11
MENCIPTAKAN HARMONISASI PASAR MODERN, PASAR TRADISIONAL, DAN UKM Ela Katarina D.S, Ananda Rivia A., Cuci Rohimi, Zaskia Tristiana A. Jurusan Pendidikan Akuntansi, IKIP PGRI MADIUN, Madiun RINGKASAN Kemajuan ilmu pengetahuan dan tehnologi membuat daya pikir dan pola hidup manusia semakin lebih modern. Banyak masyarakat yang mulai meninggalkan kebiasaan-kebiasaan lama dan beralih ke kehidupan yang dianggapnya lebih modern. Salah satu dampak dari tingkah laku manusia seperti itu adalah dengan pola konsumsi masyarakat. Mereka lebih memilih hal-hal yang dirasa lebih praktis dan instan untuk dilakukan. Dengan pola kehidupan manusia yang seperti itu mereka lebih memilih untuk menjalani kehidupan yang lebih maju. Kebiasaan-kebiasaan yang dulu dilakukan mulai ditinggalkan. Salah satu contoh nyata dari skap manusia yang seperti itu adalah mulai beralihnya masyarakat dari pasar tradisional ke pasar yang modern. Mereka lebih memilih barang-barang yang ada di pasar modern sekelas supermarket, hipermart, dan sebagainya. Selain itu, pola konsumsinya juga mulai beralih ke barang-barang instan dan produk- produk import. Hasil-hasil produk yang dihasilkan oleh masyarakat lokal sudah tidak dihiraukan lagi, mungkin karena malu menggunakan produk lokal karya pengusaha UKM (Usaha Kecil Menengah). Masalah ini seharusnya tidak diabaikan begitu saja, tetapi harus benar-benar diperhatikan dan diambil tindakan nyata dari berbagai pihak, antara lain pelaku kegiatan itu sendiri, pemerintah, dan masyarakat. Jika hal ini dibiarkan begitu saja maka kemungkinan besar keberadaan pasar tradisional akan semakin tergeser dengan keberadaan pasar modern yang semakin merajalela. Hal yang sama pasti akan dialami oleh para pelaku UKM jika pola kehidupan masyarakat yang semakin tertarik dengan produk-produk impor. Oleh sebab itu, untuk menjaga agar tidak ada tumpang tindih dan timbul suatu harmonisasi antara pasar modern, pasar tradisional, dan UKM

Contoh Pkm Gt Digitalisasi Usama Mikro

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Contoh Pkm Gt Digitalisasi Usama Mikro

MENCIPTAKAN HARMONISASI PASAR MODERN, PASAR TRADISIONAL, DAN UKM

Ela Katarina D.S, Ananda Rivia A., Cuci Rohimi, Zaskia Tristiana A.

Jurusan Pendidikan Akuntansi, IKIP PGRI MADIUN, Madiun

RINGKASAN

Kemajuan ilmu pengetahuan dan tehnologi membuat daya pikir dan pola hidup manusia semakin lebih modern. Banyak masyarakat yang mulai meninggalkan kebiasaan-kebiasaan lama dan beralih ke kehidupan yang dianggapnya lebih modern. Salah satu dampak dari tingkah laku manusia seperti itu adalah dengan pola konsumsi masyarakat. Mereka lebih memilih hal-hal yang dirasa lebih praktis dan instan untuk dilakukan. Dengan pola kehidupan manusia yang seperti itu mereka lebih memilih untuk menjalani kehidupan yang lebih maju. Kebiasaan-kebiasaan yang dulu dilakukan mulai ditinggalkan.

Salah satu contoh nyata dari skap manusia yang seperti itu adalah mulai beralihnya masyarakat dari pasar tradisional ke pasar yang modern. Mereka lebih memilih barang-barang yang ada di pasar modern sekelas supermarket, hipermart, dan sebagainya. Selain itu, pola konsumsinya juga mulai beralih ke barang-barang instan dan produk-produk import. Hasil-hasil produk yang dihasilkan oleh masyarakat lokal sudah tidak dihiraukan lagi, mungkin karena malu menggunakan produk lokal karya pengusaha UKM (Usaha Kecil Menengah).

