14
0 LAPORAN DELEGASI TEKNIS BADAN KERJASAMA ANTAR PARLEMEN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA KE QUITO- REPUBLIK EKUADOR 26 AGUSTUS – 1 SEPTEMBER 2019 JAKARTA, SEPTEMBER 2019

Dewan Perwakilan Rakyat - LAPORAN DELEGASI TEKNIS ......0 LAPORAN DELEGASI TEKNIS BADAN KERJASAMA ANTAR PARLEMEN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA KE QUITO- REPUBLIK EKUADOR

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Dewan Perwakilan Rakyat - LAPORAN DELEGASI TEKNIS ......0 LAPORAN DELEGASI TEKNIS BADAN KERJASAMA ANTAR PARLEMEN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA KE QUITO- REPUBLIK EKUADOR

0

LAPORAN

DELEGASI TEKNIS

BADAN KERJASAMA ANTAR PARLEMEN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

KE QUITO- REPUBLIK EKUADOR

26 AGUSTUS – 1 SEPTEMBER 2019

JAKARTA, SEPTEMBER 2019

Page 2: Dewan Perwakilan Rakyat - LAPORAN DELEGASI TEKNIS ......0 LAPORAN DELEGASI TEKNIS BADAN KERJASAMA ANTAR PARLEMEN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA KE QUITO- REPUBLIK EKUADOR

1

Laporan Kerja

Kunjungan Delegasi Delegasi Teknis Badan Kerja Sama Antar Parlemen

DPR RI ke Ekuador

Tanggal 26 Agustus – 1 September 2019

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Badan Kerja Sama Antar-Parlemen adalah Alat Kelengkapan DPR RI (AKD) yang

memiliki tugas dalam lingkup diplomasi parlemen. Hal ini tertuang dalam Pasal 116

ayat (1) UU No 17/2014 tentang MPR, DPR, DPD, DPRD (MD3) yang menetapkan tugas

BKSAP antara lain: ”membina, mengembangkan dan meningkatkan hubungan

persahabatan dan kerja sama antara DPR dan parlemen negara lain, baik secara

bilateral maupun multilateral termasuk organisasi internasional yang menghimpun

parlemen dan/atau anggota parlemen negara lain.”

Dalam pelaksanaan tugasnya, BKSAP membagi wilayah kerjanya menjadi tiga:

pelaksanaan tugas secara multilateral melalui organisasi internasional dan organisasi

regional, serta dalam hal pelaksanaan tugas secara bilateral melalui peningkatan

hubungan persahabatan dan kerja sama antarparlemen.

Untuk mendukung peningkatan hubungan bilateral kedua parlemen dan

melakukan upaya diplomasi yang dapat mendukung pelaksanaan politik luar negeri

pemerintah Republik Indonesia yang sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,

maka DPR RI mengirimkan Delegasi Teknis BKSAP DPR RI yang dipimpin oleh Bapak

Juliari Peter Batubara (FPDIP) Wakil Ketua BKSAP DPR RI ke Ekuador pada tanggal 26

Agustus s.d. 1 September 2018.

Page 3: Dewan Perwakilan Rakyat - LAPORAN DELEGASI TEKNIS ......0 LAPORAN DELEGASI TEKNIS BADAN KERJASAMA ANTAR PARLEMEN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA KE QUITO- REPUBLIK EKUADOR

2

1.2. Dasar Pengiriman Delegasi

Adapun dasar hukum pengiriman delegasi adalah Surat Keputusan Pimpinan

DPR RI Nomor: 7/PIMP/I/2019-2020 tanggal 18 Agustus 2019 Perihal Penugasan

Delegasi Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Dalam Kunjungan Teknis

Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI ke Ekuador.

1.3. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan kunjungan Teknis BKSAP DPR RI ke Ekuador adalah:

1. Untuk meningkatkan hubungan persahabatan dan kerjasama antara Parlemen

Indonesia dengan Parlemen Ekuador, terutama untuk ikut berkontribusi dalam

mempromosikan hubungan kerjasama pemerintah kedua negara.

