31
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA KOMISI VII DPR RI DENGAN MENTERI RISTEK & DIKTI RI Tahun Sidang : 2017-2018 Masa Persidangan : III (tiga) Rapat ke- : Jenis Rapat : Rapat Kerja Hari, Tanggal : Selasa, 30 Januari 2018 Waktu : 13.40 WIB 16.31 WIB Tempat : R. Rapat Komisi VII Ketua Rapat : DR. Ir. H.E. HERMAN KHAERON, M.SI (Wakil Ketua Komisi VII/F-PD) Sekretaris Rapat : Dra. Nanik Herry Murti (Kepala Bagian Sekretariat Komisi VII) Acara : 1. Evaluasi Kinerja Tahun 2017 2. Persiapan Rencana Kerja Tahun 2018 3. Dan Lain-lain Hadir : 23 Anggota Dengan rincian: Fraksi PDI-P 3 orang dari 9 Anggota Fraksi Partai Gerindra 4 orang dari 7 Anggota Fraksi Partai Golkar 5 orang dari 8 Anggota Fraksi PAN 2 orang dari 5 Anggota Fraksi Partai Demokrat 3 orang dari 5 Anggota Fraksi PKB ... orang dari 4 Anggota Fraksi PKS 1 orang dari 4 Anggota Fraksi PPP 2 orang dari 3 Anggota Fraksi Partai Hanura ... orang dari 2 Anggota Fraksi Partai Nasdem 3 orang dari 3 Anggota JALANNYA RAPAT:

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA … · Fraksi PDI-P 3 orang dari 9 Anggota Fraksi Partai Gerindra 4 orang dari 7 Anggota ... menjalankan tugas konstitusional kita sesuai

Embed Size (px)

Citation preview

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

RISALAH RAPAT KERJA KOMISI VII DPR RI

DENGAN MENTERI RISTEK & DIKTI RI

Tahun Sidang : 2017-2018

Masa Persidangan : III (tiga)

Rapat ke- :

Jenis Rapat : Rapat Kerja

Hari, Tanggal : Selasa, 30 Januari 2018

Waktu : 13.40 WIB – 16.31 WIB

Tempat : R. Rapat Komisi VII

Ketua Rapat :

DR. Ir. H.E. HERMAN KHAERON, M.SI (Wakil Ketua

Komisi VII/F-PD)

Sekretaris Rapat

:

Dra. Nanik Herry Murti (Kepala Bagian Sekretariat Komisi

VII)

Acara : 1. Evaluasi Kinerja Tahun 2017

2. Persiapan Rencana Kerja Tahun 2018

3. Dan Lain-lain

Hadir : 23 Anggota

Dengan rincian:

Fraksi PDI-P 3 orang dari 9 Anggota

Fraksi Partai Gerindra 4 orang dari 7 Anggota

Fraksi Partai Golkar 5 orang dari 8 Anggota

Fraksi PAN 2 orang dari 5 Anggota

Fraksi Partai Demokrat 3 orang dari 5 Anggota

Fraksi PKB ... orang dari 4 Anggota

Fraksi PKS 1 orang dari 4 Anggota

Fraksi PPP 2 orang dari 3 Anggota

Fraksi Partai Hanura ... orang dari 2 Anggota

Fraksi Partai Nasdem 3 orang dari 3 Anggota

JALANNYA RAPAT:

KETUA RAPAT (DR. Ir. H.E. HERMAN KHAERON, M.SI/F-PD): Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Salam sejahtera untuk kita semua Selamat siang Yang kami hormati Saudara Menteri Ristek & Dikti Republik Indonesia beserta para Eselon I dan staf yang mengikuti rapat pada siang hari ini; Yang terhormat seluruh Anggota Komisi VII DPR RI. Pertama-tama marilah kita panjatkan puja dan puji serta syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan yang Maha Kuasa kita masih diberikan kesehatan, kekuatan dalam rangka menjalankan tugas konstitusional kita sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing. Bapak-Ibu sekalian Pada hari ini kita melaksanakan rapat kerja terkait dengan dua agenda penting yaitu evaluasi kinerja Tahun 2017 dan persiapan rencana kerja Tahun 2018. Tentu kalau ada hal lain yang perlu disampaikan pada rapat hari ini, kami memberikan keleluasaan secara demokratis pada seluruh Anggota Komisi VII DPR untuk mengusulkan atau mendalaminya. Pak Menteri, kami dengan Dirjen Risbang sudah membahas hal-hal yang sifatnya lebih teknis dan tentu banyak aspek yang saya kira ini harus didukung kuat kedepan. Salah satu factor kenapa riset kita juga masih lamban begitu ya, jika mengukur terhadap kekuatan dan kemampuan negara lain, memang anggaran kita sangat terbatas, tapi kami juga paham bahwa Pak Menteri juga terbatas oleh sistem dan mekanisme yang ada dipemerintah. Kita tidak akan pernah berhenti terus berjuang bagaimana anggaran ristek ini juga memenuhi harapan semua harapan, semua pihak termasuk harapan dari Komisi VII DPR RI. Sudah hadir 11 Anggota 6 fraksi dan saya kira kita bisa jalankan rapat ini dan mohon izin forum, saya akan membuka acara rapat ini dan seperti yang tadi saya katakan kita akan rapat terbuka. Setuju ya? dengan mengucapkan bismillahirrohmannirrohim rapat kerja saya nyatakan dibuka dan terbuka untuk umum.

(RAPAT DIBUKA PUKUL 13.40 WIB) Untuk tidak berpanjang lebar sesuai dengan agenda acara, kami persilakan saudara Menteri Ristek Dikti untuk menyampaikan dua agenda terlebih dahulu dan kemudian mendalami hal lain jika ada yang perlu kita dalami. Waktu dan kesempatan kami persilakan. MENTERI RISTEK & DIKTI RI (Prof. H. MOHAMAD NASIR, Ph.D., Ak).: Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Selamat siang Salam sejahtera untuk kita semuanya. Yang terhormat Pimpinan Komisi VII DPR RI dan yang saya hormati seluruh Anggota Komisi VII DPR RI dan yang saya hormati Sekjen, Dirjen, Irjen dan Direktur di lingkungan Kementerian Riset dan Teknologi. Pada siang hari ini kami rapat kerja bersama dengan Komisi VII DPR dalam rangka membahas atau agenda evaluasi kinerja Tahun 2017 dan persiapan rencana kerja Tahun 2018. Perlu saya sampaikan evaluasi kinerja Tahun 2017 ini serapan anggaran Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi itu diangka 88,60%. Jadi kalau kita lihat secara keseluruhan kita sudah cukup baik, kalau dilingkungan K/L yang lain kita diatas rata-rata begitu ya di 88,60% ini. Didalam capaian kinerjanya, ini kita pertama dari angka partisipasi kasar kita, inikan ada selisih ya 31,75% ini realisasinya adalah 30,62 ini masih berjalan Pak. Jadi mungkin kami belum bisa pastikan, sehingga

kondisi yang saat sekarang. Jumlah mahasiswa yang berwirausaha ini juga sudah melebihi.

Secara umum ini sebaik yang mungkin presentase yang kurang itu adalah terkait prosentase lulusan bersertifikat kompetensi, prosentase pendidikan tinggi yang langsung bekerja dan prosentase Perguruan Tinggi yang menetapkan standart nasional endidikan tinggi. Ini karena baru peraturan Menteri itu standart nasional Perguruan Tinggi perlu perbaikan. Sekarang kita lihat pada kelembagaan ini juga rata-rata semua diatas capaiannya sudah tercapai diatas 100%, sehingga baik untuk jumlah Perguruan Tinggi kelas dunia akreditasi a dan seterusnya. Untuk Iptek dan Dikti, sumber daya Iptek dan Dikti ini juga tercapai dengan baik, kecuali yang terkait dengan masalah dana yang berkaitan dengan pinjaman luar negeri yaitu dari research pro dan yang lainnya, sehingga kaitan dengan sumber daya yang berhubungan dengan pinjaman. Ini yang realisasinya cukup rendah.

Berikutnya adalah yang terkait pada Risbang. Ini yang mungkin sangat erat terkait ini. Jadi sesuai dengan yang direncanakan Bapak Pimpinan, publikasi internasional kita kalau direncananya adalah 12.000 Bapak. Ini adalah dilihat realisasi 16.147 ini adalah pas tanggal 31 Desember, tetapi kalau kita lihat berapa yang masuk pada Tahun 2017 pada saat sekarang, tapi yang masuk pada Tahun 2017 karena ada yang masih delay pada pencatatan, ini sekarang diangka 17.659 sebenarnya. Jadi untuk publikasi sangat tinggi sekali.

Jumlah kekayaan intelektual yang didaftarkan targetnya 1910 realisasinya adalah 4018 karena Undang-Undang tentang Paten saya terima kasih pada Anggota Dewan yang terhormat yang telah mengesahkan Undang-Undang Paten ini menjadi lebih mudah untuk bisa kita laksanakan dengan baik. Jumlah pro type in research and development dari 783 menjadi 1412. Lah yang sekarang yang kita lihat dari pro type research and development yang menjadi proto type industri yang direncanakan 20 terealisasinya 86,kalau dilihat prosentasenya memang tinggi, tetapi masih sangat rendah apabila kita bandingkan dengan yang sudah masuk dalam proto type…

Penguatan inovasi ini targetnya 40, realisasinya 51. Sekarang kita lihat kinerja yang dicapai. Pengembangan fungsi layanan umum ini di Dirjen Kelembagaan Iptek & Dikti Pengembangan Pusat Unggulan Iptek yang ditargetkan 60, realisasinya adalah 66 pusat unggulan Iptek dan capaian kinerja lembaga pu yang dikembangkan dari 66 PUI tersebut ini dengan PU yang lainnya kita bisa menghasilkan publikasi yang cukup bagus sekali yaitu 372 publikasi nasional dan ini yang terkait …159. berikutnya kalau kita lihat dari kelembagaan 15 STP yang telah dikembangkan ini telah tercapai 15 STP yang sekarang ada. Dari 15 STP yang ada itu yang majure itu sudah 8 atau yang sudah dianggap baik diantaranya adalah Solotenopat, meren science tenopat Jepara, ITS science park, UGM science park, ITB science park, UNPAD science park, IPB science park dan Puslit koga science park. Kalau Puslit koga science park ada di Jember lokasinya. Berikutnya yang kami kembangkan adalah Papua Barat Science Park, Sumbawa Science Park, Kalimantan Utara Science Park, Sragen Techno Park, Palembang Techno Park, Riau Techno Park dan Kaur Techno Park yang ada di Bengkulu.

Yang terkait pada sumber daya Iptek ini adalah yang menempuh pada pendidikan tinggi yang non gelar ini 150, capaian 150, kalau yang gelar dari 650 realisasinya adalah 662. Yang untuk Risbang ini adalah insentif riset sinas. Ini ada yang bio plastic rumput laut merah, ada teknologi lampu TLL ID untuk kereta penumpang dan ada antena elektronik sapot misil dan visual sensing monitor. Jadi ini kalau kita lihat dari targetnya ini semua sudah tercapai diatas target tersebut. Untuk penguatan research dan pengembangan yang lain ini contoh capaiannya kalau kita lihat dari jumlah pro type …industri 20 capaiannya adalah 86.

Sekarang untuk penguatan inovasi, targetnya itu yang masuk dalam tenan 80 capaiannya adalah 252 tenan. Ini baik tenan yang dari inovasi yang dikembangkan dari perguruan tinggi maupun yang ada di lembaga Litbang maupun di ristek atau masyarakat. Juga yang terkait pada industri ini yang maksudnya produk inovasi dan Litbang di industri targetnya 45, realisasinya adalah 70 dan sekarang bagaimana persiapan untuk Tahun 2018.

Perlu kami sampaikan anggaran Tahun 2018 yang totalnya adalah Rp41,284 triliun dalam hal ini yang terkait pada fungsi layanan umum yaitu Rp890,204 miliar yang fungsi pendidikan Rp40, 393 triliun. Sekarang alokasi anggaran ini yang untuk fungsi Ristek atau layanan umum ini, untuk kegiatan prioritas KL dan tusi lainnya ini yang kita coba adalah Rp0,54 triliun, sedangkan kegiatan mengikat dan prioritas nasional itu

adalah Rp0,35 triliun. Dari angka tersebut dijabarkan yang mengikat atau prioritas nasional yaitu untuk operasional, BBLU, PHLN prioritas nasional. Sedangkan yang untuk prioritas KL dan tusi lainnya yaitu nasional science tchno park di Puspitek pusat Unggulan Inova Iptek, lembaga incubator, beasiswa Iptek, research…science techno park, INSINAS dan beklok, research industri, HKI dan sistem research dan tusi lainnya dan untuk pusat unggulan Iptek, ini kalau kita targetkan 80… dengan anggaran Rp41 miliar dan skema waktu seperti yang tertera dibawah tersebut. Sedangkan untuk SDP, rencana untuk 15 STP yang tadi sudah ada itu yang dikembangkan itu dengan alokasi Rp107,0 miliar dengan time frame seperti yang ada dibawah.

Beasiswa untuk sumber daya Iptek targetnya 720 untuk peserta gelar, 150 peserta non gelar dengan anggaran Rp196,9 miliar dengan proses seleksi dan waktu seperti yang tercantum dibawah. Insentif research nasional ini targetnya 250 judul dengan anggaran 87,1 miliar. Proses seleksi ini sudah mulai dilakukan dan sudah mulai tahap penetapan. Untuk pengembangan teknologi industri yang targetnya adalah 73 prototype type anggarannya 51,6 miliar. Sedangkan untuk perusahaan bunga berbasis teknologi targetnya adalah 135 tenan dengan anggaran 62,8 miliar. Sedangkan untuk inovasi Litbang diindustri tafsirnya 40 dengan anggaran 50 miliar. Ini yang time frame-nya atau time line-nya ada dibawah mulai dari penandatangan kontrak dan pelaksanaan insentif, pendampingan oleh pakar, monef, evaluasi akhir dan laporan akhir. Ini semua time frame ini harus kita ikuti bersama supaya nanti kita tidak ada masalah dikemudian hari. Inilah yang bisa kami sampaikan kepada Bapak Pimpinan dan para Anggota Dewan yang terhormat. Mohon masukan dari Bapak dan Ibu semuanya untuk kelengkapan apa yang harus kami lakukan di Kementerian Riset & Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Waktu kami kembalikan kepada Pimpinan.

