contoh makalah koperasi

Embed Size (px)

Citation preview

  • KOPERASI UNIT DESA MEKAR UNGARAN DALAM

    MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN ANGGOTA DAN BERBAGAI

    HAMBATANNYA

    Skripsi

    Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Negeri Semarang

    Oleh

    SUYANTO

    NIM 3401403027

    FAKULTAS ILMU SOSIAL

    JURUSAN HUKUM DAN KEWARGANEGARAAN

    2007

  • PERSETUJUAN PEMBIMBING

    Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan kesidang panitia ujian

    skripsi pada :

    Hari :

    Tanggal :

    Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

    Drs. Hamonangan Sigalingging M.Si Drs. Suprayogi M.Pd NIP.130795081 NIP.131474095

    Mengetahui,

    Ketua Jurusan HKn

    Drs. Slamet Sumarto M.Pd NIP. 131570070

  • PENGESAHAN KELULUSAN

    Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan sidang panitia ujian Skripsi Fakultas Ilmu

    Sosial, Universitas Negeri Semarang:

    Hari : Sabtu

    Tanggal : 23 Juni 2007.

    Penguji Skripsi

    Drs. Eko Handoyo MSi NIP.131764048

    Anggota I Anggota II

    Drs. H. Hamonangan Sigalingging M.Si Drs. Suprayogi M.Pd NIP.130795081 NIP.131474095

    Mengetahui :

    Dekan,

    Drs. Sunardi, MM NIP. 130367998

  • PERNYATAAN

    Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya

    sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain, baik sebagian atau seluruhnya.

    Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk

    berdasarkan kode etik ilmiah.

    Semarang, Mei 2007

    Suyanto NIM 3401403027

  • MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO

    Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikatnya bersholawat untuk nabi, hai

    orang-orang beriman, bersholawatlah kamu untuk nabi dan ucapkan salam

    penghormatan padanya (Qs Al Ahzab 563)

    PERSEMBAHAN Dengan mengucap puji dan syukur kepada Allah SWT,

    Rosullah Muhammad SAW, serta Malaikat - Malaikat

    Allah SWT, dan makhluk-makhluknya, skripsi ini aku

    persembahkan untuk :

    1. Ibu dan Bapakku tercinta

    2. Guru dunia akhirat saya, Abah Abdullah Anik, Al

    alamah Syekh Abdul Qodir Assegaf, Al alamah

    Abdullah bin Alwi Alhadad, Al alamah Al fakhihil

    Mukhodam bin Alwi, Al alamah Syekh Abdul Qodir

    Jaelani, Al alamah Ali bin Muhammad Al Habsyi, dan

    Al alamah Anis bin Ali bin Muhammad Al habsyi dan

    Wali-Wali Allah yang lain.

    3. Kakak dan adik saya, Sunaryo dan Mokhamad

    Hermanto

    4. Sahabat-sahabatku yang aku cintai dan aku sayangi Edy

    K, Sunaryanto, Sri Murniasih, Shanti L, Reni A, Ika L,

    Ratih, Shofiana, Sofiatun, Rohana, Diyah A, Sri J, dan

    Indah.

    5. Teman kostku, kang Alim, Imam S, Gandhi, Benny,

    Kasmad, Aan dan yang lain.

    6. Almamaterku

  • KATA PENGANTAR

    Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat

    Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini

    dengan judul Koperasi Unit Desa Mekar Ungaran Dalam Meningkatkan

    Kesejahteraan Anggota Dan Berbagai Hambatannya yang diajukan untuk

    melengkapi syarat-syarat dalam menyelesaikan progam studi tingkat sarjana pada

    Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang.

    Selama penyusunan skripsi ini banyak kendala yang penulis hadapi, namun

    berkat bimbingan serta bantuan dari berbagai pihak semua kendala tersebut dapat

    teratasi. Pada kesempatan ini dengan ketulusan hati penulis, penulis ingin

    menyampaikan rasa terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada yang terhormat :

    1. Prof. Dr.H.Sudijono Sastroatmojo, MSi Rektor Universitas Negeri Semarang

    2. Drs. Sunardi, MM, Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang

    3. Drs. Slamet Sumarto, MPd Ketua Jurusan Hukum dan Kewarganegaran

    Universitas Negeri Semarang

    4. Drs. Eko Handoyo, MSi, Penguji skripsi di Jurusan Hukum dan

    Kewarganegaraan

    5. Drs. H. Hamonangan Sigalingging, MSi, Dosen Pembimbing I yang penuh

    dengan keikhlasan dalam memberikan segala saran, petunjuk dan bimbingan

    hingga terselesaikanya skripsi ini

    6. Drs. Suprayogi, MPd, Dosen Pembimbing II yang dengan sabar mengarahkan

    dan membimbing penulis dalam menyusun skripsi dari awal hingga akhir.

  • 7. Seluruh anggota, pengurus, pengawas dan karyawan Koperasi Unit Desa Mekar

    Ungaran yang telah memberikan keterangan yang penulis perlukan dalam

    penyusunan skripsi ini

    8. Bapak H. Moesdaan selaku ketua pengurus Koperasi Unit Desa Mekar Ungaran

    yang telah memberikan ijinnya kepada penulis untuk melakukan penelitian di

    Koperasi Unit Desa Mekar Ungaran.

    9. Ibu, Bapak, Kakak, Adik, Kang Arif, Abah Anik, bib Syafik, bib syekh,bib kris

    dan teman-temanku yang telah memberikan dorongan dan doa sehingga

    terselesainya skripsi ini

    10. Semua pihak yang tidak penulis sebutkan satu persatu yang telah ikut membantu

    hingga terselesainya skripsi ini

    Akhirnya penulis berharap semoga penulisan skripsi ini dapat bermanfaat bagi

    yang membutuhkanya (Amin)

    Semarang, Mei 2007

    Penulis

  • Sari

    Suyanto. 2007, Koperasi Unit Desa Mekar Ungaran Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Anggota dan Berbagai Hambatannya. Skripsi. Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing : I. Drs. Hamonangan Sigalingging, MSi. II. Drs. Suprayogi, MPd. 96.

    Koperasi merupakan organisasi ekonomi yang berasaskan kekeluargaan dengan mengutamakan rasa persaudaraan. Koperasi hadir di tengah-tengah masyarakat dengan mengemban tugas dan tujuan untuk mewujudkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masayarakat pada umumnya. Salah satu bentuk koperasi adalah Koperasi Unit Desa Mekar Ungaran yang menjalankan unit usaha : unit simpan pinjam, pengolahan atau pemasaran hasil produksi, menyediakan atau menyalurkan sarana produksi pertanian, menyediakan keperluan barang-barang konsumsi dan menyediakan segala macam bentuk jasa..

    Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah : pertama upaya apakah yang dilakukan KUD Mekar Ungaran dalam meningkatkan kesejahteraan anggotanya. kedua, hambatan apakah yang dihadapi KUD Mekar Ungaran dalam meningkatkan kesejahteraan anggotanya, dan ketiga upaya apakah yang dilakukan KUD Mekar Ungaran di dalam mengatasi hambatan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah: pertama untuk mengetahui upaya yang dilakukan KUD Mekar Ungaran dalam meningkatkan kesejahteraan anggotanya. kedua, untuk mengetahui hambatan yang dihadapi KUD Mekar Ungaran dalam meningkatkan kesejahteraan anggotanya, dan ketiga untuk mengetahui upaya yang dilakukan KUD Mekar Ungaran dalam mengatasi hambatan tersebut.

    Dasar penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan dan metode kualitatif yang berfokus pada upaya yang dilakukan KUD Mekar Ungaran di dalam meningkatkan kesejahteraan anggotanya, hambatan yang dihadapi KUD Mekar Ungaran dalam meningkatkan kesejahteraan anggotanya dan upaya yang dilakukan KUD Mekar Ungaran di dalam mengatasi hambatan tersebut. Sumber data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dokumentasi dan studi kepustakaan. Keabsahan data di uji dengan trianggulasi, kemudian dianalisis dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan

    Hasil penelitian, menunjukkan bahwa upaya yang dilakukan KUD Mekar Ungaran dalam meningkatkan kesejahteraan anggotanya yaitu dengan cara memberikan kredit yang tidak berbelit-belit, pemberian SHU, pemberian santunan kematian bagi anggota yang meninggal dunia, kegiatan pemberian bingkisan lebaran dan beasiswa. Hambatan yang dihadapi KUD Mekar Ungaran dalam meningkatkan kesejahteraan anggotanya adalah : kurangnya modal, letak kantor kurang strategis, kredit macet dan rendahnya partisipasi anggota. Upaya yang dilakukan KUD Mekar dalam mengatasi hambatan mengenai pertama, kurangnya modal yaitu dengan pemupukan modal yaitu membuat simpanan wajib khusus. kedua, tempat kurang strategis, yaitu plubikasi unit usaha KUD Mekar Ungaran. ketiga, adanya kredit macet, yaitu membentuk tim penagih kredit. keempat, rendahnya partisipasi anggota,

  • yaitu dengan cara memberikan penyuluhan-penyuluhan mengenai perkoperasian, khususnya mengenai pentingnya peranan anggota di dalam sebuah koperasi.

    Berdasarkan dari hasil penelitian dapat disimpulkan, upaya yang dilakukan KUD Mekar Ungaran dalam meningkatkan kesejahteraan anggotanya adalah pemberian kredit kepada anggota, pemberian SHU, pemberian dana santunan, pemberian bingkisan dan pemberian beasiswa. Kendala atau hambatan yang dihadapi KUD Mekar Ungaran dalam meningkatkan kesejahteraan anggotanya adalah kurangnya modal, letak wilayah kurang strategis, kredit macet dan masih rendahnya partisipasi anggota. Upaya yang dilakukan KUD Mekar dalam mengatasi hambatan mengenai pertama, kurangnya modal yaitu dengan cara pemupukan modal. kedua, tempat kurang strategis, yaitu dengan cara pembuatan brosur unit usaha KUD Mekar Ungaran ketiga, adanya kredit macet, yaitu membentuk tim yang akan ditugaskan untuk menagih kerumahnya. keempat, masih rendahnya partisipasi anggota, yaitu dengan cara memberikan penyuluhan-penyuluhan mengenai perkoperasian, khususnya mengenai pentingnya peranan anggota di dalam sebuah koperasi.

