Upload
lyhanh
View
222
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
DAFTAR PUSTAKA
Asosiasi Modal Ventura Indonesia, n.d.,
Dikutip 9 April, 2008 dari http://www.bapepam.go.id/p3/publikasi_p3/info_penting_p3/ALAMAT%20PERUSAHAAN%20MODAL%20VENTURA.pdf
Company Profile PT. Sarana Jabar Ventura, 2007, dokumen yang tidak
dipublikasikan Dharmo Widhagdo, Manajer Legal, Keuangan & SDM, Wawancara
Pribadi, 22/04/2008 Ivan W., 2008, UKM tetap hadapi kendala klasik, Januari 9. Dikutip 9 April, 2008 dari http://uckaysubqy.wordpress.com/2008/01/09/ukm‐tetap‐hadapi‐
kendala‐klasik/ Lerner, J., Hardymon F., & Leamon A. 2005, Venture Capital and Private
Equity (3rd Ed.), NJ, USA: John Wiley & Sons. Nurcahya D., 2007, Pengembangan sector riil di Jabar Prospektif,
November 21. Dikutip 8 April, 2008 dari
http://www.jabar.go.id/jabar/public/0/berita_detail.htm?id=82892 Porter, M.E. 1980, Competitive Strategy, Industry Evolution: 156‐188, New
York, USA: Free Press. Swanson, R.A. 1994, Analysis for Improving Performance: Tools for
Diagnosing Organizations & Documenting Workplace Expertise, The Performance Diagnosis Process: 44‐66, San Francisco, USA: Berrett‐Koehler.
Timmons, J.A. & Spinelli, S. 2007, New Venture Creation:
Entrepreneurship for the 21st Century (7th ed.), The Entrepreneurial Mind for an Entrepreneurial Society: 1‐47, New York, USA: McGraw‐Hill.
49 | P a g e
Lampiran 2C. Hasil Wawancara dengan Perusahaan Pasangan Usaha
I. Enterepreneur: Bpk. James Irawan
1. Nama Perusahaan
PT. Daya Mitra Sejahtera
Jl. Pasir Impun No 36A
Bandung, 40194
2. Status hukum perusahaan: Perseroan Terbatas
3. Sejarah berdirinya perusahaan
Latar belakang entrepreneur merupakan lulusan Teknik Elektro.
Pada tahun 1992 membuka usaha pemeliharaan dan perbaikan
telekomunikasi, namun dikarenakan perkembangan teknologi
telekomunikasi yang begitu cepat mengakibatkan perbaikan alat
telekomunikasi menjadi lebih mahal dibandingkan dengan
mengganti alat tersebut dengan alat baru, sehingga pada tahun 2000
perusahaan ini ditutup dan pada tahun 2001 beralih menjadi
perbaikan trafo PLN. Usaha perbaikan trafo PLN ini berjalan hingga
saat ini dikarenakan teknologi trafo yang lebih sederhana dan tidak
berkembang secara pesat. Pada tahun 2003 enterepreneur ini melihat
peluang baru yaitu pengadaan kendaraan untuk PLN dan masih
berjalan hingga saat ini.
4. Visi dan Misi Perusahaan
Visi : Menjadi perusahaan transportasi kelas dunia
Misi : Mengembangkan relasi bisnis
5. Struktur organisasi
6. Proses bisnis perusahaan
a. Proses produksi
• Mengadakan kendaraan melaui proses leasing kendaraan ke
perusahaan leasing.
• Dikirimkan ke lokasi kantor PLN yang membutuhkan
kendaraan.
b. Proses distribusi
• Distribusi kendaraan ke seluruh PLN di Jawa Barat.
• Untuk perbaikan kendaraan wilyah Bandung dikerjakan
sendiri, sedangkan untuk perbaikan kendaraan wilayah luar
Bandung dilakukan di bengkel mitra yang telah ditentukan.
c. Proses pemasaran
• Product : kendaraan sebanyak 160 mobil
• Price : lebih tinggi dibandingkan leasing ke perusahaan
leasing
• Place : Jawa Barat
• Promotion : Word of Mouth
• Konsumen hanya PLN
• Customer Relation Management dengan hubungan relasi bisnis
d. Proses sumber daya manusia
• 12 orang pegawai (8 staff + 4 umum)
• Sistem kepegawaian berdasarkan keahlian
e. Proses keuangan
• Kontrak kerja sama dengan PLN dilakukan per tahun
umumnya sampai dengan lima tahun
• Down Payment ke perusahaan leasing dilakukan oleh PT.
