Upload
anonymous-fnanpwatip
View
39
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
diet pada penyekit lambung
Citation preview
PEMBAHASAN
A. Diet pada klien dengan penyakit lambung
Gambaran Umum
Penyakit lambung atau gastrointestinal meliputi gastritis akut dan kronik, ulkus peptikum,
pasca operasi lambung yang sering diikuti dengan ”dumping sindrome” dan kanker lambung.
Ganguan gastrointestinal sering dihubungkan dengan emosi atau psikoneurosis dan/atau
makan terlalu cepat karena kurang dikunyah serta terlalu banyak merokok. Gangguan pada
lambung umumnya berupa sindrom dispepsia, yaitu kumpulan gejala yang terdiri dari mual,
muntah, nyeri epigastrium, kembung, nafsu makan berkurang, dan rasa cepat kenyang.
Tujuan Diit
Tujuan diet penyakit lambung adalah untukmemberikan makanan dan cairan secukupnya
yang tidak memberatkan lambung serta mencegah dan menetralkan sekresi asam lambungg
yang berlebihan.
Syarat Diit
a. Mudah dicerna, porsi kecil dan sering diberikan
b. Energi dan protein cukup,sesuai dengan kemampuan pasien unutuk menerimanya.
c. Lemak rendah, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total yang ditingkatkan secara
bertahaphingga sesuai dengan kebutuhan.
d. Rendah serat, terutama serat yang tadak larut air yang ditingkatkan secara bertahap.
e. Cairan cukup, terutama bila ada muntah
f. Tidak mengandung bahan makanan atau bumbu yang tajam, baik secara termis, mekanis,
maupun kimia (dusesuaikan dengan daya terima perorangan)
g. Laktosa rendah bila ada gejala intoleransi laktosa; umumnya tidak dianjurkan minum
susu terlalu banyak.
h. Makan secara perlahan dilingkungan yang tenang
i. Pada fase akut dapat diberikan makanan parenteral saja selama 24-48 jam untuk
memberi istirahat pada lambung.
Macam Diit dan Indikasi Pemberian
Diet lambung diberikan pada pasien dengan gastritis, ulkus pektikum, tifus abdominalis, dan
paska bedah saluran cerna atas.
Diet Lambung I
Diet lambung I diberikan pada pasien gastritis akut, ulkus pektikum, paska pendarahan, dan
tifus abdominalis berat. Makanan diberikan dalam bentuk saring dan merupakan perpindahan
dari pasca – hematemesis – melena, atau setelah fase akut teratasi. Makanan diberikan setiap
tiga jam ( lihat makan saring ) selama 1 – 2 hari saja karena membosankan serta kurang
energi, zat besi, tiamin, dan vitamin C.
Diet Lambung II
Diet lambung II diberikan sebagai perpindahan dari diet lambung I, kepada pasien dengan
ulkus pektikum atau gastritis kronis dan tifus abdominalis ringan. Makanan berbentuk lunak,
porsi keci serta deberikan berupa 3 kali makanan lengkap dan 2 – 3 kali makanan selingan.
Makanan ini cukup energy, protein, vitamin C, tetapi kurang tiamin.
Bahan Makanan Sehari
Bahan makanan Berat (g) Urt
Beras
Roti
Maizena
Daging
Telur ayam
Tempe
Sayuran
Buah
Margarine
Gula pasir
Susu
90
40
20
100
100
100
250
200
35
65
300
3,5 gls bubur
2 iris
4 sdm
2 ptg sdg
2 btr
4 ptg sdg
2,5 gls
2 ptg sdg papaya
3,5 sdm
6,5 sdm
1,5 gls
Nilai Gizi
Energi 1942 kkal Besi 28,5 mg
Protein 75 g Vitamin A 15369 RE
Lemak 79 g Tiamin 0,8 mg
Karbohidrat 241 g Vitamn C 205 mg
Kalsium 817 mg
Pembagian Bahan Makanan Sehari
Pagi Pukul 10.00
beras 30 g = 1,25 gls bubur maizena 20 g = 4 sdm
telur ayam 50 g = 1 btr gula pasir 25 g = 2,5 sdm
sayuran 50 g = 0,5 gls susu 100 g = 0,5 gls
gula pasir 10 g = 1 sdm
margarin 5 g = 0,5 sdm
Siang Pukul 16.00
beras 30 g = 1,25 gls bubur roti 40 g = 2 iris
daging 50 g = 1 ptg sdg margarine 10 g = 1 sdm
tempe 50 g = 2 ptg sdg telur 50 g = 1 btr
sayuran 100 g = 1 gls gula pasir 10 g = 1 sdm
pepaya 100 g = 1 ptg sdg
gula pasir 10 g = 1 sdm
margarine 10 g = 1 sdm
Malam Pukul 20.00
beras 30 g = 1,25 gls bubur susu 200 g = 1 gls
daging 50 g = 1 ptg sdg gula pasir 10 g = 1 sdm
tempe 50 g = 2 ptg sdg
sayuran 100 g = 1 gls
pepaya 100 g = 1 ptg sdg
margarine 10 g = 1 sdm
Bahan Makanan Yang Dianjurkan Dan Tidak Dianjurkan
Bahan
makanan
Dianjurkan Tidak dianjurkan
Sumber
karbohidrat
Sumber protein
Beras dibubur atau ditim; kentang dipure;
macaroni direbus; roti dipanggang;
biscuit; krekers; mi, bihun, tepung-
tepungan dibuat pudding atau bubur.
