Upload
abinailah
View
256
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
8/20/2019 Diktat Avk
1/58
BAB I
BILANGAN KOMPLEKS
1.1 Pengertian Bilangan Kompleks
Pada awal perkuliahan bilangan real (R), kita telah mempelajari bilangan
real beserta sifat-sifatnya. Sekarang kita akan melanjutkan perkuliahan pada
Bilangan Kompleks (C). Secara umum bilangan real (R) merupakan subset dari
bilangan kompleks. Apakah sifat-sifat pada R juga berlaku pada C ? Adakah sifat-
sifat pada C yang tidak berlaku pada R ? Mari kita menjawab pertanyaan-
pertanyaan tersebut dengan memulainya dari definisi berikut.
1.1.1 Definisi 1
Bilangan kompleks adalah suatu pasangan terurut dari dua bilangan real x
dan y yang dinyatakan oleh z = (x,y). Bilangan x disebut bagian real z, ditulis Re(z)
dan y disebut bagian imajiner z, ditulis Im(z). Khususnya (x,0) = x, dan (0,y)
disebut bilangan imajiner sejati. Kita sepakati bahwa lambang I menyatakan
pasangan terurut dari (0,1), dan i disebut satuan imajiner.
1.1.2 Definisi 2
Dua bilangan kompleks z1 = (x1,y1) dan z2 = (x2,y2) dikatakan sama, ditulis
z1 = z2, jika dan hanya jika x1 = y1 dan x2 = y2 .
1.2 Sifat-sifat operasi aljabar bilangan kompleks
1.2.1 Definisi 3
Jika z1 = (x1,y1) dan z2 = (x2,y2) adalah dua bilangan kompleks, maka jumlah
dan hasil kali dari z1 dan z2 masing-masing adalah :
8/20/2019 Diktat Avk
2/58
2
z1 + z2 = (x1 + y1) + (x2 + y2) =(x1 + x2 , y1 + y2).
z1. z2 = (x1 + y1) (x2 + y2) =(x1x2 - y1y2 , x1y2 + x2y1).
1.2.2 Sifat-Sifat Lapangan Bilangan Kompleks
Himpunan semua bilangan kompleks bersama operasi penjumlahan dan
perkalian (C,+,-) membentuk sebuah lapangan (field ). Coba anda ingat kembali
materi pada mata kuliah Struktur Aljabar. Buktikan ! Adapun sifat-sifat lapangan
yang berlaku pada bilangan kompleks z1, z2 dan z3 adalah sebagai berikut :
1.
z1 + z2 ∈ C dan z1. z2 ∈ C. (sifat tertutup)
2.
z1 + z2 = z2 + z1 dan z1. z2 = z2. z1 ∈ C. (sifat komutatif)
3.
(z1 + z2 ) + z3 = z1 + (z2 + z3) dan (z1z2) z3 = z1( z2 z3) (sifat asosiatif)
4.
z1(z2 + z3) = z1z2 + z1 z3 (sifat distribuif)
5. Ada 0 = (0,0) ∈ C sehingga z + 0 = z (0 elemen netral penjumlahan)
6.
Ada 1 = (1,0) ∈ C sehingga z . 1 = z (1 elemen netral perkalian)
7. Untuk setiap z = (x,y) ∈ C, ada –z = (-x,-y) sehingga z + (-z) = 0
8. Untuk setiap z = (x,y) ∈ C, ada z-1 = sehingga z.z-1 = 1.
1.2.3 Notasi lain dari z = (x,y)
Diketahui bahwa x = (x,0) dan i = (0,1). Perhatikan pula (0,y) = (0,1)(y,0) =
iy, sehingga z = (x,y) = (x,0) + (0,y) = x + (0,y). Jadi diperoleh z = (x,y) = x + iy.
Demikian juga i2 = ((0,1)(0,1) = (-1,0) = -1. Oleh karena itu z = (x,y) dapat juga
ditulis sebagai x + iy, dengan x = Re(z) dan y = Im(z).
8/20/2019 Diktat Avk
3/58
3
Dengan notasi z = x +iy, kita akan lebih mudah untuk melakukan operasi
pada bilangan kompleks, karena operasinya dapat dipandang sebagai operasi aljabar
biasa dengan mengingat bahwa i2
= -1.
Contoh Soal :
1. Jika z1 = x1 + iy1 dan z2 =x2 + iy2 ,buktikan bahwa z1 – z2 = (x1 - x2) + (y1 - y2)i !
Bukti :
z1 – z2 = (x1 + iy1) – (x2 + iy2) = (x1 + iy1) +(-x2 - iy2) = (x1 - x2) + (y1 - y2)i
Coba anda berikan sifat pembagian 2 bilangan kompleks !
2.
Diketahui z1 = 2 + 3i dan z2 = 5 – i. Tentukan z1 + z2, z1 - z2 , z1z2, dan z1 / z2
Jawab :
z1 + z2 = (2 + 3i) + (5 – i) = 7 + 2i , dan z1 - z2 = (2 + 3i) - (5 – i) = -3 + 4i
Lanjutkan untuk z1z2, dan z1 / z2 !
1.2.4 Sekawan Kompleks
Jika z = (x,y) = x + iy bilangan kompleks, maka bilangan kompleks sekawan
dari z ditulis z didefinisikan sebagai z = (x,-y) = x – iy. Contoh sekawan dari 3 + 2i
adalah 3 – 2i , dan sekawan dari 5i adalah –5i.
Operasi aljabar bilangan kompleks sekawan di dalam himpunan bilangan
kompleks memenuhi sifat-sifat berikut :
Teorema 1 :
a.
Jika z bilangan kompleks, maka :
1.
z = z
2.
z + z = 2 Re(z)
8/20/2019 Diktat Avk
4/58
4
3. z - z = 2i Im (z)
4. z z = [Re(z)]2 + [Im(z)]2
b.
Jika z1, z2 bilangan kompleks , maka :
1. 21 z z + = 1 z + 2 z
2. 21 z z − = 1 z - 2 z
3. 21 z z = 1 z . 2 z
4.
(2
1
z
z
) =2
1
z
z
, dengan z2 ≠ 0.
1.3 Interpretasi Geometris Bilangan Kompleks
Karena z = x + iy = (x,y) merupakan pasangan terurut bilangan real, maka z
dapat digambarkan secara geometri dalam koordinat Kartesius sebagai sebuah titik
(x,y). Pemberian nama untuk sumbu x diubah menjadi sumbu Real dan sumbu y
diubah menjadi sumbu Imajiner. Bidang kompleks tersebut di beri nama bidang
Argand atau bidang z. Jika kita hubungkan titik asal (0,0) dengan titik (x,y), maka
terbentuk vektor; sehingga bilangan kompleks z = x+iy = (x,y) dapat dipandang
sebagai vektor z. Arti geometris dari penjumlahan dan pengurangan bilangan
kompleks dapat dilihat pada gambar berikut
Im Im
y1+y2 z1+z2
y2 z2 z2
y1 z1 z1
0 x2 x1 x1+x2 Re 0 Re
Gambar 1 -z2 z1-z2
8/20/2019 Diktat Avk
5/58
5
Tugas :
Diketahui z1 = 2 + 3i dan z2 = 5 – i. Gambarkan pada bidang Argand, z1, z2, z1+ z2,
z1- z2, 1 z , 2 z , 1 z + 2 z dan 1 z - 2 z !
1.4 Modulus (Nilai Mutlak) dari Bilangan Kompleks
Definisi 4 :
Jika z = x+iy = (x,y) bilangan kompleks, maka modulus dari z, ditulis |z| = |x+iy| =
22 y x + .
Arti geometri dari modulus z adalah merupakan jarak dari titik 0(0,0) ke z =
(x,y). Akibatnya, jarak antara dua bilangan kompleks z1 =x1+iy1 dan z2 = x2+iy2
adalah2
21
2
21 )()( y y x x −+− . Selanjutnya apabila z1 =x1+iy1 dan r real positif,
maka |z – z1| = r merupakan lingkaran yang berpusat di titik z1 dengan jari-jari r.
Bagaimanakah dengan |z – z1| < r dan |z – z1| > r. Gambarkanlah pada bidang z dan
berilah nama daerahnya.
Teorema 2 :
A.
Jika z bilangan kompleks, maka berlaku :
1.
|z |2 = (Re(z))2 + (Im(z))2
2. |z | = | z |
3. |z |2 = z. z
4.
|z | ≥ | Re(z) | ≥ Re(z)
5.
|z | ≥ | Im(z) | ≥ Im(z)
8/20/2019 Diktat Avk
6/58
6
B. Jika z1, z2 bilangan kompleks, maka berlaku :
1. | z1 z2 | = | z1|| z2 |
2. |2
1
z
z | =2
1
z
z
3.
| z1 + z2 | ≤ | z1| + | z2 |
4.
| z1 - z2 | ≥ | z1| - | z2 |
5. | z1 - z2 | ≥ || z1| - | z2 ||
Tugas : Buktikanlah teorema A di atas dengan memisalkan z = x+iy, kemudian
berdasarkan hasil A, buktikan juga teorema B !
1.5 Bentuk Kutub (Polar) dan Eksponen dari Bilangan Kompleks
Selain dinyatakan dalam bentuk z = x+iy = (x,y), maka bilangan kompleks z
dapat dinyatakan pula dalam bentuk koordinat kutub atau Polar, yaitu z = (r,θ).
