11
Dampak –Dampak Akuisisi seismik 1. Di laut Sama seperti semua aktivitas manusia, akuisisi seismik juga dapat mempengaruhi lingkungan alam bumi. Akuisisi seismic di darat, membutuhkan pembangunan jalan untuk transportasi peralatan dan personil. Bahkan jika jalan yang tidak diperlukan, vegetasi mungkin perlu dibersihkan untuk penyebaran geophone. Jika survey di daerah yang relatif tertinggal, gangguan habitat yang signifikan dapat terjadi. Untuk menempuh jalur ke lapangan banyak personil dari suatu perusahaan minyak menggunakan helikopter daripada kendaraan darat pada daerah terpencil.Walaupun sebagian besar negara mengharuskan survei seismik dilakukan sesuai dengan standar lingkungan yang ditetapkan oleh peraturan pemerintah. standar lingkungan yang lebih tinggi telah mendorong pengembangan dampak seismik yang lebih rendah dari metodologi akuisisinya. Demikian pula teknik pemrosesan seismik modern memungkinkan jalur seismik yang menyimpang sehingga di buat trek atau jalur yang sesuai atau tidak sesuai jalur dengan membuat jalur baru yang merusak habitat flora disekitarnya.

Dampak akusisi seismik

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Dampak akusisi seismik

Dampak –Dampak Akuisisi seismik

1. Di laut

Sama seperti semua aktivitas manusia, akuisisi seismik juga dapat mempengaruhi

lingkungan alam bumi. Akuisisi seismic di darat, membutuhkan pembangunan jalan untuk

transportasi peralatan dan personil. Bahkan jika jalan yang tidak diperlukan, vegetasi

mungkin perlu dibersihkan untuk penyebaran geophone. Jika survey di daerah yang relatif

tertinggal, gangguan habitat yang signifikan dapat terjadi. Untuk menempuh jalur ke

lapangan banyak personil dari suatu perusahaan minyak menggunakan helikopter daripada

kendaraan darat pada daerah terpencil.Walaupun sebagian besar negara mengharuskan survei

seismik dilakukan sesuai dengan standar lingkungan yang ditetapkan oleh peraturan

pemerintah. standar lingkungan yang lebih tinggi telah mendorong pengembangan dampak

seismik yang lebih rendah dari metodologi akuisisinya.

Demikian pula teknik pemrosesan seismik modern memungkinkan jalur seismik yang

menyimpang sehingga di buat trek atau jalur yang sesuai atau tidak sesuai jalur dengan

membuat jalur baru yang merusak habitat flora disekitarnya. Walaupun penggunaan

instrumen navigasi inersia untuk survey tanah yang lebih baru dapat menurunkan dampak

ledakannya Dan dampak kerusakan lingkungan yang paling utama utama untuk survei laut

adalah potensi sumber gempa mengganggu kehidupan hewan, khususnya cetacea seperti ikan

paus, ikan lumba-lumba, dan lumba-lumba. Survei ini menggunakan frekuensi ledakan 15-45

Hz dengan Air Gun pneumatik di bawah permukaan laut , kapal yang digunakan untuk survei

ini juga memancarkan gelombang yang berfrekuensi rendah (10-300 Hz),dengan intensitas

tinggi (215-250 dB).

Page 2: Dampak akusisi seismik

Hewan ini memiliki pendengaran yang sensitif, dan beberapa ilmuwan percaya

gelombang yang di timbulkan oleh Air Gun dapat mengganggu binatang atau bahkan

merusak telinga mereka. survei seismik juga dapat merusak proses reproduksi, fungsi

pendengaran dan efek merusak lainnya untuk spesies laut yang sangat menguntungkan

(lobster, kepiting) dan menimbulkan efek yang berpotensi fatal bagi mamalia laut. Uji

seismik dilaut juga bisa menimbulkan terdamparnya ikan paus kea rah daratan. Studi efek

gempa pada beberapa spesies paus seperti Gray, Bowhead, Biru, bungkuk dan ikan paus

sperma menunjukkan efek substansial dalam perilaku, bernapas, makan dan pola menyelam.

