42
Download | Wikiforsat | datasat | Gallery August 25, 2010, 10:24:48 am Welcome, Guest. Please login or register . Did you miss your activation email? Login with username, password and session length News: Yg belum baca Peraturan Forum Satelit , silakan dipahami dgn sebaik- baiknya! Home Help Login Register Chat FORSAT Whats New And TV Guide Satellite Forum Community > Kategori Utama > Teknis Tracking TV Satelit > Tutorial Parabola (Pemula & Expert) Pages: [1] 2 3 4 5 6 ... 293 Go Down « previous next » Pri nt Autho r Topic: Tutorial Parabola (Pemula & Expert) (Read 560516 times) ozora Tutorial Parabola (Pemula & Expert) « on: September 26, 2007, 10:00:24 pm » --== TUTORIAL PARABOLA ==-- Bagi yang punya tutorial pemasangan antenna parabola, silakan share disini..... « Last Edit: March 28, 2009, 04:23:37 pm by Juan pablo » Logge d

digital

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: digital

Download | Wikiforsat | datasat | Gallery

August 25, 2010, 10:24:48 am

Welcome, Guest. Please login or register.Did you miss your activation email?

Login with username, password and session length

News: Yg belum baca Peraturan Forum Satelit, silakan dipahami dgn sebaik-baiknya!

Home Help Login Register Chat

FORSAT Whats New And TV Guide Satellite Forum Community > Kategori Utama > Teknis Tracking TV Satelit > Tutorial Parabola (Pemula & Expert)

Pages: [1] 2 3 4 5 6 ... 293 Go Down« previous next »

Print

Author Topic: Tutorial Parabola (Pemula & Expert) (Read 560516 times)

ozora

Pengembara

Reputasi : 0Trade Count: (0)

Offline

Posts: 14

Tutorial Parabola (Pemula & Expert) « on: September 26, 2007, 10:00:24 pm »

--== TUTORIAL PARABOLA ==--

Bagi yang punya tutorial pemasangan antenna parabola, silakan share disini.....

« Last Edit: March 28, 2009, 04:23:37 pm by Juan pablo » Logged

Oly Siswa

Reputasi :

Re: Tutorial Parabola (Pemula & Expert) « Reply #1 on: September 27, 2007, 06:47:01 pm »

mau tanya nih , maklum saya newbie, Apakah ada pengaruh ngak jika antena saya yg 6 feet solid,karena lama

Page 2: digital

28Trade Count: (0)

Offline

Posts: 293

jadi karatan , kemanpuan recieve signal jadi berkurang ? gimana ya cara utk meningkatkan signalnya ? Ini saya alami setelah 2 bulan di tinggal ke luar kota, waktu pulng jadi signal asiasat dan palapa jadi kadang kadang tidak bisa diterima ? terutama RCTI ,TVRI dan di asiasat TVB8, AsiaPLus ?

Logged

pl@nko Guest

Re: Tutorial Parabola (Pemula & Expert) « Reply #2 on: September 27, 2007, 07:56:01 pm »

Quote from: Olympia8668 on September 27, 2007, 06:47:01 pmmau tanya nih , maklum saya newbie, Apakah ada pengaruh ngak jika antena saya yg 6 feet solid,karena lama jadi karatan , kemanpuan recieve signal jadi berkurang ? gimana ya cara utk meningkatkan signalnya ? Ini saya alami setelah 2 bulan di tinggal ke luar kota, waktu pulng jadi signal asiasat dan palapa jadi kadang kadang tidak bisa diterima ? terutama RCTI ,TVRI dan di asiasat TVB8, AsiaPLus ?ada karena karat menghambat pemantulan sinyal ke LNB, jadi kudu dibersihkan disikat dan dicat kembali.@BP

Logged

yansen Siswa

Reputasi : 23Trade Count: (0)

Offline

Posts: 460

Re: Tutorial Parabola (Pemula & Expert) « Reply #3 on: October 01, 2007, 09:14:13 pm »

saya mo ngejar bang yamal nech, penasaran belum dapat juga padahal lankatv sudah dapet dengan gambar yang putus2, makanya mo ganti dish 6feet solid dengan mesh 12feet , cuman saya khawatir kalo nantu KU band tidak dapat dengan dish mesh....minta pencerahannya dari rekan2 semua.