Adapun hubungan antara keduanya adalah :
Gambar 2
x = r cos θ , dan y = r sin θ, sehingga θ = arc tan ( x
y). θ adalah sudut antara sumbu
x positif dengan oz. Didapat juga r = yx 22 + =|z |. Untuk z≠ 0, sudut dihitung
8/20/2019 Diktat Avk
7/58
7
dari tan θ = x
y, dan jika z = 0, maka r =0 dan θ dapat dipilih sebarang. Jadi, bentuk
kutub bilangan kompleks adalah z = (r, θ) = r (cos θ + i sin θ) = r Cis θ. Bentuk
sekawan dari z adalah = (r, -θ) = r(cos θ - i sin θ).
Definisi 5 :
Pada bilangan kompleks z = (r, θ) = r(cos θ + i sin θ), sudut θ disebut argument dari
z, ditulis arg z. Sudut θ dengan 0 ≤θ < 2π atau -π < θ ≤ π disebut argument utama
dari z, ditulis θ = Arg z. Pembatasan untuk sudut θ tersebut dipakai salah satu saja.
Definisi 6 :
Dua bilangan kompleks z1 = r 1(cos θ1 + i sin θ1) dan z2 = r 2(cos θ2 + i sin θ2)
dikatakan sama, yaitu r 1 = r 2, dan θ1 = θ2.
Selain penulisan bilangan kompleks z = (r, θ) = r(cos θ + i sin θ) = r Cis θ,
maka anda dapat menuliskan z dalam rumus Euler (eksponen), yaitu z = reiθ
, dan
sekawannya adalah re-iθ
.
Tugas : Buktikan bahwa eiθ
= cos θ + i sin θ, dengan menggunakan deret
MacLaurin untuk Cos θ , Sin θ dan et dengan mengganti t = iθ.
Contoh Soal :
Nyatakan bilangan kompleks z = 1 + i dalam bentuk polar dan eksponen !
Jawab :
Z = 1 + i, r = 2 , tan θ = 1, sehingga θ = 45o=4
1 π . Jadi z = 2 (Cos 4
1 π +
iSin4
1 π) = 2 Cis4
1 π = 2 4Πi
e
8/20/2019 Diktat Avk
8/58
8
1.6 Pangkat dan Akar dari Bilangan Kompleks
1.6.1 Perkalian dan Pemangkatan
Telah kita ketahui bahwa bilangan kompleks dalam bentuk kutub adalah z =
r(cos θ + i sin θ). Jika z1 = r 1(cos θ1 + i sin θ1) dan z2 = r 2(cos θ2 + i sin θ2), maka
kita peroleh hasil perkalian keduanya sebagai berikut :
z1 z2 = [r 1(cos θ1 + i sin θ1)][r 2(cos θ2 + i sin θ2)]
z1 z2 = [r 1 r 2 (cos θ1 + i sin θ1)][ (cos θ2 + i sin θ2)]
z1 z2 = [r 1 r 2 (cos θ1 cos θ2 + i sin θ1 cos θ2+ i sin θ2 cos θ1- sinθ1sin θ2)]
z1 z2 = r 1 r 2 [cos (θ1 + θ2 ) + i sin (θ1 + θ2)]
Dari hasil perkalian tersebut diperoleh arg(z1 z2) = θ1 + θ2 = arg z1+ arg z2
Pertanyaan : Bagaimanakah jika kita perkalikan z1 z2…..zn dan z.z.z.z…z = zn ?
1.6.2 Dalil De Moivre
Jika diketahui z1 = r 1(cos θ1 + i sin θ1), z2 = r 2(cos θ2 + i sin θ2), dan
seterusnya sampai zn = r n(cos θn + i sin θn), untuk n asli; maka secara induksi
matematika, diperoleh rumus perkalian z1 z2…..zn = r 1 r 2 …r n[cos (θ1 +
θ2+…+θn) + i sin (θ1 + θ2+…+θn)] . Akibatnya jika, z = r(cos θ + i sin θ)
maka zn = r
n (cos nθ + i sin nθ). Khususnya untuk r = 1, maka didapat rumus
De-Moivre :
(cos + i sin )n = cos n
+ i sin n
, n asli.
Sedangkan pembagian z1 dan z2 adalah sebagai berikut :
8/20/2019 Diktat Avk
9/58
9
=2
1
z
z
)(
)(
222
111
θ θ
θ θ
iSinCosr
iSinCosr
+
+
Setelah pembilang dan penyebut dikalikan dengan sekawan penyebut, yaitu (cos θ2
- i sin θ2), maka diperoleh : =2
1
z
z
2
1
r
r [cos (θ1 - θ2 ) + i sin (θ1 - θ2)]
Dari rumus di atas diperoleh arg =2
1
z
z θ1 - θ2 = arg z1 – arg z2.
Akibat lain jika z = r(cos θ + i sin θ), maka = z
1
r
1(cos(-θ) + i sin (-θ)) .Untuk
)(
11
θ θ niSinCosnr z
z n
n
n +== − . Setelah pembilang dan penyebut dikalikan
sekawan penyebut, maka didapat : nn r z
11= (cos(-nθ) + i sin (-nθ)) =
n
z )
1(
.
Jadi dalil De Moivre berlaku untuk semua n bilangan bulat.
Contoh :
Hitunglah6)3( −− i
Jawab :
Misalkan z = √3 - i, r = /z/ = 213 =+
Tan θ =3
1−, karena z di kuadran IV,maka dipilih θ = -30o.
Diperoleh )3( i− = 2[Cos(-30o)+iSin(-30o)] , sehingga
6)3( −− i = 2-6[Cos 180o + isin180o) = 2-6.(-1) = -2-6.
8/20/2019 Diktat Avk
10/58
10
1.6.3 Akar Bilangan Kompleks
Bilangan kompleks z adalah akar ke-n dari bilangan kompleks w, jika zn =
w, dan ditulis z = nw1
. Jika z = ρ(Cosφ +iSinφ) akar ke-n dari bilangan
kompleks w = r(Cosθ+iSinθ), maka : zn = w atau ρn(Cosφ +iSinφ)n =
r(Cosθ+iSinθ), sehingga diperoleh : ρn = r dan nφ = θ +2k π , k bilangan
bulat. Akibatnya ρ = nr 1
dan φ =n
k Π+ 2θ . Jadi, akar ke n dari bilangan
kompleks w = r(Cosθ+iSinθ) adalah : z = nr 1
[Cos(n
k Π+ 2θ ) + iSin
(n
k Π+ 2θ )], k bilangan bulat dan n bilangan asli.
Dari persamaan zn = w, ada n buah akar berbeda yang memenuhi persamaan itu.
Untuk mempermudah dipilih k = 0,1,2,3,…,(n-1); φ ≤ n
k Π+ 2θ < 2π, sehingga
diperoleh z1,z2,z3,…,zn sebagai akar ke n dari w.
Contoh 1:
Hitunglah (-81)1/4
Jawab :
Misalkan z = (-81)
1/4
, berarti harus dicari penyelesaian persamaan z
4
= -81. Tulis
z= ρ(Cosφ +iSinφ) dan –81 = 81(Cos1800+iSin180o), sehingga ρ4(Cos4φ
+iSin4φ) = 81(Cos1800+iSin180o). Dari persamaan ini diperoleh ρ4 = 81,
atau ρ = 3 dan φ =4
2 Π+Π k . Jadi Z = 3[Cos(4
2 Π+Π k )+iSin(
4
2 Π+Π k )].
8/20/2019 Diktat Avk
11/58
11
Keempat akar yang dicari dapat diperoleh dengan mensubstitusi k = 0,1,2,3 ke
persamaan terakhir. Tugas: Carilah keempat akar tersebut !
1.7 Soal-Soal Latihan Bab 1 :
1.
Buktikan Teorema 1 dengan memisalkan z = (x,y) = x + iy.
2. Diketahui z1 = 6 + 5i dan z2 = 8 – i. Tentukan z1 + z2, z1 - z2 , z1z2, dan z1 / z2
3. Jika z = -1-i, buktikan z2 + 2z + 2 = 0.
4. Cari bilangan kompleks z yang memenuhi sifat :
a. z-1 = z dan b. z = z c. z = -z
5.
Buktikan untuk setiap z bilangan kompleks berlaku :
z1. 2 z + 1 z . z2 = 2Re(z1. 2 z )
6. Hitung jarak antara z1 = 2 + 3i dan z2 = 5 – i.
7. Gambarkan pada diagram argand dan sebutkan nama kurva yang terjadi :
a. |z + i| = |z –i|
b. 1 < |z –i| < 3
c.
|z +3| + |z –3| = 2
8. Nyatakan bilangan kompleks z = 2 -2i dalam bentuk polar dan eksponen !
9. Tentukan himpunan penyelesaian dari : z3-i-0
10. Hitunglah : (a) (-27)1/3 = ….. (b) (-2+2I)15 = ….
11.
Buktikan dengan dalil De Moivre bahwa :
a. Cos2x = Cos2x – Sin2x
b. Tgn 3a =[3Sina – 4 Sin3a] : [4Cos3a – 3Cosa ]
*** SELAMAT MENGERJAKAN ***
8/20/2019 Diktat Avk
12/58
12
BAB II
FUNGSI , LIMIT DAN KEKONTINUAN
Sebelum dibahas mengenai fungsi kompleks, maka perlu dipelajari konsep-
konsep topologi yang akan digunakan pada fungsi kompleks.