Daya Mitra Sejahtera
• Cicilan dan biaya pemeliharaan dibebankan pada PLN
melalui biaya sewa per bulan
• Keuntungan diperoleh dari penjualan kembali kendaraan
setalah 3 tahun
7. Inovasi Perusahaan
Karena entrepreneur melihat industri sewa kendaraan ini akan
menurun maka dalam 3 tahun mendatang akan ditutup dan beralih
ke bisnis sekolah golf
8. Strategi Perusahaan
• Keunggulan perusahaan dibandingkan kompetitor
Kenal dengan PLN cukup baik baik secara perorangan maupun
birokrasi PLN
9. Bagaimana mengetahui SJV
Referensi dari Bank, alasan persyaratan lebih mudah dari Bank
II. Enterepreneur Bpk. Slamet Rahardjo
1. Nama Perusahaan
CV. Putri Segar
Jl. Bukannagara II No. 53
Lembang, PO BOX 8446
2. Status hukum perusahaan : Perseorangan
Berminat menjadi Perseroan Terbatas dikemudian hari
3. Sejarah berdirinya perusahaan
Enterpreneur merupakan lulusan guru yang berasal dari Kota
Madiun. Dikarenakan tidak memiliki pengalaman kerja dibidang
lain, entrepreneur ini mencoba memulai bisnis pangan. Diawali pada
tahun 1989, entrepreneur ini datang ke Lembang dan memulai
usahanya. Pada tahun 1993, Ia mengaktakan usahanya dengan nama
Putri Segar namun masih dalam bentuk perseorangan, kemudian
dijadikan bentuk CV pada tahun 1994. Kemudian usahanya
berkembang berkat kerja keras entrepreneur tersebut hingga kini
memiliki cabang di Kota Malang dan sedang merintis cabang baru di
Bali.
4. Struktur organisasi
5. Proses bisnis perusahaan
a. Proses produksi
• Mengumpulkan berbagai macam sayuran dari petani (50%
dari daerah Lembang dan sisanya dari Pangalengan,
Cipanas, Cianjur)
• CV. Putri Segar melakukan pencucian sayur, pemilihan
sayur (grade A untuk supermarket, grade B untuk restaurant
dan grade C untuk pasar tradisional) dan melakukan
packaging
• Distribusi ke Carrefour, hotel, restaurant, PT Bonekom, Kapal
penangkapan ikan, dan supermarket lainnya.
b. Proses distribusi
• Lokasi distribusi ke Bandung, Jakarta, Surabya, dan Bali.
• Melakukan sistem kontrak dengan Carrefour.
c. Proses pemasaran
• Product : Sayuran
• Place : Bandung, Jakarta, Surabaya, dan Bali
• Price : Sesuai kontrak dengan Carrefour
• Promotion : Word of mouth, ikut pameran UKM
d. Proses sumber daya manusia
• Jumlah pegawai
12 orang staff & 58 orang freelance (Cuci, Sortir, package,
supir)
• Training 3 bulan untuk bagian sortir dan 10 sampai 15 hari
untuk bagian lainnya
• Penerimaan pegawai melalui koran untuk bagian staff dan
orang daerah setempat untuk bagian freelance.
e. Proses keuangan
• Sistem pembayarkan ke petani dengan cara tunai sedangkan
sistem pembayaran dengan Carrefour dengan pembayaran
mundur 1 bulan.
6. Ekspansi Bisnis
Sedang mengembangkan cabang baru di Bali
7. Strategi Perusahaan
• Keunggulan perusahaan dibandingkan competitor
Kualitas, kemampuan pengadaan, dan kelengkapan barang
• Strategi perusahaan untuk menang dari competitor
Adanya kerja sama dan saling membantu antara petani dan CV.
Putri Segar
8. Bagaimana mengetahui SJV
Dari teman dan koran, alasan tidak dapatk pinjaman dari Bank
III. Entrepreneur Bpk. Yusuf Tojirin
1. Nama Perusahaan
PT. Elco Indonesia Sejahtera
Jl. Gagak Lumayung No 197
Sukaregang, Garut
2. Status hukum perusahaan : Perseroan Terbatas
3. Sejarah berdirinya perusahaan
Diawali dengan pembuatan kulit secara tradisional di rumah
entrepreneur pada tahun 1992, ia mulai memproduksi 100 lembar
kulit hanya dengan mengandalkan peralatan sewaaan dan pada
tahun 1995 mengembangkannya pada pasar yang lebih luas yaitu ke
Bandung dan Bali. Pada tahun 2006, menjadi Perseroan Terbatas
dan mempunyai 5 retail di Bali, 1 retail di Jogja dan 1 retail di Garut.
