sumber Mulia 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!15 Lembak Lembak 1 1 #DIV/0! 1 100 1 100 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!16 Belide Darat 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!17 Gelumbang Gelumbang 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 4 5 0 2 50 2 4018 Muara Belida 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!19 Kelekar Kelekar 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!20 Sungai Rotan Sukarami 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 3 3 #DIV/0! 3 100 3 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 1 1 0 #DIV/0! 1 100,0 1 100,0 2 8 10 1 50 6 75 7 70
Sumber: Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
NO KECAMATAN PUSKESMAS RFT PBL + PPENDERITA PB PENDERITA MB L + P
RFT MBL PL P
TABEL 18
KABUPATEN/KOTA MUARA ENIMTAHUN 2014
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH PENDUDUK<15 TAHUN
JUMLAH KASUS AFP(NON POLIO)
1 2 3 4 51 Semende Darat Ulu Pajar Bulan 4.4972 Semende Darat Tengah Tanjung Raya 2.7713 Semende Darat Laut Pulau Panggung 3.1244 Tanjung Agung Tanjung Agung 8.7725 Lawang Kidul Tanjung Enim 15.062 36 Muara Enim Muara Enim 14.917 17 Ujan Mas Ujan Mas 5.7608 Gunung Megang Sumaja Makmur 8.266
Gunung Megang9 Benakat 2.156 210 Belimbing Teluk Lubuk 5.64711 Rambang Dangku Tebat Agung 11.955
Muara Emburung12 Rambang Sugih Waras 6.03513 Lubai Beringin 5.92914 Lubai Ulu Sumber Mulia 6.59815 Lembak Lembak 3.64316 Belide Darat 2.10017 Gelumbang Gelumbang 12.56818 Muara Belida 1.17219 Kelekar Kelekar 2.30920 Sungai Rotan Sukarami 5.817
JUMLAH (KAB/KOTA) 129.098 6AFP RATE (NON POLIO) PER 100.000 PENDUDUK USIA < 15 TAHUN 4,65
Sumber: Seksi Pengendalian Wabah dan Bencana Dinas Kesehatan Kabupaten Muara EnimKeterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
Catatan : Jumlah penduduk < 15 tahun kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 2, yaitu sebesar:146.843
JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
TABEL 19
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA MUARA ENIM
TAHUN 2014
JUMLAH KASUS PD3I
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Semende Darat Ulu Pajar Bulan 0 0 0 02 Semende Darat TengahTanjung Raya 0 0 0 03 Semende Darat Laut Pulau Panggung 0 0 0 04 Tanjung Agung Tanjung Agung 0 0 0 05 Lawang Kidul Tanjung Enim 0 0 0 06 Muara Enim Muara Enim 0 0 0 07 Ujan Mas Ujan Mas 0 0 0 08 Gunung Megang Sumaja Makmur 0 0 0 0
Gunung Megang 0 0 0 1 1 09 Benakat 0 0 0 0
10 Belimbing Teluk Lubuk 0 0 0 011 Rambang Dangku Tebat Agung 0 0 0 0
Muara Emburung 0 0 0 012 Rambang Sugih Waras 0 0 0 013 Lubai Beringin 0 0 0 014 Lubai Ulu Sumber Mulia 0 0 0 2 215 Lembak Lembak 0 0 0 016 Belide Darat 0 0 0 017 Gelumbang Gelumbang 0 0 0 018 Muara Belida 0 0 0 019 Kelekar Kelekar 0 0 0 020 Sungai Rotan Sukarami 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 2 2
CASE FATALITY RATE (%) #DIV/0! 0,00 100,00
Sumber: Seksi Pengendalian Wabah dan Bencana Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
PERTUSISNO KECAMATAN PUSKESMASDIFTERI
JUMLAH KASUS MENINGGAL JUMLAH KASUS MENINGGAL
TETANUS (NON NEONATORUM) TETANUS NEONATORUMJUMLAH KASUS MENINGGAL
TABEL 20
KABUPATEN/KOTA MUARA ENIMTAHUN 2014
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 Semende Darat Ulu Pajar Bulan 0 0 02 Semende Darat TengahTanjung Raya 0 0 03 Semende Darat Laut Pulau Panggung 0 0 04 Tanjung Agung Tanjung Agung 0 0 05 Lawang Kidul Tanjung Enim 1 1 0 06 Muara Enim Muara Enim 0 0 07 Ujan Mas Ujan Mas 0 0 08 Gunung Megang Sumaja Makmur 0 0 0
Gunung Megang 0 0 09 Benakat 0 0 0
10 Belimbing Teluk Lubuk 1 3 4 0 011 Rambang Dangku Tebat Agung 1 3 4 0 0
Muara Emburung 0 0 012 Rambang Sugih Waras 2 2 0 0
13 Lubai Beringin 2 1 3 0 0
14 Lubai Ulu Sumber Mulia 0 0 0
15 Lembak Lembak 0 0 0
16 Belide Darat 0 0 0
17 Gelumbang Gelumbang 1 1 0 018 Muara Belida 0 0 019 Kelekar Kelekar 1 1 2 0 020 Sungai Rotan Sukarami 3 3 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 8 12 20 0 0 0 0 0 0 0
CASE FATALITY RATE (%) 0,0
Sumber: Seksi Pengendalian Wabah dan Bencana Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
JUMLAH KASUS PD3I
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
CAMPAKJUMLAH KASUS MENINGGA
L
POLIO HEPATITIS BNO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 21
JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA MUARA ENIM
TAHUN 2014
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 121 Semende Darat Ulu Pajar Bulan 1 0 1 0 0 0 0,0 #DIV/0! 0,02 Semende Darat Tengah Tanjung Raya 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!3 Semende Darat Laut Pulau Panggung 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!4 Tanjung Agung Tanjung Agung 1 0 1 0 0 0 0,0 #DIV/0! 0,05 Lawang Kidul Tanjung Enim 0 3 3 0 0 0 #DIV/0! 0,0 0,06 Muara Enim Muara Enim 17 14 31 0 0 0 0,0 0,0 0,07 Ujan Mas Ujan Mas 1 2 3 0 0 0 0,0 0,0 0,08 Gunung Megang Sumaja Makmur 0 1 1 0 0 0 #DIV/0! 0,0 0,0
Gunung Megang 1 0 1 0 0 0 0,0 #DIV/0! 0,09 Benakat 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!10 Belimbing Teluk Lubuk 2 0 2 0 0 0 0,0 #DIV/0! 0,011 Rambang Dangku Tebat Agung 2 1 3 0 0 0 0,0 0,0 0,0
Muara Emburung 0 1 1 0 0 0 #DIV/0! 0,0 0,012 Rambang Sugih Waras 4 4 8 0 0 0 0,0 0,0 0,013 Lubai Beringin 4 3 7 0 0 0 0,0 0,0 0,014 Lubai Ulu Sumber Mulia 1 0 1 0 0 0 0,0 #DIV/0! 0,015 Lembak Lembak 3 5 8 0 0 0 0,0 0,0 0,016 Belide Darat 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!17 Gelumbang Gelumbang 10 10 20 0 0 0 0,0 0,0 0,018 Muara Belida 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!19 Kelekar Kelekar 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!20 Sungai Rotan Sukarami 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 47 44 91 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK 8,4 7,8 16,2
Sumber: Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Muara EnimKet: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
NO KECAMATAN MENINGGAL CFR (%)JUMLAH KASUSPUSKESMASDEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
TABEL 22
KABUPATEN/KOTA MUARA ENIMTAHUN 2014
L P L+P L % P % L+P % L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 Semende Darat Ulu Pajar Bulan 119 119 - #DIV/0! - #DIV/0! - - 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!2 Semende Darat Tengah Tanjung Raya 188 188 - #DIV/0! - #DIV/0! - - 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!3 Semende Darat Laut Pulau Panggung 130 130 5 #DIV/0! 4 #DIV/0! 9 6,92 0 0,00 0,00 0,004 Tanjung Agung Tanjung Agung 1.214 1.214 97 #DIV/0! 93 #DIV/0! 190 15,65 0 0,00 0,00 0,005 Lawang Kidul Tanjung Enim 1.497 1.497 33 #DIV/0! 45 #DIV/0! 78 5,21 0 0,00 0,00 0,006 Muara Enim Muara Enim 335 335 - #DIV/0! - #DIV/0! - - 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!7 Ujan Mas Ujan Mas 150 150 - #DIV/0! 1 #DIV/0! 1 0,67 0 #DIV/0! 0,00 0,008 Gunung Megang Sumaja Makmur 100 100 - #DIV/0! - #DIV/0! - - 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Gunung Megang 198 198 - #DIV/0! - #DIV/0! - - 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!9 Benakat - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
10 Belimbing Teluk Lubuk 9 9 - #DIV/0! - #DIV/0! - - 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!11 Rambang Dangku Tebat Agung 68 68 - #DIV/0! - #DIV/0! - - 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Muara Emburung 88 88 2 #DIV/0! - #DIV/0! 2 2,27 0 0,00 #DIV/0! 0,0012 Rambang Sugih Waras 85 85 2 #DIV/0! 2 #DIV/0! 4 4,71 0 0,00 0,00 0,0013 Lubai Beringin 38 38 1 #DIV/0! - #DIV/0! 1 2,63 0 0,00 #DIV/0! 0,0014 Lubai Ulu Sumber Mulia 0 - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!15 Lembak Lembak 68 68 - #DIV/0! - #DIV/0! - - 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!16 Belide Darat - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!17 Gelumbang Gelumbang 33 33 - #DIV/0! - #DIV/0! - - 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!18 Muara Belida - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!19 Kelekar Kelekar 81 81 - #DIV/0! - #DIV/0! - - 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!20 Sungai Rotan Sukarami 127 127 - #DIV/0! - #DIV/0! - - 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 4.528 - - 4.528 140 #DIV/0! 145 #DIV/0! 285 6,29 0 0 0 0,00 0,00 0,00
JUMLAH PENDUDUK BERISIKO 555.699
ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE ) PER 1.000 PENDUDUK BERISIKO 0,25 0,26 0,51
Sumber: Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
CFRMENINGGALSUSPEK
MALARIA
NO KECAMATAN PUSKESMAS POSITIFL P L+P
SEDIAAN DARAH DIPERIKSA
TABEL 23
PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA MUARA ENIM
TAHUN 2014
L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Semende Darat Ulu Pajar Bulan 0 02 Semende Darat Tengah Tanjung Raya 0 03 Semende Darat Laut Pulau Panggung 0 04 Tanjung Agung Tanjung Agung 0 05 Lawang Kidul Tanjung Enim 3 86 Muara Enim Muara Enim 0 17 Ujan Mas Ujan Mas 0 08 Gunung Megang Sumaja Makmur 0 0
Gunung Megang 0 09 Benakat 0 0
10 Belimbing Teluk Lubuk 0 011 Rambang Dangku Tebat Agung 0 0
Muara Emburung 0 112 Rambang Sugih Waras 0 213 Lubai Beringin 0 014 Lubai Ulu Sumber Mulia 0 015 Lembak Lembak 0 016 Belide Darat 0 017 Gelumbang Gelumbang 0 118 Muara Belida 0 019 Kelekar Kelekar 0 020 Sungai Rotan Sukarami 0 3
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 3 0 0 16ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) 0 0 3
Sumber: Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Muara EnimKet: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
JUMLAH SELURUH KASUSKASUS BARU DITEMUKANNO KECAMATAN PUSKESMAS
PENDERITA FILARIASIS
TABEL 24
CAKUPAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA MUARA ENIM
TAHUN 2014
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI +PEREMPUAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Semende Darat Ulu Pajar Bulan 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!2 Semende Darat TengahTanjung Raya 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!3 Semende Darat Laut Pulau Panggung 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!4 Tanjung Agung Tanjung Agung 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!5 Lawang Kidul Tanjung Enim 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!6 Muara Enim Muara Enim 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!7 Ujan Mas Ujan Mas 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!8 Gunung Megang Sumaja Makmur 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
Gunung Megang 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!9 Benakat 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
10 Belimbing Teluk Lubuk 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!11 Rambang Dangku Tebat Agung 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
Muara Emburung 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!12 Rambang Sugih Waras 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!13 Lubai Beringin 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!14 Lubai Ulu Sumber Mulia 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!15 Lembak Lembak 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!16 Belide Darat 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!17 Gelumbang Gelumbang 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!18 Muara Belida 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!19 Kelekar Kelekar 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!20 Sungai Rotan Sukarami 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
Sumber: Seksi Pengendalian Wabah dan Bencana Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
DILAKUKAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUANNO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK ≥ 15 TAHUN
TABEL 25
CAKUPAN PEMERIKSAAN OBESITAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA MUARA ENIM
TAHUN 2014
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI +PEREMPUAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Semende Darat Ulu Pajar Bulan 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!2 Semende Darat TengahTanjung Raya 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!3 Semende Darat Laut Pulau Panggung 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!4 Tanjung Agung Tanjung Agung 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!5 Lawang Kidul Tanjung Enim 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!6 Muara Enim Muara Enim 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!7 Ujan Mas Ujan Mas 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!8 Gunung Megang Sumaja Makmur 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
Gunung Megang 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!9 Benakat 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
10 Belimbing Teluk Lubuk 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!11 Rambang Dangku Tebat Agung 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
Muara Emburung 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!12 Rambang Sugih Waras 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!13 Lubai Beringin 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!14 Lubai Ulu Sumber Mulia 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!15 Lembak Lembak 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!16 Belide Darat 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!17 Gelumbang Gelumbang 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!18 Muara Belida 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!19 Kelekar Kelekar 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!20 Sungai Rotan Sukarami 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
Sumber: Seksi Pengendalian Wabah dan Bencana Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH PENGUNJUNG PUSKESMAS DANJARINGANNYA BERUSIA ≥ 15 TAHUN
DILAKUKAN PEMERIKSAAN OBESITAS
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
TABEL 26
CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (CBE)MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA MUARA ENIMTAHUN 2014
JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8
1 Semende Darat Ulu Pajar Bulan #DIV/0! #DIV/0!2 Semende Darat Tengah Tanjung Raya #DIV/0! #DIV/0!3 Semende Darat Laut Pulau Panggung #DIV/0! #DIV/0!4 Tanjung Agung Tanjung Agung #DIV/0! #DIV/0!5 Lawang Kidul Tanjung Enim #DIV/0! #DIV/0!6 Muara Enim Muara Enim #DIV/0! #DIV/0!7 Ujan Mas Ujan Mas #DIV/0! #DIV/0!8 Gunung Megang Sumaja Makmur #DIV/0! #DIV/0!
Gunung Megang #DIV/0! #DIV/0!9 Benakat #DIV/0! #DIV/0!
10 Belimbing Teluk Lubuk #DIV/0! #DIV/0!11 Rambang Dangku Tebat Agung #DIV/0! #DIV/0!
Muara Emburung #DIV/0! #DIV/0!12 Rambang Sugih Waras #DIV/0! #DIV/0!13 Lubai Beringin #DIV/0! #DIV/0!14 Lubai Ulu Sumber Mulia #DIV/0! #DIV/0!15 Lembak Lembak #DIV/0! #DIV/0!16 Belide Darat #DIV/0! #DIV/0!17 Gelumbang Gelumbang #DIV/0! #DIV/0!18 Muara Belida #DIV/0! #DIV/0!19 Kelekar Kelekar #DIV/0! #DIV/0!20 Sungai Rotan Sukarami #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
Sumber: Seksi Pengendalian Wabah dan Bencana Dinas Kesehatan Kabupaten Muara EnimKet: IVA: Inspeksi Visual dengan Asam asetat
CBE: Clinical Breast Examination
PEMERIKSAAN IVA PEMERIKSAAN KLINIS PAYUDARA(CBE)NO KECAMATAN PUSKESMAS PEREMPUAN
USIA 30-49 TAHUN
TABEL 27
JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)KABUPATEN/KOTA MUARA ENIM
TAHUN 2014
DIKETAHUI DITANGGU-LANGI AKHIR L P L+P 0-7
HARI8-28HARI
1-11BLN
1-4THN
5-9THN
10-14THN
15-19THN
20-44THN
45-54THN
55-59THN
60-69THN
70+THN L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 341 Campak 1 2 28-3-2014 28-3-2014 4-5-2014 24 20 44 9 21 12 2 0 0 0 170 #DIV/0! #DIV/0! 25,88 - - -2 Keracunan 1 1 7-6-2014 7-6-2014 7-6-2014 1 10 11 5 5 1 0 0 0 12 #DIV/0! #DIV/0! 91,67 - - -3 Campak 1 2 4-9-2014 4-9-2014 11-9-2014 13 13 26 0 0 0 4.667 #DIV/0! #DIV/0! 0,56 - - -
38 43 81Sumber: Seksi Pengendalian Wabah dan Bencana Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
WAKTU KEJADIAN (TANGGAL) KELOMPOK UMUR PENDERITAJUMLAHDESA/KE
L
CFR (%)NO JENIS KEJADIAN
LUAR BIASA
ATTACK RATE (%)JUMLAH PENDERITA JUMLAH KEMATIAN JUMLAH PENDUDUKTERANCAM
JUMLAHKEC
YANG TERSERANG
TABEL 28
KABUPATEN/KOTA MUARA ENIMTAHUN 2014
JUMLAH DITANGANI <24 JAM %1 2 3 4 5 6
1 Semende Darat Ulu Pajar Bulan #DIV/0!2 Semende Darat Tengah Tanjung Raya #DIV/0!3 Semende Darat Laut Pulau Panggung #DIV/0!4 Tanjung Agung Tanjung Agung #DIV/0!5 Lawang Kidul Tanjung Enim 2 2 100,006 Muara Enim Muara Enim #DIV/0!7 Ujan Mas Ujan Mas #DIV/0!8 Gunung Megang Sumaja Makmur #DIV/0!
Gunung Megang #DIV/0!9 Benakat #DIV/0!