2. Menunjukkan komitmen penuh dukungan Parlemen Indonesia terkait kerjasama

bilateral antara kedua negara khususnya pada bidang kerjasama sosial dan

budaya serta pariwisata.

3. Untuk bertukar pandangan (sharing best practices) dengan Parlemen Ekuador

terkait tugas-tugas keparlemenan (legislasi, anggaran, dan pengawasan serta

diplomasi parlemen) dan isu-isu regional dan internasional terkini.

4. Untuk mempererat tali persahabatan serta mendorong upaya peningkatan

hubungan kerja sama yang saling menguntungkan antara kedua negara secara

lebih luas yakni antar-parlemen, antar-pemerintah, antar-bisnis, dan antar-

masyarakat.

1.4. Susunan Delegasi

Susunan delegasi Teknis BKSAP ke Ekuador sebagai berikut:

No Nama No.

Anggota Posisi Fraksi

1. Juliari Peter Batubara A-168 Ketua Delegasi FPDIP

2. Mercy Chriesty Barens A-228 Anggota FPDIP

3. Achmad Farial A-517 Anggota FPPP

4. Bara Khrisna Hasibuan A-500 Anggota FPAN

Page 4: Dewan Perwakilan Rakyat - LAPORAN DELEGASI TEKNIS ......0 LAPORAN DELEGASI TEKNIS BADAN KERJASAMA ANTAR PARLEMEN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA KE QUITO- REPUBLIK EKUADOR

3

BAB II

ISI LAPORAN

2.1. Profil Negara Ekuador

Nama Negara : Republik Ekuador

Kota-Kota utama :

1. Quito : Ibu Kota.

2. Guayaquil : kota pelabuhan dan industri termasuk kota terbesar di Ekuador.

3. Cuenca : kota no.3 terbesar dan banyak peninggalan bangunan tua.

Letak Quito : di garis khatulistiwa dengan ketinggian 2880 m. Nama Ekuador diambil

dari kata Ekuator yang artinya adalah garis tengah bumi karena secara geografis

berada di titik nol bumi. Lokasi ini di tandai dengan bangunan Mitad del Mundo.

Cuaca : Sejuk sepanjang tahun berkisar 5-21 Derajat Celcius dan Iklim Tropis.

Sistem Pemerintahan : Republik Presidensil

Kepala Negara : Presiden Lenín Moreno Garcés

Kepala Pemerintahan : Presiden Lenín Moreno Garcés

Jumlah Penduduk : 15.223.680 orang

Penduduk Ekuador terdiri dari:

71% Mestizo

7,2% Afroecuadorian

7,4% Montubio

6,1% White

7% Amerindian

0,4% suku-suku lainnya

Jumlah WNI di Ekuador: 52 orang

Potensi Ekonomi : Minyak bumi, Pisang, Bunga, Kopi, dan Hasil Laut

Forum Bilateral : Forum Konsultasi Bilateral (FKB), Sidang Komisi Bersama (SKB)

Agama : Katolik Roma

Bahasa Resmi : Spanyol

Mata Uang : US$

Sistem poltik dan pemerintahan – Sistem Politik : Demokrasi Perwakilan menganut

sistem Multi Partai Partai yang memerintah Alianza Pais.

Page 5: Dewan Perwakilan Rakyat - LAPORAN DELEGASI TEKNIS ......0 LAPORAN DELEGASI TEKNIS BADAN KERJASAMA ANTAR PARLEMEN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA KE QUITO- REPUBLIK EKUADOR

4

2.2. Hubungan Indonesia dengan Ekuador

A. Politik

1. Hubungan diplomatik antara Indonesia-Ekuador dibuka pada 29 April 1980.

Sejak itu kedua negara telah menunjukkan komitmen untuk mengembangkan

kerjasama bilateral. Sejak bulan Mei 1985 Ekuador dirangkap dari KBRI Caracas,

sementara dan Indonesia dirangkap oleh Kedutaan Besar Ekuador Tokyo. Namun

sejak bulan Agustus 2005 Perwakilan RI untuk Ekuador dirangkap dari KBRI

Lima, Peru. Hubungan bilateral kedua negara sejak 5 tahun terakhir

menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan.

