Dialog Islam Klasik Dengan Modernis

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Sebuah rekam dialog antara islam klasik (salafiyah) dengan kaum modernis

Citation preview

MEREKA MENGATAKAN"Harus dengan AKAL Dalam Memahami Nash"by Zakariya Rizky on Thursday, December 29, 2011 at 6:43pm Ketika kaum muslimin, terkhusus para aktivisnya, telah menjauhi dan meninggalkan metode dan cara yang ditempuh oleh para nabi dan generasi Salaful Ummah di dalam mengatasi problematika umat dalam upaya mewujudkan Daulah Islamiyyah, tak pelak lagi mereka akan mengikuti ra`yu dan hawa nafsu. Karena tidak ada lagi setelah Al-Haq yang datang dari Allah Taala dan Rasul-Nya n serta Salaful Ummah, kecuali kesesatan.

Sebagaimana firman Allah: Mak a apakah setelah Al Haq itu kecuali kesesatan? (Yunus: 32)

Dengan cara yang mereka tempuh ini, justru mengantarkan umat ini kepada kehancuran dan perpecahan, sebagaimana firman Allah Taala: Dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adal ah jalan-Ku yang lurus, mak a ikutlah dia, dan janganlah kalian mengikuti As-Subul (jal an-jalan yang lain), karena jalan-jalan itu menyebabkan kalian tercerai berai dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah Taalaepadamu agar kalian bertaqwa. (AlAnam: 153)

Menuntut ilmu agama tidak cukup bermodal semangat saja. Harus tahu pula rambu-rambu yang telah digariskan syariat.Tujuannya adalah agar tidak bingung menghadapi seruan dari banyak kelompok dakwah. Dan yang paling penting tidak terjatuh kepada pemahaman yang menyimpang.Jangan belum tau ilmu sudah berkata dan berfatwa,belum tau ilmunya sudah menjawab permasalahan agama.Bukankah ini hal yang aneh?! belum punya ilmu kook bisa jawab????!!!

kemungkinanya hanya satu... bahwa tidak lain mereka telah menanamkan ke dalam diri mereka bahwa segala sesuatu yang telah shohih yang bertentangan dengan akal sehat maka tertolak,jika tidak bertentangan akan diterima. Inilah semboyan jahiliyyahnya.

maka dari itu hendaknya seorang tholibul ilmi dimanapun dia berada Tidak mengambil ilmu dari sisi akal atau rasio, karena agama ini adalah wahyu dan bukan hasil penemuan akal.

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman kepada Nabi-Nya:

Katakanlah : sesungguhnya aku memberi peringataan kepada kalian dengan wahyu". (QS. Al Anbiya : 45). "Dan tiadalah yang diucapkannya (Nabi) itu (Al-Quran) menurut kemauan hawa nafsunya, Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya)" .(QS. An Najm :3-4)

"Katakanlah: "Jika aku sesat maka sesungguhnya aku sesat atas kemudharatan diriku sendiri; dan jika aku mendapat petunjuk maka itu adalah disebabkan apa yang diwahyukan Tuhanku kepadaku. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Dekat." (QS. Saba' : 50)

Sungguh berbeda antara wahyu yang bersumber dari Allah Dzat yang Maha Sempurna yang sudah pasti wahyu tersebut memiliki kesempurnaan dibanding akal yang berasal dari manusia yang bersifat lemah dan yang dihasilkan pun lemah. Jika dalam hal dunia saja akal kita sering salah dalam menyikapi suatu masalah lantas bagaimana jika permasalahn itu adal ah sebuah masalah yang besar yang menyangkut Allah,RasulNYA,dan agamaNYA??!! KIRA KIRA BANYAK SALAHNYA ATAU BANYAK BENARNYA???

Jadi tidak boleh bagi siapapun meninggalkan dalil yang jelas dari Al Quran ataupun hadits yang shahih karena tidak sesuai dengan akalnya. Seseorang harus menundukkan akal di hadapan keduanya.

Ali bin Abi Thalib radhiallahu 'anhu berkata:

Seandainya agama ini dengan akal maka tentu bagian bawah khuf lebih utama untukdiusap daripada bagian atasnya. Dan sungguh aku melihat Rasulullah mengusap bagian atas khuf-nya.

[Diriwayatkan oleh Al-Imam Abu Dawud di dalam Sunan-nya no. 162. Asy-Syaikh Muqbil Al-Wadii rahimahullah berkata di dalam kitab Al-Jamius Shahih Mimma Laisa fish Shahihaini (1/61) Bab Ma Jaa Fi Dzammi Rayi (Bab Tercelanya Mengutamakan Akal Pikiran): Riwayat ini shahih. Para perawinya adalah perawi kitab Shahih kecuali Abdu Khair, namun dia ditsiqahkan oleh Ibnu Main sebagaimana dinukilkan di dalam kitab Tahdzibut Tahdzib, juga di riwayatkan oleh Abu Dawud dishahihkan As-Syaikh Al Albani dalam Shahih Sunan Abu Dawud no:162].

Hujjah yang paling baik tentang bolehnya mengusap di atas khuf ialah riwayat Imam Muslim, dari Al-A'Masy dari Ibrahim dari Hammam berkata, "Jarir kencing kemudian berwudhu' dan mengusap di atas kedua khufnya. Lalu ia

ditanya, 'Kamu melakukan ini?' Jawabnya, 'Ya,' (karena) saya pernah melihat Rasulullah saw. kencing lalu berwudhu' dengan mengusap di atas kedua khufnya." ?

Al-A'masy bertutur bahwa Ibrahim menegaskan, "Adalah para ulama terkagum oleh hadits ini, karena Jarir masuk Islam setelah turunnya surah al-Maaidah." (Shahih: Mukhtashar Muslim no:136, Muslim I:227 no:272 dan Tirmidzi I:63 no:93). Pada ucapan beliau ada keterangan bahwa dibolehkan seseorang mengusap bagian atas khuf atau kaos kaki atau sepatu ketika berwudhu dan tidak perlu mencopot jika terpenuhi syarat sebagaimana tersebut dalam buku-buku fikih. Yang jadi bahasan kita disini adalah ternyata yang diusap justru bagian atas bukan bagian bawahnya. Padahal secara akal yang lebih berhak diusap adalah bagian bawah karena itulah yang kotor.

Ucapan shahabat yang mulia di atas mengisyaratkan kepada kita tentang kedudukan akal di dalam agama, dan bahwa agama ini tidaklah diukur dengan akal pikiran namun kembalinya kepada nash, yaitu apa kata Allah Subhanahu wa Ta'ala dan apa kata Rasul-Nya Shallallahu 'alaihi wa sallam. Namun kita dapati ada sebagian manusia yang sangat mengagungkan akal sehingga mereka memposisikan akal tersebut di atas Al Quran dan As-Sunnah. Bila sesuai dengan akal, mereka terima, dan bila bertentangan dengan akal menurut mereka mereka tolak atau simpangkan maknanya.

Ini menunjukkan bahwa agama ini murni dari wahyu dan kita yakin tidak akan bertentangan dengan akal yang sehat dan fitrah yang selamat. Masalah terkadang akal tidak memahami hikmah seperti dalam masalah ini. Bisa jadi syariat melihat dari pertimbangan lain yang belum kita mengerti.

Jangan sampai ketidak mengertian kita menjadikan kita menolak hadits yang shahih atau ayat Al Quran yang datang dari Allah yang pasti membawa kebaikan pada makhluk-Nya. Hendak kita mencontoh sikap Ali bin Abi Thalib di atas. ADA HAL YANG LUCU YANG SERING KITA DENGAR TATKALA KITA MENASEHATI SESEORANG BAIK IA MASIH AWAM,LAKI LAKI ATAUPUN WANITA... MAKA APA JAWABAN TERKHIRNYA "Yang pentingkan niatnya baik........." SEBUAH UCAPAN YANG SANGAT POPULER DAN FAMILIAR DI KALANGAN MASYARAKAT KHUSUSNYA KAUM PELAJAR.DAN KTA SEPERTI INILAH YANG MENUNJUKAN BERTEDENSI PADA AKAL SEMATA. Abul Mudhaffar As Samani menerangkan Akidah Ahlussunnah katanya: Adapun para pengikut kebenaran mereka menjadikan Kitab dan Sunnah sebagai panutan mereka mencari agama dari keduanya. Adapun apa yang terbetik dalam akal dan benak, mereka hadapkan kepada Kitab dan Sunnah. Kalau mereka dapati sesuai dengan keduanya mereka terima dan bersyukur kepada Allah yang telah memperlihatkan hal itu dan memberi mereka taufik. Tapi kalau mereka dapati tidak sesuai dengan kedua mereka meninggalkan dan mengambil Kitab dan Sunnah lalu menuduh salah terhadap akal mereka. Karena sesungguhnya keduanya tidak akan menunjukkan kecuali kepada yang haq sedangkan pendapat manusia kadang benar kadang salah.

