Data Kehutanan Bangka Belitung

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/17/2019 Data Kehutanan Bangka Belitung

    1/16

    157157

    BANGKA BELITUNGPROVINSI

    I. KONDISI UMUM

     A.  Kondisi fisik daerah 1.  KeadaanGeografis

    Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

    secara geografis terletak pada

    104°50’ sampai 109°30’ Bujur Timur

    dan 0°50’ sampai 4°10’ Lintang

    Selatan.Batas-batas wilayah Provinsi

    Kep. Bangka Belitung, sebelah Barat

    dengan Selat Bangka, sebelah Timurdengan Selat Karimata, sebelah

    Utara dengan Laut Natuna, dan

    sebelah Selatan dengan Laut Jawa.

    2.  Iklim

    Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memiliki Iklim Tropis yang dipengaruhi angin

    musim yang mengalami bulan basah dan kering. Pada tahun 2011 musim penghujan

    dan musim kemarau tidak mengikuti pola umum yang biasanya terjadi dalam

    setahun, sepanjang tahun 2011 bulan kering hanya terjadi selama 3 (tiga) bulan,

    yaitu bulan Juli, Agustus dan September yang ditandai dengan curah hujan di bawah

    200 mm. Sedangkan bulan basah terjadi pada bulan Januari hingga Juni kemudian

    berlanjut bulan Oktober sampai Desember dengan curah hujan 228,5 hingga 356,2mm per bulan. Kelembaban udara berkisar antara 61,7 persen sampai dengan 94,2

    persen dengan rata-rata per bulan mencapai 81,5 persen dengan curah hujan antara

    43,6 mm sampai dengan 356,2 mm dan tekanan udara mencapai 1.009,2 MBS. Rata-

    rata suhu udara mencapai 26,3 C dengan suhu udara tertinggi 31,0 C terjadi pada

    bulan September dan suhu udara terendah 24,0 C terjadi pada bulan Pebruari.

    3.  Topografi

    Keadaan topografi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagian besar merupakan

    dataran rendah, lembah (96 persen) dan sebagian kecil pegunungan dan perbukitan

    (4persen). Ketinggian dataran rendah sekitar 0-50 meter di atas permukaan laut dan

    ketinggian daerah pegunungan sekitar 300-700 meter antara lain untuk gunung

  • 8/17/2019 Data Kehutanan Bangka Belitung

    2/16

    158

    Maras di Kabupaten Bangka mencapai 699 meter, gunung Tajam di Kabupaten

    Belitung Timur kurang lebih 500 meter, bukit Menumbing di Kabupaten Bangka Barat

    mencapai 445 meter dan bukit Mangkol di Kabupaten Bangka Tengah dengan

    ketinggian mencapai 395 meter di atas permukaan laut.

    4.  Luas wilayah

    Wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terbagi menjadi wilayah daratan dan

    wilayah laut dengan total luas wilayah mencapai 81.725,23 km², terdiri dari luas

    daratan lebih kurang 16.424,23km² atau 20 persen dari total wilayah dan luas laut

    lebih kurang 65.301,00km² atau 80 persen dari total wilayah Provinsi Kepulauan

    Bangka Belitung. Luas wilayah Kabupaten/Kota di Provinsi Kepulauan BangkaBelitung adalah : 1. Kabupaten Bangka 2.950,69km², 2. Kabupaten Belitung

    2.293,69km², 3. Kota Pangkalpinang 118,80 km², 4. Kabupaten Bangka Selatan

    3.607,08 km², 5. Kabupaten Bangka Tengah 2.126,36 km², 6. Kabupaten Bangka Barat

    2.820,61 km², 7. Kabupaten Belitung Timur 2.507,00 km².

    5.  Pulau dan sungai

    Kepulauan Bangka Belitung terdiri dari gugusan dua pulau besar yaitu Pulau Bangka

    dan Pulau Belitung yang sekitarnya dikelilingi oleh pulau-pulau kecil dimana jumlah

    keseluruhan mencapai 950 pulau (2 pulau besar dan 948 pulau kecil). Total pulau

    yang telah bernama berjumlah 470 buah dan sisanya 480 buah belum bernama,

    sedangkan yang berpenghuni hanya 50 pulau. Beberapa Sungai besar yang terdapat

    di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, untuk di Pulau Bangka adalah S. Baturusa, S.

    Kotawaringin, S. Mancang, S. Menduk, S. Selan, S. Kurau, S. Kepoh, S. Bangka Kota, S.Balar dan S. Rangkui, sedangkan Sungai di Pulau Belitung diantaranya S. Cerucuk, S.

    Linggang, S. Balok dan S. Manggar.

