17
Dana Sehat JPKM Pengertian Dana Sehat JPKM Dana sehat merupakan suatu upaya pemeliharaan kesehatan dari, oleh dan untuk masyarakat yang diselenggarakan berdasarkan atas azas usaha bersama dan kekeluargaan dengan pembiayaan secara pra-upaya dan bertujuan untuk meningkatkan taraf kesehatan masyarakat. Dalam pelaksanaannya dana sehat terbagi dalam beberapa bentuk dan juga untuk mengelompokkannya dibuat stratifikasi agar dalam pembinaan dan pengembangannya dapat memudahkan dalam intervensi dukungan teknis. Bentuk-Bentuk Dana Sehat Berdasarkan Kepesertaan Ditinjau dari kepesertaannya, dana sehat dikelompokkan berdasarkan : 1. Administrasi Wilayah Peserta kelompok ini mengikuti wilayah administrasi atau tempat tinggalnya, seperti RT, RW, Desa atau Kelurahan, Kecamatan dan lainnya. Dana sehat ini merupakan pengembangan dari kegiatan yang terkait dengan pengembangan wilayah administrasi seperti posyandu, polindes, dan kegiatan PPK. 2. Institusi Sekolah Peserta ini dibentuk melalui institusi sekolah sebagai tindak lanjut dari kegiatan UKS. Berdasarkan tingkatannya ada dana sehat tinglat SD, SLTP, dan SMU serta mungkin perguruan tinggi. 3. Institusi Keagamaan Peserta adalah simpatisan atas kesadaran anggota berdasarkan organisasi keagamaan, misalnya Muhammadiyah, NU, Perdaki, dll. 4. Orgasnisasi Koperasi Peserta ini adalah salah satu kegiatan koperasi yang bersangkutan. 5. Kelompok Seminat Peserta ini didasarkan pada keanggotaan seseorang pada kelompok tertentu, seperti pedagang kaki lima, akseptor KB, tani dll.

Dana Sehat

Embed Size (px)

DESCRIPTION

asdcvxvbcfn

Citation preview

Dana Sehat JPKMPengertian Dana Sehat JPKM Dana sehat merupakan suatu upaya pemeliharaan kesehatan dari, oleh dan untuk masyarakat yang diselenggarakan berdasarkan atas azas usaha bersama dan kekeluargaan dengan pembiayaan secara pra-upaya dan bertujuan untuk meningkatkan taraf kesehatan masyarakat. Dalam pelaksanaannya dana sehat terbagi dalam beberapa bentuk dan juga untuk mengelompokkannya dibuat stratifikasi agar dalam pembinaan dan pengembangannya dapat memudahkan dalam intervensi dukungan teknis. Bentuk-Bentuk Dana Sehat Berdasarkan Kepesertaan Ditinjau dari kepesertaannya, dana sehat dikelompokkan berdasarkan : 1. Administrasi WilayahPeserta kelompok ini mengikuti wilayah administrasi atau tempat tinggalnya, seperti RT, RW, Desa atau Kelurahan, Kecamatan dan lainnya. Dana sehat ini merupakan pengembangan dari kegiatan yang terkait dengan pengembangan wilayah administrasi seperti posyandu, polindes, dan kegiatan PPK.2. Institusi SekolahPeserta ini dibentuk melalui institusi sekolah sebagai tindak lanjut dari kegiatan UKS. Berdasarkan tingkatannya ada dana sehat tinglat SD, SLTP, dan SMU serta mungkin perguruan tinggi.3. Institusi KeagamaanPeserta adalah simpatisan atas kesadaran anggota berdasarkan organisasi keagamaan, misalnya Muhammadiyah, NU, Perdaki, dll.4. Orgasnisasi KoperasiPeserta ini adalah salah satu kegiatan koperasi yang bersangkutan.5. Kelompok SeminatPeserta ini didasarkan pada keanggotaan seseorang pada kelompok tertentu, seperti pedagang kaki lima, akseptor KB, tani dll.Bentuk-Bentuk Premi Suatu cara pengumpulan premi dari anggota sangat bervariasi antara dana sehat yang satu dengan yang lain: 1. Berupa UangPola ini mudah diterima bagi kelompok masyarakat yang sudah maju atau sering berhubungan dengan dunia luar, meskipun demikian cara pengumpulannya cukup bervariasi.2. Berupa BarangPembayaran premi dengan dalam bentuk barang, antara lain hasil pertanian, perkebunan yang dikonversi dalam bentuk nilai uang3. Dari Sisa Hasil PremiPremi ini hanya dimiliki dengan peserta yang bergabung dengan koperasi. Karena pada akhir tahun koperasi menghitung Sisa Hasil Usaha (SHU) kemudian atas kesepakatan anggota sebagian dana dari SHU digunakan untuk membayar premi.4. Berupa Tenaga atau Upah KerjaPremi dibayar dengan memberikan jasa dalam bentuk tenaga seseorang yang diberi upah, upah tersebut dibayarkan ke Kas Dana Sehat.

