12
 DAMPA K KERUSAKAN LINGKUNGAN TERHADAP EKONOMI, POLITIK DAN SOSIAL BUDAYA MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Pendidikan Kewarganegaraan Ya ng dibina oleh bapak Hendri Pu rwito M!Si "leh A# u Nur ul Hi da#a h $%&'( )%*%%''+, -ian Li.na /ati $%&'()%*%%(*0, Muha11ad Ari2 $%&'()%*%%(*3, 4i5a Nur Ha#ati $%&'()%*%%((), Sai2ul E2endi $%''()%3'(%%(, UNIVERSITA S NEGERI MALANG FAKULTAS ILMU SOSIAL JURUSAN GEOGRAFI PROGRAM STUDI S1 GEOGRAFI Februari 21!

Dampak Kerusakan Lingkungan Terhadap Ekonomi, Politik Dan Sosial Budaya

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Dampak Kerusakan Lingkungan Terhadap Ekonomi, Politik Dan Sosial Budaya

Citation preview

DAMPAK KERUSAKAN LINGKUNGAN TERHADAP EKONOMI, POLITIK DAN SOSIAL BUDAYA

MAKALAH

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH

Pendidikan Kewarganegaraan

Yang dibina oleh bapak Hendri Purwito, M.Si

Oleh

Ayu Nurul Hidayah(130721611009)

Dian Lisna Wati(130721611768)

Muhammad Arif(130721611764)

Riza Nur Hayati(130721611772)

Saiful Efendi

(100721407117)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS ILMU SOSIAL

JURUSAN GEOGRAFI

PROGRAM STUDI S1 GEOGRAFI

Februari 2014

1. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Lingkungan hidup, menurut UU No. 23 tahun 1997, didefenisikan sebagai kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup. Pada dasarnya lingkungan hidup dikenal sebagai tempat dimana semua makhluk hidup tinggal dan melakukan kehidupannya sehari-hari.

Lingkungan merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupuan manusia. Hal ini dikarenakan dimana seseorang hidup maka akan tercipta suatu lingkungan yang berbeda dan sebaliknya. Akhir-akhir ini sering kali ditemukannya suatu pengrusakan lingkungan oleh manusia dengan alasan pemanfaatan untuk menghasilkan materi yang lebih, secara tidak langsung tindakan ini akan mengakibatkan terkikisnya lingkungan dan mengancam pada kelangsungan hidup manusia.Sekarang ini masalah kerusakan lingkungan hidup semakin merajalela. Di Indonesia, masalah kerusakan lingkungan hidup sekarang ini sudah merupakan problem khusus bagi pemerintah dan masyarakat. Masalah lingkungan hidup memang merupakan masalah yang kompleks dimana lingkungan lebih banyak bergantung kepada tingkah laku manusia yang semakin lama semakin menurun, baik dalam kualitas maupun kuantitas dalam menunjang kehidupan manusia. Ditambah lagi dengan melonjaknya pertambahan penduduk maka keadaan lingkungan menjadi semakin semrawut. Berbagai usaha penggalian sumber daya alam dan pembangunan industri-industri untuk memproduksi barang-barang konsumsi tanpa adanya usaha-usaha perlindungan terhadap pencemaran lingkungan oleh buangan yang merupakan racun bagi lingkungan disekitarnya dan tidak mustahil dapat membawa kematian.

Kejadian ini membawa dampak dampak bagi kelangsungan hidup manusia. Kecenderungan kerusakan lingkungan hidup semakin masif dan kompleks baik di pedesaan dan perkotaan. Memburuknya kondisi lingkungan hidup secara terbuka diakui memengaruhi dinamika ekonomi, politik dan social budaya masyarakat baik di tingkat komunitas, regional, maupun nasional. Pada gilirannya krisis lingkungan hidup secara langsung mengancam kenyamanan dan meningkatkan kerentanan kehidupan setiap warga negara. Sehingga setiap warga seharusnya mulai sadar akan pentingnya lingkungan hidup dan mulai melestarikan lingkungan hidup itu sendiri. Diharapkan dengan ini, maka kerusakan lingkungan hidup tidak terjadi lagi.

