Upload
raharja
View
52
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Dermatosis Vesikulosa
Citation preview
Nyoman Ririn Chandrika Sari09002005002
Cokorda Istri Dewi Larasati 0902005168
UNIVERSITAS UDAYANA UNIVERSITAS UDAYANA
TAHUN 2013TAHUN 2013
DERMATOSIS VESIKULOSADERMATOSIS VESIKULOSA
Merupakan kelompok penyakit kulit dengan efloresensi berupa vesikel
Varisela
Herpes Zoster
Herpes Simpleks
Definisi
Infeksi akut primer oleh virus varisela-zoster (VZV) yang menyerang kulit dan mukosa, manifestasi klinis terdapat gejala konstitusi, kelainan kulit polimorfik, terutama berlokasi di bagian sentral tubuh.
Terutama mengenai anak-anak yang berusia di bawah 20 tahun, terutama usia 3 – 6 tahun dan hanya sekitar 2% terjadi pada orang dewasa.
Di amerika, varisela sering terjadi pada anak di bawah usia 10 tahun dan hanya 5% kasus yang terjadi pada usia lebih dari 15 tahun
Insiden: 5 orang per 1000 populasi
EpidemiologiEpidemiologi
VZV masuk melalui mukosa saluran pernapasan bagian atas, orofaring, maupun konjungtiva
Siklus replikasi virus pertama terjadi pada hari ke 2-4 berlokasi pada lymph nodes regional
Diikuti penyebaran sebagian kecil virus melalui darah dan kelenjar limfe yang mengakibatkan viremia primer (terjadi pada hari ke 4-6)
PatofisiologiPatofisiologi
Apabila replikasi virus mengalahkan mekanisme pertahanan tubuh yang belum matang, terjadi replikasi virus kedua pada hepar dan limpa yang mengakibatkan terjadinya viremia sekunder
Virus akan menyebar ke seluruh tubuh dan mencapai epidermis pada hari ke 14-16 yang mengakibatkan lesi kulit
Penderita dapat menularkan VZV pada 2 hari sebelum timbul lesi kulit, sampai 5 hari setelahnya, yaitu sampai vesikel terakhir telah mengkrusta
PatofisiologiPatofisiologi
Inkubasi: 14-21 hari
Gejala prodromal:
Diawali dengan demam, disertai menggigil, malaise, nyeri kepala, mual dan anoreksia, sakit tenggorok dan batuk kering, yang terjadi 2 – 3 hari sebelum timbulnya ruam pada kulit
Gatal, pembengkakan kelenjar getah bening, demam
Gejala KlinisGejala Klinis
Lesi polimorfik berdiameter 2-3 mm, berkembang progresif dalam 12 jam.
Bermula dari makula eritema papul eritematosa vesikel (tear drop) pustul krusta.
Lesi menyebar secara sentrifugal, dimulai dari daerah badan, kemudian muka dan ekstrimitas dan menyerang mukosa mata, mulut dan saluran napas atas
Jarang terbentuk scar
Gejala KlinisGejala Klinis
Vesikel pada dasar kulit eritema, terpisah jelas antara satu sama lain Eff : Makula eritema, vesikel, krusta
Herpes simpleks diseminata
Herpes zoster diseminata
Diagnosis bandingDiagnosis banding
Topikal
Stadium vesikuler: bedak salisil 1% dan mentol 0.5%
Bila lesi basah diberikan kompres dengan larutan NaCl 0.9%
Jika berkrusta atau erosi diberikan antibiotik topikal
Sistemik
Asiklovir : Dewasa 5 x 800 mg/hari selama 7-10 hari
Anak-anak 4 x 20 mg/kgBB selama 5 hari
Valasiklovir: 3 x 1000 mg/hari selama 7 hari
TerapiTerapi
Sistemik
- Bila panas diberikan parasetamol
4 x 500 mg/hari (dewasa)
4 x 10 mg/kgBB (anak-anak)
- Bila ada infeksi sekunder diberikan antibiotik oral
Amoksisilin 25 – 50 mg/kgBB/hari
Eritromisin 25 – 50 mg/kgBB/hari
- Bila terdapat komplikasi (pneumoni atau ensefalitis) atau imunokompromis dirawat inap dan diberikan asiklovir
IV 3 x 10 mg/kgBB selama 10 hari
TerapiTerapi
Infeksi sekunder oleh bakteri (Staphylococcus aureus dan Group A Streptococcus)
Impetigo, Furunkel, Selulitis, Erisipelas
Pneumonia sekunder
Ditandai dengan batuk, kesulitan bernapas, takipnea, demam tinggi, nyeri pleuritik, hemoptisis
Meningitis dan ensefalitis
Timbul beberapa hari setelah timbulnya ruam. Lethargy, drowsiness, dan confusion, kejang serta ensefalitis yang cepat dapat menimbulkan koma
KomplikasiKomplikasi
Reye Syndrome
Ensefalopati akut dengan degenerasi lemak pada liver dan berhubungan dengan penggunaan aspirin pada penderita varisela
Acute postinfectious cerebellar ataxia
Terjadi 2-3 minggu setelah munculnya varicella, dapat menetap selama 2 bulan. Manifestasinya berupa tidak dapat mempertahankan posisi berdiri hingga tidak mampu berdiri dan kehilangan koordinasi
Herpes Zoster
KomplikasiKomplikasi
Penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus varisela-zoster yang menyerang kulit dan mukosa. Infeksi
ini merupakan reaktivasi virus yang terjadi setelah infeksi primer.
