23
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS BRAWIJAYA PERIODE 2019 KETETAPAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS ILMU KOMPUTER Nomor : 003/SK/DPM FILKOM-UB/2/X/2019 TENTANG PEMILIHAN WAKIL MAHASISWA FAKULTAS ILMU KOMPUTER Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya MENIMBANG : a. Bahwa untuk menjalankan kedaulatan mahasiswa sebagaiaman diamanatkan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Keluarga Besar Mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer maka Pemilihan Wakil Mahasiswa perlu untuk dilaksanakan pada tiap periode kepengurusan sebagai sarana pelaksanaan kedaulatan mahasiswa. b. Bahwa Pemilihan Wakil Mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer sebagaimana diatur dalam Ketetapan DPM FILKOM Nomor 004/SK/DPM FILKOM-UB/I/X/2018 tentang Undang- Undang Pemilihan Wakil Mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer sudah tidak relevan lagi dan perlu dilakukan perbaikan sesuai dengan perkembangan kebutuhan dunia kemahasiswaan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya; c. Bahwa Pemilihan Wakil Mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer wajib menjamin tersalurkannya suara mahasiswa secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil; d. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu membentuk Undang-Undang tentang Pemilihan Wakil Mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer. MENGINGAT : 1. Pasal 22 ayat (8), pasal 23 ayat (1), pasal 23 ayat (4), pasal 38 ayat (1), dan pasal 51 ayat (1) Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Keluarga Besar Mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer

DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS ILMU KOMPUTER …dpm.filkom.ub.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/UU-PEMILWA-BARU.pdf · Ketua PANPEL PEMILWA atau PANPEL PEMILWA lain yang ditunjuk

  • Upload
    others

  • View
    42

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS ILMU KOMPUTER …dpm.filkom.ub.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/UU-PEMILWA-BARU.pdf · Ketua PANPEL PEMILWA atau PANPEL PEMILWA lain yang ditunjuk

DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA

FAKULTAS ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

PERIODE 2019

KETETAPAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS ILMU KOMPUTER

Nomor : 003/SK/DPM FILKOM-UB/2/X/2019

TENTANG

PEMILIHAN WAKIL MAHASISWA FAKULTAS ILMU KOMPUTER

Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa

Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer

Universitas Brawijaya

MENIMBANG : a. Bahwa untuk menjalankan kedaulatan mahasiswa

sebagaiaman diamanatkan dalam Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga Keluarga Besar Mahasiswa

Fakultas Ilmu Komputer maka Pemilihan Wakil Mahasiswa

perlu untuk dilaksanakan pada tiap periode kepengurusan

sebagai sarana pelaksanaan kedaulatan mahasiswa.

b. Bahwa Pemilihan Wakil Mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer

sebagaimana diatur dalam Ketetapan DPM FILKOM Nomor

004/SK/DPM FILKOM-UB/I/X/2018 tentang Undang-

Undang Pemilihan Wakil Mahasiswa Fakultas Ilmu

Komputer sudah tidak relevan lagi dan perlu dilakukan

perbaikan sesuai dengan perkembangan kebutuhan dunia

kemahasiswaan Fakultas Ilmu Komputer Universitas

Brawijaya;

c. Bahwa Pemilihan Wakil Mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer

wajib menjamin tersalurkannya suara mahasiswa secara

langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil;

d. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu membentuk

Undang-Undang tentang Pemilihan Wakil Mahasiswa

Fakultas Ilmu Komputer.

MENGINGAT : 1. Pasal 22 ayat (8), pasal 23 ayat (1), pasal 23 ayat (4), pasal 38 ayat (1), dan pasal 51 ayat (1) Anggaran Dasar dan Anggaran

Rumah Tangga Keluarga Besar Mahasiswa Fakultas Ilmu

Komputer

Page 2: DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS ILMU KOMPUTER …dpm.filkom.ub.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/UU-PEMILWA-BARU.pdf · Ketua PANPEL PEMILWA atau PANPEL PEMILWA lain yang ditunjuk

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN : UNDANG-UNDANG TENTANG PEMILIHAN WAKIL

MAHASISWA FAKULTAS ILMU KOMPUTER..

Pasal 1

Undang – undang tentang Pemilihan Wakil Mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer tercantum

dalam lampiran tersendiri.

Pasal 2

Keputusan ini berlaku sejak tanggal disahkan.

Disahkan di : Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya Malang

Tanggal : 24 Oktober 2019

DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA

FAKULTAS ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

KOORDINATOR

DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA

FAKULTAS ILMU KOMPUTER

HANDITA ANYA PRAMESWWARI

NIM. 16515040711102

PRESIDEN

BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA

FAKULTAS ILMU KOMPUTER

MUHAMAD SYAUKANI AUDADY

NIM. 165150200111097

Page 3: DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS ILMU KOMPUTER …dpm.filkom.ub.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/UU-PEMILWA-BARU.pdf · Ketua PANPEL PEMILWA atau PANPEL PEMILWA lain yang ditunjuk

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam undang-undang ini yang dimaksud dengan:

1. Pemilihan Wakil Mahasiswa yang selanjutnya disebut PEMILWA adalah

sarana pelaksanaan kedaulatan mahasiswa berdasarkan Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga Keluarga Besar Mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer.

2. Penyelenggaraan PEMILWA adalah pelaksanaan tahapan PEMILWA yang

dilaksanakan oleh penyelenggara PEMILWA.

3. Mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya, selanjutnya

disebut Mahasiswa FILKOM adalah Mahasiswa Aktif S1 Fakultas Ilmu

Komputer Universitas Brawijaya.

4. Keluarga Besar Mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer, selanjutnya disebut KBM

FILKOM adalah organisasi yang mewadahi seluruh mahasiswa FILKOM.

5. Musyawarah Keluarga Besar Mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer yang

selanjutnya disebut MKBM FILKOM adalah forum tertinggi dalam kehidupan

kemahasiswaan di FILKOM.

6. Badan Eksekutif Mahasiswa FILKOM yang selanjutnya disebut BEM

FILKOM adalah lembaga eksekutif dalam kehidupan kemahasiswaan di

FILKOM.

7. Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya,

selanjutnya disebut DPM FILKOM adalah lembaga legislatif dalam kehidupan

kemahasiswaan di FILKOM.

8. Penyelenggara PEMILWA adalah panita yang menyelenggarakan PEMILWA

yang terdiri atas Panitia pengarah PEMILWA, panita pelaksana PEMILWA,

panitia pengawas PEMILWA, dan Dewan Kehormatan Penyelenggara

PEMILWA.

