Diktat Pendukung Matematika Diskrit k0144_final

  • Upload
    ahongs

  • View
    458

  • Download
    13

Embed Size (px)

Citation preview

DIKTAT PENDUKUNGMATEMATIKA DISKRIT K0144Drs. Sangadji, M.Sc., Ph.D.D1808F S TUNIVERSITAS BINA NUSANTARAJAKARTAKATA PENGANTARPuji dansyukur kitapanjatkankepadaAllahs.w.t. atas limpahanrahmat dan karuniaNya, sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan Diktat Pendukung Geometri Terapan II K0084 ini. Saya mohon maaf atas kekurangan atau kesalahan pada penulisan diktat ini, danmohonsaranataukritikyangmembangundari parapembaca.Mudah-mudahan diktat ini dapat bermanfaat dan khususnya dapat membantu mahasiswa.Atas kesalahan maupunkekurangan yang terdapat dalamdiktat ini, penulis mohon maaf dansaran untuk perbaikannya.Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan diktat ini, khususnya kepada Angger Aji Winanto.. Jakarta, Desember 2010Penulis,Drs.Sangadji, M.Sc., Ph.D.2DAFTAR ISIhalamanKata Pengantar 2Daftar Isi 3 Abstrak 4Bab 1. Logika Proposisi5Bab 2. Aljabar Proposisi 8Bab 3. Pernyataan 13Bab 4. Argumentasi dan Kuantor 16Bab 5. Himpunan 23Bab 6. Relasi 26Bab 7. Himpunan Kabur 36Bab 8. Poset 39Bab 9. Aljabar Boole 41Bab 10 Disjunction Normal Form 44Bab 11. Teori Graph 47Bab 12. Pewarnaan Graph 49Bab 13. Graph Pohon 54Bab 14. Finite Automata 57Bab 15. Nondeterministic Finite Automata 60Daftar Pustaka 653ABSTRAKPenulisan diktat ini dimaksudkan untuk membantu pembacayang tertarik mempelajari matematika diskrit, terutama mahasiswa yang mengambil mata kuliah Matematika Diskrit K0144 dengan4sks. Bab-bab1, 2, 3dan4membicarakantentanglogikamatematika, yaitulogika proposisi, aljabar proposisi, pernyataansertaargumentasi dankuantor. Kemudianhimpunan, relasi, himpunan kabur dan poset dibicarakan berturut-turut dalam Bab 5 sampai dengan Bab 8. Bab 9 sampai dengan Bab 13 membicarakan tentang aljabar Boole, DNF dan graph. Sedangkan sisanya tentang finite automata dan nondeterministic finite automata dibicarakan dalam Bab 14 dan Bab 15. Mudah-mudahandiktat ini dapat bermanfaat dankhususnyadapat membantu mahasiswa. Atas kesalahan maupun kekurangan yang terdapat dalam diktat ini, penulis mohon maaf dan saran untuk perbaikannya.Kata-kata kunci: matematika diskrit, fondasi matematika,aljabar Boole, graph, finite automata.4Bab 1. Logika ProposisiPendahuluanDalamlogikamatematika, yangdibicarakanhanyalahproposisi ataupernyataanatau kalimat deklaratif yang artinya kalimat yang bernilai benar atau salah dan tidak sekaligus kedua-duanya.Yangtidaktermasukpernyataanmisalnyakalimat harapan, kalimat perintah, kalimat seru dan sebagainya. Beberapa pernyataan merupakan susunan atau gabungan dari pernyataan-pernyataanbagiannyayangdihubungkanolehbeberapamacamkonektif(katahubunglogika) misalnya dan, atau dll. dan disebut pernyataan gabungan.Contoh1. Contoh pernyataan:a. New York kota besarb. Paris ibukota negara Inggrisc. . 2 0 1 + 2. Contoh bukan pernyataan:a. Semoga kamu lekas sembuhb. Cepat lari!c. Ke mana dia pergi?d. Alangkah cantiknya gadis itu.e. Penduduk kota Jakarta kaya (tidak dilengkapi kuantor/pembatas penduduk)f. . 100 5 + x (untuk95 xbenar, untuk95 xsalah, disebut kalimat terbuka)Tabel kebenaranSuatu definisi yang berbentuk tabel yang menunjukkan hubungan antara nilai kebenaran dari setiappernyataanbagianyangmenyusunpernyataangabungandengannilai kebenaran pernyataan gabungan tersebut.Negasi (ingkaran), konjungsi dan disjungsi p qp qq p q p q p 5B B S S B B SB S S B S B BS B B S S B BS S B B S S Sp,q: pernyataan bagian.B: benar,S: salahpatau ~ p : ingkaran dari p,qatau ~ q: ingkaran dari q.q p : konjungsi darip dan q dibaca p dan q (pernyataan gabungan).q p : disjungsi dari p dan q dibaca p atau q (pernyataan gabungan).q p : bernilai benar hanya untuk keduanya benar.q p : bernilai salah hanya untuk keduanya salah.q p : exclusive or dari p dan q dibaca p exclusive or qImplikasip q p qB B BB S SS B BS S Bp: hipotesis, q: konklusi. : implikasi.p q: bila p maka q.p q: bernilai salah hanya untuk p benar dan q salah.p q: p disebut syarat cukup bagi q. q disebut syarat perlu bagi p.Konvers, invers, dan kontrapositif dari implikasi6p q: implikasi mula mula.qp: konvers dari p q,p q: invers dari p q.q p : kontrapositif dari p q.p q p q qpp q q ppqB B B B B BSSB S S B B SSBS B B S S B B SS S B B B BBBBiimplikasip q: p bila dan hanya bila q.p q p q qp( ) ( ) p q q p q p B B B B B BB S S B S SS B B S S SS S B B B Bq p : bernilai benar untuk keduanya bernilai kebenaran yang sama,bernilai salah untuk keduanya bernilai kebenaran yang berlainan.7samasamasamaBab 2. Aljabar ProposisiProposisi mempunyai sifat fundamental yangdisebut hukumatauformula. Beberapa hukum yang penting kita kelompokkan di bawah ini.1) Idempotenp p = p, p p = p 2) Asosiatif(p q) r = p (q r), (p q) r = p (q r)3) Komutatifp q = q p,p q = q p4) Distributifp (q r) = ( p q) ( p r)p (q r) = (p q) (p r) 5) DeMorganq p q p q p q p ,6) Identitasp F = p, p F = Fp T = T, p T = pT : Tautologi, F : Kontradiksi7) KomplemenF p p T p pT F F T p p ,, ,8) Absorpsip (p q) = p, p (p q) = p8Contoh1. Bukanpernyataan:a. Kemana kamu mudik ?,b. Semoga dia lekas sadar.,c. Cepat keluar!,d. Alangkah kayanya saudagar itu.,e. Penduduk kota Medan kaya.f. x + 2 = 10.2. Termasuk pernyataan:a. Jakarta kota kecil., b. 1 2 1 disebut prima bila pembagi positif dari p hanyalah 1dan p.3. Suatu segitiga disebut samakaki bila dua sisinya panjangnya sama.4. Pasanganberurutandari bilangannyata(real) ( )1 1, y x adalahsamadenganpasangan berurutan dari bilangan nyata( )2 2, y x bila 2 1x x dan 2 1y y .5. Bilangan bulat n disebut genap bila 2 adalah pembagi dari n.6. Bilangan bulat n disebut ganjil bila n = 2k +1 untuk suatu bilangan bulat k.137. Bilangan nyata r disebutrasional(terukur)bila nmr dengan m dan n bilangan bulat dan0 n .8. Suatu segitiga disebut siku- sikubila dua sisinya saling tegaklurus.Terminologi (istilah) matematika1. ProposisiSuatu pernyataan yang telah dibuktikan kebenarannya.2. TeoremaSuatu pernyataan yang sifatnya lebih umum dan lebih penting dari proposisi yang telah dibuktikan kebenarannya.3. CorollarySuatupernyataanyangbuktinya dengan mudahdapatditurunkandari suatu teorema atau singkatnya suatu akibat.4. LemmaSuatu pernyataan yang telah dibuktikankebenarannya dan digunakan untuk membuktikan teorema.5. AksiomaSuatu pernyataan yang dapat diterima kebenarannya tanpa bukti.Contoh1. Proposisi a) Jumlah sudut- sudut dalam segitiga sembarang adalah 180b) Akar-akar persamaan kuadrat02 + + c bx axakan sama dan bernilai realbila . 0 42 ac b2. Teorema a) Teorema Binomial : ( )( ) +nkk k n ny xk n kny x0,! !!di mana n bilangan bulat positif.b) Teorema Fundamental Aritmatika :14Setiap bilangan bulat yang lebih besar dari 1 adalah prima atau sebagai hasil kali dari bilangan-bilangan prima. Tanpa memerhatikan urutan, penyajian hasil kali tersebut adalah tunggal (unique).Misalnya. 2 3 2 5 5 3 2 2 60 3. Corollary a) ( )( )+ + + +303 2 2 3 3 33 3! 3 !! 3kk ky xy y x x y xk ky x .b) ( )( ) +nkn nk n kn0! !!2 1 14. Lemmaa) Untuk membuktikan Teorema Binomial diperlukan lemma :( )( ) ( ) ( ) ( ).! !!! 1 ! 1!! 1 !! 1k n knk n knk n kn++ ++b) Untuk membuktikan Teorema Fundamental Aritmatika diperlukan lemma:Bila p adalah bilangan prima dan p adalah pembagi dari hasil kali t c b a makapadalahpembagi dari sekurang-kurangnyasatudari bilangan- bilangan t c b a , , , , 5. Aksiomaa) Garis lurus ditentukan oleh 2 titik.b) Bidang datar ditentukan oleh 3 titik.Soal1. Berikan definisi dari segitiga samakaki yang ekivalen dengan definisi di muka.2. Berikan dua definisi yang ekivalen dari segitiga samasisi.3. Berikan definisi-definisi dari fungsi genap dan fungsi ganjil.4. Berikancontoh-contoh yanglaindari proposisi, teorema, corollary, lemma, dan aksioma.15Bab 4. Argumentasi dan Kuantor ARGUMENTASIArgumentasi adalahpenarikankesimpulandari sekelompokpernyataannS S S , , ,2 1yang disebutpremisyang menghasilkan pernyataan lain Syang disebutkonklusi. Argumentasi sedemikian akan ditulis dengan notasi/simbol.__________21SSSSnPerludicatat bahwaargumentasi jugamerupakanpernyataansehinggamempunyaisatunilai kebenaran.Bila suatu argumentasi benar, disebutvaliddan bila salah disebutfallacyatau tidak valid.Hukum SilogismeArgumentasi ini valid: q p

r q __________

. r p Hukum modus ponensArgumentasi ini valid: q p

p _________

q Hukum modus tolens:Argumentasi ini valid: q p

q ~___________p ~

16Contoh1. Tentukan validitas dari argumentasi ini q p

p ~ __________

q ~ SolusiBila p maka q atau (~ p atau q) benar dengan ~ p benar maka dapat disimpulkan qbisa benar atausalah. Jadi ~ q bisa benar atau salah. Jadi argumentasi tersebut tidak valid.2. Tentukan validitas dari argumentasi ini q p

q __________p Solusi

q p benar bila kedua p dan q benar atau salah. Karena q benar maka p juga benar. Jadi argumentasi tersebut valid.Soal 1. Buktikan bahwa argumentasi di bawah ini valid.