    B.  Keadaan sosial ekonomi  1.  Pemerintahan

    Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terdiri dari 7 daerah kabupaten dan kota,

    dengan rincian, 6 daerah kabupaten dan 1 daerah kota. Dari 7 daerah ini terbagi lagi

    atas 46 daerah kecamatan, 67 kelurahan, dan 271 desa.

    2.  Pendidikan

    Berdasarkan hasil SP2010, penduduk Provinsi Kep. Bangka Belitung usia 5 tahun ke

    atas yang tamat SM/sederajat sebesar 17,32 persen, tamat DI/DII/DIII sebesar 2,02persen, tamat DIV/S1 sebesar 2,10 persen dan tamat S2/S3 sebesar 0,11 persen.

    3.  Tenaga Kerja

    Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahun

    2011 sebesar 68,43 persen artinya sebesar 68 persen penduduk usia kerja aktif

    secara ekonomi. Adapun tingkat pengangguran terbuka sebesar 3,61 persen, artinya

  • 8/17/2019 Data Kehutanan Bangka Belitung

    3/16

  • 8/17/2019 Data Kehutanan Bangka Belitung

    4/16

    160

    sudah berasimilasi menyebar ke seluruh Tanah Semenanjung dan pulau-pulau di

    Riau. Kemudian kembali dan menempati lagi Pulau Bangka dan Belitung. Sedangkan

    mereka yang tinggal di Riau Kepulauan berlayar ke Bangka. Datang juga kelompok-

    kelompok Orang Laut dari Pulau Sulawesi dan Kalimantan. Pada gelombang

    berikutnya, ketika mulai dikenal adanya Suku Bugis, mereka datang dan menetap di

    Bangka, Belitung dan Riau. Lalu datang pula orang dari Johor, Siantan yang Melayu,

    campuran Melayu-Cina, dan juga asli Cina, berbaur dalam proses akulturasi dan

    kulturisasi. Kemudian datang pula orang-orang Minangkabau, Jawa, Banjar,

    Kepulauan Bawean, Aceh dan beberapa suku lain yang sudah lebih dulu melebur.

    Lalu jadilah suatu generasi baru : Orang Melayu Bangka Belitung.

    Terdapat nilai yang baik berkembang di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

    berkaitan dengan kelestarian alam, yaitu Budaya Kelekak (berkebun tanaman buah-

    buahan). Kelekak berasal dari istilah kelak=nanti, ikak=kamu, jadi dapat diartikan

    kelekak=kelak untuk ikak artinya nanti (kebun ini dan hasilnya) untuk kamu, kelakak

    adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh penduduk waktu dulu berupa menanam

    kembali bekas lahan garapan yang akan ditinggalkan dengan tanaman tahunan,

    biasanya yang ditanam adalah tanaman buah-buahan. Tujuan utama menanam

    tanaman buah-buahan adalah, kelak (nanti) hasil panennya dapat diambil oleh anak-

    anaknya.

    Rumah Adat di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

    Wisma Menumbing

  • 8/17/2019 Data Kehutanan Bangka Belitung

    5/16

    161

    II. ASPEK KAWASAN

    1.  Luas Kawasan Hutan

    Luas Kawasan Hutan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sesuai Keputusan Menteri

    Kehutanan Nomor : SK.357/Menhut-II/2004 tanggal 1 Oktober 2004 tentang

    Penunjukan Kawasan Hutan di Wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung seluas

    657.510 ha atau 40,03 % dari luas daratan sebesar 1.642.214 hektar, terdiri dari 1.

    Kawasan Hutan Suaka Alam/Kawasan Pelestarian Alam/Konservasi 34.690 ha (2,11%),

    2. Hutan Lindung (HL) 156.730 ha (9,54%), 3. Hutan Produksi (HP) 466.090 ha

    (28,38%).

    Dalam rangka revisi RTRW Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Gubernur Kepulauan

    Bangka Belitung melalui Surat Nomor : 050/295/BPD&S/2009 tanggal 3 Juli 2009,

    Nomor : 522/439/Dishut/2010 tanggal 13 Desember 2010, Nomor : 522/345/Dishut/

    2011 tanggal 21 Oktober 2011, Nomor : 522/Dishut/2011 tanggal 30 Desember 2011,

    Nomor : 522/260/ Dishut/VI/2012 tanggal 19 Juni 2012 dan Nomor : 522/049/Dishut/

    2012 tanggal 5 September 2012, mengusulkan perubahan peruntukan dan fungsi

    kawasan hutan dalam rangka RTRW Provinsi Kepulauan Bangka Belitung kepada

    Menteri Kehutanan.