Masalah ini seharusnya tidak diabaikan begitu saja, tetapi harus benar-benar diperhatikan dan diambil tindakan nyata dari berbagai pihak, antara lain pelaku kegiatan itu sendiri, pemerintah, dan masyarakat. Jika hal ini dibiarkan begitu saja maka kemungkinan besar keberadaan pasar tradisional akan semakin tergeser dengan keberadaan pasar modern yang semakin merajalela. Hal yang sama pasti akan dialami oleh para pelaku UKM jika pola kehidupan masyarakat yang semakin tertarik dengan produk-produk impor.

Oleh sebab itu, untuk menjaga agar tidak ada tumpang tindih dan timbul suatu harmonisasi antara pasar modern, pasar tradisional, dan UKM haruslah dibuat suatu rencana besar yang melibatkan ketiganya dalam satu bidang yang sama.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Page 2: Contoh Pkm Gt Digitalisasi Usama Mikro

Di era sekarang ini pasar bersifat dinamis, lebih-lebih arus urbanisasi ke kota semakin menjadi-jadi, mendorong kegiatan ekonomi menjadi lebih besar lagi. Umumnya dampak dari kegiatan ekonomi yang meningkat, mendorong sebagian besar orang mengutamakan kegiatan ekonomi, dan mengabaikan yang lain.Masyarakat lebih memilih menjadi seorang yang konsumtif daripada produktif, dan hal ini yang menyebabkan keberadaan pasar modern semakin meningkat, sehingga keberadaan pasar tradisional semakin tertinggal (Fikri, 2010).

Harus diakui kondisi pasar tradisional kian terdesak oleh keberadaan Pasar Modern, pihak berwenang khususnya pemerintah baik pusat maupun daerah yang semestinya memberikan proteksi agar invasi pasar modern tidak terus meluas seakan tak berdaya dengan aliran keuntungan yang ditawarkan. Keberadaan Pasar modern dari kelasHypermarket, Supermarket, Department Store hingga Mini Market semakin mengepung keberadaan pasar tradisional. Bahkan Indomaretdan Alfamart yang mengembangkan format convient store head to headbertarung dengan warung-warung tradisional disekitar pemukiman penduduk (Fikri, 2010).

Selain semakin terdesaknya keberadaan pasar tradisional, keberadaan UKM (Usaha Kecil Menengah) pun juga semakin tersingkirkan. Banyak produk-produk yang dihasilkan oleh UKM tidak mendapat perhatian, baik dari pemerintah maupun dari masyarakat. Produk yang dihasilkan oleh UKM masih kalah bersaing oleh produk-produk impor yang ada dalam pasar modern (Praptiwi Dewi, 2010).

Maka untuk menyatukan antara pasar modern, pasar tradisional, dan UKM perlu dipadukan pada suatu kerjasama yang menimbulkan suatu harmonisasi yang baik dalam hal pemasaran. Kebanyakan produk-produk yang dihasilkan oleh UKM hanya dipasarka pada pasar tradisional, bahkan ada yang tidak dapat tersalurkan sampai pada tangan konsumen. Oleh sebab itu, untuk menimbulkan suatu kerjasama yang baik maka produk-produk yang dihasilkan oleh UKM dapat dipasarkan, tidak hanya pada pasar tradisional tetapi dapat masuk dalam pasar modern.

Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan gagasan ini adalah untuk menggali informasi mengenai posisi pasar modern, pasar tradisional, dan UKM di era globalisasi sekarang ini sehingga dapat dicari suatu jalan keluar yang dapat menyatukan ketiganya sehingga mengurangi ketimpangan yang ada dan timbul suatu kerjasama yang harmonis.

Manfaat Penulisan

Penulisan gagasan ini diharapkan bermanfaat bagi beberapa pihak, antara lain:

Pelajar

Page 3: Contoh Pkm Gt Digitalisasi Usama Mikro

Dapat memperkenalkan produk-produk yang dihasilkan oleh masyarakat lokal sehingga menimbulkan suatu rasa cinta pada produk lokal dan mengurangi konsumsi terhadap produk impor.

Masyarakat

Memberikan suatu informasi kepada masyarakat bahwa produk-produk yang dihasilkan oleh UKM/produk lokal tidak kalah bagus kwalitasnya jika dibandingkan dengan produk impor, dan produk yang dihasilkan oleh UKM dapat bersaing dengan produk-produk lain karena lingkup pemasarannya tidak hanya di pasar tradisional saja tetapi juga di pasar modern.

Pemerintah

Dapat membantu mengurangi masalah yang ada dimasyarakat yaitu semakin tersingkirnya pasar tradisional, tidak adanya daerah pemasaran bagi UKM, dan semakin meningkatnya pasar modern.