Daging sapi empuk, hati, ikan, ayam
Beras ketan, beras tumbuk, roti
whole wheat, jagung; ubi,
singkong, tales; cake, dodol,dan
berbagai kue yang terlalu manis
dan beremak tinggi.
Daging, ikan ,ayam yang diawet,
hewani
Sumber protein
nabati
Sayuran
Buah-buahan
Lemak
Minuman
Bumbu
digiling atau dicincang dan direbus,
disemur, ditim, dipanggang; telur ayam
direbus, didadar, ditim, diceplok air dan
dicampur dalam makanan; susu.
Tahu, tempe disrebus ditim, ditumis;
kacang hijau direbus, dan dihaluskan.
Sayuran yang tidak banyak serat dan tidak
menimbulkan gas dimasak; bayam, bir,
labu siam, labu kuning, wortel, tomat
direbus dan ditumis.
Papaya, pisang, jeruk manis, sari buah; pir
dan peach dalam kaleng.
Margarine dan mentega; minyak untuk
menumis dan santan encer.
Sirup, teh.
Gula, garam, vetsin, kunci, kencur, jahe,
kunyit, terasi, laos, saam sereh.
digoreng; daging babi; telur
diceplok atau digoreng.
Tahu, tempe digoreng; kacang
tanah, kacang merah, kacang
polo.
Sayuran mentah, sayuran berserat
tinggi dan menimbulkan gas
seperti daun singkong, kacang
panjang, kol, lobak, sawi, dan
asparagus.
Buah yang tinggi serat atau dapat
menimbulkan gas seperti jambu
biji, nanas, apel, kedondong,
durian, nangka; buah yang
dikeringkan.
Lemak hewan, santan kental.
Minuman yang mengandung soda
dan alcohol, kopi, ice cream.
Lombok, bawang, merica, cuka,
dan sebagainya yang tajam.
Diet Lambung III
Diet lambung III diberikan sebagai perpindahan dari diet lambung II pada pasien dengan
ukus pektikum, gastritis kronis, atau tifus abdominalis yang hamper sembuh. Makanan
yang berbentuk lunak atau yang bergantung pada toleransi pasien. Makanan ini cukup
energy dan zat gizi lainnya.