    Selanjutnya ditetapkan Keputusan Menteri KehutananNomor : SK.798/Menhut-

    II/2012 tanggal 27 Desember 2012 tentang Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan

    Menjadi Bukan Kawasan Hutan Seluas +19.131 (Sembilan Belas Ribu Seratus Tiga

    Puluh Satu) Hektar, Perubahan Fungsi Kawasan Hutan Seluas +10.878 (Sepuluh RibuDelapan Ratus Tujuh Puluh Delapan) Hektar Dan Penunjukan Bukan Kawasan Hutan

    Menjadi Kawasan Hutan Seluas +3.120 (Tiga Ribu Seratus Dua Puluh) Hektar di

    Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

    Luas Kawasan Hutan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sesuai Keputusan Menteri

    Kehutanan Nomor : SK.798/Menhut-II/2012 adalah 659,013.52 hektar, terdiri dari :

    1. Hutan Konservasi 35.472,19 hektar (2,16% dari luas daratan).

    2. Hutan Lindung 189.965,24 hektar (11,57% dari luas daratan).

    3. Hutan Produksi 432.883,50 hektar (26,36% dari luas daratan).

    4. Hutan Produksi Konversi 692,59 hektar (0,04% dari luas daratan).

  • 8/17/2019 Data Kehutanan Bangka Belitung

    6/16

    162

     Luas Kawasan Hutan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

    2.  Luas Penutupan Lahan

    Luas penutupan lahan dalam dan luar kawasan hutan di Provinsi Bangka Belitung

    berdasarkan penafsiran citra Landasat 7 ETM+2009/2010, sebagai berikut :

    Tabel 68. Luas Penutupan Lahan Dalam Dan Luar Kawasan Hutan Provinsi Kepulauan

    Bangka Belitung

    Penutupan

    Lahan

    KAWASAN HUTAN

    APLTOTAL

    HUTAN TETAPHPK Jumlah

    KSA-KPA HL HPT HP Jumlah %

    A. Hutan 10,9 71,3 - 114,6 - 196,8 71,0 267,8 16,1

    -Hutan Primer 1,7 17,2 - 15,2 - 34,0 6,3 40,3 2,4

    -Hutan Sekunder 9,2 54,2 - 99,4 - 162,8 64,6 227,4 13,7

    -Hutan Tanaman - - - - - - - - -

    B. Non Hutan 23,8 85,4 - 351,5 - 460,7 936,2 1.396,9 83,9

    C. Tidak ada data - - - - - - - - -

    Total 34,7 156,7 - 466,1 - 657,5 1.007,2 1.664,7 100,0

    Sumber : Statistik Kementerian Kehutanan Tahun 2011

    3.  Posisi kawasan hutan dalam DAS

    Beberapa kawasan hutan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berada dalam 6

    (enam) Satuan Wilayah Pengelolaan DAS yaitu SWP DAS Mancang, SWP DAS Ajang

    Mabat, SWP DAS Bangka Kota, SWP DAS Kepu DS, SWP DAS Cerucuk dan SWP DAS

    Linggang. Posisi kawasan hutan dalam DAS di Provinsi Kepulauan Bangka Belitungsecara rinci dapat dilihat pada tabel berikut :

    Tabel 69. Posisi Beberapa Kawasan Hutan Dalam DAS Provinsi Kepulauan Bangka BelitungNo SWP Kabupaten/Kota DAS Kawasan Hutan

    1 2 3 4 5

    1 MANCANG Bangka Barat DAS Air Putih HK G Menumbing

    DAS Antan HP Jebus Antan

    DAS Daeng HK G Menumbing

    DAS Kotawaringin HP Kota Waringin,

    Htn

    Konservasi

    5,38%

    Htn Lindung

    28,83%

    Htn Produksi

    65,69%Htn Produksi

    Konversi

    0,11%

  • 8/17/2019 Data Kehutanan Bangka Belitung

    7/16

    163

    No SWP Kabupaten/Kota DAS Kawasan Hutan

    1 2 3 4 5

    HL Kota Waringin

    DAS Mancang HP Jering Menduyung

    DAS Muntok HK G Menumbing

    DAS Rambat HP S Rambat

    DAS Teritip HP Air Nyatoh

    Bangka DAS Kotawaringin HP Kota Waringin

    DAS Menduk HP Kota Waringin

    2 AJANG MABAT Bangka Barat DAS Antan HP Jebus Antan

    DAS Jebus HP S Jebus Bembang

    DAS Teluk Kelabat HK G Maras

    Bangka

    DAS Baturusa HP Baturusa (Merawang

    Lama)

