39
DINAMIKA SOSIAL KOMUNITAS LAKKANG (Kasus Kecamatan Tallo, Kota Makassar) The Social Dynamics of Lakkang Community (The Case in Tallo Subdistrict, Makassar City) SKRIPSI MUHAMMAD TAUFIQ ARIF E 411 08 305 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2015

DINAMIKA SOSIAL KOMUNITAS LAKKANG · 2017-03-05 · kedua manusia yang telah membimbing dari perjumpaan pertama kepada dunia sampai ... Kepada Kawan-kawanku yang bersama-sama memasuki

  • Upload
    leliem

  • View
    215

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

DINAMIKA SOSIAL KOMUNITAS LAKKANG

(Kasus Kecamatan Tallo, Kota Makassar)

The Social Dynamics of Lakkang Community

(The Case in Tallo Subdistrict, Makassar City)

SKRIPSI

MUHAMMAD TAUFIQ ARIF

E 411 08 305

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2015

i

HALAMAN JUDUL

DINAMIKA SOSIAL KOMUNITAS LAKKANG

(Kasus Kecamatan Tallo, sKota Makassar)

The Social Dynamics of Lakkang Community

(The Case in Tallo Subdistrict, Makassar City)

SKRIPSI

MUHAMMAD TAUFIQ ARIF

E 411 08 305

SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU SYARAT GUNA

MEMPEROLEH DERAJAT KESARJANAAN PADA

JURUSAN SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2015

ii

HALAMAN PENGESAHAN

JUDUL : DINAMIKA SOSIAL KOMUNITAS LAKKANG

(Kasus Kecamatan Tallo, Kota Makassar)

NAMA : Muhammad Taufiq Arif

NIM : E 411 08 305

Telah diperiksa dan disetuiui oleh Pembimbing I dan Pembimbing II setelah

dipertahankan

di depan panitia Ujian Skripsi pada tanggal 07 Agustus 2015

Menyetujui,

Pembimbing I

Dr. Rahmat Muhammad, M.Si

NIP. 197005131997021002

Pembimbing II

Dr. H. Suparman Abdullah, M.Si

NIP. 19680715 199403 1004

Mengetahui,

Ketua Jurusan Sosiologi

FISIP UNHAS

Dr. H. M. Darwis, MA. DPS

NIP. 19610709 198601 1002

iii

LEMBAR PENERIMAAN TIM EVALUASI

Skripsi ini telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Evaluasi Skripsi

Pada Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Hasanuddin

Oleh :

NAMA : Muhammad Taufiq Arif

NIM : E411 08 305

JUDUL : DINAMIKA SOSIAL KOMUNITAS LAKKANG

(Kasus Kecamatan Tallo, Kota Makassar)

Pada:

Hari / Tanggal : Jum’at, 07 Agustus 2015

Tempat : Ruang Ujian Jurusan Sosiologi Fisip Unhas

TIM EVALUASI SKRIPSI

Ketua : Dr. H.M. Darwis, MA, DPS (................................)

Sekretaris : Nuvida Raf., S.Sos, MA (................................)

Anggota : Dr. H. Suparman Abdullah, M.Si (................................)

: Dr. Rahmat Muhammad, M.Si (................................)

: Sultan, S.Sos, M.Si (................................)

iv

HALAMAN PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

NAMA : Muhammad Taufiq Arif

NIM : E411 08 305

JUDUL : Dinamika Sosial Komunitas Lakkang(Kasus Kecamatan

Tallo, Kota Makassar)

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar

merupakan hasil karya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau

pemikiran orang lain. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa

sebagian atau keseluruhan skripsi ini hasil karya orang lain, saya bersedia menerima

sanksi atas perbuatan tersebut.

Makassar, 7 Agustus 2015

Yang Menyatakan

Muhammad Taufiq Arif

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Tulisan ini didedikasikan untuk seluruh insan yang ada di penjuru dunia.

Teruntuk kepada kedua orangtua penulis yang telah sabar, tabah serta

kepercayaannya kepada penulis yang sangat luar biasa H.Anthon Arif

dan Hj. Nurhasni Madjid. Serta pula kedua adikku yang kelak menjadi

kebanggan keluarga Ifrah Khumairah, S.Kgdan Iis Sholihat.

Dengan ini kusampaikan kepada dunia bahwa telah lahir sosok manusia

yang telah belajar tentang kehidupan. Dan berani menantang zaman untuk

kehidupan bersama yang lebih baik.

Dan kepada guru-guruku, kawanku, orang yang mencintaiku dan orang yang

belum sempat mencintaiku selama dibelantara kampus.

“My life never grow without you all”

vi

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan yang satu. Atas segala sesuatu

yang telah Dia ciptakan. Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebahai

salah satu syarat memperoleh gelas kesarjanaan di Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin dengan judul “Dinamika Sosial

Komunitas Lakkang (Kasus Kecamatan Tallo Kota Makassar).

Terlalu klasik jika penulis menyatakan bahwa taka da gading yang tak retak.