KETUA RAPAT: Terima kasih atas pemaparan Saudara Menteri Ristek & Dikti dan tentu nanti jika ada hal yang ingin diperdalam, kami persilakan para Eselon I untuk memperdalam. Sebelum memasuki agenda, mempersilakan seluruh Anggota Komisi VII DPR untuk menyampaikan pendapat dan masukannya. Saya ingin umumkan bahwa ada pergantian Anggota Pak Menteri. Pergantian Anggota dari Fraksi PDI Perjuangan Pak Haji Dardiansyah ada ya? oh belum. Pak Haji Dardiansyah menggantikan Pak Ridwan Andi Waitiri ya. tukeran Pak Dardiansyah dari 4 ke 7, Pak Ridwan ke 4, kemudian ada Anggota baru Ibu Melda Adriani dari Fraksi Golongan Karya Daerah Pemilihannya Bangka Belitung. Pak Dardiansyah Dapilnya dari Kalimantan Selatan. Yang kedua, kami juga sudah memutuskan kesepakatan dengan Dirjen Risbang terkait dengan kekurangan untuk anggaran 8 dalam menyelesaikan N-219. Mohon nanti itu dibahas, kemudian serapan terhadap bidikmisi. Kemarin saya mendapatkan laporan tahun lalu saya hanya menyerap 46 orang karena berbagai banyak hal dengan persyaratan dan lain sebagainya, nanti mohon dijelaskan. Kemudian hal-hal lain, tentu kami serahkan kepada seluruh Anggota Komisi VII DPR yang terhormat. Di meja pimpinan sudah ada 2 penanya dan tadi sekaligus interupsi silakan. Untuk kesempatan pertama Pak M. Nasir. F-PD (H. MAT NASIR, S.Sos.):

Terima kasih Pimpinan. Yang saya hormati Pimpinan Rapat; Yang saya hormati teman-teman Komisi VII DPR; Yang saya hormati Saudara Menteri beserta jajarannya. Mungkin disini sedikit yang saya mau sampaikan kepada saudara menteri tentang kegiatan inovasi Pak. nah ini sampai sekarang kita di daerah-daerah banyak teman-teman Komisi VII DPR belum menerima hasil kegiatan dari kegiatan 2017. Tolong diminta penjelasannya saudara menteri dan yang kedua, kegiatan-kegiatan lain yang juga disampaikan oleh Dirjen-dirjen Kementerian Ristek itu juga belum melakukan kegiatan didaerah-daerah kita yang sudah kita sepakati seperti yang sebelumnya. Nah ini juga kita minta penjelasan seperti apa kegiatan yang sudah dilakukan dan seperti saya sendiri didapil saya itu belum ada satu pun kegiatan yang dilakukan oleh Kementerian Ristek & Dikti. Ini mungkin penjelasan dari Bapak Menteri tadi tentang

anggaran-anggaran pendidikan Pak. mungkin kita berhak mengetahui ini fungsi dan kegiatannya apa saja untuk point yang Rp29 miliar, Rp29 triliun Pak ya? sorry Rp29 triliun dari dukungan managemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Kementerian Ristek dan Dikti sebaliknya juga Rp54 miliar itu penyelenggaraan pengawasan dan pemeriksaan akuntabilitas. Terus yang paling penting ini KASET 2 TIDAK ADA SUARANYA KASET 3 F-GERINDRA (RAMSON SIAGIAN):

…rakyat, tetapi melihat juga bahwa itu upayanya Bung Ramson. Ah jadi begitu Pak Menteri. Ini namanya kalau waktu SD- kan ada pepatah “sekali berlayar dua tiga pulau tercapai begitu Pak. ini yang tidak bisa direalisasikan oleh Dirjen Invasi Unggulan, padahal kita akan fight kalau mau menambah anggaran Kementerian Ristek, tentunya bisa manuver di Badan anggaran artinya tanpa harus mengganggu posisi Pak Menteri kalau sudah ada alokasi yang dibagi-bagi di Istana waktu rapat karena itukan aspirasi dari DPR RI. Nah itu Pak Menteri karena saya melihat disini misalnya produk inovasi unggulan, jadi laporan capaian kinerja 2017. Kalau boleh ini diperinci dimana saja yang sudah dilakukan. Terus untuk Tahun 2018 ini bisa Pak Dirjen bisa dikasih tugas untuk menjelaskan dulu Pak Menteri kemana saja ini yang mau dilakukan karena disini ada rencana kerja 2018 untuk penguatan inovasi. Targetnya 135 tenan itu mau dimana saja mau dilaksanakan? Kalau masih bisa di suit kami mengharapkan bisa dialihakan agar daerah-daerahnya banyak di daerah yang dapil Anggota Komisi VII DPR RI. Apalagi Kabupaten Pekalongan dan kabupaten Pemalang Pak Menteri. Kabupaten Pekalongan itu bupatinya dari PKB juga Pak Menteri, cs saja juga biarkan saya Gerindra, tapi saya akrab dengan Pak Bupatinya. Jadi kalau saya acara beliau hadir, beliau ada acara saya diundang saya hadir. Jadi kompak Pak Menteri. Itu yang pertama. Selanjutnya yang kedua, tadi mengenai beasiswa. Itu juga kalau boleh jangan terlalu ketatlah untuk dapil, apalagi Tahun 2018 ini karenakan lumayan untuk menambah tim pemenangan didapil masing-masing ya itukan namanya, inikan Pak Menterikan sudah levelnya kebijakannya dipengaruhi oleh keputusan politik Pak sepanjang itu sesuai dengan pertanggungjawaban administrasi negara. persoalannya hanya disitu saja sebenarnya. Saya tidak terlalu banyak mengkritisi karena memang prestasi Pak Menteri ini sudah mantab terutama peningkatan nilai-nilai hasil research di masyarakat ilmiah internasional karena saya mendengarkan juga kadang-kadang cek di google, jadi Indonesia sudah makin mantab. Tentunya ini tidak terlepas dari kapasitas kepemimpinan Pak Menteri. Dari sisi itu saya hormat Pak Menteri, tapi dari sisi tadi untuk kepentingan rakyat didapil, jadi supaya ada keseimbangan dengan tetap sesuai dengan prosedur yang ada didalam administrasi negara kita. Sementara itu saja Pak Menteri, Pak Ketua. Terima kasih. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh KETUA RAPAT: Silakan Bu Ari. F-NASDEM (dr. ARI YUSNITA):

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Yang terhormat Ketua Komisi VII DPR dan teman-teman sejawat Komisi VII DPR; teman-teman seperjuangan Komisi VII DPR; Yang terhormat kepada Menteri Ristek Dikti dan jajarannya. Saya mau menyikapi tentang kinerja Ristek Dikti pada Tahun 2017 Pak. ini juga mungkin sama seperti Pak Nasir dan sama dengan teman-teman yang lain juga, mungkin Pak Ramson juga. nah saya juga ada permasalahan didapil pada Tahun 2017

kemarin saya dapat program itu dari Dirjen SDID Sumber Daya Iptek Dikti itu ada program pelatihan 2 orang yang akan dikirim kalau tidak salah ke Surabaya tentang perkapalan sama nuklir waktu itu. Jadi saya kemarin menyampaikan kepada di universitas waktu itu sama dosen dan waktu itu sudah saya menyampaikan nama ini 2 orang ini didapil, nah ternyata saya punya staf waktu itu mencari Dirjen Inovasi waktu itu dan tidak ada kabarnya sampai sekarang dan mereka bilang waktu itu karena harus ada persetujuan dari World Bank tentang itu. Nah saya ingin tahu kejelasannya. Terus yang kedua juga masalah program alat stroke yang pada waktu 2017 itu dianggarkan dan untuk program saya juga, saya juga sudah sempat menyampaikan didapil, tapi tidak ada realisasinya. Mbo ya kalau misalnya tidak ada anggaran, jangan diberikan harapan palsu kepada kita. Kita inikan wakil didapil, malu kita Pak begtu loh. Saya pulang kedapil “mana bu”? dikira janji-janji bohong saja begitukan? Terus yang ketiga Pak Menteri, saya mewakili seluruh dokter yang ada di Indonesia, mbo ya UKD itu dulu pernah saya menyampaikan ujian kompetensi dokter Indonesia, memang dari Kementerian Kesehatan dan Riset Dikti itu juga saya rasa, mbo ya begini Pak, UKD inikan sekarang waktu saya jaman dulu, waktu masih sekolah sumpah dokter dulu baru UKDI. Sekarang ade-ade mahasiswa itu yang sekarang baru lulus baru UKDI dulu baru sumpah dokter, jadi mereka tidak bisa sumpah dokter. Sedangkan UKD itu Pak 150 soal dalam waktu 2 jam dan itu pertanyaannya panjang-panjang mbo ya saran saya kepada Pak Menteri begini, kalau misalnya sudah satu kali tidak lulus mbo ya diberi kemudahan untuk kedua kalinya. Ini bukan malahnya dikasih kemudahan, malahan grade-nya dinaikan. Nah itulah maksudnya sebagai mewakili dokter seluruh Indonesia cobalah Pak dikasihlah kemudahan. Kami ini sekolah dokter sudah susah loh Pak. mbo ya setelah jadi dokter dikasih gampang biar bisa kita mengabdi di Indonesia didaerah-daerah perbatasan, didaerah-daerah terpencil. Kalau misalnya mengikuti UKD kadang sampai dua kali, tiga kali, empat kali tidak lulus-lulus kan kasihan. Belum lagi bayar. Coba ada kebijakan yang mengatur UKD itu dipermudah. Satu kali tidak lulus mungkin gradenya diturunkan. Mungkin itu dari saya. pokoknya yang pasti kami ini sebagai wakil rakyat kami dipilih oleh daerah pemilihan kita dan kita juga tidak mau dibilang bohong begitukan. Jadi mungkin Bapak-bapak menteri sebenarnya lebih gampang loh dengan adanya kita otomatis lebih apa ya program-programnya lebih turun didapil, tapi setidaknya kalau misalnya memang tidak ada program, coba jangan dikasih pemberi PHP-lah. Kasihan kami yang didapil ini yang ditagih-tagih sama orang. Mungkin itu dari saya. mohon maaf apabila ada salah kata. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. KETUA RAPAT: Wa’alaikumussalam. F-GERINDRA (RAMSON SIAGIAN):

Interupsi setengah menit Pak Ketua. Tadi baru masuk diruangan ini. Pak Menteri didapil saya Tahun 2016 hanya berhasil 9 Pak untuk beasiswa. Tahun 2017 belum karena perifikasi, tetapi yang kami calonkan itu 105 orang Pak Menteri. Mohon perhatiannya untuk Jawa Tengah X Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Pemalang Kota Pekalongan, Kabupaten Batang Pak. Terima kasih Pak. KETUA RAPAT: Silakan Pak Bambang Riyanto. Siap-siap Pak Aryo. F-GERINDRA (H. BAMBANG RIYANTO, S.H., M.H., M.Si):

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Selamat siang Salam sejahtera untuk kita semua Salom

Pak Pimpinan yang saya hormati; Para Anggota Komisi VII DPR, Pak Menteri beserta jajarannya yang saya hormati. Saya orang baru di Komisi VII DPR, tapi stok lama pernah jadi korban dengan pimpinan, korban UP2DP, ya itu adalah program kita yang peranggota Rp20 miliar itu ternyata timnya sudah dibentuk, kami sama ketua jadi pimpinan, tapi sampai saat ini juga pepesan kosong. Kami malu sebenarnya ketika kami didaerah terutama program-program kami yang kemarin sudah sampaikan karena itu sudah dibuat tim ternyata itu juga sudah tidak terealisasi dan di komisi itu saya mendengar kawan-kawan juga mengalami hal yang sama. Kiranya pertemuan hari ini itu sebagai pertemua akhir, mengakhiri yang lalu-lalu, yang tidak berhasil, tidak sukses. Semoga kedepan jalinan kemitraan kita dalam artian positif. Saya juga memperkenalkan diri, saya mahasiswanya Prof Jamal Pak Menteri. Prof Jamal itu dosen saya dulu, tapi karena saya kuliahnya berling jadi lama …, jadi kalau saya … ya berangkat kuliah, tapi kalau tidak eling ya tidak berangkat. Jadi saya kuliahnya agak lama di S2-nya. Ada beberapa hal yang perlu saya sampaikan disini tentang yang pertama, capaian kinerja. Capaian kinerja itu menurut saya luar biasa itu bahkan ada yang mencapai 430% ya Pak? ada itu 430% dijumlah proto type industri. Ya setahu saya didalam capaian kinerja itu pasti ada program, didalam program itu pasti ada target, didalam target ada realisasi dan didalamnya itu juga mengandung suatu proses pembiayaan. Nah terhadap program-program capaian kinerja yang melebihi ini bagaimana Bapak Menteri bisa mengalokasikan dana ini apakah tidak minus? Kalau ketika itu minus seakan itukan ada program. Program a apapun itu program. Itukan disitu pasti ada penganggarannya. Kalau melebihi daripada target itu berarti apakah anggaran ini cukup? Ini yang pertama, nanti mohon untuk dijawab. Selanjutnya juga tadi mengapresiasi telah ditetapkannya Undang-Undang tentang Paten dan disini pun sudah banyak yang dipatenkan pada produk dari Kementerian Riset Teknologi Pendidikan Tinggi. Nah pertanyaannya adalah dari produk-produk paten yang telah dihasilkan oleh Kemenristek Dikti ini, apakah sudah menghasilkan Pak, apakah sudah ada yang menggunakan dan apakah ada sesuatu kontribusi dari hasil paten yang dihasilkan oleh Perguruan-Perguruan Tinggi. Harapan saya ini bisa diinventarisasi capaiannya berapa, menghasilkannya apa yang dimanfaatkan, apa yang dipakai dan ini menghasilkan sesuatu masukan atau kontribusi bagi produk-produk yang telah dipatenkan. Kemudian berikutnya ini sudah cukup lama, saya mendengar dulu kita awal-awalnya SMK Pak ya? mobil SMK kalau tidak salah karena ini didapil saya dan saya dari Dapil Jawa Tengah V Pak Solo, Sukaharjo, Klaten, Boyolali dan belum pernah menikmati karena Anggota baru di Komisi VII DPR beasiswa dan kapan-kapan tadi disampaikan, saya hanya mendengar saja, tapi begitu bergabung di Komisi VII DPR barangkali nanti ada program-program yang ada didapil saya mohon kiranya kami juga sama seperti yang disampaikan oleh teman-teman. Kalau tidak salah dulu ada SMK yang begitu gaungnya sangat luar biasa yang berawal kalau tidak salah diawali dari seorang yang bernama Supiat, kemudian diproduksi beramai-ramai oleh anak-anak SMK dan itu menghasilkan suatu pemberitaan yang sangat luar bisa membumi dan banyak sekali ribuan pesanan yang saya baca melalui media massa. Nah sampai dimana Pak SMK itu dan kadang-kadang saya kalau main saya lihat di STP Pak, Solo Techno Park. Disana apakah saya salah harian disana? Karena kadang-kadang saya melihat kosong disana Pak. apakah saya salah hari? Saya juga tidak tahu. Hari mana, hari apa, kapan ada kegiatan yang secara nyata bisa kami lihat. Ya mungkin saya salah hari minggu atau hari Sabtu atau hari apa saya begitu memperhatikan karena saya sekedar lewat saja, kadang tertutup juga, nah mohon kiranya Bapak bisa memberikan penjelasan atau segenap jajaran Ristek disini bisa memberikan penjelasan kepada kami. Terima kasih. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. KETUA RAPAT: Wa’alaikumussalam.

