Upload
mega-malynda
View
64
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
IDENTITAS PASIENIDENTITAS PASIEN
Nama
Isteri : Ny. Waqiah
Suami : Tn. Rohman Umur
Isteri : 28 th
Suami : 37 th Pekerjaan
Isteri : Pemulung
Suami : Pemulung Alamat : Blega
Tanggal pemeriksaan : 30 January 2013 Pukul 17:30
ANAMNESISANAMNESIS
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien terlambat haid 9 bulan, mulai merasakan perut mules
dan kenceng-kenceng sejak tgl 30 Januari 2013 pukul 10:00.
Kemudian keluar cairan pervaginam bercampur darah.
Pukul 14:00 dibawa ke Puskesmas Blega, pasien diperiksa dan
didapatkan Tensi 130/90, Nadi: 88x/menit, Suhu: 36,50C,
VT: Ø 1 cm, effacement 25%, ketuban (+), kepala Hodge I.
Pasien dirujuk ke RSUD Syamrabu karena suspect CPD.
Keluhan Utama
kenceng-kenceng
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat SC karena CPD 5 tahun yang lalu.
Riwayat diabetes disangkal
Riwayat hipertensi disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat CPD pada saudara kandung.
Riwayat Sosial
Menikah 1 kali, saat istri berusia 23 tahun dan suami
berusia 32 tahun. Saat hamil pernah minum jamu dari
bidan.
Riwayat Menstruasi
Haid terakhir tanggal 30 Mei 2012
Perkiraan persalinan tanggal 7 Februari 2013
Menarche umur 13 tahun
Siklus teratur
Lama : Sedang
Dysmenorrhea : Ya
Riwayat Obstetrik
1. Saat usia 4 bulan
2. Perempuan, 3750 gram, SC karena CPD
3. Hamil ini
Keadaan Umum : cukup
Kesadaran : compos mentis
Vital Sign : TD : 130/90 mmHg
Nadi : 88x/menit
RR : 24 x/menit
Suhu : 36,8o C
Status gizi : Cukup.
BB / TB : 50 kg / 140 cm
Kepala
a/i/c/d : -/-/-/-
Leher
Trakea ditengah
Tidak ada benjolan abnormal
Tidak ada bendungan vena
Thorax : dBn
Jantung : S1 S2 tunggal
Murmur (-) gallop (-)
Paru : Suara napas vesikuler
Wheezing (-) ronki (-)
Abdomen : dBn
Genitalia eksterna : oedem vulva (-)
Ekstremitas
Superior : akral hangat +/+, odema -/-
Inferior : akral hangat +/+, odema -/-
Laboratorium
Hb : 11,7 g % (talquist)
Albumin Urine (-)
Leher
Tidak pembesaran KGB
Tidak ada bendungan vena
Thorax
Hiperpigmentasi pada papilla mamae dan aerola mamae papila ka/ki,
puting susu menonjol ka/ki
Abdomen Inspeksi : Perut membesar kedepan, simetris
Palpasi :
Leopold I : Tinggi fundus uteri 4 jari bawah processus xyphoideus (39 cm)
Leopold II : teraba tahanan yang terbesar di kiri ibu, teraba bagian-bagian
kecil di sebelah kanan nya
Leopold III : bagian terendah janin, keras, bulat. Dapat digoyangkan
Leopold IV : Kepala belum masuk pintu atas panggul.
HIS : (+) sering
Perkusi : tympani
meteorismus (-) Auskultasi : Denyut Jantung Janin (+) (13-12-11) Pelvimetri
Promontorium : teraba
Linea innominata : teraba seluruhnya
Conjugata Vera : 7cm
Vagina : normal Pemeriksaan dalam
Pembukaan 1 cm
Ketuban (+)
Eff 25%
Bagian terendah : Kepala
Perjalanan Penyakit ..
30 January 2013 Pk 17.30
MRS GIII P10011 A/T/H dengan riwayat SC 5 tahun yang lalu karena CPD kiriman Puskesmas Blega. Terpasang infus RL dari PKM D.cath.
KU datang Baik. Tensi 130/90 mmHg, Nadi 88 xmenit, Suhu 37ºC, Hb 11,7 gr%, Albumin urine (-)
Pada palpasi : TFU: 4 jari bawah pusat (39 cm), letak kepala (puki), DJJ (+) 13-12-11, HIS (+) sering.
VT Ø 1 jari longgar, effisement 25%, ketuban (+), kepala Hodge I.
