28
JURNAL KORELASI ANTARA KREDIBILITAS KOMUNIKATOR DAKWAH TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN JAMAAH (Studi Korelasi Antara Kredibilitas Komunikator Terhadap Tingkat Pemahaman Jamaah Pada Pengajian Jumat Subuh Masjid Riyadlul Jannah, Ngreni, Simo, Boyolali) SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat – Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: AHMAD QOSIM FADHLURROHMAN D1216005 PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

D1216005.docx · Web view(Studi Korelasi Antara Kredibilitas Komunikator Terhadap Tingkat Pemahaman Jamaah Pada Pengajian Jumat Subuh Masjid Riyadlul Jannah, Ngreni, Simo, Boyolali)

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: D1216005.docx · Web view(Studi Korelasi Antara Kredibilitas Komunikator Terhadap Tingkat Pemahaman Jamaah Pada Pengajian Jumat Subuh Masjid Riyadlul Jannah, Ngreni, Simo, Boyolali)

JURNAL

KORELASI ANTARA KREDIBILITAS KOMUNIKATOR DAKWAH TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN JAMAAH

(Studi Korelasi Antara Kredibilitas Komunikator Terhadap Tingkat Pemahaman Jamaah Pada Pengajian Jumat Subuh Masjid Riyadlul Jannah,

Ngreni, Simo, Boyolali)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat – Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan

Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta

Oleh:

AHMAD QOSIM FADHLURROHMAN

D1216005

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2019

Page 2: D1216005.docx · Web view(Studi Korelasi Antara Kredibilitas Komunikator Terhadap Tingkat Pemahaman Jamaah Pada Pengajian Jumat Subuh Masjid Riyadlul Jannah, Ngreni, Simo, Boyolali)

KORELASI ANTARA KREDIBILITAS KOMUNIKATOR DAKWAH TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN JAMAAH

(Studi Korelasi Antara Kredibilitas Pada Strategi Komunikasi Ustadz Terhadap Tingkat Pemahaman Jamaah Pada Pengajian Jumat Subuh

Masjid Riyadlul Jannah, Ngreni, Simo, Boyolali)

Ahmad Qosim F

Haryanto

Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan PolitikUniversitas Sebelas Maret Surakarta

Abstract

The phenomenon of increasing public interest in Indonesia to attend Islamic studies is now accompanied by the emergence of new generation preachers. However, with the emergence of the new generation preacher raises problems in the community in following studies with different interests. One of the main problems in the purpose of attending a religious study is when someone attends the study only with the intention to see the preacher only without understanding the contents of the message to be delivered. This makes the delivery of information ineffective according to the main purpose of the da'wah communicator. These problems indicate that communication is one of the factors that can support to convey a message. From this explanation the researcher was interested in conducting research on the Riyadlul Jannah Mosque, a mosque located in the middle of the village of Ngreni Kecamatan Simo. The purpose of this study was to determine the correlation between credibility of da'wah communicators and the level of understanding in the jamaah of Pengajian Jum’at subuh at the Riyadlul Jannah Mosque, Ngreni, Simo, Boyolali. This research is a type of quantitative research with data collection techniques using questioner, literature study and observation. The data analysis technique used in this study is the Spearman - Brown Correlation Coefficient Test and the Simple Regression Test to test the moderating variable. Hypothesis testing is done using the SPSS 16.0 Program to analyze validity, reliability, Spearman-Brown Test, classic assumption test, and regression test. Based on the results of the analysis in testing the correlation between credibility of da'wah communicators and the level of understanding in the jamaah of pengajian jumat subuh at Riyadlul Jannah Mosque, Ngreni, Simo, Boyolali. It was found that there was a positive correlation because in the test results found a significant value of less than 0.05. Which means that there is a correlation between the variables that are connected.

Keywords: credibility of da'wah communicators, level of understanding of jamaah, correlation.

1

Page 3: D1216005.docx · Web view(Studi Korelasi Antara Kredibilitas Komunikator Terhadap Tingkat Pemahaman Jamaah Pada Pengajian Jumat Subuh Masjid Riyadlul Jannah, Ngreni, Simo, Boyolali)

Pendahuluan

Saat ini di Indonesia terdapat sebuah fenomena menarik yang sedang

mencuat dikalangan masyarakat muslim yaitu meningkatnya minat untuk

menghadiri kajian – kajian islami. Fenomena ini terjadi di barengi dengan

munculnya para pendakwah generasi baru. Berbeda dengan pendakwah dan ulama

sebelumnya dalam mencapai wibawa mereka yang telah lama dan bertahun –

tahun mengaji secara mendalam,seperti para kyai – kyai pondok pesantren,

sedangkan pendakwah generasi baru yang hadir kini merupakan figur – figur

religius mentereng yang tidak semuanya dihasilkan dari latar belakang pendidikan

keagamaan yang formal. Kebanyakan dari mereka bermodalkan keterampilan

komunikasi yang hebat, keunggulan bicara di depan umum, dan penggunaan

media baru untuk berdakwah. Dalam hal ini dakwah adalah setiap usaha atau

aktifitas dengan lisan, tulisan dan lainnya yang bersifat menyeru, mengajak,

memanggil manusia untuk beriman dan mentaati Allah sesuai dengan garis - garis

akidah dan syariah serta akhlak Islamiyah (Aziz, 2009: 13).