2.1 Konsep-Konsep Topologi Pada Fungsi Kompleks
Himpunan pada pembahasan ini adalah koleksi atau kumpulan titik-titik
pada bidang z. Ingatlah kembali materi mata kuliah Teori Himpunan, seperti operasi
pada himpunan yaitu gabungan, irisan, penjumlahan dan pengurangan beserta sifat-
sifatnya. Selain itu anda juga perlu mengingat materi Lingkungan dan
komplemennya, Titik Limit, Titik Batas, Himpunan Buka, Himpunan Tutup pada
mata kuliah Analisa Variabel Real. Dengan mengingat materi tersebut, maka anda
akan lebih mudah memahami materi berikut.
1. Lingkungan
a) Lingkungan z0 adalah himpunan semua titik z yang terletak di dalam
lingkaran yang berpusat di z0, berjari-jari di r, r > 0. Ditulis N(z0,r) atau |z –
z0 | < r.
b)
Lingkungan tanpa z0 adalah himpunan semua titik z ≠ z0 yang terletak di
dalam lingkaran yang berpusat di z0, berjari-jari di r, r > 0. Ditulis N*(z0,r)
atau 0< |z – z0 | < r.
8/20/2019 Diktat Avk
13/58
13
Contoh :
a) N(i,1) adalah ekuivalen dengan |z – i | < 1, Gambarkan !
b)
N*(0,a) adalah ekuivalen dengan 0< |z | < a, Gambarkan !
2. Komplemen
Andaikan S suatu himpunan. Komplemen dari S ditulis Sc,merupakan himpunan
semua titik pada bidang z yang tidak termasuk di S.
Contoh :
a)
A = {z/Im z< 1}, maka Ac = {z/Im z≥ 1}. Gambarkan !
b) B = {z/2
8/20/2019 Diktat Avk
14/58
14
Himpunan S disebut himpunan tutup jika S memuat semua batasnya.
9. Himpunan Terhubung
Himpunan buka S disebut terhubung, jika setiap dua titik di S dapat
dihubungkan oleh beberapa penggal garis lurus yang seluruhnya terletak di S.
10. Daerah Terbuka
Himpunan buka S yang terhubung disebut daerah terbuka.
11. Daerah Tertutup
Daerah tertutup S adalah daerah terbuka digabung dengan batasnya.
12. Penutup dari himpunan S
adalah himpunan S digabung dengan limitnya.
Contoh :
A = {z/ /z/ < 1}, B = {z/ /z/
8/20/2019 Diktat Avk
15/58
15
Himpunan D disebut daerah asal (domain) dari f, ditulis Df dan f(z) disebut
nilai dari f atau peta dari z oleh f. Range atau daerah hasil (jelajah) dari f ditulis R f ,
yaitu himpunan f(z) untuk setiap z anggota D.
Contoh :
a) w = z + 1 – i
b) w = 4 + 2i
c)
w = z2 – 5z
d) f(z) =12
3
+−
z
z
Contoh a,b,c adalah fungsi kompleks dengan domain semua titik pada bidang z.
Contoh d) adalah fungsi kompleks dengan domain semua titik pada bidang z
,kecuali z = -1/2.
Jika z = x + iy, maka fungsi w = f(z) dapat diuraikan menjadi w = u(x,y) +
iv(x,y) yang berarti Re(w) dan Im(w) masing-masing merupakan fungsi dengan dua
variabel real x dan y. Apabila z = r(Cosθ+iSinθ), maka w = u(r, θ) +v(r, θ).
Contoh :
1. Tuliskan f(z) = 2z2 – i dalam bentuk u dan v !
Jawab :
Misal z = x + iy, maka fungsi w = f(z) = 2z 2 – i = u(x,y) + iv(x,y) =2(x + iy )2 – i
= 2(x2+2xyi-y2) – i = 2(x2-y2) +i(4xy-1). Jadi u = 2(x2-y2) dan v = 4xy-1.
2.
Jika z = r(Cosθ+iSinθ), maka f(z) = z2 + i = [r (Cosθ+iSinθ)]2 + i = (r 2 Cos2θ-
r 2Sin2θ) + (1+rSin2θ)i, berarti u = r 2Cos2θ-r 2Sin2θ dan v = 1+rSin2θ) .
8/20/2019 Diktat Avk
16/58
16
Komposisi Fungsi
Jika diberikan fungsi f(z) dengan domain Df dan fungsi g(z) dengan domain
Dg. Jika R f ∩ Dg ≠ φ, maka ada fungsi komposisi (gof) (z) = g (f (z)), dengan
domain suatu himpunan bagian dari Df . Jika R g ∩ Df ≠ φ, maka (fog) (z) = f (g (z)).
Tidak berlaku hukum komutatif pada (gof) (z) dan (fog)(z).
Contoh :
f(z) = 3z – i dan g(z) = z2 + z –1 + i
Jika R f ∩ D
g ≠ φ, maka (gof) (z) = g (f (z)) = g(3z-i) = (3z-i)2 + (3z-i) –1 +i =9z2-
6iz-1+3z –i -1+i = 9z2+3z-2-6iz
Jika R g ∩ Df ≠ φ, maka (fog) (z) = f (g (z)) = f(z2 + z –1 + i) = 3z2 + 3z –3 + 2i
Jadi, (gof) (z) ≠ (fog)(z).
2.3 Interpretasi Geometris
Untuk setiap variabel bebas z = x + iy anggota domain f ada satu dan hanya
satu variabel tak bebas w = u + iv yang terletak pada suatu bidang kompleks.
Masing-masing variabel terletak pada suatu bidang kompleks, yaitu z pada bidang Z
dan w pada bidang W. Karena pasangan (z,w) mengandung 4 dimensi, maka kita
tidak dapat menggambarkannya pada satu sistem. Tetapi kita dapat melihat
gambaran dari w = f(z). Caranya dengan memandang fungsi f tersebut sebagai
pemetaan (transformasi) dari titik di bidang z ke titik di bidang w dengan aturan f.
Untuk suatu titik z maka f(z) disebut peta dari z.
8/20/2019 Diktat Avk
17/58
17
Contoh 1 :
Diketahui fungsi w = 2z – 1 + i. Untuk setiap variabel bebas z = x + iy didapat nilai
w = 2(x+iy) – 1 + i. Misalnya untuk z1 = 1 + i , dan z2 = 2 – 3i , berturut-turut
diperoleh : w1 = 1 + 3i , dan w2 = 3 – 5i. Gambar dari z1, z2 ,w1 , dan w2 dapat
dilihat di bawah ini.
y v w1(1,3)
z1(1,1)
x u
z2(2,-3)
w2(3,-5)
Contoh 2 :
Diketahui fungsi w = z2. Dengan menggunakan z = r (Cosθ+iSinθ), maka
diperoleh w = z2 = r 2 (Cos2θ+iSin2θ). Jika sebuah lingkaran pusat O berjari-jari r
pada bidang z, maka dapat dipetakan ke bidang w menjadi sebuah lingkaran pusat O
berjari-jari r 2. Daerah 0 ≤ arg z ≤ α dipetakan menjadi daerah 0 ≤ arg w ≤ 2α. Coba
anda Gambarkan keduanya pada bidang Argand !
8/20/2019 Diktat Avk
18/58
18
2.4 Limit
Diketahui daerah D pada bidang z dan titik zo terletak di dalam D atau pada
batas D. Misalkan fungsi w = f(z) terdefinisi pada D, kecuali mungkin di zo.
Y v
D
. K K
N
f(z) . wo
.w
N*(zo,δ)=0 0 sedemikian hingga / f(z) - wo / < ε, apabila 0 < / z - zo / <
δ , ditulis :o
o
z z
w z f Lim
→
=)(
Perlu diperhatikan bahwa :
8/20/2019 Diktat Avk
19/58
19
1. Titik zo tidak perlu termasuk domain fungsi f.
2. Variabel z menuju zo melalui sebarang lengkungan K,artinya z menuju zo dari
segala arah.
3. Apabila z menuju zo melalui dua lengkungan yang berbeda saja, mengakibatkan
f(z) menuju dua nilai yang berbeda, maka limit fungsi f tersebut tidak ada untuk
z menuju zo.
Contoh 1 :
z→ 2Buktikan bahwa : Lim 52
232 2 =−−−
z
z z
Pembuktian :
Analisis Pendahuluan : (langkah ini boleh tidak ditulis di lembar jawaban)
Misalkan diberikan bilangan ε > 0, kita akan mencari δ > 0 sedemikian hingga
sehingga
0 < |z –2 |< δ ⇒ < ε
untuk z ≠ 2 , lihat bagian sebelah kanan
< ε ⇔ < ε
⇔ (2 z + 1) – 5 < ε
⇔ 2 (z – 2) < ε
⇔ 2 z – 2 < ε
⇔ z – 2
Hal ini menunjukkan bahwa δ = ε /2 telah diperoleh.
52
232 2−
−
−−
z
z z 5
2−
232 2
−
−− z z
z
δ ε =<
2
2
232 25−
−
−
z
z z −
8/20/2019 Diktat Avk
20/58
20
Bukti Formal :Bukti Formal :
Jila diberikan ε > 0 , maka pilih δ = ε/2, sehingga untuk z ≠ 2, berlakuJila diberikan ε > 0 , maka pilih δ = ε/2, sehingga untuk z ≠ 2, berlaku
0 < |z –2 |< δ ⇒ 0 < |z –2 |< δ ⇒ 52
232 2−
−
−−
z
z z = 5
2
)2)(12(−
−
−+
z
z z = 2 | z-2 | < 2δ) = ε.