9. Panitia pengarah PEMILWA adalah panitia yang dibentuk oleh DPM FILKOM

untuk mengarahkan pelaksanaan PEMILWA.

10. Panitia pelaksana PEMILWA selanjutnya disebut PANPEL PEMILWA adalah

panitia yang dibentuk oleh DPM FILKOM untuk menyelenggarakan

PEMILWA.

11. Panitia pengawas selanjutnya disebut PANWAS PEMILWA adalah Panitia

Page 4: DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS ILMU KOMPUTER …dpm.filkom.ub.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/UU-PEMILWA-BARU.pdf · Ketua PANPEL PEMILWA atau PANPEL PEMILWA lain yang ditunjuk

yang dibentuk oleh DPM FILKOM untuk mengawasi penyelenggaraan

PEMILWA.

12. Dewan Kehormatan Penyelenggara PEMILWA yang selanjutnya disebut

DKPP adalah Dewan yang bertugas menangani pelanggaran kode etik

penyelenggara PEMILWA.

13. Pemilih adalah Anggota aktif KBM FILKOM.

14. Program pembinaan mahasiswa baru yang selanjutnya disebut Probinmaba

adalah wadah bagi mahasiswa baru untuk mengenal dan melakukan proses

adaptasi sosial dengan lingkungan baru dan pengenalan berbagai persoalan

yang berkaitan dengan proses pembelajaran dikampus.

15. Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa-Tingkat Menengah yang

selanjutnya disebut LKMM-TM adalah program atau kegiatan untuk

memberikan pengetahuan dan keterampilan manajerial organisasi bagi

mahasiswa khususnya yang aktif berorganisasi serta membekali mahasiswa

dengan wawasan dan keterampilan mengkoordinasi dan membina tim kerja

dalam suatu kelembagaan.

16. Kartu Tanda Mahasiswa, selanjutnya disebut KTM adalah kartu identitas

elektronik bagi mahasiswa.

17. Kampanye adalah segala bentuk kegiatan persuasif (mengajak, memengaruhi,

dan memobilisasi massa untuk mendukung) yang dilakukan oleh calon dan/atau

pasangan calon dengan cara mensosialisasikan diri dalam bentuk lisan dan

tulisan.

18. Masa tenang adalah masa yang tidak dapat digunakan untuk melakukan

aktivitas kampanye.

19. Tempat Pemungutan Suara yang selanjutnya disebut TPS adalah tempat

dilaksanakannya pemungutan suara.

BAB II

ASAS, PRINSIP, TUJUAN DAN PENYELENGGARAAN PEMILWA

Pasal 2

PEMILWA dilaksanakan berdasarkan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan

adil.

Pasal 3

Dalam menyelenggarakan PEMILWA, Penyelenggara PEMILWA harus

Page 5: DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS ILMU KOMPUTER …dpm.filkom.ub.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/UU-PEMILWA-BARU.pdf · Ketua PANPEL PEMILWA atau PANPEL PEMILWA lain yang ditunjuk

melaksanakan PEMILWA dengan memenuhi prinsip:

a. mandiri;

b. jujur;

c. adil;

d. berkepastian hukum;

e. tertib;

f. terbuka;

g. proporsional;

h. professional;

i. akuntabel;

j. efektif; dan

k. efisien

Pasal 4

PEMILWA dilaksanakan untuk memilih satu pasang Presiden dan Wakil Presiden

BEM FILKOM dan 9(sembilan) anggota DPM FILKOM yang berasal dari setiap

Program Studi.

Pasal 5

(1) PEMILWA wajib diselenggarakan 1(satu) periode sekali.

(2) PEMILWA wajib diselenggarakan di lingkungan Fakultas Ilmu Komputer

Universitas Brawijaya.

(3) Pengaturan tahapan penyelenggaraan PEMILWA diatur oleh PANPEL

PEMILWA.

(4) Dalam menyelenggarakan PEMILWA, DPM FILKOM membentuk panitia

pengarah PEMILWA, PANPEL PEMILWA, PANWAS PEMILWA dan

DKPP.

BAB III

PENYELENGGARA PEMILWA

Bagian Kesatu

PANITIA PENGARAH PEMILWA

Pasal 6

(1) Panitia pengarah PEMILWA adalah Anggota DPM FILKOM

(2) Keanggotaan panitia pengarah PEMILWA terdiri atas 4(empat) orang.

(3) Susunan Panitia pengarah PEMILWA terdiri dari 2(dua) anggota pengarah

Page 6: DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS ILMU KOMPUTER …dpm.filkom.ub.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/UU-PEMILWA-BARU.pdf · Ketua PANPEL PEMILWA atau PANPEL PEMILWA lain yang ditunjuk

PANPEL PEMILWA dan 2(dua) anggota pengarah PANWAS PEMILWA.

(4) Pembentukan PANPEL PEMILWA diresmikan melalui Keputusan DPM

FILKOM.

Pasal 7

(1) Panitia Pengarah behenti antarwaktu karena:

a. Meninggal dunia;

b. Berhalangan tetap sehingga tidak mampu melaksanakan tugas,

wewenang dan kewajibannya;

c. Mengundurkan diri; atau

d. Diberhentikan

(2) Panitia pengarah dinyatakan berhenti karena diberhentikan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) huruf d apabila:

a. Melakukan perbuatan yang terbukti menghambat penyelenggaraan

PEMILWA dalam mengambil keputusan dan/atau menjalankan tugas,

wewenang dan kewajibannya; atau

b. Melakukan penggaran berat atas kode etik penyelenggaraan PEMILWA;

(3) Pemberhentian yang telah memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) dan ayat (2) dilakukan oleh DPM FILKOM.

Pasal 8

(1) Panitia Pengarah PEMILWA bertugas

a. Mengarahkan PANPEL PEMILWA dan PANWAS PEMILWA sesuai

dengan Undang Undang PEMILWA;

b. Membantu menyelesaikan permasalahan pelaksanaan PEMILWA yang

tidak bisa terselesaikan di dalam internal PANPEL PEMILWA; dan

c. Membantu menyelesaikan permasalahan pelaksanaan pengawasan

PEMILWA yang tidak bisa terselesaikan di dalam internal PANWAS

PEMILWA.

(2) Panitia Pengarah PEMILWA berwenang untuk melakukan koordinasi dan

konsultasi kepada PANPEL PEMILWA dan PANWAS PEMILWA.

(3) Panitia Pengarah PEMILWA berkewajiban mematuhi kode etik d

penyelenggara PEMILWA.

