Ciri Ciri Ciliata Dan Sporozoa

Embed Size (px)

Citation preview

Ciri Ciri Ciliata dan SporozoaAugust 27, 2011 Posted by budiskj Berdasarkan alat geraknya protozoa ada berbentuk bulu getar (cilia), kaki semu (pseudopodia), dan cambuk (flagela), tetapi ada juga yang tidak memiliki alat gerak. Dengan dasar inilah Protozoa dibedakan menjadi 4 kelas, apa saja yang termasuk dalam kelas Protozoa? Pada bagian ini akan dibahas Ciliata (Filum Ciliophora), dan Sporozoa (Filum Sporozoa).

a)

Ciliata (Filum Ciliophora)

Amatilah kelompok Ciliata pada Gambar 5.11 di bawah ini!

Gambar 5.11 Macam-macam Ciliata Ciri khusus apa yang terdapat di dalam kelompok Ciliata? Jika kita amati, ciri yang ada adalah terdapatnya rambut getar atau disebut silia yang terdapat pada seluruh permukaan tubuhnya, tetapi ada juga yang hanya terdapat pada sebagian tubuhnya. Apa fungsi dari silia ini? Silia berfungsi untuk bergerak, silia yang

terdapat di sekitar rongga-rongga mulut dapat menimbulkan efek pusaran air yang dapat membantu untuk mengumpulkan makanan. Sesuai dengan organ tubuhnya, Ciliata hidup di tempat yang berair seperti sawah, rawa, atau tanah yang becek.

Gambar 5.12 Paramecium Ciliata mempunyai sel yang memiliki dua nukleus, yaitu makronukleus dan mikronukleus. Masing-masing nukleus ini mempunyai tugas sendiri-sendiri, makronukleus mengatur struktur dan metabolisme sel dan mikronukleus bertugas untuk mengatur aktivitas reproduksi. Contoh yang terkenal dari Ciliata adalah species Paramecium, amatilah bentuknya pada Gambar 5.12! Dilihat dari bentuknya, Ciliata berbentuk seperti sandal sehingga dikenal sebagai hewan sandal. Ukuran tubuhnya sekitar 250 milimikron. Seluruh permukaan tubuhnya ditumbuhi beribu-ribu silia dan pangkalnya menancap pada polikel. Silia berfungsi sebagai alat gerak maju dan mundur atau berbelok dengan cara menggetarkan silianya. Lekukan pada permukaan sel seperti yang terlihat pada Gambar 5.12 adalah mulut Paramecium yang disebut sitostoma. Mulut ini berfungsi sebagai jalan makanan masuk dalam kerongkongan sel (sitofaring) dan ujung sitostoma membentuk vakuola makanan sehingga makanan dapat dicerna kemudian diedarkan ke seluruh sel, sari makanannya masuk ke dalam sitoplasma. Sisa makanannya berbentuk padat dan cair, yang padat dikeluarkan melalui membran sel, sedangkan sisa makanan yang berbentuk cair dikeluarkan melalui vakuola berdenyut yang berjumlah dua buah dan letaknya di ujung sel. Bagaimana cara Paramecium berkembang biak? Pada dasarnya cara Paramecium berkembang biak sama seperti yang lain, yaitu secara aseksual dengan pembelahan biner melintang dan secara seksual dengan konjugasi dua sel. (1) Aseksual

Perhatikan pada Gambar 5.13! Paramecium berkembang biak dengan pembelahan biner. Tampak satu sel membelah menjadi 2, kemudian menjadi 4, 8, dan seterusnya. Pembelahan ini diawali dengan mikronukleus yang membelah dan diikuti oleh pembelahan makronukleus. Kemudian akan terbentuk 2 sel anak setelah terjadi penggentingan membran plasma. Perlu Anda ketahui masing-masing sel anak tersebut identik dan alat sel lainnya mempunyai dua nukleus, sitoplasma. (2) Seksual Paramecium juga dapat berkembang biak secara kawin (seksual), yaitu dengan cara konjugasi. Tahukah Anda hewan ini tidak dapat dibedakan antara jantan dan betina. Agar lebih jelas perhatikan Gambar 5.14!