thks, salam

yansen

Logged

Page 3: digital

2 solid 6f starcom (KU MTi & Cband Tanaka)2 solid oRi astropositioner&actuator yuri yp-300DR, disecQ 4x1, dm500s, ss2, SCARLET 42LG60FR

santika Siswa

Reputasi : 28Trade Count: (0)

Offline

Location: under my dishPosts: 387

Web designer for hire

Re: Tutorial Parabola (Pemula & Expert) « Reply #4 on: October 02, 2007, 12:25:47 am »

bro Yansen, mungkin masalah bung yamal bisa masuk di topic yamal 202, semua jurus2 dan sesajen buat ke temu bung jamal ada disana

beserta para pakar2 nya

Logged

Stop Virus

yansen Siswa

Reputasi : 23Trade Count: (0)

Offline

Posts: 460

Re: Tutorial Parabola (Pemula & Expert) « Reply #5 on: October 02, 2007, 03:27:20 am »

Maksud saya yg KU band pake dish mesh-nya bro santika, apa hasilnya akan optimal pake dish mesh. Karena berdasarkan info yg saya peroleh bhwa gelombang KU berbeda dg C band.

Thks, salamyansen

Logged

2 solid 6f starcom (KU MTi & Cband Tanaka)2 solid oRi astro

Page 4: digital

positioner&actuator yuri yp-300DR, disecQ 4x1, dm500s, ss2, SCARLET 42LG60FR

pl@nko Guest

Re: Tutorial Parabola (Pemula & Expert) « Reply #6 on: October 02, 2007, 03:49:18 am »

Quote from: yansen on October 02, 2007, 03:27:20 amMaksud saya yg KU band pake dish mesh-nya bro santika, apa hasilnya akan optimal pake dish mesh. Karena berdasarkan info yg saya peroleh bhwa gelombang KU berbeda dg C band.

Thks, salamyansenDisarankan anda menggunakan dish solid 2.4 m (8 ft) saja utk hasil optimal ku dan c band.@BP

Logged

yansen Siswa

Reputasi : 23Trade Count: (0)

Offline

Posts: 460

Re: Tutorial Parabola (Pemula & Expert) « Reply #7 on: October 02, 2007, 06:25:25 am »

Quote from: planko on October 02, 2007, 03:49:18 amQuote from: yansen on October 02, 2007, 03:27:20 amMaksud saya yg KU band pake dish mesh-nya bro santika, apa hasilnya akan optimal pake dish mesh. Karena berdasarkan info yg saya peroleh bhwa gelombang KU berbeda dg C band.

Thks, salamyansenDisarankan anda menggunakan dish solid 2.4 m (8 ft) saja utk hasil optimal ku dan c band.@BP

masalahnya jarang yang jual dish solid 8 feet kebanyakan 6 feet solid.

thks BP, salam yansen

Logged

2 solid 6f starcom (KU MTi & Cband Tanaka)2 solid oRi astropositioner&actuator yuri yp-300DR, disecQ 4x1, dm500s, ss2,

Page 5: digital

SCARLET 42LG60FR

pl@nko Guest

Re: Tutorial Parabola (Pemula & Expert) « Reply #8 on: October 02, 2007, 06:43:13 am »

Quote from: yansen on October 02, 2007, 06:25:25 amQuote from: planko on October 02, 2007, 03:49:18 amQuote from: yansen on October 02, 2007, 03:27:20 amMaksud saya yg KU band pake dish mesh-nya bro santika, apa hasilnya akan optimal pake dish mesh. Karena berdasarkan info yg saya peroleh bhwa gelombang KU berbeda dg C band.