Bagian Kedua

PANPEL PEMILWA

Page 7: DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS ILMU KOMPUTER …dpm.filkom.ub.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/UU-PEMILWA-BARU.pdf · Ketua PANPEL PEMILWA atau PANPEL PEMILWA lain yang ditunjuk

Pasal 9

(1) PANPEL PEMILWA bersifat independen dengan keanggotaan terbuka bagi

anggota KBMFILKOM yang merupakan satu tingkat diatas angkatan termuda

dan bertanggung jawab kepada DPM FILKOM.

(2) PANPEL PEMILWA sekurang kurangnya terdiri atas seorang Ketua, Wakil

Ketua, Bendahara, Kesekertariatan, divisi acara, divisi humas dan divisi

perlengkapan.

(3) DPM FILKOM memilih Ketua PANPEL PEMILWA melalui mekanisme uji

kelayakan dan uji kepatutan.

(4) Jika tidak ada calon Ketua PANPEL PEMILWA, maka DPM FILKOM wajib

menentukan Ketua PANPEL PEMILWA melalui mekanisme internal DPM

FILKOM.

(5) Jika tidak ada calon Ketua PANPEL PEMILWA yang lolos uji kelayakan dan

uji kepatutan, maka DPM FILKOM wajib menentukan Ketua PANPEL

PEMILWA melalui mekanisme internal DPM FILKOM.

(6) Pembentukan PANPEL PEMILWA diresmikan melalui Keputusan DPM

FILKOM.

Pasal 10

(1) PANPEL PEMILWA berhenti antarwaktu karena:

a. Meninggal dunia;

b. Berhalangan tetap sehingga tidak mampu melaksanakan tugas,

wewenang dan kewajibannya

c. Mengundurkan diri; atau

d. diberhentikan

(2) PANPEL PEMILWA dinyatakan berhenti karena diberhentikan sebagaimana

dimaksud pada ayat (7) huruf d apabila:

a. Melakukan perbuatan yang terbukti menghambat PANPEL PEMILWA

dalam mengambil keputusan dan/atau menjalankan tugas, wewenang

dan kewajibannya;

b. Melakukan pelanggaran berat atas kode etik penyelenggara PEMILWA;

dan

c. Tidak dapat melaksanakan tugas, wewenang dan kewajiban selama 14

hari secara berturut-turut tanpa alasan yang jelas.

(3) Apabila Ketua PANPEL PEMILWA yang diberhentikan digantikan oleh Wakil

Page 8: DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS ILMU KOMPUTER …dpm.filkom.ub.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/UU-PEMILWA-BARU.pdf · Ketua PANPEL PEMILWA atau PANPEL PEMILWA lain yang ditunjuk

Ketua PANPEL PEMILWA atau PANPEL PEMILWA lain yang ditunjuk

melalui mekanisme internal DPM FILKOM selambat-lambatnya 3 hari setelah

pengunguman pemberhentian Ketua PANPEL PEMILWA.

Pasal 11

(1) PANPEL PEMILWA bertugas

a. Merencanakan dan mempersiapkan pelaksanaan PEMILWA;

b. Membuat tata tertib pelaksanaan PEMILWA yang tidak bertentangan

dengan Undang-Undang PEMILWA dan ketetapan yang berlaku dengan

persetujuan bersama Panitia Pengarah PEMILWA;

c. Mengkoordinasikan dan menyelenggarakan semua tahapan pelaksanaan

PEMILWA;

d. Menerima pendaftaran bakal calon Anggota DPM FILKOM dan bakal

pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden BEM FILKOM;

e. Menerima dan meneliti berkas persyaratan pencalonan bakal calon

Anggota DPM FILKOM dan bakal pasangan calon Presiden dan Wakil

Presiden BEM FILKOM;

f. Mengumpulkan dan mengarsipkan berkas-berkas dan data publikasi

PEMILWA;

g. Mengumumkan calon tetap Anggota DPM FILKOM dan pasangan calon

tetap Presiden serta Wakil Presiden BEM FILKOM;

h. Memfasilitasi kegiatan Uji Kepatutan dan Kelayakan;

i. Membuat dan menetapkan mekanisme kampanye dan pelaksanaan

kampanye;

j. Menyelenggarakan pemungutan suara;

k. Melaksanakan penghitungan suara apabila pemungutan suara dilakukan

secara konvensional;

l. Mengumumkan hasil penghitungan suara; dan

m. Melakukan evaluasi dan membuat laporan pelaksanaan PEMILWA

kepada DPM FILKOM.

(2) PANPEL PEMILWA berwenang:

a. Menetapkan tata tertib pelaksanaan PEMILWA yang tidak bertentangan

dengan Undang-Undang PEMILWA dan ketetapan yang berlaku dengan

persetujuan bersama Panitia Pengarah PEMILWA;

b. Menetapkan calon tetap Anggota DPM FILKOM dan pasangan calon

Page 9: DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS ILMU KOMPUTER …dpm.filkom.ub.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/UU-PEMILWA-BARU.pdf · Ketua PANPEL PEMILWA atau PANPEL PEMILWA lain yang ditunjuk

tetap Presiden dan Wakil Presiden BEM FILKOM sebagai peserta

PEMILWA setelah melengkapi persyaratan pencalonan;

c. Menetapkan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis pelaksanaan

PEMILWA;

d. Menetapkan hasil perhitungan suara; dan

e. Menetapkan calon Anggota DPM FILKOM dan pasangan calon

Presiden dan Wakil Presiden BEM FILKOM terpilih

(3) PANPEL PEMILWA berkewajiban:

a. Melaksanakan putusan PANWAS PEMILWA mengenai sanksi atas

penlanggaran yang dilakukan oleh calon atau pasangan calon;

b. Mematuhi kode etik penyelenggara PEMILWA; dan

c. Menyampaikan laporan mengenai tahapan pelaksanaan PEMILWA

kepada DPM FILKOM

Bagian Ketiga

PANWAS PEMILWA

Pasal 12

(1) PANWAS PEMILWA bersifat independen dengan keanggotaan anggota

KBMFILKOM yang merupakan perwakilan dari setiap Program Studi satu

tingkat diatas angkatan termuda dan bertanggung jawab kepada DPM

FILKOM.

(2) Keanggotaan PANWAS PEMILWA terdiri atas sekurang kurangnya 15(lima

belas) dimana setiap Program Studi memiliki 3 perwakilan.