Terima kasih Pak Bambang. Ya ini memang dulu isunya luar biasa UP2DP. Saya pimpinan sama dengan Pak Bambang dan belum dibubarkan Pak sampai sekarang. Tim itu masih ada. Sepertinya sih menunggu takdir saja begitu ya. jalan tidak, diberhentikan pun juga. selanjutnya kami persilakan Pak Aryo. Siap-siap Pak Said Abubakar. F-GERINDRA (ARYO P.S. DJOJOHADIKUSUMO):

Terima kasih Pimpinan. Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Selamat siang menjelang sore Salam sejahtera untuk kita semua Salom Om suwastiastu. Namo budaye Pak Menteri terima kasih datang hari ini. kita bahas focus ristek dikti karena tidak ada LPMK yang lain ya? dihalaman 16 ya, kalau teman-teman sudah banyak bicara tentang alokasi anggaran, maaf membahas anggaran 2017 saya mau bahas kedepan. Ristek Diktikan kitakan bicara riset teknologi pendidikan tinggi kita bicara masa depan, kita mau mempersiapkan anak-anak muda kita untuk masa depan. Kita juga ingin menyiapkan Indonesia untuk kedepannya. Dari halaman ini dihalaman 16 saya asumsi bahwa anggaran Rp41 triliun ini mayoritas itu untuk diktinya Pak ya? berarti yang untuk ristek ini yang dihalaman 17 ya kan? Ya berarti Rp890 berarti break down-nya disini ya dihalaman 17 ini ya berarti saya asumsi bahwa 40,4 triliun itu berarti untuk anggaran Perguruan Tinggi kita ya seperti mantan tempat bapak. Bapak dulu rector di Undip ya berarti untuk UNDIP, UGM, UI dan lain sebagainya ya berarti itu anggarannya berarti kita focus dihalaman 17 ya.

Teman-teman yang lain sudah bicara dapil ini tahun politik, teman-teman yang lain sudah bicara program-program untuk daerah pemilihan kita dan kedepannya. Saya mau bicara yang lebih global ya. Saya kenapa menanyakan ini? karena saya baru baca laporan dari salah satu, ini saya kebetulan juga di Pansus RUU Sinas Iptek juga dan saya sempat angkat disana, waktu itu Dirjen Risbang bapakkan ada disitu ya? berarti yang saya angkat lebih kurang tidak jauh bedalah dengan itu. say abaca laporan dari Mekinji, laporan mekinji ini mengenai ini Bulan Desember 2017 mengenai otomatisasi. Waktu itu Bahasa Inggrisnya artifelence intelegen, Bahasa Indonesianya apa kecerdasan terbuat kok agak baku banget ya. kecerdasan buatan. Tolong cari yang lebih keren begitu loh. Kecerdasan buatan. Tolong cari yang lebih keren begitu loh. Kecerdasan buatan ini harus mikirnya apa lagi. oke ini ada di online Bapak bisa cek sendiri. Judulnya “job loves job games”. Pekerjaan yang akan hilang, pekerjaan yang akan muncul work force transation in a time of automation. Jadi transisi pekerja dalam masa dunia era automatisasi. Yang saya kaget yang ditulis ini bahwa saat ini dengan makin merebaknya artificial intelegence otomatisasi. Contoh kecil saja gardu tol kita sekarang ini sudah tidak ada kerja lagi disitu, itu saya tidak tahu itungannya berapa pekerjanya hilang digardu Jasa Marga berkat automatisasi ini, tetapi berdasarkan laporan ini seluruh dunia nanti aka nada 800 juta pekerja yang ilang dan dilaporan ini, di Indonesia ini sekitar 15% pekerjaan yang ada di Indonesia saat ini akan hilang 30 tahun kedepan 15%.

Inikan kita bicara sesuatu yang sudah hadir ini yang sudah ada disini dan sudah mulai. Saya tidak tahu pekerjaan yang hilang dibidang tol. Pak Presiden Jokowikan bangun tol banyak sekali ini melalui kolega anda Pak Basuki Menteri PUPR itukan katanya akan menyerap pekerjaan yang banyak, tapi itukan gardu tolnya akan kosong semua tidak akan ada pekerjaan yang muncul dari pembangunan infrastruktur kita. Jadi saya mau lihat kedepannya ini. saya khawatir kita semua inikan wakil rakyat. Saya khawatir konsituens kita disemua sini nanti akan banyak pekerjanya yang hilang, kalau kita tidak mulai mengantisipasi itu dan saya angkat ini di Ristek Dikti di Pansus Sinas Iptek dan saya mau angkat disini karena kita bicaa alokasi anggaran Ristek kedepan ini.

Waktu kita bahas dengan Lapan mengenai anggaran N-219 saya menggunakan perumpamaan. Tadi sudah sempat diangkat oleh Pak Herman Khoiron pimpinan waktu

tadi rapat kita tadi pagi di acara 8. Saya menggunakan perumpamaan ini anggaran yang diperlukan untuk menyelesaikan program sertifikasinya N-29 itu lebih kecil daripada anggaran iklan perusahaan IT di Indonesia. Anggarannya itu anggaran Cuma 3 bulan. Kalau tadi Bapak Pimpinan tidak mau menyebut nama perusahaannya, kalau Bapak ingin tahu nama perusahaannya buka saja youtube iklan apa saja yang nongol disitu. Masa kita kalah si sama perusahaan penyedia layanan transportasi begitu loh.

Jadi kita mau bicara global, kita harus alokasi dana kedepannya, kemudian Bapak dihalaman 17 inikan saya lihat anggaran-anggarannya saja agak sedih juga ini. contohnya untuk incubator atau PUI itu dihalaman befikutnya Pusat Unggulan Iptek dan lain sebagainya, riset eastman institute yang disebelahnya RSCM kan itu, itu berarti Rp60 miliar berarti. Rp60 miliar Pak, Rp60 miliar itu tidak sampai 4 juta dolar Pak. saya sebagai pengusaha angka 4 juta dolar untuk angka riset nasional Republik Indonesia saya agak sedih melihatnya ya. kecil buanget dan saya mau tanya ini pusat unggulan Iptek, kemudian dihalaman 21 insentif riset sinas dan saya juga kemudian lihat ini halanan 23 ini apa perusahaan pemula berbasis teknologi. Perusahaan pemula ini Bahasa Inggrisnya starup ya? oke mohon maaf saya harus ngerti lagi ini istilahnya baku banget. Jadi teknologi starup berarti itu ya? teknologi starup. Ini anggarannya cuma Rp62,8 miliar berartikan tidak sampai 5 juta dolar.

Pak, saya ingin kasih cerita saja. Ada teman saya yang buat incubator starup. Capitol yang berhasil dia kumpulkan dari luar negeri itu 100 kali lipatnya ini ya. ini sudah banyak teman-teman saya yang sedang menyiapkan anggaran-anggaran untuk teknologi startup yang besar. Kebetulan ini kita di Komisi VII DPR juga mengurus LHK, nanti kita besok raker sama ya kalau tidak salah, besok ya kita raker sama Ibu Siti Murbaya. Salah satu program yang beliau sama kitakan contohnya limbah b3 dan lain sebagainya ada program untuk dapil kita truk motor sampah ini. ada banyak anak-anak muda kita buat teknologi startup yang bisa memadukan orang yang membuat bank-bank sampah ini untuk kemudian disampaikan kepada perusahaan-perusahaan yang beli produk sampahnya. Itu starup itu dia dapat capitol saja seperlimanya anggaran Bapak untuk PBDT. Ini saya ngomong angka yang dialokasi ya, saya belum ngomong tadi yang diautomatisasi.

Bapak tahukan riset PISA yang menyedihkan sekali itu visa survey dari 40 negara, Indonesia dalam hal matematika, dalam hal engenering, fisika dan lain sebagainya rangking terakhir, rangking 40 dari 40 negara. waktu itu saya kebetulan dari Partai Gerindra bersama dengan Pak Harry dan Pak Ramson Ketua Umum kami Pak Prabowo Subianto ketemu dengan ada nobel… dari Amerika. Beliau curhat ke Prabowo. “Pak Prabowo saya datang ke universitas terkemuka anda UI waktu itu. saya kaget bahwa di Indonesia itu dosen S3 fisika itu sedikit sekali untuk ukuran Indonesia. Saya tahu ini urusan dikti bukan ristek, tapi kita ngomong kemasa depanlah. Belum lama yang lalu kita rapat sama LAPAN mengenai N-219 itukan banyak program-program yang contohnya ethanol testing dan lain sebagainya itukan perlu super computer ya. saya tidak tahu sekarang ini saya baca laporan bahwa Tiongkok Cina lagi bangun 140 super computer karena mereka tahu bahwa IA sama itu kedepannya akan maju dan saya lagi lihat ini angka bolak-balik saya belum lihat anggaran ini untuk super computer kita kedepan ya.

Saya tahu bahwa bos anda Bapak Presiden Jokowi petugas partainya Bu Mercy dan teman-teman PDIP yang lain sedang focus membangun infrastruktur. Ini bagus infrastruktur, tapi apa gunanya bandara yang keren-keren itu kalau yang terbang itu pesawat buatan Prancis, bukan pesawat buatan Bandung. Loh kenapa saya ingin mengedepankan anggaran untuk N-219 dan lain sebagainya supaya nanti teman-teman LAPAN dan PT DI bisa segera bangun N-245, makanya ini tidak main-main Pak. ini tahun terakhir ini, ini harus sertifikasi tahun ini nih. Type sertifikasi dari Dirjen Perhubungan Udara harus keluar juga tahun ini harus kita mulai jual sertifikasi EASA sama FAA ini harus keluar tahun depan untuk bisa segera kita jual. Apa gunanya bangun infrastruktur kalau nanti yang kerja itu tidak ada? Tahun lalu, beberapa bulan yang lalu bapak mungkin ingat pemerintah anda membuat menjelaskan kenapa kok toko-toko seperti matahari pada tutup, kok banyak toko yang lagi tutup. Alasannya, alasan yang dijelaskan oleh pemerintah anda adalah oh karena orang beralih ke bisnis online orang beli diinternet. Oke katakanlah benar terus antisipasi anda apa? Kalau semuanya berbasis aplikasi orang semua pakai HP, apa riset anda untuk mengantisipasi orang akan nutup toko-toko akan bangun aplikasi. Apakah saya melihat untuk teknologi starup saja Cuma tidak sampai 5 juta dolar. Ini malu saya melihat angka

ini. memalukan tidak cukup untuk membiayai 5 starup saja tidak cukup hingga realis untuk mulai pasang, dijual di google play.

Jadi saya melihat angka-angka ini sedih, saya melihat angka-angka ini mohon maaf ya kalau bahasa saya kurang baik. Ya tidak becus untuk anda mengantisipasi, mempersiapkan anak-anak muda kita menghadapi abad 21. Dengan gampang presiden anda, bos anda menutup semua gardu tol itu, tapi tidak mengantisipasi kedepannya menciptakan lapangan pekerjaan untuk orang yang ilang itu dan saya tidak melihat anda ada riset yang cukup untuk mengantisipasi ya otomatisasi yang akan hadir. Kitadi Komisi XI mengurusi keuangan itu akan banyak itu orang dikeuangan yang akan hilang pekerjaannya karena otomatisasi dan saya lihat disini rencana kerja 2018 yang anggaran risteknya memalukan sekali tidak sampai Rp1 triliun. Gila itu cuma 60 juta dolar itu Pimpinan. 60 juta dolar itu nothing. Saya dan teman-teman dari Pansus Yunas Iptek seperti Ibu Andi Yuliani Paris dan Bapak-bapak yang lain kita ke Jepang saja. Di Jepang itu saja anggaran satu perusahaan itu bisa tiga kali lipatnya ini.

Jadi mohon maaf ya Pak, tapi ini Tahun 2018 saya tahu sudah dialokasikan menurut saya tidak cukup, sama sekali tidak cukup. Jadi mohon nanti di APBN Perubahan 2018 diperbaiki, diperbanyak. Kita sudah mengejar jamannya IT sekarang, kita sudah mengejar IT. Semuanya sudah berbasis aplikasi dan saya tidak melihat ini ada antisipasi sama sekali untuk menghadapi itu. saya pribadi tidak menerima angka-angka ini. maaf kembali kehalaman 17. Saya malu melihat angka-angka ini. ini angka yang tidak becus, angka yang kecil, angka-angka yang sedikit dan saya akan mendorong teman-teman di Banggar nanti Pak Pimpinan di APBN Perubahan untuk segera melihatgandakan angka-angka ini.

Begini deh, sederhana saja deh. Minimum alokasi anggaran untuk bangun super computer satu deh satu biji. Satu saja, saya tidak minta 100. Tiongkok sudah punya 140 mereka mau bangun lebih banyak lagi. saya minta satu saja super computer di Indonesia untuk simulasi. Inikan sekarang lagi banyak bencana alam untuk simulasi apa yang akan terjadi di Gunung Agung kedepannya, untuk simulasi data-data dari LAPAN, nanti diolah ini kedepannya cuacanya seperti apa. Untuk simulasi efek ekonomi dan lain sebagainya. Kan bangun tol segitu banyak kan harus dihitung semuanya kadang-kadang perlu untuk super computer untuk bisa menghitung, mensimulasikan Semua itu. tidak cukup dengan apa yang ada kita punya saat ini.

Jadi saya mau bicara anggaran ristek kedepan tolong dilipatgandakan dan tolong jelaskan ke BAPENAS dan Kementerian Keuangan. Ini saya tidak tahu ini yang lebih berkuasa mana sih? Ibu Sri Mulyani apa Pak Bambang Brojo tolong jelaskan karena kalau kita tanya BAPPENAS “oh duitnya tidak ada dari Kementerian Keuangan. Kita tanya dari Kementerian Keuangan oh belum dialokasi dari BAPPENAS, jadi mana ini Pak? saya mau lipatgandakan ini tidak bisa Pak kalau kolega anda tidak mengajukan juga. jadi tolong dari saya pribadi saya tidak terima ini angka dan kedepannya saya juga tidak terima. Mohon maaf saya keras, tetapi saya memikirkan anak cucunya Pak Menteri, saya memikirkan anak saya nanti dan kedepannya supaya lebih bagus, tapi terima kasih atas pemaparannya hari ini. lebih kurangnya mohon maaf.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh KETUA RAPAT: Wa’alaikumussalam. Terima kasih Pak Aryo dan memang yang harus dipikirkan oleh kita masa depan sebetulnya. Kita tahu semua bahwa sekarang diera bonus demografi angkatan kerja kita tinggi, tetapi riset yang menuju kepada inovasi baru yang membuka peluang usaha baru, saya kira memang tidak Nampak. APBN perubahan saya tidak mau tandatangan kalau anggaran risetnya masih seperti ini Pak Aryo ya ini saya katakan disini yak arena kalau melihat angka tadi coba dilihat disitu, coba melihat angka itu, itu sedih sekali dan saya yakin Pak Menteri itu sebetulnya satu hati dengan kita begitu ya, Cuma sistem itu yang kadang-kadang memang membuat ini membelenggu ya karenakan Pak Menteri juga lahir dari peneliti. Coba bayangkan supaya seimbang angkanya dibuat triliun semua. Menurut saya itu hanya untuk keseimbangan saja cara menulis begitu ya dari Rp41,28 triliun diimbangi oleh Rp0,02 triliun. Coba diganti pakai miliar deh akan terlihat ketimpangan antara anggaran yang dialokasikan disisi sana dengan disisi research. Padahal disambutan saya waktu peluncuran remote sensing dengan ya pengindaraan

jauh dengan resolusi sangat tinggi, saya katakan bahwa ilmu pengetahuan itu adalah peradaban manusia.

