2
REDAKSI Mikael PH Togatorop (mt), Barani M Silalahi (bs), Hj.Sri Madonna (sm), Hj.Ony Mauli (oni), Parulian (uli), Monika (mon), Ermila Octhari (mil), Suhendri (henz), Totok (ttk), Ardhiyan (ard), Arief R (arra) ALAMAT REDAKSI : BPK RI Perwakilan Provinsi Sumatera Utara Lt. IV, Jl. Imam Bonjol No.22 Medan Telp. 061-4519039 ext. 321 Tahun Kedua Edisi Maret 2010 Bulan Maret 2010 merupakan bulan yang sangat mengesankan dan sangat luar biasa, hebat buat BPK RI Perwakilan Provinsi Sumatera Utara. Pertanyaannya sekarang, kenapa mengesankan ? Kenapa luar biasa ? Kenapa hebat ? Ya benar. Bulan Maret ini terjadi pergantingan Kepala Perwakilan (Kalan) dari Pak Wido- do Prasetyo Hadi kepada Pak Oodj Huziat, Kedua, karena bulan ini, 11 (sebelas) entitas dari 33 entitas telah menyerahkan Laporan Keuangannya secara tepat waktu untuk diaudit BPK. Tepat waktu karena kesebelas daerah tersebut menyerahkan ke BPK terakhir tanggal 31 Ma- ret 2010. Kesebelas daerah tersebut adalah Pemkab Asahan, Pemkab Karo, Pemkab Langkat, Pemprov Sumatera Utara, Pemkab Serdang Bedagai, Pemkab Dairi, Pemkot Tebing Tinggi, Pemkab Tapanuli Utara, Pemkab Humbang Hasundutan, Pemkab Pakpak Bharat, dan Pemkab Mandailing Natal. Lonjakan ini mampu memberikan persentasi ketepatan penyerahan Laporan Keuangan ke BPK menjadi 33,3 %. Kalau sebelumnya, yaitu pada tahun 2009 hanya ada 3 daerah saja atau 10 % yang menyerahkan secara tepat waktu, yaitu Pemkab Asahan, Pemkab Karo, dan Pem- prov Sumatera Utara. Ini semua adalah karena komitmen kita untuk mendorong pemerintah su- paya menyerahkan LK sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan, yaitu UU No.1/2004 pasal 56 ayat (3), PP No.58/2005 pasal 102 ayat (1), dan Permendagri No.13/2006. Prestasi ini sangat banyak ditorehkan oleh Kalan BPK Provinsi Sumut Pak Widodo Prasetyo Hadi yang pada tanggal 1 April 2010 akan melaksanakan tugas di Jakarta. Selamat bertugas di tempat yang baru, segenap awak “Seputar Warta BPK Sumut” mengucapkan ap- resiasi terbaik atas pembinaan, bimbingan dan dukungan yang besar kepada kru bulletin ini. Selamat datang Kalan baru, selamat bertugas di wilayah Provinsi Sumatera Utara. Semoga Perwakilan Sumut semakin berkembang dan makin jaya.Semoga. (mt) SUMATERA UTARA LUAR BIASA Dari Redaksi...............1 Peningkatan Signifikan Kesadaran.............1 Rekam Jejak Widodo.................2 Galeri Foto Edisi Khusus.......................3 Diklat Fotografi.................4 Daftar Isi ... DARI REDAKSI P usat Pendidikan Dan Pelatihan (PUSDIKLAT) Badan Pemer- iksa Keuangan Republik Indonesia mengadakan Diklat Fotografi yang dilak- sanakan Senin 29 Maret hingga 30 Maret 2010 bertempat di Hotel Ibis Jakarta. Diklat dibuka pukul 08.00 WIB oleh Zaini Arief B yang mewakili Kapus- diklat. Dalam kata sambutannya, beliau mengatakan bahwa diklat Fotografi ini adalah yang pertama diadakan oleh Pus- diklat BPK RI. Oleh sebab itu para peser- ta diharapkan dapat menambah ilmu tentang Fotografi yang dilaksanakan selama 2 hari ini sebaik baiknya. Hari pertama diklat diajarkan teori cara pemotretan dan penggunaan ka- mera yang benar. Foto manusia dan kegiatannya, atau biasa dikenal sebagai Human Interest photos, selalu menarik. Ma- nusia senang berinteraksi, berjumpa dan melihat manusia lain dalam bentuk apa pun. Itulah sebabnya, foto human interest hampir selalu ada di sejumlah media cetak. Namun foto human