(3) Susunan PANWAS PEMILWA terdiri dari Ketua dan strukturnya ditentukan

secara internal

(4) Ketua PANWAS PEMILWA ditetapkan oleh anggota PANWAS PEMILWA

secara kolektif kolegial.

(5) Jika keanggotaan PANWAS PEMILWA tidak memenuhi 15(lima belas)

anggota, maka keanggotaan PANWAS PEMILWA wajib dipilih dengan

mekanisme internal DPM FILKOM.

(6) Pembentukan PANWAS PEMILWA diresmikan melalui Keputusan DPM

FILKOM.

Pasal 13

(1) PANWAS PEMILWA berhenti antarwaktu karena:

Page 10: DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS ILMU KOMPUTER …dpm.filkom.ub.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/UU-PEMILWA-BARU.pdf · Ketua PANPEL PEMILWA atau PANPEL PEMILWA lain yang ditunjuk

a. Meninggal dunia;

b. Berhalangan tetap sehingga tidak mampu melaksanakan tugas,

wewenang dan kewajibannya

c. Mengundurkan diri; atau

d. diberhentikan

(2) PANWAS PEMILWA dinyatakan berhenti karena diberhentikan sebagaimana

dimaksud pada ayat (7) huruf d apabila:

a. Melakukan perbuatan yang terbukti menghambat PANWAS PEMILWA

dalam mengambil keputusan dan/atau menjalankan tugas, wewenang

dan kewajibannya

b. Melakukan pelanggaran berat atas kode etik penyelenggara PEMILW;

atau

c. Tidak dapat melaksanakan tugas, wewenang dan kewajiban selama 14

hari secara berturut-turut tanpa alasan yang jelas.

(3) Apabila Ketua PANWAS PEMILWA yang diberhentikan digantikan oleh

anggota PANWAS PEMILWA yang lain melalui mekanisme internal

PANWAS PEMILWA selambat-lambatnya 3 hari setelah pengunguman

pemberhentian Ketua PANWAS PEMILWA.

Pasal 14

(1) PANWAS PEMILWA bertugas:

a. Menerima laporan pelanggaran undang-undangan atau peraturan lain

mengenai PEMILWA yang telah ditetapkan;

b. Menyelesaikan sengketa yang timbul dalam penyelenggaraan

PEMILWA;

c. Membuat tata tertib pengawasan PEMILWA sesuai dengan undang-

undang PEMILWA dan ketetapan yang berlaku dengan persetujuan

bersama Panitia Pengarah PEMILWA;

d. Melakukan evaluasi dan membuat laporan pelaksanaan pengawasan

PEMILWA; dan

e. Menyusun standar tata laksana pengawasan Penyelenggaraan

PEMILWA

(2) PANWAS PEMILWA berwenang:

a. Menetapkan standar tata laksana pengawasan penyelenggaraan

PEMILWA sesuai dengan undang-undang PEMILWA dan ketetapan

Page 11: DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS ILMU KOMPUTER …dpm.filkom.ub.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/UU-PEMILWA-BARU.pdf · Ketua PANPEL PEMILWA atau PANPEL PEMILWA lain yang ditunjuk

yang berlaku dengan persetujuan bersama Panitia Pengarah PEMILWA;

b. Memeriksa, mengkaji dan memutuskan pelanggaran PEMILWA;

c. Memberikan sanksi kepada pihak yang telah terbukti melakukan

pelanggaran berdasarkan peraturan yang berlaku; dan

d. Menyampaikan dugaan pelanggaran kode etik penyelenggaraan

PEMILWA kepada DPM FILKOM.

(3) PANWAS PEMILWA berkewajiban:

a. Mematuhi kode etik penyelenggara PEMILWA; dan

b. Menyampaikan laporan hasil pengawasan kepada DPM FILKOM.

Bagian keempat

DKPP

Pasal 15

(1) DKPP bersifat independen dengan keanggotaan anggota KBMFILKOM yang

merupakan Anggota DPM FILKOM dan bertanggung jawab kepada DPM

FILKOM.

(2) Keanggotaan DKPP terdiri atas 5(lima) orang Anggota DPM FILKOM yang

bukan merupakan panitia pengarah PEMILWA.

(3) Susunan DKPP terdiri atas seorang Ketua merangkap anggota dan 5(lima)

orang anggota.

(4) Ketua DKPP ditetapkan oleh anggota DKPP secara kolektif kolegial.

(5) Pembentukan DKPP diresmikan melalui Keputusan DPM FILKOM.

Pasal 16

(1) DKPP menyusun dan menetapkan kode etik penyelenggara PEMILWA untuk

menjaga kemandirian, integritas, dan kredibilitas panitia pengarah PEMILWA,

PANPEL PEMILWA, dan PANWAS PEMILWA.

(2) Dalam menyusun kode etik penyelenggara PEMILWA sebagaimana dimaksud

pada ayat (1), DKPP mengikutsertakan panitia pengarah PEMILWA, PANPEL

PEMILWA dan PANWAS PEMILWA.

(3) Kode etik penyelenggara PEMILWA sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

bersifat mengikat dan wajib dipatuhi oleh panitia pengarah PEMILWA,

PANPEL PEMILWA, dan PANWAS PEMILWA.

(4) Kode etik penyelenggara PEMILWA sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

ditetapkan dengan peraturan DKPP paling lambat 21(dua puluh satu) hari

Page 12: DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS ILMU KOMPUTER …dpm.filkom.ub.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/UU-PEMILWA-BARU.pdf · Ketua PANPEL PEMILWA atau PANPEL PEMILWA lain yang ditunjuk

terhitung sejak pembentukan DKPP.

Pasal 17

DKPP bersidang untuk melakukan pemeriksaan dugaan adanya pelanggaran kode etik

yang dilakukan oleh panitia pengarah PEMILWA, PANPEL PEMILWA, dan

PANWAS PEMILWA.

Pasal 18

(1) DKPP bertugas:

a. Menerima aduan dan/atau laporan dugaan adaanya pelanggaran kode

etik yang dilakukan oleh panitia pengarah PEMILWA, PANPEL

PEMILWA, dan PANWAS PEMILWA; dan

b. Melakukan penyelidikan dan verifikasi, serta pemeriksaan atas aduan

dan/atau laporan dugaan adanya pelanggaran kode etik penyelenggara

PEMILWA yang dilakukan oleh panitia pengarah PEMILWA, PANPEL

PEMILWA, dan PANWAS PEMILWA.