Mengukur tingkat kesenjangan Iptek saja kita tertinggal 25 tahun dari Korea Selatan ya. Terus kalau mereka menggenjot risetnya dengan kekuatan mereka, kita juga menggenjot dengan kelemahan kita disisi anggaran, saya kira akan terlalu jauh begitu ya tertinggal. Jangankan kita berbicara riset kan begitu, berbicara program penguatan inovasi saja tidak pernah sampai kedapil. Jadi ini harus diperbaiki mungkin Pak Menteri ya dan saya yakin semangat Pak Menteri sama sebetulnya, Cuma darimana kita memulai, tentu dari sini Pak kita mulai. Terima kasih Pak Aryo luar biasa pencerahannya. Lanjut Pak Sayed. Siap-siap Ibu Mercy. F-PD (SAYED ABUBAKAR A. ASSEGAF):

Terima kasih Pimpinan. Yang saya hormati Pimpinan dan rekan-rekan Anggota Komisi VII DPR beserta Pak Menteri dan jajarannya. Sebenarnya apa yang ingin saya tanyakan ini sudah ditanyakan juga oleh rekan-rekan sekalian Pak Menteri yang berkaitan dengan dapil kita yaitu tentang beasiswa itu Pak. jadi proses beasiswa itu yang telah kita ajukan itu nanti dikembalikan ke kita itu sudah final saja Pak dalam keadaan ini sudah lulus, ini tidak lulus begitu. Sementara kita itukan berharap bahwa TA kita itu bisa berkomunikasi dengan Bapak-bapak sekalian, kalau memang kira-kira yang kita usulkan itu tidak lulus apa permasalahannya? Kalau memang tidak bisa mencari jalan keluarnyakan kita bisa mengganti, sehingga itu tidak bisa berakhir dengan begitu saja Pak. Ini sekarang kenyataannya apa? Setelah sampai ke kita, kita bilang wah ini tidak kita terima kalau kita ganti yang lain bagaimana Pak? tidak bisa Pak. Jadi saya kita sudah berjanji juga ke masyarakat maksud kita itu dengan adanya rekomendasi kita itu janganlah terlalu terpaku juga dengan aturan-aturan yang ada begitu. Kita itu mengeluarkan rekomendasi itu dengan harapan bahwa masyarakat itu bisa terbantu, tapi kita rekomendasikan pun tidak bisa terbantu ya buat apa? Biar mereka sendiri saja yang langsung menguruskan, tidak perlu dengan rekomendasi kita begitu. itu satu. Yang kedua, saya juga ingin penjelasan Pak tentang Program Fakultas Kedokteran karena beberapa saat yang lalu, beberapa awal tahun yang lalu saya pernah mengajukan program Fakultas Kedokteran untuk Universitas Islam Negeri Riau sampai hari ini kita tanyakan ke rektornya apa ceritanya ya belum ada. Pokoknya Pak Menteri bilang “tidak bisa begitu”. sementara semua civilities study semua persyaratan administrasinya itu tebal begini Pak sudah dilengkapi. Nah permasalahannya apa kalau tidak bisa kasih tahu kita atau ada persyaratan yang kurang ya kasih tahu kita, kita suruh lengkapi begitu. nah inikan penting Pak karena kedokteran ini kita berharap kalau di UIN kita itu kalau ada Fakultas Kedokteran kita bisa menciptakan dokter-dokter yang berakhlak itu. Dokter-dokter yang kerjanya bagus. Sementara kita pahami bahwa kita ini negeri kita ini sekarang kekurangan dokter ini. kita butuh dokter yang banyak. Sementara sekarang Fakultas Kedokteran pun mau dibuka repot, padahal semua perlengkapan administrasi saya sudah lihat semuanya lengkap begitu. jadi itu tolong Pak, tolong dijelaskan sama saya supaya saya juga bisa menjelaskan ke rector apa permasalahannya atau apa persyaratan yang kurang begitu, sehingga nanti mereka bisa merevisi. Selanjutnya kita perlu juga ini Pak inovasi-inovasi yang lebih baiklah karena di daerah saya itu banyak peternak-peternak wallet itu Pak. mereka menjual itu ke luar negeri, nah coba Pak fikirkan bagaimana cara inovasi-inovasi yang lebih baik, sehingga nanti kualitas dan kuantitas mereka itu bisa lebih. Jadi mereka bisa mendapatkan tambahan dari itu, Cuma itu dipikirkan juga apa Pak inovasinya terbaik buat itu. saya rasa begitu Pimpinan. Terima kasih Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh KETUA RAPAT:

Wa’alaikumussalam Lanjut kami persilakan Ibu Mercy. Siap-siap Pak Andi Jamaro. F-PDIP (MERCY CHRIESTY BARENDS, S.T.):

Terima kasih Pak Ketua. Yang saya hormati Pak Menteri dan seluruh jajaran, dan seluruh rekan-rekan Komisi VII DPR yang saya hormati. Saya langsung saja Pak. Yang pertama ini berkaitan dengan evaluasi kinerja Kemenristek Dikti 2017 dan persiapan kita untuk memasuki program 2018 dalam mengawal Kemenristek Dikti. 2017 ini saya lihat semua target itu tercapai bahkan melampau target. Sebenarnya dari sisi reward aturannya mestinya kenaikan anggaran untuk memacu produktivitas dan kinerja. Ini dari sisi logika perencanaan anggaran. Dirjen-dirjen yang telah memenuhi perencanaannya dan melampau kinerjannya mestinya dari sisi evaluasi tidak saja sekedar ya laporan evaluasi dalam bentuk report, tetapi dari sisi pengalokasian anggaran di Tahun 2018, tapi kita sudah sepakat di 2018 dana dari satu koma sekian, 1,2 ya turun menjadi Rp800 miliar sekian, walaupun saya lihat juga ada anomaly dana dari Rp800 miliar sekian itu, itu dengan target kinerja meningkat dari dana awal. Jadi ini sepertinya mengoptimalisasi efisiensi dari anggaran yang ada dengan capaian yang jauh melampau capaian Tahun 2017. Kalau dalam rangka efisiensi dan memacu produktivitas mungkin sah-sah saja, tetapi ini saya jujur atas nama Fraksi PDI Perjuangan saya diberikan catatan cukup banyak, kami memberikan catatan cukup keras terhadap anggaran yang dialokasikan dan pada akhirnya diketok di Badan anggaran. Kita yang ada di Komisi VII DPR saya ingat persis dalam 3 tahun berturut-turut meminta dengan sangat didalam rapat-rapat yang sangat debatable dengan Pak Menteri dan jajaran agar angka anggaran riset itu dia naik secara lebih masuk akal. Ibu ketum kita Ibu Megawati bahkan mengusulkan sampai dengan diatas 5%, jadi kalau turun-turun mungkin 2-3%. Ini 1% saja tidak dapat. Jadi ini Bapak kalau kita ribut lagi ini anggaran sudah diketok, tetapi saya kira masih ada ruang untuk di APBD perubahan dan saya meminta dengan sangat untuk kita melihat lagi kembali seluruh rancangan anggaran yang khusus untuk Ristek. Jadi menjadi lebih masuk akal dan kerangka ristek nasional kita menjadi akselerasinya menjadi lebih cepat. Tidak sekedar program-program yang sifatnya unik base, tetapi secara substansial mereka sudah masuk pada wilayah-wilayah pengembangan apa namanya riset dan teknologi yang jauh lebih memadai dan jauh lebih optimal. Diera globalisasi digitasi apalagi sudah diera visualisasi ya sekarang ini. orang sudah segala macam itu sudah sangat digitasi, sementara riset-riset kita tumpuannya ini masih sangat riset-riset yang dari riset basic ke riset terapan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat, tetapi memang suka atau tidak suka harus sudah di built in dengan kepentingan-kepentingan teknologi yang lebih cepat karena pedagang hari ini mungkin dia sekolah SD, tetapi hari ini dia menggunakan aplikasi-aplikasi jaman now, jaman sekarang dan ini tidak bisa dihindari lagi, dan kalau kementerian ini tidak cepat mengantisipasi diri kita tergilas oleh kemajuan Pak dan kami kira usulan kami untuk dianggarkan perubahan kita mendorong dan mendukung penuh untuk anggaran riset ini, Ristek ini dia naik secara lebih signifikan. Yang kedua, Pak ini berkaitan dengan sama seperti yang tadi kawan-kawan sampaikan perjalanan kita komisi kemarin ke penerbangan yang dimana kemarin itu ya bersama-sama dengan Pak Ketua waktu itu tawarannya sampai dengan Rp81 miliar permintaan untuk dana dalam rangka sertifikasi N-219 Pak dan bahkan Pak Presiden sendiri sudah meresmikan itu N-219. Persoalannya terkendala disertifikasi dan kita tidak bisa komersialisasi. Dari sisi cash flow money ini akan sangat mengganggu sekali. Dana negara dikeluarkan begitu banyak, tetapi kemudian karena ini barang tidak jalan cash flow-nya tidak berputar Pak, padahal menurut informasi didalam komisi kemarin sejumlah negara-negara di Amerika Latin dan Afrika itu beberapa itu sangat-sangat bisa melakukan MoU dan komersialisasi pesawat N-219 yang diproduksi oleh Bangsa Indonesia. Jadi kalau negara-negara lain begitu mengapresiasi hasil kerja kita, sementara dikita sendiri ini ketahan-tahan, kami kira memang kami butuh dukungan semua pihak

lintas fraksi agar dana Rp81 miliar bisa kita tuntaskan ditahun ini juga lewat dana APBN Perubahan Pak Menteri. Jadi kalau kita ada dorong untuk peningkatan anggaran, jangan Pak Menteri tahan-tahan. Biasanya inikan kalau kita bahas anggaran, ada kesan bahwa Pak Menteri menolak peningkatan anggaran yang kita sendiri agak kebingungan begitu loh. Padahal kita sangat ingin ini semuanya bisa maju dan bisa bergerak lebih maksimal seperti tiu. Jadi saya kira mungkin di APBD Perubahan, APBN Perubahan Rp81 miliar untuk sertifikasi pesawat N-219 bisa dituntaskan dan segera bisa dikomersialisasi. Nah kalau ini dikomersialisasi mungkin beberapa tahun kedepan cash flow-nya sudah bisa berputar, nah kita punya BUMN. BUMN ini jadi lebih sehat Pak. inikan semuanya saling menunggu seperti itu. itu yang kedua Pak. Yang ketiga, ini berkaitan dengan perkuatan Perguruan Tinggi Pak dana-dana untuk Perguruan Tinggi. Saya mendapat masukan beberapa kali reses rapat dengan UNPATI. Pak rector sendiri agak kecewa, dana untuk UNPATI itu untuk pengembangan Universitas Patimura itu diloloskan, tetapi diberikan akhir tahun yang kemarin dan saya baru tahu kemarin karena kita evaluasi untuk tahun ini dan Tahun 2018 diberikan pada saat APBN Perubahan dan itu sudah mau tutup tahun anggaran. UNPATI karena takut BPK dan KPK itu dana dikembalikan lagi yang cukup besar seperti itu, nah kami sangat berharap untuk tahun ini UNPATI masuk lagi Pak dan dana saya kalau berharap sedapat mungkin masuk di APBN murni, jangan masuk di APBN Perubahan. Saya tidak tahu itu nomenklaturnya, nanti dicek lagi, tetapi dalam rapat resmi dengan rector dan seluruh jajaran mereka menyampaikan kekecewaan yang sangat. Saya bilang dengan segala daya upaya didalam rapat-rapat dengan Kemenristek sudah kita sampaikan, usulan-usulan sudah kita sampaikan, tapi realisasinya ini bukan gawenya DPR. ini gawenya kementerian. Apalagi untuk wilayah-wilayah yang sulit seperti Maluku Pak. kalau untuk daerah-daerah yang didekat sekeliling Jawa bisa diberikan di APBN murni baiknya untuk yang wilayah-wilayah terluar, terisolir yang sangat sulit dikasih yang di APBN murni Pak supaya tidak terkendala dengan kendala cuaca, kendala segala macam, kendala apa saja yang berkaitan dengan logistic dan procurement-nya Pak. jadi ini usulan saja sedapat mungkin kalau menjadi perhatian dari Pak Menteri, sehingga dana-dana yang bisa disalurkan kepada universitas-universitas dalam rangka peningkatan ikapasitas universitas dimaksud itu dapat berjalan dengan baik sebagaimana mestinya. Sayang sekali Pak dana sebesar itu kemudian dikembalikan tidak digunakan apapun ketika diminta kesediaan dari Pak Rektor semuanya jadi kebingungan dan kelimpungan ini dana mau dipakai apa tidak begitu loh, jadi akhirnya tidak jadi dan sangat diharapkan untuk tahun ini itu bisa direalisasikan. Yang terakhir, Pak ini khusus untuk beasiswa. Lagi-lagi ini sama dengan beberapa kawan-kawan yang lain beasiswa bidikmisi. Usulan dari masing-masing anggota sudah kita dapatkan hasilnya Pak dan dengan rincian tidak layak-tidak layak dan seterusnya ada juga catatan yang lain. Hasil koordinasi staf saya dengan stafnya Pak Menteri ternyata ini cukup sangat mengecewakan. Ada mahasiswa-mahasiswa yang tidak bersekolah di Ambon Pak, mereka bersekolah-di sekolah tinggi yang ada disini atau universitas yang ada disini, tetapi sudah kita cek betul itu mereka punya apa namanya uang semester yang tidak melampau dana dari beasiswa dimaksud. Yang terjadi Pak tidak dicek Pak. Mereka menggunakan asumsi bahwa universitas-universitas atau sekolah tinggi itu adanya di Maluku, jadi langsung dimasukan saja tidak ada didalam data kopertis wilayah XI atau wilayah IX Maluku. Wah ini sangat mengecewakan Pak. kita sudah mengecek begitu setengah mati orang tua datang sampai sembah sujud nangis-nangis begitu Pak.