Selama ini, yang dilakukan oleh para pendakwah dan ulama pada generasi

sebelumnya dalam melakukan penyampaian dakwah dengan bertutur secara serius

serta menekankan pada kepatuhan dan kewajiban para pendengar dakwah atau

jamaah sehingga memberi kesan kaku bagi orang yang mendengarkan dan para

pendakwah terdahulu jarang menggunakan media – media seperti gambar, video

dan sebagainya sebagai sarana media pendukung dakwah. Sebaliknya, cara

penyampaian yang dilakukan pendakwah baru – baru ini berbicara dengan tidak

kaku menggunakan bahasa sehari – hari yang mudah dimengerti dan

menggunakan tatanan kata yang sederhana serta menarik bahkan terkadang

dibarengi dengan humor dan lawakan mengenai diri mereka sendiri untuk

memberikan nasihat yang dijelaskan secara sederhana saat menjelaskan persoalan

yang dihadapi sehari – hari oleh para pendengar atau jamaahnya. Bahkan,

penampilan para pendakwah sekarang ini memperlihatkan tren terbaru masa

dalam berdakwah dan penampilan, pendakwah kini bak para bintang dalam cara

2

Page 4: D1216005.docx · Web view(Studi Korelasi Antara Kredibilitas Komunikator Terhadap Tingkat Pemahaman Jamaah Pada Pengajian Jumat Subuh Masjid Riyadlul Jannah, Ngreni, Simo, Boyolali)

3

berpakaian dan potongan rambut sehingga saat ini para pendakwah generasi baru

ini sangat diminati oleh masyarakat untuk menghadiri setiap kajiannya.

Akan tetapi dengan munculnya pendakwah generasi baru tersebut

menimbulkan permasalahan di masyarakat dalam mengikuti kajian dengan minat

yang berbeda – beda, ada yang ingin sekedar melihat pendakwah yang sedang

popular dikalangan masyarakat, ada yang bertujuan ingin berjumpa relasi yang

juga mengikuti kajian, ada yang sekedar menyukai cara penyampaian pendakwah,

ada pula yang benar – benar niat mencari ilmu tanpa melihat figur pendakwah.

Salah satu hal yang menjadi permasalah utama dalam tujuan mengikuti

suatu kajian keagamaan yaitu ketika seseorang menghadiri kajian tersebut hanya

dengan niat untuk melihat pendakwahnya saja tanpa memahami isi pesan yang

akan disampaikan. Hal ini membuat penyampaian informasi menjadi tidak efektif

sesuai tujuan utama komunikator dakwah. Penyampaian suatu pesan dapat

dikatakan efektif ketika audiens atau komunikan dapat memahami dan memaknai

isi pesan yang disampaikan. Cara agar audiens memahami isi pesan yang

disampaikan dapat dilakukan melalui keterampilan seorang komunikator dalam

berkomunikasi.

Permasalahan tersebut menunjukan bahwa komunikasi merupakan salah

satu faktor yang dapat mendukung untuk menyampaikan suatu pesan. Thomas M

Scheidel mengemukakan bahwa berkomunikasi adalah cara untuk menyatakan

dan mendukung identitas diri dan membangun kontak sosial dengan orang di

sekitar dan untuk mempengaruhi orang lain untuk merasa berfikir atau berperilaku

seperti yang kita inginkan (Mulyana, 2007: 4). Komunikasi yang tepat atau efektif

tidak hanya berupa suatu pesan yang telah tersampaikan oleh komunikator

terhadap komunikan, tetapi bagaimana komunikan dapat memaknai suatu pesan

hingga menghasilkan suatu timbal balik ataupun tindakan.

Sebagaimana yang dijelaskan oleh Tubbs dan Moss (2001: 22 – 27), salah

satu ukuran bagi efektivitas komunikasi adalah terciptanya komunikasi efektif.

Secara sederhana, komunikasi dikatakan efektif apabila orang berhasil

Page 5: D1216005.docx · Web view(Studi Korelasi Antara Kredibilitas Komunikator Terhadap Tingkat Pemahaman Jamaah Pada Pengajian Jumat Subuh Masjid Riyadlul Jannah, Ngreni, Simo, Boyolali)

4

menyampaikan apa yang dimaksudkannya. Secara umum, komunikasi dinilai

efektif bila rangsangan yang disampaikan dan yang dimaksudkan oleh pengirim

atau sumber, berkaitan erat dengan rangsangan yang ditangkap dan dipahami oleh

penerima. Hal ini menunjukan bahwa pemahaman seorang komunikan bisa

dikatakan berhasil dari efektif.