(2) DKPP berwenang:

a. Memanggil penyelenggara PEMILWA yang diduga melakukan

pelanggaran kode etik penyelenggara PEMILWA untuk memberikan

penjelasan dan pembelaan;

b. Memanggil pelapor, saksi, dan/atau pihak lain yang terkait untuk

dimintai keterangan termasuk untuk dimintai bukti lain;

c. Memberikan sanksi kepada penyelenggara PEMILWA yang terbukti

melanggar kode etik penyelenggara PEMILWA; dan

d. Memutus pelanggaran kode etik penyelenggara PEMILWA.

(3) DKPP berkewajiban:

a. Bersikap netral, adil dan tidak memanfaatkan kasus yang timbul untuk

popularitas pribadi; dan

b. Menyampaikan putusan kepada pihak terkait untuk ditindaklanjuti.

BAB IV

PEMILIH

Pasal 19

(1) Setiap Anggota KBMFILKOM yang memiliki KTM memiliki hak memilih

untuk memberikan suara pada PEMILWA kecuali mahasiswa baru.

(2) Seorang pemilih hanya dapat menggunakan satu kali hak memilih.

Page 13: DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS ILMU KOMPUTER …dpm.filkom.ub.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/UU-PEMILWA-BARU.pdf · Ketua PANPEL PEMILWA atau PANPEL PEMILWA lain yang ditunjuk

(3) Pemilih yang telah terdaftar dalam daftar pemilih tetap tidak boleh diwakilkan

oleh orang lain atau pihak manapun dalam proses pemilihan.

BAB V

HAK DIPILIH DAN PENCALONAN

Pasal 20

(1) Setiap Anggota Aktif KBMFILKOM memiliki hak untuk mendaftarkan diri

sebagai calon Anggota DPM FILKOM dan pasangan calon Presiden dan Wakil

Presiden BEM FILKOM

(2) Setiap calon Anggota DPM FILKOM atau pasangan calon BEM FILKOM

memiliki hak dipilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden BEM FILKOM atau

Anggota DPM FILKOM apabila telah memenuhi persyaratan pencalonan.

(3) Penentuan jadwal dimulainya dan berakhirnya pendaftaran dan pengumpulan

berkas ditentukan oleh PANPEL PEMILWA.

(4) Setiap Program Studi sekurang kurangnya wajib ada satu orang calon Anggota

DPM FILKOM.

(5) Setiap bakal calon Anggota DPM FILKOM menyerahkan surat pernyataan

yang diketahui oleh perwakilan Program Studi.

(6) Apabila masa pendaftaran dan pengumpulan berkas telah ditutup, namun

terdapat kurang dari 9(sembilan) calon Anggota DPM FILKOM dan/atau

diketahui seluruh calon Anggota DPM FILKOM belum berasal dari setiap

Program Studi dan/atau tidak ada bakal pasang calon Presiden dan Wakil

Presiden BEM FILKOM. Maka dilakukan perpanjangan masa pendaftaran dan

pengumpulan berkas selama 1x24 jam.

(7) Apabila selama masa pendaftaran dan pengumpulan berkas telah dilakukan

perpanjangan namun diketahui seluruh calon Anggota DPM FILKOM belum

berasal dari setiap Program Studi maka keputusan dikembalikan kepada

Pragram Studi terkait melalui forum tertinggi Program Studi terkait untuk

menambahkan 1(satu) atau lebih bakal calon Anggota DPM FILKOM dengan

rentang waktu paling lambat 2x24 jam setelah masa pendaftaran dan

pengumpulan berkas telah dilakukan perpanjangan.

(8) Bakal calon Anggota DPM FILKOM yang ditambahkan melalui forum

tertinggi Program Studi diberikan waktu 2x24 jam setelah hasil keputusan

forum tertinggi Program Studi untuk melengkapi persyaratan pencalonan.

Page 14: DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS ILMU KOMPUTER …dpm.filkom.ub.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/UU-PEMILWA-BARU.pdf · Ketua PANPEL PEMILWA atau PANPEL PEMILWA lain yang ditunjuk

(9) Apabila selama masa pendaftaran dan pengumpulan berkas telah dilakukan

perpanjangan namun tetap kurang dari 9(Sembilan) calon Anggota DPM

FILKOM dan/atau pada ayat (7) tidak tercapai dan/atau tidak ada bakal pasang

calon Presiden dan Wakil Presiden BEM FILKOM maka keputusan

dikembalikan kepada KBM Filkom melalui sidang istimewa MKBM Filkom

untuk menambahkan bakal calon Anggota DPM FILKOM hingga mencapai

9(sembilan) atau lebih bakal calon Anggota DPM FILKOM yang berasal dari

setiap Program Studi dan/atau 1(satu) atau lebih bakal pasang calon Presiden

dan Wakil Presiden BEM FILKOM dengan rentang waktu paling lambat 2x24

jam setelah masa pendaftaran dan pengumpulan berkas telah dilakukan

perpanjangan atau setelah ayat (8) dilaksanakan.

(10) Bakal calon Anggota DPM FILKOM dan/atau 1(satu) bakal pasang calon

Presiden dan Wakil Presiden BEM FILKOM yang ditambahkan melalui sidang

istimewa MKBM Filkom diberikan waktu 2x24 jam setelah hasil keputusan

sidang istimewa MKBM Filkom untuk melengkapi persyaratan pencalonan.

(11) Apabila setelah diberikan waktu 2x24 jam untuk melengkapi persyaratan

pencalonan tidak dapat melengkapi persyaratan pencalonan, maka keputusan

akan dikembalikan ke KBM Filkom melalui MKBM Filkom untuk

menambahkan calon Anggota DPM FILKOM hingga mencapai 9(sembilan)

calon Anggota DPM FILKOM yang berasal dari setiap Program Studi dan/atau

1(satu) pasang calon Presiden dan Wakil Presiden BEM FILKOM.

Pasal 21

(1) Bakal calon melakukan pendaftaran kepada PANPEL PEMILWA.

