12
PETUNJUK LATIHAN KETERAMPILAN DINAMIKA KELOMPOK METODE PBL FK UNSRI PENGERTIAN Salah satu metode pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh mahasiswa FK Unsri selama menempuh pendidikan adalah metode Problem Based Learning (PBL). PBL adalah metode pembelajaran yang memacu peserta didik menggunakan pemicu dari masalah di kasus atau skenario untuk menentukan sendiri apa sasaran belajar mereka, kemudian mereka belajar mandiri untuk kembali berdiskusi dan meluruskan pengetahuan yang didapat (Wood, 2003). PROSES PBL Proses pembelajaran PBL disebut dengan tutorial. Dalam tutorial, mahasiswa melaksanakan proses diskusi didalam kelompok kecil (10-12 mahasiswa) yang difasilitasi oleh seorang tutor. Dalam 1 sesi PBL/Tutorial, mahasiswa akan diberikan 1 skenario dan melaksanakan 2 kali diskusi kelompok diselingi dengan belajar mandiri dan ditutup dengan diskusi pleno.Satu sesi tutorial berlangsung selama 5 hari yang terdiri : 1. Hari ke-1 : Diskusi kelompok I 2. Hari ke-2 : Belajar mandiri 3. Hari ke-3 : Diskusi kelompok II 4. Hari ke-4 : Belajar Mandiri 5. Hari ke-5 : Diskusi pleno di kelas besar. Dalam diskusi, mahasiswa dipandu oleh seorang moderator yang dipilih dari kalangan mahasiswa. Tutor hanya memfasilitasi proses diskusi agar terarah sesuai dengan sasaran pembelajaran. Tutor tidak memberikan ilmu/materi selama diskusi. Mahasiswa harus menemukan dan mencari sendiri materi ilmu yang harus dipelajari dari sesi tutorial. Selama menjalani proses tutorial mahasiswa diminta melaksanakan langkah berpikir yang sistematis dengan tujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan

dinamika kelompok

Embed Size (px)

DESCRIPTION

skill lab dinamika kelompok

Citation preview

Page 1: dinamika kelompok

PETUNJUK LATIHAN KETERAMPILANDINAMIKA KELOMPOK METODE PBL

FK UNSRI

PENGERTIAN

Salah satu metode pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh mahasiswa FK Unsri selama menempuh pendidikan adalah metode Problem Based Learning (PBL). PBL adalah metode pembelajaran yang memacu peserta didik menggunakan pemicu dari masalah di kasus atau skenario untuk menentukan sendiri apa sasaran belajar mereka, kemudian mereka belajar mandiri untuk kembali berdiskusi dan meluruskan pengetahuan yang didapat (Wood, 2003).

PROSES PBLProses pembelajaran PBL disebut dengan tutorial. Dalam tutorial, mahasiswa melaksanakan proses diskusi didalam kelompok kecil (10-12 mahasiswa) yang difasilitasi oleh seorang tutor. Dalam 1 sesi PBL/Tutorial, mahasiswa akan diberikan 1 skenario dan melaksanakan 2 kali diskusi kelompok diselingi dengan belajar mandiri dan ditutup dengan diskusi pleno.Satu sesi tutorial berlangsung selama 5 hari yang terdiri :

1. Hari ke-1 : Diskusi kelompok I2. Hari ke-2 : Belajar mandiri3. Hari ke-3 : Diskusi kelompok II4. Hari ke-4 : Belajar Mandiri5. Hari ke-5 : Diskusi pleno di kelas besar.

Dalam diskusi, mahasiswa dipandu oleh seorang moderator yang dipilih dari kalangan mahasiswa. Tutor hanya memfasilitasi proses diskusi agar terarah sesuai dengan sasaran pembelajaran. Tutor tidak memberikan ilmu/materi selama diskusi. Mahasiswa harus menemukan dan mencari sendiri materi ilmu yang harus dipelajari dari sesi tutorial. Selama menjalani proses tutorial mahasiswa diminta melaksanakan langkah berpikir yang sistematis dengan tujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan berpikir secara nalar (critical thinking dan reasoning skill).

