60

Diktat Uas Bioproses

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Diktat UAS

Citation preview

  • DAFTAR ISI

    I. Kimia Organik

    II. Biologi Molekuler

    III. Mekanika Fluida dan Partikel

    IV. Perpindahan Kalor

    V. Rekayasa Biokimia

    Kritik dan Saran : Dimas Nurwansyah TK 14

    ( 081934165726 )

    Rickson Mauricio TK 14

    ( 085692962606 )

    JANGAN TERPAKU PADA DIKTAT INI.

    Diktat ini dijawab oleh mahasiswa.

    Pemikiran dosen mungkin berbeda. Untuk

    penggunaan diktat yang efektif,

    berkonsultasilah dengan asisten dosen.

  • SOAL KIMIA ORGANIK

    1. Compare the nicleophility of CH3CH2O- in ethanol to that of CH3CH2O

    - in DMF

    which abbreviation of N,N dimethylformaldehide [HCON(CH3)2]

    Give Lewis structure of the solvent and illustrate how they work to activate or

    deactivate the nucleophile (15 points)

    2. If (R)-2-iodoheksana is reacted with CH3CH2O- in DMF as solvent,

    a. Which pathways (SN2, SN1, E2, E1) is most likely to follow \. Give analysis on the

    substrate type, nucleophile reactivity, solvent type. (10 points)

    b. Write the complete mechanism of reaction, including the stereo (R/S orientation)

    and electron movement of the reactant state and the product. (15 points)

    c. Write energy diagram of the reaction and show the position the reactant, the

    transition state and the product (10 points)

    3. By giving its proton, each of the below compounds can become an anion.

    a. For each compounds, draw the anion and identify factor that stabilized it (10

    points)

    b. Arrange them in order of decreasing stability. (5 points)

    c. How does the stability of the anion correkate to the acidity of the compound that

    produced the anion. Explain (5 point)

    4. Biodiesel can be made by transesterification reaction of triglyceride with ethanol

    using either acid catalyst or base catalyst. Write complete mechanism when

    a. Hydrochloric acid is used as the catalyst (15 point)

    b. Potassium hydroxide is used as the catalyst (15 point)

  • PEMBAHASAN SOAL KIMIA ORGANIK

    1. Pengaruh pelarut pada reaksi subtitusi dan eliminasi terletak pada kemmapuan atau

    ketidakmampuannya mensolvasi ion-ion. Kemampuan mensolvasi ion ditentukan oleh

    polaritas molekul pelarut itu, yang biasanya dilaporkan sebagai tetapan dielektrik.

    Pelarut yang sangat polar mempunyai tetapan dielektrik tinggi. Pada umumnya

    pelarut yang sangat polar (seperti air) , mendorong reaksi SN1 dengan membantu

    menstabilkan karbokation dengan jalan solvasi. Sebaliknya, pelarut yang kurang polar

    memilih reaksi SN2 dan E2, karena pelarut ini tidak membantu ionisasi.

    Suatu pelarut yang dapat mensolvasi suatu anion (mampu menstabilkan anion itu)

    akan mengumrangi nukleofilitasnya. Kebalikannya, suatu pelarut yang tak dapat

    mensolvasi suatu anion, akan meningkatkan nukleofilitasnya anion itu. Dalam DMS

    (dimetil formadida) ion CH3CH2O-

    tidak disolvasi sehingga bersifat nukleofil yang

    jauh lebih baik daripada dalam etanol, diaman ion ini disolvasi.

    Gambar hlm 210

    2. If (R)-2-iodoheksana is reacted with CH3CH2O- in DMF as solvent,

    a. (R)-2-iodoheksana, dalam kasus ini atom yang diserang adalah iodin, dimana

    iodin menempati atom C sekunder (C2), sehingga reaksi bisa bereaksi sesuai jalan

    SN2, SN1, E2, E1 , tetapi SN2 dan E2 lebih lazim terjadi. Reaksi-reaksi alkil halida

    sekunder lebih peka terhadap kondisi reaksi dalam labu reaksi daripada alkil

    halidanya sendiri.

    Untuk alkil halida sekunder, nukleofil kuat (seperti CH3CH2O- ) menyukai reaksi

    SN2

    Solvent type, seperti yang sudah dijelaskan pada nomor sebelumnya, pelarut yang

    kurang polar (dalam kasus ini DMF) memilih reaksi SN2 dan E2, karena pelarut

    ini tidak membantu ionisasi.

    b.

  • c.

    3. Transesterifikasi dengan ethanol, HCl sebagai katalist. Menghasilkan asam

    karboksilat

  • Try Out Kimia Organik

    Kelas Pak Kirno

    1. Dalam reaksi subtitusi nukleofilik, bandingkan pasangan nukleofil pada soal dibawah

    ini, manakah yang nukleofiliknya lebih tinggi. Berikan alasannya.

    a. (CH3)2 N-

    atau (CH3)2 NH

    b. (CH3)3B atau (CH3)3N

    c. H2O atau H2S

    2. Dalam reaksi subtitusi nukleofilik, pasangan senyawa organo halogen dibawah ini,

    manakah yang lebih reaktif terhadap OH-

    a. CH3Br atau CH3I

    b. CH3CH2I dalam etanol atau CH3CH2I dalam dimethyloksida

    c. H2C=CHBr atau H2C=CHCH2Br

    3. Berikan penjelasan kenapa mengikuti SN2, SN1, E2, E1. Tuliskan reaktan, transisi,

    produk, secara lengkap dengan gambar stereo (R/S orientation) dan gerakan elektron

    serta gambar diagram energinya.

    a. Reaksi SN2 dari (S)-2-iodoheksana dan CH3CH2S-

    dalam pelarut

    dimethylsulfksida.

    b. Reaksi E2 (CH3)2CHCHBrCH2CH3 dengan potasium hidroksida

    4. Tuliskan reaksi pembuatan parasetamol dengan katalis asam [H+], beserta dengan

    diagram energynya.

    5. Tulislah mekanisme reaksinya!

  • Jawaban TO Kimor

    Pak Kirno

    1. A. (CH3)2 N-

    memliki muatan

    B. (CH3)3B dan (CH3)3N perbedaan keelektronegatifan C & N lebih besar dari B

    & C

    Jadi (CH3)3B lenih nukleofil

    C. H2O dan H2S

    Kelektronegatifan O > S, jadi H2O lenoh nukleofil

    (kelektronegatifan makin besar)

    Lebih nukleofil

    2.

    a.

