Upload
deni-f-maulana
View
44
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
Dasar Hukum Pembagian Zakat
Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang
miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk
(memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan
untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang
diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (Q.S. At-
Taubah : 60)
8 Bagian (Asnaf) Penerima Zakat :
1. Fakir
Definisi orang fakir adalah orang yang amat sengsara hidupnya, tidak memiliki
tenaga, pekerjaan dan penghasilan yang tetap untuk menghidupi diri dan
keluarganya.
2. Miskin
Definisi orang miskin adalah orang yang tidak cukup penghidupannya dan dalam
keadaan kekurangan. Memiliki pekerjaan tidak tetap dan penghasilan tidak
menentu.
3. Amilin
Definisi amilin adalah orang / lembaga yang mengelola zakat. Yusuf Qardlawy
dalam bukunya menjelaskan ada 4 peran amilin :
1. Mengingatkan muzzaki untuk membayar zakat. Karena sifat naluriah
manusia adalah bakhil. Sesuai dengan Q.S. At-Taubah:60
Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu
membersihkan658 dan mensucikan659 mereka dan mendo'alah untuk
mereka. Sesungguhnya do'a kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi
mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
2. Menjaga ”air muka” atau perasaan para mustahiq. Karena melalui
perantaraan amil, mereka (mustahiq) tidak perlu bertemu langsung
dengan muzzaki. Lebih dari itu, dengan cara kerja amil yang proaktif
mendatangi muzaki dan mustahik, mereka yang hidupnya kekurangan
namun tidak membiarkan diri mereka meminta-minta di jalanan, akan
mendapat perhatian secara proporsional.
3. Mengontrol agar mustahik menerima pemberian zakat dari mana-mana.
Karena prioritas pendistribusian zakat kepada para mustahik juga harus
dilaksanakan secara adil dan proporsional.
4. Menentukan prioritas dan pendistribusian zakat yang produktif dan
konsumtif. Ini diharapkan dalam satuan waktu tertentu, mustahik dapat
berubah menjadi muzaki, dengan mengembangkan zakat yang
diterimanya sebagai modal usaha.
Contoh kasus :
Anak-anak jalanan yang setiap hari cenderung kian banyak, mestinya bisa
diatasi dengan mengefektifkan penghimpunan dan pendistribusian zakat
secara produktif ini. Mereka diberi keterampilan dan bimbingan dalam
melakukan usaha, sehingga pada saatnya mereka bisa mandiri.
4. Mualaf
Orang kafir yang ada harapan masuk Islam dan orang yang baru masuk Islam
yang imannya masih lemah.
5. Memerdekaan Budak
Mencakup juga untuk melepaskan muslim yang ditawan oleh orang-orang kafir.
6. Orang yang berhutang dijalan Alloh
Orang yang berhutang karena untuk kepentingan yang bukan maksiat dan tidak
sanggup membayarnya. Adapun orang yang berhutang untuk memelihara
persatuan umat Islam dibayar hutangnya itu dengan zakat, walaupun ia mampu
membayarnya.
7. Jihad Fisabilillah
yaitu untuk keperluan pertahanan Islam dan kaum muslimin. Di antara mufasirin
ada yang berpendapat bahwa fisabilillah itu mencakup juga kepentingan-
kepentingan umum seperti menggaji guru mengaji, mendirikan sekolah, rumah
sakit dan lain-lain.
8. Ibnu Sabil
Orang yang sedang dalam perjalanan yang bukan maksiat mengalami
kesengsaraan dalam perjalanannya. Misalnya kehabisan bekal (ongkos).
http://kei-kai.blogspot.com/2008/09/dasar-hukum -pembagian-zakat.html