Upload
haerul96
View
89
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1. Terminologi WAN ( Wide Area Network )
Apa itu WAN?
Wide Area Network (WAN) adalah suatu jaringan yang digunakan untuk membuat interkoneksi
antar jaringan komputer local yang secara fisik tidak berdekatan satu sama lain, yang secara fisik
bisa dipisahkan dengan kota, propinsi, atau bahkan melintasi batas geography lintas negara dan
benua.
Ada beberapa Teknologi Jaringan WAN saat ini yang bisa kita gunakan. Berbeda dengan jaringan
LAN, ada perbedaan utama antara keduanya dimana terletak pada jarak yang memisahkan
jaringan-2 yang terhubung tersebut. WAN menggunakan media transmisi yang berbeda, maupun
hardware dan protocol yang berbeda pula dengan LAN. Data transfer rate dalam komunikasi WAN
umumnya jauh lebih rendah dibanding LAN.
Gambar 1 Konsep WAN
Untuk sederhananya gambar 1 berikut menerangkan lebih jelas bagaimana jaringan local (LAN1)
di suatu kota di Amerika serikat berkomunikasi dengan jaringan LAN2 di suatu kota di Amerika
latin, begitu juga suatu LAN3 di Afrika tengah berkomunikasi dengan LAN4 didaratan
China. Semua jaringan LAN tersebut terpisah oleh jarak yang berjauhan bahkan antar benua
membentuk suatu jaringan computer yang sangat luas yang lazim disebut sebagai jaringan WAN.
Semua LAN tersebut bisa saling berkomunikasi bertukar data dengan batasan tertentu yang telah
dikonfigurasikan di setiap masing-masing LAN apakah diijinkan atau ditolak untuk bisa bertukar
data antar LAN.
Banyak technology yang terlibat dalam hal komunikasi antar LAN ini, dimana kebanyakan tidak
kita lakukan sendirian akan tetapi melibatkan vendor fihak ketiga baik dalam hal penyediaan
perangkat interface antara jaringan local LAN kita dengan jaringan vendor yang memfasilitasi
komunikasi ke jaringan internet alias jaringan public.
Komunikasi Jaringan WAN
Teknologi Jaringan WAN bergantung pada pihak ketiga dalam hal ini perusahaan penyedia
layanan Telecommunication yang menyediakan layanan hubungan jarak jauh. Tidak seperti pada
jaringan LAN dimana koneksi antar device (komputer) ditransmisikan dari satu piranti digital /
komputer kepada piranti digital lainnya melalui koneksi fisik secara langsung, teknologi jaringan
WAN menggunakan kombinasi sinyal analog dan sinyal digital dalam melakukan transmisi data.
Diagram Teknis
Pada diagram jaringan WAN berikut ini menjelaskan masing-2 komponen dan fungsi dalam
konsep teknologi Jaringan WAN.
Gambar 1 Diagram koneksi WAN
1. DTE (Data terminal equipment) adalah suatu piranti disisi link jaringan WAN yang berada
pada sisi pelanggan (biasanya gedung / rumah pelanggan) yang mengirim dan menerima
data. DTE (biasanya berupa router jaringan atau bisa saja berupa komputeratau multiplexer)
adalah merupakan tanda marka antara jaringan WAN dan jaringan LAN. DTE ini merupakan
piranti yang akan berkomunikasi dengan piranti DCE disisi ujung lainnya.
2. Demarc atau titik demarkasi adalah titik yang merupakan interface jaringan dimana kabel
perusahaan telpon terhubung dengan rumah pelanggan.
3. Local Loops adalah perpanjangan kabel line telpon dari Demarc menuju kantor pusat Telco
yang mana pemeliharaannya difihak Telco, bukan tanggung jawab pelanggan. Kabel ini bisa
berupa kabel UTP, fiber optic atau gabungan keduanya dan juga media lainnya.
4. DCE (data circuit terminating equipment) adalah suatu piranti (biasanya berupa router disisi
ISP) yang berkomunikasi dengan DTE dan juga WAN Cloud. DCE ini merupakan piranti
yang memasok clocking (denyut sinyal sinkronisasi) kepada piranti DTE. Sebuah modem
atau CSU/DSU disisi pelanggan bisa diklasifikasikan sebagai DCE. DTE dan DCE bisa saja
beupa piranti yang serupa / router akan tetapi mempunyai peran dan fungsi yang berbeda.
5. WAN cloud, merupakan hirarchi Trunk, Switches, dan CO (central office) yang membentuk
jaringan telephone lines. Struktur fisik bisa bervariasi, dan jaringan-2 yang berbeda dengan
titik koneksi bersama bisa saja saling overlap, makanya direpresentasikan dalam bentuk
WAN cloud. Sisi pentingnya adalah bahwa data masuk melalui jaringan telpon, menjelajah
sepanjang line telpon, dan tiba pada tepat pada alamat tujuannya.