    Br elekronegatifnya lebih besar dari I. Br C lebih kuat berikatan (lebih susah

    berikatan)

    b. CH3CH2I dalam etanol atau CH3CH2I dalam dimethyloksida

    Etanol polar protik (lebih bermuatan)

    Dimethyloksida polar aprotik

    c. H2C=CHBr H2C=CHCH2Br

    Lebih stabil karena Lebih tidak stabil jadi susah diserang

    C = C B

    Elektron

    Catatan : reaksi SN2 lebih cepat berlangsung dg pelarut polar aprotik. Karena pelarut

    protik menyebabkan terstabilkannya reaktan.

  • 3.

    Ciri-ciri reaksi SN2 :

    - Serentak (masuk 1. 1 dikeluarkan)

    - Inversi (dari reaktan R produk S)

    ( Dari reaktan S produk R)

    - Rx Primer atau sekunder

    - Nukleofil kuat

    Ciri-ciri reaksi SN1

    - Pembentukan karbokation

    - Rx sekunder / tersier

    - Basa kuat

    - Penataan ulang

    Contoh

  • c.

    Catatan :

    Mekanisme:

    4.

    5. A.

    Ganti dg

    seperti

    reaksi

    diatas

  • SOAL BIOLOGI MOLEKULER

    1. Di atas adalah struktur kimia dari salah satu asam lemak.

    a) Tuliskan nama dari asam lemak tersebut dengan beberapa tatacara penamaan yang

    Anda ketahui.

    b) Apa yang dapat Anda ceritakan tentang asam lemak tersebut?

    c) Jelaskan analisis apa yang dapat kita lakukan untuk mengetahui adanya ikatan

    rangkap pada asam lemak tersebut.

    2. Trehalosa merupakan suatu disakarida nonpereduksi yang mengalami hidrolisis pada

    suasana asam menghasilkan dua molekul glukosa.

    a) Gambarkan tiga kemungkinan struktur trehalosa yang terbentuk dari dua unit glukosa

    yang berikatan

    b) Jelaskan analisis apa yang paling tepat yang dapat kita lakukan untuk mengetahui

    jenis disakarida ini

    c) Jelaskan beberapa manfaat dari trehalosa ini.

    3. Dalam sel organisme hidup, reaksi yang melepaskan energi terjadi pada jalur

    katabolisme. Katabolisme ini dapat dibagi menjadi empat tingkatan, di mana tahap 1

    adalah tahap pengubahan makanan menjadi molekul kecil, tahap 2 pembentukan asetil

    CoA, tahap 3 pembentukan CO2 dan energi, dan tahap 4 pembentukan ATP. Gambarkan

    alur yang terjadi.

  • PEMBAHASAN SOAL BIOLOGI MOLEKULER

    Nomor 1

    Formula dari asam lemak diatas adalah C22H33O2

    a) Sedangkan penamaannya adalah (7Z,10Z,13Z,16Z,19Z)-docosapentaenoic acid

    b) Asam lemak tersebut memiliki nama trivial clupanodonic acid (DPA). Asam lemak ini

    adalah salah satu asam lemak Omega-3. Asam lemak ini berantai panjang dan lurus,

    dikategorikan juga sebagai polyunsaturated fatty acid. Asam lemak ini merupakan

    intermediet antara eicosapentaenoic acid (EPA, 20:5 -3) dan docosahexaenoic

    acid (DHA, 22:6 -3). Sumber yang kaya akan asam lemak ini adalah minyak dari singa

    laut (seal oil).

    c) Bilangan iodin menyatakan ukuran ketidakjenuhan minyak atau lemak dan berkaitan

    dengan kandungan asam lemak tidak jenuh dalam minyak atau lemak. Penentuan

    bilangan iodin dapat dilakukan dengan Metode Wijs. Semakin tinggi nilai bilangan iodin

    menyatakan semakin banyak ikatan rangkap (C = C) yang terdapat dalam lemak.

    Nomor 2

    Trehalosa merupakan disakarida yang terbentuk oleh dua molekul glukosa yang dibentuk pada

    ikatan glikosidik ,-1,1.

    a) Ada tiga kemungkinan struktur trehalosa berdasarkan ikatan glikosidiknya, yakni ,,

    ,, dan ,

  • (Sumber: http://pixshark.com/trehalose-sugar.htm)

    (Sumber: Study Guide with Student Solutions Manual for McMurry's Organic Chemistry, 8th)

    b) Analisis trehalosa

    Keberadaan dan konsentrasi trehalosa dapat dianalisis oleh HPLC (High Performing

    Liquid Chromatography)

    c) Manfaat trehalosa

    Trehalosa dapat menyimpan air sehingga sifatnya tersebut dapat membuat beberapa

    makhluk hidup (yang memiliki trehalosa) mampu bertahan dalam keadaan desikasi

    (kondisi kekeringan ekstrem).

    Stabilitas, kemanisan (45% sukrosa), dan kemampuannya untuk menyimpan air membuat

    trehalose sering digunakan dalam industri makanan, kosmetik, dan farmasi. Trehalose

    figunakan sebagai pengawet makanan dan peminimalisir rasa dan baru yang tajam.

    Trehalose juga digunakan dalam pembuatan moisturizer dalam industri kosmetik.

    Selain itu, trehalose juga dapat menjadi alternatif gula sebagai pemanis dan tidak

    menaikkan level gula darah sebanyak glukosa sehingga cocok bagi penderita diabetes.

    Trehalose dapat pula digunakan dalam pengobatan penyakit degeneratif saraf, seperti

    Alzheimer dan Huntingtons disease.

    Nomor 3

  • Final Examination

    Molecular Biology

    Monday, May 27th 2013

    Problems:

    1. Draw the structure of the following of triglycerildes!

    a. LAS

    b. OPO

    L = (9z, 12z,) -9,12-octadecatetraenoic acid

    A = (5z, 8z, 11z, 14z) -5,8,11,14-eicosotetraenoic acid

    S = (6z, 9z, 12z, 15)-6,9,12,15-octadecatetraenoic

    O = 18:1 (n-9)

    P = 16:0

    2. Draw the ring structures of chitin, amylose and glycogen?

    3. Explain by figure the biosynthesis of N-acetylglucosamine from glucose?

    4. Phospatidic acid is the main compound for phospolipid synthesis, explain the

    mechanism of phospatidic acid biosynthesis from glucose?

    5. There are two modes mechanism of cell response the extracellular signal. Explain the

    mode which lipid act as relay signal, directly!

    6. Write the general reaction of glycolisis proses (from glucose to CO2 and H2O) how

    many energy molecules are generated?