    Saran yang dapat diajukan dari hasil penelitian ini, yaitu untuk mengatasi hambatan yang dihadapi KUD Mekar Ungaran maka KUD Mekar Ungaran perlu menambah modal dengan cara meningkatkan simpanan pokok, simpanan wajib dan simpanan wajib khusus dan kesadaran anggota koperasi perlu ditingkatkan

  • DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL i

    PERSETUJUAN PEMBIMBING ii

    PENGESAHAN KELULUSANiii

    PERNYATAAN ...iv

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN.....v

    KATA PENGANTAR ..vi

    SARIviii

    DAFTAR ISI .x

    DAFTAR TABELxiv

    DAFTAR GAMBAR....xv

    DAFTAR LAMPIRANxvi

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah 1

    B. Identifikasi dan Pembatasan Masalah 6

    C. Perumusan Masalah9

    D. Tujuan Penelitian9

    E. Manfaat Penelitian .9

    F. Sistematika Penulisan Skripsi10

    BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA TEORITIK

    A. Koperasi

    1. Sejarah Koperasi .13

    2. Pengertian Koperasi. 24

  • 3. Landasan Koperasi.. 25

    4. Azas-azas Koperasi .27

    5. Fungsi, Peran dan Prinsip Koperasi 29

    6. Tujuan Koperasi ..31

    7. Perangkat Organisasi Koperasi35

    B. Kesejahteraan Anggota 38

    C. Koperasi Unit Desa

    1. Pengertian Koperasi Unit Desa40

    2. Tujuan .41

    3. Bentuk Usaha ..41

    D. Kerangka Teoritik 44

    BAB III METODE PENELITIAN

    A. Dasar Penelitian46

    B. Lokasi Penelitian .47

    C. Fokus Penelitian ..47

    D. Sumber Data Penelitian47

    E. Alat dan Tehnik Pengumpulan Data48

    F. Keabsahan Data ..50

    G. Model Analisis Data52

    H. Prosedur Penelitian .54

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Hasil Penelitian

    1. Gambaran Umum Koperasi Unit Desa Mekar Ungaran

  • a. Sejarah Berdirinya KUD Mekar Ungaran.56

    b. Struktur Organisasi KUD Mekar Ungaran....57

    2. Upaya yang dilakukan KUD Mekar Ungaran dalam

    meningkatkan kesejahteraan anggotanya

    a. Menjalankan usaha dalam bidang ekonomi 69

    b. Menjalankan usaha dalam bidang pemasaran .70

    c. Menjalankan usaha dalam bidang produksi persusuan71

    d. Menjalankan usaha dalam bidang jasa kelistrikan ..72

    e. Menjalankan usaha dalam bidang sosial .72

    3. Hambatan yang dihadapi KUD Mekar Ungaran dalam

    meningkatkan kesejahteraan anggotanya.

    a. Kurangnya Modal 73

    b. Letak kantor kurang strtategis .77

    c. Kredit Macet 77

    d. Masih rendahnya partisipasi anggota ..79

    4. Upaya yang di tempuh KUD Mekar Ungaran untuk

    mengatasi hambatan yang dialami KUD Mekar Ungaran

    a. Upaya yang dilakukan KUD Mekar dalam mengatasi

    Hambatan mengenai kurangnya modal...80

    b. Upaya yang dilakukan KUD Mekar dalam mengatasi

    Hambatan mengenai letak kantor kurang strategis.80

    c. Upaya yang dilakukan KUD Mekar dalam mengatasi

    Hambatan mengenai kredit macet 81

  • d. Upaya yang dilakukan KUD Mekar dalam mengatasi

    Hambatan masih rendahnya partisipasi anggota 81

    5. Pembahasan .81

    BAB V PENUTUP

    A. Simpulan ..92

    B. Saran 93

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

  • DAFTAR TABEL

    Tabel Halaman Tabel 1 : Susunan Pengurus KUD Mekar Ungaran

    Periode 2006-2010 . 60

    Tabel 2 : Susunan Pengawas KUD Mekar Ungaran

    Periode 2006-2010 62

    Tabel 3 : Susunan Karyawan KUD Mekar Ungaran 63

    Tabel 4 : Perkembangan Jumlah anggota KUD

    Mekar Ungaran tahun 2002-2006 . 67

    Tabel 5 : Perkembangan Pendapatan SHU KUD

    Mekar Ungaran Periode 2002-2006 .. 72

    Tabel 6 : Perkembangan modal sendiri KUD Mekar

    Ungaran Periode 2002-2006 . 76

    Tabel 7 : Perkembangan kredit yang keluar dan

    masuk (kredit macet ) di KUD Mekar .. 78

    Tabel 8 : Perkembangan anggota yang aktif dan

    pasif KUD Mekar Ungaran tahun 2006 79

  • DAFTAR GAMBAR

    Gambar :

    Gambar 1 : Kerangka teoritik

    Gambar 2 : Skema trianggulasi

    Gambar 3 : Skema penarikan kesimpulan

    Gambar 4 : Struktur organisasi KUD Mekar Ungaran

  • DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran :

    1. Lampiran 1 : Daftar Informan

    2. Lampiran 2 : Pedoman Wawancara

    3. Lampiran 3 : Surat Ijin Penelitian ke Kantor Linmas Kab Semarang

    4. Lampiran 4 : Surat Ijin Penelitian dari Kantor Dinas Koperasi, Usaha Kecil

    dan Menengah ke Kantor KUD Mekar Ungaran

    5. Lampiran 5 : Surat Ijin Penelitian ke Kantor KUD Mekar Ungaran

    6. Lampiran 6 : Surat Keterangan selesai penelitian di KUD Mekar Ungaran

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Koperasi merupakan organisasi ekonomi yang berasaskan kekeluargaan

    dengan mengutamakan rasa persaudaraan, solidaritas dan persaudaraan diantara

    para anggota. Koperasi hadir ditengah-tengah masyarakat dengan mengemban

    tugas dan tujuan untuk mewujudkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan

    masyarakat pada umumnya.

    Koperasi merupakan suatu badan usaha bersama yang berjuang dalam

    bidang ekonomi dengan menempuh jalan yang tepat dan mantap dengan tujuan

    membebaskan dari para anggotanya dari kesulitan-kesulitan ekonomi yang

    diderita mereka (Kartosapoetra, dkk 1991: 1).

    Pasal 33 Ayat 1 UUD 1945 yang berbunyi Perekonomian disusun

    sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan. Bentuk badan

    usaha yang sesuai dengan bunyi dari pasal tersebut adalah koperasi. Hal ini

    dipertegas dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992

    tentang Koperasi, yang menyatakan bahwa :

    Koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat maupun sebagai badan usaha berperan serta untuk mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam tata perekonomian nasional yang disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan

    Sebagai badan usaha rakyat, koperasi perlu membangun diri dan

    meningkatkan diri, serta mampu bersaing dengan badan usaha lain berdasarkan

    prinsip koperasi, sehingga diharapkan, koperasi sebagai badan usaha rakyat,

  • mampu berperan sebagai soko guru perekonomian nasional yang berfungsi

    memperkokoh perekonomian rakyat, dan membangun tatanan perekonomian

    nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat adil dan makmur

    berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945

    Dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur

    koperasi harus berpijak pada landasan yang benar. Landasan koperasi Indonesia

    adalah Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Sebagai organisasi yang

    berwatak sosial, dasar pendirian koperasi berbeda dengan dasar pendirian

    perusahaan lain seperti Firma dan Perseroan. Pendirian koperasi di

    latarbelakangi oleh keinginan masyarakat golongan ekonomi lemah untuk

    memperbaiki ekonomi mereka

    Di Indonesia dikenal dua macam bentuk koperasi, yaitu Koperasi primer

    dan Koperasi sekunder. Koperasi primer adalah koperasi yang beranggotakan

    orang perorangan, melalui usaha untuk memenuhi kebutuhan anggota secara

    perorangan. Koperasi sekunder merupakan himpunan dari Koperasi primer

    yang di bentuk sekurang kurangnya dari tiga Koperasi primer. Salah satu

    bentuk Koperasi primer adalah Koperasi Unit Desa yang merupakan suatu

    kesatuan ekonomi dari masyarakat yang mempunyai fungsi sebagai penyalur

    sarana produksi, khususnya pengadaan pangan dan pengembangan ekonomi

    rakyat yang berguna untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat terutama di

    wilayah pedesaan.

    Dalam Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 1978 dijelaskan bahwa

    Koperasi Unit Desa adalah suatu organisasi ekonomi yang berwatak sosial dan

  • merupakan wadah dari pengembangan berbagai kegiatan ekonomi masyarakat

    pedesaan yang diselenggarakan oleh untuk masyarakat itu sendiri. Dalam hal

    ini Koperasi Unit Desa harus mampu memberikan berbagai pelayanan dalam

    berbagai bidang kegiatan ekonomi serta kebutuhan parta anggotanya maupun

    masyarakat sekitarnya. Sebagai koperasi pedesaan yang melayani kegiatan

    perekonomian seperti perkreditan, penyaluran dan pengadaan pangan,

    pengolahan dan pemasaran hasil produksi serta kegiatan perekonomian lainnya,

    tentu saja dibutuhkan kerja sama antar anggota koperasi.

    Anggota merupakan komponen terpenting dalam pembentukan sebuah

    koperasi, dengan tugas dan bertanggung jawab atas maju dan mundurnya usaha

    koperasi. Dalam sistem perkoperasian fungsi anggota yaitu sebagai pemilik

    koperasi dan sekaligus sebagai pengguna jasa koperasi, sehingga tidak heran

    tanpa ditopang oleh kegiatan dan peran aktif anggota- anggota koperasi, sebuah

    koperasi tidak dapat maju, berkembang dan bersaing dengan perekonomian

    swasta.

    Melihat sebagian besar masyarakat Indonesia bertempat tinggal di daerah

    pedesaan, tentunya penghidupan ekonomi mereka masih bersumber pada

    pengadaan bahan pangan dan pengembangan ekonomi rakyat yang berguna

    untuk meningkatkan taraf anggota dan masyarakat desa sekitarnya. Untuk itu,

    demi terpenuhinya kebutuhan ekonomi masyarakat pedesaan, dibentuklah

    sebuah koperasi pedesaan. Salah satu bentuk koperasi pedesaan adalah

    Koperasi Unit Desa Mekar Ungaran.

  • Koperasi Unit Desa Mekar Ungaran didirikan pada tanggal 31

    Agustus1973 yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani No. 24 Kelurahan Sido

    Mulyo Kecamatan Ungaran dengan Badan Hukum Nomor. 8434 A / BH /

    1973. KUD Mekar Ungaran beranggotakan warga Kecamatan Ungaran yang

    wilayah anggotanya meliputi Desa dan Kelurahan, Desa Nyatyono, Gogik,

    Lerep, Kalisidi, Keji, Branjang, Leyangan, Kalongan, Beji, Kali Kayen dan

    Mluweh, sedangkan Kelurahanya meliputi Kelurahan Ungaran, Bandarjo,

    Susukan, Kalirejo, Sido Mulyo, Gedang Anak, Langensari, Genuk, Candi Rejo,

    Beji yang berkedudukan di Kecamatan Ungaran Jalan Ahmad Yani No. 24

    Kelurahan Sido Mulyo Kabupaten Semarang.

    Usaha Koperasi Unit Desa Mekar adalah usaha yang berkaitan langsung

    dengan kepentingan anggota yang bertujuan untuk meningkatkan usaha

    koperasi dan kesejahteraan anggota serta pemenuhan kebutuhan masyarakat.

    Jenis - jenis usaha yang dijalankan oleh Koperasi Unit Desa Mekar Ungaran

    antara lain :

    1. Unit simpan pinjam, yaitu simpan pinjam uang yang berupa uang dan

    barang-barang elektronik

    2. Pengolahan atau pemasaran hasil produksi sektor peternakan, yaitu

    persusuan

    3. Menyediakan atau menyalurkan sarana produksi pertanian, yaitu

    pupuk dan bibit tanaman

    4. Menyediakan keperluan barang-barang konsumsi yaitu, waserda dan

    saprodi

  • 5. Menyediakan segala macam bentuk jasa, baik yang diperlukan

    anggota ataupun non anggota dengan bekerja sama dengan pihak luar,

    yaitu, listrik dan USP

    Koperasi Unit Desa Mekar Ungaran dari tahun ketahun anggotanya

    semakin bertambah, hal ini dikarenakan KUD Mekar merupakan satu satunya

    koperasi desa yang menyalurkan atau menyediakan sarana produksi di bidang

    pertanian (pupuk dan bibit tanaman) dan peternakan (persusuan) di Kecamatan

    Ungaran.

    Banyak berdirinya badan usaha lain yang bergerak dalam bidang yang

    sama, yang dijalankan oleh Koperasi Unit Desa Mekar Ungaran, misalnya

    Firma dan Perseroan yang modal usahanya lebih memadai dan organisasi yang

    terkontrol menyebabkan adanya persaingan bebas (pasar) diantara badan usaha

    tersebut. Hal inilah yang menyebabkan peluang dan kesempatan Koperasi Unit

    Desa Mekar dalam meningkatkan usahanya sedikit banyak terhambat, sehingga

    Koperasi Unit Desa Mekar Ungaran sulit untuk mewujudkan tujuan koperasi

    tersebut

    Berdasarkan uraian, maka penulis sangat tertarik untuk meneliti

    KOPERASI UNIT DESA MEKAR UNGARAN DALAM

    MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN ANGGOTA DAN BERBAGAI

    HAMBATANYA.