Dr Bernd Würsig, seorang profesor biologi kelautan di Texas A & M University di

Galveston, Texas menyatakan bahwa paus Gray akan menghindari alasan umum kenapa paus

makan dan bermigrasi dengan jarakh> 30 km di wilayah pengujian seismik. Demikian pula

napas paus abu-abu terbukti lebih cepat, menunjukkan ketidaknyamanan dan kepanikan di

ikan paus.

Ini adalah bukti yang telah menyebabkan para peneliti percaya bahwa ikan paus

menghindari dan terlihat panic untuk menghindari dampak gelombang yang ditimbulkan.

Namun, penelitian yang dilakukan baik oleh E & P (eksplorasi dan produksi) sektor dan oleh

kelompok-kelompok lingkungan perlu dipertimbangkan secara hati-hati dalam hal ketidak

berpihakan karena keduanya dapat menjadi referensi penelitian dan mempublikasikan nya

untuk tujuan mereka sendiri. Misalnya, kutipan berikut berasal dari kertas posisi diterbitkan

oleh sebuah kelompok perwakilan E & P yang akan muncul bertentangan dengan kesimpulan

dinyatakan di atas. Kutipan dari ringkasan sebuah penelitian dampak akuisisi seismik

menyatakan bahwa: "Suara yang dihasilkan selama survei seismik sebanding dengan

besarnya dampak yang terjadi secara alami dan lain sumber lain (sumber buatan manusia).

Dengan semakin berkembangnya teknologi kelautan, banyak manfaat yang dapat

diambil dari lautan. Namun disamping itu, teknologi itu juga membawa dampak negatif.

Pencemaran laut merupakan salah satu dampaknya. Telah banyak pembahasan mengenai

masalah pencemaran laut serta ada berbagai macam topik mengenai lingkungan laut serta

pencemaran laut. Pencemaran suara di darat telah cukup mempengaruhi manusia serta

Page 3: Dampak akusisi seismik

lingkungan di darat. Sementara tanpa disadari bahwa di laut pun pencemaran suara ini

membawa dampak yang cukup berarti bagi kehidupan di laut. Pencemaran suara di laut atau

juga dapat disebut kebisingan laut merupakan salah satu issu yang cukup menarik dalam

beberapa tahun ini. Studi mengenai dampak pencemaran suara di laut atau bising laut

menghasilkan beberapa kesimpulan yang cukup menarik, diantaranya yaitu dampak bising

laut ini terutama terhadap mamalia laut. Tidak banyak orang mengetahui bahwa ternyata

pencemaran suara di laut juga memberikan dampak yang berarti terhadap mamalia laut serta

mahluk hidup lainnya di laut. Karena diketahui bahwa mamalia laut menggunakan suara

sebagai alat komunikasi serta untuk kewaspadaan dalam mengenali lingkungannya. Ada

beberapa kejadian menarik mengenai pengaruh kebisingan laut ini terhadap mamalia laut atau

cetacean. Seperti misalnya yang terjadi di laut Bahamas pada tahun 2000, dimana ditemukan

paus yang terdampar dan diduga penyebabnya akibat pengaruh suara dari sonar yang

digunakan oleh angkatan laut Amerika.

Lalu Lintas Kapal

Banyak dari kapal-kapal yang beroperasi di laut menimbulkan kebisingan yang

berpengaruh pada ekosistem laut dan umumnya berada pada batasan suara 1000Hz. Kapal-

kapal Tanker Besar yang beroperasi mengangkut minyak biasanya mengeluarkan suara

dengan level 190 desibel atau sekitar 500Hz. Sedangkan untuk ukuran kapal yang lebih kecil

biasanya hanya menimbulkan gelombang suara sekitar160-170 desibel. Kapal-kapal ini

menimbulkan sejenis tembok virtual yang disebut “white noise” yang memiliki kebisingan

konstan. White noise dapat menghalangi komunikasi antara mamalia di laut sampai batas

untuk area yang lebih kecil.