Dan asehat merupakan dana yang dikumpulkan dan telah dihimpun dari berbagai kelompok masyarakat dengn tujuan pembiayaan kesehatan yang ada. Kesehatan yang dilaksanakan dari dana tersebut bertujuan untuk mengobati serta mengatasi berbagai macam kondisi yang tergolong kurang sehat.Pada dasarnya dana sehat yang ada di Indonesia sudah dikembangkan jauh sebelum program JPKM dicanangkan. Akan tetapi dari dari kita belum banyak yang mengatahui menganai dana kesehatan yang sesungguhnya.Sejak tahun 1974 dana sehat yang telah dilakukan melalui pendekatan PKMD atau pembangunan kesehatan masyarakat desa telah menimbulkan kemarakan yang berdampak positif pada era seperti ini. Meskipun pada saat ini masih digunakan cara yang sederhana seperti jimpitan beras pada tiap-tiap kepala keluarga, sumbangan keluarga, arisan sehat, arisan keluarga, dan ada banyak lagi.Dalam pelaksanaannya sendiri berdasarkan upaya paripura. Dari upaya paripurna sendiri terdiri dari berbagai upaya yang meliputi:1. Promotif2. Preventif3. Kuratif4. RehabilitatifSelain itu dari pelaksanaan yang ada pada dana kesehatan dilakukan secara berkesinambungan dan terpadu dengan mutu dan tujuan yang dapat terjamin untuk semua orang. JPKM merupakan landasan bagi setiap penyelenggaraan upaya pemulihan kesehatan yang berazaskan usaha bersama dan kekeluargaan dan pembiayaannya dilaksanakan secara pra upaya.Pada dasarnya program JPKM merupakan pemeliharaan kesehatan yang ditujukan langsung pada peserta dalam bidang penyelenggaraan dan pembiayaan berdasarkan jaminan yang ada dengan daya guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.Alasan mengapa JPKM dapat ditempatkan pada program kesehatan karena program tersebut mampu memelihara kesehatan masyarakat dengan efektif, efisien, dan optimal. Selain itu program JPKM memberikan kontribusi yang sangat luas untuk masyarakat.Dalam rangka pelaksanaannya sendiri juga membutuhkan dukungan serta partisipasi yang penuh dari masyarakat. Sehingga tujuan yang hendak dicapai dapat terwujud secara optimal.Dari ulasan yang ada di atas dapat disimpulkan bahwa:Dana kesehatan merupakan suatu bentuk daya dan upaya pemeliharaan kesehatan masyarakat yang pengadaannya dari, oleh dan untuk masyarakat juga. Asas yang diguankan dalam dana kesehatan juga berdasarkann kekeluargaan sehingga tujuannya semakin jelas yaitu untuk meningkatkan taraf kesehatan masyarakat.Dana Sehat sudah lama dikembangkan di Indonesia jauh sebelum program JPKM dicanangkan. Sejak pendekatan PKMD (Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa) digunakan pada tahun 1974, Dana Sehat telah mulai marak, meskipun masih dalam bentuk yang sederhana. Jimpitan beras, sumbangan keluarga untuk PMT (Pemberian Makanan Tambahan) balita, arisan jamban keluarga, arisan rumah sehat, adalah beberapa dari sekian banyak kegiatan yang bernuansa Dana Sehat.Meskipun secara kuantitatif cukup banyak, namun pada skala mikro harus diakui bahwa Dana Sehat ini mengalami 2 fenomena yang menarik, yaitu :1. Fenomena gigi gergajiBanyak Dana Sehat yang baru berdiri, kemudian jatuh, bangun lagi, jatuh lagi dan seterusnya, sehingga bila di gambar grafik pertumbuhannya tampak seperti gigi gergaji. Hal ini terjadi karena pada Dana Sehat yang berskala kecil itu, meskipun mudah tumbuh namun daya tahannya sangat lemah.2. Fenomena BonsaiDana Sehat yang berhasil melampaui gigi gergaji akan menjadi Dana Sehat yang bertahan terus sampai bertahun-tahun, namun tatap kecil sehingga mirip bonsai. Hal ini terjadi karena pada model pendanaan seperti ini berlaku Hukum Bilangan Besar, sehingga bila pesertanya terbatas, manfaatnya juga amat terbatas. Seperti halnya Bonsai, Dana Sehat memerlukan dedikasi yang tinggi dari pengelolanya. Bila tidak ada pengelola yang dedikatif, Dana Sehat biasanya akan terbengkelai.

