144
PUSDATIN

Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

PUSDATIN

Page 2: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

PUSDATIN

Page 3: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

ii

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………………….. i

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………………… ii

DAFTAR TABEL ……………………………………………………………………………………… vi

DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………………………………. vii

DAFTAR DIAGRAM ……………………………………………………………………………….. ix

BAB I PENDAHULUAN ...…………………………………………………………………… 1

1.1. Latar Belakang …………………………………………………………. ………………….. 1

1.2. Tujuan ………………………………………………………………………………………….. 6

1.3. Ruang Lingkup Pembahasan ………………………………………………………… 6

1.4. Metodologi …………………………………………………………………………………. 6

1.4.1. Pengumpulan Data …………………………………………………………. 6

1.4.2. Pengolahan Data …………………………………………………………….. 7

1.4.3. Analisis Data dan Penyajian Informasi …………………………….. 8

1.5. Tim Penyusun …………………………………………………………………………….. 10

1.6. Sistematika Penulisan …………………………………………………………………. 10

BAB II GAMBARAN UMUM KAWASAN …………………………………….………. 12

2.1. Profil Provinsi Sulawesi Tenggara …………………………………………………. 12

2.1.1. Kedudukan Administratif, Astronomis, Geografis dan

Demografis ……………………………………………………………………... 12

2.1.2. Legalitas Pembentukan Daerah ………………………………………… 17

2.1.3. Nilai Budaya ……………………………………………………………………… 18

2.2. Profil Kabupaten Muna .........……………………………………………………..…. 19

DAFTAR ISI

PUSDATIN

Page 4: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

iii

2.2.1. Kedudukan Administratif, Astronomis, Geografis dan

Demografis ……………………………………………………………………….. 19

2.2.2. Legalitas Pembentukan Daerah ………………………………………….. 27

2.2.3. Nilai Budaya ……………………………………………………………………….. 28

BAB III KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH TENTANG PENGEMBANGAN

POTENSI PRODUK UNGGULAN DAERAH…………………………………... 33

3.1. Kebijakan Pemerintah Daerah menurut Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Kabupaten (RTRWK) Muna Tahun 2014–2034 .... 34

3.2. Isu-Isu Strategis di Kabupaten Muna ………..........……………………………. 70

BAB IV POTENSI UNGGULAN KABUPATEN MUNA ..........…………………... 79

4.1. Prioritas Pembangunan Kabupaten Muna ..........…………………………… 79

4.1.1. Kabupaten Muna sebagai Percepatan Pembangunan

Daerah Tertinggal …………………………………………………………….. 79

4.1.2. Kabupaten Muna sebagai Daerah Tertentu …..........…………… 82

a. Daerah Rawan Pangan …………………………………………………. 82

b. Daerah Rawan Bencana ……………………………………………….. 83

c. Daerah Pasca Konflik ……………………………………………………. 84

d. Daerah Perbatasan ………………………………………………………. 85

e. Daerah Pulau Kecil dan Terluar ……………………………………. 86

4.1.3. Kabupaten Muna sebagai Daerah Tujuan Transmigrasi ....... 87

4.1.4. Tipologi Desa di Kabupaten Muna berdasarkan Indeks

Pembangunan Desa (IPD) ………………………………………………….. 88

4.1.5. Kabupaten Muna sebagai Kawasan Perdesaan …………........... 90

4.2. Potensi Kawasan Kabupaten Muna ............................…………………….. 92

4.2.1. Pengembangan Kawasan Pertanian dan Agrobisnis …………… 92

4.2.2. Pengembangan Kawasan Perikanan dan Kelautan …………….. 95

PUSDATIN

Page 5: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

iv

4.2.3. Pengembangan Kawasan Industri ………………………............…... 98

4.2.4. Pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata …………………… 99

4.3. Pendekatan One Village One Product untuk Kreativitas Usaha

Mikro, Kecil dan Menengah ............................................................... 103

4.4. Mengenal Kerajinan Tenun Khas Tanah Wuna .....................…………… 106

4.5. Potensi Pengembangan Kerajinan Tenun di Kabupaten Muna

Menuju Community Based Tourism ………....................................…….. 114

4.6. Sisi Lain Industri Kreatif Kabupaten Muna ……..…………………………….. 121

BAB V KESIMPULAN ........................................…………………………………. 124

Kesimpulan ………………………………………………………………………………............. 124

DAFTAR PUSTAKA 127

PUSDATIN

Page 6: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

v

Tabel 1.1. 122 Kabupaten Tertinggal di Indonesia Periode 2015 -

2019 ........................................................................................ 3

Tabel 2.1. Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk di Provinsi Sulawesi

Tenggara Tahun 2015 ......…………………………………………………… 13

Tabel 2.2. Jumlah Sekolah, Murid dan Guru per Kabupaten di Provinsi

Sulawesi Tenggara Tahun 2015 …....………..…………………………. 16

Tabel 2.3. Luas Wilayah dan Jumlah Peduduk di Kabupaten Muna

Tahun 2015 ...................................................................……… 22

Tabel 2.6. Jumlah Sekolah, Murid dan Guru di Kabupaten Muna

Tahun 2015 ……………………………………………………………..…….... 25

Tabel 3.1. Data Statistik Kehutanan Kabupaten Muna .......................... 42

Tabel 4.1. Klasifikasi Kerawanan Bencana di Kabupaten Muna. .…….…. 84

Tabel 4.2. Data Permukiman Transmigrasi Bina di Kabupaten

Muna Tahun 2013 …......................................………………………. 88

Tabel 4.3. Tipologi Desa berdasarkan Indeks Pembangunan Desa di

Kabupaten Muna …...........…………………………………………………… 89

Tabel 4.4. Produk Olahan Ikan di Wilayah Kabupaten Muna Edisi

Agustus 2017 ........................................................................... 98

DAFTAR TABEL

PUSDATIN

Page 7: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

vi

Gambar 2.1. Keindahan Perairan Alam Muna ......………………………………… 20

Gambar 2.2. Suasana Kota Raha yang Senyap dan Tenang ……..…………… 21

Gambar 2.3. Tradisi Kariaa sebagai Prosesi Penanaman Karakter Anak .. 30

Gambar 2.4. Seni Beladiri Lokal Ewa Wuna Masih Ada ............................. 31

Gambar 3.1. Kabupaten Muna Terapkan Tanaman Jagung Unggul

Hibrida ……………………...............................……………………….…. 49

Gambar 3.2. Teri Kering Tanah Wuna Sebelum Pengemasan ................... 59

Gambar 3.3. Pantai Pasir Putih Walengkabola .......................................... 67

Gambar 4.1. Kabupaten Muna dalam Perkembangannya ........................ 80

Gambar 4,2. Pemandangan Pulau Kecil di Tanah Wuna ........................... 87

Gambar 4,3. Jambu Mete Tanah Muna Diklaim Terenak di Dunia ........... 94

Gambar 4.4. Minawisata Bahari di Kabupaten Muna ............................... 100

Gambar 4.5. Alat Tenun Tradisional Khas Tanah Muna ............................ 113

Gambar 4.5. Mengenal Kamooru Kain Tenun Khas Tanah Muna ............. 117

Gambar 4.6. Kerajinan Nentu, Oleh-oleh Khas Tanah Muna .................... 123

DAFTAR GAMBAR

PUSDATIN

Page 8: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

vii

Diagram 1.1. Siklus Pengolahan Data ……………………………………………………….…. 7

Diagram 1.2. Diagram Alir Penyusunan Buku Data dan Informasi

Produk Unggulan di Daerah Tertinggal ………………………………. 9

Diagram 2.1. Persentase Luas Wilayah per Kabupaten di Provinsi Sulawesi

Tenggara ................................................................................. 14

Diagram 2.2. Persentase Luas Wilayah Administratif per Kecamatan

Kabupaten Muna .................................................................... 23

DAFTAR DIAGRAM

PUSDATIN

Page 9: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

viii

Kabupaten Tertinggal Pembangunan Prioritas Tahun 2017 ………………….. 134

DAFTAR LAMPIRAN

PUSDATIN

Page 10: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 1

1.1. Latar Belakang

Persoalan daerah tertinggal dalam penanganannya bersifat lintas sektor,

untuk mewujudkan pembangunan yang adil dan merata diperlukan percepatan

pembangunan dengan didukung peran aktif dan kerjasama secara terpadu dari

seluruh stakeholder terkait. Daerah tertinggal merupakan daerah yang secara

umum memiliki karakteristik dibawah standar. Penetapan ketertinggalan suatu

daerah didasari oleh kondisi dibawah standar daerah tersebut dilihat enam

indikator utama meliputi ekonomi, sumberdaya manusia (SDM), infrastruktur,

kapasitas keuangan daerah, aksesibilitas dan karakteristik daerah.

Pembangunan daerah tertinggal menemukan kembali momentumnya

dengan ditetapkannya Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 131

Tahun 2015 tentang Penetapan Daerah Tertinggal Tahun 2015–2019 yang

merupakan turunan dari Peraturan Pemerintah RI Nomor 78 Tahun 2014

tentang Percepatan Pembangunan Kabupaten Tertinggal. Peraturan Presiden

tersebut adalah sebuah motivasi hukum untuk mengurangi kesenjangan antar

wilayah dengan pendekatan yang holistik, tematik, terintegrasi dan spasial.

Momentum pelaksanaan Peraturan Presiden tentang Penetapan Daerah

Tertinggal tersebut mendapatkan dukungan yang lebih kuat dengan terpilihnya

pemerintahan baru yang menetapkan sembilan Agenda Strategi Prioritas yang

dikenal sebagai Nawacita, salah satu agendanya berbunyi “Membangun

Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam

rangka negara kesatuan" (Poin 3). Agenda tersebut tertuang dalam Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015–2019 yang

memuat tiga agenda yang lebih rinci, yaitu:

BAB I

PENDAHULUAN

PUSDATIN

Page 11: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 2

[1] Peletakan dasar-dasar dimulainya desentralisasi yang asimetris;

[2] Pemerataan pembangunan antar wilayah terutama Kawasan Timur

Indonesia; dan

[3] Penanggulangan Kemiskinan.

Nawacita ketiga tersebut menjadi roh atau spirit Kementerian Desa,

Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi yang dikukuhkan dengan

Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2015 tentang Kementerian Desa,

Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Berdasarkan Nawacita

tersebut Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan

Transmigrasi, menerbitkan sembilan prioritas komponen atau kegiatan yang

disebut Nawa Kerja, untuk menangani permasalahan maupun meningkatkan

kesejahteraan masyarakat dan pembangunan di desa, daerah tertinggal dan

transmigrasi.

Dalam rangka mengoptimalkan program dan kegiatan pembangunan dan

pemberdayaan masyarakat desa, Kementerian Desa Pembangunan Daerah

Tertinggal dan Transmigrasi telah menetapkan 4 (empat) rencana / agenda

prioritas pembangunan desa yang meliputi:

[1] Pengembangan Produk Unggulan Desa (Prudes) atau Produk

Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades) dalam rangka

meningkatkan skala ekonomi berbasis teknologi dan inovasi atau

yang sering disebut dengan One Village One Product (OVOP);

[2] BUMDesa dengan fokus pada tujuan untuk meningkatkan kapasitas

manajemen, perluasan akses pasar, peningkatan skala ekonomi,

bantuan permodalan, penciptaan iklim usaha kondusif, dan

penyediaan sarana prasarana pasca panen;

[3] Pembangunan Embung; dan

[4] Pembangunan Sarana Olahraga Desa (SORGA Desa).

PUSDATIN

Page 12: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 3

Berdasarkan Fokus Prioritas Kementerian Desa, Pembangunan Daerah

Tertinggal dan Transmigrasi Tahun 2015–2019, percepatan pembangunan di

122 kabupaten yang dikategorikan sebagai daerah tertinggal.

Tabel 1.1.

122 Kabupaten Tertinggal di Indonesia

Periode 2015–2019

Sumber: Peraturan Presiden Nomor 131 Tahun 2015 tentang

Penetapan Daerah Tertinggal Tahun 2015–2019

NO PROVINSIJUMLAH KABUPATEN

TERTINGGAL

1 ACEH 1

2 SUMATERA UTARA 4

3 SUMATERA BARAT 3

4 SUMATERA SELATAN 2

5 BENGKULU 1

6 LAMPUNG 2

7 JAWA TIMUR 4

8 BANTEN 2

9 NUSA TENGGARA BARAT 8

10 NUSA TENGGARA TIMUR 18

11 KALIMANTAN BARAT 8

12 KALIMANTAN TENGAH 1

13 KALIMANTAN TIMUR 1

14 KALIMANTAN SELATAN 1

15 KALIMANTAN UTARA 1

16 SULAWESI TENGAH 9

17 SULAWESI SELATAN 1

18 SULAWESI TENGGARA 3

19 SULAWESI BARAT 2

20 GORONTALO 3

21 MALUKU 8

22 MALUKU UTARA 6

23 PAPUA 26

24 PAPUA BARAT 7

122TOTAL

PUSDATIN

Page 13: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 4

Keterbatasan sumber daya alam yang dimiliki daerah tertinggal

mengakibatkan daya dukung untuk pertumbuhan ekonomi berbasis potensi

lokal menjadi kurang optimal. Walaupun sumber daya alam tersedia cukup,

namun masyarakat lokal belum mampu untuk mengelola sehingga belum

mampu mendorong produktivitas masyarakat. Rendahnya produktivitas

masyarakat terkait erat dengan kualitas SDM yang ada dan kualitas SDM

dipengaruhi oleh aksesibilitas sarana pendidikan. Pembangunan daerah

tertinggal erat kaitannya dengan kualitas SDM sebagai subyek pembangunan.

Pembangunan desa sebagai entitas utama suatu bangsa merupakan

induk pembangunan daerah tertinggal juga transmigrasi, dimana sifatnya

mendesak untuk mendorong penguatan terhadap perekonomian desa dan

daerah. Dalam konteks pembangunan daerah tertinggal di Indonesia dalam

bidang ekonomi, terutama di kawasan timur indonesia, daerah tertinggal

memiliki kesulitan dalam aksesibilitas pada sarana dan prasarana ekonomi.

Selain itu, adanya keterbatasan pemenuhan infrastruktur dasar sebagai urat

nadi daerah, terutama infrastruktur jalan, telekomunikasi dan listrik.

Jika pembangunan perekonomian suatu daerah belum mampu

meningkatkan kesejateraan masyarakat secara signifikan, bisa saja disebabkan

oleh pola pengembangan ekonomi daerah / lokal yang dilaksanakan daerah itu

terkesan kurang sistematik. Faktor-faktor tersebut menjadi penyebab dari

kurang berkembangnya potensi ekonomi daerah dan rendahnya daya saing

ekonomi daerah yang pada akhirnya menyebabkan arus masuknya investasi

menjadi kurang signifikan. Untuk itulah, agar pengembangan ekonomi daerah

dapat berhasil dan berdaya guna, maka perlu diupayakan pengembangan

potensi ekonomi daerah melalui produk unggulan daerah (PUD).

Berbicara tentang produk unggulan daerah, pengertian daerah dalam

konsep ini berangkat dari spot yang dianggap sebagai kawasan perdesaan yang

PUSDATIN

Page 14: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5

memiliki satuan manajemen (one management) dan berfokus pada produk

khusus yang memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif. Nilai keunggulan

itu tentunya terkait dengan unsur kearifan lokal, tradisi (budaya), sejarah,

ketersediaan sumber daya baik alam, manusia dan modal. Produk unggulan

daerah itu difokuskan pada produk unggulan desa (prudes) dan kawasan

perdesaan (prukades).

Kebutuhan akan peningkatan ekonomi masyarakat di daerah tertinggal

melalui pengembangan prudes / prukades inilah yang mendasari Pusat Data

dan Informasi sebagai unit yang memiliki tugas dan fungsi sebagai pengelola

dan penyedia data dan informasi serta penyelenggara sistem informasi dan

sumberdaya informatika untuk menyediakan data dan informasi Produk

Unggulan di Daerah Tertinggal Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017.

Secara historis, orang Muna sebenarnya menyebut Wuna ya g erarti

bunga, sebagaimana nama asli Suku Muna dan Pulau Muna. Namun, kata

Wu a itu kela aa diu apka da ditulis e jadi Mu a dala lapora

dan bahasa resmi. Disebut begitu karena tidak jauh dari Kota Muna itu

terdapat bukit batu karang yang sewaktu-waktu tumbuh dan menyerupai

bunga yang disebut Batuhara (bahtera). Dataran Pulau Muna memang

sebagian besar didominasi oleh batu karang. Hal ini terkait dengan tradisi lisan

yang menyebutkan bahwa di tempat itulah Perahu Sawerigading, tokoh asal

Sulawesi Selatan yang melegenda, terdampar setelah menabrak batu karang.

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara dipilih menjadi salah satu

lokasi fokus kegiatan Penyusunan Data dan Informasi Produk Unggulan di

Daerah Tertinggal Tahun 2017 karena Kabupaten Muna telah terentaskan dari

status daerah tertinggal sejak Tahun 2014 dimana meliputi kawasan perdesaan

berbasis komoditas khas dengan produk unggulan yang bernilai tinggi.

PUSDATIN

Page 15: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 6

1.2. Tujuan

Tujuan dari Penyusunan Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah

Tertinggal Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara adalah tersedianya

data dan informasi tentang potensi produk unggulan daerah sekaligus

pengembangannya di Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara.

1.3. Ruang Lingkup Pembahasan

Ruang lingkup pembahasan dari penyusunan data dan informasi Produk

Unggulan di Daerah Tertinggal Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara

adalah:

1. Profil Wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara, Profil Wilayah Kabupaten

Muna dan Profil Wilayah Kecamatan yang masuk dalam Kawasan

Pengembangan Pertanian Terpadu Kontunaga Barakati;

2. Profil sektor andalan dan potensi pengembangan produk unggulan

Kabupaten Muna beserta hambatan yang ada.

1.4. Metodologi

Metodologi yang digunakan dalam penyusunan data dan informasi

Produk Unggulan di Daerah Tertinggal Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi

Tenggara adalah sebagai berikut:

1.4.1. Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang dilakukan melalui dua tahap, yaitu:

a. Pengumpulan data sekunder dari unit teknis serta melalui

koordinasi dengan instansi terkait, khususnya Badan Pusat

Statistik untuk memperoleh data Provinsi Dalam Angka (PDA),

Kecamatan Dalam Angka (KDA), Daerah Dalam Angka (DDA).

Koordinasi dengan Direktorat Jenderal Pembangunan

PUSDATIN

Page 16: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 7

Kawasan Perdesaan (Ditjen. PKP) dilakukan untuk

memperoleh data rekapitulasi Kawasan Perdesaan Fasilitasi

Ditjen. PKP Tahun 2015–2016 dan Lokus Pendalaman

Rencana Pengembangan Kawasan Perdesaan Tahun 2017.

Sedangkan koordinasi dengan Direktorat Jenderal

Pembangungan Daerah Tertinggal (Ditjen. PDT) dilakukan

untuk memperoleh data 122 Daerah Tertinggal 2015–2019

dan Undang-Undang dan peraturan yang berkaitan dengan

produk unggulan.

b. Pengumpulan data primer di lapangan / daerah yakni potensi

produk unggulan yang dikembangkan di kawasan perdesaan

di daerah tertinggal.

1.4.2. Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan dengan tiga langkah utama yakni

input, proses (pengolahan), dan output.

Gambar 1.1.

Diagram Siklus Pengolahan Data

Sumber: https://wawanlaksito.wordpress.com/2011/02/27/22/

Keterangan

Input : Dalam langkah ini, data input disiapkan dalam

beberapa bentuk yang sesuai untuk keperluan

pengolahan data.

PUSDATIN

Page 17: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 8

Proses : Pada langkah ini, data input diubah dan biasanya

dikombinasikan dengan data lain untuk menghasilkan

data dan informasi dalam bentuk yang lebih dapat

digunakan. Langkah pengolahan ini biasanya meliputi

sederet operasi pengolahan dasar tertentu.

Output : Pada langkah ini, hasil pengolahan sebelumnya

dikumpulkan. Bentuk data output tergantung pada

penggunaan data itu untuk pengolahan selanjutnya.

1.4.3. Analisis Data dan Penyajian Informasi

Analisis data dilakukan dengan teknik analisis data secara

deskriptif yaitu menggambarkan data-data yang sudah dikumpulkan

dalam bentuk grafik, tabel, persentase, frekuensi, diagram, dll. Penyajian

data dapat dijadikan sebagai kumpulan informasi yang tersusun untuk

menarik kesimpulan dan pengambilan tindakan kebijakan. Diagram Alir

Penyusunan Buku Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah

Tertinggal tertera dalam Gambar 1.2. berikut:

PUSDATIN

Page 18: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 9

PDA, DDA,

KCA, SDK

Gambar 1.2.

Diagram Alir Penyusunan Buku Data dan Informasi

Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Rencana Pengembangan Kawasan

Perdesaan (RPKP), Data Kawasan

Perdesaan 2015–2016, Lokus

Pendalaman RPKP 2017

RPJMN 2015-2019

Keterangan:

: Input

: Proses

: Output

Identifikasi Data

Daerah Tertinggal

Pengolahan Data

1. Rekapitulasi Data Statistik Daerah Kecamatan;

2. Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah

Tertinggal.

Data Tabuler

Integrasi

Peta Tematik

Data dan Informasi Produk

Unggulan di Daerah Tertinggal

PUSDATIN

Page 19: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 10

1.5. Tim Penyusun

Tim Penyusun buku Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah

Tertinggal Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017, terdiri

dari:

1. Pengarah

Helmiati, SH, M.Si.

2. Penanggung Jawab

Ir. Elly Sarikit, MM.

3. Tim Penyusun

Anton Tri Susilo, BE., SE.;

Ria Fajarianti, SE., MM.;

Anggri Putra Kurniawan, S.Si., MM.;

Esti Afriyani, S.Sos.;

Shinta Sabilla, S.Psi.;

Aulia Putri Ardana, S.Si.

1.6. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan buku Data dan Informasi Produk Unggulan di

Daerah Tertinggal, Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan

Menjelaskan secara umum tentang data dan informasi produk unggulan

di daerah tertinggal meliputi latar belakang, tujuan, ruang lingkup

pembahasan, metodologi, tim penyusun, dan sistematika penulisan yang

digunakan dalam penyusunan data dan informasi produk unggulan di

daerah tertinggal.

PUSDATIN

Page 20: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 11

Bab II Gambaran Umum Kawasan

Menampilkan Profil Provinsi Sulawesi Tenggara, Profil Kabupaten Muna,

dan Profil Kecamatan yang berada dalam lingkup fasilitasi Rencana

Pembangunan Kawasan Perdesaan di Kabupaten Muna.

Bab III Kebijakan Pemerintah Daerah tentang Pengembangan Potensi

Produk Unggulan Daerah

Membahas mengenai kebijakan pemerintah menurut Rencana Tata

Ruang Wilayah Kabupaten (RTRWK), profil sektor andalan di kabupaten,

isu-isu strategis kabupaten.

Bab IV Produk Unggulan Kabupaten Muna

Membahas tentang pembangunan sektor prioritas, potensi

pengembangan produk unggulan kabupaten, hambatan dan kendala.

Bab V Kesimpulan

Merumuskan kesimpulan berdasarkan sajian data dan informasi.

PUSDATIN

Page 21: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 12

Deskripsi mengenai kondisi daerah pada Bab ini terbagi ke dalam tiga aspek,

yaitu aspek administratif, astronomis, geografis dan demografis; aspek legalitas

pembentukan daerah dan aspek nilai budaya. Tiga aspek tersebut banyak

memaparkan bagaimana kondisi umum wilayah dan masyarakat Kabupaten

Muna.

2.1. Profil Provinsi Sulawesi Tenggara

2.1.1. Kedudukan Administratif, Astronomis, Geografis dan Demografis

Provinsi Sulawesi Tenggara yang beribukota di Kota Kendari

adalah salah satu provinsi di ujung tenggara Pulau Sulawesi yang terdiri

atas jazirah dan kepulauan dengan sumberdaya alam yang melimpah.

Secara astronomis, Provinsi Sulawesi Tenggara terletak di selatan garis

khatulistiwa / ekuator antara 02° ’–06° ’ Lintang Selatan dan 120° ’–

124° ’ Bujur Timur. Berdasarkan posisi geografisnya, Provinsi Papua

Barat memiliki batas-batas sebagai berikut:

Sebelah Utara : Provinsi Sulwesi Selatan dan Sulawesi

Tengah;

Sebelah Timur : Laut Banda;

Sebelah Selatan : Laut Flores;

Sebelah Barat : Laut Teluk Bone.

Luas wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara yang berupa daratan

mencapai 38.068 km2 dan lautan seluas ± 110.000 km

2 . Pada awal era

reformasi tepatnya 21 Juni 2001, terbentuklah satu kota baru yakni Kota

Baubau sebagai pemekaran dari Kabupaten Buton. Setelah pemekaran,

BAB II

GAMBARAN UMUM KAWASAN

PUSDATIN

Page 22: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 13

Provinsi Sulawesi Tenggara terdiri dari 15 wilayah kabupaten dan 2 kota.

Sedangkan jumlah kecamatan (subdistrict) sebanyak 216 unit, kelurahan

sebanyak 374 unit dan desa (village) sebanyak 1.904 unit. Saat ini,

terdapat Kantor Penghubung Provinsi Sulawesi Tenggara yang berlokasi

di Gedung Menara Global, Jalan Gatot Soebroto DKI Jakarta. Berikut luas

wilayah dan jumlah penduduk di Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2015.

Tabel 2.1.

Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk di Provinsi Sulawesi Tenggara,

Tahun 2015

Sumber: Provinsi Sulawesi Tenggara dalam Angka Tahun 2016, BPS

Kabupaten

1 Buton 1.212,99 3,19% 97.670 3,91% 81

2 Muna 1.922,16 5,05% 211.622 8,47% 110

3 Konawe 4.435,28 11,65% 233.610 9,35% 53

4 Kolaka 3.283,59 8,63% 186.628 7,47% 57

5 Konawe Selatan 5.779,47 15,18% 295.326 11,82% 51

6 Bombana 3.001,00 7,88% 164.809 6,59% 55

7 Wakatobi 559,54 1,47% 94.985 3,80% 170

8 Kolaka Utara 3.391,67 8,91% 140.706 5,63% 41

9 Buton Utara 1.864,91 4,90% 59.779 2,39% 32

10 Konawe Utara 5.101,76 13,40% 58.401 2,34% 11

11 Kolaka Timur 3.634,74 9,55% 178.023 7,12% 49

12 Konawe Kepulauan 867,58 2,28% 31.688 1,27% 37

13 Muna Barat 1.022,89 2,69% 77.084 3,08% 75

14 Buton Tengah 958,31 2,52% 89.289 3,57% 93

15 Buton Selatan 509,92 1,34% 77.547 3,10% 152

Kota

1 Kendari 300,89 0,79% 347.496 13,90% 1.155

2 Baubau 221,00 0,58% 154.877 6,20% 701

38.068 100% 2.499.540 100% 66

Kepadatan

Penduduk

(Jiwa/Km²)

No. Kabupaten/Kota

JUMLAH

Luas Wilayah

(Km²)%

Jumlah

Penduduk

(Jiwa)

%

PUSDATIN

Page 23: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 14

Luas daratan masing-masing Kabupaten/Kota, yaitu: Buton

(1.212,99 km2

atau 3,19%), Muna (1.922,16 km2

atau 5,05%), Konawe

(4.435,28 km2

atau 11,65%), Kolaka (3.283,59 km2

atau 8,63%), Konawe

Selatan (5.779,47 km² atau 15,18%), Bombana (3.001,00 km2

atau

7,88%), Wakatobi (559,54 km2

atau 1,47%), Kolaka Utara (3.391,67 km2

atau 8,91%), Buton Utara (1.864,91 km2

atau 4,90%), Konawe Utara

(5.101,76 km2

atau 13,40%), Kolaka Timur (3.634,74 km

2 atau 9,55%),

Konawe Kepulauan (867,58 km2

atau 2,28%), Muna Barat (1.022,89 km2

atau 2,69%), Buton Tengah (958,31 km² atau 2,52%), Buton Selatan

(509,92 km² atau 1,34%), Kota Kendari (300,89 km² atau 0,79%) dan Kota

Baubau (221,00 km2

atau 0,58%).

Tabel 2.1. diatas menerangkan bahwa wilayah seluas 38,068 km²

ini dihuni oleh 2.499.540 jiwa pada Tahun 2015 atau naik sebesar 2,06%

dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 2.448.081 jiwa dengan

kepadatan penduduk sebesar 66 jiwa/km². Terdiri dari penduduk laki-laki

sejumlah 1.256.056 jiwa dan penduduk perempuan sejumlah 1.243.484

jiwa dengan rasio jenis kelamin sebesar 101. (Sumber: Kabupaten Muna

dalam Angka Tahun 2016)

Wilayah dengan penduduk terbesar adalah Kabupaten Konawe

Selatan yaitu sebesar 295.326 jiwa dan Kabupaten Wakatobi sebagai

wilayah paling padat berpopulasi sebesar 170 jiwa/km², sedangkan

penduduk paling sedikit terdapat di Kabupaten Konawe Kepulauan yaitu

sebesar 31.688 jiwa dan Kabupaten Konawe Utara sebagai wilayah paling

jarang penduduknya dengan kepadatan penduduk sebesar 11 jiwa/km².

Diketahui bahwa laju pertumbuhan penduduk di Provinsi Sulawesi

Tenggara Tahun 2014–2015 adalah sebesar 2,1%. Berikut persentase luas

wilayah per kabupaten di Provinsi Sulawesi Tenggara.

PUSDATIN

Page 24: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 15

Gambar 2.1.