rq rq p~ __________

p ~ 2. Tentukan validitas dari argumentasi di bawah ini.

q rq p~ __________

p r ~ 3. Tentukan validitas dari argumentasi di bawah ini.

q rq p~ ~~ __________

r p ~ 174. Untuk premis-premis yang diberikan tariklah suatu kesimpulan supaya argumentasinya valid.

qq p ~ 5. Untuk premis-premis yang diberikan tariklah suatu kesimpulan supaya argumentasinya valid..

q rq p~ 6. Untuk premis-premis yang diberikan tariklah suatu kesimpulan supaya argumentasinya valid..

r pq p~~

7. Untukpremis-premis yangdiberikantariklahsuatukesimpulansupayaargumentasinya valid..

qp rq p~~

KUANTOR Kuantoradalahnotasi yangdigunakanuntukmenyatakankuantitassuatuobyekdalamlogika matematika.Contoh1)Kuantor unive rsal: , dibaca semua atau setiap.2) Kuantor eksistensial : , dibaca beberapa atau terdapat paling sedikit satu atau lebih singkatterdapat. ! , dibaca terdapat tepat satu.Contoh penggunaanMisalkan X suatu himpunan yang tidak kosong.BilaX x punya sifat/predikatP ditulis( ) x P .181) ( ) x P X x , dibacaUntuksetiap X x ,xbersifat P , atausemua X x bersifatP .2) ( ) x P X x , dibaca BeberapaX x bersifat P , atau Terdapat paling sedikit satuX x yang bersifatP .3) ! , digunakan pada 2) : ( ) x P X x ! , dibaca Terdapat tepat satuX x yang bersifatP .Contoh dalam negasi1)( ) ( ) . , DeMorgan Teorema x P X x x XP x 2)( ) ( ) . , DeMorgan Teorema x P X x x XP x 3)( ) ( ) ( ) y x P y x y x P y x , ~ , , , ~ di mana . ~ 4)( ) ( ) ( ). , ~ , , , ~ y x P y x y x P y x 5)( ) ( ) ( ). , ~ , , , ~ y x P y x y x P y x 6)( ) ( ) ( ). , ~ , , , ~ y x P y x y x P y x Contoh dalam definisi1) Bilanganbulatnadalahbilangankuadratbila terdapat bilanganbulatksedemikian sehingga 2k n .2) Himpunan A tidak kosong bila terdapat elemen a sedemikian sehingga. A a .3) Himpunan S dikatakan himpunan bagian dari T bila T x S x x ,.4) Fungsi R R : f disebut genap bilaR x ,( ) ( ). x f x f 5) Fungsi R R : f disebut ganjil bila , R x( ) ( ). x f x f 6) Diketahui himpunan-himpunan, A B, dan B A . HimpunanAdisebut himpunan bagian sejati dari himpunan B bilaB b dan. A bInduksi matematika19Seringkali kita akan menentukan bahwa suatu proposisi tertentu( ) n Padalah benar untuk setiapN n ( ) N + + N , ,N N,N n , , , n dengan2 1 atau2 1 0 atau .Misalnya ( ) ( ) ( ) 6 1 2 1 3 2 1 :2 2 2 2+ + + + + + n n n n n P atau ( )( )+ + nkn n n k126 1 2 1 .Untuk membuktikannya, digunakan Prinsip Induksi Matematika.Prinsip induksi matematikaUntuk membuktikan bahwa( ) n Pbenar untukN n:1) Buktikan( ) 1 Pbenar.2) Asumsikan( ) n Pbenar, buktikan( ) 1 + n Pbenar.Contoh1. Buktikan( ) , 2 11+ nkn n kSolusi( ) , 2 1 1 1 111+ kk, jadi ( ) 1 Pbenar atau untukkanan. ruas kiri ruas 1 n Asumsikan ( ) n P benar, yaitu ( )+ nkn n k12 1benar.Dibuktikan ( ) 1 + n P benar, yaitu( ) ( )++ + 112 2 1nkn n k .( ) ( ) ( )( ) ( ) ( )( ) benar 1 Jadi, 2 2 1 2 2 32 2 2 2 1 2 1 12211 1++ + + + + + + + + + + + + n Pn n n n nn n n n n n n k knknkCatatan: ( ) 1 Pbenar: pangkal,( ) 1 + n Pbenar : konklusi induksi, Asumsi( ) n Pbenar : hipotesis induksi.2. Buktikan( ) ( )+ + nkn n n k12. 6 1 2 1Solusi20( ) ( ) , 6 1 1 2 1 1 1 1 1112+ + kkjadi( ) 1 P benar. Asumsikan( ) n Pbenar. ( )( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )( ) ( ) ( ) ( ) benar. 1 jadi , 6 3 2 2 13 2 2616 7 2611 6 1 2616 1 6 6 1 2 1 1 6 1 2 1122 212 2112+ + + + + ++ + ++ + + +++ + + + + + + + + +n P n n nn nnn nnn n nnn n n n n n n nn k knknk3. Buktikan( ) ( )+ < nkn ka r r r a ar01, 1 , 1 1 RSolusi( ) ( ) ( ) benar. 0 jadi , 1 11 000P r r a a ar arkk Asumsikan ( ) n P benar.( )( )( )( )( )( )( ) ( ) ( ) benar. 1 jadi , 1 11 111121 2 11110 01+ + ++ ++ + ++++ + n P r r arr rrra arrraar ar arnn n nnnnknkn k k4. Buktikan Rumus DeMoivre :( ) ( ) ( ) N + + n n i n in, sin cos sin cos Solusi ( ) ( ) ( ), 1 sin 1 cos sin cos1 + + i ijadi ( ) 1 Pbenar. Asumsikan ( ) n P benar.Maka, 21( ) ( ) ( )( ) ( ) ( ) ( )( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )( ) benar. 1 jadi, 1 sin 1 cos sin cossin cos cos sin sin sin cos coscos sin sin cos sin sin cos cossin cos sin cossin cos sin cos sin cos1 1++ + + + + + + + + + + + + + + ++n Pn i n n i nn n i n nn n i n i ni n i ni i in n Soal1)Buktikan( ) ,_

+ nknkn k n n k1212 2 3. , 4 1 N2)Buktikan ( ) , 4 , 3 , 2 ,! 1 11121111111 2 1 ,_