Jadi begitu dikoordinasi apa yang dilakukan? Staf bapak hanya menjawab “minta maaf bahwa kita tidak tahu bahwa ini universitas atau sekolah tingginya ini bukan di Maluku”. Aduh apa-apaan ini Pak jawabannya Pak? saya minta maaf sekali Pak dan ini saya kira mungkin tolong diluruskan lagi, dicek ulang lagi kalau itu menjadi hak yang bersangkutan kalau adik-adik kami tolong diluluskan. Asumsinya kan merekakan tidak cek, asumsinya mereka tidak dicek langsung bypass, tidak masuk didalam data kopertis wilayah IX Maluku, Papualah begitu. tanpa dicek apapun bahwa ini kampus-kampus ini ada dimana. Jadi begitu kita pertanyakan ulang dan kita saling mengkross cek baru mereka kaget, wah kita tidak sempat ngecek lagi. ternyata itu bukan di Kopertis wilayah Maluku ya? ya ampun Bapak. Jadi untuk kami yang dari wilayah Maluku Pak saya mohon dengan sangat orang tua-orang tua yang sangat mungkin orang 1 juta, 2 juta, 6 juta dan sekian juta itu mungkin tidak ada harganya, tapi mungkin untuk yang diwilayah-wilayah perbatasan

yang orangtuanya pangkur padi setengah mati, menyelam di laut setengah mati satu sen sangat berharga Pak. Jadi kalau apa yang menjadi hak dari anak-anak ini harus mereka lolos, tolong diloloskan Pak. jangan by procedural, mekanistis saja dan kemudian dibatalkan karena tidak dicek. Buat saya ini secara kemanusiaan sangat tidak dibenarkan. Jadi saya mohon untuk yang beasiswa ini saya minta sekali lagi untuk diklarifikasi ulang dan dicek ulang lagi mana yang harus masuk tolong dimasukan lagi. Jadi jangan sampai ada alasan-alasan yang sangat tidak manusiawi dan sangat tidak rasional disampaikan sekedarnya saja, padahal ini harapan orang untuk anak-anaknya bisa kuliah dengan baik itu pupus sia-sia begitu loh. Saya kira itu 4 hal yang bisa saya sampaikan Pak Ketua, Pak Menteri saya minta maaf ya. ini forum kita berkoordinasi mudah-mudahan ada jalan keluar. Apa yang kita bahas hari ini bukan untuk kita Pak, ini untuk anak-anak bangsa kita yang ada diluar ruangan ini. Sekian dan terima kasih. KETUA RAPAT: Terima kasih Bu Mercy. Kemarin kita rapat koordinasi kunker disini ada gempa. Itu yakin kalau ada Bu Mercy sinyalnya keluar itu karena sudah sinyalnya sangat alami itu Ibu Mercy itu. Terima kasih Ibu Mercy. Lanjut Pak Andi Jamaro. Siap-siap Pak Bara Hasibuan. F-PPP (Dr. ANDI JAMARO DULUNG, M.Si.):

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Pimpinan dan seluruh rekan-rekan Anggota Komisi VII DPR RI yang saya hormati; Pak Menteri dan seluruh jajaran. Saya kembali untuk membicarakan mengenai angka riset kita yang political will pemerintah memang kelihatannya sangat drop khusus untuk mem-back up angka riset ini. tadi kalau kita lihat komentar Mas Aryo dengan komentar Ibu Mercy itu sama Pak, padahal beliau-beliau ini berasal dari partai yang berbeda dan posisinya dipemerintahan sangat berbeda bahkan berhadapan secara dimetrial artinya tidak ada persoalan oposisi disini dan ini persoalan esensial. Persoalan bangsa yang siapapun baik yang mendukung pemerintah atau pun yang oposisi semua melihat bahwa ini persoalan ini sangat urgen untuk kita bicarakan bahkan tadi Pak Herman menyampaikan bahwa saya tahu semangatnya Pak Menteri juga sama dengan kita. Pertanyaannya dimana soalnya? Parlemen setuju ini ditingkatkan, Pak Menteri juga kita tengarai bahwa seluruh jajarannya menghendaki anggarannya ini ditingkatkan. Saya hanya ingin mengambil kesimpulan sementara bahwa mitra kita yang ada didepan ini tidak punya kuasa untuk merubah anggaran ini. karena itu, menurut saya komisi VII DPR harus punya inisiatif untuk tidak mendesaknya kepada Pak Menteri, kepada dirjen karena domainnya tidak disitu.

Domain peningkatan anggaran ini adalah domainnya di BAPPENAS dan Kementerian Keuangan dan tentu saja dengan Banggar besar yang ada di DPR, makanya menurut saya ini harus kita pertemukan mekanisme Pak Ketua bagaimana caranya kita mendobrak ini karena hal ini sudah berulangkali kita bicarakan. Saya di Komisi VII ini masuk Tahun 2016 Pak. Sejak saya masuk sampai hari ini setiap kita ketemu Pak Menteri pasti topik ini yang menjadi menarik dan tidak pernah bisa berubah bahkan turun Pak artinya saya kira Pak Menteri yang kan didepan ini guru besar semua, tidak mungkin tidak mendengarkan aspirasi kita ini tidak mungkin, tetapi ya kewenangan itu tidak berada pada mitra kita hari ini. Kewenangan itu adanya diintra kita yang lain. Saya kira kita penting untuk betul-betul dan saya ingin menyampaikan angka konkrit saja bahwa apapun mekanismenya untuk di APBN-P atau 2019 nanti itu berubah menjadi 100% dari apa yang ada sekarang. Kalau anggaran Ristek kita 0,89, maka perubahan nanti akan dikonkrit saya usulkan menjadi 1,78. Bagaimana mekanismenya ayo kita cari. Yang kedua, saya kira kalau betul apa yang kita inginkan di Rancangan Undang-Undang Sinas Iptek itu bisa berhasil dengan memberikan alokasi mandatory 3% dari

APBN itu luar biasa. Jadi usulan saya kepada teman-teman yang ikut pada Pansus Sinas Iptek ayo kita sama-sama memperjuangkan angka 30% ini dan saya berharap jajaran Kementerian Ristek Dikti bisa memberikan dukungan yng sama. Jangan kami yang ada di komisi atau di pansus mendorong 3%, lalu respon dari Bapak-bapak dari kementerian justru tidak kelihatan agresif untuk itu. itu yang kedua. Yang ketiga, yang terkait dengan dapil dulu Dirjen Kelembagaan dengan Dirjen Inovasi saya diskusi Pak mengenai PUI Sutra Alam di Kabupaten Sopeng. Saya berharap ini bisa terealisasi untuk 2018. Terima kasih Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh KETUA RAPAT: Wa’alaikumussalam.

F-PD (H. MAT NASIR, S.Sos.):

Sedikit Pimpinan. KETUA RAPAT; Ya silakan. F-PD (H. MAT NASIR, S.Sos.):

Terima kasih. Menindaklanjuti teman saya yang barusan menyampaikan tadi. mungkin tadi Pak Menteri yang mungkin perlu ditanggapi dorongan Komisi VII DPR ini untuk menaikan anggaran, tapi mungkin saya khawatir Pak Menteri ini tidak sependapat dengan Komisi VII DPR untuk menaikan anggarannya. Mungkin langkah apa yang harus diambil Pimpinan Komisi VII DPR untuk menindaklanjuti supaya anggaran Ristek ini bisa naik. Apakah mengirimkan surat langsung ke presiden tentang hasil rapat di Komisi VII DPR biar presiden yang menegur menterinya begitu. itu mungkin yang langkah lebih baik karena kita sudah 3 tahun Pak Ketua disini, kita melihat anggaran yang berada di kementerian ini dengan anggaran LPNK itu sama. Seharusnya ini jenjangnya beda. Malah sekarang lebih rendah daripada LPNK begitu. inikan aneh sekali begitu. apakah menterinya tidak semangat untuk menaikan anggaran ini? karena semua ini dibutuhkan butuh anggaran begitu, tapi programnya cukup banyak seperti yang disampaikan teman saya tadi mungkin orang pintar semua yang disamping Pak Menteri, tapi tidak mengerti programnya seperti apa. Mungkin itu Pimpinan langkah yang harus kita ambil. Terima kasih. KETUA RAPAT; baik. Sebelum ke Pak Bara. F-PPP (Dr. ANDI JAMARO DULUNG, M.Si.):

Interupsi Pak, interupsi saya lupa tadi. izin melalui Pimpinan saya sampaikan kepada Pak Menteri, kami kemarin itu juga meminta kesediaan Pimpinan LIPI untuk membuat semacam argumentasi akademik yang kami akan gunakan untuk menetapkan 3% itu di Sinas Iptek karena tentu kami membutuhkan mengapa angka 3% itu dibutuhkan, tentu kami harus memiliki argumentasi dan melalui Pak Menteri kami mohon izin agar bisa diarahkan Pimpinan LIPI untuk memberikan argumentasi akademiknya. Terima kasih.

KETUA RAPAT; Sebelum ke Pak Bara, sebetulnya pada waktu saya mendarat di Komisi VII DPR saya membuka dokumen dan memang sedih melihat anggaran Ristek ini dan saya komunikasi dengan Sekjen Bappenas Pak Gelwin kebetulan sahabat saya, saya mempertanyakan kenapa anggaran yang sebetulnya kita bisa dorong lebih besar begitu ya dibandingkan dengan anggaran-anggaran yang lainnya ini kok kecil sekali di riset dan teknologi ini. Boleh berargumentasi sebetulnya Kepala Bappenas itu juga berkeinginan untuk anggaran ristek ini tinggi Pak. Pak Bambang Brojonegoro itu menceritakan, tapi ini ya tidak tahu dimana bottle neck-nya dimana ini ya. jadi memang kita tidak perlu lagi sekarang bertanya telur dulu atau ayam dulu, semestinya kita dorong saja. Kita test case saja Pak Menteri ya tambah misalkan jangan besar-besarlah tambah usulan Rp1 triliun-lah untuk risbang misalkan begitu ya, kita test case begitu apa reaksi dari para pemegang otoritas dibidang anggaran ini. Nah kalau kemudian bahwa respon kurang baik berarti pak Menteri sudah melaksanakan kewajiban dan tugas yang mulia mendorong terhadap riset dan teknologi ini supaya anggarannya memadai, kalau tidak ya dan kami sudah menyusun bahwa kalau memang ini belum ada titik terang untuk bisa menambah dan mendorong anggaran ini lebih baik, kami akan emngundang Kementerian Bappenas dan Kementerian Keuangan untuk hadir disini ya, nanti kami akan hadirkan disini Eselon I dulu supaya kita tidak berbelit-belit izinnya karena kalau rapat lintas menteri kan harus melalui persetujuan rapat bersama, sehingga Eselon I dulu, nanti kami akan ngundang kesini terkait dengan bagaimana mendorong terhadap anggaran yang sebetulnya maha penting untuk masa depan Indonesia. Silakan Pak Bara dan terakhir Ibu Andi Yuliani Paris. F-PAN (BARA K. HASIBUAN, MA):

Terima kasih Pak Ketua. Selamat sore semuanya. Pak Menteri beserta jajaran Kementerian Ristek Dikti. Saya sebetulnya hanya ingin menekankan kembali beberapa point yang sudah dikemukakan oleh beberapa rekan disini dan sudah juga beberapa kali kemukakan Pak, memang dan kenapa saya ingin mengangkat kembali, walaupun sudah banyak diangkat sebelumnya karena saya ingin bahwa kita semua mempunyai consensus dan Pak Menteri juga harus sadar bahwa Komisi VII DPR juga mempunyai posisi yang sama mengenai begitu rendahnya anggaran untuk ristek dan dikti dan saya menyatakan tidak fear kalau kesalahan itu ditimpakan kepada Pak Menteri dan para Dirjen yang hadir disini karena saya pikir Pak Menteri dan para dirjen semua itu yang menangani Menristek juga semuanya juga ingin bahwa angka itu bisa jauh lebih besar daripada sekarang yang tidak hanya sampai Rp1 triliun dan kita tahu bahwa kementerian ini adalah Kementerian Ristek dan Dikti.

Jadi Ristek itu didepan,Riset teknologi didepan, kemudian pendidikan tinggi. Riset teknologi didepan, kemudian baru pendidikan tinggi. Jadi itukan harusnya bisa menjelaskan prioritas dari kementerian ini, tapi itu tidak direfleksikan memang dibudjet, memang sangat ironis dan menyedihkan saya pikir yang gape-nya itu sangat luar biasa Ristek tidak sampai Rp1 triliun, Dikti saya ingat kalau tidak salah Rp40 triliun Pak ya?. Bagaimana itu … gapenya itu begitu luar biasa dan ini bagi saya sebetulnya memang harusnya ada semacam leadership dari presiden langsung karena ini untuk menggabungkan ristek dengan dikti adalah datang dari presiden diawal pembentukan cabinet dan itu merupakan suatu ide bagi saya baik dan memang nobel sifatnya itu luhur dan patut didukung, tetapi lagi-lagi itu tidak direfleksikan, tidak dimanivestasikan dalam budjet.

Jadi budjet itu juga memperlihatkan prioritas dari sebuah pemerintahan Pak karena kita tahu bahwa dinegara lain pun itu biasanya pemimpin langsung yang menentukan budjeting dan prioritas dari pimpinan itu ideology politiknya, tujuan-tujuan politiknya itu sangat direfleksikan dibudjet dank arena saya tinggal di Amerika, sekolah di Amerika itu jelas sekali perbedaannya. Kalau Gedung Putih yang berkuasa partai …atau Partai Demokrat sangat jelas antara Obama dengan Bush sebelumnya antara Obama dengan Trum terang sekali, kelihatan sekali dari budjetingnya kita tahu ideology

politiknya dan prioritasnya. Nah penggabungan menteri itu menggambarkan bahwa presiden sadar bahwa ini adalah Abad 21 yang sangat kompetitif ini adalah abad inovasi dan beberapa kali presiden mengatakan “memang kalau kita ingin menjadi bangsa yang bisa berkompetisi dengan bangsa-bangsa lain, memang kita harus betul-betul menekankan kepada inovasi, riset dan teknologi, tapikan lagi-lagi itu diimplementasikan didalam budjet. Spending itu ternyata kita belum sebesar commitment statement-statement yang dikemukakan oleh pemerintah dan presiden selama ini. spending riset teknologi kita, inovasi kita hanya 0,02% dari total JDP dibandingkan dengan Korea, Cina mungkin kita tidak fear Pak ya dibandingkan dengan negara-negara maju. Korea Cina itu yang rata-rata 3%, Singapura juga 3%, Amerika juga sekitar segitu, tapi yang saya tidak melihat itu tidak ada usaha untuk menaikan. Ada usaha untuk menaikan nggaran spending untuk petahana misalnya ya pelan-pelan sudah naik setiap tahun yang idealnya itu mencapai mendekati 1%, tapi ini Pak riset teknologi hanya 0,2% Pak bagaimana ini? saya tidak menyalahkan Pak Menteri lagi-lagi karena memang Pak Menteri tidak mempunyai kuasa didalam menentukan anggaran, tapi saya ingin mengajak teman-teman lagi-lagi waktu rapat dengan lembaga-lembaga Ristek Pak Ketua kan saya juga katakan ini. jadi saya mau ajak teman-teman untuk melakukan sesuatulah.