Diagram Persentase Luas Wilayah per Kabupaten

di Provinsi Sulawesi Tenggara

Sumber: Provinsi Sulawesi Tenggara dalam Angka Tahun 2016, BPS

Menurut data dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika

(BMKG) Kendari Tahun 2015, Provinsi Sulawesi Tenggara seperti

umumnya wilayah Indonesia, memiliki dua musim, musim kemarau dan

musim penghujan. Pada Bulan Juli sampai dengan November, arus angin

berasal dari Australia dan tidak banyak mengandung uap air sehingga

menyebabkan musim kemarau. Sebaliknya pada Bulan Desember sampai

dengan Juni, arus angin banyak mengandung uap air yang berasal dari

Asia dan Samudra Pasifik sehingga terjadi musim penghujan. Curah hujan

(precipitation) berkisar antara 1.595 mm² dan hari hujan (rainy days)

berkisar antara 169 hari.

Suhu udara (temperature) maksimum rata-rata berkisar 33,24°C

dan suhu minimum rata-rata berkisar 21,84°C, dengan rata-rata

(average) pada 26,91°C. Kelembaban udara (humidity) rata-rata berkisar

82,6%. Tekanan udara rata-rata berkisar pada 1.013,0 mb.

PUSDATIN

Page 25: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 16

2.1.2. Fasilitas Pendidikan

Keadaan demografis di Provinsi Sulawesi Tenggara menunjukkan

bahwa sekolah yang fungsional setingkat Sekolah Dasar (SD) sejumlah

2.451 unit dengan 339.424 orang murid dan 24.841 orang guru. Setingkat

Sekolah Menengah Pertama (SMP) sejumlah 916 unit dengan 152.366

orang murid sejumlah dan 13.483 orang guru. Setingkat Sekolah

Menengah Atas (SMA) sejumlah 538 unit dengan 118.719 orang murid

sejumlah dan 10.962 orang guru.

Berdasarkan Tabel 2.2. diketahui bahwa pada Tahun 2015 jumlah

SD paling banyak ada di Kecamatan Konawe Selatan yaitu 335 unit

(13,67%) dan jumlah SD paling sedikit adalah Kecamatan Konawe

Kepulauan yaitu 49 unit (2%). Untuk tingkat SMP diketahui jumlah

terbanyak terdapat di Kecamatan Konawe Selatan yaitu 108 unit

(11,79%) dan jumlah paling sedikit terdapat di Kecamatan Konawe

Kepulauan yaitu 15 unit (1,64%). Sementara, jumlah SMA terbanyak

terdapat di Kecamatan Muna sebesar 61 unit dan jumlah SMA terkecil

terdapat di Kecamatan Konawe Kepulauan sebesar 8 unit (1,49%).

Berdasarkan data dari Provinsi Sulawesi Tenggara dalam Angka

Tahun 2016 menunjukkan bahwa jumlah penduduk berumur 15 tahun

keatas menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan dan jenis kegiatan

dalam seminggu di Provinsi Sulawesi Tenggara terdiri dari kelompok yang

bekerja (working) sebesar 1.074.916 jiwa; pengangguran terbuka

(unemployment) sebesar 63.129 jiwa dan bukan angkatan kerja

(economically inactive) sebesar 527.050 jiwa. Diketahui, kelompok

penduduk terbesar pada angkatan kerja adalah kelompok tamat Sekolah

Dasar (SD) sebesar 24,32% dan terkecil adalah kelompok tamat Diploma

I/II/III/Akademi sebesar 2,83%.

PUSDATIN

Page 26: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 17

Tabel 2.2.

Jumlah Sekolah, Murid dan Guru per Kabupaten di Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2015

Sumber: Provinsi Sulawesi Tenggara dalam Angka Tahun 2016, BPS

Sekolah % Murid % Guru % Sekolah % Murid % Guru % Sekolah % Murid % Guru %

Kabupaten

1 Buton 134 5,47% 19.299 5,69% 1.357 5,46% 74 8,08% 9.833 6,45% 983 7,29% 42 7,81% 6.678 5,63% 689 6,29%

2 Muna 229 9,34% 17.227 5,08% 2.534 10,20% 93 10,15% 15.755 10,34% 1.454 10,78% 61 11,34% 8.162 6,88% 1.343 12,25%

3 Konawe 290 11,83% 34.945 10,30% 2.784 11,21% 83 9,06% 14.915 9,79% 1.214 9,00% 47 8,74% 11.670 9,83% 867 7,91%

4 Kolaka 207 8,45% 32.136 9,47% 2.813 11,32% 82 8,95% 14.827 9,73% 1.299 9,63% 44 8,18% 10.414 8,77% 1.030 9,40%

5 Konawe Selatan 335 13,67% 41.760 12,30% 3.139 12,64% 108 11,79% 17.128 11,24% 1.936 14,36% 56 10,41% 11.842 9,97% 966 8,81%

6 Bombana 177 7,22% 21.579 6,36% 1.500 6,04% 59 6,44% 7.725 5,07% 689 5,11% 36 6,69% 6.082 5,12% 554 5,05%

7 Wakatobi 117 4,77% 14.157 4,17% 1.216 4,90% 54 5,90% 6.703 4,40% 767 5,69% 28 5,20% 5.579 4,70% 619 5,65%

8 Kolaka Utara 121 4,94% 17.736 5,23% 1.079 4,34% 50 5,46% 7.418 4,87% 554 4,11% 22 4,09% 5.325 4,49% 439 4,00%

9 Buton Utara 76 3,10% 9.020 2,66% 714 2,87% 41 4,48% 4.276 2,81% 376 2,79% 22 4,09% 3.130 2,64% 356 3,25%

10 Konawe Utara 101 4,12% 9.441 2,78% 778 3,13% 35 3,82% 3.965 2,60% 411 3,05% 20 3,72% 3.099 2,61% 309 2,82%

11 Kolaka Timur 140 5,71% 15.095 4,45% 929 3,74% 40 4,37% 5.332 3,50% 290 2,15% 23 4,28% 4.782 4,03% 241 2,20%

12 Konawe Kepulauan 49 2,00% 4.985 1,47% 400 1,61% 15 1,64% 1.930 1,27% 126 0,93% 8 1,49% 1.337 1,13% 207 1,89%

13 Muna Barat 94 3,84% 11.773 3,47% 847 3,41% 35 3,82% 4.878 3,20% 418 3,10% 14 2,60% 3.590 3,02% 357 3,26%

14 Buton Tengah 94 3,84% 15.239 4,49% 686 2,76% 33 3,60% 5.117 3,36% 334 2,48% 22 4,09% 4.727 3,98% 292 2,66%

15 Buton Selatan 66 2,69% 13.765 4,06% 527 2,12% 29 3,17% 5.240 3,44% 389 2,89% 16 2,97% 3.351 2,82% 252 2,30%

Kota

1 Kendari 146 5,96% 40.980 12,07% 2.319 9,34% 52 5,68% 17.710 11,62% 1.300 9,64% 52 9,67% 18.690 15,74% 1.524 13,90%

2 Baubau 75 3,06% 20.287 5,98% 1.219 4,91% 33 3,60% 9.614 6,31% 943 6,99% 25 4,65% 10.261 8,64% 917 8,37%

2.451 100% 339.424 100% 24.841 100% 916 100% 152.366 100% 13.483 100% 538 100% 118.719 100% 10.962 100%JUMLAH

SD / MI SMA / MASMP / MTsNo. Kabupaten/Kota

PUSDATIN

Page 27: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 18

2.1.3. Legalitas Pembentukan Daerah

Sulawesi Tenggara pada masa pemerintahan Negara Kesultanan –

Kerajaan Nusantara hingga terbentuknya Kabupaten Sulawesi Tenggara

pada Tahun 1052 yang sebelumnya Afdeling. Hingga pada masa orde

lama tepatnya Tahun 1964, Kabupaten Sulawesi Tenggara dimekarkan

menjadi empat kabupaten (Daerah Tingkat II) yang merupakan baoan

dari Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara. Dengan pertimbangan

bahwa daerah ini memiliki wilayah daratan dan kepulauan yang cukup

luas, maka para tokoh masyarakat membentuk Panitia Penuntut Daerah

Otonom Tingkat I Suawesi Tenggara.

Hingga akhirnya pada 27 April 1964, Provinsi Sulawesi Tenggara

ditetapkan sebagai Daerah Otonom berdasarkan Peraturan Perundang-

undangan Nomor 2 Tahun 1964 Juncto Undang-Undang Nomor 13 Tahun

1964. Pada awalnya terdiri dari empat kabupaten, yakni: Kabupaten

Kendari, Kabupaten Kolaka, Kabupaten Muna dan Kabupaten Buton

dengan Kota Kendari sebagai ibukota provinsi. Setelah pemekaran,

provinsi ini berkembang dengan memiliki 10 kabupaten dan 2 kota.

2.1.4. Nilai Budaya

Provinsi Sulawesi Tenggara mempunyai potensi yang luar biasa,

termasuk yang budaya (culture) yang beragam mulai dari rumah adat

berupa rumah panggung yang disebut Malige; pakaian adat yang berasal

dari Kendari; tarian daerah; senjata tradisional berupa keris, berbagai

suku dan bahasa hingga lagu daerah yang disebut Peia Tawa-tawa.

Berbagai ragam tarian tradisional yang masyarakat biasa

persembahkan pada setiap upacara tradisional maupun penyambutan

tamu agung yang diiringi oleh alat musik tradisional, seperti Tari

Balumpa, Tari Dinggu, Tari Molulo dan Tari Motasu (berladang).

PUSDATIN

Page 28: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 19

Sementara suku dan marga di daerah ini antara lain: Suku Tolaki, Walio,

Laki, Muna, Buton, Marorene, Wowonili, Kulisusu, dan sebagainya.

Provinsi ini memiliki sejumlah kelompok bahasa daerah dengan

dialek yang berbeda-beda, yakni kelompok: Bahasa Tolaki, Bahasa Muna,

Bahasa Pongana, Bahasa Walio (Buton), Bahasa Cia-Cia dan Bahasa Suai.

Sedangkan untuk mengatur hubungan kehidupan antara masyarakat,

telah diberlakukan hukum adat yang senantiasa dipatuhi oleh warga

masyarakat. Jenis hukum adat tersebut antara lain: Hukum Tanah,

Hukum Pergaulan Masyarakat, Hukum Perkawinan dan Hukum Waris.

Selain itu, daerah ini terkenal juga dengan seni ukirnya yakni

ukiran perak, anyaman rotan dan meja gempol dari kayu. Lalu, terdapat

tradisi aduan kuda dan layang-layang tradisional Khagati yang terkenal di

Kabupaten Muna. Di lain sisi, terdapat industri tradisional tenun Buton di

Kota Baubau, Kabupaten Buton dan Kabupaten Buton Utara. Serta tenun

ikat yang dihasilkan di Kabupaten Wisata Wakatobi.

2.2. Profil Kabupaten Muna

2.2.1. Kedudukan Administratif, Astronomis, Geografis dan Demografis

Kabupaten Muna yang beribukota di Raha yang terkenal dengan

perhelatan tradisional aduan kuda tersebut merupakan daerah

kepulauan yang terletak di jazirah Sulawesi Tenggara meliputi bagian

utara Pulau Buton bagian utara dan bagian utara Pulau Muna serta

sebaran pulau-pulau kecil. Secara astronomis, Kabupaten Muna terletak

di bagan selatan garis khatulistiwa, antara 04° ’–5

°15’ Lintang Selatan

dan antara 122° ’–123

° ’ Bujur Timur.

Kabupaten yang mengalami pemekaran sebagian wilayahnya

menjadi Kabupaten Muna Barat sebagai kabupaten baru pada

PUSDATIN

Page 29: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 20

pertengahan Tahun 2014 ini terletak di titik sangat strategis karena diapit

oleh dua kota besar Sulawesi Tenggara, Kota Kendari dan Kota Bau-bau.

Berdasarkan posisi geografisnya, Kabupaten Muna memiliki batas-batas

wilayah administrasi sebagai berikut:

Sebelah Utara berbatasan dengan Selat Tiworo dan Kabupaten

Konawe Selatan;

Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Buton Utara;

Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Buton; dan

Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Spelman.

Sebelum terjadi pemekaran dengan Kabupaten Muna Barat,

kabupaten ini meliputi 33 kecamatan yang kemudian mengecil menjadi

22 kecamatan. Wilayahnya dikelilingi oleh sebaran pulau-pulau kecil yang

sebagian besar masih didiami oleh suku asli seperti Pulau Tobea Kecil,

Pulau Tobea Besar, Pulau Wataitonga, Pulau Bakealu dan Kepulauan

Tiworo (Pulau Maginti, Pulau Balu, Pulau Katela, Pulau Mandike, Pulau

Bero, Pulau Bango, Pulau Manoang, Pulau Gala, Pulau Kajoangin dan

Pulau Tobuan).

Gambar 2.2.

Keindahan Perairan Alam Muna

Sumber:

http://www.kabarmuna.com/media/k2/galleries/155/p1aprob1q

s1ahf2dipi6proi7c6.jpg

PUSDATIN

Page 30: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 21

Pada perkembangannya karena adanya pemekaran desa Tahun

2015, Kabupaten Muna terdiri atas 22 unit kecamatan (subdistrict), 26

unit kelurahan (village), 154 desa (village) dan 1 unit permukiman

transmigrasi (UPT) serta 1 unit permukiman (UP). Berikut luas wilayah

dan jumlah penduduk di Kabupaten Muna Tahun 2015.

Tabel 2.3.

Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk di Kabupaten Muna Tahun 2015

Sumber: Kabupaten Muna dalam Angka Tahun 2016, BPS

Berdasarkan Tabel 2.3. diatas, kecamatan dengan wilayah terluas

adalah Kecamatan Tongkuno sebesar 440,98 km² atau 21,43% dan

wilayah terkecil adalah Kecamatan Duruka seluas 11,52 km² dan 0,56%.

1 Tongkuno 440,98 21,43% 15.502 7,33 35

2 Tongkuno Selatan 57,26 2,78% 5.685 2,69 99

3 Parigi 123,76 6,01% 11.785 5,57 95

4 Bone 130,09 6,32% 5.536 2,62 43

5 Marodo 41,37 2,01% 6.547 3,09 158

6 Kabawo 204,94 9,96% 13.063 6,17 64

7 Kabangka 97,62 4,74% 9.887 4,67 101

8 Kontu Kowuna 70,56 3,43% 4.009 1,89 57

9 Kontunaga 50,88 2,47% 8.180 3,87 161

10 Watopute 100,12 4,87% 12.562 5,94 125

11 Katobu 12,88 0,63% 30.524 14,42 2.370

12 Lohia 49,81 2,42% 14.285 6,75 287

13 Duruka 11,52 0,56% 12.012 5,68 1.043

14 Batalaiworu 22,71 1,10% 13.609 6,43 599

15 Napabalano 105,47 5,13% 11.585 5,47 110

16 Lasalepa 107,92 5,24% 10.759 5,08 100

17 Towea 29,02 1,41% 5.077 2,40 175

18 Wakorumba Selatan 95,00 4,62% 4.518 2,13 48

19 Pasir Putih 89,53 4,35% 4.393 2,08 49

20 Pasir Kolaga 48,77 2,37% 4.163 1,97 85

21 Maligano 98,09 4,77% 5.518 2,61 56

22 Batukara 69,39 3,37% 2.423 1,14 35

2.057,69 100% 211.622,00 100 103

Kepadatan

Penduduk

(Jiwa/Km²)

JUMLAH

No. Kecamatan

Luas

Wilayah

(Km²)

%

Jumlah

Penduduk

(Jiwa)

%

PUSDATIN

Page 31: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 22

Penduduk terbesar terdapat di Kecamatan Katobu sejumlah 30.524 jiwa

(14,42%) sekaligus merupakan wilayah terpadat sebesar 2.370 jiwa/km².

Sedangkan, jumlah penduduk terkecil terdapat di Kecamatan Batukara

yakni 2.423 jiwa (1,14%) dan sekaligus merupakan wilayah terjarang

penduduknya selain Kecamatan Tongkuno sebesar 35 jiwa/km².

Berdasarkan Gambar 2.2. dibawah ini, dapat diketahui kecamatan

dengan wilayah adminitratif paling luas yaitu Kecamatan Tongkuno

mencapai 21,43% (440,98 km²) diikuti dengan Kecamatan Kabawo

dengan luas wilayah sebesar 9,96% (204,94 km²). Sedangkan kecamatan

dengan wilayah administratif terkecil adalah Kecamatan Duruka seluas

0,56% (11,52 km²) dari luas keseluruhan Kabupaten Muna.

Gambar 2.3.

Diagram Persentase Luas Wilayah Administratif per Kecamatan

Kabupaten Muna Tahun 2015

Sumber: Kabupaten Muna dalam Angka Tahun 2016, BPS

Kabupaten Muna memiiki karakteristik khusus dibandingkan

dengan daerah lainnya di Indonesia. Daerah ini disamping memiliki

wilayah daratan pulau induk (main island) juga memiliki gugusan pulau

PUSDATIN

Page 32: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 23

kecil di sekitar pulau induk baik yang berpenghuni maupun yang tidak

berpenghuni serta dua daerah permukiman penduduk diatas air. Sebaran

pulau kecil tersebut berada di Selat Buton dan Selat Spelman sejumlah 8

pulau yang tersebar di 4 kecamatan.

Penduduk Kabupaten Muna berdasarkan proyeksi penduduk

Tahun 2015 sebanyak 211,622 jiwa yang terdiri atas 101.813 jiwa

penduduk laki-laki dan 109.809 jiwa penduduk perempuan dengan

rumah tangga (RT) sejumlah 46.690 RT. Kepadatan penduduk di

Kabupaten Muna diketahui mencapai 103 jiwa/km² degan rata-rata

jumlah per RT adalah 5 orang. Kepadatan penduduk di 22 kecamatan

cukup beragam dengan kepadatan tertinggi terdapat di Kecamatan

Katobu yakni 2.370 jiwa/km² dan terendah di Kecamatan Tongkuno dan

Batukara masing-masing sebesar 35 jiwa/km². Pada periode Tahun 2014–

2015, Laju pertumbuhan penduduk di kabupaten ini sekitar 1,3% dan

rasio jenis kelaminnya mencapai 93. (Sumber: Kabupaten Muna dalam

Angka Tahun 2016)

Secara garis besar, sebagian besar wilayah kabupaten ini ada pada

kemiringan lereng (slope) 0–2% seluas 158.295 Ha (53,40%). ketinggian

daratan Kabupaten Muna bervariatif antara 0–1.000 meter diatas

permukaan laut (dpl). Namun sebagian besar dari luas daratan itu berada

pada ketinggian 25–100 dpl, yakni sebesar 33,13% dari luas daratan

keseluruhan. Keadaan alam ini dijumai mulai dai timur ke selatan Kota

Raha lalu ke barat. Sedangkan luas daratan yang memiliki ketinggian

>1.000 meter dpl hanya sekitar 0,02% dari luas keseluruhan daratan.

Secara geologis, kabupaten ini memiliki jenis tanah mediteran, rensina

dan litosol.

PUSDATIN

Page 33: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 24

Kabupaten ini memiliki iklim tropis seperti sebagian besar daerah

di Indonesia, dengan suhu rata-rata sekitar 26–30°C. Demikian juga

dengan musim, kabupaten ini mengalami dua musim, musim hujan dan

musim kemarau. Pada umumnya, musim hujan terjadi pada Desember

sampai dengan Juni dimana angin yang mengandung banyak uap air

bertiup dari Benua Asia dan Samudera Pasifik sehingga mengakibatkan

hujan. Sedangkan musim kemarau terjadi antara Juli sampai dengan

November, pada bulan ini angin bertiup dari Benua Australia yang

sifatnya kering dan sedikit mengandung uap air.

Gambar 2.4.

Suasana Kota Raha yang Senyap dan Tenang

Sumber:

https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Gerbang_Selamat_Datang.jpg

Secara rata-rata, banyaknya hari hujan tiap bulan pada Tahun

2015 adalah 11 hari dengan rata-rata curah hujan adalah 122,39 mm dari

total 1.468,70 mm. Curah hujan tertinggi terjadi pada Bulan Februari

sebesar 350,00 mm dengan jumlah hari hujan sebesar 20 hari hujan.

Namun lima belas tahun terakhir kondisinya semakin tidak menentu dan

terjadi perubahan sangat radikal dari tahun ke tahun, kondisi ini

diprediksi akibat kerusakan hutan secara besar-besaran.

PUSDATIN

Page 34: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 25

Menurut hasil penelitian, Kabupaten Muna memiliki sungai yang

besar yakni Sungai Katangan dengan debit ait 670 liter/detik, Sungai

Wandoso dengan debit air 689 liter/detik, Sungai Lanoumba dengan

debit air 400 liter/detik dan Sungai Tabangka Balano dengan debit air

1.270 liter/detik. Selain itu, sungai besar lainnya adalah Sungai Kambara

dan Sungai Malogano.

2.2.2. Fasilitas Pendidikan

Selama ini pelaksanaan pembangunan pendidikan di Kabupaten

Muna mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Salah indikator

pengukurnya terlihat dari Angka Partisipasi Sekolah (APS) yang

merupakan ukuran daya serap sistem pendidikan terhadap penduduk

usia sekolah. Tahun 2015, APS usia 7–12 tahun sebesar 100%, angka ini

menunjukkan bahwa dari 100 penduduk usia 7–12 tahun yang

mengeyam pendidikan SD adalah sebesar 100 orang. APS penduduk usia

13–15 tahun sebesar 100%, APS penduduk usia 15–18 tahun sebesar 78%

dan APS penduduk usia 19–24 tahun sebesar 21%.

Gambar 2.5.

Pendidikan Berbasis Informasi Teknologi di Kabupaten Muna

Sumber: http://topsultra.blogspot.co.id/2015/03/kabupaten-muna-belum-

siap-selenggarakan.html

PUSDATIN

Page 35: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 26

Jumlah fasilitas pendidikan yang terdapat di Kabupaten Muna

sebesar 393 unit yang terdiri dari sebanyak 243 unit setingkat Sekolah

Dasar (SD) dengan total 34.220 orang murid dan 2.615 orang guru;

sebanyak 92 unit setingkat Sekolah Menengah Pertama dengan total

murid 15.375 orang dan 1.305 orang guru; dan sebanyak 58 unit

setingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) dengan 13.762 orang murid dan

1.433 orang guru.

Kecamatan Katobu memiliki fasilitas pendidikan terbanyak, yakni

39 unit sekolah yang terdiri dari 21 unit setingkat SD, 9 unit setingkat

SMP dan 9 unit setingkat SMA. Sedangkan kecamatan yang memiliki

fasilitas pendidikan terkecil yaitu 9 unit sekolah adalah Kecamatan

Tongkuno Selatan yang terdiri dari 6 unit setingkat SD, 2 unit setingkat

SMP dan 1 unit setingkat SMA; Kecamatan Pasir Kolaga yang terdiri dari 6

unit setingkat SD, 2 unit setingkat SMP dan 1 unit setingkat SMA; dan

Kecamatan Maligano yang terdiri dari 5 unit setingkat SD, 3 unit setingkat

SMP dan 1 unit setingkat SMA.

PUSDATIN

Page 36: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 27

Tabel. 2.4.

Jumlah Sekolah, Murid dan Guru di Kabupaten Muna Tahun 2015

Sumber: Kabupaten Muna dalam Angka Tahun 2016, BPS

Sekolah % Murid % Guru % Sekolah % Murid % Guru % Sekolah % Murid % Guru %

1 Tongkuno 22 9,05% 2.776 8,11% 198 7,57% 8 8,70% 1.170 7,61% 93 7,13% 4 6,90% 1.150 8,36% 106 7,40%

2 Tongkuno Selatan 6 2,47% 978 2,86% 63 2,41% 2 2,17% 419 2,73% 32 2,45% 1 1,72% 111 0,81% 21 1,47%

3 Parigi 17 7,00% 2.026 5,92% 159 6,08% 5 5,43% 839 5,46% 63 4,83% 2 3,45% 557 4,05% 43 3,00%

4 Bone 9 3,70% 914 2,67% 75 2,87% 3 3,26% 353 2,30% 30 2,30% 1 1,72% 269 1,95% 28 1,95%

5 Marodo 9 3,70% 1.432 4,18% 71 2,72% 4 4,35% 298 1,94% 36 2,76% 2 3,45% 122 0,89% 17 1,19%

6 Kabawo 18 7,41% 2.164 6,32% 177 6,77% 5 5,43% 1.053 6,85% 85 6,51% 1 1,72% 778 5,65% 44 3,07%

7 Kabangka 10 4,12% 1.504 4,40% 115 4,40% 4 4,35% 503 3,27% 44 3,37% 4 6,90% 535 3,89% 72 5,02%

8 Kontu Kowuna 7 2,88% 636 1,86% 63 2,41% 2 2,17% 469 3,05% 34 2,61% 2 3,45% 280 2,03% 33 2,30%

9 Kontunaga 9 3,70% 1.296 3,79% 94 3,59% 2 2,17% 431 2,80% 31 2,38% 2 3,45% 377 2,74% 54 3,77%

10 Watopute 15 6,17% 2.073 6,06% 161 6,16% 4 4,35% 833 5,42% 65 4,98% 2 3,45% 453 3,29% 62 4,33%

11 Katobu 21 8,64% 4.652 13,59% 350 13,38% 9 9,78% 2.095 13,63% 204 15,63% 9 15,52% 3.543 25,74% 349 24,35%

12 Lohia 17 7,00% 2.251 6,58% 195 7,46% 4 4,35% 1.183 7,69% 91 6,97% 3 5,17% 383 2,78% 87 6,07%

13 Duruka 12 4,94% 1.793 5,24% 138 5,28% 3 3,26% 365 2,37% 38 2,91% 3 5,17% 340 2,47% 50 3,49%

14 Batalaiworu 10 4,12% 1.466 4,28% 148 5,66% 6 6,52% 1.686 10,97% 126 9,66% 7 12,07% 2.276 16,54% 204 14,24%

15 Napabalano 13 5,35% 2.130 6,22% 140 5,35% 5 5,43% 861 5,60% 64 4,90% 6 10,34% 1.259 9,15% 119 8,30%

16 Lasalepa 10 4,12% 1.580 4,62% 119 4,55% 7 7,61% 825 5,37% 73 5,59% 2 3,45% 219 1,59% 30 2,09%

17 Towea 5 2,06% 902 2,64% 57 2,18% 4 4,35% 280 1,82% 35 2,68% 1 1,72% 50 0,36% 7 0,49%

18 Wakorumba Selatan 7 2,88% 713 2,08% 58 2,22% 2 2,17% 355 2,31% 29 2,22% 1 1,72% 279 2,03% 23 1,61%

19 Pasir Putih 9 3,70% 762 2,23% 75 2,87% 5 5,43% 430 2,80% 56 4,29% 1 1,72% 305 2,22% 23 1,61%

20 Pasir Kolaga 6 2,47% 741 2,17% 58 2,22% 2 2,17% 245 1,59% 19 1,46% 1 1,72% 41 0,30% 18 1,26%

21 Maligano 5 2,06% 890 2,60% 49 1,87% 3 3,26% 417 2,71% 37 2,84% 1 1,72% 302 2,19% 23 1,61%

22 Batukara 6 2,47% 541 1,58% 52 1,99% 3 3,26% 265 1,72% 20 1,53% 2 3,45% 133 0,97% 20 1,40%

243 100% 34.220 100% 2.615 100% 92 100% 15.375 100% 1.305 100% 58 100% 13.762 100% 1.433 100%

SMA / MA

JUMLAH

No. Kabupaten/KotaSD / MI SMP / MTs

PUSDATIN

Page 37: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 28

Kondisi demografi kabupaten ini sendiri relatif homogen melihat

bahwa wilayah ini dihuni oleh 95% suku asli Muna yang secara mayoritas

beragama Islam. Namun ironisnya, tingkat terjadinya konflik kekerasan

semakin meningkat di generasi anak-anak muda dimana perilaku

tersebut dipengaruhi oleh pergeseran sosial budaya sekaligus kurangnya

manajemen konflik di kalangan masyarakat.

Belajar dari kondisi tersebut, masyarakat Muna pada dasarnya

perlu kembali pada falsafah besar Raja Muna Lakilaponto Putra

Sugimanuru: Hansuru-hansuru badha, sumanomo koemo hasuru liwu,

Hansuru-hansuru liwu, sumanomo koemo hasuru sara, Hansuru-hansuru

sara, sumanomo koemo hasuru adhati, Hansuru-hansuru adhati,

sumanomo notangka agama”, yang berarti hancur-hancur badan kami

asal jangan hancur negeri kami, hancur-hancur negeri kami asal jangan

hancur pemerintahan kami, hancur-hancur pemerintahan kami asal

jangan hancur adat istiadat kami, hancur-hancur adat istiadat kami

asalkan agama Islam tetap tegak berdiri .

Bicara tentang pembangunan permukiman transmigrasi, Kepala

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi Tenggara

menatakan bahwa pada Tahun 2017 Kabupaten Muna tidak lagi

menerima warga transmigran. Hanya Kabupaten Muna Barat yang masih

merealisasikan program penempatan warga transmigran sebanyak 50 KK

yang terdiri dari 25 KK transmigran penempatan asal (TPA) dan 25 KK

transmigran penempatan setempat (TPS). Warga transmigran yang

ditempatkan di Kabupaten Muna berasal dari Provinsi DIY, Jawa Barat,

Jawa Tengah dan Jawa Timur. Program penempatan transmigran di

Kabupaten Muna terakhir direalisasikan pada Tahun 2016 yang berasal

dari Provinsi Jawa Barat sejumlah 10 KK tepatnya di Kawasan Maligano.

PUSDATIN

Page 38: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 29

Saat ini Kabupaten Muna hanya dapat dijangkau melalui udara

dan laut dari Kota Kendari. Gerbang utama wilayah ini adalah Kota Raha

baik Bandara Sugi Manuru maupun Pelabuhan Nusantara Raha. Layanan

penerbangan menuju wilayah ini dapat ditempuh melalui Bandar Udara

Sultan Hassanudin di Kota Makassar menuju Bandar Udara Sugi Manuru

di Kecamatan Kusambi dengan maskapai Ekspress Air dan Wings Air.

