21
DEMOKRASI DALAM ISLAM Oleh : 1. Aulia Chusnulita 2. Dwi Purwati 3. Imam Rosyidin 4. Lukman Bayu Pratama 5. Muhammad Ridwan

Demokrasi Dalam Islam

Embed Size (px)

DESCRIPTION

jkgkjg

Citation preview

DEMOKRASI DALAM ISLAM

Oleh :1. Aulia Chusnulita2. Dwi Purwati3. Imam Rosyidin4. Lukman Bayu

Pratama5. Muhammad Ridwan

APA ITU DEMOKRASI ?

Kata “demokrasi” yang dalam bahasa Inggris “democracy” berasal dari kata Yunani yaitu “demos” = rakyat, dan “kratos” = pemerintahan.

Secara etimologi yang berasal dari bahasa Yunani Demokrasi = Pemerintahan oleh Rakyat

Lincoln (1863) menyatakan : Demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.

Demokrasi dalam Islam terlebih dahulu muncul jauh sebelum demokrasi dari Yunani tercetus dan dikenal dengan istilah “syura” (musyawarah).

Terdapat dua pendapat tentang demokrasi,ada golongan yang menolak,dan terdapat golongan yang mendukung demokrasi

1. GOLONGAN YANG MENDUKUNG DEMOKRASI

Didasarkan pada Al-Quran Surat Yusuf ayat 40

2.GOLONGAN YANG MENDUKUNG DEMOKRASI

Alasannya karena dalam demokrasi tercermin nilai-nilai agama seperti musyawarah.

Yang ada dalam Islam adalah syura yang tidak luntur dari nilai dan dasar Islam yang tidak dikombinasikan dengan nilai politik dan disemangati oleh nilai-nilai syariah dan kemasyarakatan

CIRI SISTEM DEMOKRASI DALAM PANDANGAN ISLAM

1. Berada di bawah payung agama Islam2. Rakyat diberi kebebasan untuk

menyuarakan aspirasinya yang tentunya sesuai dengan nilai-nilai Islam

3. Pengambilan keputusan senantiasa dilakukan dengan musyawarah

4. Suara mayoritas tidak bersifat mutlak meskipun tetap menjadi pertimbangan utama dalam musyawarah

5. Musyawarah hanya berlaku pada persoalan ijtihadi; manusia hanya boleh membahas mengenai masalah yang bersifat teknis

6. Produk hukum dan kebijakan yang diambil tidak boleh keluar dari nilai-nilai agama Islam

7. Hukum dan kebijakan tersebut harus dipatuhi oleh semua warga

KONSEP-KONSEP ISLAMI UNTUK DEMOKRASI YAITU:

1. Musyawarah (syura)

2. Persetujuan (Ijma)

3. Penelitian Imperatif yang mandiri (Ijtihad)

PRINSIP-PRINSIP DEMOKRASI DALAM ISLAM

1. Syura : suatu prinsip tentang cara pengambilan keputusan yang secara eksplisit ditegaskan dalam al-Qur’an

Didasarkan pada Al-Quran Surat As-Syura:38 dan Al-Quran Surat Ali Imran :159

2. Al-‘adalah adalah keadilan, artinya dalam menegakkan hukum termasuk rekrutmen dalam berbagai jabatan pemerintahan harus dilakukan secara adil dan bijaksana, tidak boleh kolusi dan nepotis.(Dasar: QS An-Nahl ayat 90)

3. Al-Musawah adalah kesejajaran, artinya tidak ada pihak yang merasa lebih tinggi dari yang lain sehingga dapat memaksakan kehendaknya. Penguasa tidak bisa memaksakan kehendaknya terhadap rakyat, berlaku otoriter dan eksploitatif. (Dasar : QS Al-Hujurat:13)

4. Al-Amanah,yaitu sikap pemenuhan kepercayaan yang diberikan seseorang kepada orang lain. Oleh sebab itu kepercayaan atau amanah tersebut harus dijaga dengan baik.