    DAS Bubus HL Belinyu Bubus I, II

    DAS Kotawaringin HL Kota Waringin

    DAS Mapur HP S Liat Mapur

    DAS Sekah HP Sekah Tengkalat

    Pangkalpinang

    3 BANGKA KOTA Bangka DAS Kotawaringin HP/HP Kota Waringin

    DAS BaturusaHP Air Limau, HP

    Merawang Lama

    Bangka Tengah DAS Bangkakota HP S Balar

    Bangka Selatan DAS Bangkakota HP S Balar

    Pangkalpinang

    4 KEPU DS Bangka Tengah DAS Airbara HP S Nibung

    DAS Kurau HP S Kurau

    DAS Perlang HL Lubuk Besar (daratan)

    DAS SelanHL/HP S Sembulan , HL S

    Nyirih

    Bangka Selatan DAS Airbara HP S Nibung

    DAS Balar HP S Balar

    DAS Bangkakota HP S Balar

    DAS Bikang HP Lelap Bikang

    DAS Gumba HP S Balar

    DAS KepohHP Lubuk Besar, HP

    Payung Komplek

    DAS Kurau HP S Kurau

    DAS Nyireh HL/HP S Nyireh

    Pangkalpinang

    5 CERUCUK Belitung DAS Banten HL G Bantan

    DAS Buding HL G Buding

    DAS Cerucuk HL CerucukDAS Kubing HL G Kubing

    DAS Raja HL G Lalang

    DAS Samak HL Samak, HL Ambang

    DAS Sijuk HL Sijuk

    Belitung Timur DAS Cerucuk HL Cerucuk

    DAS LinggangHL/HP Senusur Sembulu,

    HL/HP G Duren

    DAS Nayo HL Bukit Nayo

    6 LINGGANG Belitung

    Belitung Timur DAS Buding HP/HL Buding

    DAS Tanjung Batu Itam HP Batu Itam Air Gelarak

    Sumber :Review Lahan Kritis oleh BPDAS Baturusa Cerucuk Tahun 2010

  • 8/17/2019 Data Kehutanan Bangka Belitung

    8/16

    164

     

    4.  Penggunaan dan tukar menukar kawasan hutan

    Kehutanan memiliki peran yang sangat

    strategis dalam pertumbuhan ekonomi.

    Selain kontribusi langsung dari sumberdaya

    yang ada, juga dukungan tidak langsung

    sektor lain yang melaksanakan kegiatan

    dalam kawasan hutan untuk kegiatan

    diluar kehutanan. Untuk kepentingan non

    kehutanan penggunaan kawasan hutandilakukan melalui mekanisme pelepasan

    kawasan hutan (perubahan peruntukan)

    untuk perkebunan dan transmigrasi serta

    melalui mekanisme izin pinjam pakai kawasan hutan (IPPKH).Luas IUPHHK HT (HTI)

    284.077ha, IPPKH 11.465,35ha, Pencadangan Hutan Desa (HD) 1.646 ha,

    Pencadangan Hutan Kemasyarakatan (HKm) 2.876 ha, dan Pencadangan Hutan

    Tanaman Rakyat (HTR) 34.819ha.

    Sungai Cerucuk

  • 8/17/2019 Data Kehutanan Bangka Belitung

    9/16

    165

    III. ASPEK SUMBERDAYA HUTAN

     A.  Potensi kayu atau non kayu 

    Potensi kayu yang berada di Provinsi Kepulauan

    Bangka Belitung adalah jenis Nyatoh, Belangeran,

    Seru, Kempas (Manggeris) dan beberapa jenis

    kayu lainnya yang saat ini sudah semakin banyak

    dimanfaatkan oleh masyarakat untuk keperluan

    perumahan pertukangan. IUIPPHK HTI yang ada

    saat ini juga mengembangkan jenis tanamantersebut, selain tanaman lainnya yaitu karet.

    Karet selain menghasilkan getah juga berpotensi

    menghasilkan kayu di akhir daur.

    B.  Produksi kayu atau non kayuProduksi kayu dan non kayu di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung masih mengandalkan

    hasil dari hutan alam, karena budidaya kayu dan non kayu yang dilaksanakan belum

    memperlihatkan hasil yang baik. Produksi kayu bulat kecil tahun 2011 adalah 100,07 SM

    atau 138,66 m³, kayu bulat (KB) mencapai 1.098,95m³ dan untuk kayu olahan (KO)

    mencapai 1.050,99m³. Untuk hasil hutan non kayu terdapat produksi namun tidak

    dilaporkan, jenis yang diusahakan adalah Madu, Jamur Pelawan, Rotan.