Ibnul Qoyyim menyimpulkan bahwa pendapat akal yang tercela itu ada beberapa macam:

a. Pendapat akal yang menyelisihi nash Al Quran atau As Sunnah.

b. Berbicara masalah agama dengan prasangka dan perkiraan yang dibarengi dengan sikap menyepelekan mempelajari nash-nash serta memahami dan mengambil hukum darinya.

c. Pendapat akal yang berakibat menolak asma Allah sifat-sifat dan perbuatan-Nya dengan teori atau qiyas yang batil yang dibuat oleh para pengikut filsafat.

d. Pendapat yang mengakibatkan tumbuhnya bidah dan matinya Sunnah

e. Berbicara dalam hukum-hukum syariat sekedar dengan anggapan baik dan prasangka.

Adapun pendapat akal yang terpuji secara ringkas adalah yang sesuai dengan syariat dengan tetap mengutamakan dalil syariat. Akal mengikuti wahyu, bukan wahyu yang mengikuti akal.

SEANDAINYA AGAMA DIBANGUN BERDASARKAN AKAL, MAKA MASING- MASING ORANG BEBAS MEMBUAT ATURAN AGAMANYA. BEBAS MEMBUAT ATURAN, MANA YANG SESUAI AKAL DAN SELERANYA.

Adapun Hadits yang mengatakan bahwa Agama itu akal;

"Agama adal ah akal. Siapa yang tidak beragama, berarti dia tidak berakal."

Imam Nasa'i mengatakan bahwa hadits ini bathil, mungkar, karena di dalam sanadnya ada yang bernama Bisyr bin Ghalib, dia adalah seorang yang majhul [tidak diketahui biografinya]. Syaikh Al Albani menyatakan hal senada. Demikian juga Imam Al Hafidz Ibnu Hajar al Asqalani berkata : Seluruh hadits yang menyatakan tentang keutamaan akal adalah maudhu' [palsu]

MAKA SAYA KATAKAN UNTUK TERAKHIR KALINYA SEBAGAI SESAMA THULLABUL ILM BAHWA KITAP KITA DALAM HAL INI ADALAH BAHWA KITA HARUS MEYAKINI BAHWA AGAMA ISLAM INI DIBANGUN DENGAN NASH- NASH DARI ALQRU'AN WAS SUNNAH,BUKAN DENGAN RA'YU ATAU AKAL PIKIRAN SEMATA.DAN UNTUK MEMAHAMI KEDUANYA DIBUTUHKAN PEMAHAMAN YANG HAQ,YAITU FAHMISH SHOHABAH,JIKA SUATU NASH ITU SHOHH MAKA IKUTILAH DIA WALAUPUN BERTENTANGAN DENGAN AKAL KARENA ITULAH JALAN YANG PALING SEMANGAT.INGATLAH PERKATAAN IBNUL QOYYIM

Ilmu adalah firman Allah, sabda Rasul-Nya dan perkataan para shahabat, bukanlah kepalsuan

Ilmu bukanlah suatu upaya bodoh untuk membuat pertentangan

Antara Rasul dan pendapat seorang ahli fiqih. Sekali- kali tidak! Ilmu tidak untuk mengingkari sifat Allah dan menafikannya agar terhindar dari tamtsil dan tasybih.

Jadi, definisi ilmu kita ambil dari kalimat dan dari syair di atas yang jarang kita dengar dari perkataan para penyair, karena syair ulama berbeda dengan syair para penyair. Beliau (Ibnul Qoyyim) adalah seorang ulama dan pandai bersyair dan beliau juga bersyair:

Ilmu adalah Allah berfirman, di tingkat pertama Rasulullah bersabda, di tingkat kedua Shahabat berkata, di tingkat yang ketiga

... Yang sudah diketahui oleh para da'i bahwa Islam adalah Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya dan ini adalah benar. Tidak diragukan lagi. Namun bagaimana cara memahami kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya? Kekurangan inilah yang diisyaratkan oleh Ibnul Qoyyim dalam syairnya di atas. Beliau sebut setelah Al Qur'an dan Sunnah adalah Shahabat.

... Mereka (shahabat) adalah generasi pertam dari tiga zaman yang dipersaksikan oleh Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam dengan kebaikan. Oleh Ibnul Qoyyim digabungkan setelah Kitab dan Sunnah. Namun apakah penggabungan ini berasal dari sekadar pikiran ijtihad dan istinbath beliau? yang memungkinkan terjadi kesalahan di dalamnya?

Jawabannya adalah tidak. Bahwa yang disampaikan oleh Ibnul Qoyyim bukan sekedar istinbath (mengambil kesimpulan hukum) dan juga bukan ijtihad yang masih ada kemungkinan kesalahan padanya, akan tetapi itu adalah i'timad (penyandaran langsung) atas Kitab Allah Ta'ala dan hadits Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam.

TETAP ISTIQOMAH DALAM NAUNGAN AL QUR'AN DAN SUNNAH BERDASAR PEMAHAMAN PARA SHOHABAH.KEEP HAMASAH

ZAKARIYAH RIZKY,29 DESEMBER 2011

Like Unfollow Post Share

16 people like this. 5 shares

o

Nila Duane SubhanAllah, bagus artikelnya. Insya Allah bermanfaat.. kalau begitu ada 1 pertanyaan, gimana cara membedakan antara hadits yg shohih dan yg tdk? December 29, 2011 at 6:56pm Like 1

oZakariya Rizky 1.dari sisi sanad terdpat kecacatan perowi 2.dia bertentangan dgn nash nash yg telah shohih 3.dlm kitab rujukanya trdpat catatan kaki para ulama ahlu hadits bhwa hadits ini shohih dhoif dll December 29, 2011 at 7:06pm Like 1

oNila Duane kecacatan perawi hadits itu sperti apa? December 29, 2011 at 7:07pm Like 1

oAnnas The-Sil ent lalu tanggapan antm ttg pernyataan "Akal yang sehat takkan bertentangan dengan Nash yang Shohih" ? December 29, 2011 at 7:11pm Like 1

oAnnas The-Sil ent kecacatan perawi itu, apabila tak diketaui asalnya, ingatan buruk, tak terpercaya, ketersambunganx terputus. dll bukan?? December 29, 2011 at 7:15pm Like 2

o

Nila Duane iya, gimana tentang itu (yg ditanyakan ms annas) December 29, 2011 at 7:25pm Like

oRabiatul Adawiyyah subhanallah .. ana mnta tlg, tlg bntu tag.n ana .. December 29, 2011 at 7:36pm Like

oZakariya Rizky amksud dri akal sehat tdk bertentangan dgn nash yg shohih adl bhwa pda fithrahnya akal sehat itu dciptkn agr tunduk kpd nash.walaupun dia bertentangn dgn nash, jdi gni gmpangnya ketika nash it tlh dtg kemudian tdk sesuai dgn akal mka akal hrus tnduk kpd nash knp??? krn 1.akal itu bis bnar dn bsa salah sdg nash slalu bnar,mka akl yg shat akn slalu memilih yg bnar dripda yg slh. 2.bs jdi akal it tdk dpt mnjangkaunya.mka kmbali lgi bhwa akal it trbtas dlm memahami ilmu allah,sdang ilmu allah slalu bnar,mka akal yg shat dia lbh memilih ilmu allah dripda hawa nafsunya yg slalu mnyuruh kejelekn dn bnyk salahnya December 29, 2011 at 8:12pm Like

oRaff Rafiqi Saujana ehm.. yunus 100 ar ruum 28-30. shaad 29. al ankabuut 41-43. December 29, 2011 at 8:20pm Like

oZakariya Rizky knp?? December 29, 2011 at 8:23pm Like

oZakariya Rizky tolong dibaca lgi,biar anda paham,percuma jika menempilkan ayat ayat al qur'an yg memuji akal tetapi pengertianya ayt trsbut kmbali pda akal setiap org.lalu apa gunanya tafsir??? harap di baca lgi,dn saya kira ali bin abi tholib lbh mengrti ttg sunnah dbnding akh rofiqi??!!! December 29, 2011 at 8:30pm Like 1

oRaff Rafiqi Saujana tanggapan untk artikel ini, menginformasikan ada ayat itu.. barangkali mau didalami.. December 29, 2011 at 8:31pm Like 1

oZakariya Rizky na'am sekils agar anta paham, islam tdk mlarang umatnya menggunakan akal dlm beragama,bhkan islam memuji akal,akn tetapi hal ini tdklah secara mutlak bhwa dlm beragama stiap nash yg dtg hars dgn akal, jika seandainya cara sprti itu dlakukan tntu para shabat akn bertnya pd nabi mengapa bgini dn bgtu ktika dtg pda mreka suatu sabda yg tdk msuk akal.AKAN TETAPI KITA TIDAK AKAN PERNAH MENJUMPAI PERKATAAN MENGAPA YG DITANYAKAN OLH SAHABAT UNTK MENOLAK NASH KCUALI MEREKA BERTNYA MENGAPA PD HAL YG SKIRANYA BLUM JELS OLH MEREKA. December 29, 2011 at 8:36pm Like