  • B. Identifikasi Masalah dan Pembatasan Masalah

    1. Identifikasi Masalah

    Dari zaman dulu sampai zaman modern sekarang ini, tidak ada

    manusia di dunia yang dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Sejak

    dilahirkan, manusia telah menghadapi masalah untuk bisa hidup dan akan

    berusaha untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Untuk

    mencukupi kebutuhan hidup dan mempertahankan kelangsungan hidupnya

    manusia harus selalu berusaha. Hal ini dikarenakan tidak sesuainya jumlah

    barang dan jasa yang tersedia dibandingkan dengan jumlah kebutuhan

    manusia. Manusia tidak pernah merasa puas dengan apa yang mereka

    peroleh dan dengan apa yang telah mereka capai.

    Jika semula untuk mempertahankan hidupnya, seseorang bekerja

    menghasilkan suatu barang untuk digunakan sendiri atau untuk

    keluarganya, maka dalam perkembanganya, usaha manusia untuk

    mempertahankan hidupnya dan untuk mencapai keinginannya itu bukan

    lagi sebagai individu, tetapi sebagai anggota dari suatu kelompok dalam

    masyarakat, dimana mereka harus bekerjasama dalam melaksanakan

    kegiatan sehari-harinya. Hal itu adalah merupakan sifat dan sikap dari

    manusia bahwa bilamana keinginan-keinginan yang lama telah tercapai

    selalu didorong oleh keinginan yang baru, dan mereka akan selalu

    mempunyai keinginan untuk mencapai kesejahteraan yang lebih tinggi dari

    apa yang telah mereka capai pada hari ini.

  • Berbagai cara telah digunakan oleh manusia didalam memecahkan

    permasalahan ekonomi yang mereka hadapi. Salah satunya adalah dengan

    cara berkoperasi yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota

    pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Koperasi merupakan

    badan usaha bersama yang berjuang dalam bidang ekonomi dengan

    menempuh jalan yang tepat dan mantap dengan tujuan membebaskan dari

    para anggotanya dari kesulitan ekonomi yang diderita mereka.

    ( Kartosapoetra, dkk 1991 : 1 ).

    Di Indonesia dikenal dua macam bentuk koperasi, yaitu Koperasi

    primer dan Koperasi sekunder. Salah satu bentuk Koperasi primer adalah

    Koperasi Unit Desa Mekar Ungaran yang merupakan suatu kesatuan

    ekonomi dari masyarakat Ungaran yang mempunyai fungsi sebagai

    penyalur sarana produksi, khususnya pengadaan pangan dan pengembangan

    ekonomi rakyat yang berguna untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat

    terutama wilayah pedesaan Ungaran

    Dalam rangka untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya,

    Koperasi Unit Desa Mekar Ungaran menjalankan :

    a. Unit simpan pinjam

    Yaitu usaha yang bergerak dalam lapangan usaha pembentukan

    modal melalui tabungan-tabungan para anggota koperasi secara

    teratur dan terus menerus, kemudian dipinjamkan kepada para

    anggota dengan tujuan untuk membantu para anggota yang sedang

    mengalami kesulitan keuangan.

  • b. Pengolahan atau pemasaran hasil produksi sektor peternakan

    Yaitu usaha persusuan yang mengatur usaha susu dan melayani

    penerimaan pasokan susu dari peternak maupun pemerah susu

    c. Menyediakan sarana produksi pertanian, yaitu usaha yang

    menjalankan penjualan pupuk dan bibit tanaman

    d. Unit barang konsumsi, yaitu usaha yang dibentuk untuk memenuhi

    kebutuhan sehari-hari, misalnya beras, gula dan minyak goreng

    e. Unit usaha bidang jasa

    Yaitu usaha yang dijalankan KUD Mekar Ungaran dengan tujuan

    untuk melayani bidang jasa, misalnya kelistrikan

    Namun pada kenyataanya, seiring perjalananya menjalannkan usaha.

    Koperasi Unit Desa Mekar Ungaran mempunyai kendala yang cukup

    menghambat usaha koperasi, yaitu kurangnya modal, letak kantor kurang

    strategis, kredit macet dan masih rendahnya partisipasi anggota. Sehingga

    KUD Mekar Ungaran tidak bisa maksimal mewujudkan tujuan koperasi

    tersebut

    2. Pembatasan Masalah

    Agar dalam melakukan penelitian tidak menyimpang dari judul yang

    dibuat, maka penulis perlu melakukan pembatasan masalah untuk

    mempersempit ruang lingkup sebagai berikut :

    Penulis akan membahas mengenai Upaya Koperasi Unit Desa Mekar

    Ungaran dalam meningkatkan kesejahteraan anggotanya, serta hambatan

  • dan upaya yang di lakukan Koperasi Unit Desa Mekar Ungaran dalam

    mengatasi hambatan Koperasi Unit Desa Mekar Ungaran tersebut

    C. Perumusan Masalah

    Mengacu pada latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah, maka

    yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah :

    1. Upaya apakah yang dilakukan Koperasi Unit Desa Mekar Ungaran

    dalam meningkatkan kesejahteraan anggotanya ?

    2. Hambatan-hambatan apakah yang dihadapi Koperasi Unit Desa

    Mekar Ungaran dalam meningkatkan kesejahteraan anggotanya ?

    3. Upaya apakah yang dilakukan Koperasi Unit Desa Mekar Ungaran

    dalam mengatasi hambatan-hambatan tersebut?

    D. Tujuan Penelitian

    Dalam penelitian ini, tujuan yang hendak dicapai adalah sebagai berikut :

    1. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan KUD Mekar Ungaran

    dalam meningkatkan kesejahteraan anggotanya.

    2. Untuk mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapai KUD Mekar

    Ungaran dalam meningkatkan kesejahteraan anggotanya.

    3. Untuk mengetahui upaya yang ditempuh oleh KUD Mekar Ungaran

    dalam mengatasi hambatan-hambatan tersebut.

    E. Manfaat Penelitian

    1. Manfaat Teoritis

    Secara teoritis, manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

  • a. Untuk memberikan sumbangan ilmu pengetahuan bagi mahasiswa,

    didalam pengembangan materi di prodi PPKn, khususnya mata

    kuliah ekonomi koperasi

    b. Dapat digunakan sebagai dasar pengetahuan dan pengalaman

    dalam kegiatan penelitian berikutnya bagi masyarakat dan

    mahasiswa yang akan meneliti tentang koperasi.

    2. Manfaat Praktis

    Secara praktis manfaat penelitian ini adalah

    a. Bagi Peneliti

    Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan

    tentang koperasi, khususnya mengenai Koperasi Unit Desa.

    b. Bagi Masyarakat

    Dapat dijadikan pedoman apakah koperasi tersebut, sudah sesuai

    dengan fungsi, peran dan tujuan koperasi

    c. Bagi Anggota dan Pengurus

    Dapat dijadikan acuan oleh anggota dan pengurus Koperasi Unit

    Desa Mekar Ungaran mengenai upaya upaya yang dilakukan

    dalam rangka meningkatkan kesejahteraan anggotanya.

    F. Sistematika Penulisan Skripsi

    Sistematika, merupakan garis besar penyusunan yang bertujuan untuk

    mempermudah jalan pikiran dalam memaknai secara keseluruhan isi skripsi.

    Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari 3 ( tiga ) bagian, yaitu :

    1. Bagian Awal

  • Bagian ini berisi sampul, lembar berlogo, halaman judul,

    persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan, motto dan

    persembahan, kata pengantar, sari, daftar isi, daftar tabel dan daftar

    lampiran

    2. Bagian Isi Skripsi

    Bagian ini berisi 5 ( lima ) Bab, yaitu : Bab I, Bab II, Bab III, Bab

    IV dan Bab V yang masing- masing berisi tentang :

    BAB I PENDAHULUAN, berisi tentang :

    a. Latar Belakang

    b. Identifikasi dan Pembatasan Masalah

    c. Perumusan Masalah

    d. Tujuan Penelitian

    e. Kegunaan Penelitian

    f. Sistematika Penulisan Skripsi

    BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA TEORITIK, berisi

    tentang :

    a. Koperasi

    1) Sejarah koperasi

    2) Pengertian koperasi

    3) Landasan koperasi

    4) Asas koperasi

    5) Fungsi, peran dan prinsip koperasi

    6) Tujuan koperasi

  • 7) Perangkat organisasi koperasi

    b. Kesejahteraan Anggota

    c. Koperasi Unit Desa

    1) Pengertian Koperasi Unit Desa

    2) Tujuan Koperasi Unit Desa

    3) Bentuk Usaha Koperasi Unit Desa

    d. Kerangka Teoritik

    BAB III METODE PENELITIAN, berisi tentang :

    a. Dasar Penelitian

    b. Lokasi Penelitian

    c. Fokus Penelitian

    d. Sumber Data Penelitian

    e. Alat dan Tehnik Pengumpulan Data

    f. Keabsahan Data

    g. Model Analisis Data

    h. Prosedur Penelitian.

    BAB IV HASIL PENELITIAN, berisi tentang :

    a. Hasil Penelitian

    b. Pembahasan

    BAB V PENUTUP, berisi tentang :

    a. Simpulan

    b. Saran

    3. Bagian akhir skripsi, bagian ini terdiri dari daftar pustaka dan lampiran.

  • BAB II

    LANDASAN TEORI DAN KERANGKA TEORITIK

    A. Koperasi

    1. Sejarah Koperasi

    Koperasi modern yang berkembang dewasa ini lahir pertama kali di

    Inggris, yaitu di kota Rochdale pada tahun 1844 (Sitio, dkk 2001 : 7).

    Koperasi timbul sebagai reaksi yang dilakukan oleh orang-orang yang

    mempunyai kemampuan ekonomi terbatas, serta akibat penderitaan sosial

    ekonomi yang timbul dari sistem kapitalisme

    (Anoraga, dkk 1997 : 38).

    Sistem ekonomi kapitalisme membiarkan setiap individu untuk bebas

    bersaing mengejar keuntungan sebesar-besarnya bagi individu, dan bebas

    pula mengadakan segala macam kontrak tanpa intervensi pemerintah

    (Widayanti, dkk 2003 : 18). Akibatnya golongan kecil yang ekonominya

    terbatas, kehidupan ekonominya semakin sulit, karena terdesak oleh

    golongan ekonomi yang mempunyai modal besar. Pada saat itulah tumbuh

    gerakan koperasi yang menentang aliran kapitalisme dengan asas kerja

    sama dan bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat, yang melahirkan

    perkumpulan koperasi, yang dipelopori oleh koperasi Rochdale di Inggris.

    Pada awalnya, Koperasi Rochdale di Inggris berdiri dengan usaha

    penyediaan barang-barang konsumsi untuk kebutuhan sehari hari. Akan

    tetapi seiring dengan terjadinya pemupukan modal koperasi, koperasi

    tersebut mulai merintis untuk memproduksi sendiri barang yang akan

  • dijual, bahkan pada tahun 1851 koperasi Rochdale dapat mendirikan sebuah

    pabrik dan mendirikan perumahan bagi para anggota-anggotanya (Sitio,

    2001 : 8). Perkembangan koperasi di Rochdale sangat mempengaruhi

    gerakan koperasi di Inggris maupun diluar Inggris

    a. Jerman

    Koperasi kredit yang pertama lahir di Jerman pada tahun 1848

    diprakarsai oleh dua orang yaitu walikota F.W. Raiffeisen yang

    mendirikan koperasi kredit bagi kalangan petani dan hakim H. Scultze

    Delitz yang mendirikan koperasi kredit bagi kalangan para pengusaha

    dan pedagang. Mereka mendirikan koperasi bertujuan untuk

    memperbaiki tingkat kehidupan golongan ekonomi lemah dan

    membebaskan rakyat yang menderita dari cengkeraman kaum pemakan

    riba yang pada masa itu sangat merajalela, baik di desa maupun di kota

    (Widayanti, dkk 2003 : 22).