Menurut Winkel dan Mukhtar (Sudaryono, 2012: 44), pemahaman adalah

kemampuan seseorang untuk menangkap makna dan arti dari bahan yang

dipelajari, yang dinyatakan dengan menguraikan isi pokok dari suatu bacaan atau

mengubah data yang disajikan dalam bentuk tertentu ke bentuk yang lain.

Sementara Benjamin S. Bloom (Anas Sudijono, 2009: 50) mengatakan bahwa

pemahaman adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami

sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat.

Keberhasilan dari komunikasi yang efektif hingga terciptanya sebuah

pemahaman akan terjadi dengan adanya keterampilan dari seorang komunikator

ketika menyampaikan pesannya dengan baik kepada komunikan. Pentingnya

komunikasi efektif dalam kehidupan membuat setiap orang berusaha untuk

mengembangkan keterampilan mereka dalam berkomunikasi secara efektif. Salah

satu hal yang dapat mempengaruhi komunikasi yang efektif dalam diri seorang

komunikator yaitu kredibilitas.

Kredibilitas adalah suatu kepercayaan dari pihak lain kepada seseorang.

Dalam hal ini kredibilitas dari seorang komunikator akan sangat berpengaruh atas

efektif tidaknya penyampaian pesan kepada komunikan (Barata: 2003). Seorang

pendengar berkemungkinan mendengarkan seorang komunikator yang dinilai

memiliki tingkat kredibilitas yang tinggi, yakni seorang komunikator yang

mempunyai daya tarik dan mempunyai ikatan psikologis dengan audiens.

Daya tarik memikat perhatian audiens untuk fokus pada komunikator dan

pesan yang ia sampaikan. Jika pada kesan pertama audiens sudah tidak tertarik

dengan pribadi komunikator, maka berkemungkinan akan sulit bagi audiens

mendengar dan menyimak isi pesan yang disampaikan. Perlu diketahui bahwa

Page 6: D1216005.docx · Web view(Studi Korelasi Antara Kredibilitas Komunikator Terhadap Tingkat Pemahaman Jamaah Pada Pengajian Jumat Subuh Masjid Riyadlul Jannah, Ngreni, Simo, Boyolali)

5

kredibilitas suatu pesan atau informasi cenderung akan meningkat jika

disampaikan oleh komunikator ahli, dapat dipercaya, dan menarik.

Menurut Aristoteles dalam buku “Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek”

yang dikutip oleh Onong Uchjana Effendy mengatakan bahwa, “Dalam bentuk

proses komunikasi seorang komunikator akan sukses apabila ia berhasil

menunjukkan source of credibility, artinya menjadi sumber kepercayaan bagi

komunikan kepada komunikator ditentukan oleh keahlian komunikator dalam

bidang pekerjaan serta dapat tidaknya dipercaya” (Effendy, 2001: 305).

Selanjutnya Onong Uchjana Effendy (2001: 43) menyebutkan bahwa faktor

penting pada komunikator pada saat melakukan kegiatan komunikasi adalah

sumber daya tarik (source attractiveness) dam sumber kepercayaan (source

credibility).

Berdasarkan penjelasan – penjelasan tersebut peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian pada salah satu masjid di dukuh Ngreni Kecamatan Simo,

Kabupaten Boyolali yaitu Masjid Riyadlul Jannah. Masjid Riyadlul Jannah

merupakan sebuah masjid yang berada di tengah kampung Ngreni Kecamatan

Simo dengan mayoritas warganya memeluk agama islam, masjid ini tidak mau

kalah dengan masjid – masjid dikota yang membuat program – program

kemasjidan demi eksistensi suatu masjid perkotaan, masjid kampung tidak

menjadi halangan bagi masjid Riyadlul Jannah untuk membuat program –

program kemasjidan seperti masjid – masjid dikota, salah satu program di masjid

ini ialah program pengajian jumat subuh yang menjadi perhatian dalam penelitian

ini. Program tersebut dilaksanakan setiap jumat subuh dan selalu menghadirkan

pendakwah atau komunikator dakwah untuk menyampaikan suatu kajian.

Dari latar belakang tersebut maka peneliti ingin mengetahui adakah

“Korelasi Antara Kredibilitas Komunikator Dakwah Terhadap Tingkat

Pemahaman Jamaah”, dalam kajian jumat subuh masjid Riyadlul Jannah Ngreni,

Simo, Boyolali?.

Page 7: D1216005.docx · Web view(Studi Korelasi Antara Kredibilitas Komunikator Terhadap Tingkat Pemahaman Jamaah Pada Pengajian Jumat Subuh Masjid Riyadlul Jannah, Ngreni, Simo, Boyolali)

6

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, hal yang menjadi masalah

dalam penelitian ini adalah “Apakah ada Korelasi Antara Kredibilitas

Komunikator Pada Strategi Komunikasi Ustadz Dengan Tingkat Pemahaman

Jamaah Pada Pengajian Jumat Subuh Masjid Riyadlul Jannah, Ngreni, Simo,

Boyolali”.