Tadi idenya Pak Ketua saya pikir bagus misalnya mengundang Bappenas, tapi ada satu tindakan politik, satu statement politik apapun yang lebih kuat yang Komisi VII DPR harus keluarkan dan mungkin langsung disampaikan kepada presiden karena tetap saja yang menentukan pada akhirnya presiden begitu. jadi terus-terang kami mendukung Pak Menteri dan kami memberikan apresiasi kepada Pak Menteri dan Pak Dirjen yang berusaha keras begitu untuk menyusun program, melakukan banyak hal dengan anggaran hanya 1, tidak sampai Rp1 triliun pertahun. Apa yang bisa dilakukan dengan Rp1 triliun pertahun untuk mem-push kemampuan riset teknologi kita untuk melakukan berbagai inovasi begitu.

Tadi Pak Ketua mengatakan 25 tahun kita ditinggalkan Korea, kualitas riset teknologi kita hari ini ada 25 tahun Korea. Kalau kita mengejar sampai 2040 Korea sudah lebih lagi dan Korea sekarang ini kalau kita 2040 begitu. jadi mau tidak mau itu semua harus kita menguji keberanian. Anggaran pendidikan kita 20% dari total anggaran APBN dan itu ada dikonstitusi, apakah kita harus bisa mempunyai suatu kreativitas. Dari situ sebagian kita salurkan misalnya untuk ristek dan inovasi karena itu juga bagian dari pendidikan, bagian dari human development kita itukan pendidikan, riset teknologi, inovasi, pengembangan inovasi itukan bagian dari pengembangan human kualitas kita, kualitas sumber daya manusia Indonesia begitu. nah kalau kita tidak mempunyai kemauan dan tidak mempunyai keberanian, tidak mempunyai kreativitas untuk melakukan itu ya tidak mungkin Pak. percuma saja ada Kementerian Ristek anggarannya Cuma Rp1 triliun, tidak sampai Rp1 triliun begitu.

Jadi mendingan kita mendorong sector-sektor swasta untuk melakukan inovasi, tapi tetap saja, pemerintah tetap terus harus melakukan inovasi dan itu harus direfleksikan dengan anggaran yang memadai begitu saja.

Yang kedua, Pak saya ingin mengatakan kepada Dirjen Inovasi mungkin bisa lebih ditingkatkan kerja sama dengan para Anggota disini untuk Tahun 2018 untuk program didapil-dapil karena kitakan juga punya akses pada komunitas, akses kepada perguruan-perguruan tinggi dimasing-masing dapil yang bisa dimanfaatkan untuk melakukan kerja sama dibidang inovasi dan itu sangat konkrit karena langsung menyentuh kebawah begitu.

Terima kasih.

KETUA RAPAT: Terima kasih Pak Bara. Silakan terakhir Ibu Yuliani Paris. F-PAN (Dr. Ir. Hj. ANDI YULIANI PARIS, M.Sc):

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Yang saya hormati Pimpinan Komisi VII DPR, Anggota Komisi VII DPR terkhusus juga Bapak Ristek Dikti. Nah rapat pada hari ini memang materinya yang disampaikan adalah persiapan rencana kerja Tahun 2018, tapi saya juga ingin memberikan catatan terhadap capaian di Tahun 2017. Kebetulan pada waktu memberi komentar pada capaian 2017, saya diminta oleh LIPI dan diminta oleh BPPT mengevaluasi capaian kedua lembaga tersebut didalam satu acara dan memang ada beberapa keberhasilan dan juga ada beberapa catatan untuk dikembangkan. Sebelumnya Bapak dan Ibu Anggota komisi VII DPR sudah menyampaikan hal-hal yang general mulai dari politik anggaran, tadi Pak Bara juga menyampaikan bagaimana menyongsong abad inovasi. Saya tahu Pak Menteri inikan latarbelakangnya akuntan, akuntan itukan pasti banyak angka-angka dan detail. Kita mungkin bisa mengatakan kita mau naikan anggaran, tapi apa dulu yang ingin dicapai. Kira-kira begitu Pak ya kalau akuntan ya? dan saya tahu pikiran Pak Menteri, jadi harus terukur capaiannya. Nah tentunya saya izin melalui pimpinan salah satu kesimpulan rapat kita, kami ingin meminta laporan dari Kementerian Ristek Dikti capaiannya secara detail ya misalnya kerja sama Dirjen Risbang itu dengan Perguruan Tinggi mana saja dan programnya apa saja, sehingga semua secara transparan tahu ya kita sudah dilakukan apa. Dirjen inovasi dan Dirjen selanjutnya apa saja yang sudah dilakukan supaya kita inikan fungsinya fungsi pengawasan. Kalau kita melakukan fungsi pengawasan kita bicaranya data detail. Kita tidak bisa ngomong yang umum-umum, apalagi kalau kita mau. Saya setuju. Saya waktu itu ke Jepang, kita melihat bahwa Jepang itu capaiannya angkanya hampir 3% dan jelas grand strateginya apa achievement yang mau dicapai tahun pertahun didalam bidang ristek. Bagaimana juga mereka menumbuhkan jiwa ilmuan, jiwa penelitian pada anak-anak mulai dari TK. Ini menjadi PR besar bagi bangsa kita untuk nantinya menumbuhkan generasi muda yang cinta pada ristek. Ini Pak satu catatannya. Semua capaian 2017 kerja sama dengan Perguruan Tinggi mana, kemudian program-program inovasi apa yang sudah dilaksanakan, kewirausahaan atau entrepreuner-entrepreneur mana yang sudah dikembangkan. Ini catatannya. Saya punya catatan khusus ada pesan dari salah satu bupati, tapi nanti saya ngomong dengan bapak. Kalau saya sampaikan disitu bisa jadi temuan yang besar sekali Pak yak arena mungkin saya tidak perlu sampaikan disini, tapi saya bisa lapor itu Pak ke KPK kalau saya sampaikan itu karena ini satu temuan yang besar ya. Kemudian Pak Menteri yang terhormat, jadi intinya saya dukung Pak kita tambahkan anggaran, tapi grand strateginya kita sama-sama mudah-mudahan selesai Juni Rancangan Undang-Undang Sinas Iptek bisa selesai. Nanti malam kami marathon Pak, nanti malam mungkin kita sampai pukul 12.00 malam juga akan rapat untuk mendengar masukan-masukan dari berbagai lembaga, stakeholder baik dari Perguruan Tinggi kita sudah undang seluruh 10 Perguruan Tinggi, besok 5 lagi dan juga lembaga-lembaga yang punya perhatian terhadap penelitian. Catatan saya untuk perlembar-perlembar Pak ya misalnya salah satu contoh saya punya catatan untuk halaman 19. Disini targetnya STP inikan multi years Pak ya? nah untuk tahun ini, tahun lalu, jadi catatan saya secara general minta apa saja program capaian di Tahun 2017. Nah yang untuk Program STP 15 ini, STP ini mungkin Bapak-bapak harus membaca setiap kata kunci dari sasaran, kapasitas, meningkatkan kapasitas. Kapasitas apa sih yang sudah meningkat secara 2017, capabilitas apa yang sudah ditingkatkan ditempat 15 STP tersebut, sumber daya apa yang sudah ditingkatkan disitu, jaringan iptek apa yang sudah terbentuk disitu ya, kemudian brench marknya harus jelas. Apalagi bapak sudah membuat time line-nya. Ini saya akan pegang time line-nya sekaligus saya akan pertanyakan. Kemudian untuk kualitas sumber daya iptek dan dikti. Disini ada program saya juga ingin tahu Tahun 2017 nanti dikasih datanya berapa target yang telah dicapai dan darimana saja yang target tercapai 2017 itu misalnya target peserta gelar misalnya sekian itu dari mana saja supaya teman-teman dari Komisi VII DPR tahu yang dikeluhkan oleh Ibu Mercy itu bisa kelihatankan Ibu Mercy darimana-darimana juga non kelar karena anggarannya cukup besar disini Rp196,9, tapi saya dukunglah untuk meningkatkan anggaran, tetapi itu harus jelas terukur. Pasti Pak Menteri setuju, apalagi beliau akuntan. Kemudian penguatan riset dan pengembangan. Sampai hari ini Pak mungkin Bapak bisa menjelaskan dua dirjen ini inovasi dan riset, tapi dalam implementasinya saya masih agak bingung. Kenapa? Karena sama-sama menggunakan Perguruan

Tinggi. Saya membayangkan kalau inovasi tujuannya adalah meningkatkan komersialisasi inovasi teknologi yang berasal dari Perguruan Tinggi LPNK, kemudian terwujudnya perusahaan pemula berbasis teknologi. Temuan saya Pak yang bikin perusahaan itu adalah universitasnya sendiri bikin CV penelitinya, perekayasanya sendiri lah kok aneh. Harusnyakan ada UKM-UKM dia butuh teknologi apa itu dikembangkan, bukan Perguruan Tingginya ngasih duit, kemudian dia menghasilkan sesuatu dia bikin CV, dia yang jualan. Apa memang begitu? mungkin begitu konsepnya, Cuma saya menjadi tidak mengerti begitu loh Pak. dimana penguatan kewirausahaannya, dimana penguatan perusahaan pemula berbasis teknologinya? Seharusnya punya data base loh ini perusahaan pemula berbasis teknologi. Ini ada teknologi disini. ristek itu sebagai regulator, sebagai mediator dikembangkan oleh LIPI ini teknologinya, BPPT ini, LAPAN ini mungkin terutama BPPT, LIPI ini akan punya link juga dengan perusahaan-perusahaan pemula yang berbasis teknologi. Jadi kadang-kadang teman-teman dapil memang saya tahu pada ngeluh semuanya karena yang diinginkan dapilnya itu tidak terpenuhi karena pendekatannya berbeda ya, pendekatannya berbeda. Ini contohnya misalnya ya kalau research dan pengembangan saya masih agak ngertilah, Cuma saya coba membedakan. Jadi kalau disini research dan pengembangan, nanti ada penerima proposal, nah ini juga Pak tolong untuk Tahun 2017 proposal-proposal apa yang sudah dikembangkan karena bagi saya, saya itu senang membaca oh saya tahu ada teknologi ini ya disatu tempat ini terus kemudian kalau ada masyarakat. Jadi kalau salah satu di Indonesia ini yang sangat sulit ketika kita mencari sesuatu ini, teknologi ini disini karena kalau kita ke dapil masyarakat tahu tidak teknologi untuk memisahkan kapas cari dimana ya saya ke kapas dengan bijinya. Tidak ada satu sumber yang bisa kita cari. Nah mungkin Pak Herman di Tahun 2017 saya ingin tahu research-research dan pengembangan apa yang sudah dibiayai oleh dana APBN di Tahun 2017 karena target untuk Tahun 2018 ada 250 judul research yang akan dibiayai dengan anggaran Rp87,1 miliar. Mungkin juga saya ingin mendapatkan penjelasan kira-kira apa sih streatching research-research yang ingin dilakukan didalam tahun 2018. Nah ini juga kita ingin tahulah. Jadi mungkin ada yang cocok terhadap kebutuhan-kebutuhan masyarakat. Kemudian untuk pengembangan teknologi industri yang dilakukan oleh Dirjen Penguatan Research dan Pengembangan. 73 proto type di Tahun 2018. Kira-kira proto type apa yang terbayang untuk menjadi unggulan di Tahun 2018? Jadi ada 73 proto type karena di BPPT juga saya lihat ada proto type supaya nyambung kita juga artinya karena BPPT juga mitra kerja kita, kita juga proto type apa yang dilakukan ristek mungkin ada yang perlu dikuatkan atau mungkin memang sendiri-sendiri. Ini catatannya saya. Kemudian untuk program penguatan inovasi. Jadi saya mencoba membandingkan antara tujuan, sasaran dan kenyataan. Disini juga ada pendampingan oleh pakar, pameran, monitoring agak bingung juga saya Pak, Cuma saya karena menanggap rapat ini penting, jadi kami juga rapat penyelesaian Rancangan Undang-Undang Pembangunan Pertanian Berkelanjutan di Badan legislasi. Saya ingin memberikan masukan bahwa untuk inovasi mungkin coba dipikirkan ada karena disinikan sasarannya terwujud perusahaan pemula berbasis teknologi hasil inovasi dalam negeri perusahaan pemula berbasis teknologi. Apakah ada teknologi dulu baru mau dibentuk perusahan pemulanya atau perusahaan pemulanya dulu mau dikembangkan? Saya tidak tahu bagaimana cara berfikirnya ini, apalagi disini ada 135 tenan. Apa yang dimaksud dengan tenan disini? Kemudian halaman 24 penandatangan kontrak dan pelaksanaan insentif. Saya ingin tahu Tahun 2017 berapa sih kontrak yang ditandatangani? Dihalaman 24. Nah kemudian supaya kita tahu dikontraknya dimana-mana saja ya, kemudian pengertian pakar ini siapa pendampingan oleh pakar supaya konsepnya menjadi jelas karena disini ada target 40 produk. Produk apa yang menjadi target supaya seperti yang di Jepang itu. Pantesan saja mereka bisa menghasilkan peraih hadiah nobel Indonesia punya tidak ya? belum ada sampai sekarang ini? karena mereka jelas ini loh targetnya, ini loh targetnya. Jadi waktu kita ke Jepang itu dikasih lihat ini loh yang sekarang lagi prioritas, ini loh ini. Jadi itulah … mungkin ini catatan saya Pak Menteri, memang banyak. Saya ingin jawabannya secara tertulis detail, kemudian yang Tahun 2017 juga dijawab secara detail apa saja dan Tahun 2018 tadi saya sudah tanyakan proto type apa yang menjadi sasaran.

