10
ILMU ILMU PENDIDIKAN PENDIDIKAN Dasar-Dasar Psikologi Dalam Dasar-Dasar Psikologi Dalam Pendidikan Pendidikan SUBSTANSI MATERI : Hukum-Hukum Dasar Perkembangan Jiwa Manusia Proses Pendidikan Autoaktivitas Pendidikan, Pengajaran, Dan Perubahan Tingkah Laku DISUSUN OLEH : KELOMPOK V Ai S. Fuziawati Eneng Eka Dikdik Ali Sadikin Hamdan Rifa'i

Dasar Psikologi Dalam Pendidikan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Sejak terjadinya konsepsi sampai mati, anak akan mengalami perubahan karena pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan itu bersifat jasmaniyah maupun kejiwaannya. Proses perubahan itu terjadi secara teratur dan terarah, yaitu ke arah kemajuan, dan bukan ke arah kemunduran. Tiap tahapan kemajuan pertumbuhan ditandai dengan meningkatnya kemampuan dan cara baru yang dimilikinya. Pertumbuhan merupakan peralian tingkah laku atau fungsi kejiwaan dari yang tingkat rendah ke tingkat yang lebih tinggi. Perubahan yang terus terjadi itu dimaksudkan agar orang di dalam kehidupannya dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Citation preview

Page 1: Dasar Psikologi Dalam Pendidikan

ILMU PENDIDIKANDasar-Dasar Psikologi Dalam Pendidikan

SUBSTANSI MATERI :

Hukum-Hukum Dasar Perkembangan

Jiwa Manusia

Proses Pendidikan Autoaktivitas

Pendidikan, Pengajaran, Dan Perubahan Tingkah Laku

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK V

Ai S. Fuziawati Eneng Eka Dikdik Ali Sadikin Hamdan Rifa'i

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAHSEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH

‘ NURUL HIKMAH ’‘ NURUL HIKMAH ’Jl. Perintis Kemerdekaan Jebrod – Cianjur Tlp. (0263) 2295276 Jl. Perintis Kemerdekaan Jebrod – Cianjur Tlp. (0263) 2295276

e-mail : e-mail : [email protected][email protected]

2009/20102009/2010

Page 2: Dasar Psikologi Dalam Pendidikan

DASAR-DASAR PSIKOLOGI DALAM PENDIDIKAN

A. Hukum-Hukum Dasar Perkembangan Jiwa Anak

Sejak terjadinya konsepsi sampai mati, anak akan mengalami perubahan karena

pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan itu bersifat jasmaniyah maupun kejiwaannya.

Proses perubahan itu terjadi secara teratur dan terarah, yaitu ke arah kemajuan, dan bukan ke

arah kemunduran. Tiap tahapan kemajuan pertumbuhan ditandai dengan meningkatnya

kemampuan dan cara baru yang dimilikinya. Pertumbuhan merupakan peralian tingkah laku atau

fungsi kejiwaan dari yang tingkat rendah ke tingkat yang lebih tinggi. Perubahan yang terus

terjadi itu dimaksudkan agar orang di dalam kehidupannya dapat menyesuaikan diri dengan

lingkungannya.

Tugas pendidikan yang terutama ialah untuk memberikan bimbingan agar pertumbuhan

anak dapat berlangsung secara wajar dan optimal. Oleh karena itu diperlukan pengetahuan

tentang hukum-hukum dasar perkembangan jiwa manusia agar tindakan pendidikan yang

dilaksanakan dapat berhasil dan berdaya guna. Berikut adalah beberapa hukum dasar

perkembangan jiwa manusia :

1. Tiap-tiap anak memliki sifat dan kepribadian yang unik

Setiap anak memiliki sifat dan kepribadian yang unik, hal ini berarti setiap anak

memiliki sifat dan kepribadian yang khas dan berbeda, serta hanya dimiliki oleh dirinya

sendiri dan tidak dimiliki oleh anak yang lain. Keunikan tersebut terbentuk karena

peranan tiga faktor penting, yaitu (1) fakor keturunan (heredity); (2) faktor lingkungan

(environment); dan (3) faktor diri (self).

Page 3: Dasar Psikologi Dalam Pendidikan

Sejak terjadinya pembuahan sel telur oleh sel jantan, anak memperoleh warisan sifat-

sifat pembawaan dari kedua orang tuanya yang merupakan potensi-potensi tertentu.