    C.  Flora dan faunaBerdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor : 522.53-958 Tahun 2010 tanggal

    24 November 2010 tentang Penetapan Flora dan Fauna Identitas Daerah Provinsi, telah

    ditetapkan Nyatoh Terong (Palaquium rostratum  (Mig.) Burk) dan Tarsius

    Belitung/Mentilin (Tarsius bancanussaltator   Elliot) sebagai flora dan fauna identitas

    Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

    1.  Flora

    Di Kepulauan Bangka Belitung tumbuh bermacam-macam

     jenis kayu berkualitas yang diperdagangkan ke luar

    daerah seperti: Kayu Meranti, Ramin, Mambalong,

    Mandaru, Bulin dan Rengas, meskipun saat ini

    keberadaannya semakin berkurang. Tanaman hutan

    lainnya adalah: Jelutung, Pulai, Gelam, Meranti rawa,Mentagor, Mahang, Bakau dan lain-lain. Hasil hutan

    lainnya merupakan hasil ikutan terutama madu alam dan

    rotan.Madu Kepulauan Bangka Belitung terkenal dengan

    madu pahit.

    Pohon Nyatoh Terong

  • 8/17/2019 Data Kehutanan Bangka Belitung

    10/16

    166

    2.  Fauna

    Fauna di Kepulauan Bangka Belitung lebih memiliki

    kesamaan dengan fauna di Kepulauan Riau dan

    semenanjung Malaysia daripada dengan daerah

    Sumatera. Beberapa jenis hewan yang dapat ditemui di

    Kepulauan Bangka Belitung antara lain : Mentilin, Rusa,

    Beruk, Monyet, Lutung, Babi Hutan, Tringgiling, Musang,

    Elang, Ayam Hutan, Pelanduk Kancil, beberapa jenis Ular

    dan Biawak.

    D. Jasa lingkungan Pengembangan jasa lingkungan di dalam kawasan hutan

    pada beberapa tempat telah diusahakan sejak lama,

    seperti Wisma Menumbing yang berada dalam areal HK

    Gunung Menumbing di Kabupaten Bangka Barat, Wisata

    Air Terjun di HK Gunung Maras Kabupaten Bangka,

    Sumber Air di HK Gunung Mangkol Kabupaten Bangka

    Tengah untuk PDAM Kota Pangkalpinang, Sumber air

    untuk sumber air minum dan tenaga listrik mikro hidrodi HL Gunung Perlang Kabupaten Bangka Tengah.

    E. Lahan kritis Luas lahan kritis pada tahun 2007 di provinsi Bangka Belitung sebesar 576.456 ha

    dengan kategori kritis 261.615 ha kategori sangat kritis 314.843 ha), pada tahun 2011

    luas lahan kritis mengalami penurunan yaitu sebesar 114.836 ha (kritis 88.212 ha dan

    sangat kritis 26.624 ha). Upaya-upaya yang telah dilakukan untuk menurunkan lahan

    kritis adalah dengan melaksanakan kegiatan reboisasi, memastikan pemegang ijin IPPKH

    melaksanakan reklamasi dan meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam pengelolaanhutan melalui program-program Kementerian Kehutanan seperti Hutan Tanaman

    Rakyat (HTR), Hutan Desa (HD) dan Hutan Kemasyarakatan (HKm) serta dalam skala

    besar melalui Hutan Tanaman Industri (HTI).

    rehabilitasi lahan yang dilakukan Sejak tahun 2003 s.d. 2008 telah tertanam seluas 5.850

    ha, dimana seluas 4.470 haberada dalam kawasan hutan dan seluas 1.380 ha berada di

    luar kawasan hutan.Melalui kegiatan penanaman satu miliar pohon pada tahun 2010

    telah tertanam 4.936.050 batang dan pada tahun 2011 tertanam sebanyak 5.635.306

    batang.

    Mentilin Belitung

    Air Terjung Gunung Maras

  • 8/17/2019 Data Kehutanan Bangka Belitung

    11/16

    167

    IV. ASPEK KELEMBAGAAN

     A. Model pengelolaanKawasan hutan sebelum terjadinya pemekaran Provinsi Kepulauan Bangka Belitung telah

    tertata rapi dalam bentuk register-register yang berjumlah 53 register dengan

    peruntukan sebagai hutan produksi dan hutan lindung yang dikelola dalam bentuk

    Kesatuan Pengelolaan Hutan dan penataan batas luar telah dilaksanakan (temu gelang)

    pada keseluruhan register. Seiring dengan perkembangan reformasi politik dan

    berkembangnya pengelolaan pemerintah daerah sebagai daerah otonomi, struktur

    pengelolaan kawasan hutan dilebur menjadi kewenangan pemerintah daerah(selanjutnya kewenangan diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007),

    dan bentuk pengelolaan kawasan hutan oleh KPH dihapuskan. Karena pengelolaan hutan

    dalam bentuk KPHdihapuskan, kawasan yang “seolah tidak ada mengelola/mengurus”

    menyebabkan kawasan hutan yang open akses menjadi seperti harta karun yang

    diperebutkan oleh berbagai pihak yang ingin memanfaatkan.