+ ,_

+ ,_

+nnnnnn3)Buktikan( ) ( ) ( ) . , 3 2 1 1 4 3 3 2 2 1 N + + + + + + + n n n n n n 4)Buktikan Rumus Binomial :( )( ) +nkkk nnn xyk n kny x0. ,! !!NSesuai pada Teorema Binomial, buktikan dulu lemma:( )( ) ( ) ( ) ( ).! !!! 1 ! 1!! 1 !! 1k n knk n knk n kn++ ++5)Diketahui fungsiN N : fdengan sifat( ) ( ) ( ). , , y f x f xy f y x + NBuktikan bahwa( ) ( ). a nf a f n an N N6)Diketahui fungsiN N : fdengan sifat( ) ( ) ( ). , , y f x f y x f y x + NBuktikan bahwa( ) ( ) ( ) N n f n fn, 1 .7)Buktikan bahwa1 x n N( ) ( )( ) ( ) .111 1 1 1122 4 2xxx x x xnn + + + ++8)Buktikan bahwa: , R N y x ny x adalah pembagi dari n ny x 9)Buktikan bahwaN n6 adalah pembagi dari n n 3.2210)Buktikan bahwaN n9 adalah pembagi dari( ) ( ) . 2 13 3 3+ + + + n n n11)Buktikan bahwa untuk20 2 : , 7 , 6 , 5 + > n nn .12)Buktikan bahwa N n :( ) ( ) + + + nkn n n n n k12 2 4. 30 1 9 6 123Bab 5.HimpunanSuatuhimpunanadalahsuatukumpulandari obyek-obyek. Obyek-obyektersebut dinamakan anggota-anggotaatau elemen-elemendari himpunan. Bila A adalah suatu himpunan dan x adalah suatu elemen dariA,ditulis A x . Bilax bukan elemen dariA, ditulis A x . Himpunan yang elemen-elemennya hanya a, b, c ditulis{ } c b a , , .Himpunan dari semua x yang punya sifatPditulis{ } P x x sifatpunya .Dua himpunan A danBsama, ditulis A = B, bila : x B x A x . Himpunan A disebuthimpunan bagiandariB, ditulis B A , bila setiap anggota dariAadalah juga anggota dari B.Himpunan yang tidak punya anggota, ditulis atau { }, adalah himpunan bagian dari himpunan sebarang.disebut juga himpunan kosong.Definisi1) Produk (kartesius) dari A dan B, ditulis, B A adalah :( ) { } B b A a b a B A dan,2) Gabungan atau union dari A dan B, ditulis A B, adalah :{ }. atauB x A x x B A 3) Irisan atau intersection dari A dan B, ditulis B A , adalah :{ }. danB x A x x B A 4) Selisih dari A dan B, ditulisB A \adalah :A x x B A | { \ dan }. B x 5) Himpunan kuasa dari A , ditulis( ) A P , adalah :( ) { }. dari bagianhimpunanadalahA x A P ContohMisalkan A = {1, 2}, B = {1, 2, 3}, maka :1)( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) { }( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) { }( ) ( ) ( ) ( ) { }( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) { }( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) { } 3 , 3 , 2 , 3 , 1 , 3 , 3 , 2 , 2 , 2 , 1 , 2 , 3 , 1 , 2 , 1 , 1 , 1; 2 , 3 , 1 , 3 , 2 , 2 , 1 , 2 , 2 , 1 , 1 , 1; , ; 2 , 2 , 1 , 2 , 2 , 1 , 1 , 1; 3 , 1 , 2 , 1 , 1 , 1 , 3 , 2 , 2 , 2 , 1 , 2, 3 , 2 , 2 , 2 , 1 , 2 , 3 , 1 , 2 , 1 , 1 , 1 B BA BA A A AB AB A 242) { } { } . , , 2 , 1 , 3 , 2 , 1 B A A B A B A3) { } . , , 3 , B A A A B B A4) ( ) { } { } { } { } ( ) { }. , 2 , 1 , 2 , 1 , P A PAljabar dari himpunan, dualitasUntukUadalah himpunan semesta, adalah himpunan kosong,A,B,Cadalah himpunan sembarang, berlakulah huku-hukum di bawah ini.Hukum Idempoten1a. A A A 1b.A A A Hukum Asosiatif2a. ) ( ) ( C B A C B A 2b. ) ( ) ( C B A C B A Hukum Komutatif3a.A B B A 3b. A B B A Hukum Distributif4a. ) ( ) ( ) ( C A B A C B A 4b. ) ( ) ( ) ( C A B A C B A Hukum Identitas5a.A A 5b. A U A 6a. U U A 6b. AHukum Involusi7.A Ac c ) (Hukum Komplemen8a. U A Ac 8b. cA A9a. cU 9b. Uc Hukum DeMorgan10a. c c cB A B A ) ( 10b.c c cB A B A ) (BuktiSebagaicontoh, kta buktikan Hukum DeMorgan c c cB A B A ) ( : cB A x ) ( bhb B A x ( bhbtidakbenarbahwa( A x atau B x )bhb( A x dan) B x bhb25(cA x dan cB x )bhb ) (c cB A x .Soal1. Buktikana. ) \ ( B A B B A b.. ) \ ( B A B2. Buktikana.) ( ) \ ( B A B A A b.. ) ( ) \ ( B A B A3. Buktikana.B A bhb cB Ab. B A bhb . U B Ac 4. Buktikana. B A bhb c cA B b.B A bhb . \ B A5. FormulacB A B A \memberikan definisi operasi beda dinyatakan dengan operasi interseksi dan komplemen. Carilah formula yang memberikan definisi B A dinyatakan dengan operasi interseksi dan komplemen.6. Suatu survei dari 100 mahasiswa, diperoleh data statistik sebagai berikut: 22 belajar matematika, 20belajarfisika, 45belajarbiologi, 15belajarmatematikadanbiologi, 7belajar matematika dan fisika, 10 belajar fisika dan biologi, 40 tidak belajar apa-apa. a. Tentukan banyaknya mahasiswa yang belajar ketiga pelajaran tersebut.b. Tentukan banyaknya mahasiswa yang hanya belajar satu pelajaran saja.7. Yangdimaksuddenganbedasimetrikdari himpunan-himpunanAdanB adalahhimpunan ). ( \ ) ( B A B A B A a. Buktikan sifat asosiatif dari beda simetrik, yaitu. ) ( ) ( C B A C B A b. Buktikan sifat kanselasi dari beda simetrik, yaitu bila AdanC A B A maka. C B c. Buktikan sifat distributif dari beda simetrik, yaitu). ( ) ( ) ( C A B A C B A 8. Buktikan bahwa) ( \ ) ( ) \ ( C A B A C B A 9, Carilah contoh yang menunjukkan bahwa) ( \ ) ( ) \ ( C A B A C B A .10.Dari 60mahasiswayangbelajar bahasaInggris diketahui bahwa: 30mahasiswapernah belajar bahasaPerancis, 48mahasiswapernahbelajar bahasaJerman, 20mahasiswapernah belajar bahasaLatin, 22mahasiswapernahbelajar bahasaPerancis danbahasaJerman, 18 mahasiswa pernah belajar bahasa Jerman dan bahasa Latin, 10 mahasiswa pernah belajar ketiga bahasa tersebut, dan6mahasiswa takpernahbelajar satupundari ketiga bahasa tersebut. Tunjukkan bahwa terdapat kesalahan pada data di atas.26Bab 6. RelasiRelasiBila A dan B adalah himpunan, yang dimaksud relasi dari A ke B adalah suatu himpunan bagian dariB A .FungsiFungsiA ke B adalah suatu relasi dariA ke Bsedemikian sehingga untuk setiapA a terdapat satu dan hanya satuB b dimana (a, b) f. Bila untuk setiapA a terdapat paling banyak satuB b dimana (a, b) f, f disebut fungsi parsial.Himpunan A disebut domain dari fungsi f dan himpunan B disebut range dari fungsi f.Bila (a, b) f, b = f(a) yaitu nilai dari f di a. Definisi1) FungsiB A f :disebut surjektif atau onto bila :( ) . b a f A a B b 2) FungsiB A f :disebut injektif atau satu-ke-satu bila :( ) ( ) [ ]' ' ', a f a f a a A a a atau( ) ( ) [ ]. ,' ' 'a a a f a f A a a .3) FungsiB A f :disebut bijektif bila : f surjektif dan sekaligus injektif.4) Image dari fungsiB A f :adalah :( ) ( ) { }. : A x x f A f ContohMisalkan{ } c b a A , , dan{ }, , , , d c b a B maka :1) ( ) ( ) ( ) { } B A d c b b b a f , , , , , adalah fungsi dari Ake B , dengan ( ) ( ) ( ) . , , c f b b f b a f . ( ) A f image dari fungsi{ } . , B d b f 2) ( ) ( ) ( ) { } B B d c b b b a f , , , , , hanyalah relasi dari B keB dan bukan fungsi dari BkeB .Relasi f ini merupakan fungsi parsial dariB keB .3) Fungsi { } S B A P , : disebutpredikatpada himpunanA. Misalnya { }, , 2 , 1 , 0 (omega) dapat didefinisikan fungsi { } S B P , : sebagaipredikat pada dengan ( )'genap. bilaganjil bilan SALAHn BENARn PSoal27yzdcba1) Diketahui{ } { } { } { }. , , , , , , 4 , 3 , 2 , 2 , 1 d c b W c b a V B A a) Carilah :( ). , , , , , V P A W B V A V A B A b) Carilah :( ) ( ) V P A B P W V A A A B B A , , , , ,2) Yang manakah relasi-relasi dariB A ke di bawah ini merupakan fungsi ?{ } { } 4 , 3 , 2 , 2 , 1 B A .a)( ) ( ) { } 4 , 2 , 3 , 1b)( ) ( ) { } 4 , 1 , 3 , 1c)( ) ( ) { } ( ) ( ) { } 4 , 1 , 2 , 2 , 3 , 1 , 3 , 13) Apakah( ) ( ) { } 3 , 2 , 2 , 1merupakan fungsi :a) dari( ) ( ) { } ? 3 , 2 ke 2 , 1b) dari? ke N Nc) dari( ) { } ? ke 2 , 1 Nd) dari( ) { } ( ) { } 3 , 2 ke 3 , 2 , 1 ?Relasi sebagai graphRelasiRdariA keB adalahhimpunanbagiandari B A . RelasiRdapat disajikan dengan diagram sebagai berikut : Tulis elemen-elemen dari A pada satu garis dan tulis juga elemen-elemen dari B pada satu garis lain.Untuk setiap( ) R b a , , gambar panah dari titik a ke titik b.Penyajian ini disebut bipartite graph representation dari R, dengan contoh sebagai berikut :