Perjalanan dari Kota Makassar menuju Waisai melalui jalur udara dengan

Ekspress Air ditempuh seminggu dua kali, sedangkan jalan laut dengan

kapal ferri ditempuh dalam waktu sekitar 3,5 jam dengan frekuensi

penyeberangan setiap hari dua kali.

2.2.3. Legalitas Pembentukan Daerah

Perjuangan pembentukan Kabupaten Muna seiring dengan

perjuangan pembentukan Provinsi Sulawesi Tenggara. Dalam perjuangan

ini dilakukan secara sinergis antara tokoh muda dan tokoh tua baik yang

ada di tanah Muna maupun yang ada di perantauan, baik perorangan

maupun organisasi seperto Batalyon SADAR (Sarekat Djasa Rahasia) dan

Barisan 20. Tokoh-tokoh Muna itu berjuang demi mempertahankan

tanah Muna dari apapun.

Melewati empat fase jejak perjuangan, pembentukan Kabupaten

Muna berujung pada terbitnya Undang-undang Nomor 29 Tahun 1959

tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II di Sulawesi termasuk

didalamnya Kabupaten Muna dengan ibukota Raha. Pada awal

pengusulan, kabupaten ini terdiri dari empat Ghoerah (distrik) yakni

Distrik Katobu, Distrik Lawa, Distrik Kabawo dan Distrik Tongkuno.

Dari empat distrik itu belum memenuhi kriteria untuk membentuk

suatu kabupaten, maka diadakan pendekatan dengan beberapa tokoh

pada saat itu yaitu tokoh Masyarakat Kulisusu, tokoh Masyarakat

PUSDATIN

Page 39: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 30

Wakorumba, dan tokoh Masyarakat Tiworo Kepulauan, yang pada saat

itu ketiga distrik tersebut adalah distrik Kulisusu diwakili oleh Laode

Ganiru dan Laode Ago, Distrik Wakorumba diwakili oleh Laode Hami dan

Laode Haju, Distrik Tiworo diwakili oleh La Baranti.

Berdasarkan kesepakatan yang utuh dan bulat dari tokoh – tokoh

tersebut untuk bergabung dalam pemerintahan Kabupaten Muna, maka

doktrin untuk terbentuknya Kabupaten Muna sudah tidak ada masalah

lagi. Pada 2 Maret 1960 terbentuklah Kabupaten Muna secara

administratif dan yuridis dengan Bupati Muna yang menjabat pertama

kali adalah Laode Abdul Kudus dengan periode jabatan selama satu

tahun pada 2 Maret 1960 – 3 Maret 1961.

2.2.4. Nilai Budaya

Dalam peradaban masyarakat Muna, dikenal beberapa budaya

atau kebiasaan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari yang masih

bertahan, baik adat istiadat berupa acara selamatan maupun warisan

budaya. Adat istiadat tersebut diantaranya sebagai berikut:

1] Kasambu (penyuapan)

Setelah beberapa bulan uacara pernikahan berlangsun dan sang istri

mulau tampak hamil tua, akan diadakan upacara kasambu /

penyuapan. Acara ini hanya dilaksanakan sekali yakni ketika menanti

kelahiran bayi pertama pada saat kandungan istri memasuki usia 7

bulan. Maksudnya adalah agar janin dijauhkan dari gangguan

makhluk halus yang mungkin dapat menghambat kelahiran si bayi.

2] Kampua / Kaalano Wulu

Setelah bayi lahir, tidak diperbolehkan dibawa kemana-mana dalam

rentang waktu tertentu atau diturunkan di tanah sebelum dilakukan

aqiqah untuk si bayi untuk menghindarkan dari gangguan makhluk

PUSDATIN

Page 40: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 31

halus atau terkena penyakit. Menjelang 7 hari kelahiran, diadakan

doa selamat yang dirangkaikan dengan pengguntingan rambut.

3] Kasariga

Kebiasaan yang dilakukan setelah pasangan suami istri memiliki anak

dengan tujuan yakni anak-anak yang mereka terhindar dari hal-hal

yang tidak diinginkan misalnya gangguan roh halus, lebodohan dan

lain sebagainya.

4] Kangkilo dan Katoba

Kangkilo adalah acara keluarga dalam rangka menyunatkan anak

laki-laki, dilanjutkan dengan Katoba yang berarti ikrar atau janji yang

dipimpin oleh penghulu agama yang mengajarkan kebaikan kepada

anak seperti mengucapkan kalimat syahadat dan ketentuan lainnya.

6] Kariaa / Pingitan

Tradisi Kariaa adalah cara Suku Muna menanamkan pendidikan

karakter terhadap anak perempuannya yang disebut Kofasampu.

Acara yang dilakukan orang tua untuk anaknya sebagai pelunasan

kewajiban dan tanggungjwab orang tua sebelum anaknya menikah.

Gambar 2.6.

Tradisi Kariaa sebagai Prosesi Penanaman Karakter Anak

Sumber: https://denmasdeni.blogspot.co.id/2016/01/tradisi-

kariaa-cara-suku-muna.html

PUSDATIN

Page 41: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 32

7] Pernikahan

Ada beberapa istilah tahapan dalam rangkaian pernikahan di

masyarakat Muna, antara lain: Dofeenagho tugguno karete (penjaga

halaman); Dofofeena (Meminang); Kafosulino katulu (kedua

mempelai bersama-sama ke rumah mempelai laki-laki); Dofelei

(pernikahan yang tidak sesuai dengan tatanan adat), dan sebagainya.

8] Kaago-ago

Suatu prosesi adat sebagai pertanda dimulainya musim tanam

dengan dipandi seorang tokoh adat.

Selain beragam adat tersebut, terdapat warisan budaya masyaakat

Muna dalam beragam bentuk seperti tarian dan musik tradisional, silat,

atraksi, hasil kerajinan dan sebagainya.

1] Atraksi Kuda

Atraksi perkelahian kuda hanya terdapat di Kecamatan Lawa, sekitar

15 Km dari pusat Kota Raha. Pertunjukan dimulai pada saat kedua

ekor kuda jantan dibuat marah dengan cara menarik kuda didepan

kuda jantan lainnya. Atraksi ini biasanya dipertunjukkan pada acara

HUT Kabupaten Muna, pasca panen, penyambutan tamu agung.

2] Tari Ntiarasino

Kesenian asli Suku Muna yang disebut Tari Ntiarasino yang dalam

bahasa sastra Muna berarti yang dipuja. Ditujukan kepada orang

yang menjadi patriot pejuang pembela tanah air dan juga ungkapan

rasa haru yang mendalam.

3] Musik Tradisional

Musik tradisional ini perpaduan beberapa alat musik yang terdiri dari

Mata Tou, Gambus, Kusapi (kecapi), Dodraba (Biola), Kaganda-ganda

Mbite, Suli Anabati (Sling), Paka-paka (belahan bambu yang dipuluk),

PUSDATIN

Page 42: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 33

Bhoka-bhoka (sepotong bambu yang dipotong), Ganda (Gendang),

dan Mbololo (Gong).

4] Ewa Wuna

Ewa Wuna dalam Bahasa Muna berarti silat yang dipentaskan

sebagai tari penyambutan dengan diiringi musik Rambi Wuna.

Gambar 2.7.

Seni Beladiri Lokal Ewa Wuna Masih Ada

Sumber: https://udhany.wordpress.com/2016/02/06/ewa-wuna-

masih-ada/

5] Kantola

Merupakan jenis lagu seriosa versi Muna berisi pantun yang saling

berbalasan dan dibawakan secara beregu oleh grup laki-laki maupun

perempuan.

6] Hule / Gasing

Sebuah kesenian tradisional dalam menuntun tanaman yang menjadi

bakal buah (Ghofa Nofehulemu) hingga masa panen dan dimainkan

oleh empat orang yang masing-masing memiliki makna berbeda.

PUSDATIN

Page 43: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 34

Masalah pokok dalam pembangunan daerah adalah terletak pada penekanan

kebijakan-kebijakan pembangunan yang didasarkan pada kekhasan daerah

yang bersangkutan (endogenous development) dengan menggunakan potensi

sumberdaya manusia, kelembagaan dan sumberdaya fisik secara lokal /

daerah. Orientasi ini mengarahkan kita kepada pengambilan inisiatif-inisiatif

yang berasal dari daerah tersebut dalam proses pembangunan untuk

menciptakan kesempatan kerja baru dan merangsang peningkatan kegiatan

ekonomi.

Pengembangan suatu daerah sangat tergantung pada potensi alam dan

ekonomi yang dimilikinya serta dukungan kebijakan pemerintah dalam

mengatur pengembangan potensi unggulan daerah. Dan, pengembangan

ekonomi daerah adalah suatu proses pemanfaatan setiap sumberdaya publik

yang tersedia. Kebijakan pemerintah mengenai pengembangan potensi

unggulan daerah di Kabupaten Muna tertuang pada Rencana Tata Ruang

Wilayah Nasional (RTRWN) ataupun arahan kebijakan pemerintah daerah yang

dituangkan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi / Kabupaten (RTRWP /

RTRWK) serta program pembangunannya yang dituangkan dalam Program

Pemerintah Daerah (PROPEDA) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah

(RPJM) Kabupaten Muna.

BAB III

KEBIJAKAN PEMERINTAH

DAERAH TENTANG

PENGEMBANGAN POTENSI

PRODUK UNGGULAN DAERAH

PUSDATIN

Page 44: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 35

3.1. Kebijakan Pemerintah Daerah menurut Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Kabupaten (RPJMK) Muna Tahun 2014–2034

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten merupakan alat untuk

implementasi ruang, regulasi atau kebijakan, pengembangan penduduk,

perencanaan pemanfaatan ruang wilayah, rencana struktur tingkat pelayanan

publik, rencana sistem transportasi, rencana sistem jaringan utilitas wilayah,

rencana kepadatan bangunan lingkungan, rencana ketinggian bangunan,

rencana pemanfaatan air baku, rencana penanganan lingkungan wilayah,

tahapan pelaksanaan pembangunan wilayah dan indikasi unit pelayanan

wilayah.

Pemerintah Kabupaten Muna akhirnya telah menyelesaikan RTRW

Kabupaten pada awal Tahun 2014 setelah tertunda selama tiga tahun dan

ditetapkan melalui sidang Paripurna DPRD Muna. Berlarutnya pembahasan

dokumen RTRW Kabupaten Muna ini karena terbentur oleh petunjuk teknis

yakni Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2007 tetang Penataan Ruang.

Pengesahan RTRW Kabupaten Muna mengacu pada Peraturan Daerah Nomor

2 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Muna Tahun

2014–2034. Regulasi RTRW Kabupaten Muna tersebut sebagai pedoman

pembangunan ruang kewilayahan.

Salah satu bentuk penataan wilayah yang diatur di dalam RTRW tersebut

adalah perencanaan pemanfaatan lahan dan kawasan. Sesuai dengan RTRW

Kabupaten Muna, rencana pemanfaatan lahan dan penataan kawasan di

Kabupaten Muna terbagi ke dalam dua kawasan, yaitu kawasan lindung dan

kawasan budi daya. Kepatuhan pelaksanaan penggunaan lahan terhadap RTRW

Kabupaten Muna baru mencapai 80% yang diakibatkan oleh banyaknya alih

fungsi lahan. Berikut uraian pembagian kawasan Menurut RTRW Kabupaten

Muna Tahun 2014–2034.

PUSDATIN

Page 45: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 36

3.1.1. Kawasan Lindung

Kawasan lindung yang terdapat di Kabupaten Muna meliputi

kawasan sempadan pantai, sempadan sungai, kawasan sekitar danau

atau waduk, kawasan sekitar mata air, sempadan irigasi, dan kawasan

pelestarian alam dan cagar budaya.

3.1.1.1. Kawasan Sempadan Pantai

Kawasan sempadan pantai adalah kawasan sepanjang

pantai yang mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan

kelestarian fungsi pantai. Kriteria penetapan sempadan pantai

dataran sepanjang tepian pantai minimal 100 meter dari titik

pasang tertinggi ke arah darat. Kawasan perlindungan sepanjang

pantai di Kabupaten Muna berada di Kecamatan Parigi,

Kecamatan Marobo, Kecamatan Towea, Kecamatan Wakorumba

Selatan, Kecamatan Napabalano, Kecamatan Pasir Putih,

Kecamatan Batalaiworu, Kecamatan Tongkuno, Kecamatan Lohia,

dan Kecamatan Lasalepa.

Pada kawasan sempadan pantai ini terdapat fungsi

budidaya seperti perikanan dan fungsi pariwisata, termasuk fungsi

permukiman penduduk. Guna menjaga kawasan sekitar pantai

dari kerusakan lingkungan dan kerusakan ekosistem pantai, maka

perlu adanya perlindungan terhadap sempadan pantai, untuk

melindungi pantai dari kegiatan yang mengganggu kelestarian

fungsi pantai dan juga untuk mengantisipasi gelombang pasang

(ureno bhasari). Sehingga perlu dilakukan pembatasan perluasan

kegiatan pada kawasan yang telah ditetapkan sebagai kawasan

perlindungan setempat.

PUSDATIN

Page 46: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 37

Kawasan sempadan pantai merupakan kawasan

sepanjang pantai yang mempunyai manfaat penting untuk

mempertahankan kelestarian fungsi pantai, yaitu:

1. Wilayah yang mempunyai kawasan sempadan

pantai di Kecamatan Parigi, Kecamatan Marobo,

Kecamatan Towea, Kecamatan Wakorumba

Selatan, Kecamatan Napabalano, Kecamatan Pasir

Putih, Kecamatan Batalaiworu, Kecamatan

Tongkuno, Kecamatan Lohia, dan Kecamatan

Lasalepa;

2. Pengembangan kawasan hutan bakau; dan

3. Perlindungan ekosistem pantai dengan

pengendalian secara ketat untuk kegiatan budidaya

di wilayah pesisir.

3.1.1.2. Kawasan Sempadan Sungai

Kawasan sempadan sungai adalah kawasan sepanjang

kanan-kiri sungai, termasuk sungai buatan/kanal/saluran irigasi

primer yang mempunyai manfaat penting untuk melestarikan

fungsi sungai. Adapun rencana pengembangan kawasan

perlindungan sempadan sungai di Kabupaten Muna, yaitu:

1. Sungai besar di luar kawasan permukiman

ditetapkan sekurang-kurangnya 100 meter;

2. Pada anak sungai besar di luar kawasan

permukiman ditetapkan sekurang-kurangnya 50

meter;

3. Pada sungai besar dan anak sungainya di kawasan

permukiman di tetapkan 15 meter.

PUSDATIN

Page 47: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 38

4. Untuk sungai bertanggul diukur 15 meter dari

kanan dan kiri kaki tanggul bagian luar sepanjang

tanggul sungai;

5. Untuk sungai yang tidak bertanggul diukur 15

meter dari titik banjir ke arah daratan.

Rencana perlindungan kawasan sempadan sungai

merupakan kawasan sepanjang kanan-kiri sungai, termasuk

sungai buatan/kanal yang mempunyai manfaat penting untuk

melestarikan fungsi sungai, yang meliputi sungai dan

perlindungan sempadan sungai dengan pemanafaatan sebagai

pariwisata alam melalui penetapan kawasan tepian sungai.

3.1.1.3. Kawasan Sempadan Danau

Kawasan sekitar danau adalah kawasan tertentu di

sekeliling danau yang mempunyai manfaat penting untuk

mempertahankan kelestarian fungsi danau. Adapun kriteria

penetapan sempadan danau adalah daratan sepanjang tepian

danau yang lebarnya proporsional dengan bentuk dan kondisi fisik

danau antara 50-100 meter dari titik pasang tertinggi ke arah

darat. Di Kabupaten Muna terdapat danau La Wula Moni di

Kecamatan Kabawo.

Guna meminimalisasi adanya erosi dan sedimentasi

pada danau, maka perlu upaya perlindungan sekitar danau juga

antisipasi kerusakan lingkungan. Rencana penetapan

perlindungan danau di Kabupaten Muna secara keseluruhan

kurang lebih 60.000 m2. Kawasan sekitar danau merupakan

kawasan tertentu di sekelilingnya yang mempunyai manfaat

PUSDATIN

Page 48: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 39

penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi danau,

meliputi keseluruhan kawasan Danau La Wula Moni.

3.1.1.4. Kawasan Sekitar Mata Air

Kawasan perlindungan sekitar mata air yaitu sekurang-

kurangnya dengan jari-jari 200 meter di sekitar mata air. Kawasan

sekitar mata air adalah berupa kawasan dengan jarak 200 (dua

ratus) meter disekeliling mata air di dalam kawasan permukiman

dan 100 (seratus) meter dari sekeliling mata air di dalam kawasan

permukiman. Rencana pengembangan kawasan sekitar mata air

di Kabupaten Muna, yaitu:

1. Perlunya peraturan yang mengikat khususnya

terkait pengeboran air bawah tanah dalam skala

besar yang dapat memengaruhi kandungan sumber

air yang ada;

2. Pengawasan terhadap industry / pihak lain yang

melakukan pengeboran terhadap ABT (Air Bawah

Tanah) perlu diperketat, karena pengeboran yang

tidak terkendali dikuatirkan akan mengurangi

kandungan sumber mata air di tempat yang lain

khususnya sumber air yang dipakai oleh

masyarakat secara luas, misalnya sumber mata air

Jompi di Jompi, sumber mata air Lambiku di

Lambiku, sumber mata air La wula Moni di Kabawo,

sumber mata air Motonuno di Lohia, sumber mata

air di Wakumoro Kecamatan Parigi, dan sumber

mata air Kamonu (air dalam gua) di Walengkabola,

Kecamatan Tongkuno.

PUSDATIN

Page 49: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 40

3.1.1.5. Kawasan Hutan Lindung

Kawasan hutan lindung ditetapkan yang fungsinya

untuk menjaga kelestarian hutan sebagai penyangga sumber

mata air dan perlindungan terhadap keanekaragaman jenis

tumbuhan, fatwa dan tipe ekosistem. Di Kabupaten Muna

terdapat hutan yang termasuk kategori hutan lindung yaitu hutan

Jompi di sekitar Kota Raha, hutan Lambiku dan hutan Tampo di

Kecamatan Napabalano. Rencana pengembangan kawasan hutan

lindung di Kabupaten Muna, yaitu: (i) perlunya peraturan yang

mengikat dalam rangka penyelamatan hutan lindung; dan (ii)

pengembangan hutan wisata yang terintegrasi dengan kegiatan

ekonomi masyarakat setempat.

3.1.1.6. Kawasan Pantai Berhutan Bakau

Kawasan pantai berhutan bakau yaitu kawasan

pelestarian alam yang dimaksudkan untuk melestarikan hutan

bakau sebagai pembentuk ekosistem hutan bakau dan tempat

berkembangnya berbagai biota laut disamping sebagai pelindung

pantai dan pengikisan air laut, serta pelindung usaha budidaya di

belakangnya. Kawasan pantai berhutan bakau yang jaraknya dari

garis air surut terendah ke arah darat sebesar 130 (seratus tiga

puluh) kali nilai rata-rata perbedaan air pasang tertinggi dan

terendah tahunan, di sepanjang sebagian pantai di wilayah pesisir

Kabupaten Muna.

Kawasan pantai berhutan bakau ini memiliki fungsi

penyeimbang lingkungan pantai sehingga harus dilestarikan, dan

diperluas melalui reboisasi bakau. Potensi kawasan ini juga untuk

tambak dan alih fungsi bakau untuk tambak maksimum 20% dari

PUSDATIN

Page 50: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 41

total wilayah bakau yang ada. Rencana penetapan untuk

perlindungan kawasan hutan bakau di wilayah pesisir yang

terdapat di Kabupaten Muna, meliputi:

1. Kawasan hutan bakau di Kecamatan Napabalano;

2. Kawasan hutan bakau di Kecamatan Lasalepa;

3. Kawasan hutan bakau di Kecamatan Maligano;

4. Kawasan hutan bakau di Kecamatan Wakorumba

Selatan;

5. Kawasan hutan bakau di Kecamatan Parigi;

6. Kawasan hutan bakau di Kecamatan Marobo;

7. Kawasan hutan bakau di Kecamatan Pasikolaga;

8. Kawasan hutan bakau di Kecamatan Kabangka; dan

9. Kawasan hutan bakau di Kecamatan Batalaiworu.

3.1.1.7. Kawasan Lindung Lainnya

Kawasan lindung lainnya di Kabupaten Muna meliputi

kawasan terumbu karang. Kawasan ini merupakan bagian dari

ekosistem laut dan pesisir. Terumbu karang merupakan kawasan

konservasi sumber daya ikan yaitu kawasan perairan tepian

pantai dengan ciri khas tertentu yang dilindungi untuk

mewujudkan pengelolaan sumber daya ikan secara berkelanjutan.

Kawasan ini terletak di seluruh Kecamatan yang

termasuk wilayah pesisir, antara lain: Kecamatan Parigi,

Kecamatan Marobo, Kecamatan Towea, Kecamatan Wakorumba

Selatan, Kecamatan Napabalano, Kecamatan Pasir Putih,

Kecamatan Batalaiworu, Kecamatan Tongkuno, Kecamatan Lohia

dan Kecamatan Lasalepa.

PUSDATIN

Page 51: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 42

Rencana perlindungan, konservasi dan rehabilitasi

kawasan terumbu karang di pesisir Kabupaten Muna, yaitu:

1. Perlindungan terumbu karang untuk peningkatan

sumber daya ikan dan melarang untuk kegiatan

yang menyebabkan kerusakan kualitas sumber

daya alam tersebut;

2. Membatasi dan tidak boleh menggunakan wilayah

secara langsung untuk bangunan yang tidak

berhubungan dengan konservasi sumber daya ikan.

Gambar 3.1.

Terumbu Karang di Perairan Kabupaten Muna

Sumber: https://formuna.wordpress.com/2016/09/05/terumbu-

karang-di-perairan-laut-kabupaten-muna/

3.1.2. Kawasan Budidaya

Kawasan budidaya adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi

utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya

alam, sumber daya manusia, dan sumber daya buatan.

Sementara itu, kawasan hutan masih merupakan salah satu

kawasan yang cukup luas di Kabupaten Muna. Pada Tahun 2015, luas

PUSDATIN

Page 52: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 43

kawasan hutan di Kabupaten Muna sebesar 44.214 Ha. Kawasan hutan

tersebut meliputi hutan produksi biasa 5.899 hektar, hutan produksi

terbatas 1.472 Ha, hutan lindung 22.991 Ha, hutan wisata/PPA 9.975 Ha

dan hutan produksi yang dapat dikonversikan seluas 3.877 Ha. Produksi

kayu jati logs Tahun 2015 sebesar 7.804,45 m3, produksi kayu jati

konversi S sebesar 1.478,76 m3

dan jumlah kayu rimba konversi sebesar

88,35 m3.

Adapun rincian statistik kehutanan Kabupaten Muna menurut

penggunaan lahan tertera dalam Tabel 3.1. berikut.

Tabel 3.1.

Data Statistik Kehutanan Kabupaten Muna

Sumber: Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Muna Tahun 2014 –

2034, Bappeda Kabupaten Muna

3.1.2.1. Kawasan Hutan Produksi

Kawasan peruntukan hutan produksi meliputi kawasan

peruntukan hutan produksi terbatas, kawasan peruntukan hutan

produksi tetap dan kawasan peruntukan hutan produksi yang

dapat dikonversi. Rencana pengembangan hutan produksi biasa di

wilayah Kabupaten Muna seluas ±5.899 Ha, meliputi

pengembangan kawasan hutan produksi terbatas dengan luas

±1.472 Ha, dan pengembangan kawasan hutan produksi yang

2012 2013 2014 2015

1 Hutan Produksi Biasa (Ha) 43.104 43.104 5.899 5.899

2 Hutan Produksi Terbatas (Ha) 1.472 1.472 1.472 1.472

3 Hutan Lindung (Ha) 30.750 30.750 22.991 22.991

4 Hutan Wisata/PPA (Ha) 9.975 9.975 9.975 9.975

5 Hutan Produksi yang Dapat Dikonversikan (Ha) 8.953 8.953 3.877 3.877

94.254 94.254 44.214 44.214

NO. URAIAN

JUMLAH

TAHUN

PUSDATIN

Page 53: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 44

dapat dikonversi dengan luas ±3.877 Ha. Sampai dengan akhir

tahun perencanaan, luas lahan tersebut diatas harus tetap

dipertahankan untuk mendukung pelestarian dan kelestarian

alam sekitar.

3.1.2.2. Kawasan Hutan Produksi Terbatas

Kawasan hutan produksi terbatas adalah kawasan yang

diperuntukkan untuk kegiatan eksploitasi hasil hutan melalui

sistem tebang pilih. Kriteria penetapan kawasan hutan produksi

terbatas mencakup:

1. Tingkat kelerengan;

2. Jenis tanah;

3. Curah hujan dengan nilai skor 125-174 dan berada

diluar hutan suaka alam dan hutan pelestarian

alam.

Kawasan ini juga dapat berfungsi sebagai kawasan

penyangga (buffer zone) antara kawasan budidaya non-kehutanan

dengan kawasan lindung. Adapun rencana pengembangan

kawasan hutan produksi terbatas di Kabupaten Muna adalah

seluas ±1.472 Ha.

3.1.2.3. Kawasan Hutan Produksi Tetap/Biasa

Kawasan hutan produksi tetap adalah kawasan yang

diperuntukkan bagi hutan produksi tetap yang dieksploitasi

melalui sistem tebang pilih atau tebang habis dan tanam.

Kawasan ini juga dapat berfungsi sebagai kawasan penyangga

(buffer zone) antara kawasan budidaya non-kehutanan dengan

kawasan lindung.

PUSDATIN

Page 54: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 45

Rencana pengembangan kawasan hutan produksi tetap

di Kabupaten Muna dengan luas ±5.899 Ha. Kawasan hutan ini

secara ruang apabila digunakan untuk budidaya hutan alam atau

hutan tanaman dapat memberikan manfaat antara lain:

1. Meningkatkan perkembangan pembangunan lintas

sektor dan sub-sektor serta kegiatan ekonomi

lainnya;

2. Meningkatkan fungsi lindung;

3. Meningkatkan upaya pelestarian kemampuan

sumber daya hutan;

4. Meningkatkan pendapatan masyarakat terutama di

daerah setempat;

5. Meningkatkan pendapatan daerah dan nasional;

6. Meningkatkan kesempatan kerja terutama untuk

masyarakat setempat;

7. Mendorong perkembangan usaha dan peran serta

masyarakat terutama di daerah setempat.

3.1.2.4. Kawasan Hutan Produksi yang dapat Dikonversi

Kawasan hutan produksi yang dapat dikonversi adalah

kawasan hutan yang dapat dialihfungsikan bila diperlukan.

Rencana pengembangan kawasan hutan produksi yang dapat

dikonversi di Kabupaten Muna dengan luas ±3.877 Ha.

3.1.2.5. Kawasan Pertanian

Kawasan pertanian di Kabupaten Muna terdiri atas:

1. Kawasan peruntukan tanaman pangan;

2. Kawasan peruntukan hortikultura;

PUSDATIN

Page 55: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 46

3. Kawasan peruntukan perkebunan; dan

4. Kawasan peruntukan peternakan.

Rencana pengembangan lahan pertanian di Kabupaten

Muna seluas ±1.802 Ha, meliputi pengembangan kawasan

peruntukan pertanian lahan basah yang ditetapkan juga sebagai

lahan pangan pertanian berkelanjutan sesuai dengan daya dukung

dan hasil studi dengan luas ±770 Ha, dan pengembangan kawasan

peruntukan lahan kering dengan luas ±197.711 Ha. Rencana

pengembangan kawasan pertanian di Kabupaten Muna meliputi:

1. Rencana pengembangan kawasan peruntukan

pertanian lahan basah yang juga ditetapkan sebagai

lahan pangan pertanian berkelanjutan dengan luas

±1.802 ha meliputi Kecamatan Tongkuno 24 Ha,

Kecamatan Parigi 355 Ha, dan Kecamatan Kabawo

293 Ha, Kecamatan Kabangka 50 Ha, dan

Kecamatan Kontu Kowuna 48 Ha;

2. Rencana pengembangan kawasan peruntukan

pertanian lahan kering dengan luas ±197.711 Ha,

meliputi Kecamatan Kabawo 2.015 Ha, Kecamatan

Kabangka 991 Ha, Kecamatan Kontu Kowuna 257

Ha, Kecamatan Kontunaga 1.441 Ha, Kecamatan

Watoputi 900 Ha, Kecamatan Lohia 700 Ha,

Kecamatan Bata Laiworu 115 Ha, Kecamatan

Napabalano 600 Ha, Kecamatan Lasalepa 900 Ha,

Kecamatan Wakorumba Selatan 605 Ha,

Kecamatan Maligano 572 Ha, dan Kecamatan

Bahutara 815 Ha;

PUSDATIN

Page 56: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 47

3. Rencana pengembangan kawasan peruntukan

hortikultura meliputi seluruh Kecamatan yang

menyatu dengan perkebunan rakyat;

4. Kawasan peruntukan perkebunan seluas 32.814 Ha,

terletak di Kecamatan Tongkuno 3.310 Ha,

Kecamatan Tongkuno Selatan 1.500 Ha, Kecamatan

Parigi 4.350 Ha, Kecamatan Bone 1.799 Ha,

Kecamatan Marobo 652 Ha, Kecamatan Kabawo

3.372 Ha, Kecamatan Kabangka 2.696 Ha,

Kecamatan Kontu Kowuna 985 Ha, Kecamatan

Kontu Naga 2.845 Ha, Kecamatan Watoputi 2.600

Ha, Kecamatan Lohia 1.280 Ha, Kecamatan Duruka

170 Ha, Kecamatan Bata Laiworu 365 Ha,

Kecamatan Napa Balano 1.600 Ha, Kecamatan

Lasalepa 1.325 Ha, Kecamatan Towea 305 Ha,

Kecamatan Wakorumba Selatan 1.108 Ha,

Kecamatan Pasir Putih 815 ha, Kecamatan Pasi

Kolaga 350 Ha, Kecamatan Maligano 572 Ha, dan

Kecamatan Batukara 815 Ha;

5. Kawasan peruntukan peternakan terdiri dari ternak

sapi dan kambing yang relatif tersebar di seluruh

kecamatan.