Kesempurnaan pada hakekatnya bukanlah milik seorang manusia. Kekurangan

pastinya selalu menyertai segala sesuatu yang berasal dari manusia. Namun menjadi

sangat bijak jika kesalahan itu mendapatkan perhatian dari manusia lainnya. Sekedar

menjadi masukan maupun kritik yang membangun.

Penulis tidak akan pernah ada apa-apanya bahakan tidak akan pernah ada tanpa

kedua manusia yang telah membimbing dari perjumpaan pertama kepada dunia

sampai saat ini. Ayahanda H. Anthon Arif dan Ibunda Hj Nurhasni Madjid,

merekalah orang tua penulis. Tak ada cukupnya rasa syukur penulis telah dilahirkan

dari pasangan yang saling mencintai ini. Semoga Tuhan tak ada habisnya pula

memberikan kesehatan kepada mereka.

Juga kepada saudari-saudariku Ifrah Khumairah Arif, S.Kg yang telah lebih

dulu menyelesaikan studinya di Fakultas Kedokteran gigi Universitas Hasanuddin.

Dan Iis Sholihat Arif yang baru saja menyelesaikan jenjang SMA.

vii

Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan pula kepada:

1. Ibu Prof. Dr. Dwia Tina. N. K. MA selaku Rektor Universitas Hasanuddin

Makassar.

2. Prof Dr. Alimuddin Unde selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Hasanuddin Makassar.

3. Dr. H. Darwis, MA, DPS selaku Ketua Jurusan dan Dr. Rahmat Muhammad M.Si

selaku Sekertaris Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Hasanuddin.

4. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen yang telah mendidik penulis selama masa

pendidikan di Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik sehingga

penulis bisa menyelesaikan studi dengan baik. Seluruh staf karyawan Jurusan

Sosiologi dan Staf Perpustakaan yang telah memberikan bantuan kepada penulis

selama menjadi mahasiswa.Terkhusus kepada Pak Passmudir dan Ibu Ros yang

selalu membantu penulis dalam menghadapi masalah bagian administrasi.

5. Kepada Kawan-kawanku yang bersama-sama memasuki Kampus ini yang tidak

usah saya sebut namanya. Menghindari nama-nama yang terlewatkan dan rasa

bingung harus memulai menyebut siapa.

6. Kepada orang orang yang telah atau masih memberikan “pengaruh” dalam

kehidupan penulis

7. Kepada adik-adik mahasiswa Sospol. Terkhusus adik-adik mahasiswa yang

tergabung dalam Kemasos.

viii

8. Kepada kawan-kawan yang bersama-sama melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN)

gelombang 83 di Pulau Sebatik. Terkhusus kawan-kawan di posko V Desa Bukit

Aru Indah.

9. Kepada Kawan-kawan di Civic Institute, Kompas, Mimbar Angler Community,

Sobat Muda, PT. Ambassador Zulias, CV. Cikindo, CV, Titanium Celebes, CV.

Sebelas Pro, KNPI Kota Makassar, Teman-teman Sosial Media dan semua teman-

teman yang pernah mengenal penulis.

10. Kepada seluruh pihak yang telah membantu penulisan ini. Terkhusus Lurah

Kelurahan Lakkang, Pak Jamaluddin, Para Informan dan Masyarakat Lakkang.

11. Kepada orang yang membaca skripsi ini.

ix

ABSTRAK

Muhammad Taufiq Arif, E 411 08 305. “Dinamika Sosial Komunitas Lakkang

(Kasus Kecamatan Tallo, Kota Makassar)”. Dibimbing oleh Rahmat Muhammad

dan Suparman Abdullah.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses dinamika sosial yang dialami oleh

komunitas Lakkang Kecamatan Tallo Kota Makassar serta untuk mengidentifikasi

faktor-faktor apa saja yang mendorong dinamika sosial yang dialami oleh komunitas

Lakkang Kecamatan Tallo Kota Makassar.

Penelitian ini melibatkan enam orang warga kelurahan Lakkang yang merupakan

tokoh masyarakat, pemuka adat dan pejabat kelurahan. Penelitian ini menggunakan

pendekatan penelitian kualitatif. Sedangkan dasar penelitian adalah studi kasus

kemasyarakatan.

Dalam penelitian ini terungkap bahwa dinamika sosial komunitas Lakkang

berlangsung secara progresif. Perubahan sosial sebagai pendorong dinamika

komunitas Lakkang terjadi secara progres dan regres. progres terjadi dengan

perencanaan dan ada pula yang tidak terencana. Perubahan progres seperti masuknya

bantuan dari luar komunitas baik dari pihak pemerintah maupun pihak swasta.

