Upload
guntherrem248
View
219
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/28/2019 Critical Review Capitalism
1/8
1
7/28/2019 Critical Review Capitalism
2/8
7/28/2019 Critical Review Capitalism
3/8
7/28/2019 Critical Review Capitalism
4/8
4
cara produksi atau untuk jenis tertentu dari formasi sosial; 3) apakah pernyataan di atas
adalah kebenaran kontingen atau kebenaran yang diperlukan.
Kritik Tony dijelaskan secara rinci sebagai berikut:
a.
Apa yang diduga modern: kapitalisme sebagai cara produksi atau sebagai fenomenasosial?
Tony mencoba ikut untuk menjelaskan kekeliruan yang dilakukan Lacher. Hal pertama
yang coba diluruskan oleh Tony adalah tentang kapitalisme. Pemahaman Marx tentang
kapitalisme adalah cara produksi, karena ini merupakan hal yang sifatnya esensial.
Empat fitur kapitalisme menurut Marx adalah: 1) produksi komoditas pasar; 2) dengan
cara gratis kerja upahan; 3) sehingga menghasilkan nilai lebih (surplus value) bagi
majikan; dan 4) dalam situasi di mana ada persaingan antara ibukota individu atau
kapitalis, dan karenanya juga suatu keharusan untuk inovasi teknologi yang
berhubungan dengan proses yang berkesinambungan dari akumulasi modal. Tony
menambahkan satu lagi fitur bagi kondisi kapitalisme, yakni: 5) ) adanya produksi
komoditi umum untuk pasar, yaitu situasi di mana cara produksi kapitalis telah
diperpanjang sejauh untuk menjadi ekonomi dominan dalam formasi sosial tertentupada waktu tertentu, dibandingkan dengan mode produksi lainnya.
Bersumber dari karya Marx, Das Capital Volume 1, Marx sudah menyatakan bahwa
produksi kapitalis sudah dikembangkan di Eropa sejak abad 14 atau abad 15.
Sedangkan formasi sosial kapitalistik muncul di abad 16. Dari hal ini dapat disimpulkan
bahwa kapitalisme bukanlah fenomena modernitas, justru kapitalisme muncul dari
celah-celah formasi sosial yang feodal di Eropa Barat di abad pertengahan.
b. Apakah kapitalisme selalu merupakan fenomena modern?Tony mencoba menganalisis pernyataan kapitalisme adalah fenomena khas modernmelalui status logis. Bisa jadi pernyataan itu adalah kebenaran kontingen, dan bisa juga
itu adalah sebuah tautologi maka dari itu pernyataan tersebut merupakan suatu
kebenaran logis.Pada asumsi bahwa kapitalisme adalah kebenaran kotingen, munculnya kapitalis
pertama terjadi di Eropa Barat di era awal modern, tepatnya di Inggris, terutama ketika
sistem ekonomi masyarakat Inggris didominasi oleh modus produksi kapitalis di bidang
pertanian.
Lacher memahami fenomena kapitalisme dengan jalan memasukkan referensi waktu.
Menurutnya ini bukan perkara klaim empiris melainkan perkara definisi, yang
berkaitan dengan sifat kapitalisme, , bahwa tidak ada masyarakat atau cara produksi
yang terletak dengan baik sebelum atau sesudah era modern bisa dikatakan sebagai
kapitalis. Hal inilah yang mendasari Lacher mengatakan bahwa kapitalisme adalah
fenomena modern.
Lacher mengemukakan pendapat bahwa Marxis mengklaim bahwa ada hubungan sebabakibat secara empiris yang dapat diamati melalui penelitian sejarah, antara fenomena
kapitalisme dan orang-orang yang berkaitan dengan modernitas, yang pertama menjadi
penyebab yang kedua. Marxis memiliki kecenderungan untuk mengumpulkan semua hal
yang biasanya ditunjuk modern dan kemudian menyatakan percaya diri bahwa mereka
semua berasal dari modal.
Tony, dalam kesempatan ini sepakat dengan Lacher untuk berpikir bahwa untuk
menggabungkan dua kategori adalah dengan jalan menganggap mereka memiliki arti yang
sama. Tony berusaha meleburkan dua istilah jika memang istilah tersebut memiliki sense
yang sama. Termasuk dalam hal ini dalam memaknai kapitalisme dan modernitas.
Di akhir pembahasan sub bab ini Tony menyimpulkan bahwa bukan Marx dan Marxisme,
namun Lacher sendiri yang keliru dalam meleburkan konsep kapitalisme dan modernitas.