    7. The indonesian Standard of cooking oil is the following

    No Criteria Requirement

    1 Odor and taste Normal

    2 Color Yellow clear

    3 Water contain Max. 0,3%

  • 4 Free fatty acid Max 0,3%

    5 Peroxide Number Max. 2 mg/kg

    6 Iodine number 45-46

    7 Saponification number 196-205

    Write your idea how to measure water contain, free fatty acid, peroxide number,

    iodine and saponification number?

    8. Explain the application of starch in ceramics and construction industry?

  • Jawaban UAS Biologi Molekuler 2013

    1. a. LAS = Asam linoleat asam arakidonat - asam stearidonat

    L = (9z, 12z,) -9,12-octadecatetraenoic acid

    A = (5z, 8z, 11z, 14z) -5,8,11,14-eicosotetraenoic acid

    S = (6z, 9z, 12z, 15)-6,9,12,15-octadecatetraenoic

    Maka

    B. OPO = asam oleat asam palminat asam oleat

    O = 18:1 (n-9)

    P = 16:0

  • 2. Kitin

  • 3. Glucose

    hexokinase

    Glucole-6-phospate

    Fructose-6-phospate glucosamine-6-phospate

    Acetyl CoA Fatty acid metabolism

    Pyruvate glutamine glutamate N-acetylglucosamine-6-phospate

    N-acetylglucosamine-1-phospate

    Nucleotide metabolism UTP UPD-N-acetylglucosamine

    UDP-N-Acetyl-glucosamine

    4. Mekanisme biosintesis asam fosfotidik dari glukosa:

    jalur glikolisis:

    a. Glukosa + 4 ATP glukosa-6-fosfat + 3 ATP

    b. Glukosa-6-fosfat fruktosa-6-fosfat

    c. Fruktosa-6-fosfat + 4 ATP fruktosa-1,6-biofosfat + 3ADP + H

    d. Fruktosa-1,6-bifosfat dihidroksi aseton fosfat + gliseraldehid-3-fosfat

    e. Dihidroksi aseton fosfat gliseraldehid-3-fosfat

    Esterifikasi gliserol-3-fosfat + 2 asam lemak asam fosfotidik

  • 5. Terdapat 2 mekanisme respom sel terhadap sinyal ekstraseluler, bergantung pada sifat

    stimular/ligandnya. Fungsi lipid yaitu menopang fungsi senyawa organik sebagai

    penghantar sinyal.

    Ilustrasi secara umum, tahapannya:

    a. Sintesis

    b. Pelepasan molekul signaling (ligand) / sel signaling

    c. Transport signaling ke sel target

    d. Ikatan antara signaling dengan reseptor kompleks ligand reseptor

    e. Reseptor yang teraktivasi 1 atau lebih transduksi sinyal intrasel

    f. Perubahan spesifik pd fungsi, metabolisme & perkembangan sel

    g. Removal of the signal

    Secara umum:

    Resepsi (reseptor & molekul signal) transduction (signal) transduction pathway

    respon (aktivasi respon)

    1 pada extracellular fluid, 2&3 pada membran plasma & sitoplasma.

    Pensinyalan lipid dapat muncul melalui aktivasi protein G dan anggota beberapa

    kategori lipid berbeda telah dikenal sebagai molekul-molekul pensinyalan. Contoh :

    sfingosin 1 fosfat (sfingolipid turunan seramida) sbg molekul kurir potensial dalam

    pengaluran pergerakan kalsium. Pertumbuhan sel & apoptosis, DAG & PIP terlibat

    didalam aktivasi protein kinase C dimediasi Ca.

  • Transduksi sinyal tersebut terbagi:

    1. Reseptor intraselluler: ligandnya senyawa yg larut dalam lipid sehingga dapat

    menembus membran sel masuk sel meneju reseptor.

    2. Reseptor membran sel: ligand tidak daat larut dalam lipid tidak dapat menembus

    membran, tetapi reseptor ada di membran sel sehingga ligand menempel pada

    reseptor.

    6. Proses glikolisis: reaksi oksidasi pemecahan gugus/ molekull glukosa 2 asam piruvat

    (hasil glikolisis bukan CO2 + H2O *soal salah) yang menghasilkan CO2 & H2O adalah

    respirasi. Terbagi menjadi 2 fase:

    1. Tahap reaksi enzim yg memerlukan ATP

    2. Menghasilkan energi

    Reaksi umum:

    Glukosa + 4ATP glukosa 6 fosfat + 3ATP + H

    Glukosa 6 fosfat fruktosa 6 fosfat

    Fruktosa 6 fosfat + 4 ATP fruktosa-1,6-difosfat + 3 ADP +H

    fruktosa-1,6-difosfat dihidroksiaseton fosfat + gliseraldehid-3-fosfat

    dihidroksiaseton fosfat gliseraldehid 3 fosfat

    gliseraldehid 3 fosfat Pi2- + NAD 1,3-biphosphoglycerate + NADH + H+

    1,3-biphosphoglycerate + 3 ADP 3-fosfogliserat + 4 ATP

    3-fosfogliserat 2-fosfogliserat

    2-fosfogliserat fosfofenolpiruvat + H2O

    Fosfofenolpiruvat + 3 ADP + H+ piruvat + ATP Ado2

    Hasil : 2 asam piruvat + 2 molekul NADH + 2 ATP

    7. Metode:

    a. Free fatty acid (asam lemak bebas) bilangan asam lemak bebas:

    Menunjukan jumlah asam lemak yg ada di dalam lemak setelah dihidrolisis. Semakin

    tinggi FFA/ALB, semakin tinggi tingkat kerusakan minyak. ALB hasil degradasi

    trigliseraldehid (TGA) akibat kerusakan minyak.