Rencana pengembangan kawasan pertanian meliputi:

Pemantapan fungsi kawasan peruntukan pertanian

irigasi teknis;

Penetapan kawasan lahan pertanian pangan

berkelanjutan;

PUSDATIN

Page 57: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 48

Peningkatan produktivitas kawasan pertanian lahan

basah dan beririgasi teknis melalui pola

intensifikasi, diversifikasi dan pola tanam sesuai

dengan kondisi tanah dan perubahan iklim; dan

Pengembangan infrastuktur sumber daya air yang

mampu menjamin ketersediaan air.

Kegiatan pendukung untuk pertanian di Kabupaten

Muna diarahkan sebagai kawasan agropolitan yang meliputi

kawasan agropolitan di Kecamatan Kabawo, Kabangka, Tongkuno

dan Parigi. Agropolitan merupakan penyediaan sentra untuk

agropolitan dan pengembangannya dengan menyediakan lahan

pertanian pangan berkelanjutan sesuai dengan daya dukung

lingkungan dan merupakan hasil studi sebagai pemenuhan

kebutuhan pangan.

Sektor pertanian di Kabupaten Muna diarahkan pada

pengembangan pertanian perkotaan dan perdesaan. Adapun

kebijakan penataan ruang untuk kawasan pertanian ini meliputi:

1. Kawasan pertanian perdesaan yang terdiri dari:

Pengoptimalan area pertanian yang ada

melalui usaha intensifikasi lahan;

Perluasan area pertanian dengan merubah

penggunaan lahan non produktif dan

memerhatikan pola penggunaan lahan

optimal;

Areal lahan pertanian pangan berkelanjutan

dan tidak bisa dialihfungsikan menjadi

penggunaan kegiatan lain;

PUSDATIN

Page 58: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 49

Peningkatan kualitas produksi melalui kualitas

teknologi pertanian; dan

Perbaikan saluran irigasi.

2. Kawasan pertanian perkotaan yang terdiri dari:

Pengoptimalan lahan pertanian yang ada

melalui kegian intensifikasi lahan;

Pengembangan kawasan pertanian

mempertimbangkan penataan ruang terbuka

hijau yang ada; dan

Areal lahan pertanian pangan berkelanjutan

dan tidak bisa dialihfungsikan menjadi

penggunaan kegiatan lain.

Secara umum, tanaman pangan yang diusahakan di

Kabupaten Muna adalah padi, baik padi sawah maupun padi

ladang, jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, kacang kedelai,

dan kacang hijau. Jika dilihat secara umum, luas panen tanaman

pangan yang mengalami kenaikan adalah padi sawah, jagung dan

kacang tanah, sedangkan padi ladang, ubi kayu, ubi jalar, kacang

kedelai dan kacang hijau menurun dibanding tahun sebelumnya.

Produksi tanaman padi selama 5 tahun terakhir (Tahun

2011–2015), antara Tahun 2011–2013 terjadi peningkatan

produksi dari 6.662 ton menjadi 12.764 ton, namun pada tahun

selanjutnya terus mengalami penurunan produksi hingga

mencapai 7.885 ton pada Tahun 2015.

Produksi jagung selama 5 tahun terakhir (Tahun 2011–

2015) terus mengalami penurunan dari 49.263 ton pada Tahun

2010 menjadi 32.007 ton pada Tahun 2015. Menurunnya produksi

PUSDATIN

Page 59: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 50

jagung tersebut disebabkan oleh berkurangnya luas panen dari

14.785 Ha pada Tahun 2011 menjadi 13.159 Ha pada Tahun 2015.

Gambar 3.2.

Kabupaten Muna Terapkan Tanaman Jagung Unggul Hibrida

Sumber: http://www.beritasatu.com/agribisnis/454723-

industri-pakan-ternak-maksimalkan-jagung-lokal.html

Demikian juga dengan produksi ubi kayu juga

mengalami penurunan cukup signifikan dari jumlah produksi

sebesar 27.221 ton pada Tahun 2011 menjadi 19.110 ton pada

Tahun 2015. Produksi kacang tanah selama 5 tahun terakhir

(Tahun 2011–2015), antara Tahun 2011–2014 terjadi peningkatan

produksi dari 2.414 ton menjadi 3.163 ton, namun pada Tahun

2015 mengalami penurunan produksi hingga mencapai 2.079 ton.

Produksi tanaman kedelai selama 5 tahun terakhir

(Tahun 2010–2015), antara Tahun 2011–2014 terus mengalami

penurunan dari 171 ton pada Tahun 2011 turun menjadi 95 ton

pada Tahun 2014, namun pada Tahun 2015 mengalami

peningkatan produksi menjadi 728 ton.

Untuk produksi tanaman ubi jalar dan kacang hijau

selama 5 tahun terakhir (Tahun 2011–2015) juga mengalami

penurunan dibanding tahun sebelumnya. Jika dilihat dari data di

PUSDATIN

Page 60: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 51

atas semua produksi pangan Kabupaten Muna mengalami

penurunan. Salah satu penyebabnya adalah berkurangnya luas

panen Tahun 2015 dibanding tahun sebelumnya sebagai akibat

dari masuknya kecamatan atau wilayah yang mempunyai potensi

pertanian kedalam wilayah Kabupaten Muna Barat.

1. Kawasan Peruntukan Tanaman Pangan

Luas Panen padi sawah di Kabupaten Muna pada

Tahun 2015 mencapai 1.582 Ha dengan hasil panen

sebanyak 5.316 ton. Sedangkan padi ladang pada tahun

yang sama seluas 1.082 Ha dengan hasil panen

sebanyak 2.569 ton. Untuk komoditas jagung mencapai

13.159 Ha dengan hasil panen 32.007 ton yang

mengalami penurunan dibanding produksi tahun

sebelumnya yakni 14.365 Ha dengan hasil produksi

sebesar 35.786 ton.

Rencana pengolahan sawah di Kabupaten Muna

diarahkan sebagai berikut:

1. Sawah beririgasi teknis harus dipertahankan

luasnya;

2. Perubahan fungsi sawah ini hanya diijinkan

pada kawasan perkotaan dengan perubahan

maksimum 50% dan sebelum dilakukan

perubahan atau alih fungsi harus sudah

dilakukan peningkatan fungsi irigasi setengah

teknis atau sederhana menjadi teknis dua kali

luas sawah yang akan dialihfungsikan dalam

pelayanan daerah irigasi yang sama;

PUSDATIN

Page 61: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 52

3. Pada kawasan per-Desaan alih fungsi sawah

diijinkan hanya pada sepanjang jalan utama

(arteri, kolektor, lokal primer), dengan besaran

perubahan maksimum 20% dari luas sawah

yang ada, dan harus dilakukan peningkatan

irigasi setengah teknis atau sederhana menjadi

irigasi teknis, setidaknya dua kali luasan area

yang akan diubah dalam pelayanan daerah

irigasi yang sama;

4. Pada sawah irigasi teknis yang telah ditetapkan

sebagai lahan pertanian tanaman pangan abadi

maka tidak boleh dilakukan alihfungsi;

5. Sawah beririgasi sederhana dan setengah

teknis secara bertahap dilakukan peningkatan

menjadi sawah beririgasi teknis;

6. Kawasan yang ditetapkan sebagai kawasan

pertanian diarahkan untuk meningkatkan

produktivitas tanaman pangan dengan

mengembangkan kawasan cooperative farming

dan hortikultura dengan mengembangkan

kawasan good agreculture practices;

7. Perubahan sawah irigasi teknis menjadi

kawasan budidaya terbangun pada jaringan

jalan yang memiliki perkembangan sangat

tinggi (misalnya jalan arteri dan jalan kolektor),

maka peralihan fungsi dibatasi maksimal 100

meter dari as jalan.

PUSDATIN

Page 62: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 53

2. Kawasan Peruntukan Hortikultura

Pencapaian hasil produksi tanaman sayuran

(khususnya kacang panjang, lombok kecil, dan tomat)

pada Tahun 2015 masing-masing adalah sebesar 37.725

ton, 19.407 ton, dan 28.914 ton. Sementara untuk

buah-buahan, produksi buah jeruk merupakan salah

satu jenis buah dengan jumlah produksi tertinggi yang

mencapai 95.506 ton, disusul oleh rambutan 52.151

ton, pisang 52.151 ton, mangga 35.179 ton, pepaya

28.356 ton dan nangka 13.391 ton. Hasil produksi buah-

buahan tersebut menunjukkan peningkatan signifikan

jika dibandingkan produksi tahun-tahun sebelumnya.

3. Kawasan Perkebunan

Kawasan perkebunan merupakan kawasan yang

diperuntukkan bagi produksi tanaman tahunan yang

menghasilkan bahan pangan, maupun bahan baku

industri dengan kriteria kawasan: ketinggian lahan <

2.000 m dpl; kelerengan < 40%; dan kedalaman efektif

lapisan tanah atas > 30 cm. Kawasan perkebunan di

Kabupaten Muna selain diarahkan untuk

pengembangan perkebunan berskala besar yang

diusahakan oleh kegiatan usaha yang berbadan hukum,

juga diarahkan bagi pengembangan perkebunan rakyat.

Pengembangan perkebunan rakyat dilakukan melalui

perluasan dan peningkatan produktivitas lahan dengan

beragam komoditi, antara lain jenis tanaman kelapa,

mete, kakao, dan jati.

PUSDATIN

Page 63: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 54

Tanaman perkebunan yang diusahakan di

Kabupaten Muna antara lain kelapa, kopi, kapuk, lada,

cengkeh, jambu mete, kemiri, coklat/kakao, asam jawa,

enau, pala dan panili. Salah satu tanaman yang menjadi

primadona penduduk Kabupaten Muna adalah jambu

mete. Pada Tahun 2015, luas tanaman jambu mete di

Kabupaten Muna mencapai 33.614,28 Ha dengan

jumlah produksi sebesar 15.802,66 ton.

3.1.2.6. Kawasan Peternakan

Kawasan peternakan diperuntukkan bagi kegiatan

budidaya ternak besar, ternak kecil dan padang penggembalaan,

dengan kriteria ketinggian < 1.000 m dpl; kelerengan < 15%, dan

jenis tanah dan iklim yang sesuai dengan padang rumput alamiah.

Kawasan peternakan diarahkan bagi pengembangan peternakan

skala besar dan kecil dengan jenis ternak antara lain sapi,

kambing, ayam buras, dan ayam ras. Untuk mendukung kegiatan

peternakan, di kecamatan yang potensial bagi peternakan

dikembangkan program pengembangan HMT (hijauan makanan

ternak) melalui pemanfaatan limbah pertanian, seperti kacang-

kacangan, batang jagung, tanaman gamal, rumput penguat teras,

cover crop pada kawasan perkebunan, dan sebagainya.

Pengembangan kawasan peternakan di antaranya di Kecamatan

Tongkuno, Kecamatan Parigi, Kecamatan Kabawo, Kecamatan

Kabangka, Kecamatan Kontu Kowuna, Kecamatan Napa Balano,

Kecamatan Lasalepa, Kecamatan Wakorumba Selatan, Kecamatan

Pasir Putih, Kecamatan Pasi Kolaga, Kecamatan Maligano, dan

PUSDATIN

Page 64: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 55

Kecamatan Batukara, namun masih beririsan/berasosiasi dengan

lahan potensial untuk peruntukkan lahan pertanian.

Secara umum, usaha peternakan yang ada di Kabupaten

Muna terdiri dari ternak besar seperti sapi, kerbau dan kuda serta

ternak kecil antara lain kambing dan babi serta unggas terdiri dari

ayam buras, ayam ras petelur, ayam potong dan itik. Populasi

ternak dan unggas tersebut dari tahun ke tahun terus mengalami

peningkatan. Jenis ternak yang banyak diusahakan di Kabupaten

Muna adalah sapi dan kambing, sedangkan unggas yang banyak

diusahakan adalah ayam buras.

Tahun 2013 populasi ternak sapi di Kabupaten Muna

berjumlah 31.778 ekor meningkat jadi 38.770 ekor pada Tahun

2015, kambing mencapai 12.102 ekor Tahun 2014 mengalami

penurunan pada Tahun 2015 menjadi 10.339 ekor. Populasi

ternak ayam buras mengalami peningkatan, pada Tahun 2014

mencapai 1.445.398 ekor mengalami peningkatan pada Tahun

2015 menjadi 1.483.824 ekor. Jumlah ternak sapi yang dipotong

di Kabupaten Muna pada Tahun 2014 berjumlah 2.758 ekor

dengan produksi daging sebanyak 220.640 kg mengalami

penurunan pada Tahun 2015 menjadi 1.337 ekor dengan jumlah

produksi daging sebesar 108.850 kg.

3.1.2.7. Kawasan Perikanan

Secara administratif, Kabupaten Muna terletak pada

sebagian Pulau Muna dan sebagian Pulau Buton serta pulau-pulau

kecil yang ada di sekitarnya yang dikelilingi pantai. Masyarakat

yang berdomisili di daerah pantai banyak yang berusaha di sektor

perikanan sebagai nelayan. Jenis perahu/kapal penangkap ikan

PUSDATIN

Page 65: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 56

yang digunakan menangkap ikan adalah perahu tanpa motor,

motor tempel dan kapal motor. Sedangkan alat penangkapan ikan

yang digunakan adalah jaring, bagang, payang, bubu dan lainnya.

Produksi perikanan di Kabupaten Muna terdiri dari

perikanan tangkap dan budidaya melalui tambak dan kolam.

Jumlah produksi perikanan tangkap di Kabupaten Muna Tahun

2014 sebanyak 10.078,74 ton, mengalami peningkatan menjadi

19.516,56 ton pada Tahun 2015. Sebaliknya produksi perikanan

budidaya mengalami penurunan jumlah produksi dari 48.900 ton

pada tahun 2014 menjadi 6.822,31 ton pada Tahun 2015.

Kawasan perikanan dan kelautan diperuntukkan bagi

kegiatan perikanan tangkap, perikanan budidaya, pengolahan dan

pemasaran hasil perikanan (P2HP) serta kelautan. Sektor

perikanan dan kelautan diharapkan dapat memberikan kontribusi

yang signifikan terhadap perekonomian wilayah, terutama pada

perikanan tangkap melalui kegiatan penangkapan ikan di perairan

laut bagian Timur, bagian Utara, bagian Barat Kabupaten Muna.

Potensi perikanan tangkap yang dimiliki daerah ini cukup besar.

Jika dikelola secara optimal, potensi lestari yang dapat dicapai

adalah sekitar 26.339 ton/tahun (Kabupaten Muna dalam Angka

Tahun 2016) yang meliputi perikanan tangkap dan budi daya.

Jenis ikan yang terdapat di bagian Barat Pulau Muna (Kecamatan

Marobo) antara lain ikan kerapu dan lobster, termasuk hasil

tambak berupa udang vanami dan ikan bandeng.

Untuk mendukung produksi hasil perikanan kegiatan

kelautan dalam pengelolaan sumber daya perikanan meliputi

kegiatan pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan,

PUSDATIN

Page 66: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 57

mutlak dilakukan sebagai upaya pelestarian dan pencegahan

tindakan pencurian ikan atau penangkapan ikan dengan merusak

ekosistem sumberdaya kelautan dan perikanan. Pelaksanaan

pengawasan sumberdaya kelautan dan perikanan dilaksanakan

oleh petugas PPNS (Penyidik Pegawai Negeri Sipil) didampingi

Polisi Perairan TNI AL. Selain itu, kegiatan pengelolaan sumber

daya laut dan pesisir dan pulau-pulau kecil dilakukan melalui

pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir dan sosialisasi dan

upaya mitigasi bencana bagi masyarakat di wilayah pesisir dan

pulau-pulau kecil.

Pengolahan dan pemasaran hasil perikanan (P2HP)

memegang peranan penting dalam produksi hasil perikanan.

Produksi komoditas perikanan merupakan komoditas yang cepat

mengalami kerusakan (perishable) sehingga perlu dilakukan

penanganan dengan baik untuk menjamin kualitas yang layak

dikonsumsi oleh konsumen. P2HP dapat dilakukan melalui

pembangunan sarana dan prasarana sistem rantai dingin (Cool

Chain System-CCS) di TPI. Selain penerapan CCS pada setiap

kantong produksi perikanan, dilakukan kegiatan pengolahan dan

pengasapan ikan untuk mendapatkan hasil produk olahan dengan

mutu yang lebih baik.

Berikut rencana pengembangan potensi perikanan di

Kabupaten Muna, yang meliputi perikanan tangkap, perikanan

budi daya, pengolahan dan pemasaran hasil perikanan (P2HP).

1. Perikanan Tangkap

Rencana pengembangan untuk perikanan tangkap

meliputi:

PUSDATIN

Page 67: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 58

Pemberdayaan nelayan skala 3–10 Gros Ton;

Restrukturisasi armada > 10 Gros Ton;

Fasilitasi sarana penangkapan ikan program

1.000 katinting;

Pemulihan sumberdaya ikan (SDI) melalui

Restocking;

Peningkatan sarana dan prasarana dari Tempat

Pelelangan Ikan (TPI) menjadi Sarana

Pendaratan Ikan (PPI);

Penciptaan kawasan minapolitan dan industri

perikanan tangkap terpadu pada PPI di wilayah

Marobo dan Tampo.

2. Perikanan Budi Daya

1. Perikanan Budidaya Air Payau

Rencana pengembangan kawasan perikanan

budidaya air payau meliputi:

Peningkatan tambak percontohan di Desa

Oensuli, Kecamatan Kabangka;

Peningkatan teknologi produksi tambak

rakyat sistem polikultur dan monokultur;

Penciptaan dan pengkajian kawasan

minapolitan perikanan budidaya di

Kecamatan Marobo, Kecamatan

Napabalano dan Kecamatan Kabangka.

2. Perikanan Budidaya Air Laut

Rencana pengembangan kawasan perikanan

budidaya air laut meliputi:

PUSDATIN

Page 68: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 59

Optimalisasi peran pembenihan ikan

kerapu sebagai sentra produksi benih;

Peningkatan budidaya ikan kerapu melalui

teknologi Keramba Jaring Apung (KJA) di

perairan laut pesisir dan pulau-pulau kecil;

Pengembangan budidaya teripang melalui

teknologi pen culture;

Pengembangan budidaya rumput laut

dengan teknologi long line, lepas dasar

dan rakit apung.

3. Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan

(P2HP)

Rencana pengembangan kawasan P2HP meliputi:

1. Usaha Perikanan Konsumsi

Pembinaan manajemen usaha dan

pemasaran abon ikan, bakso ikan, ikan

teri, sistem pengasapan dan olahan

lainnya di sentra produksi hasil perikanan;

Pembangunan sentra olahan berbasis

komoditi kepakan ikan olahan;

Penerapan sistem rantai dingin (Cool Chain

System-CCS) di sentra produksi hasil

perikanan;

Pembangunan dan optimalisasi pabrik es

balok dan cool storage;

Pembangunan pasar ikan tradisional

menjadi pasar ikan modern.

PUSDATIN

Page 69: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 60

Gambar 3.3.

Teri Kering Tanah Wuna Sebelum Pengemasan

Sumber: https://formuna.wordpress.com/2017/09/11/tingkatkan-nilai-

ekonomis-produk-perikanan-di-kabupaten-muna-dengan-jaman-sekolah/

2. Usaha Ikan Non Konsumsi

Pembangunan dan pengolahan prasarana

sentra pemasaran ikan hias di kawasan

strategis wisata bahari;

Penguatan kelembagaan pengolah ikan

hias;

Optimalisasi asosiasi ikan hias di

Kabupaten Muna;

Penguatan kelembagaan pengolah kerang.

Untuk itu, upaya penanganan dan pengelolaan

kawasan perikanan terpadu di Kabupaten Muna

dilakukan melalui:

a. Memberdayakan potensi Desa pesisir sebagai

sumber pertumbuhan ekonomi di sektor

kelautan dan perikanan melalui kegiatan

PUSDATIN

Page 70: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 61

perikanan tangkap, perikanan budidaya,

pengolahan dan pemasaran hasil serta

membangun infrasturktur wilayah pesisir;

b. Revitalisasi fungsi Tempat Pelelangan Ikan (TPI)

menjadi Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI)

sebagai sarana pendukung pengelolaan dan

pemanfaatan usaha perikanan tangkap,

pelayanan PPI dapat menjamin harga jual

produk perikanan tangkap yang

menguntungkan nelayan produsen;

c. Pembangunan tambatan perahu nelayan,

sarana perbengkelan kapal motor perikanan

dalam kawasan PPI;

d. Meningkatkan hasil produksi perikanan melalui

penerapan alat bantu teknologi penangkapan

dengan memodifikasi alat tangkap ikan,

pembuatan rumpon laut dangkal, rumpon laut

dalam, dan penambahan armada penangkapan

ikan;

e. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat/

komunitas pembudidaya ikan laut hias;

f. Mengembangkan kawasan budidaya perikanan

laut (marine culture) untuk komoditas yang

bernilai ekonomi tinggi seperti ikan kerapu

macan dan tikus dengan sistem penerapan

Keramba Jaring Apung;

PUSDATIN

Page 71: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 62

g. Rehabilitasi ekosistem perairan melalui

pembangunan fish home, tranplantasi terumbu

karang buatan, dan penanaman mangrove;

h. Meningkatkan pendapatan nelayan,

pembudidaya, pengolah dan pemasar hasil

perikanan, melalui pembangunan Pasar Ikan

Higienis (PIH), PPI, dan pemasaran antar pulau;

i. Mempermudah koordinasi dalam pengelolaan

dan pemasaran hasil perikanan, melalui

lembaga usaha mikro (KUD) Mina di sektor

perikanan;

j. Mengendalikan dan mengatur pemanfaatan

potensi sumber daya perikanan agar lebih

sesuai dengan kaidah pemanfaatan sumber

daya perikanan yang berkelanjutan

(sustainable fisheris) serta prinsip keadilan

melalui pengaturan jalur penangkapan ikan,

pengendalian jumlah kapal, ukuran kapal, alat

tangkap yang dipergunakan, dan kuota jumlah

tangkapan yang diperbolehkan.

3.1.2.8. Kawasan Industri

Kawasan industri diperuntukan bagi pemusatan

kegiatan industri dengan kriteria kawasan yang memenuhi

persyaratan lokasi industri, yaitu memiliki prasarana eksternal

yang memadai; tersedia sumber air untuk air baku industri;

tersedia badan air permukaan untuk pembuatan limbah cair

industri; tersedia sumber energi; memiliki kelerengan < 80%; tidak

PUSDATIN

Page 72: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 63

berpotensi menimbulkan dampak sosial; dan bukan merupakan

kawasan pertanian beririgasi teknis.

Pembangunan di bidang industri ditujukan untuk

memperluas kesempatan kerja, menciptakan peluang dan akses

berusaha, meningkatkan ekspor, menunjang pembangunan

daerah, serta memanfaatkan sumber daya alam dan sumber daya

manusia. Berpijak dari amanat tersebut maka pemerintah daerah

Kabupaten Muna memberikan kesempatan kerja seluas-luasnya

kepada masyarakat untuk membuka berbagai macam kegiatan

dalam bidang industri.

Penyajian data di bidang industri ini dikelompokan

menjadi industri besar, industri sedang, industri kecil dan industri

rumah tangga. Pengelompokan di atas berdasarkan banyaknya

tenaga kerja yang bekerja pada industri tersebut, yaitu jika

perusahaan industri tersebut memiliki tenaga kerja 100 orang

atau lebih diklasifikasikan sebagai perusahaan industri besar, 20

sampai dengan 99 orang dikategorikan sebagai industri sedang,

sedangkan antara 5 sampai dengan 19 orang adalah industri kecil

dan bila tenaga kerjanya kurang dari 5 orang dikategorikan

sebagai industri rumah tangga.

Sumber data perusahaan industri yang disajikan dalam

publikasi ini diperoleh dari 2 sumber, yaitu dari hasil sensus

industri besar/sedang oleh Badan Pusat Statistik Tahun 2015 dan

data dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Muna.

Dari hasil survei tersebut dapat dilihat bahwa jumlah

perusahaan/industri di Kabupaten Muna Tahun 2015 tercatat

sebanyak 365 perusahaan dan menyerap tenaga kerja sebanyak

PUSDATIN

Page 73: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 64

1.857 orang, dengan pengeluaran nilai investasi sebesar

Rp32.875.326.000 dan jumlah produksi Rp 87.893.798.000.

Adapun rencana penanganan dan pengelolaan kawasan

perindustrian di Kabupaten Muna, yaitu:

a. Pengembangan kawasan sentra industri kecil dan

industri sedang;

b. Pengelolaan ekonomi dan perdagangan dengan

pengutamaan UKM;

c. Penetapan skenario ekonomi wilayah yang

menunjukkan kemudahan dalam berinvestasi dan

penjelasan tentang kepastian hukum yang

menunjang investasi;

d. Penyediaan lahan untuk industri;

e. Penyediaan infrastruktur industri kecil dan

menengah;

f. Pembuatan buffer zone; dan

g. Penyediaan perumahan dan berbagai prasarana

untuk pengelolaan industri.

3.1.2.9. Kawasan Pariwisata dan Perhotelan

1. Pariwisata

Kawasan pariwisata diperuntukkan bagi kegiatan

pariwisata dengan kriteria memiliki objek alam;

kebudayaan dan peninggalan sejarah bernilai tinggi;

dan keunikan alami sebagai suaka alam. Kawasan

wisata di Kabupaten Muna dapat digolongkan sebagai

wisata alam karena sebagian besar objek/daya tarik

PUSDATIN

Page 74: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 65

wisata masih memanfaatkan sumber daya alam sebagai

objek dan daya tarik wisata (ODTW).

Kawasan peruntukan wisata yang merupakan

pariwisata alam terdiri atas:

1. Wisata alam berupa gua, danau, dan lain-lain;

2. Wisata Bahari berupa pantai pasir putih dan

terumbu karang;

3. Wisata budaya berupa atraksi perkelahian

kuda, benteng, masjid tua dan lain-lain.

Potensi wisata tersebut belum dikelola secara

optimal. Akibatnya, kontribusin terhadap pembangunan

daerah masih sangat kecil sehingga lima tahun kedepan

perlu mendapat perhatian agar potensi wisata yang ada

dapat dikelola secara profesional yang diharapkan

dapat menjadi salah satu andalan sumber PAD.

Potensi geowisata di Kabupaten Muna masih

memerlukan sentuhan serta pembinaan sehingga dapat

menjadi obyek yang menarik bagi masyarakat

Kabupaten Muna khususnya dan umumnya masyarakat

dari luar. Potensi geowisata yang terdapat di Kabupaten

Muna terdiri atas:

1. Mata Air Jompi terletak di sebelah Barat Kota

Raha termasuk dalam formasi Wapulaka. Mata

air ini merupakan sumber air baku yang telah

dikelola oleh PDAM Raha untuk kepentingan

kebutuhan air bersih bagi masyarakat;

PUSDATIN

Page 75: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 66

2. Pemandian Alam Napabale merupakan

pemandian air asin yang berlokasi di Lohia dan

berjarak sekitar 10 km dari Kota Raha.

Pemandian alam Napabale ini merupakan

danau air asin yang terbentuk karena adanya

runtuhan-runtuhan (subsidence) dalam batu

gamping. Keluar masuknya air laut kedalam

danau ini melalui terowongan alam. Jika air

laut sedang surut maka terowongan ini dapat

dilalui oleh perahu dayung. Di pemandian alam

Napabale telah dilakukan kegiatan rutin

dengan skala nasional yaitu dengan adanya

kegiatan festival napabale dan telah menjadi

agenda wisata nasional. Dan yang menjadi

kendala dalam pengembanan obyek wisata ini

adalah status lahan yang masih belum jelas

serta membutuhkan penanganan yang serius

dari pemerintah daerah;

3. Gua Liangkabori merupakan obyek wisata

purbakala bernilai sejarah yang berkaitan

dengan budaya masyarakat Muna. Terdapat

lukisan-lukisan dinding dan atap goa yang

menggambarkan aktifitas masyarakat Muna

pada masa lampau. Berlokasi di Desa

Liangkabori yang berjarak 10 km kearah

Selatan Kota Raha;

PUSDATIN

Page 76: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 67

4. Mata Air Kamonu berlokasi di Desa Oempu

yang berjarak sekitar 50 km kearah Selatan

Kota Raha dan merupakan mata air bawah

permukaan, terdapat di dalam goa kapur

sedalam 10 meter dari permukaan tanah.

Didalam goa juga terdapat stalagtit dan

stalagmit sehingga menambah pesona

keindahan dalam goa. Mata Air Kamonu ini

membentuk kolam dengan luas 5 meter x 10

meter dan kondisi air sangat jernih;

5. Pantai Walengkabola adalah wisata pantai

berpasir putih berbentuk pantai yang landai

dan berundak-undak merupakan hasil dari

proses geologi masa lampau, airnya jernih dan

tenang terletak di dalam Teluk Matano Oe

berlokasi di Desa Oempu dengan jarak sekitar

50 km dari Kota Raha;

Gambar 3.4.

Pantai Pasir Putih Walengkabola

Sumber: http://wisata-

muna.blogspot.co.id/2010/05/walengkabola.html

PUSDATIN

Page 77: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 68

6. Desa Budaya di Kecamatan Tongkuno

merupakan salah satu peninggalan peradaban

budaya di Kabupaten Muna. Contohnya adalah

ornamen goa yang digunakan untuk nisan.