Bahan Makanan Sehari
Bahan makanan Berat (g) urt
Beras 200 4 gls tim
Maizena
Biscuit
Daging
Telur ayam
Tempe
Sayuran
Buah
Minyak
Gula pasir
Susu
15
20
100
50
100
250
200
25
40
200
3 sdm
2 bh
2 ptg sdg
1 btr
4 ptg sdg
2,5 gls
2 ptg sdg papaya
2,5 sdm
4 sdm
1 gls
Nilai Gizi
Energy 2054 kkal Besi 26 mg
Protein 70 g Vitamin A 29103 RE
Lemak 69 g Tiamin 0,8 mg
Karbohidrat 290 g Vitamn C 204 mg
Kalsium 653 mg
Pembagian Bahan Makanan Sehari
Pagi Pukul 10.00
beras 50 g = 1 gls tim maizena 15 g = 3 sdm
telur ayam 50 g = 1 btr gula pasir 20 g = 2 sdm
sayuran 50 g = 0,5 gls
gula pasir 10 g = 1 sdm
minyak 5 g = 0,5 sdm
Siang dan Malam Pukul 16.00
beras 75 g = 1,5 gls tim biskuit 20 g = 2 bh
daging 50 g = 1 ptg sdg susu 200 g = 1 gls
tempe 50 g = 2 ptg sdg gula pasir 10 g = 1 sdm
sayuran 100 g = 1 gls
pepaya 100 g = 1 ptg sdg
gula pasir 10 g = 1 sdm
Bahan Makanan Yang Dianjurkan Dan Tidak Dianjurkan
Bahan
makanan
Dianjurkan Tidak dianjurkan
Sumber
karbohidrat
Sumber protein
hewani
Sumber protein
nabati
Sayuran
Buah-buahan
Lemak
Minuman
Bumbu
Beras ditim, nasi; kentang direbus, dipure;
macaroni, mi, bihun direbus; roti, biscuit,
krekers; tepung-tepungan dibuat pudding
atau bubur
Daging sapi empuk, hati, ikan, ayam
direbus, disemur, ditim, dipanggang; telur
ayam direbus, didadar, ditim, diceplok air
dan dicampur dalam makanan; susu.
Tahu, tempe disrebus, ditim, ditumis;
kacang hijau direbus.
Sayuran yang tidak banyak serat dan tidak
menimbulkan gas dimasak; bayam,
buncis, kacang panjang, bit, labu siam,
labu kuning, wortel, tomat direbus dan
ditumis, disetup dan diberi santan.
Papaya, pisang, sawo jeruk manis, sari
buah; buah dalam kaleng.
Margarine, minyak untuk, santan encer.
Sirup, the encer.
Gula, garam, vetsin,dalam jumlah
terbatas; kunci, kencur, jahe, kunyit,
terasi, laos, saam sereh.
Beras ketan, beras tumbuk, roti
whole wheat, jagung; ubi,
singkong, tales; cake, kentang
digoreng, dodol dan sebagainya.
Daging, ikan ,ayam yang
dikaleng, dikeringkan, diasap,
diberi bumbu-bumbu tajam;
daging babi; telur digoreng.
Tahu, tempe digoreng; kacang
tanah, kacang merah, kacang
polo.
Sayuran dikeringkan.
Buah yang tinggi serat atau dapat
menimbulkan gas seperti jambu
biji, nanas, apel, kedondong,
durian, nangka; buah yang
dikeringkan.
Lemak hewan, santan kental.
Teh kental, minuman yang
mengandung soda dan alcohol,
kopi, ice cream.
Lombok, bawang, merica, cuka,
dan sebagainya yang tajam.
Diet Lambung IV
Diet lambung IV diberikan sebagai makanan perpindahan dari diet lambung III atau
kepada pasien ulkus peptikum ringan, gastritis ringan, esofagus ringan, serta tifus
abdominalis yang hampir sembuh. Makanan diberikan dalam bentuk lunak dan biasa,
tergantung toleransi pasien. Makanan ini cukup kalori dan semua zat gizi. Nilai gizi
makanan ini adalah 2.080 kalori, 74 gr protein, 65 gr lemak dan 303 gr karbohidrat.
B. Diet pada klien dengan penyakit usus halus
1. Diet Penyakit Usus Inflamatorik (Inflammatory Bowel Disease)
Gambaran umum
Penyakit usus inflamatorik adalah peradangan terutama pada ileum dan usus besar
dengan gejala diare, disertai darah, lendir, nyeri abdomen, berat badan berkurang, demam
dan kemungkinan terjadi streatorea (adanya 22 lemak dalam feses). Penyakit ini dapat
berupa Kolitis Ulseratif dan Chron’s Disease.
Tujuan diit
Tujuan diet penyakit inflamatorik adalah:
1. Memperbaiki ketidakseimbangan cairan dan elektrolit.
2. Mengganti kehilangan zat gizi dan memperbaiki status gizi kurang.
3. Mencegah iritasi dan inflamasi lebih lanjut.
4. Mengistirahatkan usus pada masa akut.
Syarat diit
Syarat-syarat diet penyakit usus inflamatorik adalah:
1. Pada feses akut dipuasakan dan diberi makanan secara parenteral saja.
2. Bila fase akut teratasi, pasien diberi makanan secara bertahap, mulai dari bentuk cair
(peroral maupun enteral), kemudian meningkat menjadi siet sisa rendah dan serat
rendah.