Contoh 2 :
z→ zoBuktikan bahwa : Lim z2 = zo
2
Bukti :
Untuk setiap ε > 0 , maka akan dicari δ > 0, sehingga untuk z ≠ zo, / z2 - zo
2 / < ε
apabila /z - zo / < δ. Jika δ ≤ 1, maka 0 < /z - zo / < δ mengakibatkan / z2 - zo
2 / = /z-
zo / /z+zo/ < δ /z+zo/ = δ {/z-zo+2zo/} < δ (1 +2/zo/). Jadi didapat δ minimum antara
1 dan)21( o z +
ε . Tuliskan bukti formal pembuktian tersebut !
2.5 Teorema Limit
Teorema 1 :
Jika fungsi f mempunyai limit untuk z menuju zo , maka nilai limitnya tunggal.
Teorema 2 :
Misalkan z = (x,y) = x+iy dan f(z) = u(x,y) + iv(x,y) dengan domain D. Titik zo =
(xo,yo) = xo+iyo di dalam D atau batas D. Maka Limit f(z) = x o +ivo jika dan hanya
z zo
jika Limit u(x,y) = xo dan limit v(x,y) = vo
8/20/2019 Diktat Avk
21/58
21
(x,y) (xo,yo) (x,y) (xo,yo)
Teorema 3 :
Misalkan fungsi f dan F limitnya ada di zo. Lim f(z) = wo dan lim F(z) = Wo, maka :
1. Lim (f(z) +F(z) ) = wo + Wo (untuk z zo)
2.
Lim (f(z) . F(z)) = wo . Wo (untuk z zo)
3. Lim (f(z) / F(z)) = wo / Wo (untuk z zo)
Tugas : Buktikan ketiga teorema limit tersebut !
Contoh 1 :
z→ i
z→ 1
Hitunglah lim i z
z
−
+12
Jawab = limi z
i z i z
−−+ ))((
= 2i
Contoh 2 :
Jika f(z) = i y
x
y x
xy
1
2 2
22 ++
+
Buktikan Lim f(z) tidak ada !
z 0
Bukti :
Kita tunjukkan bahwa untuk z menuju 0 di sepanjang garis y = 0, maka
lim f(z) = Lim f(z) = Lim x2i = 0.
z 0 (x,0) (0,0) x 0
Sedangkan di sepanjang garis y = x, lim f(z) = Lim f(z) = Lim 1)1
1(2
=+
+ i x
z 0 (x,x) (0,0) x 0
8/20/2019 Diktat Avk
22/58
22
2.6 Kekontinuan Fungsi
Definisi :
Misalkan fungsi f(z) terdefinisi di D pada bidang z dan titik zo terletak pada interior
D, fungsi f(z) dikatakan kontinu di zo jika untuk z menuju zo, maka Lim f(z) =
f(zo).
Jadi, ada tiga syarat fungsi f(z) kontinu di zo, yaitu :
1.
f(zo) ada
2. Lim f(z) ada
z zo
3. Lim f(z) = f(zo)
z zo
Fungsi f(z) dikatakan kontinu pada suatu daerah R, jika f(z) kontinu pada setiap titik
pada daerah R tersebut.
Teorema 4 :
Jika f(z) = u(x,y) + iv(x,y), f(z) terdefinisi di setiap titik pada daerah R, dan
zo = xo+yoi titik di dalam R, maka fungsi f(z) kontinu di zo jika dan hanya jika
u(x,y) dan v(x,y) masing-masing kontinu di (xo,yo).
Teorema 5 :
Andaikan f(z) dan F(z) kontinu di zo, maka masing-masing fungsi :
1. f(z) + F(z)
2. f(z) . F(z)
3. f(z) / F(z), F(z) ≠ 0,
4.
f(F(z); f kontinu di F(zo), kontinu di zo.
8/20/2019 Diktat Avk
23/58
23
Contoh 1 : Fungsi f(z) = i z
i z i
i z
z 2,
2,43
2
42≠
⎪
⎪
⎩
⎪⎪⎨
⎧
=+
−+
f(2i) = 3+4(2i) = 3 + 8i, sedangkan untuk z mendekati 2i, maka Lim f(z) = z +2i =
2i + 2i = 4i. Jadi f(z) diskontinu di z = 2i.
Contoh 2 :
Dimanakah fungsi g(z) =23
12
2
+− + z z z kontinu ?
Jawab : Coba anda periksa bahwa g(z) diskontinu di z = 1 dan z = 2. Jadi g(z)
kontinu di daerah {z/ z ≠ 1 dan z ≠ 2}.
2.7 Soal-Soal Latihan Bab II
1. Tentukan nilai fungsi :
a.
f(z) z2-2z+3 di z = 5-I
b. g(z) = i z di z
z −=
−+
,1
1
2. Jika z = x + iy, tuliskan f(z) = 3z2 –5i + 1 dalam bentuk u dan v !
3. Jika z = r(Cosθ+iSinθ), maka tuliskan f(z) = 2z2 + i dalam bentuk u dan v !
4. Jika f(z) = 5z + 1- i dan g(z) = z2 , tentukan (gof) (z) dan (fog)(z).
5. Fungsi w = 5z –2+ i. Gambarkan w1 dan w2 untuk z1 = 2 + i , dan z2 = 5 – 3i .
6. Diketahui fungsi w = z3. Dengan menggunakan z = r (Cosθ+iSinθ), maka
gambarkan w = z3 !
8/20/2019 Diktat Avk
24/58
24
7. Jika g(z) =i z
z
2
42
−
+, Hitunglah limit g(z) untuk z 2i
8.
Jika f(z) = i y x
y x xy
12
2
22 +++. Buktikan Lim f(z) untuk z menuju 0 tidak ada !
9. Apakah fungsi h(z) = i z
i z i
i z
z 3,
3,53
3
92≠
⎪⎪⎩
⎪⎪⎨
⎧
=+
−+
, kontinu di z = 3i ?Jelaskan !
10.
Dimanakah fungsi g(z) = 2
4
2
2
+−
+
iz z
z
kontinu ?
*** SELAMAT MENGERJAKAN ***
8/20/2019 Diktat Avk
25/58
25
BAB III
TURUNAN FUNGSI KOMPLEKS
3.1 Definisi Turunan
Diberikan fungsi f yang didefinisikan pada daerah D dan z0 ∈ D. Jika diketahui
bahwa nilai
0
0
0 zz
)f(zf(z)zz
limit
−
−→ ada, maka
nilai limit ini dinamakan turunan atau deri vatif fungsi f di titik z 0 .
Dinotasikan : f’(z0)
► Jika f’ (z0) ada, maka f dikatakan terdifferensial atau diferensiabel di z0.
Dengan kata lain :
f’(z0) =lim
z
f
Δ
Δ =
z
z f z z f
Δ
−Δ+ )()( 00
► Jika terdifferensial di semua titik pada D maka f terdifferensial pada D
Contoh 3.1.1
Buktikan f(z) = z2 terdifferensiasi diseluruh C
Bukti :
Ditinjau sebarang titik z0 ∈ C
f’(z) =0
0
0
lim
z z
) f(z f(z) z z −
−→
=0
2
0
2
0
lim
z z
z z z z −
−→
=0
00
0
lim
z z
) z )(z z (z z z −
−+→ = 2 z 0
8/20/2019 Diktat Avk
26/58
26
Karena z0 sebarang maka f(z) = z2 terdifferensial di seluruh C
Teorema 3.1
Jika f fungsi kompleks dan f’(z 0 ) ada maka f kontinue di z 0
Bukti :
Diketahui f’(z 0 ) ada
Akan dibuktikan f kontinue di z 0 atau ) f(z f(z) z z 00
lim =→
0
lim z z → f(z) – f(z 0 ) = 0
lim z z →
0
0
z z
) f(z f(z)
−
−. z – z 0
0
lim z z → f(z) – f(z 0 ) = 0
lim z z →
0
0
z z
) f(z f(z)
−
−. z – z
0
lim z z → 0
= f’(z) . 0
= 0
sehingga f(z) – f(z 0
lim
z z →0 ) = 0
⇒ f(z) – f(z 0
lim z z → 0
lim z z → 0 ) = 0
⇒ f(z) = f(z 0
lim z z → 0
lim z z → 0 )
⇒ f(z) = f(z 0
lim z z → 0 ) dengan kata lain f kontinue di z 0
Contoh 3.1.2
Buktikan bahwa f(z) = ⎢ z ⎢2 kontinu di seluruh bidang kompleks tetapi hanya
terdifferensial di z = 0
Bukti :
8/20/2019 Diktat Avk
27/58
27
f(z) = ⎢ z ⎢2 = x2 + y2 berarti
u(x,y) = x2 + y2
v(x,y) = 0
u dan v kontinue di C maka f(z) konstanta di C
f’( 0 ) =0
lim→ z 0
0
−−
z
) f( f(z) =
0lim→ z
2
z
z
=0
lim→ z z
z z −
= 0
Jadi f(z) terdifferensial di z = 0
3.2 Syarat Chauchy – Riemann
Syarat yang diperlukan agar fungsi f terdiferensial di z 0 = x0 + i y0 adalah
syarat Chauchy-Riemann, yang menghubungkan derivatif-derivatif parsial tingkat
pertama dari fungsi bagian real dan fungsi bagian imajiner dari f .