GAGASAN

Kondisi Kekinian

Pasar modern adalah pasar yang dikelola dengan manajemen modern, umumnya terdapat di kawasan perkotaan, sebagai penyedia barang dan jasa dengan mutu dan pelayanan yang baik kepada konsumen (umumnya anggota masyarakat kelas menengah ke atas). Pasar modern antara lainmall, supermarket, departement store, shopping centre, waralaba, toko mini swalayan, pasar serba ada, toko serba ada dan sebagainya. Barang yang dijual disini memiliki variasi jenis yang beragam. Selain menyediakan barang-barang lokal, pasar modern juga menyediakan barang impor. Sedangkan pasar tradisional adalah pasar yang bersifat tradisional dimana para penjual dan pembeli dapat mengadakan tawar menawar secara langsung. Barang-barang yang diperjual belikan adalah barang yang berupa barang kebutuhan pokok (Sinaga,2006).

Pasar modern maupun pasar tradisional sama-sama merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli. Namun kedua pasar tersebut memiliki perbedaan. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari mutu pelayanan serta pendistribusian, selain itu juga terdapat perbedaan dari segi kebersihan, harga, keamanan, dan modal. Pada umumnya pasar modern mengutamakan pelayanan yang menyenangkan, bangunannya baik, tempatnya nyaman segala kebutuhan pembeli diperhatikan, mulai dari parkir dan sarana lain, namun pembeli tidak perlu berinteraksi dengan penjual, sehingga komunikasi sosial tidak terjadi, selain itu, produsen dan konsumen tidak saling mengenal. Sedangkan dalam pasar tradisional sebagian besar sebagai pasar eceran (retail), di mana pembeli mencari barang sesuai kebutuhan sendiri, keamanan dan kebersihannyapun tidak diperhatikan sehingga rasa nyaman dan amanpun tidak

Page 4: Contoh Pkm Gt Digitalisasi Usama Mikro

dirasakan oleh konsumen. Selain itu konsumen dapat melakukan tawar menawar harga dengan produsen (Penjual) sehingga harga terbentuk setelah ada tawar menawar harga (Sinaga,2006).

Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.Dari pengertian tersebut masalah yang dihadapi oleh para pelaku UKM adalah dari segi permodalan dan pemasaran. Hal ini terjadi karena kurangnya perhatian dari pemerintah dan kurang pula respon dari masyarakat terhadap produk-produk yang dihasilkan oleh UKM. Sebenarnya produk yang dihasilkan oleh UKM tidak kalah bagus dengan produk yang dihasilkan oleh industri besar maupun produk impor, tetapi produk yang dihasilkan oleh UKM kurang diminati sehingga para pelaku UKM sulit untuk melakukan pemasaran dan sulit untuk kembali ke modal awal setelah produksi (IKIP PGRI Semarang, 1998).

Kondisi yang sekarang terjadi adalah semakin tersingkirnya pasar tradisional dan digantikan dengan pasar modern, dimana barang-barang yang diperjualbelikan adalah barang-barang yang up to datesehingga konsumen lebih memilih untuk ke pasar modern daripada pasar tradisional. Hal serupa juga dialami oleh pelaku UKM. Banyak pelaku UKM yang gulung tikar karena tidak dapat mengembangkan usahanya.

Solusi yang Pernah Dilakukan

Pemerintah sepenuhnya mendukung keberadaan UKM, hal tersebut dilakukan mengingat kontribusinya yang signifikan atas lapangan kerja, inovasi dan pertumbuhan. Dukungan pemerintah tersebut bertujuan memajukan sektor UKM, agar bergairah dan tumbuh secara dinamis. Namun demikian, biasanya dukungan pemerintah terhadap UKM tersebut, tidak berjalan secara optimal, karena (1) Relevansi pembinaan jasa berlandaskan pandangan sempit tentang kebutuhan UKM, yaitu lebih banyak ditentukan dari sisi pemberian layanan (supply driven) dan bukan karena pengetahuan tentang apa yang diperlukan UKM, (2) Angkauan sasaran terbatas. Hal ini disebabkan oleh ketergantungan pada subsidi dan ketentuan jenis bantuan pemerintah terhadap UKM (Sutrisno Noer, 2010).

