22
PERBEDAAN KURIKULUM 2013 DENGAN KTSP Di jurusan teknik pemesinan bubut Kurikulum 2013 sudah diimplementasikan pada tahun pelajaran 2013/2014 pada sekolah-sekolah tertentu (terbatas). Kurikulum 2013 diluncurkan secara resmi pada tanggal 15 Juli 2013. Sesuatu yang baru tentu mempunyai perbedaan dengan yang lama. Begitu pula kurikulum 2013 mempunyai perbedaan dengan KTSP. Berikut ini adalah perbedaan kurikulum 2013 dan KTSP : No Kurikulum 2013 KTSP 1 SKL (Standar Kompetensi Lulusan) ditentukan terlebih dahulu, melalui Permendikbud No 54 Tahun 2013. Setelah itu baru ditentukan Standar Isi, yang bebentuk Kerangka Dasar Kurikulum, yang dituangkan dalam Permendikbud No 67, 68, 69, dan 70 Tahun 2013 Standar Isi ditentukan terlebih dahulu melaui Permendiknas No 22 Tahun 2006. Setelah itu ditentukan SKL (Standar Kompetensi Lulusan) melalui Permendiknas No 23 Tahun 2006 2 Aspek kompetensi lulusan ada keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan lebih menekankan pada aspek pengetahuan

Candra pratama - 13504241006

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ok

Citation preview

Page 1: Candra pratama - 13504241006

PERBEDAAN KURIKULUM 2013 DENGAN KTSPDi jurusan teknik pemesinan bubut

Kurikulum 2013 sudah diimplementasikan pada tahun pelajaran 2013/2014 pada sekolah-sekolah tertentu (terbatas). Kurikulum 2013 diluncurkan secara resmi pada tanggal 15 Juli 2013. Sesuatu yang baru tentu mempunyai perbedaan dengan yang lama. Begitu pula kurikulum 2013 mempunyai perbedaan dengan KTSP. Berikut ini adalah perbedaan kurikulum 2013 dan KTSP :

No Kurikulum 2013 KTSP1 SKL  (Standar Kompetensi

Lulusan) ditentukan terlebih dahulu, melalui Permendikbud No 54 Tahun 2013. Setelah itu baru ditentukan Standar Isi, yang bebentuk Kerangka Dasar Kurikulum, yang dituangkan dalam Permendikbud No 67, 68, 69, dan 70 Tahun 2013

Standar Isi ditentukan terlebih dahulu melaui Permendiknas No 22 Tahun 2006. Setelah itu ditentukan SKL (Standar Kompetensi Lulusan) melalui Permendiknas No 23 Tahun 2006

2 Aspek kompetensi lulusan ada keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan

lebih menekankan pada aspek pengetahuan

3 di jenjang SD Tematik Terpadu untuk kelas I-VI

di jenjang SD Tematik Terpadu untuk kelas I-III

4 Jumlah jam pelajaran per minggu lebih banyak dan jumlah mata pelajaran lebih sedikit dibanding KTSP

Jumlah jam pelajaran lebih sedikit dan jumlah mata pelajaran lebih banyak dibanding Kurikulum 2013

5 Proses pembelajaran setiap tema di jenjang SD dan semua mata pelajaran di jenjang SMP/SMA/SMK dilakukan dengan pendekatan ilmiah (saintific approach), yaitu standar proses dalam pembelajaran terdiri

Standar proses dalam pembelajaran terdiri dari Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi

Page 2: Candra pratama - 13504241006

dari Mengamati, Menanya, Mengolah, Menyajikan, Menyimpulkan, dan Mencipta.

6 TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) bukan sebagai mata pelajaran, melainkan sebagai media pembelajaran

TIK sebagai mata pelajaran

7 Standar penilaian menggunakan penilaian otentik, yaitu mengukur semua kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil.

Penilaiannya lebih dominan pada aspek pengetahuan

8 Pramuka menjadi ekstrakuler wajib

Pramuka bukan ekstrakurikuler wajib

9 Pemintan (Penjurusan) mulai kelas X untuk jenjang SMA/MA

Penjurusan mulai kelas XI

10 BK lebih menekankan mengembangkan potensi siswa

BK lebih pada menyelesaikan masalah siswa

Materi pembelajaran atau lingkup materi Pekerjaan Dasar Teknik Otomotif merupakan bagian dari isi rumusan Kompetensi Dasar (KD) yang merupakan muatan dari pengalaman belajar yang diinteraksikan di antara peserta didik dengan lingkungannya untuk mencapai Kemampuan Dasar berupa perubahan perilaku sebagai hasil belajar dari mata pelajaran. Pengembangan materi pembelajaran merujuk pada materi pembelajaran dalam silabus atau buku, serta Kompetensi Dasar yang termuat dalam KI-3 (pengetahuan) dan KI-4 (keterampilan).