2. Kedutan Besar Ecuador untuk Indonesia sebelumnya dirangkap di Tokyo,

Pemerintah Ekuador sejak bulan November 2004 telah membuka Kedutaan

Besarnya di Jakarta dan menunjuk YM. Alfonso Lopez-Araujo sebagai Duta Besar

hingga Mei 2007. Yang kemudian digantikan oleh Dr. Rodrigo Yepes-Enriquez

hingga 2009. Sebagai pengganti Duta Besar Rodrigo Yepes-Enriquez, Pemerintah

Ekuador telah menunjuk YM. Eduardo Alberto Calderon sebagai Duta Besar LBBP

Republik Ekuador.

3. Pada tanggal 1 Juni 2011, secara resmi Kedutaan Besar Republik Indonesia

dibuka di Ecuador. Pada hari kamis tanggal 15 Maret 2012 pukul 11.30 bertempat

di Istana Presiden Ecuador (Palacio de Carondelet), Bapak Saut M.T. Gultom telah

menyerahkan Surat-Surat Kepercayaan (Letters of Credence) sebagai Duta Besar

LBBP-RI kepada Wakil Presiden Republik Ecuador, H.E. Mr. Lenin Moreno.

Dengan telah diserahkannya Surat-surat Kepercayaan tersebut Bapak Saut M.T.

Gultom secara resmi merupakan Duta Besar LBBP Republik Indonesia Pertama

untuk Republik Ecuador.

4. Hubungan baik antara Indonesia dan Ekuador juga diwujudkan dalam bentuk

saling dukung dalam pencalonan keanggotaan pada badan-badan internasional

seperti UN-ECOSOC dan International Law Commission (ILC).

Page 6: Dewan Perwakilan Rakyat - LAPORAN DELEGASI TEKNIS ......0 LAPORAN DELEGASI TEKNIS BADAN KERJASAMA ANTAR PARLEMEN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA KE QUITO- REPUBLIK EKUADOR

5

5. Kedua negara juga telah melakukan Forum Konsultasi Bilateral dan Sidang

Komisi Bersama sebanyak 2 (dua) kali secara back to back pada tanggal 5-6 April

2010 di Quito, Ekuador dan tanggal 6 Oktober 2011 di Jakarta. Pada kedua

pertemuan dimaksud, kedua negara sepakat untuk meningkatkan kerjasama di

bidang perdagangan, minyak dan energi terbarukan, telekomunikasi,

kebudayaan, sosial, penanganan bencana alam, dan pendidikan.

B. Ekonomi

Hingga saat ini hubungan ekonomi kedua negara masih dalam tingkat moderat dan

didominasi oleh kegiatan ekspor-impor yang dilakukan melalui negara ketiga.

Namun terlihat peningkatan yang substantif setiap tahunnya. Ekuador merupakan

mitra dagang terbesar Indonesia ke-5 di kawasan Amerika Selatan, yang menjadi

potensi besar untuk pintu masuk produk Indonesia di kawasan Amerika Selatan.

Total perdagangan antara Indonesia-Ekuador pada periode Januari—September

2018 mencapai USD 154,8 juta. Nilai ini meningkat dibandingkan dengan periode

yang sama pada tahun lalu, yang tercatat sebesar USD 96,9 juta.

Ekspor nonmigas Indonesia ke Ekuador periode Januari—September 2018 sebesar

USD 58,7 juta. Produk ekspor terbesar Indonesia ke Ekuador di antaranya yaitu

kendaraan bermotor, mesin pemurni, karet alam, dan kertas. Sementara itu, nilai

impor nonmigas adalah sebesar USD 96,1 juta. Beberapa produk impor Indonesia

dari Ekuador terbesar yaitu biji kakao, tembakau, pakan ikan, bunga potong, dan

reagen laboratorium.

