21
PEMBUATAN ALAT PERAGA MATERI SISTEM PERNAPASAN MELALUI UJI COBA PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KULIT MANGGIS TERHADAP HISTOPATOLOGI PULMO MENCIT YANG TERPAPAR ASAP ROKOK DESAIN PENELITIAN Oleh WAHYU PUJI NINGRUM NIM F16112020 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

desain implementasi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

hvhvhgffjhufg

Citation preview

Page 1: desain implementasi

PEMBUATAN ALAT PERAGA MATERI SISTEM PERNAPASAN MELALUI

UJI COBA PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KULIT MANGGIS

TERHADAP HISTOPATOLOGI PULMO MENCIT YANG TERPAPAR

ASAP ROKOK

DESAIN PENELITIAN

Oleh

WAHYU PUJI NINGRUM

NIM F16112020

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PONTIANAK

2015

Page 2: desain implementasi

A. JUDUL PENELITIAN

PEMBUATAN ALAT PERAGA MATERI SISTEM PERNAPASAN MELALUI

UJI COBA PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KULIT MANGGIS

TERHADAP HISTOPATOLOGI PULMO MENCIT YANG TERPAPAR

ASAP ROKOK

B. LATAR BELAKANG

Menurut Arsyad (2014: 2) menyatakan bahwa, “Perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaruan dalam

pemanfaatan hasil-hasil dalam proses belajar.” Pemanfaatan media dalam proses

belajar merupakan salah satu upaya yang dapat digunakan guru untuk memudahkan

dalam menyampaikan suatu informasi pada kegiatan belajar di sekolah.

Untuk mempelajari mata pelajaran IPA khususnya biologi pada materi sistem

pernapasan sub materi gangguan sistem pernapasan, tidak hanya cukup dilakukan

dengan guru memberikan ceramah. Akan tetapi dibutukan suatu media yang dapat

diilustrasikan agar siswa lebih tertarik untuk belajar serta dapat lebih mudah

memahami bagian atau organ yang mengalami gangguan. Hal ini berkaitan dengan

pendapat Rusman (2013: 160) yang menyatakan bahwa, media pembelajaran

merupakan teknologi pembawa pesan yang dapat digunakan untuk keperluan

pembelajaran; media pembelajaran merupakan sarana fisik untuk menyampaikan

materi pembelajaran. Salah satu media yang dapat digunakan yaitu media alat peraga.

Page 3: desain implementasi

Arsyad menyatakan bahwa,

Yang dimaksud dengan alat peraga adalah media alat peraga adalah alat bantu pembelajaran, dan segala macam benda yang digunakan untuk memperagakan materi pelajaran. Alat peraga di sini mengandung pengertian bahwa segala sesuatu yang masih bersifat abstrak, kemudian dikonkretkan dengan menggunakan alat agar dapat dijangkau dengan pikiran yang sederhana dan dapat dilihat, dipandang, dan dirasakan (Arsyad, 2014: 9).

Sehingga media alat peraga dalam pembelajaran biologi sanagt diperlukan

agar dapat membuat siswa lebih aktif dalam pembelajaran dan lebih memahami

materi yang bersifat abstrak dengan mengamati objek secara langsung dan bukan

konsep semata. Hal ini sesuai dengan pendapat Zain dan Djamarah (2010: 120)

bahwa, media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan melalui kata-

kata atau kalimat tertentu. Bahkan keabstrakan bahan dapat dikonkretkan dengan

kehadiran media.

Pada sub materi gangguan sistem pernapasan telah ditemukan penyakit atau

kelainan yang menyerang sistem pernapasan yang disebabkan oleh beberapa faktor

salah satunya yaitu rokok. Rokok merupakan sumber polutan udara yang

membahayakan. Sudah terbukti bahwa merokok dapat menggangu kesehatan.