x{ } { }( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) { }. , , , , , , , , , , ,, , , , , ,z d z c x c y b y a x a Rz y x B d c b a A 28BilaA=B dapatdigunakanpenyajianlaindariR yanglebihmenarik. Penyajianini disebutdirected graph representation. Untuk menyajikanA A R , gambar diagram dengan satu titik untuk setiap elemen dari A; untuk setiap( ) R y x ,gambar panah dari titik x ke titik y.Titik-titik disebutnodesatauvertices, sedang panah-panah disebutedges. Hal ini digambarkan sebagai berikut : { }( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) { }. , , , , , , , , , , ,, , ,a d c c a b d b c b b a Rd c b a A { }( ) ( ) ( ) ( ) ( ) { }. , , , , , , , , ,, , ,d d c b c a b a a a Rd c b a ABilaxsuatunode, banyaknya panahyangmenujuxdisebutin-degree; sedangkan banyaknya panah yang berasalah dari x disebut out-degree. Definisi1) Relasi R pada A disebut refleksif bila( ) R a a A a , ,2) Relasi R pada A disebut simetrik bila :( ) ( ) [ ] R x y R y x A y x , , ,3) Relasi R pada A disebut transitif bila :( ) ( ) ( ) [ ] R z x R z y y x A y x , , , ,Bila relasiRsimetrik, dapat digambarkan penyajian ke tiga dariRyang tidak memerlukan arah panah, disebut undirected graph representation.b adcdabc29Relasi R refleksif Relasi R tidak refleksifRelasi R simetrik Relasi R tidak simetrikRelasi R transitif30Undirected grah representation dari relasi simetrik R diatasRelasi R : refleksif, simetrik dan transitifMisalkanrelasiRpadaAadalahtransitif dan ( ) ( ) ( )4 3 3 2 2 1, , , , , a a a a a a adalahpanah-panah dalam R . Dengan sifat transitif, didapat : ( ) R a a 3 1, , sehingga juga didapat ( ) R a a 4 1, .DefinisiMisalkan A A R adalahsuaturelasi. Yangdimaksuddenganpathdariake bdalamRadalah barisan na a a , , ,1 0sedemikian sehingga,(i)1 n(ii)n i A a ii, , 1 , 0 dengan, (iii) b a a an ,0(iv) ( ) 1 , , 1 , 0 dengan, ,1 +n i R a a ii iBila na a 0, path di atas disebutcycle. Bilangan ndisebutpanjangdari path di atas. Suatu graph tanpa cycles disebut acyclic.ProposisiRelasi R transitifbhbuntuk setiap path dari b a ke berada di dalamR maka terdapat edge( ) b a,yang berada di dalamR .311) Misalkan { } e d c b a A , , , , dan relasi R padaAadalah : ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) { }. , , , , , , , , , , , , , , , c e c d e c d c a c a b c a b a R a. Gambarkan bipartite graph representation dariR .b. Gambarkan directed graph representation dariR .c. Cek apakah Rrefleksif, simetrik atau transitif.2) Misalkan ( ) { } { } { }. , , , , b a B a A a a R Apakah A A R refleksif ?Apakah B B R refleksif ? Gambarkan kedua relasi tersebut sebagai bepartite graphs dan directed graphs.3) Pandang undirected graph ini : Sajikan graph ini sebagai suatu relasi.4) Gambarlah suatu directed graph yang simetrik dan transitif, tetapi tidak refleksif.5) Suaturelasi yangrefleksif, simetrikdantransitifdisebut relasiekivalen.Berikan deskripsi dari directed graph dari relasi ekivalen.6) Misalkan{ } { }. , , b a B a A a. Daftar semua relasiA A R .b. Daftar semua relasiB B R .c. Dari relasi-relasi dalam a. dan b. , mana yang refleksif, simetrik, transitif? Relasi ekivalenSuatu relasi yang refleksif, simetrik dan transitif disebut relasi ekivalen.DefinisiMisalkanA A R adalah suatu relasi ekivalendanmisalkanA a . Klasekivalen dari a terhadap R, ditulis[ ]Ra , adalah [ ] ( ) { } R a a A a aR ' ', , disingkat[ ] a .324x2x3xTeoremaBila Radalah relasi ekivalen padaA, danA b a , , maka :(i) bila( ) [ ] [ ] b a R b a maka , .(ii) bila( ) [ ] [ ] b a R b a maka , .(iii) [ ] [ ] [ ] [ ] b a b a atau.Graph dari relasi ekivalenDefinisiBila R adalah relasi ekivalen pada A, maka yang disebut quotient setR Aadalah[ ] { }. | A a a R AR DefinisiMisalkan A adalah suatu himpunan.Himpunan bagiandari P(A) disebut partisi dari A bilasetiap S adalahtidakkosongdanuntuksetiap A a , terdapat tepat satu Ssedemikian sehinggaS a .{ } { } { } { } ( ){ }{ } { } { } { } { } ( ). dari partisi4 , 3 , 2 , 14 3 2 1 dimana dari partisi3 , 2 , 4 , 121AA P, , , A AA P 33132TeoremaHimpunanbagian dariP(A) merupakanpartisi padaAbhbR A untuksuatu relasi ekivalen R pada A.