10 Belimbing Teluk Lubuk #DIV/0!11 Rambang Dangku Tebat Agung #DIV/0!
Muara Emburung #DIV/0!12 Rambang Sugih Waras #DIV/0!13 Lubai Beringin 2 2 100,0014 Lubai Ulu Sumber Mulia 2 2 100,0015 Lembak Lembak #DIV/0!16 Belide Darat #DIV/0!17 Gelumbang Gelumbang #DIV/0!18 Muara Belida #DIV/0!19 Kelekar Kelekar #DIV/0!20 Sungai Rotan Sukarami #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 6 6 100,00
Sumber: Seksi Pengendalian Wabah dan Bencana Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
KLB DI DESA/KELURAHANNO PUSKESMASKECAMATAN
KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANG DITANGANI < 24 JAM
TABEL 29
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA MUARA ENIM
TAHUN 2014
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 151 Semende Darat Ulu Pajar Bulan 461 421 91,3 395 85,7 444 348 78,4 363 81,8 363 81,82 Semende Darat TengahTanjung Raya 308 276 89,6 224 72,7 286 232 81,1 232 81,1 232 81,13 Semende Darat Laut Pulau Panggung 359 359 100,0 359 100,0 346 319 92,2 284 82,1 284 82,14 Tanjung Agung Tanjung Agung 1030 925 89,8 887 86,1 996 780 78,3 817 82,0 817 82,05 Lawang Kidul Tanjung Enim 1730 1714 99,1 1629 94,2 1347 1520 112,8 1.520 112,8 1.520 112,86 Muara Enim Muara Enim 1.417 1.274 89,9 1.073 75,7 1.341 1.329 99,1 1.078 80,4 1.329 99,17 Ujan Mas Ujan Mas 554 513 92,6 483 87,2 538 475 88,3 436 81,0 475 88,38 Gunung Megang Sumaja Makmur 233 241 103,4 148 63,5 222 201 90,5 179 80,6 199 89,6
Gunung Megang 909 909 100,0 876 96,4 879 850 96,7 850 96,7 850 96,79 Benakat #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
10 Belimbing Teluk Lubuk 635 565 89,0 594 93,5 611 574 93,9 563 92,1 574 93,911 Rambang Dangku Tebat Agung 825 824 99,9 736 89,2 796 740 93,0 646 81,2 740 93,0
Muara Emburung 406 473 116,5 360 88,7 390 374 95,9 374 95,9 374 95,912 Rambang Sugih Waras 643 615 95,6 576 89,6 618 537 86,9 517 83,7 537 86,913 Lubai Beringin 683 672 98,4 631 92,4 654 628 96,0 628 96,0 628 96,014 Lubai Ulu Sumber Mulia 863 826 95,7 778 90,2 831 757 91,1 757 91,1 757 91,115 Lembak Lembak 792 697 88,0 655 82,7 737 635 86,2 635 86,2 635 86,216 Belide Darat #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!17 Gelumbang Gelumbang 1.560 1.491 95,6 1.422 91,2 1.500 1.374 91,6 1.372 91,5 1.306 87,118 Muara Belida #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!19 Kelekar Kelekar 254 281 110,6 266 104,7 246 209 85,0 209 85,0 209 85,020 Sungai Rotan Sukarami 887 866 97,6 753 84,9 845 725 85,8 759 89,8 574 67,9
JUMLAH (KAB/KOTA) 14.549 13.942 95,8 12.845 88,3 13.627 12.607 92,5 12.219 89,7 12.403 91,07,54
Sumber: Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS
IBU BERSALIN/NIFASIBU HAMILPERSALINAN
DITOLONG NAKESMENDAPAT
YANKES NIFASIBU NIFAS
MENDAPAT VIT AJUMLAH K1 K4NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH
TABEL 30
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA MUARA ENIM
TAHUN 2014
TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 Semende Darat Ulu Pajar Bulan 461 1 0,2 1 0,2 1 0,2 1 0,2 1 0,2 4 0,92 Semende Darat TengahTanjung Raya 308 1 0,3 1 0,3 1 0,3 1 0,3 1 0,3 4 1,33 Semende Darat Laut Pulau Panggung 359 1 0,3 1 0,3 1 0,3 1 0,3 1 0,3 4 1,14 Tanjung Agung Tanjung Agung 1.030 1 0,1 1 0,1 1 0,1 1 0,1 1 0,1 4 0,45 Lawang Kidul Tanjung Enim 1.730 1 0,1 1 0,1 1 0,1 1 0,1 1 0,1 4 0,26 Muara Enim Muara Enim 1.417 73 5,2 93 6,6 0 - 0 - 0 - 93 6,67 Ujan Mas Ujan Mas 554 51 9,2 45 8,1 0 - 0 - 0 - 45 8,18 Gunung Megang Sumaja Makmur 233 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
Gunung Megang 909 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -9 Benakat 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
10 Belimbing Teluk Lubuk 635 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -11 Rambang Dangku Tebat Agung 825 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
Muara Emburung 406 41 10,1 4 1,0 0 - 0 - 0 - 4 1,012 Rambang Sugih Waras 643 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -13 Lubai Beringin 683 63 9,2 43 6,3 0 - 0 - 0 - 43 6,314 Lubai Ulu Sumber Mulia 863 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -15 Lembak Lembak 792 58 7,3 39 4,9 0 - 0 - 0 - 39 4,916 Belide Darat 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!17 Gelumbang Gelumbang 1.560 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -18 Muara Belida 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!19 Kelekar Kelekar 254 16 6,3 7 2,8 2 0,8 0 - 0 - 9 3,520 Sungai Rotan Sukarami 887 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
JUMLAH (KAB/KOTA) 14.549 307 2,1 236 1,6 7 0,0 5 0,0 5 0,0 253 1,7
Sumber: Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMILJUMLAH IBU
HAMILNO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 31
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA MUARA ENIM
TAHUN 2014
TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 Semende Darat Ulu Pajar Bulan 1.425 1 0,1 1 0,1 1 0,1 1 0,1 1 0,1 4 0,32 Semende Darat Tengah Tanjung Raya 943 1 0,1 1 0,1 1 0,1 1 0,1 1 0,1 4 0,43 Semende Darat Laut Pulau Panggung 1.134 1 0,1 1 0,1 1 0,1 1 0,1 1 0,1 4 0,44 Tanjung Agung Tanjung Agung 3.136 1 0,0 1 0,0 1 0,0 1 0,0 1 0,0 4 0,15 Lawang Kidul Tanjung Enim 5.309 1 0,0 1 0,0 1 0,0 1 0,0 1 0,0 4 0,16 Muara Enim Muara Enim 5.116 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -7 Ujan Mas Ujan Mas 1.923 51 2,7 45 2,3 0 - 0 - 0 - 45 2,38 Gunung Megang Sumaja Makmur 704 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
Gunung Megang 2.646 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -9 Benakat #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
10 Belimbing Teluk Lubuk 1.819 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -11 Rambang Dangku Tebat Agung 2.710 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
Muara Emburung 1.259 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -12 Rambang Sugih Waras 2.002 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -13 Lubai Beringin 1.893 63 3,3 43 2,3 0 - 0 - 0 - 43 2,314 Lubai Ulu Sumber Mulia 2.114 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -15 Lembak Lembak 2.338 58 2,5 39 1,7 0 - 0 - 0 - 39 1,716 Belide Darat #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!17 Gelumbang Gelumbang 5.108 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -18 Muara Belida #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!19 Kelekar Kelekar 764 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -20 Sungai Rotan Sukarami 2386 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
JUMLAH (KAB/KOTA) 44.729 177 0,4 132 0,3 5 0,0 5 0,0 5 0,0 147 0,3
Sumber: Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH WUS(15-39 TAHUN)
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA WUS
TABEL 32
JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA MUARA ENIM
TAHUN 2014
FE1 (30 TABLET) FE3 (90 TABLET)JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 81 Semende Darat Ulu Pajar Bulan 461 425 92,19 394 85,472 Semende Darat TengahTanjung Raya 308 274 88,96 219 71,103 Semende Darat Laut Pulau Panggung 359 359 100,00 356 99,164 Tanjung Agung Tanjung Agung 1030 941 91,36 914 88,745 Lawang Kidul Tanjung Enim 1730 1.704 98,50 1.615 93,356 Muara Enim Muara Enim 1417 1.512 106,70 1.361 96,057 Ujan Mas Ujan Mas 554 515 92,96 487 87,918 Gunung Megang Sumaja Makmur 233 166 71,24 151 64,81
Gunung Megang 909 860 94,61 854 93,959 Benakat 0 #DIV/0! #DIV/0!
10 Belimbing Teluk Lubuk 635 603 94,96 571 89,9211 Rambang Dangku Tebat Agung 825 824 99,88 736 89,21
Muara Emburung 406 386 95,07 259 63,7912 Rambang Sugih Waras 643 670 104,20 609 94,7113 Lubai Beringin 683 652 95,46 612 89,6014 Lubai Ulu Sumber Mulia 863 766 88,76 793 91,8915 Lembak Lembak 792 690 87,12 659 83,2116 Belide Darat 0 #DIV/0! #DIV/0!17 Gelumbang Gelumbang 1560 1.458 93,46 1.326 85,0018 Muara Belida 0 #DIV/0! #DIV/0!19 Kelekar Kelekar 254 240 94,49 237 93,3120 Sungai Rotan Sukarami 887 871 98,20 765 86,25
JUMLAH (KAB/KOTA) 14549 13.916 95,65 12.918 88,79
Sumber: Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
KECAMATAN JUMLAHIBU HAMILNO PUSKESMAS
TABEL 35
KABUPATEN/KOTA MUARA ENIMTAHUN 2014
S % L P L + P L P L + P S % S % S %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 Semende Darat Ulu Pajar Bulan 461 92 63 68,3 169 184 353 25 28 53 20 78,9 24 87,0 44 83,12 Semende Darat Tengah Tanjung Raya 308 62 44 71,4 113 116 229 17 17 34 15 88,5 23 132,2 38 110,63 Semende Darat Laut Pulau Panggung 359 72 64 89,1 118 135 253 18 20 38 15 84,7 19 93,8 34 89,64 Tanjung Agung Tanjung Agung 1.030 206 189 91,7 389 373 762 58 56 114 54 92,5 60 107,2 114 99,75 Lawang Kidul Tanjung Enim 1.730 346 269 77,7 769 748 1.517 115 112 228 98 85,0 81 72,2 179 78,76 Muara Enim Muara Enim 1.417 283 271 95,6 686 639 1.325 103 96 199 64 62,2 69 72,0 133 66,97 Ujan Mas Ujan Mas 554 111 89 80,3 236 236 472 35 35 71 23 65,0 26 73,4 49 69,28 Gunung Megang Sumaja Makmur 233 47 35 75,1 104 100 204 16 15 31 6 38,5 19 126,7 25 81,7
Gunung Megang 909 182 136 74,8 459 397 856 69 60 128 32 46,5 46 77,2 78 60,79 Benakat - - #DIV/0! - - - - - - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
10 Belimbing Teluk Lubuk 635 127 96 75,6 245 331 576 37 50 86 24 65,3 30 60,4 54 62,511 Rambang Dangku Tebat Agung 825 165 135 81,8 386 353 739 58 53 111 60 103,6 53 100,1 113 101,9
Muara Emburung 406 81 62 76,4 208 162 370 31 24 56 18 57,7 20 82,3 38 68,512 Rambang Sugih Waras 643 129 103 80,1 269 302 571 40 45 86 25 62,0 30 66,2 55 64,213 Lubai Beringin 683 137 112 82,0 261 366 627 39 55 94 25 63,9 32 58,3 57 60,614 Lubai Ulu Sumber Mulia 863 173 123 71,3 386 367 753 58 55 113 46 79,4 57 103,5 103 91,215 Lembak Lembak 792 158 142 89,6 300 356 656 45 53 98 40 88,9 45 84,3 85 86,416 Belide Darat - - #DIV/0! - - - - - - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!17 Gelumbang Gelumbang 1.560 312 305 97,8 699 831 1.530 105 125 230 65 62,0 76 61,0 141 61,418 Muara Belida - - #DIV/0! - - - - - - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!19 Kelekar Kelekar 254 51 43 84,6 100 98 198 15 15 30 13 86,7 15 102,0 28 94,320 Sungai Rotan Sukarami 887 177 135 76,1 364 386 750 55 58 113 42 76,9 47 81,2 89 79,1
JUMLAH (KAB/KOTA) 14.549 2.910 2416 83,0 6.261 6.480 12.741 939 972 1.911 685 72,9 772 79,4 1.457 76,2
Sumber: Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATALMENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO PUSKESMASKECAMATAN JUMLAHIBU HAMIL
JUMLAH LAHIR HIDUPPERKIRAAN
BUMILDENGAN
KOMPLIKASIKEBIDANAN
PERKIRAAN NEONATALKOMPLIKASI
PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL
L + PL P
PENANGANANKOMPLIKASIKEBIDANAN
TABEL 34
KABUPATEN/KOTA MUARA ENIMTAHUN 2014
PESERTA KB AKTIFMKJP
IUD % MOP/MOW % MOW % IM PLAN % JUMLAH % KON
DOM % SUNTIK % PIL % OBATVAGINA % LAIN
NYA % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 271 Semende Darat Ulu Pajar Bulan 10 0,2 0,0 0,0 697 15,4 707 15,6 32 0,7 2.120 46,7 1.678 37,0 0 0,0 0,0 3.830 84,4 4.537 100,02 Semende Darat Tengah Tanjung Raya 5 0,2 0,0 0,0 541 20,0 546 20,2 20 0,7 1.126 41,6 1.015 37,5 0 0,0 0,0 2.161 79,8 2.707 100,03 Semende Darat Laut Pulau Panggung 75 3,2 0,0 0,0 525 22,2 600 25,3 118 5,0 751 31,7 898 37,9 0 0,0 0,0 1.767 74,7 2.367 100,04 Tanjung Agung Tanjung Agung 495 8,6 0,0 0,0 2.156 37,7 2.651 46,3 312 5,4 1.719 30,0 1.043 18,2 0 0,0 0,0 3.074 53,7 5.725 100,05 Lawang Kidul Tanjung Enim 624 5,4 0,0 0,0 2.089 17,9 2.713 23,3 468 4,0 5.296 45,5 3.165 27,2 0 0,0 0,0 8.929 76,7 11.642 100,06 Muara Enim Muara Enim 893 9,2 0,0 0,0 2.503 25,9 3.396 35,1 746 7,7 2.852 29,5 2.688 27,8 0 0,0 0,0 6.286 64,9 9.682 100,07 Ujan Mas Ujan Mas 56 1,2 0,0 0,0 903 19,3 959 20,5 178 3,8 2.102 44,9 1.438 30,7 0 0,0 0,0 3.718 79,5 4.677 100,08 Gunung Megang Sumaja Makmur 88 1,4 0,0 0,0 1.946 30,1 2.034 31,5 106 1,6 2.455 38,0 1.872 28,9 0 0,0 0,0 4.433 68,5 6.467 100,0
Gunung Megang #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!9 Benakat 3 0,2 0,0 0,0 439 24,6 442 24,8 107 6,0 612 34,4 620 34,8 0,0 0,0 1.339 75,2 1.781 100,0
10 Belimbing Teluk Lubuk 50 1,1 0,0 0,0 1.093 23,8 1.143 24,9 72 1,6 2.035 44,4 1.333 29,1 0 0,0 0,0 3.440 75,1 4.583 100,011 Rambang Dangku Tebat Agung 180 1,8 0,0 0,0 1.855 18,1 2.035 19,8 359 3,5 3.972 38,7 3.902 38,0 0 0,0 0,0 8.233 80,2 10.268 100,0
Muara Emburung #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!12 Rambang Sugih Waras 389 10,7 0,0 0,0 847 23,3 1.236 33,9 81 2,2 1.145 31,4 1.179 32,4 0 0,0 0,0 2.405 66,1 3.641 100,013 Lubai Beringin 77 1,9 0,0 0,0 1.403 35,3 1.480 37,3 83 2,1 1.390 35,0 1.016 25,6 0 0,0 0,0 2.489 62,7 3.969 100,014 Lubai Ulu Sumber Mulia 207 3,1 0,0 0,0 2.023 30,8 2.230 33,9 151 2,3 2.119 32,2 2.076 31,6 0 0,0 0,0 4.346 66,1 6.576 100,015 Lembak Lembak 106 3,1 0,0 0,0 733 21,4 839 24,5 178 5,2 1.510 44,1 896 26,2 0 0,0 0,0 2.584 75,5 3.423 100,016 Belide Darat 64 3,3 0,0 0,0 824 42,1 888 45,4 72 3,7 592 30,3 403 20,6 0 0,0 0,0 1.067 54,6 1.955 100,017 Gelumbang Gelumbang 147 1,8 0,0 0,0 1.765 21,7 1.912 23,5 368 4,5 2.530 31,1 3.317 40,8 0 0,0 0,0 6.215 76,5 8.127 100,018 Muara Belida 34 1,5 0,0 0,0 455 20,3 489 21,8 35 1,6 829 36,9 893 39,8 0,0 0,0 1.757 78,2 2.246 100,019 Kelekar Kelekar 97 6,4 0,0 0,0 204 13,5 301 20,0 68 4,5 567 37,6 570 37,8 0 0,0 0,0 1.205 80,0 1.506 100,020 Sungai Rotan Sukarami 35 0,6 0,0 0,0 1.073 18,6 1.108 19,2 75 1,3 2.506 43,4 2.082 36,1 0 0,0 0,0 4.663 80,8 5.771 100,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 3.635 3,6 0 0,0 0 0,0 24.074 23,7 27.709 27,3 3.629 3,6 38.228 37,6 32.084 31,6 0 0,0 0 0,0 73.941 72,7 101.650 100,0
Sumber: Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Muara EnimKeterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
MKJP +NONMKJP
% MKJP +NON MKJP
NO KECAMATAN PUSKESMASNON MKJP
TABEL 35
KABUPATEN/KOTA MUARA ENIMTAHUN 2014
PESERTA KB BARUMKJP
IUD % MOP/MOW % MOW % IMPLAN % JUMLAH % KONDOM % SUNTIK % PIL % OBAT
VAGINA % LAINNYA % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 271 Semende Darat Ulu Pajar Bulan 0 0,0 0,0 0,0 361 19,0 361 19,0 0 0,0 803 42,2 739 38,8 0,0 0,0 1.542 81,0 1.903 100,02 Semende Darat TengahTanjung Raya 0 0,0 0,0 0,0 160 15,2 160 15,2 10 0,9 426 40,5 457 43,4 0,0 0,0 893 84,8 1.053 100,03 Semende Darat Laut Pulau Panggung 1 0,1 0,0 0,0 318 21,1 319 21,2 6 0,4 547 36,3 636 42,2 0,0 0,0 1.189 78,8 1.508 100,04 Tanjung Agung Tanjung Agung 72 2,7 0,0 0,0 713 26,6 785 29,3 159 5,9 985 36,8 751 28,0 0,0 0,0 1.895 70,7 2.680 100,05 Lawang Kidul Tanjung Enim 44 1,9 0,0 0,0 261 11,1 305 13,0 82 3,5 1.305 55,6 654 27,9 0,0 0,0 2.041 87,0 2.346 100,06 Muara Enim Muara Enim 216 7,2 0,0 0,0 334 11,2 550 18,4 163 5,5 1.370 45,8 906 30,3 0,0 0,0 2.439 81,6 2.989 100,07 Ujan Mas Ujan Mas 22 1,7 0,0 0,0 283 22,2 305 23,9 71 5,6 523 41,0 377 29,5 0,0 0,0 971 76,1 1.276 100,08 Gunung Megang Sumaja Makmur 7 0,5 0,0 0,0 509 37,8 516 38,3 35 2,6 524 38,9 272 20,2 0,0 0,0 831 61,7 1.347 100,0
Gunung Megang #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!9 Benakat 1 0,1 0,0 0,0 108 14,1 109 14,2 11 1,4 358 46,6 290 37,8 0,0 0,0 659 85,8 768 100,0
10 Belimbing Teluk Lubuk 10 0,9 0,0 0,0 307 28,2 317 29,2 16 1,5 464 42,7 290 26,7 0,0 0,0 770 70,8 1.087 100,011 Rambang Dangku Tebat Agung 39 2,4 0,0 0,0 310 19,3 349 21,8 37 2,3 778 48,5 439 27,4 0,0 0,0 1.254 78,2 1.603 100,0
Muara Emburung #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!12 Rambang Sugih Waras 5 0,3 0,0 0,0 179 12,5 184 12,8 16 1,1 555 38,6 682 47,5 0,0 0,0 1.253 87,2 1.437 100,013 Lubai Beringin 10 0,7 0,0 0,0 442 30,9 452 31,6 24 1,7 506 35,4 449 31,4 0,0 0,0 979 68,4 1.431 100,014 Lubai Ulu Sumber Mulia 20 0,8 0,0 0,0 695 29,3 715 30,1 39 1,6 846 35,6 775 32,6 0,0 0,0 1.660 69,9 2.375 100,015 Lembak Lembak 2 0,1 0,0 0,0 252 12,9 254 13,0 152 7,8 736 37,8 806 41,4 0,0 0,0 1.694 87,0 1.948 100,016 Belide Darat 22 1,3 0,0 0,0 406 23,3 428 24,5 240 13,7 447 25,6 631 36,1 0,0 0,0 1.318 75,5 1.746 100,017 Gelumbang Gelumbang 56 2,6 0,0 0,0 344 15,9 400 18,4 171 7,9 867 40,0 731 33,7 0,0 0,0 1.769 81,6 2.169 100,018 Muara Belida 0 0,0 0,0 0,0 151 12,6 151 12,6 10 0,8 475 39,5 567 47,1 0,0 0,0 1.052 87,4 1.203 100,019 Kelekar Kelekar 15 0,9 0,0 0,0 172 10,7 187 11,7 66 4,1 688 42,9 662 41,3 0,0 0,0 1.416 88,3 1.603 100,020 Sungai Rotan Sukarami 9 0,4 0,0 0,0 374 17,2 383 17,7 16 0,7 858 39,6 912 42,0 0,0 0,0 1.786 82,3 2.169 100,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 551 1,6 0 0,0 0 0,0 6.679 19,3 7.230 20,9 1.324 3,8 14.061 40,6 12.026 34,7 0 0,0 0 0,0 27.411 79,1 34.641 100,0