Kerangka Teori

1. Kredibilitas

Kredibilitas adalah seperangkat persepsi komunikate tentang sifat-sifat

komunikator. Dalam hal ini terkandung dua hal: pertama kredibilitas merupakan

persepsi khalayak, jadi tidak inhern dalam diri komunikator, kedua kredibilitas

berkenaan dengan sifat-sifat komunikator (Rakhmat, 2005:257).

Kredibilitas menurut Aristotales, bisa diperoleh jika seorang komunikator

memiliki ethos, pathos, dan logos. Ethos adalah kekuatan yang dimiliki pembicara

dari karakter pribadinya, sehingga ucapan-ucapannya dapat dipercaya. Pathos

adalah kekuatan yang dimiliki seorang pembicara dalam mengendalikan emosi

pendengarnya, sedangkan Logos adalah kekuatan yang dimiliki komunikator

melalui argumentasinya (dalam Cangara, 2003: 96).

Menurut Aristoteles (dalam Rakhmat:2005) menyebut karakter

komunikator sebagai ethos. Ethos terdiri dari pikiran baik, akhlak yang baik dan

maksud yang baik (good sense, good moral character, good will). Ethos adalah

kekuatan yang dimiliki pembicara dari karakter pribadinya (dalam Cangara,

1998:96). Jadi, kredibilitas dapat diperoleh jika seorang komunikator memiliki

ethos yaitu karakter kepribadian yang dapat membentuk seorang komunikator

menjadi kredibel dan untuk menjadikan komunikator sebagai sumber yang

kredibel diperlukan beberapa komponen yang mempengaruhi terbentuknya

kredibilitas, diantaranya:

Page 8: D1216005.docx · Web view(Studi Korelasi Antara Kredibilitas Komunikator Terhadap Tingkat Pemahaman Jamaah Pada Pengajian Jumat Subuh Masjid Riyadlul Jannah, Ngreni, Simo, Boyolali)

7

1) Keahlian

Keahlian komunikator berhubungan dengan penelitian dimana

sumber dianggap berpengetahuan, cerdas, berpengalaman, memiliki

kewenangan tertentu dan menguasai skill yang bisa diandalkan (Venus,

2004:60).

2) Keterpercayaan

Keterpercayaan adalah kesan audience tentang komunikator

berkaitan dengan wataknya. Komunikator yang dapat dipercaya adalah

komunikator yang dianggap jujur, tulus, bermoral, adil, sopan atau etis

(Rakhmat, 2005:260).

3) Daya Tarik

Daya tarik menjadi salah satu faktor penting yang turut

memengaruhi terbentuknya kredibilitas komunikator karena dapat

menentukan efektivitas persuasi yang dilakukan oleh komunikator.

Menurut Rakhmat (2005: 114), daya tarik ini tidak hanya berupa

penampilan fisik (physic), namun bisa juga berupa daya tarik psikologis

yang terdiri dari kesamaan (similarity), keakraban (familiarity), atau

kesukaan (liking).

2. Strategi Komunikasi

Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan dari komunikator

kepada komunikan, tetapi komunikasi dapat dikatakan berhasil ketika pesan yang

disampaikan kepada komunikan dimaknai hingga terjadinya perubahan perilaku

sesuai dengan tujuan komunikator. Strategi komunikasi pada hakikatnya adalah

perencanaan (planning) dan manajemen (management) untuk mencapai tujuan

(Effendy, 2005:32). Seorang pakar komunikasi Middleton membuat definisi

dengan menyatakan strategi komunikasi adalah kombinasi terbaik dari semua

elemen komunikasi mulai dari komunikator, pesan, saluran (media) penerima

Page 9: D1216005.docx · Web view(Studi Korelasi Antara Kredibilitas Komunikator Terhadap Tingkat Pemahaman Jamaah Pada Pengajian Jumat Subuh Masjid Riyadlul Jannah, Ngreni, Simo, Boyolali)

8

sampai pada pengaruh (efek) yang dirancang untuk mencapai tujuan komunikasi

yang optimal (Cangara, 2003: 61).

Cara atau strategi dakwah tersebut antara lain sebagai berikut (Hamidi,

2010):

1. Memilih waktu kosong dan kegiatan terhadap kebutuhan audiens

(penerima dakwah)

2. Jangan memerintahkan sesuatu yang jika tidak dilakukan menimbulkan

fitnah.

3. Menjinakkan hati dengan harta dan kedudukan.

4. Menjinakkan hati dengan memberi maaf ketika dihina, berbuat baik

ketidak disakiti, bersikap lembut ketika dikasari, dan bersabar ketidak

didzalimi.

5. Pada saat memberi nasihat, jangan menunjuk langsung kepada orangnya

tetapi berbicara dengan sasaran umum.

6. Memberikan sarana yang dapat mengantarkan seseorang pada tujuannya.

7. Seorang da’i harus siap menjawab berbagai pertanyaan.

Adapun ciri – ciri komunikator yang baik menurut Larry King adalah

sebagai berikut (Gilbert, 2004: 46):

1. Mereka memandang suatu hal dari sudut baru, mengambil titik pandang

yang tak terduga pada subjek yang umum.