6. PSE (packet switching exchange) adalah suatu Switch pada jaringan carrier packet switched.
PSE-2 ini merupakan titik-titik penghubung dengan WAN cloud.
Jenis koneksi WAN
Paket messages menjelajah dari titik ke titik yang berbeda tergantung pada koneksi fisik dan
protocol yang digunakan. Disini tidak lagi dibahas mengenai teknologi jaringan WAN
dalam koneksi WAN yang sudah dibahas sebelumnya, yang secara pokok ada tiga macam berikut
ini:
1. Koneksi Dedicated
2. Jaringan Circuit-switched
3. Jaringan Packet-switched
Jenis Jaringan WAN dedicated dan switched mempunyai suatu koneksi yang selalu tersedia
kepada jaringan, akan tetapi untuk jenis circuit switched perlu melakukan suatu pembentukan
koneksi via semacam mekanisme dial-up antar kedua piranti yang mau berkomunikasi. Dalam
suatu konfigurasi dial-on-demand routing (DDR) router secara automatis membuka koneksi jika
ada data yang akan ditrasnmisikan (tentunya sesuai dengan access-list rule), dan akan menutup
sendiri jika line dalam keadaan idle selama durasi tertentu yang disetel dalam konfigurasinya.
Layanan Jaringan WAN
Ada banyak penerapan teknologi jaringan WAN pada layanan WAN oleh ISP atau jasa layanan koneksi
WAN yaitu sebagai berikut:
PSTN
PSTN adalah public switched telephone network, adalah merupakan teknologi tertua dan diapakai
secara luas diseluruh dunia dalam komunikasi WAN. PSTN adalah teknologi Jaringan WAN
dalam jaringan circuit-switched. Teknologi ini berbasis dial-up atau leased line (always-on)
menggunakan line telephone dimana data dari digital (komputer) diubah menjadi data analog oleh
modem, dan kemudian data tersebut menjelajah dengan kecepatan terbatas sampai 56 Kbps saja.
Leased lines
Leased line adalah jenis dedicated dari teknologi jaringan WAN menggunakan suatu koneksi
langsung yang bersifat permanen antara piranti yang berkomunikasi dan memberikan suatu
koneksi konstan dengan kualitas layanan koneksi (QoS). Akan tetapi leased line adalah lebih
mahal dibanding dengan sambungan sesuai kebutuhan (dial-on-demand) PSTN.
X.25
X.25 dispesifikasikan oleh ITU-T adalah suatu teknologi jaringan WAN paket switching melalui
jaringan PSTN. X.25 dibangun dengan merujuk pada layer Data Link dan Physical
layer pada referensi model OSI. Awalnya X.25 menggunakan line analog untuk membentuk
jaringan paket switched, walaupun X.25 bisa juga dibentuk menggunakan jaringan digital.
Protocol X.25 mendefinisikan bagaimana koneksi antara DTE dan DCE di setup dan dipelihara
dalam Public Data Network (PDN).
1. Anda perlu berlangganan layanan X.25 yang bisa menggunakan line dedicated kepada
PDN untuk membentuk koneksi WAN.
2. X.25 bisa beroperasi pada kecepatan sampai 64 Kbps pada line analog.
3. X.25 menggunakan frame sebagai ukuran variable paket
4. Disediakan deteksi dan koreksi error untuk menjamin keandalan melalui kualitas line
analog yang rendah.
Frame relay
Frame relay telah dibahas panjang lebar secara terpisah, artikel yang termasuk juga jaringan frame
relay dan juga koneksi frame relay. Frame relay adalah salah satu teknologi jaringan WAN dalam
paket switching suatu komunikasi WAN melalui line digital berkualitas tinggi.
ISDN
ISDN secara rinci juga dibahas terpisah, lihat jaringan ISDN disini baik untuk jaringan ISDN
BRI maupun jaringan ISDN PRI. ISDN (Integrated services digital network) mendefinisikan
standards pada penggunaan line telephone untuk kedua transmisi analog maupun digital.
ATM
Asynchronous Transfer Mode (ATM) adalah teknologi jaringan WAN dengan koneksi kecepatan
tinggi dengan menggunakan paket switched system dari kecepatan 155 Mbps sampai 622 Mbps.
Ia dapat mentransmisikan data secara simultan, voice yang digitize, dan sinyal digitize video
melalui kedua jaringan LAN dan WAN. Karakteristik ATM meliputi berikut ini:
1. Menggunakan cell kecil berukuran tetap (53-byte) yang mana lebih muda diproses
dibandingkan X.25 maupun frame relay yang menggunakan cell dengan panjang
bervariable
2. Transfer rate bisa setinggi sampai 1.2 Gigabits
3. Line digital berkualitas tinggi, low noise, yang menghilangkan perlunya adanya error-
checking.