3. Bila gejala hilang dapat diberikan makanan biasa.
4. Kebutuhan gizi, yaitu : a. Energi dan protein tinggi. b. Suplemen vitamin dan mineral
antara lain vitamin A, C, D asm folat, vitamin B12, kalsium, zat besi, magnesium dan
seng.
5. Makanan enteral rendah atau bebas laktosa dan mengandung asam lemak rantai
sedang (medium chain trygliceride = MTC) dapat diberikan karena sering terjadi
intoleransi laktosa dan malabsorpsi lemak.
6. Cukup cairan dan elektrolit.
7. Menghindari makanan yang mengandung gas.
8. Sisa rendah dan secara bertahap kembali ke makanan biasa
2. Diet Penyakit Divertikular
Gambaran Umum
Penyakit divertikular terdiri atas penyakit Divertikulosis dan Divertikulitis. Penyakit
Divertikulosis yaitu adanya kantong-kantong kecil yang terbentuk pada dinding kolon
yang terjadi akibat tekanan intrakolon yang tinggi pada konstipasi kronik. Hal ini
terutama terjadi pada usia lanjut yang makanannya 23 rendah serat. Penyakit
Divertikulitis terjadi bila penumpukan sisa makanan pada divertikular menyebabkan
peradangan. Gejala-gjalanya antar alain kram pada bagian kiri bawah perut, mual,
kembung, muntah, konstipase atau diare, menggigil dan demam.
Tujuan Diit
Tujuan Diet Penyakit Divertikulosis
1. Meningkatkan volume dan konsistensi fees.
2. Menurunkan tekanan intra luminal.
3. Mencegah infeksi.
4. Mengistirahatkan usus untuk mencegah perforasi.
5. Mencegah akibat laksatif dari makanan berserat tinggi.
Syarat Diit
Syarat-syarat Diet Penyakit Divertikulosis
1. Kebutuhan energi dan zat-zat gizi normal.
2. Cairan tinggi, yaitu 2-2,5 liter sehari.
3. Serat tinggi.
4. Mengusahakan asupan energi dan zat-zat gizi cukup sesuai dengan batasan diet yang
ditetapkan.
5. Bila ada pendarahan, dimuali dengan makanan cair jernih.
6. Makanan diberikan secara bertahap, dimulai dari diet sisa rendah I kediet sisa rendah II
dengan konsistensi yang sesuai.
7. Hindari makanan yang banyak mengandung biji-biji kecil, seperti tomat, jambu biji
dan stroberi yang dapat menumpuk dalam divertikular. 8. Bila perlu diberi makanan
enteral rendah atau bebas laktosa.
Bahan Makanan Yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan
Penderita diverikulosis memiliki beberapa karakteristik pangan yang dianjurkan untuk
dikonsumsi dan tidak dianjurkan untuk dikonsumsi. Pada sumber karbohidrat,
penderita diverikulosis lebih Sumber protein nabati yang dianjurkan untuk para
penderita diverikulosis adalah kacang-kacangan yang dikonsumsi dengan kulitnya.
Secara lengkap, disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Bahan Makanan Dianjurkan Tidak Dianjurkan
Sumber karbohidrat Beras tumbuk/merah,
havermout, roti whole
wheat.
Beras dibubur/ditim,
kentang rebus, tepung-
tepungan dibuat bubur
atau dibuat puding.
Sumber protein nabati Kacang-kacangan yang
dikonsumsi dengan
kulitnya seperti kacang
kedelai, kacang tanah,
kacang hijau, dan hasil
olah kacang-kacangan,
seperti tempe.
Kacang-kacangan yang
rendah serat, seperti
Tahu, tempe ditim,
direbus.
Sayuran Sayuran yang serat
tinggi, seperti daun
singkong, daun kacang
panjang, daun pepaya,
brokoli, jagung muda,
oyong, pare, kacang
panjang, buncis, dan
ketimun.
Sayuran yang sedikit
mengandung serat dan
sedang seperti kacang
panjang, buncis muda,
wortel direbus, dikukus.
Buah-buahan Buah-buahan yang
berserat tinggi, seperti
jeruk (dimakan
selaputnya), nenas,
mangga, salak, pisang,
pepaya, sirsak, serta buah
yang dimakan dengan
kulitnya, seperti apel,
anggur, belimbing, pir,
dan jambu biji.