Sumber: Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Muara EnimKeterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NON MKJP MKJP +NONMKJP
% MKJP+ NONMKJP
NO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 36
JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA MUARA ENIM
TAHUN 2014
PESERTA KB BARUJUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 81 Semende Darat Ulu Pajar Bulan 4.777 1.903 39,8 4.537 95,02 Semende Darat Tengah Tanjung Raya 2.942 1.053 35,8 2.707 92,03 Semende Darat Laut Pulau Panggung 2.891 1.508 52,2 2.367 81,94 Tanjung Agung Tanjung Agung 7.577 2.680 35,4 5.725 75,65 Lawang Kidul Tanjung Enim 13.285 2.346 17,7 11.642 87,66 Muara Enim Muara Enim 12.391 2.989 24,1 9.682 78,17 Ujan Mas Ujan Mas 5.557 1.276 23,0 4.677 84,28 Gunung Megang Sumaja Makmur 7.709 1.347 17,5 6.467 83,9
Gunung Megang 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!9 Benakat 1.986 768 38,7 1.781 89,7
10 Belimbing Teluk Lubuk 5.472 1.087 19,9 4.583 83,811 Rambang Dangku Tebat Agung 13.749 1.603 11,7 10.268 74,7
Muara Emburung 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!12 Rambang Sugih Waras 4.129 1.437 34,8 3.641 88,213 Lubai Beringin 4.620 1.431 31,0 3.969 85,914 Lubai Ulu Sumber Mulia 6.736 2.375 35,3 6.576 97,615 Lembak Lembak 4.832 1.948 40,3 3.423 70,816 Belide Darat 3.361 1.746 51,9 1.955 58,217 Gelumbang Gelumbang 12.686 2.169 17,1 8.127 64,118 Muara Belida 2.331 1.203 51,6 2.246 96,419 Kelekar Kelekar 2.330 1.603 68,8 1.506 64,620 Sungai Rotan Sukarami 6.342 2.169 34,2 5.771 91,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 125.703 34.641 27,6 101.650 80,9
Sumber: Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Muara Enim
PESERTA KB AKTIFJUMLAH PUSNO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 37
KABUPATEN/KOTA MUARA ENIMTAHUN 2014
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Semende Darat Ulu Pajar Bulan 169 184 353 0,0 0,0 348 98,6 #DIV/0! #DIV/0! 5 1,42 Semende Darat Tengah Tanjung Raya 113 116 229 0,0 0,0 232 101,3 #DIV/0! #DIV/0! 0 0,03 Semende Darat Laut Pulau Panggung 118 135 253 0,0 0,0 319 126,1 #DIV/0! #DIV/0! 1 0,34 Tanjung Agung Tanjung Agung 389 373 762 0,0 0,0 780 102,4 #DIV/0! #DIV/0! 1 0,15 Lawang Kidul Tanjung Enim 769 748 1.517 0,0 0,0 1.520 100,2 #DIV/0! #DIV/0! 7 0,56 Muara Enim Muara Enim 686 639 1.325 0,0 0,0 1.329 100,3 #DIV/0! #DIV/0! 0 0,07 Ujan Mas Ujan Mas 236 236 472 0,0 0,0 475 100,6 #DIV/0! #DIV/0! 0 0,08 Gunung Megang Sumaja Makmur 104 100 204 0,0 0,0 201 98,5 #DIV/0! #DIV/0! 5 2,5
Gunung Megang 459 397 856 0,0 0,0 850 99,3 #DIV/0! #DIV/0! 0 0,09 Benakat 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
10 Belimbing Teluk Lubuk 245 331 576 0,0 0,0 574 99,7 #DIV/0! #DIV/0! 0 0,011 Rambang Dangku Tebat Agung 386 353 739 0,0 0,0 740 100,1 #DIV/0! #DIV/0! 13 1,8
Muara Emburung 208 162 370 0,0 0,0 374 101,1 #DIV/0! #DIV/0! 0 0,012 Rambang Sugih Waras 269 302 571 0,0 0,0 537 94,0 #DIV/0! #DIV/0! 9 1,713 Lubai Beringin 261 366 627 0,0 0,0 628 100,2 #DIV/0! #DIV/0! 0 0,014 Lubai Ulu Sumber Mulia 386 367 753 0,0 0,0 757 100,5 #DIV/0! #DIV/0! 1 0,115 Lembak Lembak 300 356 656 0,0 0,0 635 96,8 #DIV/0! #DIV/0! 0 0,016 Belide Darat 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!17 Gelumbang Gelumbang 699 831 1.530 0,0 0,0 1.374 89,8 #DIV/0! #DIV/0! 0 0,018 Muara Belida 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!19 Kelekar Kelekar 100 98 198 0,0 0,0 209 105,6 #DIV/0! #DIV/0! 4 1,920 Sungai Rotan Sukarami 364 386 750 0,0 0,0 725 96,7 #DIV/0! #DIV/0! 2 0,3
JUMLAH (KAB/KOTA) 6.261 6.480 12.741 0 0,0 0 0,0 12.607 98,9 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 48 0,4
Sumber: Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
NO KECAMATAN PUSKESMAS
BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
P LL + P L + PBBLR
JUMLAH LAHIR HIDUP LBAYI BARU LAHIR DITIMBANG
P
TABEL 38
CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA MUARA ENIM
TAHUN 2014
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Semende Darat Ulu Pajar Bulan 207 234 441 196 94,7 157 67,1 353 80,0 196 94,7 157 67,1 353 80,02 Semende Darat Tengah Tanjung Raya 135 140 275 109 80,7 113 80,7 222 80,7 109 80,7 113 80,7 222 80,73 Semende Darat Laut Pulau Panggung 160 170 330 148 92,5 114 67,1 262 79,4 148 92,5 114 67,1 262 79,44 Tanjung Agung Tanjung Agung 474 490 964 421 88,8 358 73,1 779 80,8 421 88,8 358 73,1 779 80,85 Lawang Kidul Tanjung Enim 826 820 1.646 773 93,6 745 90,9 1.518 92,2 773 93,6 745 90,9 1.518 92,26 Muara Enim Muara Enim 639 650 1.289 588 92,0 653 100,5 1.241 96,3 588 92,0 653 100,5 1.241 96,37 Ujan Mas Ujan Mas 246 276 522 238 96,7 237 85,9 475 91,0 238 96,7 237 85,9 475 91,08 Gunung Megang Sumaja Makmur 95 116 211 112 117,9 85 73,3 197 93,4 112 117,9 85 73,3 197 93,4
Gunung Megang 408 432 840 443 108,6 387 89,6 830 98,8 443 108,6 387 89,6 830 98,89 Benakat 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
10 Belimbing Teluk Lubuk 288 297 585 223 77,4 279 93,9 502 85,8 223 77,4 279 93,9 502 85,811 Rambang Dangku Tebat Agung 373 390 763 390 104,6 359 92,1 749 98,2 390 104,6 359 92,1 749 98,2
Muara Emburung 180 195 375 164 91,1 145 74,4 309 82,4 164 91,1 145 74,4 309 82,412 Rambang Sugih Waras 295 298 593 322 109,2 253 84,9 575 97,0 322 109,2 253 84,9 575 97,013 Lubai Beringin 312 320 632 261 83,7 243 75,9 504 79,7 261 83,7 243 75,9 504 79,714 Lubai Ulu Sumber Mulia 389 412 801 375 96,4 382 92,7 757 94,5 375 96,4 382 92,7 757 94,515 Lembak Lembak 361 375 736 301 83,4 334 89,1 635 86,3 301 83,4 334 89,1 635 86,316 Belide Darat 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!17 Gelumbang Gelumbang 716 719 1.435 630 88,0 654 91,0 1.284 89,5 630 88,0 654 91,0 1.284 89,518 Muara Belida 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!19 Kelekar Kelekar 113 130 243 99 87,6 97 74,6 196 80,7 99 87,6 97 74,6 196 80,720 Sungai Rotan Sukarami 405 418 823 447 110,4 298 71,3 745 90,5 447 110,4 298 71,3 745 90,5
JUMLAH (KAB/KOTA) 6.622 6.882 13.504 6.240 94,2 5.893 85,6 12.133 89,8 6.240 94,2 5.893 85,6 12.133 89,8
Sumber: Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
KUNJUNGAN NEONATAL 3 KALI (KN LENGKAP)P L + PL
KUNJUNGAN NEONATAL 1 KALI (KN1)L
JUMLAH BAYINO KECAMATAN PUSKESMAS P L + P
TABEL 39
KABUPATEN/KOTA MUARA ENIMTAHUN 2014
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Semende Darat Ulu Pajar Bulan 87 #DIV/0! #DIV/0! 70 80,52 Semende Darat Tengah Tanjung Raya 265 #DIV/0! #DIV/0! 101 38,13 Semende Darat Laut Pulau Panggung 346 #DIV/0! #DIV/0! 54 15,64 Tanjung Agung Tanjung Agung 819 #DIV/0! #DIV/0! 711 86,85 Lawang Kidul Tanjung Enim 1.686 #DIV/0! #DIV/0! 1.289 76,56 Muara Enim Muara Enim 1.060 #DIV/0! #DIV/0! 798 75,37 Ujan Mas Ujan Mas 357 #DIV/0! #DIV/0! 265 74,28 Gunung Megang Sumaja Makmur 185 #DIV/0! #DIV/0! 83 44,9
Gunung Megang 380 #DIV/0! #DIV/0! 318 83,79 Benakat
10 Belimbing Teluk Lubuk 476 #DIV/0! #DIV/0! 212 44,511 Rambang Dangku Tebat Agung 737 #DIV/0! #DIV/0! 614 83,3
Muara Emburung 407 #DIV/0! #DIV/0! 235 57,712 Rambang Sugih Waras 182 #DIV/0! #DIV/0! 133 73,113 Lubai Beringin 596 #DIV/0! #DIV/0! 455 76,314 Lubai Ulu Sumber Mulia 700 #DIV/0! #DIV/0! 621 88,715 Lembak Lembak 551 #DIV/0! #DIV/0! 322 58,416 Belide Darat17 Gelumbang Gelumbang 1.389 #DIV/0! #DIV/0! 308 22,218 Muara Belida19 Kelekar Kelekar 231 #DIV/0! #DIV/0! 91 39,420 Sungai Rotan Sukarami 533 #DIV/0! #DIV/0! 275 51,6
JUMLAH (KAB/KOTA) - - 10.987 - #DIV/0! - #DIV/0! 6.955 63,3
Sumber: Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIFUSIA 0-6 BULAN
L + P
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN JUMLAH BAYIPUSKESMAS L P
TABEL 40
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA MUARA ENIM
TAHUN 2014
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Semende Darat Ulu Pajar Bulan 207 234 441 206 99,5 230 98,3 436 98,92 Semende Darat Tengah Tanjung Raya 135 140 275 132 97,8 138 98,6 270 98,23 Semende Darat Laut Pulau Panggung 160 170 330 137 85,6 164 96,5 301 91,24 Tanjung Agung Tanjung Agung 474 490 964 467 98,5 400 81,6 867 89,95 Lawang Kidul Tanjung Enim 826 820 1.646 858 103,9 711 86,7 1.569 95,36 Muara Enim Muara Enim 639 650 1.289 631 98,7 643 98,9 1.274 98,87 Ujan Mas Ujan Mas 246 276 522 235 95,5 259 93,8 494 94,68 Gunung Megang Sumaja Makmur 95 116 211 87 91,6 87 75,0 174 82,5
Gunung Megang 408 432 840 347 85,0 402 93,1 749 89,29 Benakat 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
10 Belimbing Teluk Lubuk 288 297 585 274 95,1 273 91,9 547 93,511 Rambang Dangku Tebat Agung 373 390 763 354 94,9 373 95,6 727 95,3
Muara Emburung 180 195 375 168 93,3 173 88,7 341 90,912 Rambang Sugih Waras 295 298 593 275 93,2 279 93,6 554 93,413 Lubai Beringin 312 320 632 272 87,2 275 85,9 547 86,614 Lubai Ulu Sumber Mulia 389 412 801 330 84,8 427 103,6 757 94,515 Lembak Lembak 361 375 736 301 83,4 334 89,1 635 86,316 Belide Darat 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!17 Gelumbang Gelumbang 716 719 1.435 654 91,3 646 89,8 1.300 90,618 Muara Belida 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!19 Kelekar Kelekar 113 130 243 113 100,0 130 100,0 243 100,020 Sungai Rotan Sukarami 405 418 823 385 95,1 376 90,0 761 92,5
JUMLAH (KAB/KOTA) 6.622 6.882 13.504 6.226 94,0 6.320 92 12.546 92,9
Sumber: Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
P L + PLNO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH BAYIPELAYANAN KESEHATAN BAYI
TABEL 41
KABUPATEN/KOTA MUARA ENIMTAHUN 2014
1 2 3 4 5 61 Semende Darat Ulu Pajar Bulan 10 10 100,0 102 Semende Darat Tengah Tanjung Raya 12 12 100,0 123 Semende Darat Laut Pulau Panggung 10 9 90,0 104 Tanjung Agung Tanjung Agung 26 26 100,0 265 Lawang Kidul Tanjung Enim 7 7 100,0 76 Muara Enim Muara Enim 16 16 100,0 167 Ujan Mas Ujan Mas 8 8 100,0 88 Gunung Megang Sumaja Makmur 5 5 100,0 13
Gunung Megang 8 7 87,59 Benakat 6 5 83,3 6
10 Belimbing Teluk Lubuk 10 10 100,0 1011 Rambang Dangku Tebat Agung 17 16 94,1 26
Muara Emburung 9 8 88,912 Rambang Sugih Waras 13 13 100,0 1313 Lubai Beringin 10 10 100,0 1014 Lubai Ulu Sumber Mulia 11 11 100,0 1115 Lembak Lembak 10 10 100,0 1016 Belide Darat 10 8 80,0 1017 Gelumbang Gelumbang 23 20 87,0 2318 Muara Belida 8 7 87,5 819 Kelekar Kelekar 7 4 57,1 720 Sungai Rotan Sukarami 19 17 89,5 19
JUMLAH (KAB/KOTA) 255 239 93,7 255
Sumber: Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim80
CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
% DESA/KEL UCINO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAHDESA/KELURAHAN DESA/KEL UCI
TABEL 42
CAKUPAN IMUNISASI DPT, HB, DAN CAMPAK PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA MUARA ENIM
TAHUN 2014
BAYI DIIMUNISASIDPT1+HB1 DPT3+HB3 CAMPAK
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16,0 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 Semende Darat Ulu Pajar Bulan 207 234 441 106 51,2 117 50,0 223 50,6 91 44,0 99 42,3 190 43,1 212 102,4 188 80,3 400 90,7 -100,00 -60,68 -79,372 Semende Darat Tengah Tanjung Raya 135 140 275 50 37,0 53 37,9 103 37,5 54 40,0 52 37,1 106 38,5 152 112,6 138 98,6 290 105,5 -204,00 -160,38 -181,553 Semende Darat Laut Pulau Panggung 160 170 330 57 35,6 57 33,5 114 34,5 42 26,3 41 24,1 83 25,2 82 51,3 98 57,6 180 54,5 -43,86 -71,93 -57,894 Tanjung Agung Tanjung Agung 474 490 964 385 81,2 386 78,8 771 80,0 434 91,6 379 77,3 813 84,3 606 127,8 640 130,6 1.246 129,3 -57,40 -65,80 -61,615 Lawang Kidul Tanjung Enim 826 820 1.646 209 25,3 204 24,9 413 25,1 211 25,5 199 24,3 410 24,9 810 98,1 810 98,8 1.620 98,4 -287,56 -297,06 -292,256 Muara Enim Muara Enim 639 650 1.289 356 55,7 258 39,7 614 47,6 291 45,5 283 43,5 574 44,5 767 120,0 713 109,7 1.480 114,8 -115,45 -176,36 -141,047 Ujan Mas Ujan Mas 246 276 522 94 38,2 84 30,4 178 34,1 74 30,1 70 25,4 144 27,6 150 61,0 195 70,7 345 66,1 -59,57 -132,14 -93,828 Gunung Megang Sumaja Makmur 95 116 211 32 33,7 35 30,2 67 31,8 24 25,3 18 15,5 42 19,9 92 96,8 78 67,2 170 80,6 -187,50 -122,86 -153,73
Gunung Megang 408 432 840 167 40,9 154 35,6 321 38,2 130 31,9 131 30,3 261 31,1 641 157,1 349 80,8 990 117,9 -283,83 -126,62 -208,419 Benakat - - - #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
10 Belimbing Teluk Lubuk 288 297 585 0,0 0,0 0 0,0 89 30,9 101 34,0 190 32,5 251 87,2 273 91,9 524 89,6 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!11 Rambang Dangku Tebat Agung 373 390 763 115 30,8 133 34,1 248 32,5 156 41,8 142 36,4 298 39,1 368 98,7 414 106,2 782 102,5 -220,00 -211,28 -215,32
Muara Emburung 180 195 375 99 55,0 75 38,5 174 46,4 83 46,1 64 32,8 147 39,2 161 89,4 166 85,1 327 87,2 -62,63 -121,33 -87,9312 Rambang Sugih Waras 295 298 593 74 25,1 64 21,5 138 23,3 47 15,9 52 17,4 99 16,7 204 69,2 243 81,5 447 75,4 -175,68 -279,69 -223,9113 Lubai Beringin 312 320 632 162 51,9 116 36,3 278 44,0 131 42,0 120 37,5 251 39,7 299 95,8 255 79,7 554 87,7 -84,57 -119,83 -99,2814 Lubai Ulu Sumber Mulia 389 412 801 288 74,0 198 48,1 486 60,7 186 47,8 193 46,8 379 47,3 514 132,13 487 118,2 1.001 125,0 -78,47 -145,96 -105,9715 Lembak Lembak 361 375 736 158 43,8 129 34,4 287 39,0 122 33,8 117 31,2 239 32,5 363 100,6 380 101,3 743 101,0 -129,75 -194,57 -158,8916 Belide Darat - - - #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!17 Gelumbang Gelumbang 716 719 1.435 313 43,7 286 39,8 599 41,7 230 32,1 152 21,1 382 26,6 619 86,5 537 74,7 1.156 80,6 -97,76 -87,76 -92,9918 Muara Belida - - - #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!19 Kelekar Kelekar 113 130 243 46 40,7 41 31,5 87 35,8 25 22,1 25 19,2 50 20,6 92 81,4 66 50,8 158 65,0 -100,00 -60,98 -81,6120 Sungai Rotan Sukarami 405 418 823 233 57,5 195 46,7 428 52,0 153 37,8 173 41,4 326 39,6 350 86,4 331 79,2 681 82,7 -50,21 -69,74 -59,11
JUMLAH (KAB/KOTA) 6.622 6.882 13.504 2.944 44,5 2.585 37,6 5.529 40,9 2.573 38,9 2.411 35,0 4.984 36,9 6.733 101,7 6.361 92,4 13.094 97,0 -128,70 -146,07 -136,82
Sumber: Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
L + P L P L + PNO KECAMATAN
L PPUSKESMAS
JUMLAH BAYIL P L + P
DO RATE (%)
L P L + P
TABEL 43
CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA MUARA ENIM
TAHUN 2014
BAYI DIIMUNISASIBCG POLIO4 IMUNISASI DASAR LENGKAP
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 Semende Darat Ulu Pajar Bulan 207 234 441 207 100 223 95 430 98 212 102,4 220 94,0 432 98,0 203 98,07 187 79,91 390 88,442Semende Darat Tengah Tanjung Raya 135 140 275 146 108 144 103 290 105 149 110,4 141 100,7 290 105,5 152 112,59 137 97,86 289 105,093 Semende Darat Laut Pulau Panggung 160 170 330 139 87 126 74 265 80 117 73,1 124 72,9 241 73,0 82 51,25 98 57,65 180 54,554 Tanjung Agung Tanjung Agung 474 490 964 472 100 473 97 945 98 554 116,9 537 109,6 1.091 113,2 606 127,85 630 128,57 1.236 128,225 Lawang Kidul Tanjung Enim 826 820 1.646 815 99 844 103 1.659 101 802 97,1 818 99,8 1.620 98,4 805 97,46 794 96,83 1.599 97,146 Muara Enim Muara Enim 639 650 1.289 755 118 724 111 1.479 115 828 129,6 766 117,8 1.594 123,7 767 120,03 720 110,77 1.487 115,367 Ujan Mas Ujan Mas 246 276 522 210 85 236 86 446 85 204 82,9 226 81,9 430 82,4 150 60,98 197 71,38 347 66,488 Gunung Megang Sumaja Makmur 95 116 211 103 108 86 74 189 90 85 89,5 75 64,7 160 75,8 92 96,84 80 68,97 172 81,52
Gunung Megang 408 432 840 341 84 370 86 711 85 391 95,8 423 97,9 814 96,9 311 76,23 318 73,61 629 74,889 Benakat 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
10 Belimbing Teluk Lubuk 288 297 585 261 91 335 113 596 102 245 85,1 298 100,3 543 92,8 237 82,29 256 86,20 493 84,2711 Rambang Dangku Tebat Agung 373 390 763 391 105 382 98 773 101 414 111,0 445 114,1 859 112,6 368 98,66 399 102,31 767 100,52
Muara Emburung 180 195 375 170 94 167 86 337 90 177 98,3 174 89,2 351 93,6 160 88,89 157 80,51 317 84,5312 Rambang Sugih Waras 295 298 593 275 93 319 107 594 100 215 72,9 257 86,2 472 79,6 204 69,15 241 80,87 445 75,0413 Lubai Beringin 312 320 632 335 107 328 103 663 105 296 94,9 266 83,1 562 88,9 296 94,87 256 80,00 552 87,3414 Lubai Ulu Sumber Mulia 389 412 801 529 136 449 109 978 122 501 128,8 438 106,3 939 117,2 463 119,02 442 107,28 905 112,9815 Lembak Lembak 361 375 736 373 103 352 94 725 99 308 85,3 291 77,6 599 81,4 339 93,91 344 91,73 683 92,8016 Belide Darat 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!17 Gelumbang Gelumbang 716 719 1.435 651 91 580 81 1.231 86 679 94,8 614 85,4 1.293 90,1 587 81,98 515 71,63 1.102 76,7918 Muara Belida 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!19 Kelekar Kelekar 113 130 243 102 90 94 72 196 81 95 84,1 72 55,4 167 68,7 77 68,14 63 48,46 140 57,6120 Sungai Rotan Sukarami 405 418 823 316 78 300 72 616 75 304 75,1 279 66,7 583 70,8 308 76,05 293 70,10 601 73,03