A. Konsep pembelajaran

1. Standar Kompetensi Lulusan (SKL) adalah kriteria mengenai kualifikasi

kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

SKL dijabarkan ke dalam bentuk Kompetensi Inti (KI), selanjutnya

Kompetensi Inti dijabarkan ke dalam bentuk Kompetensi Dasar (KD).

2. Kompetensi Inti merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai SKL yang

harus dimiliki seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas atau program

Page 3: Candra pratama - 13504241006

yang menjadi dasar pengembangan KD. Kompetensi Inti mencakup: sikap

spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan yang berfungsi sebagai

pengintegrasi muatan pembelajaran, mata pelajaran atau program dalam

mencapai SKL.

3. Kompetensi Dasar adalah kemampuan yang menjadi syarat untuk menguasai

Kompetensi Inti yang harus diperoleh peserta didik melalui proses

pembelajaran. Kompetensi Dasar merupakan tingkat kemampuan dalam

konteks muatan pembelajaran serta perkembangan belajar yang mengacu

pada Kompetensi Inti.

Taksonomi dimaknai sebagai seperangkat prinsip klasifikasi atau struktur

dan kategori domain kemampuan tentang perilaku peserta didik yang terbagi

ke dalam domain sikap, pengetahuan dan keterampilan. Pembagian domain

perilaku belajar dilakukan untuk mengukur perubahan perilaku seseorang

baik selama proses pembelajaran maupun hasil belajar yang dirumuskan

dalam perilaku (behaviour) yang terdapat pada indikator pencapaian

kompetensi.

Diskripsi

1. Hasil belajar dirumuskan dalam tiga taksonomi meliputi ranah sikap,

pengetahuan, dan keterampilan. Pembagian taksonomi hasil belajar ini

dilakukan untuk mengukur perubahan perilaku peserta didik baik selama

proses belajar maupun hasil belajar yang dirumuskan dalam aspek perilaku

(behaviour) tujuan pembelajaran. Kita mengenal klasifikasi perilaku hasil

belajar berdasarkan taksonomi Bloom, dan pada Kurikulum 2013 digunakan

taksonomi Bloom yang disempurnakan oleh Anderson dan Krathwohl.

Page 4: Candra pratama - 13504241006

Sikap (affective domain) merupakan perilaku, emosi dan perasaan dalam

bersikap dan merasa.

Pengetahuan (cognitive domain) merupakan kapabilitas intelektual dalam

bentuk pengetahuan atau berpikir.

Keterampilan (psychomotor domain) merupakan keterampilan manual

atau motorik dalam bentuk melakukan.

a. Ranah sikap dalam Kurikulum 2013 merupakan urutan pertama dalam

perumusan kompetensi lulusan, selanjutnya diikuti dengan rumusan

ranah pengetahuan dan keterampilan. Ranah sikap dalam Kurikulum

2013 menggunakan taksonomi Krathwohl dimana pembentukan sikap

peserta didik diawali dari menerima (accepting), menjalankan

(responding), menghargai (valuing), menghayati

(organizing/internalizing), mengamalkan (characterizing/actualizing).

b. Ranah pengetahuan pada Kurikulum 2013 menggunakan taksonomi

Bloom yang disempurnakan oleh Anderson. Perkembangan kemampuan

mental (intelektual) peserta didik dimulai dari C1 yakni mengingat

(remember) dimana peserta didik mengingat kembali pengetahuan dari

memorinya. Tahapan perkembangan selanjutnya C2 yakni memahami

(understand) yang merupakan kemampuan mengonstruksi makna dari

pesan pembelajaran baik secara lisan, tulisan maupun grafik. Lebih lanjut

tahap C3 yakni menerapkan (apply) yang merupakan penggunaan

prosedur dalam situasi yang diberikan atau situasi baru. Tahap lebih

lanjut C4 yakni menganalisis (analysis) yang merupakan penguraian

materi ke dalam bagian-bagian dan bagaimana bagian-bagian tersebut

saling berhubungan antara satu sama lainnya dalam keseluruhan struktur.