Page 2: dinamika kelompok

LANGKAH BERPIKIR DALAM TUTORIAL

KEGIATAN LANGKAH BERPIKIRDiskusi Tahap I 1. Persiapan:

- Perkenalan- Memilih moderator- Memilih sekretaris (1-2 sekretaris)- Menyepakati peraturan diskusi- Berdo’a

2. Membaca skenario3. Klarifikasi Istilah4. Identifikasi Masalah5. Analisis Masalah6. Meninjau ulang Masalah & Menyusun

keterkaitan antar masalah7. Identifikasi Topik Pembelajaran

Belajar Mandiri Mencari dan mempelajari topik pembelajaran yang disepakati pada diskusi tahap 1. Sumber pembelajaran didapat dari :

a. Bukub. Jurnalc. Makalah ilmiah yang sahihd. Berdiksui dengan pakar

Diskusi Tahap ke-21. Berbagi pengetahuan dari hasil belajar mandiri

2. Menyusun kerangka konsep sistematis

3. Merumuskan kesimpulan/resume

4. Mengevaluasi topik pembelajaran

5. Merumuskan topik pembelajaran yang baru/ perlu pendalaman

Belajar Mandiri 1. Mempelajari topik-topik tambahan maupun topik yang perlu pendalaman

2. Menyusun laporan tutorialDiskusi Pleno

1. Seluruh grup berkumpul di kelas besar

2. Masing-masing grup siap mempresentasikan hasil tutorial

3. Masukan dari Narasumber

4. Umpan balik dosen tentang sasaran pembelajaran

Page 3: dinamika kelompok

LATIHAN TUTORIAL

Sebelum Tutorial dilaksanakan, staf dosen menyusun panduan tutorial. Panduan tutorial diperuntukan kepada tutor agar mampu memfasilitasi mahasiswa mencapai sasaran pembelajaran yang diinginkan.

Selama proses tutorial, mahasiswa diharapkan mampu melaksanakan sistematika berpikir dan mencapai pembelajaran yang ditetapkan dalam tutorial.

Berikut contoh langkah berpikir yang seharusnya dilaksanakan/dibahas mahasiswa selama proses tutorial.

1. PERSIAPANDalam persiapan, mahasiswa memilih moderator dan sekretaris.Moderator bertugas : ....... (lihat slide pak sada)

Sekretaris bertugas : ........ (lihat slide pak sada)

Membahas peraturan diskusi : ..........

2. Mahasiswa diberikan skenario :

Contoh SkenarioTn Marlboro (40 th), seorang pengusaha sukses, pergi ke Unit Gawat Darurat Rumah Sakit dengan keluhan sesak nafas. Ia juga mengeluh batuk bardahak. Setelah menjalani beberapa pemeriksaan, Tn. Marlboro dinyatakan menderita radang paru. Ia memiliki kebiasaan merokok 2 (dua) bungkus per hari sejak 20 tahun yang lalu.

Page 4: dinamika kelompok

LANGKAH TUTORIAL1. Klarifikasi IstilahMemahami/mencari definisi istilah-istilah di skenario yang belum dimengerti atau menimbulkan penafsiran yang berbeda. Kata-kata yang digaris bawah kemungkinan perlu diklarifikasi.

Tn Marlboro (40 th), seorang pengusaha sukses, pergi ke Unit Gawat Darurat Rumah Sakit dengan keluhan sesak nafas. Ia juga mengeluh batuk bardahak. Setelah menjalani beberapa pemeriksaan, Tn. Marlboro dinyatakan menderita radang paru. Ia memiliki kebiasaan merokok 2 (dua) bungkus per hari sejak 20 tahun yang lalu.

Dalam melakukan klarifikasi, mahasiswa melihat kamus Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris atau Kamus Kedokteran.

