12
PANCASILA SEBAGAI FALSAFAH DAN IDEOLOGI NEGARA Pengertian Pancasila Pancasila ialah hasil pemikiran manusia di Indonesia untuk mencari kebenaran hingga mendekati kesungguhan yang digenggamnya seirama dengan ruang dan waktu. Hasil pemikiran manusia yang sistematik itu, kemudian dituangkan dalam rangkaian rumusan kalimat yang mengandung satu pemikiran yang bulat dan bermakna untuk dijadikan dasar, sendi, azas dan pedoman hidup serta kehidupan bersama dalam Negara RI, yang diberi nama “Pancasila”. Pancasila yang terdiri dari lima sila, setiap silanya merupakan suatu asas sendiri, fungsi sendiri, namun secara keseluruhan merupakan kesatuan yang sistematis. Pengertian Filsafat Kata falsafah (Filsafat) berasal dari bahasa Yunani yaitu phiilosophia: philo/philos/philein yang artinya cinta dan Sophia yang berarti Kebijakan. Jadi, filsafat artinya cinta dan kebijakan atau hakikat kebenaran. 1. Sistem filsafat Mengajarkan tentang sumber dan hakikat, realitas, filsafat hidup, dan tata nilai (etika). Dan sebaliknya filsafat yang mengajarkan hanya sebagian kehidupan(sektoral, fragmentaris) tak

CONTOH MAKALAH PANCASILA SEBAGAI FALSAFAH DAN IDEOLOGI NEGARA2.docx

Embed Size (px)

DESCRIPTION

makalah Pancasila

Citation preview

Page 1: CONTOH MAKALAH PANCASILA SEBAGAI FALSAFAH DAN IDEOLOGI NEGARA2.docx

PANCASILA SEBAGAI FALSAFAH DAN IDEOLOGI

NEGARA  

 Pengertian Pancasila

Pancasila ialah hasil pemikiran manusia di Indonesia untuk mencari kebenaran hingga

mendekati kesungguhan yang digenggamnya seirama dengan ruang dan waktu. Hasil

pemikiran manusia yang sistematik itu, kemudian dituangkan dalam rangkaian rumusan

kalimat yang mengandung satu pemikiran yang bulat dan bermakna untuk dijadikan dasar,

sendi, azas dan pedoman hidup serta kehidupan bersama dalam Negara RI, yang diberi nama

“Pancasila”. Pancasila yang terdiri dari lima sila, setiap silanya merupakan suatu asas sendiri,

fungsi sendiri, namun secara keseluruhan merupakan kesatuan yang sistematis. 

Pengertian Filsafat

     Kata falsafah (Filsafat) berasal dari bahasa Yunani yaitu phiilosophia: philo/philos/philein

yang artinya cinta dan Sophia yang berarti Kebijakan. Jadi, filsafat artinya cinta dan

kebijakan atau hakikat kebenaran.

1. Sistem filsafat

    Mengajarkan tentang sumber dan hakikat, realitas, filsafat hidup, dan tata nilai (etika). Dan

    sebaliknya filsafat yang mengajarkan hanya sebagian kehidupan(sektoral, fragmentaris) tak

    dapat disebut filsafat, melainkan hanya ajaran filosofis seorang ahli filsafat.

2. Nilai – nilai Pancasila Berwujud dan Bersifat Filsafat 

    Pendekatan filsafat pancasila adalah ilmu pengetahuan yang mendalam tentang pancasila

    untuk mendapatkan pengertian yang mendalam.

3. Aliran-Aliran Filsafat

Aliran Matrealisme

      Mengajarkan bahwa hakikat realitas kesemestaan, termasuk mahluk hidup,

manusia, ialah

      materi.

Aliran Idealisme/Spritualisme

      Aliran ini mengajarkan bahwa ide atau spirit manusia yang menentukan hidup dan

      pengertian manusia.

Page 2: CONTOH MAKALAH PANCASILA SEBAGAI FALSAFAH DAN IDEOLOGI NEGARA2.docx

Aliran Realisme

      Aliran realisme mengajarkan bahwa kedua aliran diatas, matrealisma dan

idealisme yang bertentangan itu, tidak sesuai dengan kenyataan.