Thks, salamyansenDisarankan anda menggunakan dish solid 2.4 m (8 ft) saja utk hasil optimal ku dan c band.@BP

masalahnya jarang yang jual dish solid 8 feet kebanyakan 6 feet solid.

thks BP, salam yansen

Kan bisa pesan sama tokonya atau klo lagi pas ke Jkt kan bisa dihunting tuh dish 8 ftnya atau titip juga bisa jika ada teman or keluarga yang ke jkt...gampangkan?hehe..@BP

Logged

darktemplar Guru

Reputasi : 238Trade Count: (0)

Offline

Location: depok -

Re: Tutorial Parabola (Pemula & Expert) « Reply #9 on: October 02, 2007, 09:30:17 am »

« on: December 25, 2006, 07:22:37 AM »

dari arsip forum lama

CARA PASANG PARABOLA Good Good

by Arman Yusuf modified

Berikut adalah material yang saya siapkan sebelum kegiatan ini dimulai :

Page 6: digital

Jakarta PPPosts: 3373 Satu set piringan parabola, prime focus, Ø 115 cm. Di titik tengah

parabola, kedalamannya adalah 18 cm.

C Band Low Noise Block Fedhorn (LNBF) yang fungsinya sebagai transverter dari input 3,4 – 4,2 GHz menjadi output 0,95 – 1,75 GHz dengan bantuan Local Oscillator (LO) 5,15 GHz. Banyak orang menyebutnya sebagai Feedhorn atau LNB saja.

Kabel koaksial khusus 75 Ω penghubung dari LNBF ke Set-Top Box (STB) lengkap dengan jacknya.

Digital STB. Gunanya untuk menala sinyal keluaran LNBF, mendecode sinyal dan menghasilkan komponen audio + video yang siap diumpankan ke televisi. Saya menggunakan @Metabox I (http://www.metaware.co.kr) karena kualitas yang baik serta firmwarenya bisa diupdate dengan mudah. Di pasaran, banyak sekali STB ditawarkan, mulai dari kelas Free-to-Air Digital STB (menangkap siaran gratis seperti siaran televisi swasta nasional) sampai yang sanggup membuka Pay Television (siaran teracak, harus berlangganan misalnya siaran IndoVision).

Televisi yang memiliki RCA/AV Input (3 kabel: 1 video + 2 stereo audio). Bila Anda memiliki perangkat Home Theatre yang mendukung Dolby Prologic II, suara stereo yang diterima dapat dialihkan ke Home Theatre sehingga siaran yang dibuat dalam tata suara surround (biasanya film-film dengan label DTS, Dolby Surround atau THX) dapat disuarakan bak bioskop pribadi Smiley.

Setelah semua disiapkan, Anda harus mencatat data berikut:

Satelit yang akan kita tala. Demi kemudahan, mari kita tala satelit AsiaSat 3S yang berlokasi di 0,0o S 105,5o E. Informasi posisi, transponder dan channel terkini ada di http://sattracker.mrtian.com/chart

Posisi parabola kita (gunakan GPS untuk mengetahuinya). Dalam hal ini QTH saya adalah di 6,12o S 106,5o E. Jika kita telaah, ternyata posisi saya hanya berbeda 6,12o S 1,0o E dengan satelit AsiaSat 3S sehingga nanti “pucuk” parabolanya kira-kira akan mendongak ke atas langit Jakarta.

Menyiapkan Parabola

Letakkan parabola di bidang (tempat terbuka) tidak ada halangan ke langit bebas serta datar. Untuk menentukan kedatarannya, Anda bisa

Page 7: digital

tuang air ke baskom. Bila air penuh tepat lurus di bibir baskom berarti bidang cukup datar terhadap bumi. Bila posisinya miring, gunakan papan yang diganjal untuk mendapatkan bidang yang datar.

Gambar 1: Menentukan datar tidaknya bidang peletakkan parabola

Buatlah garis vertikal dan horizontal pada parabola untuk membantu penentuan posisinya. Titik temu garis ini harus berada tepat di dasar parabola (gunakan gundu, tempat di mana gundu diam itulah titik dasar parabola). Setelah digaris, berikan penanda empat arah mata angin seperti gambar berikut:

Gambar 2: Menggambar arah mata angin di piringan parabola

Arahkan piringan parabola ke arah mata angin menggunakan kompas yang diletakkan di dasar parabola (yaitu titik pertemuan garis vertikal horizontal tadi). Atur agar keempat arah mata angin itu sesuai dengan yang ditunjukkan di kompas.

