2
Nama Kelompok : - Fatwa Naratama Romadani - Bayu Kartiko - Syahrul Ilma Fisgianto - Fera Mujiati - Eka uli !stuti Selama ini se"agian "esar orang memahami lilin se"agai sim"ol #iloso#i hidup ya sia-sia$ %anya "isa menerangi sementara dirinya sendiri han&ur$ 'alu mun&ul jangan hidup seperti lilin$ Kami mungkin salah satu dari se"agian ke&il orang yang memahami #iloso#i lilin dengan perspekti# yang "er"eda$ Menilik pada warnanya( lilin pernah luntur walau terkena air dan sinar matahari$ Ia tidak penah meru"ah warnanya warna sesuka hatinya atau demi "eradaptasi dengan lingkungannya$ )ika warnanya putih( kemarin( hari ini( esok dan lusa ia tetap "erwarna putih$ Beda dengan pemimpin-pemimp negara kita$ Seperti "inatang mimikri( ia selalu "eru"ah-u"ah warna demi menyesuaikan dengan kualisinya( kepentingan partainya( kepentingan koleganya( dan kepentingan- kepentingan lainnya diluar kepentingan tugaskepemimpinannya itusendiri$ )ika saja pemimpin masa depan negara kita mau sedikit memaknai #iloso#i lilin terse"ut maka ia mempunyai keteguhan pendirian yang kuat( tidak mudah "eru"ah walau "erada dalam lingkungan apa pun$ 'aksana 'ilin yang senantiasa #okus dan konsisten terha pri"adinya atau karakter dirinya sendiri( tidak plinplan dan tidak mudah t kondisi-kondisi yang "isa menodai kepemimpinannya$ Meskipun ke&il( 'ilin "erani "erkor"an demi kepentingan orang "anyak$ %anya dem se"erkas &ahaya( lilin rela tu"uhnya meleleh "ahkan le"ur tak "er"etuk deng menuntut"alasjasapada siapapun$ Ia ikhlas "erkor"an demi menerangilingkungan sekitarnya tanpa mem"eda-"edakan usia( status ekonomi( dan "udaya( juga agama( selama di"utuhkan maka ia akan mem"antunya dengan tanpa pamrih sedikit pun$ Filsa#at ini yan paling penting untuk dimiliki sang pemimpin masa depan$ Bukan pemimpin yang hanya te pesonaseolah-olah pedulipada kepentingan masyarakat "awah( namun hanya demi pen&itraan saja agar mendapatkan simpati dari masyarakat$ Sang 'ilin( kehadir mengu"ah gelap menjadi terang( walau tidak seterang "ohlam listrik( namun l sekitarnya sangat merasa tertolong dengan pan&aran sinarnya$ *emimpin masa depan hendaknya mampu hadir untuk mengu"ah gelap gulita negara ini dengan se&er&a &ahaya peru"ahan$ Mampu "enar-"enar mem"erikan harapan "agi rakyatnya dengan ke"ijakan- ke"ijakan yang "enar-"enar nyata +"ukan sekedarjanji,$ mengutamakan kepentingan kesejahteraan( kemakmuran( keamanan( perlindungan hak( pada segenap rakyatnya$ hadir sesuai dengan kehendak pem"uatnya( tidak penah "erkeinginan lain di luar tugasn se"agai lilin$ Ini yang tidak dimiliki para pemimpin kita$ 'ilin( ketika dirinya sendiri meleleh ha"is ter"akar setelah meman&arkan &ahay menerangi kegelapan( sesungguhnya apa yang terjadi "ukanlah suatu kehan&uran$ Meleleh lilin itu pada hakikatnya adalah sim"olisasi penyatuan jatidiri dengan pan&aran &ahay keluar dari api yang mem"akar dirinya sendiri( itulah yang dise"ut se"agai pun&ak dar hikmat pengor"anan yang tulus tanpa pamrih$ %anya mereka yang mau "erkor"an dengan tulus tanpa pamrih seperti lilin yang akan "erhasil men&apai pun&ak kesadar konsepsi kesadaran yang di"utuhkan se"agai tiket menuju pun&ak ke"ahagiaan yang di&it &itakan oleh semua ummat manusia dan "angsa-"angsa di dunia$ Manusia dalam kondisi kesadaran seperti inilah yang ter&erahkan dan mampu men&erahkan kehidupan$ Menjadi pemimpin yang adil( peja"at yang taat hukum dan tidak korupsi( aya yang "ijak( i"u yang penuh &inta dan kasih( anak yang sholeh dan hormat pada orang tu murid yang santun( dan seterusnya$ Belajarlah hidup seperti lilin( menerangi kegelapa "erkor"an dengan tulus tanpa pamrih$ Se"atang lilin "ertonggak di se"uah ruangan yang "esar$ mem"erikan penerangan kepada sang mpunya rumah( agar tak tersandung atau tak terta"rak "arangnya sendiri$ ' yang menyala( melelehkan "atangnya dan menguapkan lelehannya itu "ukan "erarti tak "i apa-apa$ Sekalipun ke&il harus "isa "er"uat dan "erkor"an "anyak$ seperti lilin yang

Candle for You

Embed Size (px)

DESCRIPTION

SmaART

Citation preview

Nama Kelompok : - Fatwa Naratama Romadani - Bayu Kartiko - Syahrul Ilma Fisgianto - Fera Mujiati - Eka Yuli Astuti