Gambar 5.13 Pembelahan biner pada Paramecium

Gambar 5.14 Konjugasi Paramecium1. Dua Paramecium saling berdekatan lalu saling menempel. Kemudian terjadi dua sel saling menempel pada bagian mulut sel. Membran sel pada sel yang saling menempel tersebut melebar dan terbentuk suatu saluran. 2. Pada bagian masing-masing sel terdapat mikronukleus diploid (2n) yang membelah secara meiosis menjadi 4 mikronukleus haploid (n), sedangkan makronukleusnya tidak mengalami perubahan. 3. Selanjutnya, masing-masing 4 mikronukleus haploid (n), di setiap sel membelah secara mitosis menjadi 8 mikronukleus (n). 4. 8 mikronukleus (n) yang terbentuk, 7 mikronukleus hancur, sehingga setiap sel hanya memiliki 1 mikronukleus dan 1 makronukleus. 5. Mikronukleus membelah secara mitosis menjadi 2 mikronukleus, sedangkan makronukleus lenyap, sehingga pada masing-masing sel hanya mengandung mikronukleus. 6. Terjadi saling tukar-menukar mikronukleus, yaitu mikronukleus pindah ke sel lain dan sebaliknya. Mikronukleus yang saling tukar-menukar tersebut melebur dengan mikronukleus yang tidak pindah. Jadi, setelah hasil peleburan itu, setiap sel memiliki mikronukleus diploid.

7.

Setiap sel yang telah memiliki mikronukleus diploid (2n), selnya pisah dan konjugasi berakhir. Kemudian 1 mikronukleus membelah secara mitosis menghasilkan 2 mikronukleus.

8.

Salah satu dari 2 mikronukleus itu tumbuh menjadi makronukleus, sehingga setiap sel memiliki 1 mikronukleus dan 1 makronukleus.

Anggota Ciliata yang hidup bebas, contohnya adalah Stentor yang memiliki bentuk seperti terompet, pada bagian mulutnya ditumbuhi silia, sedangkan tangkainya melekat pada substrat. Vorticella berbentuk seperti lonceng bertangkai panjang danDidinium sebagai pemangsa Paramecium. Perhatikan Gambar 5.15 berikut!

(a) Stentor

(b) Vorticella

(c) Didinium Selain hidup bebas, ada juga Paramecium yang hidup sebagai parasit, misalnya Balantidium coli, yang bersifat parasit pada manusia, yaitu menyebabkan penyakit diare berdarah yang gejalanya sama dengan penyakit diare. Inang perantara penyakit ini adalah babi, yaitu melalui makanan/minuman yang tercemar oleh kotoran babi yang mengandung Balantidium coli.

b)

Sporozoa (Filum Sporozoa)

Sporozoa merupakan satu-satunya anggota Protozoa yang tidak memiliki alat gerak dan bergerak dengan cara meluncurkan tubuhnya dalam medium tempat hidupnya. Sesuai dengan namanya, dia mempunyai ciri khas, yaitu membentuk spora. Sporozoa hidup sebagai parasit. Cara mendapatkan makanannya dengan menyerap nutrisi inangnya, misalnya Plasmodiumyang merupakan anggota Sporozoa paling terkenal. Pada tubuh manusia, Plasmodium menyebabkan penyakit malaria. Penularannya terjadi melalui gigitan

nyamuk Anopheles betina. Setelah digigit, Plasmodium langsung menyebar di dalam darah dan berkembang biak di dalam hati dan akan menginfeksinya sehingga menyebabkan kematian. (1) Jenis-Jenis Plasmodium Ada empat jenis species Plasmodium yang dapat menyebabkan penyakit malaria. Masing-masing jenis Plasmodium menimbulkan gejala-gejala tersendiri pada tubuh penderitanya. (a) Plasmodium vivax, merupakan penyebab malaria tersiana yang bersifat tidak ganas, gejalanya adalah

suhu badan panas dingin berganti-ganti setiap 2 hari sekali (48 jam). (b) Plasmodium ovale, merupakan penyebab malaria tersiana yang ganas, gejalanya sama dengan pada

malaria tersiana. (c) Plasmodium malariae, penyebab malaria kuartana yang bersifat tak ganas, gejalanya suhu badan

panas dingin setiap 3 hari sekali (72 jam).