    Alasan didirikanya koperasi simpan pinjam yang biasa disebut

    Bank Rakyat (peoples bank) ialah rasa perikemanusiaan. Hal ini

    bermula ketika Raiffisien tergugah hatinya melihat kemiskinan rakyat di

    desa desa. Sebagian besar rakyat di desa-desa itu tenggelam di dalam

    lautan utang kepada pemilik tanah (tuan tanah), para pedagang

    perantara atau tengkulak dan para lintah darat yang tidak mengenal

    perikemanusiaan.

    Gerakan koperasi simpan pinjam atau koperasi kredit di Jerman

    pada permulaanya amat lambat perkembanganya. Pada tahun 1885

  • kurang lebih terdapat 245 buah koperasi simpan pinjam di kalangan

    tani. Atas usaha F.W. Reffeisien, koperasi simpan pinjam atau koperasi

    kredit berkembang terus. Pada tahun 1888, yakni pada tahun wafatnya

    F.W Raiffisien, sudah ada 425 buah koperasi perkumpulan koperasi

    simpan pinjam atau kredit yang berdiri. Pada tahun 1891 jumlah ini

    meningkat pesat menjadi 885 buah dan didalam tahun 1938 jumlah itu

    telah mencapai 1800 buah dengan jumlah anggota seluruhnya kira-kira

    dua juta orang.

    b. Perancis

    Gerakan koperasi di Perancis lahir sekitar tahun 1850, dimana

    pada saat itu kaum buruh makin terdesak kehidupanya ekonominya

    karena revolusi industri. Gerakan koperasi di Perancis dipelopori oleh

    F. Lasale, seorang politikus yang menganjurkan agar buruh pun

    memiliki pabrik-pabrik seperti pengusaha-pengusaha industri. Lahirlah

    koperasi koperasi produksi yang pertama, yang didirikan dan dipimpin

    oleh kaum buruh sendiri.

    c. Denmark

    Gerakan Koperasi di Denmark lahir pada tahun1852 dengan nama

    koperasi peternakan, yang kemudian memiliki pabrik susu dan mentega.

    Kemajuan koperasi di Denmark didorong oleh pendidikan dari

    anggotanya, dimana pada saat itu anggota koperasi diwajibkan untuk

    Sekolah Tinggi Rakyat yang melatih bermacam-macam keterampilan

    yang langsung dapat diterapkan dalam koperasi- koperasi.

  • d. India

    Gerakan koperasi di India dimulai dengan mendirikan koperasi

    kredit untuk memungkinkan produsen kecil melanjutkan usahanya. Hal

    itu disebabkan karena pengusaha kecil selalu menjadi korban lintah

    darat yang meminjamkan modal dengan bunga yang sangat tinggi.

    Koperasi kredit di India menggunakan sistem Raiffisien,

    walaupun ada perbedaan sedikit. Dimana kalau koperasi kredit

    Raiffisien meminjamkan uangnya untuk produksi saja, maka koperasi

    kredit di India memberikan kredit untuk berbagai tujuan agar para

    anggotanya tidak menjadi korban pelepas uang. Koperasi kredit di India

    dapat pula berbentuk sebagai koperasi lumbung, dimana uang mukanya

    dapat dibayar baik berupa uang maupun berupa padi, sedangkan iuranya

    harus berupa padi.

    e. Jepang

    Di Jepang koperasi pertama kali didirikan pada tahun 1900

    bersamaan waktunya dengan pelaksanaan Undang-Undang Koperasi

    Industri Kerajinan. Walaupun dibawah nama industri kerajinan,

    koperasi ini juga bergerak di bidang pertanian. Organisasi koperasi yang

    ada di Jepang sekarang ini berkembang berdasarkan Undang-Undang

    Koperasi Pertanian tahun 1974 dimana terdapat dua bentuk koperasi

    pertanian, yaitu koperasi pertanian umum yang bersifat serba usaha dan

    koperasi pertanian khusus yang hanya bergerak dalam satu jenis usaha

    misalnya koperasi buah-buahan dan koperasi peternakan.

  • f. Indonesia

    Pada tahun 1896 seorang pamong praja Patih R. Aria Wiriatmaja

    di Purwokerto mendirikan sebuah Bank untuk para pegawai negeri

    (priyai). Alasannya, ia terdorong oleh keinginan untuk menolong para

    pegawai yang makin menderita karena terjerat oleh lintah darat yang

    memberikan pinjaman dengan bunga yang tinggi. Ia mendirikan

    koperasi kredit model Raiffisien atas bantuan asisten Residen Belanda

    (Pamong Praja Belanda ) yang menganjurkan akan mengubah Bank

    Pertolongan Tabungan yang sudah ada menjadi Bank Pertolongan,

    Tabungan dan Pertanian. Maksudnya selain pegawai negeri, para petani

    juga perlu dibantu karena merekapun makin menderita karena tekanan

    para pengijon (pelepas uang).

    1) Perkembangan Koperasi Era Penjajahan

    Pada tahun 1915 lahirlah Undang-Undang Koperasi yang

    pertama yang dikenal pula dengan nama Verordening op de

    cooperative, yakni Undang-Undang tentang perkumpulan koperasi

    yang berlaku untuk segala bangsa, jadi bukan semata-mata hanya

    untuk bumi putera saja. Akan tetapi karena Undang-Undang

    berklibat pada hukum perniagaan Eropa, maka lebih banyak

    menghambat daripada mendorong pertumbuhan koperasi.

    Melihat hal ini, kaum nasionalis mendesak pemerintah

    Hindia Belanda untuk mengadakan peninjauan kembali terhadap

    Undang-Undang tersebut. Permintaan itu dikabulkan, sehingga

  • Belanda pada tahun 1920 membentuk komisi koperasi yang diketuai

    oleh Prof. Dr Boeke. Setelah bekerja selama kurang lebih tujuh

    tahun, komisi ini melahirkan ordonansi perkumpulan koperasi bumi

    putera pada tahun 1927. Ordonansi ini bisa dikatakan lebih maju

    karena dikatakan dalam salah satu pasalnya bahwa koperasi adalah

    hukum sipil dan hukum dagang Indonesia.

    Ketika Jepang datang ke Indonesia tahun 1942 dan

    mengambil alih penjajahan dari Belanda, didirikanlah oleh

    pemerintah Jepang semacam koperasi yang disebut Kumiai.

    Pendirian Kumiai itu bisa diduga untuk menarik simpati rakyat

    Indonesia, karena dalam kenyataannya Kumiai ini hanyalah alat

    untuk memeras rakyat Indonesia. Kumiai hanyalah alat untuk

    mengumpulkan kebutuhan perang Jepang dari rakyat Indonesia,

    dengan cara membeli hasil-hasil bumi rakyat dengan harga sangat

    murah, sehingga kepercayaan terhadap koperasi ala Jepang makin

    memudar.

    Pada saat awal Indonesia merdeka, pengurus Kumiai

    mengubah Kumiai menjadi koperasi, Karena pasal 33 UUD 1945

    secara tegas menyatakan bangun usaha yang sesuai dengan asas

    kekelurgaan dan usaha bersama adalah koperasi (Anoraga, dkk 1998

    : 42). Kemudian pada tanggal 12 juli 1947, di Tasikmalaya

    diselenggarakan konggres koperasi Indonesia yang pertama yang

    mengasilkan beberapa keputusan diantaranya :

  • 1) Membentuk koperasi yang diberi nama Sentral Organisasi

    Koperasi Indonesia (SOKRI)

    2) Menetapkan tanggal 12 juli sebagai hari koperasi

    3) Menetapkan gotong royong adalah asas koperasi

    4) Mengusahakan berdirinya Bank Koperasi untuk mengorganisasi

    permodalan koperasi

    Pada periode 1950-1960 atau yang lebih dikenal sebagai

    periode ekonomi liberal koperasi harus berjuang susah payah

    melawan ekonomi lain, sementara bantuan dari pemerintah belumlah

    mencukupi sehingga banyak koperasi yang macet. Namun pada

    periode ini dengan adanya konsolidasi organisasi koperasi dari

    tingkat daerah sampai ke tingkat nasional, sehingga pada tanggal 12

    juli 1953 dalam konggres koperasi Indonesia II di Bandung telah

    ditetapkan keputusan sebagai berikut :

    1) Membentuk Dewan Koperasi Indonesia, sebagai pengganti

    SOKRI

    2) Menetapkan pendidikan koperasi sebagai satu pelajaran di

    sekolah-sekolah lanjutan

    3) Mengangkat Moh. Hatta sebagai Bapak Koperasi Indonesia atas

    jasa beliau mengembangkan perkoperasian di Indonesia.

    Pada masa ekonomi terpimpin yaitu pada periode tahun

    1960-1965, secara idiil koperasi mengalami kemunduran. Koperasi

    makin lama makin kehilangan kebebasannya karena campur tangan

  • pemerintah yang terlalu besar. Bahkan koperasi dijadikan alat politik

    dengan memasukkan konsep Nasakom di dalamnya. Bahkan,

    menjelang runtuhnya Orde Lama menuju Orde Baru, keadaan

    bertambah buruk dengan adanya inflasi yang membumbung tinggi

    sehingga makin sulit menyediakan barang barang kebutuhan

    anggota. Memasuki Orde Baru, langkah pertama yang diambil untuk

    mengatasi masalah tersebut adalah memurnikan kembali landasan,

    asas dan sendi dasar koperasi Indonesia serta menata kembali

    perkoperasian.

    2) Perkembangan Koperasi Era Orde Baru sampai dengan sekarang ini

    Langkah langkah lebih lanjut dari pemerintah Orde Baru

    untuk mengembangkan koperasi makin mantap dan sistematis, yaitu

    berupa bantuan teknis dan keuangan dari pemerintah makin besar.

    Selain itu diupayakan mendekatkan koperasi pada petani yang

    merupakan 80% rakyat Indonesia, melalui Konsep Badan Usaha

    Unit Desa dan Koperasi Unit Desa dengan melalui penyatuan

    beberapa koperasi di pedesaan. Juga dengan adanya usaha-usaha

    bimbingan massal (BIMAS) dan intensifikasi massal (INMAS)

    dalam rangka peningkatan produksi pangan dan kesejahteraan

    petani. Pertumbuhan dan perkembangan BUUD/KUD terus

    meningkat. Ini dimulai sejak awal 1978, karena didukung oleh

    Inpres No. 2/1978. Jenis usaha kegiatan koperasi seperti kerajinan,

  • pertanian, perikanan, pengangkutan, kelistrikan desa, dan

    peransurasian.

    Namun setelah berjalan beberapa tahun, Inpres No 2 Tahun

    1978 diganti dengan Inpres No 4 tahun 1984 dengan alasan adanya

    beberapa kelemahan, yaitu; pertama, mengubah sistem pembentukan

    BUUD semula atas inisiatif Pemerintah melalui Badan Pembinaan

    Bimas Propinsi, kemudian diserahkan kepada prakarsa dan

    kemampuan masyarakat sendiri; kedua, mengubah fungsi BUUD

    yang semula banyak berperan sebagai perantara sebelum

    terbentuknya KUD, menjadi lembaga yang bertanggung jawab

    dalam membimbing, mendorong dan mengembangkan KUD; ketiga,

    memperluas cakupan kegiatan ekonomi, yang dulunya hanya di

    bidang pertanian, menjadi kegiatan yang meliputi keseluruhan

    potensi ekonomi yang ada didaerah pedesaan.