2. Mereka mempunyai cakrawala yang luas diluar kehidupan mereka sehari –

hari.

3. Mereka antusias, menunjukkan minat besar pada apa yang mereka perbuat

dalam kehidupan mereka dan pada apa yang anda katakan pada

kesempatan itu.

4. Mereka tidak pernah membicarakan diri mereka sendiri.

5. Mereka sangat ingin tahu. Mereka bertanya “mengapa?” mereka ingin

lebih mengetahui tentang apa yang anda katakan.

Page 10: D1216005.docx · Web view(Studi Korelasi Antara Kredibilitas Komunikator Terhadap Tingkat Pemahaman Jamaah Pada Pengajian Jumat Subuh Masjid Riyadlul Jannah, Ngreni, Simo, Boyolali)

9

6. Mereka mempunyai selera humor dan mereka tidakkeberatan mengolok –

olok diri sendiri. Sungguh, kondersasionalis terbaik sering mengisahkan

pengaaman lucu mereka sendiri.

7. Mereka mempunyai gaya bicara sendiri.

Beberapa faktor yang mendukung keberhasilan strategi komunikasi

(Effendy, 1993: 35) adalah:

1) Mengenali Sasaran Komunikasi

2) Pemilihan Media Komunikasi

3) Pengkajian Tujuan Pesan Komunikasi

4) Peranan Komunikator dalam Komunikasi

3. Pemahaman

Pemahaman berasal dari kata paham yang mempunyai arti mengerti benar,

sedangkan pemahaman merupakan proses pembuatan cara memahami (Senja,

2008: 607-608)

Pemahaman berasal dari kata paham yang artinya (1) pengetian;

pengetahuan yang banyak, (2) pendapat, pikiran, (3) aliran; pandangan, (4)

mengerti benar (akan); tahu benar (akan), (5) pandai dang mengerti benar, apabila

mendapat imbuhan me-i menjadi memahami, berarti; (1) mengetahui benar, (2)

pembuatan, (3) cara memahami atau memahamkan (mempelajari baik-baik supaya

paham) (Depdikbud, 1994: 74), sehingga dapat diartikan bahwa pemahaman

adalah suatu proses, cara memahami, cara mempelajari baik-baik supaya paham

dan mengetahui banyak.

Sementara Benjamin S. Bloom (Anas Sudijono, 2009: 50) mengatakan

bahwa pemahaman (comprehension) adalah kemampuan seseorang untuk

mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat.

Adapun jenis – jenis pemahaman, di mana dalam Nana Sudjana (2010: 24)

pemahaman dapat dibedakan ke dalam tiga kategori, yaitu:

1. Tingkat terendah adalah pemahaman terjemahan, yaitu mulai dari

terjemahan dalam arti yang sebenarnya.

2. Tingkat kedua adalah pemahaman penafsiran, yaitu menghubungkan

bagian-bagian terdahulu dengan yang diketahui berikutnya, atau

Page 11: D1216005.docx · Web view(Studi Korelasi Antara Kredibilitas Komunikator Terhadap Tingkat Pemahaman Jamaah Pada Pengajian Jumat Subuh Masjid Riyadlul Jannah, Ngreni, Simo, Boyolali)

10

menghubungkan beberapa bagian dari grafik dengan kejadian,

membedakan yang pokok dan yang bukan pokok.

3. Pemahaman tingkat ketiga atau tingkat tertinggi adalah pemahaman

ekstrapolasi. Dengan ekstrapolasi diharapkan seseorang mampu melihat

balik yang tertulis, dapat membuat ramalan tentang konsekuensi atau dapat

memperluas persepsi dalam arti waktu, dimensi, kasus, ataupun

masalahnya

Pemahaman bisa terjadi diakibatkan beberapa faktor yang mendukung

faktor – faktor tersebut diantaranya:

1. Faktor Interen; faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, yaotu;

a) Faktor jasmaniah; faktor kesehatan, dan cacat tubuh.

b) Faktor psikologis; intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan,

dan kesiapan

c) Faktor kelelahan.

2. Faktor Eksteren; faktor yang ada di luar individu

a) Faktor sosial yang terdiri atas: lingkungan kelaurga, lingkungan sekolah,

lingkungan masyarakat, dan lingkungan kelompok.

b) Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian.

c) Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar, iklim.

d) Faktor lingkungan spiritual dan keamanan. (Ahmadi & Supriyono, 2004:

138).