Tingkatan taksonomi pengetahuan selanjutnya C5 yakni mengevaluasi

Page 5: Candra pratama - 13504241006

(evaluate), merupakan kemampuan membuat keputusan berdasarkan

kriteria dan standar. Kemampuan tertinggi adalah C6 yakni berkreasi

(create), merupakan kemampuan menempatkan elemen-elemen secara

bersamaan ke dalam bentuk modifikasi atau mengorganisasi elemen-

elemen ke dalam pola baru (struktur baru).

c. Ranah keterampilan pada Kurikulum 2013 menggunakan gradasi Dyers

yang ditata sebagai berikut: mengamati (observing), menanya

(questioning), mencoba (experimenting), menalar (associating), menyaji

(communicating), dan mencipta (creating).

2. SKL merupakan profil lulusan yang akan dicapai oleh semua mata pelajaran

pada jenjang tertentu yang mencakup ranah sikap, pengetahuan, dan

keterampilan.

3. Kompetensi Inti merupakan tangga pertama pencapaian yang dituju semua

mata pelajaran pada tingkat kompetensi tertentu. Penjabaran kompetensi inti

untuk tiap mata pelajaran dirinci dalam rumusan Kompetensi Dasar.

Kompetensi lulusan, kompetensi inti, dan kompetensi dasar dicapai melalui

proses pembelajaran dan penilaian yang dapat diilustrasikan dengan skema

berikut.

Penilaian

PenilaianHASIL BELA-JAR

Penilaian

PEMBE-LAJARAN

Materi P

embelajaran

KDKI+

RL

SKL

Page 6: Candra pratama - 13504241006

RL = Ruang lingkup materi

Gambar 1: Skema Hubungan SKL, K-I, KD, Penilaian dan Hasil Belajar

Rumusan standar kompetensi lulusan SMK/MAK yang tercantum pada

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 untuk

tingkat SMK/MAK adalah sebagai berikut.

Tabel 1. Standar Kompetensi Lulusan SMK/MAK

DIMENSI KUALIFIKASI KEMAMPUAN

Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung-jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian.

Keterampilan

Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri.

4. Kompetensi Inti SMK/MAK sesuai Peraturan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan Nomor 60 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 SMK/MAK

sebagai berikut.

Page 7: Candra pratama - 13504241006

Tabel 2. Kompetensi Inti SMK/MAK

KOMPETENSI INTIKELAS X

KOMPETENSI INTIKELAS XI

KOMPETENSI INTIKELAS XII

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa

3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif

3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan

Page 8: Candra pratama - 13504241006

KOMPETENSI INTIKELAS X

KOMPETENSI INTIKELAS XI

KOMPETENSI INTIKELAS XII

ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.

metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

Page 9: Candra pratama - 13504241006

5. Kompetensi Inti pada aspek sikap (KI-1 dan KI-2) merupakan kombinasi

reaksi afektif, perilaku dan kognitif. Gradasi kompetensi sikap meliputi

menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan.

6. Kompetensi Inti pada aspek pengetahuan (KI-3) memiliki dua dimensi

dengan batasan-batasan yang telah ditentukan pada setiap tingkatnya.

Dimensi pertama adalah dimensi perkembangan pengetahuan peserta didik

untuk kelas X dan kelas XI dimulai dari memahami (C2), menerapkan (C3)

dan kemampuan menganalisis (C4); untuk kelas XII ditambah hingga

kemampuan evaluasi (C5). Dimensi kedua adalah dimensi bentuk

pengetahuan (knowledge); untuk kelas X berupa pengetahuan faktual,

konseptual, dan prosedural, sedangkan untuk kelas XI dan XII dilanjutkan

sampai metakognitif.

a. Pengetahuan faktual yakni pengetahuan terminologi atau pengetahuan

detail yang spesifik dan elemen. Contoh fakta bisa berupa kejadian atau

peristiwa yang dapat dilihat, didengar, dibaca, disentuh, atau diamati.

