4
Dewasa ini terdapat ribuan kosmetik di pasar bebas. Kosmetika tersebut adalah produk pabrik kosmetika di dalam dan luar negeri yang jumlahnya telah mencapai angka ribuan. Preparat kosmetika yang tidak hanya dapat merawat, membersihkan, memperbaiki daya tarik dan mengubah rupa seperti tercanntum dalam defenisi kosmetika, tetapi juga dapat mempengaruhi struktur dan faal kulit seperti pada obat topikal disebut juga kosmetik medik. Dengan adanya kosmetik medik maka ada preparat antara kosmetika medik dan obat topikal (medik) meskipun kemudian dipertanyakan mengenai batas antara ketiganya (kosmetik, kosmedik, dan obat). Untuk jalan keluarnya dilakukanlah pembatasan bahwa kosmetik medik terbatas pada penggunaan zat yang menguntungkan atau memberikan manfaat pada kulit badan si pemakai. Untuk tujuan tersebut dilakukan pemilihan bahan aktif dan prmbatasan kadarnya bila dimasukkan dalam kosmetik medik, diantaranya adalah asam salisilat < 2%, sulfur<3%, estrogen <1000 iu/ounce. Namun betapapun rendahnya dosis yang dipakai penggunaan kosmetik medik ini masih selalu harus diperhitungkan karena besarnya dosis kumulatif yang di absorpsi kulit pada pemakaian kosmetik yang terus-menerus, tidak dapat diperkirakan. Ada bahan kosmetik yang sudah dapat

Dewasa Ini Terdapat Ribuan Kosmetik Di Pasar Bebas

Embed Size (px)

DESCRIPTION

word

Citation preview

Page 1: Dewasa Ini Terdapat Ribuan Kosmetik Di Pasar Bebas

Dewasa ini terdapat ribuan kosmetik di pasar bebas. Kosmetika tersebut adalah produk

pabrik kosmetika di dalam dan luar negeri yang jumlahnya telah mencapai angka

ribuan. Preparat kosmetika yang tidak hanya dapat merawat, membersihkan,

memperbaiki daya tarik dan mengubah rupa seperti tercanntum dalam defenisi

kosmetika, tetapi juga dapat mempengaruhi struktur dan faal kulit seperti pada obat

topikal disebut juga kosmetik medik. Dengan adanya kosmetik medik maka ada

preparat antara kosmetika medik dan obat topikal (medik) meskipun kemudian

dipertanyakan mengenai batas antara ketiganya (kosmetik, kosmedik, dan obat).

Untuk jalan keluarnya dilakukanlah pembatasan bahwa kosmetik medik terbatas

pada penggunaan zat yang menguntungkan atau memberikan manfaat pada kulit

badan si pemakai. Untuk tujuan tersebut dilakukan pemilihan bahan aktif dan

prmbatasan kadarnya bila dimasukkan dalam kosmetik medik, diantaranya adalah

asam salisilat < 2%, sulfur<3%, estrogen <1000 iu/ounce. Namun betapapun

rendahnya dosis yang dipakai penggunaan kosmetik medik ini masih selalu harus

diperhitungkan karena besarnya dosis kumulatif yang di absorpsi kulit pada pemakaian

kosmetik yang terus-menerus, tidak dapat diperkirakan. Ada bahan kosmetik yang

sudah dapat diterima sebagai bahan yang aman bagi kosmetika, sebagian lagi masih

dianggap perlu perhatian dan diberikan pembatasan pemakaiannya dan sebagian lagi

dilarang. (Wasitaatmadja., 1997)

Senyawa-senyawa bersifa keratolistik dan antiseptik biasa digunakan untuk

mencegah jerawat dan salah satu bahan yang paling sering digunakan adalah asam

salisilat. Asam salisilat merupakan zat anti akne sekaligus keratolitik yang lazim

diberikan secara topikal. Penggunaanya dalam bedak tabur keratolitik (peeling)

Page 2: Dewasa Ini Terdapat Ribuan Kosmetik Di Pasar Bebas

merupakan usaha untuk meningkatkan kemampuan kosmetik tersebut umpamanya

dalam kosmetika perawatan yaitu akan mengurangi ketebalan intraseluler dalam

selaput tanduk dengan cara melarutkan semen interseluler dan menyebabkan

desintegrasi dan pengelupasan kulit. Asam salisilat dengan dosis yang tepat dapat

memberikan efek terapeutik yang di inginkan, namun pada penggunaannya secara

terus menurus dapat menyebabkan kerusakan pada kulit. Penggunaan topikal asam

salisilat dengan konsetrasi tinggi, pada daerah kulit yang luas, pada kulit yang rusak

dan dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan keracunan sistemmik akut.

Penggunaan kosmetik yang memungkinkan mengandung asam mercury dan asam

salisilat , meskipun menjadikan kulit tampak mulus namun membuat kulit lebih sensitif

terhadap paparan sinar matahari, pemakaian bertahun-tahun dapat mengendap di kulit

dan menyebabkan kulit tampak biru kehitaman dan dapat memicu timbulnya kanker

melanocyt atau kanker kulit. Oleh sebab itu, untuk melindungi masyarakat dari bahaya

penggunaan asam salisilat dengan konsetrasi tinggi dalam kosmetik maka BPOM telah

menetapkan kadar maksimun yang di izinkan terkandung dalam produk kosmetik,

termasuk anti produk jerawat tidak boleh lebih dari 2 %. (Wasitaatmadja M.S, 1997 dan

Anief M, 1997 dan City74.wordpress.com, tanggal 15 desember 2008)

Berdasarkan uraian diatas, maka permasalahan yang timbul adalah apakah

kosmetik terutama Bedak tabor Salisil yang beredar di pasaran telah memenuhi standar

kesehatan yang telah ditetapkan oleh Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan

Makanan RI No.HK.00.05.4.1745 tanggal 5 Mei 2003 tentang kosmetika, sehingga

perlu dilakukan penelitian mengenai kadar asam salisilat yang terkandung dalam bedak

Page 3: Dewasa Ini Terdapat Ribuan Kosmetik Di Pasar Bebas

tabur salisil, sedangkan tujuannya adalah untuk menentukan kadar asam salisilat yang

terkandung dalam bedak tabor salisil yang beredar di kota Bandung.

Adapun maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data mengenai

kadar asam salisilat yang terkandung dalambedak tabur salisil yang beredar di kota

Bandung.

Dengan demikian penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada

masyarakat tentang kadar kandungan asam salisilat dalam krim anti jerawat agar

terhindar dari produk-produk yang membahayakan kesehatan.