4. Visi dan Misi Perusahaan
Melayani kebutuhan konsumen industri dan end user garment, gloves,
dan aneka kerajinan barang dari kulit kecil. Berkomitmen dalam
menciptakan produk yang berkualitas tinggi.
5. Struktur organisasi
6. Proses bisnis perusahaan
a. Proses produksi
• 90% bahan baku merupakan kulit domba dan 10% adalah
kulit sapi.
• Pasokan bahan baku kulit dari pemasok besar dengan
kapasitas pengiriman 5000 lembar per minggu. Selain itu
juga membina peternak domba untuk memasok kulit.
• Kulit mentah diolah sehingga bulunya menjadi hilang
dengan cara diasamkan, lalu melalui proses penyamakan
dengan menggunakan krom. Kemudian kulit diwarnai
melalui proses dying dan proses peminyakan. Proses
terakhir adalah proses finishing yaitu melapisi kulit dengan
bahan lain agar menjaga warna dan tahan terhadap goresan.
• Kulit yang sudah jadi kemudian dipilah berdasarkan
kualitasnya untuk persiapan pengiriman
b. Proses distribusi
• Bahan kulit yang sudah jadi didistribusi ke berbagai tempat
seperti Bandung, Garut, Jogja dan Bali untuk kemudian
diprodukasi menjadi jaket, tas, sepatu, dan sarung tangan
oleh produsen lain yang memerlukan.
• Untuk pengiriman ke Bali dilakukan melalui ekspedisi setiap
hari dengan rata‐rata pengiriman 70.000 ft2.
c. Proses pemasaran
• Product : Bahan kulit
• Place : Jawa Barat, Jogja, Bali
• Price : Dengan warna standar, untuk grade AB berkisar antara
12 – 14 ribu, untuk grade CD berkisar antara 10 ribu, dan
untuk afkir 7 ribu. Untuk warna khusus lebih mahal 1.5‐ 2
kali warna standar.
• Promotion : relasi dan word of mouth
d. Proses sumber daya manusia
• Jumlah pegawai
2 orang manajer, 47 orang produksi, 9 orang marketing
• Penggajian mengacu pada UMR, selain itu gaji disesuaikan
dengan tingkat pendidikan dan pengalaman kerja.
• Penerimaan pegawai melalui koran dan radio dengan seleksi
selama 3 hari
7. Inovasi Perusahaan
Untuk garment belum dilakukan inovasi, namun untuk sarung
tangan sudah dilakukan inovasi untuk tahan terhadap air.
Perusahaan sudah melakukan inovasi untuk bahan kulit tahan api
namun belum mendapatkan tanggapan dari pasar.
8. Ekspansi Bisnis
Pengembangan untuk produk‐produk kulit yang diminati pasar.
9. Strategi Perusahaan
Keunggulan perusahaan dibandingkan kompetitor
• Produk mempunyai kualitas yang baik (standar Internasional)
• Menggunakan teknologi yang lebih modern
• Kulit tidak susut
• Produksi mengikuti standar internasional
IV. Entrepreneur Dina Febri Cahyani
1. Nama Perusahaan
CV. 2Niq
Jl. Cikaso No. 22, Bandung
2. Status hukum perusahaan : CV
3. Sejarah berdirinya perusahaan
Dina Febri Cahyani, yang sebelumnya mengenyam pendidikan
senirupa di STISI Bandung dengan mengambil jurusan desain
produk, telah keluar dari pekerjaan sebelumnya sebagai perancang
busana di rumah produksi baju muslim Saffira. Awal mula
kewirausahaannya dikarenakan pada saat bekerja sebagai perancang
busana, kerap kali ia diminta oleh orang‐orang untuk merancang
suatu busana, yang tak lama kemudian hubungan pun berlanjut
sampai dengan tahap produksi atau menjahit. Dari hasil menabung
ia dapat membeli satu mesin jahit yang kemudian berkembang
menjadi tiga mesin jahit karena mulai meningkatnya pemesanan
baju. Pada saat menganalisa perkembangan pasar, ia sadar bahwa
ada suatu peluang yang pada waktu itu belum dirambah, yakni baju
kaos untuk kaum Muslimah, kini CV. 2Niq hanya memproduksi
kaos untuk kaum Muslimah sejak dua tahun yang lalu.