Misalnya dimensi mesin bubut, bagian utama mesin bubut.

b. Pengetahuan konseptual merupakan pengetahuan yang lebih kompleks

berbentuk klasifikasi, kategori, prinsip dan generalisasi. Contoh: kategori

sudut pahat bubut; prinsip kerja mesin bubut..

c. Pengetahuan prosedural merupakan pengetahuan bagaimana

melakukan sesuatu termasuk pengetahuan keterampilan, algoritma

(urutan langkah-langkah logis pada penyelesaian masalah yang disusun

secara sistematis), teknik, dan metoda. Misalnya proses bubut bertingkat,

teknik pemasangan pahat bubut.

d. Pengetahuan metakognitif yaitu pengetahuan tentang kognisi

(mengetahui dan memahami) yang merupakan tindakan atas dasar suatu

Page 10: Candra pratama - 13504241006

pemahaman meliputi kesadaran dan pengendalian berpikir, serta

penetapan keputusan tentang sesuatu. Sebagai contoh prediksi atau

antisipasi putaran mesin bubut, rancangan bubut dalam, strategi bubut

tirus.

5. Kompetensi Inti pada aspek keterampilan mengandung keterampilan abstrak

dan keterampilan konkret. Keterampilan abstrak lebih bersifat mental skill,

yang cenderung merujuk pada keterampilan menyaji, mengolah, menalar,

dan mencipta dengan dominan pada kemampuan mental/keterampilan

berpikir. Sedangkan keterampilan konkret lebih bersifat fisik motorik yang

cenderung merujuk pada kemampuan menggunakan alat, mencoba,

membuat, memodifikasi dan mencipta.

6. Kompetensi Inti sikap religius dan sosial (KI-1 dan KI-2) memberi arah

tentang tingkat kompetensi sikap yang harus dimiliki oleh peserta didik,

dibentuk melalui pembelajaran KI-3 dan KI-4.

7. Kompetensi Inti pengetahuan dan keterampilan (KI-3 dan KI-4) memberi

arah tentang tingkat kompetensi pengetahuan dan keterampilan minimal

yang harus dicapai peserta didik.

8. Kompetensi Dasar dari KI-3 merupakan dasar pengembangan materi

pembelajaran pengetahuan, sedangkan Kompetensi Dasar dari KI-4 berisi

keterampilan dan pengalaman belajar yang perlu dilakukan peserta didik.

Berdasarkan KD dari KI-3 dan KI-4 tersebut, pendidik dapat

mengembangkan proses pembelajaran dan cara penilaian yang diperlukan

untuk mencapai tujuan pembelajaran langsung, sekaligus memberikan

dampak pengiring (nurturant effect) terhadap pencapaian tujuan

pembelajaran tidak langsung yaitu KI-1 dan KI-2.

Page 11: Candra pratama - 13504241006

Melalui proses dan pengalaman belajar yang dirancang dengan baik, peserta

didik akan memperoleh pembelajaran tidak langsung (indirect teaching)

berupa pengembangan sikap spiritual dan sosial yang relevan dengan

Kompetensi Dasar dari KI-1 dan KI-2.

9. Agar menjamin terjadinya keterkaitan antara SKL, KI, KD, materi

pembelajaran, proses pembelajaran, serta penilaian perlu dilakukan langkah-

langkah sebagai berikut.

a. Melakukan linierisasi keterkaitan KD dari KI-3 dan KD dari KI-4;

b. Mengembangkan materi pembelajaran yang tertuang pada buku teks

sesuai KD dari KI-3;

c. Mengidentifikasi keterampilan yang perlu dikembangkan sesuai rumusan

KD dari KI-4;

d. Mengembangkan kegiatan pembelajaran sesuai dengan materi

pembelajaran dan keterampilan yang harus dicapai;

e. Mengidentifikasi sikap-sikap yang dapat dikembangkan dalam kegiatan

yang dilakukan mengacu pada rumusan KD dari KI-1 dan KI- 2, dan

f. Menentukan cara penilaian pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang

relevan.

B. Contoh

Fokus pertama bagi guru dalam menyiapkan pembelajaran adalah melakukan

analisis pada ketiga standar kompetensi yaitu SKL, KI, KD. Dari analisis itu

akan diperoleh penjabaran tentang taksonomi dan gradasi hasil belajar yang

berhubungan dengan materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan penilaian

yang diperlukan. Contohnya sebagai berikut.

