Upload
dava
View
11
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
kejadian luar biasa
Citation preview
Kejadian Luar Biasa (KLB) mempunyai banyak kesamaan kata, diantaranya outbreak dan
epidemic (Wabah). Ketiganya mempunyai pengartian yang hampir sama. Dalam PP No 41
Tahun 1991 tentang Penanggulangan Wabah Penyakit Menular, Kejadian Luar Biasa (KLB)
adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan/kematian yang bermakna secara
epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu, dan merupakan keadaan yang
dapat menjurus pada terjadinya wabah.
Dalam UU No. 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular, Wabah penyakit
menular yang selanjutnya disebut wabah adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular
dalam masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi dari pada keadaan
yang lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka.
Menurut Last (2001), Outbreak adalah peningkatan insidensi kasus yang melebihi
ekspektasi normal secara mendadak pada suatu komunitas, di suatu tempat terbatas, misalnya
desa, kecamatan, kota, atau institusi yang tertutup (misalnya sekolah, tempat kerja, atau
pesantren) pada suatu periode waktu tertentu. Hakikatnya outbreak sama dengan epidemi
(wabah). Hanya saja terma kata outbreak biasanya digunakan untuk suatu keadaan epidemik
yang terjadi pada populasi dan area geografis yang relatif terbatas.
Menurut Eko, dkk (2002), Epidemi merupakan kejadian luar biasa yaitu timbulnya suatu
penyakit yang menimpa masyarakat pada suatu daerah yang melebihi perkiraan kejadian yang
normal dalam periode yang singkat. Mula-mula epidemi hanya ditujukan pada penyakit menular
kemudian berkembang menjadi epidemi penyakit infeksi yang tidak menular, bahkan berlaku
juga untuk fenomena-fenomena penyakit non infeksi dan nonpenyakit yang berkaitan dengan
masalah sosial seperti kenakalan remaja dan penyalahgunaan obat.
Dari beberapa pengertian dari KLB, Outbreak, dan Epidemi (wabah) dapat disimpulkan
bahwa KLB (outbreal/wabah) adalah terjadinya peningkatan jumlah kasus penyakit yang
menimpa pada kelompok masyarakat tertentu, di daerah tertentu, dan selama periode waktu
tertentu.
Data tentang penyakit menular yang pernah terjadi di suatu daerah merupakan hasil dari
sistem pengamatan (surveilans) yang dilakukan oleh petugas di daerah tersebut. Data ini penting
untuk mengetahui bahwa di daerah tersebut pada masa yang lalu pernah mengalami kejadian luar
biasa. Daerah itu dapat berupa rumah sakit, sekolah, industri, pemukiman transmigrasi, kota,
kabupaten, kecamatan, desa, atau negara. Pengamatan epidemiologis penyakit menular ialah
kegiatan yang teratur mengumpulkan, meringkas, dan analisis data tentang insidensi penyakit
menular untuk mengidentifikasikan kelompok penduduk dengan risiko tinggi, memahami cara
penyebaran dan mengurangi atau memberantas penyebarannya.
Jadi, epidemiologi surveilans adalah pengumpulan dan pengamatan secara sistematis dan
berkesinambungan, analisis, dan interpretasi data kesehatan dalam proses menjelaskan dan
memantau (memonitor) peristiwa kesehatan. Informasi hasil surveilans digunakan untuk
perencanaan, penerapan (implementasi), evaluasi tindakan (intervensi), dan program kesehatan
masyarakat. Atau dengan kata lain, epidemiologi surveilans merupakan kegiatan pengamatan
secara teratur dan terus menerus terhadap semua aspek kejadian penyakit dan kematian akibat
penyakit tertentu, baik keadaan maupun penyebarannya dalam suatu masyarakat tertentu untuk
pencegahan dan penanggulangannya. sehingga data surveilans dapat dipakai baik untuk
menentukan prioritas kegiatan kesehatan masyarakat maupun untuk menilai efektivitas kegiatan.