Teorema 3.2.1 (Syarat Chauchy – Riemann)
Jika f(z) = u(x,y) + i v(x,y) terdifferensial di z 0 = x0 + i y0, maka u(x,y) dan
v(x,y) mempunyai derivatif parsial pertama di ( x0, y0) dan di titik ini dipenuhi
persamaan Cauchy – Riemann
x
u
∂∂
= y
v
∂∂
dan y
u
∂∂
= x
v
∂∂−
derivatif f di z 0 dapat dinyatakan dengan
f ’ (z 0 ) = u x (x 0,y 0 ) + i v x (x 0,y 0 )
8/20/2019 Diktat Avk
28/58
28
Jika persamaan C-R tidak terpenuhi di ( x0, y0) maka f(z) = u(x,y) + i v(x,y)
pasti tidak terdefferensial di z 0 = x0 + i y0
Contoh 3.2.1
Buktikan f(z) = | z |2 tidak terdifferensiasi di z ≠ 0
Bukti :
f(z) = x2 + y2 sehingga
u(x,y) = x2 + y2
v(x,y) = 0
Persamaan Cauchy – Riemann
x
u
∂∂
= 2 x ; y
u
∂∂
= 2 y
x
v
∂∂
= 0 ; y
v
∂∂
= 0
x
u
∂∂
= y
v
∂∂
⇔ 2 x = 0 ................... (1)
dan y
u
∂∂
= - x
v
∂∂
⇔ 2 y = 0 ................... (2)
(1) dan (2) tidak dipenuhi jika x ≠ 0 atau y ≠ 0, jadi pasti f tidak
terdifferensial di z ≠ 0
Catatan :
Syarat C-R hanya syarat perlu untuk keterdifferensialan.
Contoh 3.2.2
8/20/2019 Diktat Avk
29/58
29
Buktikan fungsi f(z) =22
33 11
y x
i)( yi)( x
+
−−+ f (0) = 0 tidak terdifferensial di 0
Bukti :
u =22
33
y x
y x
+
− dengan u(0,0) = 0
v =22
33
y x
y x
+
+ dengan v(0,0) = 0
u x(0,0) = 0lim→ x x
) ,u( )u(x, 000 − = 1
u y(0,0) = y
) ,u( ,y)u( y
0000
lim −→ = -1
v x(0,0) = x
) ,v( )v(x, x
0000
lim −→ = 1
v y(0,0) = 0lim→ y y
) ,v( ,y)v( 000 − = 1
Jadi persamaan Cauchy – Riemann terpenuhi
Tetapi
z
) f( f(z) 0− =
iy) )(x y(x
i)( yi)( x
++
−−+22
33 11
untuk z → 0
Sepanjang garis real y = 0→ 0
lim→ x 3
33
11 x
i)( yi)( x −−+ = 1 + i
Sepanjang garis real y = x → 0
lim→ x 3
3
12
2
xi)(
xi
+ =
z
i+1
8/20/2019 Diktat Avk
30/58
30
Jadi0
lim→ z z
) f( f(z) 0− tidak ada sehingga f tidak terdifferensial di 0
meskipun persamaan C-R dipenuhi di (0,0)
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa :
i. Syarat perlu
f(z) = u(x,y) + iv(x,y), z 0 = x0 + i y0
f’(z) ada maka x
u
∂∂
, y
u
∂∂
, x
v
∂∂
, y
v
∂∂
ada di ( x0, y0) berlaku C-R yaitu x
u
∂∂
= y
v
∂∂
dan yu∂∂ = -
x
v
∂∂ dan f’(z 0 ) = u x(x0 ,y0 ) + i v x(x0 ,y0 )
ii. Syarat cukup
u(x,y), v(x,y), u x(x,y), v x(x,y), u y(x,y), v y(x,y) kontinue pada kitar z 0 = x0 + i y0
dan di ( x0, y0) dipenuhi C-R maka f’(z 0 ) ada
Contoh 3.2.3
Buktikan f(z) = e x( cos y + i sin y) terdiferensial untuk setiap z dalam C
Bukti :
u(x,y) = e xcos y → u x(x,y) = e xcos y
u y(x,y) = -e xsin y ada dan kontinue di setiap
v(x,y) = e xsin y → v x(x,y) = e xsin y ( x, y) ∈ C
v y(x,y) = e xcos y
Berdasarkan persamaan C-R :
u x = v y dan u y = -v x dipenuhi di ∀ ( x,y) ∈ C dan ∀ ( x,y) ∈ C ada kitaran dimana
keenam fungsi kontinue dan C-R dipenuhi di ( x, y).
Jadi f’(z) ada ∀ z ∈ C
8/20/2019 Diktat Avk
31/58
31
Dan f’(z) = u x(x,y) + i v x(x,y)
= e xcos y + i e xsin y
3.3 Syarat C-R Pada Koordinat Kutub
Jika f(z) = u(x,y) + iv(x,y) dapat diilustrasikan dalam koordinat kartesius
maka dengan menggunakan hubungan x = r cos ϕ dan y = r sin ϕ dapat diperoleh z
= r cos ϕ + i sin ϕ sehingga f(z) = u(r, ϕ ) + i v(r, ϕ ) dalam sistem koordinat kutub
Teoreama 3.3.1
Jika f(z) = u(r, ϕ) + iv(r, ϕ) terdiferensial dan kontinue pada suatu kitar (r 0,
ϕ0) dan jika dalam kitar tersebut ur , uϕ, vr , vϕ ada dan kontinue di (r 0, ϕ0) dipenuhi
C-R yaitu:
r
u
∂∂
=r
1
ϕ ∂∂v
danr
1
ϕ ∂∂v
= -r
u
∂∂
, r ≠ 0
maka f’(z) = ada di z = z 0 dan f’(z) = (cos ϕ0 – i sin ϕ0) [ur (r 0, ϕ0) + ivr (r 0, ϕ0)]
Contoh 3.3.1
Jika diketahui f(z) = z -3
,tentukan f’(z) dalam bentuk kootdinat kutub
Jawab :
f(z) = z -3 = r -3 (cos 3ϕ - i sin 3ϕ)
diperoleh : u = r -3 cos 3ϕ sehingga ur = -3r -4 cos 3ϕ dan uϕ = -3r
-3 sin 3ϕ
v = -r -3 sin 3ϕ sehingga vr = 3r -4 sin 3ϕ dan vϕ = -3r
-3 cos 3ϕ
keenam fungsi ini kontinue dan syarat C-R dipenuhi untuk semua z ≠ 0
8/20/2019 Diktat Avk
32/58
32
Jadi f(z) = z -3 terdiferensial untuk z ≠ 0
Dengan demikian f’(z) dalam koordinat kutub adalah :
f’(z) = (cos ϕ0 – i sin ϕ0) (-3r -4 cos 3ϕ + i 3r -4 sin 3ϕ)
= cis (-ϕ) (-3-4) cis -3ϕ
= -3r -4 cis(-4ϕ)
3.4 Aturan Pendiferensialan
Jika f(z), g(z) dan h(z) adalah fungsi kompleks serta f’(z), g’(z) dan h’(z)
ada, maka berlaku rumus-rumus berikut :
1.dz
dc = 0 ,
dz
d(z) = 1
2.( )[ ]
dz
zcf d = cf’(z)
3.dz
d [f(z) ± g(z)] = f’(z) ± g’(z)
4.dz
d [f(z)g(z)] = f’(z)g(z) + f (z)g’(z)
5.dz
d ( )( )⎟⎟ ⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛
zg
zf =
( ) ( ) ( ) ( )
( )[ ]2 z g z g z f z f z g ′′−′′
6.
dz
dz n
= nzn-1
7. Jika h(z) = g[f(z)] maka h’(z) = g’[f(z)]f’(z) biasa disebut dengan komposisi
(aturan rantai)dz
d.
d
dw
dz
dw ϕ
ϕ =
3.5 Fungsi Analitik
8/20/2019 Diktat Avk
33/58
33
Definisi 3.5.1
Fungsi f analitik di z0, jika ada r > 0 sedemikian hingga f’(z) ada untuk setiap z ∈
N (z0,r) (persekitaran z0)
f differensiabler
Z0
Fungsi analitik untuk setiap z ∈ C dinamakan fungsi utuh
Contoh 3.5.1
1. f(z) = z
1 analitik kecuali di z = 0
2. f(z) = x3 + iy3
diperoleh : u = x3 ; v = y3 sehingga ux = 3x2 ; vx = 0 ; uy = 0 ; vy = 3y
2
dengan menggunakan persamaan C-R :
3x2 = 3y2 ⇒ y = ± x dan vx = uy = 0
persamaan C-R dipenuhi dan kontinue digaris y = ± x berarti f’(z) ada hanya di
y = ± x
f(z) tidak analitik dimanapun karena tidak ada kitar.
Sifat sifat analitik
Misalnya f dan g analitik pada D, maka :
o f ± g merupakan fungsi analitik
o fg merupakan fungsi analitik
o f/g merupakan fungsi analitik dengan g ≠ 0
8/20/2019 Diktat Avk
34/58
34
o h = g o f merupakan fungsi analitik
o berlaku aturan L’hospital yaitu :
0zzlim→
( )( )
( )( )zgzf
zgzf
′′= , g(z) ≠ 0 g’(z) ≠ 0
3.6 Titik Singular
Definisi 3.6.1
Titik z1 disebut titik singular dari f jika f tidak analitik dari z1 tetapi untuk setiap
kitar dari z1 memuat paling sedikit satu titik dimana f analitik.