oZakariya Rizky ADA SBUAH HADITS BGS Dari Abu Sa'id .: Ada seorang laki-laki datang kepada Rasulullah . dan berkata: "Saudara saya sakit perut." Rasul menjawab: "Beri ia madu!" Kemudian orang itu datang lagi untuk kedua kalinya. Rasul berkata lagi: "Beri iamadu!" Kemudian orang itu datang lagi untuk ketiga kalinya. Rasul berkata lagi: "Beri ia madu!" Kemudian orang itu datang lagi dan berkata: "Telah saya lakukan." Rasul menjawab: "Tuhan benar. Perut saudara mu yang bohong. Beri iamadu'" Setelah itu diberikannya lagi madu kepada saudaranya, dan sembuhlah penyakitnya. SEKILAS DRI HADITS INI BHWA SAHABT INI SEAKAN AKAN TDK PRCAYA TTG SBDA NABI AGR MEMBRI DIA MADU ,KRN DIA BRPKIR BHWA NABI BERSBD MINUM MADU TPI TRNYATA TDK MANJUR,SHINGGA IA DTG KPD NABI SBNYAK 3X YG PDA AKHIRNYA SABDA NABI LBH BNAR DBNDING DGN AKAL YG MNGTAKN BHWA MADU TDK BSA DIOBTKN KPD ORG SAKIT PRUT. December 29, 2011 at 8:39pm Like 1

oRaff Rafiqi Saujana tafsir itu dilakukan siapa? ulama kn? ulama itu siapa? manusia kan? manusia fikiranx relatif kn? bisa benar bisa salah.. ulama menafsirkan pake apa? pake hidung? pake telinga kan? eh salah pake aqola(akal)-nya kan.. ya sudah.. boleh jd penafsiran ulama kembali ke akalnya sendiri jg (yg jg merupakan manusia), bisa bnr bisa salah.. who knows? December 29, 2011 at 8:39pm Like

oZakariya Rizky akn tetapi kita melihat para ulama mulai dri sahabat hingga skrang dlm kta kta mereka attamassaku bis sunnah adl bhwa kita dlm bragama adl sesuai al qur'an dn sunnah srta pemahaman sahabat,bkn pemahman akal stiap org December 29, 2011 at 8:41pm Like

oRaff Rafiqi Saujana trs gimana itu dgn surat ar ruum 28-30, explisit secara teks tuh kalo hanya org2 yg berakal dn mnggunakan ilmu pengetahuan yg bisa memahami ayat2 Allah, masa mau dilawan sama pendapatmu? okelah, brarti kan prtanyaanx mengerucut.. "bisa ga ya akal itu mencapai kebenaran mutlak?"

December 29, 2011 at 8:48pm Like

oZakariya Rizky hahaha, akh islam it mulia dgn sanad. kbnyakn para ulama menfsirkn ayat merujuk pda ahli tafsir siapa yaitu ibnu abbs,mujahid,dn mereka tdk dgn akal.knp?? krn 1.ibnu abbas,ibnu mas'ud dll adl pra sahabat MEREKA ITU MURID LANGSUNG NABI,MEREKALAH YG MENDPT PLAJRAN LANGSUNG DRI NABI. dn otomatis mereka menfsirkn al qur'an sbgaimn yg di ajrkn nabi sbgaimn do'a nabi trhdp ibnu abbas Allahumma faqqihhu fid din wa 'allimhut ta'wil, jdi APAKAH KITA MERAGUKAN PENAFSIRAN PARA SAHABAT YG DINUKIL PARA ULAMA???? na'am itu yg pertama, yg ke dua.sabda nabi terkait bhwa umatku tdk akan bersepakat dlm kesesatn. mka mulai dri zaman sahabat hingga skrang yg namnya kitab tafsir yg brisi penafsirn pra sahabt srta para murid mereka dn ULAMA YG MENGIKUTI MEREKA.akn trus diapakai.dn tdk ad satu manusia pun yg menolak kecuali 1.dia sombong trhdp kebenrn 2.dia meresa lbih alim dri ulama salaf. 3.dia tdk bs bca kitab 4.dia lbih menuruti hawa nafsunya dbnding nash 5.dia memahami islam bkn dgn sbgaimn shbat memahaimnya srta pra ulama yg mengikuti mereka dgn baik,tpi memahami dgn akal smata,dn inilh yg nmanya jahlun fiddin yg dktakn ulama December 29, 2011 at 8:48pm Like

oZakariya Rizky sbnarnya koment saya di ats sudah mnjwab pertnyaan ini.islam tdk mlarang umatnya menggunakan akal dlm beragama,bhkan islam memuji akal,akn tetapi hal ini tdklah secara mutlak bhwa dlm beragama stiap nash yg dtg hars dgn akal, jika seandainya cara sprti itu dlakukan tntu para shabat akn bertnya pd nabi mengapa bgini dn bgtu ktika dtg pda mreka suatu sabda yg tdk msuk akal.DAN TIDAKKAH ANTA STUJU DGN SAYA BAHWA ANTA DN SAYA TDK MNGRTI APA APA TTG AGAMA INI DBNDING DGN MEREKA PARA SAHABAT,TABI'IN DAN TABIUT TABI'IN YG TLH DIPUJI ALLAH DN NABINYA DLM AL QUR'AN DN SUNNAH??\ December 29, 2011 at 8:51pm Like

oRaff Rafiqi Saujana oke, saya pahami kalau fikiran org brbeda2, brbeda2 itu krna metode memahaminya/berfikirnya berbeda2.. ex: gmna caramu tahu penyakit seseorang? pasti pake ilmu kedokteran kn? bukan pake prasangka n prkiraan saja. dgn ilmu kedokteran hasilx psti sama, tp klo pake prasangka dn hwa nfsu, nah itu jd beda2. shgga prmasalahan intinya ada di metode memahami/berfikir. lantas jika dalam memahami ayat Allah, metode yg bgmna ya yg benar? nah, secara explisit Allah menerangkan di surat Ar ruum 28-30. December 29, 2011 at 8:53pm Like

oZakariya Rizky itlah knp ali bin abi thalib mngatkn dgn prktaan sprti di ats,mka para ulama mngtkn bhw di antra akal yg sehat adl dia tunduk pda nash walaupun nash itu tdk sesuai dgnnya,krn pda dsarnya sprti itulah kedudukan akal dlm islam... ya jika ditfsirkn pkai akal ayat al qur'an it yaa jdinya anta kyak org mu'tazilah yg mngtakn 1.siksa kubur itu tdk ad.pdhal nashnya jls tpi berhung wktu dlht di kuburan g ad siksa mka jdinya g ad siksa kubur,it jka murut org yg mendewakn akal December 29, 2011 at 8:54pm Like

oRaff Rafiqi Saujana wah, berarti anda jg trmsk Muawiyyah bin abu sufyan, yazid bin muawiyah dn Marwan lovers club. December 29, 2011 at 8:57pm Like

oZakariya Rizky saya persingkat, metode yg bnar dlm beragama atau manhaj it bgaimna apakah sesuai dgn akal stiap org,ataukah sesuai dgn pemahaman para sahabat dlm memahami ayt trsbut??? krn ktika anta membca ktab pra ulama mka anda tdk akn mnemukn satu ulama pun semisal imam syafi'i yg berpndpt sprti pndpt anda December 29, 2011 at 8:57pm Like

oRaff Rafiqi Saujana Allah Maha Adil, segala puji hanya baginya.. seseorang yg blm dihisab, blm diadili tp lngsng disiksa?? siksa kubur itu ada, siksa berupa psikologis, Gelisah dn trbayang akan ganjaran yg akan dia dapatkan kelak, apakah msk surga ataukah neraka. December 29, 2011 at 9:03pm Like

oZakariya Rizky tuh kan,persis sudah. siksa kubur itu ad tpi bkn berupa psikologis.dn dia trjdi di alm kubur,dn ini tlh dbritkan olh bnyk hadits yg mutawatir.bgimna allah menyiksa di alm kubur pun tlh nabi jlskn.akn tetapi ini adl hal ghoib. December 29, 2011 at 9:06pm Like

oZakariya Rizky na'am silahkn anta jwb pertanyaan ana di ats metode yg bnar dlm beragama atau manhaj it bgaimna apakah sesuai dgn akal stiap org,ataukah sesuai dgn pemahaman para sahabat dlm memahami ayt trsbut??? krn ktika anta membca ktab pra ulama mka anda tdk akn mnemukn satu ulama pun semisal imam syafi'i yg berpndpt sprti pndpt anda December 29, 2011 at 9:06pm Like