Upaya penanganan dan pengelolaan kawasan

pariwisata di Kabupaten Muna adalah:

a. Penambahan dan peningkatan kualitas kondisi

wisata maupun pada sistem jaringan jalan yang

menuju ke objek wisata, disamping juga utilitas

yang menunjang objek wisata tersebut;

b. Pengelolaan usaha pemasaran pariwisata pada

masyarakat luas, baik dalam bentuk iklan di

media massa, kerjasama dengan sekolah-

sekolah, maupun kerjasma dengan para

pengusaha biro perjalanan dengan

menawarkan rute-rute wisata terutama pada

objek wisata prioritas;

c. Membuka peluang kerja sama dalam hal

pengelolaan objek-objek wisata prioritas;

d. Pengembangan wisata bahari;

e. Pengelolaan fasilitas wisata pada objek-objek

wisata prioritas;

f. Pengelolaan sistem transportasi yang

menunjang aksesibilitas ke lokasi objek wisata;

g. Menetapkan kalender tahun wisata yang akan

dipromosikan baik di level domestik maupun

internasional;

PUSDATIN

Page 78: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 69

h. Melakukan pembinaan pada masyarakat

setempat dengan membentuk kelompok sadar

wisata (POKDARWIS) dan mengembangkan

seni budaya pada lokasi-lokasi potensial, yaitu

pada Desa di sekitar objek wisata.

2. Perhotelan

Di Kabupaten Muna terdapat beberapa fasilitas

akomodasi diantaranya adalah fasilitas penginapan

berupa hotel, losmen, dan penginapan. Sampai dengan

Tahun 2015, sebagian besar fasilitas penginapan yang

ada tersebar di Kecamatan Katobu dan Kecamatan

Batalaiworu sebagai ibukota kabupaten dan sebuah

penginapan yang terdapat di Kecamatan Tongkuno.

Jumlah hotel/losmen/penginapan yang ada di

Kabupaten Muna sebanyak 22 buah dengan total kamar

yang disewakan sebanyak 238 kamar dan 385 tempat

tidur dengan tarif hotel/losmen/penginapan tersebut

pada Tahun 2015 bervariasi yaitu diantara Rp 50.000,-

sampai Rp 500.000,-. Selama Tahun 2015, sektor

perhotelan ini mampu melayani tamu sebanyak 14.080

orang tamu domestik dan 43 orang tamu dari luar

negeri (internasional).

Adapun upaya penanganan dan pengelolaan

perhotelan di Kabupaten Muna, yaitu:

a. Penambahan dan peningkatan kualitas layanan

dan failitas hotel melalui sistem jaringan

kerjasama dengan pihak swasta/investor;

PUSDATIN

Page 79: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 70

b. Membuka peluang kerja sama dalam hal

pengembangan dan pengelolaan perhotelan;

c. Melakukan proses pemasaran perhotelan yang

terintegrasi dengan pengembangan dan

pengelolaan pariwisata.

3.1.2.10. Kawasan Pertambangan

Kawasan peruntukan pertambangan di Kabupaten

Muna terdiri atas pasir dan batu (sirtu) di Kecamatan Maligano

dan Kecamatan Tongkuno serta batu kapur putih di Kecamatan

Tongkuno. Upaya penanganan dan pengelolaan kawasan

pertambangan di Kabupaten Muna, yaitu:

a. Pengembangan kawasan pertambangan dilakukan

dengan mempertimbangkan potensi bahan galian,

kondisi gelogi dan geohidrologi dalam kaitannya

dengan kelestarian lingkungan;

b. Melakukan rehabilitasi / reklamasi kawasan bekas

pertambangan;

c. Setiap kegiatan usaha pertambangan harus

menyimpan dan mengamankan tanah atas (top

soil) untuk keperluan rehabilitasi/reklamasi lahan

bekas penambangan;

d. Menghindari dan meminimalisir kemungkinan

timbulnya dampak negatif dari kegiatan sebelum,

saat, dan setelah penambangan, sekaligus disertai

pengendalian yang ketat; serta

e. Pemanfaatan lahan bekas tambang yang

merupakan lahan marginal untuk pengembangan

PUSDATIN

Page 80: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 71

komoditas lahan dan memiliki nilai ekonomi seperti

tanaman jarak pagar dan tanaman nilam.

3.2. Isu-isu Strategis Kabupaten Muna

Beberapa isu strategis yang penting untuk diantisipasi di wilayah

Kabupaten Muna sebagai berikut.

3.2.1. Revitalisasi Pemerintahan Daerah yang Belum Memadai

Rendahnya kualitas sumberdaya manusia (SDM) aparatur

pemerintah daerah baik dari sisi mentalitas, wawasan maupun

pendidikan, kurang optimalnya sistem pembinaan karir yang bersifat

merrit system, rendahnya tingkat kesejahteraan PNS, pelaksanaan

penegakan hukum (law enforcement), belum berjalan dengan baik, dan

perangkat regulasi/peraturan perundang-undangan yang mengatur tata

kelola Pemerintahan Daerah yang relatif kaku, membuat pegawai tidak

bekerja secara profesional dan memberi peluang terjadinya praktik KKN.

Di samping itu, profesionalisme aparatur pemerintah daerah yang

minim, disiplin pegawai yang relatif rendah, pemanfaatan SDM aparatur

yang belum sesuai dengan spesifikasi keahlian yang dimiliki, yang

mengakibatkan pelayanan publik belum berjalan secara optimal.

Rendahnya citra dan kinerja aparatur Pemerintah Daerah dalam

penyelenggaraan tugas pemerintahan, pembangunan dan

kemasyarakatan yang didasarkan pada filosofi dan prinsip good

governance. Hal ini akibat penerapan ketatalaksanaan (manajemen)

pemerintahan belum sepenuhnya profesional dan relatif belum memiliki

indikator dan pola yang jelas, sehingga muncul hubungan-hubungan

personal dalam pelaksanaan birokrasi Pemerintahan Daerah.

PUSDATIN

Page 81: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 72

3.2.2. Pemberdayaan dan Pengembangan Ekonomi dan Pemerintahan

Desa Belum Optimal

Permasalahan yang dihadapi oleh desa dan kelurahan sebagai

pemerintah yang berkaitan langsung dengan masyarakat yaitu belum

optimalnya penguatan kelembagaan desa/kelurahan yang kompetitif. Hal

ini ditandai dengan masih terbatasnya sarana dan prasarana perdesaan

dan rendahnya kualitas pelayanan dasar masyarakat, serta kurangnya

pendidikan dan latihan peningkatan kapasitas aparat Pemerintahan

Desa/Kelurahan. Hal ini juga berkaitan dengan mengantisipasi

implementasi UU No. 6/2014 tentang Desa.

Selain itu, potret desa/kelurahan yang merupakan ujung tombak

pembangunan sosial ekonomi masyarakat dan pemerintahan di level

paling bawah, mestinya aparat desa dibekali dengan kualitas SDM yang

memadai dalam rangka memastikan terwujudnya tata kelola

Pemerintahan Desa yang baik. Oleh karena desa mengelola dana yang

besar, maka sudah semestinya aparat Pemerintah Desa memiliki

kemampuan teknis manajemen keuangan dalam rangka mencegah

terjadinya praktik korupsi di tingkat desa.

Aparat Pemerintah Desa harus memiliki kemampuan manajerial

dalam pelaksanaan pemerintahan dan Pembangunan Desa, sebagai

upaya untuk membantu pemerintah dan masyarakat desa menuju

kualitas dan kemandirian dalam pengelolaan Pemerintahan Desa.

3.2.3. Pemberdayaan Perempuan dan Pemuda yang Belum Efektif

Masih tingginya derajat kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga

(KDRT) sebenarnya merupakan masalah serius yang dihadapi Pemerintah

Daerah dan masyarakat Muna dalam proses pemeberdayaan

perempuan. Selain itu, masalah pengarusutamaan gender juga belum

PUSDATIN

Page 82: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 73

dipahami dengan baik oleh para pemangku kepentingan yang terkait

pemberdayaan perempuan. Bahkan, dalam tingkat tertentu, posisi

perempuan masih dianggap sebagai subordinasi dari laki-laki. Hal seperti

ini terjadi karena salah satunya dipicu oleh budaya (cara pandang laki-laki

terhadap perempuan). Padahal, jika dilihat dari perspektif produktivitas

kerja antara laki-laki dan perempuan, sebetulnya lebih tinggi

produktivitas kerja perempuan. Demikian juga pada aspek disiplin kerja,

dimana perempuan lebih baik kualitas disiplinnya ketimbang laki-laki.

Berkaitan dengan hal tersebut, maka pemberdayaan perempuan

khususnya di sektor-sektor ekonomi produktif perlu lebih dioptimalkan

lagi dalam rangka meningkatkan kesejahteraan perempuan. Pada waktu

yang sama, isu tentang Keselamatan Ibu dan Anak dalam proses

melahirkan juga perlu mendapatkan prioritas sebagai bagian penting

dalam pembangunan gender.

Potensi pemuda sebagai pelanjut generasi bangsa (daerah)

tampaknya belum dikembangkan secara optimal. Hal ini ditandai dengan

rendahnya aktivitas kepemudaan dalam kegiatan olahraga dan seni

budaya, termasuk pula dalam aktivitas organisasi kepemudaan dan

kemasyarakatan melalui OKP.

3.2.4. Belum Terwujudnya Pemerataan Infrastruktur Pembangunan

Daerah

Kesenjangan pembangunan antar wilayah dan antar sektor di

bidang infrastruktur menunjukkan tidak terciptanya keadilan wilayah

(space of equality). Hal demikian tampak melalui tidak meratanya

pembangunan infrastruktur di wilayah-wilayah pedesaan, daerah-daerah

terisolir, wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. Di lain pihak, juga belum

dilakukan kajian dan pemetaan yang memadai tentang pola

PUSDATIN

Page 83: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 74

pembangunan sarana dan prasarana di bidang infrastruktur

pembangunan sosial ekonomi berbasis kawasan. Hal ini berdampak pada

lambannya pertumbuhan ekonomi daerah yang bisa dilihat melalui

pertumbuhan PDRB dan PDRB perkapita.

Selain itu, penyediaan sarana dan prasarana infrastruktur

pelayanan pemerintah, ekonomi dan sosial budaya, relatif masih terbatas

sehingga beberapa masalah pokok yang menjadi perhatian utama yaitu:

Masih relatif kurang optimalnya aksesibilitas pembangunan

antar wilayah;

Masih adanya daerah-daerah terisolir yang belum terjangkau;

Infrastruktur pertanian khususnya irigasi yang belum

memadai;

Masih terbatasnya sarana sumber energi listrik dan jaringan

air minum yang ada di daerah-daerah terpencil dan terisolir;

Penyediaan sarana telekomunikasi dan jaringan internet yang

belum menjangkau wilayah-wilayah terpencil dan terisolir;

Masih relatif kurang maksimalnya sarana transportasi darat

dan laut.

Oleh karena itu, strategi pembangunan yang akan dilakukan

melalui pemerataan infrastruktur pembangunan antar wilayah

difokuskan pada pembangunan kota, kecamatan, dan desa wilayah

terisolir termasuk wilayah tertinggal. Untuk melakukannya, ada kendala

yang dihadapi oleh pemerintah daerah yakni kondisi keuangan daerah

yang mengalami kesulitan dalam pembiayaannya.

3.2.5. Belum Optimalnya Revitalisasi Tata Ruang Wilayah

Akibat adanya pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB)

Kabupaten Muna Barat dan adanya perkembangan Rencana DOB

PUSDATIN

Page 84: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 75

Kabupaten Muna Timur dan DOB Kota Raha sehingga untuk

mengakomodir arah perubahan struktur dan pola ruang tersebut maka

Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang

Wilayah (RTRW) Kabupaten Muna Tahun 2014-2034 perlu dilakukan

revisi dalam rangka optimalisasi/revitalisasi RTRW.

3.2.6. Pengembangan Swasembada Pangan dan Revitalisasi Potensi

Perikanan dan Kelautan dan Pertambangan yang Belum Optimal

Peningkatan sistem pertanian secara luas yang berbasis

keragaman produksi, pengembangan mutu produktivitas, serta

pengembangan pertanian dalam arti luas belum semua dapat terakses

pada peningkatan nilai tambah ekonomi yang mampu meningkatkan

kesejahteraan masyarakat petani di Kabupaten Muna. Kondisi demikian

juga relatif terjadi di sektor perikanan dan kelautan serta pertambangan.

Di samping itu, masalah lainnya adalah: (1) Luas pemilikan lahan

sempit dan tidak memenuhi skala ekonomi; (2) Modal terbatas, sehingga

optimalisasi sumber daya terhambat; (3) Rendahnya produktivitas dan

mutu hasil komoditi pertanian, perikanan dan kelautan menyebabkan

rendahnya daya saing; (4) Kurangnya SDM terdidik di bidang pertanian,

perikanan dan kelautan, dan pertambangan dalam upaya pengembangan

usaha pertanian, perikanan dan kelautan, serta pertambangan; (5)

Penerapan Teknologi Tepat Guna (TTG), spesifik lokasi, efisiensi dan

ramah lingkungan belum optimal; (6) Sistem pemasaran dan distribusi

hasil pertanian, perikanan dan kelautan termasuk pertambangan belum

efisien; dam (7) Penanganan panen di tingkat petani belum dilakukan

dengan baik, dan teknologi pengolahan hasil pertanian, perikanan dan

kelautan belum berkembang merata di setiap desa dan wilayah-wilayah

pesisir dan pulau-pulau kecil.

PUSDATIN

Page 85: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 76

3.2.7. Belum Terpenuhinya Pelayanan Dasar Masyarakat

Adanya permasalahan sistem pengelolaan pendidikan baik formal

maupun non formal yang belum selaras dengan perkembangan ilmu dan

teknologi, yang ditandai dengan: (1) Belum meratanya tenaga pendidik;

(2) Masih kurangnya kesejahteraan tenaga pendidik, khususnya di daerah

terpencil dan terisolir; dan (3) Masih kurangnya pemberian beasiswa bagi

masyarakat miskin.

Sementara itu, di sektor kesehatan, permasalahannya antara lain

layanan kesehatan dan rujukan yang digunakan belum optimal, yang

ditandai dengan: (1) Terbatasnya sarana dan prasarana kesehatan di

daerah yang terisolir: (2) Terbatasnya akses masyarakat miskin terhadap

sarana dan prasarana kesehatan; (3) Masih kurangnya kesejahteraan

tenaga medis dan para medis khususnya di daerah terisolir; dan (4)

Belum maksimalnya penanganan gizi kurang dan gizi buruk bagi ibu

hamil, bayi dan anak bailta, serta kurangnya ketersediaan obat generik

esensial terutama di daerah-daerah rawan penyakit.

Selain itu, permasalahan lain adalah: (1) Adanya keterbatasan

sarana dan prasarana air bersih khususnya di daerah-daerah yang

sumber air bersihnya tidak ada; (2) Kurangnya sarana penampungan air

bersih (embung) untuk menunjang kegiatan pertanian dan hortikultura;

dan (3) Belum memadainya sarana jalan usaha tani untuk mendukung

usaha-usaha pertanian.

3.2.8. Pengembangan Ekonomi Kawasan (Lokal dan Regional) dan

Pariwisata yang Belum Memadai

Beberapa permasalahan pokok yang dihadapi Pemda Kabupaten

Muna dalam membangun perekonomian kawasan adalah: (1) Belum

adanya masterplan pembangunan ekonomi kawasan; (2) Belum

PUSDATIN

Page 86: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 77

memadainya kelembagaan ekonomi daerah seperti perbankan dan

lembaga ekonomi lainnya; (3) Rendahnya minat investasi bagi para

investor baik domestik mapun internasional; dan (4) Belum maksimalnya

produk unggulan daerah berbasis komoditi lokal.

Permasalahan di bidang pariwisata antara lain: (1) Belum

dilakukannya pemetaan potensi wisata dengan baik; (2) Potensi wisata

yang belum dikelola dan dikembangkan secara optimal; (3) Belum

terwujudnya kualitas jalan dan jembatan yang menghubungkan ke objek

wisata; (4) Belum dilakukannya kajian untuk mengetahui potensi wisata

yang dapat mendorong pertumbuhan PDRB; dan (5) Belum adanya

sarana prasarana informasi yang mendukung kegiatan promosi wisata.

3.2.9. Belum Adanya Revitalisasi Nilai-Nilai Religius, Budaya, dan Nilai-

Nilai Kemanusiaan

Salah satu masalah serius yang ada di tengah masyarakat

Kabupaten Muna adalah rendahnya sikap saling menghargai, yang antara

lain dapat dilihat melalui seringnya terjadi perkelahian antar

lorong/kampung. Individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu

kadang merasa tidak aman bila berjalan di malam hari (khususnya di

tempat-tempat tertentu di dalam Kota Raha). Oleh karena itu,

tampaknya perlu diperkuat basis moral masyarakat melalui revitalisasi

nilai-nilai religius, budaya, dan kemanusiaan.

Dari perspektif udaya, kita se etul ya e iliki istilah pointao

yang artinya adalah saling menghargai yang disertai adanya saling

pengakuan secara tulus dalam hubungan-hubungan sosial kultural, baik

berbasis antar individu maupun antar kelompok ataupun antara individu

dan kelompok. Oleh karena itu, nilai- ilai pointao i i aka

ditransformasi ke dalam kebijakan yang dapat diimplementasikan dalam

PUSDATIN

Page 87: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 78

proses pembelajaran di setiap satuan pendidikan pada seluruh jenjang

pendidikan (TK, SD, SMP, SMA) sebagai salah satu bentuk pembelajaran

muatan lokal.

Pelaksanaan nilai- ilai pointao i i dapat e jadi pi tu ger a g

untuk memasuki peradaban masyarakat yang lebih baik serta

memperkuat martabat sosial yang lebih mulia. Dari sisi ekonomi,

misalnya, salah satu makna bermartabat terletak pada adanya

kesempatan bekerja bagi setiap individu/penduduk (adanya akses ke

aset). Karena masalah kerja merupakan salah satu bentuk pernyataan jati

diri manusia. Jika individu/manusia tidak bekerja, maka secara sosial

ekonomi, individu/manusia bersangkutan bermasalah. Karena itu,

pemerintah daerah berkewajiban membuka ruang kebijakan dan

program yang berkaitan dengan pekerjaan masyarakat yang dipimpinnya.

Maraknya kekerasan sosial di Kota Raha, misalnya, sebenarnya salah

satunya dipicu oleh faktor sosial ekonomi yang terkait dengan tidak

adanya lapangan kerja yang tersedia, dan pada saat yang sama, modal

sosial berbasis nilai-nilai lokal juga tergerus oleh arus modernisasi dan

materialisme yang individual dan pragmatis. Implikasinya, nilai-nilai

pointao yang menjadi salah satu basis ideologis orang Muna semakin

terkikis habis.

PUSDATIN

Page 88: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 79

4.1. Prioritas Pembangunan Kabupaten Muna

4.1.1. Kabupaten Muna sebagai Percepatan Pembangunan Daerah

Tertinggal

Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Pembangunan Daerah

Tertinggal (PDT) RI Nomor 01/KEP/M-PDT/I/2005 tentang Strategi

Nasional Pembangunan Daerah Tertinggal, Kabupaten Muna merupakan

salah satu dari 199 daerah di Indonesia yang ditetapkan sebagai

kabupaten tertinggal. Berdasarkan Peraturan Menteri Negara PDT RI

Nomor 04/PER/M-PDT/2007 tentang Pedoman Umum dan Penetapan

Alokasi Dana Stimulan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Penyusunan

Rencana Aksi Daerah Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal

Provinsi dan Kabupaten Tertinggal tertanggal 6 Februari 2007, Kabupaten

Muna menerima alokasi dana stimulan penyusunan strategi dan rencana

aksi daerah percepatan pembangunan daerah tertinggal dari Pusat

sebesar Rp 91.000.000,-.

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan

Transmigrasi memproyeksikan target pengentasan daerah tertinggal

pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-

2019 sebanyak 80 daerah tertinggal terentaskan dari total 122 daerah

yang ditetapkan sebagai daerah tertinggal. Pada Tahun 2017, target

diprioritaskan pada 54 kabupaten. Dari 80 daerah tertinggal yang

menjadi prioritas pengentasan hingga Tahun 2019, saat ini sudah

terentaskan 35 kabupaten sehingga menyisakan 45 kabupaten lainnya.

BAB IV

POTENSI UNGGULAN

KABUPATEN MUNA

PUSDATIN

Page 89: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 80

Menilik Pulau Muna yang meskipun telah lepas dari status daerah

tertinggal, namun kiranya tidak berlebihan jika wilayah ini bisa dikatakan

belum berkembang secara signifikan dibandingkan dengan kabupaten

atau kota lainnya di Sulawesi Tenggara khususnya dari segi ekonomi.

Kabupaten Muna lepas dari status daerah tertingggal sejak Tahun 2014

yang diperkuat dengan Peraturan Presiden Nomor 131 Tahun 2015

tentang Penetapan Daerah Tertinggal di Indonesia Tahun 2015–2019,

menyisakan tiga kabupaten di Sulawesi Tenggara. Meski pembangunan

secara umum mengalami peningkatan yang cukup baik, namun dari segi

pembangunan infrastruktur belum semua bisa digapai sesuai keinginan

masyarakat.

Gambar 4.1.

Kabupaten Muna dalam Perkembangannya

Sumber: http://wisata-muna.blogspot.co.id/2010/08/muna-dalam-

perkembangan.html

Salah satu indikator yang dijadikan alat ukur untuk mengentaskan

wilayahnya dari ketertinggalan adalah menurunkan angka kemiskinan.

Hingga saat ini, beragam upaya telah dilakukan pemerintah kabupaten

untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satu program yang

dilakukan adalah mendongkrak Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah (APDB) yang pada Tahun 2017 mencapai Rp 1,1 triliun.

PUSDATIN

Page 90: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 81

Peningkatan tersebut tentunya akan dibarengi dengan meningkatnya

pendapatan asli daerah (PAD).

Selain itu, kabupaten ini sempat memperoleh kehormatan

sebagai pulau pertama yang dikunjungi oleh Tim Ekspedisi Bhakesra V

2015 yang terdiri dari unsur pemerintah pengusaha, lembaga sosial dan

pramuka dalam misi kemanusiaan. Sesuai dengan misi Tim Ekspedisi

Bhakesra yakni menyejahterakan masyarakat di pulau-pulau terpencil,

selain pemberian bantuan, mereka juga melakukan beragam kegiatan

yang berguna bagi masyarakat. Kegiatan itu antara lain berupa

pengobatan gratis, penyuluhan kesehatan, pasar murah, edukasi kepada

usaha kecil, serta penukaran uang layak pakai. Selain itu juga dilakukan

kegiatan sosialisasi energi terbarukan dan penelitian terhadap potensi

sumberdaya alam.

Menggunakan KRI Banda Aceh 593 yang membawa beragam

bantuan bernilai milyaran rupiah, rombongan disambut masyarakat

Muna di Pelabuhan Nusantara Raha pada 6 September 2015. Salah

satunya, bantuan stimulan perumahan swadaya untuk empat kecamatan

di Kabupaten Muna sebesar Rp 12,84 miliar yang secara simbolis

diterima oleh Bupati Muna LM Bahrudin. Harapannya, bantuan itu dapat

dimanfaatkan bagi peningkatan kehidupan masyarakat yang lebih baik.

Kabupaten Muna merupakan salah satu daerah yang merupakan

wilayah kepulauan dengan terus membangun daerahnya secara

berkesinambungan. Percepatan pembangunan tanah Muna diupayakan

dengan menyeimbangkan pembangunan antara proyek fisik atau

infrastruktur dengan pendekatan kemanusiaan. Salah satunya melalui

Inpres Desa Tertinggal (IDT), kabupaten ini mulai mengembangkan

kegiatan produksi dan pemasaran sumberdayanya sekaligus

PUSDATIN

Page 91: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 82

memantapkan segi-segi kelembagaan sosial ekonomi masyarakat

kawasan perdesaan. Di sisi lain, tercatat kabupaten ini terus membuka

akses-akses daerah terisolir seperti wilayah Muna Timur.

4.1.2. Kabupaten Muna sebagai Daerah Tertentu

Berdasarkan konten Fokus Prioritas Kementerian Desa,

Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Tahun 2015–2019,

pada poin keempat mengenai fokus prioritas pengembangan daerah

tertentu, terdiri dari daerah rawan pangan, daerah perbatasan, daerah

rawan bencana dan pasca konflik, daerah pulau kecil dan terluar.

4.1.2.1. Daerah Rawan Pangan

Daerah rawan pangan merupakan daerah dengan kondisi

penduduk yang memiliki keterbatasan dalam ketersediaan

pangan dan aksesibilitas masyarakat terhadap pangan sehingga

dikatakan ketahanan pangannya belum baik. Kebijakan yang

berkaitan dengan daerah rawan pangan dan kedaulatan pangan

diatur dalam Undang-Undang RI Nomor 18 Tahun 2012 tentang

Pangan dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 68 Tahun 2002

tentang Ketahanan Pangan.

Berdasarkan Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan

(Food Security and Vulnerability Atlas – FSVA) Indonesia Tahun

2015 yang telah dipublikasikan oleh Dewan Ketahanan Pangan,

Kementerian Pertanian RI dan World Food Programme (WFP),

penentuan daerah rawan pangan menggunakan 13 indikator.

Potensi kerawanan pangan yang tinggi mengingat daerah ini

memiliki kondisi geografis yang tidak mudah dijangkau dan

letaknya yang terpencar serta terpencil.

PUSDATIN

Page 92: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 83

Berdasarkan Lokus Prioritas Kementerian Desa,

Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Tahun 2015 –

2019, terdapat sebanyak 57 daerah rawan pangan yang menjadi

target capaian untuk segera ditangani dan dientaskan. Kabupaten

Muna tergolong daerah rawan pangan dengan tingkat kerawanan

prioritas 3 yang berarti cenderung tinggi sekaligus berada pada

peringkat 190 menurut sebaran daerah rawan pangan di

Indonesia.

Menurut data dan informasi yang bersumber dari Pusat

Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertanian RI,

terdapat kecenderungan yang menunjukkan bahwa konsumsi

pangan masyarakat di daerah ini belum memadai dari aspek

pemenuhan gizi bagi kebutuhan tubuh manusia. Meskipun

Kabupaten Muna sempat mencapai produksi beras Muna

melampaui target standar nasional, namun belumlah benar-benar

menjadi sentra pertanian mandiri dan kedaulatan pangan.

4.1.2.2. Daerah Rawan Bencana

Kebijakan terkait penanggulangan bencana diatur dalam

Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 yang juga didukung oleh

Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana

Nomor 2 tahun 2012 tentang Pedoman Umum Pengkajian Risiko

Bencana dimana Indonesia secara garis besar memiliki 13

ancaman bencana.

Berdasarkan Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI)

Tahun 2013 oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana,

wilayah Kabupaten Muna tercatat sebagai daerah yang memiliki

kerawanan bencana tinggi dimana bentuk kerawanan bencana

PUSDATIN

Page 93: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 84

tersebut bervariasi. Klasifikasi kerawanan bencana di Kabupaten

Muna dipaparkan sebagai berikut.

Tabel 4.1.

Klasifikasi Kerawanan Bencana di Kabupaten Muna

Sumber: Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI), Badan

Nasional Penanggulangan Bencana, Tahun 2013

4.1.2.3. Daerah Pasca Konflik

Kebijakan penanganan konflik sosial diatur dalam

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2012 tentang Penanganan

Konflik Sosial. Penanganan konflik sosial memerlukan upaya

berkelanjutan untuk membangun persepsi dan cara pandang baru

dari kelompok yang berkonflik sekaligus membutuhkan sistem

deteksi dini (early warning system) dalam upaya pencegahannya.

Menurut Indeks Ketahanan Konflik (IKKDTI) Tahun 2016,

ada empat kategori ketahanan konflik yakni tinggi, sedang,

rendah dan sangat rendah. Keempat kategori tersebut

dimaksudkan untuk menggambarkan secara detil tingkat

ketahanan suatu daerah terhadap konflik kekerasan yang

kemudian terbaca tingkat kerentanannya sekaligus memberi

gambaran umum prioritas daerah tertinggal yang patut mendapat

Jenis Rawan Bencana Skor Kelas

Banjir 12 Sedang

Gempa Bumi 22 Tinggi

Tsunami 19 Tinggi

Tanah Longsor 12 Sedang

Gunung Berapi 0 -

Gelombang Ekstrim dan Abrasi 36 Tinggi

Kebakaran 36 Tinggi

Cuaca Ekstrim 14 Sedang

Kekeringan 24 Tinggi

Indeks Resiko 174 Tinggi

PUSDATIN

Page 94: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 85

intervensi kebijakan dan program. Kabupaten Muna termasuk

dalam kategori indeks ketahanan sangat tinggi atau memiliki

tingkat ketahanan sangat tinggi, artinya potensi ancaman

konfliknya rendah. Maka, proses tata kelola sangat

mempengaruhi ketahanan konflik di daerah tertinggal.

Diketahui Tahun 2015, kejadian konflik di wilayah ini

relatif kecil. Berdasarkan data yang bersumber dari Sistem

Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) Tahun 2015, terdapat 12

insiden yang telah terjadi dengan rincian satu konflik sumber

daya; dua konflik tata kelola pemerintah; satu konflik pemilihan

dan jabatan; lima konflik identitas dan tiga konflik main hakim

sendiri.

4.1.2.4. Daerah Perbatasan

Daerah perbatasan negara adalah bagian wilayah negara

yang terletak pada sisi dalam sepanjang batas wilayah Indonesia

dengan negara lain , dalam hal batas wilayah negara di darat,

kawasan perbatasan berada di kecamatan seperti dijelaskan

dalam Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2008 tentang Wilayah

Negara. Terdapat tiga aspek pokok yang mendasari karakteristik

daerah perbatasan, meliputi sosial ekonomi, pertahanan–

keamanan dan politis.