2. Identifikasi MasalahMasalah adalah kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Seberapa besar prioritas masalah ditentukan oleh konsen kita terhadap masalah. Oleh karena itu, ada suatu rumus yang dapat digunakan untuk menentukan masalah yaitu :

P = (E – O) x C

P: Problem (masalah)E: Expected (harapan)O: Observed (kenyataan)C: Concern (konsen/perhatian)

Berdasarkan rumus di atas, maka langkah-langkah yang seharusnya dilakukan untuk mengidentifikasi masalah adalah :

1. Menyusun kenyataan-kenyataan yang ada di skenario2. Menganalisa apakah sesuai dengan harapan3. Memprediksi besarnya perhatian kita terhadap masalah

KENYATAAN KESESUAIAN KONSENTn. Marlboro adalah seorang pengusaha sukses Sesuai Harapan -Tn. Marlboro (40 th) pergi ke Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit dengan keluhan sesak nafas.

Tidak SesuaiHarapan

VVV

Tn Marlboro mengeluh batuk berdahak Tidak SesuaiHarapan

V

Setelah menjalani beberapa pemeriksaan, Tn. Marlboro dinyatakan menderita radang paru

Tidak SesuaiHarapan

VV

Ia memiliki kebiasaan merokok 2 (dua) bungkus per hari sejak 20 tahun yang lalu.

Tidak sesuai Harapan

V

Ada 3 hal yang patut menjadi pertimbangan mahasiswa untuk menentukan prioritas masalah, yaitu:

a) Prioritas pertama adalah memilih masalah yang memiliki dampak paling berbahaya. Misal antara sesak nafas dan demam, maka yang memberikan dampak lebih berbahaya adalah sesak nafas.

Page 5: dinamika kelompok

b) Prioritas kedua yang patut dipertimbangkan adalah masalah yang menjadi penyebab bagi masalah lain. Misal antara batuk dan radang paru, maka yang menjadi prioritas adalah radang paru sebagai penyebab batuk

c) Prioritas ke-3 adalah masalah yang paling dikeluhkan oleh penderita (keluhan utama). Misal antara demam dan berkeringat dingin, pasien biasanya lebih mengeluhkan demam.

Berikut ini adalah masalah yang perlu diidentifikasi mahasiswa berdasarkan skala prioritas sesuai dengan keinginan penyusun skenario:

a. Tn. Marlboro dibawa ke UGD karena sesak nafasb. Tn Marlboro dinyatakan menderita radang paru-paruc. Tn Marlboro mengeluh batuk berdahakd. Tn. Marlboro memiliki kebiasaan merokok 2 bungkus perhari selama 20 tahun

Ket.Sesak nafas menjadi prioritas karena menimbulkan dampak yang paling berbahaya (kurang oksigen). Radang-paru diurutan ke-2 karena menjadi penyebab terhadap sesak dan batuk. Kebiasaan merokok tidak menjadi prioritas karena hanya sebagai faktor penunjang/risiko (bukan penyebab langsung).

3. Analisis Masalah

Dalam analisis masalah, mahasiswa membuat sebanyak mungkin pertanyaan yang relevan terhadap setiap masalah (what, who, where, when, why, how). Dalam PBL pertanyaan “why” and “how” cukup penting karena memicu proses berpikir yang lebih dalam. Fase analisis masalah adalah fase krusial pada sesi tutorial, karena menjadi pintu masuk untuk mengeksplorasi topik pembelajaran. Semakin banyak bertanya, semakin banyak mendapat ilmu

Berikut contoh analisis masalah yang muncul dalam diskusi mahasiswa sesuai dengan keinginan penyusun skenario.