Bersamaan dengan keberhasilan pembangunan ekonomi Indonesia, demand masyarakat terhadap kesehatan masyarakat makin meningkat. Sejalan dengan itu terjadi perkembangan yang menarik, yakni meluasnya keinginan membentuk Dana Sehat dan membesarnya liputan wilayah Dana Sehat. Bila dulu Dana Sehat hanya terbatas pada desa, kini sudah mulai merambah ketingkat kecamatan bahkan kabupaten. Institusi penyelenggara Dana Sehat juga mulai beragam, ada pola PKMD, pola UKS, pola Koperasi, pola UKK, pola Pondok Pesantren, pola PKK, pola LSM, kelompok agama, pola perusahaan swasta, dan lain-lain.

A. Sejarah Perkembangan Dana sehatDana sehat pada awalnya dapat diartikan sebagai kegiatan masyarakat secara gotong royong dalam mengumpulan dana untuk membantu anggotanya dalam upaya pemeliharaan kesehatan.Dana sehat mulai berkembang sejak tahun 1950. Berbagai istilah penyebutan dana sehat di masyarakat seperti dana sehat, dana kesehatan, koperasi kesehatan masyarakat dan sebagainya. Dana sehat pada waktu itu tidak hanya digunakan untuk kesehatan, tapi juga digunakan untuk perbaikan rumah, membangun jamban, sumber air bersih dan sebagainya.Pada tahun 1970 an dana sehat semakin berkembang di pulau Jawa yang dikaitkan dengan program Pengembangan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD). Pelaksanaan dana sehat bervariasi antara satu daerah dengan daerah lainnya. Iuran dana tidak hanya dalam bentuk uang, tapi juga dalam bentuk natura (hasil bumi, kerajinan dan sebagainya). Pada tahun 1980 an dikembangkan DUKM (Dana Upaya Kesehatan Masyarakat), Dana sehat dicantumkan didalam UU No. 23 tahun 1972 tentang kesehatan yang menyebutkan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM).Sebagai cara penyelenggaraan dan penjelasan pemeliharaan kesehatan sebagai upaya kesehatan paripurna (promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif), terpadu, berkesinambungan dengan mutu yang terjamin dan bertujuan melindungi dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. JPKM merupakan landasan bagi setiap penyelenggaraan upaya pemulihan kesehatan yang berazaskan usaha bersama dan kekeluargaan dan pembiayaannya dilaksanakan secara pra upaya. Program JPKM adalah upaya pemeliharaan kesehatan untuk peserta serta bidanng penyelenggaraan yang membiayainya dilakukan secara pra upaya dan dikelola berdasarkan jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat. Kaitan JPKM dan dana sehat : pada JPKM dapat ditempatkan dana sehat karena pemeliharaan kesehatan didukung oleh kontribusi pembiayaan dari masyarakat.Untuk mencapai derajat kesehatan optimal diperlukan juga berbagai upaya sebagai peran dari masyarakat. Salah satu upaya itu adalah dana sehat.Dana sehat adalah suatu upaya pemeliharaan kesehatan dari, oleh, dan untuk masyarakat yang diselenggarakan berdasarkan azas usaha bersama dan kekeluargaan dengan pembiayaan secara pra upaya dan bertujuan untuk meningkatkan taraf kesehatan masyarakat.Ciri khas dana sehat adalah dana yang berasal dari masyarakat dalam bentuk uang atau modal dan benda yang dikelola oleh masyarakat untuk kepentingan dan kesehatan masyarakat sendiri.