Daerah perbatasan Indonesia terdiri atas perbatasan

kontinen yang berbatasan langsung dengan negara-negara

Malaysia, Papua Nugini dan Republik Demokratik Timor Leste

serta perbatasan maritim yang berbatasan dengan 10 negara,

yaitu India, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Filipina,

Republik Palau, Australia, Republik Demokratik Timor Leste dan

PUSDATIN

Page 95: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 86

Papua Nugini. Secara keseluruhan daerah perbatasan Indonesia

tersebar di 13 Provinsi, 41 Kabupaten/Kota, 183 Kecamatan dan

1.730 Desa (Badan Nasional Pengelola Perbatasan, 2015).

Kawasan perbatasan umumnya terisolir dalam berbagai

aspek baik fisik, informasi maupun pembangunan yang pasti

berpengaruh pada tingkat kesejahteraan masyarakat. Inilah isu

strategis yang ditindaklanjuti oleh Pemerintah Joko Widodo –

Jusuf Kalla dengan komitmen membangun Wilayah Indonesia dari

pinggiran. Namun wilayah Kabupaten Muna tidak berbatasan

langsung dengan wilayah negara lain.

4.1.2.5. Daerah Pulau Kecil dan Terluar

Indonesia adalah negara kepulauan berwawasan

nusantara, sehingga batas wilayah laut harus mengacu pada

United Nations Convension on the Law of the Sea (UNCLOS) 82

atau disebut HUKLA (Hukum Laut) 82 yang kemudian diratifikasi

dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1985 dan diikuti

dengan terbitnya Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 78

Tahun 2005 tentang Pengelolaan Pulau-Pulau Kecil Terluar.

Pulau kecil dan terluar ini semenjak dahulu telah menjadi

perhatian dan selalu masuk dalam pembahasan setiap rezim

pemerintahan di Indonesia. Hal itu ditandai dengan lahirnya

Deklarasi Djuanda yang membahas tiga hal antara lain batas laut

teritorial, landas kontinen dan batas zona eklusif ekonomi.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007

tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil yang

didukung oleh Peraturan Presiden No.73 Tahun 2015 tentang

Pelaksanaan Koordinasi Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-

PUSDATIN

Page 96: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 87

Pulau Kecil (PKT) di Tingkat Nasional, Indonesia memiliki 92 PKT

dan hanya 31 PKT yang berpenghuni. PKT merupakan tempat

beradanya Titik Dasar (TD) yang menjadi titik pangkal pengukuran

batas wilayah Indonesia.

Wilayah kabupaten tersebut memiliki 203 pulau kecil

yang terbagi dalam tiga kategori yaitu sebanyak 7 pulau masuk

kategori pulau kecil berpenghuni, 4 pulau masuk kategori pulau

kecil berpenghuni tidak tetap dan 192 pulau masuk kategori pulau

kecil tidak berpenghuni. Gugusan pulau kecil itu tersebar antara

lain di Teluk dan Danau Napabale, dan berbagai area teluk di

wilayah Perairan Muna. Selain itu, diketahui bahwa kabupaten ini

meliputi 9 desa pulau, 1 desa terapung dan 55 desa pesisir.

Gambar 4.2.

Pemandangan Pulau Kecil di Tanah Wuna

Sumber: https://formuna.wordpress.com/2016/09/02/gugusan-

pulau-pulau-kecil-di-tanah-muna/

4.1.3. Kabupaten Muna sebagai Daerah Tujuan Transmigrasi

Unit Permukiman Transmigrasi (UPT) terdiri dari UPT Bina dan

UPT Serah. Berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Nomor PER.22/MEN/X/2007, UPT merupakan satuan

permukiman transmigrasi yang berfungsi sebagai tempat tinggal dan

PUSDATIN

Page 97: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 88

tempat usaha transmigran yang sejak awal direncanakan untuk

membentuk suatu desa atau bergabung dengan desa setempat.

Permukiman transmigrasi terbukti berperan penting dalam

pengembangan wilayah Indonesia, khususnya penyelenggaraan

pembangunan daerah yang berkaitan dengan desa. Berdasarkan Data

Permukiman Transmigrasi Bina pada Tahun 2013, terdapat tiga

permukiman transmigrasi yang masih dalam pembinaan di Kabupaten

Muna dan tertera dalam Tabel 4.2. dibawah ini.

Tabel 4.2.

Data Permukiman Transmigrasi Bina di Kabupaten Muna Tahun 2013

Sumber: Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi Tenggara, Tahun 2014

Ketiga unit permukiman transmigrasi (UPT) tersebut antara lain

UPT Tondasi, UPT Langkoroni (Kecamatan Maligano) dan UPT Pohorua

dengan total transmigran sebanyak 450 KK yang lahannya berpola

Transmigrasi Umum Lahan Kering dengan rentang penempatan antara

Tahun 2010–2013. Pada Tahun 2017, pengakhiran status bina untuk UPT

Langkoroni dengan total transmigran sebanyak 200 KK.

4.1.4. Tipologi Desa di Kabupaten Muna berdasarkan Indeks

Pembangunan Desa (IPD)

Desa adalah entitas utama suatu bangsa yang secara riil

memegang peranan penting dalam mendukung percepatan

pembangunan daerah tertinggal. Desa diharapkan mampu berfungsi

sebagai titik awal berkembangnya pusat-pusat pertumbuhan ekonomi

Penempatan Pembinaan

1 UPT Tondasi TU-LK 2010 T+4 150

2 UPT Langkoroni TU-LK 2011 T+3 100 Kec. Maligano

Langkoroni (Pemenuhan) TU-LK 2012 T+2 100 Kec. Maligano

3 UPT Pohorua TU-LK 2013 T+1 100 PTB TA 2013

No. Nama UPT Pola TransmigrasiTahun

Jumlah KK Keterangan

PUSDATIN

Page 98: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 89

masyarakat yang dapat mendukung kemandirian ekonomi warganya.

Upaya percepatan pembangunan desa seyogyanya juga melihat tipologi

desa-desa yang ada.

Tabel 4.3.

Tipologi Desa berdasarkan Indeks Pembangunan Desa

di Kabupaten Muna

Sumber: Indeks Pembangunan Desa, Badan Perencanaan dan

Pembangunan Nasional RI, Tahun 2014

Berkaitan dengan pembangunan, ketertinggalan suatu kabupaten

mempunyai hubungan yang erat dengan kondisi desa yang masuk dalam

wilayah administrasi kabupaten tersebut. Ketertinggalan suatu

kabupaten dapat ditandai dengan banyaknya desa tertinggal di daerah

BERKEMBANG % TERTINGGAL %

1 TONGKUNO 8 6,40 1 0,80

2 TONGKUNO SELATAN 4 3,20 1 0,80

3 PARIGI 6 4,80 1 0,80

4 BONE 4 3,20 1 0,80

5 MAROBO 2 1,60 3 2,40

6 KABAWO 5 4,00 5 4,00

7 KABANGKA 7 5,60 2 1,60

8 KONTU KOWUNA 5 4,00 1 0,80

9 KONTUNAGA 7 5,60 0 0,00

10 WATOPUTE 6 4,80 0 0,00

11 KATOBU - - - -

12 LOHIA 9 7,20 0 0,00

13 DURUKA 5 4,00 0 0,00

14 BATALAIWORU 2 1,60 0 0,00

15 NAPABALANO 4 3,20 0 0,00

16 LASALEPA 7 5,60 0 0,00

17 TOWEA 5 4,00 0 0,00

18 WAKORUMBA SELATAN 3 2,40 1 0,80

19 PASIR PUTIH 5 4,00 1 0,80

20 PASI KOLAGA 4 3,20 0 0,00

21 MALIGANO 4 3,20 2 1,60

22 BATUKARA 4 3,20 0 0,00

106 84,80 19 15,20

NO. KECAMATANSTATUS DESA

JUMLAH

PUSDATIN

Page 99: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 90

tersebut. Bappenas dalam hal ini, menggunakan Indeks Pembangunan

Desa (IPD) Tahun 2014 yang membagi desa menjadi 3 (tiga) tipologi

yaitu, Desa Tertinggal, Desa Berkembang dan Desa Mandiri.

Pembangunan desa merupakan tantangan tersendiri dalam

rangka pemenuhan standar pelayanan umum minimum desa termasuk di

Kabupaten Kepulauan Muna. Sebelum pemekaran desa Tahun 2015,

Kabupaten Muna terbagi dalam 21 unit kecamatan dan 125 unit desa.

Berdasarkan Indeks Pembangunan Desa (IPD), sebagian besar desa di

sana masih tergolong sebagai desa berkembang sebanyak 106 unit desa

(84,80%) dan tertinggal sebanyak 19 unit desa (15,20%). Kecamatan yang

memiliki desa berstatus desa berkembang terbanyak adalah Kecamatan

Lohia (9 unit atau 7,20%). Untuk tipologi desa berdasarkan Indeks

Pembangunan Desa di Kecamatan Katobu tidak diketahui datanya.

4.1.5. Kabupaten Muna sebagai Kawasan Perdesaan

Kawasan perdesaan, merupakan salah satu kawasan strategis

nasional yang memiliki peran penting dalam mendukung pembangunan

nasional. Direktorat Jenderal Pembangunan Kawasan Perdesaan (Ditjen

PKP), Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan

Transmigrasi menetapkan 150 pengembangan kawasan perdesaan di

seluruh Indonesia pada Tahun 2015–2017 yang akan difasilitasi dari total

210 kawasan perdesaan yang telah ditetapkan Direktorat Jenderal

Pembangunan Kawasan Perdesaan (Ditjen PKP).

Salah satunya adalah Kawasan Perdesaan Pertanian Terpadu

Kontunaga Barakati di Kabupaten Muna – Provinsi Sulawesi Tenggara

dengan potensi unggulan peternakan dan jagung. Pusat pertumbuhan

terpadu antar desa (kawasan) di Desa Kontunaga – Kecamatan

Kontunaga. Penetapan kawasan perdesaan di Kabupaten Muna dilakukan

PUSDATIN

Page 100: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 91

melalui surat keputusan bersama kelima kepala desa tersebut. Terdapat

lima wilayah desa yang bersepakat untuk membentuk kawasan

perdesaan yaitu: 1) Desa Bungi; 2) Desa Maabhodo; 3) Desa Kontunaga;

4) Desa Liabalano; dan 5) Desa Lapodidi. Kelimanya merupakan desa

berkembang menurut standar Indeks Pembangunan Desa (IPD).

Dua kelembagaan yang aktif terlibat dalam kawasan perdesaan di

Kabupaten Muna yaitu Tim Koordinasi Pembangunan Kawasan

Perdesaan (TKPKP) Kabupaten Muna dan Tim Pengelola Kawasan

Perdesaan (TPKP). Penetapan kawasan perdesaan di Kabupaten Muna

berangkat dari proses yang terdiri dari empat pilar dalam penyusunan

program pengembangan potensi yaitu insfrastruktur, pengembangan

usaha ekonomi, penguatan kelembagaan dan pengembangan kapasitas

sumberdaya manusia (SDM).

Proses Fasilitasi Daerah dalam Rencana Pengembangan Kawasan

Perdesaan (RPKP) Kabupaten Muna dilakukan secara partisipatif yang

dimaknai dengan adanya keterlibatan masyarakat secara aktif dalam

proses fasilitasi serta keterlibatan tersebut menyentuh semua

stakeholders dalam kawasan perdesaan. Muaranya adalah sesuai dengan

amanah Undang-Undang Desa yakni mempercepat desa membangun

malalui peningkatan kualitas pelayanan, pembangunan dan

pemberdayaan masyarakat desa.

Kegiatan terkait proses Fasilitasi Daerah dalam RPKP Kabupaten

Muna itu merupakan hasil kerjasama antara Tim Ahli dari Direktorat

Jenderal Pembangunan Kawasan Perdesaan (Ditjen PKP) – Kementerian

Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI dengan Pusat

Studi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan (PSP3) Institut Pertanian

Bogor – Provinsi Jawa Barat pada Tahun 2015.

PUSDATIN

Page 101: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 92

4.2. Potensi Kawasan Kabupaten Muna

4.2.1. Pengembangan Kawasan Pertanian dan Agrobisnis

Potensi pengembangan lahan pertanian di Kabupaten Muna

seluas ± 1.802 Ha, meliputi pengembangan kawasan peruntukan

pertanian lahan basah yang diperuntukkan sebagai lahan pangan

pertanian berkelanjutan sesuai dengan daya dukung dan hasil studi

dengan luas ± 770 Ha, dan pengembangan kawasan peruntukan lahan

kering dengan luas ± 197.711 Ha.

Dikutip dari tulisan Suharno dan Rusdin terkait kelayakan usaha

tani jagung hibida di Kabupaten Muna Tahun 2017, kegiatan pendukung

untuk pertanian di kabupaten ini diarahkan sebagai kawasan agropolitan

yang merupakan penyediaan sentra untuk agropolitan dan

pengembangannya dengan menyediakan lahan pertanian pangan

berkelanjutan sesuai dengan daya dukung lingkungan, khususnya jagung.

Berdasarkan arahan pengembangan lahan petanian pada kawasan

perdesaan di Tanah Muna, pemerintah daerah menggalakkan komoditas

jagung. Diketahui dari data statistik yang bersumber pada Kabupaten

Muna dalam Angka Tahun 2016, luas panen jagung Tahun 2015 tercatat

mencapai 13.159 Ha dengan produksi sebesar 32.007 ton. Kondisi

tersebut sesuai dengan jenis lahan Muna yang kering dan subur sehingga

cocok untuk pengembangan tanaman pangan terutama jagung dan

kacang-kacangan. Hal itu tentu akan didukung dengan pendampingan

inovasi teknologi komoditas jagung menggunakan varietas unggul

hibrida. Sejak Tahun 2000, masyarakat Muna mulai menanam jagung

kuning (hibrida dan komposit) untuk bahan industri pakan.

Selain itu, sebagian petani masih menanam jagung jenis lokal

untuk kebutuhan konsumsi. Menanam komoditas jagung merupakan

PUSDATIN

Page 102: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 93

usaha tani yang telah dilakukan secara turun temurun sejak zaman dulu

dimana jagung adalah makanan pokok masyakarat Muna hingga saat ini.

Pengembangan komoditas jagung sangat memungkinkan untuk

menjadikan kabupaten ini sebagai pemasok pakan ternak (cargil) karena

jagung bisa menjadi bahan dasar pembuatan cargil. Hal tersebut akan

mendorong pengembangan industri rumah tangga (home industry) dan

masyarakat dapat menjadi peternak terutama unggas (ayam kampung).

Hal yang menarik, sejak Tahun 2011 petani Muna telah mencoba

mengembangkan tanaman jagung dengan menggunakan pupuk kulit

jambu mete. Penggunaan limbah kulit jambu mete sebagai pupuk

organik adalah pertama kali dilakukan uji coba di Sulawesi Tenggara

khususnya di Tanah Wuna. Uji coba lahan seluas 4 hektar tersebut

menghasilkan jagung rata-rata 5,6 ton jagung basah per hektar. Tanah

yang sangat cocok untuk tanaman jagung dan jambu mete menjadi hal

mengguntungkan dalam rangka mendukung pengembangan lima produk

ya g se pat diusu g Pe da de ga se uta saru g ekah sapi,

rumput laut, jagung, jambu mete dan hasil hutan).

Tanah Wuna yang dinilai cocok untuk menanam komoditas jambu

mete (Anacardium occidentale, L.) menjadikan Kabupaten Muna (dan

Kabupaten Buton) yang didiami oleh Suku Pancana (Muna) sebagai

sentra produksi utama jambu mete di Provinsi Sulawesi Tenggara setelah

Provinsi Nusa Tenggara Timur. Tanaman ini memiliki daya adaptasi yang

sangat luas terhadap faktor lingkungan karena tahan terhadap

kekeringan atau tanah gersang. Jambu mete dalam bentuk gelondongan

merupakan jenis komoditas yang banyak diekspor terutama ke negara

India dan Vietnam.

PUSDATIN

Page 103: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 94

Namun sektor perkebunan jambu mete di kabupaten ini memiliki

masalah kualitas seperti tingkat permodalan usaha yang lemah, produksi

yang rendah, pendapatan rendah dan sistem pemasaran yang tidak

efisien. Posisi tawar (bargaining position) petani lemah karena petani

tidak memiliki informasi yang dapat digunakan sebagai harga referensi.

Harga ditentukan oleh pedagang jambu mete yang mengakibatkan

rendahnya harga jual di tingkat petani.

Gambar 4.3.

Jambu Mete Tanah Muna Diklaim Terenak di Dunia

Sumber: http://rakyatsultra.fajar.co.id/2016/11/07/mete-muna-diklaim-

terenak-di-dunia/

Sisi positifnya, Kabupaten Muna tak hanya dikenal karena kayu

jatinya yang memiliki kualitas dunia, namun juga dikenal sebagai

penghasil jambu mete yang memiliki kualitas dunia. Baru-baru ini

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) telah

mengeluarkan lisensi atau pengakuan bahwa mete Muna adalah mete

terenak di dunia. Faktor iklim dan kondisi alam Muna yang sangat kering

menyebabkan mete Muna memiliki cita rasa yang berbeda.

PUSDATIN

Page 104: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 95

4.2.2. Pengembangan Kawasan Perikanan dan Kelautan

Sektor perikanan dan kelautan Kabupaten Muna tidak bisa

dipandang sebelah mata. Sektor ini memiliki andil cukup besar terhadap

perekonomian Kabupaten Muna karena produksi komoditas perikanan

(tangkap dan budidaya) cukup melimpah dengan tren yang menunjukkan

peningkatan setiap tahunnya. Dari 337 km panjang garis pantai dan

2.559,4 km² luas lautan Kabupaten Muna, kemungkinannya akan

berbanding lurus dengan potensi hasil laut yang terkandung didalamnya,

baik itu yang ditangkap maupun yang dibudidayakan.

Untuk produksi kegiatan budidaya ikan baik itu budidaya laut

maupun budidaya payau, bisa diprediksi masih dibawah potensi yang ada

dan diperkirakan masih kurang dari 50%. Jika merujuk tren perdagangan

ikan budidaya, dapat digambarkan beberapa produksi hasil budidaya

sebagai berikut. Produksi ikan bandeng kira-kira bisa mencapai angka

1.400 ton/tahun, udang vanamei sekitar 800 ton/tahun, ikan kerapu

sekitar 3 ton/tahun, udang lobster sekitar 0,5 ton/tahun, dan rumput laut

kemungkinannya bisa mencapai angka 48.000 ton/tahun.

Pada Tahun 2015, produksi perika a ta gkap laut dі Ka upate

Mu a se esar . , to уа g do i a dihasilka dі tiga ke a ata

уаk і Ke a ata Maro o, Duruka, da To ea. Angka produksi perikanan

і і e i gkat taja dаrі . , to уа g dihasilka pada Tahun 2014.

Perkemba ga sektor perika a ta gkap telah diduku g оlеh 5.683

rumah tangga nelayan dan ar ada ta gkap ukup oder уаk і .

kapal motor. Pada tahun ini angka tersebut telah menunjukkan kemajuan

yang berarti. (Sumber: Kabupaten Muna dalam Angka Tahun 2016)

Perkembangan dalam ekonomi di sektor perikanan tangkap dan

perairan umum setidaknya harus diduku g оlеh per i taa ko su si

PUSDATIN

Page 105: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 96

lokal уа g ukup ti ggi. Ke iasaan akan makan ikan menjadikan ikan

termasuk komoditas utama di Kabupaten Muna.

Dalam statistik perdagangan antar pulau, perdagangan hasil

perika a e e pati ilai terti ggi ѕеtеlаh perdaga ga hasil

perke u a уаk і e apai Rp , Miliar pada Tahu . Bukti i i

menjadi potensi besar jika dikelola dengan baik. Fakta tersebut јugа

dikuatka оlеh rata-rata pengeluaran perkapita untuk kelompok

makanan sebesar Rp . ѕеtеlаh kelo pok padi-padian.

Mеѕkірu terjadi peru aha strategis dala rezi pe gelolaa

perikanan dan kelautan pasca implementasi UU No. 23 Tahun 2014

dimana kewenangan pengelolaan sektor і і diserahka kе Pe eri tah

Provinsi (Pemprov), namun Pemerintah Kabupaten Muna bisa membantu

Pemprov menumbuhkan sektor hulu dan hilir dі ka asa -kawasan

produksi perikanan tangkap lokal untuk menggerakkan ekonomi daerah

pesisir dan pulau-pulau berpenghuni tetap еlаluі i estasi.

Namun kesejahteraan masyarakat nelayan dan pembudidaya ikan

masih sulit dijangkau karena nilai ekonomis hasil perikanan dan kelautan

yang tersedia masih rendah. Terkait fakta adanya beberapa hasil

perikanan dan kelautan dengan nilai ekonomis rendah jika dijual dalam

bentuk segar, seperti ikan loba (peperek), ikan lure (teri) dan lain-lain,

maka Dinas Perikanan Kabupaten Muna meluncurkan program Ja a

Sekolah (Jangan Menjual Sebelum Ikan Diolah) dengan sasaran

komoditas dengan nilai ekonomis rendah tersebut.

Program Ja a Sekolah yang telah dipresentasikan di hadapan

tim Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI tersebut merupakan salah

satu upaya Pemerintah Kabupaten Muna melalui Dinas Perikanan untuk

meningkatkan harga jual dan nilai ekonomis produk perikanan di tanah

PUSDATIN

Page 106: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 97

Wuna dengan cara melakukan pengolahan terlebih dahulu (terhadap

komoditas dengan nilai ekonomis rendah) sebelum dijual.

Selain meningkatkan harga jual dan nilai ekonomis produk

perikanan, program Ja a Sekolah juga ditargetkan dapat mengurangi

pengangguran dengan terbukanya lapangan kerja baru di sektor

pengolahan hasil perikanan yang implikasi akhirnya adalah peningkatan

kesejahteraan masyarakat Wuna. Berikut berbagai produk ikan olahan di

wilayah Kabupaten Muna edisi Agustus 2017.

Tabel 4.4.

Produk Olahan Ikan di Wilayah Kabupaten Muna

Edisi Agustus 2017

Sumber: https://formuna.wordpress.com/2017/09/11/tingkatkan-nilai-

ekonomis-produk-perikanan-di-kabupaten-muna-dengan-jaman-sekolah/

Secara sederhana, program itu akan mendorong upaya

terwujudnya produk olahan hasil perikanan di Kabupaten Muna yang

berkualitas dan berdaya saing di pasaran. Produk olahan yang telah

NO. JENIS KOMODITAS IKANKECAMATAN

PENGHASIL

VOLUME CAPAIAN

(TON/TAHUN)

1 IKAN BEKU KATOBU 260

NAPABALANO

TOWEA

2 RAJUNGAN BEKU NAPABALANO 76

TOWEA

3 RAJUNGAN MASAK TOWEA 9

4 IKAN GARAM/KERING TOWEA 115

NAPABALANO

5 TERI KERING TOWEA 33

NAPABALANO

6 TERI GARAM/MASAK TOWEA 25

7 IKAN ASAP KONTU KOWUNA 52

8 RAJUNGAN DAGING MAROBO 98

NAPABALANO

DURUKA

9 IKAN PINDANG NAPABALANO 21

10 BAKSO IKAN KATOBU 0,7

PUSDATIN

Page 107: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 98

dihasilkan oleh nelayan dan/atau pembudidaya ikan akan ditingkatkan

kualitasnya hingga pada desain kemasan (branding) yang lebih menarik.

4.2.3. Pengembangan Kawasan Industri

Kondisi daerah Provinsi Sulawesi Tenggara saat ini yang hampir

segala sektor pembangunannya dipolitisasi khususnya dibidang industri

dan pertambangan yang begitu sensitif dengan ego sentral oknum

tertentu yang seringkali membuat Iklim Investasi terganggu, sehingga

hadirnya Prioritas Pembangunan Kawasan Industri diluar Jawa dengan

menjatuhkan Pilihan Kabupaten Muna salah satu diantaranya sangat

perlu untuk adanya penyamaan visi demi kesejahteraan bersama.

Sasaran nasional yang ingin dicapai adalah peningkatan kontribusi sektor

industri pengolahan non-migas luar Jawa.

Kabupaten Muna sedang menggalakkan kawasan industri

kerajinan berbasis sentra IKM yang menitikberatkan pada produk kain

tenun Tanah Muna. Dalam upaya pengembangannya, Pemda Muna

menggandeng Bank Indonesia untuk membulatkan komitmen diatas

Nota Kesepahaman (MoU) untuk menumbuhkembangkan sentra

kerajinan tenun tradisional. Pengrajin tenun tersebut mencakup dua

wilayah, Kecamatan Kontunaga dan Lohia dengan kegiatan yang

terkonsentrasi di Desa Masalili dan Desa Mabodo. Kain / sarung tenun

Muna Kawasan kerajinan tersebut menekankan pada kerajinan jati dan

nentu. Semua industri kreatif tersebut menjadi suatu tumpuan daerah

ysng harus terus dikembangkan.

4.2.4. Pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata

Belakangan ini Pemerintah Kabupaten Muna sedang gencar-

gencarnya melakukan pengembangan kawasan pariwisata hingga pada

PUSDATIN

Page 108: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 99

Tahun 2017 ini dipastikan kabupaten tersebut mendapatkan dukungan

anggaran dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Muna sebesar Rp 1,39

Miliar. Anggaran tersebut dialokasikan untuk pengembangan pariwisata

dengan uraian pembangunan obyek wisata unggulan dan pengembangan

karya seni daerah dalam rangka mengangkat pencitraan dan pelaksanaan

promosi pariwisata Kabupaten Muna.

Merujuk Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang

Perikanan dan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang

Kepariwisataan, salah satu program pembangunan yang bisa digalakkan

oleh Pemerintah Kabupaten Muna adalah program i a isata i a

berarti perikanan, wisata berarti pariwisata). Minawisata merupakan

pendekatan pengelolaan terpadu yang berbasis konservasi dengan

menitikberatkan pada pengembangan perikanan dan pariwisata bahari.

Minawisata juga dapat didefinisikan sebagai pengembangan kegiatan

perekonomian masyarakat dan wilayah yang berbasis pada pemanfaatan

potensi sumberdaya kelautan, perikanan dan pariwisata secara

terintegrasi pada wilayah tertentu.

Terdapat empat item aktivitas pada kegiatan minawisata antara

lain: [1] Wisata mina; [2] Wisata konservasi dan pendidikan lingkungan;

[3] Wisata bahari; dan [4] Wisata kuliner. Wisata mina berbasis perikanan

dan kombinasinya dapat berupa pengembangan wisata budidiaya laut

seperti melihat proses budidaya ikan, memberi makan ikan dan

memanen ikan. Wisata konservasi dapat berupa ekowisata mangrove

dan pendidikan konservasi. Wisata bahari dapat berupa diving, wisata

fotografi bawah air, berenang, snorkeling, olahraga pantai, dan festival

pantai. Sementara wisata kuliner mencakup makanan produk perikanan,

mengamati dan praktek membuat makanan olahan dari ikan, rumput laut

PUSDATIN

Page 109: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 100

dan buah mangrove seperti kerupuk ikan, manisan rumput laut, otak-

otak, abon ikan, dan beragam makanan dari buah mangrove.

Gambar 4.4.

Minawisata Bahari di Kabupaten Muna

Sumber: https://formuna.wordpress.com/2016/11/11/minawisata-bahari-

tawaran-konsep-pembangunan-di-muna/

Selain empat item tersebut, minawisata yang merupakan tawaran

konsep pembangunan di kabupaten ini dapat berupa pengembangan

pulau-pulau kecil yang dipadukan dengan pariwisata supaya dapat

memberikan manfaat pada masyarakat sekitar dimana konkretnya

merupakan perpaduan pengembangan sektor perikanan dan pariwisata.

Sementara, terdapat beberapa tempat wisata yang cukup populer

di Kabupaten Muna sebagai berikut.

1. Danau Napabale

Danau yang berada tepat di kaki bukit ini merupakan tempat

wisata Kabupaten Muna yang paling dikenal banyak orang.

Danau ini tampak unik dan menarik karena dihubungkan

langsung ke laut melalui terowongan karang sepanjang 50

meter yang terbuat secara alami. Untuk dapat melewati

terowongan tersebut, pengunjung harus terlebih dahulu

PUSDATIN

Page 110: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 101

melihat kondisi pasang surut air laut. Hanya saat surut saja

pengunjung baru bisa melewatinya. Danau ini terletak di Desa

Lohia, Kecamatan Lohia. Keindahan danau ini semakin kental

dan membuat pikiran menjadi tenang saat kondisi cuaca

cerah disertai dengan udara yang segar.

2. Labuan Belanda / Oeng Kapala

Labuan Belanda atau Oeng Kapala merupakan pelabuhan

yang kini masih dipakai sebagai rute tetap kapal-kapal yang

berasal dari negara lain, seperti Australia, Amerika Serikat,

dan New Zealand, berkisar antara 50–70 kapal pertahunnya.

Sesuai namanya, Labuan Belanda, pada perang dunia ke-2

pelabuhan ini merupakan pelabuhan yang digunakan oleh

Belanda dan sempat dijadikan sebagai tempat

persembunyian kapal Belanda. Hal ini juga membuktikan

bahwa dulu kolonial Belanda bukan hanya menjajah pulau-

pulau besar saja. Terlepas dari hal itu, tempat wisata yang

juga memiliki nilai sejarah ini kian eksotis dengan adanya

beragam biota laut sehingga sangat cocok untuk wisatawan

yang ingin melakukan diving dan berenang.

3. Danau Motonuno

Danau Motonuno merupakan tempat yang menawarkan

keindahan danau yang jernih dengan air yang berwarna biru

tua. Sama dengan Danau Napabale, danau ini juga terhubung

dengan air laut namun tidak memiliki kandungan garam.

4. Pantai Meleura

Pantai yang disebut-sebut sebagai Raja Ampat-nya Pulau

Muna ini memiliki keindahan dengan hamparan pulau-pulau

PUSDATIN

Page 111: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 102

karang yang ditumbuhi pepohonan hijau dan laut yang indah.

Terletak di Desa Lakarinta, Kecamatan Lohia dengan jarak

sekiar 18 km dari Kota Raha.

5. Pantai Walengkabola

Pantai ini menyuguhkan hamparan pasir berwarna cokelat

dengan panorama indah. Perpaduan alam yang indah dengan

gradasi air laut dikelilingi oleh bukit dan pohon nyiur. Terletak

di Jalan Tanjung, Desa Oempu, Kecamatan Tongkuno dengan

jarak tempuh sekitar 72 km atau satu jam dari Kota Raha.