1.2 Rumusan Masalah1. Apa saja dampak kerusakan lingkungan hidup terhadap perekonomian?2. Apa saja dampak kerusakan lingkungan hidup terhadap politik?3. Apa saja dampak kerusakan lingkungan hidup terhadap social budaya?1.3 Tujuan1. Mendeskripsikan tentang dampak kerusakan lingkungan hidup terhadap perekonomian.2. Mendeskripsikan tentang dampak kerusakan lingkungan hidup terhadap politik.3. Mendeskripsikan tentang dampak kerusakan lingkungan hidup terhadap social budaya.

2. Pembahasan2.1 Dampak Kerusakan Lingkungan Hidup Bagi PerekonomianKalimantan yang terkenal dengan potensi alam dan potensi wisata alam kini keadaanya sangat memprihatinkan. Kerusakan lingkungan sudah menjadi pemandangan biasa dimana-mana. Eksploitasi tambang yang berlebihan, perubahan fungsi hutan menjadi perkebunan kelapa sawit, kebakaran hutan serta sejumlah isu lingkungan lainnya dituding menjadi penyebab utama. Kalimantan Barat sendiri tidak lepas dari akibat kerusakan lingkungan tersebut.Penebangan hutan secara ilegal (illegal logging) sebenarnya persoalan klasik bagi masyarakat Indonesia. Setiap hari, kegiatan tersebut marak dilakukan di sejumlah kawasan hutan dengan diketahui petugas instansi berwenang, aparat dan masyarakat setempat. Meskipun berkali-kali diberitakan bahwa penertiban terus diupayakan, namun penebangan dan perusakan hutan semakin merajalela.Di kabupaten Ketapang misalnya, sasaran penebangan liar adalah Taman Nasional Gunung Palung. Sasaran penebangan adalah pohon-pohon dengan jenis Kayu Ramin, Meranti, Klansau, Mabang, Bedaru, dan jenis Kayu Tengkawang yang termasuk jenis kayu dilindungi. Setiap hari jumlah truk yang mengangkut kayu ini ke wilayah Malaysia sekitar 50 60 truk. Menurut Sekjen Silva Indonesia pengangkutan ini berlangsung siang dan malam dihadapan mata aparat instansi berwenang tanpa ada pemungutan dana reboisasi dan pajak lainnya

Dari penjelasan diatas terdapat Kerugian di bidang Ekonomi, contohnya setiap hari kayu ilegal berbentuk balok yang diselundupkan dari Kal-Bar ke Serawak mencapai 10.000 m kubik. Kayu-kayu ini terbebas dari iuran resmi seperti dana reboisasi, provisi sumber daya hutan, dan pajak ekspor. Diprediksi kerugian negara mencapai Rp. 5,35 milyar per hari, atau sekitar Rp 160,5 milyar perbulan. Kemudian sumber daya alam yang di eksploitasi secara berlebihan dan illegal akan mengalami kelangkaan,sehingga harganya menjadi mahal. Sedangkan penduduk sekitar tidak dapat menikmati hasil bumi sendiri.kerusakan lingkungan hutan tersebut menyebabkan Masalah degradasi tanah Akibat penebangan liar yang terjadi di kalimantan sehingga banyak lahan kering yang tidak digarap. jadi penduduk yang bermata pencahariannya bercocok tanam akan kehilangan pekerjaaan. Sehingga perekonomian akan menurun drastis. Selain itu,akibat dari kerusakan lingkungan tersebut Negara harus mengeluarkan anggraran untuk memperbaiki lingkungan yang telah rusak. Kemudian pada kasus banjir dampaknya cukup terasa di bidang ekonomi. Akibat banjir masyarakat tidak bisa beraktivitas seperti biasanya. Banjir membuat masyarakat enggan untuk beraktivitas,sopir-sopir truck segan pergi ke Jakarta karena takut kendaraannya akan macet di Jakarta. Maka banjir ini pasti juga menaikkan harga sehingga mempengaruhi tingkat inflasi.Dan jika hal ini dibiarkan maka dampak yang ditimbulkan akan lebih besar yaitu Kehancuran pilar ekonomi suatu Negara. Banjir juga menyebabkan kelangkaan pertanian dan persediaan makanan. Kelangkaan hasil tani disebabkan oleh kegagalan panen(novi. 2013). Namun, dataran rendah dekat sungai bergantung kepada endapan sungai akibat banjir demi menambah mineral tanah setempat.