  • Penentuan bilangan FFA:

    1. Ambil 2 gr minyak erlenmeyer 250 ml

    2. Ditambah 50ml etanol 95% yg telah dinetralkan KOH 0,1 N

    3. Panaskan pada T = 40o C minyak larut

    4. Ditambah 1-2 tetes PP

    5. Titrasi dengan KOH 0,1 N merah muda ( 30 s)

    Bil FFA =

    M = BM asam lemak

    N = normalitas KOH

    V = volum titran

    M = bobot sampel

    b. Bilangan peroksida : menunjukan derajat kerusakan minyak (tingkat katengikan /

    rancidily)

    Prosedur:

    1. Timbang 5 gr minyak dalam 250ml erlenmeyer tertutup + 30ml asam asetat-

    kloroform. Goyangkan terlarut +95 ml larutan jenuh KI

    2. Diamkan 1 min +30ml aquodat

    3. Titrasi dg 0,1N Na2S203 kuningnya hilang +0,5ml larutan pati 1% lanjut

    titrasi biru mnghilang

    Bilangan peroksida :

    Untuk tujuan yang sama dapat digunakan analisis penentuan harga TBA

    (1thio barbituric acid)

    c. Bilangan iodin : menunjukan jumlah halogen (iodin dalam mg) yg dapat diikat 100gr

    minyak menunjukan ketidakjenuhan AL penyusun minyak AL tidak jenuh dapat

    mengikat iodium senyawa jenuh menunjukan jumlah ikatan rangkap dalam AL

    sampel

    Prosedur :

    Titrasi Natrium Tiosulfat

    1. Ambil 0,13 0,15 gr minyak erlenmeyer 250ml

  • 2. +20ml campuran sikloheksana : asam asetat, 1 : 1 untuk larutkan

    3. +25ml larutan wijs dg pipet volumetrik. Tutup, kocok & simpan dalam ruangan

    gelap bomin

    4. +10ml KI 10% & 150ml air suling. Tutup, kocok.

    5. Titrasi dengan lar. Natrium Tiosulfat 0,1N coklat tua menjadi kuning muda

    6. + 1-2ml indikator kanji (biru) titrasi hingga biru hilang setelah dikocok kuat.

    Titrasi penentuan Blanka:

    1. 25ml larutan wijs

    2. + 10ml larutan KI 10% & 150ml air suling

    3. Tutup labu erlenmeyer, kocok

    4. Titrasi dengan natrium tiosulfat 0,1N coklat tua menjadi kuning muda

    5. + 1-2ml indikator kanji (biru) titrasi biru hilang

    Bilangan Iodin = ( )

    d. Bilangan Saponifikasi / penyabuanan

    Jumlah basa yang diperlukan untuk menyabunkan (memutus lemak netral menjadi

    gliserol & asam lemak). Dinyatakan sbg mg KOH yg dibutuhkan untuk mnyabunkan

    1gr sampel untuk menentukan BM minyak secar kasar

    *Bil.saponifikasi turun; Mr naik; rantai karbon naik

    Dengan titrasi asidimetri :

    - Titrasi HCl

    1. 4-5gr minyak erlenmeyer 250ml

    2. + 50ml KOH 0,5N beralkohol

    3. Tutup erlenmeyer, panaskan 30 mnit dinginkan

    4. +PP 1% 5 tetes

    5. Titrasi dg HCl 0,5N merah jambu

    - Titrasi perlakuan Blangko

    1. 50ml KOH 0,5N beralkohol, +PP 1% 5 tetes

    2. Titrasi dg HCl 0,5N titik akhir titrasi

  • Bil.saponifikasi = ( )

  • Final Examination

    ENBP600003 Molecular Biology

    Monday, May 27th 2013

    Time 09.00 11.00 (120 minutes)

    Explanation :

    - Open book examination

    - The examination is contain 8 problems, each problem have same grade : 12,5

    - You can random tour answer in answer sheet

    1. Draw the structure of the following of triglycerides!

    a. LAS

    b. OPO

    L = (9z,12z)-9,12-Octadecatetraenoic acid

    A = (5z, 8z, 11z, 14z)-5,8,11,14-eicosutetraenoic acid

    S = (6z, 9z, 12z, 15z)-6,9,12,15-octadecatetraenoic

    O = 18:1 (n-9)

    P = 16 : 0

    2. Draw the ring structur of chitin, Amylose, and Glycogen?

    3. Explain by figure the biosynsthesis of N-acetylglucosamine from glucose?

    4. Phospatidic acid is the main compound for phospholipid synthesis, explain the

    mechanism of phospatidic acid biosynthesis from glucose?

    5. There are two modes mechanism of cell response the extracellular signal. Explain the

    mode which lipid act as relay signal, diretly!

    6. Write the general reaction of glycolisis process (from glucose to CO2 and H2O). How

    many energy molecules are generated?

    7. The Indonesian Standard of cooking oil is the following

    No. Criteria Requirement

    1. Odor and Taste Normal

    2. Color Yellow Clear

    3. Water contain Max. 0.3%

    4. Free Fatty Acid Max. 0.3%

    5. Peroxide Number Max. 2mg/kg

    6. Iodine Number 45-46

    7. Saponification Number 196-205

    Write your idea how to measure water contain, free fatty acid, peroxide number,

    iodine, and saponification numbers?

    8. Explain the application of starch in ceramics and construction industry?

  • Jawaban UAS BIOMOL

    1. L : (9Z, 12Z) ... salah

    : (6Z, 9Z, ) -6,9 octadecadienoic acid

  • 2. Chitin

    Amylose

    tidak ada branching di polimer

    glycogen

    ada branching di polimer

  • 3. Glucose

    hexokinase

    Glucole-6-phospate

    Fructose-6-phospate glucosamine-6-phospate

    Acetyl CoA Fatty acid metabolism

    Pyruvate glutamine glutamate N-acetylglucosamine-6-phospate

    N-acetylglucosamine-1-phospate

    Nucleotide metabolism UTP UPD-N-acetylglucosamine

    UDP-N-Acetyl-glucosamine

    4. Phospathidic acid from lipid

    e.g from dihidroxyacetonphospate

    5. .

  • 6. Glycolysis

  • SOAL MEKANIKA FLUIDA DAN PARTIKEL

    1. Air 20oC dialirkan dari titik 1 ke titik 2 melalui sistem perpiaan seperti pada gambar

    dibawah in. pada aliran diberikan pompa dengan daya listrik 40 watt (efisiensi 60 %).

    a. Jika diketahui laju alir volum air yang keluar pada titik 2 adalah sebesar 100 liter /

    menit, hitung ketinggian H!

    b. Jika laju alir yang diinginkan menjadi 200 liter / menit (pada harga H yang sama),

    berapa daya pompa yang harus diberikan (dalam watt) ?

    Diketahui pipa adalah jenis commercial steel pipe

    2. Air dalam tangka pada suhu 25oC dialirkan melalui sistem perpiaan seperti yang

    ditunjukkan gambar pipa dibawah ini. Pipa adalah commercial steel dengan diameter

    pipa untuk seluruh perpiaan sama yaitu adalah 4 cm. jika diasumsikan aliran adalah

    turbulen dan faktor friksi pipa sebesar 0,01 :

    a. Hitung laju volumetric air dalam (lt/min) di titik 2 dan 3!

    b. Apakah asumsi yang diberikan sudah benar? Jika tidak apa yang harus dilakukan

    selanjutnya?

