54
DASAR-DASAR SAMBUNGAN KAYU

Dasar sambungan kayu

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Dasar sambungan kayu

DASAR-DASARSAMBUNGAN KAYU

Page 2: Dasar sambungan kayu

Materi pembahasan

1.Bentuk sambungan/hubungan kayu2.Prinsip penyambungan kayu dengan berbagai

penyambung.

Page 3: Dasar sambungan kayu

PENGERTIAN

1. SAMBUNGAN KAYU2. HUBUNGAN KAYU

Alasan diadakan penyambungan atau penghubungan kayu adalah:

1. Ukuran panjang kayu di pasaran terbatas2. Keinginan konsumen akan bentuk2 tertentu

Page 4: Dasar sambungan kayu

GAMBAR BALOK MEMANJANGatau TEGAK

Page 5: Dasar sambungan kayu

GAMBAR HUBUNGAN KAYU

Page 6: Dasar sambungan kayu

SAMBUNGAN/HUBUNGAN KAYU

Ada 3 golongan:1. Sambungan kayu memanjang2. Hubungan kayu melebar3. Hubungan kayu menyudut

BEDA : sambungan <<<>>>hubungan

Page 7: Dasar sambungan kayu

GAYA DAN MOMEN (dalam sambungan/hub)

1. Gaya tarik: Pada balok yang bekerja gaya tarik,maka

bentuk sambungan dipilih bentuk sambungan yang menggunakan kait,agar tidak mudah lepas,biasanya dilengkapi mur baut(alat sambung).

2. Gaya tekan: Pada balok yang bekerja gaya tekan,

Page 8: Dasar sambungan kayu

maka yang harus diperhatikan adalah luas permukaan bidang sambungan dan bidang kontak dari kayu-kayu yang disambung.

3. Momen torsi(puntir): Pada balok/kayu yang bekerja momen torsi(puntir),maka harus

dipilih sambungan yang mampu menahan jungkit,krn gaya ini akan mengakibatkan balok/kayu terpuntir,shg sambungan dapat lepas.

4. Momen lentur: Jika pada balok menderita momen lentur,maka untuk

menahannya biasanya diberikan balok penguncii pada sambungan.

Page 9: Dasar sambungan kayu

5. Gaya geser: jika pada balok /kayu bekerja gaya geser,

maka sambungan harus dilengkapi dengan mur baut atau paku. Gunanya untuk menahan balok/kayu tidak terlepas akibat geser dan untuk stabilitas sambungan.

Page 10: Dasar sambungan kayu

BALOK KAYU(untuk struktural atau non-struktural)

Yang perlu diperhatikan dlm penyambungan:1. Pemilihan bentuk sambungan kayu diusahakan

sesederhana mungkin,spy mudah dibuat dan dipasang.

2. Kayu yang digunakan tidak ada cacat-cacatnya terutama jika kayu untuk struktur.

3. Sambungan harus dapat menahan gaya-gaya dan momen-momen baik yang bekerja sendiri atau gabungan keduanya.

Page 11: Dasar sambungan kayu

4. Penempatan sambungan atau hubungan kayu harus diperhatikan.

5. Perhatikan sifat-sifat kayu.6. Diusahakan sambungan kayu bisa awet.7. Takikan kayu dibuat tidak terlalu

dalammisalkan dalam sambungan gigi

Page 12: Dasar sambungan kayu

SAMBUNGAN BALOK ARAH PANJANG

Tujuan: untuk mendapatkan panjang yang diperlukan.

Sambungan ditempatkan pada momen lentur =0Sambungan ini biasanya dipakai pada

sambungan-sambungan kayu struktural,mis. pada rangka atap, konstr.rangka atap terdiri dari:

Kuda-kuda gantung, balok gording, balok tembok, balok jurai, dll.