    Sedangkan untuk model pengelolaan atau pemanfaatan hutan dilakukan melalui skema :

    1. IUPHHK (HA, HT)

    Jumlah HPH/IUPHHK Hutan Alam Provinsi Bangka Belitung tidak ada, sedangkan

    IUPHHK Hutan Tanaman Industri terdapat 4 (empat) unit seluas 121.148 ha, yaitu:

    Tabel 70. Daftar IUPHHK Hutan Tanaman di Provinsi Bangka Belitung

    2. IUPHHK-HTR

    Areal pencadangan Hutan Tanaman Rakyat di Provinsi Bangka Belitung seluas 12.780

    ha, terletak di tiga kabupaten yaitu Bangka Barat, Belitung Timur dan Belitung.

    Luasan secara rinci areal pencadangan HTR sebagai berikut:

    Tabel 71 Daftar Areal pencadangan Hutan Tanaman Rakyat di Provinsi Kepulauan BangkaBelitung

  • 8/17/2019 Data Kehutanan Bangka Belitung

    12/16

    168

    B. Sumber Daya Manusia (SDM)

    SDM merupakan unsur yang sangat penting dalam menunjang suatu kegiatan

    pengelolaan. Untuk meningkatkan pengelolaan kawasan hutan diperlukan SDM yang

    cukup, baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Data SDM pengelola kawasan hutan di

    Provinsi Kepulauan Bangka Belitung disajikan pada tabel sebagai berikut

    Tabel 72. SDM Pengelola Kawasan Hutan Lingkup Provinsi Kep. Bangka Belitung

    No Instansi Jumlah SDM Menurut Golongan Jumlah

    IV III II I

    L P L P L P L P L P Tot

    1 BPDAS Baturusa Cerucuk 1 12 4 9 1 - - - 22 5 27

    2 BPKH Wil. XIII Pangkalpinang 1 10 3 9 8 - - - 20 11 31

    3 Dishutbun Babel - - - - - - - - 34 17 51

    Sumber : Statistik Kemenhut 2012 (diolah)

    C. Sarana dan prasaranaDinas Kehutanan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam melaksanakan tugas pokok

    dan fungsinya didukung oleh sarana dan prasarana yang masih memerlukan

    penambahan, namun kondisi saat ini dipandang sudah cukup memadai. Sarana dan

    Prasarana yang dimiliki adalah bangunan, kendaraan operasional dan penunjang lainnya.

    Tabel 73. Sarana dan Prasarana Dinas Kehutanan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

    No Uraian Jumlah Keterangan1 2 3 4

    1 Bangunan Gedung Kantor 1 (satu) unit Renovasi tahun 2001

    2 Kendaraan Roda Empat 4 (empat) unit Tahun 2008, 2009, 2011

    3 Kendaraan Roda Dua 20 (duapuluh) unit Tahun 2006, 2008, 2012

    4 Alat Ukur

    Teodolit 1 (satu) unit Tahun 2009

    GPS 5 (lima) unit Tahun 2009

    Kompas Tahun 2009

    5 Komputer

    PC 9 (sembilan) unit Tahun 2002, 2008, 2009

    Laptop 5 (lima) unit Tahun 2009

    6 Printer 12 (duabelas) unit Tahun 2002, 2012

    Alat cetak peta/plotter 1 (satu) unit Tahun 2008

    Sumber :Dinas Kehutanan Provinsi Bangka Belitung

    D. Prospek pengelolaan hutan

    Dalam rangka pengelolaan hutan yang lebih efektif, selanjutnya hutan dikelola pada

    tingkat tapak yang dilaksanakan dalam bentuk lembaga Kesatuan Pengelolaan Hutan

    (KPH). Pembangunan KPH dilaksanakan berdasarkan Permenhut Nomor : P.6/Menhut-

    II/2009 tentang Pembentukan Wilayah KPH dan Permenhut Nomor : P.6/Menhut-II/2010

    tentang Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria Pengelolaan Hutan pada Kesatuan

  • 8/17/2019 Data Kehutanan Bangka Belitung

    13/16

    169

    Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) dan Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP).

    Sedangkan untuk kelembagaan KPHP dan KPHL telah diatur dalam Peraturan Menteri

    Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja KPHP dan KPHL. 