Sedangkan regres terjadi disaat komunitas ini mengalami peperangan pada

pendudukan Jepang dan pemberontakan gerombolan Darul Islamiah/Tentara Islam

Indonesia. Dalam penelitian ini juga menunjukkan bahwa terdapat dua faktor

perubahan sosial di komunitas Lakkang. Yaitu, faktor endogen yang berasal dari

dalam komunitas seperti bertambahnya jumlah penduduk dan meningkatnya

pengetahuan akan teknologi. Sedangkan untuk faktor eksogen atau yang berasal dari

luar komunitas seperti akulturasi dan peperangan yang pernah dialami komunitas ini.

x

ABSTRACT

Muhammad Taufiq Arif, E 411 08 305. "The Social Dynamics of Lakkang

Community (The Case in Tallo Subdistrict, Makassar City)". Guided by

Rahmat Muhammad and Supaman Abdullah.

This study aims to determine the process of social dynamics experienced by the

Lakkang community in Tallo sub-district Makassar City as well as to identify any

factors that drive the social dynamics experienced by the Lakkang community

District of Tallo Makassar.

The study involved six Lakkang village residents who are community leaders,

traditional leaders and village officers. This study used a qualitative research

approach. While basic research is a case study of community.

In this study show that the social dynamics of the community Lakkang take place

progressively. Social change as the driving dynamics Lakkang community work in

two ways, progress and regress. Progress is by planning and unplanning programs,

such as the schemes from both the goverment & private parties. Meanwhile, the

regress had been experienced by the community when they fought in the area of japan

Colonization and the war of Darul Islam Rebellion. There are two factors of social

change at The Lakkang Community; Firstly endegenous factor which are from inside

of community it self such as increasing number of population and knowledge on

technology; Secondly, Exegenous factors which are external side such as

acculturation and the wars that had been faced by this community.

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................................... ii

LEMBAR PENERIMAAN TIM EVALUASI ............................................................ iii

HALAMAN PERNYATAAN ..................................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................... v

KATA PENGANTAR ................................................................................................. vi

ABSTRAK ................................................................................................................... ix

ABSTRACT .................................................................................................................. x

DAFTAR ISI ................................................................................................................ xi

DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xiv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................................................... 6

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian .............................................................................. 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA KONSEPTUAL ............. Error!

Bookmark not defined.

A. Tinjauan Terhadap Masyarakat .................................. Error! Bookmark not defined.

B. Perubahan Sosial sebagai Pendorong Dinamika Sosial ........ Error! Bookmark not

defined.

C. Kerangka Konseptual ................................................... Error! Bookmark not defined.

D. Defenisi Operasional .................................................... Error! Bookmark not defined.

BAB III METODE PENELITIAN.............................................................................. 23

A. Pendekatan dan Strategi Penelitian ........................................................................ 23

B. Waktu dan Lokasi Penelitian .................................................................................. 24

C. Tipe dan Dasar penelitian ........................................................................................ 25

D. Penentuan Sampel .................................................................................................... 25

xii

E. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................................... 27

F. Analisis Data ............................................................................................................. 29

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ........ Error! Bookmark not

defined.

A. Gambaran Umum Kota Makassar .............................. Error! Bookmark not defined.

B. Gambaran Umum Kecamatan Tallo .......................... Error! Bookmark not defined.

C. Gambaran Umum Kelurahan Lakkang ...................... Error! Bookmark not defined.

BAB V PEMBAHASAN ............................................................................................ 29

A. Karakteristik Informan................................................. Error! Bookmark not defined.

B. Dinamika Sosial Komunitas Lakkang ....................... Error! Bookmark not defined.

C. Faktor-faktor yang menjadi pendorong Dinamika Sosial Komunitas Lakkang

Error! Bookmark not defined.

BAB IV PENUTUP .................................................................................................... 74

A. Kesimpulan ............................................................................................................... 74

B. Saran ........................................................................................................................... 76

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 77

LAMPIRAN-LAMPIRAN .......................................................................................... 78

xiii

DAFTAR TABEL

No Judul Tabel Halaman

4.1 Daftar Walikota Makassar dari zaman Belanda sampai sekarang 41-42

4.2 Tabel Sebaran Kecamatan Kota Makassar 44-45

4.3 Tabel Fasilitas Umum Kelurahan Lakkang 51

xiv

DAFTAR GAMBAR

No Judul Gambar Halaman

2.1 Kerangka Konseptual 28

4.1 Logo Kota Makassar 40

4.2 Peta Kota Makassar dipantau dari google maps 43

4.3 Peta Kecamatan Tallo dipantau dari Google Maps 47

4.4 Peta Kelurahan Tallo dipantau dari Google Maps 48

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Zoon Politicon,manusia adalah makhluk sosial. Manusia memiliki naluri

dasar untuk saling berinteraksi dengan manusia lain. Aristoteles menyebut

manusia sebagai hewan bermasyarakat atau zoon politicon. Zoon berarti hewan

dan kata politicon berarti bermasyarakat. Dalam penjelasan ini Aristoteles

menjelaskan bahwa manusia memiliki kodrat untuk hidup bermasyarakat dan

berinteraksi satu sama lain.

Manusia tidak bisa berdiri sendiri tanpa bantuan orang lain. Dalam

menjalani kebutuhannya, manusia tidak mungkin hidup sendiri dalam

memenuhi kehidupannya tanpa ada bantuan manusia lainnya. Manusia

memiliki naluri gregarioness, yaitu naluri manusia untuk selalu hidup dengan

manusia lain. Dengan demikian manusia merupakan makhluk sosial (homo

socius) yaitu makhluk yang senantiasa ingin berinteraksi atau bergaul satu sama

lain.