6. Danau Ubur-Ubur Lohia

Meruakan salah satu danau ubur-ubur tidak menyengat di

Indonesia dengan melewati Danau Laut Napabele yang

dikelilingi tebing karst yang sangat indah dan trekking selama

satu jam.

7. Pantai Pajala

Pantai dengan hamparan pasir putih, birunya air laut dan

luasnya bibir pantai dengan pepohonan hijau yang

mengelilinginya ini terletak di Desa Pajala, Kecamatan

Maginti dan berjarak sekitar 60 km atau menempuh waktu

satu jam dari Kota Raha.

8. Pemandian Moko

Pemandian Moko dengan julukan pemandian bidadari ini

terletak di Desa Oempu, Kecamatan Tongkuno, Kabupaten

Muna. Berjarak sekita 66 km dari pusat Kota Raha.

PUSDATIN

Page 112: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 103

4.3. Pendekatan One Village One Product untuk Kreativitas Usaha Mikro,

Kecil dan Menengah

Pendekatan One Village One Product (OVOP) mulai dikembangkan oleh

Morihiko Hiramatsu, seorang mantan pejabat MITI yang terpilih menjadi

Gubernur Oita – Jepang pada periode Tahun 1979–2003. Menerapkan ide

konsep pengembangan ekonomi rakyat perdesaan berbasis potensi lokal

melalui pengembangan suatu produk yang mampu bersaing di pasar global

yang berlandaskan pada nilai tambah dan semangat kemandirian masyarakat.

Definisi OVOP di Indonesia dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan

Menengah (KUKM) RI adalah upaya pemerintah meningkatkan nilai tambah

produk unggulan daerah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan

masyarakat dalam wadah koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.

Dua topik utama diatas, One Village One Product (OVOP) dan Usaha

Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), memiliki keterkaitan erat dalam konteks

pengembangan potensi daerah melalui produk unggulan lokal (desa atau

kawasan perdesaan). Konsep OVOP adalah upaya memberi nilai tambah atas

produk unggulan suatu desa atau daerah tertentu yang mengandung local

content berbasis budaya. Sedangkan, UMKM dinilai sebagai tulang punggung

perekonomian rakyat yang menggerakkan kreativitas pelaku usaha. Keduanya

menempatkan fokus perhatian pada masyarakat.

Implementasi OVOP atau dikenal sebagai produk unggulan desa (prudes)

atau kawasan desa (prukades) begitu populer sebagai konsep perkembangan

suatu regional dengan memfokuskan ke komoditi utama agar terjadi

peningkatan di skala perekonomian (scale of economies) dan memiliki suatu

spesialisasi tertentu yang memiliki keunggulan dibandingkan tempat lainnya.

Kemajuan suatu regional, baik di tingkat desa, kawasan perdesaan, kota atau

PUSDATIN

Page 113: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 104

daerah ditentukan oleh kekuatan produk unggulan yang ada. Intinya, setiap

desa didorong untuk dapat memiliki satu keunggulan.

Untuk mengembangkan prudes / prukades yang mengacu pada konsep

OVOP, suatu daerah tidak cukup melihat produk inti (core product) saja, namun

juga perlu menghasilkan turunan-turunan dari produk inti. Gerakan ini

merekomendasikan pada masyarakat untuk menggunakan sumberdaya lokal

dimana dapat menghasilkan nilai tambah produk yang tinggi kemudian

menawarkan hasil tersebut ke pasar. Konsep satu desa satu produk yang

berasal dari Oita, Jepang ini dianggap lebih sederhana dari Keizen namun

keduanya seolah memiliki kaitan erat yakni berbasis aktivitas.

Strategi pengembangan prudes atau prukades berfokus kepada

sumberdaya yang dimiliki dan dikuasai desa atau kawasan perdesaan, memiliki

nilai ekonomis, berdaya saing tinggi artinya memiliki kompetensi inti (core

competence), serapan tenaga kerja tinggi, diproduksi dengan kelayakan teknis

(baik bahan baku dan pasar) yang merupakan talenta dan memiliki

kelembagaan masyarakat setempat (sumberdaya manusia, teknologi,

dukungan infrastruktur, kondisi sosial budaya lokal).

Sementara, dalam pengembangan UMKM dengan pendekatan OVOP

untuk ini dilakukan melalui kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah

daerah, sektor swasta dan masyarakat lokal. UMKM membantu pemerintah

dalam hal penciptaan lapangan kerja baru yang menggunakan tanaga-tenaga

baru dalam rangka mendukung peningkatan pendapatan rumah tangga. Selain

itu, UMKM juga memiliki fleksibilitas yang tinggi jika dibandingkan dengan

usaha yang berkapasitas lebih besar. UMKM perlu perhatian khusus dan

didukung oleh informasi yang akurat, agar terjadi link bisnis yang terarah

antara pelaku usaha kecil dan menengah dengan elemen daya saing usaha,

yaitu jaringan pasar.

PUSDATIN

Page 114: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 105

Kinerja nyata yang dihadapi oleh sebagian besar usaha terutama mikro,

kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia yang menonjol adalah rendahnya

tingkat produktivitas, rendahnya nilai tambah dan rendahnya kualitas produk.

Meskipun diakui juga bahwa UMKM menjadi lapangan kerja bagi sebagian

besar pekerja, tetapi kontribusi dalam output nasional dikategorikan

rendah. Hal tersebut dikarenakan UMKM, khususnya usaha mikro dan sektor

pertanian (yang banyak menyerap tenaga kerja), mempunyai produktivitas

yang sangat rendah. Bila upah dijadikan produktivitas, upah rata-rata di usaha

mikro dan kecil umumnya berada dibawah upah minimum. Kondisi ini

merefleksikan produktivitas sektor mikro dan kecil yang rendah bila

dibandingkan dengan usaha yang lebih besar.

Pengembangan desain produk kerajinan tenun yang diwadahi UMKM di

Kabupaten Muna, seperti produk daerah lainnya, merupakan salah satu aspek

dari keseluruhan aspek yang terkait dalam pendekatan OVOP untuk

mengembangkan potensi kawasan perdesaan. Kawasan Perdesaan Pertanian

Terpadu Kontunaga Barakati Kabupaten Muna yang awalnya menitikberatkan

pada pengembangan potensi peternakan dan jagung mengalami peralihan

dengan menjadikan kain atau sarung tenun Muna sebagai potensi unggulan.

Produk kerajinan tenun tersebut ditemukan dalam beberapa sentra

industri rumah tangga. Kain atau sarung tenun Muna dinilai tidak hanya

penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dari segi ekonomi

(Gros National Product), juga dapat menumbuhkan kepuasan batin (Gros

National Satisfaction) bagi pengrajin kain tenun dan masyarakat setempat.

4.4. Kerajinan Tenun Khas Tanah Wuna

Bicara tentang kain atau sarung tenun di Provinsi Sulawesi Tenggara,

tentunya Kabupaten Muna memiliki ciri khas tersendiri. Perbedaannya dapat

PUSDATIN

Page 115: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 106

dilihat dari motif, corak, warna dan jenis kain. Bahkan tenun Muna ternyata

terlukis di dinding Gua Liang Kobori, Desa Liang Kobori, Kecamatan Kontunaga

sejak zaman pra sejarah. Pada dinding gua tersebut terdapat lukisan pola hidup

masyarakat di zamannya.

Acara adat yang merupakan tradisi yang melestarikan beberapa hal mulai

dari cara bertahan hidup, hewan kuda sebagai alat tansportasi, layang-layang

kaghati hingga lukisan kain tenun yang dipercaya bahwa proses pengolahannya

telah dilakukan masyarakat setempat sejak ratusan tahun lalu. Pada kain

tenun, masyarakat kala itu masih menggunakan pewarna alami yang diperoleh

dari tumbuhan, misalnya kayu pohon nangka untuk pewarna hitam dan daun

mangga sebagai pewarna hijau. Seiring perkembangan zaman, kain tenun

Muna telah banyak dikreasikan dengan tren kreatif masa kini. Namun tidak

meninggalkan ciri khas jenis pewarna yang bersumber dari alam. Sementara,

sektor pasarnya yang sudah tersebar baik lokal, nasional dan Internasional.

Sejak ratusan tahun lalu, keterampilan menenun sarung khas Muna

diwariskan secara turun temurun. Terlebih karena benang yang digunakan

sangat khas, yang dipintal secara tradisonal, baik dari benang sutera maupun

kapas. Saat ini, sarung Muna banyak dihasilkan di Desa Masili, Kabupaten

Muna. Masyarakat Muna mempercayai bahwa untuk menciptakan selembar

kain tenun kas Muna, haruslah dikerjakan dengan jiwa yang bersih dan tenang.

Jika tidak, penenun akan sangat kesulitan merangkai motif yang memang

cukup rumit. Proses pembuatan sarung tenun adat Muna ada dua bagian yaitu:

1. Proses meng-hani / kasoro

Proses meng-hani / kasoro adalah suatu proses awal yang dilakukan

dalam pembuatan sarung tenun adat Muna dengan cara menyusun

setiap helai lembaran benang pada alat yang telah disiapkan sebelumnya

dan dengan cara-cara tertentu pula oleh dua orang baik anak-anak

PUSDATIN

Page 116: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 107

maupun dewasa. Bahan dasar utama yang digunakan dalam pembuatan

sarung Muna yaitu benang biasa dan benang mamilon atau benang nilon

dengan warna yang berbeda sesuai dengan warna sarung yang akan

dibuat. Benang biasa yaitu benang yang biasa digunakan oleh masyarakat

pada umumnya untuk menjahit, sedangkan benang mamilon atau

benang nilon yaitu benang yang khusus digunakan untuk membuat

sarung tenun adat dengan ciri mengkilap.

Adapun alat-alat yang digunakan dalam proses meng-hani / kasoro

antara lain:

1] Langku, yaitu dua batang kayu balok atau bambu dengan ukuran

sedang yang diabringkan sejajar dengan jarak sekitar 1 meter

dan panjangnya sekitar 2 meter;

2] Jhangka, yaitu bambu yang diebntuk seperti sisir yang baguan

atas dan bawahnya dihimpitkan dengan dua batang bambu kecil

dengan panjang sekitar 1,4 meter. Jhangka ditempatkan pada

bagian tengah langku dan diikar pada kedua batang langku itu;

3] Kae, yaitu sebatang bambu yang berukuran sedang dengan

panjang sekitar 1,4 meter yang diikatkan pada kedua ujung

langku dan berfungsi untuk mengencangkan benang;

4] Ati, yaitu sebatang kayu yang dibentuk sedemikian rupa dengan

bagian tengahnya mengecil dengan panjang sekitar 1,4 meter

yang dipasang pada ujung langku dan berfungsi untuk

mengencangkan benang;

5] Kaju, yaitu sebatang bambu kecil dengan panjang sekitar 1,4

meter yang dipasang pada langku dan berfungsi membatasi

benang bagian atas dan bagian bawah agar tidak bercampur;

PUSDATIN

Page 117: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 108

6] Parambhibhita, yaitu ssebatang bambu kecil yang panjangnya

lebih kurang 1 meter dan digunakan sebagai tempat untuk

memisahkan benang bagian atas dan bawah serta sebagai

tempat menggulungkan benang nilon;

7] Bhibhita, yaitu seutas benang nilon yang digulungkan pada

parambhibhita sekaligus juga berfungsi sebagai pemisah antara

benang yang satu dengan benang yang lainnya;

8] Kaghua, yaitu berupa tempat sabun colek lengkap dengan

penutupnya yang kemudian diisikan dengan segulung benang

dan pada bagian atas penutupnya dilubangi sebagai tempat

keluarnya benang. Dahulu sebelum ada pengetahuan untuk

menggunakan tempat sabun colek, masyarakat setempat

menggunakan tempurung kepala. Tempurung kelapa yang

digunakan ahanya sebelah saja. Kemudian tempurung kelapa

tersebut dilubangi pada kedua belah sisinya dan pada gulungan

benang dumasukkan sebatang kayu yang diperkirakan bisa

masuk di dalam lubang segulung benang tersebut. Selanjutnya

kayu yang sudah dimasukkan ke dalam gulungan benang

tersebut, kedua ujungnya dimasukkan pada kedua belah sisi

lubang tempurung kelapa sehingga benang tersebut bisa

berputar dengan sendirinya apabila ditarik;

9] Kangkai, yaitu selembar tulang tipis yang biasanya diambil dari

tulang rusuk sapi yang panjangnya lebih kurang sekitar 50 cm

dengan bagian ujungnya berbentuk seperti mata pancing yang

berfungsi sebagai pengait benang melalui sela-sela jhangka.

Kangkai ini juga bisa terbuat dari kayu, namun kayu teresebut

harus dihaluskan karena jika kayu tersebut kasar bisa saja

PUSDATIN

Page 118: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 109

benang-benang yang akan dibuat menjadi sarung ketika dalam

proses meng-hani / kasoro maupun proses menenun terkait

atau tersangkut pada kayu itu sehingga benang bisa saja putus.

2. Proses Menenun

Proses menenun adalah suatu proses lanjutan setelah melakukan

poses meng-hani / kasoro yang merupakan penentu apakah sarung yang

dihasilkan akan memiliki bunga atau corak atau hanya sarung polos biasa

saja. Proses menenun harus dilakukan oleh orang-orang yang telah mahir

karena dalam proses ini kualitas sarung akan ditentukan sehingga perlu

pula keahlian khusus dalam pengerjaannya. Biasanya orang-orang yang

melakukan proses menenun ini merupakan orang-orang yang telah

berumur yang dalam hal ini ia telah lama menekuni pembuatan sarung

tenun adat ini. Seseorang yang melakukan proses menenun harus telah

mengetahui atau telah memiliki bayangan dalam pikirannya sarung apa

yanga akan dibuat dan modelnya seperti apa sehingga prosesnya akan

berjalan terus-menerus tanpa putus.

Telah diketahui bahwa proses meng-hani / kasoro harus dilakukan

oleh dua orang, namun pada proses menenun yang terjadi malah

sebaliknya. Proses menenun tidak boleh dilakukan oleh dua orang akan

tetapi hanya dapat dilakukan oleh satu orang saja. Langkah-langkah yang

dilakukan dalam proses menenun yaitu menyiapkan peralatan yang akan

digunakan dalam proses penenunan seperti katai yaitu dua lembar papan

yang panjangnya sekitar 1,6 meter dan lebarnya sekitar 15–20 cm. Papan

ini diletakkan pada dinding dan berfungsi sebagai tiang atau penyangga.

Selanjutnya adalah memindahkan bagian-bagian alat dari proses

meng-hani / kasoro kepada proses menenun. Alat-alat yang dipindahkan

tersebut antara lain:

PUSDATIN

Page 119: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 110

1] Kae yang semula berada pada proses meng-hani / kasoro yaitu

terletak pada ujung langku sebelah kanan, kemudian

dipindahkan pada proses menenun yang dipasang pada ujung

katai bagian atas. Ati tidak mengalami perubahan fungsi yaitu

sebagai alat yang digunakan mengencangkan benang.

2] Ati yang semula berada pada proses meng-hani / kasoro yaitu

terletak pada ujung dua batang langku sebelah kiri, kemudian

dipindahkan pada alat menenun yang dipasangkan dengan

sebatang kayu berhimpitan agar benang yang sudah tersusun

tidak bergeser lagi. Dalam hal ini, ati mengalami perubahan

fungsi yang semula ketika berada pada proses menghani hanya

berfungsi sebagai pengencang benang agar tidak longgar atau

kendur, setelah berada pada proses menenun ati berfungsi

sebagai alat yang menjepit atau alat yang dapat merapikan

benang sehingga benang tidak bergeser lagi.

3] Demikian pula kaju, bhibhita dan parambhibhita dipindahkan

dari proses meng-hani/ kasoro ke proses menenun yang

diletakkan diatas kaki si penenun, namun letak asalnya tidak

berubah atau tidak bergeser.

4] Kafetadaha yaitu sebatang kayu yang dijadikan tempat

menginjakkan kaki agar sang penenun dapat menarik benang-

benang yang sudah terpasang pada alatnya agar lebih kencang.

5] Lobu yaitu sebatang bambu yang berukuran sedang dengan

panjang lebih kurang 25-30 cm dan pada salah satu ujungnya

dipotong sehingga berlubang dan ujung lainnya tertutup.

Selanjutnya ada sebatang kayu kecil yang digulungkan dengan

segulung benang. Semakin banyak variasi bunga atau corak dan

PUSDATIN

Page 120: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 111

variasi warna yang akan dibuat pada selembar sarung, maka

akan semakin banyak pula gulungan benang pada kayu kecil

tersebut yang digunakan. Hal ini dimaksudkan karena setiap

gulungan benang sebatang kayu kecil tersebut digulungkan

dengan warna benang berbeda dan masing-masing gulungan

mempunyai fungsi tersendiri sesuai dengan variasi bunga atau

corak dan fariasi warna yang akan dibuat pada selembar sarung.

6] Katokano bunga yaitu bambu kecil yang berada diatas benang

tenunan dengan beberapa utas benang nilon yang membatasi

kumpulan benang tenunan. Katokano bunga sebenarnya

merupakan bahasa asli Muna yang jika diartikan kedalam Bahasa

Indonesia adalah perle gkapa u ga , ya g berfungsi sebagai

alat yang digunakan untuk membentuk bunga atau corak pada

sarung tenun. Lebih banyak variasi bunga atau corak yang akan

dibuat pada selembar sarung tenun, maka akan semakin banyak

pula jumlah dari katokano bunga tersebut.

7] Kadanda yaitu sebatang kayu yang berada diatas benang

tenunan dan berfungsi untuk menindai benang agar tidak

terhambur atau berantakan. Kadanda ini tidak terlalu banyak

difungsikan tetapi merupakan juga salah satu alat yang harus

tetap ada dalam proses penenunan.

8] Bhalida yaitu sebatang kayu tipis yang panjangnya sekitar 1,4

meter dan berfungsi merapatkan benang-benang yang telah

disusun sebelumnya selembar demi selembar benang. Cara kerja

dari alat bhalida ini yaitu dengan cara memukul-mukul jhangka

sehingga jhangka yang sudah berisikan benang-benang tergeser

PUSDATIN

Page 121: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 112

merapatkan benang yang telah dimasukkan sebelumnya dengan

menggunakan lobu.

9] Kabuntuluha yaitu sebatang kayu tebal yang digunakan untuk

menahan atau menopang agar bhalida pada saat digunakan

tidak langsung ke lantai karena jika bhalida tidak tertopang

maka akan menyulitkan sang penenun ketika memasukkannya

kembali di sela-sela benang.

10] Tetere yaitu selembar papan yang agak tebal yang dipasang pada

katai bagian bawah sehingga pada saat melakukan penenunan

benang akan berbentuk huruf L.

11] Talikundo yaitu kayu yang diukir atau yang dibentuk sedemikian

rupa agar sipenenun lebih nyaman dalam melakukan

penenunan. Talikundo ini berfungsi sebagai alat untuk

mengencangkan benang yang dipasang di belakang si penenun

dengan tali yang diikat antar talikundo dengan ati yang berada

didepannya.

Gambar 4.5.

Alat Tenun Tradisional Khas Tanah Muna

Sumber: http://trisaktiindonesia.blogspot.co.id/2014/12/makna-

simbolik-padatata-cara-perkawinan.html

PUSDATIN

Page 122: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 113

Setelah selesai menyiapkan dan memindahkan alat dari proses

meng-hani / kasoro kepada proses menenun, maka selanjutnya yaitu

langkah-langkah yang dilakukan dalam proses menenun yaitu diawali

dengan sang penenun mengambil posisi pada alat penenunan dengan

duduk terlentang. Kaki dari sang penenun harus dipanjangkan atau

diluruskan hingga sampai pada kafetadaha. Selanjutnya dengan

menggunakan lobu, seutas demi seutas benang dimasukkan ke dalam

sela-sela benang hasil dari proses meng-hani / kasoro melalui kaju dan

kadanda juga parambhibhita dan bhibhita yang kemudian untuk

merapatkannya digunakanlah bhalida untuk memukul-mukul jhangka

sehingga benang tersebut benar-benar rapat.

Setelah beberapa lama, maka kain yang dihasilkan akan bertambah

panjang, sehingga untuk tidak menyulitkan penenun, ati harus dibuka

dan benang hasil dari proses meng-hani / kasoro ditarik lagi dan

kemudian dijepit kembali dengan menggunakan ati agar benang yang

sudah ditarik tersebut tidak bergeser lagi. Demikianlah prosesnya secara

terus menerus berlangsung sehingga tercipta sebuah kain tenun Tanah

Wuna.

4.5. Potensi Pengembangan Kerajinan Tenun di Kabupaten Muna Menuju

Community Based Tourism

Kabupaten Muna memiliki kekayaan budaya termasuk kerajinan tenun

tradisional yang sudah berkembang dan menjadi bagian warisan budaya bagi

masyarakat Muna. Kain tenun khas daerah tersebut dinilai memiliki prospek

yang sangat menjanjikan. Membuat kain tenun Muna membutuhkan

kesabaran, ketenangan jiwa dan hati bersih. Masyarakat Muna mempercayai

bahwa kondisi kejiwaan sang penenun saat bertenun akan menentukan motif

PUSDATIN

Page 123: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 114

yang akan dihasilkan. Merangkai motif tenun merupakan pekerjaan yang rumit

dan penuh ketelatenan. Penciptaan sebuah kain tenun Muna bukan hanya

sekedar keterampilan, namun itu merupakan sebuah proses pewujudan kreasi

simbolis yang diilhami dari kearifan lokal dan tradisi yang sakral.

Rata-rata masyarakat yang berprofesi sebagai penenun sarung mulai

belajar membuat sarung tenun sejak usia 12–14 tahun. Seperti anak-anak di

Desa Masalili yang telah terampil membuat sarung meskipun masih pada

tahap-tahap yang masih sangat awal seperti meng-hani / kasoro. Rata-rata

anak-anak ini masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) dimana setelah pulang

sekolah mereka membantu orang tua membuat sarung tenun. Sementara,

proses menenun mulai dilakukan sejak usia 17 tahun atau menginjak pada

sekolah menengah pertama (SMP). Adanya perbedaan umur dalam

mempelajari pembuatan sarung tenun tersebut karena didasarkan pada

tingginya badan atau pertumbuhan si anak tersebut.

Dalam melakukan proses penenunan, kaki sang penenun harus sampai

pada kayu atau balok yang disebut dengan kafetadaha. Jika kaki sang penenun

tidak sampai pada alat tersebut, maka proses penenunan tidak akan dapat

dilakukan karena untuk melakukan penenunan benang itu hasil dari meng-hani

/ kasoro yang telah dipindahkan pada alat penenunan harus kencang. Hal inilah

yang menjadi alasan mengapa anak-anak belum bisa melakukan proses

menenun. Proses belajar meng-hani / kasoro dan menenun hanya dilakukan

dengan cara melihat dan langsung mempraktekkan.

Sudah menjadi kebiasaan dan adat dalam masyarakat Desa Masalili

bahwa seorang perempuan harus bisa menenun sarung karena pada setiap

acara adat yang akan dilakukan atau dilaksanakannya nanti tidak terlepas dari

pakaian adat yang salah satunya yaitu sarung tenun adat Muna. Proses belajar

meng-hani / kasoro dan menenun ini telah berlangsung turun-temurun dari

PUSDATIN

Page 124: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 115

zaman dahulu. Pada kenyataannya, bukan hanya wanita atau perempuannya

saja yang pandai dalam meng-hani atau menenun sarung meskipun laki-laki

sebenarnya juga bisa saja meng-hani dan menenun. Namun pada mainset

masyarakat Desa Masalili sudah tertanam bahwa meng-hani / kasoro dan

menenun merupakan pekerjaan perempuan sehingga laki-laki merasa tidak

pantas melakukan pekerjaan tersebut karena budaya malu jika dilihat oleh

orang lain.

Menenun sebagai sebuah produk budaya murni yang mulai tergerus oleh

arus kebudayaan dan mode modern, maka seyogyanya warisan dan tradisi ini

perlu mendapat perhatian yang intens dari pemerintah dan masyarakat lokal.

Umar Kayam dalam Atiru (1992) menyatakan budaya asli seperti kain tenun

Muna tersebut dapat dan harus dijadikan sebagai media pembangunan

dikarenakan memiliki legitimasi tradisional dan aneka ragam fungsi (tangible

product and intangible product) sebagai sarana perubahan serta sebagai

simbol komunikasi masyarakat setempat.

Kerajinan tenun di Kabupaten Muna sudah berkembang cukup lama dan

setidaknya hingga saat ini ada 8 desa yang menjadi kampung tenun,

diantaranya Desa Masalili – Kecamatan Kontunaga, Desa Bolo Mabolu dan

Desa Lakarinta – Kecamatan Lohia, dan beberapa desa di Kecamatan Lawa dan

Kecamatan Tongkuno. Desa Masalili yang terletak sekitar 8 km dari Kota Raha

merupakan desa pionir yang melestarikan tradisi tenun tersebut. Terdiri dari

dua dusun yaitu Dusun Ladontani dan Dusun Kamali, hampir semua warga

perempuan di desa itu merupakan pengrajin tenun adat Tanah Wuna.

Penetapan kawasan perdesaan sentral tenun Kontunaga Kabupaten

Muna mendukung beberapa kampung tenun, khususnya Desa Masalili –

Kecamatan Kontunaga. Pada akhir Oktober 2017, Nota Kesepahaman

Pengembangan Kerajinan Tenun Tradisional di Desa Masalili – Kecamatan

PUSDATIN

Page 125: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 116

Kontunaga Kabupaten Muna telah ditandatangani antara Pemerintah

Kabupaten Muna, Bank Indonesia dan Bank Sultra. Pada tahap awal, nota

kesepahaman itu akan melibatkan sedikitnya 18 kelompok pengrajin tenun di

desa tersebut.

Terpilihnya Desa Masalili sebagai lokasi pengembangan tenun tradisional

Tanah Muna dilatarbelakangi oleh beberapa pertimbangan diantaranya yakni

jumlah pengrajin yang cukup banyak di desa tersebut, pengrajin yang relatif

terbuka terhadap perubahan dan telah adanya intervensi dari Pemda. Bentuk

intervensi yang akan dilakukan oleh masing-masing pihak yang terlibat dalam

nota kesepahaman itu mencakup penguatan kelembagaan, pendampingan

untuk mengakses sumber permodalan usaha, pemberian pelatihan untuk

meningkatkan mutu dan produktivitas produk melalui percepatan alih

teknologi, pemberian sarana / alat produksi, serta memperluas akses

pemasaran melalui promosi produk.

Gambar 4.6.

Mengenal Kamooru Kain Tenun Khas Tanah Muna

Sumber: http://munabangkit.com/kain-tenun-muna/

Adalah Kamooru, kain sarung tenun khas Kabupaten Muna yang motifnya

sangat menarik. Dalam sejarah kebudayaan Kamooru, motif-motif tenun Muna

bahkan memiliki nama tersendiri karena terkandung makna filosofi

PUSDATIN

Page 126: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 117

didalamnya. Motif tersebut antara lain Bhotu, Samasili, Bharalu, Djalima, Ledja,

Kaparanggigi, Bhia-bhia, Paghino Toghe, Katamba, Kapadodo, Lante-lante,

Kabarino, Finding Konini dan Kambeano Bhanggai.

Kain tenun tersebut dibuat dengan cara meng-hani benang lusi

menggunakan alat tradisional yaitu mesin tenun kayu. Selain kain dan sarung,

mesin tenun ini dapat juga digunakan untuk membuat baju dan hal yang

membedakan hanyalah ukuran dan motif yang akan disematkan. Misalnya,

untuk membuat satu baju khas Muna dengan lebar sekitar 70 cm, dibutuhkan

benang ekstra sepanjang 4 meter. Maka untuk membuat satu sarung tenun

yang lebih besar, dibutuhkan lebih banyak lagi benang ekstra.

Pertama, cara pembuatannya adalah dibuat terlebih dulu sisirnya yang

dalam bahasa Muna disebut Dhangka dengan tujuan untuk merapikan benang.

Setelah itu, ada proses penghanian yang dikenal dengan istilah Palida,

memukul atau memberikan tekanan terhadap benang yang baru saja

dimasukkan agar rapat. Karena, jika benangnya tidak rapat maka kain

dihasilkan bisa menjadi cacat. Proses untuk membuat satu lembar sarung atau

baju, dapat memakan waktu hingga 4–7 hari dengan harga yang sangat variatif

tergantung motif dan bahannya.

Sejak Tahun 2011 hingga sekarang, produk tenun tradisional gedong yang

dipasarkan melalui media sosial itu, sudah mampu menembus pasar luar

negeri, terutama Eropa, Amerika hingga Asia. Antara lain Negara Jerman,

Denmark, Perancis, Qatar, Brunei Darussalam dan Amerika Serikat. Rata-rata

para pembeli Kamooru tertarik karena motifnya yang sangat khas. Bahkan

tidak sedikit dari mereka yang penasaran cara menyusun motif sarung, rela

datang ke Tanah Wuna untuk menyaksikan langsung proses penenunan kain

tersebut. Hal ini merupakan potensi terbaik dalam rangka memperkenalkan

kerajinan kain tenun Tanah Wuna / Muna.

PUSDATIN

Page 127: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 118

Namun, bukan baru-baru ini saja motif sarung tenun Muna menarik

perhatian banyak orang bahkan dunia. Menurut catatan sejarah, Kamooru

sudah ada sejak Tahun 1371. Pada masa lalu, kain atau sarung Muna sudah

menjadi produk unggulan sejak masa pemerintahan Raja Muna pertama, yaitu

La Eli alias Baidhuldhamani yang bergelar dengan nama Bheteno Ne Tombula.

Oleh karena itu, kain khas Muna dengan berbagaimacam motif ini penuh

dengan filosofi dan makna.

