Cyclone hitungan

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/21/2019 Cyclone hitungan

    1/6

    CYCLONE ( CY-01 )

    A. PENDAHULUAN

    Tugas : Memisahkan Inert berupa solid yang tidak teruapkan setelah Sublimator

    sebanyak 15,1654 kg/s sebelum masuk ke Reaktor.

    Jenisreaktor : Reverse-flow Cyclone

    Skema Cyclone ditunjukkan pada Gambar 30 :

    Gambar 30. Cyclone

    Pada proses dalam alat Sublimator, masih terdapat inert berupa solid yang belumteruapkan. Maka untuk memisahkan inert tersebut agar tidak mengganggu kinerja Reaktordigunakan alat untuk memisahkan gas dan solid (gas-solid separator). Pada proses ini dipilih alatReverse-flow Cyclone, alasandipilih Reverse-flow Cyclone karena alat tersebut biasa digunakandalam industri, konstruksinya mudah, tempat yang dibutuhkan relative kecil, bahan mudahdidapat dan tahan suhu tinggi serta tekanan tinggi. Berikut merupakan perbandingan alatCyclone dengan alat separator yang lain :

  • 7/21/2019 Cyclone hitungan

    2/6

    Daftar 17. Perbandingan Alat Cyclone dengan Alat Separator yang lain

    Prinsip kerja alat ini adalah dengan memanfaatkan gaya sentrifugal. Pertama campurangas-solid masuk lewat atas kemudian turun ke bawah dengan cara berputar menuju conical

    section, lalu campuran tersebut dengan cepat kembali berputar keatas, partikel padatan yangkecil kemudian akan terpisah menuju ke bawah sementara gas akan terpisah ke bagian atascyclone (Coulson, 1983).

    B. ProsedurPerancangan

    Untuk ukuran diameter partikel tertentu dan efisiensi tertentu, ukuran cyclones sudahfixed , sehingga untuk memperbesar kapasitas cyclones perlu dilakukan paralel. Konfigurasicyclones didasarkan atas Stairmand Standard untuk High Efficiency cyclone. Langkah-langkahdalam perancangan adalah :

    1. Pilih efisiensi tergantung dari hasil yang diinginkan.2. Estimasi ukuran partikel yang akan dipisahkan.3. Estimasi jumlah Cyclone yang dibutuhkan dalam perancangan parallel.4. Hitung diameter yang dibutuhkan jika inlet velocity 15 m/s. kemudian buat skala

    untuk diameter Cyclone yang lain dengan menggunakan Fig 10.46a. (Coulson,1983)5. Menghitung performance dari Cyclone dan efisiensinya6. Jika hasil yang didapat belum memuaskan, dicoba dengan menggunakan diameter

    yang lain.

  • 7/21/2019 Cyclone hitungan

    3/6

  • 7/21/2019 Cyclone hitungan

    4/6

    - Untuk high throughput design , 669 m /hr

    Q2 Flow rate daridesain, m /hr

    1 Perbedaan densitas solid-fluida pada kondisi standard, 2000

    kg/ m 3

    2 Perbedaan densitas solid-fluida pada desain, kg/ m

    1 Viskositas fluida standard ( air ,1 atm, 20 oC ) , 0.018 cP

    2 Viskositas fluida desain cP

    7354,3018.0

    02.0

    2500

    2000

    44,54595

    223

    203.0

    1797,3

    1

    2 2

    13

    d d

    Particle size m 20

    Fig 10.46 harus dikoreksi dengan factor scaling.

    Cara scaling sudah tersedia di Coulson,1983

    Diperoleh efisiensi mendekati 90 % untuk partikel 20 m, jadi masih memenuhi hasil

    yang diinginkan.

    Untuk partikel yang berukuran 5 m, efisiensi masih bias mencapai 45 %, sedangkan

    untuk ukuran partikel yang lebih besar dari 30 m ,efisiensi melebihi 90 %.

    Berikut grafik yang menggambarkan hubungan diameter partikel dengan efisiensi

    cyclone sebelum dilakukan skalisasi :

  • 7/21/2019 Cyclone hitungan

    5/6

    Gambar 31. Hubungan Diameter Partikel dengan Efisiensi Cyclone Sebelum dilakukanSkalisasi

    Berikut perkiraan grafik yang menggambarkan hubungan diameter partikel dengan

    efisiensi cyclone setelah dilakukan skalisasi :

    Gambar 32. Hubungan Diameter Partikel dengan Efisiensi Cyclone Setelah dilakukan

    Skalisasi

  • 7/21/2019 Cyclone hitungan

    6/6

    Pressure drop:

    Pressure drop pada cyclone biasanya 8 kali dari velocity head, (Perry, 1984)

    Velocity head m5.118.92

    15 2

    Pressure drop atm Pa sm

    mkg

    m 0089.06.9018.915.118 23