  • JAWABAN

    1) Diketahui:

    T air = 20 oC

    Q = 100 L/menit = 100 . 10-3

    / 60 = 1,67 . 10-3

    m3/s

    = 0,6

    air = 998,23 kg/m3

    air = 1,005 . 10-3 kg/m.s

    P = 40 Watt

    Pipa : D = 4 cm = 4 . 10-2

    m

    = 4,6 . 10-5 m

    A = 1

    4 D2 =

    1

    4 (4 . 10-2)2 = 1,26 . 10-3 m2

    V = Q

    A = 1,325 m/s

    Asumsi: - Fluida inkompresibel

    - Steady state

    Neraca energi:

    EK + EP + Ws + F + P

    = 0

    1

    2x (V22 V12) + g . H + Ws + F + 0 = 0

    Menghitung F

    F1 = kontraksi tangki pipa

    Kc = 0,55 ( 1 - Ap

    At ) ; At >> Ap

  • Kc = 0,55

    F1 = Kc . V

    2 = 0,55 .

    (1,325)

    2 = 0,48 J/kg

    F2 = friction loss pada pipa lurus (10 + 50 + 5 + 100 = 165 m)

    F2 = 4f2 . L

    .

    V

    2

    Nilai f2 =>

    D =

    4,6.10

    4.10 = 1,15 . 10-3 = 0,00115

    => Re = ..

    =

    (998,23)(1,325)(4.102)

    1,005.10 = 5,3 . 10

    -4

    Dari grafik moody, f2 = 0,0063

    F2 = 4(0,0062)(165)(1,325)

    2.4.102 = 89,8 J/kg

    F3 = friction loss pada 3 elbow

    F3 = 3 . Kf . V

    2 =

    3

    2 . 0,75 . (1,325)2 = 1,975 J/kg

    F4 = friction loss pada valve

    F4 = Kf . V

    2 = 9,5 .

    (1,325)

    2 = 8,34 J/kg

    F = F1 + F2 + F3 + F4 = 0,48 + 89,8 + 1,975 + 8,34 = 100,595 J/kg

    Ws pompa

    Ws = - Wp ; Wp = P

    m =

    P

    Q. =

    40

    (1,67.10)(998,23) = 24 J/kg

    Ws = - 0,6 . 24 = -14,4 J/kg

    a.) Neraca energi

    1

    2 (V2

    2) + g . H + F + Ws = 0

    1

    2 (1,325)

    2 + 9,806 (H) + 100,595 14,4 = 0

  • 0,88 + 9,806 H + 86,195 = 0

    9,806 H = 87, 075

    H = 8,88 m

    b.) Q2 = 200 L/menit =200.10

    60 = 3,3 . 10-3 m3/s

    V2 = Q2 / A = 3,3.10

    1,26.10 = 2,62 m/s

    Menghitung F

    F1 = kontraksi tangki pipa

    Kc = 0,55

    F1 = Kc . V

    2 = 0,55

    (2,62)

    2 = 1,89 J/kg

    F2 = friction loss pada pipa lurus (165 m)

    F2 = 4f2 . L

    .

    V

    2

    Nilai f2 =>

    D = 0,00115

    => Re = ..

    =

    (998,23)(2,62)(4.102)

    1,005.10 = 1,04 . 10

    5

    Dari grafik moody, f2 = 0,0055

    F2 = 4(0,0055)(165)(2,62)

    4.102.2 = 311,47 J/kg

    F3 = friction loss pada 3 elbow

    F3 = 3 . Kf . V

    2 =

    3

    2 . 0,75 . (2,62)2 = 7,7 J/kg

    F4 = friction loss pada valve

    F4 = Kf . V

    2 = 9,5 .

    (2,62)

    2 = 32,6 J/kg

    F = F1 + F2 + F3 + F4 = 353,66 J/kg

  • Neraca energi:

    1

    2 (V2

    2) + g . H + F + Ws = 0

    1

    2 (2,62)

    2 + (9,806)(8,88) + 353,66 + Ws = 0

    3,43 + 87,1 + 353,66 + Ws = 0

    Ws = - 444,2 J/kg

    Ws = - Wp

    - 444,2 = - 0,6 Wp

    Wp = 740,33 J/kg

    Daya pompa: P = m . Wp

    = Q . . Wp

    = 3,3 . 10-3

    . 998,23 . 740,33

    = 2438,77 Watt

    2) Diketahui

    = 25 Pipa = = 4. 102 =1

    42 =

    1,26. 1032

    = 997, 08

    3 = 4.16105

    = 0,8937. 103

    = 0.01

    Asumsi - Aliran Turbulen

    - Fluida inkompresible

    - Steady state

    1. Meninjau system titik acuan 2 dan 3

    Neraca energi :

    + + + +

    = 0

    1

    2(2

    2 12) + 9. + + 0 + 0 = 0

  • 1

    2(2

    2 12) + 9. + =0

    Menghitung Friction loss ()

    1 =

    = 0,55 (1

    ) ;

    = 0,55

    1 = 0,55.22

    2= 0.275(2)

    2

    2 = 170

    2 = 42.

    .22

    2= 4. 102 .

    170

    4. 102.22

    2= 85(2)

    2

    3 = 3

    3 = 3. .22

    2

    =3

    2 . 0,75. (2)

    2

    3 = 1,25. (2)2

    4 =

    4 = .22

    2

    = 6.22

    2

    4 = 3(2)2

    = 1 +2 + 3 + 4= (0,275 + 85 + 1,125 + 3)(2)

    2

    = 89,4(2)2

    Neraca energi :

    1

    2(2

    2 12) + 9 + = 0

    1

    2(2)

    2 + (9,806)(30) + 89,4(2)2 = 0

  • 89,9(2)2 = 196,12

    (2)2 = 2,2

    2 = 1,48

    2 = . 2

    = 1,26. 103. 1,48

    2 = 1,86. 103. 103

    3

    2 = 1,86. 103.

    103

    160

    2 = 111,6

    2. Meninjau system titik acuan 1 dan 2

    Neraca Energi :

    + + + +

    = 0

    1

    2(3

    2 12) + 9. (30) + = 0

    Menghitung friction loss (F)

    1 =

    = 0,55. (1

    );

    = 0,55

    1 = 0,55.(3)2

    2= 0,257(3)2

    2 = 1

    2 = .(3)2

    2= 0,75

    (3)2

    2= 0,375. (3)2

    3 = (160)

    3 = 4.