{ }{ } { } { } { } { } { }[ ] { } [ ] { }[ ] { } { } { } { } 3 , 2 , 1 , 2 , 1 23 3 , 2 , 1 13 , 3 , 2 , 2 , 1 , 2 , 2 , 1 , 1 , 13 , 2 , 1 R ARARR RSoal1) Diketahui { } 6 1 x x A dan R suatu relasi dari pada A di mana ( ) { }. 3 dari kelipatan, y x y x R Buktikan bahwa R adalah relasi ekivalen dan carilahR A . 2) Diketahui { } 8 1 x x A dan R suatu relasi dari pada A di mana( ) { }. ganjil k, dan, 2 dan2 ,' 'k k y k x y x Ri i Buktikan bahwa R adalah relasi ekivalen dan carilah R A .3) Misalkan A dan B adalah himpunan dan B A f :suatu fungsi.Didefinisikan :( ) f Kerkernel dari( ) ( ) ( ) { }. dan, , y f x f A y x y x f Buktikan bahwa untuk f sebarang,( ) f Ker adalah relasi ekivalen.4) Buktikan :BilaRadalahrelasi ekivalenpadaA, terdapatlahhimpunanBdanfungsi B A f :sedemikian sehingga( ). f Ker R 34KomposisirelasiMisalkan A, B, dan C adalah himpunan-himpunan. Misalkan juga R adalah relasi dari A keBdan Sadalah relasi dariBkeC. Jadi dari definisi relasi, R adalah himpunan bagian dari B Adan S adalah himpunan bagian dari. C BDibentuk relasi komposisi dari R dan S, yaitu ( ) S R dari A ke C yang didefinisikan sebagai{ } . & : ) , ( C A bSc aRb B b c a S R Kadang-kadang relasiS Rdasingkat RS.Contoh1. Misalkan{ }, 4 , 3 , 2 , 1 A { } d c b a B , , , , dan{ } z y x C , , . Misalkan juga{ } { }. ) , ( ), , ( ), , ( ), , ( , ) , 3 ( ), , 3 ( ), , 3 ( ), , 2 ( ), , 1 ( z d y c z b x b S d b a d a R Maka35, ) ( 3 & ) ( 2 x S R z S R karenaRd 2 dan, dSzserta. & 3 bSx RbJuga didapatz S R ) ( 3 karena. & 3 dSz Rd Dapat disimpulkan { }. ) , 3 ( ), , 3 ( ), , 2 ( z x z S R TeoremaMisalkan A, B, C, D adalah himpunan-himpunan. Misalkan juga R adalah relasi dari A ke B, S relasi dari B ke C, dan T relasi dari C ke D. Maka). ( ) ( T S R T S R Invers relasiMisalkan R adalah relasi dari A ke B. Yang dimaksud dengan invers relasidari R, ditulis 1 R adalah relasi dari B ke A dengan { }. ) , ( : ) , (1R b a a b R Contoh1. Misalkan{ } 3 , 2 , 1 Adan R adalah relasi pada A di mana{ }, ) 3 , 2 ( ), 3 , 1 ( ), 2 , 1 ( R maka1 R adalah juga relasi pada A dengan{ }. ) 2 , 3 ( ), 1 , 3 ( ), 1 , 2 (1R2. Invers dari relasi x adalah suami y adalah relasi y adalah isteri x.36Bab 7. Himpunan KaburPendahuluanMisalkan X merupakan himpunan semesta. Yang dimaksud dengan himpunan kabur atau fuzzy setAadalah dikarakterisir denganfungsi karakteristik yang diperumumatau fungsi keanggotaanA dari Xke selang tertutup]. 1 , 0 [Contoh1.MisalkanXadalahhimpunandari semuapabrikmobil. HimpunankaburA dikarakterisir dengan fungsi keanggotaan] 1 , 0 [ : XAdi manaX x ) (xA adalah prosentase mobil x digunakan di Jakarta.2. Misalkan himpunan semesta X adalah himpunan dari semua mahasiswa yang mengambil mata kuliah Matematika Diskrit K0144. Himpunan kabur B dikarakterisir dengan fungsi keanggotaan ] 1 , 0 [ : XBdi manaX x ) (xA adalah IPK x dibagi 4.3.Misalkan Xadalah himpunan semesta.Himpunan biasa atau crisp setCdapat dikarakterisir dengan fungsi keanggotaan fungsi karakteristik biasa pada C. Ingat bahwa fungsi karakteristik biasapada C atau Cadalah fungsi dari X ke selang tertutup] 1 , 0 [ dengan '. , 0, 1) (C xC xxCDua himpunan kabur A dan B disebut sama, ditulis, B A bila dan hanya bila.B A Bila himpunan semesta{ }nu u u u U , , , ,3 2 1 berhingga, himpunan kabur D, misalnya dapat ditulis sebagainna a a aDu u u u3 2 13 2 1:atau sebagai jumlahu u DU uD/ ) ( atau dengan notasin nu a u a u a u a D / / / /3 3 2 2 1 1+ + + Himpunan (kabur) kosong dan himpunan(kabur) semesta37Misalkan Xadalah himpunan semesta.Himpunan kabur kosong dikarakterisir dengan fungsi keanggotaanfungsi nol dariXyaitu, 0 ) ( : x X xsedangkanhimpunankabur semesta dikarakterisir dngan fungsi keanggotaan. 1 ) ( X x xX Support dari himpunan kaburMisalkan X adalah himpunan semesta.Support dari himpunan kabur A:supp { }. 0 ) ( | ) ( > x X x AAUntuk himpunan kabur A dengan penulisan1 9 , 0 8 , 0 6 , 0 4 , 0 0 2 , 0 1 , 0:8 7 6 5 4 3 2 1Ax x x x x x x xmaka supp { } { }. , , , , , , ) (3 8 7 6 5 4 2 1x X x x x x x x x A cut dari himpunan kaburMisalkan X adalah himpunan semesta. Untuk[ ], 1 , 0 yang dimaksud dengancut dari himpunan kabur A adalah{ } . ) ( | x X x AA Untuk himpunan kabur A dengan penulisan1 9 , 0 8 , 0 6 , 0 4 , 0 0 2 , 0 1 , 0:8 7 6 5 4 3 2 1Ax x x x x x x xmakacut 4 , 0dari himpunan kabur A adalah{ }. , , , ,8 7 6 5 4x x x x xInklusi untuk himpunan kaburDiberikan dua himpunan kabur Adan Bdari himpunan semesta X. Himpunan Adisebut himpunan bagian dari himpunan B ditulisB A bila. ) ( ) ( X x x xB A Operasi himpunan kaburDiberikan dua himpunan kabur A dan B dari himpunan semesta X. GabunganB Adari himpunan-himpunan kaburAdanBdikarakterisir dengan fungsi keanggotaan { } , ) ( ), ( ) ( X x x x maks xB A B A sedangkan irisan B A dari himpunan-himpunan kabur A dan B dikarakterisir dengan fungsi 38keanggotaan { } . ) ( ), ( min ) ( X x x x xB A B A Untuk komplemencAdari himpunan kabur A dikarakterisir dengan fungsi keanggotaan . ) ( 1 ) ( X x x xAAc SoalMisalkan himpunan semesta adalah [ ] { } . 1 0 | 1 , 0 x x X R Himpunan-himpunan kabur A, B dan Cberturut-turut dikarakterisir oleh fungsi-fungsi keanggotaan . | 5 , 0 | 1 ) ( , | 5 , 0 | ) ( , ) ( X x x x X x x x X x x xB B A Dengan menggambarkan kurva fungsi keanggotaannya, 1. Tentukan himpunan kabur. B A2. Tentukan himpunan kabur. B A3. Tentukan himpunan kabur .cA4. Tentukan himpunan kabur. C A5. Tentukan himpunan kabur. C B 6. Tentukan himpunan kabur .cB7. Tentukan himpunan kabur. C B 8. Tentukan himpunan kabur .cC39Bab 8. PosetDefinisi Poset Relasi R pada himpunan S disebut partial order atau urutan parsial pada S bila R adalah:(1) refleksif, yaitu: aRa untuk setiap a di dalam S.(2) Antisimetrik, yaitu: , , S b a bila aRb dan bRa maka. b a (3) Transitif, yaitu: , , , S c b a bila aRb dan bRc maka aRc.SuatuhimpunanSbersamapartial orderatauurutanparsial disebut suatupartially orderedset (himpunanterurut parsial) atau poset. Biasanyakitamenggunakanrelasi urutan parsial dengan simbol , danb a dibaca a mendahului b atau b melampaui a.Contoha. Misalkan Sadalah himpunan dari himpunan-himpunan atau keluarga dari himpunan-himpunan. Diadakan relasi inklusi (termuat) pada S. 1. Jelas bahwaA A untuk setiap anggota dari S, sehingga relasi inklusi merupakan relasi refleksif pada S.2.Bila A B B A & maka. , B A sehinggarelasi inklusi merupakanrelasi anti simetrik pada S.3. Bila C B B A & maka. , C A sehinggarelasi inklusi merupakan relasi transitif pada S. Jadi, berdasarkan definisi poset di atas, Sbersama relasi inklusi atau ditulis) , ( Smerupakan poset.b.Pandanghimpunan N, yaitu himpunan dari semua bilangan-bilangan bulat positif. PadaNdiadakanrelasi habis membagi ataumembagi. Bila N b a, dana membagib, maka aRb ditulis . | b a Ingat bahwabila N b a, dengan , | b aartinyaN c . b c a 1. Jelas bahwa a a | untuk setiap anggotaadariN,sehingga relasi membagi |merupakan relasi refleksif.2.Bila a b b a | & | maka. b a sehingga relasi membagi | merupakan relasi anti simetrik. 403. Bila c b b a | & | maka. , | c a sehingga relasi membagi |merupakan relasitransitif pada N. Jadi, berdasarkan definisi poset di atas, Nbersama relasi membagi | atau ) | , ( N merupakan poset.Supremum dan infimumMisalkan A merupakan himpunan bagian dari poset S. Suatu elemen M di dalam Sdisebut batas atas dariAbila Mmelampaui setiap elemen xdi dalam A, atau A x berlaku . M x BilasuatubatasatasdariA mendahuluisemua batas atas yang lain dari A maka elemen tersebut disebut supremum dari A dan ditulis sup(A) atau batas atas terkecil dari A dan ditulis lub (A). Secara analog, suatu elemen m di dalam S disebut batas bawah dari A bila m mendahului setiap elemen xdi dalam A, atauA x berlaku. x m Bila suatu batas bawah dari A melampaui semua batas bawah yang lain dariAmaka elemen tersebut disebut infimum dari A dan ditulis inf(A) atau batas bawah terbesar dari A dan ditulis glb (A).Contoha. Himpunan N diurutkan secara parsial dengan relasi membagi |. Misalkan . , N b aPembagi persekutuan terbesar dariadanbditulis dengan ) , gcd( b a adalah bilangan bulat positif terbesar yang membagi kedua a dan b. Kelipatan persekutuan terkecil dari a dan b ditulis dengan) , ( b a lcm adalah bilangan bulat positif terkecil yang dapat dibagi oleh keduaadan b. Dari teori bilangan diperoleh sifat bahwa setiap pembagi persekutuan dari a dan b juga membagi ) , gcd( b a serta) , ( b a lcmmembagi setiap kelipatan persekutuan dari a dan b. Jadi,) , glb( ) , inf( ) , gcd( b a b a b a ). , lub( ) , sup( ) , ( b a b a b a lcm b. Untuk setiap bilangan bulat positifm, misalkan mDmenunjukkan himpunan dari semua pembagi-pembagi dari m terurut dengan relasi habis membagi. Maka,}. 36 , 18 , 12 , 9 , 6 , 4 , 3 , 2 , 1 {36 DTerlihat bahwa ) , glb( ) , inf( ) , gcd( b a b a b a dan) , lub( ) , sup( ) , ( b a b a b a lcm eksis untuk semua a dan b di dalam.36DSoal411. Relasi R adalah relasi habis membagi yang didefinisikan atas himpunan }. 1296 , 648 , 432 , 324 , 216 , 162 , 144 , 108 , 81 , 72 , 54 , 48 , 36 , 27 , 24 , 18 , 16 , 12 , 9 , 8 , 6 , 4 , 3 , 2 , 1 { AGambarkan poset) , ( R A di atas dalam diagram Hess. Carilah ub, lub, lb dan glb dari himpunan{6,12,36,72}.Bab 9. Aljabar BooleDefinisi dasarBaikhimpunan-himpunanmaupunpernyataan-pernyataan, keduanyamempunyai sifat-sifat yangmirip, yangdisebut hukum-hukumidentikal. Hukum-hukumini digunakanuntuk mendefinisikanstruktur matematika yangabstrakyangdisebutaljabar Boole.Nama tersebut diambil dari matematikawan Inggris Geoge Boole (1815-1864).MisalkanBadalahhimpunantidakkosongdenganduaoperasi biner +dan , satu operasi unari , dan dua elemen yang berbeda 0 dan 1. Himpunan Bdisebut aljabar Boole, bila aksioma-aksioma di bawah ini dipenuhi, di mana a, b, c adalah lemen-elemen sembarang dalam B. (B1) Hukum-hukum komutatif:a b b a b a b b a a + + ) 1 ( ) 1 ((B2) Hukum-hukum distributif:) ( ) ( ) 2 ( ) ( ) ( ) ( ) 2 ( c a b a c b a b c a b a c b a a + + + + +(B3) Hukum-hukum identiti:a a b a a a + 1 ) 3 ( 0 ) 3 ((B4) Hukum-hukum komplemen:. 