JUMLAH (KAB/KOTA) 6.622 6.882 13.504 6.591 100 6.532 95 13.123 97 6.576 99,3 6.464 93,9 13.040 96,6 6.207 93,73 6.127 89,03 12.334 91,34
Sumber: Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
P L + P L L P L + PNO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH BAYIP L + PL
TABEL 44
CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA MUARA ENIM
TAHUN 2014
BAYI 6-11 BULAN ANAK BALITA (12-59 BULAN) BALITA (6-59 BULAN)
L P L+P S Ʒ % S % S % L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 Semende Darat Ulu Pajar Bulan 207 234 441 188 90,82 227 97,01 415 94,10 1.752 1.959 3.711 1.251 71,40 1.494 76,26 2.745 73,97 1.959 2.193 4.152 1.439 73,46 1.721 78,48 3.160 76,112 Semende Darat Tengah Tanjung Raya 135 140 275 160 118,52 187 133,57 347 126,18 966 1.109 2.075 798 82,61 885 79,80 1.683 81,11 1.101 1.249 2.350 958 87,01 1.072 85,83 2.030 86,383 Semende Darat Laut Pulau Panggung 160 170 330 150 93,75 151 88,82 301 91,21 1.332 1.351 2.683 1.240 93,09 1.294 95,78 2.534 94,45 1.492 1.521 3.013 1.390 93,16 1.445 95,00 2.835 94,094 Tanjung Agung Tanjung Agung 474 490 964 356 75,11 416 84,90 772 80,08 1.396 1.344 2.740 1.251 89,61 1.232 91,67 2.483 90,62 1.870 1.834 3.704 1.607 85,94 1.648 89,86 3.255 87,885 Lawang Kidul Tanjung Enim 826 820 1.646 781 94,55 813 99,15 1.594 96,84 5.392 5.698 11.090 4.665 86,52 4.808 84,38 9.473 85,42 6.218 6.518 12.736 5.446 87,58 5.621 86,24 11.067 86,906 Muara Enim Muara Enim 639 650 1.289 776 121,44 819 126,00 1.595 123,74 4.517 4.756 9.273 4.203 93,05 4.557 95,82 8.760 94,47 5.156 5.406 10.562 4.979 96,57 5.376 99,45 10.355 98,047 Ujan Mas Ujan Mas 246 276 522 302 122,76 293 106,16 595 113,98 1.843 1.762 3.605 1.651 89,58 1.579 89,61 3.230 89,60 2.089 2.038 4.127 1.953 93,49 1.872 91,85 3.825 92,688 Gunung Megang Sumaja Makmur 95 116 211 86 90,53 83 71,55 169 80,09 688 752 1.440 539 78,34 557 74,07 1.096 76,11 783 868 1.651 625 79,82 640 73,73 1.265 76,62
Gunung Megang 408 432 840 279 68,38 267 61,81 546 65,00 1.706 2.345 4.051 1.526 89,45 2.061 87,89 3.587 88,55 2.114 2.777 4.891 1.805 85,38 2.328 83,83 4.133 84,509 Benakat - - - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
10 Belimbing Teluk Lubuk 288 297 585 278 96,53 254 85,52 532 90,94 2.593 2.492 5.085 1.976 76,21 1.872 75,12 3.848 75,67 2.881 2.789 5.670 2.254 78,24 2.126 76,23 4.380 77,2511 Rambang Dangku Tebat Agung 373 390 763 354 94,91 378 96,92 732 95,94 3.323 3.155 6.478 2.880 86,67 2.759 87,45 5.639 87,05 3.696 3.545 7.241 3.234 87,50 3.137 88,49 6.371 87,99
Muara Emburung 180 195 375 152 84,44 172 88,21 324 86,40 1.383 1.221 2.604 1.187 85,83 1.079 88,37 2.266 87,02 1.563 1.416 2.979 1.339 85,67 1.251 88,35 2.590 86,9412 Rambang Sugih Waras 295 298 593 184 62,37 188 63,09 372 62,73 2.872 2.723 5.595 1.566 54,53 1.461 53,65 3.027 54,10 3.167 3.021 6.188 1.750 55,26 1.649 54,58 3.399 54,9313 Lubai Beringin 312 320 632 270 86,54 288 90,00 558 88,29 2.610 2.826 5.436 2.292 87,82 2.475 87,58 4.767 87,69 2.922 3.146 6.068 2.562 87,68 2.763 87,83 5.325 87,7614 Lubai Ulu Sumber Mulia 389 412 801 394 101,29 414 100,49 808 100,87 3.804 3.468 7.272 3.634 95,53 3.259 93,97 6.893 94,79 4.193 3.880 8.073 4.028 96,06 3.673 94,66 7.701 95,3915 Lembak Lembak 361 375 736 406 112,47 390 104,00 796 108,15 2.670 2.640 5.310 2.385 89,33 2.292 86,82 4.677 88,08 3.031 3.015 6.046 2.791 92,08 2.682 88,96 5.473 90,5216 Belide Darat - - - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!17 Gelumbang Gelumbang 716 719 1.435 745 104,05 694 96,52 1.439 100,28 6.934 5.539 12.473 5.842 84,25 4.839 87,36 10.681 85,63 7.650 6.258 13.908 6.587 86,10 5.533 88,41 12.120 87,1418 Muara Belida - - - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!19 Kelekar Kelekar 113 130 243 148 130,97 130 100,00 278 114,40 1.020 1.038 2.058 699 68,53 715 68,88 1.414 68,71 1.133 1.168 2.301 847 74,76 845 72,35 1.692 73,5320 Sungai Rotan Sukarami 405 418 823 350 86,42 369 88,28 719 87,36 3.321 3.267 6.588 2.709 81,57 2.452 75,05 5.161 78,34 3.726 3.685 7.411 3.059 82,10 2.821 76,55 5.880 79,34
JUMLAH (KAB/KOTA) 6.622 6.882 13.504 6.359 96,03 6.533 94,93 12.892 95,47 50.122 49.445 99.567 42.294 84,38 41.670 84,28 83.964 84,33 56.744 56.327 113.071 48.653 85,74 48.203 85,58 96.856 85,66
Sumber: Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
JUMLAHL + P
MENDAPAT VIT ANO KECAMATAN PUSKESMASL + P
JUMLAH BAYIPLP
MENDAPAT VIT ALL PL + P
MENDAPAT VIT AJUMLAH
TABEL 45
JUMLAH ANAK 0-23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA MUARA ENIM
TAHUN 2014
L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 181 Semende Darat Ulu Pajar Bulan 393 474 867 357 419 776 90,8 88,4 89,5 0,0 0,0 0 0,02 Semende Darat Tengah Tanjung Raya 278 281 559 224 201 425 80,6 72 76,0 0,0 0,0 0 0,03 Semende Darat Laut Pulau Panggung 527 538 1.065 442 451 893 83,9 84 83,8 0,0 0,0 0 0,04 Tanjung Agung Tanjung Agung 717 784 1.501 631 714 1.345 88,0 91 89,6 0,0 0,0 0 0,05 Lawang Kidul Tanjung Enim 1.488 1.522 3.010 1.314 1.315 2.629 88,3 86 87,3 1 0,1 0 0,0 1 0,06 Muara Enim Muara Enim 1.581 1.693 3.274 1.347 1.392 2.739 85,2 82 83,7 1 0,1 5 0,4 6 0,27 Ujan Mas Ujan Mas 584 532 1.116 493 474 967 84,4 89 86,6 0 0,0 5 1,1 5 0,58 Gunung Megang Sumaja Makmur 269 246 515 139 119 258 51,7 48 50,1 0,0 0,0 0 0,0
Gunung Megang 1.087 1.300 2.387 922 1.041 1.963 84,8 80 82,2 1 0,1 1 0,1 2 0,19 Benakat
10 Belimbing Teluk Lubuk 1.138 1.059 2.197 884 901 1.785 77,7 85 81,2 0,0 0,0 0 0,011 Rambang Dangku Tebat Agung 740 738 1.478 583 587 1.170 78,8 80 79,2 1 0,2 0,0 1 0,1
Muara Emburung 311 310 621 300 300 600 96,5 97 96,6 0,0 0,0 0 0,012 Rambang Sugih Waras 662 574 1.236 375 364 739 56,6 63 59,8 0,0 0,0 0 0,013 Lubai Beringin 1.079 1.168 2.247 898 983 1.881 83,2 84 83,7 0,0 0,0 0 0,014 Lubai Ulu Sumber Mulia 1.237 1.227 2.464 1.149 1.133 2.282 92,9 92 92,6 0,0 0,0 0 0,015 Lembak Lembak 702 744 1.446 529 577 1.106 75,4 78 76,5 0,0 0,0 0 0,016 Belide Darat17 Gelumbang Gelumbang 2.951 1.979 4.930 1.825 1.391 3.216 61,8 70 65,2 0,0 0,0 0 0,018 Muara Belida19 Kelekar Kelekar 408 398 806 203 186 389 49,8 47 48,3 0,0 0,0 0 0,020 Sungai Rotan Sukarami 728 807 1.535 621 693 1.314 85,3 86 85,6 4 0,6 0,0 4 0,3
JUMLAH (KAB/KOTA) 16.880 16.374 33.254 13.236 13.241 26.477 78,4 81 79,6 8 0,1 11 0,1 19 0,1
Sumber: Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
% (D/S) L P L+PNO KECAMATAN PUSKESMAS
ANAK 0-23 BULAN (BADUTA)JUMLAH BADUTADILAPORKAN (S)
DITIMBANG BGMJUMLAH (D)
TABEL 46
KABUPATEN/KOTA MUARA ENIMTAHUN 2014
ANAK BALITA (12-59 BULAN)
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 121 Semende Darat Ulu Pajar Bulan 1.090 1.236 2.326 945 86,7 757 61,2 1.702 73,22 Semende Darat Tengah Tanjung Raya 581 581 1.162 423 72,8 459 79,0 882 75,93 Semende Darat Laut Pulau Panggung 900 910 1.810 769 85,4 794 87,3 1.563 86,44 Tanjung Agung Tanjung Agung 1.080 1.122 2.202 875 81,0 976 87,0 1.851 84,15 Lawang Kidul Tanjung Enim 3.585 3.625 7.210 3.481 97,1 3.358 92,6 6.839 94,96 Muara Enim Muara Enim 3.007 3.081 6.088 2.780 92,5 2.785 90,4 5.565 91,47 Ujan Mas Ujan Mas 1.119 1.058 2.177 987 88,2 984 93,0 1.971 90,58 Gunung Megang Sumaja Makmur 466 463 929 419 89,9 432 93,3 851 91,6
Gunung Megang 2.015 2.627 4.642 1.978 98,2 1.985 75,6 3.963 85,49 Benakat 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!10 Belimbing Teluk Lubuk 1.946 1.812 3.758 1.234 63,4 1.551 85,6 2.785 74,111 Rambang Dangku Tebat Agung 1.941 1.775 3.716 1.362 70,2 1.480 83,4 2.842 76,5
Muara Emburung 1.052 961 2.013 865 82,2 772 80,3 1.637 81,312 Rambang Sugih Waras 1.681 1.558 3.239 1.456 86,6 1.438 92,3 2.894 89,313 Lubai Beringin 1.601 1.732 3.333 1.457 91,0 1.543 89,1 3.000 90,014 Lubai Ulu Sumber Mulia 2.297 2.142 4.439 2.560 111,4 1.213 56,6 3.773 85,015 Lembak Lembak 1.578 1.498 3.076 1.392 88,2 1.396 93,2 2.788 90,616 Belide Darat 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!17 Gelumbang Gelumbang 5.012 3.349 8.361 3.479 69,4 3.189 95,2 6.668 79,818 Muara Belida 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!19 Kelekar Kelekar 695 699 1.394 592 85,2 672 96,1 1.264 90,720 Sungai Rotan Sukarami 1.971 2.054 4.025 1.785 90,6 1.798 87,5 3.583 89,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 33.617 32.283 65.900 28.839 85,8 27.582 85,4 56.421 85,6
Sumber: Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
P L + PMENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)
LNO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH
TABEL 47
JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA MUARA ENIM
TAHUN 2014
L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 181 Semende Darat Ulu Pajar Bulan 2.341 2.165 #DIV/0! #DIV/0! 92,5 #DIV/0! #DIV/0! 0 0,02 Semende Darat Tengah Tanjung Raya 1.168 849 #DIV/0! #DIV/0! 72,7 #DIV/0! #DIV/0! 0 0,03 Semende Darat Laut Pulau Panggung 1.810 1.539 #DIV/0! #DIV/0! 85,0 #DIV/0! #DIV/0! 0 0,04 Tanjung Agung Tanjung Agung 2.202 2.006 #DIV/0! #DIV/0! 91,1 #DIV/0! #DIV/0! 0 0,05 Lawang Kidul Tanjung Enim 7.209 6.212 #DIV/0! #DIV/0! 86,2 #DIV/0! #DIV/0! 1 0,06 Muara Enim Muara Enim 6.173 5.076 #DIV/0! #DIV/0! 82,2 #DIV/0! #DIV/0! 7 0,147 Ujan Mas Ujan Mas 2.177 1.897 #DIV/0! #DIV/0! 87,1 #DIV/0! #DIV/0! 6 0,38 Gunung Megang Sumaja Makmur 952 406 #DIV/0! #DIV/0! 42,6 #DIV/0! #DIV/0! 0 0,0
Gunung Megang 4.643 3.849 #DIV/0! #DIV/0! 82,9 #DIV/0! #DIV/0! 3 0,089 Benakat #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
10 Belimbing Teluk Lubuk 3.758 3.025 #DIV/0! #DIV/0! 80,5 #DIV/0! #DIV/0! 0 0,011 Rambang Dangku Tebat Agung 3.716 2.036 #DIV/0! #DIV/0! 54,8 #DIV/0! #DIV/0! 1 0,0
Muara Emburung 2.012 1.855 #DIV/0! #DIV/0! 92,2 #DIV/0! #DIV/0! 0 0,012 Rambang Sugih Waras 3.239 1.112 #DIV/0! #DIV/0! 34,3 #DIV/0! #DIV/0! 0 0,013 Lubai Beringin 3.344 2.797 #DIV/0! #DIV/0! 83,6 #DIV/0! #DIV/0! 0 0,014 Lubai Ulu Sumber Mulia 4.439 3.377 #DIV/0! #DIV/0! 76,1 #DIV/0! #DIV/0! 0 0,015 Lembak Lembak 3.024 1.955 #DIV/0! #DIV/0! 64,6 #DIV/0! #DIV/0! 0 0,016 Belide Darat #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!17 Gelumbang Gelumbang 8.361 4.692 #DIV/0! #DIV/0! 56,1 #DIV/0! #DIV/0! 0 0,018 Muara Belida #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!19 Kelekar Kelekar 1.394 745 #DIV/0! #DIV/0! 53,4 #DIV/0! #DIV/0! 3 0,420 Sungai Rotan Sukarami 3.998 2.597 #DIV/0! #DIV/0! 65,0 #DIV/0! #DIV/0! 5 0,2
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 65.960 0 0 48.190 #DIV/0! #DIV/0! 73,1 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 26 0,054
Sumber: Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
PDITIMBANG
JUMLAH (D) % (D/S)NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH BALITA
DILAPORKAN (S)
BALITA
L+PBGM
L
TABEL 48
CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA MUARA ENIM
TAHUN 2014
KASUS BALITA GIZI BURUK
L P L+P S % S % S %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Semende Darat Ulu Pajar Bulan - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!2 Semende Darat Tengah Tanjung Raya - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!3 Semende Darat Laut Pulau Panggung - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!4 Tanjung Agung Tanjung Agung 1 1 #DIV/0! 1 100,0 1 100,05 Lawang Kidul Tanjung Enim - 1 1 #DIV/0! 1 100,0 1 100,06 Muara Enim Muara Enim - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!7 Ujan Mas Ujan Mas - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!8 Gunung Megang Sumaja Makmur - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
Gunung Megang - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!9 Benakat - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
10 Belimbing Teluk Lubuk 1 1 #DIV/0! 1 100,0 1 100,011 Rambang Dangku Tebat Agung - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
Muara Emburung - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!12 Rambang Sugih Waras - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!13 Lubai Beringin - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!14 Lubai Ulu Sumber Mulia - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!15 Lembak Lembak - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!16 Belide Darat - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!17 Gelumbang Gelumbang - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!18 Muara Belida - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!19 Kelekar Kelekar - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!20 Sungai Rotan Sukarami 1 1 1 100,0 #DIV/0! 1 100,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 1 3 4 1 100,0 3 100,0 4 100,0
Sumber: Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
P L + PMENDAPAT PERAWATAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS LJUMLAH DITEMUKAN
TABEL 49
KABUPATEN/KOTA MUARA ENIMTAHUN 2014
MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 151 Semende Darat Ulu Pajar Bulan 365 182 #DIV/0! 164 #DIV/0! 346 94,8 14 14 1002 Semende Darat Tengah Tanjung Raya 239 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0,0 12 0 03 Semende Darat Laut Pulau Panggung 312 166 #DIV/0! 146 #DIV/0! 312 100,0 18 18 1004 Tanjung Agung Tanjung Agung 900 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 900 100,0 28 28 1005 Lawang Kidul Tanjung Enim 1.383 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 1.285 92,9 34 34 1006 Muara Enim Muara Enim 1.226 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 1.154 94,1 32 32 1007 Ujan Mas Ujan Mas 447 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 447 100,0 12 12 1008 Gunung Megang Sumaja Makmur 281 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 274 97,5 7 7 100
Gunung Megang 950 548 #DIV/0! 402 #DIV/0! 950 100,0 23 23 1009 Benakat 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
10 Belimbing Teluk Lubuk 601 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 549 91,3 17 17 10011 Rambang Dangku Tebat Agung 759 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 723 95,3 26 26 100
Muara Emburung 376 178 #DIV/0! 174 #DIV/0! 352 93,6 12 6 5012 Rambang Sugih Waras 670 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 666 99,4 18 18 10013 Lubai Beringin 606 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 606 100,0 14 14 10014 Lubai Ulu Sumber Mulia 867 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0,0 19 0 015 Lembak Lembak 736 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0,0 21 0 016 Belide Darat 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!17 Gelumbang Gelumbang 989 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 68 6,9 34 1 318 Muara Belida 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!19 Kelekar Kelekar 161 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0,0 6 0 020 Sungai Rotan Sukarami 657 380 #DIV/0! 277 #DIV/0! 657 100,0 21 21 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 12.525 1.454 #DIV/0! 1.163 #DIV/0! 9.289 74,16 368 271 74CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT #DIV/0! #DIV/0! 74,16
Sumber: Seksi Kesehatan Khusus Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
P L + P
SD DAN SETINGKAT
JUMLAH
MENDAPATPELAYANANKESEHATAN
(PENJARINGAN)
%
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN)L
TABEL 50
KABUPATEN/KOTA MUARA ENIMTAHUN 2014
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
TUMPATAN GIGI TETAP PENCABUTAN GIGITETAP
RASIO TUMPATAN/PENCABUTAN
1 2 3 4 5 61 Semende Darat Ulu Pajar Bulan - 83 0,02 Semende Darat TengahTanjung Raya - - #DIV/0!3 Semende Darat Laut Pulau Panggung 38 155 0,24 Tanjung Agung Tanjung Agung - 55 0,05 Lawang Kidul Tanjung Enim 22 39 0,66 Muara Enim Muara Enim 86 774 0,17 Ujan Mas Ujan Mas 4 110 0,08 Gunung Megang Sumaja Makmur 123 4 30,8
Gunung Megang 5 167 0,09 Benakat 1 132 0,0
10 Belimbing Teluk Lubuk 17 337 0,111 Rambang Dangku Tebat Agung - 21 0,0
Muara Emburung - 102 0,012 Rambang Sugih Waras - 71 0,013 Lubai Beringin 50 0,014 Lubai Ulu Sumber Mulia - 109 0,015 Lembak Lembak - 131 0,016 Belide Darat - 4 0,017 Gelumbang Gelumbang - 39 0,018 Muara Belida #DIV/0!19 Kelekar Kelekar #DIV/0!20 Sungai Rotan Sukarami #DIV/0!