    Dengan adanya Inpres No 4 Tahun 1984 KUD diarahkan

    untuk memegang peranan utama dalam kegiatan perekonomian

    pedesaan, khususnya di sektor pertanian pangan, peternakan,

    perkebunan dan agro industri; Di sektor penyaluran kebutuhan

    pokok warga pedesaan, terutama sandang pangan papan; Di sektor

    jasa, meliputi bidang simpan pinjam, perkreditan, transportasi, batik,

    kerajinan rakyat dan sektor-sektor lain sesuai dengan kemampuan

    dan keadaan desa setempat.

  • Pada tanggal 17-18 pebruari 1987 diadakan suatu

    pertemuan yang dihadiri oleh utusan-utusan dari 12 akademi

    Manajemen Koperasi, Ikopin, dan Dekopin, serta yayasan

    pendidikan perkoperasian. Pertemuan yang di beri nama

    Pertemuan Badan Koordinasi Pendidikan Tinggi Koperasi itu

    adalah berlandaskan pada SK Dekopin No. SKEP/095/DEKOPIN/

    1987. Dalam pertemuan ini kemudian mengambil kesepakan antara

    lain untuk mendirikan Badan Koordinasi PT Kopertis (BAKOR

    DIKTI KOPERASI ) yang berfungsi sebagai wadah tunggal

    koordinasi untuk melaksanakan komunikasi, konsultasi dan

    bekerjasama dalam menyelengarakan progam pendidikan tinggi,

    serta bertanggung jawab sesuai dengan kebijakan pemerintah dan

    gerakan koperasi.

    Pada tanggal 21 Oktober tahun 1992 pemerintah

    memberlakukan Undang-Undang No 25 tahun 1992 tentang

    perkoperasian, yang bertujuan :

    a) Membangun dan mengembangkan potensi kemampuan

    ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada

    umumnya, untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan

    sosialnya

    b) Berperan serta aktif dalam upaya mempertinggi kualitas

    kehidupan manusia dan masyarakat

  • c) Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan

    dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai

    soko gurunya

    d) Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan

    perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama

    berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi

    Kedudukan koperasi di Indonesia, dengan dikeluarkanya

    Undang-Undang No 25 tahun 1992 tentang perkoperasian sangatlah

    menggembirakan bagi masyarakat Indonesia, dimana dengan

    dikeluarkannya Undang-Undang tahun 1992 tentang perkoperasian,

    pembangunan koperasi sebagai wadah kegiatan ekonomi rakyat

    sekaligus sebagai badan perekonomian nasional mendapat respons

    yang positif bagi lapisan masyarakat khususnya pedesaan.

    Dengan berkembangnya KUD yang mampu memberikan

    kesempatan dan menumbuhkan ekonomi masyarakat pedesaan,

    membuat masyarakat senang untuk memanfaatkan jasa koperasi. Hal

    ini dapat kita lihat, dimana dengan diberlakukanya Undang-Undang

    No 25 tahun 1992 tentang perkoperasian, maka setiap koperasi di

    Indonesia akan mendapat dukungan dari pemerintah, dan itulah yang

    menyebabkan banyak berdirinya koperasi-koperasi di tanah air,

    bahkan hampir tiap kecamatan di seluruh Indonesia ada koperasi.

  • 2. Pengertian Koperasi

    Koperasi berasal dari kata bahasa inggris yaitu co yang artinya sama-

    sama, dan operation yang berarti bekerja atau bertindak. Secara harfiah

    koperasi berarti bekerjasama dari sekelompok orang yang mempunyai

    kepentingan yang sama dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan anggota.

    Dr.Fray memberikan definisi koperasi, yaitu :

    Koperasi adalah suatu perserikatan dengan tujuan berusaha bersama yang terdiri atas mereka yang lemah dan diusahakan selalu dengan semangat tidak memikirkan diri sendiri sedemikian rupa sehingga masing-masing sanggup menjalankan kewajibanya sebagai anggota dan mendapat imbalan sebanding dengan pemanfaatan mereka terhadap organisasi (Hendrojogi, 2000 : 20)

    Margono Djojohadikoesomo yang dikutip Hendrojogi ( 2000 : 21)

    memberikan definisi koperasi, yaitu :

    Koperasi adalah perkumpulan manusia, seorang-seorang yang dengan

    sukanya sendiri hendak bekerja sama untuk memajukan ekonominya

    Arifinal Chaniago memberikan definisi koperasi, yaitu :

    Koperasi sebagai suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum, yang memberikan kebebasan kepada anggota untuk masuk dan keluar, dengan bekerja sama secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para anggotanya(Sitio,dkk2001:17)

    H.E Erdman memberikan definisi koperasi, yaitu :

    Koperasi adalah usaha bersama, merupakan badan hukum anggota adalah pemilik dan menggunakan jasanya dan mengembalikan semua penerimaan diatas biayanya kepada anggota sesuai dengan transaksi yang mereka jalankan (Wirasasmita,dkk 1990 : 5)

    Mohamad Hatta memberikan definisi koperasi, yaitu :

  • Koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan

    ekonomi berdasarkan kegotong royongan(Sukamdiyo, 1996 : 5)

    Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992, yang dimaksud

    dengan koperasi adalah :

    Badan usaha bersama dari sekelompok orang atau badan hukum

    koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi

    sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas

    kekeluargaan.

    Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa koperasi

    adalah badan usaha ekonomi rakyat yang beranggotakan orang-perorang atau

    badan hukum koperasi yang bekerja sama dalam bidang ekonomi dan sosial

    berdasarkan prinsip persamaan, kekeluargaan dan kegotong royongan

    3. Landasan Koperasi

    Untuk mendirikan koperasi yang kokoh perlu adanya landasan

    tertentu. Landasan ini merupakan suatu dasar tempat berpijak yang

    memungkinkan koperasi untuk tumbuh dan berdiri kokoh serta berkembang

    dalam pelaksanaan usaha-usahanya untuk mencapai tujuan dan cita-citanya.

    Landasan koperasi adalah dasar atau pedoman bagi koperasi, baik dasar bagi

    setiap pemikiran yang akan menentukan arah tujuan koperasi maupun dasar

    dari kedudukan koperasi dalam struktur perekonomian bangsa dan negara

    (Chaniago, dkk 1973 : 15). Landasan koperasi Indonesia adalah :

    a. Landasan Idiil

  • Landasan Idiil Koperasi Indonesia adalah Pancasila, yang termuat

    dalam Pasal 2 Undang-Undang Nomor 25 tahun 1992. Landasan Idiil

    koperasi adalah dasar yang digunakan dalam usaha untuk mencapai cita-

    cita koperasi (Anoraga, dkk 1997 : 8). Secara ideal koperasi harus dijiwai

    oleh Pancasila terutama sila ke lima Keadilan sosial bagi seluruh rakyat

    Indonesia.

    b. Landasan Struktural dan Gerak

    Landasan Struktural Koperasi adalah Undang-Undang Dasar 1945,

    dan landasan geraknya adalah Pasal 33 Ayat 1 berbunyi Perekonomian

    disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan

    (Kartasapoetra, dkk.1991 : 7). Yang dimaksud dengan landasan struktural

    adalah tempat berpijak koperasi dalam susunan hidup bermasyarakat.

    Dalam kehidupan masyarakat Indonesia, salah satu bagian yang

    terpenting adalah kehidupan ekonomi yaitu segala kegiatan dan usaha

    untuk mengatur dan mencapai atau memenuhi kebutuhan dan keperluan

    hidup, sedangkan yang dimaksud dengan landasan gerak yaitu ketentuan-

    ketentuan yang terperinci tentang koperasi Indonesia harus berlandasakan

    dan bertitik tolak dari jiwa pasal 33 Ayat 1 Undang-Undang Dasar 1945.

    Asas kekeluargaan dan kegotongroyongan dalam koperasi seperti

    yang dikemukakan oleh Kartosapoetra ( 1991 : 18 ) adalah adanya

    kesadaran dari hati nurani manusia untuk mengerjakan segala sesuatu

    dalam koperasi oleh semua di bawah pimpinan pengurus, serta pemilihan

    para anggota didasarkan atas dasar keadilan dan kebenaran bagi

  • kepentingan bersama. Asas kegotongroyongan berarti bahwa pada

    koperasi tersebut terdapat kesadaran bersama dan tanggung jawab yang

    menitikberatkan kepada keputusan bersama serta berupaya untuk

    mengatasi hambatan secara kolektif.

    c. Landasan Mental

    Agar Koperasi Indonesia dapat tumbuh dan berkembang dengan baik

    dalam mencapai tujuannya, harus ditopang dengan sikap mental para

    anggotanya yaitu Setia kawan dan kesadaran pribadi

    (solidarity and individuality). Rasa setia kawan sangat penting, karena

    tanpa rasa setia kawan, maka tidaklah mungkin ada kerjasama(sense

    cooperation) yang merupakan conditio sine qua none dalam koperasi

    sebagai usaha bersama dalam kesamaan hak dan kewajiban.

    4. Azas-Azas Koperasi

    Azas mengandung arti dasar pemikiran untuk mencapai tujuan

    ( Soeradjiman, 1996 : 6 ). Azas koperasi atau dalam bahasa inggris disebut

    Cooperative Principles, berasal dari bahasa latin. Principium yang berarti

    basis atau landasan. Principium memiliki arti cita-cita utama atau kekuatan

    atau peraturan dari organisasi( Hendrojogi, 2000 : 30 ).

    Rochdale atau lebih dikenal dengan The rochdale society of

    equitable pioners yang dinyatakan sebagai peraturan dari perkumpulan cita-

    cita koperasi yang kemudian dikenal sebagai azas Rochdale atau Rochdale

    Principles telah mengilhami cara kerja dari gerakan - gerakan koperasi

  • sedunia. Azas Rochdale sebagaimana dikemukakan oleh

    Hendrojogi (2000 : 31) adalah :

    a. Pengendalian secara demokrasi b. Keanggotaan yang terbuka c. Bunga terbatas atas modal d. Pembagian sisa hasil usaha kepada anggota proporsional dengan

    pembelianya e. Pembayaran secara tunai atau transaksi perdagangan f. Tidak boleh menjual barang-barang palsu dan harus murni g. Mengadakan pendidikan bagi anggota anggotanya tentang azas-azas

    koperasi dan perdagangan yang saling membantu h. Netral dalam aliran agama dan politik

    Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Koperasi

    menyatakan koperasi berdasar atas azas kekeluargaan. Prinsip kekeluargaan

    tersebut bersumber dari ketentuan lebih tinggi, yaitu UUD 1945 Pasal 33

    Ayat 1 yang berbunyi Perekonomian disusun sebagai badan usaha bersama

    berdasar atas kekeluargaan. Azas kekeluargaan dalam koperasi mengandung

    arti kerjasama yang saling menghidupi, atau dengan kata lain tidak boleh

    terjadi suatu usaha merugikan atau mematikan usaha yang dijalankan oleh

    pihak lain

    Menurut Moh Hatta yang dikutip Soeradjiman (1996:7) inti

    pengertian dari azas dari kekeluargaan terletak pada rasa setia kawan

    ( solidaritas ) dan percaya pada diri sendiri ( Individualitas ) yang

    mengandung arti :

    a. Setiap anggota memperhatikan anggota lainya b. Yang kuat membantu yang lemah c. Masing-masing berpastisipasi dalam usaha sesuai dengan kemampuanya d. Kepentingan lebih utama daripada kepentingan individu e. Hasil usaha dibagi secara adil sesuai dengan partisipasi masing-masing

    anggota

  • 5. Fungsi, Peran dan Prinsip Koperasi

    a. Fungsi dan Peran Koperasi.