interest yang baik tidak terlalu mu- dah di hasilkan karena ber- bagai kendala yang mungkin di hadapi oleh si pemotret. Tantangan dalam membuat foto human interest adalah kemampuan memindah- kan sebuah realita manusia, lengkap dengan ekspresi fisiknya ke- dalam selembar foto. Demikian teori yang dibawakan oleh Arbain Rambey salah seorang fotograper harian Kompas. Di hari kedua para peserta diklat yang datang dari berbagai kantor Perwakilan BPK RI dan kantor pusat melakukan praktek foto hunting dengan mengambil lokasi di kota tua Jakarta. Hasil foto yang diambil para peserta di jadikan bahan evaluasi buat peserta, bagaimana cara tehnik pemotretan dan penggunaan ka- mera yang baik dan benar. Tepat pukul 17.15 WIB acara diklat pun berakhir dan ditutup oleh Iwan Hardian yang dalam hal ini juga mewakili Kapusdiklat. Setelah acara ditutup, seluruh peserta diklat be- serta perwakilan Pusdiklat dan staf pen- gajar mengadakan foto bersama. [Henz] Dari Medan ke Jakarta Berburu Ilmu Seni Pemotretan di Diklat Fotografi S ampai dengan akhir Maret 2010, ada 11 (sebelas) entitas yang telah menyerahkan Laporan Keuangan kepada BPK RI Perwakilan Provinsi Su- matera Utara untuk diperiksa. Kesebelas entitas tersebut adalah Pemkab Asahan, Pemkab Karo, Pemkab Langkat, Pem- prov Sumatera Utara, Pemkab Serdang Bedagai, Pemkab Dairi, Pemkot Tebing Tinggi, Pemkab Tapanuli Utara, Pemkab Humbang Hasundutan, Pemkab Pakpak Bharat, dan Pemkab Mandailing Natal. Hal ini merupakan peningkatan yang signifikan dibandingkan deng- an tahun 2009. Pada saat itu sampai dengan akhir Maret 2009 hanya ada 3 (tiga) entitas yang menyerahkan Lapo- ran Keuangan, yaitu Pemkab Asahan, Pemkab Karo dan Pemprov Sumut. Sesuai dengan yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 pasal 102 ayat (1) dan Peraturan Mendagri Nomor 13 Tahun 2006, seharus- nya Laporan Keuangan disampaikan kepada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pa- ling lambat 3 (tiga) bu- lan setelah Tahun Ang- garan berakhir. Hal tersebut berarti paling lambat Laporan Keuangan harus sudah diterima BPK sampai dengan akhir Maret. ........................................(bersambung ke hal.3) Peningkatan Signifikan Kesadaran Penyampaian Laporan Keuangan kepada BPK RI Secara Tepat Waktu Menindaklanjuti penyerahan Lapo- ran Keuangan tersebut, BPK RI Per- wakilan Provinsi Sumut segera mem- berangkatkan tim untuk ditugaskan melakukan Pemeriksaan atas LK tersebut. Sampai dengan akhir Maret 2010, ada tiga tim yang telah diberangkatkan. Ketiga tim tersebut adalah Tim Pemeriksaan LKPD Asahan, Tim Pemeriksaan LKPD Karo, dan Tim Pemeriksaan LKPD Langkat. Sedangkan untuk beberapa tim pemeriksa guna memeriksa enti- tas yang telah menyerahkan LK tepat waktu lainnya rencananya akan segera diberangkatkan di medio awal April 2010. Hal ini disebabkan keterbatasan SDM, dalam hal ini auditor, yang dimiliki oleh BPK RI Perwakilan Provinsi Sumut. Saat ini sebagian besar au- ditor yang dimiliki masih dalam tugas melakukan Pemeriksaan In- term (Pendahuluan) atas LKPD Tahun Anggaran 2009. [Arra] ......sambungan Diklat Pemeriksaan Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara beserta staf berfoto bersama Kalan dan pejabat BPK RI Perwakilan Provinsi Sumatera Utara setelah menyerahkah Laporan Keuangan Pemprov Sumatera Utara Penyerahan Laporan Keuangan dari Pejabat Daerah kepada Kalan BPK RI Provinsi Sumatera Utara