DefinisiDefinisi
Insiden meningkat sesuai dengan pertambahan umur dan umumnya jarang mengenai anak-anak
Insiden herpes zoster berdasarkan usia yaitu,
<9 tahun: 0.74/1000
10-19 tahun: 1.38/1000
20-29 tahun: 2.58/1000
Di Amerika, >66% insiden herpes zoster terjadi pada usia >50 tahun
EpidemiologiEpidemiologi
PatogenesisPatogenesis
- VZV berpindah secara sentripetal
- Infeksi laten- Reaktivasi virus- Radang dan nekrosis ganglion sensoris
- Penyebaran VZV ke ujung saraf sensoris
- VZV berpindah secara sentripetal
- Infeksi laten- Reaktivasi virus- Radang dan nekrosis ganglion sensoris
- Penyebaran VZV ke ujung saraf sensoris
◦ Masa inkubasi: 7-12 hari◦ Didahului gejala prodromal terjadi 1-3 minggu sebelum
muncul ruam: Sistemik: malaise, pusing & demam Lokal: nyeri, gatal, kesemutan, rasa terbakar,
hiperestesia pada dermatom.◦ Paling sering mengenai area yg dipersarafi N. V1, N.
VII, T3-L2◦ Lesi berkelompok, unilateral & sesuai dermatom◦ Lesi awal berupa makula eritema & papul yang
berkembang lebih lambat dibanding varisela vesikel (hari 2) pustul (hari ke-3) krusta (hari7-10 ) menetap dlm 2-3 minggu
Gejala KlinisGejala Klinis
◦Kelenjar limfe regional membengkak nyeri◦Herpes Zoster oftalmikus – N.V1
Menyebabkan neurotrophic keratitis dan ulserasi ◦Sindrom Ramsay-Hunt Ditandai adanya paralisis N. VII, vesikel pada liang
telinga luar, tinitus, penurunan pendengaran ipsilateral dan vertigo
◦Nyeri dermatomal: terbakar, tertusuk, gatal.
Gejala KlinisGejala Klinis
Didahului dgn dermatosis vesikulosa dan disertai nyeri hebat (terutama pada lansia). Lesi unilateral mengikuti dermatom kulitEff : Makula eritema, papul, vesikel.
Herpes Zoster Oftalmikus – virus menyerang cabang N.VEff : Makula eritema, vesikel
Tzanck Smear
Preparat diambil dengan mengerok dasar vesikel yang masih baru, kemudian diwarnai dengan hematoxylin-eosin, Giemsa, atau toluidine blue. Pada mikroskop cahaya akan nampak multi-nucleated giant cells
Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan Penunjang
DFA (Direct Fluorescent Assay)
Menemukan antigen virus varicella zoster PCR Biopsi kulit
Tampak vesikel intraepidermal dengan degenerasi sel epidermal dan akantolisis
Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan Penunjang
Herpes simpleks virus Dermatitis kontak
Diagnosis bandingDiagnosis banding
Herpes Zoster oftalmika dan Sindrom Ramsay Hunt dirawat inap
Pemeriksaan darah lengkap dan pemeriksaan sitologi (Tzanck smear)
Topikal
Stadium vesikuler: bedak salisil 1% dan mentol 0.5%
Bila lesi basah diberikan kompres dengan larutan NaCl 0.9%
Jika berkrusta atau erosi diberikan antibiotik topikal Sistemik
Asiklovir oral : Dewasa 5 x 800 mg/hari selama 7-10 hari
Valasiklovir oral: 3 x 1000 mg/hari (72 jam pertama setelah timbul ruam kulit)
TerapiTerapi
Asam mefenamat 3 x 250 – 500 mg/hari atau parasetamol 3 x 500 mg
Bila terdapat lesi luas atau imunokompromis dirawat inap dan diberikan asiklovir IV 3 x 10 mg/kgBB selama 10 hari
Neurotropik vitamin Bila terdapat paresis nervus fasialis diberikan kortikosteroid
40 – 60 mg/hari selama 7 hari Bila terjadi neuralgia pasca herpes diberikan amitriptilin 10 –
75 mg/hari selama 3 – 6 bulan Herpes zoster oftalmikus perlu dirujuk ke dokter spesialis
mata dan sindrom ramsay-hunt ke dokter spesialis THT
TerapiTerapi
Infeksi sekunder oleh bakteri Postherpetic neuralgia Kebutaan Paralisis
KomplikasiKomplikasi
Fever blister, cold sore, herpes febrilis, herpes labialis, herpes progenitalis
Etiologi : Herpes simplex virus (virus herpes hominis) I atau II – Virus DNA
Tipe I – Usia anak-anak
Tipe II – dekade II atau III, aktivitas seksual Daerah dekat mukokutan Vesikel berkelompok diatas dasar yang eritema
Gejala klinis:1. Infeksi primer: predileksi VHS I daerah
pinggang ke atas(mulut & hidung), VHS II pinggang ke bawah(genital), 4-5hr timbul vesikel berkelompok diatas dasar yang eritema, rasa panas & gatal beberapa jam sebelum lesi, gejala konstitusional, lemah badan, demam, nyeri otot+limfadenitis regional