Sedangkan mengenai keberadaan pasar tradisional yang semakin terhimpit, telah banyak cara yang dilakukan oleh pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Hal-hal yang sudah dilakukan pemerintah antara lain dengan pembangunan pasar tradisional menjadi lebih modern, mengatur tata letak para pedagang yang berjualan dalam pasar, mengatur sistem keamanan yang baik di pasar. Tetapi hal ini sia-sia dilakukan karena peminat pasar tradisional tetap semakin hari semakin menurun (herman Malano, 2011).

Kehandalan Gagasan

Kehadiran pasar modern yang memberikan banyak kenyamanan membuat sebagian orang enggan untuk berbelanja ke pasar tradisional. Berbagai alasan mungkin akan dilontarkan orang jika ditanya:” Mengapa tidak memilih pasar tradisional?.” Dari mulai kondisi pasar yang becek dan bau, malas tawar menawar,

Page 5: Contoh Pkm Gt Digitalisasi Usama Mikro

faktor keamanan, resiko pengurangan timbangan pada barang yang dibeli, penuh sesak, dan sejumlah alasan lainnya. Padahal pasar tradisional juga masih memiliki beberapa kelebihan yang tidak dimiliki pasar modern. Diantaranya adalah masih adanya kontak sosial saat tawar menawar antara pedagang dan pembeli. Tidak seperti pasar modern yang memaksa konsumen untuk mematuhi harga yang sudah dipatok. Bagaimanapun juga pasar tradisional lebih menggambarkan denyut nadi perekonomian rakyat kebanyakan. Di sana, masih banyak orang yang menggantungkan hidupnya, dari mulai para pedagang kecil, kuli panggul, pedagang asongan, hingga tukang becak. Data dari Asosiasi Pedagang Pasar Tradisional Seluruh Indonesia (APPSI) pada tahun 2005 seperti dikutip website Kementerian Koperasi dan UKM menyebutkan, bahwa sekitar 400 toko di pasar tradisional harus tutup usaha setiap tahunnya. Jumlah ini kemungkinan akan terus bertambah seiring kehadiran pasar modern yang kian marak. Kondisi semacam ini tentu sungguh memprihatinkan(Herman Malano,2011).

Tidak hanya pasar tradisional, tetapi UKMpun juga mengalami hal yang sama yaitu semakin tersingkirkan. Tetapi para pelaku usaha tidak tinggal diam dengan keadaan yang semakin menghimpit kegiatan usaha mereka. Banyak perusahaan kecil dan menengah sering tampak sebagai usaha sia-sia dan nirlaba. Padahal, aktivitas wirausaha dibutuhkan untuk membangun sebuah kekuatan ekonomi berbagai luas. Ada hubungan kuat antara eksistensi kelas wirausaha yang kokoh dengan sebuah kondisi ekonomi yang beragam, dan keduanya berpadu untuk untuk menciptakan ekonomi nasional yang lebih ulet, menguasai perilaku pasar internasional yang tidak selalu dapat dipastikan, dan berkemampuan menyediakan kesempatan pekerjaan yang lebih besar dengan biaya lebih murah, selain itu juga menyokong pajak bagi pemerintah (Sutrisno Noer, 2010).

Pihak-pihak yang Dapat Dilibatkan dalam Implementasi

Dalam gagasan ini pihak-pihak yang dapat dilibatkan dalam mengimplementasikan harmonisasi pasar modern, pasar tradisional, dan UKM dalam sistem akuntansi penjualan antara lain :

1. Pelaku kegiatan itu sendiri

Untuk pelaku dalam kegiatan Usaha kecil Menengah (UKM) dapat menciptakan kerjasama dengan Business Development Services(BDS) atau Layanan Pengembangan Bisnis yang efektif yang bertujuan meningkatkan kinerja suatu perusahaan individual.Sedangkan untuk pasar tradisonal, para pelaku dapat melakukan seatu sinergi kerjasama ynag baik sehingga timbul suatu tata kelola pasar yang nyaman.

2. Pemerintah

Untuk pengembangan UKM dan pasar tradisional, pemerintah dapatmendukung fungsi peningkatan pasar. Hal ini tidak saja terkait dengan transaksi tradisional yang melibatkan penjual dan pembeli, namun juga terkait dengan serangkaian fungsi pelengkap pendukung perkembangan pasar yang efektif, yaitu ketersediaan informasi, penelitian dan pengembangan, tingkat koordinasi yang wajar, regulasi dan kendali mutu, perlindungan konsumen dan sebagainya. Dalam konteks ini pula, seyogyanya pemerintah

Page 6: Contoh Pkm Gt Digitalisasi Usama Mikro

mampu melakukan pendekatan yang tepat bagi pengembangan UKM dan pasar tradisonal dari aspek finansial. Oleh karenanya, iklim kondusif perlu dikembangkan, baik dari sisi penyedia modal maupun para pelaku UKM yang membutuhkannya (Noer Sutrisno,2010).