oRaff Rafiqi Saujana sahabat ya? berarti melihat bgmna sahabat hidup dlm menjalankan Alquran. begitu kn? saya mau tanya trs bagaimana itu dgn muawiyyah(sahabat) yg perang melawan ali? menyebabkan perpecahan islam,

yazid bin muawiyah(tabiin) yg suka mabuk2an dn memukul alquran dgn anak panah. dn dia juga yg memerintahkan untuk mmbunuh husain. December 29, 2011 at 9:07pm Like

oRaff Rafiqi Saujana tp kmu tahu ga ya sejarah itu? jgn2 gtw.. waduh.. December 29, 2011 at 9:09pm Like

oRaff Rafiqi Saujana oke, saya pahami kalau fikiran org brbeda2, brbeda2 itu krna metode memahaminya/berfikirnya berbeda2.. ex: gmna caramu tahu penyakit seseorang? pasti pake ilmu kedokteran kn? bukan pake prasangka n prkiraan saja. dgn ilmu kedokteran hasilx psti sama, tp klo pake prasangka dn hwa nfsu, nah itu jd beda2. shgga prmasalahan intinya ada di metode memahami/berfikir. lantas jika dalam memahami ayat Allah, metode yg bgmna ya yg benar? nah, secara explisit Allah menerangkan di surat Ar ruum 28-30. December 29, 2011 at 9:11pm Like

oZakariya Rizky 1.na'am,lalu dtg sbgian org yg mngtkn kta tdk hdup di zaman sahabat,mka jwblah ilmu nabi it dwariskn scara trun menurun mulai dri sahabt hingga ulama yg MENGIKUTI MEREKA.itlh knp dktana dlm hadits innal ulama warotsatul anbiya'.bkn beragama dgn akal org masing msing,mnfsirkn pkai akal masing masing y beda beda,tetapi PAHAMI DGN DGN PEMAHAMN YG BENAR YAITU PEMAHAMAN SAHABT.ISLAM TDK MLARANG UMATNYA UNTUK TDK MENGGUNKN AKAL,JUSTRU ISLAM MLAH MEMERINTHKNYA,AKN TETAPI INI TDKLAH MUTLAK. TERKDANG AKAL HARUS TUNDUK PDA NASH KTIKA DIA KTIKA AKAL TDK DPT MNJANGKAUNYA ATAU NASH TRSBUT TDK MSUK AKAL.MKA NASH HRUS D DAHULUKN DBNDING AKAL.inilh qoidah dlm agama in.akal mempunyai btsan dlm memahami nash December 29, 2011 at 9:14pm Like

oZakariya Rizky sejarah it tlh dikups olh pra ulama,akn tetapi ana blm membcnya scara detail.pertanyaan ana yakinkah anda yg membunuh husain adl yazid bkn kaum rowaafidh???

December 29, 2011 at 9:15pm Like

oZakariya Rizky yg kedua tdk ad dlm smua kitab yg sya bca ttg sejarang tabi'in smisal thobaqot an hanabilah yg mngtkn bhwa yazid suka mebuk mabukan/??? hati hati trhdap fitnah rowafidh December 29, 2011 at 9:16pm Like 1

oZakariya Rizky qoidahnya tlh jels,dalil telah jels,dn ni bkn pendpt ana tpi pendapat para sahabt khususnya ahlu baityaitu ali bn abi tholib rhodiyallahuahu,dn seluruh ulama ahlusunnah yg mengikuti pra sahabat dgn sbaik baiknya.tdk melnceng dri mereka kecuali org yg jahil dlm mslh agama,yg mnolak nash dri sunnah dn atsar dgn aklnya,yg memahami al qur'an dgn akalnya yg selalu menurut pd hawa nafsu sdangkan tdk ada SATU ULAMA AHLU SUNNAH YG MEMAHAMI AGAMA DGN RO'YU DN AKAL PIKIRAN SEMATA,DN INILAH IJMA'.hanya org dholim yg menolak ijma',ahsanta ya akhi rofiqi December 29, 2011 at 9:27pm Like

oZuhroni Ali Fikri Untuk akh raff.. Sudah berapa kitab sejarah yang antum baca?? Dengan seenaknya antum mengatakan bahwa mu'awiyah memecah belah umat, yazid mabuk2an, dan sebagainya.. Pertama, ingatlah hadits tentang larangan mencela para shahabat.. Sesungguhnya mereka telah diridhoi oleh Allah.. sedangkan kita? Sudahkah kita mendapat jaminan ridho dari Allah sehingga kita lancang membicarakan shahabat?? Kedua, dari hasil yang ana dapat dari dauroh2 dan dari buku yang ditulis oleh para ulama' insya Allah semuanya (CMIIW, kecuali ulama' rafidhah tentunya) mengatakan bahwa peperangan itu adalah karena ijtihadiyah, dan tidak ada ulama' yang mengatakan bahwa mu'awiyah memecah belah umat. Adakah ceritanya ketika perang itu 'Ali bin Abi thalib Radhiyallahu 'anhu melaknat/mengkafirkan mu'awiyah Radhiyallahu 'anhu? Ataukah adakah sebaliknya?? Dan lihatlah, kalau toh memang benar (dan kenyataannya tidak benar) adanya perang itu memecah belah umat menjadi dua kubu (kubu 'ali dan mu'awiyah), kenapa Hasan bin 'Ali kemudian menyerahkan kekuasaannya pada Mu'awiyah?? Rasanya kita perlu banyak2 lagi menelaah kitab2 sejarah agar tidak mudah dibohongi oleh riwayat2 dari Rafidhah, wallahu ta'ala a'lam December 29, 2011 at 10:07pm Like

oAmmar Husni Baisa ternyata msh braani muncul jg akh rafiqi iku.. :) dia memang punya "nyali" tp sayang tdk diberikan kepadanya "Hidayah" dri Allah.. Semoga Allah memberi hidayah kpd akh rofiqi dan mau rujuk kpd kebenaran meskipun itu berat bginya.. smg Allah membinasakan kaum Syi'ah Rafidhoh yg senantiasa mencela para sahabat Radhiyallahu anhum.. December 29, 2011 at 10:57pm Like 1

oLia Hanifah Qoni'ah *menyimak ... sebentar2 , afwan an ndak suka huruf yg d tulis besar2 kesan na ngotot2 ngmg na ... ayo diskusi na baik2 ... terangkan seperlu na , jawab seperlu na , bantah yg memang perlu d bantah . ini sama2 org islam kok seperti ini . niat na baik memang mencr yg benar, ingat mencr yg benar, bukan siapa yg paling benar . maka cara na yg baik juga . dakwah Rasul itu sangatlah lembut dan penuh kasih sayang . ini kenapa seperti ini?? afwan , December 29, 2011 at 11:01pm Like

oLia Hanifah Qoni'ah copas catatan d atas ... "Menuntut ilmu agama tidak cukup bermodal semangat saja." ana liat antum2 ini semangat banget debat ya . heran . December 29, 2011 at 11:06pm Like

oZuhroni Ali Fikri @lia tidak ada debat kecuali dalam usaha untuk menampakkan kebenaran dan memberangus kemungkaran.. Anti belum mengerti, bahwa kami sudah sering berdiskusi dengan akh raff sampai harus menempuh cara2 seperti ini. Untuk huruf besar, husnudzon saja lah, yang menulis itu memaksudkan bgitu karena yang ditulis penting untuk dibaca. December 30, 2011 at 6:30am Like

oMuhammad Haidar Ali dakwah bil hikmah reek .. :) December 30, 2011 at 7:52am Like 2

o

Raff Rafiqi Saujana kalau toh memang obyektif dan kenyataannya Ali dan Muawiyah berperang kenapa harus disangkal?. Justru disini pertanyaan untuk anda jangan2 anda yg menggunakan hawa nafsu untuk membela argumen pemikiran anda. Dan, hadits melarang mencela sahabat anda pahami dulu, asbabun wurudnya apa, apakah ketika ada sahabat yang terang2an tidak sesuai dgn AlQuran apakah tetap kita bela? Logikanya, jika berperang .. ini berperang lho ya, urusannya nyawa org banyak, bukan sekedar debat seperti ini yg mungkin urusannya hanya nyawa 1-2 orang.. Maka dipastikan saat itu ada perbedaan, jika ada perbedaan, berarti ada yang benar dan ada yang salah, atau dua2nya salah. Intinya berarti ada yang salah. Siapa yang salah? Ali ? atau Muawiyyah? atau anda? (eh ga naymbung) Kembali saja ke permasalahan awal saja. Anda mengatakan tidak boleh memahami nash2 AlQuran dgn akal, karena menggunakan akal itu relatif dan berbeda2. #koreksi kritis : Anda menyimpulkan, atau siapapun itu selama dia manusia, proses penyimpulan dan mengeluarkan argument menggunakan apa? akal kan? anda menyimpulkan "tidak boleh menggunakan akal" itupun sebenarnya sudah menggunakan akal, karena anda sudah berfikir bahwa akal itu relatif dsb. Tunjukkan perilaku mana dari anda yang tidak berasal dari akal dan perintah otak anda. Memperhatikan, yunus 100 ar ruum 28-30. shaad 29. al ankabuut 41-43. dan yang sangat jelas adalah surat Ar Ruum 28-30, dsini ada ayat yang secara explisit dan text (saya tidak merubah text, bisa anda lihat sendiri pada bahasa arabnya) bahwa ayat2 Allah hanya dipahami oleh orang yang berakal, dan orang2 zalim memahami ayat Allah tanpa Ilmu Pengetahuan. December 30, 2011 at 11:13am Like