    Fungsi adalah bagian dari tugas yang terkait dengan suatu

    kedudukan atau peran. Dalam hal ini koperasi sebagai badan usaha

    berfungsi menyelenggarakan kegiatan produksi atau jasa untuk

    meningkatkan kesejahteraan, harkat dan martabat anggota (Soeradjiman,

    1996 : 69 ). Pengertian peran adalah arti penting bagi usaha untuk

    mengembangkan kegiatan koperasi dengan membuka kesempatan seluas-

    luasnya bagi warga masyarakat untuk membangun kehidupan

    ekonominya. Fungsi dan peran koperasi menurut Undang-Undang Nomor

    25 Tahun 1992 Pasal 4 Bab III adalah sebagai berikut :

    1) Membangun dan mengembangkan potensi kemampuan ekonomi

    anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk

    meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya

    2) Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas

    kehidupan manusia dan masyarakat.

    3) Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan

    ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko

    gurunya.

    4) Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian

    nasional yang merupakan usaha bersama berdasar atas asas

    kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

  • b. Prinsip-Prinsip Koperasi

    Prinsip koperasi adalah prinsip-prinsip koperasi yang berlaku dalam

    koperasi dan dijadikan pedoman kerja dan merupakan jati diri bagi

    koperasi Indonesia. Koperasi perlu berpegang teguh pada prinsip-prinsip

    koperasi. Prinsip-prinsip koperasi menurut Undang-Undang No 25 Tahun

    1992 Pasal 5 Bab III adalah sebagai berikut :

    1). Koperasi melaksanakan Prinsip Koperasi sebagai berikut :

    a). Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka

    Setiap orang tidak boleh dipaksa untuk menjadi anggota koperasi,

    Namun harus berdasar atas kesadaran sendiri.

    b). Pengelolaan dilakukan secara demokratis

    Ini didasarkan pada kesamaan hak suara bagi setiap para anggota

    dalam pengelolaan koperasi.

    c). Pembagian SHU dilakukan secara adil sebanding dengan

    besarnya jasa usaha masing-masing anggota

    Koperasi bukanlah badan usaha yang berwatak kapitalis, Sisa

    Hasil Usaha yang dibagi kepada anggota tidak berdasarkan modal

    yang di miliki anggota dalam koperasinya, tetapi berdasarkan

    kontribusi jasa usaha yang diberikan anggota kepada koperasi.

    d). Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal

    Fungsi modal dalam koperasi bukan sekedar untuk mencari

    keuntungan, akan tetapi dipergunakan untuk kemanfaatan anggota

  • e). Kemandirian

    Bahwa koperasi harus mampu berdiri sendiri dalam hal

    pengambilan keputusan usaha dan organisasi serta adanya

    kebebasan yang bertanggung jawab.

    2). Dalam mengembangkan Koperasi, maka Koperasi melaksanakan pula

    prinsip Koperasi sebagai berikut :

    a ). Pendidikan Perkoperasian

    Keberhasilan koperasi sangat erat hubunganya dengan partisipasi

    aktif anggotanya. Pendidikan perkoperasian merupakan bagian

    yang tidak terpisahkan dalam mewujudkan kehidupan berkoperasi,

    agar sesuai dengan jati dirinya.

    b ). Kerja sama antar Koperasi

    Kerja sama ini dimaksudkan untuk saling memanfaatkan

    kelebihan dan mengurangi kelemahan masing-masing koperasi.

    6. Tujuan Koperasi

    Dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 Pasal 3 menegaskan

    bahwa koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya

    dan masyarakat pada umumnya, dan ikut serta membangun tatanan

    perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju,

    adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

    Dari tujuan koperasi menurut Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992

    dapat dilihat adanya tiga pihak yang berkepentingan atas tercapainya tujuan

    koperasi, yaitu anggota koperasi, masyarakat dan pemerintah.

  • a. Tujuan koperasi dilihat dari sudut kepentingan anggota.

    Apabila dilihat dari sudut kepentingan anggotanya, koperasi bertujuan

    meningkatkan kesejahteraan anggotanya, baik kesejahteraan di bidang

    ekonomi maupun kesejahteraan di bidang sosial. Untuk meningkatkan

    kesejahteraan ekonomi anggota, koperasi melakukan berbagai usaha

    untuk memberikan pelayanan penyediaan barang dan jasa sesuai dengan

    bidang usaha yang digelutinya. Sementara untuk meningkatkan

    kesejahteraan sosial anggotanya koperasi memberikan layanan di bidang

    sosial anggotanya, Koperasi berusaha memberikan pelayanan kesehatan,

    pendidikan dan kesetiakawanan asumsi dan berbagai usaha lain yang

    dibutuhkan.

    Wirasasmita, dkk ( 1990 : 30-31 ) mengungkapkan tujuan

    koperasi dilihat dari kepentingan anggotanya sebagai berikut :

    1). Pemberian jasa dan pelayanan yang bermanfaat bagi anggotanya

    sesuai jenis koperasi seperti :

    a). Koperasi Konsumsi

    Penyaluran barang kebutuhan barang-barang konsumsi

    dengan harga yang pantas.

    b). Koperasi Produksi

    Menyediakan bahan dan peningkatan mutu pemasaran

    c). Koperasi Kredit

    Menyediakan kredit dan meningkatkan tabungan

    anggotanya.

  • 2). Peningkatan taraf hidup anggota

    a). Peningkatan produksi

    b). Perbaikan kualitas harga

    c). Memperkuat permodalan

    d). Memperlancar dan memperbaiki distribusi barang dan jasa

    e). Mencegah pemalsuan dan kualitas yang rendah

    f). Menjamin ukuran dan timbangan yang benar

    g). Mendidik dan menganjurkan para anggotanya untuk

    menabung.

    Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan Koperasi

    dilihat dari kepentingan anggotanya adalah sangat beragam dan sangat

    ideal karena itu mendapat tanggapan positif dari semua individu warga

    negara.

    b. Tujuan koperasi dilihat dari sudut kepentingan masyarakat.

    Dilihat dari sudut kepentingan masyarakat, koperasi mempunyai andil

    dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Koperasi

    disamping melayani kebutuhan barang dan jasa dibidang sosial, Koperasi

    dapat menyelenggarakan pelayanan kesehatan, pendidikan atau pelatihan

    keterampilan kepada masyarakat. Koperasi juga mengkampanyekan ide-

    ide koperasi dalam rangka memasyaratkan koperasi.

    Tujuan koperasi dilihat dari sudut kepentingan masyarakat menurut

    Wirasasmita, dkk ( 1990 : 31 ) adalah

    1) Mengembalikan kepada masyarakat dan kepentingan koperasi

  • 2) Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berkoperasi

    3) Mempersatukan masyarakat ekonomi lemah

    4) Menciptakan dan memperluas lapangan kerja

    5) Membantu pelayanan dan penyediaan kebutuhan kebutuhan pokok

    masyarakat

    6) Membantu usaha-usaha sosial masyarakat

    7) Meningkatkan taraf hidup dan kecerdasan warga masyarakat.

    Dari uaraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan koperasi

    dilihat dari sudut kepentingan masyarakat sangat dibutuhkan sekali dalam

    membangun taraf kesejahteraan baik didalam lingkungan masyaraklat

    koperasi itu sendiri maupun bagi masyarakat sekitarnya.

    c. Tujuan Koperasi dilihat dari sudut kepentingan Pemerintah.

    Wirasasmita, dkk ( 1990 : 32 ) merumuskan tujuan koperasi dilihat

    dari sudut kepentingan pemerintah sebagai berikut :

    1) Melaksanakan Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 33 ayat 1

    2) Membantu dan menunjang progam pemerintah dalam pembangunan

    meningkatkan produksi

    3) Alat perjuangan ekonomi untuk mempertinggi kemakmuran Indonesia

    4) Partner pemerintah yantg bergerak dalam bidang perekonomian.

    Supaya tujuan di atas tercapai, pemerintah berkewajiban untuk

    membina, mengembangkan dan memajukan setiap langkah gerakan

    koperasi serta berkewajiban melindungi setiap usaha yang dilakukan

    koperasi dari persaingan yang tidak sehat, menuju tata perekonomian

  • bangsa Indonesia yang sehat. Dengan demikian tujuan koperasi untuk

    membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan

    masyarakat yang maju adil dan makmur yang berlandaskan Pancasila dan

    Undang- Undang Dasar 1945.

    7. Perangkat Organisasi Koperasi

    Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 Perangkat

    organisasi koperasi adalah sebagai berikut

    a. Rapat Anggota

    Rapat anggota adalah tempat dimana suara-suara anggota berkumpul dan

    hanya diadakan pada waktu-waktu tertentu (Hendrojogi, 2000 : 133)

    Rapat Anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi

    yang mempunyai fungsi-fungsi sebagai berikut :

    1) Menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Koperasi

    2) Menetapkan kebijaksanaan umum koperasi

    3) Memilih atau mengangkat memberhentikan pengurus dan Badan

    Pemeriksa.

    4) Menetapkan dan mengesahkan Rencana Kerja dan Rencana Anggaran

    Belanja Koperasi serta kebijaksanaan pengurus dalam bidang

    organisasi dan usaha koperasi.

    5) Mengesahkan laporan pertanggungjawaban pengurus dan Badan

    Pemeriksa dalam bidang organisasi dan usaha koperasi.

  • b. Pengurus

    Pengurus koperasi adalah para anggota yang dipilih dalam rapat

    anggota sebagai kelompok orang yang di tugasi untuk mengurus koperasi

    dalam periode tertentu (Sukamdiyo, 1996 : 96)

    Fungsi Pengurus adalah memimpin organisasi dan usaha koperasi

    serta bertindak untuk dan atas nama koperasi dalam berhubungan dengan

    pihak ketiga sesuai dengan Keputusan Rapat Anggota dan Anggaran

    Dasar atau Anggaran Rumah Tangga Koperasi.

    1). Tugas dan Kewajiban Pengurus

    Secara kolektif tugas dan kewajiban pengurus adalah

    a). Pengurus bertugas mengelola koperasi sesuai dengan

    kebijaksanaan yang diputuskan oleh Rapat Anggota

    b). Untuk melaksanakan tugas tersebut, pengurus berkewajiban :

    (1). Mengajukan rencana kerja dan rencana anggaran pendapatan

    dan belanja koperasi

    (2). Menyelenggarakan administrasi umum dan daftar pengurus

    (3). Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris

    secara tertib

    (4). Menyelenggarakan Rapat anggota

    (5). Mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban

    pelaksanaan tugas

    2). Kewenangan Pengurus

    Sebagai pemegang rapat anggota, pengurus berwenang :

  • a). Mewakili koperasi didalam dan luar pengadilan

    b). Melakukan tindakan hukum dan upaya lain untuk kepentingan

    anggota dan kemanfaatan koperasi

    3). Tanggung Jawab Pengurus

    Pengurus bertanggung jawab atas segala upaya yang berhubungan

    dengan tugas, kewajiban, dan kewenangan yang dimiliki kepada

    Rapat Anggota dalam bentuk laporan Tahunan

    c. Pengawas

    Pengawas adalah salah satu dari fungsi manajemen

    (Hendrojogi, 2000 :147). Trewathn dan Networth mengartikan

    manajemen :

    Manajemen adalah sebagai proses perencanaan, pengorganisasian,

    penggerakan dan pengawasan aktivitas-aktivitas organisasi seacara efektif

    dan efisien (Winardi, 1990 : 4)

    Pengawas dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam Rapat

    Anggota. Wewenang dan tugas dari pengawas adalah sebagai berikut :

    1) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan

    pengelolaan koperasi

    2) Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya

    3) Meneliti catatan yang ada dalam koperasi dan mendapatkan segala

    keterangan yang diperlukan

  • B. Kesejahteraan Anggota.

