dakwah pesantren

Embed Size (px)

DESCRIPTION

dakwah,pesantren,gratis

Citation preview

  • 5/20/2018 dakwah pesantren

    1/3

    Assalammualaikum wr.wb.

    Saudara saudaraku yang dirahmati Allah

    Pada kesempatan kali ini saya akan menyampaikan tentang hukum halal dan

    haramnya makanan dalam islam.

    Menurut ulama criteria makanan yang halal dalam islam adalah sebagai berikut:

    Pertama, makanan nabati berupa tumbuh-tumbuhan, biji-bijian dan buah-

    buahan, selama tidak membahayakan tubuh.

    Kedua, minuman seperti air, susu (dari hewan yang bleh dimakan

    dagingnya!, kpi, ckelat.

    Ketiga, makanan hewani terdiri dari binatang darat dan air. "ukum binatang

    darat baik liar mapun jinak adalah halal selain yang diharamkan syariat.

    #egitu juga binatang air, dalam pendapat yang paling sahih, adalah halal

    kecuali yag membahayakan.

    Makanan yang diharamkan dalam $slam terbagi menjadi haram lidaztihi dan

    haram lighairihi% yaitu makanan yang pada asalnya halal namun ada &aktr lain

    yang haram menjadikannya haram.

    Makanan yang diharamkan lidzatihileh al-'uran dan hadis secara jelas,

    antara lain darah (dam masfuh!, daging babi, khamr (minuman keras!,

    binatang buas yang bertaring, burung bercakar yang memangsa dengan

    cakarnya seperti elang, binatang yang dilarang dibunuh, binatang yang

    diperintahkan untuk dibunuh, keledai rumah (humur ahliyah!, binatang

    yang lahir dari perkawinan silang yang salah satunya diharamkan, anjing,

    binatang yang menjijikan dan ktr, semua makanan yang berbahaya bagi

    kesehatan manusia.

    Sedangkan makanan yang haram lighairihi, di antaranya adalah binatang

    yang disembelih untuk sesajian, binatang yang disembeli tanpa menyebut

    nama Allah (basmalah!, bangkai dengan berbagai kriterianya, makanan

    halal yang diperleh dengan cara haram dan diperuntukkan untuk hal yang

    dilarang, jallalahatau binatang yang sebagian besar makanannya ktran

    atau bangkai, dan makanan halal yang tercampur dengan najis dalam

    bentuk cair, namun bila berbentuk padat, maka cukup membuang yang

    terkena najis saja.

    Makanan subhat

  • 5/20/2018 dakwah pesantren

    2/3

    Syubhat yang dimaksud dalam hadis adalah perkara yang tidak dijelaskan halal

    dan haramnya leh syariat. )alam hal ini sebagian ulama mengatakan selama

    suatu perkara itu tidak ada penjelasan halal dan haramnya maka dikembalikan

    ke hukum asal, yaitu mubah (bleh! kecuali bila ada dalil yang mengharamkan.

    "al ini didasari banyak ayat al-'uran dan hadis, di antaranya:

    *irman Allah S+:

    )ialah (Allah! yang menciptakan semua yang ada di bumi untuk kalian.

    ('S. al-#aarah: /!.

    Menurut $mam 0awawi, ada beberapa pendapat ulama tentang sesuatu tidak

    ada penjelasan halal haramnya: pertama, tidak dapat dikatakan halal, haram

    atau mubah. 1arena mengatakan sesuatu halal atau haram harus kembali kepada

    dalil syari. Kedua, hukumnya mubah, kembali ke hukum asal, bahwa segala

    sesuatu itu mubah selama tidak ada dalil yang melarangnya. Ketiga, hukumnya

    haram.Keempat, tawaqquf.

    Saudara saudaraku semua

    )ari paparan saya di atas masih banyak ilmu yang belum saya ketahui. 2adi

    kurang lebihnya mhn dimaa&kan. +asalamualaikum wr.wb.

  • 5/20/2018 dakwah pesantren

    3/3