4. Visi dan Misi Perusahaan
Visi : Menjadi perusahaan yang dijadikan sebagai trendsetter.
Misi : Memberikan layanan yang terbaik dan mencoba untuk
mengerti kemauan konsumen.
5. Struktur organisasi
6. Proses bisnis perusahaan
a. Proses distribusi
• Sistem distribusi yang dijalankan adalah dengan sistem
keagenan, maksudnya adalah untuk kondisi sekarang ini
CV. 2Niq sering dimintai sebagai supplier untuk perusahaan
lain di pulau Jawa ataupun di luar pulau Jawa, jadi bagi agen
yang memesan ke CV. 2Niq akan mendapat diskon sebanyak
20% sampai dengan 40%, hal ini dilihat dari frekuensinya
dalam memesan, dan diskon itu lah yang akan menjadi
keuntungan bagi para agennya, jika seorang agen
mempunyai banyak pelanggan maka agen tersebut akan
mendapat keuntungan yang banyak pula.
• Selain memasok perusahaan‐perusahaan kecil, CV. 2Niq
juga memasok perusahaan berskala besar yaitu perusahaan
baju muslim Saffira, perusahaan baju Saffira ini mempunyai
13 outlet yang tersebar di Indonesia, dan CV. 2Niq juga
bertindak sebagai supplier untuk perusahaan Safco (Anak
perusahaan Saffira). Untuk mencegah rancangan Saffira
tidak dicuri oleh orang lain, CV. 2Niq berkomitmen dan juga
menulis perjanjian mengenai hal tersebut, dimana salah satu
klausulnya adalah rancangan untuk Saffira tidak boleh dijual
setelah tiga bulan.
b. Proses pemasaran
• Product : Baju kaos untuk Muslimah
• Place : Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan
• Price : Harga menengah antara Rp. 99,000,‐ sampai dengan
Rp. 269,000,‐
• Promotion : Promosi yang dilakukan hanyalah dengan word of
mouth, mengikuti forum‐forum di Internet, mengiklankan
di Internet via IndoNetwork dan relasi‐relasi dari tempat
kerja, dan mengikuti pameran‐pameran di pusat‐pusat
perbelanjaan kota Bandung maupun di kota Jakarta.
• Segmentation : Yang dipilih adalah Keluarga
• Target : Ibu muda berumur 24 tahun ke atas.
• Positioning : Sebagai spesialis baju kaos muslim katun
dengan harga menengah.
c. Proses sumber daya manusia
• Jumlah pegawai
CV. 2Niq mempunyai 26 orang pegawai yang komposisinya
adalah : 15 orang penjahit; Satu orang tukang potong; Satu
orang tukag pola bahan; Satu orang tukang obras; Satu orang
bagian keuangan; Satu orang bagian marketing; Satu orang
mandor; dan Lima orang bagian finishing (termasuk
packaging).
• Untuk sistem penggajian CV. 2Niq memperhatikan dari jenis
pekerjaan. Untuk bagian produksi diberi upah dari apa
yang dihasilkan setiap potongnya, yang besarnya tergantung
dari posisinya. Untuk bagian marketing sedikit berbeda,
pemberian upahnya dengan berupa bagi hasil 15% dari total
penjualan bersih bulanan. Sedangkan untuk bagian
keuangan diberlakukan gaji tetap, hal ini karena bagian
keuangan mengerjakan rutin laporan keuangan setiap ada
pengeluaran dan pemasukan. Proses penerimaan tenaga
kerja banyak dilakukan dengan referensi dari para
pegawainya dan diberikan pelatihan sesuai dengan posisi
dimana ia akan ditempatkan.
7. Inovasi Perusahaan
Inovasi yang dilakukan oleh CV. 2Niq hanya sebatas inovasi
rancangan dalam membuat busana muslim, selain itu dengan
bekerja sama dengan salah satu pabrik kain, CV. 2Niq dapat
melakukan inovasi pada bahan dasar kain dan warna bahan dasar.
8. Ekspansi Bisnis
Untuk masa datang, CV. 2Niq mempunyai rencana untuk membuka
outlet sendiri dan juga berencana untuk melakukan franchising
perusahaannya.