a. Tn. Marlboro dibawa ke UGD karena sesak nafasa. Apa saja jenis-jenis sesak nafas ?b. Bagaimana tanda-tanda sesak nafas ?c. Mengapa bisa terjadi sesak nafas ?d. Bagaimana struktur makrokopis (anatomi) dan mikroskopis (histologi)

sistem yang terganggu (sistem pernafasan)e. Bagaimana fungsi dan mekanisme kerja sistem pernafasanf. Bagaimana penatalaksanaan yang baik dari sesak-nafas ?g. Obat apa saja yang perlu diberikan pada pasien sesak nafas, bagaimana

mekanisme kerjanya ? dan bagaimana prosedur pemberiannya?Dst.... (hal yang sama untuk masalah yang lain)

b. Tn Marlboro dinyatakan menderita radang paru-parua. Mengapa terjadi radang paru-parub. Faktor apa saja yang menjadi penyebab radang paruc. Bagaimana mekanisme terjadinya radang paru dst

c. Tn Marlboro mengeluh batuk berdahakd. Tn. Marlboro memiliki kebiasaan merokok 2 bungkus perhari selama 20 tahun

Page 6: dinamika kelompok

4. Meninjau ulang masalah & menyusun keterkaitan antar masalah

Pada tahap ini mahasiswa melakukan peninjauan ulang dan melakukan koreksi yang diperlukan untuk memperbaiki masalah dan analisis masalah yang telah disusun. Setelah itu mahasiswa menyusun keterkaitan antara masalah dalam format kerangka sistematis. Hubungan panah yang menggambarkan keterkaitan antar masalah berdasarkn hubungan sebab-akibat.

Berikut ini contoh keterkaitan antara masalah dari skenario latihan

Rokok Radang paru Batuk Berdahak

Sesak Nafas

5. Mengidentifikasi Topik Pembelajaran

Topik pembelajaran bersumber dari daftar pertanyaan yang disusun dari analisis masalah. Mahasiswa dapat menetukan topik pembelajaran yang harus dicari dengan cara berusaha mencari jawaban sementara berbagai pertanyaan. Mahasiswa mungkin saja telah memilki jawaban yang benar dari beberapa pertanyaan, tapi ada juga pertanyaan yang belum bisa dijawab atau belum yakin apakah jawabannya benar. Oleh karena itu, mahasiswa membagi berbagai topik jawaban sementara dalam 3 kelompok yaitu:

– Yang telah diketahui – Yang telah diketahui tapi perlu dibuktikan kembali – Yang belum diketahui dan perlu dicari

Berikut ini contoh topik pembelajaran yang seharusnya dicari mahasiswa sesuai dengan keinginan penyusun skenario.

- Struktur/ anatomi sistem pernafasan- Fungsi dan mekanisme kerja (fisiologi) sistem pernafasan- Mekanisme sesak nafas- Faktor penyebab sesak nafas- Mekanisme sesak nafas- Mekanisme batuk berdarah- Faktor penyebab batuk berdarah- Pengertian dari kanker paru-paru- Gajala dari kanker paru-paru- Faktor penyebab dan faktor risiko dari kanker paru-paru- Pengobatan/penatalaksanaan kaknker paru-paru- Kandungan dari asap rokok- Dampak (bahaya) dari merokok)- Mekanisme hubungan merokok dengan kanker paru-paru

Dari beberapa topik pembelajaran yang harus dipelajari, mahasiswa sebaiknya menentukan topik apa saja yang bisa dipelajari oleh 2-3 mahasiswa dan topik

Page 7: dinamika kelompok

pembelajaran yang harus dipelajari oleh semua orang. Topik pembelajaran yang harus dipelajari oleh semua orang adalah topik pembelajaran yang sangat penting utnuk dikuasai mahasiswa. Pada skenario ini, contoh topik pembelajaran yang harus dikuasai oleh semua mahasiswa adalah mekanisme sesak nafas.

Selain itu, mahasiswa juga perlu mendiskusikan sumber/ bahan pembelajaran yang dijadikan rujukan. Sebagai contoh untuk membahas struktur dan fungsi pernafasan, mahasiswa perlu belajar dari buku teks. Sedangkan, untuk topik yang muktahir, misal pengobatan terakhir radang, mahasiswa dapat belajar dari jurnal terbaru. Untuk beberapa topik yang berifat spesifik, misal berapa kejadian radang paru di Kota Palembang, mahasiswa bisa bertanya langsung kepada pakar.