Dari Medan ke Jakarta Berburu Ilmu Seni Pemotretan di ...medan.bpk.go.id/wp-content/uploads/2009/11/Maret2010.pdflokasi di kota tua Jakarta. Hasil foto yang diambil para peserta di

  • Upload
    voanh

  • View
    229

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Dari Medan ke Jakarta Berburu Ilmu Seni Pemotretan di ...medan.bpk.go.id/wp-content/uploads/2009/11/Maret2010.pdflokasi di kota tua Jakarta. Hasil foto yang diambil para peserta di

REDAKSIMikael PH Togatorop (mt),

Barani M Silalahi (bs), Hj.Sri Madonna (sm), Hj.Ony Mauli (oni), Parulian (uli), Monika (mon),Ermila Octhari (mil), Suhendri (henz), Totok (ttk), Ardhiyan (ard), Arief R (arra)

ALAMAT REDAKSI : BPK RI Perwakilan Provinsi Sumatera Utara Lt. IV, Jl. Imam Bonjol No.22 MedanTelp. 061-4519039 ext. 321

Tahun KeduaEdisi Maret 2010

Bulan Maret 2010 merupakan bulan yang sangat mengesankan dan sangat luar biasa, hebat buat BPK RI Perwakilan Provinsi Sumatera Utara. Pertanyaannya sekarang, kenapa mengesankan ? Kenapa luar biasa ? Kenapa hebat ?

Ya benar. Bulan Maret ini terjadi pergantingan Kepala Perwakilan (Kalan) dari Pak Wido-do Prasetyo Hadi kepada Pak Oodj Huziat, Kedua, karena bulan ini, 11 (sebelas) entitas dari 33 entitas telah menyerahkan Laporan Keuangannya secara tepat waktu untuk diaudit BPK. Tepat waktu karena kesebelas daerah tersebut menyerahkan ke BPK terakhir tanggal 31 Ma-ret 2010. Kesebelas daerah tersebut adalah Pemkab Asahan, Pemkab Karo, Pemkab Langkat, Pemprov Sumatera Utara, Pemkab Serdang Bedagai, Pemkab Dairi, Pemkot Tebing Tinggi, Pemkab Tapanuli Utara, Pemkab Humbang Hasundutan, Pemkab Pakpak Bharat, dan Pemkab Mandailing Natal.

Lonjakan ini mampu memberikan persentasi ketepatan penyerahan Laporan Keuangan ke BPK menjadi 33,3 %. Kalau sebelumnya, yaitu pada tahun 2009 hanya ada 3 daerah saja atau 10 % yang menyerahkan secara tepat waktu, yaitu Pemkab Asahan, Pemkab Karo, dan Pem-prov Sumatera Utara. Ini semua adalah karena komitmen kita untuk mendorong pemerintah su-paya menyerahkan LK sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan, yaitu UU No.1/2004 pasal 56 ayat (3), PP No.58/2005 pasal 102 ayat (1), dan Permendagri No.13/2006.