Sejak dahulu manusia hidup berkelompok. Manusia hidup berkelompok

untuk saling membantu dalam memenuhi kebutuhan. Alasan lain manusia

hidup di dalam suatu kelompok adalah kebutuhan akan rasa aman. Sejak

manusia hidup secara nomaden atau berpindah-pindah sampai pada hidup

2

menetap pada suatu tempat manusia telah membentuk kelompok. Dengan hidup

berkelompok manusia dapat meminimalkan ancaman luar.

Kebutuhan bersama dan kebutuhan pribadi dalam kehidupan

bermasyarakat telah mempersatukan mereka. Persatuan ini terjalin dikarenakan

rasa memiliki nasib yang sama. Sehingga hubungan mereka terjalin.

Kehidupan manusia adalah suatu kehidupan sosial, dalam arti bahwa

kehidupan manusia "bersifat sosial". Kebutuhan, prestasi, kesenangan dan

aktivitas manusia semuanya bersifat sosial, karena semuanya itu terjalin erat

dengan adat, kebiasaan, dan sistem kerja, pembagian keuntungan, dan

pembagian pemenuhan kebutuhan tertentu. Hal yang membuat sekelompok

tertentu orang tetap bersatu adalah pikiran dan kebiasaan tertentu yang

dominan. Dengan kata lain, masyarakat adalah kumpulan orang yang, karena

desakan kebutuhan dan pengaruh keyakinan, pikiran dan ambisi tertentu,

tersatukan dalam kehidupan bersama.

Pada idealnya masyarakat menginginkan kehidupan yang sejahtera.

Sehingga selalu timbul usaha untuk mewujudkannya, walaupun tidak pernah

berhasil mencapai kesejahteraan yang penuh. Lebih lanjut menurut

Soetomo(Soetomo, 2012), kondisi sejahtera secara penuh tidak akan pernah

bisa terwujud, sehingga upaya untuk melakukan perubahan menuju kondisi

ideal berlangsung sepanjang waktu.

3

Apabila kehidupan sekarang belum bisa menjawab kesejahteraan

masyarakat. Akan selalu ada dorongan untuk melakukan perubahan untuk

mewujudkannya. Begitupun jika terdapat realitas yang menghambat tercapainya

kesejahteraan sebagai kondisi yang ideal, akan mendorong usaha untuk

mengubah atau memperbaikinya. Realitas sosial yang dianggap sebagai

masalah sosial selalu menginspirasi bagi munculnya usaha untuk melakukan

perubahan dan perbaikan. Lebih lanjut Soetomo (Soetomo, 2012)menjelaskan

bahwa, pada umumnya kondisi ideal yang didambakan disebut sebagai kondisi

sejahtera (social welfare), sedangkan kondisi yang merupakan masalah sosial

adalah realitas sebaliknya karena bertentangan dengan kondisi ideal (social

illfare).

Masalah sosial merupakan realita sosial yang tidak diharapkan. Sedang

kesejahteraan merupakan realita sosial yang diharapkan. Kesejahteraan bersifat

ideal. Dikarenakan kondisi ini tidak pernah terpenuhi pada kehidupan

masyarakat, atau dapat dikatakan bersifat utopis. Sehingga selalu terhadap

usaha-usaha untuk memperjuangkan kondisi kesejahteraan tersebut.

Untuk mempelajari perubahan yang terjadi dalam masyarakat ini

dibutuhkan konsep proses sosial. Seperti defenisi klasik yang dikemukakan

oleh Pitirim Sorokin (Sztompka, 2010). menurutnya proses sosial

adalah“Setiap perubahan subjek tetentu dalam perjalanan waktu, entah itu

perubahan tempatnya dalam ruang, atau modifikasi asprk kuantitatif atau

4

kualitatifnya”.Menurut Piotr Sztompka(Sztompka, 2010)“konsep perubahan

sosial meliputi „atom‟ terkecil dinamika sosial, perubahan keadaan sistem sosial

atau perubahan setiap aspeknya”.

Pada dasarnya masyarakat mengalami perubahan. Tidak ada masyarakat

yang tidak mengalami perubahan atau stagnansi. Sekecil atau selambat apapun,

masyarakat akan selalu berubah,baik berubah maju atau progres maupun

mengalami kemunduran atau regres. Namun ada yang berpendapat bahwa

masyarakat tidaklah mengalami regres. Karena regres itu adalah salah satu

kemajuan yang dialami oleh masyarakat dalam dinamikanya.

Dinamika masyarakat dipengaruhi oleh tantangan yang dialami oleh

komunitas itu sendiri. Kedatangan orang asing menjadi salah satu faktor

terjadinya dinamika sosial. Kedatangan orang asing dalam suatu masyarakat

tentunya akan memberi pengaruh tersendiri. Karena masyarakat memiliki

kebudayaan yang cenderung unik atau berbeda dengan kelompok masyarakat

lainnya. Sehingga muncullah potensi asimilasi kebudayaan. Hal ini salah satu

yang menjadi pendorong terjadinya dinamika masyarakat.