JUMLAH (KAB/ KOTA) 296 2.383 0,1
Sumber:Seksi Kesehatan Khusus Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
NO PUSKESMASKECAMATAN
TABEL 51
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA MUARA ENIM
TAHUN 2014
L P L + P L % P % L + P % L P L + P L % P % L + P %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 261 Semende Darat Ulu Pajar Bulan 19 0,0 0,0 454 #DIV/0! #DIV/0! 435 95,8 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!2 Semende Darat Tengah Tanjung Raya 13 0,0 0,0 287 #DIV/0! #DIV/0! - 0,0 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!3 Semende Darat Laut Pulau Panggung 18 0,0 0,0 312 #DIV/0! #DIV/0! 312 100,0 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!4 Tanjung Agung Tanjung Agung 29 0,0 0,0 916 #DIV/0! #DIV/0! 916 100,0 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!5 Lawang Kidul Tanjung Enim 35 0,0 0,0 1.391 #DIV/0! #DIV/0! 1.293 93,0 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!6 Muara Enim Muara Enim 37 0,0 0,0 1.522 #DIV/0! #DIV/0! 1.445 94,9 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!7 Ujan Mas Ujan Mas 15 0,0 0,0 511 #DIV/0! #DIV/0! 447 87,5 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!8 Gunung Megang Sumaja Makmur 7 0,0 0,0 281 #DIV/0! #DIV/0! 274 97,5 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
Gunung Megang 24 0,0 0,0 971 #DIV/0! #DIV/0! 971 100,0 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!9 Benakat 17 0,0 0,0 601 #DIV/0! #DIV/0! 549 91,3 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
10 Belimbing Teluk Lubuk 27 0,0 0,0 776 #DIV/0! #DIV/0! 737 95,0 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!11 Rambang Dangku Tebat Agung 12 0,0 0,0 376 #DIV/0! #DIV/0! 352 93,6 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
Muara Emburung 19 0,0 0,0 675 #DIV/0! #DIV/0! 671 99,4 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!12 Rambang Sugih Waras 14 0,0 0,0 606 #DIV/0! #DIV/0! 606 100,0 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!13 Lubai Beringin 20 0,0 0,0 899 #DIV/0! #DIV/0! - 0,0 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!14 Lubai Ulu Sumber Mulia 24 0,0 0,0 808 #DIV/0! #DIV/0! - 0,0 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!15 Lembak Lembak 40 0,0 0,0 1.129 #DIV/0! #DIV/0! 68 6,0 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!16 Belide Darat #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!17 Gelumbang Gelumbang 11 0,0 0,0 258 #DIV/0! #DIV/0! - 0,0 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!18 Muara Belida 26 0,0 0,0 783 #DIV/0! #DIV/0! 783 100,0 - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!19 Kelekar Kelekar #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!20 Sungai Rotan Sukarami #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
JUMLAH (KAB/ KOTA) 407 - 0,0 - 0,0 - - 13.556 - #DIV/0! - #DIV/0! 9.859 72,7 - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
Sumber:Seksi Kesehatan Khusus Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
MENDAPAT PERAWATANNO PUSKESMASKECAMATAN JUMLAH MURID SD/MI
UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH
JUMLAHSD/MI
JUMLAHSD/MI DGNSIKAT GIGI
MASSAL
JUMLAHSD/MI
MENDAPATYAN. GIGI
% %MURID SD/MI DIPERIKSA PERLU PERAWATAN
TABEL 52
KABUPATEN/KOTA MUARA ENIMTAHUN 2014
L P L+P L % P % L+P %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Semende Darat Ulu Pajar Bulan 1.531 108 #DIV/0! 104 #DIV/0! 212 13,852 Semende Darat Tengah Tanjung Raya 5.325 23 #DIV/0! 38 #DIV/0! 61 1,153 Semende Darat Laut Pulau Panggung 3.703 775 #DIV/0! 219 #DIV/0! 994 26,844 Tanjung Agung Tanjung Agung 12.586 616 #DIV/0! 217 #DIV/0! 833 6,625 Lawang Kidul Tanjung Enim 9.635 849 #DIV/0! 1.116 #DIV/0! 1.965 20,396 Muara Enim Muara Enim 8.157 1.660 #DIV/0! 2.122 #DIV/0! 3.782 46,377 Ujan Mas Ujan Mas 2.248 144 #DIV/0! 157 #DIV/0! 301 13,398 Gunung Megang Sumaja Makmur 249 23 #DIV/0! 47 #DIV/0! 70 28,11
Gunung Megang 2.812 47 #DIV/0! 43 #DIV/0! 90 3,209 Benakat 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
10 Belimbing Teluk Lubuk 2.391 216 #DIV/0! 237 #DIV/0! 453 18,9511 Rambang Dangku Tebat Agung 2.897 157 #DIV/0! 326 #DIV/0! 483 16,67
Muara Emburung 1.347 87 #DIV/0! 132 #DIV/0! 219 16,2612 Rambang Sugih Waras 392 20 #DIV/0! 160 #DIV/0! 180 45,9213 Lubai Beringin 3.902 46 #DIV/0! 62 #DIV/0! 108 2,7714 Lubai Ulu Sumber Mulia 2.385 687 #DIV/0! 690 #DIV/0! 1.377 57,7415 Lembak Lembak 8.778 2.168 #DIV/0! 2.105 #DIV/0! 4.273 48,6816 Belide Darat 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!17 Gelumbang Gelumbang 8.735 2.473 #DIV/0! 3.009 #DIV/0! 5.482 62,7618 Muara Belida 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!19 Kelekar Kelekar 1.474 51 #DIV/0! 52 #DIV/0! 103 6,9920 Sungai Rotan Sukarami 7.038 641 #DIV/0! 773 #DIV/0! 1.414 20,09
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 85.585 10.791 #DIV/0! 11.609 #DIV/0! 22.400 26,17
Sumber: Seksi Kesehatan Khusus Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
USILA (60TAHUN+)
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 53
KABUPATEN/KOTA MUARA ENIM2014
KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN
JUMLAH KEGIATANPENYULUHANKESEHATAN
JUMLAHKUNJUNGAN
RUMAH
PENYEBARANINFORMASI
1 2 3 4 5 61 Semende Darat Ulu Pajar Bulan2 Semende Darat Tengah Tanjung Raya3 Semende Darat Laut Pulau Panggung4 Tanjung Agung Tanjung Agung5 Lawang Kidul Tanjung Enim6 Muara Enim Muara Enim7 Ujan Mas Ujan Mas8 Gunung Megang Sumaja Makmur
Gunung Megang9 Benakat
10 Belimbing Teluk Lubuk11 Rambang Dangku Tebat Agung
Muara Emburung12 Rambang Sugih Waras13 Lubai Beringin14 Lubai Ulu Sumber Mulia15 Lembak Lembak16 Belide Darat17 Gelumbang Gelumbang18 Muara Belida19 Kelekar Kelekar20 Sungai Rotan Sukarami
SUB JUMLAH I 0 0 01 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota 48002 Rumah Sakit
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 4800
Sumber: Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
NO KECAMATAN PUSKESMAS
TAHUN
JUMLAH KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN
TABEL 54
KABUPATEN/KOTA MUARA ENIMTAHUN 2014
%L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8
1 JAMKESMAS 99.053 94.561 193.614 34,70 34,38 34,54
2 ASKES PNS 11.687 11.504 23.191 4,09 4,18 4,14
3 JPK JAMSOSTEK 15.211 12.331 27.542 5,33 4,48 4,91
4 TNI/POLRI/PNS/KEMHAN/PNS POLRI (ASABRI) 4.524 2.833 7.357 1,58 1,03 1,31
5 ASURANSI PERUSAHAAN 0 0 0 0,00 0,00 0,00
6 ASURANSI SWASTA 0 0,00 0,00 0,00
7 JAMKESDA 237.163 0,00 0,00 42,31
JUMLAH (KAB/KOTA) 130.475 121.229 488.867 45,71 44,07 87,21
Sumber: - Seksi Jaminan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENIS KELAMIN
NO JENIS JAMINAN KESEHATANPESERTA JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN
JUMLAH
TABEL 55
KABUPATEN/KOTA MUARA ENIMTAHUN 2014
JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 111 Puskesmas Pajar Bulan 372 355 727 0 0 0 15 12 272 Puskesmas Tanjung Raya 5.231 6.433 11.664 0 0 0 52 15 673 Puskesmas Pulau Panggung 851 1.355 2.206 87 145 232 95 65 1604 Puskesmas Tanjung Agung 6.312 5.780 12.092 63 86 149 420 69 4895 Puskesmas Tanjung Enim 14.137 25.185 39.322 0 11 11 576 362 9386 Puskesmas Muara Enim 4.961 6.641 11.602 0 0 0 245 147 3927 Puskesmas Ujan Mas 3.959 3.778 7.737 0 0 0 145 120 2658 Puskesmas Sumaja Makmur 821 1.063 1.884 0 0 0 404 118 5229 Puskesmas Gunung Megang 3.847 4.495 8.342 3 6 9 19 45 64
10 Puskesmas Teluk Lubuk 2.476 2.503 4.979 0 0 0 35 28 6311 Puskesmas Tebat Agung 1.600 2.207 3.807 1 8 9 420 96 51612 Puskesmas Muara Emburung 804 1.376 2.180 0 0 0 91 71 16213 Puskesmas Sugih Waras 6.204 7.987 14.191 61 77 138 196 102 29814 Puskesmas Beringin 2.051 1.835 3.886 32 22 54 36 16 5215 Puskesmas Sumber Mulia 892 868 1.760 0 0 0 121 32 15316 Puskesmas Lembak 3.524 3.894 7.418 0 0 0 61 33 9417 Puskesmas Gelumbang 5.165 5.495 10.660 87 89 176 324 170 49418 Puskesmas Kelekar 1.651 1.800 3.451 0 0 0 60 11 7119 Puskesmas Sukarami 399 443 842 0 0 0 24 30 54
SUB JUMLAH I 65.257 83.493 148.750 334 444 778 3.339 1.542 4.8811 RSUD HM Rabain 25.534 38.257 63.791 6.118 8.816 14.934 0 0 02 RS Bukit Asam 35.063 33.690 68.753 1.177 1.320 2.497 58 66 124
SUB JUMLAH II 60.597 71.947 132.544 7.295 10.136 17.431 58 66 1241 Poliklinik Polri 1.620 1.500 3.120 0 0 0 18 0 182 Rumkitban 02.09.01 TNI AD 0 0 0
SUB JUMLAH III 1.620 1.500 3.120 0 0 0 18 0 18JUMLAH (KAB/KOTA) 127.474 156.940 284.414 7.629 10.580 18.209 3.415 1.608 5.023JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 285.459 275.080 560.539 285.459 275.080 560.539CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 44,7 57,1 50,7 2,7 3,8 3,2
Sumber: - Seksi Kesehatan Rujukan Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim- Seksi Kesehatan Khusus Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
Catatan: Puskesmas non rawat inap hanya melayani kunjungan rawat jalan
NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH
TABEL 56
KABUPATEN/KOTA MUARA ENIMTAHUN 2014
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 RSUD HM Rabain 220 6.625 8.169 14.794 242 206 448 109 122 231 36,5 25,2 30,3 16,5 14,9 15,62 RS Bukit Asam 93 1.178 1.308 2.486 14 13 27 7 2 9 11,9 9,9 10,9 5,9 1,5 3,6
313 7.803 9.477 17.280 256 219 475 116 124 240 3,3 2,3 2,7 1,5 1,3 1,4
Sumber: RSU se-kabupaten Muara EnimKeterangan: a termasuk rumah sakit swasta
JUMLAHTEMPAT TIDUR
ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT
KABUPATEN/KOTA
GDR NDRPASIEN KELUAR MATIPASIEN KELUAR(HIDUP + MATI)
PASIEN KELUAR MATI≥ 48 JAM DIRAWATNO
NAMA RUMAHSAKITa
TABEL 57
INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKITKABUPATEN/KOTA MUARA ENIM
TAHUN 2014
NONAMA RUMAH
SAKITaJUMLAH
TEMPAT TIDURPASIEN KELUAR(HIDUP + MATI)
JUMLAH HARIPERAWATAN
JUMLAH LAMADIRAWAT BOR (%) BTO (KALI) TOI (HARI) ALOS (HARI)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 101 RSUD HM Rabain 220 14.794 66.367 57.658 82,65 67,25 0,94 3,92 RS Bukit Asam 93 2.486 8.343 7.217 24,58 26,73 10,30 2,9
313 17280 74.710 64.875 65,39 55,21 2,29 3,8
Sumber: RSU se-kabupaten Muara EnimKeterangan: a termasuk rumah sakit swasta
KABUPATEN/KOTA
KABUPATEN/KOTA MUARA ENIMTAHUN 2014
JUMLAH JUMLAHDIPANTAU % DIPANTAU JUMLAH
BER- PHBS % BER- PHBS
1 2 3 4 5 6 7 81 Semende Darat Ulu Pajar Bulan 2.616 160 6,1 96 60,02 Semende Darat Tengah Tanjung Raya 4.820 200 4,1 114 57,03 Semende Darat Laut Pulau Panggung 3.582 180 5,0 176 97,84 Tanjung Agung Tanjung Agung 7.096 543 7,7 269 49,55 Lawang Kidul Tanjung Enim 69.328 228 0,3 62 27,26 Muara Enim Muara Enim 12.955 280 2,2 235 83,97 Ujan Mas Ujan Mas 6.179 150 2,4 98 65,38 Gunung Megang Sumaja Makmur 2.172 100 4,6 64 64,0
Gunung Megang 5.445 240 4,4 167 69,69 Benakat #DIV/0! #DIV/0!
10 Belimbing Teluk Lubuk 2.090 212 10,1 78 36,811 Rambang Dangku Tebat Agung 6.966 310 4,5 216 69,7
Muara Emburung 31.812 160 0,5 216 135,012 Rambang Sugih Waras 4.752 200 4,2 171 85,513 Lubai Beringin 1.531 160 10,5 104 65,014 Lubai Ulu Sumber Mulia 435 120 27,6 90 75,015 Lembak Lembak 9.107 1.490 16,4 671 45,016 Belide Darat #DIV/0! #DIV/0!17 Gelumbang Gelumbang 7.239 340 4,7 161 47,418 Muara Belida #DIV/0! #DIV/0!19 Kelekar Kelekar 1.045 100 9,6 60 60,020 Sungai Rotan Sukarami 7.314 380 5,2 68 17,9
JUMLAH (KAB/KOTA) 186.484 5.553 3,0 3.116 56,1
Sumber: Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
RUMAH TANGGA
TABEL 58
NO KECAMATAN PUSKESMAS
PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (BER-PHBS) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA MUARA ENIMTAHUN 2014
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 131 Semende Darat Ulu Pajar Bulan 2612 698 26,72 288 986 342,36 - 0,00 698 26,722 Semende Darat Tengah Tanjung Raya 1789 1.081 60,42 340 1.421 417,94 - 0,00 1.081 60,423 Semende Darat Laut Pulau Panggung 2370 1.875 79,11 495 2.370 478,79 - 0,00 1.875 79,114 Tanjung Agung Tanjung Agung 7096 3.977 56,05 890 5.355 601,69 122 2,28 4.099 57,765 Lawang Kidul Tanjung Enim 14348 11.301 78,76 1.480 14.348 969,46 1.638 11,42 12.939 90,186 Muara Enim Muara Enim 13113 9.661 73,67 1.921 11.918 620,41 1.109 9,31 10.770 82,137 Ujan Mas Ujan Mas 4619 2.904 62,87 804 3.708 461,19 37 1,00 2.941 63,678 Gunung Megang Sumaja Makmur 2092 1.539 73,57 553 2.092 378,30 - 0,00 1.539 73,57
Gunung Megang 6850 4.516 65,93 2.334 6.850 293,49 - 0,00 4.516 65,939 Benakat #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
10 Belimbing Teluk Lubuk 3648 1.496 41,01 604 2.100 347,68 95 4,52 1.591 43,6111 Rambang Dangku Tebat Agung 8098 4.740 58,53 1.590 6.330 398,11 - 0,00 4.740 58,53
Muara Emburung 3841 2.790 72,64 1.011 3.841 379,92 33 0,86 2.823 73,5012 Rambang Sugih Waras 3959 - 0,00 - 3.959 #DIV/0! - 0,00 - 0,0013 Lubai Beringin 4948 4.486 90,66 462 4.948 1071,00 - 0,00 4.486 90,6614 Lubai Ulu Sumber Mulia 7471 2.256 30,20 219 2.535 1157,53 (4) -0,16 2.252 30,1415 Lembak Lembak 9107 7.975 87,57 661 9.107 1377,76 (1.956) -21,48 6.019 66,0916 Belide Darat #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!17 Gelumbang Gelumbang 12681 2.289 18,05 10.392 12.681 122,03 4.564 35,99 6.853 54,0418 Muara Belida #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!19 Kelekar Kelekar 1949 922 47,31 1.027 1.949 189,78 - 0,00 922 47,3120 Sungai Rotan Sukarami 7789 4.621 59,33 3.128 7.789 249,01 12 0,15 4.633 59,48
JUMLAH (KAB/KOTA) 118.380 69.127 58,39 28.199 104.287 369,83 5.650 5,42 74.777 63,17
Sumber: Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH
SELURUHRUMAH
TABEL 58
RUMAH MEMENUHI SYARAT(RUMAH SEHAT)
PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
RUMAH MEMENUHI SYARAT(RUMAH SEHAT)
2013JUMLAH
RUMAH YANGBELUM
MEMENUHISYARAT
RUMAH DIBINA RUMAH DIBINA MEMENUHISYARAT
2014
NO
TABEL 60
KABUPATEN/KOTA MUARA ENIMTAHUN 2014
JUM
LAH
SAR
ANA
JUM
LAH
PEN
DU
DU
KPE
NG
GU
NA
JUM
LAH
SAR
ANA
JUM
LAH
PEN
DU
DU
KPE
NG
GU
NA
JUM
LAH
SAR
ANA
JUM
LAH
PEN
DU
DU
KPE
NG
GU
NA
JUM
LAH
SAR
ANA
JUM
LAH
PEN
DU
DU
KPE
NG
GU
NA
JUM
LAH
SAR
ANA
JUM
LAH
PEN
DU
DU
KPE
NG
GU
NA
JUM
LAH
SAR
ANA
JUM
LAH
PEN
DU
DU
KPE
NG
GU
NA
JUM
LAH
SAR
ANA
JUM
LAH
PEN
DU
DU
KPE
NG
GU
NA
1 2 3 4 5 6 8 9 10 11 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 361 Semende Darat Ulu Pajar Bulan 17.463 1.672 8.360 - - 0 0 186 558 - - 0 0,002 Semende Darat Tengah Tanjung Raya 11.438 278 1.747 6 140 16 660 138 1.380 - - 0 0,003 Semende Darat Laut Pulau Panggung 13.825 431 2.210 - - 0 0 2 100 623 3.901 0 0,004 Tanjung Agung Tanjung Agung 39.535 3.208 19.857 1 15 8 880 - - 282 5.142 0 0,005 Lawang Kidul Tanjung Enim 65.893 7.211 36.055 - - 3 75 2 10 5.369 26.845 0 0,006 Muara Enim Muara Enim 63.561 3.167 15.850 51 51 0 0 131 600 5.359 25.870 0 0,007 Ujan Mas Ujan Mas 24.516 2.135 10.675 - - 0 0 - - 955 4.780 0 0,008 Gunung Megang Sumaja Makmur 8.820 1.253 6.593 136 2.249 0 0 - - - - 0 0,00
Gunung Megang 23.921 3.492 20.213 16 935 0 0 282 1.725 494 2.714 0 0,009 Benakat 9.098 0 0,00
10 Belimbing Teluk Lubuk 22.714 1.184 8.704 - - 0 0 - - 1.049 10.480 0 0,0011 Rambang Dangku Tebat Agung 33.387 5.011 25.155 54 540 0 0 - - 365 1.825 0 0,00
Muara Emburung 15.780 1.909 10.046 104 2.723 0 0 - - - - 0 0,0012 Rambang Sugih Waras 24.727 - - - - 0 0 - - - - 0 0,0013 Lubai Beringin 23.493 3.435 16.560 254 2.548 0 0 456 4.793 50 250 0 0,0014 Lubai Ulu Sumber Mulia 27.093 3.698 19.833 522 8.261 0 0 - - - - 0 0,0015 Lembak Lembak 17.230 3.088 10.751 6.019 20.606 0 0 - - - - 0 0,0016 Belide Darat 11.160 0 0,0017 Gelumbang Gelumbang 55.835 7.888 39.440 316 7.900 0 0 - - 262 1.310 0 0,0018 Muara Belida 7.292 0 0,0019 Kelekar Kelekar 9.667 1.157 5.785 82 2.050 0 0 - - - - 0 0,0020 Sungai Rotan Sukarami 29.251 4.168 20.840 225 1.125 0 0 - - 475 2.375 0 0,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 555.699 54.385 278.674 0 0 0 0 0 0 7.786 49.143 0 0 0 0 0 0 27 1615 0 0 1.197 9.166 0 0 15.283 85.492 0 0 0 0,00
Sumber: Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
PENDUDUKYANG MEMILIKI
AKSES AIRMINUM
JUM
LAH
%
BUKAN JARINGAN PERPIPAAN
JUM
LAH
PEN
DU
DU
KPE
NG
GU
NA
JUM
LAH
SAR
ANA MEMENUHI
SYARAT
JUM
LAH
PEN
DU
DU
KPE
NG
GU
NA
JUM
LAH
SAR
ANA MEMENUHI
SYARATMEMENUHI
SYARATKECAMATAN PUSKESMAS PENDUDUK
TERMINAL AIR
JUM
LAH
SAR
ANA
JUM
LAH
PEN
DU
DU
KPE
NG
GU
NA
JUM
LAH
SAR
ANA
JUM
LAH
PEN
DU
DU
KPE
NG
GU
NA
JUM
LAH
SAR
ANA MEMENUHI
SYARAT
MATA AIR TERLINDUNG
JUM
LAH
PEN
DU
DU
KPE
NG
GU
NA
PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
SUMUR GALI TERLINDUNG SUMUR GALI DENGAN POMPA SUMUR BOR DENGAN POMPA
NOMEMENUHI
SYARATMEMENUHI
SYARAT
PERPIPAAN (PDAM,BPSPAM)
JUM
LAH
SAR
ANA MEMENUHI
SYARAT
PENAMPUNGAN AIR HUJAN
JUM
LAH
PEN
DU
DU
KPE
NG
GU
NA
JUM
LAH
PEN
DU
DU
KPE
NG
GU
NA
JUM
LAH
SAR
ANA
TABEL 61
KABUPATEN/KOTA MUARA ENIMTAHUN 2014
JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8
1 Semende Darat Ulu Pajar Bulan 0 #DIV/0! #DIV/0!2 Semende Darat Tengah Tanjung Raya #DIV/0! #DIV/0!3 Semende Darat Laut Pulau Panggung #DIV/0! #DIV/0!4 Tanjung Agung Tanjung Agung 20 6 30,00 6 1005 Lawang Kidul Tanjung Enim 25 14 56,00 13 92,866 Muara Enim Muara Enim 27 5 18,52 4 80,007 Ujan Mas Ujan Mas 8 1 12,50 1 100,008 Gunung Megang Sumaja Makmur 2 0,00 #DIV/0!
Gunung Megang 13 7 53,85 3 42,869 Benakat #DIV/0! #DIV/0!