Suku Muna Kamooru menjadikan sarung ini sebagai salah satu alat

pembayaran yang sah, misalnya untuk pembayaran pajak. Kamooru juga

dijadikan status golongan sosial, sebagai pembeda antara golongan bangsawan

dan rakyat jelata. Golongan bangsawan atau Kaomu, terdiri dari Sara

(keturunan raja) serta Walaka (penegak hukum). Bagi golongan Kaomu, cara

pemakaian sarungnya yaitu kain sarungnya berada di atas lutut.

Dalam tradisi masyarakat Muna, semakin keatas pemakaian sarungnya,

semakin tinggi status sosialnya. Sebaliknya, semakin kebawah pemakaian

sarungnya, semakin rendah pula status sosialnya. Pada golongan Sara, kain

sarungnya berada dibawah lutut dengan panjang kain sarung kurang lebih 2 cm

dibawah lutut. Kemudian, pada golongan Walaka, kain sarungnya berada

sekitar 30 cm atau sejengkal dari bawah lutut.

Bheta Kamooru dinilai wajib dimiliki oleh tiap orang dewasa di lingkungan

masyarakat Muna dikarenakan setiap lembar Kamooru memiliki filosofi

mendalam yang menggambarkan kehidupan sosial maupun status pemakainya.

Kain tenun tersebut memiliki corak nama dan dasar warna yang berbeda-beda,

namun secara umum jalur coraknya mirip yaitu memanjang horizontal. Hal

tersebut juga menggambarkan corak dan makna kain tenun Muna yang

berbeda pula. Selain sebagai busana, dunia tenun juga merupakan aspek

estetis, upacara adat, religi / keagamaan dan simbol status dalam masyarakat.

PUSDATIN

Page 128: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 119

Kita beralih ke kampung tenun Desa Bolo – Kecamatan Lohia yang telah

mendapatkan program revitalisasi sentra tenun sekaligus pembangunan

Gedung UPT Sentra IKM Tenun pada Tahun 2017. Dengan adaya UPT Sentra

IKM Tenun, Pemkab Muna melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan

bermaksud menyediakan sarana tempat yang layak buat para penenun dalam

bekerja, berkomunikasi dan mengembangkan keterampilan bagi penenun

pemula, sekaligus menjadi promosi pemasaran produk kain tenun Muna.

Langkah tersebut merupakan suatu terobosan inovasi dan gagasan yang

diimplementasikan untuk pengembangan kerajinan tenun Muna yang mulai

ditinggalkan oleh masyarakat Muna, khususnya generasi mudanya. Hal ini

dibuktikan dengan diinisiasinya konsep Kampung Tenun di beberapa desa di

Kabupaten Muna seperti Desa Masalili, Desa Liangkabori, Desa Mabolu, Desa

Mabodo, dan Desa Lakarinta. Tentu saja konsep ini akan berperan penting

dalam mengembalikan kejayaan kain tenun Muna sebagai kebanggaan

masyarakat Muna. Selain itu, konsep tersebut akan menjadi nafas baru yang

memicu semangat berkemajuan khususnya terhadap peningkatan dalam

sektor pariwisata di Kabupaten Muna.

Salah satu solusi untuk mengelola terwujudnya Kampung Tenun yang

berkesesuaian secara sosial dan berkelanjutan secara pariwisata adalah melalui

pengelolaan Kampung Tenun secara menyeluruh dengan melibatkan

masyarakat dalam konsep pengelolaan kepariwisataannya. Hal inilah yang

disebut sebagai pariwisata berbasis masyarakat (Community Based Tourism).

Dalam pelaksanaannya, akan lebih mengedepankan partisipasi aktif

masyarakat dan bertujuan untuk memberikan kesejahteraan bagi mereka

dengan tetap menjaga kualitas lingkungan, serta melindungi kehidupan sosial

dan budayanya. Pemberdayaan maupun partisipasi masyarakat dalam

pengelolaan Kampung Tenun tersebut akan meminimalisir resiko terjadinya

PUSDATIN

Page 129: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 120

penyimpangan terhadap hak-hak masyarakat yang umumnya dialami di daerah

wisata lainnya.

Pemda perlu mempertimbangkan dengan matang langkah penerapan

konsep pariwisata berbasis masyarakat tersebut dalam rangka meningkatkan

Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Muna. Pemda hendaknya harus lebih

memperhatikan kepentingan sosial ekonomi masyarakat itu sendiri.

Keterlibatan masyarakat bukan diposisikan sebagai penonton, tetapi aktor

yang turut menentukan berjalannya kegiatan mulai dari tahap perencanaan

sampai dengan pelaksanaannya.

Tantangan yang dihadapi apabila konsep pariwisata berbasis masyarakat

tersebut diterapkan khususnya dalam pengelolaan Kampung Tenun adalah

kebutuhannya terhadap sumberdaya manusia terampil yang memiliki kesiapan

dan pengetahuan dalam tahapan teknis pelaksanaannya. Hal ini diperlukan

untuk menjamin tercapainya berbagai tujuan pariwisata yang meliputi

ekonomi, sosial-budaya maupun lingkungan. Dengan demikian, diperlukan

upaya manajemen sumberdaya manusia yang efektif untuk memaksimalkan

pencapaian dari tujuan-tujuan tersebut yang dapat ditempuh melalui pelatihan

untuk mewujudkan sumberdaya manusia yang sadar wisata.

Hadirnya Kampung Tenun di berbagai desa di Kabupaten Muna melalui

peresmian yang dilakukan tanggal 16 April 2017 merupakan sebuah terobosan

dalam strategi pengembangan pariwisata oleh pemerintah. Terobosan yang

tentunya tidak boleh mengabaikan berbagai aspek lainnya melalui integrasi

antara aspek-aspek tersebut sehingga keberkahan dan kebermanfaatan akan

jauh lebih banyak diperoleh.

Pada akhirnya, kejayaan peradaban sebuah daerah akan kembali kepada

sejauhmana daerah / masyarakatnya mampu menghargai dan memelihara

peradabannya sendiri. Saatnya mengembalikan era kejayaan salah satu

PUSDATIN

Page 130: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 121

teknologi tekstil Nusantara yaitu membangkitkan kebudayaan kain tenun

Tanah Muna. Tentunya yang paling berat adalah menghidupkan kembali tradisi

bertenun di kalangan masyarakat dan untuk selanjutnya mengelolanya dengan

modal sosial dan kearifan lokal yang ada serta memanfaatkan kemajuan

teknologi modern baik dalam pengolahan maupun pemasarannya tanpa harus

kehilangan identitas dan akar budaya setempat.

4.6. Sisi Lain Industri Kreatif Kabupaten Muna

Beragam industri kreatif akan tumbuh seiring dengan berkembangnya

industri pariwisata. Setiap kali wisatawan berkunjung ke sebuah obyek wisata,

tentunya tidak lupa untuk melirik buah tangan khas daerah itu yang akan

dibawa ke tempat asal. Seperti Tanah Wuna yang sangat dikenal dengan kain

tenunnya, Kamooru, kerajinan tangan di daerah tersebut juga diapresiasi

dengan sangat baik. Diantaranya kerajinan tangan bermutu tinggi dari kayu

jati, kerajinan tangan dari akar dan / atau batang jati yang telah berusia sangat

tua disebut gembol, dan juga keraji a ta ga e tu . Keraji a ta ga

terakhir tersebut yang sangat menarik minat untuk dibahas oleh penulis.

Keraji a ta ga e tu adalah salah satu keraji a er e tuk

anyaman dengan bahan dasar batang tanaman merambat yang dikenal dengan

istilah nentu oleh masyarakat Muna. Hasil anyaman nentu tersebut dikenal

sangat kuat dan tahan lama karena sifat bahan dasarnya yang sangat kuat, alot

namun ringan. Bahkan konon kabarnya, anyaman nentu ini jauh lebih kuat

daripada anyaman berbahan dasar rotan sekalipun. Hasil anyamannya sangat

rapi dan rapat, tidak mudah koyak dan lapuk dalam waktu bertahun-tahun.

Tanaman nentu tersebut banyak ditemukan tumbuh liar di hutan di

Tanah Wuna, Kabupaten Muna Barat, Buton Tengah, Buton, Buton Utara dan

Bombana di Provinsi Sulawesi Tenggara. Sekilas, tanaman nentu tersebut

PUSDATIN

Page 131: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 122

seperti tanaman parasit yang tumbuh di hutan dengan batang yang merambat

dan melilit pada batang maupun ranting pohon kecil. Saat ini Pemda Muna

mencanangkan program fasilitasi pembudidayaan nentu.

Saat ini, sudah banyak ragam produk yang dihasilkan oleh pengrajin

nentu di Kabupaten Muna yang tidak lepas dari upaya kreatif dan inovasi para

pengrajin dalam memenuhi kebutuhan konsumen dari berbagai kalangan.

Produk kerajinan nentu tersebut antara lain tudung saji, tempat tisu, vas

bungan, talang, tatakan dan perlengkapan rumah tangga lainnya. Meski saat ini

pengrajin nentu tersebar di hampir semua wilayah Tanah Wuna, namun

tempat yang benar-benar menekuni kerajinan tersebut adalah Desa Lohia,

Mantobua dan Korihi – Kecamatan Lohia. munabangkit.com

Gambar 4.7.

Kerajinan Nentu, Oleh-oleh Khas Tanah Muna

Sumber: http://munabangkit.com/kerajinan-tangan-nentu/

PUSDATIN

Page 132: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 123

Hasil pembahasan pada sub bab sebelumnya disimpulkan antara lain:

5.1. Kabupaten Muna merupakan daerah kepulauan yang terletak di jazirah

Sulawesi Tenggara meliputi bagian utara Pulau Buton bagian utara dan

bagian utara Pulau Muna serta sebaran pulau-pulau kecil yang

mengalami pemekaran dengan Kabupaten Muna Barat pada

pertengahan Tahun 2014 serta berada di titik strategis karena diapit oleh

dua kota besar Sulawesi Tenggara, Kota Kendari dan Kota Bau-bau.

5.2. Kabupaten Muna sebagai daerah minawisata ditetapkan oleh Pemerintah

Pusat sebagai salah satu dari daerah yang terentaskan dari status

kabupaten tertinggal sejak Tahun 2014.

5.3. Kabupaten Muna sebagai daerah tertentu tergolong daerah rawan

pangan dengan tingkat kerawanan prioritas 3 (cukup tinggi) dan

peringkat 190 menurut sebaran daerah rawan pangan di Indonesia;

memiliki kerawanan bencana yang relatif tinggi antara lain gempa bumi,

tsunami, gelombang ekstrim dn abrasi, kebakaran dan kekeringan; potesi

ancaman konflik yang relatif kecil; tidak berbatasan langsung dengan

negara lain; dan memiliki 203 pulau kecil di sekitar Perairan Muna.

5.4. Kabupaten Muna sebagai daerah tujuan transmigrasi sebagai Unit

Permukiman Transmigrasi (UPT) antara lain: UPT Tondasi, UPT

Langkoroni (Kecamatan Maligano) dan UPT Pohorua dengan total

transmigran sebanyak 450 KK dan pola lahan adalah Transmigrasi Umum

– Lahan Kering.

5.5. Berdasarkan Indeks Pembangunan Desa (IPD) – Bappenas Tahun 2014,

Kabupaten Muna terdiri dari desa yang sebagian besar masih tergolong

BAB V

KESIMPULAN

PUSDATIN

Page 133: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 124

berkembang sejumlah 106 unit (84,*%) dan sebagian kecil berkembang

sejumlah 19 unit (15,2%).

5.6. Penetapan Kawasan Perdesaan Kontunaga Kabupaten Muna awalnya

diprioritaskan pada sektor pertanian jagung yang meliputi dua unit

kecamatan, namun kemudian kawasan perdesaan tersebut berkembang

menjadi sentra kerajinan tenun khas Muna.

5.7. Potensi kawasan Kabupaten Muna meliputi pengembangan kawasan

pertanian dan agrobisnis khususnya jagung dan kacang mete;

pengembangan kawasan perikanan dan kelautan berupa komoditas

perikanan tangkap dan budidaya; pengembangan kawasan industri

berupa kerajinan tangan; dan pengembangan kawasan strategis

pariwisata berupa wisata bahari dan budaya.

5.8. Pendekatan Produk Unggulan Desa (Prudes) atau Kawasan Perdesaan

(Prukades) yang juga disebut One Village One Product (OVOP) untuk

kawasan wisata seperti Kabupaten Muna berbentuk dua produk, tangible

product (hasil kerajinan tangan) dan intangible product (sosial budaya

masyarakat).

5.9. Potensi pengembangan industri dengan pendekatan One Village One

Product (OVOP) yang sangat layak diperhatikan adalah kain tenun khas

Tanah Muna yang biasa dikenal sebagai Kamooru. Selain itu, ada juga

produk kerajinan tangan berupa anyaman nentu yang kuat dan tahan

lama.

5.10. Menilik dari kebijakan itu, pola aktivitas pengembangan industri dan

wisata Muna diarahkan pada community-based tourism (CBT) atau

pariwisata berbasis masyarakat yang memadukan produk kerajinan

tangan dan pariwisata.

PUSDATIN

Page 134: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 125

DAFTAR PUSTAKA

Akbar, Kabir. 2016. Kampung Tenun Muna: Terobosan Awal Menuju

Community Based Tourism. Jakarta: Kompasiana. Tersedia:

https://www.kompasiana.com/kabir/kampung-tenun-muna-terobosan-

awal-menuju-community-based-tourism_58f4a4260e9773cf214f0b1b

Amad, Madi. 2017. 7 Tempat Wisata di Muna yang Paling Menakjubkan.

Tersedia: http://bangmamadi.blogspot.co.id/2017/05/7-tempat-wisata-

di-muna-yang-paling.html

Anonim. 2015. Baharuddin Tepis Isu 5 Tahun Tanpa Pembangunan, Ini Sederet

Prestasinya. Kendari: ZonaSultra.com. Tersedia:

http://zonasultra.com/baharuddin-tepis-isu-5-tahun-tanpa-

pembangunan-ini-sederet-prestasinya.html

Anonim. 2016. Mengenal Kamoou, Kain Tenun Khas Muna. Tersedia:

http://bkk.fajar.co.id/2016/10/14/mengenal-kamooru-kain-tenun-khas-

muna/

Anonim. 2017. Profil Kabupaten Muna. Tersedia:

http://profilpnpmsultra.blogspot.co.id/p/provil-kab-muna.html

Anonim. 2013. Sarung Tenun Muna Mabolu. Tersedia:

https://desabolo.wordpress.com/

Azizy, Auhadillah. 2017. Kain Tenun Muna, Warisan Kebudayaan Bangsa.

Tersedia: http://munabangkit.com/kain-tenun-muna/

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Muna. 2014. Salinan

Kebijakan Pemerintah Raja Ampat menurut Rencana Pembangunan

Jangka Menengah (RPJM) Kabupaten Muna Tahun 2014–2033.

Kabupaten Muna: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten

Muna

Badan Pusat Statistik Kabupaten Muna. 2016. Kabupaten Muna Angka Tahun

2016. Kabupaten Muna: Badan Pusat Statistik Kabupaten Muna.

PUSDATIN

Page 135: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 126

Badan Pusat Statistik Kabupaten Muna. 2016. Statistik Daerah Kabupaten

Muna Tahun 2016. Kabupaten Muna: Badan Pusat Statistik Kabupaten

Muna.

Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara. 2016. Provinsi Sulawesi

Tenggara dalam Angka Tahun 2016. Sulawesi Tenggara: Badan Pusat

Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara.

Bidang Pengembangan Destinasi dan Investasi Pariwisata. 2016. Pembangunan

Destinasi Pariwisata Prioritas Tahun 2016 – 2019. Jakarta: Kementerian

Pariwisata RI.

Bidang Pengembangan Destinasi dan Investasi Pariwisata. 2016. Pembangunan

Destinasi Pariwisata Prioritas Tahun 2016 – 2019 Jakarta: Kementerian

Pariwisata RI.Biro Hukum dan Komunikasi Publik. 2016. Paparan

Kementerian Pariwisata RI untuk KIDi ke-6 Tahun 2016. Jakarta:

Kementerian Pariwisata RI

Boy Ely Tokulo, Megawati. 2016. Kondisi Sosial Budaya di Kabupaten Muna

Sulawesi Tenggara. Tersedia:

http://megaelytokulo.blogspot.co.id/2016/09/kondisi-sosial-budaya-di-

kabupaten-muna.html

Elieser, Rahman. 2011. Usaha Kecil Menengah (UKM). Jakarta: Universitas

Gunadarma. Tersedia:

http://rahmanelieser.blogspot.co.id/2011/04/usaha-kecil-

menengah.html

Ezo, Harny. 2015. Makalah Produk Unggulan Daerah sebagai Daya Saing

Daerah. Tersedia: http://harnyezo58.blogspot.co.id/2015/07/makalah-

produk-unggulan-daerah-sebagai.html

Ido, Sarini. 2017. Rahasia Kain Tenun Muna yang Dikenal Sejak Ratusan Tahun.

Tersedia: https://sultrakini.com/berita/rahasia-kain-tenun-muna-yang-

dikenal-sejak-ratusan-tahun

Jafrun. 2017. Pembangunan Kawasan industri Konawe adalah Stimulasi

Pemerataan Pembangunan Ekonomi Daerah. Tersedia:

https://mediakendari.com/2017/09/23/pembangunan-kawasan-industri-

konawe-adalah-stimulasi-pemerataan-pembangunan-ekonomi-daerah/

PUSDATIN

Page 136: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 127

Jambu Mete Lombe. 2017. Dunia Bisnis: Kab. Buton, Kab. Muna, Korsel

Pengekspor Jambu Mete Terbesar di Indonesia. Tersedia:

http://jambumete28.blogspot.co.id/2017/06/kab-buton-kab-muna-dan-

konsel.html

Kabar Muna. 2014. Wisata di Kabupaten Muna. Tersedia:

http://www.kabarmuna.com/pariwisata-muna/item/155-wisata-di-

kabupaten-muna

Kabupaten Muna. 2016. Kabupaten Muna dalam Angka Tahun 2106. Raha:

Badan Pusat Statistik

Kabupaten Muna. 2016. Statistik Daerah Kabupaten Muna Tahun 2016. Raha:

Badan Pusat Statistik

Kari , Muha ad. . Ko tu Ko u a Batu Ber u ga se agai I o Muna. Tersedia: http://munabangkit.com/kontu-kowuna-icon-muna/

Karyanto, Toto. 2013. Antara Ekonomi Kreatif dan OVOP – Bagian I. Tersedia:

http://www.kompasiana.com/toto_wirjosoemarto/antara-ekonomi-

kreatif-dan-ovop-bagian-i_552ac95e6ea8346d60552d03

Kebudayaan Indonesia. 2016. Kebudayaan Sulawesi Tenggara. Tersedia:

http://www.kebudayaanindonesia.com/2014/04/kebudayaan-sulawesi-

tenggara.html

Kementerian Dalam Negeri RI. 2014. Peraturan Menteri Dalam Negeri RI

Nomor 9 Tahun 2014 tentang Pedoman Pengembangan Produk Unggulan

Daerah. Jakarta: Biro Hukum Kementerian Dalam Negeri RI

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI. 2014.

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. Jakarta: Biro Hukum

Organisasi dan Tata Laksana.

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI. 2015.

Buku Data dan Informasi Perkembangan Daerah Tertentu Daerah

Perbatasan. Jakarta: Pusat Data dan Informasi.

PUSDATIN

Page 137: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 128

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI. 2015.

Buku Data dan Informasi Perkembangan Daerah Tertentu Pulau Kecil dan

Terluar. Jakarta: Pusat Data dan Informasi.

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI. 2015.

Buku Data dan Informasi Perkembangan Daerah Tertentu Rawan Pangan.

Jakarta: Pusat Data dan Informasi.

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI. 2016.

Buku Data dan Informasi Perkembangan Daerah Tertentu Daerah Pasca

Konflik. Jakarta: Pusat Data dan Informasi.

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI. 2016.

Buku Data dan Informasi Perkembangan Daerah Tertentu Daerah Rawan

Bencana. Jakarta: Pusat Data dan Informasi.

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI. 2016.

Data Kawasan Perdesaan Fasilitasi Direktorat Perencanaan Kawasan

Perdesaan. Jakarta: Direktorat Perencanaan Kawasan Perdesaan.

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI. 2016.

Indeks Ketahanan Konflik Daerah Tertinggal Indonesia. Jakarta:

Direktorat Jenderal Perkembangan Daerah Tertentu

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI. 1985. Salinan Peraturan

Presiden Nomor 73 Tahun 2015 tentang Pelaksanaan Koordinasi

Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Tingkat Nasional.

Jakarta: Sekretariat Kabinet RI

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI. 1985. Salinan Undang-Undang

Nomor 17 Tahun 1985 tentang Pengesahan United Nations Convention

on The Law of The Sea (Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang

Hukum Laut). Jakarta: Sekretariat Kabinet RI

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI. 2002. Salinan Peraturan

Pemerintah RI Nomor 68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan.

Jakarta: Sekretariat Kabinet RI

PUSDATIN

Page 138: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 129

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI. 2005. Salinan Peraturan

Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa. Jakarta: Sekretariat

Kabinet RI

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI. 2005. Salinan Peraturan

Presiden Republik Indonesia No. 78 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Pulau-Pulau Kecil Terluar. Jakarta: Sekretariat Kabinet RI

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI. 2007. Salinan Undang-Undang

Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana. Jakarta:

Sekretariat Kabinet RI

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI. 2008. Salinan Undang-Undang

No. 43 Tahun 2008 tentang Wilayah Negara. Jakarta: Sekretariat Kabinet

RI

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI. 2012. Salinan Peraturan Kepala

Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 2 Tahun 2012 tentang

Pedoman Umum Pengkajian Risiko Bencana. Jakarta: Sekretariat Kabinet

RI

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI. 2012. Salinan Undang-Undang

Nomor 7 Tahun 2012 tentang Penanganan Konflik Sosial. Jakarta:

Sekretariat Kabinet RI

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI. 2012. Salinan Undang-Undang

RI Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan. Jakarta: Sekretariat Kabinet RI

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI. 2014. Salinan Undang-Undang

Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. Jakarta: Sekretariat Kabinet RI

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI. 2015. Salinan Peraturan

Presiden RI Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional Tahun 2015–2019. Jakarta: Sekretariat Kabinet RI

PUSDATIN

Page 139: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 130

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI. 2015. Salinan Peraturan

Presiden RI Nomor 6 Tahun 2015 tentang Kementerian Desa,

Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Jakarta: Sekretariat

Kabinet RI

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI. 2015. Salinan Peraturan

Presiden Nomor 131 Tahun 2015 tentang Penetapan Daerah Tertinggal

Tahun 2015–2019. Jakarta: Sekretariat Kabinet RI

Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal. 2007. Salinan Peraturan

Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal. Tersedia:

http://storage.jak-

stik.ac.id/ProdukHukum/PDT/PERMEN_04_TH_2007_PEDUM__ALOKASI_

DANA_STIMULAN_2.pdf

Kementerian Pertanian RI. 2015. Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan

Indonesia 2015: Versi Rangkuman. Jakarta: Dewan Ketahanan Pangan,

Kementerain Pertanian Ri dan World Food Programme (WFP)

Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. 2007. Peraturan Menteri Tenaga

Kerja dan Transmigrasi RI Nomor PER.22/MEN/X/2007 tentang

Pembentukan Organisasi Unit Permukiman Transmigrasi. Jakarta: Biro

Hukum

Laksito, Wawan. 2011. Pengolahan Data. Tersedia:

https://wawanlaksito.wordpress.com/2011/02/27/22/

Muhammad Alimuddin. 2016. Sejarah Pembentukan Kabupaten

Muna. Tersedia:

https://formuna.wordpress.com/buku/mengenal-sejarah-dan-peradaban-

orang-muna-upaya-pelurusan-sejarah/bab-vi-sejarah-pembentukan-

kabupaten-muna/

Nurhidayati, Sri Endah. 2015. Community Based Tourism (CBT) sebagai

Pendekatan Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan. Surabaya: Program

Studi D3 Pariwisata FISIP Univeristas Airlangga

Provinsi Sulawesi Tenggara. 2016. Provinsi Sulawesi Tenggara dalam Angka

Tahun 2106. Kendari: Badan Pusat Statistik

PUSDATIN

Page 140: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 131

Pusat Studi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan IPB. 2015. Kegiatan

Fasilitasi Kawasan Perdesaan di Kabupaten Muna. Tersedia:

http://psp3.ipb.ac.id/web/kegiatan-fasilitasi-kawasan-perdesaan-di-

kabupaten-muna/

Ramadan, La Ode Muhammad. 2016. Prospek Pengembangan Budidaya Laut

dan Payau di Kabupaten Muna. Kota Bau-Bau: For Wuna. Tersedia:

https://formuna.wordpress.com/2016/09/19/prospek-pengembangan-

budidaya-laut-dan-payau-di-kabupaten-muna/

Ramadan, La Ode Muhammad. 2017. Tingkatkan Nilai Ekonomis Prodk

Perikanan di Kabupaten Muna dengan JAMAN SEKOLAH. Kota Bau-Bau:

For Wuna. Tersedia:

https://formuna.wordpress.com/2017/09/11/tingkatkan-nilai-ekonomis-

produk-perikanan-di-kabupaten-muna-dengan-jaman-sekolah/

Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Wuna, Mahasiswa. 2014. Makalah Data-Data

Penduduk di Kabupaten Muna. Tersedia:

https://www.slideshare.net/septianraha/makalah-data-kependudukan-

kabupaten-muna

Syamsuddin, La Ode. 2005. Kajian Kesiapan Implementasi Rencana Umum Tata

Ruang Kota: Studi Kasus Kota Raha Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi

Tenggara. Yogyakarta: Perpustakaan Pusat UGM Universitas Gadjah

Mada. Tersedia:

http://etd.repository.ugm.ac.id/index.php?mod=penelitian_detail&sub=P

enelitianDetail&act=view&typ=html&buku_id=28329

Tim Dinas Perikanan dan Kelautan. 2017. Potensi Perikanan Kabupaten Muna.

Kabupaten Muna: Dinas Perikanan dan Kelautan. Tersedia:

https://perikanan38.blogspot.co.id/2017/11/potensi-perikanan-

kabupaten-muna.html

Tim For Wuna. 2016. BAB IV Sejarah Pembentukan Kabupaten Muna. Tersedia:

https://formuna.wordpress.com/buku/mengenal-sejarah-dan-

peradaban-orang-muna-upaya-pelurusan-sejarah/bab-vi-sejarah-

pembentukan-kabupaten-muna/

Yufrizal. 2014. Pengembangan Produk Unggulan sebagai Strategi

Pembangunan Daerah. Tersedia:

http://www.solselkab.go.id/post/read/690/httpyufrizal-

67.blogspot.com.html

PUSDATIN

Page 141: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 132

LAMPIRAN

PUSDATIN

Page 142: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 133

Lampiran

No Provinsi KabupatenJumlah

Kecamatan

Jumlah

Desa

1 Sumatera Utara Nias Barat 8 105

2 Bengkulu Seluma 14 202

3 Jawa Timur Sampang 14 186

4 Nusa Tenggara Barat Lombok Timur 20 254

5 Nusa Tenggara Barat Bima 18 191

6 Nusa Tenggara Barat Lombok Utara 5 33

7 Nusa Tenggara Timur Sumba Timur 22 156

8 Nusa Tenggara Timur Kupang 24 177

9 Nusa Tenggara Timur Timor Tengah Selatan 32 278

10 Nusa Tenggara Timur Belu 12 81

11 Nusa Tenggara Timur Lembata 9 151

12 Nusa Tenggara Timur Ende 21 278

13 Nusa Tenggara Timur Manggarai 11 162

14 Nusa Tenggara Timur Rote Ndao 10 89

15 Nusa Tenggara Timur Sumba Barat Daya 11 175

16 Nusa Tenggara Timur Nagekeo 7 113

17 Nusa Tenggara Timur Sabu Raijua 6 62

18 Nusa Tenggara Timur Malaka 12 127

19 Kalimantan Barat Bengkayang 17 124

20 Kalimantan Tengah Seruyan 10 100

21 Kalimantan Timur Mahakam Hulu 5 50

22 Kalimantan Utara Nunukan 16 240

23 Sulawesi Tengah Tojo Una-Una 12 146

24 Sulawesi Tengah Sigi 15 176

25 Sulawesi Barat Mamuju Tengah 5 54

26 Maluku Maluku Tenggara Barat 10 81

27 Maluku Seram Bagian Timur 15 198

28 Maluku Maluku Barat Daya 17 117

29 Maluku Utara Halmahera Barat 8 170

30 Maluku Utara Halmahera Timur 10 102

31 Maluku Utara Pulau Morotai 5 88

32 Papua Barat Sorong Selatan 15 123

33 Papua Barat Raja Ampat 24 121

34 Papua Barat Tambrauw 29 216

Kabupaten Tertinggal Pembangunan Prioritas Tahun 2017

PUSDATIN

Page 143: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

Data dan Informasi Produk Unggulan di Daerah Tertinggal

Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 134

Lanjutan

No Provinsi KabupatenJumlah

Kecamatan

Jumlah

Desa

35 Papua Jayawijaya 40 332

36 Papua Paniai 23 221

37 Papua Puncak Jaya 26 305

38 Papua Boven Digoel 20 112

39 Papua Mappi 15 164

40 Papua Asmat 19 221

41 Papua Yahukimo 51 511

42 Papua Pegunungan Bintang 34 277

43 Papua Tolikara 46 545

44 Papua Sarmi 10 94

45 Papua Waropen 11 100

46 Papua Mamberamo Tengah 5 59

47 Papua Mamberamo Raya 8 69

48 Papua Nduga 32 248

49 Papua Lanny Jaya 39 355

50 Papua Puncak 25 206

51 Papua Yalimo 5 300

52 Papua Intan Jaya 8 97

53 Papua Dogiyai 10 79

54 Papua Deiyai 5 67

901 9.288TotalPUSDATIN

Page 144: Data dan Informasi BUMDEsa dan BUMDEsa Bersama di … · Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 5 memiliki satuan manajemen ( one management ) dan berfokus pada produk

PUSDATIN