Lovastatin (2006: 83) menyatakan, ”Merokok beresiko tinggi menyebabkan terkena

serangan jantung , bronchitis kronis serta meningkatkan peluang menderita kanker

pada paru-paru, ginjal, dan kandung kemih.” Tetapi saat ini rokok masih banyak

dikonsumsi oleh sebagian masyarakat. Hampir disemua tempat dapat ditemui orang

yang sedang mengkonsumsi rokok. Asap yang dihasilkan dari rokok merupakan salah

Page 4: desain implementasi

satu penyebab polusi udara dan dapat menggangu sistem pernapasan. Menurut

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) (dalam Susanna, 2003),

lingkungan asap rokok adalah penyebab berbagai penyakit, dan juga dapat mengenai orang sehat yang bukan perokok. Paparan asap rokok yang dialami terus-menerus pada orang dewasa yang sehat dapat menambah resiko terkena penyakit paru-paru dan penyakit jantung sebesar 20 - 30 persen. Lingkungan asap rokok dapat memperburuk kondisi seseorang yang mengidap penyakit asma, menyebabkan bronkitis, dan pneumonia.

Asap rokok juga mengandung zat-zat kimia yang dapat merusak jaringan pada

sistem pernapasan. Asap rokok yang dihirup seorang perokok mengandung

komponen gas dan partikel-partikel yang dibebaskan selama merokok sebanyak 5 ×

109ppm. Komponen gas terdiri dari karbon monoksida, karbon dioksida, hidrogen

sianida, amonia, oksida dari nitrogen, dan senyawa hidrokarbon. Adapun komponen

partikel terdiri dari tar, nikotin,benzopiren, fenol, dan cadmium (Purnomo, Sudjino,

Trijoko, dan Suwarno Hadisusanto, 2009: 236). Jadi rokok tidak hanya

membahayakan bagi perokok aktif tapi dapat membahayakan kesehatan bagi perokok

pasif yang tanpa sengaja atau tidak sengaja menghirup asap rokok tersebut dan

mengakibatkan gangguan pada sistem pernapasan.

Terdapat beberapa cara untuk mencegah atau mengobati paru-paru yang sudah

mengalami kerusakan atau gangguan salah satunya yaitu dengan memanfaatkan

tumbuhan obat.

Page 5: desain implementasi

Menurut Nugroho (2007) menyatakan,

Kulit buah manggis setelah diteliti ternyata mengandung beberapa senyawa dengan aktivitas farmakologi misalnya antiinflamasi, antihistamin, pengobatan penyakit jantung, antibakteri, antijamur bahkan untuk pengobatan atau terapi penyakit HIV. Beberapa senyawa utama kandungan kulit buah manggis yang dilaporkan bertanggungjawab atas beberapa aktivitas farmakologi adalah golongan xanton. Senyawa xanton yang telah teridentifikasi, diantaranya adalah 1,3,6-trihidroksi-7-metoksi-2,8-bis(3-metil-2-butenil)- 9H-xanten-9-on and 1,3,6,7-tetrahidroksi-2,8-bis(3-metil-2-butenil)-9H-xanten-9-on (Nugroho. 2007).

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya , penelitian

Nugroho, (2007), membuktikan bahwa ekstrak kulit buah manggis dan senyawa

aktifnya memiliki aktivitas farmakologi yaitu anti-alergi, anti-inflamasi, anti-oksidan,

anti-kanker, antimikroorganisme, anti-aterosklerosis, dan bahkan anti-HIV. Pada uji

toksistas, ekstrak etanol buah manggis yang mengandung senyawa aktif xanton tidak

menunjukkan toksisitas baik secara akut maupun sub-kronis. Sehingga dengan

mengkonsumsi ekstrak kulit manggis dapat memperbaiki serta menghambat

kerusakan sel pada paru-paru.

Dampak yang ditimbulkan dari mengkonsumsi rokok atau menghirup asap

rokok memang tidak dapat dilihat atau dirasakan dalam jangka waktu yang singkat,

namun secara perlahan jaingan yang ada pada organ pernapasan yaitu paru-paru akan

mengalami kerusakan. Untuk mengetahui kerusakan yang terjadi perlu mengamati

atau melihat histopatologi dari paru-paru yang mengalami kerusakan. Histologi (

histos, Yun., jaringan) adalah suatu ilmu yang menguraikan struktur dari hewan serta

Page 6: desain implementasi

tumbuhan secara terinci, dan hubungan antara struktur pengorganisasian sel dan

jaringan ( Ramaley, 1988:).