4. Bisa menggunakan bermacam-macam media baik coaxial, twisted pair, maupun fiber
optic.
5. Bisa mentransmisikan secara simultan jenis data yang berbeda.
Tidak ada perbedaan yang jelas antara layanan WAN seperti frame relay dan ISDN. Misalkan saja
anda bisa menggunakan protocol frame relay melalui line ISDN. Begitu piranti terhubung dengan
WAN cloud, protocol internal dapat mengkonvert data traffic kedalam format seperlunya
kemudian mengkonvert data itu kembali disisi ujung lainnya.
Hardware WAN
Hardware WAN biasanya tergantung pada layanan WAN yang ingin anda koneksikan. Setiap
protocol WAN mempunyai spesifikasi dan kebutuhan yang berbeda untuk hardware dan media
transmisinya. Akan tetapi anda mempunyai pilihan dalam hardware yang anda gunakan, dan
hardware WAN selalu compatible dengan layanan WAN.
Penyedia layanan WAN biasanya memberikan pilihan kepada anda hardware apa yang akan
dipakai untuk jaringan WAN dan local loop sampai titik demarc. Local loop biasanya kabel
tembaga, kabel yang sama dengan digunakan untuk layanan telpon.
Kabel tembaga diklasifikasikan berdasarkan bandwidth, pada gilirannya menentukan berapa besar
data yang bisa dikirim, dan apakah sinyal analog atau digital. Berikut dijelaskan dua metoda dalam
mengklasifikasikan bandwidth melalui kabel tembaga.
POTS (plaint old telephone services)
Layanan POTS mempunyai karakteristik berikut:
1. Kabel-kabel yang ada hanya menggunakan satu pasangan twisted
2. Sinyal analog digunakan melalui local loops
3. Sebuah modem diperlukan untuk digunakan mengkonversi sinyal digital kedalam sinyal
analog.
4. Batas efektif line sebatas 56 Kbps
T-Carriers
Teknologi jaringan WAN menggunakan teknologi T-Carriers mempunyai karakteristik berikut
ini:
1. Menggunakan dua pasang twisted kabel tembaga
2. Menggunakan sinyal digital
3. Beberapa channel 64 Kbps beroperasi pada kabel yang sama.
T-cariers line diklasifikasikan oleh beberapa channel pendukung yaitu:
1. T1 (24 channels)
2. E1 (31 channel)
Catatan bahwa channel 64 Kbps terkadang disebut sebagai DS-0. Line yang menggunakan 24
channel (T-1) juga biasa direferensikan kepada line DS-1. Line T-Carriers dapat dibagi menurut
jenis data (yaitu: data, digitized voice, digitized video).
Disamping media transmisi, anda memerlukan hardware untuk menghubungkan ke WAN dan juga
format signal yang tepat untuk jenis koneksi yang anda gunakan. Kita tahu bahwa modem
mengkonversikan sinyal analog ke digital dan sebaliknya. Kita menggunakan satu atau kedua
hardware berikut ini dalam semua jaringan digital:
Multiplexer
Sebuah multiplexer adalah hardware yang menggabungkan signal dari dua atau lebih piranti
kedalam media segmen yang sama. Pada sisi penerima, multiplexer memisahkan sinyal-2
gabungan ini.
1. Sebuah multiplexer Statistical menggunakan channel2 virtual berbeda pada medium fisik
yang sama untuk mengirim beberapa sinyal2 yang berbeda sekaligus, yaitu sinyal2
menjelajah bersamaan melalui medium yang sama
2. Multiplexer time-division mengirim data paket dari sinyal2 yang berbeda pada interval
waktu yang berbeda ketimbang harus mengirim paket dengan membagi medium fisik
kedalam chanel2, data dikirim pada slot waktu yang berbeda.
CSU/DSU
Sebuah Channel service unit / Data service unit (CSU/DSU) menghubungkan sebuah jaringan
dengan line kecepatan tinggi seperti T1. Piranti ini melakukan format aliran data digital kedalam
format frame yang tepat dan juga line code untuk line digital. Ia juga memberikan fungsi timing.
Beberapa CSU/DSU juga berfungsi sebagai multiplexer juga atau dibangun integral kedalam
router.
1. CSU menerima dan mengirim sinyal kepada line WAN, melakukan echo feedback sinyal
selama test telpon dan meredam interferensi electrical
2. DSU mirip sebuah modem antara DTE dan CSU. Ia mengkonversikan frames dari format
yang digunakan didalam LAN kedalam format yang digunakan pada line T1, dan juga
sebaliknya. Ia juga memanage line, error timing, dan regenerasi sinyal.