1. PANCASILA SEBAGAI FALSAFAH NEGARA

Pancasila adalah falsafah dan ideologi bangsa ini yang belum tergantikan hingga

saat ini. Di dalamnya banyak nilai-nilai yang membentuk karakter dan budaya bangsa,

pancasila juga terlahir dari sejarah bangsa Indonesia yang panjang dan penuh perjuangan

mencapai kemerdekaan. Bila pemerintah dan masyarakat ingin mengembalikan jati diri

bangsa, maka sebaliknya bangsa ini harus bisa mempurifikasi dan menghayati makna dari

semua sila pancasila, karena memang pancasila adalah acuan kita dalam hidup bangsa dan

bernegara. Bila dikaitkan dengan kondisi yang ada saat ini, pancasila sebagai falsafah negara

merupakan rumusan nilai idealisme bangsa yang secara konseptual memberikan tuntunan

politik bagi rakyat dan pemerintah tentang bagaimana menemukan pemecahan persoalan

negara secara mandiri dan bermartabat, termasuk masalah keterpurukan ekonomi saat ini.

Dalam falsafah pancasila, masyarakat Indonesia tidak hanya berjuang demi

kemerdekaan wilayah semata, akan tetapi lebih dari kemerdekaan yang harus dicapai bangsa

Indonesia adalah kemerdekaan diri. Yang dimaksud oleh kemerdekaan diri adalah kondisi

ekonomi yang membaik dam kemakmuran menyeluruh bagi semua masyarakat Indonesia.

Hal ini wajib dikaitkan bangsa yang pancasila bila semua masyarakat Indonesia dapat

merasakan kemakmuran dan keamanan ekonomi di Negara ini. Pemerintah sangat

bertanggung jawab akan hal ini demi menjaga identitas bangsa dan upaya untuk

mengembalikan jati diri bangsa.

Semua kebijakan ekonomi yang menyangkut dengan investor dan bantuan asing,

haruslah dilandasi dengan asas-asas pancasila, agar Negara ini tidak kehilangan kendali

dalam dan tetap focus dalam upaya untuk mensejahterakan rakyat. Mengembalikan jati diri

bangsa adalah hal yang berat, akan tetapi bila pemerintah kesejahteraan bangsa dan tetap

berdiri di atas ideologi pancasila maka bangsa ini akan mampu untuk mengembalikan jati

diri bangsa ini.

Page 3: CONTOH MAKALAH PANCASILA SEBAGAI FALSAFAH DAN IDEOLOGI NEGARA2.docx

Kesatuan Sila-sila Pancasila sebagai Sistem Filsafat

Kesatuan sila-sila Pancasila (Sistem Pancasila) dan system filsafat harus memiliki

obyek, metoda, sistem dan pendekatan yang sama, agar Pancasila merupakan sistem filsafat

bangsa Indonesia, pembuktiannya sebagai berikut:

Obyek Filsafat, secara formal ialah kebenaran hakiki dari segala sesuatu yang ada,

sedangkan obyek materialnya yaitu Tuhan YME, Manusia, Dunia dan Alam Semesta.

Sedangkan obyek Pancasila secara formal ialah keadilan sosial yang hakiki dari

segala sesuatu yang ada (dalam wilayah Negara RI), sedangkan obyek materialnya

yaitu Tuhan YME, Manusia, Satu, Rakyat dan Adil (kata dasar dari sila-sila

pancasila).

Metoda filsafat dan Pancasila adalah sama, yaitu metoda transendental (matefisika).

Metoda ini untuk memahami dibalik fisik segala sesuatu yang ada. Metoda

fenomenologis, untuk memahami segala sesuatu yang sifatnya Nampak / menggejala,

sedangkan metoda empirik digunakan untuk menelaah segala sesuatu yang sifatnya

ada dan real.

Sistem Filsafat dan sistem Pancasila adalah sama, yaitu memiliki sistem yang terbuka,

artinya analisa-ilmiah yang digunakan dalam mencapai obyeknya diterima secara

terbuka. Sifat keterbukaan Pancasila, terbukti tidak membahayakan Pancasila itu

sendiri, bahkan dengan keterbukaannya itu dapat memperkaya khasanah bangsa,

namun hanya diinkorporasi yang sesuai dengan nilai-nilai kepribadiaan Pancasila,

tidak diambil alih oleh semua pihak (warga negara asing) yang masuk ke Indonesia.