Eksplorasi dan Ekspoitasi Gas dan Minyak

Kegiatan eksplorasi dan ekspoitasi gas dan minyak banyak menggunakan survei

seismik, pembangunan anjungan minyak/rig, pengeboran minyak, dll. Kebanyakan dari

survei seismik saat ini menggunakan airguns sebagai sumber suara, alat ini merupakan alat

berisi udara yang memproduksi sinyal akustik dengan cepat mengeluarkan udara terkompresi

ke dalam kolom air. Metoda tersebut dapat menciptakan suara dengan intensitas sampai

dengan 255 desibel. Pengaruhnya terhadap hewan lainnya juga dapat menimbulkan

kerusakan pendengaran akibat dari tekanan air yang ditimbulkan. Seperti layaknya

penggunaan dinamit, airguns juga berpengaruh terhadap pendengaran manusia secara

Page 4: Dampak akusisi seismik

langsung. Pulsa sinyal akustik ini dapat menimbulkan konflik terhadap mamalia laut, seperti

misalnya paus jenis mysticete, sperm, dan beaked yang menggunakan frekuensi suara yang

rendah. Begitu juga dalam aktivitas pembangunan rig dan pengeboran minyak dimana dalam

operasionalnya setiap hari banyak menghasilkan suara serta menimbulkan kebisingan yang

beresiko bagi mamalia laut.

Penggunaan Suara oleh mamalia Laut

Pemahaman mengenai pendengaran mamalia laut dan mekanisme aural penting

diketahui untuk mengenal potensial efek suara terhadap mereka. Mamalia laut tinggal di

lingkungan dimana tidak terdapat cahaya yaitu di kedalaman yang jauh dari permukaan.Pada

kedalaman lebih dari 200 meter cahaya tidak lagi menembus laut, dengan keadaan ini maka

mamalia laut mengandalkan suara di bandingkan cahaya sebagai alat utama dalam

berkomunikasi serta untuk lebih berhati-hati dari keadaan lingkungan sekitarnya.Selain itu

banyak juga mamalia laut yang tinggal di lingkungan yang membatasi penglihatannya, seperti

di daerah turbiditas. Maka mamalia laut ini mengandalkan kemampuannya dalam suara.

Misalnya lumba-lumba sungai dimana kemampuan penglihatannya terbatas hanya pada

membedakan yang gelap dan terang.

- Echolocation

Echolocation adalah kemampuan binatang dalam memproduksi frekuensi yang sedang

atau tinggi serta mendeteksi echos dari suara ini untuk menentukan jarak dari suatu objek,

dan untuk mengenali keadaan fisik di sekitarnya. Echolocation ini memberikan informasi

yang detail dan akurat tentang keadaan sekeliling. Echolocation ini memproduksi frekuensi

tinggi. Contohnya lumba-lumba laut yang menghasilkan frekuensi dari 50 kHz hingga 13

kHz. Frekuensi tinggi yang digunakan mamalia laut ini memberikan resolusi yang tinggi,

meskipun bagaimanapun suara frekuensi tinggi memiliki banyak keterbatasan di dalam air.

Echolocation ini penting tidak hanya untuk mendeteksi dan menangkap mangsa tetapi juga

melihat lingkungan sekitar.

- Navigasi

Mamalia laut mysticete diketahui memproduksi frekuensi rendah. Pada frekuensi

rendah ini penjalaran suara di lingkungan laut lebih cepat. Suara dengan frekuensi rendah

Page 5: Dampak akusisi seismik

dimana bisa menjalar ke tempat yang jauh dengan cepat. Karena itu mamalia laut

menghasilkan suara dengan frekuensi rendah ini untuk bermigrasi seperti misalnya Paus.

Gangguan atau kebisingan dengan frekuensi suara yang rendah tentunya menjadi gangguan

serius terutama untuk pertahanan mamalia laut.

Kebisingan Laut Sebagai Gangguan Bagi Mamalia Laut

Keterbatasan ilmu pengetahuan mengenai perkiraan resiko terhadap mamalia laut

berdasarkan banyak asumsi. Contohnya mamalia laut dengan pendengaran berdasarkan range

tertentu akan sangat dipengaruhi oleh suara. Mamalia laut yang tidak berkelompok memiliki

resiko lebih mudah diserang misalnya pasangan ibu dan anak. Selain itu paus jenis beaked

dan sperm dapat mudah diserang dalam perjalanan ke zona dimana kebisingan terkonsentrasi.

Dapat diasumsikan bahwa tidak ada konsekuensi biologi dari akibat suara yang keras ketika

tidak ada respon kelakuan ditemukan. Bagaimanapun dalam penelitian ini perlu diperhatikan

perubahan kelakuan mamalia laut sebagai informasi dari pengaruh kebisingan laut tersebut.