Patologi adalah bagian dari ilmu kedokteran yang mempelajari tentang

penyakit yang disebabkan karena perubahan struktrur dan fungsi dari sel dan jaringan

tubuh. Keadaan tubuh yang sakit disebabkan karena adanya gangguan dan penyebab

yang menimbulkan sakit. Kerusakan atau gangguan terdapat pada sel dan jaringan

tubuh atau faal yang menyimpang mengganggu tubuh sebagian atau seluruhnya

(Adam 1995: 1). Menurut (Adam, 1995: 6) menyatakan bahwa, pembagian patologi

dalam menyelidiki perubahan yang terjadi didalam tubuh (morfologi), dapat diselidiki

secara anatomi = patologi anatomi, histologi = patologi histologi, sitologi = patologi

sitologi.

Jadi histopatologi merupakan suatu ilmu cabang biologi yang mempelajari

tentang kondisi perubahan struktur dan fungsi sel, jaringan yang mengakibatkan

gangguan serta menimbulkan penyakit. Dalam hal ini merokok atau menghirup asap

rokok yang dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi sel dan jaringan pada

paru-paru.

Sebelumnya telah dilakukan penelitian tentang tanaman obat yang

berpengaruh terhadap paru-paru yang terpapar asap rokok, penelitian Cahyani (2014)

terbukti bahwa ekstrak akar gantung pohon beringin (Ficus benjamina L.) dapat

menurunkan aktivitas protease dan memperbaiki sel alveoli dengan pemberian terapi

Page 7: desain implementasi

akar gantung pohon beringin sampai dosis 20mg/200g BB secara signifikan (p<0,05)

mampu menurunkan aktivitas protease dan memperbaiki kerusakan sel alveoli tikus

yang dipapar asap rokok.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini bertujuan untuk

membuktikan kelayakan pembuatan media alat peraga materi sistem pernapasan pada

hasil uji coba pengaruh pemberian ekstrak kulit manggis terhadap gambaran

histopatologi pulmo mencit yang terpapar asap rokok

C. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana kelayakan pembuatan media alat peraga sistem pernapasan pada

hasil uji coba pengaruh pemberian ekstrak kulit manggis terhadap

histopatologi pulmo mencit yang terpapar asap rokok ?

2. Bagaimana pengaruh pemberian ekstrak kulit manggis terhadap histopatologi

pulmo mencit yang terpapar asap rokok ?

D. RUANG LINGKUP PENELITIAN

1. Variabel Penelitian

1. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,

obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

2011:38).

Page 8: desain implementasi

Variabel dalam penelitian terbagi menjadi :

a. Variabel Bebas

Variabel Independen (bebas) adalah merupakan variabel yang mempengaruhi

atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen

(terikat) (Sugiyono, 2011: 39). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah

ekstrak kulit manggis dan asap rokok.

b. Variabel Terikat

Variabel dependen (terikat) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat, karena adanya variabel independen (bebas) (Sugiyono, 2011:

39). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Histopatologi Pulmo mencit.

c. Variabel Kontrol

Variabel Kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan

sehingga pengaruh variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi

oleh faktor luar yang tidak diteliti (Sugiyono, 2011: 39). Variabel kontrol

dalam penelitian ini adalah jenis kelamin mencit dan berat badan mencit.

1. Definisi Operasional

a. Media Alat Peraga

Media yang membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan

intruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran maka media itu

disebut media pembelajaran (Arsyad, 2011:4). Menurut Gerlach & Ely

(1971) (dalam Arsyad, 2011: 3) mengatakan bahwa media apabila

Page 9: desain implementasi

dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang

membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh

pengetahuan, keterampilan, atau sikap.

