29
PRESENTASI KASUS HIDROKEL PENYUSUN: Elga Elaskia, s.ked 1102010087 PEMBIMBING : Dr. firmansyah, Sp.B

case fix

Embed Size (px)

DESCRIPTION

jhghjgjh

Citation preview

PRESENTASI KASUSHIDROKEL

PENYUSUN:Elga Elaskia, s.ked

1102010087

PEMBIMBING :Dr. firmansyah, Sp.B

IDENTITAS

• Nama : Tn. M • Usia : 60 tahun• Jenis Kelamin : Laki-laki• Alamat : Jl. Utan kayu gg. Waringin

2A• Agama : Islam• Pendidikan: SMP• Masuk RS : 02 Juni 2015 • Ruang : Cempaka

ANAMNESA

• Keluhan Utama : Pembesaran pada kantong buah zakar kiri sejak 3 bulan SMRS

• Keluhan Tambahan: Rasa berat dan tidak nyaman

Riwayat Penyakit Sekarang :• Pasien datang ke Poli Bedah RS Moh. Ridwan

Meuraksa dengan keluhan pembesaran pada kantong buah zakar kiri sekitar 3 bulan sebelum masuk RS.

• Pasien mengaku tidak disertai nyeri, namun dirasakan berat dan rasa tidak nyaman. Besarnya menetap sepanjang hari, tidak dapat dimasukkan kembali secara manual, tidak hilang jika pasien berbaring dan tidak tampak adanya gambaran kumpulan cacing pada kantong buah zakar.

• Riwayat trauma disangkal. Keluhan sering mengangkat beban berat disangkal, BAB tidak lancar disangkal, BAK tidak lancar disangkal.

Riwayat penyakit Dahulu

• Pasien menyangkal adanya keluhan serupa sebelumnya.

• Riwayat penyakit Hipertensi

PEMERIKSAAN FISIK

• Keadaan Umum : Sedang • Kesadaran : Compos Mentis• Vital Sign: • Tensi : 170/100 mmHg• Nadi : 90 kali/menit• Suhu : 360C• RR : 20 kali/menit

Status Generalis

Kepala : Normocephal Mata : Konjungtiva anemis -/- , Sklera ikterik -/-Leher : tidak ada kelainanThorax : SimetrisCor : BJ I dan II reguler, murmur (-), gallop (-)Pulmonal : Vesikular (+/+), wheezing (-), ronkhi (-)Abdomen : bising usus (+ normal)Ekstremitas : akral hangat, edema (-/-/-/-)

• Status Lokalis :• Regio scrotalis sinistra • Inspeksi : Warna kulit sama dengan sekitar Hematom tidak ada Ukuran scrotum kanan dan kiri tidak simetris Terdapat pembesaran di scrotum sebelah kiri Pembesaran tidak hilang saat berbaring

• Palpasi : Nyeri tekan (-) konsistensi kenyal, fluktuasi (+) Batas atas jelas • Pemeriksaan transluminasi (+)

PEMERIKSAAN PENUNJANG1. Darah Lengkap (21 may 2015) • Haemoglobin : 12,8 g/dL• Leukosit : 9.300 / ul• Hematokrit : 40%• Trombosit : 384.000 /uL2. Gula Darah Sewaktu : 104 mg/dL3. Hemostasis• BT : 3’• CT : 6’

4.. Foto thorax : Tak tampak kelainan pada foto thorax

Resume• Anamnesis :

Terdapat pembesaran pada kantong buah zakar kiri sekitar 3 bulan sebelum masuk RS. Terasa berat dan rasa tidak nyaman. Besarnya keluhan tersebut menetap sepanjang hari, tidak dapat dimasukkan kembali secara manual, tidak hilang jika pasien berbaring dan tidak tampak adanya gambaran kumpulan cacing pada buah zakar. Riwayat trauma disangkal. Keluhan sering mengangkat beban berat disangkal, BAB tidak lancar disangkal, BAK tidak lancar disangkal.