Namun dinamika masyarakat itu pun tergantung pada masyarakat itu

sendiri. Suatu masyarakat kadang memilih untuk menutup diri dari pengaruh

luar, atau bisa saja kondisi masyarakat itulah yang membuat suatu masyaraka

memarginalkan diri atau termarginalkan. Seperti kondisi daerah bermukimnya

5

suatu masyarakat yang tidak mendukung atau menghambat dinamika

masyarakat dikarenakan akses ke daerah tersebut yang tidak mudah

Kedinamisan merupakan salah satu ciri kehidupan masyarakat manusia.

Kehidupan masyarakat manusia yang dinamis ditandai dengan perubahan-

perubahan sosial dan budaya yang secara jelas dapat terlihat melalui berbagai

benda hasil budaya dan aktivitas-aktivitas kehidupannya. Perubahan sosial

budaya yang dialami manusia dapat dijelaskan sebagai proses penyesuaian

hidup manusia dengan konstelasi yang ada, seperti yang ditegaskan oleh

Ritzer(dalam Sztompka, 2010), Perubahan Sosial mengacu pada variasi

hubungan antar individu, kelompok, organisasi, kultur dan masyarakat pada

waktu tertentu.

Setiap perubahan sosial selalu mencakup pula perubahan budaya, dan

perubahan budaya akanmencakup juga perubahan sosial. Sosiatri merupakan

ilmu sosial terapan (applied science), yang dalam pengembangannya

mengandalkan realita yang terjadi di dalam masyarakat, berkaitan dengan

masalah sosial yang perlu diselesaikan (pandangan awal perkembangan) dan

penyesuaian kebutuhan dengan sumber daya yang ada (pandangan hasil

perkembangan). Realita dalam masyarakat yang terus mengalami perubahan

memiliki dimensi perubahan sosial. Sementara itu, secara keilmuan,

pengembangan kajian, penelitian, dan teori-teori baru juga dituntut dari sosiatri,

baik melalui hasil kerja lapangan (penelitian dan proyek sosiatri), maupun

6

melalui berbagai kegiatan seminar dan diskusi.Seperti komunitas Lakkang di

Kecamatan Tallo Kota Makassar. Komunitas Lakkang tinggal di delta sungai

yang membuat akses ke daerah itu tidak semudah daerah lain.

Hal ini membuat komunitas lakkang termarginalkan. Pengaruh

urbanisasi dihambat oleh akses ke daerah tersebut. Padahal secara geografis

Lakkang yang juga merupakan salah satu kelurahan di Kecamatan Tallo Kota

makassar ini terletak hampir di tengah Kota Makassar. Namun karena aksesnya,

komunitas inii tidak begitu besar mendapatkan pengaruh urbanisasi di Kota

Makassar.

Berdasarkan penjelasan pada latar belakang di atas maka peneliti tertarik

untuk mempelajari dinamika sosial yang terjadi di komunitas Lakkang.

Sehingga peneliti mengangkat Penelitian yang berjudul “Dinamika Sosial

Komunitas Lakkang(Kasus Kecamatan Tallo, Kota Makassar)”

B. Rumusan Masalah

Untuk memudahkan proses penelitian dan guna menghindari

pembahasan yang terlalu meluas diperlukan adanya perumusan masalah.

Berangkat dari pernyataan tersebut di atas, maka rumusan masalah yang akan

berusaha dibahas dalam penelitian yang berjudul berjudul “Dinamika Sosial

Komunitas Lakkang(Kasus Kecamatan Tallo, Kota Makassar)”, yaitu:

7

1. Bagaimanakah dinamika sosial yang dialami komunitas Lakkang

Kecamatan Tallo Kota Makassar?

2. Apa saja yang menjadi faktor pendorong terjadinya dinamika sosial yang

dialami komunitas Lakkang Kecamatan Tallo Kota Makassar?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk

1. Untuk mengetahui proses dinamika sosial yang dialami oleh komunitas

Lakkang Kecamatan Tallo Kota Makassar.

2. Untuk mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang mendorong dinamika

sosial yang dialami oleh komunitas Lakkang Kecamatan Tallo Kota

Makassar.

Kegunaan penelitian ini dibagi atas dua jenis. Yaitu kegunaan secara akademis

dan kegunaan secara praktis.

1. Kegunaan Secara Akademis

a. Menunjukan dinamika yang di alami oleh masyarakat Lakkang

Kecamatan Tallo Kota Makassar

b. Menjadi penjelasan secara ilmiah faktor yang mempengaruhi suatu

dinamika sosial yang terjadi dalam komunitas

8

c. Memperkaya khasanah kajian ilmu sosiologi untuk pengembangan

ilmu pengetahuan khususnya di bidang sosiologi

d. Menjadi referensi penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan

penelitian ini

2. Kegunaan Secara Praktis

a. Memberikan rujukan informasi bagi masyarakat luas yang ingin

mengetahui kondisi sosial masyarakat Lakkang kecamatan Tallo kota

Makassar

b. Menjadi rujukan kepada pemerintah dalam penentuan kebijakan

dalam mengembangkan daerah.

c. Sebagai salah satu syaratuntuk memperoleh derajat sarjana pada

Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Hasanuddin.