Prestasi ini sangat banyak ditorehkan oleh Kalan BPK Provinsi Sumut Pak WidodoPrasetyo Hadi yang pada tanggal 1 April 2010 akan melaksanakan tugas di Jakarta. Selamat bertugas di tempat yang baru, segenap awak “Seputar Warta BPK Sumut” mengucapkan ap-resiasi terbaik atas pembinaan, bimbingan dan dukungan yang besar kepada kru bulletin ini.

Selamat datang Kalan baru, selamat bertugas di wilayah Provinsi Sumatera Utara. Semoga Perwakilan Sumut semakin berkembang dan makin jaya.Semoga. (mt)

SUMATERA UTARA LUAR BIASA

Dari Redaksi...............1Peningkatan Signifikan Kesadaran.............1Rekam JejakWidodo.................2Galeri Foto Edisi Khusus.......................3DiklatFotografi.................4

Daftar Isi ...

DARI REDAKSI

Pusat Pendidikan Dan Pelatihan (PUSDIKLAT) Badan Pemer-

iksa Keuangan Republik Indonesia mengadakan Diklat Fotografi yang dilak-sanakan Senin 29 Maret hingga 30 Maret 2010 bertempat di Hotel Ibis Jakarta. Diklat dibuka pukul 08.00 WIB oleh Zaini Arief B yang mewakili Kapus-diklat. Dalam kata sambutannya, beliau mengatakan bahwa diklat Fotografi ini adalah yang pertama diadakan oleh Pus-diklat BPK RI. Oleh sebab itu para peser-

ta diharapkan dapat menambah ilmu tentang Fotografi yang dilaksanakan selama 2 hari ini sebaik baiknya.

Hari pertama diklat diajarkan teori cara pemotretan dan penggunaan ka-mera yang benar. Foto manusia dan kegiatannya, atau biasa dikenal sebagai Human Interest photos, selalu menarik. Ma-nusia senang berinteraksi, berjumpa dan melihat manusia lain dalam bentuk apa

pun. Itulah sebabnya, foto human interest hampir selalu ada di sejumlah media cetak. Namun foto human interest yang baik tidak terlalu mu-dah di hasilkan karena ber-bagai kendala yang mungkin di hadapi oleh si pemotret. Tantangan dalam membuat foto human interest adalah kemampuan memindah-kan sebuah realita manusia,

lengkap dengan ekspresi fisiknya ke-dalam selembar foto. Demikian teori yang dibawakan oleh Arbain Rambey salah seorang fotograper harian Kompas.

Di hari kedua para peserta diklat yang datang dari berbagai kantor Perwakilan BPK RI dan kantor pusat melakukan praktek foto hunting dengan mengambil lokasi di kota tua Jakarta. Hasil foto yang diambil para peserta di jadikan bahan evaluasi buat peserta, bagaimana cara tehnik pemotretan dan penggunaan ka-mera yang baik dan benar. Tepat pukul 17.15 WIB acara diklat pun berakhir dan ditutup oleh Iwan Hardian yang dalam hal ini juga mewakili Kapusdiklat. Setelah acara ditutup, seluruh peserta diklat be-serta perwakilan Pusdiklat dan staf pen-gajar mengadakan foto bersama. [Henz]

Dari Medan ke JakartaBerburu

Ilmu Seni Pemotretandi Diklat Fotografi

Sampai dengan akhir Maret 2010, ada 11 (sebelas) entitas yang

telah menyerahkan Laporan Keuangan kepada BPK RI Perwakilan Provinsi Su-matera Utara untuk diperiksa. Kesebelas entitas tersebut adalah Pemkab Asahan, Pemkab Karo, Pemkab Langkat, Pem-prov Sumatera Utara, Pemkab Serdang Bedagai, Pemkab Dairi, Pemkot Tebing Tinggi, Pemkab Tapanuli Utara, Pemkab Humbang Hasundutan, Pemkab Pakpak Bharat, dan Pemkab Mandailing Natal.

Hal ini merupakan peningkatan yang signifikan dibandingkan deng-an tahun 2009. Pada saat itu sampai dengan akhir Maret 2009 hanya ada 3

(tiga) entitas yang menyerahkan Lapo-ran Keuangan, yaitu Pemkab Asahan, Pemkab Karo dan Pemprov Sumut.

