Upload
erio
View
238
Download
27
Embed Size (px)
DESCRIPTION
dermatitis
Citation preview
DERMATITIS NUMMULARPresentan : One Bima Atmaja (20100310115)Pembimbing : dr. Dwi Rini Marganingsih, M. Kes, Sp. KK
Identitas Pasien
• Nama : Ny. M• Umur : 52 tahun• Alamat : Bantul• Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga• No. RM : 53XXXX
• Anamnesis• Keluhan Utama :• Gatal-gatal pada tubuh sejak 2 minggu yang lalu• Keluhan Tambahan :• Timbul bercak-bercak kemerahan berbentuk bulat pada
kaki kiri, dan pada tangan kiri
Riwayat Penyakit Sekarang• Seorang pasien perempuan, Ny M usia 52 tahun datang
ke poliklinik kulit dan kelamin dengan keluhan gatal-gatal pada kaki dan tangan yang dirasakan sejak 2 minggu yang lalu. Gatal-gatal dirasakan hilang timbul. Awalnya muncul bintik-bintik merah kecil dikaki 2 minggu yang lalu, kemudian 1 minggu lagi muncul di tangan tapi kemudian melebar setelah digaruk-garuk.
• Riwayat Penyakit Dahulu :• Riwayat sakit serupa : (+)• Riwayat alergi makanan dan obat : (-)• Riwayat asma, penyakit kardiovaskular : (-)• Riwayat Penyakit Keluarga :• Tidak ada anggota keluarga yang memiliki keluhan serupa• Riwayat Sosial :• Saat ini pasien bekerja sebagai ibu rumah tangga. Tidak ada
tetangga sekitar yang memiliki keluhan serupa
Pemeriksaan Fisik• Keadaan Umum : Baik• Kesadaran : Compos Mentis• Vital Sign :• Tekanan Darah : tidak dilakukan• Nadi : 82 x/menit• Respirasi : 20x/menit• Suhu : afebris• Mata : Conjungtiva Anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)• Leher : Pembesaran Limfonodi (-)• Thorax : Tidak dilakukan• Abdomen : Tidak dilakukan
Status lokalisata Regio : volar sinistra dan pedis
sinistra UKK : - Tampak plak eritem, berbentuk
nummular, berbatas tegas, regional
Diagnosis kerja• Dermatitis Nommular
• Diagnosis banding
- Dermatitis kontak alergi
- Neurodermatitis sirkumpsata
- Psoriasis
DERMATITIS
• Dermatitis adalah peradangan kulit ( epidermis dan dermis) sebagai respon terhadap pengaruh faktor eksogen dan atau faktor endogen, menyebabkan kelainan klinis berupa efloresensi polimorfik (eritema, edema, papul, vesikel, skuama, likenifikasi) dan keluhan gatal
Dermatitis numularis• Dermatitis numularis adalah peradangan kulit yang
bersifat kronis, ditandai dengan lesi berbentuk mata uang (koin) atau agak lonjong, bebatas tegas, dengan efloresensi berupa papulovesikel yang biasanya mudah pecah sehingga membasah (oozing)
Epidemologi
Dermatitis nomularis lebih sering ditemukan pada orang dewasa dan lebih sering terjadi pada laki-laki dibandingkan dengan perempuan. Usia puncak awitan pada kedua jenis kelamin berkisar antara 50-65 tahun. Pada perempuan, terdapat usia puncak kedua, yaitu terjadi pada usia 15-25 tahun
ETIOPATOGENESIS• Penyebabnya tidak diketahui, banyak faktor secara sendiri atau
bersama-sama telah dikemukakan sebagai agen penyebab :• 1. Trauma lokal, baik fisik maupun kimia• 2. Xerosis atau kekeringan kulit• 3. Insufisiensi vena dan varises• 4. Stress emosional/psikologis• 5. Bakteri
GAMBARAN KLINIS• Penderita dermatitis numularis umumnya mengeluh
sangat gatal yang bervariasi dari ringan sampai berat. Lesi akut berupa plak eritematosa berbentuk koin dengan batas tegas yang berbentuk papul dan papulovesikel yang berkonfluens
Pemeriksaan penunjang Histopatologi Pada lesi kulit akut ditemukan spongiosis,
vesikel intraepidemal, sebukan sel radang limfosit dan makrofag disekitar pembuluh darah
Pemeriksaan laboratorium Tes tempel dapat berguna pada kasus
kronik yang rekalsitran terhadap terapi. Tes ini berguna untuk menyingkirkan kemungkinan adanya dermatitis kontak.
Diagnosis banding• Dermatitis kontak alergi
• Neurodermatitis sirkumskipta ( Liken simplek kronis)
• Psoriasis
Pengobatan• SteroidSteroid terapi paling umum yang digunakan untuk mengurangi peradangan• Oientment dan EmolienAplikasi obat pada kulit yang lembab memungkinkan penetrasi yang lebih efektif dan penyembuhan lebih cepat
AntihistaminAntihistamin oral atau sedatif dapat membantu mengurangi gatal dan membantu tidur AntibiotikAntibiotik oral, seperti dicloxacilin, cephalexin atau eritromycin dapat digunakan dalam kasus infeksi sekunder.
Prognosis• Kelainan ini biasanya menetap selama berbulan-bulan, bersifat
kronik, dan timbul kembali pada tempat yang sama. Dari suatu penelitian, sejumlah penderita yang diikuti berbagai interval sampai dua tahun, didapati bahwa 22% sembuh, 25% pernah sembuh untuk beberapa minggu sampai tahun, 53% tidak pernah bebas dari lesi kecuali masih dalam pengobatan