Gambar 3: Mengarahkan piringan ke arah mata angin. Sumbu S – N masih sedang diarahkan

Pasanglah LNBF pada bracket yang disediakan LNBF pada parabola. Untuk menentukan tinggi bracket yang tepat, gunakan rumus berikut:

Page 8: digital

Gambar 4: Menentukan posisi tinggi bracket dari dasar antena

Pada badan LNBF ada angka-angka 0,42 sampai 0,30. Angka itu disebut f/D, didapat dengan membagi 45,9 cm / 115 cm = 0,40. Pasanglah LNBF tepat di posisi f/D 0,40

Gambar 5: Mengatur posisi f/D LNBF di 0,40

Pada kepala LNBF ada angka-angka -30o, 0o dan +30o. Angka itu

Page 9: digital

mengatur arah polarisasi antena dalam LNBF. Aturlah garis 0o tepat ke arah W, yang berarti juga searah garis W pada piringan parabola. Tanpa mengubah posisi f/D, kencangkan mur pengunci pada posisi yang pas.

Gambar 6: Mengatur polarisasi antena dalam LNBF

Karena saya berada di 6,12o S, yaitu 6,12o di bawah garis katulistiwa maka saya harus mendongakkan piringan parabola sebanyak 6,12o di sumbu N agar posisi antena tepat mengarah ke atas katulistiwa. Karena Ø parabola 115 cm, maka dengan menghitung SIN 6,12o x 115 cm didapat 12 cm (ingatlah rumus trigonometri Sine, Cosine dan Tangent. Gunakan scientific calculator untuk memudahkan perhitungan). Yang kita lakukan ini disebut dengan mengatur “deklinasi”.

Page 10: digital

Gambar 7: Mengatur deklinasi

Karena saya berada di 106,5o E sementara satelit berada di 105,5o E berarti saya harus menurunkan posisi piringan sebesar 1,0o di sumbu W. Karena Ø parabola 115 cm, maka dengan menghitung SIN 1,0o x 115 cm didapat 2 cm. Yang kita lakukan ini adalah mengarahkan piringan parabola tepat pada orbit satelitnya. Karena hanya coba-coba, saya berikan beban tertentu ke sumbu W, diganjal di bawah sedemikian rupa sehingga piringan parabola turun tepat sebanyak 2 cm di sumbu W.

Gambar 8: Menyesuaikan piringan ke arah ke orbit satelit AsiaSat 3S

Page 11: digital

Gambar 9: Hasil akhir pemasangan parabola

Selesailah kita mengatur antena parabola. Kita akan mengatur STB. Karena pengaturan tiap merk STB berbeda-beda, gambar yang ditampilkan hanyalah sekadar acuan belaka. Pertama, masukkan konfigurasi antena pada STB, dan akhiri dengan mencari transponder serta channel yang disediakan pada satelit tersebut (otomatis ada pada STB masing-masing):

a. Satellite: AsiaSat 3S;

b. LNB Type: Standard (Frequency 5,150 MHz);

c. 22 KHz: Off;

d. Polarity: Auto.

Gambar 10: Mengatur konfigurasi antena

Jika Anda tidak dapat menemukan transponder atau channel --- masukkan secara manual data salah satu TV, misalnya TV 5 ASIE:

a. Frequency: 3.670 GHz;

Page 12: digital

b. Polarity: HORIZONTAL (H);

c. Symbol Rate: 26,000 symbols/second;

d. FEC: 7/8;

e. Name: TV 5 ASIE;

f. Video PID: 1120;

g. Audio PID: 1121;

h. PCR PID: 1120.

Jika Anda menemukan beberapa channel TV secara otomatis melalui fasilitas

Search di STB --- pilihlah satu channel misalnya TV 5 ASIE.

Gambar 11: Kekuatan sinyal yang diterima

Kemudian, aturlah agar sinyal diterima sebesar mungkin dengan mengkoreksi kedudukan piringan parabola. Pada gambar di atas, kekuatan sinyal yang semula hanya 20% setelah dikoreksi menjadi 73%, kualitas tetap 85% tetapi warnanya sudah hijau artinya sudah cukup stabil menerima sinyal. Pada STB yang saya miliki, gambar akan tampak baik bila sinyal ada di atas 60%, kualitas di atas 80% dan bar persentase menunjukkan warna hijau (bisa berbeda di tiap STB).