Gambaran neraca perdagangan Indonesia dengan Ekuador berdasarkan data dari

BPS sebagai berikut:

Page 7: Dewan Perwakilan Rakyat - LAPORAN DELEGASI TEKNIS ......0 LAPORAN DELEGASI TEKNIS BADAN KERJASAMA ANTAR PARLEMEN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA KE QUITO- REPUBLIK EKUADOR

6

NERACA PERDAGANGAN INDONESIA dengan EKUADOR

Periode: 2014 - 2019

(Nilai : Ribu US$)

Uraian 2014 2015 2016 2017 2018 Trend(%)

14-18

Jan-Jul Perub.(%) 19/18 2018 2019

TOTAL PERDAGANGAN

132.327,7 70.173,7 105.786,6 148.090,9 227.876,6 20,13 121.382,2 116.525,6 -4,00

MIGAS 26,1 0,5 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0

NON MIGAS 132.301,5 70.173,2 105.786,6 148.090,9 227.876,6 20,13 121.382,2 116.525,6 -4,00

EKSPOR 90.467,5 47.500,8 57.511,3 57.218,7 76.902,1 -1,38 46.151,0 32.369,0 -29,86

MIGAS 26,1 0,5 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0

NON MIGAS 90.441,3 47.500,3 57.511,3 57.218,7 76.902,1 -1,37 46.151,0 32.369,0 -29,86

IMPOR 41.860,2 22.672,9 48.275,3 90.872,2 150.974,5 48,50 75.231,1 84.156,5 11,86

MIGAS 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0

NON MIGAS 41.860,2 22.672,9 48.275,3 90.872,2 150.974,5 48,50 75.231,1 84.156,5 11,86

NERACA PERDAGANGAN

48.607,3 24.827,9 9.235,9 -33.653,5 -74.072,4 -29.080,1 -51.787,5 -78,09

MIGAS 26,1 0,5 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0

NON MIGAS 48.581,1 24.827,4 9.235,9 -33.653,5 -74.072,4 -29.080,1 -51.787,5 -78,09

Sumber: BPS, diolah Pusat Data dan Sistem Informasi, Kementerian Perdagangan

C. Beberapa Persetujuan antara kedua negara:

1. Persetujuan Kerjasama Ekonomi dan Teknik RI – Ekuador (Jakarta, 9

November 2005)

2. Exchange of Notes Pembentukan Komisi Bersama, di bawah

Pers.KSET (Jakarta, 14 Juli 2006)

3. MoU Kerjasama Pusdiklat dengan Lembaga Diplomatik Ekuador (Jakarta, 14

Juli 2006)

4. MoU Pembentukan Mekanisme Konsultasi Bilateral (Jakarta, 14 Juli 2006)

5. MoU Kerjasama di bidang Energi dan Pertambangan (Jakarta, 14 Juli 2006)

6. MoU kerjasama di bidang Telekomunikasi (Jakarta, 14 Juli 2006)

Page 8: Dewan Perwakilan Rakyat - LAPORAN DELEGASI TEKNIS ......0 LAPORAN DELEGASI TEKNIS BADAN KERJASAMA ANTAR PARLEMEN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA KE QUITO- REPUBLIK EKUADOR

7

7. Persetujuan Bebas Visa Pemegang Paspor Diplomatik dan Dinas (Jakarta, 14

Juli 2006)

8. MoU kerjasama kebudayaan RI – Ekuador (Jakarta, 26 November 2007)

9. Exchange of Note Pemberian Bebas Visa bagi Pemegang paspor Biasa (2008)

10. MoU Kerjasama Perdagangan dan Investasi (2012)

11. MoU Kementerian Luar Negeri RI dengan Kementerian Luar Negeri,

Perdagangan dan Integrasi Republik Ekuador mengenai Aktivitas Bersama

untuk Meningkatkan Komunikasi dan Konsultasi Bilateral. (2012)

