12
Edisi 39/ Thn.IX/ Juni/ 2007

Civitas Edisi 48

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Buletin Lembaga Pers Mahasiswa Untan

Citation preview

Page 1: Civitas Edisi 48

Edisi 39/ Thn.IX/ Juni/ 2007

Page 2: Civitas Edisi 48

2

Alamat Redaksi : Jl. Daya Nasional Gedung MKDUUntan, Telepon : (0561) 7567171, e-mail : [email protected] atau : [email protected] : Artha Grafistama, Jl. Pahlawan No. 20Telp.(0561) 765000-766000 (Isi diluar tanggung jawabpenerbit).

Redaksi menerima tulisan berupa opini, essai, laporankegiatan kampus, cerpen,hasil investigasi, surat pembacadisertai identitas diri. Tulisan diketik di lembaran folio denganspasi ganda. Kirimkan ke Sekretariat LPM Untan, langsung.Redaksi berhak mengedit tulisan tanpa mengubah maknatulisan.

Ketua Umum :Sri PujiyaniSekretaris Umum :Jumardi BudimanBendahara Umum :Tri MulyaniDivisi PSDM :Odilo Tarigasa, NenengPurwantiDivisi Litbang :Riya Yulharmaini, LaurikaDivisi Penerbitan :

AgustinahDivisi Penyiaran :Ellia Marliyanti, SuriMayantiDivisi Peusahaan :Iswandi, Yulia CitraPemimpin Redaksi :Andri SetiawanSekretaris Redaksi :LaurikaRedaktur :Sri P, Agustinah, Ria, Lou

buletin Mimbar Untan CivitasDiterbitkan oleh :Lembaga Pers Mahasiswa Universitas Tanjungpura Pontianak

Reporter :Andri, Ihwan, Rizky, Dewi,Riza, NenengFotografer :Ignatius Noreng, IhwanRidhoIde Karikatur :IswandiLayouter :Irwan Kurniawan, Odilo

Surat Pembaca

Edisi 48/Thn.XI/Desember/2009

REDAKSI

Kembali ke Fitrah dengansemangat baru..

Tidak terasa kita sudah beradadipenghujung tahun 2009, banyak hal yangsudah kita lewati setahun ini, tentunya sebagaimahasiswa kita melaksanakan tugas kita. bagimahasiswa yang ikuti salah satu organisasikampus, terus berjuang yah untuk kemajuandiri dan organisasinya.

Buat kamu mahasiswa yang khususnyamuslim, selamat Hari Raya Idul Adha 1430 Hdan bagi umat Kristiani yang sebantar lagiNatalan, selamat juga yah.

Mudah-mudahan kita semua selaludiberikan yang terbaik.

Alhamdullillah, terbitan civitas yang ke 48kali ini kita kedatangan teman-teman baru diLPM Untan, yang kita tugaskan untukmengerjakan terbitan kali ini. Dengansemangat baru dan jiwa baru semoga kamibisa memberikan yang terbaik bagi pembacaterbitan Civitas.

Adapun sekilas berita yang kita sampaikankali ini, Kopma Untan yang memecatkaryawannya tanpa pesangon, yangberujung ke Dinsosnaker, wah pengen tahubaca aja yah.

Selain berita di atas, ada yang sedikit luculoh, beredarnya bencong di wilayah BundaranUntan, warga UKM resah dong, kita juga adaberita kehilangan dosen di FKIP Untan, lohkok bisa, nah lebih seru lagi baca yahkelanjutan isi berita di tiap halaman kita.sebelumnya kata maaf jika ada kata-katayang salah. Selamat membaca aja.......

Jangka Waktu Pendaftaran Ulang Singkat

Waktu daftar ulang yang terlalu singkat, sangat memberatkan

mahasiswa Untan dalam pembayaran. Dengan demikian, banyak mahasiswa

yang terlambat daftar ulang serta pendaftarannya tidak dapat diangsur-

angsur. Mohon ke depannya pendaftaran jangan terlalu singkat dong, dan

sosialisasinya dirasa masih kurang. Terimakasih kepada pihak

bersangkutan yang berwenang untuk mendengar keluhan saya.

Benedigta Ignasia Wana Lestari

Mahasiswa Fakultas Pertanian Untan

Kondisi Buku Perpustakaan Untan

Terima kasih kepada LPM Untan yang telah sudi memuat keluhan saya

ini, langsung aja yah. Perpustakaan Untan bukunya kurang memadai,

sehingga kami kesulitan untuk menemukan buku yang kami cari, selain itu

susunan buku tidak pada tempatnya sehingga membuat kami susah

mencarinya. Ada pula beberapa halaman buku yang hilang dan sobek.

Kami harap pihak perpustakaan lebih memperhatikan kebutuhan kami

terutama buku-buku yang kami perlukan untuk mengerjakan tugas.

Eni

Mahasiswa Fakultas Pertanian Untan

Benahi Area Parkir FKIP

Saya mahasiswa FKIP yang prihatin sekali dengan parkiran di

kampus. Banyak sekali kesemrautan yang disebabkan area parkir yang

tidak rata, berlobang, berlumpur dan lain-lain. Saya salut dengan misi

lingkungan yang dicetuskan oleh Pak Aswandi yang menjabat sebagai

Dekan FKIP, yaitu dengan slogan “kampus dalam taman”. Bila dihayati,

sangat miris sekali dengan keadaan parkir di lingkungan FKIP. Harusnya

parkir dikelola dengan baik yaitu dengan menambah area parkir serta

dikeluarkan peraturan-peraturan yang berkenaan dengan parkir jika hal ini

dilakukan, maka tidak ada lagi terjadi kesemrautan, bahkan tidak menutup

kemungkinan dapat memberikan pemasukan yang signifikan kepada

pengelola, dalam hal ini pihak fakultas. Oleh sebab itu mohon pihak fakultas

memperhatikan hal ini.

Romulus

Mahasiswa FKIP, Angkatan 2008

Page 3: Civitas Edisi 48

Anak Bawang Pendidikan

3

Civitas Opini

Edisi 48/Thn.XI/Desember/2009

oleh: Sutami

Pendidikan Indonesia terus menapakingin meperbaiki mutu. Ada Ujian Nasional,Undang-undang Badan Hukum Pendidikan(UU BHP) menjadi motor pemerintahdalam kampanye memperbaiki mutupendidikan. Meskipun kedua kebijakantersebut banyak mendapat tentangan.Terutama UU BHP. Banyak yang melawanterhadap UU BHP. Terutama dari kalanganmahasiswa. Mahasiswa tanpa di bantukalangan birokrat kampus. Sehingga tidakmengherankan masalah BHP seolah menjadipertentangan antara mahasiswa denganpihak kampus. Dua kelompok yang masing-masing memiliki letak kepentingan. Antarakepentingan mengamankan sistem yangdiwakili pihak kampus dengan kepentinganmemikirkan nasib pendidikan bangsa  kedepan dengan  motrornya adalahmahasiswa.