9. Bagaimana mengetahui SJV
Alasan CV. 2Niq meminta bantuan dana ke PT. Sarana Jabar Ventura
adalah karena kekurangan modal untuk biaya operasional. Jika
terjadi pemesanan baju dalam jumlah yang sangat banyak CV. 2Niq
tidak mempunyai dana untuk membiayai operasional produksinya
tersebut, sehingga mengajukan bantuan ke PT. Sarana Jabar Ventura
untuk mendanainya. Permohonan bantuannya ini hanya bersifat
sebatas per‐project, jadi jika ada pemesanan dalam jumlah banyak
yang operasionalnya tidak dapat ditanggung oleh CV. 2Niq maka
perusahaan ini baru akan memohon bantuan dana.
PT. Sarana Jabar Ventura dipilih oleh CV. 2Niq sebagai lembaga
bantuan modal karena dinilai lebih menguntungkan dibandingkan
dengan bank dimana CV. 2Niq pernah mengajukan kredit.
Pembagian hasilnya sendiri dinilai lebih ringan dengan adanya
bunga tetap dan juga proses pengajuannya dianggap lebih mudah
dan lebih cepat dibandingkan dengan bank.
V. Entrepreneur H. Momon Achman
1. Nama Perusahaan
PT. Galaxy Travel
Desa Sindangsuka RT 04/01 Kec. Luragung,
Kab. Kuningan
2. Status hukum perusahaan : Perseroan Terbatas
3. Sejarah berdirinya perusahaan
Sejarah berdirinya PT. Galaxy Travel ini tidak lepas dari peranan H.
Momon Achman dalam melihat peluang yang ada di sekitar tempat
tinggalnya. Bapak Momon ini melihat bahwa mayoritas penduduk
Kuningan ini merantau ke kota Jakarta, sebagian menjadi buruh
pabrik, berdagang, ataupun menjadi pekerja kantoran. Karena
banyaknya warga Kuninan yang berdagang di Jakarta maka tidak
sedikit orang yang bepergian ke Jakarta dengan membawa banyak
barang. Hal ini menyebabkan kesulitan untuk penumpang jika
harus naik turun bis, oleh karena itu untuk memfasilitasi warga
Kuningan, khususnya warga Kabupaten Kuningan, pada tahun 1997
Galaxy Travel berdiri dengan membeli 20 unit mobil Mitsubishi L300
dan Isuzu Elf, dimana pada pembelian awalnya menggunakan
pinjaman bank dan menggunakan jasa leasing. Galaxy Travel
mempunyai keunggulan sebagai first mover advantage dan untuk
memberikan layanan yang terbaik Galaxy Travel memberikan service
jemputan door‐to‐door. Galaxy Travel terus berkembang hingga
mencapai 48 unit mobil dan di tahun 2004 Galaxy Travel ini resmi
menjadi badan hukum Perseroan Terbatas. Pada tahun 2005 Galaxy
Travel mengajukan proposal permohonan kepada PT. Sarana Jabar
Ventura untuk mengambil alih pembayaran cicilan kendaraan.
4. Visi dan Misi Perusahaan
Visi : Menjadi perusahaan transportasi terbesar di Jawa Barat.
Misi : Memberikan layanan yang terbaik dan mencoba untuk
mengerti kemauan konsumen
5. Struktur organisasi
6. Proses bisnis perusahaan
a. Proses pemasaran
• Product : Jasa Transportasi
• Place : Kuningan, Luragung, Cilimus, Majalengka, Cirebon,
Jakarta, Bekasi, Tangerang, Bogor
• Price : Harga menengah antara Rp. 75.000,‐ sampai dengan
Rp. 90.000,‐
• Promotion : Promosi yang dilakukan hanyalah dengan word of
mouth, poster‐poster di warung‐warung di sekitar Jabotabek
dan Kuningan, radio lokal di Kuningan, spanduk‐spanduk,
kartu nama, pamflet, dan kartu nama
• Segmentation : Warga Kuningan
• Target : Warga kabupaten Kuningan yang bepergian ke
Jakarta
• Positioning : Sebagai perusahaan transportasi door‐to‐door
• Sistem marketing yang dijalani pada awalnya adalah dengan
berupa word of mouth, penempelan poster‐poster di warung‐
warung, mengiklankan pada radio lokal dan bioskop lokal
yang ada di Kuningan. Selain itu, PT. Galaxy Travel bekerja
sama dengan agen‐agen yang ada di Kuningan, dimana
setiap ada konsumen yang memakai jasa PT. Galaxy Travel
atas bantuan dari suatu agen, maka agen tersebut akan
mendapat fee. Selain bekerja sama dengan agen‐agen di
Kuningan Galaxy Travel juga bekerja sama dengan agen‐
agen perjalanan di Jakarta yang pada umumnya agen‐
agennya ini juga berasal dari Kuningan.