Buah-buahan yang
berserat rendah, buah
yang dimakan tanpa kulit
dan biji.
C. Syarat Diet Penyakit Hati Dan Kandung Empedu
Tujuan Diit
Tujuan pengaturan diet pada penderita penyakit hati adalah memberikan makanan cukup
untuk mempercepat perbaikan fungsi tanpa memperberat kerja hati.
Syarat Diit
Syaratnya adalah sebagai berikut :
1. Energi tinggi untuk mencegah pemecahan protein, yang diberikan bertahap sesuai
kemampuan pasien, yaitu 40-45 kkal/Kg BB.
2. Lemak cukup, yaitu 20-25% dari kebutuhan energi total, dalam bentuk yang mudah
dicerna atau dalam bentuk emulsi. Bila pasien mengalami steatorea, gunakan lemak
dengan asam lemak rantai sedang.Pemberian lemak sebanyak 45 Kg dapat
mempertahankan fungsi imun dan proses sintesis lemak.
3. Protein agak tinggi, yaitu 1.25-1.5 g/Kg BB agar terjadi anabolisme protein. Asupan
minimal protein 0.8-1g/Kg BB, protein nabati memberikan keuntungan karena
kandungan serat yang dapat mempercepat pengeluaran amoniak melalui feses.
4. Vitamin dan mineral diberikan sesuai dengan tingkat defisiensi. Bila perlu, diberikan
suplemen vitamin B kompleks, C, dan K serta mineral Zn dan Fe bila ada anemia.
5. Natrium diberikan rendah, tergantung tingkat edema dan asites. Bila pasien mendapat
diuretika, garam natrium dapat diberikan lebih leluasa.
6. Cairan diberikan lebih dari biasa, kecuali bila ada kontraindikasi.
7. Bentuk makanan lunak bila ada keluhan mual dan muntah, atau makanan biasa sesuai
kemampuan saluran cerna.
8. Syarat diet pada kandung empedu ini adalah lemak rendah untuk mengurangi
kontraksi kandung empedu, di mana lemak diberikan dalam bentuk mudah dicerna.
Kalori, protein dan karbohidrat cukup dan bila terlalu gemuk, jumlah kalori
dikurangi. Makanan ini juga mengandung vitamin tinggi, terutama yang larut dalam
lemak, mineral cukup, serta cairan tinggi untuk membantu pengeluaran kuman atau
sisa metabolisme dan mencegah dehidrasi. Makanan tidak merangsang dan diberikan
dalam porsi kecil tetapi sering untuk mengurangi rasa kembung
D. Macam – Macam Diet Pada Penyakit Hati Dan Kandung Empedu
E. Terdapat 3 jenis diet khusus penyakit hati. Hal ini didasarkan pada gejala dan keadaan
penyakit pasien. Jenis diet penyakit hati tersebut adalah Diet Garam Rendah I (DGR
I),Diet Hati I (DH I), Diet Hati II (DH II), dan Diet Hati III (DH III). Selain itu pada
diet penyakit hati ini juga menyertakan Diet Garam Rendah I.
F. 1) Diet Garam Rendah I (DGR I)
G. Diet garam rendah I diberikan kepada pasien dengan edema, asites dan atau atau
hipertensi berat. Pada pengolahan makanannya tidak menambahkan garam dapur.
Dihindari bahan makanan yang tinggi kadar natriumnya. Kadar Natrium pada Diet
garam rendah I ini adalah 200-400 mg Na.
H. 2) Diet Hati I (DH I)
I. Diet Hati I diberikan bila pasien dala keadaan akut atau bila prekoma sudah dapat
diatasi dan pasien sudah mulai mempunyai nafsu makan. Melihat keadaan pasien,
makanan diberikan dalam bentuk cincang atau lunak. Pemberian protein dibatasi (30
g/hari) dan lemak diberikan dalam bentuk mudah dicerna. Formula enteral dengan
asam amino rantai cabang (Branched Chain Amino Acid /BCAA) yaitu leusin,
isoleusin, dan valin dapat digunakan. Bila ada asites dan diuresis belum sempurna,
pemberian cairan maksimal 1 L/hari.Makanan ini rendah energi, protein, kalsium, zat
besi, dan tiamin; karena itu sebaiknya diberikan selama beberapa hari saja. Menurut
beratnya retensi garam atau air, makanan diberikan sebagai Diet Hati I Garam rendah.