Walaupun tidak semua kerusakan lingkungan membawa dampak buruk, contohnya di daerah gunung merapi. Di daerah gunung merapi terjadi kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas penambangan pasir. Tetapi,jumlah pengangguran di daerah tersebut berkurang karena sebagian masyarakat bekerja menjadi tenaga kerja di penambangan pasir, baik sebagai pengawas, buruh tambang, penjual makanan dan minuman.2.3 Dampak Kerusakan Lingkungan Hidup terhadap Sosial BudayaKerusakan lingkungan hidup membawa dampak sosial pada daerah yang mengalami kerusakan. Contohnya pada kasus penambangan pasir dan batu di wilayah lereng merapi. Lingkungan sosial masyarakat di wilayah lereng gunungapi Merapi sangat kompleks dan menimbulkan perbedaan persepsi terhadap penambangan pasir dan batu. Dampak penambangan terhadap lingkungan sosial menciptakan keresahan, konflik dan ketidakharmonisan dalam kehidupan. dampak tersebut tergambar melalui posisi, peran dan bentuk hubungan sosial di antara institusi-institusi yang terkait dengan kegiatan penambangan pasir dan batu, yaitu pemerintah, pelaku bisnis, masyarakat sekitar areal pertambangan dan organisasi-organisasi sosial yang perduli lingkungan hidup. . Dampak sosial budaya penambangan terhadap wilayah di sekitar areal penambangan, umumnya terletak pada permasalahan yang sama yaitu jalur lintasan penambangan yang harus melewati tanah dengan kepemilikan pribadi (private property), bangunan jalan sebagai sarana transportasi menjadi rusak, hasil pemasaran bahan tambang hanya sedikit yang sampai kepada masyarakat lokal, sehingga kurang mengangkat pertumbuhan ekonomi daerah sekitar lokasi penambangan.Lingkungan sosial masyarakat lereng Merapi sangat kompleks, sehingga menimbulkan berbagai macam permasalahan sosial dan berpengaruh terhadap situasi dan kondisi kehidupan masyarakat. Adapun latar belakang sehingga permasalahan tersebut timbul diantaranya adalah sebagai berikut.

1.Penambangan pasir dan batu di wilayah lerang Gunungapi Merapi selalu mendapatkan persesi dari masyarakat dapat menimbulkan kerusakan lingkungan.

2.Pasir batu sangat diperlukan dalam setiap kegiatan konstruksi bangunan.

3.Penambangan pasir batu dapat memberikan PAD bagi Pemerintah Daerah.

4.Penambangan pasir batu merupakan mata pencaharian sebagian masyarakat yang dapat menambah penghasilan.

5.Sering terjadi konflik sosial antara pemerintah, organisasi-organisasi sosial yang perduli lingkungan, masyarakat dan investor penambangan pasir batu.Selain itu kerusakan lingkunga seperti banjir,gempa bumi,perburuan lahan,gunung meletus,kemarau berkepanjangan dan lain sebagainya juga menyebabkan penduduk tidak bisa melakukan pekerjaan atau bahkan sampai kehilangan pekerjaan. Hal ini menyebabkan kemiskinan. Kemiskinan menjadi masalah sosial karena ketika kemiskinan mulai merabah atau bertambah banyak maka angka kriminalitas yang ada akan meningkat. Pusaran arus besar pemikiran sekitar kita saat ini menerjemahkan kemiskinan sebagai pangkal penyebab masalah sosial dan ekonomi. Bersumber konstruksi ini, penanganan pengurangan orang miskin berpotensi bersilang jalan. Pada satu kutub kemiskinan diatasi lewat pemberdayaan mengasumsikan potensi inheren orang miskin. Kemiskinan menjadi masalah sosial ketika stratifikasi dalm masyarakat sudah menciptakan tingkatan atau garis-garis pembatas. sehingga adanya kejanggalan dalam interaksi antara orang yang berada di tingkatan yang dibawah dan di atasnya.3. Penutup3.1 KesimpulanLingkungan hidup dapat mengalami kerusakan karena berbagai faktor. Faktor tersebut bisa jadi faktor alam, bisa jadi diakibatkan karena kelalaian manusia, dan bisa juga terjadi akibat kombinasi dari keduanya. Contoh-contoh kerusakan lingkungan antara lain:Tanah longsor akibat hutan yang gundul,Kebakaran hutankarena pembalakan liar ,Tsunami,Gempa Bumi,Angin topan,Perburuan liar yang menyebabkan terancam punahnya beberapa spesies,Pencemaran laut yang berakibat banyaknya satwa dan tumbuhan air yang tidak dapat hidup,Penumpukan sampah pada sungai yang mengakibatkan air tidak dapat mengalir secara lancar hingga,meluap dan menyebabkan banjir.