(2) Persyaratan pencalonan Anggota DPM FILKOM dan pasangan calon Presiden

dan Wakil Presiden BEM FILKOM:

a. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;

b. Terdaftar sebagai mahasiswa aktif pada tahun akademik berjalan dan

dibuktikan dengan kepemilikan KTM dan status keaktifan pada Sistem

Informasi Akademik Universitas Brawijaya;

c. Telah lulus Probinmaba dan dibuktikan dengan sertifikat kelulusan

Probinmaba atau surat keterangan kelulusan Probinmaba;

d. Memiliki surat kesehatan yang diterbitkan oleh instansi kesehatan;

e. Telah menempuh pendidikan minimal 3 (tiga) semester bagi calon

anggota DPM FILKOM dan 5 (lima) semester bagi calon Presiden serta

Page 15: DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS ILMU KOMPUTER …dpm.filkom.ub.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/UU-PEMILWA-BARU.pdf · Ketua PANPEL PEMILWA atau PANPEL PEMILWA lain yang ditunjuk

Wakil Presiden BEM FILKOM;

f. Setiap bakal calon Anggota DPM FILKOM dan bakal pasangan calon

Presiden dan Wakil Presiden BEM FILKOM minimal memiliki IPK

3.00 dibuktikan dengan transcript nilai KHS semester terakhir atau

dengan menunjukan Kartu Hasil Studi semester terakhir pada Sistem

Informasi Akademik Universitas Brawijaya;

g. Bakal pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden BEM FILKOM telah

lulus LKMM-TM dan dibuktikan dengan surat keterangan kelulusan

LKMM-TM dari lembaga yang menyelenggarakan;

h. Menyatakan secara tertulis kesediaan untuk menjadi peserta PEMILWA

dan kesediaan dalam memenuhi segala mekanisme serta ketentuan-

ketentuan PEMILWA yang berlaku;

i. Bakal calon anggota DPM FILKOM dan bakal pasangan calon Presiden

dan Wakil Presiden BEM FILKOM bersedia tidak menjabat sebagai

pengurus organisasi mahasiswa intra dan ekstra kampus, apabila telah

sah dilantik menjadi anggota DPM FILKOM dan Presiden dan Wakil

Presiden BEM FILKOM;

j. Menyerahkan bukti dukungan mahasiswa berupa 50 KTM mahasiswa

aktif bagi bakal calon anggota DPM FILKOM disertai fotokopi yang

dilampirkan;

k. Menyerahkan bukti dukungan mahasiswa berupa 175 KTM mahasiswa

aktif bagi bakal pasangan calon anggota Presiden dan Wakil Presiden

BEM FILKOM disertai fotokopi yang dilampirkan. KTM pendukung

minimal berasal dari tiap Program Studi;

l. Apabila bakal calon Anggota DPM FILKOM dan bakal pasangan calon

Presiden dan Wakil Presiden BEM FILKOM tidak memenuhi

persyaratan pencalonan pada huruf f maka dapat dilakukan penambahan

bukti dukungan mahasiswa sejumlah 25 KTM untuk bakal calon

Anggota DPM FILKOM dan 50 KTM untuk bakal calon Presiden dan

Wakil Presiden BEM FILKOM untuk memenuhi persyaratan

pencalonan;

m. KTM yang bisa digunakan sebagai KTM pendukung bakal calon

Anggota DPM FILKOM dan bakal pasangan calon Presiden dan Wakil

Presiden BEM FILKOM adalah KTM dari mahasiswa kecuali

Page 16: DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS ILMU KOMPUTER …dpm.filkom.ub.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/UU-PEMILWA-BARU.pdf · Ketua PANPEL PEMILWA atau PANPEL PEMILWA lain yang ditunjuk

mahasiswa baru, PANPEL PEMILWA, PANWAS PEMILWA,

pengurus DPM FILKOM dan pengurus BEM FILKOM di tahun

berjalan, bakal calon Anggota DPM FILKOM dan bakal pasangan calon

Presiden dan Wakil Presiden BEM FILKOM;

n. Bakal calon Anggota DPM FILKOM dan bakal pasangan calon Presiden

dan Wakil Presiden BEM FILKOM dilarang menggunakan KTM

pendukung yang telah digunakan calon lain untuk pendaftaran pada

lembaga yang sama; dan

o. Mengisi formulir pendaftaran yang disediakan PANPEL PEMILWA

beserta berkas-berkas yang ada pada dan diserahkan di sekertariat

PANPEL PEMILWA.

Pasal 22

(1) Bakal calon anggota DPM FILKOM dan bakal pasangan calon Presiden dan

Wakil Presiden BEM FILKOM dapat melakukan revisi berkas saat masa

pengumpulan berkas apabila terjadi kesalahan pada pengumpulan berkas.

(2) Bakal calon anggota DPM FILKOM dan bakal pasangan calon Presiden dan

Wakil Presiden BEM FILKOM yang tidak memenuhi persyaratan pencalonan

dinyatakan gugur apabila tidak melakukan revisi, atau diketahui terjadi

manipulasi terhadap persyaratan pencalonan.

BAB VI

PENGUNDURAN DIRI

Pasal 23

(1) Pengunduran diri dilakukan sesuai waktu yang telah ditentukan PANPEL

PEMILWA.

(2) Apabila dalam pengunduran diri mengakibatkan calon Anggota DPM FILKOM

kurang dari 9(sembilan) dan/atau tidak ada pasangan calon Presiden dan Wakil

Presiden BEM FILKOM, maka keputusan dikembalikan kepada KBM Filkom

melalui sidang istimewa MKBM Filkom untuk menambahkan calon Anggota

DPM FILKOM hingga mencapai 9(sembilan) calon Anggota DPM FILKOM

yang berasal dari setiap Program Studi dan/atau 1(satu) bakal pasang calon

Presiden dan Wakil Presiden BEM FILKOM

(3) Apabila pengunduran diri dilakukan diluar waktu yang telah ditentukan, maka:

a. Calon anggota DPM FILKOM dan pasangan calon Presiden dan Wakil

Page 17: DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS ILMU KOMPUTER …dpm.filkom.ub.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/UU-PEMILWA-BARU.pdf · Ketua PANPEL PEMILWA atau PANPEL PEMILWA lain yang ditunjuk

Presiden BEM FILKOM menyerahkan surat pengunduran diri yang

berisi alasan pengunduran diri yang rasional dan disetujui oleh PANPEL

PEMILWA dan PANWAS PEMILWA

b. Calon anggota DPM FILKOM dan pasangan calon Presiden dan Wakil

Presiden BEM FILKOM yang mengundurkan diri mempublikasikan

kepada mahasiswa melalui media sosial pribadi.

c. Panitia mempublikasikan kembali daftar calon tetap.

BAB VII

KAMPANYE PEMILWA

Pasal 24

(1) Dalam penyelenggaraan PEMILWA dapat dilakukan kampanye.

(2) Kampanye terdiri dari kampanye individu yang bersifat bebas dan kampanye

bersama yang diselenggarakan PANPEL PEMILWA dan wajib diikuti oleh

seluruh calon.