Potensi ini relatif sudah terbentuk (fixed) yang sukar berubah, baik melalui usaha

kegiatan pendidikan maupun melalui pengalaman. Beberapa ahli ilmu pengetahuan

menekankan pentingnya faktor ini bagi pertumbuhan fisik, mental, maupun kepribadian

seseorang.

Lingkungan kehidupan seseorang terdiri dari lingkungan yang bersifat sosial dan

lingkungan fisik. Sejak anak dilahirkan, dan bahkan ketika anak masih berada dalam

kandungan sang ibu, anak sudah mendapatkan tekanan dan pengaruh dari lingkungan

sekitarnya. Seperti macam dan jumlah makan yang diterimanya, keadaan cuaca serta

iklim disekitarnya, dan semua kondisi lingkungan baik yang bersifat membantu

pertumbuhan maupun yang menghambat pertumbuhan anak tersebut. Lingkungan sosial

juga memiliki peran yang sama penting terhadap pertumbuah anak, lingkungan sosial

yang berupa sikap dan perilaku orang-orang yang disekitarnya akan sangat

mempengaruhi kepribadian anak tersebut. Bahkan para ahli imu jiwa sangat menekankan

pentingnya lingkungan seseorang dalam pertumbuhannya. Kebiasaan makan, berjalan,

berpakaian, serta berbahasa bukanlah pembawaan dari lahir, melainkan hal tersebut

diperoleh dan dipelajari anak dari lingkungan sosialnya.

Faktor penting yang sering diabaikan dalam memahami prinsip pertumbuhan anak

ialah faktor self, yaitu kehidupan kejiwaan seseorang, yang terdiri atas perasaan, usaha,,

pikiran, pandangan, penilaian, keyakinan, sikap, serta anggapan, dan semua hal tersebut

akan berpengaruh dalam membuat keputusan tentang tindakan sehari-hari. Apabila dapat

difahami self seseorang maka dapat difahami pula pola kehidupannya, dan pengethuan

tentang pola hidup seseorang dapat membantu kita untuk memahami apa yang menjadi

tujuan orang tersebut dibalik perbuatan yang dilakukannya.

Page 4: Dasar Psikologi Dalam Pendidikan

2. Tiap anak memiliki kecerdasan yang berbeda

Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya bahwa sejak anak dilahirkan mereka

memiliki potensi yang berbeda dan bervariasi. Apabila diperhatikan setiap anak memiliki

kecerdasan yang berbeda meskipun mereka memiliki usia kalender yang sama, tetapi

kemampuan mentalnya tidak sama. Meskipun mereka memiliki usia kronologis yang

sama, akan tetapi mereka memiliki usia kecerdasan yang berbeda. Berikut ini adalah tabel

klasifikasi kecerdasan manusia.

IQ Klasifikasi > 140 Genius130 – 139 Sangat pandai

120 – 129 Pandai

110 – 119 Diatas normal

90 – 109 Normal

80 – 89 Dibawah normal

70 – 79 Bodoh

50 – 69 Feeble minded/ moron

< 49 Feeble mended/ imbicile, ideot

3. Tiap tahap pertumbuhan memiliki ciri yang berbeda

Karena tiap-tiap pertumbuhan itu memiliki ciri-ciri yang berbeda, maka hal ini tentu

akan membantu pendidik dalam mengatur strategi pendidikan yang sesuai dengan

kesiapan anak untuk menerima, memahami, dan menguasai bahan pendidikan. Penerapan

strategi pendidikan sangat penting untuk diperhatikan, karena strategi pendidikan untuk

siswa Taman Kanak-Kanak akan berbeda dengan strategi pendidikan yang diterapkan

untuk siswa Sekolah Menengah Atas, maupun siswa Sekolah Dasar. Dalam hal ini

pendidik harus mampu menguasai dan memilih strategi yang tepat bagi peserta didiknya.

Page 5: Dasar Psikologi Dalam Pendidikan

B. Proses Pendidikan Autoaktivitas

Manusia merupakan makhluk yang aktif, keaktifan itu diperlukan umtuk dapat memenuhi

kebutuhannya dan menyesuaikan diri dengan lingkungan. Didalam diri seseorang terdapat

kekuatan yang menjadi daya penggerak keaktifan seseorang yang disebut dengan motivasi.

Fungsi motivasi dalam proses pendidikan ialah untuk membangkitkan dorongan dalam

melakukan aktivitas pendidikan.

Apa yang mendorong seseorang dalam melakukan sesuatu biasanya tidak ditentukan oleh

motivasi tunggal, melainkan terdapat bermacam-macam motivasi yang mendasari seseorang

dalam melakukan perbuatan tersebut. Demikian pula dalam kegiatan pendidikan, seseorang akan

mempunyai banyak alasan dan motivasi ketika ia melakukan proses pendidikan.

Besarnya tingkatan motivasi seseorang tidaklah sama, besarnya tingkatan motivasi hanya

dapat kita amati melalui efek perbuatan yang dihasilkannnya, yaitu dengan melihat beberapa

aspek seperti :

Besarnya tenaga yang dipergunakan

Besarnya kegigihan dalam mencapai tujuannya meskipun menghadapi berbagai

macam rintangan

Banyaknya cara yang dipergunakan untuk dapat mencapai tujuan yang

diinginkannya

C. Pendidikan, Pengajaran, Dan Perubahan Tingkah Laku

Pendidikan merupakan proses belajar mengajar yang dapat menghasilkan peubahan

tingkah laku yang diharapkan. Segera setelah anak dilahirkan mulai terjadiproses belajar pada

diri anak dan hasil yang diperoleh adalah kemampuan menyesuaikan diri dengan lingkungan dan

Page 6: Dasar Psikologi Dalam Pendidikan

pemenuhan dengan lingkungan. Pendidikan membantu agar proses itu berlangsung secara

berdaya-guna dan berhasil-guna. Hasil pendidikan yang berupa perubahan tingkah laku meliputi

bentuk kemampuan yang menerut taksonomi Bloom diklasifikasikan dalam tiga domain, yaitu :

(1) cognitive domain; (2) affective domain; dan (3) psychomotor domain.

1. Kemampuan kognitif

Yang termasuk kemampuan kognitif yaitu kemampuan :

a. Mengetahui, yaitu kemampuan mengingat apa yang sudah dipelajari

b. Memahami, yaitu kemampuan menangkap makna dari yang telah dipelajari

c. Menerapkan, yaitu kemampuan untuk menggunakan hal yang sudah dipelajari

kedalam situasi baru yang konkrit

d. Menganalisis, yaitu kemampuan untuk memperinci hal yang sudah dipelajari

kedalam unsur-unsurnya agar struktur organisasinya dapat dimengerti

e. Mensintesis, yaitu kemampuan untuk mengumpulkan bagian-bagian untuk

membentuk satu-kesatuan yang baru

f. Mengevaluasi, yaitu kemampuan untuk menentukan nilai sesuatu yang

dipelajari untuk suatu tujuan tertentu

Kemampuan yang disebutkan diatas ialah kemampuan yang bersifat hirarkhis, artinya

kemampuan yang pertama harus dikuasai terlebih dahulu sebelum menguasai

kemampuan yang kedua, dan seterusnya.

2. Kemampuan afektif

Yang termasuk kemampuan afektif adalah sebagai berikut :

a. Menerima, yaitu kesediaan untuk memperhatikan

b. Menanggapi, yaitu kemampuan untuk aktif berfartisifasi

Page 7: Dasar Psikologi Dalam Pendidikan

c. Menghargai, yaitu kemampuan memberikan penghargaan kepada benda,

gejala, dan perbuatan tertentu

d. Membentuk, yaitu kemampuan untuk memadukan nilai-nilai yang berbeda,

menyelesaikan pertentangan dan membentuk sistem nilai yang bersifat

konsisten dan internal

e. Berpribadi, yaitu mempunyai sistem nilai yang mengendalikan perbuatan

untuk menumbuhkan life style yang mantap.

Kemampuani-kemampuan tersebut juga bersifat hirarkhis, artinya kemampuan yang

pertama harus dikuasai terlebih dahulu sebelum menguasai kemampuan yang kedua, dan

seterusnya.

3. Kemampuan psikomotor

Yang dimaksud dengan kategori kemampuan psikomotor ialah kemampuan yang

menyangkut kegiatan otot dan kegiatan fisik. Tekanan kemampuan yang menyangkut

syaraf otot, serta menyangkut penguasaan gerak dan tubuh. Secara singkat dapat

dikatakan bahwa kemampuan psikomotor ini menyangkut kegiatran fisik yang meliputi

kegiatan melempar, melekuk, berlari dan sebagainya. Penguasaan kemampuan ini

meliputi gerakan anggota badan yang memerlukan koordinasi syaraf otot yang sederhana

dan bersifat kasar menuju gerakan yang menuntut koordinasi syaraf otot yang lebih

kompleks halus secara lancar.

Adanya klasifikasi kemampuan ini akan dapat membantu guru untuk menentukan

langkah yang harus dilakukan dalam proses belajar mengajar.