2.3. Hasil Kunjungan

A. Pertemuan dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Quito

Delegasi Teknis BKSAP DPR RI yang dipimpin oleh Bapak Juliari Peter Batubara

(FPDIP) Wakil Ketua BKSAP DPR RI telah melakukan pertemuan dengan Duta Besar

Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Ekuador, Ibu Dra. Diennaryati

Tjokrosuprihatono, M.Psi., beserta jajaran guna membahas kerjasama bilateral antara

Indonesia dan Ekuador serta isu-isu terkini diantara kedua negara.

Pada kesempatan tersebut Dubes RI menyampaikan ucapan selamat datang

kepada Delegasi Teknis BKSAP ke Ekuador, selanjutnya beliau memaparkan postur

dan kinerja Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Quito. Beberapa hal yang

sampaikan oleh Dubes RI, yaitu:

a. Struktur KBRI Quito terbagi menjadi 5 (lima) bidang yaitu: Politik, Protokol,

Konsuler; Penerangan Fungsi Ekonomi; Penerangan Sosial Budaya; Komunikasi;

dan BPKRT. Kemudian dilakukan perkenalan jajaran KBRI yang

bertanggungjawab atas bidang-bidang tersebut kepada para Delegasi GKSB DPR

RI.

b. Dalam rangka memperkenalkan Indonesia kepada masyarakat Ekuador, KBRI

Quito giat melakukan promosi budaya dan kuliner Indonesia di beberapa kota di

Ekuador dan disambut sangat antusias oleh masyarakat Ekuador.

Page 9: Dewan Perwakilan Rakyat - LAPORAN DELEGASI TEKNIS ......0 LAPORAN DELEGASI TEKNIS BADAN KERJASAMA ANTAR PARLEMEN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA KE QUITO- REPUBLIK EKUADOR

8

Pada tanggal 20-24 Agustus 2019, KBRI Quito menyelenggarakan Exotic

Indonesia Week of Gastronomi and Culture 2019 di Sheraton Hotel di Guayaquil.

Pada kegiatan itu KBRI berkesempatan menyampaikan informasi mengenai

Trade Expo Indonesia 2019 yang dilaksanakan di Jakarta pada tanggal 16-20

Oktober 2019 dan juga Ina-LAC yang dilaksanakan secara back to back dengan

TEI yaitu pada tanggal Oktober 2019. Duta Besar RI mengajak para pengusaha

Ekuador di Guayaquil untuk menghadiri TEI dan Ina-LAC 2019 untuk menggali

potensi perdagangan dan investasi yang dapat dilakukan dengan Indonesia. Hasil

dari kegiatan tersebut KBRI Quito telah menerima konfirmasi dari sejumlah

pengusaha Ekuador di Guayaquil yang akan menghadiri kedua kegiatan itu di

Indonesia.

c. Perdagangan antara Indonesia dan Ekuador perlahan tapi pasti, terjadi

peningkatan yang cukup signifikan ditunjukkan dengan peningkatan volume

ekspor produk kertas dan automotive Indonesia ke Ekuador. Sejak tahun 2014,

Toyota Ekuador merupakan satu-satunya perusahaan yang mengimpor produk

automotive dari Indonesia. Berdasarkan data perdagangan, tampak nilai

pembelian Toyota Ekuador terhadap produk Indonesia terus meningkat dari

tahun ke tahun, dengan kenaikan 137% di tahun 2017. Atas upaya tersebut pada

Oktober tahun 2018, Toyota Ekuador menerima Primaduta Award dari Menteri

Perdagangan Indonesia, Enggartiasto Lukita sebagai bentuk penghargaan dalam

peningkatan volume ekspor Indonesia ke Ekuador.

d. Dubes RI menyampaikan pula bahwa Ekuador merupakan mitra dagang terbesar

kelima bagi Indonesia di kawasan setelah Brasil, Argentina, Chile dan Peru. Maka

Kerjasama perdagangan dengan Ekuador diyakini dapat menguatkan pasar

Indonesia di Amerika Latin mengingat posisi mereka yang strategis di kawasan.