Pk 19:00
Lapor dr.Mulyadi A, SpOG
Observasi
Pro SC besok. Pk 20.00
Tensi 130/90 mmHg, Nadi 88 xmenit, Suhu 37ºC
DJJ (+) 12-12-12 Pukul 21:00
DJJ (+) 12-12-12
VT Ø tetap
Tanggal 31 – 01 – 2013
Pukul 01:00 DJJ (+) 12-12-12
Pukul 05:00 DJJ (+) 12-12-12
Lapor dr.Mulyadi A,SpOG a/p Pro : SC pagi. Skerent (+) sudah. Informed consent (+)
Pukul 06:00 Tensi 130/90 mmHg, Nadi 88 xmenit, Suhu 36ºC
PU 500cc Pk 10.00
Pasien dikirim ke OK. Pk 10.20
Bayi lahir secara SC LSCS, jenis kelamin perempuan, apgar score : 8-9,
BB: 3950 gr, PB: 47 cm, anus (+), cacat (-), caput (-)
Pk 10.55 Pasien masuk ruang RR
Pasien sadar, mual (-), muntah (-), pusing (-), sesak (-) Advice post SC:
Tirah baring sampai 6 jam post op kemudian miring ke kiri, setelah 24 jam boleh duduk.
Infuse Ringer Asetat 1000 cc/24 jam
Injeksi Cefotaxime 3x1 g
Tramadol 3x1
Injeksi B1 3x1 amp
Injeksi Vitamin C 3x1 amp
Pukul 12:00
Pasien kembali ke VK. Tensi 120/80 mmHg, Nadi 80 xmenit, Suhu 36º
Pukul 16:00
Tensi 150/90 mmHg, Nadi 88 xmenit, Suhu 37ºC Pukul 20:00
Tensi 140/90 mmHg, Nadi 81 xmenit, Suhu 37ºC. PU 200cc (dibuang)
GIII P10011 dengan CPD absolute prolonged fase laten. Resiko tinggi post SC karena CPD 5 tahun yang lalu dengan tafsiran Berat badan lahir 4340 gram.
Prinsip penatalaksaan CPD absolute yaitu dengan Sectio Caecarea.
PENATALAKSANAANPENATALAKSANAAN
Tanggal 01 – 02 – 2013 Pk 07.00 S : nyeri luka operasi, kentut (+), perut terasa mules, sakit kepala (-) mual muntah
(-) O : VS : TD : 120/70 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 36,8 0C
Thoraks : wheezing (-), rhonki (-), mur-mur (-)
Abdomen : BU (+), nyeri tekan (+)
Ekstremitas : oedem - - AH + +
+ + + + A : Post SC LSCS hari I P : - rawat luka operasi, kompres bethadine
- injeksi Xylo della 2:1, extra 1 fls.
Tanggal 2 – 02 - 2013 Pk 07.00 S : nyeri luka operasi, kentut (+) mual muntah (-) BAB (+) O : VS : TD : 120/80 mmHg
Nadi : 84 x/menit
Suhu : 36,5 0C
Thoraks : wheezing (-), rhonki (-), mur-mur (-)
Abdomen : BU (+), nyeri tekan (+)
Ekstremitas : oedem - - AH + +
- - + +
PU : 500cc A : Post SC hari II P : - Rawat luka operasi
- Pindah ruangan
- Pasien boleh makan dan minum
- Methergin 3x1, Cefadroxyl 3x1
Tanggal 4 – 02 – 2013 S : sudah tidak ada keluhan O : VS : TD : 130/80 mmHg
Nadi : 88 x/menit
Suhu : 36,5 0C
Thoraks : wheezing (-), rhonki (-), mur-mur (-)
Abdomen : BU (+), nyeri tekan (+)
Ekstremitas : oedem - - AH + +
- - + +
PU : 300cc A : Post SC LSCS hari III P : rawat luka operasi
Boleh pulang.
Definisi keadaan yang menggambarkan
ketidaksesuaian antara kepala janin dan panggul ibu sehingga janin tidak dapat keluar melalui vagina. Disproporsi sefalopelvik disebabkan oleh panggul sempit, dari berat janin, posisi janin ataupun kombinasi.
Etiologi 1. PASSAGE2. Passanger
Causes of Cephalopelvic Disproportion (CPD): Increased Fetal Weight:
Very large baby due to hereditary reasons – a baby whose weight is estimated to be above 5 Kgs or 10 pounds .Postmature baby – when the pregnancy goes above 42 weeks.Babies of women with diabetes usually tend to be big.Babies of mothers who have had a number of children – each succeeding baby tends to be larger and heavier.
Fetal Position:Occipito-posterior position – In this position the fetus faces the mothers abdomen instead of her back.Brow presentationFace presentation.
Problems with the Pelvis:Small pelvis.Abnormal shape of the pelvis due to diseases like rickets, osteomalacia or tuberculosis.Abnormal shape due to previous accidents.Tumors of the bones.Childhood poliomyelitis affecting the shape of the hips.Congenital dislocation of the hips.Congenital deformity of the sacrum or coccyx.