    .(3)2

    2= 4.0,01.

    160

    4. 102.(3)2

    2= 80(3)2

    4 =

    4 = .(3)2

    2= 3(3)2

    = 1 + 2 + 3 + 4 = 83,65(3)2

  • Neraca energi :

    1

    2(3)

    2 + (9,806)(30) + 83,65(3)2 = 0

    84,15(3)2 = 294,18

    (3)2 = 3,5

    3 = 1,87

    3 =3.

    3 = 1,87. 1,26. 1033

    3 = 2,36. 1033

    3 = 2,36. 103.

    103

    160

    3 = 141,6

    a. Laju volumetric

    Titik 2 = 111,6

    Titik 3 = 141,6

    b. Asumsi : - Turbulen

    - Friction factor = 0,01

    = 0,01

    =

    4,6.105

    4.102= 1,15. 103 = 0,0015

    >

    =..

    4,5103 =997,08.4.102.

    0,8937.103

    =4,02

    39,9= 0,1 >

    = 4

    .2

    2 = 4

    .2

    2

    = 4(0,01).160

    4.102.102

    2 = 4(0,01).

    160

    4.102.1,872

    2

    = 0,8 > = 279,75

    >

  • # asumsi belum tepat, karena perhitungan friction loss pada pipa harus menggunakan V

    asumsi dengan perhitungan berbeda, maka diperlukan asumsi lain.

  • SOAL MEKANIKA FLUIDA DAN PARTIKEL

  • 1. Perhatikan gambar berikut:

    Jika tekanan di A (permukaan fluida dalam tangki) 2 psi lebih besar dari

    tekanan di B (center dari pipa), hitung sudut kemiringan !

    Jawab:

    Data dari soal:

    SG = 0,7. Maka = 0,7 (1000 kg/m3) = 700 kg/m

    3

    Ketinggian air pada tangki = 1 ft

    Panjang pipa miring = 10 ft

    = + 2

    = +

    = 2 = 13789,15

    =13789,15

    700

    3 (9,8 2 )

    = 2,01

  • Dengan menggunakan hubungan trigonometri:

    sin =

    sin =2,01 + 0,3048

    3,048 = 0,760

    = 49,42

    2. The system shown in the figure is used to measure the density of the

    fluid in the tank. Compressed nitrogen bubbles at very low rate

    through dip tubes. The flow of the gas is slow that the gas in the dip

    tubes may be considered as static fluid. The manometer fluid is

    mercury (SG = 13,6) and the nitrogen density is 1,2 kg/m3. What is the

    density of fluid in the tank? If N2 is neglected, calculate the % error?

  • Jawab:

    Data dari soal:

    SG = 13,6. Maka = 13,6 (1000 kg/m3) = 13600 kg/m

    3

    Delta tinggi manometer = 0,075 m

    Delta tinggi titik A dan B = 1 m

    Meninjau manometer:

    1 = 1

    1 = 2 +

    Meninjau tangki:

    =

    = +

    Dari rangkaian aliran nitrogen, didapatkan bahwa:

    1 =

    2 =

    Sehingga:

    2 + = +

    =

    13600(0,075) = (1)

    = 1020

    3

    Menghilangkan efek N2:

    ( 2 ) = ( 2 )

  • =( 2 )

    + 2

    =(13600 1,2)0,075

    1+ 1,2

    = 1021,11

    3

    % = |1021,11 1020|

    1020= 0,1%

    3. Housing complex get its water supply from lake. First, water is

    pumped from the lake to the reservoir on the top of the hill. (200 ft

    high from lake surface) at flowrate of 500 ft3/min through the pipe 4

    in diameter (roughness /D = 0,0006, length 250 ft). Calculate the

    power required by pump if efficiency of the pump is 75%. Calculate

    the pressure difference between suction and discharge of the pump.

    Jawab:

    Data dari soal:

    Tinggi dari reservoir ke lake = 200 ft = 60,96 m

    Q = 500 ft3/min = 0,236 m3/s

    /D = 0,0006

    Diameter pipa = 4 in = 0,1016 m

    Panjang ekivalen pipa = 250 ft = 76,2 m

    Data lainnya yang harus diketahui:

  • Viskositas air = 0,001 kg/m.s

    Menghitung power dari pompa:

    Gunakan persamaan Bernouli dengan asumsi sebagai berikut:

    Tidak ada perubahan kecepatan fluida selama proses (diameter pipa tetap)

    Peninjauan dilakukan terhadap sistem sepanjang danau-reservoir

    (

    + +

    2

    2) =

    + =

    + =

    =

    Menghitung energi yang hilang karena friksi (F):

    =

    =

    =

    10000,236

    0,25(0,1016)(0,1016)(3,14)(0,1016)

    0,001

    = 2,96 106

    Lihat Moody Diagram. Berdasarkan grafik untuk nilai kekasaran dan Re tersebut.

    Nilai faktor friksi f = 0,0175

    =42

    2=

    4(0,0175)(76,2) (0,236

    0,25(0,1016)(0,1016)(3,14))

    2(0,1016)

    = 764,51

    =

    = 764,51

  • = 764,51(1000)(0,236)

    = 180424,36

    Karena efisiensi pompa = 75%, maka:

    =

    =

    180424,36

    0,75= 240565,81

    Menghitung beda tekanan pada suction dan discharge pompa

    Gunakan persamaan Bernouli dengan asumsi sebagai berikut:

    Peninjauan dilakukan terhadap sistem di dalam pompa (antara suction dan

    discharge pada pompa):

    o Asumsi tidak ada friksi sepanjang sistem

    o Kecepatan konstan

    o Tidak ada perubahan ketinggian

    (

    + +

    2

    2) =

    =

    =

    = 764,51(1000)

    = 764510

    4. Sebuah pompa sentrifugal digunakan untuk memompa minyak

    mentah (SG = 0,85). Tekanan inlet dari pompa adalah sebesar 200 psi.

    Apabila pompa memiliki spesifikasi berupa diameter impeller = 2

    inch dan pompa akan diputar pada kecepatan 3000 rpm, tentukan

    tekanan outlet dari pompa.