Bila ada asites hebat dan tanda-tanda diuresis belum membaik, diberikan Diet Garam
Rendah I. Untuk menambah kandungan energi, selain makanan per oral juga
diberikan makanan parenteral berupa cairan glukosa.
J. Contoh Menu :
Pagi
Bubur ayam
Telur ½ masak
Jus tomat
Siang
Bubur nasi/tim
Gadon daging
Setup bayam
Malam
Bubur nasi/tim
Perkedel daging
Sup wortel + labu siam
Pisang
Pukul 10
Puding maizena + sirup
Air jeruk
Pukul 16.00
Sirup
K. 3) Diet Hati II (DH II)
L. Diet hati II diberikan sebagai makanan perpindahan dari diet hati II kepada pasien
dengan nafsu makannya cukup. Menurut keadaan pasien, makanan diberikan dalam
bentuk lunak / biasa. Protein diberikan 1 g/Kg berat badan dan lemak sedang (20-25%
dari kebutuhan energi total) dalam bentuk yang mudah dicerna. Makanan ini cukup
mengandung energi, zat besi, vitamin A & C, tetapi kurang kalsium dan tiamin.
Menurut beratnya retensi garam atau air, makanan diberikan sebagai diet hati II
rendah garam. Bila asites hebat dan diuresis belum baik, diet mengikuti pola Diet
Rendah garam I.
M. Contoh Menu :
Pagi
Bubur manado
Telur ½ masak
Teh manis
Siang
Nasi/tim
Semur bola-bola
daging
Souffletahu saos tomat
Tumis bayam
Selada buah
Malam
Nasi/tim
Lele bakar kecap
Pepes tempe
Sayur lodeh
Pepaya
Pukul 10
Ongol-ongol + kelapa muda
Jus apel
Pukul 16.00
Puding karamel
Sirup
N. 4) Diet Hati III (DH III)
O. Diet Hati III diberikan sebagai makanan perpindahan dari Diet Hati II atau kepada
pasien hepatitis akut (Hepatitis Infeksiosa/A dan Hepatitis Serum/B) dan sirosis hati
yang nafsu makannya telah baik, telah dapat menerima protein, lemak, mi9neral dan
vitamin tapi tinggi karbohidrat. Menurut beratnya tetensi garam atau air, makanan
diberikan sebagai Diet Hati III Garam Rendah I.
P. Contoh Menu :
Pagi
Nasi/tim
Telur ceplok air
Setup buncis
Susu
Siang
Nasi/tim
Ikan bakar + saos
tomat
Tumis tahu
Sup bayam
Apel
Malam
Nasi/tim
Empal daging
Oseng-oseng tempe
Sup kacanc polong +
wortel
Pepaya
Pukul 10
Bubur kacang hijau
Teh
Pukul 16.00
Kelepon
Teh
Q.
R. Diet pada kandung empedu ini bertujuan memberikan istirahat pada kandung empedu
dan mengurangi rasa sakit serta memberi makanan dan minuman secukupnya untuk
memelihara berat badan normal dan keseimbangan carian tubuh.
S. Diet rendah lemak I diindikasikan untuk kolesistitis akut dan kolelitiatis dengan kolik
akut. Makanan diberikan berupa buah-buahan dan minuman manis. Makanan ini
rendah kalori dan semua zat, kecuali vitamin A dan C, serta sebaiknya hanya
diberikan selama 2-3 hari saja. Nilai gizi diet ini adalah 996 kalori, 5 g protein dan
244 g karbohidrat.
T. Diet rendah lemak II diberikan secara berangsur bila keadaan akut sudah teratasi dan
perasaan mual sudah berkurang atau kepada pasien penyakit kandung empedu kronis
yang terlalu gemuk. Menurut keadaan pasien, makanan diberikan dalam bentuk
cincang, lunak, atau biasa. Makanan ini rendah kalori dan kalsium. Nilai gizi diet ini
adalah 1338 kalori, 57 g protein, 33 g lemak, dan karbohidrat 211 g.