Pendidikan merupakan gerbang dalammelepas dari ruang gelap kebodohan. Urgensi pendidikan menjadi titik awaldalam memodali bangsa. Tanpa penedidikanyang kuat kesulitan mendapatkan SumberDaya Manusia (SDM) pasti menunggu.Karena SDM adalah  penggerak dalammengisi masa depan bangsa. Sekarang dapatdilihat di instansi pemerintah orang Indo-nesia sudah mampu menjadi pengendaliutama. Tidak lagi orang Belanda seperti masakolonial penjajahan. Hal paling kecil tetapidapat disaksikan hasilnya di masa sekarang.

Peluang mengenyam pendidikansemakin terbuka aksesnya. Melanjutkan keperguruan tinggi kesempatan di miliki olehtiap warga Negara contohnya. Meskipun agaksulit paska UU BHP di sahkan oleh NegaraRepublik Indonesia . Kesempatan lebihterbuka bagi golongan kaya. Meskipun dibumbui dengan istilah subsidi silang, namunpersentase tetap lebis besar bagi golongankaya di banding si miskin. Berhubung In-donesia adalah Negara hukum maka aturanmeskipun aspek keadilan sangat jauh dirasatapi BHP tetaplah BHP. Harga matirealisasinya.

Perjuangan pahlawan pendidikan dalammemperjuangkan pendidikan agar bisa diraiholeh anak bangsa hanya sekedar menjadicatatan. Tanggal 2 Mei tetap disebut sebagaihari keramat dalam dunia pendidikan Indo-

nesia . Nama ki Hajar Dewantara selaludisebut tapi semangatnya entah berhembuskemana perginya. Berterbangan sepertikapas-kapas yang mudah terbakar danhilang lenyap terhapus libasan angin.Ketidak berdayaan menghadapai mahalnyapendidikan; telah pernah di ramalkan olehSentot temannya Douwes Dekker sebelumIndonesia merdeka.

Keseriusan pemerintah dalammemajukan pendidikan pun masih penuhmisteri. Anggaran duapuluh persen yangtercantum dalam kebijakn pemerintahternyata masih belum total sepenuhnya.Anggaran biaya gaji serta operasional pejabatpendidikan masih menyatu dari anggaranduapuluh persen yang dijanjikan. Totalitasdalam mengurus kepintaran generasi bangsapadahal inti utama roda bangsa yang masihdisepelekan.

Memperbaiki masa depan mau tidakmau melalui jalur pendidikan adalahjalannya. Meskipun pendidikan yang utuhtidak hanya materi yang dikejar. Tetapimembawa perubahan kepada alam pikir.Bila tercapai demikian adalah hakekut kuncipendidikan. Founding Father beraniberteriak tentang kemerdekaan juga tak lepasdari pengarus ilmu pengetahuan. Ilmupengetahuan yang diserap secara idealis.Hakikat ilmu pengetahuan diimpikan dalamcita-cita rakyat Indonesia untuk lepas daripenjajahan.

Begitu mulia sebenarnya kedudukanilmu pengetahuan. Namun bila tanpa con-trol bukan tidak mungkin ilmu pengetahuanjustru menjadi alat pengaman kekuasaan.Lembaga pendidikan keberadaanya harusotonom dan steril dari intervensi kekuasaan.Kritik terhadap ketimpangan para penguasamerupakan sebuah amanah secara falsafahdari dunia pendidikan. Sebab letakpendidikan yang berisi ilmu pengetahuanmemiliki kekuatan dalam menyanggakehidupan secara adil dan konsekuen.Terkadang secara prinsip menjadipertentangan ketika nilai ilmu pengetahuanpara pengembannya adalah orang takber tanggung jawab. Karena ilmupengetahuan juga memiliki nilai kebuasan.Buas ingin menaklukkan alam lengkapbeserta penghuninya.

Memperoleh pendidikan tanpa adasekat-sekat bagi peserta didik harusdikedepankan. Dalam naunganDepar temen Pendidikan Nasional(Depdiknas); pendidikan Indonesia tak

jelas kontribusi jika boleh disebut. BilaNegara secara utuh mempercayakanmasalah pendidikan kepada Diknas berartitidak ada lembaga selain di bawah kontrolDepdiknas berkeliaran mencetak generasibangsa. Sebab seperti tak diakui kualitaspendidikan Indonesia dengan masihbanyaknya sekolah kedinasan yang dikelolaoleh bukan Depdiknas. Keberadaanperguruan-perguruan tinggi denganmeluluskan para sarjana-sarjana adalahsebuah kesia-siaan. Ketika dikaitkan denganpola sekolah kedinasan yang dilakukan olehdepartemen-departemn selain departemenpendidikan.

Keberadaan sekolah kedinasan secaratidak langsung menyebut kualitas hasilcetakan depdiknas tidak bermutu karenadalam lulusannya langsung digembelngsecara intern dan ditempatkan dalam ruanglingkup sesuai departemen yang mendidik.Universitas sekedar menjadi transit apabilaingin menggenapkan title kesarjanaan darisekolah kedinasan.

Apabila menutup mata dengan keadaandemikian berarti bukan kemajuan yang akandidapat. Yang namanya sekolah kedinasansecara garis besar tidak lebih sebagaimempertegas upaya mencetak mental-men-tal penurut. Hakikat pendidikan dijualdengan alasan menciptakan tenagaprofesional. Sebab sekolah kedinasanmerupakan sekolah yang tertutup dengandaerah sekeliling apalagi ranah kesosialankemasyarakatan. Sebab sebuahkemustahilan bila sekolah kedinasanmembaur dengan mahasiswa dari Univer-sitas di bawah naungan Depdiknas dalammenyuarakan aspirasi rakyat.

Dan sekolah kedinasan layaknyaterkondisi sebagai orang-orang pilihan.Berbeda dengan komunitas mahasiswa yangberasal dari universitas Depdiknas tak lebihdari pelengkap penderitaan. Karenakomposisi disiplin ilmu meskipun samanamun sekolah kedinasan menjadi gardabintang generasi emas bangsa. Sehinggajika boleh jujur para mahasiswa di perguruantinggi Depdinas merupakan anak bawangbagi bangsa nya sendiri. Selain harusberjuang melawan BHP; mahasiswa dariUniversitas juga tak di akui kemampuannyakarena Negara Indonesia lebih senangdengan orang-orang yang diciptakanmelalui sekolah kedinasan; mungkin karenalulusan sekolah kedinasan lebih penurut.

   *) Penulis, Mahasiswa Fisip Untan 

Opini Civitas

Page 4: Civitas Edisi 48

Headline Civitas

4

Headline Civitas

Edisi 48/Thn.XI/Desember/2009

Pemecatan Tiga Karyawan KopmaBerujung ke Dinsosnaker

Pemecatan tiga kar-yawan Koperasi Ma-hasiswa (Kopma) Untan(25/8) lalu tanpa pe-sangon berujung pe-laporan ke Dinas Sosialdan Tenaga Kerja(Dinsosnaker) Kalbar.