Metode Penelitian

Penelitian dengan judul “Korelasi Antara Kredibilitas Komunikator

Dakwah Terhadap Tingkat Pemahaman Jamaah (Studi Korelasi Antara

Kredibilitas Pada Strategi Komunikasi Ustadz Terhadap Tingkat Pemahaman

Jamaah Pada Pengajian Jumat Subuh Masjid Riyadlul Jannah, Ngreni, Simo,

Boyolali)” ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Dalam penelitian ini yang

menjadi anggota populasi adalah seluruh jamaah yang mengikuti pengajian jumat

subuh berjamaah di Masjid Riyadlul Jannah dan dapat berjumlah 150 orang

jamaah. Pengambilan sampel pada penelitian ini diambil sebagian dari populasi

Page 12: D1216005.docx · Web view(Studi Korelasi Antara Kredibilitas Komunikator Terhadap Tingkat Pemahaman Jamaah Pada Pengajian Jumat Subuh Masjid Riyadlul Jannah, Ngreni, Simo, Boyolali)

11

jamaah yang hadir pada pengajian jumat subuh berjamaah di Masjid Riyadlul

Jannah, dengan cara menggunakan rumus Slovin sehingga besarnya sampel yang

diambil adalah 60 responden. Dalam penelitian ini digunakan rumus statistik

Spearman Brown.

Sajian dan Analisis Data

Dengan memperhatikan data yang telah diperoleh mengenai kredibilitas

komunikator dakwah (ustadz), tingkat pemahaman jamaah pada pengajian jumat

subuh di Masjid Riyadlul Jannah, serta variabel moderasi faktor internal dan

eksternal, maka tahap selanjutnya adalah melakukan analisa data untuk

mengungkap fenomena sebagai pembuktian dari hipotesa peneliti. Data yang

diperoleh akan diolah dengan Uji Koefisien Korelasi Spearman untuk mengetahui

tingkat keeratan hubungan yang dimiliki antar variabel dalam penelitian,

kemudian dengan Analisis Regresi Moderasi dengan software SPSS. Sebelum

melakukan uji koefisien korelasi spearman dan regresi, peneliti melakukan uji

instrument terhadap penelitian dengan uji validitas dan reliabilitas.

1. Uji Validitas

Uji Validitas dilakukan dengan menggunakan Korelasi Bevariate

Pearson.

Uji Validitas Variabel X

Correlations

JUMLAH

ITEM1 Pearson Correlation .614**

Sig. (2-tailed) .000N 60

ITEM2 Pearson Correlation .673**

Sig. (2-tailed) .000N 60

ITEM3 Pearson Correlation .519**

Sig. (2-tailed) .000N 60

ITEM4 Pearson Correlation .584**

Sig. (2-tailed) .000N 60

ITEM5 Pearson Correlation .610**

Page 13: D1216005.docx · Web view(Studi Korelasi Antara Kredibilitas Komunikator Terhadap Tingkat Pemahaman Jamaah Pada Pengajian Jumat Subuh Masjid Riyadlul Jannah, Ngreni, Simo, Boyolali)

12

Sig. (2-tailed) .000N 60

ITEM6 Pearson Correlation .463**

Sig. (2-tailed) .000N 60

ITEM7 Pearson Correlation .602**

Sig. (2-tailed) .000N 60

ITEM8 Pearson Correlation .719**

Sig. (2-tailed) .000N 60

ITEM9 Pearson Correlation .601**

Sig. (2-tailed) .000N 60

ITEM10 Pearson Correlation .676**

Sig. (2-tailed) .000N 60

ITEM11 Pearson Correlation .634**

Sig. (2-tailed) .000N 60

ITEM12 Pearson Correlation .811**

Sig. (2-tailed) .000N 60

ITEM13 Pearson Correlation .633**

Sig. (2-tailed) .000N 60

ITEM14 Pearson Correlation .751**

Sig. (2-tailed) .000N 60

ITEM15 Pearson Correlation .674**

Sig. (2-tailed) .000N 60

ITEM16 Pearson Correlation .546**

Sig. (2-tailed) .000N 60

ITEM17 Pearson Correlation .741**

Sig. (2-tailed) .000N 60

ITEM18 Pearson Correlation .691**

Sig. (2-tailed) .000N 60

ITEM19 Pearson Correlation .327*

Sig. (2-tailed) .011N 60

ITEM20 Pearson Correlation .631**

Sig. (2-tailed) .000

Page 14: D1216005.docx · Web view(Studi Korelasi Antara Kredibilitas Komunikator Terhadap Tingkat Pemahaman Jamaah Pada Pengajian Jumat Subuh Masjid Riyadlul Jannah, Ngreni, Simo, Boyolali)

13

N 60

ITEM21 Pearson Correlation .614**

Sig. (2-tailed) .000N 60

ITEM22 Pearson Correlation .563**

Sig. (2-tailed) .000N 60

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Uji Validitas Variabel Y

Correlations

JUMLAH

ITEM1 Pearson Correlation .472**

Sig. (2-tailed) .000N 60

ITEM2 Pearson Correlation .568**

Sig. (2-tailed) .000N 60

ITEM3 Pearson Correlation .752**

Sig. (2-tailed) .000N 60

ITEM4 Pearson Correlation .798**

Sig. (2-tailed) .000N 60

ITEM5 Pearson Correlation .640**

Sig. (2-tailed) .000

ITEM23 Pearson Correlation .915**

Sig. (2-tailed) .000

N 60

ITEM24 Pearson Correlation .305*

Sig. (2-tailed) .018

N 60

ITEM25 Pearson Correlation .638**

Sig. (2-tailed) .000

N 60

ITEM26 Pearson Correlation .905**

Sig. (2-tailed) .000

N 60

Page 15: D1216005.docx · Web view(Studi Korelasi Antara Kredibilitas Komunikator Terhadap Tingkat Pemahaman Jamaah Pada Pengajian Jumat Subuh Masjid Riyadlul Jannah, Ngreni, Simo, Boyolali)