oRaff Rafiqi Saujana Bagaimana dengan ayat2 itu? bagaimana anda menyikapinya? atau mungkin anda bisa tanyakan ke ustadz anda apa makna ayat tersebut, namun sebagai umat muslim yang baik, saya meyakini bahwa AlQuran tidak ada keraguan di dalamnya (Al Baqarah : 2). December 30, 2011 at 11:14am Like

oRaff Rafiqi Saujana Kelihatannya akan lebih rame jika tidak hanya teman2 anda yg bergabung disini, Summon : Moh, Al-Haqi, Conceptor, Sakti December 30, 2011 at 11:19am Like

o

Ammar Husni Baisa al-hikmah adalah menempatkan sesuatu sesuai tempatnya, bkan lemah lembut sepanjang zaman.. December 30, 2011 at 12:25pm Like

oAmmar Husni Baisa al-hikmah adalah menempatkan sesuatu sesuai tempatnya, bkan lemah lembut sepanjang zaman.. December 30, 2011 at 12:26pm Like

oZakariya Rizky hahaha lucu rofiqi ini.mas kalau bca jgn stngah stngah donk.saya kan bilang MENGGUNAKAN AKAL ITU BOLEH TETAPI TDKLAH MUTLAK. ingt BOLH TTPI TDK LAH MUTLAK. na'am saya tnya sm ente yaaa.. apa ente menolak ijma' dn pemahaman para sahabat??? SAYA YAKIN ANDA TDK LBH MENGERTI APA APA DLM MEMAHAMI SUNNAH DBNDING SAHABAT.agr anda tau apa tujuan dn maksud ALI BIN ABI THALIB BRKTA BHWA AGAMA IT BUKAN AKAL.na'am silhkan djwb ana tunggu December 30, 2011 at 7:42pm Like

oZakariya Rizky teringt perktaan umar bin khattab bhwa jka dtg kpdamu seseorang yg berdbat dgn AL QUR'AN mka dbatlah dia dgn sunnah krn al qur'an it tdk bsa di pahami kcuali dgn sunnah. December 30, 2011 at 7:43pm Like

oZakariya Rizky ini saya kasih ulang prktaan saya biar dibuka matanya lebar lebar biar tdk mengulangi lgi,msak harus brulang kali djlskn islam tdk mlarang umatnya menggunakan akal dlm beragama,bhkan islam memuji akal,akn tetapi hal ini tdklah secara mutlak bhwa dlm beragama stiap nash yg dtg hars dgn akal, jika seandainya cara sprti itu dlakukan... tntu para shabat akn bertnya pd nabi mengapa bgini dn bgtu ktika dtg pda mreka suatu sabda yg tdk msuk akal.AKAN TETAPI KITA TIDAK AKAN PERNAH MENJUMPAI PERKATAAN MENGAPA YG DITANYAKAN OLH SAHABAT UNTK MENOLAK NASH KCUALI MEREKA BERTNYA MENGAPA PD HAL YG SKIRANYA BLUM JELS OLH MEREKA.. 1 lgi semoga sj ente tdk mrasa lbih hebat dri ali bin abi tholib December 30, 2011 at 7:46pm Like

oZakariya Rizky Ibnul Qoyyim menyimpulkan bahwa pendapat akal yang tercela itu ada beberapa macam: a. Pendapat akal yang menyelisihi nash Al Quran atau As Sunnah. b. Berbicara masalah agama dengan prasangka dan perkiraan yang dibarengi dengan sikap menyepelekan mempelajari nash-nash serta memahami dan mengambil hukum darinya. c. Pendapat akal yang berakibat menolak asma Allah sifat-sifat dan perbuatan-Nya dengan teori atau qiyas yang batil yang dibuat oleh para pengikut filsafat. d. Pendapat yang mengakibatkan tumbuhnya bidah dan matinya Sunnah e. Berbicara dalam hukum-hukum syariat sekedar dengan anggapan baik dan prasangka. Adapun pendapat akal yang terpuji secara ringkas adalah yang sesuai dengan syariat dengan tetap mengutamakan dalil syariat. Akal mengikuti wahyu, bukan wahyu yang mengikuti akal. December 30, 2011 at 7:48pm Like

oZakariya Rizky saya ulangi dn agr dijwab biar jelas syubhat yg anda bawa apa ente menolak ijma' dn pemahaman para sahabat??? SAYA YAKIN ANDA TDK LBH MENGERTI APA APA DLM MEMAHAMI SUNNAH DBNDING SAHABAT December 30, 2011 at 8:04pm Like

oTomu Abdullah saya setuju dgn zakariya December 30, 2011 at 8:07pm Like

oZakariya Rizky Lia Hanifah Qoni'ah@ saya ini tdk suka brdbat tpi berhbung si fulan meolk ijma' dn perktaan sahabat mka kebenaran harus tegak,dn kebathilan hrus lenyap sbgaimna kaum mu'tazilah dahulu.tpi skrng beranak dia mnjdi mu'tazilah gaya baru siapa dia/??? hemm/ ntuk huruf yg bsr bsr it supaya dia paham krn kata ktanya pnting.bkn ngotot.ana it orgx xnte. December 30, 2011 at 8:37pm Like

o

Raff Rafiqi Saujana mbalik ke masalah awal aja, kalo mbahas sahabat dsb maka itu sdh beda pembahasan. trs menurutmu, eh salah.. menurut pendapat ulama dan sahabat wes, (skrg aq coba pake pemikiranmu) Maksud surat Ar Ruum 28-30 apa? bukankah tidak ada keraguan dalam Al Quran? tafsir lho ya, bukan perkataan sembarangan.. gini ae langsung studi kasus aja.. gimana nih dgn ayat2 di bawah ini, maksudnya apa. An Naml 88. = gunung punya kaki? Dan Saya juga ga bisa percaya perkataanmu, wong kamu juga relatif, selama yang mutlak (baca : AlQuran) dipahami oleh manusia yang relatif, hasilnya akan jadi relatif, entah itu dipahami Ibnu Timiyah, Ibnu Baz, Zakariya Rizky, Raff Rafiqi Saujana atau Ibnu Saud hasilnya akan sama, yaitu relatif. bisa bener bisa salah.. Lalu kepada siapa kita bertanya yang menghasilkan kebnenaran mutlak? pastinya kita bertanya kepada yang menyampaikan wahyu, yaitu Rasul sebagai pribadi yang Maksum. Tapi,, Rasul sudah meninggal tidak mungkin kita tanyai lagi.. Sahabat? Apakah sahabat maksum? kalau anda menganggap perkataan sahabat pasti benar, tiada cela berarti mereka juga maksum.. lantas dimana perbedaan nabi dengan sahabat? padahal nabi itu paling mulia tidak ada yang bisa menyamainya. salaf mode : off. Ar Ruum 28-30 mode : on. Apakah saya mengetahui lebih dari Sahabat? yg pastinya nggak-lah.. Sebagai muslim saya sangat memegang teguh AlQuran, Adakah surat yang secara EXPLISIT dan TEXTUAL menerangkan jika kamu tidak tahu tentang Ayat Ayat Allah, bertanyalah pada sahabat?? Allah sendiri secara explisit menjelaskan metode tentang memahami Ayat-AyatNya di surat Ar Ruum 28-30. Inilah yang sangat ditakutkan, anda tidak memahami Ayat Allah secara mendalam dan memahami apa makna sebenarnya, tapi membuat pemikiran terlebih dahulu dan mencari Legitimasi di ayat AlQuran dan hadits yang dimana sebenarnya ayat AlQuran dan hadits yang diambil asbabun nuzulnya tidak sesuai dgn permasalahan. Astaghfirullah,, Dia membuat PERUMPAMAAN UNTUK KAMU DARI DIRIMU SENDIRI. Apakah ada diantara hamba-sahaya yang dimiliki oleh tangan kananmu, sekutu bagimu dalam (memiliki) rezeki yang telah Kami berikan kepadamu; maka kamu sama dengan mereka dalam (hak mempergunakan) rezeki itu, kamu takut kepada mereka sebagaimana kamu takut kepada dirimu sendiri? Demikianlah KAMI JELASKAN AYAT-AYAT KAMI BAGI KAUM YANG BERAKAL. TETAPI ORANG-ORANG YANG ZALIM, MENGIKUTI HAWA NAFSUNYA tanpa ILMU PENGETAHUAN; maka siapakah yang akan menunjuki orang yang telah disesatkan Allah? Dan tiadalah bagi mereka seorang penolongpun. Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) FITRAH ALLAHyang telah menciptakan manusia menurut FITRAH itu. TIDAK ADA PERUBAHAN PADA FITRAH ALLAH. (ITULAH) AGAMA YANG LURUS; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. silahkan anda pahami ayat ini, atau... sillahkan anda lawan yang MUTLAK ini dengan ke RELATIF an manusia. December 31, 2011 at 9:05am Like