Oleh : Neneng Purwanti

“Siang itu, satu per satu dari kami(tiga karyawan unit fotocopy_Red)dipanggil ke Kantin Digulis. Disanakami dipecat secara lisan dengan alasanKopma tidak mampu menggajikaryawan lagi,” tutur Fitri MahasiswiFakultas Sosial dan Ilmu Politik(FISIP) angkatan 2003.

Mantan karyawan yang bekerja sejak6 Februari 2006 silam itu merasaPemutusan Hubungan Kerja (PHK)yang dilakukan Kopma hanya secarasepihak. Dimana pemecatan tanpaadanya Pesangon dan SuratPemberitahuan (SP) terlebih dahulu.

Di tempat terpisah, Ketua KopmaFauzi mengatakan pihaknya sejak 2bulan sebelum pemecatan telahsosialisasikan perkiraan ini. Ini akibatkondisi keuangan Kopma yang tidakmencukupi untuk menggaji 8 karyawandi unit Fotocopy, Kopma Cyber, KantinDigulis, dan Raihan Collections.

“Saya rasa para karyawan juga tahukondisi keuangan Kopma saat ini.Pengurus saja selama ini tidak pernahmengambil gaji,” ungkapnya.

Menurutnya SP sudah ada untukkaryawan tersebut dari kepengurusanKopma yang lalu yaitu kepengurusanJuni Wardhana dan kepengurusanZulkarnaen. Namun SP itu tidakditindaklanjuti.

Karena tidak menemui titik temu,akhirnya tiga karyawan yang dipecat itumenemui Pembantu Rektor (PR) IIIEdy Suratman untuk minta solusi (27/8) lalu. Menurut Fitri, Edymenyarankan agar mereka melaporkan

kasus ini ke Dinsosnaker.Namun di ruangannya Edy

membantah pernah menyarankanmereka untuk melanjutkan kasus ini kejalur hukum.

“Saya tidak pernah menyarankankepada mereka, mereka bilang maumelapor ke Dinsosnaker, saya bilang yasilahkan saja,” tutur Edy yang menanganiperkembangan program-programkegiatan mahasiswa ini.

Selanjutnya Edy mengatakan dirinyatelah bosan menanggapi Kopma yangtidak beres dari tahun ke tahun. Bahkania menyarankan agar kopmadiputihkan, karena hampir seluruhKopma tiap Universitas kini juga matidan tidak berjalan.

“Kami tidak mau mengintervensi,karena Kopma tidak mau diintervensidan sekarang biarkan saja kasusnya diDinsosnaker agar tahu siapa yangbobrok,” ungkapnya kecewa.

Walaupun begitu PR III tetapmengumpulkan para karyawan danPengurus Kopma dalam waktu yangberbeda. Beliau mengakui PengurusKopma kini lebih baik karena mauberkomunikasi dengan rektorat meskihanya dalam bentuk penyampaianlaporan keuangan dan sekedarkomunikasi biasa saja.

“Tunjukkan niat baik Kopmadalam penyelesaian masalah, karenasebelum mereka meminta kami untuk

menyelesaikannya berarti mereka masihsanggup untuk menangani sendiri,”tambahnya lagi. Selanjutnya beliaumenambahkan bahwa jadi pemimpinbukan hanya membayangkan yangenak-enak saja, harus ada pertanggungjawabannya terhadap organisasi.

Pada tanggal 10 November lalukedua pihak berkumpul diDinsosnaker. Saat itu Fitri menuntuttentang upah dibawah standar UpahMinimum Regional (UMR),pemecatan tanpa di dahului SP danpesangon yang berjumlah 60 juta ru-piah.

Namun Kopma berinisiatifmenempuh jalur damai dengan hanyamemenuhi 10% dari total tuntutanmereka.

Mendengarnya Fitri menolakdengan tegas penawaran tersebut.“Kami ingin keadilan sesuai UU No.13 Tahun 2003 tentang Ketenaga-kerjaan,” tegasnya.

Karena kasus ini gagal terselesaikandengan bipatrie (saling nego antarakedua belah pihak) PegawaiDinsosnaker, Hasan menyarankanpenyelesaiannya dengan tripatride(mediasi).

Selanjutnya beliau menyebutkankemungkinan masalah ini berlanjutdiproses hukum jika surat anjuran yangakan dikeluarkan Dinsosnaker tidakdiindahkan Kopma.

Kopma: Bangunan Kopma, tampak orang berjualan di depannya

Page 5: Civitas Edisi 48

Civitas HeadlineCivitas Headline

5

Headline Civitas

Oleh : Rizky Amaliah

Dosenku Hilang

Dosenku hilang, dosen ku malang,mungkin itu kata yang tepat untukmenggambarkan seorang dosen FakultasKeguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).Sampai sekarang belum kembali dari kuliahdi Inggris. Jojor Ria Sitompul dosenjurusan Pendidikan Bahasa Inggris yangkuliah S3 belum kembali sejak tahun 1997.

Menurut Pembantu Dekan (Pudek) II FKIP Untan, Herkulanamengatakan bahwa tidak ada yang tahu dimana keberadaannyasekarang. Pihak fakultas sudah mengkonfirmasi masalah ini kepihak keluarganya. Tetapi anehnya, pihak keluarganya tidak adayang tahu dimana Jojor berada. Pihak fakultas juga sudahmelakukan tindakan dengan membuat surat teguran yangmaksudnya akan disampaikan kepada Jojor akan tetapi surattersebut hanya sampai kepada keluarganya.

Sementara itu Herkulana mengatakan bahwa kesulitanpencarian disebabkan karena perbedaan Negara. Dia jugamengatakan bahwa ada beberapa informasi tentang keberadaanjojor.

“Ada yang bilang bahwa bu jojor tidak lagi di Inggris tapi diAustralia, ada juga yang sempat bertemu di Bandara Soekarno-Hatta tetapi tidak sempat berkomunikasi karena Jojor terlihattergesah-gesah,” katanya.

Salah seorang dosen sempat berkomunikasi melalui email,tetapi setelah dari pihak fakultas mencoba untuk berkomunikasilewat email tersebut, tidak pernah ada balasan dari Jojor. Hal initentunya sangat merugikan baik itu dari pihak universitas, fakultasmaupun mahasiswa. Selain rugi biaya dan berkurangnya dosen,perkembangan akademik pun menjadi akibatnya. Karena ilmu-ilmu baru yang ia dapatkan disana tidak bisa diberikannya kepadamahasiswa. Jadi perkembangan akademik mahasiswa pun jadi

terhambat. Herkulana juga mengatakan sekarang dosen di Untan tidak

bisa seenaknya pindah baik yang baru maupun yang ingin sekolah.Dosen yang baru masuk dan yang ingin sekolah harus membuatsurat pernyataan bahwa mereka tidak akan pindah selama waktuyang ditentukan. “Sekarang jangan harap dosen minta pindah,apalagi orang luar yang datang kesini hanya sebagai batu loncatantidak akan bisa,”tuturnya.