b. Proses sumber daya manusia
• Jumlah pegawai
PT. Galaxy Travel mempunyai 26 orang pegawai yang
komposisinya adalah : 44 orang supir dengan sistem
pembagian waktu, satu unit kendaraan dua orang supir;
Satu orang bagian operasional; Satu orang bagian keuangan;
Satu orang bagian personalia; Tiga orang bagian teknik
sebagai montir; Satu orang bagian teknik sebagai pengawas
spare‐part mobil; Satu orang bagian teknik sebagai pengawas
gudang.
• Untuk sistem penggajian PT. Galaxy Travel membedakan
sistemnya antara supir dan bagain yang lainnya. Untuk supir
akan diberikan sistem persentase sebesar 30% dari setoran
bersih. Sedangkan bagian lainnya diberikan gaji tetap per
bulan namun dengan melihat posisi dari pegawai tersebut
dan lamanya pekerja mengabdi pada perusahaan. Selain gaji
PT. Galaxy Travel juga memberikan insentif lainnya, seperti
tunjangan jabatan. Proses perekrutan sendiri hanya
dilakukan dengan berdasarkan referensi dari pegawai dan
setelah itu akan diberikan pelatihan yang sesuai dengan
posisi yang akan ditempatinya.
7. Inovasi Perusahaan
Inovasi yang dilakukan oleh PT. Galaxy Travel hanya berupa inovasi
dalam penentuan rute baru, dengan awal keberangkatan dari
Kuningan.
8. Ekspansi Bisnis
Untuk masa datang, PT. Galaxy Travel berkeinginan untuk
memperbaharui armada yang ada dan juga berkeinginan untuk
membuka rute baru untuk mememuaskan masyarakat Kuningan.
9. Bagaimana mengetahui SJV
Alasan PT. Galaxy Travel bekerja sama dengan PT. Sarana Jabar
Ventura yaitu karena prosesnya yang mudah dan birokrasinya yang
tidak rumit. Selain itu bunganya yang dianggap ringan
dibandingkan dengan bank.
VI. Entrepreneur Acep Nurjaman
1. Nama Perusahaan
CV. Cahaya Abadi Jl. Jati No. 97 RT 04/06 Kel. Pasir Biru, Kec. Cibiru
Bandung
2. Status hukum perusahaan : CV
3. Sejarah berdirinya perusahaan
Acep Nurjaman, dahulunya adalah pekerja di pabrik sepatu PT.
Primarindo di Bekasi, dan ia telah bekerja cukup lama untuk
mengetahui dan mempelajari industri sepatu dari berbagai aspek.
Pada awalnya, Bapak Acep melihat peluang dengan melihat perilaku
organisasi tempat ia bekerja, dimana untuk memproduksi aksesoris
sepatu selalu diberikan kepada pihak ketiga (outsource). Melihat
peluang tersebut sedikit demi sedikit Bapak Acep menabung untuk
membeli mesin untuk pengerjaan aksesoris tersebut. Setelah semua
peralatan dan empat mesin yang dibelinya telah terkumpul, Bapak
Acep mengundurkan diri dari pekerjaannya di pabrik dan
memutuskan untuk membuka usaha dibidang industri aksesoris
sepatu dan tas diawal tahun 2007. Bekal yang dimilikinya adalah
pengalaman, pengetahuan, peralatan, relasi‐relasi atau kerabat‐
kerabat dari tempat ia bekerja, dan mesin‐mesin yang dimilikinya.
Setelah itu Bapak Acep mengajukan permohonan modal ke PT.
Sarana Jabar Ventura untuk membiayai tempat produksinya dan
juga membiayai biaya operasional untuk produksi. Pada saat
pengajuan modal ini juga Bapak Acep mendirikan CV. Cahaya
Abadi hal ini guna memenuhi anjuran yang diberikan PT. Sarana
Jabar Ventura.