0 ' ) 4 ( 1 ' ) 4 ( + a a b a a aKadang-kadang aljabar Boole ditulis dengan notasi). 1 , 0 , ' , , , ( + B di mana 0 disebut elemen nol, 1disebut elemensatuandan ' a disebut komplemendaria. Sebagaimanapadahasilkali biasa pada bilangan-bilangan real, tandatidak akan dituliskan. Misalnyaab artinya. b a Operasi-operasi +, dan berturut-turut disebut jumlah, hasilkali dan komplemen.Kita mengikuti aturanc b a + yang berarti), ( c b a + ' b a yang berarti). ' (b a Contoh421. Misalkan{ } 1 , 0 B dengan dua operasi biner + danyang didefinisikan sebagai + 1 01 1 10 1 0 1 01 1 00 0 0dan operasi unari didefinisikan sebagai1 ' 0 dan. 0 ' 1 Maka B merupakan aljabar Boole.2. Misalkan Ckoleksi dari himpunan yang tertutup terhadap union, interseksi dan komplemen. Maka C merupakan aljabar Boole dengan himpunan kosongsebagai elemen nol dan himpunan semesta U sebagai elemen 1.3. Misalkan 70Dadalah himpunan dari pembagi-pembagi 70 yaitu{ }. 70 , 35 , 14 , 10 , 7 , 5 , 2 , 170 D Didefinisikan +,dan pada70D sebagai + b a kelipatan persekutuan terkecil dari a dan b, b apembagi persekutuan terbesar dari a,. / 70 ' a a Maka 70Dmerupakan aljabar Boole dengan 1 sebagai elemen nol dan 70 sebagai elemen satuan.DualitasDual dari pernyataansembarangdalamsuatualjabarBooleBadalahpernyataanyang diperoleh dengan menukar operasi-operasi + dan dan menukar elemen-elemen 0 dan 1 dalam pernyataan semula. Sebagai contoh, dual darib b a + + ) 0 ( ) 1 (adalah. ) 1 ( ) 0 ( b b a + Perhatikansifatsimetri dalamaksioma-aksiomadarialjabarBooleB.Yaitu, dualdariaksioma juga aksioma dalam aljabar Boole B. Berdasarkan hal tersebut, diperoleh hasil Prinsip Dualitas yang penting, yang dinyatakan sebagaiTeorema 1 (Prinsip Dualitas):Dual dari teorema sembarang dalamdalamaljabar Boole juga merupakan suatu teorema. Menggunakan aksioma-aksioma (B1) sampai dengan (B4) dalam aljabar Boole B, diperolehTeorema 2Misalkanc b a , ,adalah elemen-elemen sembarang dalam aljabar Boole B. Maka berlaku(i) Hukum-hukum idempoten:a a a a a a + ,(ii) Hukum-hukum keterbatasan: 0 0 , 1 1 + a a(iii) Hukum-hukum absorpsi: a b a a a b a a + + ) ( , ) (43(iv) Hukum-hukum asosiatif: ). ( ) ), ( ) ( c b a c b a c b a c b a + + + +Teorema 3 Misalkan a adalah elemen sembarang dalam aljabar Boole B.Maka berlaku(i) Hukum Ketunggalan Komplemen: Bila 0 & 1 + x a x a maka'. a x (ii) Hukum Involusi: 0 0 , )' ' ( a a a(iii)0 ' 1 , 1 ' 0 Teorema 4 (Hukum-hukum DeMorgan)Misalkanb a,adalah elemen-elemen sembarang dalam aljabar Boole B.Maka berlaku(i) '. ' )' ( , ' ' )' ( b a b a b a b a + +Disain rangkaian skakelar listrik (rangkaian logika)Misalkan , , B A merupakan skakelar listrik, dan misalkan untuk skakelarA,A menunjukkanskakelar listrikbilaAhidupAmati danbilaAmatiA hidup.AdanBdapat dihubungkanseri, ditulis , B A atauparalel ditulis . B A Disainrangkaianskakelar listrik Boole adalah susunan dari kawat dan skakelar yang disusun dengan penggunaan berulang-ulang dari kombinasi seri dan paralel. Jadi rangkaian tersebut dapat dapat ditulis dengan notasi dan . Teorema 5Aljabar dari rangkaian skakelar listrik Boole merupakan aljabar Boole.Soal1.Gambarkanungkapan(ekspresi) Boole ( ) [ ]. ' ) ' ( B C A B A Sederhanakanungkapan (ekspresi) Boole( ) [ ] B C A B A ' ) ' (dan kemudian gambarkan hasilnya.2.Gambarkan ungkapan(ekspresi) Boole ) ' ' ( )] ' ( [ B A B B A Sederhanakan ungkapan (ekspresi) Boole( ) [ ] ( ) ' ' ' B A B B A dan kemudian gambarkan hasilnya.44Bab 10. Disjunction Normal FormPandanghimpunandari peubah-peubah(huruf atausimbol), misalkan . , , ,2 1 nx x x Yangdimaksuddenganekspresi BooleEdalampeubah-peubahini, biasanyaditulis sebagai ) , , , (2 1 nx x x E , adalah peubah sembarang atau ekspresi sembarang yang dibangun oleh peubah-peubah tersebut menggunakan operasi-operasi Boole +, dan . Sebagai contoh, )' ' ' ( )' ' ( y x xyz z y x E + + + dan )' ' )' ' ' (( z x y z xy F + + merupakan ekspresi Boole dalam peubah x, y, z.Yangdimaksuddenganliteraladalahpeubahataukomplemendari peubah, misalnya ' , , ' , y y x x dsb. Produk Fundamental Yang dimaksud dengan produk fundamental adalah literal atau produk dari dua atau lebih literal di mana tidak ada dua literal yang mengandung peubah yang sama. Misalnya,yz x yz y x z xy xz ' , ' , ' , , ' , 'semuanya merupakan produk fundamental. Tetapi z xyx' danxyzykeduanya bukan produk fundamental.Produk fundamental 1Pdikatakan termuat dalam produkfundamental lain 2P bila literal-literaldari1P jugaiteral-literaldari .2P Sebagai contoh z x' termuatdalamz y x' tetapitidak dalam, ' z xykarena x bukan literal dariproduk fundamental kedua.Bila produk fundamental 1P termuat dalam produk fundamental,2Pmaka dengan hukum absorpsi.1 2 1P P P + Misalnya' actermuat dalam, ' b ac diperoleh'. ) ' ( ' ac b ac ac +DNF & Metodanya45Ekspresi Boolean E merupakan disjunctive normal form (dnf) bila Eadalah produk fundamental atau jumlah dari dua atau lebih produk fundamental di mana tak ada produk fundamental yang termuat dalam produk fundamental yang lain. Sebagai contoh, ' ' '1z y x z y z x E + + dan'. ' ' ' '2z y x z y x z x E + + Yang pertama bukan dnf karena' z x termuat dalam, ' z y x sedang yang kedua juga bukan dnf karena' xztermuat dalam'. ' z xyMenggunakan hukum-hukumaljabar Boole, kita dapat mengkonstruksikan algoritma untuk mengubah ekspresi Boole sembarang E ke bentuk dnf, dengan cara sbb.(1) Menggunakan hukum-hukumde Morgandan involusi, kita dapatmenjalankan operasi komplemenkedalam kurungsembarang sampai akhirnyahanyaterdapat komplemen dari peubah-peubah. Kemudian Ehanya mengandung jumlahan dan produk dari literal saja.(2) Menggunakan hukum distributif, kita dapat terus mengubah Eke dalam jumlahan dari produk-produk, lalumenggunakanhukum-hukumkomutatif, idempotendanabsorpsi, kita akhirnya dapat mengubah E dalam dnf.Sebagai contoh, dengan (1) ). ' )( ' () )' ' ' ( )' ' )(( ' ' )' (( ))' ' ' )( ' (( )' )' ((bc ac c abc b c a c ab c b c a c ab E+ + + + + + + + Kemudian dengan (2),, ' 0 ' ' ' ' ' ' abc ac ac abc abc bcc c ac abbc abac E + + + + + + + yang berbentuk dnf.Full DNFEkspresi Boole ) , , , (2 1 nx x x E disebut full disjunctive normal form bila) , , , (2 1 nx x x E merupakan dnf dan setiap produk fundamental mengandung semua peubah. Kita dengan mudah dapat mengubah dnf ke dalam full dnf dengan mengalikan setiap produk fundamentalPdariE dengan 'i ix x + bilaPtidak mengandung .ix Sebagai contoh, kita dapat mengubah ) , , ( c b a E E di atas ke dalam full dnf dengan. ' ' ' ) ' ( ' ' abc c ab abc abc b b ac abc ac E + + + + + Perlu dicatat bahwa, 1 ' +i ix x sehingga mengalikanPdengan'i ix x +dibolehkan.Teorema46Setiapekspresi Boole ) , , , (2 1 nx x x E yangtidaksamadengannol dapat dituliskan dalam full dnf dengan tunggal.Contoh1. Nyatakan ekspresi Boolean berikut dalam dnf dan dalam full dnf)'. ' ( ) , , (1 1z y x z y x E E Solusi, ' ) ' ( )' ' (1xz xy z y x z y x E + + dalam dnf.Juga, , ' ' ' ' ' ' '' ) ' ( ) ' ( '1z xy xyz xyz z xy xyz xyz xyzz y y x z z xy xz xy E+ + + + + + + + + dalam full dnf.2. Nyatakan ekspresi Boolean berikut dalam dnf dan dalam full dnf '. ) ' ( ) , , (2 2y y x z z y x E E + + Solusi, ' ' ' ) ' (2y yz z x y y x z E + + + + dalam dnf. Juga,, ' ' ' ' ' ' ' ' '' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ') ' )( ' ( ' ) ' ( ) ' ( ' ' ) ' (2z y x z y x yz x z xy z xy xyzz y x z y x z xy z xy yz x xyz z y x yz xz z x x y x x yz y y z x y y x z E+ + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + dalam full dnf.3. Nyatakan ekspresi Boolean berikut dalam dnf dan dalam full dnf . ' )' ' ( ) , , (3 3y x y x z y x E E + + Solusi, ' ' ' )' ' (3y x xy y x y x E + + + dalamdnf. Bentukterakhir ini bisadipandangsebagai dalam bentuk full dnf bilapeubah-peubahnya hanyaxdan y.Tetapi dalamsoal jelas bahwapeubah-peubahnya diketahui dalam x, y, z. Jadi, ' ' ' ' ' ') ' ( ' ) ' ( ' ' ' ' )' ' (3yz x yz x z xy z xyz z y x z z xy y x xy y x y x E+ + + + + + + + + dalam full dnf. 47Bab 11. Teori GraphPengertian dan konsep dasarGraph G terdiri dari dua bagian:(i) Himpunan Vyang elemen-elemennya disebut titik-titik atau nodes.