(3) Pelaksanaan kampanye dilakukan sejak berakhirnya pengumuman calon tetap

sampai dengan satu hari sebelum pemungutan suara atau sesuai dengan jadwal

yang ditetapkan PANPEL PEMILWA.

(4) Masa tenang dilaksanakan satu hari sebelum pemungutan suara.

(5) Setiap calon tetap memiliki hak dan kewajiban yang sama, selama pelaksanaan

kampanye PEMILWA.

(6) Tata cara dan jadwal kampanye bersama diatur dan ditentukan oleh PANPEL

PEMILWA.

Pasal 25

(1) Kampanye PEMILWA dilakukan dengan cara:

a. Kampanye dialogis;

b. Kampanye monologis;

c. Pertemuan terbatas;

d. Penyiaran melalui media cetak dan elektronik;

e. Pemasangan alat peraga di lingkungan Fakultas Ilmu Komputer;

f. Penyebaran bahan kampanye kepada mahasiswa; dan

g. Kegiatan lain yang tidak melanggar semua peraturan PEMILWA.

(2) Setiap mahasiswa berhak untuk menghadiri kampanye.

(3) Perlengkapan kampanye individu disediakan oleh masing-masing calon tetap

Page 18: DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS ILMU KOMPUTER …dpm.filkom.ub.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/UU-PEMILWA-BARU.pdf · Ketua PANPEL PEMILWA atau PANPEL PEMILWA lain yang ditunjuk

dan pendukungnya, sedangkan perlengkapan kampanye bersama disediakan

oleh PANPEL PEMILWA

(4) Sekurang-kurangnya dua hari sebelum hari pemungutan suara, seluruh bentuk

alat peraga kampanye harus dihentikan atau dilepas dari pemandangan umum.

Pasal 26

(1) Dalam kampanye PEMILWA dilarang:

a. Mengadu domba antar kelompok atau perorangan mahasiswa;

b. Mengancam, menganjurkan atau melakukan tindak kekerasan kepada

mahasiswa;

c. Menghina suku, agama, ras, atau golongan;

d. Melakukan segala tindakan yang dianggap merugikan kampanye calon

lain;

e. Memanfaatkan fasilitas tempat ibadah di lingkungan Fakultas Ilmu

Komputer Universitas Brawijaya;

f. Mengganggu ketertiban kampus;

g. Merusak sarana dan prasarana kampus;

h. Melakukan politik uang; dan

i. Tidak mengikuti rangkaian kampanye bersama, tanpa ijin dan

persetujuan dari PANPEL PEMILWA.

(2) Malaksanakan hal-hal yang dilarang seperti yang disebutkan dalam ayat (1)

merupakan pelanggaran.

BAB VIII

PELANGGARAN DAN SANKSI

Bagian Kesatu

PELANGGARAN

Pasal 27

(1) Pelanggaran ringan meliputi atas:

a. Tidak hadir tepat waktu pada rangkaian tahapan PEMILWA tanpa ijin

dan persetujuan PANPEL PEMILWA; dan

b. Melanggar ketentuan tentang atribut kampanye yang telah ditentukan

oleh PANPEL PEMILWA.

(2) Pelanggaran sedang meliputi atas:

a. Melakukan pelanggaran ringan sebanyak 3 kali;

Page 19: DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS ILMU KOMPUTER …dpm.filkom.ub.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/UU-PEMILWA-BARU.pdf · Ketua PANPEL PEMILWA atau PANPEL PEMILWA lain yang ditunjuk

b. Melakukan segala tindakan yang dianggap merugikan kampanye calon

lain;

c. Mengganggu ketertiban kampus;

d. Memanfaatkan fasilitas tempat ibadah di lingkungan Universitas

Brawijaya untuk melakukan kampanye; dan

e. Merusak sarana dan prasarana kampus;

(3) Pelanggaran berat meliputi atas:

a. Melakukan pelanggaran sedang sebanyak 3 kali

b. Mengadu domba antar kelompok atau perorangan mahasiswa;

c. Mengancam, menganjurkan, atau melakukan tindak kekerasan

kepada mahasiswa;

d. Menghina suku, agama, ras dan golongan;

e. Melakukan politik uang; dan

f. Tidak mengikuti rangkaian tahapan PEMILWA dengan tanpa ijin dan

persetujuan PANPEL PEMILWA;

Bagian Kedua

SANKSI

Pasal 28

(1) Sanksi pelanggaran ringan adalah peringatan secara tertulis dan membayar

denda Rp 50.000,00 kepada PANPEL PEMILWA.

(2) Sanksi pelanggaran sedang adalah berupa pencabutan hak berkampanye

individu dan membayar denda Rp 100.000,00 kepada PANPEL PEMILWA.

(3) Sanksi pelanggaran berat adalah pencabutan seluruh hak dipilih, membayar

denda Rp 500.000,- sekaligus melakukan permohonan maaf kepada seluruh

elemen mahasiswa.

(4) Sanksi pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) berlaku perorangan atau pasangan.

BAB IX

DAERAH PEMILIHAN

Pasal 29

Jumlah dan lokasi TPS diletakkan pada wilayah strategis dengan mempertimbangkan

segi keamanan, efektivitas, dan relatif tidak menguntungkan calon tertentu.

Page 20: DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS ILMU KOMPUTER …dpm.filkom.ub.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/UU-PEMILWA-BARU.pdf · Ketua PANPEL PEMILWA atau PANPEL PEMILWA lain yang ditunjuk

BAB X

PEMUNGUTAN SUARA

Pasal 30

(1) Pemungutan suara dalam PEMILWA dilaksanakan serentak di TPS yang telah

ditentukan dan pada hari, tanggal, dan waktu yang telah ditetapkan oleh

PANPEL PEMILWA.

(2) Jumlah, lokasi, bentuk, dan tata letak TPS ditetapkan oleh PANPEL

PEMILWA.

(3) Jumlah, bahan, bentuk, ukuran, dan warna alat suara ditetapkan oleh PANPEL

PEMILWA.

(4) Pemungutan suara dilakukan dengan cara-cara yang telah ditentukan PANPEL

PEMILWA.

(5) Suara dinyatakan sah apabila sesuai dengan ketentuan yang akan diatur

kemudian oleh PANPEL PEMILWA.

(6) Pemungutan suara ulang yang disebabkan kondisi tertentu, dapat dilaksanakan

dalam kurun waktu penghitungan suara.