10 Belimbing Teluk Lubuk 13 4 30,77 3 7511 Rambang Dangku Tebat Agung 23 2 8,70 2 100
Muara Emburung 2 0,00 #DIV/0!12 Rambang Sugih Waras 9 1 11,11 1 10013 Lubai Beringin 6 5 83,33 5 10014 Lubai Ulu Sumber Mulia #DIV/0! #DIV/0!15 Lembak Lembak 4 1 25,00 1 10016 Belide Darat #DIV/0! #DIV/0!17 Gelumbang Gelumbang 35 2 5,71 2 10018 Muara Belida #DIV/0! #DIV/0!19 Kelekar Kelekar 4 0,00 #DIV/0!20 Sungai Rotan Sukarami 9 2 22,22 2 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 200 50 25,00 43 86,00
Sumber: Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
MEMENUHI SYARAT(FISIK, BAKTERIOLOGI, DAN KIMIA)NO KECAMATAN
JUMLAHPENYELENGGARA
AIR MINUMPUSKESMAS
PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM DI PENYELENGGARA AIR MINUM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
JUMLAH SAMPEL DIPERIKSA
TABEL 62
KABUPATEN/KOTA MUARA ENIMTAHUN 2014
JUM
LAH
SAR
ANA
JUM
LAH
PEN
DU
DU
KPE
NG
GU
NA
% P
END
UD
UK
PEN
GG
UN
A
JUM
LAH
SAR
ANA
JUM
LAH
PEN
DU
DU
KPE
NG
GU
NA
% P
END
UD
UK
PEN
GG
UN
A
JUM
LAH
SAR
ANA
JUM
LAH
PEN
DU
DU
KPE
NG
GU
NA
% P
END
UD
UK
PEN
GG
UN
A
JUM
LAH
SAR
ANA
JUM
LAH
PEN
DU
DU
KPE
NG
GU
NA
% P
END
UD
UK
PEN
GG
UN
A
JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 261 Semende Darat Ulu Pajar Bulan 17463 #DIV/0! 1.691 6.764 1.691 6.764 100 1.691 6.764 1.691 6.764 100 #DIV/0! 13.528 77,52 Semende Darat Tengah Tanjung Raya 11438 #DIV/0! 504 2.016 504 2.016 100 504 2.016 504 2.016 100 #DIV/0! 4.032 35,33 Semende Darat Laut Pulau Panggung 13825 #DIV/0! 1.682 5.046 1.682 5.046 100 1.682 5.046 1.682 5.046 100 #DIV/0! 10.092 73,04 Tanjung Agung Tanjung Agung 39535 #DIV/0! 3.693 11.079 3.693 11.079 100 3.693 11.079 3.693 11.079 100 #DIV/0! 22.158 56,05 Lawang Kidul Tanjung Enim 65893 #DIV/0! 15.537 46.611 15.537 46.611 100 1.030 3.090 1.030 3.090 100 #DIV/0! 49.701 75,46 Muara Enim Muara Enim 63561 #DIV/0! 12.775 38.325 12.775 38.325 100 3.464 10.392 3.464 10.392 100 #DIV/0! 48.717 76,67 Ujan Mas Ujan Mas 24516 #DIV/0! 3.042 9.126 3.042 9.126 100 - - - - #DIV/0! #DIV/0! 9.126 37,28 Gunung Megang Sumaja Makmur 8820 #DIV/0! 1.439 4.317 1.439 4.317 100 773 2.319 773 2.319 100 #DIV/0! 6.636 75,2
Gunung Megang 23921 #DIV/0! 2.973 8.919 2.973 8.919 100 35 105 35 105 100 #DIV/0! 9.024 37,79 Benakat 9098 #DIV/0! 1.115 4.460 1.115 4.460 100 600 2.400 600 2.400 100 #DIV/0! 6.860 75,4
10 Belimbing Teluk Lubuk 22714 #DIV/0! 3.306 16.530 3.306 16.530 100 410 2.050 410 2.050 100 #DIV/0! 18.580 81,811 Rambang Dangku Tebat Agung 33387 #DIV/0! 5.838 17.514 5.838 17.514 100 - - - - #DIV/0! #DIV/0! 17.514 52,5
Muara Emburung 15780 #DIV/0! 2.514 7.542 2.514 7.542 100 655 1.965 655 1.965 100 #DIV/0! 9.507 60,212 Rambang Sugih Waras 24727 #DIV/0! 3.664 10.992 3.664 10.992 100 3.664 10.992 3.664 10.992 100 #DIV/0! 21.984 88,913 Lubai Beringin 23493 #DIV/0! 3.572 10.716 3.572 10.716 100 3.572 10.716 3.572 10.716 100 #DIV/0! 21.432 91,214 Lubai Ulu Sumber Mulia 27093 #DIV/0! 5.464 16.392 5.464 16.392 100 5.464 - 5.464 - #DIV/0! #DIV/0! 16.392 60,515 Lembak Lembak 17230 #DIV/0! 2.959 8.877 2.959 8.877 100 1.968 5.904 1.968 5.904 100 #DIV/0! 14.781 85,816 Belide Darat 11160 #DIV/0! 2.655 7.965 2.655 7.965 100 431 1.093 431 1.093 100 #DIV/0! 9.058 81,217 Gelumbang Gelumbang 55835 #DIV/0! 6.006 18.018 6.006 18.018 100 3.911 11.733 3.911 11.733 100 #DIV/0! 29.751 53,318 Muara Belida 7292 #DIV/0! 18 36 18 36 100 106 212 106 212 100 #DIV/0! 248 3,419 Kelekar Kelekar 9667 #DIV/0! 797 2.391 797 2.391 100 37 111 37 111 100 #DIV/0! 2.502 25,920 Sungai Rotan Sukarami 29251 #DIV/0! 7.475 22.425 7.475 22.425 100 367 1.101 367 1.101 100 #DIV/0! 23.526 80,4
JUMLAH (KAB/KOTA) 555.699 - - - - #DIV/0! 88.719 276.061 88.719 276.061 100 34.057 89.088 34.057 89.088 100 - - - - #DIV/0! 365.149 65,7
Sumber: Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
JUM
LAH
SAR
ANA
JUM
LAH
PEN
DU
DU
KPE
NG
GU
NA
JUM
LAH
SAR
ANA
LEHER ANGSA PLENGSENGAN + CEMPLUNG CEMPLUNG
JUM
LAH
PEN
DU
DU
K MEMENUHI SYARAT
JUM
LAH
SAR
ANA
KOMUNAL
MEMENUHI SYARAT
JUM
LAH
PEN
DU
DU
KPE
NG
GU
NA
MEMENUHI SYARAT
PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
JUM
LAH
PEN
DU
DU
KPE
NG
GU
NA
JUM
LAH
PEN
DU
DU
KPE
NG
GU
NA
JUM
LAH
SAR
ANA MEMENUHI SYARAT
PENDUDUKDENGAN AKSESSANITASI LAYAK
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JENIS SARANA JAMBAN
TABEL 63
KABUPATEN/KOTA MUARA ENIMTAHUN 2014
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Semende Darat Ulu Pajar Bulan 10 1 10 0,00 0,002 Semende Darat Tengah Tanjung Raya 12 4 33,3 0,00 0,003 Semende Darat Laut Pulau Panggung 10 2 20,0 0,00 1 50,004 Tanjung Agung Tanjung Agung 26 4 15,4 0,00 0,005 Lawang Kidul Tanjung Enim 7 0,0 #DIV/0! #DIV/0!6 Muara Enim Muara Enim 16 0,0 #DIV/0! #DIV/0!7 Ujan Mas Ujan Mas 8 0,0 #DIV/0! #DIV/0!8 Gunung Megang Sumaja Makmur 5 0,0 #DIV/0! #DIV/0!
Gunung Megang 8 0,0 #DIV/0! #DIV/0!9 Benakat 6 0,0 #DIV/0! #DIV/0!
10 Belimbing Teluk Lubuk 10 0,0 #DIV/0! #DIV/0!11 Rambang Dangku Tebat Agung 17 0,0 #DIV/0! #DIV/0!
Muara Emburung 9 0,0 #DIV/0! #DIV/0!12 Rambang Sugih Waras 13 3 23,1 0,00 1 33,3313 Lubai Beringin 10 0,0 #DIV/0! #DIV/0!14 Lubai Ulu Sumber Mulia 11 0,0 #DIV/0! #DIV/0!15 Lembak Lembak 10 0,0 #DIV/0! #DIV/0!16 Belide Darat 10 0,0 #DIV/0! #DIV/0!17 Gelumbang Gelumbang 23 1 4,3 0,00 0,0018 Muara Belida 8 0,0 #DIV/0! #DIV/0!19 Kelekar Kelekar 7 0,0 #DIV/0! #DIV/0!20 Sungai Rotan Sukarami 19 1 5,3 0,00 0,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 255 16 6,3 0,00 2 12,50165
Sumber: Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
PUSKESMAS JUMLAH DESA
DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT
KECAMATAN DESA STOP BABS(SBS)
NO DESA MELAKSANAKANSTBM
SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)
DESA STBM
TABEL 64
KABUPATEN/KOTA MUARA ENIMTAHUN 2014
SD SLTP
SLTA
PUSK
ESM
AS
RU
MAH
SAKI
T U
MU
M
BIN
TAN
G
NO
NBI
NTA
NG
JUM
LAH
%
JUM
LAH
%
JUM
LAH
%
JUM
LAH
%
JUM
LAH
%
JUM
LAH
%
JUM
LAH
%
JUM
LAH
%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 271 Semende Darat Ulu Pajar Bulan 19 3 2 1 25 14 73,7 3 100,0 2 100,0 1 100,0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 20 80,02 Semende Darat Tengah Tanjung Raya 15 4 - 1 20 15 100,0 4 100,0 - #DIV/0! 1 100,0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 20 100,03 Semende Darat Laut Pulau Panggung 18 5 3 1 27 18 100,0 4 80,0 3 100,0 1 100,0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 26 96,34 Tanjung Agung Tanjung Agung 29 6 2 1 38 24 82,8 6 100,0 1 50,0 1 100,0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 32 84,25 Lawang Kidul Tanjung Enim 34 9 6 1 1 2 53 29 85,3 6 66,7 6 100,0 1 100,0 1 100,0 #DIV/0! 2 100,0 45 84,96 Muara Enim Muara Enim 38 10 14 1 1 2 1 67 38 100,0 10 100,0 14 100,0 1 100,0 1 100,0 2 100,0 - - 66 98,57 Ujan Mas Ujan Mas 15 3 2 1 21 15 100,0 3 100,0 2 100,0 1 100,0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 21 100,08 Gunung Megang Sumaja Makmur 7 1 - 1 9 7 100,0 1 100,0 - #DIV/0! 1 100,0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 9 100,0
Gunung Megang 24 5 3 1 33 24 100,0 5 100,0 3 100,0 1 100,0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 33 100,09 Benakat 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
10 Belimbing Teluk Lubuk 16 4 1 1 22 16 100,0 4 100,0 1 100,0 1 100,0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 22 100,011 Rambang Dangku Tebat Agung 27 8 2 1 38 21 77,8 6 75,0 2 100,0 1 100,0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 30 78,9
Muara Emburung 14 3 1 1 19 9 64,3 3 100,0 1 100,0 1 100,0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 14 73,712 Rambang Sugih Waras 21 5 2 1 29 21 100,0 5 100,0 2 100,0 1 100,0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 29 100,013 Lubai Beringin 11 3 11 1 26 11 100,0 3 100,0 11 100,0 1 100,0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 26 100,014 Lubai Ulu Sumber Mulia 20 5 - 1 26 - - - - - #DIV/0! 1 100,0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 1 3,815 Lembak Lembak 24 13 5 1 43 24 100,0 13 100,0 5 100,0 1 100,0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 43 100,016 Belide Darat 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!17 Gelumbang Gelumbang 33 5 7 1 46 33 100,0 5 100,0 7 100,0 1 100,0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 46 100,018 Muara Belida 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!19 Kelekar Kelekar 11 3 2 1 17 11 100,0 3 100,0 2 100,0 1 100,0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 17 100,020 Sungai Rotan Sukarami 25 5 1 1 32 17 68,0 5 100,0 1 100,0 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 23 71,9
JUMLAH (KAB/KOTA) 401 100 64 19 2 2 3 591 347 86,5 89 89,0 63 98,4 18 94,7 2 100,0 2 100,0 2 66,7 523 88,5
Sumber: Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
RUMAH SAKITUMUM
HOTELSARANA PENDIDIKAN
SD BINTANG NON BINTANG
PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
TEMPAT-TEMPAT UMUM
NO KECAMATAN PUSKESMAS
SARANA PENDIDIKAN TEMPAT-TEMPATUMUM
MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
SARANA KESEHATAN
PUSKESMAS
YANG ADA
JUM
LAH
TTU
SARANAKESEHATAN HOTEL
SLTP SLTA
TABEL 65
KABUPATEN/KOTA MUARA ENIMTAHUN 2014
JASA BOGARUMAHMAKAN/
RESTORAN
DEPOT AIRMINUM(DAM)
MAKANANJAJANAN TOTAL % JASA BOGA
RUMAHMAKAN/
RESTORAN
DEPOT AIRMINUM(DAM)
MAKANANJAJANAN TOTAL %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 161 Semende Darat Ulu Pajar Bulan 1 0 0 0 0 0 0,00 0 0 0 0 0 0,002 Semende Darat Tengah Tanjung Raya 3 0 0 0 0 0 0,00 0 0 0 0 0 0,003 Semende Darat Laut Pulau Panggung 30 0 6 0 0 6 20,00 0 6 0 0 6 20,004 Tanjung Agung Tanjung Agung 53 0 6 13 2 21 39,62 0 5 0 11 16 30,195 Lawang Kidul Tanjung Enim 259 16 23 29 1 69 26,64 1 4 6 0 11 4,256 Muara Enim Muara Enim 184 0 21 26 31 78 42,39 0 4 0 0 4 2,177 Ujan Mas Ujan Mas 68 0 5 7 23 35 51,47 0 0 0 0 0 0,008 Gunung Megang Sumaja Makmur 10 0 0 3 0 3 30,00 0 0 0 0 0 0,00
Gunung Megang 67 0 8 0 0 8 11,94 0 1 8 0 9 13,439 Benakat 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
10 Belimbing Teluk Lubuk 27 0 12 0 0 12 44,44 0 0 0 0 0 0,0011 Rambang Dangku Tebat Agung 62 3 9 17 1 30 48,39 1 3 6 0 10 16,13
Muara Emburung 8 0 1 1 0 2 25,00 0 0 0 0 0 0,0012 Rambang Sugih Waras 32 0 2 3 0 5 15,63 0 0 0 0 0 0,0013 Lubai Beringin 30 0 9 4 0 13 43,33 0 0 0 0 0 0,0014 Lubai Ulu Sumber Mulia 64 0 11 6 0 17 26,56 0 3 2 0 5 7,8115 Lembak Lembak 164 0 17 11 19 47 28,66 0 0 0 0 0 0,0016 Belide Darat 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!17 Gelumbang Gelumbang 161 1 7 25 24 57 35,40 0 0 0 0 0 0,0018 Muara Belida 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!19 Kelekar Kelekar 33 0 0 4 1 5 15,15 0 1 0 15 16 48,4820 Sungai Rotan Sukarami 15 0 0 9 0 9 60,00 0 0 0 0 0 0,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 1271 20 137 158 102 417 32,81 2 27 22 26 77 6,06
Sumber: Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
KECAMATAN
TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI
TEMPAT PENGELOLAAN MAKAN (TPM) MENURUT STATUS HIGIENE SANITASI
NO PUSKESMAS JUMLAHTPM
TABEL 66
KABUPATEN/KOTA MUARA ENIMTAHUN 2014
JASA
BO
GA
RU
MAH
MAK
AN/
RES
TOR
AN
DEP
OT
AIR
MIN
UM
(DAM
)
MAK
ANAN
JAJA
NAN
TOTA
L
JASA
BO
GA
RU
MAH
MAK
AN/
RES
TOR
AN
DEP
OT
AIR
MIN
UM
(DAM
)
MAK
ANAN
JAJA
NAN
TOTA
L
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 Semende Darat Ulu Pajar Bulan 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0!2 Semende Darat Tengah Tanjung Raya 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0!3 Semende Darat Laut Pulau Panggung 6 0 0,00 6 0 0,004 Tanjung Agung Tanjung Agung 16 0 0,00 21 0 0,005 Lawang Kidul Tanjung Enim 11 0 0,00 69 0 0,006 Muara Enim Muara Enim 4 0 0,00 78 0 0,007 Ujan Mas Ujan Mas 0 0 #DIV/0! 35 0 0,008 Gunung Megang Sumaja Makmur 0 0 #DIV/0! 3 0 0,00
Gunung Megang 9 0 0,00 8 0 0,009 Benakat 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
10 Belimbing Teluk Lubuk 0 0 #DIV/0! 12 0 0,0011 Rambang Dangku Tebat Agung 10 0 0,00 30 0 0,00
Muara Emburung 0 0 #DIV/0! 2 0 0,0012 Rambang Sugih Waras 0 0 #DIV/0! 5 0 0,0013 Lubai Beringin 0 0 #DIV/0! 13 0 0,0014 Lubai Ulu Sumber Mulia 5 0 0,00 17 0 0,0015 Lembak Lembak 0 0 #DIV/0! 47 0 0,0016 Belide Darat 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0!17 Gelumbang Gelumbang 0 0 #DIV/0! 57 0 0,0018 Muara Belida 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0!19 Kelekar Kelekar 16 0 0,00 5 0 0,0020 Sungai Rotan Sukarami 0 0 #DIV/0! 9 0 0,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 77 0 0 0 0 0 0,00 417 0 0 0 0 0 0,00
Sumber: Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
PER
SEN
TASE
TPM
DIB
INA
TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN DIBINA DAN DIUJI PETIK
JUM
LAH
TPM
MEM
ENU
HI S
YAR
ATH
IGIE
NE
SAN
ITAS
I
NO KECAMATAN
JUMLAH TPM DIBINA JUMLAH TPM DIUJI PETIK
JUM
LAH
TPM
TID
AKM
EMEN
UH
I SYA
RAT
PUSKESMAS
PER
SEN
TASE
TPM
DIU
JI P
ETIK
TABEL 67
KABUPATEN/KOTA MUARA ENIMTAHUN 2014
NO NAMA OBAT SATUANTERKECIL KEBUTUHAN TOTAL
PENGGUNAAN SISA STOK JUMLAHOBAT/VAKSIN
PERSENTASEKETERSEDIAANOBAT/VAKSIN
1 2 3 4 5 6 7 81 Alopurinol tablet 100 mg tablet 100.000 51.100 51.100 51,102 Aminofilin tablet 200 mg tablet 75.000 30.000 30.000 40,003 Aminofilin injeksi 24 mg/ml tablet 4.500 1.260 870 2.130 47,334 Amitripilin tablet salut 25 mg (HCL) tablet 30.000 9.319 9.319 31,065 Amoksisilin kapsul 250 mg kapsul 600.000 276.000 170.520 446.520 74,426 Amoksisilin kaplet 500 mg kaplet 800.000 639.600 3.600 643.200 80,407 Amoksisilin sirup kering 125 mg/ 5 mg botol 35.000 28.700 5.900 34.600 98,868 Metampiron tablet 500 mg tablet 250.000 209.600 1.000 210.600 84,249 Metampiron injeksi 250 mg ampul 10.000 4.905 4.230 9.135 91,35
10 Antasida DOEN I tablet kunyah, kombinasi :AluminiumHidroksida 200 mg + Magnesium Hidroksida 200 mg
tablet800.000 719.800 200
720.000 90,00
11 Anti Bakteri DOEN saleb kombinasi : Basitrasin 500 IU/g +polimiksin 10.000 IU/g
tube - #DIV/0!
12 Antihemoroid DOEN kombinasi : Bismut Subgalat 150 mg +Heksaklorofen 250 mg
supp5.000 2.260 12
2.272 45,44
13 Antifungi DOEN Kombinasi : Asam Benzoat 6% + AsamSalisilat 3%
pot - #DIV/0!
14 Antimigren : Ergotamin tartrat 1 mg + Kofein 50 mg tablet 10.000 6.600 3.400 10.000 100,0015 Antiparkinson DOEN tablet kombinasi : Karbidopa 25 mg +
Levodopa 250 mgtablet - #DIV/0!