Kita juga bisa menggunakan berbagai macam interface protocol untuk konektivitas WAN, seperti
synchronous serial protocols atau asynchronous protocols.
Synchronous serial protocol menggunakan clock sinyal stabil antara DCE dan DTE kepada waktu
transmisi data. Komunikasi synchronous mengirim data frame yang besar sejalan dengan waktu
clock dan baud-rate. Ia menggunakan bandwidth secara effisien.
Protocol signal synchronous meliputi:
V.35
RS-232 (EIA/TIA)
X.21
RS-449
RS-530
Setiap jenis piranti serial menggunakan konekstor khusus meliputi:
DB60
DB25
DB15
DB9
Catatan : bahwa nomor yang mengikuti tersebut menunjukkan jumlah pin, DB25 menunjukkan
jumlah pin 25 dsb.
Protocol asynchronous
Protocol asynchronous menambahkan start-bit dan stop-bit pada setiap paket yang dikirim
ketimbang memaksa kedua piranti pengirim dan penerima untuk menggunakan clock yang sama.
Sinyal protocol asynchronous adalah paling banyak dipakai antara dua modem. Akan tetapi dia
juga menambahkan overhead karena penambahan extra bit yang pada gilirannya memperlambat
baud rate. Protocol sinyal asynchronous meliputi:
V.90
V.42
V.35
V.34
V.22
V.32, V.32bits, V.32turbo
Sinyal asynchronous menggunakan line telpon standard dan jacks. Koneksi meliputi:
RJ-11 (2 kabel)
RJ-45 (4 kabel)
RJ-48
Interface bisa dirujuk kepada port fisik pada router yang menghubungkan LAN dan WAN.
Methoda encapsulation jaringan WAN
Protocol layer fisik WAN menspesifikasikan metoda hardware dan bit sinyal. Protocol layer Data
link mengendalikan beberapa atau semua fungsi2 berikut:
1. Error checking dan koreksi
2. Pembentukan link
3. Komposisi frame-field
4. Point-to-point flow control
Protocol2 layer Data link juga menjelaskan metoda encapsulation atau format frame. Metoda
encapsulation WAN umumnya adalah HDLC (high level data link control). Tergantung pada
layanan WAN dan metoda koneksi, beberapa metoda encapsulation meliputi:
1. Cisco HDLC untuk synchronous, koneksi point-to-point dengan router Cisco
2. LAPB untuk jaringan2 X.25
3. LAPD dalam kombinasi dengan protocol lain untuk channel B dalam jaringan ISDN
4. PPP untuk akses LAN dial-up, jaringan WAN circuit-switched dan jaringan ISDN
5. Cisco/IETF untuk jaringan frame relay
Gambar 2 WAN Encapsulation
Diagram diatas menjelaskan metoda encapsulation berbagai teknologi jaringan WAN.
2. HIERARKI WAN
Model jaringan secara hirarkis berguna sebagai suatu cara untuk mendesain infrastruktur jaringan
yang dapat diandalkan. Model ini menyediakan cara pandang yang bervariasi mengenai sebuah
network, sehingga mempermudah kita dalam mendesain dan membangun jaringan yang terskala.
Model jaringan hirarkis terbagi menjadi tiga layer, yaitu Core Layer, Distribution Layer dan
Access Layer.
Core Layer
Core layer memberikan struktur transportasi yang optimal dan dapat diandalkan dalam
meneruskan traffic pada kecepatan yang sangat tinggi. Dengan kata lain, core layer menswitch
paket data dengan secepat mungkin. Peralatan pada core layer jangan diberi beban dalam bentuk
proses apapun yang dapat menganggu kecepatan switch paket data dalam kecepatan tinggi, seperti
access-list checking, data encryption, address transation. Core layer dikenal sebagai backbone
antar jaringan yang saling terkoneksi.
Tugas core layer :
1. melakukan design jaringan dengan keandalan yang tinggi
2. melakukan desain untuk kecepatan dan latency yang rendah
Fungsi dari layer ini adalah :
1. mengatur traffic [ traffic switching ] ,
2. mengatur kapasitas traffic dan mengirim traffic dengan cepat dan handal.
Device yang digunakan pada layer ini adalah:
1. Mesin core.vad.id,BSD Minded dipadukan dengan cisco catalyst L3.
2. Router
3. Multiplexer
4. PBX
Biasanya perangkat pada layer ini menangani jalur backbone utama ke ISP dan jalur internet.