Page 12: Candra pratama - 13504241006

Ruang lingkup materi mata pelajaran teknik pemesinan bubut SMAK/MAK

kelas XI adalah sebagai berikut:

1. Pemahaman tentang mesin bubut yang memuat definisi sesuai karakteristik

mesin bubut;

2. Macam-macam mesin bubut berdasarkan konstruksi, dimensi dan fungsi

mesin bubut;

3. Bagian-bagian utama mesin bubut memuat komponen utama mesin berupa

meja mesin, spindel utama, eretan, pemegang pahat bubut, kepala lepas,

tuas-tuas pengatur, kotak roda gigi;

4. Perlengkapan mesin bubut terdiri atas bermacam cekam, senter putar dan

senter tetap, pembawa dan piring pembawa, kolet bor;

5. Alat bantu kerja seperti kunci-kunci, alat ukur, alat setting, dan

6. Penggunaan/pengoperasian mesin bubut untuk beberapa fungsi.

A. Contoh

Tabel 4. Penjabaran KI dan KD ke dalam Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) dan Materi Pembelajaran

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar IPK Materi Pembelajaran

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

1.1Menyadari sempurnanya konsep Tuhan tentang benda-benda dengan fenomenanya untuk digunakan sebagai aturan dalam menggunakan teknik pemesinan bubut.1.2Mengamalkan nilai-nilai ajaran agama sebagai tuntunan dalam menggunakan teknik pemesinan

Page 13: Candra pratama - 13504241006

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar IPK Materi Pembelajaran

bubut2. Menghayati dan

mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong-royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

2.1Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, teliti, kritis, rasa ingin tahu, inovatif dan tanggung jawab dalam menggunakan teknik pemesinan bubut.2.2Menghargai kerja sama, toleransi, damai, santun, demokratis, dalam menyelesaikan masalah perbedaan konsep berpikir dan cara menggunakan teknik pemesinan bubut.2.3Menunjukkan sikap responsif, proaktif, konsisten, dan berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam menggunakan teknik pemesinan bubut.

3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan

3.1Memahami penggunaan mesin bubut

3.1.1Membedakan jenis mesin bubut berdasarkan fungsi3.1.2Merinci bagian utama mesin bubut sesuai konstruksi.3.1.3Menguraikan perlengkapan mesin bubut sesuai peran3.1.4Menentukan alat bantu kerja membubut sesuai fungsi3.1.5Menghitung

Definisi mesin bubut

Macam-macam mesin bubut dan fungsinya

Bagian-bagian utama mesin bubut

Perlengkapan mesin bubut

Alat bantu kerja

Dimensi mesin bubut

Penggunaan/ pengoperasian mesin bubut

Page 14: Candra pratama - 13504241006

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar IPK Materi Pembelajaran

masalah. dimensi mesin bubut

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung

4.1Menggunakan mesin bubut untuk berbagai pekerjaan

4.1.1Memilih perlengkapan mesin bubut sesuai fungsi4.1.2Mengoperasikan mesin bubut sesuai SOP

Definisi mesin bubut

Macam-macam mesin bubut dan fungsinya

Bagian-bagian utama mesin bubut

Perlengkapan mesin bubut

Alat bantu kerja

Dimensi mesin bubut

Penggunaan/ pengoperasian mesin bubut

Integrasi “muatan lokal” dalam pembelajaran dimaknai dengan materi yang

kontekstual, sesuai dengan lingkungan sekitar atau topik kekinian. Integrasi

ekstrakurikuler Kepramukaan dimaknai dengan pemanfaatan kegiatan

Kepramukaan sebagai aktualisasi materi pembelajaran Teknik Pemesinan Bubut,

yang dipilih berdasarkan KD dari KI-3 dan KI-4 yang memungkinkan diajarkan

dalam program aktualisasi kegiatan ekstrakurikuler kepramukaan.

Fokus bahan dan informasi yang ingin diaktualisasikan dalam Pendidikan

Kepramukaan sebagai Ekstrakurikuler Wajib adalah tentang sikap dan

keterampilan (KI-1, KI-2, dan KI-4).

Tabel 5. Pengintegrasian Materi Teknik Pemesinan Bubut dalam Muatan Lokal

dan Ekstrakurikuler Pramuka

Kompetensi DasarIntegrasi Muatan Lokal

pada materi Teknik Pemesinan Bubut

Integrasi Ekstrakurikuler Kepramukaan dari materi Teknik Pemesinan Bubut

3.1 Memahami penggunaan mesin bubut

Penggunaan/pengoperasian mesin bubut untuk pekerjaan/membuat benda yang sesuai dengan kebutuhan lingkungan sekitar atau yang sedang digemari masyarakat.

Memeriksa geometri peralatan atau mesin bubut untuk memahami prinsip ketelitian dan kecermatan.

4.1 Menggunakan mesin bubut untuk berbagai pekerjaan

Page 15: Candra pratama - 13504241006