(ii) HimpunanE daripasangan-pasangantakberurutandarititik-titikyang berlainan yang disebut rusuk-rusuk atau edges.Kitamenulisgraphsedemikiandengan ) , ( E V G untukmenekankanduabagiandari graphG tersebut.Titik-titik udan vdisebut bersebelahan atau adjacentbila terdapat rusuk}. , { v u Kita menggambarkangraphdengandiagramsecara alami. Dalamhal ini setiaptitikvdalamV disajikan dengan lingkaran kecil atau dot, dan setiap rusuk} , {2 1v v e disajikan dengan kurva yang menghubungkan titik-titik ujung 1vdan.2vPadagraph ) , ( E V G biasanyatidakdibolehkanadanyarusukgandaataumultipleedges, yaitu adanyalebihdari saturusukyangmenghubungkanduatitikpadagraphtersebut. Padagraph ) , ( E V G juga tidak dibolehkan adanya loop, yaitu rusuk yang titik-titik ujungnya sama. Graph ) , ( E V G dengan dua sifat ini disebut multigraph. Yang dimaksud denganwalk adalah multigraph yang terdiri dari barisan yang bergantian dari titik dan rusuk dengan bentuk. , , , , , , , , ,1 1 2 2 1 1 0 n n n nv e v e v e v e v Sedangkan path adalah walk di mana semua titik-titiknya berlainan. Misalkan ) , ( E V G adalahgraph. MisalkanjugaVhimpunanbagiandariV , danEadalah himpunan bagian dariEyang memuat semua rusuk dariEyang titik-titik ujungnya merupakan elemen dari V. Dalam hal ini ) ' , ' ( E V G merupakan subgraph dari graph). , ( E V GKomponen darigraph48Graph) , ( E V G disebut terhubung atau connected bila antara dua titik sembarang terdapat suatu pathyangmenghubungkanduatitiktersebut. Subgraphterhubungdarigraph) , ( E V G disebut komponen terhubung dari) , ( E V G bila dia tidak termuat dalam subgraph terhubungsembarang yang lebih besar. Secara intuitif jelas bahwa setiap graph dapat dipartisi ke dalam komponen-komponen terhubungnya.Jarak antara dua titik dan diameterJarak antara dua titik u dan v dari graph terhubung G, ditulis) , ( v u d , adalah panjangdari path terpendek antara u dan v. Diameter dari graph terhubung G adalah jarak maksimum dari dua titik sembarang dari G.Misalkan v adalah titik dari graph G. Yang dimaksud denganv G adalah adalah graph yang diperoleh dari G dengan menghilangkan v dan semua rusuk-rusuk yang berinsiden dengan v. Titik v dalam graph terhubung G disebut titik potong atau cut point bilav G menjadi tak terhubung.49Bab 12. Pewarnaan GraphPewarnaan titikPewarnaantitikdari graphG adalahpenentuanwarnapadatitik-titikG, sedemikian sehingga titik-titik yang bersebelahan mempunyai warna-warna berlainan.Banyaknya warna minimum yang diperlukan untuk mewarnaiG disebut bilangan kromatikatau chromatic numberdariGdan ditulis dengan simbol ). (G Kita berikan algoritma Welch dan Powell untuk mewarnai graphG. Langkah pertama adalah mengurutkan titik-titik dariG berdasarkan degreenya yang menurun (urutan ini tidak tunggal karena ada titik-titik yang punya degreesama). Ingat bahwadegreeatau derajat dari suatu simpul dalamgraphGadalah banyaknya rusuk yang melalui simpul tersebut. Langkah kedua adalah memberikan warna pertamauntuktitikpertama. Untukmewarnai selanjutnyaadalahsecarabarisan, warnai setiap titik yang tidak bersebelahan dengan titik yang diwarnai sebelumnya dengan warna yang sama. Ulangi prosesyangsamamenggunakanwarnakeduadanbarisanbagiandari titik-titikyang belumdiwarnai. Lanjutkan prosesnya dengan warna ketiga, dst. sampai semua titik-titik terwarnai. Kitamemakai algoritmaWelch-Powelluntukmewarnai graph GpadaGambar6-5. Mengurutkan titik-titik menurut degreenya yang menurun diperoleh barisan. , , , , , , ,8 6 4 2 1 7 3 5A A A A A A A A50Warnapertamadigunakanuntukmewarnai titik-titik5A dan .1A Warnakeduadipakai untuk mewarnai titik-titik. , ,8 4 3A A A Warna ketiga dipakai untuk mewarnai titik-titik 2 7, A A dan,6Asehingga . 3 ) ( G Perlu dicatat bahwa , 2 ) ( > G karena2 1, A A dan3A harus diwarnai berlainan. Jadi . 3 ) ( G Juga, graph komplit atau lengkapnK denganntitik simpul memerlukannwarna dalampewarnaansembarang, karena setiap titik simpul bersebelahan dengan setiap titik simpul lainnya. Contoh1. Perhatikan Gambar 6-18. Gunakan algoritma Welch-Powell untuk mewarnai (pewarnaan titik) graph pada gambar tersebut.SolusiLangkahpertama, mengurutkantitik-titikmenurut degreenyayangmenurundiperolehbarisan. , , , , , , , G E C B F D A H Dikerjakansecarabarisan, kitapakai warnapertamauntukmewarnai titik-titiksimpulH,B, danlaluG.( Kitatidakdapat mewarnaiA,D, atauFdenganwarna pertamakarena masing-masing terhubung dengan H. Kerjakan terus secara barisan dengan titik-titik simpul yang belum diwarnai, kita pakai warna kedua untuk titik-titik simpul A dan D.51Titik-titik simpul sisanya F, C dan Edapat diwarnai dengan warna ketiga. Jadi bilangan kromatik ntidak dapat melebihi 3. Pada setiap pewarnaan,H,D, dan E harus diwarnai berlainan, karena mereka terhubung satu sama lain, sehingga n tidak dapat kurang dari 3. Jadi bilangan kromatik . 3 nPewarnaan rusukPewarnaan rusuk dari graphGadalah penentuan warna pada rusuk-rusukG, sedemikian sehingga rusuk-rusuk yang bersebelahan mempunyai warna-warna berlainan.Banyaknya warna yang diperlukan dibuat minimum.Contoh1. Perhatikan graph pada halaman 52. Pewarnaan rusuk graph tersebut dikerjakan sebagai berikut:1) 1e kita beri warna pertama.2) 4e dan 9e kita beri warna pertama juga, karena 4 1, e e dan 9e tidak saling terhubung langsung oleh sebuah titik.3) 2ekita beri warna kedua. 4)5e dan7e dapatdiberi warnakeduajuga, karena5 2, e e dan7e jugatidaksalingterhubung melalui sebuah titik.5) 3edan 8edapat diberi warna ketiga.6) Terakhir, 6ekita beri warna keempat. Jadi bilangan kromatik (pewarnaan rusuk) dari graph di atas adalah empat, atau. 4 ) ( G 2. Pada pewarnaan rusuk untuk graph lengkap,n bilangan kromatik dari n memenuhi rumus:'. , 1,) (genap n bila nganjil n bila nn Pewarnaan daerahPandangsuatumapM, yaiturepresentasi planar dari multigraphplanar yangberhingga. Dua daerahdariMdikatakanbersebelahanbilamerekamempunyai suaturusukberserikat. Yang dimaksud dengan pewarnaan daerah dariMadalah penentuan warna pada setiap daerah dariM sedemikian sehingga daerah-daerah yang bersebelahan mempunyai warna yang berlainan. 5253Contoh1. Sebagai contoh, pada Gambar 6-6 (a) daerah-daerah 2rdan 5r bersebelahan, sedangkan 3rdan 5r tidak. Map pada Gambar 6-6 (a) mempunyai bilangan kromatik tiga, yaitu banyaknya warna minimum untuk pewarnaan daerah dari map tersebut. Hal ini mengingat: 1rdiberi warna merah, 2r putih, 3rmerah, 4r putih, 5rmerah dan6rbiru. 2. Gambar 6-7 memperlihatkan map yang sangat sederhana, yang memerlukan empat warna pada pewarnaan (daerah) sembarang.54Soal1. Carilah bilangan kromatik untuk pewarnaan daerah pada setiap map pada Gambar 6-30.55Bab 13. : Graph PohonSuatu graph terhubung tanpacycledisebuttree atau pohon.Subgraph T dari graph Gdisebut spanning tree dari G bila T merupakan tree dan memuat semua titik simpul dari G. Gambar 6-8 memperlihatkan graph G dengan spanning trees 2 1,T Tdan 3TdariG. BilaGadalah suatu graph yang rusuk-rusuknya mempunyai panjang, maka yang dimaksuddenganminimalspanningtreedari Gadalahspanningtreedari G di manajumlah panjang dari rusuk-rusuknya minimal di antara semua spanning tree dari G.Pandang graph G yang merupakan graph terhubung berlabel berhingga dengan m titik-titik simpul. Di bawah ini kita berikan dua algoritma untuk mendapatkan minimal spanning tree dari G.Algoritma I.Pertama, urutkan rusuk-rusuk dariGsesuai dengan panjangnya secara menurun. Kerjakan secara barisan, hilangkan setiap rusuk yang tidak memutus (membuat tidak terhubung) graph G sampai tinggal1 mrusuk. Rusuk-rusuk ini membentuk minimal spanning tree dari G. Algoritmaini bergantungpadadiketahuinyagraphnyaterhubung, yangpadaumumnyatidak mudah dibuat programnya.Algoritma II.Dimulai dengan mengurutkan rusuk-rusuk dariGsesuai dengan panjangnya secara menaik. Kemudian, dimulai dengan hanya titik-titik simpul dariG, kita tambahkan rusuk satu persatudi manasetiaprusukpunyapanjangminimal dantidakmembentukcyclemanapun. Setelah menambahkan1 m rusuk, kita dapatkan minimal spanning tree dari G. Gambar 6-9 memberikan graph terhubung berlabel G dan minimal spanning tree M.56Contoh1.Tentukan semua spanning trees dari graph G pada Gambar 6-20.Solusi Terdapat delapanspanningtreesdari graphGsebagaimanadiperlihatkanpadaGambar 6-21. Setiapspanningtreemempunyai tigarusuk. Jadi setiapspanningtreedapat diperolehdengan menghilangkan dua dari lima rusuk G. Ini dapat dikerjakan dalam sepuluh cara, kecuali dua di antaranyamenjadi graphtakterhubung. Jadidelapan spanningtreesdiatasmerupakansemua spanning trees dari G.2. 57Carilah minimum spanning tree untuk graph dengan rusuk-rusukberlabel pada Gambar 6-22.SolusiTerushilangkanrusuk-rusukdenganpanjangmaksimumtanpamembuat graphmenjadi tidak terhubung. Cara lain, mulai dengan sembilan titik simpul, terus tambahkan rusuk rusuk dengan panjang minimum tanpa membuatcycle manapun. Kedua cara menghasilkan minimum spanning tree sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 6-23. 58Bab 14. Finite AutomataKita bisa memandang suatu komputer digital sebagai suatu mesin yang berada di dalam internal state tertentu pada waktu yang diberikan sembarang.Komputer tersebut membaca input symbol, dankemudianmencetakoutput symboldanmengubahstatenya.Outputsymbol bergantung hanya pada input symbol dan internal state dari mesin, dan internal state dari mesinbergantunghanyapadastatesebelumnya daninputsymbolsebelumnya. Gagasanini diformalisasikan pada definisi berikut.DefinisiSuatu finite state machine M terdiri dari lima bagian:(1) Himpunan berhingga A dari input symbols.(2) Himpunan berhingga S dari internal states.(3) Himpunan berhingga Z dari output symbols.(4)Next-state function fdariA S ke S.(5) Output function g dariA S ke Z.Mesin M ini ditulis dengang f Z S A M ,. , , , sewaktu kita ingin menekankan lima bagiannya. Kadang-kadangdiberikan jugainitial stateataustateawal0q didalam S, dan mesin M ditulis dengan. ,. , , , ,0g f q Z S A MContohDi bawah inidiberikan finite state machineMdengan dua input symbols, tiga internal states dan tiga output symbols:(1)} , { b a A (2) } , , {2 1 0q q q S (3) } , , { z y x Z (4) Next-state function fdariA S ke S didefinisikan dengan ( ). ) , ( ) , ( ) , (, ) , ( ) , (1 2 1 1 2 00 2 2 1 1 0q b q f q b q f q b q fq a q f q a q f q a q f (5) Output function g dariA S ke Z didefinisikan dengan ( ). ) , ( ) , ( ) , (, ) , ( ) , (2 1 02 1 0y b q g z b q g y b q gz a q g x a q g x a q g 59Menurut tradisi, untuk menunjukkan statesdigunakan simbolqdan untuk menunjukkan initial state digunakan simbol.0qFinite AutomataFinite automatonadalah miripfinite state machinekecuali bahwa automaton mempunyai accepting dan rejecting states. Secara spesifik, finite automaton M terdiri dari lima bagian, yaitu: (1) Himpunan berhingga A dari input symbols.