Setelah sepuluh langkah ini selesai dilalui, kita bisa mengulang pencarian transponder serta channel lain agar seluruh siaran bisa ditangkap. Ada 55 siaran TV gratis + 26 siaran radio gratis yang saya bisa nikmati (di luar siaran teracak yang jumlahnya mendekati 100). Setelah itu siaplah kita menikmati siaran dari luar negeri melalui satelit AsiaSat 3S dengan kualitas video tanpa cacat serta suara stereo yang membahana.

Page 13: digital

Gambar 12: Beberapa channel yang bisa ditangkap. Gambar di sini kurang cerah karena kamera digital memfoto langsung layar televisi

Sangat puas bisa menemukan posisi satelit secara mandiri, biar pun sinyal yang diterima pas-pasan tetapi karena mencari dengan usaha sendiri, ada ilmu berharga yang bisa kita serap. Tantangan ke depannya

Page 14: digital

adalah bagaimana mencari satelit untuk TVRO lainnya seperti Palapa C2, Panamsat 7 + 10, ST 1, Thaicom23, Apstar 2R, AsiaSat 2 serta Telkom 1. Mengganti C Band LNBF dengan antena receiver/transverter band amatir radio adalah hal yang mudah setelah Anda tahu posisi satelitnya berada di mana. Antena transmitter untuk komunikasi dua arah dengan satelit biasanya Yagi; tentunya mudah ditentukan arahnya dengan bantuan referensi posisi piringan parabola kita.

Catatan:

Pengaturan posisi piringan parabola ini hanya untuk menerima sinyal satelit Geostationer Earth Orbit (GEO) yang orbitnya di sekitar garis katulistiwa, bukan untuk satelit Low/Medium Earth Orbit (LEO/MEO) atau yang orbitnya tidak berada di garis katulistiwa.

SUMBER : http://c.1asphost.com/mainsource/Indonesia.asp« Last Edit: June 16, 2007, 08:04:34 AM by planko »

Logged

everything for better

darktemplar Guru

Reputasi : 238Trade Count: (0)

Offline

Location: depok - Jakarta PPPosts: 3373

Re: Tutorial Parabola (Pemula & Expert) « Reply #10 on: October 02, 2007, 09:34:11 am »

dari arsip forum lama : « Reply #1 on: December 25, 2006, 07:33:40 AM »

CARA INSTALASI ANTENA KU BAND

by [email protected]

Sinyal Ku band memiliki beamwidth (lebar berkas) lebih kecil dari C band sehingga mengakibatkan penyetelan antena parabola lebih sulit dibandingkan C band. Selain itu Diameter antena juga berhubungan dengan beamwidth C atau Ku band, dimana tuning antena yang berdiameter lebih besar akan lebih sulit dibandingkan diameter yang kecil, karena antena berdiameter besar memiliki beamwidth yang lebih sempit. Jadi menyetel antena untuk Ku band akan relatif lebih mudah pada dish berdiameter kecil (6 feet ke bawah). Sebuah antena yang telah di tuning pada Ku band akan berfungsi baik pada C band, tetapi kebalikannya, antena yang di tuning di C band belum tentu berfungsi di Ku band.

Page 15: digital

Mesh atau Solid?

Sebuah solid dish yang memiliki bentuk parabola sempurna akan memantulkan sinyal yang sama banyaknya dengan mesh dish yang memiliki 1,25 x diameternya. Jadi secara teori: 6 feet perfect solid dish = 1,25 x 6 = 7,5 feet perfect mesh dish. Untuk memilih solid atau mesh dish, adalah hal yang lebih penting apabila dish tersebut memiliki bentuk parabola yang sempurna sehingga gain yang dihasilkan maksimum. Lalu bagaimana kalau yang tersedia hanya mesh dish saja? OK, asal dish tersebut memiliki persyaratan sbb:

Mesh memiliki lubang tidak lebih besar dari 1/4” (0,4 - 0,5 cm) atau sinyal 10-12 ghz akan 'lewat' dan tidak terpantulkan.

Mekanisme mounting antena harus cukup presisi sehingga tidak mempunyai gerak (spelling) di setiap arah sumbunya, misalnya ketika antena ditiup angin dan mempunyai smooth tracking sepanjang kurva satelit, dsbnya.