oZakariya Rizky hahahah aanta it lucu. di satu sisi anta menolak pemahman sahabat di stu sisi anta mngakui bhwa anda tdk ad ap apnya dbnding sahabat.bhkan ktika ulama berijma' pun anta mnolak ijma'nya.sbnarnya sya tdk memperlbar permslhan.akn tetapi anda sndri lah yg memprlebrnya dgn menyangkut pautkn sjarah shabt. na'am sblum it anda hrus jwb

pertanyaan saya di ats dlu.jgn lari dlu.apakah anda menolak pemahaman sahabat dn ulama yg mengikuti mereka dgn baik???? apakah anda menolak ijma'?? December 31, 2011 at 9:07am Like

oRaff Rafiqi Saujana salah satu penyebab pecahnya umat islam adalah disaat berdiskusi adalah saling menertawakan dan tidak bersikap bijak, saya harap anda rubah etika diskusi anda, December 31, 2011 at 9:10am Like

oZakariya Rizky 1 lgi. tdk mungkin yg mutlak dilawn dgn relatif.itlh yg saya mksud bhwa akal tdk bleh spnuhnya dgunakan ntuk mnfsirkn ayat ayat allah.krn butuh pemahaman yg benar dlm memahamainya,pemahman siapa??? yaitu pemahman para nabi dn sahabat serta yg mengikuti keduanya. jka seandainya dtg SUATU NASH YG SHOHIH KMUDIAN AKL KITA BERTENTANGN MAKA MNGIKUTINYA NASH HRUS D DHULUKN DRIPDA AKAL BUKANKAH SPRTI IT??? dn inilah yg dlkaukn para sahabat dn ali bin abi tholib dlm perkataan di ats December 31, 2011 at 9:10am Like

oZakariya Rizky sbnrnya sdh bijak.tetapi krn anda slalu mngulangi mslh yg tdk djlaskn dgn pertnyaan yg sma.dn stiap djlskn anda menolak.mka sbnranya dlm dri anda sndri mnimbulkn kontradiksi dn it trlhat dri koment koment anda. cobalah tampilkna SATU SAJ PERKATAAN SAHABAT YG MENDUKUNG CARA BERPIKIR ANDA??? December 31, 2011 at 9:12am Like

oZakariya Rizky MKSUD SY YG TLH DIJLSKN December 31, 2011 at 9:13am Like

o

Zakariya Rizky na'am tunggu jwbnya dri prtnyaan yg simple in December 31, 2011 at 9:22am Like

oRaff Rafiqi Saujana bijak dengan menertawakan?? mungkin hanya anda yang memiliki pemahaman seperti itu. mengakui tidak lebih hebat bukan berarti menyepakati, dan menolak bukan berrti menyalahkan. Saya menolak text tapi saya tidak menolak prinsip. saya akan menjawab bahwa semua manusia itu relatif dan Rasulullah itu maksum, jika ada manusia yang pasti benar pendapatnya dan tidak bisa dganggu gugat, maka apa bedanya dengan Rasul?? perkataan? saya lebih melihat di perbuatan, Sahabt paham bahwasanya Ayat Allah memiliki sebab turun dan tujuan turun ayat tersebut, sehingga mereka dalam berperilaku pun sesuai dengan prinsip dari Ayat Allah. Apakah sahabat menyuruh untuk "ngeteks"? tidak, Sahabat tidak pernah "ngeteks", Sahabat berorientasi PEMECAHAN MASALAH MASYARAKAT walaupun itu akan berbeda dengan aturan yang sebelumnya. Umar bin Khattab pernah mengubah aturan rampasan perang menjadi gaji profesional bagi tentara yang berperang. Dia faham bahwa rampasan perang salah satu tujuannya untuk memperbanyak tentara yang ikut perang, namun ketika Islam sudah besar, Umar merubahnya menjadi gaji profesional. Inilah yang bisa kita contoh dari perbuatan sahabat yang memahami Ayat Allah dengan Akal yang benar, memahami Ltr belakang dn tujuannya serta aspek sospol pada saat ayat turun dan mengkontekskan dengan saat ini untuk memecahkan masalah masyarakat sat ini. di Alquran menyuruh kita pakai kuda, apakah kita pakai kuda? maksa ada SIM kuda?? nggak kan? prinsipnya adalah transportasi yang paling canggih,, skrg yg plg canggih apa? sepeda kan? nah pakai sepeda itulah yang sesuai dengan AlQuran. December 31, 2011 at 9:24am Like

oRaff Rafiqi Saujana justru jika ada orang yang menyuruh untuk ngeteks, itulah bid'ah, karena tidak ada ayat ataupun hadits yang menyuruh untuk ngeteks.. semuanya BERORIENTASI MEMECAHKAN MASALAH MASYARAKAT. December 31, 2011 at 9:25am Like

o

Raff Rafiqi Saujana Adanya modernitas bukan untuk dihindari, namun harus disikapi dgn bijak. Textualitas adalah ancaman plg utama dlm usaha pembangunan peradaban islam. Islam datang tidak untuk meniru dn mundur ke masa lalu, islam datang untuk perubahan kemajuan peradaban dn pemecahan masalah masyarakat. December 31, 2011 at 9:26am Like

oZakariya Rizky nah inilah akbt org mndewkn akal akhirnya gnyambung dn akhirenya melbr k bid'ah. aakh jabnya gmpang kokk adl mslh prinsip dlm hal agama. anda mengakui kemuliaan shabat tpi anda tdk mw mnggunakan pemahaman mereka???!! trus anda tw islam it dri mna?? dri otodidak?! pdhal nabi tlh menetapkn bhwa sahabt tdk akn prnh mlnceng dri al qur'an dgn mnyuruh brpgang tguh pd sunnah khulafaur rosyidin. shingga para ulama smnjak generasi tabi'in slalu mewasitkan ikutilah jln sahabat dn jauhilah bid'ah,dn strusnya hingga masa ulama skrng.shingga timbullah ijma' ulama. dn ini adl dasr hukum dlm islam. DN JKA ANDA TAU DN BUKA KITAB PARA ULAMA,KITAB TARIKH YG NAMANYA ISLAM BS MNJADI SPRTI NI ADL BRKT PARA SAHABAT DN ULAMA YG MNGIKUTI MREKA DGN BAIK,BKN KAUM MU'TAZILAH,JAHMIYY,ROWAFIDH. dn justru yg mnghancrkn islam adl kaum kaum yg sperti it yg mndewakn akal.yg mndahulukn akalnya dbnding nash yg tlh shohih.yg mnolak sunnah. inilah yg membwt islam hancur dgn adnya org org yg beragama SEENAKNYA SNDRI. PDAHAL ANDA YAKIN BHWA AGAMA INI DTG DRI NABI,KEMUDIAN DIAJARKN PD SAHABT. TPI ANDA MNOLAK BERAGAMA SESUAI DGN CARA BERAGAMANYA SHBT. MAKA SBNARNYA DLM DRI ANDA PUN TRDPT KEBINGUNGN DN KONTRADIKSI, sya tdk mngkin mnjlskn komntar2 anda yg pnjang pnjang it stu stu krn smuanya it intinya stu bhkn ANDA MEMBUATNYA MELEBAR DRI TOPIK. December 31, 2011 at 9:35am Like

oRaff Rafiqi Saujana wes ngene ae bro.. ketemuan ae yaopo.. pegel aq.. December 31, 2011 at 9:36am Like

oRaff Rafiqi Saujana mumpung awkmu preian kan? December 31, 2011 at 9:36am Like

o

Zakariya Rizky saya sudh berdbat dgn org yg smcam anda dn para ulama smnjak tabi'in,tabiut tabi'in pun tlh brdbat dgn org smcam anda. itlah knpa SEANDAINYA SJ ANDA MEMBUKA TUH LEMBARAN ULAMA DRI MSA SAHABAT DN HINGGA SKRNG TDK AD YG CARA BERPIKIRNYA SPRTI ANDA December 31, 2011 at 9:36am Like

oRaff Rafiqi Saujana percuma, awkmu ngomong ngunu yo durung pasti bener koq.. December 31, 2011 at 9:37am Like