Distribution Layer
Distribution layer terletak diantara access layer dan core layer dan membantu membedakan core
jaringan inti dengan jaringan-jaringan yang lain. Tujuannya untuk memberikan batasan definisi
dalam daftar akses dan filter lainnya untuk menuju ke jaringan inti. Maka dari itu, layer ini
mendefinisikan aturan-aturan untuk jaringan, seperti routing updates, route summaries, VLAN
traffic, dan address aggregation.
Fungsi dari distribution layer yaitu :
1. Routing (dalam satu autonomous system)
2. Filtering (dalam satu autonomous system)
3. Service handling
4. Mengendalikan konektivitas /policy
5. QOS
Tugas dari distribution layer yaitu routing antar layer atau antar subnet VLAN di Access Layer.
Perangkat distribution layer :
Cisco Catalyst 6509
Nexus 7000
ASA 5500
Switch layer 3
Firewall
Router LAN
Bridge
Brouter
VPN Access Router
Cisco Catalyst 6009 Layer 2 Core.
Access Layer
Access layer menyuplai trafik ke jaringan dan melakukan network entry control. Para pengguna
mengakses jaringan melalui access layer. Access layer berlaku layaknya pintu masuk menuju
sebuah jaringan. Access layer juga dapat melakukan daftar akses yang didesain untuk mencegah
pengguna tak sah untuk dapat masuk. Access layer juga dapat memberi akses situs jarak jauh
kepada jaringan melalui teknologi wide-area, seperti frame relay, ISDN, atau leased lines. Layer
ini juga mengendalikan akses pengguna dengan workgroup ke sumber daya Internetwork.Fungsi
layer ini melakukan share bandwith,switched bandwith , MAC Layer Filtering , dan Micro
segmentation [NAT/subneting]. Device yang digunakan adalah :
Cisco 1900 series integrated services router
Cisco 2900 series integrated services router
Cisco 3900 series integrated services router
Cisco 800 series routers
3. PERANGKAT WAN
Berikut ini adalah perangkat-perangkat dari WAN :
CO [ Central Office ]
CO (Control Operator/Office) bagiann pusat yang mengendalikan/mengatur perangkat perangkat
agar bekerja, bagian yang menjadi pusat Penyedia Layanan.CO berfungsi mengendalikan sebuah
jaringan atau membagi layanan layanan ketika layanan terjadi.
CPE [ Costumer Promises Equipment ]
Perangkat yang berhubungan dengan aplikasi dan user dan tidak terjadi proses signaling.
DTE [ Data termination Equipment ]
Perangkat yang melewatkan data dari CPE menuju DCE untuk dikonversikan/coding.Berfungsi
mengkonversi sinyal yang diterima agar sampai pada user. DTE merupaka sebuah peralatan atau
subsistem yang saling berhubungan dengan beberapa peralatan yang melakukan fungsi yang
diperlukan untuk memungkinkan pengguna untuk berkomunikasi. Biasanya, perangkat DTE
adalah terminal (atau komputer meniru terminal), dan DCE adalah sebuah modem atau perangkat
lain milik operator.
DCE [ Data Communication Equipment ]
Data Circuit Equipment (DCE) adalah perangkat yang terletak antara Data Terminal Equipment
dan Data Circuit Transmisi . Hal ini juga disebut peralatan komunikasi data dan operator peralatan
data. DCE melakukan fungsi seperti sinyal konversi, coding , dan garis clocking dan dapat menjadi
bagian dari peralatan DTE.
Contoh perangkat perangkat yang terdapat pada CO,CPE,DTE,DCE :
DTE Device : Terminal ( PC, Laptop, Client PC, dll )
DCE Device : Hub, Switch, Modem, dll
CPE Device : Telepon, ADSL Modem
CO Device : -ISP
4. Point-To-Point
Point-to-Point Protocol (PPP) yang digunakan untuk membangun konektivitas langsung
antara dua node jaringan. Ini mengotentikasi koneksi, kompres, mentransmisikan setelah enkripsi
sehingga memberikan privasi. PPP terutama dirancang untuk menghubungkan dua jaringan dan
mengangkut paket IP antara keduanya. Link mampu menyediakan fungsi bi-directional secara
simultan, memberikan paket data dalam urutan tertentu. Protokol ini adalah solusi umum untuk
dengan mudah menghubungkan beragam jenis host, jembatan, dan router.
PPP beroperasi sebagai protokol data link layer untuk menghubungkan sirkuit sinkron dan
asinkron. Desain mendukung kemampuan kerja dengan berbagai protokol lapisan jaringan. Point-
to-point protokol dapat digunakan melalui berbagai jaringan fisik seperti link kabel, saluran
telepon / selular, radio link khusus, link serat optik, dan lain-lain. Internet Service Provider (ISP)
memfasilitasi pelanggan dengan akses dial-up ke Internet melalui mempekerjakan PPP.