23

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Strategi Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan kualitatif (qualitative). Penelitian dengan pandangan ini,

merupakan metode-metode untuk mengekplorasi dan memahami makna

yang oleh sejumlah individu atau kelompok orang dianggap berasal dari

masalah sosial atau kemanusiaan.

Penggunaan metode penelitian kualitatif awalnya dikenal

dalam studi-studi dari Chicago School antara tahun 1910-1940. Selama

periode ini peneliti-peneliti Universitas Chicago menghasilkan penelitian-

penelitian dengan pengamatan terlibat (participant observation) dan

berdasarkan catatan pribadi (personal documents). Sampai dengan tahun

1960-an, masyarakat ilmiah telah terbiasa dengan metode-metode

participant observation, in-depth interviews, dan personal documents.

Berbagai penelitian kualitatif yang dilakukan tersebut berakar dari sebuah

paradigma yang disebut paradigma interpretatif.

24

2. Strategi Penelitian

Strategi penelitian yang digunakan adalah studi kasus.

Menurut Susilo Rahardjo & Gudnant(Binham, 2015) studi kasus adalah

suatu metode untuk memahami individu yang dilakukan secara

integrative dan komprehensif agar diperoleh pemahaman yang mendalam

tentang individu tersebut beserta masalah yang dihadapinya dengan

tujuan masalahnya dapat terselesaikan dan memperoleh perkembangan

diri yang baik.

Studi kasus yang digunakan adalah studi kasus

kemasyarakatan. Studi kasus kemasyarakatan ini merupakan studi tentang

kasus kemasyarakatan (community study) yang dipusatkan pada suatu

lingkungan tetangga atau masyarakat sekitar (kornunitas), bukannya pada

satu organisasi tertentu bagaimana studi kasus organisasi dan studi kasus

observasi.

B. Waktu dan Lokasi Penelitian

1. Waktu

Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan pada bulan Mei-Juni

2015. Waktu yang dibutuhkan disesuaikan dengan ketersediaan data di

lapangan.

25

2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini yaitu daerah delta Lakkang. Lakkang berada di

wilayah pemerintahan Kota Makassar tepatnya terletak di Kelurahan

Lakkang Kecamatan Tallo.

C. Tipe dan Dasar penelitian

Tipe penelitian yang digunakan adalah deskriptif-kualitatif, yaitu

suatu penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang

bagaimana proses dinamika terjadi dalam komunitas Lakkang. Penelitian ini

menggambarkan seperti apa proses perubahan sosial dalam dinamika

kemasyarakatan dan apa-apa saja yang menjadi faktor pendorong terjadinya

dinamika tersebut.

Dasar Penelitian ini adalah pengamatan yang memfokuskan

dinamika yang dialami oleh komunitas Lakkang kecamatan Tallo Kota

Makassar.

D. Penentuan Sampel

Menurut Sugiyono(2009), penentuan sampel atau informan dalam

penelitian kualitatif berfungsi untuk mendapatkan informasi yang maksimum,

karena itu orang yang dijadikan sampel atau informan sebaiknya yang

memenuhi kriteria sebagai berikut:

26

1. Mereka menguasai atau memahami kondisi dan Perkembangan

khususnya dinamika komunitas Lakkang,

2. Mereka sedang berkecimpung atau terlibat dalam upaya pengembangan

komunitas Lakkang

3. Mereka mempunyai cukup waktu untuk diwawancarai.

4. Mereka tidak cenderung menyampaikan informasi hasil kemasannya

sendiri.

Ini sesuai dengan pendapat Spradley (dalam Sugiyono, 2009)yang

menyatakan bahwa sampel sebagai sumber data atau sebagai informan

sebaiknya yang memenuhi kriteria sebagai berikut:

1. Mereka yang menguasai atau memahami sesuatu melalui proses

enkulturasi, sehingga sesuatu itu bukan sekadar diketahui tetapi juga

dihayati.

2. Mereka yang masih tergolong masih atau sedang berkecimpung atau

terlibat pada kegiatan yang tengah diteliti.

3. Mereka yang mempunyai waktu yang memadai untuk dimintai informasi.

4. Mereka yang tidak cenderung menyampaikan informasi hasil

“kemasannya” sendiri.

5. Mereka yang pada mulanya tergolong “cukup asing” dengan peneliti

sehingga lebih menggairahkan untuk dijadikan semacam guru atau

narasumber.

27

Dalam penelitian ini peneliti menentukan informan dengan teknik

purposive sampling, artinya dengan memilih nara sumber yang benar-benar

mengetahui kondisi kemasyarakatan Kelurahan Lakkang, sehingga mereka akan

dapat memberikan masukan secara tepat tentang Dinamika Sosial Komunitas.