Jenis kesingularan f(z) atau titik singular antara lain :
1. Titik singular terisolasi
Titik z0 dinamakan titik singular terisolasi dari f(z) jika terdapat δ > 0
demikian sehingga lingkaran |z – z0| = δ hanya melingkari titik singular
lainnya. Jika δ seperti itu tidak ada, maka z = z0 disebut titik singular tidak
terisolasi.
2. Titik Pole (titik kutub)
Titik z = z0 disebut titik pole tingkat n, jika berlaku
. Jika n = 1, z0zz
lim→
0)()( 0 ≠=− A z f z z n
0 disebut sebagai titik pole
sederhana.
3. Titik Cabang
Dari fungsi bernilai banyak dapat menjadi titik singular.
4. Titik Singular dapat dihapuskan
Titik singular z0 disebut titik singular dapat dihapuskan dari f(z) jika
f(z) ada.0z
lim→
8/20/2019 Diktat Avk
35/58
35
5. Titik Singular Essensial
Titik singular z = z0 yang tidak memenuhi syarat titik singular pole titik
cabang atau titik singular yang dapat dihapuskan disebut titik singular
essensial.
6. Titik Singular tak hingga
Jika f(z) mempunyai titik singular di z = ∞, maka sama dengan menyatakan
f(1/w) mempunyai titik singular di w = 0.
Contoh 3.6.1
•
g(z) =2)(
1
i z − berarti titik z = i adalah titik pole tingkat 2 dari g(z)
• h(z) =2
z tidak merupakan titik singular
•
k(z) = ln (z2 + z – 2) maka titik cabang adalah z1 = 1 dan z2 = -2 karena
(z2 + z – 2) = (z – 1) (z + 2) = 0
3.7 Fungsi Harmonik
f(z) = u(x,y) + iv(x,y) analitik pada D maka u dan v mempunyai derivatif
parsial di semua orde yang kontinue pada D. Jadi dalam D berlaku C-R , ux = vy dan
uy = -vx . Karena derifatif-derivatif parsial dari u dan v kontinue dalam D, maka
berlaku vxy = vyx. Jika dalam ux = vy dan uy = -vx diderivatifkan parsial terhadap x
dan y maka ∀ (x,y) ∈D berlaku
uxx + uyy = 0
vxx + vyy = 0
Jika f analitik pada D maka u dan v pada D memenuhi persamaan differensial
Laplace dalam 2 dimensi.
8/20/2019 Diktat Avk
36/58
36
2
2
x∂∂ ϕ
+2
2
y∂
∂ ϕ = 0
u dan v dimana f(z) = u(x,y) + iv(x,y) analitik pada suatu domain maka f(z)
harmonik pada domain tersebut.
Dua fungsi u dan v sedemikian sehingga f(z) = u(x,y) + iv(x,y) analitik
dalam suatu domain dinamakan dua fungsi yang harmonik konjugat dalam
domain itu.
Contoh 3.7.1
Diberikan u(x,y) harmonik pada D dan tentukan fungsi v yang harmonik konjugat
dengan u = 4xy3 – 12x3y, (x,y) ∈ C
Jawab :
Misal diklaim konjugatnya adalah v(x,y) jadi f(z) = u(x,y) + iv(x,y) analitik pada C
sedemikian sehingga berlaku C-R ux = vy dan uy = -vx
ux = 4y3 – 12x2y vy = 4y
3 – 12x2y
uy= 12xy2 – 4x3 v= y4 – 6x2y2 + g(x)
karena vx = -uy maka -12xy2 + g’(x) = -12xy2 + 4x3 sehingga g’(x) = 4x3 diperoleh
g(x) = x4 + C
Jadi v = y
4
– 6x
2
y
2
+ x
4
+ C
f = u + iv
= 4xy3 – 4x3y + i(y4 – 6x2y2 + x4 + C)
= i(y4 – 6x2y2 + x4 – 4ixy3 + 4x3y) + iC
= i(x +iy)4 + iC
= iz4 + A dengan A = iC
8/20/2019 Diktat Avk
37/58
37
Cara Milne Thomson
Cara yang lebih praktis menentukan fungsi harmonik konjugat atau dari fungsi
harmonik u diberikan u(x,y) harmonik pada D andaikan v(x,y) sehingga
f(z) = u(x,y)+ iv(x,y) analitik pada D
f”(z) = ux(x,y) + ivx(x,y)
sesuai persamaan C-R : f”(z) = ux(x,y) – iuy(x,y)
z = x + iy dan z = x – iy sehingga diperoleh x =2
−
+ z z dan y = i z z
2
−
−
f(z) = ux ⎟⎟⎟
⎠
⎞
⎜⎜⎜
⎝
⎛ −+ −−
i
z z z z
2,
2- iuy
⎟⎟⎟
⎠
⎞
⎜⎜⎜
⎝
⎛ −+ −−
i
z z z z
2,
2
Suatu identitas dalam z dan jika diambil = z maka f’(z) = u−
z −
z x(z,0) – iuy(z,0)
Jadi f(z) adalah fungsi yang derivatifnya ux(z,0) – iuy(z,0) kemudian didapat v(x,y)
Contoh 3.7.2
Dari Contoh 3.7.1 dengan u= 4xy3 – 4x3y, (x,y) ∈ C , jika diselesaikan dengan
menggunakan cara Milne Thomson.
Jawab :
ux = 4y3 – 12x2y
uy= 12xy2 – 4x3
f’(z) = ux(z,0) – iuy(z,0) = -i(-4z3) = 4iz3
sehingga f(z) = iz4 + A
f(z) = i(x + iy)4 + A
8/20/2019 Diktat Avk
38/58
38
= 4xy3 – 4x3y + i(x4 – 6x2y2 + y4) + A
3.8 SOAL-SOAL LATIHAN BAB III
1.
Dengan menggunakan definisi derivatif, tentukan f’(z) dan f’(i) untuk :
a. f(z) = z2 + 5z
b. f(z) =2
1
z
c. f(z) =i z
z
2
12
+−
2. Dengan menggunakan aturan pendiferensialan tentukan f’(z) untuk :
a. f(z) = z3 + 2iz2 – (3 – 2i)z + 4
b. f(z) =202
8
)31(
)53(
z z
z
+−
+
3. Tunjukkan bahwa fungsi-fungsi berikut adalah analitik :
a. f(z) = e-x(cos y – i sin y)
b. f(z) = sin x cosh y + i cos x sinh y
c. f(z) = z2 + 2z
4.
Buktikan bahwa f terdiferensial dimana-mana jika :
a. f(z) = e-2x(cos 2y – i sin 2y)
b. f(z) = cos x cosh y + i sin x sinh y
5. Tentukan titik di bidang kompleks sehingga fungsi f(z) = 3x5 + 5iy3
terdiferensial kemudian tentukan f’(2 – 4i) dan f’(-3 + 3i)
a. f(z) = e-x(cos y – i sin y)
b. f(z) = sin x cosh y + i cos x sinh y
c. f(z) = z2 + 2z
8/20/2019 Diktat Avk
39/58
39
6. Tunjukkan bahwa fungsi-fungsi berikut adalah harmonik dan dapatkan fungsi
analitik f(z) = u(x,y) + i v(x,y) yang bersesuaian :
a. u = x3
– 3xy2
+ 3x2
– 3y2
+ 1
b. u = xe-x cos y – y ex sin y
*** Selamat Mengerjakan ***
8/20/2019 Diktat Avk
40/58
40
BAB IV
INTEGRAL KOMPLEKS
4.1 Lintasan
Jika g dan h fungsi bernilai real dan konstanta dari variabel real t ∈ (a,b) maka
himpunan titik-titik (g(t).h(t)) di bidang x.y akan membentuk suatu kurva.
Jadi himpunan titik Z = x + i.y di bidang komples adalah kurva jika x = g (t) dan y
= h (t).
Jika tidak ada pada kurva yang berkawanan dalam ( a,b ), kurva disebut
kurva tunggal.
Kurva yang titik awal dan titik akhirnya berhimpitan dinamakan kurva
tertutup.
Kurva tertutup yang tidak memotong dirinya sendiri disebut kurva tertutup
tunggal.
Misal kurva C = { Z = g(t) + ih(t), a ≤ t ≤ b } dengan g’(t) dan h’(t) ada dan
kontinue pada [ a,b ], untuk t ∈ [ a,b ] nilai g’(t) dan h’(t) tidak pernah bersama nol ,
maka C disebut kurva mulus.
Jika kurva C merupakan rangkaian beberapa kurva mulus C1, … , Cn ∋ titik akhir C j
berimpit dengan titik awal C j+1 untuk j = 1,2,…….., n – 1 maka kurva C disebut
suatu lintasan atau kontur. Lintasan C ini ditulis C1 + C2 +…+ Cn.
Perjanjian arah lintasan
Arah positif jika berlawanan dengan arah jarum jam.
Arah negatif jika searah dengan arah jarum jam.
8/20/2019 Diktat Avk
41/58
41
4.2 Integral Garis
Integral garis fungsi p(x,y) sepanjang lintasan C terhadap x dinyatakan dengan
∫C dx y x P ),(
Jika ∫ P( x,y ) dx sepanjang kurva C ke lintasan tertentu terhadap t pada [a,b] dan
x g(t), y = h(t) maka ∫∫ =b
aC
dt t ht ht g P dx y x P )(')(),((),(
Jika sepanjang C pada arah yang berlawanan ditulis ∫−C
dx y x P ),(
Sedangkan untuk integral sepanjang lintasan tertutup dinotasikan dengan
∫C
P( x,y ) dx.