Menurut Tajudin selaku Ketua UPT PPL dan sebagai salahsatu dosen di FKIP Untan mengatakan sekarang dosen tidak bisapindah seenaknya tanpa disetujui oleh Rektor Untan ChairilEfendy.

Salah seorang mahasiswa FKIP Untan program studiPendidikan Bahasa Inggris angkatan 2008, Rio mengaku prihatinterhadap peristiwa ini, walaupun dia tidak tahu siapa dosentersebut, tapi menurutnya peristiwa ini menyangkut nyawaseseorang dan merugikan berbagai pihak. “ Peristiwa ini merupakanPR besar bagi FKIP agar lebih jeli terhadap masalah ini. Tetapi kitajuga tidak bisa menilai bahwa pihak universitas atau pihak dosennyasendiri yang salah. Oleh sebab itu yang terpenting sekarang adalahterus mencari keberadaan dosen tersebut agar dapat mengetahuimasalah yang sebenarnya terjadi,” katanya.[]

“Kami akan mengeluarkan surat permintaan pada Kopmaatas data yang berisikan apa-apa saja yang menyangkut hakpara karyawan berupa bagaimana dimulainya hubungan

Prof i l eProf i l eProf i l eProf i l eProf i l eNama : Drs. Jojor Ria Sitompul, M. Edxxx

NIP : 131844117Karpeg : E.853167TTL : Pontianak, 30 Desember 1963

Edisi 48/Thn.XI/Desember/2009

Pengunjung cyber Kopma sedang asyik

kerja, perjanjian kerja dan masalah penggajian karyawan sertabagaimana proses pemutusan hubungan kerja paling lambathari ini (24/11),” pangkasnya.

Surat anjuran merupakan syarat jika para karyawan inginmenuntut dan memperkarakan masalah ini secara lebih lanjutke tingkat pengadilan.

“Jika alasan PHK itu karena Kopma sedang defisit ataumengalami kerugian, maka pihak Kopma harus melampirkanrincian kerugian anggaran yang sudah diaudit selama duatahun berturut-turut sesuai dengan pasal 164 ayat 3 padaUU No. 13 Tahun 2003, yang didalamnya berbunyi:“Pengusaha dapat melakukan pemutusan hubungan kerjakarena mengalami kerugian 2 tahun berturut-turut,” jelasAlumnus FISIP ini.

Menurut Hasan sampai kini pihak Kopma belummengantarkan data yang dimaksud. “Bahkan menelpon punbelum,” tambahnya.[]

Page 6: Civitas Edisi 48

Edisi 39/ Thn.IX/Juni/ 20076 Edisi 48/Thn.XI/Desember/2009

Kampus Civitas

Layaknya seorang presiden yang me-merintah negara danmemperjuangkan nasib rakyatnya, be-gitupun Presiden mahasiswa (Presma)Untan, selain memajukan Universitasharuslah bisa merangkul dan memberikanyang terbaik bagi mahasiswa. Namunbelakangan hal itu seakan memudar, bahkanada mahasiswa yang tidak mengenal sosokpresidennya.

Demikian diungkapkan Ignatius Norengmahasiswa FKIP Untan, ia mengatakan saatini, BEM untan kurang sosialisasi di fakultas-fakultas yang ada, beberapa kegiatan yangdilaksanakan oleh BEM, sepertimemperkenalkan civitas akademika hampirtidak terlihat. Adapun acara pengenalanUKM yang harusnya dilaksanakan untukmahasiswa baru, ternyata harus mengalamikemunduran selama 2 kali. Jadwal yangharusnya tanggal 25 Oktober diundurmenjadi 1 November, kemudian diundur lagi

menjadi tangal 7 November.“Coba BEM Untan bisa berkunjung

ketiap-tiap fakultas, mungkin bisa dikenaldengan rakyatnya, selain itu kegiatan yangdilaksanakan harus melibatkan semuafakultas, seperti yang dilakukan oleh BEMsebelumnya,” kata Ignas. Ignasmenambahkan BEM harusnya merakyatsehingga dikenal dengan mahasiswa.

Pandangan berbeda diungkapkan olehEko Sanjaya, ketua DPM Untan, katanyamemudarnya BEM Untan saat ini, karena

kevakuman BEM sebelumnya danbanyaknya masalah di Pemirama lalu.

“BEM Untan, harus memilih apa yangmenjadi target mereka saat masakepengurusan, apakah konsolidasi, aksi ataufocus kegerakan, namun saat ini masihbelum jelas,” kata Eko.

Menjawab pertanyaan memudarnyakinerja BEM Untan, Staf Departemen SosialBEM, Aprianto Ramdan, mengatakan,kevakuman BEM selama 6 bulan dari masaperiode 2008/2009 BEM lama ke periode2009/2010 yang menjadi alasan, selama itupula kegiatan BEM kurang, bahkan SK yanglama juga menjadi kendala.

“BEM tidak sepenuhnya salah, animomasyarakat kampus juga kurang, sehinggaisu-isu kampus kurang, padahal kita inginmengetahui perkembangan tiap fakultas,”kata Apriato.

Dia mengatakan, saat ini BEM sudahmulai membenahi diri memperbaki kembalitugas BEM, terlihat adanya beberapa kegiatanyang sudah dilaksanakan. Untuk kedepannyabantuan dari tiap fakultas, terutama BEMfakultas berperan aktif bila diundang.[]

BEM Untan Harus Merakyat

Sejak 1 Agustus lalu,

program non reguler alias

ekstensi resmi berganti nama jadi

reguler B. Perubahan ini sesuai

dengan keputusan Direktorat

Jendral Perguruan Tinggi

(Dirjen Dikti).

Menurut Pembantu

Rektor I Saeri Sagiman, Dirjen

Dikti membatasi jumlah Sistem

Kredit Semester (SKS) yang

dapat diambil mahasiswa non

reguler hanya sembilan SKS per

semester. Untuk Strata 1 (S1),

mahasiswa diwajibkan

menyelesaikan rata-rata 140

SKS. Jadi masa perkuliahan

dapat ditempuh secepatnya

sembilan tahun.

“Selain itu penggunaan

nama non reguler juga diprotes

oleh Perguruan Tinggi Swasta

(PTS) lainnya, seperti Univer-

sitas Panca Bakti (UPB),

Universitas Muhammadiah

Ekstensi Menuju Reguler BOleh: Ihwan Ridho

(UM), Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu

Pendidikan (STKIP), dan perguruan ti-

nggi lainnya”, jelasnya.

Keputusan Dikti ini,

menyebabkan Badan Kerjasama

Perguruan Tinggi Bagian Barat

(BKPTBB) yaitu seluruh wilayah

Sumatera, Kalimantan dan sebagian Jawa

sepakat mengganti nama non reguler jadi

reguler B. Sementara program reguler

turut berubah jadi reguler A, begitupun

Untan.