CPD absolut : perbedaan antara kepala janin dengan panggul ibu sedemikian rupa sehingga menghalangi terjadinya persalinan per vaginam dalam kondisi optimal sekalipun
CPD relatif : jika akibat kelainan letak, kelainan posisi atau kelainan defleksi sedemikian rupa sehingga menghalangi persalinan per vaginam.
Kurangnya diameter panggul dapat menyebabkan distosia. Kesempitan panggul dapat terjadi pada : pintu atas panggul, bidang tengah panggul pintu bawah panggul atau kombinasi diantaranya.
Faktor yang mempengaruhi ukuran dan bentuk panggul* Perkembangan: bawaan lahir atau keturunan.* tinggi badan* Nutrisi: gangguan gizi (malnutrisi)* Faktor hormon: kelebihan androgen menyebabkan panggul jenis android.* Trauma, penyakit atau tumor tulang panggul, kaki dan tulang belakang.* Suku bangsa. biasanya menentukan jenis panggul
panggul terdiri dari empat jenis,yaitu * Ginekoid, adalah jenis panggul “ideal” yang dimiliki oleh
sekitar 45% perempuan. Bentuk pintu atas panggulnya hampir bulat, melintang kiri dan kanan mirip lingkaran, sementara dinding sampingnya lurus.
* Android, hanya 15% perempuan yang memiliki panggul jenis ini. Bentuk pintu atasnya menyerupai segitiga. Dinding samping panggul membentuk sudut yang semakin menyempit ke bawah.
* Antropoid, bentuknya lonjong seperti telur ke arah depan. Dinding samping panggul berbentuk lurus. Wanita yang memiliki jenis panggul ini diperkirakan mencapai 35%.
* Platipelloid, bentuk pintu atas panggul seperti kacang atau ginjal. Dinding samping panggul membentuk sudut yang makin lebar ke arah bawah. Ada 5% perempuan yang memilikinya.
secara klinis (dengan periksa dalam /VT)
atau
dengan alat seperti jangka ataupun radio diagnostik (X-ray, CT-scan atau Magnetic resonance imaging (MRI).
Metode Pinardo Pasien mengosongkan kandung kemih dan rektum.o Pasien dalam posisi semi duduk.o Tangan kiri mendorong kepala bayi kearah bawah belakang panggul sementara jari tangan kanan di posisikan di tulang kemaluan (simfisis) untuk mendeteksi ketidak seimbangan kepala dengan jalan lahir (disproporsi).
Metode Muller - Kerro Metode ini lebih akurat dalam mendeteksi disproporsi kepala dengan jalan lahir.o Pasien mengosongkan kandung kemih dan rektum.o Posisi berbaring telentang.o Tangan kiri mendorong kepala ke dalam panggul dan jari tangan kanan dimasukkan ke dalam vagina (VT) dan jempol kanan diletakkan di tulang kemaluan
Derajat panggul sempit ditentukan oleh ukuran/jarak antara bagian bawah tulang kemaluan (os pubis) dengan tonjolan
tulang belakang (promontorium). Jarak ini dinamakan konjugata vera (true konjugata)
Cara mengukur konjugata vera adalah jari tengah dan telunjuk dimasukkan ke dalam vagina untuk meraba promontorium: jarak bagian bawah simpisis sampai ke promonterium dikenal sebagai konjugata diagonalis. Konjugata Vera : Konjugata diagonalis - 1,5 cm
sempit Ringan: jika ukurannya 9-10 cm,
Sempit sedang: 8-9 cm,
sempit berat: 6-8 cm
dan sangat sempit jika kurang dari 6 cm.
Keberhasilan persalinan percobaan adalah anak dapat lahir sontan per vaginam atau dibantu ekstraksi dengan keadaan ibu dan anak baik. Persalinan percobaan dihentikan apabila pembukaan tidak atau kurang sekali kemajuannnya, keadaan ibu atau anak kurang baik, ada lingkaran bandl, setelah pembukaan lengkap dan ketuban pecah kepala tidak masuk PAP dalam 2 jam meskipun his baik, serta pada forceps yang gagal. Pada keadaan ini dilakukan seksio sesarea.
Cara ini merupakan tes terhadap kekuatan his, daya akomodasi, termasuk moulage karena faktor tersebut
tidak dapar diketahui sebelum persalinanSyarat : 1. HIS normal dan adekuat 2. Serviks lunak 3. Bayi letak kepala dan hidup
Seksio sesarea elektif dilakukan pada kesempitan panggul berat dengan kehamilan aterm, atau disproporsi sephalopelvik yang nyata. Seksio juga dapat dilakukan pada kesempitan panggul ringan apabila ada komplikasi seperti primigravida tua dan kelainan letak janin yang tak dapat diperbaiki.
Seksio sesarea sekunder (sesudah persalinan selama beberapa waktu) dilakukan karena peralinan perobaan dianggap gagal atau ada indikasi untuk menyelesaikan persalinan selekas mungkin sedangkan syarat persalinan per vaginam belum dipenuhi.