Sesuai dengan yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 pasal 102 ayat (1) dan Peraturan Mendagri Nomor 13 Tahun 2006, seharus-nya Laporan Keuangan disampaikan kepada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pa-ling lambat 3 (tiga) bu-lan setelah Tahun Ang-

garan berakhir. Hal tersebut berarti paling lambat Laporan Keuangan harus sudah diterima BPK sampai dengan akhir Maret.........................................(bersambung ke hal.3)

Peningkatan Signifikan Kesadaran Penyampaian Laporan Keuangan kepada BPK RI

Secara Tepat Waktu Menindaklanjuti penyerahan Lapo-

ran Keuangan tersebut, BPK RI Per-wakilan Provinsi Sumut segera mem-berangkatkan tim untuk ditugaskan melakukan Pemeriksaan atas LK tersebut. Sampai dengan akhir Maret 2010, ada tiga tim yang telah diberangkatkan. Ketiga tim tersebut adalah Tim Pemeriksaan LKPD Asahan, Tim Pemeriksaan LKPD Karo, dan Tim Pemeriksaan LKPD Langkat.

Sedangkan untuk beberapa tim

pemeriksa guna memeriksa enti-tas yang telah menyerahkan LK tepat waktu lainnya rencananya akan segera diberangkatkan di medio awal April 2010. Hal ini disebabkan keterbatasan SDM, dalam hal ini auditor, yang dimiliki oleh BPK RI Perwakilan Provinsi Sumut. Saat ini sebagian besar au-ditor yang dimiliki masih dalam tugas melakukan Pemeriksaan In-term (Pendahuluan) atas LKPD Tahun Anggaran 2009. [Arra]

......sambungan Diklat Pemeriksaan

Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara beserta staf berfoto bersama Kalan dan pejabat BPK RI Perwakilan

Provinsi Sumatera Utara setelah menyerahkahLaporan Keuangan Pemprov Sumatera Utara

Penyerahan Laporan Keuangan dari Pejabat Daerah kepada

Kalan BPK RI Provinsi Sumatera Utara

Page 2: Dari Medan ke Jakarta Berburu Ilmu Seni Pemotretan di ...medan.bpk.go.id/wp-content/uploads/2009/11/Maret2010.pdflokasi di kota tua Jakarta. Hasil foto yang diambil para peserta di

Lasak artinya banyak gerak, tidak bisa diam

Paten artinya hebat

Tokoh artinya tipu (kt. benda); nokoh, menokoh (kt. kerja) artinya menipu (anak itu kerjanya no-kohin orang tuanya, hati-hati jangan mudah per-caya); tukang nokoh artinya tukang tipu.

Sumber : www.kamus-medan.blogspot.com

A N A K M E D A N

WIDODO PRASETYO HADI, S.E., M.M. dilahir-kan di Semarang , 13 Desember 1952. Dari hasil penikahannyadengan Mamnuchah, beliau dikaruniai tiga anak: Wimpi Eva-sari Kusumaningrum, Donny Priambodo Rizki Widodo, dan Puspita Tanjung Septyani. Pria yang lahir di Kecamatan Batang-an Kabupaten Pati ini setelah lulus SMA Tahun 1972 melanjutkan Pendidikan D-III Akademi Administrasi Niaga. Pada tahun 1978 mengawali karirnya di BPK RI sebagai Penilik pada Auditorat ODIT I.

Dalam riwayat pendidikannya, pria yang akrab di panggil Pak Wid ini berhasil meraih gelar Sarjana Ekonomi pada tahun 2001 dari Univer-sitas Mercu Buana yang kemudian dilanjutkan dengan mendapatkan ge-lar Magister Manajemen pada tahun 2004 dari Universitas Satya Gama. Selama bekerja di BPK RI, penerima penghargaan Satya Lancana Karya Satya 20 tahun ini telah mengikuti berbagai diklat, diantaranya adalah Diklat KTS (1998), Diklat ADUM Dept. Kehakiman Angkatan XXXIII (1997), Diklat EDP Audit Angkatan III (1993), Diklat SPMA Angkatan III (1999), Diklat KPP XXVI (1994), Diklat Ahli Peng-adaan Nasional Kategori L2 (2007), Diklat PTY Angkatan IV (2007).