oRaff Rafiqi Saujana kan relatif.. December 31, 2011 at 9:37am Like

oRaff Rafiqi Saujana yaopo?? December 31, 2011 at 9:38am Like

oZakariya Rizky relatif lgi. ya sudah boleh December 31, 2011 at 9:38am Like

oRaff Rafiqi Saujana kalau saya bisa membuktikan, saya minta notes ini dihapus. December 31, 2011 at 9:39am Like

oRaff Rafiqi Saujana kalau anda bisa membuktikan, terserah anda... December 31, 2011 at 9:39am Like

o

Zakariya Rizky saya mnta anda tmui saya nanti di bndul merisi ba'da isya December 31, 2011 at 9:39am Like

oZakariya Rizky saya tdk akn menghapus note ini.krn inilah yg haq.inilah yg diajarkn olh nabi December 31, 2011 at 9:40am Like

oRaff Rafiqi Saujana tempat netral ae bro.. bendul mersi masjid al ukhuwah lak markaz'mu.. December 31, 2011 at 9:40am Like

oZakariya Rizky owh bleh December 31, 2011 at 9:41am Like

o

Zakariya Rizky knp tkut ta??? mncri kbnarn kok tkut December 31, 2011 at 9:41am Like

oRaff Rafiqi Saujana koyok ga ngerti wong salaf ae bro, iso2 dipenggal di tempat aq disitu.. yang namanya pertemuan ya di tempat netral.. leh, yaopo seh.. notes ini dibuat oleh nabi? lak gaweanmu kan? lak ga dihapus yo gawe opo ketemuan.. tujuan ketemuan kan untuk mengkonfirmasi kebenaran notes ini.. percuma ketemuan kalo ga mau terima konsekuensi. December 31, 2011 at 9:43am Like

oZakariya Rizky tradisi lama membaca stengah stangh December 31, 2011 at 9:44am Like

oZakariya Rizky bkn tujuan ktemuan adl ntuk mlurskn pandangn saya dn anda. dn saya insya allah akn membwa notes ini sbgai referensi sya December 31, 2011 at 9:45am Like

oRaff Rafiqi Saujana lha iya, toh kalo semisal pandangan anda keliru, yaudah.. hrs diterima donk konsekuensinya.. ya hrs menerima yag benar. December 31, 2011 at 9:46am Like

o

Raff Rafiqi Saujana jgn sabtu skrg, sbtu dpn aja aq hbs ini bnyk pekerjaan.. jm 9 sampe jm 11 siang di mushola taman prestasi. December 31, 2011 at 9:48am Like

oZakariya Rizky dlm perdbtan yg menang it blm tentu bnar.tdk taukah anda. bs jdi yg kalah it yg bnr krn ilmunya msh sdkit.dn bs jdi yg klh it yg slh krn perkataanya tdk sesuai dgn sunnah December 31, 2011 at 9:49am Like

oZakariya Rizky tdk bsa wktu ana hnya skrng. ntuk snin hingga minggu ana tlh mnjadwlknya.dn ana tdk bleh mngingkari ap yg ana ktkna December 31, 2011 at 9:50am Like

oZakariya Rizky kaif? December 31, 2011 at 10:01am Like

oZakariya Rizky na'am o89677469308 ini no ana.slah anta sms ana atau telpon ana December 31, 2011 at 10:20am Like

oFatma Berliandina jazakalloh khoer December 31, 2011 at 11:06am Like

oZakariya Rizky wa iyyaki y ukhty December 31, 2011 at 11:25am Like

oRaff Rafiqi Saujana bukan menang kalah boy, tapi benar salah.. diskusi ga ada yg menang atau kalah, emangnya perang? kalau memang anda seorang muslim sejati kenapa harus takut mengakui kebenaran dn ttp kukuh pada kesalahan (misal).. yowes brarti 2 mggu lg aja., December 31, 2011 at 4:10pm Unlike 1

oAnnas The-Sil ent hahahahaha, menyimak ajalah December 31, 2011 at 7:35pm Like

oMoh 'dunn' Dhani Ali imran ayat 7 Ali imran 190 Ar Ra'd 19 Thahaa 128 Sementara coba jelaskan itu saja Zakariya Rizky.. Sunday at 12:42am Like

oBaskoro Aris Sansoko "mereka mengatakan bahwa kami mujassim, padahal mereka mu'aththil". perkataan salah seorang imam. Sunday at 5:37pm Like

oBaskoro Aris Sansoko menggunakan akal dalam memahami agama its fine, tapi ketika menggunakan akal untuk menolak nash nash yang shahih datangnya, hmm... Sunday at 5:42pm Like 1

oBaskoro Aris Sansoko Para sahabat yang fasih menggunakan bahasa alqur'an, tidak pernah menanyakan pada Rasulullah apakah siksa kubur itu fisik aja, atau psikologis aja, atau gimana. Sunday at 5:44pm Like

oBaskoro Aris Sansoko at-taubah ayat 100. tinggal ngikuti atau tidak. Sunday at 5:45pm Like

oBaskoro Aris Sansoko fas-alu ahladz-dzikri. wallahua'lam. hemat saya seorang awam ini, dengan logika awam, mengikuti orang orang yang dijamin masuk surga its better than create another way based only on mind. anyway, Rasulullah said that there is only a way to jannah. only a way. the way of shahabah. at least, one thing, Muawiyah diampuni oleh Allah. telah shahih dari Rasulullah bahwa Muawiyah diampuni. cek asbabul wurud, kalau gak ada yang shahih gimana ? pakek asbabul wurud yang dhoif atau palsu ? asbabul wurud pun riwayat, bisa shahih bisa dho'if. kalau gak ada asbabul wurud ? padahal haditsnya shahih, gimana ? haditsnya ditolak atau dipakai ? wallahua'lam. fas-alu ahladz-dzikri. Sunday at 5:53pm Like

oZakariya Rizky Allah Subhanahu wa Ta'ala sering menyebutkan di dalam Al Quran bentuk pengingkaran terhadap orangorang yang tidak menggunakan akalnya untuk berjalan di atas jalan Allah Subhanahu wa Ta'ala dan mengikuti syariat yang telah diperintahkan. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: Mengapa kamu menyuruh orang lain (mengerjakan) kebaikan, sedangkan kamu melupakan diri (kewajibanmu) sendiri, padahal kamu membaca Al Kitab (Taurat)? Maka tidakkah kamu berpikir? (Al-Baqarah: 44) Demikianlah Allah menghidupkan orang-orang yang telah mati dan memperlihatkan kepadamu tanda-tanda kekuasaan-Nya agar kamu mengerti.(Al-Baqarah: 73) Dan apabila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka berkata: Kamipun telah beriman, tetapi apabila mereka berada sesama mereka saja, lalu mereka berkata: Apakah kamu menceritakan kepada mereka (orang-orang mukmin) apa yang diterangkan Allah kepadamu, supaya dengan demikian mereka dapat mengalahkan hujjahmu di hadapan Tuhanmu; tidakkah kamu mengerti?. (Al-Baqarah: 76) Demikianlah Allah menerangkan kepadamu ayat-ayat-Nya (hukum-hukum-Nya) supaya kamu memahaminya. (Al-Baqarah: 242) Dan tiadalah kehidupan dunia ini selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya? (Al-Anam: 32) Dan firman Allah lainnya yang menjelaskan bahwa orang yang tidak tunduk terhadap syariat-Nya, pada hakikatnya mereka adalah orang-orang yang tidak menggunakan akalnya pada tempat yang semestinya. Sebab akal merupakan makhluk Allah yang terbatas kadar keilmuannya, yang seharusnya berada di bawah kekuasaan Allah Yang Maha Sempurna dan Maha Berilmu terhadap segala sesuatu. Ibnu Qudamah rahimahullah berkata: Segala sesuatu yang diberitakan oleh Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam wajib diimani dan penukilan (berita itu) shahih dari beliau tentang permasalahan yang (bisa) kita saksikan atau pun sesuatu yang (sifatnya) ghaib. Kita mengetahui bahwa itu adalah kebenaran dan kejujuran, baik masuk akal atau tidak dan kita belum mengetahui hakikat maknanya. (Lumatul Itiqad poin no. 55) SEMOGA BSA DPAHAMAI Sunday at 8:07pm Like

oZakariya Rizky As-Safarini rahimahullah berkata: Allah Subhanahu wa taala menciptakan akal dan memberinya kekuatan adalah untuk berpikir dan Allah Subhanahu wa taala menjadikan padanya batas yang ia harus berhenti padanya dari sisi berfikirnya bukan dari sisi ia menerima karunia Ilahi. Jika akal menggunakan daya pikirnya pada lingkup dan batasnya serta memaksimalkan pengkajiannya, ia akan tepat (menentukan) dengan ijin Allah. Tetapi jika ia menggunakan akalnya di luar lingkup dan batasnya yang Allah Subhanahu wa taala telah tetapkan maka ia akan membabi buta (Lawamiul Anwar AlBahiyyah, hal. 1105) Sunday at 8:50pm Like