    Wilayah KPHL dan KPHP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ditetapkan dengan

    Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.797/Menhut-II/2009 tanggal 7 Desember

    2009 tentang Penetapan Wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) dan

    Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, seluas

    ± 641.801ha terdiri dari 2 unit KPHL seluas ± 93.632ha dan 11 unit KPHP seluas ±

    548.3169ha. KPH akan berdiri sebagai UPTD di Kabupaten atau berkembang sebagai

    lembaga yang lebih besar lagi. Hingga tahun 2012 baru ada 1 (satu) unit KPHP Modelyang terdapat di Kabupaten Bangka Tengah, KPHP (Model) Sungai Sembulan yang secara

    kelembagaan dan sarana dan prasarana telah terpenuhi, ditetapkan berdasarkan

    Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.329/Menhut-II/2010 tanggal 25 Mei 2010

    tentang Wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Model Sungai Sembulan

    seluas ± 15.724,50ha yang terdiri dari Hutan Produksi ± 34.228ha, Hutan Lindung : ±

    5.185ha.

    E. Daftar UPT, LSM dan lembaga terkait di Provinsi

    1. Dinas Provinsi dan Kabupaten /Kota

    No.  Dinas  Alamat 

    1  Dinas Kehutanan ProvinsiKepulauan Bangka Belitung Jl. Mentok No. 205 Kelurahan Pintu Air Atas,Pangkalpinang – 33133

    Telp/fax : (0717)439065

    2  Dinas Pertanian dan Kehutanan

    Kabupaten Bangka

    Jl. Dionegoro No. 15 Kab. Bangka – 33215

    Tlp/fax : (0717)92447

    3  Dinas Pertanian dan Kehutanan

    Kabupaten Belitung

    Jl. A. Yani No. 90 Tanjungpandan

    Tlp/fax : (0719)21046/23831

    4  Dinas Kehutanan dan Perkebunan

    Kabupaten Bangka Barat

    Komp. Perkantoran Pemda Kab. Jl. Raya Muntok

    Pangkal Pinang, Ds. Daya Baru Pal IV Muntok

    Tlp/fax : (0716)7323074

    5  Dinas Pertanian dan Kehutanan

    Kabupaten Bangka Selatan

    Komp. Perkantoran Terpadu Pemkab. Bangka

    Selatan

    Tlp/fax : (0718)42030

    6  Dinas Perkebunan dan Kehutanan

    Kabupaten Bangka Tengah

    Komp. Perkantoran Pemkab. Bangka Tengah

    Jl. By Pass KotaTlp/fax : (0718)7362079/7362080

    7  Dinas Pertanian dan Kehutanan

    Kabupaten Belitung Timur

    Komp. Perkantoran Terpadu Jl. Raya Gantung Dsn.

    Mangarawan, Ds. Padang, Kec. Manggar Belitung

    Timur

    8 Dinas Tata Kota, Lingkungan Hidup

    dan Pertamanan

    Kotamadya Pangkalpinang

    Jl. Rosa Kunda

    Tlp/fax : (0717)422073/422375

  • 8/17/2019 Data Kehutanan Bangka Belitung

    14/16

    170

    2. UPT Kementerian kehutanan

    No Nama UPT Alamat

    1 BP DAS Baturusa Cerucuk,

    Pangkalpinang

    Jalan Pulau Bangka Nomor 1, Kompleks Perkantoran

    Terpadu Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung,

    Air Itam, Bukit Intan, Kota Pangkalpinang.

    2 BPKH Wilayah XIII, Pangkalpinang Jalan Pasir Padi, Air Itam, Bukit Intan, Kota Pangkalpinang.

    3 BP2HP Wilayah V, Palembang Jl. Kol. H. Barlian Km, 6,5 PO Box. 168

    Puntikayu, Palembang

    Tlp. (0711) 410545

    4 BKSDA Wilayah, Sumatera

    Selatan

    Jl. Kol. H. Burlian Km. 6 No. 79, Puntikayu, Palembang

    30153Tlp/Fax. (0711) 410948

    5 BPTH Wilayah, Sumatera Alamat :JL. Kolonel H. Burlian, Punti Kayu KM

    6,5PALEMBANG Telpon/Fax : (0711) - 417140

    6 BPHM Wilayah II, Medan Sisingamangaraja KM 5,5 No. 14, Medan, Sumut

    3. Daftar LSM dan Lembaga Terkait di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 

    No Nama LSM Alamat

    1 Badan Lingkungan Hidup Provinsi

    Kepulauan Bangka Belitung

    Komplek Perkantoran Pemerintah Provinsi Kepulauan

    Bangka Belitung,Air Itam-Pangkalpinang 33148

    2 ED WALHI Kepulauan Bangka

    Belitung

    Jalan Belanak Raya No. 64 RT.02 RW.02 Kel. Air Salemba,

    Kec. Pangkalbalam, Pangkalpinang, 33111. Telp.