    Kesejahteraan ( sejahtera ) Menurut W. J.S Poerwadarminto diartikan

    sebagai keadaan yang aman sentosa, makmur, atau selamat atau terlepas dari

    segala macam gangguan maupun kesukaran dan sebagainya.

    Menurut Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat

    memberikan definisi kesejahteraan sebagai berikut :

    Kesejahteraan yaitu suatu kondisi seseorang atau masyarakat yang telah terpenuhi kebutuhan dasarnya, kebutuhan dasar tersebut berupa kecukupan sandang, pangan, papan, kesehatan, pendidikan, lapangan pekerjaan, dan kebutuhan dasar lainya seperti lingkungan bersih, aman dan nyaman dan juga terpenuhinya hak asasi dan partisipasi serta terwujudnya masyarakat yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.(www.menkokesra.go.id/)

    Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992. Tujuan koperasi adalah

    memajukan kesejahteraan para anggota, hal ini sebagaimana di sebutkan dalam

    Pasal 3 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian bahwa :

    Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya

    dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian

    nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur

    berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang 1945.

    Dalam rangka mewujudkan kesejahteraan anggota, koperasi harus dapat

    memenuhi kebutuhan-kebutuhan mereka. Kebutuhan manusia diatur dalam

    suatu seri tingkatan atau suatu hirarkhi menurut pentingnya masing-masing

    kebutuhan, dalam artian setelah kebutuhan-kebutuhan manusia pada tingkatan

    yang lebih terendah terpenuhi, maka muncullah tingkatan berikutnya yang lebih

    tinggi menuntut kepuasan.

  • Di zaman modern sekarang ini, tidak ada manusia yang dapat hidup

    sendiri dan terlepas dari pengaruh lingkungan didalam memenuhi kebutuhan

    hidupnya. Chourmain Imam (1998 : 5-9 ) menyatakan, kebutuhan-kebutuhan

    manusia dapat dibedakan menurut :

    1. Kebutuhan manusia menurut jenisnya, yaitu : a. Kebutuhan ekonomi adalah kebutuhan manusia untuk

    mempertahankan hidup. b. Kebutuhan sosial adalah kebutuhan yang lebih didasarkan kebutuhan

    untuk mendapatkan penghargaan, pujian ataupun meningkatkan kedudukan seseorang dipandang dari masyarakt sekitar.

    2. Kebutuhan manusia menurut bentuknya, yaitu : a. Kebutuhan lahiriah adalah kebutuhan yang secara alami dirasakan

    oleh fisik atau jasmani. b. Kebutuhan rohaniah adalah kebutuhan pemenuhan keperluan yang

    rohaniah sifatnya. 3. Kebutuhan manusia menurut sifatnya, yaitu :

    a. Kebutuhan pokok yang artinya adalah kebutuhan utama yang harus dipenuhi sehingga menjamin manusia dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya secara wajar

    b. Kebutuhan pelengkap adalah kebutuhan yang sifatnya melengkapi kebutuhan pokok.

    4. Kebutuhan manusia menurut waktunya, yaitu : a. Kebutuhan sekarang adalah kebutuhan yang menurut waktunya harus

    dipenuhi sekarang juga, agar manusia tidak memperoleh kesulitan b. Kebutuhan yang akan datang adalah kebutuhan yang dapat dipenuhi

    pada hari esok dan hari yang akan datang.

    Untuk mencapai suatu taraf hidup yang sejahtera dapat dicapai dengan

    adanya perluasan kesempatan kerja dan pemerataan pendapatan, yaitu

    pendapatan anggota yang didapat melalui kegiatan berkoperasi, yang di

    bagikan kepada anggota, sesuai dengan hasil keuntungan koperasi.

    Menurut Sukamdiyo ( 1996 : 102 ) kesejahteraan lain yang didapat

    anggota koperasi adalah :

    1. Membangkitkan aspirasi dan pemahaman para anggota tentang konsep, prinsip, metode dan praktek serta pelaksanaan usaha koperasi

  • 2. Mendorong dan menopang kebijakan pemerintah serta gerakan koperasi dalam rangka pembangunan sosial ekonomi

    3. Mengubah perilaku dan kepercayaan serta menumbuhkan kesadaran pada masyarakat, khususnya para anggota koperasi tentang arti penting atau manfaat bergabung dan berpastisipasi aktif dalam kegiatan usaha dan pengambilan keputusan koperasi sebagai upaya perbaikan terhadap kondisi sosial-ekonomi mereka.

    Koperasi merupakan suatu badan usaha yang beranggotakan orang

    seorang atau badan hukum koperasi, dengam melandaskan kegiatannya

    berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang

    berdasar atas asas kekeluargaan.

    Koperasi dalam menjalankan usahanya, juga mengalami berbagai

    hambatan-hambatan, sehingga koperasi harus melakukan berbagai upaya agar

    koperasi dapat meningkatkan kesejahteraan anggota. Dalam hal ini,

    keberhasilan koperasi dalam mencapai tujuanya tergantung dari aktifitas

    anggota, apakah mereka mampu malaksanakan kerja sama dan mentaati segala

    peraturan yang telah ditetapkan dalam Rapat Anggota

    C. Koperasi Unit Desa

    1. Pengertian Koperasi Unit Desa

    Koperasi Unit Desa adalah Koperasi pedesaan yang multifungsional,

    berarti melakukan berbagai kegiatan ekonomi dalam bidang wilayah desa

    yang bersangkutan(Moertono, 1980 : 2)

    Koperasi Unit Desa adalah Koperasi yang anggota anggotanya

    terdiri dari penduduk desa yang mempunyai kepentingan-kepentingan yang

    satu sama lain ada sangkut paut secara langsung dalam menjalankan

  • beberapa macam usaha sesuai dengan kebutuhan masyarakat desa

    tersebut( Widayanti, dkk 2003 : 232)

    2. Tujuan

    Tujuan utama yang ingin di capai Koperasi Unit Desa adalah

    meningkatkan kesejahteraan anggota perorangan beserta keluarganya.

    Sedangkan tujuan khusus yang ingin dicapai dengan usaha tertentu, seperti

    usaha simpan pinjam yang bertujuan memenuhi kebutuhan kredit bagi

    anggotanya, Usaha pertokoan seperti penyediaan dan penyaluran sarana

    produksi pertanian, pengolahan dan pemasaran hasil pertanian dan

    pelayanan jasa-jasa dan produksi lainya yang bertujuan untuk memenuhi

    kebutuhan barang- barang bagi anggotanya dan masyarakat sekitarnya.

    3. Bentuk Usaha

    Dalam menjalankan fungsi dan peranya untuk meningkatkan

    kesejahteraan anggotanya. Koperasi Unit Desa melakukan berbagai usaha

    baik dibidang ekonomi maupun di bidang sosial

    a. Usaha di bidang Ekonomi.

    Usaha koperasi di bidang ekonomi ditempuh dengan :

    1). Koperasi Konsumsi

    Koperasi konsumsi adalah koperasi yang anggota-

    anggotanya terdiri dari tiap-tiap orang yang mempunyai

    kepentingan langsung dalam lapangan konsumsi.

    Koperasi konsumsi dibentuk untuk memnuhi kebutuhan

    barang-barang konsumsi yang meliputi kebutuhan pokok sehari-

  • hari misalnya barang pangan (beras, gula, garam dan minyak) dan

    barang pembantu keperluan sehari hari (sabun dan minyak tanah)

    yaitu dengan cara mendirikan toko-toko atau warung barang

    konsumsi dengan barang serba ada.

    2). Koperasi Produksi

    Koperasi produksi adalah koperasi yang bergerak dalam

    bidang kegiatan ekonomi pembuatan dan penjualan barang-barang

    baik yang dilakukan oleh koperasi sebagai organisasi maupun

    orang-orang anggota koperasi (Anoraga, dkk 1997 : 24). Koperasi

    produksi ini di bentuk untuk melayani penyaluran dan pemasaran

    hasil dari peternakan dan pertanian, misalnya sapi perah, pupuk,

    dan bibit padi yang di sediakan untuk memenuhi kebutuhan

    peternakan dan peternakan para anggota dan masyarakat sekitar.

    3). Koperasi Simpan Pinjam

    Koperasi simpan pinjam adalah koperasi yang bergerak

    dalam lapangan usaha pembentukan modal melalui tabungan-

    tabungan para anggota secara teratur dan terus menerus untuk

    kemudian dipinjamkan kepada para anggota dengan cara mudah,

    cepat dan tepat untuk tujuan produktif dan kesejahteraan.

    Koperasi simpan pinjam didirikan untuk memberikan

    kesempatan kepada anggota-anggotanya memperoleh pinjaman

    dengan mudah dan dengan ongkos (bunga) yang ringan.

    4). Pembagian Sisa Hasil Usaha

  • Sisa hasil usaha koperasi adalah pendapatan koperasi yang

    diperoleh dalam satu tahun buku di kurangi dengan biaya

    penyusutan dan kewajiban lain termasuk pajak dalam tahun buku

    yang bersangkuta (Sitio, dkk 2001 : 87)

    Sisa hasil usaha yang di bagikan ke anggota koperasi

    sebanding dengan jasa usaha yang di lakukan masing-masing

    anggota koperasi, serta digunakan untuk keperluan pendidikan

    perkoperasian dan keperluan koperasi, sesuai dengan keputusan

    Rapat Anggota.

    2. Usaha di bidang Sosial

    Dalam bidang sosial dapat ditempuh dengan cara sebagai berikut

    a. Memberikan sumbangan kepada anggota koperasi, apabila

    keluarganya ada yang meninggal

    b. Pemberdayaan manusia sebagai makluk sosial, hal ini dilakukan

    dengan memberikan kesempatan bagi para anggotanya untuk

    berhubungan dan menjalin kerja sama dengan anggota lain, C.C

    Taylor mengisyaratkan :

    Ada dua ide dasar yang bersifat sosiologis yang penting dalam pengertian kerja sama yaitu : 1). Pada dasarnya orang lebih menyukai hubungan dengan

    orang lain secara langsung. 2). Manusia lebih menyukai hidup bersama yang saling

    menguntungkan dan damai daripada perseorangan. (Wirasasmita, dkk 1990:3)

  • D. Kerangka Teoritik

    Berdasarkan landasan teori yang telah diajukan dalam bagian terdahulu

    maka desain penelitian yang akan dilaksanakan, dapat digambarkan dalam

    kerangka teoritik sebagai berikut :

    Kerangka Teoritik

    Sejak dilahirkan, manusia telah menghadapi masalah untuk bisa hidup

    dan akan berusaha untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Untuk

    mencukupi kebutuhan hidup dan mempertahankan kelangsungan hidupnya

    manusia harus selalu berusaha. Jika semula untuk mempertahankan hidupnya,

    seseorang bekerja menghasilkan suatu barang untuk digunakan sendiri atau

    untuk keluarganya, maka dalam perkembanganya, usaha manusia untuk

    mempertahankan hidupnya dan untuk mencapai keinginannya itu bukan lagi

    sebagai individu, tetapi sebagai anggota dari suatu kelompok dalam

    Kebutuhan anggota

    Usaha Koperasi

    Anggota

    Koperasi

    Hambatan dan upaya

    Kesejahteraan anggota

  • masyarakat, dimana mereka harus bekerja sama dalam melaksanakan kegiatan

    sehari-harinya.