3. Masyarakat

Untuk mewujudkan karjasama yang baik antara pasar modern, pasar tradisional, dan UKM tidak terlepas dari peran masyarakat itu sendiri karena masyarakat adalah faktor utama penentu keberhasilan suatu usaha. Seberapapun gigihnya usaha itu dilakukan tetapi tidak mendapat respon yang positif dari masyarakat maka akan menjadi sia-sia. Sehingga para pelaku yang ada dalam pasar modern, pasar tradisional, dan UKM harus benar-benar memiliki cara yang jitu untuk menarik minat masyarakat.

Langkah-langkah Strategis untuk Mengimplementasikan

Untuk mewujudkan keharmonisan antara pasar modern, pasar tradisional, dan UKM terdapat beberapa langkah strategis yang dapat ditempuh, antara lain yaitu

1. Teknologi untuk Pengembangan UKM dan peningkatan kredibilitas pasar tradisional, agaknya bagi UKM masih terdapat kesulitan untuk mengakses, memanfaatkan, dan menguasai teknologi. Padahal dengan atau akuisisi teknologi (technology acquisition) secara baik, akan didapatkan efektivitas dan efisiensi dalam soal waktu, biaya, dan resiko, terutama dalam mengembangkan perusahaan UKM yang profesional. Penguasaan teknologi, terkait dengan segala aspek yang menyertai pengembangan UKM, dari mulai pengadaan bahan baku, pengolahan dan peningkatan mutu produk, distribusi, dan kelayakan atas kondisi pasar yang ada. Dengan demikian, diharapkan UKM akan semakin efektif dan efisien, memenuhi kebutuhan skala lokal, bahkan jika memungkinkan juga kebutuhan dalam skala internasional (Noer Sutrisno, 2010). Sedangkan untuk keberadaan pasar tradisional teknologi dapat digunakan untuk pemasaran produknya. Produk-produk yang ada dalam pasar tradisional baik itu dalam bentuk bahan baku maupun bahan jadi dapat dipasarkan melalui tenologi canggih.

2. Adanya perhatian lebih dari pemerintah, seharusnya pemerintah melakukan berbagai langkah konkret untuk meningkatkan sinergi dari keberadaan pasar modern, pasar tradisional, dan UKM sehingga suatu harmonisasi dapat tercipta. Pemerintah dapat membatasi perkembangan pasar modern sehingga tidak mematikan keberadaan pasar tradisional. Sedangkan untuk produk-produk UKM dapat melakukan suatu kerjasama untuk mewadahi hasil karya para UKM sehingga keberadaan UKM tetap aktif. Dari segi permodalan pemerintahtidak selaku memberikan bantuan permodalan, tetapi melakukan peninjauan ulang dari modal yang diberika sehingga para pelaku tidak selalu bergantung pada batuan pemerintah.

3. Pemilahan produk-produk yang benar-benar bermanfaat, maksudnya disini adalah untuk memanfaatkan kasil karya dari para pelaku UKM, selain itu juga untuk meningkatkan rasa cinta pada kasil karya sendiri.

KESIMPULAN

Page 7: Contoh Pkm Gt Digitalisasi Usama Mikro

Gagasan yang Diusulkan

Pasar modern maupun pasar tradisional sama-sama merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli. Namun kedua pasar tersebut memiliki perbedaan. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari mutu pelayanan serta pendistribusian, selain itu juga terdapat perbedaan dari segi kebersihan, harga, keamanan, dan modal. Pada umumnya pasar modern mengutamakan pelayanan yang menyenangkan, bangunannya baik, tempatnya nyaman segala kebutuhan pembeli diperhatikan, mulai dari parkir dan sarana lain, namun pembeli tidak perlu berinteraksi dengan penjual, sehingga komunikasi sosial tidak terjadi, selain itu, produsen dan konsumen tidak saling mengenal. Sedangkan dalam pasar tradisional sebagian besar sebagai pasar eceran (retail), di mana pembeli mencari barang sesuai kebutuhan sendiri, keamanan dan kebersihannyapun tidak diperhatikan sehingga rasa nyaman dan amanpun tidak dirasakan oleh konsumen. Selain itu konsumen dapat melakukan tawar menawar harga dengan produsen (Penjual) sehingga harga terbentuk setelah ada tawar menawar harga.