Beberapa protokol lapisan jaringan yang diizinkan oleh PPP berfungsi pada link komunikasi yang
sama. Ada terpisah Network Control Protocol (NCP) yang ditugaskan untuk setiap protokol
lapisan jaringan yang digunakan sehingga enkapsulasi dan pilihan manajemen disediakan untuk
beberapa protokol lapisan. Merupakan bagian integral dari PPP adalah Link Control Protocol
(LCP), yang memungkinkan untuk konfigurasi antarmuka otomatis pada setiap akhir. Konfigurasi
antarmuka termasuk tugas-tugas seperti pengaturan ukuran datagram, angka ajaib, dan melarikan
diri karakter. Konfigurasi otomatis LCP juga memungkinkan untuk memilih otentikasi opsional.
Sebelum itu, koneksi dasar PPP diperlukan untuk LCP dapat mengkonfigurasi, karena protokol
link control berjalan di atas PPP.
Point-to-Point Protocol over Ethernet (PPPoE) dan Point-to-Point Protocol atas ATM (PPPoA)
adalah dua bentuk enkapsulasi PPP yang ISP digunakan untuk menghubungkan layanan Digital
Subscriber Line (DSL). Protokol jaringan PPPoA digunakan untuk enkapsulasi PPP frame dalam
Asynchronous Transfer Mode (ATM), melalui menggunakan layanan seperti modem kabel,
Digital Subscriber Line (DSL), dan Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL). Fitur PPP
termasuk enkripsi, otentikasi, dan kompresi yang disediakan oleh PPPoA. PPPoE adalah protokol
jaringan yang digunakan untuk enkapsulasi PPP frame dalam frame Ethernet. Terutama, itu
digunakan dengan layanan ADSL untuk menghubungkan pengguna ke modem ADSL over
Ethernet.
Dalam Multiprotocol Label Switching data (MPLS) teknologi ditransfer antara WAN node dari
point-to-point pada jaringan tanpa protokol. Sebuah jalur khusus diatur untuk paket data dalam
urutan. Paket-paket IP melewati jaringan berdasarkan label ditugaskan. MPLS adalah protokol
agnostik dan memungkinkan untuk membuat sirkuit atau link point-to-point end-to-end
menggunakan semua jenis protokol melalui media transportasi apapun. Namun penggunaan
teknologi tersebut memerlukan redundansi, kunci untuk kelangsungan bisnis. Jaringan MPLS
tidak dapat terikat bersama dengan Border Gateway Protocol. Hal ini membutuhkan teknologi jauh
lebih maju untuk agregasi. FatPipe Networks (www.fatpipe.com) dipatenkan teknologi IPVPN
dapat beberapa koneksi jaringan agnostically agregat dialihkan pribadi, seperti MPLS, point-to-
point, frame relay, dll, dan / atau koneksi publik untuk jaringan inti. IPVPN juga dapat bekerja
dengan beberapa penyedia layanan VPN dikelola dan memberikan dukungan layanan yang
dikelola untuk pengguna.
5. Frame Relay
Frame Relay adalah kinerja tinggi protokol yang populer WAN yang beroperasi pada
lapisan fisik dan link data model referensi OSI. Frame relay adalah jenis WAN menggunakan
koneksi untuk menghubungkan satu situs ke banyak situs jauh melalui sirkuit fisik tunggal, operasi
ini membuatnya mudah untuk membangun jaringan yang handal dan murah.
Bingkai jaringan Relay sangat sederhana. Koneksi Frame Relay dibuat dengan mengkonfigurasi
router jaringan atau perangkat lain untuk berkomunikasi dengan penyedia layanan Frame Relay
switch. Penyedia layanan mengkonfigurasi Frame Relay saklar, yang membantu menjaga tugas
konfigurasi pengguna akhir untuk minimum.
Frame Relay memiliki overhead yang lebih rendah dibandingkan X.25 karena memiliki
kemampuan lebih sedikit misalnya, Frame Relay tidak menyediakan koreksi kesalahan; Fasilitas
WAN modern menawarkan layanan koneksi yang lebih handal dan lebih tinggi tingkat keandalan
dari fasilitas yang lebih tua. The Frame Relay simpul hanya tetes paket tanpa pemberitahuan ketika
mendeteksi kesalahan. Setiap koreksi kesalahan yang diperlukan, seperti re-transmisi data,
diserahkan kepada endpoint. Hal ini membuat propagasi dari ujung pelanggan untuk akhir
pelanggan melalui jaringan sangat cepat.