Alat merupakan sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka

mencapai tujuan pengajaran. Alat mempunyai fungsi sebagai pelengkap

untuk mencapai tujuan proses pengajaran (Ahmadi, 2000) (dalam

Sulistyoningrum: 2012). Jadi yang dimaksud media alat peraga dalam

penelitian ini adalah alat yang digunakan dalam pembelajaran untuk

mengembangkan pengetahuan dan keterampilan siswa dalam melakukan

pengamatan pada materi sistem pernapasan serta sebagai alat komunikasi

untuk menyampaikan informasi dari pendidik kepada peserta didik.

b. Materi Sistem Pernapasan

Materi sistem pernapasan merupakan materi pokok dalam

pelajaran biologi yang terdapat di kelas XI SMA. Kompetensi dasar

dari materi sistem ekskresi adalah menganalisis hubungan antara

struktur jaringan penyusun organ pada sistem respirasi dan

mengaitkannya dengan bioprosesnya sehingga dapat menjelaskan

proses pernapasan serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada

sistem respirasi manusia melalui studi literatur, pengamatan,

percobaan, dan simulasi.

Page 10: desain implementasi

Jadi, dalam penelitian ini yang dimaksud dengan materi sistem

pernapasan adalah materi yang akan diajarkan dengan membahas

tentang kelainan pada struktur dan fungsi jaringan organ pernapasan

yang menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan manusia melalui

pembuatan media alat peraga.

c. Pengaruh

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Poerwadarminta, 2007:

865), pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang,

atau benda) yang ikut membentuk kepercayaan dan perbuatan

seseorang. Pengaruh yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

adanya daya yang timbul akibat dari pemberian ekstrak kulit manggis

terhadap histopatologi pulmo mencit yang terpapar asap rokok,

sehingga dapat membuktikan bahwa pemberian ekstrak kulit manggis

dapat memperbaiki kerusakan pada jaringan pulmo mencit yang

terpapar asap rokok.

d. Ekstrak Kulit Manggis

Menurut Nugroho (2007) menyatakan bahwa,

Manggis merupakan salah satu buah yang digemari oleh masyarakat Indonesia. Tanaman manggis berasal dari hutan tropis yang teduh di kawasan Asia Tenggara, yaitu hutan belantara Indonesia atau Malaysia. Dari Asia Tenggara, tanaman ini menyebar ke daerah Amerika Tengah dan daerah tropis lainnya seperti Filipina, Papua New Guinea, Kamboja, Thailand, Srilanka, Madagaskar, Honduras, Brazil dan Australia Utara. Manggis merupakan salah satu buah unggulan Indonesia yang memiliki peluang ekspor cukup menjanjikan

Page 11: desain implementasi

Secara tradisional buah manggis digunakan sebagai obat sariawan, wasir dan luka. (Nugroho. 2007).

Kulit buah manggis setelah diteliti ternyata mengandung beberapa

senyawa dengan aktivitas farmakologi misalnya antiinflamasi,

antihistamin, pengobatan penyakit jantung, antibakteri, antijamur bahkan

untuk pengobatan atau terapi penyakit HIV (Nugroho, 2007). Ditemukan

2 senyawa alkaloid dar ekstrak kulit buah yang larut dalam petroleum

eter. Kulit kayu, kulit buah dan lateks jering Garcinia mangostana

mengandung sejumlah zat warna kuning yang berasal dari dua metabolit,

yaitu mangostin dan β-mangostin yang berhasil diisolasi (Wijoyo,

2008: ). Jadi ekstrak kulit manggis dalam penelitian ini merupakan

tanaman obat yang akan digunakan dalam uji coba dalam memperbaiki

kerusakan jaringan pulmo mencit yang terpapar asap rokok.

e. Histopatologi Pulmo

Histologi ( histos, Yun., jaringan) adalah suatu ilmu yang

menguraikan struktur dari hewan serta tumbuhan secara terinci, dan

hubungan antara struktur pengorganisasian sel dan jaringan ( Ramaley,

1988:).