    Berbagai cara telah digunakan oleh manusia didalam memecahkan

    permasalahan ekonomi yang mereka hadapi. Salah satunya adalah dengan cara

    berkoperasi. Koperasi merupakan suatu badan usaha yang beranggotakan orang

    seorang atau badan hukum koperasi, dengam melandaskan kegiatanya

    berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang

    berdasar atas asas kekeluargaan.

    Koperasi didirikan oleh para anggota koperasi dengan tujuan untuk

    memenuhi kebutuhan para anggota. Untuk mengetahui apakah tujuan telah

    tercapai atau belum tercapai, koperasi berusaha menjalankan usahanya dengan

    sebaik-baiknya agar dapat berperan sebagai mana mestinya.

    Koperasi dalam menjalankan usahanya, juga mengalami berbagai

    hambatan-hambatan, sehingga koperasi harus melakukan berbagai upaya agar

    koperasi dapat meningkatkan kesejahteraan anggota. Dalam hal ini,

    keberhasilan koperasi dalam mencapai tujuanya tergantung dari aktivitas

    anggota, apakah mereka mampu malaksanakan kerja sama dan mentaati segala

    peraturan yang telah ditetapkan dalam Rapat Anggota

  • BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Dasar Penelitian

    Penelitian merupakan kegiatan ilmiah yang bermaksud menerangkan

    kebenaran (Rachman,1999:2). Penemuan kebenaran melalui kegiatan penelitian

    dapat dilakukan melalui dua pendekatan yaitu pendekatan kualitatif dan

    pendekatan kuantitatif.

    Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif.

    Menurut Bogdan dan Taylor pendekatan kualitatif yaitu prosedur penelitian

    yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan yang

    digambarkan dengan kata-kata tertulis dari orang-orang dan perilaku yang

    diamati.

    Alasan menggunakan pendekatan ini adalah :

    1. Dengan pendekatan kualitatif maka peneliti melakukan penelitian pada latar

    ilmiah, maksudnya peneliti melihat kenyataan yang ada dilapangan. Dalam

    hal ini peneliti mengamati upaya yang dilakukan Koperasi Unit Desa Mekar

    Ungaran dalam meningkatkan kesejahteraan anggotanya, hambatan serta

    upaya yang dilakukan Koperasi Unit Desa Mekar Ungaran didalam

    mengatasi hambatan tersebut

    2. Dengan pendekatan kualitatif tidak ada teori yang apriori artinya peneliti

    dapat mempercayai apa yang dilihat sehingga bisa sejauh mungkin menjadi

    netral. Dalam hal ini, peneliti mengamati dan mencatat semua data yang ada

    dengan apa adanya tanpa mengurangi dan menambahi.

  • B. Lokasi Penelitian

    Penelitian ini dilakukan pada KUD Mekar Ungaran yang berlokasi

    dijalan Ahmad Yani No. 24 Kelurahan Sido Mulyo, Kecamatan Ungaran

    Kabupaten Semarang.

    C. Fokus Penelitian

    Penelitian ini berfokus pada KUD Mekar Ungaran dalam meningkatkan

    kesejahteraan anggota dan berbagai hambatannya di kecamatan Ungaran.

    Secara lebih khusus penelitian ini diarahkan pada :

    1. Upaya Koperasi Unit Desa Mekar Ungaran dalam meningkatkan

    kesejahteraan anggotanya menyangkut bidang organisasi dan pemberian

    sisa hasil usaha

    2. Hambatan yang dihadapi Koperasi Unit Desa Mekar Ungaran

    menyangkut bidang permodalan

    3. Upaya yang ditempuh Koperasi Unit Desa Mekar Ungaran dalam

    mengatasi hambatan, menyangkut bidang permodalan.

    D. Sumber Data Penelitian

    Sumber data adalah subjek dari mana data dapat diperoleh (Arikunto,

    1997 : 114). Menurut Lofland dan Lofland sumber utama dari penelitian

    kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah tambahan seperti

    dokumen dan lain-lain (Moeleong, 2002 : 112)

  • 1. Data Primer

    Data primer yaitu data yang diambil secara langsung dari

    sumber primer, yaitu dengan cara melakukan wawancara dan observasi.

    Data primer yang diambil, yaitu berupa hasil wawancara kepada anggota,

    pengurus dan pengawas Koperasi Unit Desa Mekar Ungaran. Jumlah

    yang diwawancarai adalah 20 orang, yaitu 14 anggota, 3 pengurus dan 3

    pengawas. Data berupa observasi, yaitu berupa hasil dari observasi

    keadaan fisik dan struktur organisasi Koperasi Unit Desa Mekar Ungaran.

    2. Data Sekunder

    Data sekunder adalah data yang diperoleh dari literatur dan

    catatan yang menyebutkan pokok permasalahan yang akan dijadikan

    sebagai landasan yang bersifat teoritis. Data sekunder yang diambil yaitu

    berupa catatan dalam laporanlaporan pertanggungjawaban pengurus dan

    pengawas pada Rapat Anggaran Tahunan dan Anggaran Dasar Rumah

    Tangga Koperasi Unit Desa Mekar Ungaran

    E. Alat dan Teknik Pengumpulan Data

    Dalam suatu penelitian perlu menggunakan metode pengumpulan data

    yang tepat. Hal ini dilakukan, agar data yang diperoleh objektif. Metode

    pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu dengan metode

    wawancara, observasi, dokumentasi dan studi kepustakaan

    1. Metode Wawancara

    Metode wawancara adalah cara pengumpulan data melalui

    percakapan yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara

  • (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dengan yang diwawancarai

    (interviewee) yang memberikan jawaban dari pertanyaan itu (Moleong,

    2002 : 135)

    Metode wawancara dalam penelitian ini berupa interview terhadap

    informan. Wawancara ini dilakukan untuk mencari data-data yang ada

    dalam koperasi mengenai bidang organisasi, permodalan dan sarana

    prasarana penunjang koperasi. Informan yang diwawancarai dalam

    penelitian ini antara lain.

    a. Anggota Koperasi Unit Desa Mekar Ungaran

    b. Pengurus Koperasi Unit Desa Mekar Ungaran

    c. Pengawas Koperasi Unit Desa mekar Ungaran

    2. Metode Observasi

    Metode Observasi adalah cara pengumpulan data yang dilakukan

    dengan melakukan kegiatan pengamatan dan pencatatan secara sistematis

    terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian (Rachman, 1999 : 7).

    Observasi merupakan suatu kegiatan pengamatan pengumpulan data yang

    dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-

    gejala yang diselidiki (Narbuko Kholid, dkk. 2004 : 70)

    3. Metode Dokumentasi

    Metode dokumentasi adalah cara pengumpulan data dengan cara

    mencari, mengenali hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip,

    surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan

    sebagainya ( Arikunto. 1997 : 234 )

  • Data yang dikumpulkan melalui tehknik dokumentasi berupa arsip-

    arsip atau dokumen-dokumen tentang kepengurusan KUD Mekar

    Ungaran, Buku Daftar Anggota KUD Mekar Ungaran, Sejarah umum

    KUD Mekar Ungaran, Notulen Rapat Anggota serta buku Anggaran

    Dasar dan Anggaran Rumah Tangga KUD Mekar Ungaran

    4. Metode Studi Kepustakaan

    Metode pengumpulan data dengan cara telaah pustaka yaitu dengan

    cara menentukan teori-teori, konsep-konsep dan generalisasigeneralisasi

    untuk dijadikan landasan teoritis bagi penelitian yang akan dilakukan

    (Rachman. 1999 : 44)

    Yang dimaksud dengan studi metode kepustakaan dalam penelitian

    ini adalah pengumpulan data dengan cara memanfaatkan buku, literatur

    ataupun hasil penelitian karya orang lain yang sangat diperlukan guna

    menambah bobot ilmiah penelitian ini, disamping dapat menambah

    cakrawala dan wawasan bagi peneliti dan penulis.

    F. Keabsahan Data

    Pemeriksaan terhadap keabsahan data merupakan salah satu bagian

    sangat penting didalam penelitian kualitatif. Dalam kriteria keabsahan data

    salah satu teknik pemeriksaan keabsahan data adalah trianggulasi. Trianggulasi

    adalah teknik pemeriksaan data yang memanfaatkan suatu yang lain di luar data

    itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.

    Menurut Patton dalam bukunya Moeleong (2002:178) menyimpulkan

    trianggulasi dapat di lakukan dengan beberapa cara yaitu :

  • 1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.

    2. Membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan apa yang

    dikatakan secara pribadi

    3. Membandingkan apa yang dilakukan orang-orang tentang situasi penelitian

    dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu

    4. Membandingkan keadaan dan persepektif seseorang dengan berbagai

    pendapat dan pandangan orang

    5. Membadingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.

    Dalam penelitian ini penulis menggunakan trianggulasi dengan cara

    sebagai berikut yaitu membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil

    wawancara. Untuk lebih jelasnya maka dapat digambarkan dalam bagan

    trianggulasi sebagai berikut :

    Alasan peneliti menggunakan trianggulasi tersebut adalah :

    1. Untuk memperoleh data yang sama atau sejenis dengan permasalahan

    dalam penelitian

    2. Untuk memperoleh data yang sama, atau sejenis dalam tujuan dan

    manfaat penelitiaan

    Data Sama

    Diambil dalam waktu dan suasana yang beda

    Sumber yang beda

    Metode/ teknik beda

  • G. Model Analisis Data

    Data yang terkumpul dalam suatu penelitian akan lebih bermakna apabila

    diadakan kegiatan analisa data. Dalam penelitian ini karena menggunakan

    metode pendekatan kualitatif maka menggunakan data non- statistik. Penelitian

    ini, dengan pendekatan kualitatif, strategi pendekatanya bersifat induktif

    konseptiualisasi, peneliti berangkat dari data-data yang bersifat empiris

    kemudian menuju atau membangun konsep, hipotesis dan teoritis. Analisis data

    yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

    1. Pengumpulan Data

    Pengumpulan data adalah mengumpulkan data-data yang diperoleh di

    lapangan. Dalam hal ini peneliti mencatat semua data secara objektif dan

    apa adanya sesuai dengan hasil wawancara dan observasi.

    2. Reduksi Data

    Reduksi data adalah pemilihan pemusatan perhatian pada

    penyerdehanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul

    dari catatan tertulis di lapangan. Reduksi data merupakan suatu bentuk

    analisis menonjolkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang

    tidak perlu dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa sehingga

    kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi (Milles, 1992 : 15 -16).

    3. Penyajian Data, yaitu sekumpulan informasi yang tersusun, yang memberi

    kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan

    (Milles, 1992 : 17-18). Penyajian data merupakan analisa, merancang

  • deretan kolom-kolom dalam sebuah matrik untuk data kualitatif dan

    menentukan jenis bentuk data yang dimasukkan dalam kotak-kotak matrik

    4. Penarikan Kesimpulan

    Penarikan kesimpulan merupakan kegiatan yang dilakukan melalui

    beberapa tahapan yaitu kegiatan mencari arti, mencatat keteraturan pola-

    pola, penjelasan konfigurasi yang mungkin atau sebab akibat dan proporsi

    (Rachman, 1999 : 3). Penarikan kesimpulan dalam penelitian ini dilakukan

    berdasarkan hasil pengolahan data yang dibandingkan dengan data-data lain

    sehingga diperoleh kesamaan-kesamaan dan peraturan.

    Secara skematis proses pengumpulan data, reduksi data, penyajian

    data dan kesimpulan data dapat digambarkan, sebagai berikut :

    Sumber : Milles dan Huberman 1992: 20

    Keempat komponen tersebut saling interaktif yaitu saling

    mempengaruhi dan terkait. Pertama-tama peneliti melakukan penelitian di

    lapangan dengan mengadakan wawancara atau observasi yang disebut tahap

    Pengumpulan data

    Reduksi data

    Penyajian d