Pendekatan yang digunakan Filsafat dan Pancasila juga sama, yaitu induktif dan

deduktif.

2. PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA

a.      Pengertian Ideologi

Istilah ideologi berasal dari kata idea yang berarti gagasan, konsep, pengertian dasar,

cita-cita dan logos berarti ilmu. Secara harfiah, ideologi berarti ilmu. Berarti ilmu

pengetahuan dasar. Dalam pengertian sehari-hari, idea disamakan artinya dengan cita-cita

yang merupakan dasar, pandangan/paham. Pengertian ideologi secara umum adalah suatu

kumpulan gagasan, ide, keyakinan serta kepercayaan yang bersifat sistematis yang

memberikan arah dan menyangkut tingkah laku sekelompok manusia tertentu dalam berbagai

bidang kehidupan, seperti; bidang politik, hukum, hankam, sosial-budaya, dan bidang

Page 4: CONTOH MAKALAH PANCASILA SEBAGAI FALSAFAH DAN IDEOLOGI NEGARA2.docx

keagamaan.

b. Dimensi Positif & Dimensi Negatif dari Ideologi

Keragaman makna ideologi mencerminkan dimensi positif dan negatif ideologi itu. Meskipun

ideologi memiliki makna yang bermacam-macam (beragam), namun tidak perlu untuk

dipertentangkan. Keragaman tersebut mencermenkan 2 kutub ideologi, yaitu;

1.    Ideologi dapat menjadi sesuatu yang baik, manakala ideologi mampu menjadi pedoman

hidup menuju kehidupan yang lebih baik (Dimensi positif ideologi = menjadi pandangan

hidup).

2.    Ideologi menjadi hal yang tidak baik, bila ideologi dijadikan alat untuk menyembunyikan

kepentingan penguasa (Dimensi negatif ideologi = ideologi tidak lebih dari sebuah

kesadaran palsu).  

c. Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa

Artinya, pancasila merupakan kumpulan atau seperangkat nilai yang diyakini

kebenarannya oleh pemerintah dan rakyat Indonesia yang digunakan oleh bangsa Indonesia

untuk menata atau mengatur masyarakat Indonesia atau berwujud idiologi yang dianut oleh

Negara (pemerintah dan rakyat) Indonesia secara keseluruhan, bukan milik seseorang atau

golongan tertentu atau masyarakat tertentu saja, namun milik bangsa Indonesia secara

keseluruhan. Ideologi Pancasila sebagai keseluruhan pandangan, cita-cita, maupun keyakinan

dan nilai-nilai bangsa Indonesia secara normatif perlu diwujudkan dalam tata kehidupan

berbangsa dan bernegara guna menjunjung tercapainya suatu keadilan sosial bagi seluruh

rakyat Indonesia.Pancasila adalah ideologi nasional yang dapat dan perlu diklasifikasi

sebagai berikut:

Dilihat dari kandungan muatan suatu ideologi, setiap ideologi mengandung

didalamnya sistem nilai yang diyakini sebagai sesuatu yang baik dan benar. Nilai-nilai

itu akan merupakan cita-cita yang mamberi arah terhadap perjuangan bangsa dan

Negara.

Sistem nilai kepercayaan itu tumbuh dan dibentuk oleh interaksinya dengan berbagai

pandangan dan aliran yang berlingkup dan menjadi kesepakatan bersama dari suatu

bangsa.

Page 5: CONTOH MAKALAH PANCASILA SEBAGAI FALSAFAH DAN IDEOLOGI NEGARA2.docx

Sistem nilai itu teruji melalui perkembangan sejarah secara terus menerus dan

menumbuhkan consensus dasar yang tercermin dalam kesepakatan para pendiri

Negara (the founding father).

Sistem nilai itu memiliki nilai psikologis yang tumbuh dan dibentuk melalui

pengalaman bersama dalam suatu perjalanan sejarah bersama, sehingga memberi

kekuatan motivasional untuk tunduk pada cita-cita nilai bersama.

