23

Dinamika Perubahan Atmosfer Dan Dampaknya

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Dinamika Perubahan Atmosfer Dan Dampaknya
Page 2: Dinamika Perubahan Atmosfer Dan Dampaknya

Transparan dalam beberapa bentuk radiasi. Dapat mengembangkan dan menyusut serta

dapat bergerak dan melakukan perpindahan. Tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak dapat

dirasakan, kecuali dalam bentuk angin. Memiliki massa, sehingga menimbulkan tekanan. Tersusun atas bermacam gas dengan komposisi

tertentu.

Page 3: Dinamika Perubahan Atmosfer Dan Dampaknya

Troposfer Tempat berlangsungnya proses pembentukan

gejala-gejala cuaca. Stratosfer Merupakan lapisan ozon, yang berfungsi untuk

melindungi permukaan bumi dari sinar UV. MesosferBerfungsi untuk memantulkan gelombang radio. Termosfer Disebut juga ionosfer, karena terjadi gejala

ionisasi yang menyebabkan terkonsentrasinya proton dan elektron.

Eksosfer Ruang hampa udara dan gravitasi bumi nol.

Page 4: Dinamika Perubahan Atmosfer Dan Dampaknya
Page 5: Dinamika Perubahan Atmosfer Dan Dampaknya
Page 6: Dinamika Perubahan Atmosfer Dan Dampaknya

Alat ukur = barometerAlat mencatat perubahan tekanan udara = barograf

Garis Isobar : garis yang menghubungkan tempat-tempat yang

memiliki tekanan udara yang sama.

Page 7: Dinamika Perubahan Atmosfer Dan Dampaknya

Alat ukur = higrometerAlat pencatat perubahan kelembapan udara = higrograf

Pengukuran kelembapan udara diklasifikasikan menjadi 3 jenis :

Kelembapan Spesifik perbandingan besarnya kandungan uap air dalam tiap unit berat udara.

Kelembapan Absolut jumlah uap air : volume ruangan.

Kelembapan Relatif kelembapan absolut : kelembapan maksimum dikali 100%

Page 8: Dinamika Perubahan Atmosfer Dan Dampaknya

Alat ukur = Pluviometer / Ombrometer

Menurut proses terjadinya hujan, hujan dibedakan menjadi 3 macam :

Hujan orografis karena udara yang mengandung uap air dipaksa naik ke daerah pegunungan.

Hujan konveksi karena naiknya massa udara panas yang membawa uap air akibat pemanasan radiasi matahari.

Hujan frontal karena adanya pertemuan massa udara panas dan massa udara dingin.

Pola hujan di Indonesia : Pola ekuatorial, Pola monsun, dan pola lokal

Page 9: Dinamika Perubahan Atmosfer Dan Dampaknya

Alat ukur = anemometer

Menurut pergerakannya, angin dapat dibedakan menjadi beberapa macam:

a. Angin tetapAngin pasat : angin yang bertiup dari daerah yang bertekanan tinggi ke daerah yang bertekanan rendah.Angin barat : terjadi di daerah subtropis hingga lintang 60ºAngin timur : terjadi antara lintang 60º sampai daerah kutub.

Page 10: Dinamika Perubahan Atmosfer Dan Dampaknya

b. Angin tidak tetapAngin siklon : daerah yang bertekanan rendah dikelilingi oleh tekanan udara yang tinggi.Angin antisiklon : daerah yang bertekanan tinggi dikelilingi tekanan rendah.Angin muson :terjadi jika ada perbedaan tekanan udara yang menyolok antara daratan dan lautan.

c. Angin lokalAngin darat : pada malam hari, angin dari darat ke laut.Angin laut : pada siang hari, angin dari laut ke darat.Angin gunung: pada malam hari, angin dari lembah ke gunung.Angin lembah : pada siang hari, angin dari gunung ke lembah.Angin fohn : terjadi apabila massa udara bergerak menuju ke pegunungan.

Page 11: Dinamika Perubahan Atmosfer Dan Dampaknya

Awan :titik –titik hujan yang melayang-layang di udara.

Berdasarkan morfologinya, awan dibedakan menjadi 4 :

Awan cumulus Awan stratus Awan nimbus Awan cirrus

Page 12: Dinamika Perubahan Atmosfer Dan Dampaknya
Page 13: Dinamika Perubahan Atmosfer Dan Dampaknya

Iklim tropis : 23,5ºLU - 23,5ºLS Iklim subtropis : 23,5ºLU - 40ºLU dan

23,5ºLS - 40ºLU Iklim sedang : 40ºLU - 66,5ºLU dan 40ºLS -

66,5ºLS Iklim dingin-kutub : 66,5ºLU - 90ºLU dan

66,5ºLS - 90ºLS

Page 14: Dinamika Perubahan Atmosfer Dan Dampaknya

0-700 = Zona Panas 700-1500 = Zona Sedang 1500-2500 = Zona Sejuk >2500 = Zona Dingin

Page 15: Dinamika Perubahan Atmosfer Dan Dampaknya

Iklim A – iklim hujan tropis = >18ºC Iklim B – iklim kering/gurun =18ºC - (-3ºC) Iklim C – iklim sedang basah = (-3ºC)- (-

18ºC) Iklim D – iklim dingin = <(-3ºC) Iklim E – iklim kutub = <10ºC

Page 16: Dinamika Perubahan Atmosfer Dan Dampaknya

Q = Rata-rata bulan kering x 100% Rata-rata bulan basah

Page 17: Dinamika Perubahan Atmosfer Dan Dampaknya

Menurut Oldeman:Bulan basah, jika curah hujan >200mmBulan kering, jika curah hujan <100mmBulan lembap, jika curah hujan antara 100-200mm

5 tipe iklim :a)Iklim A, jika bulan basah >9 kali berturut-turutb)Iklim B, jika bulan basah 7-9 kali berturut-turutc)Iklim C, jika bulan basah 5-6 kali berturut-turutd)Iklim D, jika bulan basah 3-4 kali berturut-turute)Iklim E, jika bulan basah <3 kali berturut-turut

Page 18: Dinamika Perubahan Atmosfer Dan Dampaknya
Page 19: Dinamika Perubahan Atmosfer Dan Dampaknya

1. Hutan hujan tropis 2. Hutan musim tropis3. Hutan Bakau4. Sabana5. Vegetasi Gurun dan Setengah Gurun6. Padang Rumput7. Hutan Meranggas8. Tundra

Page 20: Dinamika Perubahan Atmosfer Dan Dampaknya
Page 21: Dinamika Perubahan Atmosfer Dan Dampaknya

Mengakibatkan suhu udara di bumi menjadi semakin panas.

Meningkatnya suhu udara di bumi akan menimbulkan akibat berantai, yaitu :

Es di kutub mencair Karena es mencair, maka permukaan air laut menaik. Karena permukaan air laut naik, maka daerah

pertanian di tepi pantai terancam tergenang air, sehingga produksi bahan pangan akan berkurang.

Jika produksi pangan berkurang, namun jumlah penduduk terus bertambah, maka akan terjadi bencana kelaparan.

Page 22: Dinamika Perubahan Atmosfer Dan Dampaknya

El Nino : peristiwa memanasnya suhu air permukaan laut, di pantai Peru-Equador (Amerika Selatan). Di tandai dengan kemarau panjang.

La Nina : peristiwa mendinginnya suhu air permukaan laut, di pantai Peru-Equador. Di tandai dengan penghujan panjang.

Page 23: Dinamika Perubahan Atmosfer Dan Dampaknya