• Tanda Vital : TD : 170/100 mmHg• Status Generalis : Dalam batas normal

• Status Lokalis : Regio Scrotalis Sinistra • Inspeksi : Tampak pembesaran pada scrotum sinistra Pembesaran tidak hilang saat pasien berbaring

• Palpasi : Kesan Konsistensi kenyal, fluktuasi (+) Batas atas jelas Pemeriksaan transluminasi (+)

Pemeriksaan Laboratorium dan Rontgen Thorax• Dalam batas normal

Diagnosis kerja

• Hidrokel sinistra

• PenatalaksanaanPuasaInfus Ringer Laktat 20 tpmInj. Ceftrizoxim 2x1 grRanitidine 1x1 ampulBed rest

Operasi hidrocelectomy

• Prognosis• Quo ad vitam : Ad bonam• Quo ad functionam : Dubia ad malam• Quo ad sanationam : Dubia ad malam

Follow UP (3 Juni 2015, 05.00)

• Pemeriksaan FisikS: Pasien mengeluh terdapat pembesaran pada kantong buah zakar sebelah kiriO: TTV: TD: 160/100 mmHg N: 90 x/menit

S: 36,5 °c RR: 20 x/menitSt. Generalis: Dalam batas normalSt. Lokalis: scrotalis sinistra

I: tampak pembesaran pada scrotum sinistra, transluminasi (+)P: Nyeri tekan (-)

Kesan perabaan kenyal, fluktuasi (+)A: Hidrokel sinistraP: Puasa

Infus RL 20 TpmInj. Ceftizoxime 2 x 1 grinj. Ranitidine 3 x 1

Follow UP (3 Juni 2015, 17.00)S: Nyeri pada luka bekas operasi, mual (+)O: TTV: TD: 150/100 mmHg N: 88 x/menit

S: 36°c RR: 20 x/menitSt. Generalis: Dalam batas normalSt. Lokalis: scrotalis sinistra

I: Luka operasi tertutup verban, rembesan darah dan pus tidak ada. Tanda- tanda infeksi (-)

P: Nyeri tekan (-)

A: Post operasi Hidrocelectomy sinistra

P: Awasi TTV dan tanda perdarahan Cefotaxime 2 x 1gr/iv Ketorolac 3 x 1/iv Ranitidine 3 x 1

Follow UP (3 Juni 2015, 17.00)

S : Nyeri di bagian bekas operasi (+)O : TTV TD : 150/80mmHg N : 86x/menit

RR : 20x/menit S : 36,5 CStatus generalis: dalam batas normalstatus lokalis inguinal sinistra

• Inspeksi: Luka post operasi tertutup verban, rembesan darah dan pus tidak ada. Tanda-tanda infeksi (-)

• Palpasi: nyeri tekan (+)A : Post operasi Hidrocelectomy H-1P : Caps ciprofloxacin 2 x 500 mg Tab. Ranitidine 3 x 1 Tab. B complex 3 x 1 Tab. As mefenamat 3 x 500 mg

TINJAUAN PUSTAKA“HIDROKEL”

Anatomi

DEFINISI• Hidrokel adalah penumpukan cairan berbatas tegas yang

berlebihan di antara lapisan parietalis dan viseralis tunika vaginalis. Dalam keadaan normal, cairan yang berada di dalam rongga itu memang ada dan berada dalam keseimbangan antara produksi dan reabsorbsi oleh sistem limfatik di sekitarnya. Dapat dikatakan penumpukan cairan yang berlebihan di antara lapisan parietalis dan visceralis tunika vaginalis testis.

EPIDEMIOLOGI

• Kebanyakan hidrokel adalah kongenital dan ditemukan pada anak-anak usia 1-2 tahun. Hidrokel sekunder atau kronik biasanya hadir pada pria lebih dari 40 tahun. Hidrokel terjadi bilateral pada 7 – 10%kasus.

• Di Amerika, hidrokel diperkirakan mengenai 1% pria dewasa. Lebih dari 80% dari bayi laki-laki yang baru lahir memiliki processus vaginalis yang paten, tetapi kebanyakan menutup secara spontan dalam usia 18 bulan.

ETIOLOGI

• Produksi cairan berlebihan dari kantong, (hidrokel sekunder).

• Defek absorbs cairan (hidrokel primer). • Struktur skrotum memungkinkan adanya hubungan

dengan saluran drainase sistim limfatik. • Hernia kavitas peritoneum (kelainan kongenital).