“Secara prinsip dan hak

akademis, tidak ada perbedaan antara

reguler A dan reguler B,” kata dosen yang

pernah mengajar di Fakultas Pertanian

(Faperta) ini.

Jika pelaksanaan perkuliahan

reguler A di pagi hingga siang hari,

perkuliahan reguler B dilaksanakan sore

hingga malam. Pembayaran Sumbangan

Penyelenggaraan Pendidikan (SPP)

reguler A lebih murah dibanding reguler

B. Mahasiswa reguler B tidak

mendapatkan beasiswa seperti reguler A.

PudekIII Fakultas Kegu-

ruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)

Achmadi menjelaskan beasiswa

untuk mahasiswa reguler B, saat ini

masih menunggu keputusan dari

rektor. Apakah usulan mereka

diterima atau tidak. Dia berharap,

semoga dalam waktu dekat mereka

sudah menerima keputusan.

Pergantian nama itu belum

banyak diketahui mahasiswa.

Menurut mahasiswa Jurusan

Manajemen Fakultas Ekonomi

(Fekon)semester 7 Syarif Ahmad

mengatakan, dirinya tidak

mengetahui adanya perubahan

nama tersebut. Ia juga tidak

mengerti perbedaan sistem

pembelajaran ekstensi dan reguler

B. Ia hanya tahu perkuliahan

ekstensi khusus yang sudah bekerja.

Di fakultas yang sama, Oki

Baskoro semester 1 Akuntansi

hanya mengetahui perubahan nama

reguler B saat pendaftaran kuliah.

dia tidak mengetahui jika nama

ekstensi tidak boleh mengambil 24

SKS per semester.[]

oleh: Agustinah

Bangunan UKM Untan, ada beberapa yangbelum ada papan nama

Page 7: Civitas Edisi 48

Edisi 39/ Thn.IX/ Juni/ 2007 7Edisi 48/Thn.XI/Desember/2009

Khusus Civitas

Pertahankan Taring Esa MelaluiBorneo Hard Rock Festival XV

oleh: Tri Mulyaningsih

Siang itu sekitar pukul 12.00 WIB ditaman Fakultas Keguruan dan IlmuPendidikan (FKIP)Untan, (19/11)tampak seorang lelaki tua dengan pakaianlusuh, sebelah tangannya membawa plas-tic hitam, dengan langkah perlahan iamenghampiri tiap mahasiswa yang sedangasyik duduk. Ditadahkannya plastic hitamitu berharap akan diberikan uang.

Pria itu bernama Ahmad warga TanjungHilir yang sering beroperasi di lingkungankampus, dan tempat-tempat sekitarSepakat dan Imam Bonjol. Aktifitas yangdilakukannya di daerah kampus biasanyabukan hanya di taman bahkan juga masukkelas saat jam perkuliahan berlangsung.Ahmad memilih kampus menjadi sasaranoperasinya karena penghasilannya memadaidari tempat lain.

“Jika meminta uang di Untan, sayadapat duit lebih banyak dari tempat lain,”katanya tanpa malu. Hasil yangdiperolehnya biasanya berkisar Rp 33.000-Rp 40.000 perhari.

Aktifitas pengemis di lingkungankampus sangat menggangu mahasiswamaupun dosen, apalagi saat perkuliahan,salah satunya mahasiswa FKIP Untan,Dilla, ia mengatakan, pengemis seringdatang dan masuk di tiap-tiap kelassehingga menganggu perkuliahan.

Selain mahasiswa, dosen yang pernahmengajar dan diganggu oleh pengemis ialahdosen Fkip P.IPS Maria Ulfa. Iamengatakan pernah dihampiri pengemissaat proses perkuliahan berlangsung.Kedatangan pengemis itu menghentikanproses belajar-mengajar. Dengan sopan danlayaknya orang bertamu pengemis itumenghampiri.

“Saat itu, saya sedang mengajar, tiba-tiba datang bapak tua yang sudah berubanmasuk dan meminjam uang dengan alasananaknya sedang sakit, tapi anehnya ia selaludatang meminta uang bukan hanya dengansaya tapi dengan dosen lainya juga,

alasannya pun sama anaknya sakit,” ceritaMaria.

Pengemis diwilayah kampus bukanhanya di FKIP, namun juga di fakultas lain,langkah yang pernah dilakukan agarpengemis tidak lagi beroperasi sudahdilakukan. Seperti menyiapkan satpamyang siap siaga. Namun disebagian kampustempat masuk bukan hanya di gerbangutama, namun pengemis tersebut bisamelewati pintu lain.

Seperti FKIP, yang banyak tempatmasuk, datangnya pengemis jadi susahdijangkau, seperti yang diungkapkan olehYanto, penjaga parkir. Ia mengatakan selainadanya pintu masuk yang berbeda,pengemis itu sulit untuk diberi tahu.

“Pengemis itu, tidak mendengar apayang dilarang, kadang sudah diberi tahutetap saja mereka masuk dan memintakepada mahasiswa dan dosen,” katanya.[]

Di ruangan berukuran 3x3 M,

bangunan yang terletak di belakang

Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan (FKIP) Untan tempat

himpunan mahasiswa jurusan

biasanya berkumpul, Denny

Nurdwiansyah, mahasiswa angkatan

2007 Jurusan Bahasa Inggis

menghabiskan waktunya selama tiga

bulan penuh tanpa pulang ke rumah.

Hal tersebut dilakukan pria

berambut sebahu ini demi

mempersiapkan event tahunan

English Student Association (ESA)

yaitu Borneo Hard Rock Festival

(BHRF) XV .

Festival BHRF XV

diselenggarakan selama dua hari

yaitu pada tanggal 13-14 November

2009 di gedung Auditorium Untan.

Sesi pertama BHRF, Jumat malam,

hujan turun deras sejak Maghrib

hingga hampir tengah malam.

PENGEMIS MASUK KAMPUS

Akibatnya panitia hampir mengalami

kerugian hingga empat belas juta

rupiah. Target yang seharusnya

mereka dapatkan ialah sepuluh juta

rupiah di hari pertama.

“Harusnye kami memeperoleh

keuntungan sepuluh juta, namun

karena hujan, hampir saja kite rugi

sekitar empat belas juta,” kata Deny.

Akhirnya, kerja keras mereka

terbayarkan pada sesi kedua, Sabtu

malam. Hampir semua kursi

penonton dipadati untuk melihat

pertunjukan music rock yang selalu

di usung oleh mahasiswa ESA

sebagai rangkaian kegiatan tiap

tahunnya.

BHRF dilaksanakan pada

awalnya dilihat dari kefakuman

festival music di Kalbar pada tahun

1984, pada saat itu music rock

sedang berkibar dan memiliki

banyak penggemar hingga saat ini

oleh kaum muda. Hal ini terbukti dari

jumlah penonton borneo yang selalu

mencapai 1000 orang.

“Kite kan pingin sesuatu yang

bede. Kalu music pop itukan udah

biase,” kata Denny.