16 Aqua Pro Injeksi Steril, bebas pirogen vial 12.500 5.170 4.830 10.000 80,0017 Asam Askorbat (vitamin C) tablet 50 mg tablet 800.000 587.000 13.000 600.000 75,0018 Asam Asetisalisilat tablet 100 mg (Asetosal) tablet - #DIV/0!19 Asam Asetisalisilat tablet 500 mg (Asetosal) tablet - #DIV/0!20 Atropin sulfat tablet 0,5 mg tablet - #DIV/0!21 Atropin tetes mata 0,5% botol 300 -22 Atropin injeksi l.m/lv/s.k. 0,25 mg/mL - 1 mL (sulfat) ampul 750 600 150 750 100,0023 Betametason krim 0,1 % krim 12.000 -24 Deksametason Injeksi I.v. 5 mg/ml ampul 27.500 28.100 1.400 29.500 107,2725 Deksametason tablet 0,5 mg tablet 400.000 391.800 391.800 97,9526 Dekstran 70-larutan infus 6% steril botol - #DIV/0!27 Dekstrometorfan sirup 10 mg/5 ml (HBr) botol 12.000 7.920 7.560 15.480 129,0028 Dekstrometorfan tablet 15 mg (HBr) tablet 120.000 55.700 33.500 89.200 74,3329 Diazepam Injeksi 5mg/ml ampul 2.100 1.470 630 2.100 100,0030 Diazepam tablet 2 mg tablet 50.000 46.100 19.000 65.100 130,2031 Diazepam tablet 5 mg tablet 50.000 32.000 62.000 94.000 188,0032 Difenhidramin Injeksi I.M. 10 mg/ml (HCL) ampul 12.000 8.550 3.910 12.460 103,8333 Diagoksin tablet 0,25 mg tablet 25.000 18.800 600 19.400 77,6034 Efedrin tablet 25 mg (HCL) tablet 50.000 -35 Ekstrks belladona tablet 10 mg tablet 100.000 82.300 17.700 100.000 100,0036 Epinefrin (Adrenalin) injeksi 0,1% (sebagai HCL) ampul 6.000 1.560 5.550 7.110 118,5037 Etakridin larutan 0,1% botol 4.000 1.496 4 1.500 37,5038 Fenitoin Natriun Injeksi 50 mg/ml ampul - #DIV/0!39 Fenobarbital Injeksi I.m/I.v 50 mg/ml ampul 1.000 780 720 1.500 150,0040 Fenobarbital tablet 30 mg tablet 100.000 40.700 83.300 124.000 124,0041 Fenoksimetil Penisilin tablet 250 mg tablet - #DIV/0!42 Fenoksimetil Penisilin tablet 500 mg tablet - #DIV/0!43 Fenol Gliserol tetes telinga 10% botol 3.600 4.008 4.008 111,33
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN
KABUPATEN/KOTA MUARA ENIMTAHUN 2014
NO NAMA OBAT SATUANTERKECIL KEBUTUHAN TOTAL
PENGGUNAAN SISA STOK JUMLAHOBAT/VAKSIN
PERSENTASEKETERSEDIAANOBAT/VAKSIN
1 2 3 4 5 6 7 8
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN
44 Fitomenadion (Vit. K1) injeksi 10 mg/ml ampul 4.500 3.870 2.730 6.600 146,6745 Fitomenadion (Vit. K1) tablet salut gula 10 mg tablet 30.000 55.400 55.400 184,6746 Furosemid tablet 40 mg tablet 75.000 58.600 7.400 66.000 88,0047 Gameksan lotion 1 % botol - #DIV/0!48 Garam Oralit I serbuk Kombinasi : Natrium 0,70 g, Kalium
klorida 0,30 g, Tribatrium Sitrt dihidrat 0,58 gsach
100.000 93.600 93.600 93,60
49 Gentian Violet Larutan 1 % botol 3.000 1.370 1.370 45,6750 Glibenklamida tablet 5 mg tablet 50.000 57.500 57.500 115,0051 Gliseril Gualakolat tablet 100 mg tablet 500.000 433.000 433.000 86,6052 Gliserin botol - #DIV/0!53 Glukosa larutan infus 5% botol 15.000 8.603 717 9.320 62,1354 Glukosa larutan infus 10% botol 3.000 1.040 1.380 2.420 80,6755 Glukosa larutan infus 40% steril (produk lokal) ampul - #DIV/0!56 Griseofulvin tablet 125 mg, micronized tablet 30.000 36.900 3.600 40.500 135,0057 Haloperidol tablet 0,5 mg tablet 50.000 48.700 40.700 89.400 178,8058 Haloperidol tablet 1,5 mg tablet 50.000 99.200 223.400 322.600 645,2059 Haloperidol tablet 5 mg tablet 30.000 58.600 268.300 326.900 1089,6760 Hidroklorotiazida tablet 25 mg tablet 125.000 87.000 53.000 140.000 112,0061 Hidrkortison krim 2,5% tube 12.000 11.328 11.328 94,4062 Ibuprofen tablet 200 mg tablet 80.000 68.200 68.200 85,2563 Ibuprofen tablet 400 mg tablet 100.000 89.200 89.200 89,2064 Isosorbid Dinitrat Tablet Sublingual 5 mg tablet 20.000 12.000 12.000 60,0065 Kalsium Laktat (Kalk) tablet 500 mg tablet 500.000 200.000 200.000 40,0066 Kaptopril tablet 12,5 mg tablet 120.000 76.400 2.100 78.500 65,4267 Kaptopril tablet 25 mg tablet 240.000 250.000 126.000 376.000 156,6768 Karbamazepim tablet 200 mg tablet 6.000 200 200 3,3369 Ketamin Injeksi 10 mg/ml vial - #DIV/0!70 Klofazimin kapsul 100 mg microzine kapsul - #DIV/0!71 Kloramfenikol kapsul 250 mg kapsul 100.000 98.880 9.120 108.000 108,0072 Kloramfenikol tetes telinga 3 % botol 10.000 5.208 5.208 52,0873 Kloraniramina mealeat (CTM) tablet 4 mg tablet 450.000 867.200 351.800 1.219.000 270,8974 Klorpromazin injeksi i.m 5 mg/ml-2ml (HCL) ampul - #DIV/0!75 Klorpromazin injeksi i.m 25 mg/ml (HCL) ampul - #DIV/0!76 Klorpromazin tablet salut 25 mg (HCL) tablet 40.000 51.500 51.500 128,7577 Klorpromazin HCl tablet salut 100 mg (HCL) tablet 100.000 104.800 243.200 348.000 348,0078 Anti Malaria DOEN Kombinasi Pirimetamin 25 mg +
Sulfadoxin 500 mgtablet
15.000 14.000 4.500 18.500 123,33
79 Kotrimosazol Suspensi Kombinasi :Sulfametoksazol 200 mg +Trimetoprim 40 mg/ 5 ml
botol25.000 21.400 1.800
23.200 92,80
80 Kotrimosazol DOEN I (dewasa) Kombinasi : Sulfametoksazol400 mg, Trimetoprim 80 mg
tablet200.000 196.000
196.000 98,00
81 Kotrimosazol DOEN II (pediatrik) Kombinasi : Sulfametoksazol100 mg, Trimetoprim 20 mg
tablet100.000 49.000
49.000 49,00
82 Kuinin (kina) tablet 200 mg tablet - #DIV/0!83 Kuinin Dihidrokklorida injeksi 25%-2 ml ampul - #DIV/0!84 Lidokain injeksi 2% (HCL) + Epinefrin 1 : 80.000-2 ml vial 40.000 800 800 2,0085 Magnesium Sulfat inj (IV) 20%-25 ml vial 3.000 -86 Magnesium Sulfat inj (IV) 40%-25 ml vial 3.000 -87 Magnesium Sulfat serbuk 30 gram sach - #DIV/0!88 Mebendazol sirup 100 mg / 5 ml botol - #DIV/0!89 Mebendazol tablet 100 mg tablet - #DIV/0!90 Metilergometrin Maleat (Metilergometrin) tablet salut 0,125 mg tablet
10.000 -
KABUPATEN/KOTA MUARA ENIMTAHUN 2014
NO NAMA OBAT SATUANTERKECIL KEBUTUHAN TOTAL
PENGGUNAAN SISA STOK JUMLAHOBAT/VAKSIN
PERSENTASEKETERSEDIAANOBAT/VAKSIN
1 2 3 4 5 6 7 8
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN
91 Metilergometrin Maleat injeksi 0,200 mg -1 ml ampul 20.000 5.000 5.000 25,0092 Metronidazol tablet 250 mg tablet 100.000 55.000 55.000 55,0093 Natrium Bikarbonat tablet 500 mg tablet 25.000 34.000 35.000 69.000 276,0094 Natrium Fluoresein tetes mata 2 % botol - #DIV/0!95 Natrium Klorida larutan infus 0,9 % botol 18.000 11.280 4.700 15.980 88,7896 Natrium Thiosulfat injeksi I.v. 25 % ampul - #DIV/0!97 Nistatin tablet salut 500.000 IU/g tablet 7.500 5.800 5.800 77,3398 Nistatin Vaginal tablet salut 100.000 IU/g tablet 5.000 11.500 11.500 230,0099 Obat Batuk hitam ( O.B.H.) botol 20.000 18.680 4.320 23.000 115,00100 Oksitetrasiklin HCL salep mata 1 % tube 9.600 8.375 1.225 9.600 100,00101 Oksitetrasiklin injeksi I.m. 50 mg/ml-10 ml vial 1.000 1.000 1.000 100,00102 Oksitosin injeksi 10 UI/ml-1 ml ampul 16.000 10.210 10.210 63,81103 Paracetamol sirup 120 mg / 5 ml botol 36.000 37.303 8.316 45.619 126,72104 Paracetamol tablet 100 mg tablet - #DIV/0!105 Paracetamol tablet 500 mg tablet 1.000.000 727.400 944.000 1.671.400 167,14106 Pilokarpin tetes mata 2 % (HCL/Nitrat) botol - #DIV/0!107 Pirantel tab. Score (base) 125 mg tablet 25.000 18.390 9.420 27.810 111,24108 Piridoksin (Vitamin B6) tablet 10 mg (HCL) tablet 500.000 430.000 70.000 500.000 100,00109 Povidon Iodida larutan 10 % botol 5.000 2.142 321 2.463 49,26110 Povidon Iodida larutan 10 % botol 3.000 2.045 2.045 68,17111 Prednison tablet 5 mg tablet 500.000 352.600 63.400 416.000 83,20112 Primakuin tablet 15 mg tablet 10.000 -113 Propillitiourasil tablet 100 mg tablet 90.000 59.200 59.200 65,78114 Propanol tablet 40 mg (HCL) tablet 20.000 30.600 30.600 153,00115 Reserpin tablet 0,10 mg tablet - #DIV/0!116 Reserpin tablet 0,25 mg tablet 36.000 50.000 50.000 138,89117 Ringer Laktat larutan infus botol 36.000 23.331 2.229 25.560 71,00118 Salep 2-4, kombinasi: Asam Salisilat 2% + Belerang endap
4%tube
3.000 -
119 Salisil bedak 2% kotak 12.000 8.600 8.600 71,67120 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 5 ml (ABU I) vial 500 272 130 402 80,40121 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 50 ml (ABU II) vial - #DIV/0!122 Serum Anti Difteri Injeksi 20.000 IU/vial (A.D.S.) vial - #DIV/0!123 Serum Anti Tetanus Injeksi 1.500 IU/ampul (A.T.S.) ampul 3.000 1.650 1.510 3.160 105,33124 Serum Anti Tetanus Injeksi 20.000 IU/vial (A.T.S.) vial 50 74 6 80 160,00125 Sianokobalamin (Vitamin B12) injeksi 500 mcg ampul 20.000 31.400 1.100 32.500 162,50126 Sulfasetamida Natrium tetes mata 15 % botol 3.000 1.560 1.560 52,00127 Tetrakain HCL tetes mata 0,5% botol - #DIV/0!128 Tetrasiklin kapsul 250 mg kapsul 100.000 81.700 53.300 135.000 135,00129 Tetrasiklin kapsul 500 mg kapsul 160.000 144.700 55.300 200.000 125,00130 Tiamin (vitamin B1) injeksi 100 mg/ml ampul 18.000 8.850 9.150 18.000 100,00131 Tiamin (vitamin B1) tablet 50 mg (HCL/Nitrat) tablet 500.000 -132 Tiopental Natrium serbuk injeksi 1000 mg/amp ampul - #DIV/0!133 Triheksifenidil tablet 2 mg tablet 150.000 190.300 161.400 351.700 234,47134 Vaksin Rabies Vero vial 1.000 1.240 1.240 124,00135 Vitamin B Kompleks tablet tablet 400.000 300.000 300.000 75,00
VAKSIN136 BCG vial 10.000 4.310 4.310 43,10137 T T vial 10.000 2360 2.360 23,60138 D T vial - #DIV/0!139 CAMPAK 10 Dosis vial 15.000 5330 5.330 35,53140 POLIO 10 Dosis vial 15.000 6.060 6.060 40,40141 DPT-HB vial 18.000 7.316 7.316 40,64142 HEPATITIS B 0,5 ml ADS vial #DIV/0!143 POLIO 20 Dosis vial #DIV/0!144 CAMPAK 20 Dosis vial #DIV/0!
TABEL 68
JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKANKABUPATEN/KOTA MUARA ENIM
TAHUN 2014
PEMILIKAN/PENGELOLA
KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 RUMAH SAKIT UMUM 1 1 22 RUMAH SAKIT KHUSUS -
1 PUSKESMAS RAWAT INAP 7 7 - JUMLAH TEMPAT TIDUR 42 42
2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP 12 123 PUSKESMAS KELILING 25 254 PUSKESMAS PEMBANTU 91 91
1 RUMAH BERSALIN -2 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 18 183 PRAKTIK DOKTER BERSAMA -4 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 51 515 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL -6 BANK DARAH RUMAH SAKIT -7 UNIT TRANSFUSI DARAH -
1 INDUSTRI FARMASI -2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL -3 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL -4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN -5 PEDAGANG BESAR FARMASI -6 APOTEK 17 177 TOKO OBAT 12 128 PENYALUR ALAT KESEHATAN -
235Sumber: Seksi Sarana dan Peralatan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
SARANA PELAYANAN LAIN
SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN
NO FASILITAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT
PUSKESMAS DAN JARINGANNYA
TABEL 69
KABUPATEN/KOTA MUARA ENIMTAHUN 2014
MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I
JUMLAH %1 2 3 4 5
1 RUMAH SAKIT UMUM 2 2 100,00
2 RUMAH SAKIT KHUSUS 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 2 2 100,00
Sumber: Seksi Sarana dan Peralatan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
PERSENTASE SARANA KESEHATAN (RUMAH SAKIT) DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I
NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA
TABEL 70
KABUPATEN/KOTA MUARA ENIMTAHUN 2014
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 9 10 11 12 14 15
1 Semende Darat Ulu Pajar Bulan 0 0,00 0 0,00 10 100,00 0 0,00 10 10 100,002 Semende Darat Tengah Tanjung Raya 0 0,00 0 0,00 12 100,00 0 0,00 12 12 100,003 Semende Darat Laut Pulau Panggung 3 13,64 5 22,73 14 63,64 0 0,00 22 14 63,644 Tanjung Agung Tanjung Agung 0 0,00 19 39,58 27 56,25 2 4,17 48 29 60,425 Lawang Kidul Tanjung Enim 0 0,00 0 0,00 50 87,72 7 12,28 57 57 100,006 Muara Enim Muara Enim 0 0,00 0 0,00 32 86,49 5 13,51 37 37 100,007 Ujan Mas Ujan Mas 0 0,00 0 0,00 10 71,43 4 28,57 14 14 100,008 Gunung Megang Sumaja Makmur 0 0,00 0 0,00 5 100,00 0 0,00 5 5 100,00
Gunung Megang 0 0,00 14 36,84 23 60,53 1 2,63 38 24 63,169 Benakat 0,00 0,00 0,00 0,00 0 0 #DIV/0!
10 Belimbing Teluk Lubuk 0 0,00 0 0,00 15 39,47 1 2,63 16 16 100,0011 Rambang Dangku Tebat Agung 0 0,00 1 2,63 20 52,63 1 2,63 22 21 95,45
Muara Emburung 0 0,00 0 0,00 10 26,32 3 7,89 13 13 100,0012 Rambang Sugih Waras 2 5,26 5 13,16 13 34,21 2 5,26 22 15 68,1813 Lubai Beringin 0 0,00 0 0,00 8 21,05 4 10,53 12 12 100,0014 Lubai Ulu Sumber Mulia 0 0,00 2 5,26 16 42,11 1 2,63 19 17 89,4715 Lembak Lembak 0 0,00 0 0,00 16 42,11 4 10,53 20 20 100,0016 Belide Darat 0,00 0,00 0,00 0,00 0 0 #DIV/0!17 Gelumbang Gelumbang 0 0,00 10 26,32 28 73,68 16 42,11 54 44 81,4818 Muara Belida 0,00 0,00 0,00 0,00 0 0 #DIV/0!19 Kelekar Kelekar 0 0,00 0 0,00 12 31,58 0 0,00 12 12 100,0020 Sungai Rotan Sukarami 0 0,00 0 0,00 21 55,26 0 0,00 21 21 100,00
5 1,10 56 12,33 342 75,33 51 11,23 454 393 86,561,15
Sumber: Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
RASIO POSYANDU PER 100 BALITA
JUMLAH
JUMLAH (KAB/KOTA)
STRATA POSYANDUPRATAMA
JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
MADYA PURNAMA MANDIRIPOSYANDU AKTIFNO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 71
KABUPATEN/KOTA MUARA ENIMTAHUN 2014
POSKESDES POLINDES POSBINDU POSMALDES POS TB DESA1 2 3 6 7 8 9 10 11
1 Semende Darat Ulu Pajar Bulan 10 10 32 Semende Darat Tengah Tanjung Raya 12 12 33 Semende Darat Laut Pulau Panggung 10 104 Tanjung Agung Tanjung Agung 26 30 25 Lawang Kidul Tanjung Enim 7 7 96 Muara Enim Muara Enim 16 167 Ujan Mas Ujan Mas 8 8 28 Gunung Megang Sumaja Makmur 5 6
Gunung Megang 8 14 39 Benakat 6
10 Belimbing Teluk Lubuk 10 10 211 Rambang Dangku Tebat Agung 17 13
Muara Emburung 9 1012 Rambang Sugih Waras 13 1313 Lubai Beringin 10 1014 Lubai Ulu Sumber Mulia 11 1115 Lembak Lembak 10 2016 Belide Darat 1017 Gelumbang Gelumbang 23 3118 Muara Belida 819 Kelekar Kelekar 7 720 Sungai Rotan Sukarami 19 18
JUMLAH (KAB/KOTA) 255 256 0 24 0 0
Sumber: Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
DESA/KELURAHAN
UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM)
JUMLAH UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 72
KABUPATEN/KOTA MUARA ENIMTAHUN 2014
PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 101 Semende Darat Ulu Pajar Bulan 10 - 6 3 - 9 90,002 Semende Darat Tengah Tanjung Raya 12 - 9 3 - 12 100,003 Semende Darat Laut Pulau Panggung 10 - 3 1 - 4 40,004 Tanjung Agung Tanjung Agung 26 - 17 9 - 26 100,005 Lawang Kidul Tanjung Enim 7 - 4 1 2 7 100,006 Muara Enim Muara Enim 16 - 12 3 1 16 100,007 Ujan Mas Ujan Mas 8 - 5 3 - 8 100,008 Gunung Megang Sumaja Makmur 5 - 4 1 - 5 100,00
Gunung Megang 8 - 9 5 - 14 175,009 Benakat 6 - - - - - 0,00
10 Belimbing Teluk Lubuk 10 - 5 3 - 8 80,0011 Rambang Dangku Tebat Agung 17 4 7 5 - 16 94,12
Muara Emburung 9 - 5 4 - 9 100,0012 Rambang Sugih Waras 13 - 8 4 - 12 92,3113 Lubai Beringin 10 - 7 1 2 10 100,0014 Lubai Ulu Sumber Mulia 11 - 7 4 - 11 100,0015 Lembak Lembak 10 - 12 6 2 20 200,0016 Belide Darat 10 - - - - - 0,0017 Gelumbang Gelumbang 23 4 9 5 - 18 78,2618 Muara Belida 8 - - - - - 0,0019 Kelekar Kelekar 7 5 2 - - 7 100,0020 Sungai Rotan Sukarami 19 13 3 3 - 19 100,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 255 26 134 64 7 231 90,59
Sumber: Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim #REF!