Jaringan Frame Relay menggunakan sirkuit virtual permanen (PVC). PVC adalah jalur logis
sepanjang link Relay berasal Frame, melalui jaringan, dan sepanjang Relay tautan mengakhiri
Bingkai ke tujuan akhirnya. Bandingkan dengan jalur fisik yang digunakan oleh koneksi khusus.
Dalam sebuah jaringan dengan akses Frame Relay, PVC unik mendefinisikan jalur antara dua
endpoint.
Setiap virtual circuit diidentifikasi oleh Data Link Connection Identifier (DLCI), yang hanya
merupakan angka antara 0 dan 1023. Bahkan, router Cisco hanya dapat menggunakan nomor DLCI
dalam kisaran 16 sampai 1007 untuk membawa data pengguna.
6. Dynamic Routing
Sebuah router yang dikonfigurasi secara dinamis tabel routing dikenal sebagai router
dinamis. Routing dinamis terdiri dari tabel routing yang dibangun dan dipelihara secara otomatis
melalui komunikasi yang berkelanjutan antara router. Komunikasi ini difasilitasi oleh sebuah
routing protocol, serangkaian pesan periodik atau on-demand yang berisi informasi routing yang
dipertukarkan antara router. Kecuali untuk konfigurasi awal mereka, router dinamis memerlukan
sedikit pemeliharaan, dan karena itu dapat internetwork skala yang lebih besar.
Dinamis rute belajar dari router lain memiliki hidup yang terbatas. Jika sebuah router atau link
turun, router merasakan perubahan topologi jaringan internet melalui berakhirnya masa belajar
rute dalam tabel routing. Perubahan ini kemudian dapat disebarkan ke router lain sehingga semua
router pada internetwork menyadari topologi jaringan internet baru.
Kemampuan untuk skala dan pulih dari kesalahan internetwork membuat dinamis routing pilihan
yang lebih baik untuk menengah, besar, dan sangat besar internetwork.
7. Network Monitoring
Network Monitoring penggunaan tool pencatatan dan analisis yang secara akurat menentukan arus
trafik, penggunaan, dan indikator kinerja di jaringan lainnya. Tool monitoring yang baik memberi
anda baik angka maupun representasi grafik dari kondisi jaringan. Ini menolong anda untuk
menvisualisasikan secara akurat apa yang terjadi, agar anda tahu di mana perlu dilakukan
penyesuaian. Tool ini dapat menolong anda untuk menjawab pertanyaan penting, seperti:
1. Servis apa yang paling populer digunakan di jaringan?
2. Siapa yang paling banyak menggunakan jaringan?
3. Kanal nirkabel mana yang digunakan di wilayah saya?
4. Apakah user meng install akses point nirkabel di jaringan kabel pribadi saya?
5. Kapankah jaringan paling banyak dipakai?
6. Situs apa yang paling sering dikunjungi user?
7. Apakah jumlah trafik inbound atau outbound mendekati kapasitas jaringan kita?
8. Apakah ada indikasi tentang situasi jaringan yang aneh dan memakai bandwith atau
masalah lain?
9. Apakah Internet Service Provider (ISP) kita menyediakan level layanan yang sesuai
dengan yang kita bayar? Ini * seharusnya dijawab berdasarkan bandwith yang tersedia,
kehilangan paket, latensi, dan ketersediaan keseleruhan.
8. Keamanan jaringan
Keamanan jaringan (Bahasa Inggris: Network Security) dalam jaringan komputer sangat
penting dilakukan untuk memonitor akses jaringan dan mencegah penyalahgunaan sumber daya
jaringan yang tidak sah. Tugas keamanan jaringan dikontrol oleh administrator jaringan.
Segi-segi keamanan didefinisikan dari kelima point ini.
a. Confidentiality Mensyaratkan bahwa informasi (data) hanya bisa diakses oleh pihak yang
memiliki wewenang.
b. Integrity Mensyaratkan bahwa informasi hanya dapat diubah oleh pihak yang memiliki
wewenang.
c. Availability Mensyaratkan bahwa informasi tersedia untuk pihak yang memiliki wewenang
ketika dibutuhkan.
d. Authentication Mensyaratkan bahwa pengirim suatu informasi dapat diidentifikasi dengan benar
dan ada jaminan bahwa identitas yang didapat tidak palsu. e. Nonrepudiation Mensyaratkan bahwa
baik pengirim maupun penerima informasi tidak dapat menyangkal pengiriman dan penerimaan
pesan.