Sistem nilai itu telah memperoleh kekuatan konstitusional sebagai dasar Negara dan

sekaligus menjadi cita-cita luhur bangsa dan Negara.

Selaku Ideologi Nasional, Pancasila memiliki beberapa dimensi, yaitu:

Dimensi Idealitas,

Artinya, ideologi Pancasila mengandung harapan-harapan dan cita-cita diberbagai bidang

kehidupan yang ingin dicapai masyarakatnya.

Dimensi Realitas,

Artinya nilai-nilai dasar yang terkandung di dalamnya bersumber dari nilai-nilai yang hidup

dalam masyarakat penganutnya, yang menjadi milik mereka bersama dan yang tak asing bagi

mereka.

Dimensi Normalitas,

Artinya Pancasila mengandung nilai-nilai yang bersifat mengikat masyarakatnya yang berupa

norma-norma atau aturan yang harus dipatuhi atau ditaati yang sifatnya positif.

Dimensi Fleksibelitas,

Artinya ideologi Pancasila itu mengikuti perkembangan zaman, dapat berinteraksi dengan

perkembangan zaman, dapat mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi, bersifat terbuka

atau demokratis, mempersegar diri, memberi peluang masyarakatnya untuk mengembangkan

pemikiran-pemikiran baru tentang nilai dasar yang terkandung di dalamnya dan

memperkokoh diri dari waktu ke waktu.

Fungsi Pancasila sebagai Ideologi Negara, yaitu;

Page 6: CONTOH MAKALAH PANCASILA SEBAGAI FALSAFAH DAN IDEOLOGI NEGARA2.docx

1.    Mempersatuakan bangsa, memelihara dan mengukuhkan persatuan dan kesatuan;

2.    Membimbing dan mengarahkan bangsa menuju tujuannya;

3.    Memberikan tekad untuk memelihara dan mengembangkan identitas bangsa;

4.    Menyoroti realita yang ada dan mengkritisi upaya perwujudan cita-cita yang terkandung

dalam Pancasila. Jadi, Pancasila sebagai Ideologi Nasional artinya Pancasila telah menjadi

asas dalam kehidupan bermasyarakat, lembaga kemasyarakatan, orpol, ormas di pusat

maupun di daerah, dalam setiap melakukan kegiatan maupun perencanaan serta mengejar

tujuan, harus sejalan dan sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Kedudukan pancasila sebagai ideologi bangsa tercantum dalam ketetapan MPR No.

XVIII/NIPR/1998 tentang pencabutan ketetapan MPR RI No. II/MEMPEROLEH/1978

tentang pedoman penghayatan dan pengamalan pancasila (EKa Prasetya Pancakarsa) dan

penetapan tentang penegasan pancasila sebagai dasar negara. Pada pasal 1 ketetapan tersebut

dinyatakan, bahwa negara dari Negara Kesatuan Republik Indonesia yang harus dilaksanakan

secara konsisten dalam kehidupan bernegara

Catatan risalah/penjelasan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

ketetapan tersebut menyatakan bahwa, dasar negara yang dimaksud dalam ketetapan ini di

dalamnya mengandung makna sebagai ideologi nasional, cita-cita, dan tujuan negara.

Dengan mendasarkan pada ketetapan MPR tersebut , secara jelas dinyatakan bahwa

kedudukan pancasila dalam kehidupan bernegara Indonesia adalah sebagai berikut:

i. Sebagai Dasar Negara Dari Negara Kesatuan Republik Indonesia

Adapun makna pancasila sebagai dasar negara, yaitu sebagai berikut:

Sebagai dasar me-negara atau pedoman untuk menata negara merdeka

Indonesia. Artinya me-negara adalah menunjuk sifat aktif dari pada

sekedar bernegara

Sebagai dasar untuk ulah atau aktivitas negara. Diartikan bahwa

aktivitas dan pembangunan yang dilaksanakan dengan negara

berdasarkan peraturan perundangan yang merupakan penjabaran dan

sesuai dengan prinsip-prinsip yang terkandung dalam pancasila dan

Undang-Undang Dasar 1945

ii. Sebagai ideologi nasional dari negara kesatuan Republik Indonesia

Ideologi nasional mengandung makan ideologi yang memuat cita-cita dan tujuan dari

Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Page 7: CONTOH MAKALAH PANCASILA SEBAGAI FALSAFAH DAN IDEOLOGI NEGARA2.docx

c.       Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka

Ideologi Pancasila memenuhi syarat sebagai ideologi terbuka, karena mempunyai cita-cita

sebagai berikut

1. Bahwa nilai-nilai dan cita-citanya tidak berasal dari luar, melainkan digali dan

diambil dari moral dan budaya masyarakat itu sendiri.