Selama ini sebagian besar orang memahami lilin sebagai simbol filosofi hidup yang sia-sia. Hanya bisa menerangi sementara dirinya sendiri hancur. Lalu muncul statement jangan hidup seperti lilin. Kami mungkin salah satu dari sebagian kecil orang yang mencoba memahami filosofi lilin dengan perspektif yang berbeda. Menilik pada warnanya, lilin tidak pernah luntur walau terkena air dan sinar matahari. Ia tidak penah merubah warnanya menjadi warna sesuka hatinya atau demi beradaptasi dengan lingkungannya. Jika warnanya putih, kemarin, hari ini, esok dan lusa ia tetap berwarna putih. Beda dengan pemimpin-pemimpin di negara kita. Seperti binatang mimikri, ia selalu berubah-ubah warna demi menyesuaikan diri dengan kualisinya, kepentingan partainya, kepentingan koleganya, dan kepentingan-kepentingan lainnya diluar kepentingan tugas kepemimpinannya itu sendiri. Jika saja pemimpin masa depan negara kita mau sedikit memaknai filosofi lilin tersebut maka ia akan mempunyai keteguhan pendirian yang kuat, tidak mudah berubah walau berada dalam lingkungan apa pun. Laksana Lilin yang senantiasa fokus dan konsisten terhadap warna pribadinya atau karakter dirinya sendiri, tidak plinplan dan tidak mudah terpengaruh oleh kondisi-kondisi yang bisa menodai kepemimpinannya. Meskipun kecil, Lilin berani berkorban demi kepentingan orang banyak. Hanya demi seberkas cahaya, lilin rela tubuhnya meleleh bahkan lebur tak berbetuk dengan tanpa menuntut balas jasa pada siapapun. Ia ikhlas berkorban demi menerangi lingkungan sekitarnya tanpa membeda-bedakan usia, status ekonomi, dan budaya, juga agama, selama dibutuhkan maka ia akan membantunya dengan tanpa pamrih sedikit pun. Filsafat ini yang paling penting untuk dimiliki sang pemimpin masa depan. Bukan pemimpin yang hanya tebar pesona seolah-olah peduli pada kepentingan masyarakat bawah, namun hanya demi pencitraan saja agar mendapatkan simpati dari masyarakat. Sang Lilin, kehadirannya dapat mengubah gelap menjadi terang, walau tidak seterang bohlam listrik, namun lingkungan sekitarnya sangat merasa tertolong dengan pancaran sinarnya. Pemimpin masa depan hendaknya mampu hadir untuk mengubah gelap gulita negara ini dengan secerca cahaya perubahan. Mampu benar-benar memberikan harapan bagi rakyatnya dengan kebijakan-kebijakan yang benar-benar nyata (bukan sekedar janji). mengutamakan kepentingan kesejahteraan, kemakmuran, keamanan, perlindungan hak, pada segenap rakyatnya. Lilin hadir sesuai dengan kehendak pembuatnya, tidak penah berkeinginan lain di luar tugasnya sebagai lilin. Ini yang tidak dimiliki para pemimpin kita. Lilin, ketika dirinya sendiri meleleh habis terbakar setelah memancarkan cahaya menerangi kegelapan, sesungguhnya apa yang terjadi bukanlah suatu kehancuran. Melelehnya lilin itu pada hakikatnya adalah simbolisasi penyatuan jatidiri dengan pancaran cahaya yang keluar dari api yang membakar dirinya sendiri, itulah yang disebut sebagai puncak dari suatu hikmat pengorbanan yang tulus tanpa pamrih. Hanya mereka yang mau berkorban dengan tulus tanpa pamrih seperti lilin yang akan berhasil mencapai puncak kesadaran, suatu konsepsi kesadaran yang dibutuhkan sebagai tiket menuju puncak kebahagiaan yang dicita-citakan oleh semua ummat manusia dan bangsa-bangsa di dunia. Manusia dalam kondisi kesadaran seperti inilah yang tercerahkan dan mampu mencerahkan kehidupan. Menjadi pemimpin yang adil, pejabat yang taat hukum dan tidak korupsi, ayah yang bijak, ibu yang penuh cinta dan kasih, anak yang sholeh dan hormat pada orang tua, murid yang santun, dan seterusnya. Belajarlah hidup seperti lilin, menerangi kegelapan dan berkorban dengan tulus tanpa pamrih.Sebatang lilin bertonggak di sebuah ruangan yang besar. memberikan penerangan kepada sang mpunya rumah, agar tak tersandung atau tak tertabrak barangnya sendiri. Lilin yang menyala, melelehkan batangnya dan menguapkan lelehannya itu bukan berarti tak bisa apa-apa. Sekalipun kecil harus bisa berbuat dan berkorban banyak. seperti lilin yang berusaha menerangkan ruangan yang cukup besar. Lilin melelehkan dirinya untuk orang lain hingga batangnya tak tersisa lagi. Berkorban demi orang lain secara total, sampai batas akhir kemampuan kita. Akan tetapi hati-hati, lilin bisa membuat kebakaran besar jika ditempatkan ditempat yang berkayu. Maka kitapun harus bisa menepatkan diri, karena jika tidak, dapat mengakibatkan bahaya yang besar.