Sifat-Sifat :
1. ∫C k P( x,y ) dx = k ∫C P( x,y ) dx, k konstan
2.
∫-C P( x,y ) dx = - ∫C P( x,y) dx
3.
Jika C=C1+C2 + ... + Cn maka ∫C k P( x,y ) = ∫c1 P( x,y ) dx +…+ ∫cn P( x,y ) dx.
4.
Jika C lintasan tertutup tunggal, maka berlaku :
( )∫c
yx,P dx = - ( )∫c
yx,P dx
Catatan :
Keempat sifat berlaku juga untuk pengintegralan terhadap y.
Contoh 4.2.1
(∫ +1
0
5xy )dy dengan x = sin t ;y = cos2 t
Penyelesaian :
8/20/2019 Diktat Avk
42/58
42
y = 0→ t =2
π dengan y = cos2 t diperoleh
dt
dy = 2 cos t – sin t
y = 1→ t = 0
sehingga :
→ ∫0
2π
(sin t cos2 t + 5) (-2 cos t sin t) dt
→ ∫2
0
π
2 cos3 t sin2 t + 10 cos t sin t dt
→ ∫2
0
π
2 sin2 t (1 – sin2 t) cos t + 10 cos t sin t dt
→ ∫2
0
π
2 sin2 t cos t dt - ∫2
0
π
2 sin4 t cos t dt + ∫2
0
π
10 sin t cos t dt
misal u = sin t
dt
du = cos t → du = cos t dt
t = 0→ u = 0 dan t =2
π → u = 1
⇒ 2 du - 2 ∫ du + 10 du∫1
0
2u1
0
4u ∫1
0
u
⇒ 2 [ ]1
0
3u31- 2 [
1
0
5u51 ] + 10 [ ]1
0
2u21
⇒ ...... ( silakan selesaikan)
Contoh 4.2.2
Hitung I = ∫c
2yx dx + xy2 dy dengan C adalah
8/20/2019 Diktat Avk
43/58
43
a. Garis patah berawal dari titik i melalui 1 + i dan berakhir titik 1
b. Penggal garis dengan titik awal i dan titik akhir 1
Penyelesaian :
a.
i c1 i + 1
b c2
1
C1 : y = 1 dan x = t 0 ≤ t ≤ 1
dy = 0 dx = dt
C2 : x= 1 dan y = t 1 ≤ t ≤ 0
dx = 0 dy = dt
I = x∫1c
2y dx + xy2 dy + x∫2c
2y dx + xy2 dy
= t∫1c
2 dt + t∫2c
2 dt
= t∫1
0
2 dt + t∫0
1
2 dt
= 1/3 + (-1/3) = 0
b. Gambar pada a
Misal :
x = t→ dx = dt 0 ≤ t ≤ 2π
y = 1 – t → dy = -dt
8/20/2019 Diktat Avk
44/58
44
I = t∫1
0
2 (1 – t) dt + t (1 – t)2 (-dt)
= t∫1
0
2 – t3 – t (1 – 2t + t2) dt
= t∫1
0
2 – t3 – t + st2 – t3 dt
= -t + 3t∫1
0
2 – st3 dt
= -1/2 t
2
+ t
3
– 2/4t
4
I01
= 0
Contoh 4.2.3
Hitung ∫ 3y dx + x3 dy dengan C : x = a cos t; y = a sin t arah C diambil arah
positif 0 ≤ t ≤ 2π
Penyelesaian :
∫ 3y dx + x3 dy = a∫2π
0
3 sin3 t (-a sin t) dt + (-a3 cos t) a cost dt
= -a4 ∫ sin2π
0
4 t + cos4 t
⇓ digunakan reduksi
= -a4 ∫ (sin2π
0
2 t + cos2 t) – 2 sin2 t cos2 t dt
= -a4 ∫ 1 – ½ sin2π
0
2 2t dt
= ...... ( silakan lanjutkan sebagai latihan)
8/20/2019 Diktat Avk
45/58
45
Contoh 4.2.4.
Hitunglah sepanjang:∫ −++)4,2(
)3,0(
2 )3()2( dy y xdx x y
a. Parabola x = 2t, y = t2+3
b.
Garis lurus dari (0,3) ke (2,3) dan kemudian ke (2,4)
c. Garis lurus dari (0,3) ke (2,4)
Jawab:
a. Parabola x = 2t dx = 2 dt
y = t2 +3 dy = 2t dt
∫ −++)4,2(
)3,0(
2 )3()2( dy y xdx x y
dt t t dt t t t
2)3)2(3(2))2()3(2( 21
0
22 −−+++= ∫=
∫
∫
=
=
−−++=
−−+++=
1
0
32
1
0
222
)62121212(
2)36(2)462(
t
t
dt t t t t
dt t t dt t t
2
33
2
117
218312
4
28312
)224612(
1
0
432
1
0
32
=
−=
−+−=
−+−=
−+−= ∫=
t t t t
dt t t t t
b. Sepanjang garis lurus dari (0,3) ke (2,3) maka y = 3 dan d y = 0
8/20/2019 Diktat Avk
46/58
46
∫ −++)3,2(
)3,0(
2 )3()2( dy y xdx x y ∫=
−++=2
0
2 )0)(3.3()3.2( x
xdx x
3
44
3
812
3
16
)6(
2
0
3
2
0
2
=
+=
−=
+= ∫=
x x
dy x x
Sepanjang garis lurus dari (2,3) ke (2,4) maka x = 2 dan dx = 0
∫ −++)4,2(
)3,2(
2 )3()2( dy y xdx x y ∫=
−++=4
3
2 )2.3()0)(22( y
dy y y
2
5
2
76
2
16
)6(
4
3
2
4
3
=
−=
−=
−= ∫=
y y
dy y y
Jadi nilai yang diinginkan2
5
3
44+=
6
103
6
1588
=
+=
c. Sepanjang garis lurus dari (0,3) ke (2,4)
Persamaan garis yang menghubungkan (0,3) ke (2,4) adalah:
8/20/2019 Diktat Avk
47/58
47
12
1
12
1
x x
x x
y y
y y
−
−=
−
−
02
0
34
3
−−
=−−
⇔ x y
21
3 x y
=−
⇔
x y =−⇔ 62 atau )6(2
1−= x y
2 dy = dx
Maka
∫ −++
)4,2(
)3,0(
2
)3()2( dy y xdx x y ∫= −−+−+=
4
3
2
))62(3()2)()62(2( y dy y ydy y y
4
3
23
4
3
2
4
3
4
3
2
542
39
3
8
)54398(
)185724428(
)186()2)(362442(
y y y
dy y y
dy y y y
dy y ydy y y y
y
y
y
+−=
+−=
−++−=
−−++−+=
∫
∫
∫
=
=
=
6
97)1(54)916(
2
39)2764(
3
8
)34(54)34(2
39)34(
3
8 2233
=+−−−=
−+−−−=
4.3 Integral Lintasan Kompleks
Integral lintasan fungsi sepanjang C ditulis ( )∫c
zf dz
Atau integral tertentu dari f(z) dari a ke b sepanjang kurva C
Untuk z pada C maka dapat ditulis z(t) = x(t) + i y(t) dengan a ≤ t ≤ b sehingga
8/20/2019 Diktat Avk
48/58
48
dt
dz= z’(t) = dx + idy
dz = z’(t) dt( )∫c zf ( )( )∫
b
atzf
Sifat :
1. dz = - dz( )∫c-
zf ( )∫c
zf
2. dz = k dz( )∫c
zf k ( )∫c
zf
3. dz ± g(z) dz = dz +( )∫c
zf ( )∫c
zf ( )∫c
zg dz
4. dz = dz +( )∫c
zf ( )∫1c
zf ( )∫2c
zf dz dengan C = C1 + C2
Jika f(z) = u(x,y) + iv(x,y) = u + iv maka dengan integral garis kompleks dapat
dinyatakan dalam suku-suku integral garis real sebagai
dz =( )∫c zf ( )( )idydxivuc ++∫ dz
= - v dy + I ∫ + vdy∫c
dxuc
dxv
Contoh 4.3.1
Hitung dz jika f(z) = y – x + 6ix( )∫c
zf 2 dan terdiri atas 2 penggal garis dari z = 0
sampai z = I dan dari z = I sampai z = 1 + I
i C2 1 + i
C1
dari gambar
8/20/2019 Diktat Avk
49/58
49
C1 = dz + dz( )∫1c
zf ( )∫2c
zf
C1 x = 0→ dx = 0 0 ≤ x ≤1
y = t→ dy = 1
C2 x = t→ dx = 1 0 ≤ x ≤1
y = 1→ dy = 0
Pada lintasan C1
( )∫c
zf dz = dx – vdy + i + u dy∫1c
u ∫2c
dyv
= 0 dt + i t dt = ½ i∫1
0
∫1
0
pada lintasan C2
( )∫c
zf dz = dx – vdy + i + u dy∫c2
u ∫2c
dxv
= 1- t dt + i 6t∫1
0
∫1
0
2 dt
= ½ + 2i
Jadi :
( )∫c
zf dz = 1 + 2i
Teorema 4.3.1
Jika f kontinue pada lintasan C ∋ M > 0 ∋ |f(z)| ≤ M, z ∈ C maka ∫c
2z
dz < M L
dengan L = panjang lintasan
Contoh 4.3.2
8/20/2019 Diktat Avk
50/58
50
Jika C lintasan tertutup segitiga dengan sudut –3, 0 dan 4i
Buktikan )(
c
∫ −
+ z e z dz ≤ 60
Penyelesaian :
B
A O
f(z) =−
+ ze2
f(z) =−
+ ze2 ≤ ze +-
z = ex + 22 yx +
pada lintasan AO
-3 ≤ z = x ≤ 0
f(z) = ex +22 103- +
= ex + 3
diambil x = 0 agar maksimal f(z) = e0 + 3 = 4
