3
Kejadian Luar Biasa (KLB) mempunyai banyak kesamaan kata, diantaranya outbreak dan epidemic (Wabah). Ketiganya mempunyai pengartian yang hampir sama. Dalam PP No 41 Tahun 1991 tentang Penanggulangan Wabah Penyakit Menular, Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan/kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu, dan merupakan keadaan yang dapat menjurus pada terjadinya wabah. Dalam UU No. 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular, Wabah penyakit menular yang selanjutnya disebut wabah adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi dari pada keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka. Menurut Last (2001), Outbreak adalah peningkatan insidensi kasus yang melebihi ekspektasi normal secara mendadak pada suatu komunitas, di suatu tempat terbatas, misalnya desa, kecamatan, kota, atau institusi yang tertutup (misalnya sekolah, tempat kerja, atau pesantren) pada suatu periode waktu tertentu. Hakikatnya outbreak sama dengan epidemi (wabah). Hanya saja terma kata outbreak biasanya digunakan untuk suatu keadaan epidemik yang terjadi pada populasi dan area geografis yang relatif terbatas. Menurut Eko, dkk (2002), Epidemi merupakan kejadian luar biasa yaitu timbulnya suatu penyakit yang menimpa masyarakat pada

Data Tentang Penyakit Menular Yang Pernah Terjadi Di Suatu Daerah Merupakan Hasil Dari Sistem Pengamatan

  • Upload
    dava

  • View
    11

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kejadian luar biasa

Citation preview

Page 1: Data Tentang Penyakit Menular Yang Pernah Terjadi Di Suatu Daerah Merupakan Hasil Dari Sistem Pengamatan

Kejadian Luar Biasa (KLB) mempunyai banyak kesamaan kata, diantaranya outbreak dan

epidemic (Wabah). Ketiganya mempunyai pengartian yang hampir sama. Dalam PP No 41

Tahun 1991 tentang Penanggulangan Wabah Penyakit Menular, Kejadian Luar Biasa (KLB)

adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan/kematian yang bermakna secara

epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu, dan merupakan keadaan yang

dapat menjurus pada terjadinya wabah.

Dalam UU No. 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular, Wabah penyakit

menular yang selanjutnya disebut wabah adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular

dalam masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi dari pada keadaan

yang lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka.

Menurut Last (2001), Outbreak adalah peningkatan insidensi kasus yang melebihi

ekspektasi normal secara mendadak pada suatu komunitas, di suatu tempat terbatas, misalnya

desa, kecamatan, kota, atau institusi yang tertutup (misalnya sekolah, tempat kerja, atau

pesantren) pada suatu periode waktu tertentu. Hakikatnya outbreak sama dengan epidemi

(wabah). Hanya saja terma kata outbreak biasanya digunakan untuk suatu keadaan epidemik

yang terjadi pada populasi dan area geografis yang relatif terbatas.

Menurut Eko, dkk (2002), Epidemi merupakan kejadian luar biasa yaitu timbulnya suatu

penyakit yang menimpa masyarakat pada suatu daerah yang melebihi perkiraan kejadian yang

normal dalam periode yang singkat. Mula-mula epidemi hanya ditujukan pada penyakit menular

kemudian berkembang menjadi epidemi penyakit infeksi yang tidak menular, bahkan berlaku

juga untuk fenomena-fenomena penyakit non infeksi dan nonpenyakit yang berkaitan dengan

masalah sosial seperti kenakalan remaja dan penyalahgunaan obat.

Dari beberapa pengertian dari KLB, Outbreak, dan Epidemi (wabah) dapat disimpulkan

bahwa KLB (outbreal/wabah) adalah terjadinya peningkatan jumlah kasus penyakit yang

menimpa pada kelompok masyarakat tertentu, di daerah tertentu, dan selama periode waktu

tertentu.

Data tentang penyakit menular yang pernah terjadi di suatu daerah merupakan hasil dari

sistem pengamatan (surveilans) yang dilakukan oleh petugas di daerah tersebut. Data ini penting

untuk mengetahui bahwa di daerah tersebut pada masa yang lalu pernah mengalami kejadian luar

Page 2: Data Tentang Penyakit Menular Yang Pernah Terjadi Di Suatu Daerah Merupakan Hasil Dari Sistem Pengamatan

biasa. Daerah itu dapat berupa rumah sakit, sekolah, industri, pemukiman transmigrasi, kota,

kabupaten, kecamatan, desa, atau negara. Pengamatan epidemiologis penyakit menular ialah

kegiatan yang teratur mengumpulkan, meringkas, dan analisis data tentang insidensi penyakit

menular untuk mengidentifikasikan kelompok penduduk dengan risiko tinggi, memahami cara

penyebaran dan mengurangi atau memberantas penyebarannya.

Jadi, epidemiologi surveilans adalah pengumpulan dan pengamatan secara sistematis dan

berkesinambungan, analisis, dan interpretasi data kesehatan dalam proses menjelaskan dan

memantau (memonitor) peristiwa kesehatan. Informasi hasil surveilans digunakan untuk

perencanaan, penerapan (implementasi), evaluasi tindakan (intervensi), dan program kesehatan

masyarakat. Atau dengan kata lain, epidemiologi surveilans merupakan kegiatan pengamatan

secara teratur dan terus menerus terhadap semua aspek kejadian penyakit dan kematian akibat

penyakit tertentu, baik keadaan maupun penyebarannya dalam suatu masyarakat tertentu untuk

pencegahan dan penanggulangannya. sehingga data surveilans dapat dipakai baik untuk

menentukan prioritas kegiatan kesehatan masyarakat maupun untuk menilai efektivitas kegiatan.