Sedangkan usaha Kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat. Masalah yang dihadapi oleh para pelaku UKM adalah dari segi permodalan dan pemasaran. Hal ini terjadi karena kurangnya perhatian dari pemerintah dan kurang pula respon dari masyarakat terhadap produk-produk yang dihasilkan oleh UKM. Sebenarnya produk yang dihasilkan oleh UKM tidak kalah bagus dengan produk yang dihasilkan oleh industri besar maupun produk impor, tetapi produk yang dihasilkan oleh UKM kurang diminati sehingga para pelaku UKM sulit untuk melakukan pemasaran dan sulit untuk kembali ke modal awal setelah produksi. Kondisi yang sekarang terjadi adalah semakin tersingkirnya pasar tradisional dan digantikan dengan pasar modern, dimana barang-barang yang diperjualbelikan adalah barang-barang yang up to datesehingga konsumen lebih memilih untuk ke pasar modern daripada pasar tradisional. Hal serupa juga dialami oleh pelaku UKM. Banyak pelaku UKM yang gulung tikar karena tidak dapat mengembangkan usahanya.

Jika kerjasama antara pasar modern, pasar tradisional, dan UKM dapat diciptakan maka akan timbul harmonisasi yang baik sehingga ketimpagan yang menjadi masalah akan dapat dihindarkan.

Teknik Implementasi

Untuk menciptakan harmonisasi antar pasar modern, pasar tradisional, dan UKM terdapat beberapa langkah yang dapat dilakukan, yaitu

1. Pelaku kegiatan itu sendiri, untuk pelaku dalam kegiatan Usaha kecil Menengah (UKM) dapat menciptakan kerjasama dengan Business Development Services (BDS) atau Layanan Pengembangan Bisnis yang efektif yang bertujuan meningkatkan kinerja suatu perusahaan individual. Sedangkan untuk pasar tradisonal, para pelaku dapat melakukan seatu sinergi kerjasama ynag baik sehingga timbul suatu tata kelola pasar yang nyaman.

Page 8: Contoh Pkm Gt Digitalisasi Usama Mikro

2. Pemerintah, untuk pengembangan UKM dan pasar tradisional, pemerintah dapat mendukung fungsi peningkatan pasar. Hal ini tidak saja terkait dengan transaksi tradisional yang melibatkan penjual dan pembeli, namun juga terkait dengan serangkaian fungsi pelengkap pendukung perkembangan pasar yang efektif, yaitu ketersediaan informasi, penelitian dan pengembangan, tingkat koordinasi yang wajar, regulasi dan kendali mutu, perlindungan konsumen dan sebagainya. Dalam konteks ini pula, seyogyanya pemerintah mampu melakukan pendekatan yang tepat bagi pengembangan UKM dan pasar tradisonal dari aspek finansial. Oleh karenanya, iklim kondusif perlu dikembangkan, baik dari sisi penyedia modal maupun para pelaku UKM yang membutuhkannya.

3. Masyarakat, untuk mewujudkan karjasama yang baik antara pasar modern, pasar tradisional, dan UKM tidak terlepas dari peran masyarakat itu sendiri karena masyarakat adalah faktor utama penentu keberhasilan suatu usaha. Seberapapun gigihnya usaha itu dilakukan tetapi tidak mendapat respon yang positif dari masyarakat maka akan menjadi sia-sia. Sehingga para pelaku yang ada dalam pasar modern, pasar tradisional, dan UKM harus benar-benar memiliki cara yang jitu untuk menarik minat masyarakat.

Prediksi Keberhasilan Gagasan

Upaya yang dilakukan pemerintah untuk mewujudkan sinergi antar pasar modern, pasar tradisional, dan UKM telah maksimal walaupun hasilnya kurang maksimal, tetapi bila kerjasama dan komunikasi dapat dijalin dengan baik maka tak dapat dipungkiri suatu harmonisasi dalam usaha dapat tercapai. Produk-produk yang dihasilkan oleh UKM tidak hanya dipasarkan dalam pasar tradisional tetapi juga dalam pasar modern sehingga hasil produksi lokal dapat menguasai pemasaran nasional.