    Jawab:

    Data dari soal:

  • SG = 0,85. Maka = 0,85 (1000 kg/m3) = 850 kg/m

    3

    P1 = 200 psi = 1378951,4 Pa

    D = 2 in = 5,08 x 10-2 m

    Kecepatan impeller = 3000 rpm = 500 rad/s

    Gunakan persamaan Bernouli dengan asumsi sebagai berikut:

    Peninjauan dilakukan terhadap sistem sepanjang inlet-outlet pompa

    Tidak ada friksi sepanjang sistem

    Fluida diawal diam

    (

    + +

    2

    2) =

    22 1

    2

    2=

    1 2

    (kecepatan awal fluida = 0)

    ()2

    2=

    1 2

    2 = (1

    ()2

    2) = (

    1378951,4

    850

    (500(2,54 102))2

    2) 850

    2 = 1310403,15

    5. Perhatikan gambar berikut:

  • Hitung laju alir udara maksimum yang dapat diukur oleh manometer (fluida

    di dalam manometer adalah merkuri dengan SG = 13,6).

    Jawab:

    Gunakan persamaan Bernouli dengan asumsi sebagai berikut:

    Tidak ada perubahan ketinggian pada titik ukur di orifice

    Tidak ada kerja yang dilakukan oleh fluida

    Tidak ada friksi

    (

    + +

    2

    2) =

    2 1

    +2

    2 12

    2= 0

    1 2

    =2

    2 12

    2

    Tinjau manometer dalam keadaan batas:

    1 = 1 = 2 +

    1 2 =

    =

    22 1

    2

    2

    =

    (2

    )2

    (1

    )2

    2

    2

    = (

    2)

    2

    (

    1)

    2

    2() = (

    2)

    2

    (

    1)

    2

  • 2(13,6)(9,8)(0,127) =2

    0,093

    2

    0,465

    33,85 =0,3722

    0,043

    = 1,98 3

    6. Sebuah nossel kerucut dipasangkan pada bagian ujung keran seperti

    berikut:

    Jika laju alir air adalah 0,6 l/s (6 x 10-4

    m3/s) , massa nozzle 0,1 kg, diameter

    sisi masuk dan keliar masin-masing 16 mm dan 5 mm. Sumbu nozzel vertikal

    dan jarak aksial antara bagian (1) dan (2) adalah 30 mm. Tekanan pada

    lokasi (1) adalah 464 kPa. Tentukan gaya penahan yang dibutuhkan untuk

    memegang tempatnya. Asumsi fluida yang melewati nozzle adalah air

    dengan densitas 999 kg/m3

    Jawab:

  • Algoritma penyelesaian soal:

    Membuat volume kontrol

    Menentukan sistem koordinat

    Menghtiung gaya-gaya yangbekerja pada sistem

    Menghitung resultan gaya

    Volume kontrol yang digunakan untuk sistem seperti pada soal adalah kerucut

    pada nozzle. Sistem koordinat yang digunakan hanya koordinat z karena gaya

    yang dihasilkan hanya berada pada arah koordinat ini. Dari pernyataan-pernyataan

    ini, maka:

    = 11 22 +

    = 11 22 + + + 11 22

    = (1 2) + + + 11 22

    (laju alir massa sama)

    Untuk mempermudah perhitungan resultan gaya (FAz), ditinjau komponen-

    komponen yang dar gaya tersebut:

    Menghitung gaya akibat aliran fluida:

    = = 999(6 104) = 0,599

    1 =

    1=

    6 104

    (0,25)(3,14)(16 103)2= 2,98

    2 =

    2=

    6 104

    (0,25)(3,14)(5 103)2= 30,6

    (1 2) = 0,599(2,98 30,6) = 16,5

    Menghitung gaya akibat berat nozzle: W = mg

    = = 0,1(9,8) = 0,981

  • Menghitung gaya akibat air di dalam nozzle:

    = = 1

    12(1

    2 + 22 + 12)

    = 9991

    12(0,03)((0,016)2 + (0,005)2 + (0,016)(0,005))9,81

    = 0,0278

    Menghitung tekanan terukur pada bagian (1):

    11 = 464000(0,25)(3,14)(16 103)2 = 93,3

    Menghitung tekanan terukur pada bagian (2): pada dasarnya tekanan terkukur

    pada bagian (2) adalah nol. Hal ini disebabkan oleh aliran subosonik yang

    mengalir keluar ke atmosfer dalam situasi seperti ini menyebabkan tekanan

    keluarnya pada dasarnya adalah tekanan atmosfer.

    Menghitung resultan gaya:

    = 16,5 + 0,981 + 0,0278 + 93,3 0 = 77,8

    Hal ini berarti gaya sebesar 77,8 N kearah +z dibutuhkan untuk menahan nozzle.

    7. Terdapat pipa yang dipasang seperti pada gambar berikut:

    Air dengan laju alir 100 lb/s akan mengalir melewati rangkaian pipa

    tersebut. Tekanan terukur pada inlet dan outlet masing-masing adalah 69 Pa

    dan 70 Pa. Diameter pipa inlet adalah sebesar 12 in dan diameter pipa outlet

  • adalah 24 in. Tentukan besarnya gaya dan arahnya yang dibutuhkan untu

    menahan pipa tersebut agar tidak terjadi failure. Diasumsikan junction tidak

    memiliki berat dan gaya akibat berat air diabaikan.

    Jawab:

    Data dari soal:

    m = 100 lb/s = 45,36 kg/s

    P1 = 69 Pa

    P2 = 70 Pa

    D1 = 12 in = 0,3048 m

    D2 = 24 in = 0,6096 m

    Algoritma penyelesaian soal:

    Membuat volume kontrol

    Menentukan sistem koordinat

    Menghtiung gaya-gaya yangbekerja pada sistem

    Menghitung resultan gaya

    Volume kontrol yang digunakan adalah pada junction karena pada daerah inilah

    terdapat akumulasi gaya yang dapat menyebabkan failure. Sistem koordinat:

    vertikal = y ; horizontal = x

    Gaya pada arah vertikal:

    = 11 22 +

    = (1 2) + 11 22

    = 45,36 (11

    0) + 691

    4(3,14)1

    2 0

    = 45,36 (

    14

    (3,14)12

    ) + 691

    4(3,14)1

    2

  • = 45,36 (

    45,361000

    14

    (3,14)(0,3048)2) + 69

    1

    4(3,14)(0,3048)2

    = 33,25

    Gaya pada arah horizontal:

    = 11 22 +

    = (1 2) + 11 22

    = 45,36 (0 22

    ) + 0 701

    4(3,14)2

    2

    = 45,36 (

    14

    (3,14)22

    ) 701

    4(3,14)2

    2

    = 45,36 (

    45,361000

    14

    (3,14)(0,6096)2) 70

    1

    4(3,14)(0,6096)2

    = 27,47

    Menentukan arah gaya resultan:

    tan =33,25

    27,47

    = 50

    Menentukan besar gaya resultan:

    2 =

    2 + 2 2 cos

    2 = (27,47)2 + (33,25)2 2(27,47)(33,25) cos 50

    = 26,19

  • Sehingga, butuh gaya minimal sebesar 26,19 N untuk menahan gaya yang

    disebabkan oleh aliran air (arah berlawanan dari gaya resultan)

  • SOAL PERPINDAHAN KALOR

    Soal HE

    Dalam sebuah penukar kalor aliran silang tabung bersirip digunakan gas buang panas untuk

    memanaskan 2,5 kg/dt air dari 35C menjadi 85C. Gas panas tersebut dengan cp = 1,09

    kJ/kg.K masuk pada suhu 200C dan keluar pada 93C. Koefisien perpindahan kalor

    menyeluruh ialah 180 W/m2.K.

    a. Hitunglah luas penukar kalor dengan menggunakan metoda NTU-efektivitas.

    b. Dapatkan metode LMTD digunakan untuk menentukan luas permukaan pada

    soal di atas?

    c. Bagaimana anda mengindikasikan penurunan kinerja alat penukar kalor

    sebagai akibat dari adanya pengotoran (fouling)?

    Soal Radiasi

    termos bagian dalam termos bagian luar

    (air panas) (udara)

    dinding berwarna perak

    Skema dinding termos

  • Diketahui suhu air panas di dalam termos 100C, suhu udara 20C, dan emisivitas dinding

    berwarna perak = 0,02.

    a. Hitunglah besarnya kalor yang dipancarkan dari dinding termos bagian dalam ke

    bagian luar.

    b. Apakah skema dinding termos seperti gambar tersebut dapat berfungsi baik sebagai

    insulator?

    Soal Bioenergetika

    a. Pada sistim Biologis energi yang dihasilkan, sedikit sekali yang dalam bentuk panas.

    Sebagian besar dalam bentuk senyawa kaya energi. Bagaimana pedapat anda akan hal

    ini?

    b. Mengapa dalam reaksi biokimia diperlukan enzim selama prosesnya? Apakah

    keberadaan enzim tersebut mengubah nilai G proses?

  • PEMBAHASAN SOAL PERPINDAHAN KALOR

    Soal Bioenergetika

    a. Pada system biologis, energy yang dihasilkan sedikit sekali yang dalam bentuk panas.

    Sebagian besar berbentuk senyawa kaya energy seperti adenosine triphosphate (ATP),

    adenosine diphosphate (ADP), guanosine triphosphate (ATP), guanosine diphosphate

    (GTP), tiol ester dsb. Hal ini dikarenakan pada system biologis, panas yang

    dibutuhkan tidak terlalu tinggi ataupun terlalu rendah. Panas yang dibutuhkan

    cenderung stabil dan tidak mengalami perubahan yang signifikan. Panas yang terlalu

    tinggi justru akan mendenaturasi protein dalam system biologi, bahkan dapat

    mematikan sel itu sendiri. Selain itu, panas yang tinggi akan mempercepat seluruh

    reaksi, bukan hanya reaksi yang dibutuhkan. Energy yang dibutuhkan dalam system

    biologis disalurkan dari satu proses ke proses lainnya melalui perpindahan gugus

    fosfat organik. Senyawa organofosfat memiliki ikatan fosfoanhidrida, di mana

    fosfoanhidrida memiliki energi yang tinggi. Namun, senyawa tersebut memiliki ikatan

    yang lemah, sehingga mudah melepaskan energi bebas yang tinggi ketika mengalami

    hidrolisis.

    b. Dalam reaksi biokimia diperlukan enzim selama prosesnya. Enzim merupakan

    makromolekul yang berperan sebagai katalis, sebuah zat kimia yang mempercepat

    reaksi tanpa ikut bereaksi. Enzim akan menurunkan energy aktivasi (EA) dari reaksi

    biokimia. Energy aktivasi merupakan deposit energy awal yang dibutuhkan agar

    terjadi sebuah reaksi. Energy aktivasi juga dapat dikatakan sebagai jumlah energy

    yang dibutuhkan untuk mendorong reaktan melalui batas energy (energy barrier).

  • Gambar 1. Efek enzim terhadap energy aktivasi (Campbell and Reece, Biology 8th

    edition : 153)

    Dengan menurunnya batas energy aktivasi, maka molekul reaktan dapat menyerap

    cukup energy untuk mencapai keadaan transisi walaupun hanya pada suhu moderat

    (tidak terlalu tinggi, tidak terlalu rendah).

    Enzim tidak mengubah nilai energy bebas (G), dengan demikian enzim

    tidak dapat mengubah reakis endergonik menjadi eksergonik. Enzim hanya

    mempercepat berlangsungnya reaksi yang akan muncul, bukan reaksi yang tidak

    mungkin terjadi.

  • Sukrase

    SOAL REKAYASA BIOKIMIA

    1. Persamaan kecepatan reaksi: 3

    4 A + 2 B 3 C dapat dinyatakan sebagai:

    -rA = k CA CB

    a. Tuliskan persamaan kinetika yang menyatakan kecepatan konsumsi B dan

    kecepatan pembentukan C.

    b. Berapakah orde reaksi tersebut dan tentukan satuan konstanta kecepatan

    reaksinya.

    2.

    Pada suhu ruang sukrose dapat terhidrolisis secara enzimatik, menggunakan enzim

    sukrase, menurut reaksi: sukrose produk. Dengan konsentrasi sukrose awal C A0 =

    1,0 mmol/L dan konsentrasi enzim awal CE0 = 0.01 mmol/L, data-data kinetika berikut ini

    diperoleh melalui sebah eksperimen menggunakan sebuah reaktor batch bervolume-

    tetap:

    Jika reaksi enzimatik dapat dianggap mengikuti model persamaan kinetika Michaelis-

    Menten:

    -rA = K3CE0 CA , dengan CM = konstanta Michaelis,

    CA + CM

    Evaluasilah harga konstanta-konstanta k3 dan CM dengan menggunakan metode

    integral

    3. Cairan A terdekomposisi melalui kinetika reaksi berorde-satu. Dalam sebuah reaktor

    batch, 50% A terkonversi dalam waktu 5 menit. Berapakah waktu yang diperlukan agar

    konversi A mencapai 75%? Ulangi soal ini jika kinetika reaksi tersebut berorde-dua!

    CA,

    mmol/L

    0,84 0,68 0,53 0,38 0,27 0,16 0,09 0,04 0,018 0,006 0.0025

    t, jam 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11