14

N 60

ITEM6 Pearson Correlation .798**

Sig. (2-tailed) .000N 60

ITEM7 Pearson Correlation .649**

Sig. (2-tailed) .000N 60

ITEM8 Pearson Correlation .627**

Sig. (2-tailed) .000N 60

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Berdasarkan hasil analisis data dengan program SPSS 16 dapat dilihat

bahwa seluruh variabel dapat dikatakan valid atau layak dijadikan angket

penelitian karena hasil hitung (r hitung) memenuhi kriteria uji validitas yang

ditentukan apabila rhitung > rtabel. R tabel dicari pada signifikansi 5% dengan

N=60 sebesar 0,254.

2. Uji Reliabilitas

Metode yang digunakan dalam uji reliabilitas ini dengan metode

Alpha Croncbach’s pada program SPSS 16.

Uji Reliabilitas Variabel X (all items)

Reliability[DataSet1]Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %Cases Valid 60 100.0

Excludeda 0 .0Total 60 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach'sAlpha N of Items

.919 26Uji Reliabilitas Variabel Y (all items)

Reliability[DataSet2]Scale: ALL VARIABLESCase Processing Summary

Page 16: D1216005.docx · Web view(Studi Korelasi Antara Kredibilitas Komunikator Terhadap Tingkat Pemahaman Jamaah Pada Pengajian Jumat Subuh Masjid Riyadlul Jannah, Ngreni, Simo, Boyolali)

15

N %Cases Valid 60 100.0

Excludeda 0 .0Total 60 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach'sAlpha N of Items

.815 8

Dari hasil analisis data dengan program SPSS 16 dapat dilihat bahwa nilai

Cronbach’s Alpha sebesar 0,919 pada variabel X dan 0,815 pada variabel Y, dapat

disimpulkan bahwa item – item atau instrument pada penelitian reliabel, karena

sesuai dengan kriteria pada uji reliabilitas, yaitu bila nilai Cronbach’s Alpha lebih

besar dari r tabel, r tabel dicari pada signifikansi 5% dengan n = 60 maka didapat r

tabel 0,254

Setelah melakukan uji instrument, data – data yang diperoleh diolah

dengan Uji Koefisien Korelasi Spearman untuk mengetahui tingkat keeratan

hubungan yang dimiliki antar variabel dalam penelitian.

3. Uji Korelasi Spearman’s Brown

Nonparametric Correlations

[DataSet0]

Correlations

VARIABELX VARIABELY

Spearman's rho VARIABELX Correlation Coefficient 1.000 .590**

Sig. (2-tailed) . .000

N 60 60

VARIABELY Correlation Coefficient .590** 1.000

Sig. (2-tailed) .000 .

N 60 60**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan SPSS 16, dapat dilihat

bahwa N atau jumlah data penelitian adalah 60, kemudian nilai sig. adalah 0,000

Page 17: D1216005.docx · Web view(Studi Korelasi Antara Kredibilitas Komunikator Terhadap Tingkat Pemahaman Jamaah Pada Pengajian Jumat Subuh Masjid Riyadlul Jannah, Ngreni, Simo, Boyolali)

16

maka ada hubungan yang signifikan antara kredibilitas komunikator dakwah

(ustadz) dengan tingkat pemahaman jamaah pengajian jumat subuh di Masjid

Riyadlul Jannah, sebagaimana dasar pengambilan keputusan uji koefisiensi

korelasi spearman adalah jika nilai sig. < 0,05 maka, dapat disimpulkan bahwa

terdapat korelasi yang signifikan antara variabel yang dihubungkan. Dari hasil

analisis juga diketahui Correlation Coefficient (koefisien korelasi) sebesar 0.590,

maka nilai ini menandakan hubungan yang cukup antara kredibilitas komunikator

dakwah (ustadz) dengan tingkat pemahaman jamaah pengajian jumat subuh di

Masjid Riyadlul Jannah.