KLASIFIKASI

PATOFISIOLOGI

DIAGNOSIS• Anamnesis

• Pemeriksaan Fisik• Inspeksi: Terlihat kantung skrotum yang membesar, Tidak ada

kemerahan atau perubahan warna dari skrotum • Palpasi: Konsistensi hidrokel adalah kistik, fluktuasi atau lunak

karena berisi cairan, batas atas jelas

• Tes transiluminasi: Hidrokel berisi cairan jernih, straw-colored dan mentransiluminasi (meneruskan) berkas cahaya. Transmisi cahaya sebagai bayangan merah menunjukkan rongga yang mengandung cairan serosa, seperti hidrokel.

• AspirasiHidrokel biasanya menutupi seluruh bagian dari testis.Jika hidrokel muncul antar 18 – 35 tahun harus dilakukan aspirasi. Pada aspirasi akan didapatkan cairan kuning dari massa skortum. Berbeda dengan spermatokel, akan didapatkan cairan berwarna putih, opalescent dan mengandung spermatozoa.

PEMERIKSAAN PENUNJANG• Laboratorium • Pemeriksaan laboratorium dengan memeriksa hitung jenis dari sel darah

yang mungkin menunjukkan adanya proses inflamasi. Urinalisis mungkin dapat mendeteksi proteinuria atau pyuria.

• Ultrasonografi• Inguinal-Scrotal Imaging Ultrasound dapat menunjukkan diagnosis pasti,

dapat mengirimkan gelombang suara melewati skrotum dan membantu melihat adanya hernia, kumpulan cairan (hidrokel atau spermatokel), vena abnormal (varikokel), dan kemungkinan adanya tumor.

• tes ini dapat membedakan antara hidrokel dengan hernia inkarserata. Dapat digunakan pada kasus yang dicurigai terdapat torsio testis atau perdarahan karena trauma.

• Foto polos abdomen• Biasanya ditemukan normal pada pasien dengan hidrokel. Jika foto menunjukkan

pola gas obstruktif, mungkin dapat membantu membedakan antara hernia inkarserata dan hidrokel.

Pungsi aspirasi dari hidrokel • Dengan bantuan sebuah jarum atau pembedahan. Tetapi jika

dilakukan aspirasi, kemungkinan besar hidrokel akan berulang dan bisa terjadi infeksi(sehingga cara ini tidak efektif).

• Setelah dilakukan aspirasi, disuntikkan zat sklerotik tetrasiklin, natrium tetradesil sulfat atau urea. Hal ini menyebabkan terbentuknya fibrin pada rongga tunika vaginalis sehingga tunika vaginalis saling melekat untuk menyumbat/menutup lubang di kantong skrotum sehingga cairan tidak akan tertimbun kembali. Komplikasinya adalah infeksi dan dapat kambuh kembali.

Langkah Operasi• Dengan pembiusan regional• Posisi pasien terlentang (supinasi).• Desinfeksi lapangan pembedahan dengan larutan antiseptik.• Lapangan pembedahan dipersempit dengan duk steril.• Insisi kulit pada bagian skrotum yang paling menonjol atau abdomen bawah

untuk mengeluarkan hidokel, lapis demi lapis sampai tampak tunika vaginalis.• Dilakukan preparasi tumpul untuk meluksir hidrokel, bila hidrokelnya besar

sekali dilakukan aspirasi isi kantong terlebih dahulu.• Hidrokel dikeluarkan dari skrotum dan disisakan sedikit tunika vaginalis

parietalis. • Bagian pinggir dari tunika vaginalis mengelilingi testis sehingga permukaan

testis terekspos. Bagian pinggir dari tunika vaginalis dijahit• Tunika vaginalis dibalik dan dijahit pada daerah pertemuan testis dengan

epididimis.• Internal dan external spermatic fascia ditutup dengan satu lapis. Tunica dartos

dan kulit disatukan dan dibalut

Prognosis

• Prognosis untuk hidrokel umumnya baik. Prognosis dari hidrokel sekarang tergantung pada penyebab hidrokel itu. Hidrokel yang muncul pada saat dewasa biasanya dihubungkan dengan keganasan yang mendasarinya. Jika dibiarkan, hidrokel yang cukup besar mudah mengalami trauma dan hidrokel permagna bisa menekan pembuluh darah yang menuju ke testis sehingga menimbulkan atrofi testis.