2. Fase laten: tidak tmpk gejala klinis, virus tidak aktif dalam ganglion dorsalis
3. Infeksi rekuren: lesi lebih ringan. dipicu oleh: trauma fisik, psikis, demam.
Herpes tipe I –Vesikel multipel berkelompok pd dasar yang eritema, sering nyeri, dimulai dengan sensasi terbakar atau gatal. Herpes rekuren umumnya terjadinya di daerah yang samaEff : Makula eritema, vesikel
Herpes tipe II – Terlihat dua tahap perkembangan lesi:1. Vesikel pada dasar eritema - prepuce (inf.baru)2. Krusta hitam – shaft (inf.lama)
Lesi gatal & nyeriEff : Makula eritema, vesikel, krusta
Diagnosis• Biakan dari vesikel sel yg mati & cell
balooning• Tzanck dgn Giemsa sel datia berinti banyak• Serologi• imunofloresensi
Terapi• Herpes simpleks episode pertama
Asam mefenamat 3 x 500 mgKompres salinAsiklovir 5 x 200 mg selama 7 hari
3 x 400 mg Valasiklovir 2 x 500 mg selama 7 hariPada kasus berat dirawat inap, asiklovir IV 5mg/kgBB setiap 8 jam selama 7-10 hari
Terapi• Herpes simpleks rekuren
- Lesi ringanKrim asiklovir dioleskan 5-6x/hari
- Lesi beratAsiklovir 5 x 200 mg selama 5 hari
• KonselingMencegah penularan kepada pasangan seksualKemungkinan risiko tertular HIVPemeriksaan terhadap pasangan seksual
Herpes Simplek Herpes Zoster Varicela
Insiden Semua umur > 50 tahun Anak-anak
Etiologi HSV VZV VZV
Penularan
Seksual, kontak langsung
Pencetus : pembedahan, trauma, obat imunosupresan, keganasan.
Air borne droplet dr infeksi di hidung dan tenggorok.
Predileksi MukokutanHSV 1 : OrofasialHSV 2 : genital,Hidung , telinga.
Sesuai dermatom, unilateral
Badan muka, bahu, ekstremitas (sentripetal)
Klinis Vesikel berkelompok di atas kulit eritema cairan jernih seropurulenkrusta
Vesikel berkelompok diatas kulit eritema, nyeri. Umur vesikel satu kelompok sama tapu berbeda dengan kelompok lain
Lesi polimorf dominan vesikel di atas kulit eritema, gatal. Dalam 5 hari akan timbul vesikel baru lesi vesikel dgn krusta (khas)
Inkubasi 4-5 hari 7-12 hari 14-21 hari
Herpes Simplek
Herpes Zoster Varicela
Diagnosis Klinis, sitologi, serologi, imunofluoresens, kultur virus
idem idem
Komplikasi PiodermaEnsefalitisInfeksi sekunderInfeksi neonatus Meningitis
Neuralgi pasca herpes, kebutaan, paralisis
MeningitisEncepalitisPneumoniaReye Sindrome
Diagnosis banding
ImpetigoHerpes zoster
Herpes Simplek Herpes simpleks diseminata
Terapi Istirahat dan gizi cukupAcyclovir 5 x 200 mg/hari (5 hari).Krim AcyclovirAntibiotika
Istirahat, giziAnalgetikVitamin NeurotropikAcyclovir 5 x 800 mg ( 7 hari)Antibiotika
Istirahat, giziAnak-anakself limited diseaseMultivitamin(k/p), Antibiotika profilaksis Simptomatis (antipiretik, antihistamin)Acyclovir 5 x 800 mg (7 hari)
TERIMA KASIH