B. Tujuan Dana SehatDana sehat bertujuan untuk memelihara kesehatan perorangan, keluarga, dan masyarakat yang berkesinambungan melalui penyelenggaraan kesehatan, kepesertaan dan pendanaan yang terorganisasi. Secara khusus tujuan dana sehat adalah :1. Terselenggaranya pemeliharaan kesehatan yang bermutu, berhasil guna dan berdaya guna.2. Tersedianya dana yang dihimpun secara pra upaya atau azas gotong royong.3. Terwujudnya pengelolaan yang efisien dan efektif oleh lembaga organisasi masyarakat yang melindungi kepentingan peserta.Dana sehat tidak hanya semata membiayai pemeliharaan kesehatan, melainkan juga berusaha meningkatkan kemampuan hidup sehat anggota masyarakat, baik perorangan, keluarga maupun masyarakat.Dana sehat merupakan salah satu bentuk peran serta dan kemandirian masyarakat dalam bidang kesehatan. Penyelenggaraan diperlihatkan melalui kelompok masyarakat yang terorganisasi seperti RT/RW, LKMD/PKK, paguyupan, pengajian, koperasi dan lain-lain.

C. Komponen PenyelenggaraanDalam penyelenggaran dana terdapat 3 komponen yaitu :1. PesertaPeserta dana sehat dapat perorangan, keluarga dan kelompok masyarakat. Sebagai perorangan, peserta berkewajiban membayar iuran yang ditetapkan untuk mendapatkan hak pelayanan kesehatan. Peserta dana sehat dalam bentuk keluarga. Jumlah anggota keluarga yang berhak mendapatkan pelayanan kesehatan ditentukan atas dasar sesuai dengan iuran yang diserahkan dan paket pelayanan yang diberikan. Dalam bentuk kelompok, peserta ikut serta didalam penyelenggaraan dana sehat berdasarkan atas musyawarah bersama.2. PelaksanaTenaga kesehatan yang bekerja diunit kesehatan penyelenggara dana sehat bertindak sebagai pelaksana dana sehat. Sebagai penyelenggara dana sehat ini dapat unit pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta.3. Pengelola dana sehatPengelola dana sehat melaksanakan tiga fungsi yaitu fungsi kepesertaan, pendanaan dan pemeliharaan kesehatan.