(2) Himpunan berhingga S dari internal states.(3) Himpunan bagian T dari S ( yang elemen-elemennya disebut accepting states)(4)Initial state 0q di dalam S.(5) Next-state function f dariA S ke S.AutomatonMini ditulis dengan f q T S A M ,. , , ,0 sewaktukitainginmenekankanlima bagiannya. Contoh1. Di bawah ini mendefinisikan suatu finite automaton dengan dua input symbols dan tiga states:(1)} , { b a A , input symbols(2)states q q q S }, , , {2 1 0(2) } , {1 0q q T , accepting states(4)0q , initial state.(5) Next-state function fdariA S ke S didefinisikan dengan ( ). ) , ( ) , ( ) , (, ) , ( ) , (2 2 2 1 1 02 2 0 1 0 0q b q f q b q f q b q fq a q f q a q f q a q f Kita dengan ringkas dapat mendiskripsikan finite automaton Mdengan state diagramnya sebagaimanadikerjakandenganfinitestatemachine, kecuali bahwadi sini kitamenggunakan lingkaran dobel untuk accepting states dan setiap rusuk dilabel hanya dengan input symbol. Secara spesifik,statediagram DdariMadalahgraphberarahyangdilabel yangtitik-titiknyaadalah statesdariSdi manaaccepting statesdilabel menggunakan lingkaran dobel; dan bila , ) , (k i jq a q f maka terdapat busur dari jq ke kq yang dilabel dengan.ia Juga initial state 0qditunjukkan dengan panah menuju titik.0q Sebagai contoh, state diagram dari automaton M dari contoh di atas diberikan dalam Gambar 7-9.60Diberikan stringberhingga na a a a W 3 2 1 dariinput symbolsdari automaton M, kita perolehbarisan dari states ns s s s 2 1 0di mana 0s adalah initial state dan) , (1 i i ia s f s untuk . 0 > i Kita katakanbahwa Mmengenal ataumenerimastringWbilafinal state ns adalah acceptingstate,yaitubila . T sn Kitagunakan ) (M L untukmenunjukkanhimpunansemua stringyangdikenal olehM.Sebagai contoh, kitadapat memperlihatkanbahwaautomatonM dalam contoh di atas akan mengenal semua string yang tidak mempunyai dua b yang berurutan . Jadi M akan menerima abaaababab baab aaa aababaaba , , ,dan akan menolak abbbaa bb ababbaab bbaaa aabaabba , , , ,61Bab 15. Nondeterministic Finite AutomataDalamteori komputasi, non-deterministic finite state machine atau non-deterministic finite automaton (NFA) adalah finite state machine di mana untuk setiap pasangan dari state dan input symbol yang diberikan, mungkin dapat menentukan/menghasilkan beberapa state berikutnya. Ini membedakannya dari deterministic finite automaton (DFA), di mana state berikutnya yang mungkin, ditentukan dengan tunggal. Meskipun DFA dan NFA memiliki definisi yang berlainan, dapat dibuktikan secara teori, bahwa keduanya ekivalen, dalam arti bahwa, bila diberikan NFA sembarang, kita dapat mengkonstruksikan DFAyang ekivalen dengan NFAtersebut dan sebaliknya. Ini adalah konstruksi power set. Kedua tipe automata mengenal hanya bahasa-bahasa yang beraturan.Kadang-kadang non-deterministic finite state machines dipelajari dengan nama subshifts of finite type.Non-deterministic finite state machines digeneralisir dengan probabilistic automata, yang menentukan probabilitas ke tiap transisi state.Introduksi IntuitifNFA, miripDFA, mengkonsumsi stringdari input symbols.Untuksetiapinput symbol, NFA mentransisi ke state baru sampai semua input symbol dikonsumsi.Tidakseperi DFA, NFAadalahnon-deterministicdalamarti, untukinput symbol sembarang, stateberikutnyamungkinsalahsatudari beberapastateyangmungkin. Jadi, dalamdefinisi formal, stateberikutnyaadalahelemendari power set dari states. Elemenini sendiri adalah himpunan, menyajikan suatu subset dari semua states yang mungkin untuk dipertimbangkan satu kali.Perluasan dari NFA adalah NFA-lambda (juga dikenal sebagai NFA-epsilon atauNFAdengan gerak epsilon), yang mengizinkan transformasi ke state baru tanpa mengkonsumsi input symbol. Sebagai contoh,bilaNFA-lambda dalam state 1,dengan input symbol berikutnyaa, dia dapat bergerak ke state 2 tanpa mengkonsumsi input symbol apa saja, dan terjadi kerancuan:apakah sistem dalam state 1, atau dalam state 2, sebelum mengkonsumsi huruf a? Karena kerancuan ini, adalah lebih nyaman untuk berbicara tentang himpunan dari states yang mungkin, di dalam mana sistemnya berada.Jadi, sebelummengkonsumsi hurufa, NFA-epsilonbisadi dalamsalahsatudari statesyang beradadalamhimpunan }. 2 , 1 { Secaraekivalen, diaberadadidalamstate1dan2padawaktu yang sama: dan ini memberikan petunjuk informal dari konstruksi power set:EkivalenDFAterhadapNFAdidefinisikansebagai satusistemyangberadadi dalamstate q={1,2}. Transformasi ke state baru tanpa mengkonsumsi input symbol disebut transisilambda atautransisiepsilon. Mereka biasanya ditunjukkan dengan huruf Yunani atau . Pengertian menerima suatu input mirip dengan yang untuk DFA. Sewaktu input symbol terakhir dikonsumsi, NFA menerima bila dan hanya bila terdapat suatu himpunan dari transisi yang akan mengambilnya ke accepting state. Secara ekivalen, dia menolak, bila, tanpa memandang transisi-transisi yang dipakai, dia tak akan berakhir dalam accepting state.Definisi formal62Dua tipe NFA yang mirip biasanya didefinisikan sebagai NFA dan NFA dengan gerak-.NFA didefinisikan sebagai5-tuple (Q, , T, q0, F), di mana Q himpunan berhingga dari states. himpunan berhingga dari input symbols. T fungsi transisi, dari Q ke power set P(Q). 2Q0qinitial (start) state,.0Q q F himpunan dari accepting (final) states, F Q.NFAdengan gerak-(NFA-epsilonatau NFA-lambda)menggantikan fungsi transisi dengan fungsi yang mengizinkan string kosong sebagai input, yaituT : Q ( {}) P(Q). Dapat dibuktikan bahwa NFA dan NFAdengan gerak-adalah ekivalen,dalam arti, diberikan salah satu, kita dapat mengkonstruksikan yang lain, yang mengenal bahasa yang sama.Mesin tersebut mulai dalam state awal yang ditentukan dan membaca string dari simbol-simbol dari alfabetnya. Automaton memakai fungsi transisi state Tuntuk menentukan state berikutnya menggunakan state sekarang, dan simbol yang baru saja dibaca atau string kosong. Tetapi state berikutnya dari NFAbergantung tidakhanya pada keadaaninput sekarang, tapi juga pada sejumlahkeadaaninput selanjutnya. Sampai keadaan-keadaanselanjutnyaini terjadi, tidaklah mungkin menentukan state di dalam mana mesin tersebut berada. Bila, ketika automaton telah selesai membaca, dia berada dalamaccepting state, NFAdikatakanmenerima string, yang lainnya dikatakan menolak string. Himpunan dari dari strings yang diterima NFA disebut bahasa yang diterima NFA. Bahasa ini adalah bahasa beraturan. Untuk setiap NFA, suatu DFA yang dapat menerima bahasa yang sama dapat dicari.Maka, adalah mungkin untuk mengubah NFA yang eksis ke suatu DFA untuk tujuan mengimplementasi (bila mungkin) mesin yang lebih sederhana. Ini dapat ditunjukkan menggunakan konstruksipowerset,yang bisa membawakenaikandaribanyaknya statesyang diperlukan secara eksponensial. 63Sifat-sifat NFA-bila dan hanya bila qdapat dicapai daripdengan mengerjakan nol atau lebih panah. Dengan kata lain, bila dan hanya bilaterdapatdi manasedemikian sehingga. Untuk sembarang ,himpunan semua states yang dapat dicapai dari p disebut epsilon-closure atau -closure dari p, dan ditulis . Untuk subset sembarang, didefinisikan -closure dariP sebagai. Relasi epsilon-transitions adalahtransitif,dalamarti, untuksemua , bila dan, maka.Misalkanxstringlewat alfabet{}. NFA-Mmenerimastringxbilaterdapat kedua representasi dari x dalam bentuk x1x2 ... xn, di mana xi ({}), dan barisan states p0,p1, ..., pn, di manapi Q, memenuhi syarat-syarat berikut:}) ({1 0x E p1. piE(T(pi-1, xi )) for i = 1, ..., n 2. pnF. ContohContohberikut ini menjelaskansuatuNFAM, denganalfabet biner, yangmenentukanbila inputnya mengandung 0 yang banyaknya genap atau 1 yang banyaknya juga genap. (perlu dicatat bahwa 0 adalah bilangan genap.) MisalkanM = (Q, , T, s0, F) = {0, 1}, Q = {s0, s1, s2, s3, s4}, E({s0}) = { s1, s3 } F = {s1, s3}, dan Fungsi transisiT dapat didefinisikan dengan tabel transisi state berikut:640 1 S0 {} {} {S1, S3}S1 {S2} {S1} {}S2 {S1} {S2} {}S3 {S3} {S4} {}S4 {S4} {S3} {}Diagram stateuntuk M adalah:Mdapat dipandang sebagai union dari dua DFA: yang pertama dengan states {S1,S2}, dan yang kedua dengan states {S3, S4}.BahasaMdapat ddeskripsikandenganthebahasaberaturanyangdiberikandenganekspresi beraturan ini: Aplikasi NFA-NFA dan DFA adalah ekivalen, dalam hal bila suatu bahasa dikenal oleh NFA, bahasa tersebut jugadikenal olehDFAdansebaliknya.Penegakan/pendirian dari keekivalenan tersebutadalah pentingdanbermanfaat. Hal itubermanfaat, karenamengkonstruksikanNFAuntukmengenal bahasa yang diberikan kadang-kadang jauh lebih mudah daripada mengkonstruksikan DFA untuk bahasa tersebut. Hal itu penting, karena NFA dapat digunakan untuk meredusir kompleksitas dari pekerjaan matematik yang diperlukan untuk menegakkan sifat-sifat penting yang banyak di dalam 65teori komputasi. Sebagai contoh, adalah jauh lebih mudah untuk membuktikan sifat-sifat berikut menggunakan NFA daripada DFA: Union dari dua bahasa yang beraturan adalah juga beraturan Konkatenasi (concatenation) dari dua bahasa yang beraturan adalah juga beraturan.Penutupan (closure) Kleen dari bahasa yang beraturan juga beraturan. 66Daftar Pustaka1. Lipschutz, S. (1976). Discrete Mathematics (1976). McGraw-Hill, Inc. ISBN 0-07-037981-52. Johnsonbaugh, R. (2007). Discrete Mathematics. Prentice Hall. New Jersey. ISBN 01308900813.file:///G:/Nondeterministic%20finitestate%20machine%20%20Wikipedia,%20the%20free%20encyclopedia.htm67