3
Deviasi konjugat Gangguan bola mata akibat lesi di korteks serebri Lesi harus dibedakan yaitu kesi iritatif dan lesi destruksi paralitik. Lesi di area 8 menimbulkan deviasi kedua bola mata dan kepala ke sisi kontralateral. Gejala ini timbul biasanya pada epilepsi fokal. Pada keadaan tersebut kedua bola mata dan kepala berputar ke sisi badan yang berkejang tonik, setelah itu dapat mucul kejak tonik klonik yang disusul hilangnya kesadaran. Lesi destruktif atau paralitik biasanya terjadi akibat infark serebri, yang menimbulkan deviasi ke sisi ipsilateral. Gangguan bola mata akibat lesi di batang otak Lesi dibedakan menjadi lesi suprauklear, nuklear, internuklear dan radikular. Lesi supranuklear berarti lesi yang memutuskan jaras yang menghantarkan impuls kepada inti nervus okulomotorius, nervus troklearis dan nervus abdusens. Lesi nuklear menduduki inti atau salah satu inti saraf okular. Lesi internuklear memutuskan hubungan antara kedua belah inti saraf okular. Lesi radikular adalah lesi yang memutuskan saraf okular sebelum muncul pada permukaan batang otak. Lesi supranuklear di mesensefalon Paralisis gerakan konjugat vertikal (ke atas maupun ke bawah). Jika lesi menduduki bgian posterior kolikulus superior maka paralisis ke bawah, tidak dapat melakukan gerakan konvergensi. Paralisis gerakan konjugat vertikal ke atas dikenal dengan sindrom Parinaud yang biasanya berhubungan dengan tumor glandula pinealis. Lesi supranuklear di pons Gangguan gerakan horisontal, yang rusak biasanya serabut- serabut yang menghubungkan inti vestibular dan inti nervus abdusens. Sebelum gangguan melirik muncul dapat ditemukan nistagmus saat melirik ke sisi lesi. Sikap bola mata yang terkena sedikit menyimpang ke sisi yang sehat. Lesi supranuklear di medula oblongata Gangguan yang timbul yaitu nistagmus (horisontal, vertikal, rotatorik dan hilangnya gerakan konvergensi). Hal ini terjadi karena terputusnya hubungan inti saraf okular dengan susunan vestibular dan spinoserebral.

Deviasi konjugat

Embed Size (px)

DESCRIPTION

teori

Citation preview

Deviasi konjugatGangguan bola mata akibat lesi di korteks serebri

Lesi harus dibedakan yaitu kesi iritatif dan lesi destruksi paralitik. Lesi di area 8 menimbulkan deviasi kedua bola mata dan kepala ke sisi kontralateral. Gejala ini timbul biasanya pada epilepsi fokal. Pada keadaan tersebut kedua bola mata dan kepala berputar ke sisi badan yang berkejang tonik, setelah itu dapat mucul kejak tonik klonik yang disusul hilangnya kesadaran. Lesi destruktif atau paralitik biasanya terjadi akibat infark serebri, yang menimbulkan deviasi ke sisi ipsilateral.

Gangguan bola mata akibat lesi di batang otak

Lesi dibedakan menjadi lesi suprauklear, nuklear, internuklear dan radikular. Lesi supranuklear jadi lesi suprauklear, nuklear, internuklear dan radikular. lesi lkan deviasi ke sisi ipsilateralul kejak tonik kloberarti lesi yang memutuskan jaras yang menghantarkan impuls kepada inti nervus okulomotorius, nervus troklearis dan nervus abdusens. Lesi nuklear menduduki inti atau salah satu inti saraf okular. Lesi internuklear memutuskan hubungan antara kedua belah inti saraf okular. Lesi radikular adalah lesi yang memutuskan saraf okular sebelum muncul pada permukaan batang otak. Lesi supranuklear di mesensefalon

Paralisis gerakan konjugat vertikal (ke atas maupun ke bawah). Jika lesi menduduki bgian posterior kolikulus superior maka paralisis ke bawah, tidak dapat melakukan gerakan konvergensi. Paralisis gerakan konjugat vertikal ke atas dikenal dengan sindrom Parinaud yang biasanya berhubungan dengan tumor glandula pinealis.

Lesi supranuklear di pons

Gangguan gerakan horisontal, yang rusak biasanya serabut-serabut yang menghubungkan inti vestibular dan inti nervus abdusens. Sebelum gangguan melirik muncul dapat ditemukan nistagmus saat melirik ke sisi lesi. Sikap bola mata yang terkena sedikit menyimpang ke sisi yang sehat.

Lesi supranuklear di medula oblongata

Gangguan yang timbul yaitu nistagmus (horisontal, vertikal, rotatorik dan hilangnya gerakan konvergensi). Hal ini terjadi karena terputusnya hubungan inti saraf okular dengan susunan vestibular dan spinoserebral.

Lesi internuklear

Yang mengalami kerusakan adalah fasikulus longitudinalis lateralis dengan gejala oftalmoplegia internuklearis anterior dan posterior

Jika lesi unilateral maka gejala oftalmoplegia internuklearis anterior dapat berupa: paralisis dari salah satu atau dua sisi otot rektus internus pada waktu melakukan konjugat horisontal, bola mata masih dapat melakukan gerakan konvergen, nistagmus pada mata yang berdeviasi ke samping dan bola mata pada sisi lesi tampak lebih tinggi.

Lesi nuklear

Paralisis gerakan bola mata ke sisi lesi karena lesi nuklear di inti nervus abdusens, kalau yang terkena kedua belah inti nervus maka mata tidak dapat bergerak ke samping (sindrom Mobius) biasa disertai paralisis nervus fasialis ipsilateral. Lesi di inti troklearis yang ipsilateral menimbulkan kelumpuhan otot oblikus superior kontralateral. Lesi di inti nervus okulomotorius merupakan bagian dari sindrom oftalmoplegia internuklearis dan paralisis gerakan melirik pontin.

2009-061-262