4. Visi dan Misi Perusahaan
Visi : Menjadi perusahaan aksesoris sepatu yang besar
Misi : Memperhatikan kebutuhan konsumen, memberikan
layanan yang terbaik, dan menciptakan hubungan dua arah
dengan konsumen
5. Struktur organisasi
6. Proses bisnis perusahaan
a. Proses pemasaran
• Product : Pembuatan aksesoris untuk sepatu, tas, sarung
tangan, dan topi
• Place : Pulau Jawa
• Price : Harga menengah, terjangkau oleh pengerajin sepatu
home industry
• Promotion : Promosi yang dilakukan hanyalah dengan word of
mouth, menyebarkan brosur di tempat pengerajin sepatu
home industry, relasi dari tempat kerja, dan menyimpan
contoh‐contoh hasil karyanya di pabrik‐pabrik sepatu
maupun di pengerajin sepatu home industry.
• Segmentation : Industri Sepatu
• Target : Pabrik sepatu dan pengerajin sepatu dan tas home
industry yang memerlukan aksesoris sepatu
• Positioning : Sebagai spesialis pembuat aksesoris sepatu dan
tas berkualitas pabrik.
• Sistem marketing yang dilakukan pada awal berdirinya
usaha ini adalah dengan cara negosiasi. Negosiasi yang
dilakukan adalah negosiasi dengan tempat dimana Bapak
Acep ini pernah bekerja, karena hubungan yang baik maka
sebagian pesanan untuk pembuatan aksesoris diberikan ke
CV. Cahaya Abadi, yang akhirnya pesanan dalam jumlah
banyak dilayani oleh CV. Cahaya Abadi.
• Selain sebagai pemasok aksesoris sepatu untuk pabrik
sepatu, Bapak Acep juga sempat berkeliling ke setiap
pengrajin‐pengrajin sepatu home industry untuk
menawarakan jasanya. Caranya dengan memberikan brosur,
memberikan sample hasil karyanya, dan membina hubungan
dengan para pengrajin tersebut.
b. Proses sumber daya manusia
• Jumlah pegawai
CV. Cahaya Abadi memperkerjakan 20 orang pegawai
diantaranya adalah : Satu orang bagian setting film; Tiga
orang bagian pensablonan; Satu orang bagian pencampuran
warna; Delapan orang operator mesin emboss; Dua orang
administrasi; Lima orang bagian umum.
• Untuk sistem penggajiannya sendiri dengan berdasarkan
posisi masing‐masing dan pengalaman kerja, serta keahlian
yang dimiliki oleh pegawai tersebut. Untuk perekrutan
pegawai sendiri dilakukan atas dasar referensi dari relasi‐
relasi dan juga mengajak relasi yang ingin bergabung
dengan CV. Cahaya Abadi namun yang keahliannya sesuai
dengan keperluan CV. Cahaya Abadi.
7. Inovasi Perusahaan
Inovasi dalam industri ini hanya sebatas pemberian material yang
lebih baik dan tahan lama. Untuk design biasanya sudah ditentukan
oleh pihak konsumen dan CV. Cahaya Abadi tinggal mengerjakan
sesuai dengan design yang diberikan oleh konsumen.
8. Ekspansi Bisnis
CV. Cahaya Abadi ini mempunyai keinginan untuk melebarkan
sayapnya dengan melayani lebih banyak home industry.
9. Bagaimana mengetahui SJV
Alasan meminta bantuan kepada PT. Sarana Jabar Ventura adalah
antara lain karena pada waktu itu Bapak Acep baru saja akan
memulai usahanya, sehingga membutuhkan modal untuk biaya
operasional dan pembangunan tempat. Bapak Acep melihat dengan
bekerja sama dengan PT. Sarana Jabar Ventura dianggap lebih
menguntungkan, birokrasinya dianggap lebih mudah dibandingkan
dengan bank.
VII. Entrepreneur Bpk. Abdul Sobur
Nama Perusahaan
Al Ihsan Kriya Nusantara
Jl. Cibiru Hilir Komp. Mekar Biru Kav 194 RT 01/07, Cibiru
Bandung
Seni menjadi bisnis yang menguntungkan sudah banyak contohnya. Tapi khusus seni yang ini agak unik. Adalah Al Ihsan Kriya Nusantara, perusahaan yang bergerak dalam bidang kerajinan khas Islam, yang berkedudukan di Bandung. Pemiliknya, Abdul Sobur, jebolan strata 2 ITB Seni Rupa, yakin bahwa masyarakat Indonesia menyukai seni yang bernapaskan Islam sebab sesuai dengan akar budaya masyarakat yang mayoritas Islam. “Tidaklah berlebihan jika di tengah‐tengah kehidupan sebagai masyarakat muslim, hadir suatu karya seni yang bercitra Islami sebagai media yang dapat mengingatkan akan kehadiran nilai spritual Islam dalam setiap dimensi kehidupan kita,” ujar Sobur di hadapan para mahasiswa Fakultas Ekonomi UI yang mengadakan kunjungan ke bengkel kerjanya di kawasan Cibiru, Bandung.