(7) Penentuan pemungutan suara ulang ditentukan dalam rapat pleno DPM

FILKOM yang dihadiri oleh Ketua PANPEL PEMILWA dan Ketua PANWAS

PEMILWA.

Pasal 31

(1) Sebelum memberikan suara, pemilih wajib menunjukkan KTM kepada

PANPEL PEMILWA.

(2) Pemilih yang namanya tidak tercantum dalam daftar pemilih tidak berhak

memberikan suara dan bila membawa KTM yang masih berlaku namun

namanya tidak tercantum dalam daftar pemilih maka pemilih berhak

mengkonfirmasikannya kepada PANPEL PEMILWA sebelum memberikan

suaranya.

BAB XI

PENGHITUNGAN SUARA

Pasal 32

(1) Penghitungan suara dilakukan secara terpusat setelah waktu pemungutan suara

berakhir.

(2) Penghitungan suara diverifikasi oleh PANPEL PEMILWA yang disaksikan

Page 21: DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS ILMU KOMPUTER …dpm.filkom.ub.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/UU-PEMILWA-BARU.pdf · Ketua PANPEL PEMILWA atau PANPEL PEMILWA lain yang ditunjuk

oleh Saksi, dan PANWAS apabila pemungutan dilakukan secara konvensional.

BAB XII

PETUGAS PENGHITUNGAN SUARA

Pasal 33

(1) Saksi penghitung suara ditetapkan oleh PANPEL PEMILWA.

(2) Saksi terdiri dari masing masing perwakilan calon anggota DPM FILKOM dan

pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden BEM FILKOM yang ditunjuk

secara sah.

(3) Saksi penghitung suara diadakan apabila pemungutan suara dilakukan secara

konvensional

BAB XIII

HASIL PEMILWA

Pasal 34

(1) Mekanisme penentuan calon Anggota DPM FILKOM terpilih

a. Calon anggota yang dipilih secara langsung dikelompokkan sesuai

Program Studi. Apabila calon anggota mendapat suara tertinggi disetiap

Program Studi masing-masing calon, maka secara resmi menjadi calon

anggota DPM FILKOM terpilih.

b. Semua calon Anggota DPM FILKOM diluar calon Anggota DPM

FILKOM terpilih akan diurutkan kembali berdasarkan jumlah perolehan

suara, kemudian akan dipilih 4 orang dari perolehan suara terbanyak.

c. Apabila hanya ada 9(sembilan) calon Anggota DPM FILKOM maka

9(Sembilan) calon Anggota DPM FILKOM tersebut harus memperoleh

minimal 50 suara.

d. Apabila tidak memperoleh minimal 50 suara maka keputusan

dikembalikan kepada KBM Filkom melalui sidang istimewa MKBM

Filkom untuk ditetapkan sebagai calon Anggota DPM FILKOM terpilih.

e. Apabila pada ayat (1) huruf d tidak ditetapkan sebagai calon Anggota

DPM FILKOM terpilih, maka akan ditetapkan penambahan calon

Anggota DPM FILKOM terpilih yang bukan berasal dari calon tetap

Anggota DPM FILKOM.

(2) Mekanisme penentuan pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden BEM

Page 22: DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS ILMU KOMPUTER …dpm.filkom.ub.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/UU-PEMILWA-BARU.pdf · Ketua PANPEL PEMILWA atau PANPEL PEMILWA lain yang ditunjuk

FILKOM terpilih

a. Apabila hanya ada 1 (satu) pasang calon Presiden dan Wakil Presiden

BEM FILKOM yang mendaftar maka 1 (satu) pasang calon Presiden dan

Wakil Presiden BEM FILKOM akan dilawankan dengan Bumbung

Kosong (Surat suara kosong).

b. Saat dilawankan dengan Bumbung Kosong (Surat suara kosong), 1

(satu) pasang calon Presiden dan Wakil Presiden BEM FILKOM harus

memperoleh minimal 60% suara dari total surat suara yang sah untuk

dinyatakan sebagai calon terpilih Presiden dan Wakil Presiden BEM

FILKOM.

c. Apabila 1(satu) pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden BEM

FILKOM memperoleh suara kurang dari 60% dari total surat suara yang

sah, maka keputusan dikembalikan kepada KBM FILKOM melalui

sidang istimewa MKBM Filkom untuk ditetapkan sebagai pasangan

calon Presiden dan Wakil Presiden BEM FILKOM terpilih.

f. Apabila pada ayat (2) huruf c tidak ditetapkan sebagai pasangan calon

Presiden dan Wakil Presiden terpilih, maka akan ditetapkan penambahan

pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden BEM FILKOM terpilih

yang bukan berasal dari pasangan calon tetap Presiden dan Wakil

Presiden BEM FILKOM.

(3) Bila terjadi perolehan suara terbawah yang sama pada calon anggota DPM

FILKOM atau perolehan suara teratas yang sama pada calon Presiden dan

Wakil Presiden BEM FILKOM, maka dilakukan lobbying dan jika tidak

ditemukan kesepakatan dapat diadakan Sidang istimewa MKBM Filkom untuk

menetapkan calon Anggota DPM FILKOM terpilih atau pasangan calon

Presiden dan Wakil Presiden BEM FILKOM terpilih, alternatif terakhir

dilakukan pemungutan suara ulang untuk calon Anggota DPM FILKOM atau

pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden BEM FILKOM yang mendapat

suara sama.

BAB XIV

PENETAPAN HASIL PEMILWA

Pasal 35

(1) Pengumuman dan penetapan hasil penghitungan suara ditetapkan dengan

Page 23: DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS ILMU KOMPUTER …dpm.filkom.ub.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/UU-PEMILWA-BARU.pdf · Ketua PANPEL PEMILWA atau PANPEL PEMILWA lain yang ditunjuk

Ketetapan DPM FILKOM selambat-lambatnya 7(tujuh) hari setelah rangkaian

penghitungan suara berakhir.

(2) Hasil penghitungan suara yang telah ditetapkan DPM dinyatakan secara sah

secara hukum dan tidak dapat diganggu gugat.

BAB XV

PENUTUP

Pasal 36

Jika terjadi hal-hal yang belum diatur dalam undang-undang ini akan diatur oleh

PANPEL PEMILWA dan disetujui oleh Panitia Pengarah PEMILWA.

Pasal 37

Dengan berlakunya Ketetapan ini maka Ketetapan DPM FILKOM Nomor

004/SK/DPM FILKOM-UB/I/X/2018 tentang Undang-Undang Pemilihan Wakil

Mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 38

Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.