Serangan (gangguan) terhadap keamanan dapat dikategorikan dalam empat kategori utama :
a. Interruption Suatu aset dari suatu sistem diserang sehingga menjadi tidak tersedia atau tidak
dapat dipakai oleh yang berwenang. Contohnya adalah perusakan/modifikasi terhadap piranti
keras atau saluran jaringan.
b. Interception Suatu pihak yang tidak berwenang mendapatkan akses pada suatu aset. Pihak yang
dimaksud bisa berupa orang, program, atau sistem yang lain. Contohnya adalah penyadapan
terhadap data dalam suatu jaringan.
c. Modification Suatu pihak yang tidak berwenang dapat melakukan perubahan terhadap suatu
aset. Contohnya adalah perubahan nilai pada file data, modifikasi program sehingga berjalan
dengan tidak semestinya, dan modifikasi pesan yang sedang ditransmisikan dalam jaringan.
d. Fabrication Suatu pihak yang tidak berwenang menyisipkan objek palsu ke dalam sistem.
Contohnya adalah pengiriman pesan palsu kepada orang lain.
Ada beberapa prinsip yang perlu dihindari dalam menangani masalah keamanan : diam dan
semua akan baik-baik saja sembunyi dan mereka tidak akan dapat menemukan anda teknologi
yang digunakan kompleks/rumit, artinya aman.
Dan apa itu administrator jaringan? tugasnya apa saja?
Administrator Jaringan Komputer adalah sebuah jenis pekerjaan yang banyak dibutuhkan saat ini
terutama pada perusahaan/instansi yang telah mengimplementasikan teknologi komputer dan
internet untuk menunjang pekerjaan.
Penggunaaan sistem jaringan komputer dalam sekala kecil maupun luas akan membutuhkan
pengaturan-pengaturan mulai dari tingkat fisik maupun non fisik. Pengaturan-pengaturan tersebut
melibatkan proses pengontrolan. Ada beberapa definisi mengenai administrasi jaringan ini antara
lain :
controlling corporate strategic (assets)
controlling complekxity
improving service
balancing various needs
reducing downtime
controlling costs
Pada intinya administrator network bertugas mengelola serta menjaga seluruh sumber daya pada
sistem jaringan agar kinerja jaringan lebih efektif dan efisien dilihat dari fungsi, struktur dan
keamanan jaringan itu sendiri.
Sebelum berbicara tugas dan tanggung jawab berikut beberapa hal umum yang harus di kuasai
seorang network administrator ;
1. Pengetahuan dasar tentang komputer teori maupun praktek, hal ini sangat penting karena
tidak mungkin menjadi seorang administrator jaringan komputer namun bagaimana kerja
sistem komputer sendiri tidak dikuasai dengan baik.
2. Pengetahuan tentang berbagai perangkat keras jaringan komputer seperti ; repeater, hub,
switch, router, antena, kabel dan berbagai perangkat pendukung lainnya, pemahaman
meliputi cara kerja, pemasangan dan konfigurasi.
Pemahaman tentang routing
1. Pemahaman tentang routing teori maupun konfigurasi harus di kuasai dengan baik agar
mampu membangun jaringan dengan baik hal ini sangat diperlukan terutama jika komputer
ataupun sub organisasi perusahaan sangat banyak.
2. Pengetahuan tentang sistem keamanan komputer terutama jaringannya ( network security
) akan sangat membantu dan memberikan nilai lebih.
Selain kemampuan teori maupun praktek yang harus dikuasai dengan baik hal lain adalah memiliki
etika profesional, tanpa etika dan sikap seorang profesional yang baik maka semua kemampuan
teori maupun praktek yang dikuasai tidak akan berarti banyak.
Fungsi dan Tugas Network Administrator
Ada beberapa fungsi dan kerja administrator, namun secara garis besar dapat dinyatakan dari irisan
antara network, hardware, dan application. Tugas dari administrator jaringan adalah:
Security management: menitik beratkan kerja mencakup masalah network administrator keamanan
mencakup hal-hal berikut:
1. Firewall adalah sistem atau perangkat yang mengizinkan lalu lintas jaringan yang dianggap
aman untuk melaluinya dan mencegah lalulintas jaringan yang dianggap aman untuk
melaluinya dan mencegah lalulintas yang dianggap tidak aman.
2. Username: username akan digunakan sebagai informasi log in password control: yaitu
pengendalian password yang dimiliki oleh sebuah sistem.
3. Resource access: network admin mampu melakukan pembatasan penggunaan sumber daya
sesuai dengan hak akses yang diberika
Sumber referensi :
http://www.jaringan-komputer.cv-sysneta.com/jaringan-wan
http://icehealer.wordpress.com/2012/11/28/tutorial-membuat-hirarki-wan/
http://www.wanredundancy.com/point-to-point.html
http://orbit-computer-solutions.com/Frame-Relay--WAN-Connection-.php
http://technet.microsoft.com/en-us/library/cc957844.aspx
http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/WNDW:_Network_Monitoring
http://id.wikipedia.org/wiki/Keamanan_jaringan