Informan yang dipilih dalam penelitian ini berasal dari unsur

pemerintah, tokoh adat, tokoh agama, atau Pihak lain yang pernah mengadakan

kajian kemasyarakatan di lokasi penelitian. sebagaimana dikemukakan oleh

Sugiyono (2009) bahwa yang menjadi kepedulian bagi peneliti kualitatif adalah

“tuntasnya” perolehan informasi dengan keragaman variasi yang ada, bukan

banyaknya sampel sumber data.

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian, teknik pengumpulan data merupakan faktor

penting demi keberhasilan penelitian. Hal ini berkaitan dengan bagaimana cara

mengumpulkan data, siapa sumbernya, dan apa alat yang digunakan.

1. Pengumpulan data Primer

Jenis sumber data adalah mengenai dari mana data diperoleh. Apakah

data diperoleh dari sumber langsung (data primer) atau data diperoleh dari

sumber tidak langsung (data sekunder). Pengumpulan data primer

dilakukan dengan wawancara, observasi langsung dan dokumentasi

a. Wawancara Mendalam (indepth interview)

28

Teknik wawancara dilakukan dengan mengajukan beberapa

pertanyaan secara lisan dan bertatap muka dengan informan yang

telah ditetapkan. Dengan tujuan mendapatkan informasi secara

lengkap, mendalam, dan komprehensif sesuai dengan tujuan

penelitian. Serta mencari tahu tentang masalah-masalah sosial

kemasyarakatan setempat. Sehingga peneliti dapat mengetahui

rekam jejak dinamika yang terjadi pada masyarakat.

Pertanyaan yang diajukan peneliti berupa pertanyaan lisan dengan

tetap merujuk pada pedoman wawancara yang telah disusun, dan

jawaban informan dijawab secara lisan. Kemudian pertanyaan

berkembang sesuai dengan kebutuhan data.

b. Observasi langsung

Teknik observasi langsung berupa pengamatan langsung di lokasi

penelitian untuk mengetahui segala hal yang berhubungan dengan

masalah penelitian. Ini dimaksudkan untuk mengetahui obyektivitas

dari kenyataan yang ada tentang keadaan dan kondisi objek yang

akan diteliti. Penggunaan teknik observasi ini dimaksudkan untuk

mengungkap fenomena yang tidak diperoleh melalui teknik

wawancara. Peneliti lewat observasi akan mendapatkan pengalaman

langsung dari observasi ini.

29

c. Dokumentasi

Teknik dokumentasi memungkinkan peneliti memperoleh informasi

dari dokumen publik seperti makalah atau Koran. Hal ini dilakukan

untuk mengetahui peristiwa-peristiwa yang pernah terjadi di lokasi

penelitian. Dengan begitu, peneliti dapat mengidentifikasi masalah-

masalah social yang terjadi dilokasi penelitian pada masa lalu.

2. Pengumpulan data Sekunder

Pengumpulan data sekunder didasarkan pada data yang tersedia di kantor-

kantor pemerintahan, yaitu demografi, sarana, prasa-rana, dan dokumen

lain yang terkait.

F. Analisis Data

Data yang diperoleh dari hasil penelitian akan dianalisa secara kualitatif dengan

memberikan gambaran informasi yang jelas dan mendalam. Hasil dari

gambaran informasi akan di interpretasikan sesuai dari hasil penelitian yang

dilakukan berdasarkan teori yang relevan. Data yang dianalisis adalah data

tentang dinamika sosial yang dialami oleh komunitas Lakkang Kelurahan Tallo

Kota Makassar. Penarikan kesimpulan dilakukan dengan cermat dengan

melakukan verifikasi berupa tinjauan ulang pada catatan-catatan lapangan

sehingga data-data yang ada teruji validitasnya.

74

BAB IV

PENUTUP

Pada bagian ini peneliti akan menyajikan kesimpulan dari keseluruhan pembahasan

dan saran setelah merujuk hasil temuan dalam penelitian.

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Tipe Masyarakat Lakkang adalah gemeinschaft atau komunitas intim.

2. Pendorong Dinamika Sosial Komunitas Masyarakat Lakkang adalah

Perubahan Sosial yang berupa Progress (kemajuan)dan Regress

(kemunduran)