Terima kasih Wabilahitaufik Walhidayah Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh KETUA RAPAT: Wa’alaikumussalam. Ya Ibu Mercy dulu baru Ibu Ari. F-PDIP (MERCY CHRIESTY BARENDS, ST.):

Singkat saja Pak Ketua menambahkan saja. Mungkin untuk data-data karena inikan gelondongan. Mungkin kita bisa data breakdown-nya dalam bentuk hard copy-nya Pak satu-satu termasuk yang dibelakang juga apa namanya insentif untuk research sinas itukan juga tidak di breakdown. Jadi kita bisa lihat perdaerah, perperguruan tinggi misalnya atau para penerima bantuan darimana saja Pak. kalau bisa itu dibreakdown kami sangat terbantu sekali. Jadi untuk pengalokasian tahun 2018 baik Perguruan Tinggi baik by name, by address bisa teralokir dengan lebih berkeadilan. Mungkin itu catatan tambahan saja Pak Ketua. Sekaligus izin Pak Ketua sama-sama dengan beberapa kawan dan Ibu Andi sebenarnya di Baleg ditunggu oleh kawan-kawan kalau ada jawaban yang sifatnya tertulis kami juga sangat terbantu sekali. Terima kasih Pak Ketua. KETUA RAPAT: Baik, terima kasih. Silakan Ibu Ari. F-NASDEM (dr. ARI YUSNITA):

Ya mungkin harapan saya pada Kementerian Ristek Dikti ini untuk Tahun 2018 ini lebih bisa direalisasi. Saya juga mohon izin Pimpinan, pertanyaan-pertanyaan saya tadi saya minta tolong dijawab tertulis karena saya ada keperluan juga lengkap sama yang tadi Pak ya yang UKD itu saya minta jawabannya tertulis dengan sejelas-jelasnya. Mungkin itu terima kasih. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. KETUA RAPAT: Wa’alaikumussalam. Mungkin bagi Direktorat Jendral yang banyak bolong-bolong kita wajibkan lapor saja ya bikin berkala saja 2 bulan sekali kek biar lebih cepat sebulan sekali. Sekarang diizinkanlah oleh Pak Menteri ya. kalau tadi banyak penguatan inovasi, saya kira banyak keluar jalur ya kita wajib lapor sebulan sekali begitu ya. Baik saya kira sudah semua menyampaikan pandangan dan pendapatnya, selebihnya kami persilakan Pak Menteri untuk memberikan tanggapan. MENTERI RISTEK & DIKTI RI: Ya terima kasih Pimpinan dan seluruh Anggota Komisi VII DPR RI. Tadi sifatnya banyak masukan dan banyak yang harus berbuat data ada yang tertulis karena ini sifatnya yang kami sampaikan ini bersifat ringkasan. Mungkinkan saya hanya menjelaskan secara sekilas dan sedikit dari para Dirjen yang bisa membantu nanti menjelaskan. Intinya adalah yang terkait masalah kegiatan inovasi apa yang dilakukan inovasi. Jadi beraangkatnya memang dari research. Research kita petakan dulu, research awal dan research akhir. Peta itu penggunaan apa? Teknologi …level dari level 1 sampai 9.

1 sampai 9 basic research, 4-6 … research atau proto type dan nanti yang 7 sampai 9 inovasi dan hilirisasi pada industri ini yang harus kita lakukan. Ada beberapa hal yang ini terkait pada nanti beasiswa juga sama. Dalam beasiswa pun nanti mohon Pak Dirjen … bisa menjelaskan. Beasiswa intinya adalah bidikmisi itu siapa pun orangnya kalau itu miskin pasti itu bisa. Itukan intinya begitu biar nanti bagaimana itu ada data yang kalau tidak bisa bagaimana apa masalahnya kita harus segera selesaikan. Yang berikutnya adalah yang terkait pada usulan dari Pak Kurtubi kaitan masalah LPNK BATAN, nanti bagaimana masalah uji tapak ini yang akan dilakukan oleh BATAN. Kemarin saya komunikasikan pada saya. Besok tanggal 5 Dirjen dari internasional IAEA, IAEA akan datang menemui saya juga yaitu Internasional Atomic Energy… jadi inilah yang IAEA akan datang. Jadi International AtoMIC Energy Agency akan bertemu membahas tentang pembangunan pengembangan nuklir di Indonesia. Diantaranya yang sudah berjalan adalah research dibidang pangan dan kesehatan. Pandang dan kesehatan ini sekarang Indonesia ditunjuk untuk internasional untuk membina pada negara-negara lain dalam pengembangan research dibidang pangan dan kesehatan. Nah ini yang untuk energy sampai sekarang belum, besok memang ada pembicaraan yang terkait hal itu. Yang berikutnya mungkin ada pertanyaan dari Pak Ramson juga pasal penguatan beasiswa, nanti biar diselesaikan dengan Pak Dirjen juga. yang nanti yang terkait dengan Pak Aryo tadi … secara tertulis. F-GERINDRA (RAMSON SIAGIAN):

Interupsi Pak Ketua, Mas Haryo sama Pak Bambang Rianto rapat di Baleg Pak ketua, jadi silakan kalau mau dijawab Pak Menteri. Saya yang mewakili. KETUA RAPAT: Bisa saja begini, jadi begini Pak. sebetulnya di Tatit itu yang dijawab itu yang hadir, nanti dijawab tertulis saja kepada yang tidak hadir. Sekarang jawab Bu. Berilah kepuasan kepada yang hadir dulu disini begitu ya biar fear juga. Pak Menteri juga ringan jawabnya. MENTERI RISTEK & DIKTI RI: Terima kasih dan yang berikutnya adalah apa yang disampaikan oleh N-219. Saya sangat senang sekali kali kalau bisa dikoordinasikan dengan Kementerian Bappenas bagaimana solusi yang harus kita lakukan dan semuanya ini mungkin akan kita lakukan secara tertulis. Mungkin mohon singkat saja dari Pak Dirjen Inovasi, Dirjen Pembelanjaran, Dirjen Kelembagaan dan Risbang maupun Sumber Daya karena yang terkait. F-GERINDRA (Ir. H. HARRY POERNOMO):

Mohon izin interupsi Pimpinan. Menanggapi paparan soal N-219 tadi. Pak Menteri, pada waktu kami rapat dengan LPMK itu ada gagasan bagaimana kalau menteri realokasi anggaran dari Dikti sebagaian kecil saja hanya untuk Rp100 miliar untuk sertifikasi. Apa itu dimungkinkan? Mungkin harus seizin Menteri Keuangan Pak. kemarin ada pendapat begitu. kan LPMK dari LAPAN itu membutuhkan tambahan untuk sertifikasi kurang lebih Rp82 miliar kan itu dibandingkan dengan anggaran DIKTI kan kecillah, nah kemarin berkembang pendapat apa tidak dimungkinkan menteri itu merealokasikan dari Dikti ke Ristek untuk LAPAN itu ke LPMK? Dimungkinkan apa tidak? Karenakan ya sangat minorlah itu dibandingkan dengan anggaran di Dikti. Itu saja. Mungkin ini sebagai masukan saja. Kalau bisa itu tidak perlu sampai ke BAPPENAS dan lain sebagainya. Terima kasih. KETUA RAPAT: Silakan Pak.

MENTERI RISTEK & DIKTI RI: Ya terima kasih. Jadi masalah yang kaitan pada pendidikan tinggi inikan alokasinya untuk pendidikan tinggi bukan untuk di LPMK. Ini yang penting sekali karena kami sudah bicara dengan Pak Menteri Bappenas, menteri Keuangan, Bu Menteri BUMN nanti akan dicarikan solusi. Mungkin dorongan dari Pak Ketu, nanti jauh akan lebih baik. KETUA RAPAT: Sedikit mungkin saya, mungkin dalam mekanisme perpindahan anggaran yang sekarang ada itu tidak memungkinkan yak arena memang harus berpindah antar pos per Eselon I yang sudah diketuk anggarannya, apalagi berpindah antar pos kementerian dan lembaga. Kalau mungkin di APBN-P masih mungkin ya, tetapi kalau ingin mempercepat biasanya ada anggaran BUN yang itu anggaran mendesak sebagai cadangan fiscal yang dapat digunakan. Mungkin itu dululah Pak Menteri konsentrasi kesitu dulu saja, nanti di APBN-P baru kita bisa membicarakan itu. Terima kasih. Silakan lanjut Pak. MENTERI RISTEK & DIKTI RI: Terima kasih. Jadi itu mungkin yang terkait pada kegiatan yang lain itu dari Ibu Andi Yuliani Paris mungkin sangat rinci. Ini kami akan sampaikan secara tertulis, tapi secara umum apa yang dilakukan dalam evaluasi perprogram yang kaitan dengan kerja sama, research itu semua ada data yang nanti kami sampaikan secara tertulis. Ada didalam ini SIMLITMAT, SIM LITABMAS atau Sistem Penelitian Pengabdian Masyarakat. Ini sudah terintegrasi. Ini nanti kalau Bapak-Ibu ingin tahu detailnya bisa buka di Simonev Dikti yaitu Sistem Monitoring dan Evaluasi Kementerian Ristek Dikti. Di Simonev itu ini sangat jelas, kami punya seluruh satker yang bisa dikendalikan secara elektronik artinya kami sudah tidak lagi datang ke Perguruan Tinggi semua karena ini datanya disana semua. Ini kalau biasanya BPK yang minta data itu yang kita secara rinci. Berikutnya adalah yang terkait pada STP nanti tolong bisa dijelaskan dari sana. Saya persilakan dari Pak Jumain. Silakan. DIRJEN INOVASI: Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Izin Pak Menteri. Yang saya hormati Ketua Komisi VII DPR RI; Para Anggota Komisi VII DPR yang saya hormati. Pertama-tama saya ingin menyampaikan bahwa kegiatan yang ada dipenguatan inovasi itu sebenarnya ada 4 macam Pak. yang pertama itu adalah mengenai program calon perusahaan pemula berbasis teknologi. Nah program ini adalah meningkatkan level tingkat kesiapan terapan teknologi Pak. Dari tadi yang dijelaskan oleh Pak Menteri bagaimana menghilirisasi yang TKT6 menjadi TKT 789. Jadi ini memang ranahnya adalah masih pada ranah lembaga Litbang atau Perguruan Tinggi. Belum diwajibkan untuk bekerja sama dengan dunia usaha atau belum diwajibkan untuk menjadi benar-benar perusahaan pemula berbasis teknologi karena baru pada peningkatan level kegiatan pada tingkat kesiapan teknologi. Jadi mematangkan teknologi dari proto typing menjadi satu produk ya produk teknologi yang kita uji coba didalam skala 1 banding 1, nah ini yang tugas kami disini, sehingga kegiatan ini sebagaian besar atau seluruhnya itu kontraknya pada Perguruan Tinggi karena kebetulan pendanaannya ini adalah dari dana pendidikan. Nah hasil dari sini itu memang diserahkan kepada Perguruan Tinggi, tetapi memang masih dimanfaatkan untuk diserahkan kepada masyarakat karena

sistem pelaporannya belum diwajibkan sebagai suatu barang produk yang akan dijual Pak karena belum berbentuk perusahaan. Nah ini banyak memang diterapkan diberbagai daerah-daerah atau sesuai dengan kemampuan atau kebutuhan daerah itu Pak. itu yang pertama. Yang kedua, mengenai program kedua yaitu perusahaan pemula berbasis teknologi. Ini adalah yang sudah matang teknologinya, tetapi kita ingin mendorong dia menjadi wirausaha, sehingga kita akan menilai dari segi kesiapan pasarnya Pak, kemudian dari segi kesiapan produksinya, kemudian dari segi kesiapan investasinya. Oleh karena itu, program ini mau tidak mau harus ada pendanaan dari luar Pak atau kita menyuntikan hanya bantuan dana untuk mengurus hal-hal yang berkaitan dengan apalagi namanya pengembangan SDM dan regulasi, sedangkan produk-produknya kita harapkan kalau sudah mulai produksi masal itu ada pendanaan dari luar, sehingga ini diharapkan harus ada mitranya. Nah disini kita harapkan bahwa si innovator ini yang dari Perguruan Tinggi atau Lembaga Litbang pada saat bekerja sama dengan dunia usaha atau ada usaha yang ini, itu harus ada perjanjian untuk melepas ini sebagai paten atau sebagai lisensi atau yang lainnya Pak karena inikan harus dijadikan sebagai wirausaha didalam rangka tadi meningkatkan produktivitas. Nah hasilnya ini, itu tentunya akan menjadi suatu bisnis Pak. bisnis tidak bisa sebebas untuk kita misalnya berikan kesuatu tempat. Beda dengan CCPT tadi, nah ini banyak kita ambil tidak hanya dari Perguruan Tinggi, tetapi juga dari lembaga Litbang misalnya dari BPPT itu kita dengan implant tulang itu kita bisa kembangkan secara bersama-sama KASET 8 SUARA TIDAK ADA KASET 9 KETUA RAPAT: ... supaya juga kita mendalami. Kita sudah sepakat Pak Menteri, nanti keynote-nya Pak Menteri selebihnya kita FGD biar kita juga mendalami apa yang menjadi tujuan research kedepan. Baik cukup? Kita simpulkan saja. F-PD (SAYED ABUBAKAR A. ASSEGAF):

Tambahan saja Pimpinan karena memang apa yang disampaikan oleh… merasakan juga. KETUA RAPAT: Kita buat wajib laporlah bagi yang tidak kooperatif ya. mau menambahkan? Ya silakan-silakan. F-PD (SAYED ABUBAKAR A. ASSEGAF):

Menambahkan saja apa yang disampaikan oleh teman-teman ini memang saya merasakan juga seperti itu. kadang-kadang saat kita pulang kedapil, saya lihat baliho Pak Menteri sudah besar-besar di tepi jalan. Sementara masyarakat nanya kita Pak, kita pun tidak tahu. Sementara mereka tahu bahwa kita di Komisi VII DPR bermitra kerja begitu. Jadi kita mohonlah nanti agar kedepan itu bisa berkomunikasi agar kelihatan juga dimasyarakat bahwa antara Komisi VII DPR dan mitranya itu memang solid bekerja bersama begitu. Terima kasih Pimpinan. KETUA RAPAT: Baik, saya kira kalau tidak ada hal lain. Kita masuk ke masih? F-PD (H. IHWAN DATU ADAM, SE.):

Memang dengan adanya Pak Ketua masuk di Komisi VII DPR ini makin mesra dengan mitra kerja kita Pak terutama Pak Menteri.

KETUA RAPAT: Wong Pak Menteri ini baik. Beliau NU sama. Baik, saya kira kita masuk kesesi kesimpulan. Ini mohon Pak Menteri saya kira kita simak bersama kalau ada yang kurang pas ya disempurnakan, kalau tidak setuju ya kita coret begitu ya?

1. Komisi VII DPR RI mengapresiasi capaian kinerja anggaran Kementerian Ristek & Dikti Republik Indonesia Tahun Anggaran 2017 dengan serapan anggaran sebesar 88,60%. Namun demikian, Komisi VII DPR RI mendesak Kementerian Ristek & Dikti Republik Indonesia agar lebih meningkatkan kinerja dan realisasi serapan anggaran di Tahun Anggaran 2018. Ya bisa 90%, 91 begitu ya? setuju ya? kita beri apresiasilah karena ini

capaiannya rata-rata diatas yang lain begitu. pak kurtubi setuju?tapi disini nuklir belum ada kesimpulannya.

F-GERINDRA (RAMSON SIAGIAN):

Tunggu dulu Pak Ketua, mengapresiasi terkecuali Direktorat Jendral inovasi perlu penguatan. KETUA RAPAT: Ini dulu satu persatu ya. setuju Pak Ramson ya? F-GERINDRA (RAMSON SIAGIAN):

Dengan Pak Menteri sama Pak Sekjen saya setujulah. KETUA RAPAT: Pak Menteri pakai mix Pak Menteri supaya persetujuan ini kita rekam ya? MENTERI RISTEK & DIKTI RI: Ya setuju. KETUA RAPAT:

2. Komisi VII DPR RI mendesak Menteri Ristek dan Dikti RI untuk segera melaporkan secara rinci program penguatan inovasi dan program lainnya di Kementerian Ristek dan Dikti RI Tahun Anggaran 2017 yang telah disepakati bersama Komisi VII DPR RI. Tadi Pak Menteri akan dibuatkan secara rinci saya kira dan wabil khusus disitu

disebutkan program penguatan inovasi karena ini penting bagi anak muda kita diera bonus demografi. Mudah-mudahan bisa menjadi berkah bukan bencana karena ini tergantung kepada keberadaannya Menristek Dikti. Setuju? Setuju ya? Pak Menteri setuju? Pakai mix Pak.