Hasil dari data yang telah dikumpulkan di mana kebisingan suara di laut telah

menimbulkan efek jangka pendek termasuk dalam memangsa makanan, bersosialisasi, dan

vokalisasi serta perubahan perilaku dalam cara menyelam. Akibatnya suara dapat

menyebabkan mamalia laut berpindah dari habitatnya sendiri. Jika ini hanya berdampak

dalam jangka pendek, maka tidak akan terlalu berpengaruh secara signifikan. Namun jika

pengaruh dari gangguan ini terus menerus berulang maka dalam jangka panjang akan dapat

menimbulkan stress, melemahkan dan pada akhirnya terhadap kelahiran.

Penjauhan dari sumber suara harus dikenal sebagai akibat, karena hewan ini

mengubah perilaku alaminya. Bagi mamalia laut yang tidak berkelompok sumber suara dapat

menjadi sangat berbahaya bagi mereka. Aktivitas lalu lintas kapal disinyalir dapat

memisahkan populasi mereka. Hasil observasi ternyata menunjukan sumber suara selain

Page 6: Dampak akusisi seismik

mengakibatkan mamalia menjauh dari sumbernya serta perubahan perilaku ternyata juga

berpengaruh terhadap beberapa ikan dan invertabrata. Spesies lain di laut menunjukan reaksi

terhadap suara yang masuk ke laut (airgun) dalam level yang sama seperti terhadap mamalia

laut yaitu beberapa jenis kura-kura.

Di Darat

Selain itu, karakteristik khusus dari suara seismik dan prosedur operasional yang

digunakan selama survei seismik menimbulkan untuk mamalia laut diharapkan menjadi

sangat rendah. Tetapi Di antara berbagai kasus, yang paling sering terjadi adalah kasus

tumpahnya minyak ke laut, baik yang terjadi karena kecelakaan maupun akibat keteledoran.

Kasus lainnya adalah kebocoran pipa gas dan blow out. Yang paling berbahaya secara fisik

adalah blow out, namun karena pada umumnya langsung terbakar (atau dibakar) maka kepada

lingkungan menjadi tidak berbahaya secara signifikan.

Justru yang paling sulit diatasi adalah tumpahnya minyak, karena tidak terbakar malah

tersebar (dispersion) ke segala arah dan tidak jarang bisa mencemari pantai. Selain masalah

pencemaran lingkungan, kegiatan industri migas ikut mempengaruhi perubahan suhu dan

iklim bumi yang terjadi saat ini. Peningkatan konsentrasi gas rumah kaca (green house gas)

akibat aktivitas industri migas memberi andil dalam peningkatan radiasi yang terperangkap di

atmosfer. Hal ini memicu fenomena pemanasan global (global warming), yaitu meningkatnya

suhu permukaan bumi.

Page 7: Dampak akusisi seismik

Terbentuknya air asam di lokasi eksplorasi juga akan menimbulkan dampak negatif

terhadap lingkungan. Adapun dampak negatif dari air asam ini adalah :

1.      Masyarakat Di sekitar Wilayah Akuisisi

Dampak terhadap masyarakat disekitar wilayah akuisisi tidak dirasakan secara langsung akan

tetapi akan dirasakan beberapa tahun kemudian karena air yang terkontaminasi dengan air

asam banyak mengandung logam berat seperti besi, seng yang mana bila dikonsumsi oleh

masyarakat secara terus menerus maka masyarakat tadi akan menderita keracunan dan dapat

mengakibat lumpuh.

2.      Biota perairan

Bila air sungai terkontaminasi dengan air asamnya maka biota di perairan akan berkurang

atau mereka tidak akan bertahan hidup.

3.      Kualitas Air Permukaan

Terbentuknya air asam akuisisi hasil oksidasi pirit akan menyebabkan menurunnya kualitas

air permukaan.

4.      Kualitas Tanah

Tanah yang asam banyak mengandung logam berat seperti besi, tembaga seng, yang semua

ini merupakan unsur hara mikro yang dibutuhkan tanaman, sedangkan unsur hara makro yang

dibutuhkan tanaman seperti fosfor, magnesium, kalsium sangat kurang. Akibatnya karena

Page 8: Dampak akusisi seismik

kelebihan unsur hara mikro akan menyebabkan keracunan pada tanaman, ini ditandai

denagan busuknya akar tanaman sehingga tanaman menjadi layu.