Namun demikian kendala yang dihadapi oleh eksportir Indonesia adalah masalah

tarif yang tinggi bila dibandingkan dengan produk China di Ekuador. Indonesia

mengusulkan agar kedua negara dapat menganalisis kemungkinan kerja sama

perdagangan di masa depan. Untuk itu, kedua delegasi sepakat untuk melakukan

kajian internal mengenai kemungkinan sebuah perjanjian dagang dimasa depan.

Page 10: Dewan Perwakilan Rakyat - LAPORAN DELEGASI TEKNIS ......0 LAPORAN DELEGASI TEKNIS BADAN KERJASAMA ANTAR PARLEMEN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA KE QUITO- REPUBLIK EKUADOR

9

e. Adapun potensi ekspor RI yang dibutuhkan di Ekuador antara lain di bidang:

tekstil, medical equipment, furniture modern, dan pesawat terbang. Untuk

Ekspor pesawat terbang perlu diperhatikan service purna jualnya terkait

pengiriman rangka pesawat terbang mengingat jarak yang cukup jauh antara

Indonesia dan Ekuador.

f. Disampaikan pula bahwa Asosiasi Kelapa Sawit Ekuador meminta GAPKI

(Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia) atau IPOA (Indonesian Palm Oil

Association) untuk jadi keynote speaker, hal ini bisa menjadi peluang Indonesia

untuk beraliansi dengan Ekuador dalam menghadapi Uni Eropa atas regulasinya

yang menghambat ekspor sawit Indonesia.

g. Salah satu kendala yang dihadapi oleh KBRI antara lain bahwa Pemerintah

Indonesia kurang memberikan perhatian untuk wilayah Amerika Latin sehingga

perwakilan-perwakilan RI di wilayah Amerika latin harus kreatif dalam

membuka potensi kerjasama RI dengan negara-negara di Amerika latin, dan

dengan tidak adanya organisasi ASEAN di Amerika latin sehingga Dubes Equador

harus menyelenggarakan MIKT di Ekuador dan saat ini sudah berjalan untuk

tahun yang kedua.

Menanggapi sambutan dan pemaparan dari Dubes RI, Ketua Delegasi Teknis

BKSAP DPR RI, Juliari Batubara menyampaikan ucapan terima kasih atas sambutan

yang hangat dan pemaparan postur serta kinerja dari KBRI Quito dan hubungan

bilateral antara Indonesia dan Ekuador sebagaimana yang telah disampaikan oleh

Dubes RI.

Selanjutnya Ketua Delegasi memperkenalkan anggota Delegasi Teknis yang ikut

serta mendampingi serta menyampaikan maksud dan tujuan kunjungan teknis yaitu

untuk meningkatkan hubungan dan kerja sama antara DPR RI dan Parlemen Ekuador

dan mendapatkan informasi terkini dari KBRI terkait kerjasama Bilateral yang telah

terjalin antara RI dan Ekuador.

Ketua Delegasi memaparkan bahwa Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP)

DPR RI adalah salah satu alat kelengkapan DPR yang aktif memerankan peran sebagai

Page 11: Dewan Perwakilan Rakyat - LAPORAN DELEGASI TEKNIS ......0 LAPORAN DELEGASI TEKNIS BADAN KERJASAMA ANTAR PARLEMEN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA KE QUITO- REPUBLIK EKUADOR

10

unsur focal point dalam melaksanakan diplomasi parlemen sebagaimana tertuang pada

pasal 116 Undang-Undang No. 17/2014 ayat (1) tentang MPR, DPR dan DPD.

Dengan Kunjungan teknis ini diharapkan dapat menampung aspirasi para

pemangku kepentingan dan dapat menjadi bahan masukan untuk DPR RI dan

Pemerintah Indonesia sebagai upaya peningkatan hubungan bilateral Indonesia-

Ekuador.