Kerusakan lingkungan tidak hanya membawa dampak terhadap lingkungan fisik saja. Kerusakan lingkungan juga membawa dampa terhadap social-vudaya,ekonomi, da politik. Dampak yang ditimbulkan di bidang ekonomi ada yang besifat positif tapi kebanyakan bersifat negatif. Contohnya pada daerah penambangan pasir dan batu di daerah gunung merapi jumlah pengangguran menurun karena dari aktivitas tersebut menyerap banyak tenaga kerja dan para pedagang bisa berjualan makanan di sekitar situ. Jadi perekonomian daerah tersebut meningkat.Sedangkan dampak negative yang ditimbulkan contohnya pada penebangan liar yang terjadi di Kalimantan. Pemerintah jadi mengalami kerugian akibat penebangan illegal tersebut. dan daerah tersebut tanahnya menjadi tandus. Hal ini menyebabakan penduduk yang bermata pencahariaan bercocok tanam kehilangan pekerjaannya.

Kemudian dari segi politik dampaknya adalah bahan sumber daya alam Indonesia seperti kayu, hutan mangrove, dll yang di eksploitasi sebanyak-banyaknya tanpa mempertimbangkan dampak negatif yang ditimbulkan contohnya tsunami, longsor, banjir, dll. Dan selanjutnya dampak kerusakan lingkungan terhadap social-budaya adalah menciptakan keresahan, konflik dan ketidakharmonisan dalam kehidupan. Selain itu kemiskinan adalah dampak sosiala yang ditimbulkan oleh kerusakan lingkungan tersebut.Untuk menghindari terjadinya kerusakan lingkungan, manusia harus melakukan upaya pelestarian lingkungan. Beberapa contoh upaya yang dapat dilakukan antara lain,menanam kembali hutan yang gundul,memperbanyak area hijau,mengatur pembuangan, pengelolaan, dan pendaur-ulangan sampah,menggunakan konsep green building ketika membangun bangunan,menghentikan dan menghindari eksploitasi berlebihan terhadap sumber daya alam,memberikan sanksi yang tegas terhadap pelaku pencemaran dan pengrusakan lingkungan Melakukan analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL),mengajarkan dan mengkampanyekan pola hidup ramah lingkungan kepada masyarakat2.2 Dampak Kerusakan Lingkungan Hidup terhadap Politik