Pada lintasan OB
0 ≤ z = iy ≤ 4
f(z) = e0 +22
40 +
= 1 + 4 = 5
pada limit AB
8/20/2019 Diktat Avk
51/58
51
z = x + iy→ y =3
4x12 + , -3 ≤ x ≤ 0
f(z) = e
0
+
22
40 + = 5 (x = 0 maksimal)
karena terdapat tiga lintasan, maka diambil M terbesar yaitu 5 dan L = keliling
segitiga yaitu 3 + 4 + 5 = 12
sehingga ∫ −
+c
z z e ≤ M.L = 5.12 = 60 terbukti
Teorema 4.3.2 (Teorema Cauchy)
Fungsi analitik dan fungsi kontinue dalam integral tertutup tutup C maka
( )dzzf c
∫ = 0
Bukti :
f analitik
f’ kontinue
D = {z| z dalam dan pada C}
f(z) = u(x,y) + iv (x,y) analitik
u, v kontinue dan vx, vy, ux, uy kontinue sehingga berlaku
f’(z) = ux + ivx
= vy – iuy, kontinue
Sebelumnya terdapat Teorema Green :
P(x,y), Q(x,y), Px, Py, Qx, Qy konstanta pada D maka dyQdxPc
+∫ = - P∫∫ xQ y
dxdy
8/20/2019 Diktat Avk
52/58
52
sehingga
( )dzzf c
∫ = ( )dzivuc
∫ +
= ( )( )idydx ++∫c
ivu
= ∫c
u dx + iudy + ivdx – vdy
= ∫c
u dx – v dy + i ∫c
u dy + v dy
= (-v∫∫x – uy) dxdy + i ∫∫ (u
x – vy) dxdy
= (-v∫∫ x + vx) dxdy + i ∫∫ (ux – ux) dxdy
= 0
Jadi ( )dzzf c
∫ = 0
Contoh 4.3.3
Hitung dz42zc
2∫ − , C kurva tertutup sederhana
Jawab :
f’(z) = 4z→ f’(z) kontinue dan analitik di dalam C sesuai Teorema Cauchy
dz42zc
2∫ − = 0
Contoh 4.3.4
Jika C lingkaran z = 1. Tunjukkan ∫ −c
44z
dz = 0
Penyelesaian :
f(z) =4
12 − z
→ f’(z) = 22 )4(
2
−−
z
z
8/20/2019 Diktat Avk
53/58
53
Kontinu di dalam dan pada C. Jadi menurut Teorema Cauchy ( )dzzf c
∫ = 0
Teorema 4.3.3 (Teorema Cauchy – Gousar)
Fungsi analitik di dalam dan pada lintasan tertutup C ⇒ ( )dzzf c
∫ = 0
Contoh 4.3.5
Buktikan jika C lintasan tertutup sepanjang sisi-sisi bujur sangkar dan titik-titik
sudut 1 + i, -1 + i, -1 + -i, 1 – i dengan arah positif.
∫c zdz
= 2π i
Penyelesaian :
-1 + i 1 + i
Z0
-1 - i 1 - i
Dibuktikan lingkaran j dengan pusat (0,0) dan r = ½
Ambil z0 = 0, sehingga f(z) = z
1adalah analitik pada lingkaran tersebut kecuali z =
0, ∫ j
z
dz = 2π i (menurut Cauchy). Karena f(z) =
z
1 juga analitik di dalam j, maka
: ∫c
z
dz = ∫ =
j
2z
dziπ
8/20/2019 Diktat Avk
54/58
54
4.4 Anti Derivatif Fungsi Analitik
Fungsi analitik pada domain terhubung tunggal D, z0 dan z ∈ D
Jika C1 dan C2 lintasan tunggal penghubung z0 ke z dan keduanya membentuk
lintasan tertutup tunggal C = C1 + C2 maka :
( )dzzf c
∫ = ( )dzzf 1c
∫ + ( )dzzf 2c-
∫ = 0
Sehingga
( )dzzf 1c
∫ = ( )dzzf 2
∫c
D z
c2
c1 z0
Integral dari z0 ke z tidak tergantung lintasannya asal lintasan dalam D, ditulis :
( )∫z
z0
f ϕ = dϕ tidak tergantung lintasan z ∈ D⇒ f(z) = z ∈ D( )∫z
z0
f ϕ
Contoh 4.4.1
f(z) = z3 fungsi analitik di seluruh bidang kompleks.
G(z) = ¼ z4 merupakan fungsi anti derivatifnya maka untuk sebarang lintasan dari
0 sampai 1 + i adalah
= G(1 + i) – G(0) = -1dzzi1
0
3∫+
Contoh 4.4.2
Jika D = C, maka Cosh z analitik di seluruh C. Makai
1
0
sindzzcos z =∫ = sinh i –
sinh 1
8/20/2019 Diktat Avk
55/58
55
Contoh 4.4.3
f(z) = 3θi
r er (r > 0, -π < θ < π)
Cabang utama dari z1/3 analitik kecuali pada OX mempunyai suatu anti derivatif F =
¾ z 4/3
Untuk sebarang lintasan di –r sampai i yang tidak memotong OX maka :
∫i
i-
31
dzz = F(i) – F(-i)
= ¾ (ei2π/3 – e- i2π/3)
= ¾ i sin (2π/3) = ¾ i√3
4.5 Rumus Integral Cauchy
Jika fungsi analitik di dalam dan pada lintasan tertutup tunggal C, z0 dalam c maka :
1. f(z0) =i2π
1 ( )dz
z-z
zf
c 0
∫
2. f’(z0) =i2π
1 ( )
( )dz
z-z
zf
c
2
0
∫
3. f n(z0) =i2π
n! ( )
( )dz
z-z
zf
c
1
0
∫ +n
Contoh 4.5.1
Tentukan ∫ −−c
z z
dz z 2
)3)(1(, jika lintasan C :
a. lingkaran C1 berarah positif dengan persaman |z| = 2
b. lingkaran C2 berarah positif dengan persaman |z – 4| = 2
8/20/2019 Diktat Avk
56/58
56
Penyelesaian :
a. Fungsi2)3(
)(−
= z
z z f analitik di dalam dan pada C1 dan 1 di dalam C1,
sehingga menurut rumus integral Cauchy f(1) =i2π
1 ( )( )
dz1-z
zf
c
∫ dan jawaban (a)
adalah 2 π i f(1) = πi / 2
b. Fungsi)1(
)(−
= z
z z g analitik di dalam dan pada C2 dan 3 di dalam C2, sehingga
menurut rumus integral Cauchy g’(3) =i2π
1 ( )( )
dz3-z
zg
c
2∫ dan jawaban (b) adalah 2 π
i g’(3) = πi / 2
4.6 SOAL-SOAL LATIHAN BAB IV
1.
Hitung
∫ +
c
dz z 23 dengan C lintasan positif keliling persegi dengan titik-titik
sudut 1 + i, -1 + i, -1 – i, 1 – i.
2. Selesaikan I = sepanjang x = t; y = tdz z i
i
∫+
+
42
1
2 2 ; 1 ≤ t ≤ 2
3. Hitung integral garis ∫ (xy + y2) dx dan ∫ (x2 – xy) dy sepanjang parabola y = x2
dari titik A(-1,1) ke titik (2,4)
4. Hitung integral garis :
a. ∫ (x2y2 dx + xy2 dy) sekeliling lintasan tertutup C bagian dari garis x = 1 dan
bagian parabola y2 = x ke arah positif
b. dy y x
xy∫ + 22
2
sekeliling lingkaran x2 + y2 = a2 ke arah positif
8/20/2019 Diktat Avk
57/58
57
5.
Hitung dz z
z
c
∫ + 3
, dengan C :
a. setengah lingkaran z = 3 e
iϕ
dengan ϕ dari 0 sampai π
b. setengah lingkaran z = 3 eiϕ dengan ϕ dari 0 sampai -π
c. lingkaran penuh z = 3 eiϕ dengan ϕ dari – π sampai π
6.
Selesaikan I = ∫ −−
c
dz z z
z
)1(
25 dimana C adalah lingkaran |z| = 2
*** SELAMAT MENGERJAKAN SEMOGA SUKSES ***
8/20/2019 Diktat Avk
58/58
58
DAFTAR PUSTAKA
Churchill, R.V, Brown, J.W. 1990. Complex Variables and Applications . New
York : McGraw-Hill Publishing Company.
Sardi, Hidayat. 1989. Fungsi Kompleks . Modul Perkuliahan 1-9 UT. Jakarta :
Karunika.
Soemantri, R. 1996. Fungsi Vari abel Kompleks . Jakarta : Ditjen Dikti Depdikbud.
Spiegel, Murray R. 1964. Theory and Problems of Complex Variables . New York
: McGraw-Hill, Inc