Page 13: Dasar sambungan kayu

GB.RENCANA ATAP&KUDA-KUDA

Page 14: Dasar sambungan kayu

SAMBUNGAN BALOK(KAYU)POSISI DATAR(HORIZONTAL)

1. Sambungan bibir lurus(dg dada tegak

Page 15: Dasar sambungan kayu

Sambungan bibir lurus mulut ikan

Page 16: Dasar sambungan kayu

Sambungan bibir lurus dada miring

Page 17: Dasar sambungan kayu

Sambungan bibir lurus berkait

Page 18: Dasar sambungan kayu

SAMBUNGAN BIBIR MIRINGdigunakan jika balok diatas 2 tumpuan atau lbh.

Page 19: Dasar sambungan kayu

SAMB.BIBIR MIRING DADA MULUT IKAN

Page 20: Dasar sambungan kayu

SAMBUNGAN BIBIR MIRING SERONG

Page 21: Dasar sambungan kayu

SAMB. BIBIR MIRING BERKAIT

Page 22: Dasar sambungan kayu

SAMB.BIBIR MIRING BERKAIT DADA MULUT IKAN

Page 23: Dasar sambungan kayu

SAMB. BALOK POSISI HORIZONTALyang kedua ujungnya di atas tembok

Page 24: Dasar sambungan kayu
Page 25: Dasar sambungan kayu
Page 26: Dasar sambungan kayu
Page 27: Dasar sambungan kayu

SAMB. BALOK(KAYU)posisi tegak(vertikal)

Page 28: Dasar sambungan kayu

Sambungan purus lurus

Page 29: Dasar sambungan kayu

Sambungan takikan lurus rangkap(pen silang)

Page 30: Dasar sambungan kayu

Sambungan purus lurus dada mulut ikan

Page 31: Dasar sambungan kayu

Sambungan takikan lurus dg dada mulut ikan

Page 32: Dasar sambungan kayu

Sambungan takikan miring

Page 33: Dasar sambungan kayu

Sambungan takikan miring dg dada mulut ikan

Page 34: Dasar sambungan kayu

Sambungan purus miring

Page 35: Dasar sambungan kayu

Sambungan purus miring dada mulut ikan

Page 36: Dasar sambungan kayu

Sambungan takikan miring rangkap

Page 37: Dasar sambungan kayu

SAMBUNGAN PAPAN ARAH PANJANG

Page 38: Dasar sambungan kayu

Sambungan takikan lurus tidak penuh(3/5 lebar)

Page 39: Dasar sambungan kayu

Sambungan ekor burung

Page 40: Dasar sambungan kayu

Sambungan ekor burung tertutup

Page 41: Dasar sambungan kayu

SAMBUNGAN PAPAN ARAH LEBAR

Tujuan dilakukan penyambungan adalah:1. Terbatasnya lebar papan yang ada di pasaran,

sedang kebutuhan menginginkan suatu papan yang lebih lebar dari yang ada di pasaran.

2. Memanfaatkan kedekoratifan dari sambungan-sambungan papan, artinya bentuk-bentuk sambungan papan sengaja ditonjolkan untuk dapat memberikan aksen-aksen tertentu.

Page 42: Dasar sambungan kayu

Lantai bergelombang

Page 43: Dasar sambungan kayu

Arah serat/sisi hati kayu

Page 44: Dasar sambungan kayu

CARA PENYAMBUNGANPAPAN ARAH LEBAR DATAR

Page 45: Dasar sambungan kayu

Menggunakan alur dan lidah lepas

Page 46: Dasar sambungan kayu

Menggunakan alur lidah dada tidak sama tinggi

Page 47: Dasar sambungan kayu

Menggunakan alur dan lidah tidak sama tinggi

Page 48: Dasar sambungan kayu

Menggunakan alur dan lidah yang dilengkapi ‘sponing’

Page 49: Dasar sambungan kayu

Menggunakan alur dan lidah yang dilengkapi plat tutup celah

Page 50: Dasar sambungan kayu

Menggunakan perkuatan paku

Page 51: Dasar sambungan kayu

Menggunakan perkuatan paku sekrup

Page 52: Dasar sambungan kayu

Penyusunan papan dinding rumah

Page 53: Dasar sambungan kayu

Penyambungan papan arah lebar tegak

Page 54: Dasar sambungan kayu

Papan tumpang tindih