Dampak kerusakan lingkungan hidup pada bagian politik adalah bahan sumber daya alam Indonesia seperti kayu, hutan mangrove, dll yang di eksploitasi sebanyak-banyaknya tanpa mempertimbangkan dampak negatif yang ditimbulkan contohnya tsunami, longsor, banjir, dll. Terjadinya alih fungsi hutan lindung di beberapa daerah di Sumatera yang telah menjebloskan sejumlah anggota DPR adalah salah satu contoh nyata persekongkolan antar elite yang korupsi dalam perusakan lingkungan hidup. Upaya Kementerian Negara Lingkungan Hidup yang didukung oleh banyak lembaga swadaya masyarakat dalam menolak masuknya limbah B3 (Barang Berbahaya Beracun) misalnya: limbah, tentu akan sia-sia belaka, bila oknum aparat yang melakukan pengawasan dan penindakan didalam penjagaan masih gampang disogok oleh pebisnis hitam untuk meloloskan perbuatan membuang bahan berbahaya beracun itu. Para pemain politik sangat mudah menggerakkan lembaga-lembaga yang terkait dengan lingkungan seperti: perijinan, pengadilan, bahkan pihak pembuat undang-undang pun dan kebijakan pemerintahan untuk mengabaikan kepentingan lingkungan hidup. Contohnya dari kasus tersebut adalah dalam kasus pembalakan hutan di Sumatera. Seorang raja pembalak yang telah menghancurkan hutan ratusan hektar, justru mendapat hadiah vonis bebas dari pengadilan. Kata pengamat lingkungan. Dia juga mengatakan kalau undang-undang dan peraturan yang ada di tanah air tidak ditegaskan maka kerusakan lingkungan hidup akan terus mengganas Sebab akar persoalannya bukan pada ketiadaan undang-undang dan peraturan, melainkan karena rendahnya komitmen menjalankan undang-undang dan peraturan yang ada. perspektif politik ekologi, yang menjelaskan bahwa; kerusakan lingkungan dan konflik tidak terlepas dari aspek kepentingan politik-ekonomi. Cara pandang ini berusaha menjelaskan masalah kerusakan lingkungan dengan memperhitungkan aspek kekuasaan, keadilan distribusi, cara pengontrolan, kepentingan jejaring lokal-nasional-global, kesejarahan, gender, dan peran aktor (Peluso dan Watts, 2001). Dari sudut pandangnya kerusakan lingkungan hidup terjadi karena adanya kesalahan dalam mengurus sumber daya alam, yang dilakukan oleh pihak yang berkuasa. Sebagian pimpinan seperti elite politik, pakar dan usahawan, menganggap lingkungan kurang penting dibandingkan sengn masalah lainnya contohnya ekonomi dan politik. Dari pandangan ini pembangunan ramah lingkungan merupakan beban dari pada pembangunan yang tidak ramah lingkungan. Pebisnis hitam bertindak korupsi dengan pengadaan pembangunan dengan konsep amdal yang dimana pembangunannya direkayasa sehingga mengakibatkan banjir yang berdampak pada masyarakat banyak dan membuang limbah secara semberono yang mengakibatkan mewabanya berbagai ragam penyakit dan sebagainya. Bila ditelusuri didalmnya pasti terdapat banyak aroma korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Daftar RujukanEkosistem dan Ekologi. 2013. Pengertian lingkungan hidup dan kerusakan (online) (http://ekosistem-ekologi.blogspot.com/2013/10/pengertian-lingkungan-hidup-kerusakan.html), diakses 18 februari 2014Saputro, Edy Purwo. 2013. Dampak Social Ekonomi Banjir (Online) (http://www.investor.co.id/opini/dampak-sosial-ekonomi-banjir/77128), diakses 18 februari 2014Sadli. 2012. Aspek-Aspek Tentang Banjir (Online) (http://bebasbanjir2025.wordpress.com/aspek-aspek-tentang-banjir/ekonomi-banjir/), diakses 18 februari 2014masala-http://gantengbgt-tugas.blogspot.com/2012/03/masalah-sosial-kemiskinan.html

Malanguna,David Shiron. 2009.Masalah-Masalah Social (Online). 2009.(http://davidmalanguna.blogspot.com/2009/11/kemiskinan-masalah-sosial.html ), diakses 18 februari 2014 Noferi, Indra. 2012. Dampak sosial ekonomi dari pencemaran Danau Maninjau(online).(http://lontar.ui.ac.id/file?file=pdf/abstrak-71780.pdf), diakses 18 februari 2014

Aimaya. 2012. Akibat Dan Dampak Negatif Banjir (Online) (http://aimyaya.com/id/lingkungan-hidup/10-akibat-dan-dampak-negatif-banjir-yang-utama ), diakses 18 februari 2014Tipspedia.net. 2013. Dampak Banjir (online) (http://tipspedia.net/dampak-banjir 29 januari 2013). Diakses 18 februari 2014.MengenalIndonesia.net. 2014. Penyebab Kerusakan Lingkungan Hidup(Online) (http://www.invonesia.com/penyebab-kerusakan-lingkungan-hidup.html ), diakses 18 februari 2014.Tobirin. 2010. Analisis sosial-ekonomi dalam kajian dampak lingkungan pemanfaatan potensi tanah liat di desa lumbir kabupaten banyumas(online).(http://tobirin.blog.unsoed.ac.id/2010/05/17/analisis-sosial-ekonomi-dalam-kajian-dampak-lingkungan-pemanfaatan-potensi-tanah-liat-di-desa-lumbir-kabupaten-banyumas/ ), diakses 18 februari 2014.

Black, Richard. 2010.Kerusakan lingkungan dan hancurnya ekonomi(online). (http://ypbbblog.blogspot.com/2010/08/kerusakan-lingkungan-dan-hancurnya.html ), diakses 18 februari 2014.

Ginanjar agi. 2012. Kerusakan hutan di Kalimantan(online).(http://agiwoles.blogspot.com/2012/10/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html), diakses 18 februari 2014.Novita, risky. 2013. Pengertian, Penyebab, Dampak dan Cara Menanggulangi Banjir(online).(http://rizkynovi99.blogspot.com/2013/05/pengertian-penyebab-dampak-dan-cara.html), diakses 18 februari 2014.