4. Uji Regresi Moderasi

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardize

d

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta

Toleranc

e VIF

1 (Constan

t)11.452 2.354 4.866 .000

Internal .303 .308 .128 .984 .329 1.000 1.000

a. Dependent Variable: eksternal

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa variabel moderasi internal dan

eksternal memiliki nilai signifikansi kurang dari 0.1. Variabel moderasi

internal dan eksternal memiliki nilai Sig sebesar 0.000 (0.000 < 0.1). Dengan

temuan hasil olah data tersebut, hipotesa terbukti, karena ada pengaruh faktor

internal dan eksternal terhadap korelasi antara kredibilitas komunikator dakwah

terhadap tingkat pemahaman jamaah

Kesimpulan

1. Dalam penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa kredibilitas pada strategi

komunikasi ustadz di Masjid Riyadlul Jannah memiliki hubungan yang positif

terhadap tingkat pemahaman jamaah pengajian jumat subuh dengan keeratan

Page 18: D1216005.docx · Web view(Studi Korelasi Antara Kredibilitas Komunikator Terhadap Tingkat Pemahaman Jamaah Pada Pengajian Jumat Subuh Masjid Riyadlul Jannah, Ngreni, Simo, Boyolali)

17

korelasi (hubungan) yang cukup, semakin komunikator dakwah (ustadz)

memiliki kredibilitas pada strategi komunikasinya, semakin tinggi tingkat

pemahaman jamaah pengajian Jumat Subuh yang hadir di Masjid Riyadlul

Jannah. Hal ini ditunjukkan dengan oleh nilai koefisien korelasi yang dihitung

menggunakan SPSS yaitu sebesar 0,590 serta nilai signifikansi kurang dari

0,05 yaitu sebesar 0,000.

2. Dari hasil perhitungan pada variabel moderasi melalui SPSS, faktor eksternal

(sosial, budaya dan lingkungan) dan faktor internal (jasmani dan psikologis)

berpengaruh terhadap hubungan antara kredibilitas pada strategi komunikasi

ustadz terhadap tingkat pemahaman jamaah pada pengjian jumat subuh di

Masjid Riyadlul Jannah. Hal ini dilihat dari hasil perhitungan yang

menunjukan bahwa factor eksternal dan internal memiliki nilai signifikansi

sebesar 0,000 yang artinya, faktor internal dan ekstenal dapat memperkuat

atau melemahkan korelasi (hubungan) antara kredibilitas pada strategi

komunikasi ustadz terhadap tingkat pemahaman jamaah pengajian Jum’at

Subuh di Masjid Riyadlul Jannah.

3. Kredibilitas pada strategi komunikasi ustadz dan faktor internal (jasmani dan

psikologis) serta eksternal (sosial, budaya dan lingkungan) terbukti memiliki

hubungan yang positif terhadap tingkat pemahaman jamaah pada pengajian

jumat subuh di Masjid Riyadlul Jannah. Nilai signifikansi pada analisis

sebesar 0,000 menunjukan bahwa keahlian, daya tarik, strategi komunikasi

yang dilakukan ustadz dengan menyelipkan humor dalam penyampaian kajian,

menggunakan media yang inovatif dan kreatif seperti video atau gambar, serta

menggunakan analogi dalam kehidupan sehari-hari saat menyampaikan kajian

membuat jamaah lebih tertarik dalam mengikuti kajian dan dapat lebih

mengerti apa yang disampaikan oleh ustadz sehingga mempengaruhi tingkat

pemahaman jamaah.

Page 19: D1216005.docx · Web view(Studi Korelasi Antara Kredibilitas Komunikator Terhadap Tingkat Pemahaman Jamaah Pada Pengajian Jumat Subuh Masjid Riyadlul Jannah, Ngreni, Simo, Boyolali)

18

Daftar PustakaAhmadi, Ngabu dan Supriyono, Widodo. (2004). Psikologi Belajar. Jakarta:

Rineka Cipta.Aziz, Moh. Ali. (2009). Ilmu Dakwah. Jakarta: Kencana.Barata, Atep Adya. (2003). Dasar-dasar Pelayanan Prima. Jakarta: PT. Elex

Komputindo Kelompok GramediaCangara, Hafied. (1998). Pengantar Ilmu komunikasi. Jakarta: PT. RajaGrafindo

Persada.Cangara, Hafied. (2003). Pengantar Ilmu Komunikasi (Cetakan Keempat). Jakarta

: PT. RajaGrafindo PersadaDepdikbud. (1995). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.Effendy, Onong Uchjana. (1993). Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung:

PT. Citra Aditya Bakti._____________________. (2001). Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya._____________________. (2005). Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya.Gilbert, Bill. (2004). Seni Berbicara Kepada Siapa Saja, Kapan Saja, Di mana

Saja. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.Hamidi. (2010). Teori Komunikasi dan Strategi Dakwah. Malang: UMM Press.Moss, Sylvia dan Tubbs, L. Stewart. (2000). Human Communication: Prinsip-

Prinsip Dasar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya .Mulyana, Deddy. (2007). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.Rakhmat, Jalaludin. (2005). Psikologi Komunikasi (Edisi Revisi). Bandung:

Remaja Rosdakarya.Sudaryono. (2012). Pemahaman Konsep. Bandung: Alfabeta.Sudijono, Anas. (2009). Pengantar Statistik Pendidika. Jakarta: Rajagrafindo.Sudjana, Nana. (2010). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar

Baru.Venus, Antar. (2004). Manajemen Kampanye; Panduan Teoritis Dan Praktis.

Dalam Mengefektifkan Kampanye Komunikasi. Bandung: Simbiosa.