7/28/2019 Critical Review Capitalism
5/8
5
Lacher keliru dalam menyatakan bahwa kapitalisme yang dikembangkan pada ranah
kapital (modal) adalah teori modernitas.
4. Bisakah Kapitalisme Dikatakan telah Ada di Dunia Kuno?Tony menganggap Lacher salah, terutama pada statemen Lacher yang mengatakan bahwakapitalisme adalah fenomena modern. Tony menyarankan bahwa fenomena kapitalisme
dan modernitas merupakan analisis kontingen, hal ini dapat diilustrasikan pada kehidupan
Athena. Dalam hal ini, kriteria yang digunakan untuk menentukan modus produksi kapitalis
adalah ada atau tidaknya buruh bebas upah.
Masyarakat Athena menunjukkan adanya praktik produksi kapitalis. Di Athena hubungan
produksi disusun berdasarkan keterikatannya dengan produksi perbudakan dan hubungan
produksi yang disusun atas pekerja yang tidak berupah (buruh/budak). Ini merupakan
kasta terakhir bagi masyarkat Athena, golongan individu yang bekerja untuk hidup
meskipun tidak mendapatkan upah. Fakta ini menyiratkan bahwa masyarakat klasik
Athena adalah masyarakat kapitalis.
Marx sendiri sebenarnya tidak pernah memberikan analisisnya tentang kapitalisme dengan
masyarakat Athena. Marx hanya bicara bahwa kapitalisme muncul pada akhir abad
pertengahan. Namun, sejarawan kuno lah yang mengatakan bahwa ada beberapa tenaga
kerja bebas upah di masyarakat klasik Athena.
Tony beranggapan bahwa jika memang benar keberadaan tenaga kerja bebas upah di
Athena, dan jika memang ini merupakan syarat untuk membangun proposisi tentang
modus produksi kapitalis dalam masyarakat tertentu dan waktu tertentu, maka hal ini jauh
dari kejelasan. Lacher dalam hal ini tepat untuk mengatakan bahwa modus produksi
kapitalis tidak mungkin ada di masyarakat pra-modern, termasuk orang-orang dari dunia
kuno, karena pada dasarnya kapitalisme adalah fenomena modern. Hal ini sama sekali tidakada kejelasan, bahwa ini masuk akal (secara logis maupun historis), untuk mengklaim
bahwa tidak hanya kapitalisme eksis di masyarakat klasik Athena. Klaim ini dapat dikritisi
sebagai kemungkinan yang apriori dan perlu dibantah melalui argumen yang berdasarkan
pertimbangan logika dan bukti yang relevan dan empiris-historis.
ProblemsMasalah yang dibahas dalam jurnal ini hakikatnya berkisar pada kritik Tony terhadap analisis
Lacher tentang Marx dan Marxis. Kritik Tony meliputi:
1. pemahaman Lacher tentang materialisme historis;2. pemahaman Lacher tentang hubungan antara kapitalisme dan negara-bangsa; dan3. pandangan Lacher tentang hubungan antara kapitalisme dan modernitas.
GoalsTujuan yang hendak dituju dari jurnal yang ditulis Tony ini adalah untuk meluruskan kembali
pemahaman tentang Marx dan Marxis, yang menurutnya telah diselewengkan oleh Lacher.
Tiga isu yang coba diluruskan oleh Tony meliputi:
1. pemahaman Lacher tentang materialisme historis;2. pemahaman Lacher tentang hubungan antara kapitalisme dan negara-bangsa; dan3. pandangan Lacher tentang hubungan antara kapitalisme dan modernitas.
7/28/2019 Critical Review Capitalism
6/8
7/28/2019 Critical Review Capitalism
7/8
7/28/2019 Critical Review Capitalism
8/8
8
Pelajaran yang dapat diambil oleh kita selaku akademisi adalah berusaha mengikuti setiap
dinamika keilmuan dan mengambil sikap dalam proses tersebut. Sikap yang dimaksud disini
tentu adalah sikap tegas yang berlandaskan pemahaman komprehensif atas sesuatu, sehingga
sikap tersebut tepat, minimal bagi diri individu tersebut.
ReferencesBurns, Tony. 2010. Capitalism, Modernity, and the Nation State: a Criitique of Hannes Lacher.
Journal (online). Sage Publications, Inc. Vol. 34, Issue 2, London-June 2010, pages 235-
255. Sumber: http:// search.proquest.com. diunduh pada hari Sabtu, 16 Maret 2013.
Ritzer, Goerge dan Goodman, Douglas J. 2007.Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Kencana.
Ritzer, George dan Smart, Barry. 2012. Handbook Teori Sosial. Jakarta: Nusa Media.