Dikisahkan, ketika sebelum krisis moneter, karyawannya mencapai 100 orang. Kala itu konsentrasinya pada arsitektur bergaya Islam yakni membangun dan mendesain mimbar masjid dan arsitektur bergaya Islam lain. Banyak masjid yang sudah dipercantik Sobur dan kawan‐kawannya. Begitu juga rumah‐rumah pribadi yang ingin dibuatkan pintu‐pintu bergaya Arab atau lampu gantung khas Timur Tengah. Tapi akibat krisis tersebut, keberuntungannya mulai sedikit pudar. Untuk dapat survive, Sobur berpikir untuk segera melakukan penyesuaian usaha. Akhirnya, dia membuat kotak‐kotak kayu dengan hiasan kuningan yang ternyata laku keras. Walau karyawannya kini tinggal 80 orang, order yang bertubi‐tubi itu dikerjakan dengan sungguh‐sungguh. “Kami mendapat order 75 persen dari korporat dan Istana Negara,” ujarnya. Menurut pengakuannya, omset tahun lalu mencapai angka yang cukup fantastis yakni Rp 3,5 miliar. Ini, suatu bukti konkret bahwa produk yang bernafaskan Islam cukup digemari, bukan cuma oleh bangsa sendiri tapi bangsa lain. Tidak banyak produknya yang diekspor, namun di negara sesama ASEAN, Arab Saudi, dan Jerman, produknya sudah terserap. Yang menjadi kebanggaannya, saat ini perusahaannya sedang menggarap 5 unit kotak kayu pesanan Presiden Megawati untuk diberikan kepada duta besar atau kepala negara asing sebagai suvenir. Al Ihsan Kriya Nusantara sambungnya, adalah realisasi dari komitmen pendirinya untuk mewujudkan idealisme seni yang bernafaskan Islam. Perusahaan ini didirikan tahun 1993 yang mulanya bergerak di bidang rancang bangun eksterior dan interior bercitra Islam, seperti masjid, hotel, kantor, rumah tinggal, dan sebagainya. Modal awalnya sekitar Rp 14 juta. Pertumbuhannya naik sampai dengan 50 persen pada 1998. Tapi kini Al Ihsan memproduksi produk seni dan kriya untuk konsumen pasar lokal dan ekspor. Diakui, pesaing yang terjun di
bisnis serupa cukup banyak. Namun dia tak khawatir sebab desain Al Ihsan memiliki kekhasan yang tak bisa ditiru. Sobur dalam pengerjaannya mengutamakan detil dan kesempurnaan. Para pesaingnya tambahnya, kurang menguasai estetika (seni) dan teknik electro platting. Teknik ini menimbulkan efek timbul pada permukaan logam (kuningan). Dengan ilmu dan rasa seni yang dikuasainya, hasil akhirnya memang jauh berbeda dengan para pesaingnya. Begitu juga kayu yang dipakai sebagai bahan pembuat kotak juga pilihan. “Saya selalu memakai kayu jati bekas yang terbukti tidak akan berubah atau menyusut,” ucapnya. Untuk menjalankan roda perusahaannya agar tetap langgeng, perusahaan ini memiliki tiga bidang yakni bidang perencanaan dan litbang; produksi; dan trading craft. Sobur tampak bersemangat ketika menguraikan bidang perencanaan dan litbang ini. Tim ini katanya, bertugas dan bertanggungjawab untuk menghasilkan ide serta perancangan karya sesuai dengan tuntutan pasar. Dalam melakukan perancangan karya tersebut, tim diarahkan dan dipandu oleh para senior yang memahami kaidah‐kaidah dan estetika seni Islam secara komprehensif sehingga tim ini mampu menghasilkan kualitas karya yang layak dipasarkan. Bidang ini terdiri dari 7 orang praktisi yang ahli di bidangnya, yaitu ahli seni arsitektur, interior, produk dan ahli ornamentasi. Bidang produksi sambungnya, bertugas melakukan implementasi desain dengan target menghasilkan kualitas pengerjaaan teknis yang optimal. Bidang ini diutamakan memiliki keunggulan kompetitif pada kemampuan craftmanship‐nya sehingga bisa menunjang kualitas desain yang diharapkan. Bidang ini, menurutnya, terdiri