3. Perubahan Sosial Komunitas Masyarakat lakkang yang bersifat Proggress

(kemajuan) terbagi menjadi dua, yaitu planed progress dan unplaned

progress adalah sebagai berikut,

a. Planed Progres, sebagai berikut

1) Pembangunan Sarana dan prasarana umum, meliputi pembangunan

sarana dan prasarana transportasi dan program pemberdayaan

masyarakat,

2) Peningkatan teknologi pertanian dan tambak, meliputi penyuluhan

dan pelatihan teknologi dalam menunjang peningkatan kualitas

peertanian dan tambak,

75

3) Perbaikan Sarana Pendidikan, meliputi perbaikan gedung sekolah,

4) Sarana Transportasi yang Memadai, meliputi kualitas moda

penyeberangan yang cukup,

5) Peningkatan Kualitas Hidup Manusia, meliputi Program keluarga

berencana, posyandu, Perawatan Lingkungan sehat dan kehadiran

sanggar kerajinan tangan,

6) Dijadikannya Lakkang sebagai desa wisata

b. Unplaned Progres, sebagai berikut

1.) Peperangan pada Zaman pendudukan jepang dan pemberontakan

Kahar Mudzakkar

2.) Peninggalan situs sejarah di Kelurahan Lakkang

4. Perubahan Sosial Komunitas Masyarakat lakkang yang bersifat Regress

(kemunduran) adalah sebagai berikut,

a. Peperangan saat pendudukan Jepang

b. Peperangan saat penumpasan gerombolan DI/TII Kahar Mudzakkar

5. Yang menjadi faktor endogen perubahan sosial komunitas masyarakat

Lakkang adalah sebagai berikut,

a. Bertambahnya penduduk diakibatkan oleh perkawinan silang dengan

komunitas lain dan transmigrasi dalam skala kecil.

b. Penemuan-penemuan baru, meliputi kesadaran akan kebersihan, dan

pengolahan Sampah.

76

6. Yang menjadi faktor eksogen perubahan sosial komunitas masyarakat

Lakkang adalah sebagai berikut,

a. Pengaruh kebudayaan masyarakat atau komunitas lain yaitu akulturasi.

b. Peperangan

B. Saran

Dari penelitian ini, peneliti memberikan saran:

1. Diperlukan perhatian oleh pihak pemerintah, swasta, atau pun organisasi

non pemerintah untuk pendapingan untuk komunitas ini, mulai dari

pengolahan sumber daya alam hingga dalam hal pemberdayaan.

2. Sebaiknya pembangunan berkoordinasi dengan komunitas masyarakat ini

guna terwujudnya pembangunan yang tepat guna sesuai dengan kebutuhan

masyarakat.

3. Diperlukan reformasi birokrasi dan penyadaran terhadap masyarakat

mengenai kependudukan.

4. Diperlukan peningkatan sarana dan prasarana pendidikan.

5. Perawatan dan pembinaan moda transportasi yang lebih memadai.

6. Memperluas jangkauan promosi Desa Wisata.

7. Diperlukan pengelolahan situs bersejarah dan kelengkapan dokumen-

dokumen atau bukti-bukti sejarah yang lebih lengkap.

77

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik Sulawesi Selatan. (2014). Makassar Dalam Angka. Makassar:

BPS Kota Makassar.

Binham. (2015, Mei 21). Binham's Blog. Diambil kembali dari wordpress:

https://binham.wordpress.com/2013/06/05/pengertian-studi-kasus/

Koentjaraningrat. (1965). Pengantar Antropologi. Jakarta: Penerbit Universitas.

Ritzer, G., & Goodman, D. (201). Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Kencana.

Setiadi, E., & Kolip, U. (2011). Pengantar Sosiologi: Pemahaman Fakta dan Gejala

Permasalahan Sosial; Teori, Aplikasi dan Pemecahannya. Jakarta: Kencana.

Soekanto, S. (2013). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.

Soetomo. (2012). Pembangunan Masyarakat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sudarma, M. (2008). Sosiologi untuk Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sztompka, P. (2010). Sosiologi Perubbahan Sosial. Jakarta: Prenada.

Tim Sosiologi. (2003). Sosiologi Suatu Kajian Kehidupan Masyarakat: Kelas 1 SMA.

Jakarta: Yudistira.

78

LAMPIRAN-LAMPIRAN

79

DOKUMENTASI

Foto Bersama Lurah Lakkang dan Ketua LPM

Perahu Penyebrangan Menuju dan dari Lakkang

80

Dermaga Utama Kelurahan lakkang

Dermaga Kera-kera

81

Salah Satu Banker Jepang di Kelurahan Lakkang

Jalan Paving Blok Kelurahan Lakkang

82

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Muhammad Taufiq Arif. Lahir di Palopo, 22 April 1990.

Anak pertama dan satu-satunya anak laki-laki dari tiga

bersaudara. Menyelesaikan studinya di SDN 75 Surutanga

Kota Palopo, SMP Negeri 3 Kota Palopo, SMA Negeri 3

Kota Palopo dan Studi S1 pada tahun 2015 di Universitas

Hasanuddin pada bidang Ilmu Sosiologi. Pernah aktif

sebagai Badan Pengurus Biro Humas dan Penerbitan,

Sekretaris umum dan Presidium di Keluarga Mahasiswa Sosiologi FISIP UNHAS.

Pendiri dan Direktur Bidang Riset di Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan

Masyarakat Civic Institute. Menyukai seni grafis, fotografi, cinematografi.

Merupakan pengelolah sekaligus pemilik blog pilarputih.com. Dapat dihubungi

melalui email [email protected] atau [email protected] twitter dan

Instagram @MT.rif dan WA/Line 082347911144.