Actuator juga memiliki 'ketelitian' Ku band – tidak memiliki gerak lebih dari 1/16” ketika ditekan/diputar.

Sinyal Beam

Masalah klasik kalau ada yang bertanya “apakah saya bisa menerima siaran Ku ini dan itu?” Untuk jelasnya sebelum mengeluarkan biaya yang relatif mahal, ada baiknya melihat foot print sinyal Ku satelit yang anda inginkan untuk mengetahui apakah sinyal Ku band tersebut melingkupi daerah anda. Juga dapat bertanya dengan rekan-rekan yang sudah pernah mencoba atau berhasil.

Di bawah ini saya ambil contoh foot print satelit NSS6 95°E yang memancarkan sinyal Ku untuk spot North East Asia. Pada gambar jelas terlihat satelit tersebut tidak memancarkan sinyal untuk daerah Indonesia, tetapi untuk Philipina dengan beam pancaran terbesar 53 dbW, Jepang, Korea, dan sebagian China serta Rusia. Bila diteliti, beam sinyal terkecil adalah 42 dbW dapat diterima di sebagian kalimantan dan nyaris pulau Sumatra. Berdasarkan Tabel Perbandingan besarnya pancaran dan ukuran dish yang diperlukan, dapat kita ketahui secara teori bahwa besar minimal diameter dish yang dibutuhkan untuk dapat menerima sinyal tersebut adalah 110 cm. Selanjutnya tinggal keberuntungan anda, apakah anda tinggal di daerah yang masih di dalam cakupan sinyal Ku tersebut – walaupun hanya spill-over signal? Apakah peralatan dan setting antena anda cukup akurat, dsbnya. Bagi yang senang bereksperimen merupakan tantangan yang mengasyikkan untuk mencoba menerima sinyal 'tumpahan' tersebut dengan antena berukuran besar – 8 feet ke atas.

Page 16: digital

Satelit Ku NSS-6 95°E North Asia Spot

Page 17: digital

Tabel untuk Ku LNBF dengan Noise Figure (NF) = 0.6 - 0.7 dB

Perbandingan besarnya kuat pancaran dan ukuran dish yang diperlukan.

Jenis Antena

Terdapat 2 jenis dish antena yang umum digunakan pada Ku band, yaitu Offset dan Prime focus dish. Prime focus dish adalah jenis dish antena yang biasa digunakan pada C band dimana LNBF terletak tepat di titik fokus dish. Offset dish adalah parabola dish yang dipancung sehingga memiliki luas permukaan yang lebih kecil dari dish parabola sesungguhnya. Keuntungan offset dish adalah bentuk fisik yang lebih kecil dan penerimaan sinyal Ku relatif tidak terganggu pada saat hujan dibandingkan prime focus yang terkadang harus kehilangan sinyal pada waktu hujan lebat. Kekurangannya adalah gain yang dihasilkan relatif lebih kecil dari pada parabola dengan diameter sesungguhnya – prime focus. Offset dish digunakan pada wilayah cakupan sinyal yang kuat. Untuk tingkat keberhasilan yang relatif besar disarankan menggunakan prime focus antena dan lnbf. Di tanah air beredar beberapa merk solid dish seperti Venus, Starcom, Matrix dan Technosat.

LNBF

LNBF Ku band memiliki harga yang relatif lebih mahal (200-400 RB) dibandingkan LNBF C band. Bentuk fisik lebih kecil dan cara penempatan pada titik fokus yang berbeda. Umumnya LNBF C band memiliki tanda

Page 18: digital

(berupa garis dengan angka 0 di tengah dan 30 di kiri dan kanannya) dimana garis dengan angka 0 harus diletakkan pas ke arah Timur atau Barat dan kemudian dikoreksi (putar ke kiri-kanan) sampai mendapatkan gambar/sinyal terbaik. Hal ini dapat dijelaskan dengan terdapatnya 2 antena kecil di dalam wave guide (corong lnb) dimana masing-masing berfungsi sebagai antena berpolarisari vertikal dan horisontal. Berbeda dengan C band, Ku band LNBF memiliki hanya 1 antena yang letaknya sejajar dengan arah F konektor (terletak di dalam wave guidenya).