Patologi adalah bagian dari ilmu kedokteran yang mempelajari

tentang penyakit yang disebabkan karena perubahan struktrur dan fungsi

dari sel dan jaringan tubuh. Keadaan tubuh yang sakit disebabkan karena

Page 12: desain implementasi

adanya gangguan dan penyebab yang menimbulkan sakit. Kerusakan atau

gangguan terdapat pada sel dan jaringan tubuh atau faal yang

menyimpang mengganggu tubuh sebagian atau seluruhnya (Adam 1995:

1).

Menurut Underwood (1999: 6) Histopatologi adalah menemukan

dan mendiagnosa penyakit dari hasil pemeriksaan jaringan. Jadi yang

dimaksud histopatologi dalam penelitian ini yaitu untuk mendiagnosa

penyakit yang disebabkan oleh asap rokok melalui hasil pemeriksaan

jaringan pada pulmo mencit.

f. Asap Rokok

Lovastatin (2006: 83) menyatakan, ”Merokok beresiko tinggi

menyebabkan terkena serangan jantung , bronchitis kronis serta

meningkatkan peluang menderita kanker pada paru-paru, ginjal, dan

kandung kemih.”

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) (dalam Susanna, 2003),

lingkungan asap rokok adalah penyebab berbagai penyakit, dan juga dapat mengenai orang sehat yang bukan perokok. Paparan asap rokok yang dialami terus-menerus pada orang dewasa yang sehat dapat menambah resiko terkena penyakit paru-paru dan penyakit jantung sebesar 20 - 30 persen. Lingkungan asap rokok dapat memperburuk kondisi seseorang yang mengidap penyakit asma, menyebabkan bronkitis, dan pneumonia.

Page 13: desain implementasi

Jadi asap rokok yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dijadikan

sebagai penyebab dari kerusakan pada jaringan paru-paru yang akan

dilihat dari histopatologi mencit yang terpapar asap rokok.

E. TUJUAN PENELITIAN

1. Mengetahui kelayakan pembuatan media alat peraga materi sistem pernapasan

pada hasil uji coba pengaruh pemberian ekstrak kulit manggis terhadap

histopatologi pulmo mencit yang terpapar asap rokok.

2. Mengetahui pengaruh pemberian ekstrak kulit manggis terhadap

histopatoplogi pulmo mencit yang terpapar asap rokok.

F. MANFAAT PENELITIAN

1. Bagi Siswa

a. Dapat memberikan informasi kepada siswa tentang dalam pembuatan

media alat peraga sehingga dapat digunakan sebagai penunjang

pembelajaran siswa pada materi sistem pernapasan.

b. Dapat memberikan variasi dalam pembelajaran dengan pembuatan media

alat peraga sehingga siswa dapat lebih aktif dalam proses belajar.

2. Bagi Guru

a. Dapat memberikan informasi pada guru sehingga guru dapat

mengembangkan media pembelajaran sebagai alternatif dalam melakukan

pembelajaran di kelas untuk materi yang bersifat abstrak dan pembuatan

media alat peraga tersebut dapat di gunakan sebagai salah satu variasi

Page 14: desain implementasi

dalam proses belajar mengajar untuk meningkatkan keaktifan dan hasil

belajar siswa.

3. Bagi Masyarakat

a. Dapat memberikan informasi kepada masyarakat tentang bahaya dari asap

rokok yang dapat mengakibatkan kerusakan pada jaringan pada sistem

pernapasan khususnya paru-paru.

b. Dapat memberikan informasi tentang khasiat ekstrak kulit manggis

dijadikan sebagai obat untuk mengurangi atau memperbaiki kerusakan

jaringan pada sistem pernapasan.

4. Bagi Peneliti

a. Dapat memberikan tambahan ilmu serta pengalaman langsung dalam uji

coba pengaruh pemberian ekstrak kulit manggis terhadap histopatologi

pulmo mencit yang terpapar asap rokok..