5. Al-Masuliyyah, yaitu tanggung jawab. 6. Al-Hurriyyah adalah kebebasan, artinya

bahwa setiap orang, setiap warga masyarakat diberi hak dan kebebasan untuk mengeksperesikan pendapatnya. Sepanjang hal itu dilakukan dengan cara yang bijak dan memperhatikan al-akhlaq al-karimah dan dalam rangka al-amr bi-‘l-ma’ruf wa an-nahy ‘an al-‘munkar, maka tidak ada alasan bagi penguasa untuk mencegahnya.

PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA ISLAM DAN DEMOKRASI

Persamaan yang mempertemukan Islam dan demokrasi, diantaranya adalah :

1. Demokrasi seperti definisi Abraham Lincoln : dari rakyat dan untuk rakyat pengertian itu pun ada di dalam sistem negara Islam dengan pengecualian bahwa rakyat harus memahami Islam secara komprehensif.

3. Demokrasi adalah adanya dasar-dasar politik atau sosial tertentu

4. Mengutamakan persamaan hak dan kewajiban dalam berbagai bidang kehidupan.

5. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.

6. Mengutamakan persamaan derajat dan kedudukan.

PERBEDAAN ISLAM DAN DEMOKRASI

1. Demokrasi yang sudah populer di Barat, definisi bangsa atau umat dibatasi batas wilayah, iklim, darah, suku-bangsa, bahasa dan adat-adat yang mengkristal. Akan tetapi menurut Islam, umat tidak terikat batas wilayah atau batasan lainnya. Ikatan yang hakiki di dalam Islam adalah ikatan akidah, pemikiran dan perasaan. Siapa pun yang mengikuti Islam, ia masuk salah satu negara Islam terlepas dari jenis, warna kulit, negara, bahasa atau batasan lain. Dengan demikian, pandangan Islam sangat manusiawi dan bersifat internasional.

2. Tujuan-tujuan demokrasi Barat adalah tujuan-tujuan yang bersifat duniawi dan material. Jadi, demokrasi ditujukan hanya untuk kesejahteraan umat (rakyat) atau bangsa dengan upaya pemenuhan kebutuhan dunia yang ditempuh melalui pembangunan, peningkatan kekayaan. Adapun demokrasi Islam selain mencakup pemenuhan kebutuhan duniawi (materi) mempunyai tujuan spiritual yang lebih utama dan fundamental.

3. Kedaulatan umat (rakyat) menurut demokrasi Barat adalah sebuah kemutlakan. Jadi, rakyat adalah pemegang kekuasaan tertinggi tanpa peduli kebodohan, kezaliman atau kemaksiatannya. Namun dalam Islam, kedaulatan rakyat tidak mutlak, melainkan terikat dengan ketentuan-ketentuan syariat sehingga rakyat tidak dapat bertindak melebihi batasan-batasan syariat, Al-Quran dan as-Sunnah tanpa mendapat sanksi.

4. Demokrasi bersifat tidak menentu (inkonsistensi) semua tergantung rakyat, sedangkan dalam Islam, syura berlandaskan nilai-nilai agama sifatnya tetap (konsisten) dan mutlak.

MEWUJUDKAN DEMOKRASI DALAM KONSEP ISLAM

Memberi pemahaman yang benar tentang Islam sehingga aspirasi yang tersampaikan tidak keluar dari ajarannya.

Parlemen atau lembaga perwakilan rakyat harus diisi/didominasi oleh orang orang islam yang memahami dan mengamalkan islam secara baik.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa konsep demokrasi tidak sepenuhnya bertentangan dan tidak sepenuhnya sejalan dengan Islam.

Selama demokrasi berjalan dalam prinsip prinsip dan dasar-dasar Islami

Adapun yang tidak sejalan adalah ketika suara rakyat diberikan kebebasan secara mutlak sehingga bisa mengarah kepada sikap, tindakan, dan kebijakan yang keluar dari rambu-rambu ilahi.

KESIMPULAN

TERIMAKASIH