2. Dasarnya bukan keyakinan ideologis sekelompok orang, melainkan hasil musyawarah

dan konsensus masyarakat

3. Bahwa ideologi itu tidak diciptakan oleh negara, melainkan digali dan ditemukan

dalam masyarakat itu sendiri. Masyarakat memiliki ideologi pancasila

Pancasila sebagai suatu ideologi tidak bersifat kaku dan tertutup, namun bersifat

reformatif, dinamis, dan terbuka. Hal ini dimaksudkan bahwa ideologi Pancasila mampu

menyesuaikan dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan, dan teknologi, serta

dinamika perkembangan aspirasi masyarakat. Keterbukaan ideologi Pancasila bukan berarti

mengubah nilai-nilai dasar yang terkandung di dalamnya, namum mengeksplisitkan wawasan

secara lebih konkrit sehingga memiliki kemampuan reformatif untuk memecahkan masalah-

masalah aktual yang senantiasa berkembang seiring dengan aspirasi rakyat.

Pancasila sebagai ideologi terbuka mengandung nilai-nilai sebagai berikut:

Nilai Dasar

Yaitu esensi dari sila-sila Pancasila yang bersifat universal. Dalam nilai dasar,

terkandung cita-cita, tujuan, serta nilai-nilai yang baik dan benar. Nilai dasar tertuang dalam

pembukaan UUD 1945. Oleh karena, Pembukaan memuat nilai-Nilai Dasar Ideologi Pancasila,

maka Pembukaan UUD 1945 merupakan norma dasar yang menjadi tertib hukum tertinggi.

Nilai Instrumental

Yaitu eksplitasi penjabaran lebih lanjut dari nilai-nilai dasar ideologi Pancasila.

Misalnya, dalam UUD 1945 dan Garis-Garis Besar Haluan Negara yang lima tahun

senantiasa disesuaikan dengan perkembangan zaman, aspirasi masyarakat, undang-undang

departemen-departemen sebagai lembaga pelaksana dan sebagai pada aspek ini senantiasa

dapat dilakukan perubahan (reformatif)

Page 8: CONTOH MAKALAH PANCASILA SEBAGAI FALSAFAH DAN IDEOLOGI NEGARA2.docx

Nilai Praktis

Yaitu nilai-nilai instrumental sebagai realisasi dengan pengalaman yang bersifat

nyata dalam kehidupan sehari-hari, seperti , bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam

realisasi nilai praktis, penjabaran nilai-nilai Pancasila senantiasa berkembang dan selalu dapat

dilakukan perubahan dan perbaikan (reformasi) sesuai dengan perkembangan zaman, ilmu

pengetahuan dan teknologi, serta aspirasi masyarakat.

d. Peranan Ideologi dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, Bernegara

1.    Sebagai Dasar

Artinya merupakan pangkal tolak, asas atau fundasi diatas mana semua kegiatan kehidupan

masyarakat, bangsa, Negara, dibangun dari dasar tersebut, umumnya berasal dari nilai-nilai

yang terkandung dan hidup dalam masyarakat itu sendiri.

2.    Sebagai Pengaruh

Artinya sebagai pengatur dan pengendali kehidupan masyarakat, bangsa dan Negara. Berupa

norma-norma atau aturan-aturan yang harus dipatuhi agar arah untuk mencapai cita-cita atau

tujuan tidak menyimpang.

  

3.    Sebagai Tujuan,

Artinya semua aktifitas dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, berbegara, pada

akhirnya mengarah pada suatu tujuan atau cita-cita yang terkandung dalam ideologi yang

dipakai.