D. Ciri PenyelenggaraanPenyelenggaraan dana sehat bercirikan sebagai berikut :1. Kegotong-royonganPenyelenggaraan dana sehat dilaksanakan usaha bersama, azas kekeluargaan diantara peserta, bersama-sama mengumpulkan iuran untuk pemeliharaan kesehatan. Gotong royong dilakukan oleh peserta spontan dan sadar.2. Musyawarah mufakatSetiap putusan penyelenggaraan dana sehat didasarkan atas musyawarah anggotanya. Kepemimpinan didalam penyelenggaraan dana sehat diperlukan agar tujuan bersama tercapai. Pemeliharaan kesehatan yang didukung oleh dana sehat memerlukan organisasi yang teratur dan mantap. Azas demokrasi juga merupakan sistem pengambilan keputusan didalam penyelenggaraan dana sehat.3. Manajemen terbukaOleh karena dana sehat adalah upaya masyarakat secara gotong royong, maka manajemen dilakukan adalah secara terbuka. Keterbukaan terutama dalam pengelolaan dana yang terkumpul. Hal ini hanya dapat terwujud bila timbul rasa saling percaya mempercayai antara peserta dan pengelola.4. Dana sehat dalam kegiatan ekonomiPenyelenggaraan dana sehat akan lestari bila dikaitkan dengan upaya ekonomi. Misalnya keterkaitan usaha koperasi, simpan pinjam dan kegiatan ekonomi lainnya merupakan tulang punggung yang dapat memepertahankan dan mengembangkan penyelenggaraan dana sehat.E. Penyelenggaraan Dana SehatPenyelenggaraan dana sehat dilakukan dalam tahapan sebagai berikut :1. PenyiapanDalam tahapan penyiapan ini dilakukan telaah untuk mengetahui kemungkinan masyarakat dapat melaksanakan penyelenggaraan dana sehat. Tahap ini juga merupakan tahap memperkenalkan dana sehat dan dorongan masyarakat untuk turut serta berperan dalam penyelenggaraan dana sehat.Pendekatan dengan tokoh masyarakat merupakan kegiatan awal dari tahap ini. Tokoh masyarakat adalah faktor penentu keberhasilan upaya yang dilakukan ditengah-tengah masyarakat. Kepada tokoh masyarakat diperkenalkan dana sehat dan manfaatnya. Masyarakat diajak untuk mengetahui permasalahan kesehatan mereka melalui kegiatan survei diri.Kegiatan survei ini merupakan penentu diselenggarakannya dana sehat. Pengetahuan masalah kesehatan bagi masyarakat mendorong untuk mencari upaya pemecahan yang dapat dilaksanakan oleh masyarakat sendiri adalah penyelenggaraan dana sehat. Masalah kesehatan yang ditemukan di masyarakat merupakan bahan bagi kelompok bermusyawarah untuk mencari jalan keluarnya.Didalam musyawarah dibahas upaya-upaya yang dilakukan untuk peningkatan kesehatan masyarakat. Didalam musyawarah diputuskan perlunya penyelenggaraan dana sehat. Ketentuan jumlah iuran yang harus dikontribusikan ditetapkan didalam musyawarah ini. Kemudian langkah selanjutnya adalah tahap pelaksanaan. 2. PelaksanaanKegiatan dana sehat yang utama adalah pembayaran iuran para anggotanya. Pemeliharaan kesehatan melalui dana sehat banyak tergantung kepada kelancaran pembayaran iuran peserta dana sehat. Pembayaran iuran yang teratur dan tepat waktu akan menjamin kelancaran pemeliharaan kesehatan.Faktor lain yang perlu diperhatikan didalam pelaksanaan dana sehat ialah kesiapan pelaksana dan pengelola pelayanan. Pelaksana melakukan pelayanan yang dapat memuaskan peserta. Ketidakpuasan peserta menerima pelayanan kesehatan akan mempengaruhi kelancaran pembayaran iuran. Manajemen yang dilaksanakan oleh pengelola dan timnya juga berperan sebagai faktor pendukung. Manajemen yang baik akan memperlancar pembayaran iuran dan pelayanan.3. Pembinaan dan pengembanganKegiatan ini dilakukan oleh pemerintah dan lembaga penyelenggaraan dana sehat. Melalui kegiatan pembinaan dapat diketahui dengan segera masalah yang dihadapi dan dicarikan jalan pemecahannya.Disamping itu petunjuk dapat diberikan melalui pembinaan. Upaya pengembangan merupakan keharusan agar dana sehat dapat dinamis tumbuh ditengah masyarakat. Dana sehat harus dapat mengikuti perkembangan masyarakat yang tumbuh dan memenuhi kebutuhan masyarakat yang terus meningkat. Oleh karena itu dana sehat terus berkembang secara terus menerus.

F. Dana Sehat dan KIAPenyelenggaraan dana sehat dapat dilakukan untuk pemeliharaan kesehatan ibu dan anak. Pemeliharaan kesehatan melalui dana sehat dapat dilakukan kepada ibu hamil, nifas, menyusui, bayi dan anak balita dan keluarga berencana.Kontribusi dana dapat berasal dari keluarga atau ibu rumah tangga. Sebagai peserta dana sehat disini adalah ibu atau keluarga. Sebagai pelaksana pelayanan adalah tenaga kesehatan terutama bidan, dokter dan perawat.Penyelenggara dana sehat adalah lembaga yang ada di masyarakat seperti LKMD, PKK atau organisasi masyarakat lainnya. Penyelenggaraan dana sehat KIA dapat merupakan bagian dan penyelenggara dana sehat untuk pemeliharaan kesehatan umumnya. Bidan dapat berperan serta sebagai pendorong terbentuknya dana sehat KIA, disamping sebagai pelaksana pelayanan.Keikutsertaan para ibu dalam kegiatan sosial masyarakat lebih mudah bila dibandingkan dengan para kaum bapak. Para ibu lebih mudah memberi kontribusi dalam kegiatan sosial. Potensi yang ada pada ibu perlu dikembangkan dalam penyelenggaraan dana sehat untuk mendukung pemeliharaan kesehatan ibu dan anak.