Dalam pelaksanaanya, panitia

BHRF sendiri tidak lepas dari

berbagai kendala. Kendala yang

dihadapi selain dana yaitu tidak

adanya rekomendasi dari ketua

prodi Bahasa Inggris.

“Tahun lalu kan ga’ ada

rekomendasi juga toh gak ada

masalah.”

Mengenai hasil pelaksanaan

BHRF tahun 2009 ini cukup sukses

walaupun tidak sesukses tahun lalu.

Namun, para ESA member patut

berbangga karena mereka tidak

mengalami deficit seperti yang

ditakutkan melainkan mengalami

surplus.[]

oleh: Dewi Hairani dan Jimmy

Page 8: Civitas Edisi 48

Edisi 39/ Thn.IX/Juni/ 20078 Edisi 48/Thn.XI/Desember/2009

Khusus Civitas

Kasus korupsi di Indonesia tahunini naik dari peringkat 126 tahun lalujadi 111 di dunia. Bahkan indonesiadijuluki ‘Negara Amplop’ olehHarian di Amerika Serikat The StraitTime.

“Semua urusan bisa lancar bila adaamplop”, ungkap Direktur LembagaPengembangan Studi Arus InformasiRegional (LPS AIR) Deman HuriGustira dalam seminar daerah yangdiselenggarakan Badan EksekutifMahasiswa (BEM) Untan Rabu (25/11) lalu.

Seminar yang bertemakan”Korupsi Sebagai Musuh Bersama”itu juga hadirkan Komisaris Polisi S.Poernomo dari Polisi Daerah (Polda)Kalbar. Ia menyebutkan berdasarkanteori perilaku (Gone theory)penyebab korupsi ada empat.

“Yaitu Greed (Perilaku serakahsebagai potensi dalam diri setiap or-ang), Opportunity (Adanya kondisiorganisasi/masyarakat yang

Indonesia TerkorupKe – 111 di Dunia

Oleh : Ignatius Noreng

memberikan kesempatan untukmelakukan kecurangan), Needs(Kebutuhan penunjang kehidupanyang menurutnya wajar), dan Expo-sure (Pengungkapan, konsekuensi yangakan dihadapi oleh pelaku apabiladiketahui adanya kecurangan),”jelasnya.

Di Gedung Rektorat lantai 3 ituPenasehat Komisi PemberantasanKorupsi (KPK) AbdullahHehamahua membagi korupsimenyadi 3 bentuk. Yaknipenyelewengan materi/uang ,manipulasi suara dalam pemilu,komersialisasi jabatan, keputusan, dansebagainya, serta manipulasi informasiatau ilmu pengetahuan.

Dampak korupsi menurutAbdullah sudah merambah keberbagai aspek kehidupan sepertiekonomi, politik, pelayanan publik,hukum, dan sosial budaya. “Kinikarena tindak korupsi, Indonesiamasih bergantung pada hutang luar

negeri sejumlah Rp 109,59 T. Selainitu terjadi kebocoran danapembangunan sebesar 45% danpungutan tidak resmi 30% dari biayaproduksi,” tambahnya.

Hal senada di ungkapkanPurnomo salah satu pemateri. “Ditahun ini sudah ada 12 kasus korupsiyang merugikan negara lebih dari 12milyar rupiah,” tuturnya.

Pemberantasan korupsi di Indo-nesia menurut Deman tidak bisadiperankan oleh para elite politik danaparat pemerintahan semata.Mengingat penyakit ini sudahmengakar di berbagai sendipemerintahan.

“Peran masyarakat sipil yangberintegritas sangat mampumendorong perubahan ini padapercepatan dan hasil-hasil yangnyata,” katanya.

Lain lagi yang dikatakan AbdullahHehamahua. “Dunia kampusmerupakan lembaga ilmiah dan in-dependent yang mampu lahirkansistem tata kelola pemerintahan yangbaik melalui penelitian danpengkajian sistem yang melahirkanbudaya keilmuan yang aplikatif,”ungkapnya. [ ]

Kehadiran 3-6 Waria diBundaran Digulis sejak Septemberlalu dirasa mengganggu beberapaanggota Unit Kegiatan Mahasiswa(UKM) Untan di Jalan M. Isya.

“Saya merasa terganggu denganberkeliarannya Waria di lingkunganUntan,” ungkap Ketua UKM HijauBersih (Hiber) Benny Tanheri.

Dirinya khawatir kehadiranWaria akan merusak image Untan.

Beberapa AnggotaUKM Resah, Ada

Waria diBundaran

Oleh : Irwan Kurniawan

mengungkapkan para waria seringberkeliaran dari Jalan Tanjungsari keBundaran.

“Biasanya 3-5 waria berkeliaransejak jam 23.00 hingga 01.00,” tuturMahasiswa Pertanian ini. Intukpengamanan pihak Menwamemperingati dan menghukummereka dengan Push-Up danmengancam akan melaporkanmereka ke pihak berwajib. []

“Karena Untan adalah tempatpenyelenggaraan pendidikan bukangaya-gayaan dan ini akan memalukanUntan. Jadi Waria harus di usir,” kataMahasiswa Kehutanan ini.

Kehadiran Waria ini, juga dipantau Resimen Mahasiswa (Menwa)yang ber tugas membantupengamanan di Untan. AnggotaMenwa Hendri Artino

Karikatur: Iswandi

Page 9: Civitas Edisi 48

Edisi 39/ Thn.IX/ Juni/ 2007 9Edisi 48/Thn.XI/Desember/2009

Religi Civitas

Surah Al-Fil yang terjemahannya adalah“Gajah”, menurut sementara pakarAlquran, merupakan wahyu ke-18 yangditerima oleh Rasulullah saw. sesudahturunnya surah Al-Kafirun. Di dalammushhaf Alquran, surah Al-Fil diletakkanpada urutan ke 105, sebelum surah Al-Humazah.

Ada kaitan yang sangat erat antara surahini dengan surah sebelumnya, baik surahsebelum turunnya – dalam hal ini Al-Kafirun – maupun surah yang diletakkansebelumnya dalam mushhaf, yakni Al-Humazah.

Kalau pada waktu yang keenam belasAllah berbicara tentang orang-orang kafiryang diberi kebebasan untuk melaksanakankepercayaan mereka selama tidakmenganggu kaum Muslimin, maka pada

Kebenaran Akan Ditolong Oleh

Allah SWT dan Kekafiran Akan

Binasa

Tidaklah kamu perhatikan bagaimana

Tuhanmu telah bertindak terhadap

tentara bergajah? (1); Bukankah Dia

telah menjadikan tipu daya mereka

(untuk menghancurkan Ka’bah) itu

sia-sia? (2); Dan Dia mengirimkan

kepada mereka burung yang

berbondong-bondong (3); Yang

melempari mereka dengan batu

(berasal) dari sijjil (4); Lalu Dia

menjadikan mereka seperti daun-daun

yang dimakan (ulat) (5).