MENTERI RISTEK & DIKTI RI: Setuju. KETUA RAPAT:

3. Komisi VII DPR RI sepakat dengan Menristek dan Dikti RI untuk wajib melaporkan secara berkala setiap 2 bulan atas realisasi pelaksanaan program-program di Direktorat Jendral Penguatan Inovasi Kementerian Ristek & Dikti Tahun Anggaran 2018 kepada Komisi VII DPR RI.

2 bulan sekali Pak, wajib lapor Pak.

F-GERINDRA (RAMSON SIAGIAN):

Pak Ketua interupsi. Itu jangan hanya realisasi, memang digit penguatan. Sebelumnya sudah harus dilaporkan, dibuat bahasanya oleh TA KETUA RAPAT: Perencanaan dan realisasi begitu. atas perencanaan dan realisasi. F-GERINDRA (RAMSON SIAGIAN):

Betul. Tiap bulan Pak Ketua kalau untuk Dirjen Penguatan Inovasi tiap bulan. Yang penting Pak Menteri tidak kita buat sibuk. KETUA RAPAT: Urusan kalimat saya ambil alih Pak. F-GERINDRA (RAMSON SIAGIAN):

Ya silakan Pak, memang merangkap komandan TA. Terima kasih Pak Ketua. KETUA RAPAT: “Komisi VII DPR RI…” . point berapa ini? point 3 ya?

3. Komisi VII DPR RI sepakat dengan Menteri Ristek & Dikti untuk wajib melaporkan secara berkala setiap 2 bulan atas perencanaan dan realisasi pelaksanaan program-program di Direktorat Jendral Penguatan Inovasi Kementerian Ristek & Dikti RI Tahun Anggaran 2018 kepada Komisi VII DPR RI. Yang lainnya belum wajib lapor belum? Ini Dirjen Inovasi yang wajib lapor Pak

ya. silakan Pak.

MENTERI RISTEK & DIKTI RI: Ya mungkin nanti laporan tidak hanya inovasi semua akan saya laporkan. KETUA RAPAT: Setuju ya? apa seminggu sekali laporannya? Sudah 2 bulan sekali Pak, jangan seminggu sekali. F-PD (H. IHWAN DATU ADAM, SE.):

Kesimpulan ini kan berbeda dengan yang kemarin-kemarin Pak, selalu Komisi VII DPR meminta sekarang Komisi VII DPR itu bersepakat dengan Pak Menteri. Beda toh? Terima kasih. Mantab Ketua kita itu. KETUA RAPAT: Setuju Pak Menteri ya? Pak Ramson setuju? F-GERINDRA (RAMSON SIAGIAN):

Setuju Pak Ketua. Datuk pintar supaya jadi caleg lagi. KETUA RAPAT:

Urusan Dirjen Penguatan Inovasi sudah selesai sampai disitu.

4. Komisi VII DPR RI sepakat dengan Menteri Ristek dan Dikti agar segera menjamin terpenuhinya kekurangan anggaran untuk menyelesaikan program pesawat N-219 pada Tahun 2018.

F-NASDEM (Dr. KURTUBI, SE., M.Sp., M.Si):

Pak Ketua perlu nambahan KETUA RAPAT: Silakan Pak. F-NASDEM (Dr. KURTUBI, SE., M.Sp., M.Si):

Komisi VII DPR RI sepakat dengan Menteri Ristek & Dikti agar segera menjamin terpenuhinya kekurangan anggaran untuk menyelesaikan program pesawat N-219 pada tahun 2018 dan anggaran untuk studi tapak PLTN di daerah-daerah yang membutuhkan”. KETUA RAPAT: Sebentar saya tanya dulu Pak Menteri ya? ada tidak daerah-daerah yang sudah meminta kepada Menteri Ristek untuk dilakukan studi tapak nuklir Pak? MENTERI RISTEK & DIKTI RI: Belum ada tentang itu tapak. F-NASDEM (Dr. KURTUBI, SE., M.Sp., M.Si):

Waktu kita… MENTERI RISTEK & DIKTI RI: Sebentar, yang berkomentar Pak Kurtubi saja pasalnya. F-NASDEM (Dr. KURTUBI, SE., M.Sp., M.Si):

Sebentar, kami dulu Kunker Kalbar contohnya. Itu Pemdanya minta. Saya kurang ingat rombongan, waktu Kalbar itu ya. NTB pasti gubernurnya minta lewat saya sama Kalimantan Timur setahu saya itu gubernur yang sekarang minta sekarang. Jadi tiga daerah itu Pak Menteri yang sudah positif daerahnya minta. KETUA RAPAT: Kalau studi tapak itu sudah diputuskan kita dengan BATAN ya, jadi BATAN sudah mengiyakan dan sudah meyetujui untuk melakukan studi tapak. Jadi saya kira sudah cukuplah di BATAN. F-NASDEM (Dr. KURTUBI, SE., M.Sp., M.Si):

BATAN itukan … KETUA RAPAT: Beda Pak. pelaksanaan program anggarannyakan terPISAh. Melaporkan melalui Kemenristek Dikti, mengkoordinari, tapi anggaran dan programnya mereka jalan sendiri begitu. Jadi saya kira sudah aman kalau persoalan studi tapak. Yang belum ada

anggaran itu adalah untuk pilot project itu belum ada Pak. kan sudah disetujui dengan BATAN waktu itukan. F-NASDEM (Dr. KURTUBI, SE., M.Sp., M.Si):

Saya ingin pastikan kalau memang studi tapak ini akan jalan BATAN itu karena KETUA RAPAT: Tanpa harus ada kesimpulan disini. coba Pak Menteri beri keterangan sedikit bahwa meskipun tanpa itu artinya kalau sudah diputuskan dengan BATAN itu bisa jalan begitu. MENTERI RISTEK & DIKTI RI: Ya terima kasih. Kalau urusan masalah PLTN itu biasa nanti akan dilakukan oleh BATAN, BATAN yang akan melaporkan Kementerian Ristek Dikti, demikian pula yang N-219. Ini anggarannya ada di LAPAN, pelaksanaan LAPAN, nanti Kementerian Ristek Dikti yang mengkordinasikan dan menyampaikan ke Kementerian Bappenas dan Menteri Keuangan begitu Pak. Kalau itu menjamin, nanti ini masalah Pak nanti. KETUA RAPAT: Ini menjamin ya itu? mendorong harusnya. Kementeristek Dikti agar segera mendorong LAPAN, mendorong Lembaga Antariksa dan Penerbangan…”. Mendukung saja, mendukung. F-GERINDRA (RAMSON SIAGIAN):

Lebih mantap lagi mengupayakan. KETUA RAPAT: “…Mendukung segera mengupayakan…”, “…segera untuk mengupayakan…” ,“…agar segera mengupayakan terpenuhinya kekurangan anggaran…”. LAPAN-nya dihapus dulu, nanti LAPAN-nya dibelakang. “… agar segera mengupayakan terpenuhinya kekurangan anggaran untuk menyelesaikan program pesawat N-219 pada Tahun 2018 yang merupakan program…” program atau projek Pak itu? program. “…yang merupakan program di LAPAN dan anggaran studi tapak PLTN daerah-daerah yang potensial sajalah. F-GERINDRA (RAMSON SIAGIAN):

Didelete saja. KETUA RAPAT: Daerah-daerah yang potensial yang ada di BATAN. Komisi VII DPR RI sepakat dengan Menteristek & Dikti agar segera mengupayakan terpenuhinya kekurangan anggaran untuk menyelesaikan program pesawat N-219 pada Tahun 3018 yang merupakan program di LAPAN dan anggaran untuk studi tapak PLTN didaerah yang potensial yang ada di BATAN. Jadi saya kira begini. Pak Menteri cukup doronglah begitu mengupayakan. F-GERINDRA (RAMSON SIAGIAN):

Mungkin lebih bagus Pak Ketua dan anggaran untuk studi tapak PLTN di BATAN untuk daerah-daerah yang potensial pembangunan di PLTN

KETUA RAPAT: Ya boleh-boleh. Coba diulang. Oke kita Pak Menteri dululah karena inikan kesepakatan. Silakan Pak Menteri. MENTERI RISTEK & DIKTI RI: Kita harus menyatakan setuju Pak. KETUA RAPAT: Setuju ya? Komisi VII DPR setuju ya?

(RAPAT: SETUJU)

5. Komisi VII DPR RI sepakat dengan Menristek & Dikti agar melakukan upaya maksimal untuk meningkatkan anggaran riset dan teknologi secara signifikan pada APBN Perubahan pada Tahun Anggaran 2018. Saya kira commitment Pak ya? dijawab Pak silakan.

MENTERI RISTEK & DIKTI RI: Ya setuju. KETUA RAPAT: Setuju ya? Komisi VII DPR setuju? F-GERINDRA (RAMSON SIAGIAN):

Tunggu… KETUA RAPAT: Ya silakan. F-GERINDRA (RAMSON SIAGIAN):

“Komisi VII DPR RI sepakat dengan Menteri Ristek & Dikti agar…”, jadi yang melakukan upaya itu bukan hanya Kementerian Ristek Pak Ketua juga DPR RI . itu maksud saya. KETUA RAPAT: Kan sepakat ini, kita sepakat dengan Pak Menteri sama-sama mengupayakan. F-GERINDRA (RAMSON SIAGIAN):

Iya agar secara bersama mengupayakan peningkatan anggaran riset dan teknologi seoptimal mungkin. KETUA RAPAT: Komisi VII DPR RI sepakat dengan Menteri Ristek dan Dikti agar secara bersama…” ya agar bersama-samalah. Ini sudah mulai satu baris kalau begini kan? Melakukan upaya maksimal untuk meningkatkan. Oke setuju ya? F-GERINDRA (RAMSON SIAGIAN):

Setuju Pak Ketua

KETUA RAPAT: Pak Menteri setuju ya? silakan Pak. studi tapak sudah Pak. F-NASDEM (Dr. KURTUBI, SE., M.Sp., M.Si):

Upaya meyakinkan Menteri Keuangan bisa secara bersama-sama, bisa sendiri-sendiri juga. KETUA RAPAT: Artinya bersama-sama bisa sendiri-sendiri juga Pak. F-GERINDRA (RAMSON SIAGIAN):

Interupsi Pak Ketua. Pak Kurtubi melalui Pak Ketua, kalau misalnya di tv lagi dialog langsung teriak saja. Itu maksudnya secara bersama. Tidak harus datang ramai-ramai kan begitu, tapi bicara dikoran bicara lagi bahwa perlu naik anggaran Kementerian Ristek Dikti alasannya ini-ini. Jadi opini pun terbentuk, jadi otaknya Menteri Keuangan berubah juga Pak Presiden kan begitu. Terima kasih Pak Ketua. KETUA RAPAT: Ya nanti kita panggil ahli bahasalah kesini ya untuk menyakinkan bahasa itu. baik. Eh masih ada. Ini setuju ya setuju?

(RAPAT: SETUJU)

6. Komisi VII DPR RI meminta kepada Menteri Ristek dan Dikti RI untuk menyampaikan laporan capaian kinerja Kementerian Ristek Dikti Tahun Anggaran 2018 secara rinci dan transparan serta menyampaikan jawaban tertulis paling lambat tanggal 6 februari. Cukup tidak Pak tanggalnya ini Pak Sekjen. Kalau masih butuh tidak apa-apa kita mundurin sedikitlah.

MENTERI RISTEK & DIKTI RI: Ya 2 minggu Pak ya? KETUA RAPAT: 2 minggu itu tanggal berapa ya? tanggal 11- lah begitu ya. Tanggal 13. Okelah tanggal 13. Janganlah itu angka kurang baik 13-lah, 12 lah begitu. cukuplah 12 ya? setuju ya?

(RAPAT: SETUJU) F-GERINDRA (Ir. H. HARRY POERNOMO):

Pimpinan, saya mohon izin interupsi. Kebetulan saya baru dapat informasi dari dapil, seizin Pimpinan saya mohon interaktif dengan menteri. Pak Menteri, kemarin kami rapat dengan pupuk Indonesia. Pupuk inikan seperti kita pahami bersama ada pupuk subsidi. Persyaratannya petani itu untuk mendapatkan pupuk subsidi harus masuk data di RDKK, nah dari data yang saya dapat informasi dari dinas Pertanian dikabupaten RDKK itu dari BPPT. Apa betul? Kok dari BPPT. Mohon bisa dicek.

MENTERI RISTEK & DIKTI RI: Belum tahu, nanti saya cek F-GERINDRA (Ir. H. HARRY POERNOMO):

Coba cek. Saya juga kaget apa hubungannya dengan BPPT? MENTERI RISTEK & DIKTI RI: BTTP KETUA RAPAT: BTTP F-GERINDRA (Ir. H. HARRY POERNOMO):

BPTP oh salah. KETUA RAPAT:

Balai Teknologi Pertanian itu? F-GERINDRA (Ir. H. HARRY POERNOMO):

oh bukan BPPT ya. Oh maaf-maaf.

Terima kasih Pimpinan.

KETUA RAPAT: Itu Litbangnya yang ada di provinsi. Litbangnya pertanian yang ada diprovinsi. Apa perlu kita panggil Pak BTPT? Baik. Saya kira kita sudah mengakhiri rapat kerja kita. F-PPP (Dr. ANDI JAMARO DULUNG, M.Si.):

Izin Pak. ada usul kesimpulan tambahan yang merupakan kesimpulan yang sudah diambil di LPNK kita angkat menjadi kesimpulan raker. KETUA RAPAT: Objeknya mengenai apa Pak? F-PPP (Dr. ANDI JAMARO DULUNG, M.Si.):

Mengenai sosialisasi Pak. KETUA RAPAT: Ya silakan. F-PPP (Dr. ANDI JAMARO DULUNG, M.Si.):

“Komisi VII DPR RI meminta kepada Kementerian Ristek dan Dikti untuk melakukan sosialisasi untuk setiap satker melakukan sosialisasi program kepada masyarakat dengan melibatkan pemangku kepentingan”. Meminta setiap satker ya, satuan kerja itukan dirjen-dirjen dengan badannya itu. apa istilahnya kalau disini? satuan kerja dalam Kementerian Dikti untuk melakukan sosialisasi program kepada

masyarakat dengan melibatkan pemangku kepentingan. Sebetulnya ada kalimat yang lain Pak ya boleh juga pemangku kepentingan. Terima kasih. KETUA RAPAT: Sizenya tambah besar Pak. Jadi kalau programnya hanya 200, saya bisa tambah menjadi 500. Pak Menteri bisa diarak pakai odong-odong bisa KASET 10

(TIDAK ADA SUARA)

RAPAT DITUTUP PUKUL 16.31 WIB

a.n. KETUA RAPAT

SEKRETARIS RAPAT

Dra. Nanik Herry Murti

NIP. 196505061994032002