Gambar Offset Ku band LNBF

Ku band LNBF dibedakan 2 macam yaitu tipe Offset dan prime focus LNBF. Kedua tipe ini dipilih sesuai dengan jenis antena yang digunakan di atas. Offset LNBF umumnya memiliki rasio f/D = 0,5 ke atas sedangkan prime focus LNBF memiliki f/D = 0,3 - 0,4. Sangat dianjurkan untuk menggunakan tipe LNBF yang sesuai dengan antena yang digunakan. Untuk menggunakan Offset LNBF pada prime focus antena boleh-boleh saja, terutama apabila sinyal Ku cukup besar beaming ke daerah anda. Tetapi sesungguhnya akan terdapat pengurangan gain yang cukup berarti karena faktor f/D yang berbeda antara LNBF dan dish. Apabila ingin hasil yang memuaskan: gunakanlah prime focus LNBF pada prime focus antena.

Page 19: digital

INSTALASI

1. Menghitung Titik Fokus

Menurut rumus kurva parabola titik fokus f (cm) adalah diameter (D)

pangkat 2 dibagi dengan 16 x depth .

f = D2/16.d

Jadi bila menggunakan antena 6 feet (180 cm) dengan depth 30 cm, maka titik fokus f (tempat menempatkan lnbf) adalah 67,5 cm dari dasar piringan antena.

Page 20: digital

Rasio fokus/Diameternya (f/D) = 67,5 cm/ 180 cm = 0,36.

Angka f/D inilah yang kita gunakan untuk mengatur naik turunnya adjustable scalar ring pada LNBF C band. Untuk menempatkan LNBF di titik fokus diperlukan bracket yang tersedia di pasaran. Dengan bracket ini anda dapat memasang LNBF di antena tipe tripod atau singlepod. Cara menginstallnya kurang lebih sama dengan LNBF C band. Tetapi pada Ku band LNBF, arahkan garis dengan angka O pada arah UTARA atau SELATAN. Bila tidak ada garis 0 sebagai gantinya arahkan KONEKTOR sesuai dengan arah Utara atau Selatan. Kemudian atur ketinggian LNBF supaya ring terletak 67,5 cm dari dasar antena- sesuai dengan jarak titik fokus hasil perhitungan.

Page 21: digital

Gambar prime focus Ku band lnbf dan bracket

Ada yang mungkin bertanya apakah dapat memasang LNBF Ku band di samping LNBF C band yang sudah terpasang? Karena saya belum pernah mencobanya, silahkan teman lain memberikan masukan apabila pernah mencobanya.

2. Setting Local Oscilator Frequency (LOF)

Untuk universal LNBF set LOFnya 9750/10600 dan 22 Khz Auto atau LOF1 9750 dan LOF2 10600. Umumnya receiver jenis baru telah memberikan pilihan setting otomatis ketika kita memilih LO tersebut, tinggal memilih jenis LNBF universal dengan LOF 9750/10600 dsnya. Apabila menggunakan LNBF tipe lama, set LOF=9750 dengan switch 22 Khz OFF untuk low band 10,7-11,7 Ghz dan LOF=10600 dengan switch 22 Khz ON untuk high band 11,7-12,75 Ghz. Cara setting ini dapat berbeda tergantung dari receiver yang digunakan.

3. Tips Mencari sinyal

Cara termudah, gunakanlah sinyal C band untuk mencari arah kurva (Timur-

Page 22: digital

Barat) satelit terlebih dulu. Untuk mencari sinyal, tune antena pada salah satu frequensi/sinyal C band analog atau digital. Setelah didapatkan sinyal quality dan sinyal strength terbaik, ganti LNBF dengan Ku band dan scan di freq yang anda inginkan. Bila sinyal strength besar tetapi sinyal qualitynya 0 atau kecil, koreksi Deklinasi (Arah Utara – Selatan) dengan mur setelan di antena. Perhatikan bahwa 1 - 2 kali putaran baut Deklinasi tersebut dapat memiliki perbedaan yang sangat besar: Sinyal quality dari 0 – 100 %. Dari percobaan-percobaan yang telah saya lakukan, tipe mounting seperti pada gambar memberikan hasil yang paling akurat dan waktu penyetelan yang cepat.