DESA/KELURAHAN SIAGA
JUMLAH DESA SIAGA MENURUT KECAMATAN
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAHDESA/
KELURAHAN
TABEL 73
KABUPATEN/KOTA MUARA ENIMTAHUN 2014
DR SPESIALIS a DOKTER UMUM
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Puskesmas Pajar Bulan - - 2 2 - 2 2 1 - 1 - 1 - 12 Puskesmas Tanjung Raya - 1 1 2 1 1 2 - - - - - - -3 Puskesmas Pulau Panggung - - 2 2 - 2 2 - 1 1 - - 1 14 Puskesmas Tanjung Agung - - 1 1 - 1 1 - 1 1 - - 1 15 Puskesmas Tanjung Enim - - 2 2 - 2 2 - - - - - - -6 Puskesmas Muara Enim - - 3 3 - 3 3 - - - - - - -7 Puskesmas Ujan Mas - - 1 1 - 1 1 - - - - - - -8 Puskesmas Sumaja Makmur - 1 1 2 1 1 2 - - - - - - -9 Puskesmas Gunung Megang - 1 - 1 1 - 1 - - - - - - -
10 Puskesmas Teluk Lubuk - - 1 1 - 1 1 - - - - - - -11 Puskesmas Tebat Agung - - 1 1 - 1 1 - 1 1 - - 1 112 Puskesmas Muara Emburung - 1 1 2 1 1 2 - - - - - - -13 Puskesmas Sugih Waras - - 2 2 - 2 2 - - - - - - -14 Puskesmas Beringin - - 1 1 - 1 1 - 1 1 - - 1 115 Puskesmas Sumber Mulia - 1 1 2 1 1 2 2 - 2 - 2 - 216 Puskesmas Lembak - - 1 1 - 1 1 - - - - - - -17 Puskesmas Gelumbang - 1 1 2 1 1 2 - 1 1 - - 1 118 Puskesmas Kelekar - 1 2 3 1 2 3 - 1 1 - - 1 119 Puskesmas Sukarami - 1 1 - 1 1 - - - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - 7 25 32 7 25 32 3 6 9 - - - 3 6 91 RSUD HM Rabain 14 10 24 1 17 18 15 27 42 1 2 3 - - - 1 2 32 RS Bukit Asam 5 2 7 6 5 11 11 7 18 - 1 1 - - - - 1 1
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 19 12 31 7 22 29 26 34 60 1 3 4 - - - 1 3 4SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - 1 1 - 1 1 - - - - - - - - -
1 Poliklinik Polri - - - - 1 1 - 1 1 - - - - - - - - -2 Rumkitban 02.09.01 TNI AD - - - - - - - - - - - - - - - -3 RS Puspa - - - - - - - - - -4 Klinik Bersalin Azzahra - - - - - - - - - -5 Graha Maisaroh - - - - - - - - - -6 Klinik PT TEL - - - - - - - - - -7 Klinik Musirivia - - - - - - - - - -8 Klinik PAMA - - - - - - - - - -9 BP Al Fitrah - - - - - - - - - -
10 Klinik Hj. Murayah - - - - - - - - - -11 Klinik Asy-Syfa - - - - - - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - -KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - -JUMLAH (KAB/KOTA) 19 12 31 14 48 62 33 60 93 4 9 13 - - - 4 9 13RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 5,53 11,06 16,59 2,32 0,00 2,32
Sumber: Bidang PPSDM Dinas Kesehatan Kabupaten Muara EnimKeterangan : a termasuk S3
DOKTERSPESIALIS GIGI TOTAL
JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN
TOTAL DOKTER GIGINO UNIT KERJA
TABEL 74
KABUPATEN/KOTA MUARA ENIMTAHUN 2014
L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Puskesmas Pajar Bulan 13 3 10 13 0 0 02 Puskesmas Tanjung Raya 13 - 3 3 0 0 03 Puskesmas Pulau Panggung 11 2 12 14 0 1 14 Puskesmas Tanjung Agung 45 6 14 20 0 2 25 Puskesmas Tanjung Enim 39 7 18 25 0 3 36 Puskesmas Muara Enim 33 3 21 24 0 5 57 Puskesmas Ujan Mas 22 1 14 15 0 3 38 Puskesmas Sumaja Makmur 22 4 9 13 0 1 19 Puskesmas Gunung Megang 7 4 - 4 0 1 1
10 Puskesmas Teluk Lubuk 19 2 5 7 0 2 211 Puskesmas Tebat Agung 27 2 12 14 0 2 212 Puskesmas Muara Emburung 17 6 4 10 0 1 113 Puskesmas Sugih Waras 20 4 4 8 0 1 114 Puskesmas Beringin 19 7 8 15 0 1 115 Puskesmas Sumber Mulia 23 8 4 12 0 1 116 Puskesmas Lembak 31 3 15 18 0 1 117 Puskesmas Gelumbang 19 - 5 5 0 018 Puskesmas Kelekar 44 7 10 17 0 4 419 Puskesmas Sukarami 13 3 6 9 0 3 3
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 437 72 174 246 0 32 321 RSUD HM Rabain 45 26 194 220,00 0 4 42 RS Bukit Asam 18 17 37 54,00 0 2 2
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 63 43 231 274,00 0 6 6SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 3 8 6 14,00 0 0 0
1 Poliklinik Polri 2 2 0 2,00 02 Rumkitban 02.09.01 TNI AD 1 6 6 12,00 0 0 03 RS Puspa 0,00 04 Klinik Bersalin Azzahra 0,00 05 Graha Maisaroh 0,00 06 Klinik PT TEL 0,00 07 Klinik Musirivia 0,00 08 Klinik PAMA 0,00 09 BP Al Fitrah 0,00 0
10 Klinik Hj. Murayah 0,00 011 Klinik Asy-Syfa 0,00 0
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0,00 0KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0,00 0JUMLAH (KAB/KOTA) 503 123 411 534,00 0 38 38RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 182,86 95,27 6,78
Sumber: Bidang PPSDM Dinas Kesehatan Kabupaten Muara EnimKeterangan : a termasuk perawat anastesi dan perawat spesialis
BIDAN PERAWATa
JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJAPERAWAT GIGI
TABEL 75
KABUPATEN/KOTA MUARA ENIMTAHUN 2014
TENAGA TEKNISKEFARMASIANa APOTEKER
L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 12 13 14
1 Puskesmas Pajar Bulan 1 1 - 1 - 12 Puskesmas Tanjung Raya 1 1 - - 1 13 Puskesmas Pulau Panggung 1 1 - 1 - 14 Puskesmas Tanjung Agung 2 2 - - 2 25 Puskesmas Tanjung Enim 1 1 2 - 1 1 26 Puskesmas Muara Enim 2 2 1 1 - 3 37 Puskesmas Ujan Mas 3 3 1 1 1 3 48 Puskesmas Sumaja Makmur 1 1 - - 1 19 Puskesmas Gunung Megang - - - - -
10 Puskesmas Teluk Lubuk - - - - -11 Puskesmas Tebat Agung 1 1 - 1 - 112 Puskesmas Muara Emburung 1 1 - - 1 113 Puskesmas Sugih Waras 1 1 - - 1 114 Puskesmas Beringin 1 1 - - 1 115 Puskesmas Sumber Mulia 1 1 - 1 - 116 Puskesmas Lembak 2 2 1 1 - 3 317 Puskesmas Gelumbang 1 1 2 1 1 1 2 318 Puskesmas Kelekar 1 1 - - 1 119 Puskesmas Sukarami 2 2 - 2 - 2
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 8 17 25 1 3 4 9 20 291 RSUD HM Rabain - - - - -2 RS Bukit Asam - 9 9 1 1 2 1 10 11
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - 9 9 1 1 2 1 10 11SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - 1 1 - - - - 1 1
1 Poliklinik Polri - - - - - - - - -2 Rumkitban 02.09.01 TNI AD - 1 1 - - - - 1 13 RS Puspa - - - - -4 Klinik Bersalin Azzahra - - - - -5 Graha Maisaroh - - - - -6 Klinik PT TEL - - - - -7 Klinik Musirivia - - - - -8 Klinik PAMA - - - - -9 BP Al Fitrah - - - - -
10 Klinik Hj. Murayah - - - - -11 Klinik Asy-Syfa - - - - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - -KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - -JUMLAH (KAB/KOTA) 8 27 35 2 4 6 10 31 41RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 7,31
Sumber: Bidang PPSDM Dinas Kesehatan Kabupaten Muara EnimKeterangan : a termasuk analis farmasi, asisten apoteker, sarjana farmasi
JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA TOTAL
TENAGA KEFARMASIAN
TABEL 76
KABUPATEN/KOTA MUARA ENIMTAHUN 2014
KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN LINGKUNGANL P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 81 Puskesmas Pajar Bulan 1 1 -2 Puskesmas Tanjung Raya - 1 13 Puskesmas Pulau Panggung - 1 14 Puskesmas Tanjung Agung 2 2 2 25 Puskesmas Tanjung Enim 3 3 3 36 Puskesmas Muara Enim - 4 47 Puskesmas Ujan Mas 1 1 1 1 28 Puskesmas Sumaja Makmur 1 1 1 19 Puskesmas Gunung Megang 1 1 2 2
10 Puskesmas Teluk Lubuk 1 1 2 2 211 Puskesmas Tebat Agung 1 2 3 2 212 Puskesmas Muara Emburung 1 1 1 113 Puskesmas Sugih Waras 1 1 2 214 Puskesmas Beringin 2 1 3 -15 Puskesmas Sumber Mulia 1 2 3 1 1 216 Puskesmas Lembak 1 2 3 1 1 217 Puskesmas Gelumbang 1 1 2 -18 Puskesmas Kelekar 1 1 2 2 3 519 Puskesmas Sukarami 2 2 1 1
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 18 13 31 8 25 331 RSUD HM Rabain 7 7 14 2 5 72 RS Bukit Asam - - - - 1 1
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 7 7 14 2 6 8SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - -
1 Poliklinik Polri - -2 Rumkitban 02.09.01 TNI AD - - - - - -3 RS Puspa - -4 Klinik Bersalin Azzahra - -5 Graha Maisaroh - -6 Klinik PT TEL - -7 Klinik Musirivia - -8 Klinik PAMA - -9 BP Al Fitrah - -
10 Klinik Hj. Murayah - -11 Klinik Asy-Syfa - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - -KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - -JUMLAH (KAB/KOTA) 25 20 45 10 31 41RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 8,03 7,31
Sumber: Bidang PPSDM Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
TABEL 77
KABUPATEN/KOTA MUARA ENIMTAHUN 2014
NUTRISIONIS DIETISIEN
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Puskesmas Pajar Bulan 1 1 - 1 - 12 Puskesmas Tanjung Raya 1 1 - - 1 13 Puskesmas Pulau Panggung - - - - -4 Puskesmas Tanjung Agung 1 1 2 - 1 1 25 Puskesmas Tanjung Enim 4 4 - - 4 46 Puskesmas Muara Enim 3 3 - - 3 37 Puskesmas Ujan Mas 3 3 - - 3 38 Puskesmas Sumaja Makmur 2 2 - - 2 29 Puskesmas Gunung Megang - - - - -
10 Puskesmas Teluk Lubuk - - - - -11 Puskesmas Tebat Agung - - - - -12 Puskesmas Muara Emburung 1 1 - - 1 113 Puskesmas Sugih Waras 1 1 - - 1 114 Puskesmas Beringin 1 1 - - 1 115 Puskesmas Sumber Mulia - - - - -16 Puskesmas Lembak 1 1 - - 1 117 Puskesmas Gelumbang 1 1 2 - 1 1 218 Puskesmas Kelekar 3 3 - - 3 319 Puskesmas Sukarami 1 2 3 - 1 2 3
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 4 24 28 - - - 4 24 281 RSUD HM Rabain - 7 7 - - 7 72 RS Bukit Asam - - - - 1 1 - 1 1
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - 7 7 - 1 1 - 8 8SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - -
1 Poliklinik Polri - - -2 Rumkitban 02.09.01 TNI AD - - - - - - - - -3 RS Puspa - - -4 Klinik Bersalin Azzahra - - -5 Graha Maisaroh - - -6 Klinik PT TEL - - -7 Klinik Musirivia - - -8 Klinik PAMA - - -9 BP Al Fitrah - - -
10 Klinik Hj. Murayah - - -11 Klinik Asy-Syfa - - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - -KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - -JUMLAH (KAB/KOTA) 4 31 35 - 1 1 4 32 36RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 6,24 0,178399719 6,42
Sumber: Bidang PPSDM Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
TOTAL
JUMLAH TENAGA GIZI DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
TABEL 78
KABUPATEN/KOTA MUARA ENIMTAHUN 2014
FISIOTERAPI TERAPI OKUPASI TERAPI WICARA AKUPUNKTURL P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 171 Puskesmas Pajar Bulan - - - - - - - - -2 Puskesmas Tanjung Raya - - - - - - - - -3 Puskesmas Pulau Panggung - - - - - - - - -4 Puskesmas Tanjung Agung - - - - - - - - -5 Puskesmas Tanjung Enim - - - - - - - - -6 Puskesmas Muara Enim - - - - - - - - -7 Puskesmas Ujan Mas - - - - - - - - -8 Puskesmas Sumaja Makmur - - - - - - - - -9 Puskesmas Gunung Megang - - - - - - - - -
10 Puskesmas Teluk Lubuk - - - - - - - - -11 Puskesmas Tebat Agung - - - - - - - - -12 Puskesmas Muara Emburung - - - - - - - - -13 Puskesmas Sugih Waras - - - - - - - - -14 Puskesmas Beringin - - - - - - - - -15 Puskesmas Sumber Mulia - - - - - - - - -16 Puskesmas Lembak - - - - - - - - -17 Puskesmas Gelumbang - - - - - - - - -18 Puskesmas Kelekar - 2 2 - - - - 2 219 Puskesmas Sukarami - - - - - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - 2 2 - - - - - - - - - - 2 21 RSUD HM Rabain - 6 6 - - - - - - - - - - 6 62 RS Bukit Asam - 2 2 - - - - - - - - - - 2 2
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - 8 8 - - - - - - - - - - 8 8SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - - - - - - - -
1 Poliklinik Polri - - - - - - -2 Rumkitban 02.09.01 TNI AD - - - - - - - - - - - - - - -3 RS Puspa - - - - - - -4 Klinik Bersalin Azzahra - - - - - - -5 Graha Maisaroh - - - - - - -6 Klinik PT TEL - - - - - - -7 Klinik Musirivia - - - - - - -8 Klinik PAMA - - - - - - -9 BP Al Fitrah - - - - - - -
10 Klinik Hj. Murayah - - - - - - -11 Klinik Asy-Syfa - - - - - - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - -KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - -JUMLAH (KAB/KOTA) - 10 10 - - - - - - - - - - 10 10RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 1,78 0 0 0 1,78
Sumber: Bidang PPSDM Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA TENAGA TEKNISI MEDIS TOTAL
TABEL 79
KABUPATEN/KOTA MUARA ENIMTAHUN 2014
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
1 Puskesmas Pajar Bulan - - - - - - - - - - - - - - - - - - -2 Puskesmas Tanjung Raya - - - - - - - - - - - - - - - - - - -3 Puskesmas Pulau Panggung - - - - - - - 1 1 - - - - - - - - 1 14 Puskesmas Tanjung Agung - - - - - - - 2 2 - - - - - - - - 2 25 Puskesmas Tanjung Enim - - - - - - - 1 1 - - - - - - - - 1 16 Puskesmas Muara Enim - - - - - - - 2 2 - - - - - - - - 2 27 Puskesmas Ujan Mas - - - - - - - 1 1 - - - - - - - - 1 18 Puskesmas Sumaja Makmur - - - - - - 1 - 1 - - - - - - - 1 - 19 Puskesmas Gunung Megang - - - - - - - 1 1 - - - - - - - - 1 1
10 Puskesmas Teluk Lubuk - - - - - - - 1 1 - - - - - - - - 1 111 Puskesmas Tebat Agung - - - - - - - 2 2 - - - - - - - - 2 212 Puskesmas Muara Emburung - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - 1 113 Puskesmas Sugih Waras - - - - - - - 1 1 - - - - - - - - 1 114 Puskesmas Beringin - - - - - - - 1 1 - - - - - - - - 1 115 Puskesmas Sumber Mulia - - - - - - - - - - - - - - - - - - -16 Puskesmas Lembak - - - - - - - 1 1 - - - - - - - - 1 117 Puskesmas Gelumbang - - - - - - - 1 1 - - - - - - - - 1 118 Puskesmas Kelekar - - 2 2 - - - 1 1 - - - - - - - - 3 319 Puskesmas Sukarami - - - - - - - 1 1 - - - - - - - - 1 1
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - - 2 2 - - - - - - 1 17 18 - - - - - - - 1 1 - - - - - - 1 20 211 RSUD HM Rabain - 8 8 - - - - - - 1 1 2 3 10 13 - - - - - - 2 3 5 - - - - - - 6 22 282 RS Bukit Asam - 3 3 - - - 1 - 1 - - - 1 4 5 - - - - - - 2 2 4 - - - - - - 4 9 13
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - 11 11 - - - 1 - 1 1 1 2 4 14 18 - - - - - - 4 5 9 - - - - - - 10 31 41SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1
1 Poliklinik Polri - - - - - - - - - - - - -2 Rumkitban 02.09.01 TNI AD - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - 1 13 RS Puspa - - - - - - - - - - - - -4 Klinik Bersalin Azzahra - - - - - - - - - - - - -5 Graha Maisaroh - - - - - - - - - - - - -6 Klinik PT TEL - - - - - - - - - - - - -7 Klinik Musirivia - - - - - - - - - - - - -8 Klinik PAMA - - - - - - - - - - - - -9 BP Al Fitrah - - - - - - - - - - - - -
10 Klinik Hj. Murayah - - - - - - - - - - - - -11 Klinik Asy-Syfa - - - - - - - - - - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - - - - -KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - - - - -JUMLAH (KAB/KOTA) - 11 11 - 2 2 1 - 1 1 1 2 5 32 37 - - - - - - 4 6 10 - - - - - - 11 52 63RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 11,24
Sumber: Bidang PPSDM Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim 13,02Keterangan:
*yang memiliki klinik/pelayanan kesehatan
JUMLAH
JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
TENAGA TEKNISI MEDIS
RADIOGRAFER RADIOTERAPIS TEKNISIELEKTROMEDIS TEKNISI GIGI ANALISIS
KESEHATANREFRAKSIONIS
OPTISIEN ORTETIK PROSTETIKREKAM MEDIS DAN
INFORMASIKESEHATAN
TEKNISI TRANSFUSIDARAH
TEKNISIKARDIOVASKULER
TABEL 80
KABUPATEN/KOTA MUARA ENIMTAHUN 2014
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Puskesmas Pajar Bulan - - - - -2 Puskesmas Tanjung Raya - - - - -3 Puskesmas Pulau Panggung - - - - -4 Puskesmas Tanjung Agung - - - - -5 Puskesmas Tanjung Enim - - - - -6 Puskesmas Muara Enim - - - - -7 Puskesmas Ujan Mas - - - - -8 Puskesmas Sumaja Makmur - - - - -9 Puskesmas Gunung Megang - - - - -
10 Puskesmas Teluk Lubuk - - - - -11 Puskesmas Tebat Agung - - - - -12 Puskesmas Muara Emburung - - - - -13 Puskesmas Sugih Waras - - - - -14 Puskesmas Beringin - - - - -15 Puskesmas Sumber Mulia - - - - -16 Puskesmas Lembak - - - - -17 Puskesmas Gelumbang - - - - -18 Puskesmas Kelekar - - - - -19 Puskesmas Sukarami - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - - - - - - -1 RSUD HM Rabain - - - - - - - - -2 RS Bukit Asam - - - 2 1 3 2 1 3
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - - - 2 1 3 2 1 3SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - -
1 Poliklinik Polri - - - - -2 Rumkitban 02.09.01 TNI AD - - - - - - - - -3 RS Puspa - - - - -4 Klinik Bersalin Azzahra - - - - -5 Graha Maisaroh - - - - -6 Klinik PT TEL - - - - -7 Klinik Musirivia - - - - -8 Klinik PAMA - - - - -9 BP Al Fitrah - - - - -
10 Klinik Hj. Murayah - - - - -11 Klinik Asy-Syfa - - - - -
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - -DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - -JUMLAH (KAB/KOTA) - - - 2 1 3 2 1 3
Sumber: Bidang PPSDM Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
JUMLAH TENAGA KESEHATAN LAIN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
TENAGA KESEHATAN LAINNYATOTALPENGELOLA PROGRAM
KESEHATAN TENAGA KESEHATAN LAINNYA
TABEL 81
KABUPATEN/KOTA MUARA ENIMTAHUN 2014
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 Puskesmas Pajar Bulan 1 - 1 1 - 1 - - - - - 2 - 22 Puskesmas Tanjung Raya 1 - 1 - 1 1 - - - - - 1 1 23 Puskesmas Pulau Panggung - 1 1 1 - 1 - - - - - 1 1 24 Puskesmas Tanjung Agung - 1 1 1 - 1 - - - - - 1 1 25 Puskesmas Tanjung Enim - 1 1 - 1 1 - - - - - - 2 26 Puskesmas Muara Enim - 1 1 1 - 1 - - - - - 1 1 27 Puskesmas Ujan Mas 1 - 1 - 1 1 - - - - - 1 1 28 Puskesmas Sumaja Makmur 1 - 1 1 - 1 - - - - - 2 - 29 Puskesmas Gunung Megang 1 - 1 1 - 1 - - - - - 2 - 2
10 Puskesmas Teluk Lubuk 1 - 1 - 1 1 - - - - - 1 1 211 Puskesmas Tebat Agung 1 - 1 1 - 1 - - - - - 2 - 212 Puskesmas Muara Emburung 1 - 1 1 - 1 - - - - - 2 - 213 Puskesmas Sugih Waras - 1 1 1 - 1 - - - - - 1 1 214 Puskesmas Beringin 1 - 1 - 1 1 - - - - - 1 1 215 Puskesmas Sumber Mulia 1 - 1 1 - 1 - - - - - 2 - 216 Puskesmas Lembak 1 - 1 1 - 1 - - - - - 2 - 217 Puskesmas Gelumbang - 1 1 1 - 1 - - - - - 1 1 218 Puskesmas Kelekar - 1 1 1 - 1 - - - - - 1 1 219 Puskesmas Sukarami - 1 1 1 - 1 - - - - - 1 1 2
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 11 8 19 14 5 19 - - - - - - - - - - - - - - - 25 13 381 RSUD HM Rabain - - - - - 3 - 3 - - - - - - - - - 3 - 32 RS Bukit Asam 11 10 21 2 1 3 - - - - - - - - - - - - - - - 13 11 24
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 11 10 21 2 1 3 - - - 3 - 3 - - - - - - - - - 16 11 27SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 4 - 4 2 1 3 - - - - - - - - - - - - - - - 6 1 7
1 Poliklinik Polri - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -2 Rumkitban 02.09.01 TNI AD 4 - 4 2 1 3 - - - - - - - - - - - - - - - 6 1 73 RS Puspa - - - - - - - - - -4 Klinik Bersalin Azzahra - - - - - - - - - -5 Graha Maisaroh - - - - - - - - - -6 Klinik PT TEL - - - - - - - - - -7 Klinik Musirivia - - - - - - - - - -8 Klinik PAMA - - - - - - - - - -9 BP Al Fitrah - - - - - - - - - -
10 Klinik Hj. Murayah - - - - - - - - - -11 Klinik Asy-Syfa - - - - - - - - - -
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT (AKBID) - - - 5 9 14 2 - 2 - - - 1 6 7 - 17 17 17 12 29 25 44 69DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 16 9 25 18 73 91 - 3 - 3 - - 1 - 1 38 82 120JUMLAH (KAB/KOTA) 42 27 69 41 89 130 2 - 2 6 - 6 1 6 7 - 17 17 18 12 30 110 151 261
Sumber: Bidang PPSDM Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
STAF PENUNJANGPERENCANAAN TENAGA PENDIDIK TENAGA
KEPENDIDIKAN JURU
JUMLAH TENAGA NON KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
TENAGA NON KESEHATANTOTALPEJABAT
STRUKTURALSTAF PENUNJANG
ADMINISTRASISTAF PENUNJANG
TEKNOLOGI
TABEL 82
KABUPATEN/KOTA MUARA ENIMTAHUN 2014
ALOKASI ANGGARAN KESEHATANRupiah %
1 2 3 4
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:
1 APBD KAB/KOTA 198.779.732.055,40 93,95
a. Belanja Langsung 125.869.759.499
b. Belanja Tidak Langsung 72.909.972.556
2 APBD PROVINSI 3,15
- Jamsoskes Sumsel Semesta (Cost Sharing) 6.670.683.600
3 APBN : 5.319.750.000 2,51
- Tugas Pembantuan (BOK) 2.319.750.000 1,10
- TP Pembinaan Upaya Kesehatan 3.000.000.000 1,42
4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 812.905.600 0,38
- Global Fund - TB 61.416.600 0,03
- NLR Kusta 15.594.000 0,007
- RTI USAID (POMP Filariasis) 552.698.000 0,26
- Global Fund - Malaria 183.197.000 0,09
5 SUMBER PEMERINTAH LAIN 0,00
211.583.071.255,40 100,0
1.827.152.313.253,97
10,88
377.463,60
Sumber: Bappeda Kabupaten Muara Enim
ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA
TOTAL APBD KAB/KOTA
% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA
ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA
NO SUMBER BIAYA
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN