18
STRATEGI PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM oleh Prof. DR. H. MANSUR, M.Ag. Guru Besar STAIN Salatiga Dosen Pascasarjana UNSIQ jateng di Wonosobo Mantan Ketua Bidang Kurikulum Madrasah Development Centre (MDC) Kanwil Depag Jateng

DASAR HUKUM :

  • Upload
    dinesh

  • View
    126

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

STRATEGI PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM oleh Prof. DR. H. MA NSUR, M.Ag. Guru Besar STAIN Salatiga Dosen Pascasarjana UNSIQ jateng di Wonosobo Mantan Ketua Bidang Kurikulum Madrasah Development Centre (MDC) K anwil Depag Jateng. DASAR HUKUM :. - PowerPoint PPT Presentation

Citation preview

Page 1: DASAR HUKUM :

STRATEGI PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM

oleh

Prof. DR. H. MANSUR, M.Ag.

Guru Besar STAIN SalatigaDosen Pascasarjana UNSIQ jateng di WonosoboMantan Ketua Bidang Kurikulum Madrasah Development Centre (MDC) Kanwil Depag Jateng

Page 2: DASAR HUKUM :

DASAR HUKUM :DASAR HUKUM :

Proses pembelajaran pada satuan Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas dan kemandirian prakarsa, kreatifitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis perkembangan fisik serta psikologis anak. (Pasal 19 PP No. 19 tahun 2005 anak. (Pasal 19 PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan).tentang Standar Nasional Pendidikan).

Page 3: DASAR HUKUM :

KRITIK KRITIK PEMBELAJARAN PAI PEMBELAJARAN PAI

PAI lebih berkonsentrasi pada persoalan-PAI lebih berkonsentrasi pada persoalan-persoalan teoritis keagamaan yang bersifat persoalan teoritis keagamaan yang bersifat kognitif, kurang kognitif, kurang concernconcern terhadap persoalan terhadap persoalan bagaimana mengubah pengetahuan agama bagaimana mengubah pengetahuan agama menjadi makna dan nilai yang perlu menjadi makna dan nilai yang perlu diinternalisasikan pada siswa.diinternalisasikan pada siswa.

Metodologi PAI tidak kunjung berubah, ia berjalan Metodologi PAI tidak kunjung berubah, ia berjalan secara konvensional, tradisional dan monoton.secara konvensional, tradisional dan monoton.

Pendekatan PAI cenderung normatif, tanpa Pendekatan PAI cenderung normatif, tanpa ilustrasi konteks sosial budaya yang melatarinya.ilustrasi konteks sosial budaya yang melatarinya.

Kegiatan PAI kebanyakan bersifat menyendiri, Kegiatan PAI kebanyakan bersifat menyendiri, kurang berinteraksi dengan yang lain, bersifat kurang berinteraksi dengan yang lain, bersifat marjinal.marjinal.

Guru PAI lebih bernuansa guru spiritual/moral, Guru PAI lebih bernuansa guru spiritual/moral, dan kurang diimbangi dengan nuansa intelektual dan kurang diimbangi dengan nuansa intelektual dan profesionaldan profesional..

Page 4: DASAR HUKUM :

KONSEP DASAR : KONSEP DASAR : CContextual Teaching and Learningontextual Teaching and Learning (CTL) (CTL)

adalah suatu model pembelajaran yang adalah suatu model pembelajaran yang mengaitkan antara materi yang diajarkan mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari, sedemikian rupa sehingga hasil sehari-hari, sedemikian rupa sehingga hasil belajar bukan sebatas pada pengenalan nilai, belajar bukan sebatas pada pengenalan nilai, tetapi penghayatan,dan bahkan sampai pada tetapi penghayatan,dan bahkan sampai pada penerapan nilai-nilai dalam kehidupan nyata. penerapan nilai-nilai dalam kehidupan nyata.

Page 5: DASAR HUKUM :

PENTINGNYA PENTINGNYA ACTIVE ACTIVE LEARNINGLEARNING::

What I What I hearhear, I forget (20%), I forget (20%) What I hear andWhat I hear and see see, I remember a little , I remember a little

(50%)(50%) What I hear, see and What I hear, see and ask question ask question

aboutabout or or discussdiscuss with someone else, I with someone else, I begin to undebegin to underrstand (70%)stand (70%)

What I hear, see, discuss andWhat I hear, see, discuss and do do, I , I acquire knowledge and skill (90%)acquire knowledge and skill (90%)

What I What I teachteach to another, I master. (99%) to another, I master. (99%)(Mel Silbermen)(Mel Silbermen)

Page 6: DASAR HUKUM :

TUJUH KOMPONEN UTAMA TUJUH KOMPONEN UTAMA PEMBELAJARAN CTL : PEMBELAJARAN CTL :

Konstruktivisme (Konstruktivisme (constructivismconstructivism)) Bertanya (Bertanya (questioningquestioning)) Menemukan (Menemukan (inquiryinquiry)) Masyarakat belajar (Masyarakat belajar (learning communitylearning community)) Pemodelan (Pemodelan (modellingmodelling)) Refleksi (Refleksi (reflectionreflection)) Penilaian sebenarnya (Penilaian sebenarnya (authentic authentic

assesmentassesment). ).

Page 7: DASAR HUKUM :

1. KONSTRUKTIVISME1. KONSTRUKTIVISME

Penerapannya di kelas:Penerapannya di kelas: KBM harus diupayakan dan dikemas menjadi proses KBM harus diupayakan dan dikemas menjadi proses

mengkonstruksi (bukan menerima) pengetahuan mengkonstruksi (bukan menerima) pengetahuan dengan melibatkan siswa secara aktif.dengan melibatkan siswa secara aktif.

Guru merancang KBM dalam bentuk siswa bekerja, Guru merancang KBM dalam bentuk siswa bekerja, praktek, berlatih, mendemonstrasikan, menciptakan ide praktek, berlatih, mendemonstrasikan, menciptakan ide dsb.dsb.

Pengetahuan dibangun oleh siswa itu sendiri sedikit Pengetahuan dibangun oleh siswa itu sendiri sedikit demi sedikit.demi sedikit.

MOTTO : “STUDENT LEARN BEST BY ACTIVELY MOTTO : “STUDENT LEARN BEST BY ACTIVELY CONSTRUCTING THEIR OWN UNDERSTANDING”CONSTRUCTING THEIR OWN UNDERSTANDING”

Page 8: DASAR HUKUM :

2. MENEMUKAN 2. MENEMUKAN Penerapannya di kelas:Penerapannya di kelas: Merumuskan masalahMerumuskan masalah Mengamati dan mengumpulkan data (membaca Mengamati dan mengumpulkan data (membaca

buku-buku untuk mendapatkan data pendukung)buku-buku untuk mendapatkan data pendukung) Menganalisis dan menyajikanya dalam tulisan, Menganalisis dan menyajikanya dalam tulisan,

laporan, atau karya lainnya laporan, atau karya lainnya Mengkomunikasikan pada teman sekelas, guru, Mengkomunikasikan pada teman sekelas, guru,

pembaca atau yang lain.pembaca atau yang lain.

Proses perpindahan dari pengamatan menjadi Proses perpindahan dari pengamatan menjadi pemahamanpemahaman

Siswa belajar menggunakan keterampilan berpikir Siswa belajar menggunakan keterampilan berpikir kritiskritis

Page 9: DASAR HUKUM :

3. BERTANYA3. BERTANYAPenerapannya di kelas :Penerapannya di kelas : Bertanya dapat diterapkan antara siswa Bertanya dapat diterapkan antara siswa

dengan siswa, siswa dengan guru, guru dengan siswa, siswa dengan guru, guru dengan siswa, atau siswa dengan nara dengan siswa, atau siswa dengan nara sumber lain yang didatangkan di kelas.sumber lain yang didatangkan di kelas.

Bertanya dapat terjadi pada saat siswa Bertanya dapat terjadi pada saat siswa berdiskusi, bekerja dalam kelompok, ketika berdiskusi, bekerja dalam kelompok, ketika mengalami kesulitan, ketika mengamati, dll.mengalami kesulitan, ketika mengamati, dll.

Bertanya bagi guru berfungsi untuk Bertanya bagi guru berfungsi untuk mendorong dan menilai kemampuan berfikir mendorong dan menilai kemampuan berfikir siswa. Dan bagi siswa, untuk menggali siswa. Dan bagi siswa, untuk menggali informasi, mengkonfirmasi apa yang telah informasi, mengkonfirmasi apa yang telah diketahui dan mengarahkan pada aspek diketahui dan mengarahkan pada aspek yang belum diketahui.yang belum diketahui.

Page 10: DASAR HUKUM :

4. MASYARAKAT BELAJAR

Penerapannya di kelas :

Di kelas, guru hendaknya selalu melaksanakan pembelajaran dalam kelompok-kelompok belajar. Dimana keanggotaan kelompok sangat bervariasi, bahkan bisa melibatkan siswa di kelas atasnya, atau guru melaksanakan kolaborasi dengan mendatangkan ahli di kelas misalnya kyai, modin, petugashaji dll.

Konsep learning community menyarankan agar hasil pembelajaran diperoleh dari kerjasama dengan orang lain.

Page 11: DASAR HUKUM :

5. PEMODELAN

Penerapannya di kelas :• Pada saat proses pembelajaran, sebaiknya ada model yang

bisa ditiru. Model itu bisa berupa orang, program atau benda.

• Guru bukan satu satunya model dalam pembelajaran PAI tetapi guru Agama harus bisa menjadi model bagi siswa.

• Dalam pembelajaran PAI pemodelan tidak cukup di dalam kelas tetapi juga di luar kelas.

• Proses penampilan suatu contoh agar orang lain berpikir, bekerja dan belajar

• Mengerjakan apa yang guru inginkan agar siswa mengerjakannya

Page 12: DASAR HUKUM :

6. REFLEKSI6. REFLEKSIPenerapannya di kelas :Penerapannya di kelas :

•Refleksi adalah cara berfikir tentang apa yang Refleksi adalah cara berfikir tentang apa yang baru dipelajari dan dialami.baru dipelajari dan dialami.

•Refleksi merupakan respon terhadap kejadian, Refleksi merupakan respon terhadap kejadian, aktifitas, atau pengetahuan yang baru aktifitas, atau pengetahuan yang baru diterima. Dengan demikian siswa merasa diterima. Dengan demikian siswa merasa memperoleh sesuatu yang berguna bagi memperoleh sesuatu yang berguna bagi dirinya.dirinya.

•Berikan kesempatan di akhir pembelajaran Berikan kesempatan di akhir pembelajaran kepada siswa untuk membuat rangkuman, kepada siswa untuk membuat rangkuman, catatan, jurnal, kesan dan saran siswa terkait catatan, jurnal, kesan dan saran siswa terkait dengan apa yang baru dipelajari dan dialami.dengan apa yang baru dipelajari dan dialami.

Page 13: DASAR HUKUM :

7. PENILAIAN YANG SEBENARNYA 7. PENILAIAN YANG SEBENARNYA

Penerapannya di kelas :• Penilaian dilakukan selama dan sesudah

pembelajaran,dengan berbagai cara: proses bekerja, hasil karya, penampilan, tes,dll.

• Penilaian dilakukn secara menyeluruh dan berkesinambungan.

• Penilaian mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.

• Terintegrasi dengan dehidupan sehari-hari siswa, sehingga penilai tidak hanya guru, tetapi bisa juga teman atau orang lain yang dipercaya guru.

Page 14: DASAR HUKUM :

PENERAPAN CTL PAI PADA TINGKAT PENERAPAN CTL PAI PADA TINGKAT KELAS KELAS

Konstruktivisme: kembangkan pemikiran bahwa anak akan Konstruktivisme: kembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri, dan mengkonstruksi sendiri pengethuan, menemukan sendiri, dan mengkonstruksi sendiri pengethuan, nilai dan ketrampilan barunya.nilai dan ketrampilan barunya.

Inkuiri : laksanakan kegiatan inkuiri untuk semua topik Inkuiri : laksanakan kegiatan inkuiri untuk semua topik sekiranya mungkin.sekiranya mungkin.

Pertanyaan: kembangkan sifat ingin tahu siswa dengan Pertanyaan: kembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya.bertanya.

Masyarakat belajar: ciptakan “masyarakat belajar” melalui Masyarakat belajar: ciptakan “masyarakat belajar” melalui

belajar secara kelompokbelajar secara kelompok..Modeling: hadirkan “model” sebagai contoh pembelajaran.Modeling: hadirkan “model” sebagai contoh pembelajaran.

Refleksi: lakukan refleksi pada setiap akhir pertemuan kelas, Refleksi: lakukan refleksi pada setiap akhir pertemuan kelas, dandan

Penialainan otentik: lakukan penilaian dengan berbagai cara Penialainan otentik: lakukan penilaian dengan berbagai cara dan dalam semua aspek.dan dalam semua aspek.

Page 15: DASAR HUKUM :

IMPLEMENTASI CTL PAI DI IMPLEMENTASI CTL PAI DI TINGKAT SEKOLAHTINGKAT SEKOLAH

► Mengkaji meteri yang akan diajarkan, dengan Mengkaji meteri yang akan diajarkan, dengan memilah-milah materi yang tekstual dan memilah-milah materi yang tekstual dan kontekstual.kontekstual.

► Mengkaji konteks kehidupan siswa.Mengkaji konteks kehidupan siswa.► Memilih materi yang yang dapat dikaitknan dengan Memilih materi yang yang dapat dikaitknan dengan

kehidupan nyata siswa.kehidupan nyata siswa.► Menyusun persiapan pembelajaran yang telah Menyusun persiapan pembelajaran yang telah

memasukkan konteks ke dalam materi yang akan memasukkan konteks ke dalam materi yang akan diajarkan.diajarkan.

► Melaksanakan pembelajaran kontekstual yaitu Melaksanakan pembelajaran kontekstual yaitu mendorong siswa untuk selalu mengaitkan materi mendorong siswa untuk selalu mengaitkan materi yang dipelajari dengan pengethuan dan yang dipelajari dengan pengethuan dan pengalaman yang telah dimiliki sebelumnya.pengalaman yang telah dimiliki sebelumnya.

► Melkuakan penilaian otentik.Melkuakan penilaian otentik.

Page 16: DASAR HUKUM :

KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN CTL: Kerjasama Saling menunjang Menyenangkan, tidak membosankan Belajar dengan bergairah Pembelajaran Terintegrasi Menggunakan berbagai metode dan sumber Siswa aktif Sharing dengan teman Siswa kritis – guru kreatif Dinding kelas dan lorong-lorong penuh dengan

hasilkarya siswa. Laporan kepada orang tua siswa bukan hanya rapor

tetapi juga hasil karya siswa.

Page 17: DASAR HUKUM :

RENCANA PELAKSANAAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARN (RPP) BERBASIS PEMBELAJARN (RPP) BERBASIS CTLCTL : :

Identitas RPPIdentitas RPP (memuat : Matapelajaran, kelas, (memuat : Matapelajaran, kelas, semester, dan alokasi waktu)semester, dan alokasi waktu)TujuanTujuan (memuat kompetensi dan (memuat kompetensi dan life skills life skills yang akan yang akan dicapai siswa) dicapai siswa) Materi AjarMateri Ajar (memuat bahan pelajaran yang akan (memuat bahan pelajaran yang akan dipelajari )dipelajari )MediaMedia (memuat jenis media serta sumber belajar yang (memuat jenis media serta sumber belajar yang digunakan untuk mencapai kompetensi)digunakan untuk mencapai kompetensi)Skenario pembelajaranSkenario pembelajaran (memuat metode-metode yang (memuat metode-metode yang digunakan dan alaur/tahap-tahap pembelajaran dengan digunakan dan alaur/tahap-tahap pembelajaran dengan memperhatikan komponen-komponen dalam CTL)memperhatikan komponen-komponen dalam CTL)Penilaian Penilaian (memuat jenis dan bentuk tes yang terkait (memuat jenis dan bentuk tes yang terkait dengan model penilaian yang sebenarnya/ authentic dengan model penilaian yang sebenarnya/ authentic assesmen)assesmen)

Page 18: DASAR HUKUM :

Wasalamu’alaikumWasalamu’alaikumand matur nuwun…and matur nuwun…

SELAMAT SELAMAT

dandan

SEMOGA SUKSESSEMOGA SUKSES

Amin ya rabbal ‘alaminAmin ya rabbal ‘alamin