****

surah Al-Fil ini Allah mengisahkan kepadamereka, bagaimana Allah memperlakukansekelompok orang-orang kafir yangbermaksud meruntuhkan syiar agama-Nya,dengan menghancurleburkan merekaseperti daun yang dimakan ulat. Ini untukmemperingatkan orang-orang kafir yangtelah diberi kesempatan dalam wahyukeenam belas, bahwa jika merekamelampaui batas-batas yang diberikan Al-lah sebagaiman dijelaskan pada kandungansurah Al-Kafirun, maka nasib mereka tidakakan lebih baik dari nasib Ashhab al-Filyang dikisahkan di sini.

Sedang hubungan surah ini, jika ditinjaudari segi perurutannya dalam mushhaf,maka terlihat bahwa dalam surahsebelumnya (Al-Humazah), dijelaskanbahwa harta benda yang merupakan salahsatu faktor kekuatan manusia ataukelompok, tidak akan menolong dalammenghadapi siksa Allah, bila harta tersebutdiperoleh secara batil dan digunakan bukanpada tempatnya.

Dalam surah Al-Fil, salah satu faktorkekuatan manusia yang lain dan yang seringdiandalkannya adalah kekuatan fisik (baca:

militer), lalu dibuktikan bahwa kekuatatantersebut tidak ada artinya di hadapankekuasaan Allah SWT.

Demikian yang terlihat hubungan yangsaling berkait dan serasi antara kedua surahyang berurutan ini.

Surah ini dinamai surah Al-Fil, karenapada ayat pertamanya disebutkan kata Filyang secara harfiah berarti “gajah”. Sedangyang dimaksud dengan ashhab al-fil adalah“tentara bergajah” yang dipimpin olehpanglimanya, Abrahah, menuju Makkahdengan tujuan meruntuhkan Ka’bah.Peristiwa tersebut cukup populer dikalangan orang-orang Arab, khususnyapada masa Jahiliah, sehingga tahunkejadiannya mereka jadikan awal tahunpenanggalan mereka. Ia juga populer setelahkedatangan Islam karena kelahiran NabiMuhammad saw. dinilai oleh banyak pakarbertepatan dengan tahun terjadinyaperistiwa tersebut, yakni tahun 571Masehi. Ada juga yang berpendapat bahwaperistiwa ini terjadi 23 tahun sebelumkelahiran Nabi Muhammad saw. atauempat puluh tahun, namun pendapatpertama adalah yang paling populer.[]

Page 10: Civitas Edisi 48

10 Edisi 48/Thn.XI/Desember/2009

Iklan Civitas

Karikatur: Iswandi

Berdasarkan keputusan menteri pendidikan nasionalRI nomor 47190/A4/KP/2009 tanggal 4 September 2009dan hasil rapat teknis kepegawaian tanggal 7-Septem-ber 2009, Universitas Tanjungpura menerima CalonPegawai Negeri Sipil (CPNS)sejumlah 35 orang yangpelaksanan tesnya Sabtu (21/11).

CPNS yang akan ditempatkan dimasing-masing bidangnya berjumlah35 orang, Berdasarkan data yang diperoleh secara akurat melalui websiteUntan, FKIP memerlukan dosenPendidikan Seni Tari (1), Pend. Ke-pelatihan Olah Raga (1), PendidikanSeni Musik (2), Bahasa Mandarin (2).FMIPA Ilmu Keperawatan (1), Bio-logi / Sistematika Hewan Tinggi (1),Ilmu Komputer (2). KedokteranFMIPA Kedokteran Klinis (Be-dah,internist) (1), Histologi (1), Fi-siologi Kedokteran (1), Biokimia Ke-dokteran (1), Kesehatan Masyarakat(1), Anatomi/ Patologi Anatomi (1),Patologi Klinik (1), FarmakologiKlinik (1), Mikrobiologi Kedokteran(1), Mikrobiologi / Parasitologi Ke-dokteran (1), Anatomi (1). Fak.Hukum, Hukum Adat (1), HukumPidana / Kriminologi (1). FISIPAntropologi (1), Ilmu Pemerintahan(2). Di BAUK (2) (bukan dosen),dan Tehnik Informatika (1) (bukandosen).

Kekurangan pengajar di tiapfakultas membuat pihak Untan me-nerima calon pengajar tersebut.“Rasio perbandingan antara dosendan mahasiswa adalah 1: 3,” ujar Pem-bantu Dekan (Pudek) I Fak.Hukum,Hermansyah.

“Saya tidak terlalu mematok harusideal, paling tidak perbandingan ke-duanya mendekati ideal” tambahHermansyah. Ia juga mengaku jikaperbandingan keduanya jauh dariideal, maka proses pembe-lajaran dikampus tidak dapatberlangsung maksimal.

Hemansyah menyampai-kan bahwa di Fak Hukumkekurangan tenaga ajarterutama di bagian matakuliah Hukum Perdata(masalah hukum adat) danHikum Pidana. Tetapi denganadanya penerimaan pengajarFakultas Hukum juga mendapattambahan tenaga ajar.

Hal senada juga disampaikan olehPudek I FKIP Edi Yasmin. Saat inijumlah dosen masih belum mencapaiideal, masih ada beberapa formasi pe-ngajar yang kurang. “Dengan Adanyapenerimaan Calon Pegawai NegeriSipil dapat meyeimbangkan prodi-prodi baru,” kata Edi.

Edi mengatakan perlunya tenagadosen di FKIP karena adanya pem-bukaan prodi baru, yaitu BahasaMandarin, begitu juga dengan tenagadosen di mata kuliah tertentu yaituPenjas dan seni. “Tenaga pengajar dimata kuliah itu bukan spesialisnya,”tambahnya.[]

Penerimaan pegawai di UntanOleh : Andri Setiawan

Page 11: Civitas Edisi 48

11Edisi Khusus/Thn.XI/September/2009 Edisi 48/Thn.XI/Desember/2009

Selingan Civitas

Cerita Anak RantauOleh: Riza Erni

“Harapan orang tua bagaikan bilangan yang tak ternilai.”Begitulah pendapat Nani, mahasiswa semester tujuh FakultasKehutanan Universitas Tanjungpura. Anak ke 2 dari 4 bersaudaraini mengawali langkahnya di kota Pontianak demi mengejarharapan yang diimpikan, tetap berusaha tegar dan mandiri walaudi antara pelik dan kerasnya kehidupan ketika dia harus hidupsendiri di kota yang masih asing baginya. Perjuangan sebagai anakrantau dituturkannya dalam gaya ‘aku’.

“Aku mempunyai cita-cita untuk keluargaku dikampung,terutama demi orang tua dan masa depan adik-adikku. Demimelanjutkan pendidikan di Pontianak, aku harus berkerja keras.Keterbatasanlah orang tuaku alasannya, apalagi sejak kecil bapakkusudah lebih dulu dipanggil oleh sang khalik, namun aku yakindoanya dan dukungan seluruh keluarga selalu menyertaiku.