U. Contoh Menu :
Pagi
Bubur nasi/tim
Telur ceplok air + saos tomat
Rebusan kacang panjang
Teh
Siang
Bubur nasi/tim
Perkedel daging
panggang
Tempe bacem
Sayur bening bayam
Apel
Malam
Bubur nasi/tim
Ayam presto
Tahu bakso kukus
saos tomat
Sup sayuran
Pisang
Pukul 10
Jus jeruk
Pukul 16.00
Selada pepaya
V. Diet rendah lemak III diberikan kepada pasien penyakit kandung empedu yang tidak
gemuk dengan nafsu makan cukup. Menurut keadaan pasien, makanan diberikan
dalam bentuk lunak atau biasa. Makanan ini cukup dalam kalori dan semua zat gizi.
Diet ini mengandung 2073 kalori, 74 g protein, 34 g lemak, dan 369 g karbohidrat.
W. Contoh Menu :
Pagi
Roti bakar isi madu
Telur ceplok
Susu skim
Siang
Nasi/tim
Soto ayam
Perkedel tempe bakar
Tumis taoge + kacang panjang
Semangka
Malam
Nasi/tim
Fu yung hay
Sup tahu
Capcay
Pepaya
Pukul 10
Puding maizena + saos
Pukul 16.00
Sirup
Bahan Makanan Yang boleh Maupun Yang Tidak Boleh Diberikan Pada Orang Yang
Menderita Penyakit Hati Dan Kandung Empedu.
1) Bahan makanan yang diperbolehkan :
Makanan Sumber Zat Tenaga/Kalori
a) Beras, kentang, makaroni, bihun, havermunt
b) Gula pasir, sirup, madu, selai
c) Minyak margarin, mentega, santan encer
Makanan Sumber Protein
a) Daging sapi tanpa lemat, hati, ikan, ayam
b) Telur
c) Susu sapi, susu kental, skim, yogurt
d) Tahu, tempe, kacang ijo
Makanan Sumber Pengatur (vitamin & mineral)
a) Semua sayuran kecuali yang menimbulkan gas seperti kol, sawi dan lobak
b) Semua buah kecuali yang menimbulkan gas seperti nangka, duren, cipedak, apel
Bumbu-Bumbu
a) Garam dapur dalam jumlah terbatas
b) Lada, kayu manis, bawang putih, bawang merah, kunyit, jahe, salam dan sereh
2) Yang Dibatasi, kalau perlu dihindari:
a) Beras ketan, ubi, singkong, talas
b) Daging berlemak (Sapi berlemak, kambing, babi)
c) Daging/ikan diawetkan (kornet, sosis, sarden, diasapin, diasinin, pindang)
d) Keju
e) Es krim
f) Kacang merah, pasta kacang tanah
g) Buah & Sayuran yang bergas serta buah dan sayuran asinan yang diawetkan
h) Bumbu-bumbu kuat seperti cabe, garam tinggi (mecin, soda kue, petis, tauco, kecap asin, saus)
i) Alkohol, beer, wisky
j) Tape dan rokok
k) Terlalu lelah (workholic)/memporsir bekerja.
Bahan makanan yang tidak boleh diberikan pada orang terkena penyakit kandung empedu
adalah sumber lemak, yaitu semua makanan yang digoreng, semua makana dan daging yang
mengandung lemak tinggi, seperti mayones, daging kambing, dan babi; bahan makanan yang
menimbulkan gas, seperti ubi, kacang merah, kol, sawi, lobak, durian, nangka, dan ketimun;
bumbu-bumbu yang merangsang, seperti cabe, bawang, merica, asam, cuka, dan jahe; serta
minuman yang mengandung soda dan alkohol. Bahan makanan yang baik diberikan adalah
bahan makanan yang mengandung karbohidrat tinggi dan mudah dicerna, seperti gula-gula, selai,
sirup, manisan, dan madu.
Jenis-jenis tepung roti dan nasi adalah contoh zat-zat yang mengandung kalsium anorganik
itu. Makanan-makanan seperti itu menyebabkan munculnya batu di dalam empedu. Kandungan
empedu sangat perlu dijaga agar hati dapat berfungsi dengan baik.Selain mengurangi makanan di
atas, hindarilah makanan berlemak dan mengandung berkolesterol tinggi, seperti daging dan
telur. Sari buah jeruk lemon tanpa gula dan garam dicampur dengan satu gelas air panas, tiga
atau empat kali sehari dapat memecahkan batu-batu di dalam kandung empedu. Bahkan minum
sari buah semangka (bagian putihnya yang terletak di antara dagingnya yang merah dan kulit
luarnya) sangat menolong penderita penyakit ini.