Pria yang dikenal tegas ini pernah bertugas di Biro Umum Kan-tor Pusat Jakarta sebelum dipindahtugaskan ke BPK RI Perwakilan Sumatera Utara (Provsu) pada tahun 2007 sebagai Kasubaud Sumut III. Kurang dari sebulan menjabat sebagai Kasubaud Sumut III, pria ramah ini kemudian dipercaya menjabat Plt. Kepala Perwakilan BPK RI Provinsi Sumatera Utara sampai akhirnya ditugaskan sebagai Ke-pala Perwakilan BPK RI Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2008.

Berdasarkan surat keputusan Sekretaris Jenderal BPK RI Nomor 45/K/X-X/03/2010 tanggal 15 Maret 2010, pria berkacamata ini me-letakkan jabatan beliau sebagai Kalan BPK RI Provinsi Sumatera Utara. Selanjutnya beliau akan meneruskan pengabdiannya di BPK dengan ber-tugas sebagai Kepala Auditorat VI.A BPK RI Pusat yang membawahi Kementerian Pendidikan dan Kementerian Kesehatan. [fitriany/arra]

Sejak dibuka pada tahun 1983 sampai dengan tahun 2010, BPK RI Perwakilan Provinsi Sumatera Utara telah dipimpin oleh 10 (sepuluh) Kepala Perwakilan (Kalan).Kalan pertama dijabat oleh Drs. Tri Hargono pada periode 1983 sampai dengan 1985. Sedangkan Kalan terbaru adalah Drs. Oodj Huziat mulai April 2010 menggantikan pejabat se-belumnya Widodo Prasetyo Hadi, S.E., M.M (2007-2010)

Sumber : Sub Bagian SekretariatKepala Perwakilan BPK RI Perwakilan Provsu

Rekam Jejak :WIDODO PRASETYO HADI, S.E., M.M

Dalam hal SIMAK BPK, BPK RI Perwakilan Sumatera Utara memperoleh nilai baik dengan score 90,14 pada tahun 2008. Indikator penilaian atas ki-nerja perwakilan didasarkan pada 3 komitmen pencapaian kinerja yang diba-gi menjadi 11 sasaran strategis yang secara umum menunjukkan nilai baik. Pada tahun 2009, penilaian atas kinerja Perwakilan Sumatera Utara mengala-mi peningkatan menjadi 93,70.

Selama tahun 2009 dan 2010 beberapa hal yang telah dilak-sanakan oleh BPK RI Perwakilan Provinsi Sumatera Utara adalah:1. Pendidikan dan pelatihan bagi pegawai dengan jumlah jam pelatihan telah melebihi target yaitu 55,83 jam per pegawai.2. Kerja sama dengan instansi pemerintah lain dan swasta serta media massa sebagai mitra kerja BPK RI.3. Inventarisasi Barang Milik Negara, yaitu melakukan proses input data hasil inventarisasi oleh DJKN ke SIMAK SABMN BPK RI Perwakilan Sumatera Utara.

BPK RI Perwakilan Provinsi Sumut dibawah pimpinan Pak Wid

GALERI FOTO EDISI KHUSUSMEMORI PAK WID SELAMA BERTUGAS DI MEDAN

Menjalin Kerjasama dengan Media Massa dengan melakukan kegiatan visit media dan selalu menjalin keterbukaan dengan wartawan yang ingin melakukan wawancara

Widodo Prasetyo Hadi bersama nyonya.Foto bersama pengurus

Dharma Wanita PersatuanBPK RI Perwakilan Provinsi Sumatera Utara