(d) Plasmodium falciparum, penyebab malaria kuartana yang bersifat ganas, gejalanya suhu badan panas dingin tak beraturan. (2) Cara hidup Plasmodium Karena Plasmodium ini dalam hidupnya menempati dua inang, yaitu nyamuk dan manusia, maka dia mengalami dua fase siklus hidup. Perhatikan daur hidup yang dijalani oleh Plasmodium penyebab penyakit malaria pada Gambar 5.16!

Gambar 5.16 Daur hidup Plasmodium Dari Gambar 5.16 terlihat bahwa daur hidup Plasmodium ada dua, yaitu: (a) Fase di dalam tubuh nyamuk (fase sporogoni) Di dalam tubuh nyamuk ini terlihat Plasmodium melakukan reproduksi secara seksual. Pada tubuh nyamuk, spora berubah menjadi makrogamet dan mikrogamet, kemudian bersatu dan membentuk zigot yang menembus dinding usus nyamuk. Di dalam dinding usus tersebut zigot akan berubah menjadi ookinet ookista sporozoit, kemudian bergerak menuju kelenjar liur nyamuk. Sporozoit ini akan menghasilkan spora seksual yang akan masuk dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk. (b) Fase di dalam tubuh manusia (fase skizogoni) Setelah tubuh manusia terkena gigitan nyamuk malaria, sporozoit masuk dalam darah manusia dan menuju ke sel-sel hati. Di dalam hati ini sporozoit akan membelah dan membentuk merozoit, akibatnya sel-sel hati banyak yang rusak. Selanjutnya, merozoit akan menyerang atau menginfeksi eritrosit. Di dalam eritrosit, merozoit akan membelah diri dan menghasilkan lebih banyak merozoit. Dengan demikian, ia akan menyerang atau menginfeksi pada eritrosit lainnya yang menyebabkan eritrosit menjadi rusak, pecah, dan mengeluarkan merozoit baru. Pada saat inilah dikeluarkan racun dari dalam tubuh manusia sehingga menyebabkan tubuh manusia menjadi demam. Merozoit ini dapat juga membentuk gametosit apabila terisap oleh nyamuk (pada saat menggigit) sehingga siklusnya akan terulang lagi dalam tubuh nyamuk, demikian seterusnya. Coba Anda pikirkan fase apakah yang terjadi di dalam tubuh manusia?

Selain Plasmodium, ada juga anggota Sporozoa yang merugikan manusia, yaitu Toxoplasma gandii, yaitu merupakan penyebab penyakit toksoplasmosis yang menyebabkan meningitis, hepatitis, dan infeksi janin

manusia. Jika menyerang janin dalam kandungan, maka bayi yang lahir akan mati atau lahir dengan cacat mental, kebutaan, serta terjadinya pembengkakan hati. Bagaimana manusia dapat terkena penyakit ini? Penyakit ini antara lain ditularkan melalui makanan, khususnya daging yang pemasakannya kurang matang, yang sangat baik sebagai tempat hidupnya tropozoit (kista toksoplasma). Bisa juga ditularkan oleh hewan bangsa kucing dan burung, karena di dalam sel-sel usus kucing akan terjadi fase seksual dari T. gandii. Adakah kucing atau burung yang menjadi peliharaan di rumah Anda? Jika ada, maka Anda harus lebih berhati-hati agar tidak tertular penyakit ini.