ARAH YANG DITUJUPada masa lalu, para pengelola cenderung untuk tetap mengelola Dana Sehat dengan skala kecil. Memang kecil itu indah. Namun kini dengan meningkatnya ability to pay masyarakat dan meningkatnya demand mereka pada pemeliharaan kesehatan, pemerintah telah menyiapkan alternatif untuk pemenuhan kebutuhan mereka. Bila diurai lebih lanjut menurut fungsi kepesertaan pendanaan pemeliharaan kesehatan dan organisasi, maka arah pembinaan yang harus dituju adalah sebagai berikut :

Paket Pelayanan DasarBila Dana Sehat akan mengarah ke JPKM maka paket pelayanan kesehatan dasar harus meliputi ;b. rawat jalan yang meliputi : Promotif yaitu penyuluhan kesehatan Preventif yaitu pelayanan kesehatan pencegahan, termasukm didalammya pemberian imunisasi, pelayanan KB dan pelayanan kesehatan ibu dan anak Kuratif yaitu pemeriksaan kesehatan , pengobatan dan tindakan medis Rehabilitatif yaitu upaya pemulihan kesehatanc. Rawat inap yang meliputi 5 hari rawat d. Pelayanan kesehatan penunjang termasuk : Pelayanan radiodiagnostik dan atau ultrasonografi Pelayanan pemeriksaan laboratorium klinik

Jumlah anggota dan besarnya iuranDikaitkan dengan paket pelayanan kesehatan dasar tersebut diatas, maka jumlah peserta dan besarnya iuran akan saling bergantung. Makin besar jumlah peserta makin kecil iurannya, sebaliknya bila jumlah peserta makin sedikit, iuran yang harus dibayar menjadi semakin besar.Dari perhitungan dengan menggunakan tarif dasar pelayanan kesehatan Pemerintah yang berlaku sekarang ini, untuk peserta lebih dari 1000 KK, atau 5000 orang, maka iuran yang harus dibayar adalah sebesar Rp 800,- /kapita /bulan. Pada peserta yang sebesar ini, perlu organisasi BP JPKM yang: Berbadan hukum (PT, Koperasi atau BUMN) Modal yang cukup Manajemen minimum dengan 8 orang tenaga yang full timer

Tahapan PerkembanganMelihat standart minimal yang harus dilakukan bagi dana sehat yang mengarah ke JPKM, tampaknya cukup berat untuk dicapai. Meski poyensi kesana tetap masih ada, namun masih perlu waktu yang cukup panjang untuk menggapainya.Untuk itu telah dirumuskan tahapan perkembangan dana sehat sebagai berikut:a. Dana sehat PRATAMA, yaitu dana sehat yang paling pemula tingkatannya.b. Dana sehat MADYA, yaitu dana sehat yang sudah agak berkembang, tetapi belum seperti yang diinginkan.c. Dana sehat PURNAMA, yaitu dana sehat yang sudah mantap seperti yang kita inginkan dan mendekati persyaratan JPKMBila dikaitkan dengan perhitungan berdasarkan tarif perlayanan kesehatan pemerintah yang berlaku saai ini, tahap perkembangan dana sehat tersebut dapat dikualifikasi seperti tabel berikut:

Tingkat Perkembangan Dana SehatIndikatorPratamaMadyaPurnama

Kepesertaan5.000 orang)

Pendanaan/Iuran/PremiRp. 800/bulan

Pemeliharaan KesehatanRawat JalanSubPuskesPuskesmasDitambah:Rawat inap dan persalinanPerangkat lengkap seperti tertulis di Permenkes

OrganisasiInstitusi lokal 1-2 orang tenaga purna waktuOrganisasi ada 3-7 orang tenaga purna waktuOrganisasi berbadan hukum >8 orang tenaga purna waktu

Perkiraan tingkat wilayahTingkat DesaTingkat KecamatanLintas Kecamatan

Hasil pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa banyak dana sehat yang amsih dalam skala kecil, baik ditinjau dari aspek kepesertaan besarnya iuran, paket pemeliharaan kesehatan maupun organisasian. Oleh karena itu, terpaksa dilakukan stratifikasi dana sehat Pratama menjadi: Dana sehat Pratama I, artinya yang paling kecil Dana sehat Pratama II, yang tergolong menengah Dana sehat Pratama III, yang sudah mendekati kriteria maksimal Dana Sehat Pratama tersebut diatas.Adapun kriteria pembagiannya seperti tergambar dalam tabel berikut :

Pembagian Tingkat perkembangan Dana Sehat PratamaIndikatorPratama IPratama IIPratama III

Kepesertaan