Menutup sambutannya Ketua Delegasi menyampaikan apresiasi kepada Dubes RI

beserta jajaran atas peningkatan kerjasama yang telah dilakukan oleh Dubes RI beserta

jajaran. Disampaikan pula paparan dan bahan masukan dari Dubes RI akan disampaikan

BKSAP kepada Komisi terkait guna menindaklanjuti potensi peluang ekspor RI ke

Ekuador di bidang tekstil, medical equipment, furniture modern, dan pesawat terbang.

Pertemuan diakhiri dengan pertukaran cinderamata dengan Dubes RI dengan Dubes

RI untuk Ekuador.

Foto 1. Penyerahan cinderamata Delegasi Teknis BKSAP DPR RI kepada Dubes RI untuk Ekuador

Page 12: Dewan Perwakilan Rakyat - LAPORAN DELEGASI TEKNIS ......0 LAPORAN DELEGASI TEKNIS BADAN KERJASAMA ANTAR PARLEMEN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA KE QUITO- REPUBLIK EKUADOR

11

Foto 2. Diskusi Delegasi Teknis BKSAP DPR RI dengan Dubes RI untuk Ekuador beserta jajaran

B. Konference Press MIKT

Pada saat kunjungan ke Ekuador, Anggota Delegasi, Ibu Mercy Chriesty Barens

berkesempatan untuk menghadiri kegiatan Konference Press MIKT di Hotel Hilton

Quito. Kegiatan ini diadakan oleh Kedutaan besar negara-negara MIKT di Ekuador

yang terdiri dari Meksiko, Indonesia, Korea dan Turki tanpa Australia. Tujuan dari

kegiatan ini adalah untuk menginformasikan rencana kegiatan yang akan dilakukan

di EKuador dan memaparkan kebijakan luar negeri dari negara-negara tersebut

beserta sejumlah isu yang menjadi kepentingan kerjasama negara-negara MIKT.

Page 13: Dewan Perwakilan Rakyat - LAPORAN DELEGASI TEKNIS ......0 LAPORAN DELEGASI TEKNIS BADAN KERJASAMA ANTAR PARLEMEN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA KE QUITO- REPUBLIK EKUADOR

12

Foto 3. Delegasi Teknis BKSAP DPR RI menghadiri kegiatan Conference Press MIKT di Quito

Page 14: Dewan Perwakilan Rakyat - LAPORAN DELEGASI TEKNIS ......0 LAPORAN DELEGASI TEKNIS BADAN KERJASAMA ANTAR PARLEMEN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA KE QUITO- REPUBLIK EKUADOR

13

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan dan Saran

A. Kesimpulan

• Kunjungan Delegasi Teknis BKSAP DPR RI ke Ekuador pada tanggal 26

Agustus-1 September 2019 telah berjalan baik dan lancar.

• Delegasi Teknis BKSAP mendapatkan infomasi perkembangan terkini terkait

kerjasama bilateral kedua negara dimana telah terjadi peningkatan ekspor

Indonesia pada produk kertas dan kendaraan bermotor serta kendala-kendala

yang dihadapi oleh KBRI dalam meningkatkan kerjasama kedua negara.

• Dalam kunjungan ini diidentifikasi sejumlah potensi kerjasama antara kedua

negara, KBRI Quito diharapkan dapat terus mengembangkan dan

meningkatkan hubungan kerjasama antar kedua negara di segala bidang.

B. Saran

Melalui kunjungan Teknis ini Delegasi mendapat banyak masukan dan pandangan

mengenai perlunya peningkatan kerjasama bagi kedua negara sehingga hubungan

bilateral antara kedua negara akan senantiasa terjalin dan terbina dengan baik.

Jakarta, Oktober 2019

KETUA DELEGASI,

ttd

Juliari Peter Batubara

No. Anggota: A-168