Sambungan Kayu Menggunakan Paku

8/17/2019 Sambungan Kayu Menggunakan Paku

1/29

STRUKTUR KAYU

SAMBUNGAN MEKANIK (PAKU)SNI 7973:2013


2/29

Kayu disambung agar memperoleh panjang yang

dibutuhkan dan membentuk suatu konstruksi

tertentu.

Pada suatu konstruksi sambungan merupakan titik

terlemah, sehingga dalam penyambungan harus

mengikuti ketentuan dan persyaratan yang berlaku.


3/29

Zu

Z’

Zu = Tahanan Lateral Perlu Sambungan

Z’ = Tahanan Lateral Terkoreksi Sambungan

Nilai desain lateral acuan (Z) harus dikalikan dengan

semua faktor koreksi yang berlaku untuk nilai desain

lateral terkoreksi (Z’). Beban yang bekerja pada

sambungan (Zu) tidak boleh melampaui nilai desain

lateral terkoreksi (Z’) untuk sambungan.


4/29


5/29


6/29


7/29


8/29


9/29


10/29


11/29

Jarak Minimum:

•

a: 10.D (pelat sisi kayu) atau 7.D (pelat sisi baja)• b: 5D

• c: Beban Tarik, 15.D (pelat sisi kayu) atau 10.D (pelat sisi baja)

• c: Beban Tekan, 10.D (pelat sisi kayu) atau 5.D (pelat sisi baja)

• d: 10.D

• e: 5.D


12/29


13/29


14/29

Faktor aksi kelompok digunakan pada sambungan

pasak untuk baut dan sekrup kunci. Sedangkan

untuk sambungan dengan paku, faktor aksi

kelompok CG=1


15/29


16/29


17/29

Faktor koreksi ni hanya berlaku untuk sambungan

rangka kayu dengan plywood seperti pada struktur

diafragma atau shearwall (dinding geser). Ketika

paku atau spikes digunakan pada konstruksidiafragma, nilai desain lateral acuan (Z) harus

dikalikan dengan faktor diafragma Cdi = 1,1


18/29


19/29

FAKTOR KONVERSI FORMAT KF


20/29

FAKTOR KETAHANANt


21/29

FAKTOR EFEK WAKTU


22/29

Rencanakan sambungan kayu seperti gambar di

bawah ini dengan menggunakan alat sambung paku.

Kayu penyusun memiliki berat jenis 0,5.

(Kombinasi pembebanan 1,4D)


23/29

• Total lebar penampang = 100 mm.

• Dicoba 1 sisi paku CN100 (diameter 4,2 mm dan panjang 102 mm)

MENGHITUNG TAHANAN LATERAL ACUAN SATU PAKU (Z)• Diameter paku (D) = 4,2 mm

• Kuat lentur paku (Fyb) = 620 N/mm2

• Fes = Fem = 31,98 N/mm2

• Re = 1

• Tebal kayu samping (ts) = 25 mm

• Kedalaman penetrasi (p) = 102 – 25 – 50 = 27 mm

• KD = 2,2 ( D < 4,3 mm)


24/29

NILAI RAGAM KELELEHAN

• Moda Kelelehan Is

• Z=10074 N

•

Moda Kelelehan IIIm• Z=4432 N

• Moda Kelelehan IIIs (*)

• Z=4221 N

• Moda Kelelehan IV

• Z=4302 N

TAHANAN LATERAL ACUAN (Z)

• Tahanan lateral acuan untuk 2 irisan

•Z = 2 x 4221 = 8442 N


25/29

TAHANAN LATERAL ACUAN TERKOREKSI (Z’)

• Z’ = Z x CM x Ct x CG x Cd x Ceg x Cdi x Ctn x fz x

• Z’ = 8422 x 1 x 1 x1 x 1 x 1 x 1 x 1x 0,65 x 0,6

• Z = 2353 N

FAKTOR KOREKSI

• CM = 1

• Ct = 1

• CG = 1

• Cd = 1

• Ceg = 1• Cdi = 1

• Ctn = 1

• KF= 3,32 (lihat Tabel N1)

• fz= 0,65 (lihat Tabel N2)

• = 0,6 (lihat Tabel N3)


26/29

MENGHITUNG JUMLAH KEBUTUHAN PAKU (nf )

• nf = Pu/Zu

•

nf = 20000/2353• nf = 8,5 paku (digunakan 10 paku)

TAHANAN LATERAL IJIN SATU PAKU (Zu)

• Zu Z’

• Zu 2353 N


27/29

KETENTUAN PENEMPATAN ALAT SAMBUNG PAKU

• Spasi dalam satu baris (a) : 10.D = 42mm 50mm

• Jarak antar baris (b) : 5.D = 21mm 30mm

•Jarak ujung (c) : 15.D = 63mm 75mm

• Jarak tepi tdk dibebani (e) : 5.D = 21mm 30mm


28/29

Rencanakan sambungan kayu seperti gambar di

bawah ini dengan menggunakan alat sambung paku.

Kayu penyusun memiliki berat jenis 0,6. Gunakan

paku dua sisi.(Kombinasi pembebanan 1,4D)

4/15

2,5/15

2,5/15

30 kN

15 kN

15 kN


29/29

Hitung nilai P yang diijinkan dari sambungan satu

irisan di bawah ini, jika paku yang digunakan adalah

CN75, berat jenis kayu adalah 0,55.

(Kombinasi pembebanan 1,4D)

Documents

Sambungan Kayu Menggunakan Paku