6. Belajar Mandiri

Setelah menyelesaikan fase tutorial tahap 1, mahasiswa melakukan belajar mandiri dengan berbagai sumber pembelajaran yang ada. Dalam belajar mandiri, ada beberapa hal yang perlu menjadi pertimbangan bagi mahasiswa:

a. Sebaiknya merujuk dari suber pembelajaran yang sahih (buku teks, jurnal, bahan e-learning yang terpercaya. Mahasiswa tidak dianjurkan merujuk ke web-blog.

b. Sebaiknya mahasiswa membuat simpulan dan catatan tersendiri terhadap berbagai topik yang dipelajari.

DISKUSI TUTORIAL TAHAP KE-2

7. Berbagi pengetahuan dari hasil belajar mandiri

Pada diskusi tahap ke-2, masing-masing mahasiswa telah siap dengan catatan/ rujukan yang telah ia pelajari. Mahasiswa membagi berbagai pengetahuan yang ia pelajari dengan bahasa sendiri (tidak menjiplak kata-kata dari rujukan). Selanjutnya mahasiswa saling berdiskusi mengklarifikasi, saling melengkapi dan saling mengkoreksi.

8. Menyusun kerangka konsep sistematis

Setelah semua topik terbahas, berbagai pengetahuan yang dimiliki dielaborasi dan disusun dalam bentuk kerangka konsep. Kerangka konsep merupakan penyempurnaan dari kerangka keterkaitan antar masalah yang disusun di diskusi tahap-1. Dalam menyusun kerangka konsep, sebaiknya menggambarkan hubungan sebab akibat.

Berikut contoh kerangka konsep yang disusun oleh penulis skenario

Page 8: dinamika kelompok

Kerangka Konsep: (Yang disusun Narasumber)

Kebiasaan merokok paparan zat racun

Infeksi sel paru Faktor daya tahan tubuh

Inflamasi jaringan paru Kuman/virus patogen

Penyempitan saluran nafas Akumulasi sel radang & mukus

Sesak nafas Batuk berdahak

9. Merumuskan kesimpulan/resume

Setelah kerangka konsep tersusun, mahasiswa merumuskan kesimpulan kasus yang diberikan dalam skenario. Kesimpulan yang baik akan muncul dari kerangka konsep yang baik pula.

Contoh kesimpulan: Tn. Marlboro menderita sesak dan batuk karena infeksi paru kronis

10. Mengevaluasi topik pembelajaran

Mahasiswa kembali melakukan tinjauan ulang, menganalisa, dan mengkoreksi berbagai topik dan hasil pembelajaran. Bila ada topik-topik baru yang muncul setelah diskusi hasil belajar mandiri, maka mahasiswa akan merumuskan kembali topik pembelajaran berikutnya

11. Merumuskan topik pembelajaran yang baru/ perlu pendalamanMahasiswa kembali merumuskan topik-topik pembelajaran yang baru dihasilkan dari diskusi tahap II. Misalnya, dalam diskusi terungkap bahwa timbulnya radang juga dipengaruhi oleh faktor genetik. Sehingga timbul topik pembelajaran tentang pengaruh komponen genetik terhadap radang paru.

12. Diskusi Belajar Mandiri Tahap IITopik pembelajaran tambahan akan dipelajari pada sesi belajar mandiri tahap ke-2, sekaligus menyusun bahan laporan.

12. Diskusi PlenoPada sesi terakhri sesi tutorial, mahasiswa berkumpul di dalam kelas besar. Masing-masing kelompok siap melaporkan hasil diskusi tutorial dan dipandu oleh 2-3 pakar keilmuan sebagai narasumber. Pada sesi terakhir, narasumber memberi masukan untuk memperbaiki pencapaian hasil belajar mahasiswa. Narasumber juga memaparkan apa saja sasaran pembelajaran minimal yang harus dipelajari mahasiswa pada sesi tutorial.Selamat berlatih !!!