    0717438160, Email : [email protected]

    3 Yayasan Ikebana Jl. Karang Panjang KelurahanKenanga,Sungailiat – Bangka

    Belitung 

  • 8/17/2019 Data Kehutanan Bangka Belitung

    15/16

    171

    V. POTENSI UNGGULAN PROVINSI

    Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memiliki beberapa potensi HHBK yang dapat

    dikembangkan lebih luas dan memiliki karakteristik yang berbeda dengan daerah lain,

    diantaranya Madu dan Gaharu.

    a.  Madu

    Madu dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

    memiliki ciri khas rasanya yang cenderung pahit,

    pahitnya rasa madu ini karena mengandung

    alkaloid, yang berasal dari lebah liar jenis ApisDorsata yang menghisap sari bunga pohon

    Pelawan  (salah satu jenis pohon langka) yang

    banyak ditemukan di Bangka Belitung. Alkaloid

    merupakan bahan obat yang berfungsi sebagai

    anti infeksi, oleh karena itu orang yang memiliki

    sakit berkaitan dengan infeksi, sangat baik

    mengkonsumsi madu pahit ini. Lebah madu di Bangka tidak diternakkan melainkan

    langsung diambil dari hutan-hutan yang ada di sekitar perkampungan penduduk,

    makanan lebah yang alami membuat madu pahit Bangka Belitung berbeda dengan madu

    daerah lain.

    b.  Gaharu

    Gaharu Provinsi Kepulauan BangkaBelitung telah ditetapkan sebagai

    Klaster Nasional pengambangan

    Gaharu, disamping 4 (empat) jenis

    lain yang dikembangkan didaerah

    lain.Dasar ditetapkannya Provinsi

    Kepulauan Bangka Belitung sebagai

    klaster pengembangan Gaharu

    adalah 1.Peraturan Pemerintah

    Nomor 111 Tahun 2007 tentang

    Daftar Usaha Tertutup Dan Terbuka

    Bidang Penanaman Modal (diantaranya 11 komoditi HHBK :persuteraan alam,

    perlebahan, rotan, bambu, gaharu, seedlak, sagu, getah pinus, damar, getah-getahan,

    minyak atsiri). 2. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor 19 tahun 2009 tentang Strategi

    Pengembangan Hasil Hutan Bukan Kayu Nasional. 3. Peraturan Menteri Kehutanan

    Nomor 21 tahun 2009 tentang Kriteria dan Indikator Penetapan Jenis Hasil Hutan Bukan

    Kayu Unggulan. 4. Keputusan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Nomor :

    188.44/37/Dishut/2009 tentang Penetapan Jenis Tanaman Unggulan Lokal (TUL),

    menetapkan Gaharu (Aquilaria malaccensis sebagai Tanaman Unggulan Lokal.

  • 8/17/2019 Data Kehutanan Bangka Belitung

    16/16

    Upaya-upaya yang telah dilaksanakan dalam rangka pengembangan klaster gaharu

    adalah dengan membentuk kelompok kerja pengambangan gaharu yang ditetapkan

    melalui Keputusan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Nomor

    188.44/829.E/Dishut/2010 tentang Pembentukan Kelompok Kerja Pengembangan

    Gaharu Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Selain sosialisasi, juga dilaksanakan

    pemberian bantuan bibit kepada petani oleh Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah,

    Kabupaten Bangka Selatan juga pembagian inokulan oleh Dinas Kehutanan Provinsi

    Kepulauan Bangka Belitung dan Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Bangka

    Tengah.

    Jumlah tanaman penghasil gaharu (Aquilaria malacensis) yang ditanam oleh masyarakat(swadaya maupun bantuan bibit dari pemerintah) sejak tahun 2008 sudah mencapai +

    1,5 juta batang dan berdasarkan ketersediaan bibit diperkirakan akan mampu menanam

    500 ribu batang setiap tahunnya. Dalam rangka mempercepat terbentuknya gaharu,

    upaya yang dilaksanakan adalah dengan pemberian inokulan kepada batang yang sudah

    siap pada tanaman yang tumbuh alami (pada lahan masyarakat) maupun hasil

    penanaman. Untuk menjaga ketersediaan inokulan, dilaksanakan kegiatan pengadaan

    inokulan oleh Dinas Kehutanan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bekerjasama dengan

    Litbang Kementerian Kehutanan. Selain itu, Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten

    Bangka Tengah telah memiliki formulasi inokulan yang telah dipatenkan namun belum

    mendapatkan sertifikasi dari Balitbang Kementerian Kehutanan.

    Kegiatan Pascapanen

    Pohon penghasil gaharu hasil

    penanaman petani

    Pemberian Inokulan pada

    pohon penghasil gaharu