o

Moh 'dunn' Dhani Sebentar sebentar, kok sepertinya banyak term pembahasan yang melebar.. kita mulai perlahan dan satu - satu ya.. Jikalau kurang berkenan membahas apa yg saya ajukan, tidak mengapa..yang pertama kita fokus dalam membahas Monday at 12:12am Like

oMoh 'dunn' Dhani at taubah ayat 100.. Ini bukan ayat yang berdiri sendiri bukan? in merupakan ayat yang berada dalam satu wacana mulai dari ayat 92 hingga 102.. Secara umum, merupakan ayat yang berisi informasi yang menjelaskan mengenai arab badwi dan sikap serta nilai perilakunya. Ayat 100 menjelaskan sebuah perbandingan (komparasi) antara suku badwi dengan orang muhajirin atau anshar yang terdahulu. sehingga dalam memahami ayat 100 ini tidak bisa didekati dengan cara yang sepotong - sepotong. namun haruslah menyeluruh. Dampak pemahaman yang sepotong dan hanya berpaku pada teks nash saja akan membuat agama islam tercoreng, karena banyak sekali hal yang ganjil jika tafsir alquran dipaksakan demikian. seperti halnya Term "bunuh diri" yang ada di Al Baqarah 54 dengan An Nisaa 29. jelas sekali ada dua perbedaan mencolok jika dipandang secara teks. ketika umat muslim tidak dapat menjelaskan dengan baik dan benar, terlebih lagi hanya dengan sebuah pengartian yang memaksakan, bertolak belakang dengan realitas, niscaya ini akan menjadi celah yang lebar bagi umat di luar muslim untuk menghancurkan islam. langkah terbaik dalam memahami nash adalah mencoba bersabar. sabar dalam artian tidak tergesa - gesa dalam menyimpulkan. haruslah memahami secara menyeluruh. Keutuhan wacana, kondisi yang melingkupi, ilmu lain yang digunakan sebagai referen dan atau pendekatan, sehingga dapat memahami maksud nash dengan baik dan benar. Untuk pendapat saudara dengan teks " menggunakan akal dalam memahami agama its fine, tapi ketika menggunakan akal untuk menolak nash nash yang shahih datangnya, hmm..." apakah ini juga bukan seperti langkah seorang cendekia muslim ya? seorang cendekia muslim tidaklah mencoba untuk mendiskreditkan subyek dalam sebuah mubahatsah tertentu. namun sikap terbaik adalah bertabayyun dan fokus pada pembahasan.. jika term diatas tidak mau untuk dikatakan mendiskreditkan dan atau mengklain, maka saya tanyakan, lantas siapa yang anda maksud menolak nash tsb? Monday at 12:30am Like

oMoh 'dunn' Dhani Jika berbicara mengenai muawiyah, atau menilai pribadi muawiyah, maka kita haruslah jelas, runtut dan menyeluruh dalam memahami siapa pribadi muawiyah tersebut. sehingga ada sebuah penilaian yang jelas. hal ini sama dengan jika anda sebagai seorang guru hendak menilai ulangan salah satu murid anda hanya dengan melihat namanya saja dan atau anda diberikan informasi oleh murid anda yang lain bahwa murid yang hendak anda nilai tersebut adalah anak baik lantas ulangannya anda nilai 100.. apakah ini cara menilai yang benar? Monday at 12:33am Like

oRegi Kusuma Yazid bin Muawiyyah tidak menyuruh membunuh . Yesterday at 6:13am Like

oRegi Kusuma saya minta riwayat yang jelas, perawi yang jelas di setiap bagiannya yang menyatakan bahwa Yazid bin Muawiyyah yang MENYURUH membunuh Yesterday at 6:13am Like

oRegi Kusuma Ya coba saja beragama dengan akal, kita lihat apakah antum bisa bertahan dengan akal antum? Na'am semua relatif. tapi tau makna relatif? Yesterday at 6:14am Like

oRegi Kusuma Relatif itu harus ada acuannya, antum pernah belajar fisika kan? Gerakan saja ada acuannya. Nah kita beragama dengan apa-apa yang sudah menjadi agama pada zaman nabi Yesterday at 6:15am Like

oRegi Kusuma tampaknya antum ini harus belajar kitab aqidah para ulama. disana dijelaskan banyak mengenai sikap kita menghadapi beberapa permasalahan yang terjadi di zaman sahabat dan yang sesudahnya. Yesterday at 6:15am Like

oRegi Kusuma :] ] : ] ] :] ] :] ] :] ] :] ] :] ] : ] ] Yesterday at 6:19am Like

oRegi Kusuma Sepertinya antum mengalami kekeliruan dari perkataan ini "tafsir itu dilakukan siapa? ulama kn? ulama itu siapa? manusia kan? manusia fikiranx relatif kn? bisa benar bisa salah.. ulama menafsirkan pake apa? pake hidung? pake telinga kan? eh salah pake aqola(akal)-nya kan.. ya sudah.. boleh jd penafsiran ulama kembali ke akalnya sendiri jg (yg jg merupakan manusia), bisa bnr bisa salah.. who knows?" Yang tepat adalah menafsirkan dengan apa yang telah ditafsirkan oleh orang yang mendapat rekomendasi dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Caranya bagaimana? Belajar. Belajar apa? Sanad atau isnad Yesterday at 6:21am Like

oRegi Kusuma "tafsir itu dilakukan siapa? ulama kn? ulama itu siapa? manusia kan? manusia fikiranx relatif kn? bisa benar bisa salah.. ulama menafsirkan pake apa? pake hidung? pake telinga kan? eh salah pake aqola(akal)-nya kan.. ya sudah.. boleh jd penafsiran ulama kembali ke akalnya sendiri jg (yg jg merupakan manusia), bisa bnr bisa salah.. who knows?" dari perkataan ini antum sama sekali tidak memaknai 'ulamaa 'ulamaa jama' dari 'alim, orang yang mengetahui.

dan yang antum sifatkan dari kata 'ulamaa adalah orang-orang yang bodoh saja. dan ini keliru. syubhat seperti ini biasa ada pada orang yang mendewakan akal atau bekennya mu'tazilah Yesterday at 6:25am Like

oRegi Kusuma Jikalau 'ulamaa, yang antum sifati menafsirkan dengan akal, benar-benar seperti itu. Niscaya, mereka dapat menolak al-Quran dan as-Sunnah jika itu bertentangan dengan akal. Dan pasti bisa menyatakan suatu hadiits yang mutawatir shahih sebagai hadits yang dhoif jika dilihat dari matannya. Ini dari perkataan antum sendiri ya. Hati2 dalam berkata dan menyifati sesuatu. Yesterday at 6:31am Like

oRegi Kusuma Tapi apakah 'ulamaa seperti itu? Wallahi, mereka tidak seperti itu Yesterday at 6:33am Like

oRegi Kusuma untuk surat ar-Rum ayat 28 - 29, ana nukil dari kitab Lubaabut Tafsir min Ibni Katsir dengan tahqiq Dr. 'Abdullah bin Muhammad bin 'Abdurrahman bin Ishaq alu Syaikh Kitab terjemahannya di cetak oleh pustaka imam asy-syafi'i dengan judul Tafsir Ibnu Katsir. ini juz ke-7. : ] ] :] ] "Dia membuat perumpamaan untukmu dari dirimu sendiri. Apakah ada di antara hamba sahaya yang dimiliki oleh tangan kananmu, sekutu bagimu dalam (memiliki) rizki yang telah Kami berikan kepadamu; maka kamu sama dengan mereka dalam (hak menggunakan) rizki itu, kamu takut kepada mereka sebagaimana kamu takut kepada dirimu sendiri? Demikianlah Kami jelaskan ayat-ayat bagi kaum yang berakal (Ar-Rum : 28) Tetapi orang-orang yang zhalim mengikuti hawa nafsunya tanpa ilmu pengetahuan; maka siapakah yang akan menunjuki orang yang telah disesatkan Allah? Dan tiadalah bagi mereka seorang penolong pun. (Ar-Rum : 29)" Ini merupakan perumpaan yang dibuat oleh Allah subhanahu wa ta'ala untuk orang-orang MUSYRIK yang menyembah selain Dia bersama-Nya serta menjadikan untuk-Nya berbagai sekutu. Padahal mereka mengakui bahwa sekutu-sekutu Allah yang berupa berhala dan patung-patung itu adalah hamba milik-Nya. Sebagaimana mereka berkata: "Aku penuhi panggilanMu tidak ada sekutu bagi-Mu kecuali sekutu untuk-Mu, Engkau memelikinya dan apa yang ia miliki." Maka Allah subhanu wa ta'ala berfirman > Tetapi orang-orang yang zhalim mengikuti," yaitu, orang-orang musyrik.