Gambar mur setelan Deklinasi

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah frequency, symbol rate, dll. pada satu LNBF/Receiver dengan lnbf/receiver lainnya tidak mutlak sama. Hal ini besar pengaruhnya pada Ku band, tidak seperti halnya C band. Misalnya Siaran A pada Freq. 12.000 Mhz Hor SR:10.000 k/s pada receiver X belum

Page 23: digital

tentu sama dengan receiver Y, Z dsbnya. Pada receiver Y mungkin sinyal quality baru stabil/lock pada 12.002 Mhz dengan SR: 10.001 k/s dan di receiver Z pada 12.004 Mhz SR: 10.003 k/s, dstnya. Ini menjelaskan kenapa terkadang sulit untuk mencari sinyal Ku band berdasarkan informasi dari Web site atau teman, yang pada C band tidak pernah/jarang ditemukan. Anda harus berimprovisasi – play with your remote! Setelah melakukan semua langkah diatas tetapi anda masih belum mendapatkan sinyal yang dicari? Satu hal yang paling mungkin adalah karena anda telah menggunakan tiang / post yang memiliki diameter yang lebih kecil dari diameter mounting antena. Sehingga usaha berjamjam untuk mencari sinyal menjadi sia-sia karena antena memilih gerak (meskipun sedikit, tetapi tidak bisa ditolerir untuk Ku band) bebas ke dua sumbu. Pemecahannya adalah perbaiki diameter tiang dengan diameter yang pas dengan mounting antena sehingga tidak memiliki gerakan lagi. Bisa dengan mengganti dengan tiang baru atau menambahkan pipa berdiameter lebih besar sepanjang pipa mounting (plus 10-20 cm). Diameter luar pipa/tiang yang sering ditemukan adalah 7,5 cm sedangkan pada beberapa produk antena, diameter bagian dalam mounting adalah 8-8,5 cm.

SUMBER : http://c.1asphost.com/mainsource/Indonesia.asp

Logged

everything for better

Re: Tutorial Parabola (Pemula & Expert) « Reply #11 on: October 02, 2007, 09:37:08 am »

Beberapa bacaaan yang berhubungan dengan antennadiarsip dari forum sebelumnyasemoga berguna

Logged

berlarilah menuju kaki langit

Page 25: digital
Page 26: digital
Page 27: digital
Page 28: digital
Page 29: digital
Page 30: digital
Page 31: digital

LNB Frequency : 5150

DiSEqC : 1 of 4(Topfield) atau 1/4(Metabox).

Sedangkan untuk Measat 1 Ku

LNB Frequency : 9750/10600

DiSEqC : 2 of 4(Topfield) atau 2/4(Metabox).

Kelebihan:

- Biaya jauh lebih murah karena hanya memakai satu piring saja.

- Hemat waktu dan tempat.

Kekurangan:

- Untuk signal Ku Band yang relatif lemah, tidak bisa ditangkap.

SUMBER : http://c.1asphost.com/mainsource/Indonesia.asp

Logged

everything for better

satyamukti Baru Daftar

Reputasi : 0Trade Count: (0)

Offline

Re: Tutorial Parabola (Pemula & Expert) « Reply #13 on: October 02, 2007, 09:51:12 am »

masih dari arsip forum sebelumnya.lupa sumbernya, terima kasih banyak buat yang membuat tutorial ini.cuma bisa bantuin ngarsip doang.

Logged

Page 32: digital

Location: indonesiaPosts: 6

berlarilah menuju kaki langit

iischibira Baru Daftar

Reputasi : 0Trade Count: (0)

Offline

Posts: 4

Re: Tutorial Parabola (Pemula & Expert) « Reply #14 on: October 02, 2007, 11:43:00 pm »

bgmn supaya ada chinasat 6b

receiver saya ga ada chinasat 6b nichperlu panggil teknisikah

thx b4

Logged

Pages: [1] 2 3 4 5 6 ... 293 Go Up Print « previous next »

Jump to:

Powered by SMF 1.1.11 | SMF © 2006-2009, Simple Machines LLC

Loading...

Page 33: digital