Sejak kecil aku tinggal bersama paman yang kini menjadi or-ang tua angkatku. Namun aku tetap mensyukuri apa yang akudapat karena aku tidak kekurangan kasih sayang dari orang tuaangkatku itu, dari kecil sampai sekarang pun aku dibiayai olehorang tua angkatku, namun ketika aku memasuki bangkuperkuliahan usaha orang tuaku mengalami kemunduran, denganberat hati mereka menitipkan aku kepada bibiku yang kebetulantinggal di Pontianak. Pada awal kuliah semester pertama diamenyanggupi pembiayaanku mulai dari biaya kuliah sampai biayahidupku, namun bukan berarti oarang tuaku lepas tanggung jawab.Setiap bulan aku selalu mendapat kiriman walaupun tidak sesuaidengan pengeluaranku tapi aku sangat menghargainya. Disanalahaku memulai hidup baruku, bagiku susuatu yang baru itu sangattidak nyaman, karena kita harus bisa mennyesuaikan diri denganlingkungan dan keadaan disekeliling kita. Alhamdulillahkehadiranku bisa diterima, sehingga semakin bertambahkekuatanku untuk kuliah.

Semakin hari aku merasakan sesuatu yang sebelumnya takpernah terlintas didalam pikiranku, bahwa ada keinginan untukhidup mandiri.Aku juga tidak enak kalau harus diantar jemputsetiap hari dan lagi pula ruang gerakku juga sedikit terbatas, apa lagiwaktu itu selain kuliah aku juga mengikuti salah satu dari organisasi,jadi aku sangat membutuhkan ruang gerak yang cukup luas. Setelah3 bulan, aku pindah ke asrama atas saran kakak sepupuku, walaudengan berat hati memberiku ijin karena dia merasa mempunyaitanggung jawab terhadap diriku. Dengan sedikit keberanian akulangkahkan kaki untuk nenuju asrama dan memulai hidup baru,namun bibiku tetap memeberikan uang bulanan. Semenjak ituaku merasakan sedikit perubahan dan kebebasan, dan alhamdulillahkehadiranku bisa diterima oleh teman-teman. Disanalah akumemulai hidup yang mandiri, karena segala sesuatunya dipikirkansendiri mulai dari mengatur keuangan, kebutuhan dan lain-lain.

Pengalaman yang paling menyedihkan buat aku ketika akuharus kehilangan handphone satu-satunya aku miliki dan sebuahdompet. Saat itu aku baru pulang dari organisasi yang aku geluti,aku menyempatkan diri menunaikan kewajibanku sebagai seorangmuslim di masjid Pontianak. Entah kenapa tak ada sedikitpunterlintas perasaan aneh, seusai sholat aku langsung mengambilhandphone yang ada di dalam jaket yang kuletakan di salah satu

lemari kayu yang berisikan mukenah dan alquran. Sewaktu akumau memeriksa handphone dan dompetku sudah tidak ada lagi,aku pun terduduk sejenak dan mencoba bersabar, aku bingungharus berbuat apa, mau pulang ke asrama terlalu jauh untukditempuh, selang beberapa menit aku melihat sosok seorang laki-laki duduk diteras masjid, dengan pelan aku melangkahkan kakidan menghampirinya.

“Asalamualaikum abang,”. “Walaikumsalam,” jawabnya.“bolehkah saya minta tolong, HP saya hilang barusa, saya bolehminta sms barang satu kali,”. Iya silahkan,” jawabnya serayamemberikan handphonnya ke tanganku.

Dengan hati yang terharu aku langsung mengambilnya danlangsung mengirimkan SMS kepada kakak sepupuku, setelah ituaku sangat berterima kasih kepada orang yang telah menolongkusaat itu. Tidak lama kemudian kakak sepupuku datang dan langsungmengajakku pulang, tiba-tiba saja motor yang kami kendaraimogok, kehabisan bensin.

“Duh bensin motor kakak habis, mana gerimis lagi neh, kakakpinjam uang Nani dulu ya, dompet kakak tinggal di rumah,” katasepupuku.

“Dompetku tadi hilang kak,” cerita ku. Kami pun kebingunganapa yang harus kami lakukan. Dari kejauhan, terlihat ada kiosbensin, hati kami sedikit tenang, kami mencoba untuk berbicaradengan abang penjual bensin.

“ada apa dengan motornya,”. “Kehabisan bensin bang,”. “Maumau beli bensin ya,” seraya mengambil ken yang berisi bensin.

“Bang sebenarnya kami mau beli bensin tapi uang kamiketinggalan dirumah, bolehkah kami utang barang satu liter,”“Waduh gimana ya, adek punya KTP atau SIM gak,” “Waduhsemua tanda pengenal saya ada di dompet bang,”.

Untungnya penjual bensin itu baik. Dan memberikan kamibensin dengan bayaran kemudian hari. Itulah pengalaman terpahityang pernah aku alami.

Sedangkan utnu pengalaman yang berkesan bagiku ialahmendapakan 2pekerjaan 2 sekaligus, aku merasa bersyukur sekali.Namun saat itu aku tidak memiliki kendaraan, beberapa bulan akubisa menjalaninya dengan membagi waktu 1 minggu masing-masing 3 kali pertemuan, dengan menggunakan jasa angkutan,tapi kadang-kadang pinjam motor teman.

Alhamdulillah di sana aku merasa mendapat keluarga baruyang baik sekali. Dengan honor pertamaku Rp 150.000, hasilkerjaku sendiri. Namun 10 bulan kemudian aku harus melepaspekerjaanku karena anak yang aku ajar sekeluarga harus pindahkeluar kota. Dan sedihnya lagi kenapa harus dua-duanya haruskeluar kota dengan bersamaan.

Walaupun aku tidak mempunyai sosok seorang bapak namunkasih sayang Allah selalu mengalir lewat orang-orang terdekatbahkan orang yang baru aku kenal sekalipun, inilah hidup walausepelik apapun kita harus sabar dan tawakal menghadapinya karenasegala sesuatu yang kita alami semua ada hikmahnya. Semogateman-teman selalu mensyukuri sagala sesuatu yang didapat, baikitu suatu kebaikan maupun cobaan karena semua itu tidak terlepasdari Tuhan Yang Maha Esa. []

Page 12: Civitas Edisi 48

Edisi 39/ Thn.IX/Juni/ 200712 Edisi 48/Thn.XI/Desember/2009

Jepretan Civitas

REKRUITMENANGGOTA BARU LPMUNTAN 2009 SEASON 1

Gambar 1. Tahap Perkenalan Gambar 2. Tahap Pengerjaan Tugas Penulisan

Gambar 3. Penyampaian Materi Jurnalistik Gambar 4. Berkunjung ke Media Lokal

LPM laksanakan rekruitmen yang pertamakepengurusan 2009/2010

In Pose !

Hidup PersMahasiswa !

Lawan Ketidakadilan &Gali Potensimu untukBerkarya Bagi Bangsa DanNegara.