Paramecium spprotozoa, merupakan hewan uniseluler atau bersel tunggal. Namun hewan ini adalah mahkluk yang serba bisa karena seluruh aktivitas selnya, ya dilakukan oeh sel itu sendiri. Beberapa protozoa yang ditemuin adalah Paramecium Paramecium Scientific classification Domain: Eukaryota Kingdom: Protista Phylum: Ciliophora Class: Ciliatea Order: Peniculida Family: Parameciidae Genus: Paramecium Mller, 1773

Species Paramecium Paramecium Paramecium Paramecium

aurelia bursaria caudatum tetraurelia

Paramecium Paramecium sp berdasarkan alat geraknya termasuk ke dalam kelas Cilliata atau Cilliophora (Cillia = bulu getar). Protozoa ini memiliki bulu getar pada seluruh permukaan tubuhnya. hidup secara individu. Hewan ini sering disebut hewan sendal karena bentuknya yang mirip dengan sendal. Fillum Cilliophora (Cilliata) Cilliata merupakan protista bersel satu yang permukaan tubuhnya ditumbuhi rambut getar (silia). Bentuk tubuhnya tetap tidak berubah-ubah, oval dan hidup di tempat yang berair misal: sawah, rawa, tanah berair dan banyak mengandung bahan organik. Sifat hidup cilliata ada yang hidup bebas dan adapula yang parasit. Contoh cilliata yang hidup bebas adalah Paramecium candatum dan yang hidup parasit adalah Nyctoterus ovalis yang hidup di dalam usus kecoa adalah Balantidium coli yang parasit pada babi dan dapat menyebabkan penyakit balantidiosis (disentri balantidium). Perhatikan gambar Paramecium dibawah ini: Gambar 3. Paramecium Dalam tubuh Paramecium memiliki dua macam inti (nucleus) yaitu inti kecil (mikronukleus) dan inti besar (makronucleus). Di samping itu memiliki vakuola makanan yang berfungsi untuk mencerna dan mengedarkan makanan, serta vakuola berdenyut yang berguna untuk mengeluarkan sisa makanan. Paramecium bergerak dengan menggetarkan silianya, yang bergerak melayang-layang di dalam air. Hal ini akan terlihat jika menggunakan mikroskop. Sedangkan cara menangkap makanan adalah dengan cara menggetarkan rambut (silianya), maka terjadi aliran air keluar dan masuk mulut sel. Saat itulah bersamaan dengan air masuk bakteri bahan organik atau hewan uniseluler lainnya. Berkembangbiak Paramecium adalah dengan cara: a. Aseksual atau dengan cara membelah diri yaitu dengan pembelahan biner dimana sel membelah menjadi 2 kemudian menjadi 4, 8 dan 16 dst. Pembelahan diawali dengan pembelahan mikronukleus dan diikuti dengan pembelahan makronucleus.

b. Seksual atau perkembangbiakan secara kawin Caranya adalah dua sel saling mendekat, menempel pada bagian mulut sel untuk kawin. Artinya kedua hewan ini sedang mengalami konjugasi. Selanjutnya terbentuk saluran konjugasi diantara kedua sel ini. Dan melalui saluran ini terjadi tukar-menukar mikronukleus. Mikronukleus dari sel yang satu pindah ke sel yang lain, demikianlah sebaliknya. Selanjutnya perhatikan gambar berikut ini: Gambar 5. Konjugasi pada Paramecium Sedangkan contoh hewan Cilliata yang lainnya adalah

1. Stentor: hidup di sawah-sawah atau air tergenang banyak mengandung bahan organik. 2. Didinium: merupakan pemangsa Paramecium, hidup diperairan yang banyak protozoa. 3. Vorticella: bentuk seperti lonceng, silia terdapar di sekitar mulut sel. 4. Stylonichia: mirip dengan Paramecium, silia berkelompok disebut sirus, hidup di perairan yang banyak mengandung sampah organik